3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman...

257
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 1 Program : Program Pengembangan Agribisnis 3.03.15 Hasil : 1. Mendukung peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas hasil tanaman hias 2. Mendukung peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas hasil tanaman Obat Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Kegiatan : Peningkatan Produksi Tanaman Hortikultura 3.03.15.030 Sub Kegiatan : Pengembangan kawasan Tanaman Hias dan Tanaman Obat Indikator Kinerja : Terlaksananya Pengembangan Kawasan Tanaman Hias dan Tanaman Obat di Jawa Tengah Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Melati 30.000 tan (2 ha), L ily 600 tanaman, Sedap malam 12 ha (6 ton), Krisan 20.000 stek, Anggrek Dendrobium 3.400 pot, Anggrek Bulan 2.000 batang, Jahe 10 ha (6 ton), Kencur 4 ha (4 ton) Volume : 28 ha/ 72.000 tan/ 16 ton benih A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang pertanian sub urusan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dinas melaksanakan fungsi : a. Perumusan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan, hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha. b. Pelaksanaan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan, hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.

Transcript of 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman...

Page 1: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 1

Program : Program Pengembangan Agribisnis

3.03.15

Hasil : 1. Mendukung peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas hasil tanaman hias

2. Mendukung peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas hasil tanaman Obat

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Peningkatan Produksi Tanaman Hortikultura

3.03.15.030

Sub Kegiatan : Pengembangan kawasan Tanaman Hias dan Tanaman Obat

Indikator Kinerja : Terlaksananya Pengembangan Kawasan Tanaman Hias dan Tanaman Obat di Jawa Tengah

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Melati 30.000 tan (2 ha), L ily 600 tanaman, Sedap malam 12 ha (6 ton), Krisan 20.000 stek, Anggrek Dendrobium 3.400 pot, Anggrek Bulan 2.000 batang, Jahe 10 ha (6 ton), Kencur 4 ha (4 ton)

Volume : 28 ha/ 72.000 tan/ 16 ton benih

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2016 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

Bahwa Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas

membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang pertanian sub

urusan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang menjadi kewenangan

daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dinas melaksanakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,

hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.

b. Pelaksanaan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,

hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.

Page 2: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 2

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang prasarana dan sarana, tanaman

pangan, hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina

usaha.

d. Pelaksanaan administrasi bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,

hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan

fungsinya.

Kegiatan pengembangan kawasan Tanaman Hias dan Tanaman Obat

dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Seksi Tanaman Hias dan tanaman obat

yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman

hias dan tanaman obat. Tugas tersebut meliputi :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang tanaman hias dan

tanaman obat

b. Menyiapkan bahan pengkoordinasian kebijakan teknis di bidang tanaman hias

dan tanaman obat

c. Menyiapkan bahan pembinaan dan pelaksanaan teknologi budidaya tanaman

hias dan tanaman obat lintas kabupaten/kota

d. Menyiapkan bahan pola produksi tanaman hias dan tanaman obat lintas

kabupaten/kota

e. Menyiapkan bahan pengaturan dan penerapan sentra/kawasan produksi

komoditas tanaman hias dan tanaman obat lintas kabupaten/kota

f. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman hias dan

tanaman obat dan

g. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

2. Gambaran Umum

Tanaman hias dan tanaman obat merupakan salah satu komoditas hortikultura

yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai upaya penumbuhan

perekonomian daerah dan nasional. Dalam lima tahun terakhir banyak tumbuh

pelaku usaha tanaman hias mulai skala kecil sampai menengah, mengingat

permintaan tanaman hias terus meningkat baik untuk kebutuhan domestik maupun

Page 3: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 3

ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas

perdagangan yang penting di dalam negeri maupun di pasar global.

Namun perkembangan usaha tanaman hias masih berjalan relatif lambat. Hal ini

terlihat dari skala usaha yang masih kecil, peningkatan produksi yang relatif rendah

dan belum tertatanya sistem produksi dan pasar. Berbagai upaya perlu dilakukan

secara intensif dengan melibatkan seluruh pihak terkait agar usaha/ bisnis tanaman

hias dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian

nasional, dengan menumbuhkan sentra – sentra tanaman hias baru dan

mengutuhkan kawasan yang sudah ada, menuju skala industri melalui pengelolaan

kebun yang baik, agar tanaman hias Jawa Tengah mempunyai daya saing dan

berdampak terhadap peluang kerja, pertumbuhan perekonomian dan

pembangunan sektor jasa di daerah.

Budaya masyarakat Indonesia (terutama pulau Jawa) yang sudah terbiasa

mengembangkan dan mengkonsumsi jamu merupakan peluang pasar tanaman

obat yang sangat besar dan perlu terus dilestarikan dengan promosi dan edukasi

intensif dan terarah. Kondisi ini akan dapat menjadi pengungkit pengembangan

industri jamu nasional. Di pihak lain, pola hidup sehat penduduk Indonesia terutama

di perkotaan yang cenderung beralih kepada konsumsi produk alami (back to

nature) mendorong peningkatan produksi tanaman obat.

Kegiatan dalam pengembangan kawasan tanaman hias dan tanaman obat

merupakan kegiatan – kegiatan yang berorientasi pada upaya meningkatkan

produksi, produktivitas dan mutu sehingga dapat mencapai sasaran – sasaran

produksi dan produktivitas tanaman hias dan tanaman obat yang telah ditetapkan

setiap tahun berjalan. Dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas

tanaman hias dan tanaman obat dilakukan dengan penerapan Good Agriculture

Practices/ Standart Operating Procedure (GAP/SOP). Selain itu juga didukung

kegiatan Pameran Nasional Florikultura bersama Kemenko untuk menggali potensi

yang ada di kabupaten/kota, sekalian mempromosikan dan mengenalkan kepada

masyarakat Jawa Tengah maupun Nasional, agar dapat menjadi daya ungkit

pemasaran tanaman hias dan tanaman obat Jawa Tengah. Pengembangan

kawasan tanaman hias dan tanaman obat didukung pula dengan komponen

kegiatan :

Page 4: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 4

Sosialisasi Pengembangan kawasan tanaman hias / tanaman obat (5 kali)

Pendampingan dan penyusunan SOP tanaman hias/ tanaman obat (2 kali)

Identifikasi, pembinaan, monitoring, evaluasi

Fasilitasi Bantuan Bibit tanaman, Obat-obatan dan Peralatan Kerja

Pameran Florikultura / Hortikultura Nasional

3. Tujuan

a) Meningkatkan teknologi dan penerapan GAP/SOP budidaya berbagai

tanaman hias dan tanaman obat;

b) Mendampingi penyusunan SOP budidaya tanaman hias/ tanaman obat;

c) Menyebarluaskan GAP/SOP tanaman hias/tanaman obat ke kabupaten

pengembangan;

d) Mendekatkan para pelaku usaha tanaman hias/tanaman obat dalam suatu

rantai pasokan;

e) Memberikan/ fasilitasi pada budidaya tanaman hias dan tanaman obat

berupa bibit tanaman hias yang berkualitas dan bermutu ; bantuan pupuk dan

obat-obatan untuk tanaman hias yang lebih ramah lingkungan;

f) Meningkatkan kemampuan dan Keterampilan Petugas/ Petani dalam

pengelolaan tanaman hias dan tanaman obat yang berbasis Agribisnis;

g) Mengangkat Potensi tanaman hias dan tanaman obat di kabupaten/ kota

melalui event Pameran Florikultura / Hortikultura Nasional.

4. Sasaran

a) Terlaksana fasilitasi sarana budidaya tanaman hias dan tanaman obat

kepada petani/ kelompok tani dalam pengembangan kawasan tanaman hias

yaitu :

‐ Melati di Kabupaten Pemalang;

‐ Lily di Kabupaten Banjarnegara;

‐ Sedap Malam di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang;

‐ Krisan di Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Semarang;

Page 5: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 5

‐ Anggrek Dendrobium di Kabupaten Kendal dan Kabupaten

Karanganyar;

‐ Anggrek Bulan di Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Karanganyar;

b) Terlaksana fasilitasi sarana budidaya tanaman obat kepada petani/ kelompok

tani dalam pengembangan kawasan tanaman obat yaitu :

‐ Jahe di Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kendal, Kabupaten

Banyumas, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang;

‐ Kencur di Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Klaten;

c) Terlaksana sosialisasi pengembangan kawasan Tanaman hias/ Tanaman

Obat (5 kali)

d) Tersusun SOP budidaya tanaman hias/ tanaman obat (2 kali)

e) Tersalurnya bantuan bibit tanaman, bahan obat – obatan dan belanja

peralatan kerja

f) Terlaksananya partisipasi Pameran Florikultura / Hortikultura Nasional

B. Penerima Manfaat

Penerima manfaat pada kegiatan ini adalah pelaku usaha / petani/ petugas kelompok

tani tanaman hias dan tanaman obat.

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Penyelenggaraan kegiatan ini dilakukan dengan cara swakelola dan pengadaan

oleh pihak ketiga dalam bentuk barang yang diserahkan kepada kelompok tani.

Untuk kegiatan Pameran Florikultura / Hortuikultura Nasional dilaksanakan dengan

turut berpartisipasi sebagai peserta dengan menyajikan dan mempresentasikan

komoditas – komoditas tanaman hias dan tanaman obat unggulan di Provinsi Jawa

Tengah.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.

1) Tahapan Pelaksanaan

I. Persiapan : membuat juklak/juknis, Identifikasi, verifikasi dan

penetapan petani/lokasi

Page 6: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 6

II. Pelaksanaan :Pelaksanaan kegiatan

III. Pembinaan/Monitoring : Memantau pelaksanaan tersalurnya fasilitasi

bantuan dan perkembangannya di lapangan

IV. Pelaporan : Pembuatan Laporan

2) Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

Keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan Pengembangan Kawasan

Tanaman Hias dan Tanaman Obat di Jawa Tengah selama 12 bulan sejak Januari

hingga Desember 2020.

E. Biaya Yang Diperlukan

Biaya yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan Pengembangan kawasan

tanaman Hias dan Tanaman Obat di Jawa Tengah sebesar Rp. 1.050.000.000,-. (

Satu milyar lima puluh ribu rupiah) sebagaimana RAB terlampir.

Ungaran,

Page 7: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 7

Plt. KEPALA BIDANG HORTIKULTURA

Selaku KUASA PENGGUNA ANGGARAN

Ir. DARPITO BUDI, M.Si

NIP. 19630727 199310 1 001

Page 8: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

KAK Tanaman Pangan BBTPH Wilayah Banyumas 1

Program : Program Pengembangan Agribisnis

3.03.3.03.15

Hasil : Terpenuhinya kebutuhan bibit/benih tanaman pangan

bermutu dan bersertifikat di Wilayah Banyumas

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan

Wilayah Banyumas

3.03.3.03.15.043

Tahun Anggaran : 2020

Indikator Kinerja : 1. Perbanyakan Benih Padi

2. Perbanyakan Benih Kacang Tanah

3. Perbanyakan Benih Kedelai

4. Temu Usaha Perbenihan

5. Pertemuan Perbenihan Tk. Balai

Satuan Ukur dan Jenis

Keluaran

: 1. 84 Ha

2. 12 Ha

3. 9 Ha

4. 1 kali

5. 3 kali

Volume : 1. 84 Ha (310,8 ton)

2. 12 Ha (12 ton)

3. 9 Ha (9 ton)

4. 1 kali

5. 3 kali

A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

1).UUD 1945; 2) UU No.17 Tahun 2013 Tentang keuangan Negara; 3) Permentan

No.61/Pernentan/ OT.140/10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan tata Kerja

Kementrian; 4) Peraturan presiden No.54 tahun 2010 tentang Pengadaan barang

dan Jasa Pemerintah; 5) Permentan No.02/Permentan/ SR.120/1/2014 tentang

Produksi Benih, sertifikasi dan peredaran benih, 6) Peraturan Gubernur Jawa

Tengah Nomor : 26 Tahun 2018 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Page 9: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

KAK Tanaman Pangan BBTPH Wilayah Banyumas 2

Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah;

7) Program Kerja Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah

Banyumas tahun 2020.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan

tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di

bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan

fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman

pangan dan benih hortikultura.

b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih

tanaman pangan dan benih hortikultura.

c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih

hortikultura.

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

tugas dan fungsinya.

2. Gambaran UmumBenih adalah salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan

produksi pertanian. Dalam upaya pengembangan agribisnis baik dalam skala

lokal, regional maupun nasional, penyediaan benih bermutu tinggi dan

bersertifikat adalah hal yang menjadi kebutuhan yang krusial untuk lebih

menjamin kepastian produksi, melalui perbanyakan dan pengembangan varietas-

varietas unggulan yang sudah teruji yang dilakukan Lembaga-lembaga Penelitian

Nasional.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menerapkan otonomi daerah di

bidang perbenihan, maka untuk pengadaan dan penyaluran Benih sepenuhnya

telah diserahkan dan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Oleh sebab itu

dalam upaya pemenuhan kebutuhan benih/bibit di Jawa Tengah, Pemerintah

Page 10: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

KAK Tanaman Pangan BBTPH Wilayah Banyumas 3

Provinsi Jawa Tengah membentuk Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

(BBTPH) yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Tugas dari Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah.

Sesuai tugas pokok dan fungsi Balai Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura, Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah

Banyumas menjadi sangat esensial sebagai langkah kongkrit Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah dalam menyediakan dan menyalurkan tanaman pangan di Wilayah

Banyumas.

3. Tujuana. Memenuhi Kebutuhan bibit/benih tanaman pangan yang bermutu dan

bersertifikat di Wilayah Banyumas;

b. Mendorong peningkatan peran masyarakat petani dalam pengembangan

agribisnis melalui temu usaha dan pameran produk-produk unggulan.

4. SasaranKegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah Banyumas

memiliki sasaran penangkar dan pelaku usaha benih padi, palawija di wilayah

Banyumas secara khusus dan petani secara umum.

B. Penerima ManfaatPenerima Manfaat dari Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman

Pangan Wilayah Banyumas adalah petani dan masyarakat umum di Wilayah Jawa

Tengah.

C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan

Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah Banyumas,

terdiri dari perbanyakan benih padi, kacang tanah dan kedelai serta kegiatan

sosialisasi yang meliputi temu usaha, pameran dan pertemuan perbenihan.

2. Lokasi KegiatanKegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah Banyumas

akan dilaksanakan di 6 (enam) Kebun Benih di lingkup Balai Benih Tanaman

Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas sebagai berikut :

1. Perbanyakan benih padi

- Kelas BS – BD dilaksanakan di KB Maos 4 Ha

Page 11: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

KAK Tanaman Pangan BBTPH Wilayah Banyumas 4

- Kelas BD - BP dilaksanakan di KB Maos 16 Ha, KB Gamer 24 Ha, KB

Petarukan 20 Ha, Bojongsari 13 Ha dan KB Kramat 7 Ha.

2. Perbanyakan benih kacang tanah

- Kelas BS – BD dilaksanakan di KB Harjosari 2 Ha

- Kelas BD – BP dilaksanakan di KB Harjosari 10 Ha

3. Perbanyakan benih kedelai

- Kelas BS – BD dilaksanakan di KB Kalicacing 1 Ha

- Kelas BD – BP dilaksanakan di KB Kalicacing 6 Ha, Bojongsari 2 Ha.

4. Partisipasi pameran sebanyak 1 kali

5. Temu Usaha Perbenihan sebanyak 1 kali

6. Pertemuan perbenihan sebanyak 3 kali

7. Kegiatan pengadaan barang/jasa untuk mendukung pengembangan benih

tanaman pangan yang meliputi:

a. Pengadaan kendaraan bermotor roda tiga sebanyak 3 unit

b. Pengadaan Hand traktor sebanyak 2 unit

c. Pengadaan Cultivator sebanyak 2 unit

d. Pengadaan pallet sebanyak 40 paket

e. Pengadaan hand sprayer sebanyak 30 buah

f. Pengadaan mesin potong rumput sebanyak 4 unit

g. Pembuatan Jalan Usaha Tani KB. Petarukan sebanyak 1 paket

h. Penataan jaringan Irigasi Kalicacing sebanyak 1 paket

i. Penataan jaringan Irigasi Petarukan sebanyak 1 paket

j. Perbaikan Drainase Maos sebanyak 1 paket

k. Pipanisasi KB Harjosari sebanyak 1 paket

l. Penataan Jaringan Irigasi Bojongsari sebanyak 1 paket

m.Pemeliharaan Lantai Jemur KB Bojongsari sebanyak 1 paket

n. Pemeliharaan Lantai Jemur KB Maos sebanyak 1 paket

3. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan

Tahapan Pelaksanaan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan

Wilayah Banyumas meliputi :

a) Tahap Perencanaan

b) Tahap Pelaksanaan

Page 12: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

KAK Tanaman Pangan BBTPH Wilayah Banyumas 5

c) Tahap Pelaporan/Evaluasi

Khusus untuk kegiatan pengadaan barang/jasa beberapa tahapan yang harus

dilalui yaitu:

a. Pengumuman Rencana Umum Pengadaan.

b. Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS).

c. Membuat perintah pengadaan yang memuat spesifikasi teknis.

d. Pelaksanaan proses pengadaan.

Ada 3 cara yang digunakan dalam melaksanakan proses pengadaan yaitu:

1. e purchasing untuk pengadaan barang yang sudah tersedia di ecatalog.

2. Pengadaan langsung untuk paket pengadaan paling banyak senilai Rp.

200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).

3. Pelelangan, baik umum maupun sederhana untuk paket pengadaan

paling sedikit senilai Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).

e. Pelaksanaan pekerjaan oleh pihak ketiga.

f. Pemeriksaan dan serah terima hasil pekerjaan oleh pejabat pembuat

komitmen.

2) Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah Banyumas

akan dilaksanakan mulai Januari sampai dengan Desember 2020 dengan

rincian sebagai berikut:

No KegiatanBulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Perbanyakan Benih Padi

2 Perbanyakan Benih Kacang

Tanah

3 Perbanyakan Benih Kedelai

4 Temu Usaha Perbenihan

5 Pertemuan Perbenihan Tk.Balai

6 Pengadaan kendaraan

Page 13: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

KAK Tanaman Pangan BBTPH Wilayah Banyumas 6

No KegiatanBulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

bermotor roda tiga sebanyak

3 unit

7 Pengadaan Hand traktor

sebanyak 2 unit

8 Pengadaan Cultivator

sebanyak 2 unit

9 Pengadaan pallet sebanyak

40 paket

10 Pengadaan hand sprayer

sebanyak 30 buah

11 Pengadaan mesin potong

rumput sebanyak 4 unit

12 Pembuatan Jalan Usaha Tani

KB. Petarukan sebanyak 1

paket

13 Penataan jaringan Irigasi

Kalicacing sebanyak 1 paket

14 Penataan jaringan Irigasi

Petarukan sebanyak 1 paket

15 Perbaikan Drainase Maos

sebanyak 1 paket

16 Pipanisasi KB Harjosari

sebanyak 1 paket

17 Penataan Jaringan Irigasi

Bojongsari sebanyak 1 paket

18 Pemeliharaan Lantai Jemur

KB Bojongsari sebanyak 1

paket

19 Pemeliharaan Lantai Jemur

KB Maos sebanyak 1 paket

Page 14: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

KAK Tanaman Pangan BBTPH Wilayah Banyumas 7

D. Waktu Pencapaian KeluaranKegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah Banyumas

diharapkan memberikan keluaran berupa benih padi, kedelai, kacang tanah, prinsip

tepat waktu, jumlah, varietas, kelas, lokasi, dan harga.

Selain keluaran berupa benih, diharapkan melalui kegiatan ini tercapai

kesadaran yang baik dari petani akan pentingnya benih bermutu dan tercipta sistem

perbenihan yang mapan di wilayah Banyumas. Waktu yang diperlukan dalam

pelaksanaan kegiatan ini adalah satu tahun anggaran, yaitu pada tahun 2020.

E. Biaya Yang DiperlukanKegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah Banyumas

dibiayai dari APBD Provinsi Jawa Tengah tahun 2020 melalui Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah UPT Balai Benih Tanaman

Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas sebesar 3.750.000.000 (Tiga Milyar

Tujuh Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).

Demikian Kerangka Acuan Kerja (Term of Reference) ini dibuat sebagai

pedoman pelaksanaan kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan

Wilayah Banyumas Tahun 2020.

Purwokerto, 6 Mei 2019

KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN

HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS

Ir. ASIH SUCIATI, MP

NIP. 19680727 199503 2 005

Page 15: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 1

Program : Program Pengembangan Agribisnis

3.03.15.

Hasil : Mendukung peningkatan produksi, produktivitas tanaman pangan yang berkelanjutanMendukung

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Peningkatan Produksi Padi

3.03.15.025.

Sub Kegiatan : Pengembangan Padi Gogo, Pengembangan Padi Salinitas, Pengembangan Padi Rawa, Pengembangan Padi Hibrida dan Mina Padi

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Padi Gogo 2.500 Ha, Padi Salinitas 500 Ha, Padi Rawa 500 Ha, Padi Hibrida 500 Ha dan Mina Padi 500 Ha

Volume : 4.500 Ha

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 30 Tahun 2018 tentang

Peubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

Untuk Struktur Organisasi UPT berpedoman pada Peraturan Gubernur Jawa

Tengah Nomor 26 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis Dinas Pertanian dan Perkebunan. Bahwa Dinas Pertanian dan Perkebunan

Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan

urusan pemerintahan bidang pertanian sub urusan tanaman pangan, hortikultura

dan perkebunan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang

ditugaskan kepada Daerah.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dinas melaksanakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha;

2. Pelaksanaan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha;

Page 16: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 2

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang prasarana dan sarana, tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina

usaha;

4. Pelaksanaan administrasi bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha;

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan

fungsinya;

Bidang Tanaman Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan

perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan

pelaporan di bidang padi, jagung dan serealia lainnya dan aneka kacang dan

umbi.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Bidang Budidaya Tanaman Pangan

mempunyai fungsi:

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan

kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang padi;

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan

kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang jagung dan serealia lainnya;

3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan

kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang aneka kacang dan umbi; dan

4) Pelaksanaan tugas kedinasan yang diberikan oleh pimpinan.

2. Gambaran Umum

Pembangunan tanaman pangan merupakan upaya yang berkelanjutan. Tujuan

dan sasaran pembangunan dapat direalisasikan dengan penyusunan suatu

rencana pembangunan yang akurat dan realistis dengan mengacu kepada hasil-

hasil yang telah dicapai, potensi sumberdaya pembangunan yang dimiliki saat

ini serta peluang pada masa mendatang disetiap daerah.

Peningkatan produktivitas tanaman pangan ditempuh dengan cara memproduksi

benih tanaman pangan varietas-varietas unggul yang mempunyai sifat antara

lain berproduksi tinggi, umur genjah serta repossif terhadap pemupukan dan

tahan terhadap hama dan penyakit dan disukai dipasaran, penerapan teknologi

tepat guna yang dilaksanakan secara terpadu dan terarah. Kegiatan perbenihan

ditujukan untuk meningkatkan kinerja para pelaku sistem perbenihan dalam

memproduksi benih unggul bermutu untuk menunjang program agribisnis.

Page 17: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 3

Program perbenihan tanaman pangan dalam mendukung kecukupan dan

ketersediaan benih ditempuh melalui penumbuhan penangkar benih tanaman

pangan yaitu penangkar benih padi dan palawija baik secara perorangan

maupun kelompok. Penyaluran dan penjualan benih dapat diupayakan dengan

menjalin kerjasama dengan pihak swasta atau BUMN.

Sejalan dengan pengembangan sentra produksi di Jawa Tengah, maka

pengembangan benih tanaman pangan selama ini cukup menggembirakan.

Usaha peningkatan produksi tanaman pangan (padi dan palawija) melalui

intensifikasi maupun diversifikasi dapat memberikan hasil yang maksimal. Benih

sebagai sarana produksi dan merupakan faktor penentu produksi dapat

disediakan dalam jumlah, jenis, mutu, varietas, lokasi dan harga yang tepat serta

terjangkau petani dan masyarakat pengguna benih.

Sebagai komponen teknologi usahatani, varietas unggul telah terbukti

keandalannya dalam meningkatkan produksi tanaman pangan. Di Indonesia

hingga saat ini telah dilepas lebih dari 170 varietas unggul padi, sebagian besar

dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian.

Varietas unggul yang telah berkembang dikalangan petani saat ini seperti IR 64,

membramo, Sintanur dan Ciherang memiliki perakaran yang dangkal, sehingga

kurang toleran terhadap kekeringan, selain itu varietas unggul tipe baru juga

memiliki banyak anakan tetapi tidak semuanya produktif dan tanaman relatif

mudah rebah karena batangnya kurang kokoh.

Tanaman padi dengan kemampuan fotosintesis yang lebih tinggi akan

menghasilkan gabah yang lebih bernas dan banyak.

Dengan jumlah gabah 300 butir per malai, VUTB diharapkan mampu berproduksi

10-20 % lebih tinggi dibanding dibanding

varietas unggul baru yang mempunyai jumlah gabah 120-150 butir per malai.

3. Tujuan

1. Meningkatkan minat petani di Jawa Tengah untuk berusahatani tanaman

pangan padi hibrida dan gogo sekaligus meningkatkan kesejahteraanya.

2. Meningkatkan pemanfaatan padi hibrida, padi gogo, padi salinitas, padi rawa

dan mina padi.

3. Pemberdayaan petani dalam usahatani sehingga didapat efisiensi biaya

usahatani

4. Sasaran

Page 18: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 4

1. Petani/kelompok tani yang mau melaksanakan kegiatan Pengembangan Padi

Hibrida, Padi Gogo, Padi Salinitas, Padi Rawa dan Mina Padi di lokasi

kegiatan;

2. Terwujudnya pemberdayaan petani dalam berusahatani ;

3. Melestarikan lingkungan hidup.

B. Penerima Manfaat

Penerima manfaat pada kegiatan ini adalahpelaku usaha / petani/ / petugas kelompok

tani tanaman

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Penyelenggaraan kegiatan ini dilakukan dengan cara swakelola dan pengadaan

oleh pihak ketiga dalam bentuk barang yang diserahkan kepada kelompok tani

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.

1) Tahapan Pelaksanaan

I. Persiapan : membuat juklak/juknis, Identifikasi, verifikasi dan penetapan petani/lokasi

II. Pelaksanaan : Pelaksanaan kegiatan

II. Pembinaan/Monitoring : Memantau pelaksanaan tersalurnya fasilitasi bantuan dan perkembangannya di lapangan

IV. Pelaporan : Pembuatan Laporan

2) Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

Page 19: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 5

Keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan Pengembangan Padi di Jawa

Tengah selama 12 bulan sejak Januari hingga Desember 2020

E. Biaya Yang Diperlukan

Kegiatan Peningkatan Produksi Padi dengan total biaya sebesar Rp 3.500.000.000,-

(Tiga milyar lima ratus juta rupiah ).

Ungaran,

KEPALA BIDANG TANAMAN PANGAN

Ir. SARJANANTO,MM

NIP. 19640512 199003 1 010

Page 20: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN HORTIKULTURA

BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

(BBTPH) WILAYAH SURAKARTA) TAHUN ANGGARAN 2020

DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH

Page 21: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

2

Program : 3.03.15 - Pengembangan Agribisnis

Hasil : 1. Meningkatnya perbanyakan benih kultur jaringan

2. Meningkatnya perbanyakan benih sayuran

3. Meningkatnya perbanyakan benih buah-buahan

4. Tersedianya bangunan gudang di Kaloran

5. Tersedia jaringan irigasi di kebun benih Pendem.

6. Terlaksananya pameran promosi buah

7. Terlaksananya surveyland SNI ISO 17025:2008

Organisasi :Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : 3.03.15.042 - Pengembangan Perbenihan Tanaman

Hortikulutura Wilayah Surakarta

Sub Kegiatan : -

Indikator Kinerja/ : 1. Meningkatkan ketersediaan benih kultur jaringan

Target Kerja 2. Meningkatkan ketersediaan benih sayuran

3. Meningkatnya ketersediaan benih buah-buahan

Satuan Ukur dan Jenis

Keluaran :- Tersedianya benih planlet kentang 5.000 botol dan

Planlet pisang 60 unit

- Tersedianya benih bawang merah 5.000 kg

- Tersedianya benih kentang G0 155.000 knoll

- Tersedianya benih kentang G1 450.000 knoll

- Tersedianya benih kentang G2 49.000 kg

- Tersedianya benih tanaman aneka buah 8.000 batang

- Terpeliharanya Blok Produksi dan Blok Pohon Induk

tanaman Buah-buahan di BBTPH Wilayah Surakarta

- Tertanamnya Blok Produksi Buah-buahan seluas 1 ha

Page 22: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

3

- Terlaksananya pembangunan gudang di KBTPH

Kaloran

- Terlaksananya pembuatan jaringan irigasi di KBTPH

Pendem

- Terlaksananya perbaikan bangunan screen house di

KBTPH KLedung

A. Latar belakang

1. Dasar Hukum :

- Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang Organisasi

dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi

Jawa Tengah.

– Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi Jawa

Tengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman 86-92).

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah Surakarta

merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan Perkebunan

Provinsi Jawa tengah, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang dibidang benih

tanaman pangan dan hortukultura.

BBTPH Wilayah Surakarta khususnya Hortikultura mengelola 8 kebun

Benih, yaitu 7 Kebun Benih buah , Hortikultura dan 1 Kebun benih Sayur..

Page 23: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

4

Kegiatan yang dilaksanakan di 8 kebun benih hortikultura berbeda-beda sesuai

karakteristik masing-masing kebun. KBTPH Pendem bertugas melaksanakan

kegiatan perbanyakan benih durian dan pemeliharaan Blok Produksi Durian,

KBTPH Kaloran khusus pemeliharaan Blok Produksi Durian, KBTPH Tejomantri,

KBTPH Tohudan dan KBTPH hampir sama komoditas yang dikelola, yaitu

perbanyakan benih buah-buahan berbagai komoditas seperti mangga, lengkeng,

KBTPH Payaman ada tugas tambahan pemeliharaan Blok Produksi pisang dan

perbanyakan benih buah-buahan, KBTPH Tawangmangu produksi benih bawang

merah dan pemeliharaan tanaman hias, KBTPH Kledung bertugas memproduksi

benih kentang berbagai kelas (planlet, G0, G1 dan G2) sedangkan KBTPH

Salaman khusus bertugas memproduksi benih pisang dengan tehnik kultur

jaringan/ kuljar dan pemeliharaan blok produksi pisang.

KBTPH Kledung mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai institusi

penyedia benih kentang berkualitas tinggi dari planlet, G0,G1 dan G2, pelayanan

informasi perbenihan, tempat pengujian, percontohan dan tempat pelatihan

budidaya kentang.

Untuk melaksanakan perbanyakan benih kentang tersebut KBTPH

Kledung mempunyai 1 Laboratorium kultur jaringan untuk memproduksi benih

kentang kelas planlet, 1 SHP untuk memproduksi benih kentang kelas G0, 5 SHP

untuk memproduksi benih kentang kelas G1 dan 1 SHP khusus aeropnik untuk

memproduksi benih kentang kelas G1. dan 7 Ha lahan untuk memproduksi benih

kentang kelas G2.

Kondisi screen house untuk melaksanakan kegiatan perbanyakan

benih kentang kelas G0 dan G1 rusak sedang sehingga perlu dilakukan

perbaikan bangunan screen house agar bisa memenuhi syarat untuk melakukan

kegiatan perbanyakan benih. Atap sudah kusam dan berjamur sehingga sinar

Page 24: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

5

matahari yang masuk terbatas. Sehingga diharapkan dengan dilaksanakannya

kegiatan perbaikan screen house ini akan dapat meningkatkan ketersediaan benih

sumber kentang.

KBTPH Kaloran merupakan kebun yang punya potensi yang cukup besar

untuk dikembangkan karena luasannya yang mencapai 19 Ha. Akan tetapi karena

lokasinya yang agak terpencil dengan topografi yang berbukit dan sulitnya sumber

air maka akan lebih cocok dikembangkan sebagai kebun produksi maupun pohon

induk buah-buahan tahunan.

Sejak tahun 2014 telah dikembangkan pohon produksi durian varietas

montong dan kani seluas 2 Ha dengan pertumbuhan yang cukup baik. Pada

tahun 2017 ini ditanam lagi penanaman pohon produksi durian variaetas Kromo

Banyumas seluas 2 Ha.

Saat ini, Blok Produksi Durian variets Montong dan Kani sudah mulai

berbuah, sedangkan KBTPH Kaloran tidak mempunyai tempat khusus untuk

menyimpan buah-buahan tersebut. Jadi perlu kiranya dibuatkan bangunan gudang

untuk menyimpan hasil panen sekaligus bisa digunakan untuk gudang saprodi

atau keperluan penyimpanan lain.

Seperti halnya KBTPH Kaloran, KBTPH Pendem juga mempunyai Blok

Produksi Buah Durian, bahkan lebih luas, yaitu seluas 7 ha. Kendala yang

dihadapi KBTPH Pendem dengan kebun yang sedemikian luas adalah

penyiraman. Untuk itu perlu dibuatkan jaringan irigasi yang langsung bisa untuk

melaksanakan kegiatan penyiraman ke masing-masing tanaman. Sehingga

diharapkan, jika jaringan irigasi sudah dibuat, maka kebutuhan tanaman akan air

lebih terjamin dan nantinya akan dapat meningkatkan produksi buahnya.

Page 25: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

6

3. Tujuan

a. Dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman hortikultura

bermutu tinggi dan ketersediaan benih buah dan sayur.

b. Meningkatkan penyediaan benih sumber bermutu terutama kelas G1

yang dapat dimanfaatkan para produsen benih kentang.

c. Terdapatnya kebun percontohan durian yang baik bagi para petani

sekaligus meningkatkan ketersedian buah durian berkualitas dalam

rangka mendukung kampanye pemerintah dalam rangka meningkatkan

kencintaan akan buah-buahan unggulan

4. SASARAN :

Dari arah kebijakan diharapkan bisa memenuhi sasaran sebagai berikut :

a. Tersedianya benih tanaman hortikultura bermutu bagi petani dan

masyarakat pada umumnya

b. Tersedianya benih sumber kentang kelas G1 bersertifikat secara

berkelanjutan guna mendukung program swasembada benih kentang.

c. Tersedianya Kebun percontohan durian yang baik bagi para

petani/masyarakat.

B. Penerima Manfaat

Kebun benih – kebun benih di lingkup BBTPH Wilayah Surkarta, Produsen

Benih dan masyarakat pada umumnya.

Page 26: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

7

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode pelaksanaan

a. Perbanyakan benih sayur dan buah dilaksanakan secara swakelola

b. Pengadaan pembuatan bangiunan gudang kebun secara

Pengadaan Langsung

1. Jasa konsultasi perencanaan 1 paket

2. Jasa konsultasi pengawasan 1 paket

3. Fisik konstruksi 1 paket

4. Pengelolaan kegiatan sarpras 1 paket

c. Pengadaan pembuatan jaringan irigasi secara Pengadaan Langsung.

1. Jasa konsultasi perencanaan 1 paket

2. Jasa konsultasi pengawasan 1 paket

3. Fisik konstruksi 1 paket

4. Pengelolaan kegiatan sarpras 1 paket

d. Pengadaan perbaikan Screen House untuk benih sumber kentang

secara Pengadaan langsung.

1. Jasa konsultasi perencanaan 1 paket

2. Jasa konsultasi pengawasan 1 paket

3. Fisik konstruksi 1 paket

4. Pengelolaan kegiatan sarpras 1 paket

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

1. Tahapan Pelaksanaan : Perencaaan, Pelaksanaan dan

Pengawasan.

Page 27: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

8

2. Waktu pelaksanaan

Kegiatan

BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KET.

Persiapan

Pelaksanaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran : semua kegiatan perbenihan hortikultura

menjelang berakhirnya tahun anggaran setelah dilaksanakan monitoring dan

evaluasi diharapkan selesai sesuai dengan rencana jadwal kegiatan.

E. Biaya Yang Diperlukan

No

KEGIATAN

JUMLAH

Perbanyakan Benih kultur jaringan

1. Perbanyakan benih kentang plantlet

- Upah tenaga kerja 28.000.000

-ATK 1.271.550

-Benih inti kentang plantlet 7.500.000

-Bahan kimia dan Pupuk 29.200.000

-Belanja Peralatan Kerja 840.000

-Belanja penggandaan/fotocopy 75.000

Page 28: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

9

-Paket pengiriman 1.500.000

Perjalanan dinas dlm Daerah 3.642.000

JUMLAH : 72.028.550

Perbanyakan Benih Pisang Plantlet

-upah tenaga kerja 145.530.000

-Pengisian tabung gas elpiji 6.240.000

-Belanja bahan kimia dan pupuk 97.131.450

-Belanja Peralatan Kerja 14.070.000

-Surveilen ISO 17025:2008 15.000.000

JUMLAH : 277.971.450

2 Perbanyakan benih sumber kentang

- Upah tenaga kerja 128.520.000

-Belanja bahan kimia dan pupuk 146.091.000

-Belanja Peralatan Kerja 54.305.000

-Belanja Cetak label 372.000

-Surveilen ISO 17025:2008 15.000.000

JUMLAH : 344.288.000

Page 29: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

10

3. Perbanyakan benih Sayuran

-Upah tenaga kerja 182.420.000

-ATK 18.509.250

-operasional bahan bakar 9,130.000

- Benih bawang merah 60.000.000

-Belanja bahan kimia dan pupuk 89.735.000

-Belanja Peralatan Kerja 110.550.000

-Belanja Cetak Label 2.148.000

-Belanja Penggandaan/fotocopy 300.000

-Perjln, dinas dlm daerah 112.169.750

Pertemuan Nasional dan Pembelajaran ke

Sumber Teknologi

81.800.000

-Perjln.dinas Luar daerah (delegasi

legalitas)

18.950.000

JUMLAH : 685.712.000

4. Perbanyakan benih Tanaman Buah

-Upah tenaga kerja 96.390.000

-ATK 14.147.000

-Operasional bahan bakar 29.700.000

Page 30: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

11

-Bahan pameran promosi 10.000.000

-benih durian 3.450.000

-Zailing jambu air 3.500.000

-Zailing Kelengkeng 11.200.000

-Belanja bahan kimia dan pupuk 33.519.000

-Belanja Peralatan Kerja 19.595.000

-Belanja cetak label 1.200.000

-Belanja cetak label 10.500.000

-Belanja penggandaan/fotocopy 430.000

-Perjln.dinas dalam daerah 183.955.000

JUMLAH : 417.586.500

5. Pemeliharaan dan Penanaman Pohon

Induk

-upah tenaga kerja 21.210.000

-Belanja bahan kimia dan pupuk 62.639.000

JUMLAH : 83.849.000

6. Pemeliharaan blok Produksi

-upah tenaga kerja 220.360.000

-Belanja bahan kimia dan pupuk 218.492.000

-Belanja Peralatan Kerja 712.500

Page 31: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

12

JUMLAH : 439.564.500

BELANJA MODAL

Perbanyakan benih Tanaman Buah

-AC ( 1 Unit ) 4.000.000

-Pembuatan gudang kebun 620.000.000

-pengadaan jaringan Irigasi 125.000.000

-Perbaikan Screen House benih kentang 570.000.000

JUMLAH : 1.319.000.000

TOTAL : 3.640.000.000

F.BIAYA YANG DIPERLUKAN

Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hortikultura Wilayah Surakarta

dengan total sebesar Rp.3.640.000.000,- ( Tiga milyar enam ratus empat puluh

juta rupiah ).

Page 32: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

13

PENUTUP

Keberhasilan suatu program sangat bergantung pada komitmen serta

kesungguhan pihak pihak yang berkompeten dalam melaksanakan dan

mempertanggung jawabkan setiap kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan tugas

dan fungsinya. Dengan terpenuhinya target serta tujuan tersedianya benih

hortikultura yang meliputi enam tepat yakni tepat jenis, tepat varietas, tepat jumlah,

tepat waktu, tepat lokasi, dan tepat harga, maka terciptalah sistem perbenihan yang

mandiri dan berkelanjutan dalam mendukung ketahanan pangan dan kebun

percontohan produksi buah durian.

Melalui kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Benih Tanaman Pangan Dan

Hortikultura Wilayah Surakarta, dengan mengemban amanah program

pengembangan perbenihan komoditas kentang dan produksi buah buahan dan sayur

yang bermutu baik sesuai harapan petani ataupun masyarakat.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi dan mengabulkan asa kita

bersama dalam melaksanakan kelancaran tugasnya.

Page 33: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

14

Page 34: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

15

Page 35: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

16

Page 36: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

17

Page 37: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

18

Page 38: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

19

Page 39: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

20

Page 40: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 1

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian

dan Keuangan Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01

Hasil : Terpenuhinya kebutuhan jasa komunikasi, air dan listrik

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan

Perkantoran Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01.005

Tahun Anggaran : 2020

Indikator Kinerja : Terpenuhinya kebutuhan tenaga kebersihan dan tenaga

keamanan

Satuan Ukur dan Jenis

Keluaran

: Jumlah bulan pelayanan

Volume : 12 bulan pelayanan

A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan

tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di

bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan

fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman

pangan dan benih hortikultura.

b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih

tanaman pangan dan benih hortikultura.

c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih

hortikultura.

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

Page 41: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 2

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

tugas dan fungsinya.

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan

salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan

sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman

pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran

strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa

kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha

BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian

Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12

(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh

kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang

dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan

efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek

efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan

fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Penyediaan

Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah.

3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan

Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah adalah untuk memfasilitasi kebutuhan

kebersihan dan keamanan lingkungan kantor, baik di dalam maupun di luar

ruangan.

4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terwujudnya

lingkongan kantor yang bersih, nyaman dan aman sehigga semua

karyawan/pegawai dapat melaksanakan tugasnya dengan optimal.

Page 42: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 3

B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaan kegiatan ini, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah

semua pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah

Banyumas.

C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan cara pengadaan

langsung kepada perusahaan penyedia jasa kebersihan dan tenaga keamanan.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :

a. Persiapan

b. Pelaksanaan kegiatan

c. Pertanggungjawaban kegiatan

d. Monitoring dan evaluasi

2) Waktu Pelaksanaan

KegiatanBulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pertanggungjawaban kegiatan

Monitoring dan evaluasi

D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran

yaitu pada tahun 2020.

E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Jasa

Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah adalah sebesar Rp.

135.000.000,- (Seratus tiga puluh lima juta rupiah).

Page 43: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 4

Demikian Kerangka Acuan Kerja Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik

Perangkat Daerah ini disusun untuk dijadikan acuan dalam proses pelaksanaan

kegiatan.

Purwokerto, April 2019

KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN

HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS

Ir. ASIH SUCIATI, MP

NIP. 19680727 199503 2 005

Page 44: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 1

Program : Program PengembanganAgribisnis

3.02.3.02.01.01

Hasil : Tersusunya Dokumen Master Plan Pertanian Jawa Tengah

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah 3.03.3.03.01.02.0001

Sub Kegiatan : Penyusunan master plan 3.03.3.03.01.02.0001

Indikator Kinerja : Dokumen Master Plan Pertanian

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Buku Master Plan Pertanian Jawa Tengah

Volume : 1 paket

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2016

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa

Tengah. Bahwa Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan

bidang pertanian sub urusan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang

menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada

Daerah.

Dalam melaksankan tugas tersebut, Dinas melaksanakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,

hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.

b. Pelaksanaan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,

hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang prasarana dan sarana, tanaman

pangan, hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina

usaha.

d. Pelaksanaan administrasi bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,

hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan

fungsinya.

Page 45: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 2

Kegiatan Pembangunan Pertanian dalam pelaksanaannya dilakukan Dinas

Pertanian dan Perkebunan Proivinsi Jawa Tengah mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,

evaluasi dan pelaporan di bidang Pertanian. Tugas tersebut meliputi :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis

b. Menyiapkan bahan pengkoordinasian kebijakan teknis

c. Menyiapkan bahan pembinaan dan pelaksanaan teknologi budidaya Pertanian

dan Perkebunan kabupaten/kota

d. Menyiapkan bahan pola produksi Pertanian dan Perkebunan kabupaten/kota

e. Menyiapkan bahan pengaturan dan penerapan sentra/kawasan produksi

Pertanian dan Perkebunan kabupaten/kota

2. Gambaran Umum

Pembangunan Pertanian memiliki peranan yang cukup penting dan strategis

dalam pembangunan nasional dan regional meliputi: peningkatan ketahanan

pangan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), kesempatan kerja, sumber

pendapatan, serta perekonomian regional dan nasional.

Meskipun demikian pembangunan pertanian masih menghadapi beberapa

tantangan seperti terjadinya fluktuasi harga komoditas pangan strategis

Pengembangan Pertanian dan Perkebunan sangat potensial sebagai sumber

penghasilan bagi petani, pengelola, kelompok, daerah penghasil, bahkan mampu

dimanfaatkan sebagai sumber devisa di Indonesia. Potensi usaha agribisnis

Pertanian dan Perkebunan antara lain didukung dengan kekayaan sumberdaya

genetik, kesesuaian agroklimat, ketersediaan pedoman budidaya yang baik dan

benar, sumberdaya manusia, ketersediaan lahan dan air serta akses pasar baik ke

pasar lokal maupun pasar modern dan ekspor.

Sifat pasar yang terbuka dan kompetitif menuntut petani untuk selalu tanggap

dengan indikasi-indikasi yang dapat melemahkan maupun menguntungkan

usahataninya. Secara individual petani dengan tingkat pendidikan yang rendah dan

kemampuan yang lemah tidak akan mampu merespon pasar dengan tindakan

profesional. Dalam hal ini pemerintah dituntut untuk memfasilitasi kesenjangan

yang terjadi didalam lingkungan petani, sehingga terjadi sinergi antara kelemahan

petani dengan kelebihan pihak ketiga, terutama dalam penyediaan benih.

Page 46: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 3

Penyusunan Masterplan Pertanian sebagai arah menetukan kebijakan

Pembangunan Pertanian Jawa Tengah didukung dengan komponen kegiatan :

Pengumpulan data (minimal di 35 lokasi kabupaten/kota)

Analisa data

Finalisasi data

Workshop

Cetak buku Masterplan Pertanian

1. Tujuan

a. Menyusun Masterplan Komoditas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah

b. Mendorong tumbuh dan berkembangnya sentra produksi komoditas Pertanian

dan Perkebunan yang berkelanjutan.

2. Sasaran

Tersusunnya Masterplan komoditas Utama Pertanian dan Perkebunan Jawa

Tengah

B. Penerima Manfaat

Penerima manfaat pada kegiatan ini adalah lembaga pengambil kebijakan/institusi

terkait, pelaku usaha / petani/ petugas Pertanian

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Penyelenggaraan kegiatan ini dilakukan dengan cara pengadaan oleh pihak ketiga

dalam bentuk jasa yang hasilnya dokumen yang diserahkan kepada Dinas

Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

Page 47: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 4

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.

1) Tahapan Pelaksanaan

I. Persiapan : Persiapan/Rencana Pengadaan Pekerjaan

II. Pelaksanaan : Pelaksanaan kegiatan

III. Pelaporan : Pembuatan Laporan

2) Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

Keluaran kegiatan ini adalah tersusunnya Masterplan Pertanian di Jawa Tengah

selama 6 bulan sejak persiapan sampai pelaksanaan dari Bulan Juli hingga November

2019.

E. Biaya Yang Diperlukan

Kegiatan Penyusunan Masterplan Pertanian di Jawa Tengah dengan total biaya

sebesar Rp 200.000.000,-. (Dua ratus juta rupiah).

Ungaran, Juli 2019

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

SITI KHODIJAH, SH.MM NIP.106909181990032003

Page 48: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

1

Urusan Pemerintahan : 3.02. Pertanian

Organisasi : 3.02.01.02. Bidang Prasarana dan Sarana

Program : 3.02.01.02.01.01. Program Pengembangan Agribisnis

Kegiatan : 3.02.01.02.01.01.0056.

Peningkaran Sarana dan Prasarana Pertanian dan

Perkebunan

Lokasi Kegiatan : 35 Kabupaten/Kota dan Provinsi

Indikator Kinerja :

1. Terlaksananya Pertemuan sosialisasi dan evaluasi kegiatan AUTP tingkat kabupaten

sejumlah 20 kali.

2. Terlaksananya Pertemuan Realokasi Pupuk bersubsidi Tingkat Provinsi sebanyak 3

kali dengan jumlah peserta 105 orang.

3. Terlaksananya Pertemuan Fasilitasi Alokasi Pupuk bersubsidi sektor pertanian.

4. Terlaksananya Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi AUTP tingkat kabupaten untuk 20

kabupaten sebanyak 2 kali.

5. Terlaksananya pertemuan Updating Data Asuransi Usaha Tani Padi tingkat provinsi

untuk 20 kabupaten.

6. Terlaksananya Pertemuan Akses Perkreditan untuk pembiayaan pertanian

7. Tersajinya laporan pelaksanaan kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana

Pertanian dan Perkebunan untuk Tahun Anggaran 2020.

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran = Paket/unit, 1 (satu) tahun, hektar,Volume :

- Terlaksananya pengadaan ATK = 1 tahun

- Pertemuan/Pelatihan = 6 (enam) kali

- Perjalanan dinas = 1 tahun

- Bantuan Alsin APPO = 16 Unit

- Premi AUTP = 35.000 ha

Page 49: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

2

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

- Undang-undang RI Nomor 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan

Petani

- Permentan Nomor 40/2015 tentang Fasilitasi Asuransi Pertanian

- Permenko Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha

Rakyat

- Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan

Pemberdayaan Petani

- PeraturanPresiden No. 77 Tahun 2005 tentang Penetapan Pupuk Bersubsidi

Sebagai Barang Dalam Pengawasan sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Presiden RI No. 15 Tahun 2011;

- Perturan Menteri Keuangan Nomor : 68/PMK.02/2016 tentang Tatacara

Penyediaan Anggaran, Perhitungan, Pembayaran dan Pertanggungjawaban

Subsidi Pupuk.

- Permendag No. 15/M-Dag/Per/4/2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran

Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian;

- Peraturan Menteri Pertanian Tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi

untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2019.

- Surat Keputusan Kepala Distanbun Provinsi Jawa Tengah Tentang Alokasi

dan Harga Eceran Tertinggi untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2020.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 85) dan Peraturan Gubernur

Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2016 Nomor 76) menyatakan bahwa “Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, pada Bidang Prasarana dan Sarana dalam

Page 50: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

3

pasal 14 ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, koordinasi, dan pelaksanaan

kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pupuk dan pembiayaan., dengan

fungsi : penyiapkan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan

kenijakan, evaluyasi dan pelaporan di bidang pupuk dan pembiayaan, dengan

salah satu tugasnya adalah : menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan

teknis di bidang pupuk dan pembiayaan serta menyiapkan bahan evaluasi dan

pelaporan di Bidang Pupuk dan pembiayaan.

2. Gambaran Umum

Permintaan akan pangan yang merupakan kebutuhan mendasar bagi

penduduk akan terus meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk

serta semakin sempitnya lahan pertanian akibat berbagai kepentingan, utamanya

di pulau Jawa, oleh karena itu diperlukan strategi dalam perencanaan pencapaian

ketahanan pangan nasional dengan didasarkan pada pertumbuhan penduduk dan

peningkatan produksi melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian.

Ketergantungan akan kebutuhan pokok pangan bagi masyarakat pada

beras mengharuskan pemerintah untuk tetap memprioritaskan peningkatan

produksi padi dengann berbagai upaya. Dengan mengandalkan lahan sawah

yang ada saat ini, maka selain menggunakan varietas unggul, penggunaan pupuk

yang tepat menjadi salah satu faktor utama untuk mendorong peningkatan

produksi pertanian.

Efektifitas penggunaan pupuk diarahkan pada penerapan pemupukan

berimbang dan organik sesuai rekomendasi spesifik lokasi atau standart teknis

penggunaan pupuk yang dianjurkan. Dalam penerapan pemupukan berimbang

perlu didukung dengan eksesibilitas dalam memperoleh pupuk dengan harga

yang terjangkau.

Pemerintah memfasiltasi penyediaan pupuk bersubsidi untuk sektor

pertanian guna menjamin ketersediaan pupuk dengan Harga Eceran Tertinggi

(HET) yang telah ditetapkan, sehingga diharapkan petani dapat menerapkan

Page 51: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

4

pemupukan berimbang guna mewujudkan ketahanan pangan melalui peningkatan

produksi pertanian sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan, kwalitas dan

kehidupan petani akan lebih baik.

Pupuk bersubsidi disalurkan bagi petani yang melakukan usaha tani sub

sektor tanaman pangan, sub sektor perkebunan, sub sektor hortikultura dan sub

sektor peternakan dengan luasan maksimal 2 ( dua ) hektar setiap musim tanam;

serta petambak dengan total luasan maksimal 1 (satu) hektar setiap musim

tanam.

Pelaksanaan pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi dilakukan melalui

penugasan PT. Pupuk Indonesia ( Persero ), sesuai dengan ketentuan Peraturan

Menteri Perdagangan Nomor 15/M-DAG/PER/4/2013 tentang Pengadaan dan

penyaluyran Pupuk Bersubsidi untuk sektor pertanian.

Implementasi peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2011 tentang Perubahan

atas Parturan Presiden Nomor 77 tahun 2005 tentang penetapan Pupuk

Bersubsidi sebagai Barang dalam pengawasan dan guna menjamin ketepatan

sasaran penyaluran pupuk bersubsidi serta sebagai upaya tindak lanjut

rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK ) Republik Indonesia terhadap

pelaksanaan penyaluran pupuk bersubsidi, yang dilakukan di lini IV /tingkat

pengecer.

Upaya Kementerian Pertanian untuk mensukseskan pencapaian target

swasembada pangan sudah menjadi tekad dan harus berhasil. Berkenaan

dengan itu, mulai tahun 2015, pemerintah melaksanakan Upaya Khusus

(UPSUS) swasembada padi dengan target produksi padi di Jawa Tengah.

Usahatani di sektor pertanian, khususnya usahatani padi dihadapkan

pada risiko ketidak pastian sebagai akibat Dampak Perubahan Iklim seperti

kekeringan dan banjir yang merugikan petani. Untuk mengatasi kerugian

petani, maka pemerintah membantu mengupayakan perlindungan usahatani

dalam bentuk asuransi pertanian, sebagaimana tercantum pada Undang-

Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan

Page 52: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

5

Petani, yang telah ditindaklanjuti dengan penerbitan Peraturan Menteri

Pertanian No 40 Tahun 2015 tentang Fasilitasi Asuransi Pertanian.

Di Jawa Tengah dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan

Asuransi Pertanian sebagai implementasi Perda Nomor 5 Tahun 5 Tahun 2016

tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, telah terbit Peraturan Gubernur

tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, yang salah satu pasalnya

tentang Pelaksanaan Asuransi Pertanian. Disamping implementasi Pergub untuk

pelaksanaan di lapang perlu di dasari dengan Perjanjian Kersama Sama antara

Dinas Pertanian dan Perkebunan dengan Badan Usaha Milik Negara yang

berbentuk Perseroan Terbatas yang bergerak dalam industrijasa asuransi.

Asuransi pertanian sangat penting bagi para petani untuk melindungi

usahataninya. Asuransi Pertanian merupakan pengalihan risiko yang dapat

memberikan ganti rugi akibat kerugian usahatani sehingga keberlangsungan

usahatani dapat terjamin. Melalui asuransi usahatani padi memberikan jaminan

terhadap kerusakan tanaman akibat banjir, kekeringan, serta serangan hama dan

penyakit tumbuhan atau organisme pengganggu tumbuhan (OPT), sehingga

petani akan memperoleh ganti rugi sebagai modal kerja untuk keberlangsungan

usahataninya.

Ketentuan umum dalam Perjanjian Kerja Sama, yang dimaksud dengan

- Asuransi Usaha Tani Padi adalah Perjanjian antara petani dan pihak

perusahaan asuransi untuk mengikatkan diri dalam pertanggungan resiko

kegagalan dalam usaha tani padi.

- Petani adalah warga negara Indonesia perseorangan dan/atau beserta

keluarganya yang melakukan usaha tani dibidang tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan atau peternakan.

- Polis Asuransi Usaha Tani Padi adalah dokumen perikatan Asuransi Usaha

Tani Padi, memuat antara lain hak dan kewajiban masing-masing pihak

sebagai bukti tertulis terjadinya Perjanjian Kerja Sama Asuransi, dan

ditandatangani oleh penanggung.

Page 53: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

6

- Klaim adalah tuntutan ganti rugi karena terjadinya kerusakan dan atau kerugian

akibat resiko yang menyebabkan gagal panen dijamin oleh polis dan memberi

hak kepada tertanggung untuk mengajukan tuntutan ganti rugi kepada

penanggung.

Tantangan dalam Pembiayaan Sektor Pertanian, Peternakan dan

Perikanan Akses Keuangan adalah Keterbatasan Jangkauan Jaringan Lembaga

Keuangan Produk Keuangan yang tidak sesuai dengan karakteristik usaha sektor

Pertanian, Perternakan dan Perikanan, Ketiadaan Jaminan, Administrasi yang

rumit Ketersediaan Informasi dan Rendahnya Literasi Keuangan, Banyak UMKM

yang kekurangan informasi terkait sumber pembiayaan, mekanisme dan syarat

pembiayaan, Kurangnya sosialisasi dan edukasi, Tidak tersedianya database

calon debitur, Kepercayaan perbankan pada sektor kemaritiman relatif rendah

(historis kredit macet, kualitas SDM rendah, legalitas usaha dan faktor alam yang

tinggi).

Upaya Lingkage dan Sinergi yang harus dilakukan terkait dengan

penyaluran KUR/Kredit pertanian adalah :

1. Perlu dukungan program pemerintah

2. Perlunya Linkage antara Bank dengan Perusahaan Asuransi, Pegadaian,

Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah, BPR, dan LKM/Koperasi

3. Perlunya dukungan perusahaan telekomunikasi Infrastruktur karena kurang

meratanya ketersediaan Jaringan Telekomunikasi dalam mendukung

jangkauan layanan keuangan dan rendahnya pemanfaatan Tehnologi dalam

pengembangan usaha pertanian, peternakan dan perikanan

4. Dukungan Regulasi Sektor Jasa Keuangan.

Sebagai acuan pelaksanaan kegiatan pada Seksi Pupuk dan Pembiayaan

untuk kegiatan Sarana dan Prasarana Pertanian perlu disusun Kerangka Acuan

Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan

untuk Tahun Anggaran 2020.

Page 54: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

7

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan khususnya

pada Seksi Pupuk dan Pembiayaan dimaksudkan sebagai kegiatan yang

mendukung peningkatan penerapan penyaluran pupuk bersubsidi di Jawa Tengah

sesuai asas 6 tepat yaitu tepat jumlah, tepat tempat, tepat jenis, tepat harga, tepat

mutu dan tepat waktu. Serta meningkatnya petani mengikuti Asuransi Pertanian

yang merupakan pengalihan resiko dengan memberikan ganti rugi akibat kerugian

usahatani sehingga keberlangsungan usahatani dapat terjamin.

Khusus kegiatan pada Sub Sektor Perkebunan, kegiatan dimaksudkan

sebagai fasilitasi penyaluran pupuk bersubsidi dapat berjalan dengan baik dan

sesuai dengan aturan yang berlaku.

2. Tujuan Kegiatan

a. Terwujudnya sinergitas koordinasi pelaksanaan kegiatan antara Provinsi dan

Kabupaten/Kota di Jawa Tengah terkait dengan pupuk dan pembiayaan untuk

Sektor Pertanian yang termasuk di dalamnya Sub Sektor Perkebunan.

b. Tersosialisasikannya perencanaan, program dan kegiatan Sarana dan Prasarana

Pertanian dan Perkebunanmelalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Tahun 2020.

c. Meningkatnya kualitas SDM Petugas pelaksana Tk. Kabupaten/Kota dan Petani

di Jawa Tengah, terkait kegiatan pupuk dan pembiayaan.

C. TATA CARA PELAKSANAAN

1. Penerima Manfaat

Penerima manfaat pada kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana

Pertanian dan Perkebunan adalah petugas pelaksana kegiatan pupuk dan

pembiayaan di Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Petani di Jawa Tengah

yang mendapatkan bantuan fisik maupun pelatihan yang diselenggarakan

provinsi.

Page 55: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

8

2. Metode Pelaksanaan Kegiatan

Penyelenggaraan kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan

Perkebunan dilakukan dengan cara

a. Metode Swakelola :

Bentuk kegiatan yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri

sebagai penanggung jawab kegiatan. Pelaksanaan kegiatan dalam bentuk

Pertemuan Koordinasi/Pelatihan dilakukan dengan metode paparan dan

diskusi yang dipandu oleh moderator/pimpinan pelaksana kegiatan, bahan

narasumber berasal dari intern OPD pelaksana kegiatan maupun narasumber

dari luar yang kompeten dan terkait dengan materi kegiatan.

b. Metode yang melibatkan Pihak Ketiga.

Bentuk metode pelaksanaan kegiatan dengan melibatkan pihak ketiga

yaitu melalui penyedia barang dan jasa yang proses pengadaannya melalui

panitia/pejabat pengadaan bidang Prasarana dan Sarana. Untuk pengadaan di

atas 50 juta melalui panitia pengadaan sedangkan pengadaan dibawah 50 juta

melsalui pejabat pengadaan,

Adapun kegiatan yang melibatkan pihak ketiga adalah sebagai berikut :

- Pengadaan Alat Tulis Kantor

- Penggadaan

- Pengadaan Hibah Daerah yaitu APPO.

c. Tahapan-tahapan Pelaksanaan.

Metode Swakelola

a. Persiapan

Tahap persiapan untuk kegiatan swakelola seperti Pertemuan untuk

koordinasi, sosialisasi, realokasi pupuk, fasiltasi dan updating data adalah :

- Persiapan pelaksanaan kegiatan (Surat menyurat undangan untuk

peserta maupun narasumber, administrasi kegiatan).

Page 56: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

9

- Persiapan pemesanan konsumsi.

- Identifikasi penerimaa peserta Pertemuan.

- Persiapan materi pokok Pertemuan.

b. Pelaksanaan Kegiatan

- Metode pelaksanaan Pertemuan adalah penyampaian materi

teknis/bahan tayang, diskusi/tanya jawab dan pembuatan resume/hasil

kesepakatan pada akhir pertemuan

c. Penyusunan Laporan Kegiatan

Penyusunan laporan kegiatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

pelaksanaan kegiatan. Laporan Pertemuan disusun berdasarkan

resume/kesimpulan hasil pertemuan/pelatihan.

Metode yang melibatkan Pihak Ketiga.

a. Persiapan

Tahap persiapan untuk kegiatan yang melibatkan pihak ketiga dengan

bentuk belanja bahan seperti penggandaan/pembelian Alat Tulis Kantor

ataupun pengadaan lain yang sederhana dan dipergunakan untuk mendukung

operasional kegiatan adalah memilih pelaksana pengadaan adalah dengan

memetakan antara identifikasi kebutuhan dengan kemampuan dalam

melaksanakan pengadaan tersebut yang disesuaikan dengan anggaran yang

tersedia

Sedangkan pengadaan dalam bentuk belanja barang dan jasa yang

dihibahkan seperti Pengadaan APPO, tahap persiapan yang dilakukan

adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi dan verifikasi calon petani/kelompok tani calon penerima

hibah dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku dengan melibatkan

pelaksana kegiatan Tingkat Kabupaten.

2. Mengajukan CP/CL Kelompok Tani penerima hibah ke Sekretariat

Daerah Provinsi Jawa Tengah untuk mendapatkan SK Penetapan

CP/CL oleh Gubernur Jawa Tengah.

Page 57: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

10

3. Mengajukan konsep Naskah Perjanjian Hibah Daerah ke Dinas

Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah untuk diteruskan ke

Setda Provinsi Jateng untuk dijadikan NPHD sebagai produk hukum

daerah

b. Pelaksanaan Kegiatan

Proses penunjukkan pihak ketiga untuk pengadaan dibawah 50 juta oleh

pejabat pengadaan dan > 50 juta oleh panitia pengadaan dengan prosedur

garis besar prosedur sebagai berikut :

1. Proses pengadaan baru bisa dilaksanaksan setelah terbitnya SK

Gubernur Jateng tentang Hibah Barang dan Penetapan CP/CL Penerima

Hibah.

2. Proses Penunjukan Langsung Pihak Ketiga yang menjadi pelaksana

pengadaan sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Penyusunan HPS (Harga Perkiraan Sendiri)

4. Membuat perintah pengadaan yang memuat spesifikasi teknis.

5. Penunjukan pihak ketiga oleh PP Kom..

6. Pengadaan APPO dilakukan melalui e Katalog setelah selesainya

proses penyusunan HPS (Harga Perkiraan Sendiri) dan penentuan

spesifikasi teknis berdasarkan usulan dari kelompok tani penerima

bantuan dan pagu anggaran yang tersedia. Penyelesaian administrasi

pengadaan dilakukan oleh Pejabat Panitia Pengadaan Bidang Prasarana

dan Sarana yang dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala Dinas Pertanian

dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang mermpunyai tugas : dari

menyusun rencana pemilihan penyedia barang, menetapkan dokumen

pengadaan sampai dengan memberikan laporan pertanggungjawaban

atas pelaksanaan pengadaan barang kepada Kuasa Pengguna

Anggaran.

7. Pemeriksaan pengadaan APPO dilakukan Panitia Penerima Hasil

Pekerjaan Bidang Prasarana dan Sarana yang dibentuk dan ditetapkan

Page 58: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

11

oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

yang bertugas melakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan yang

tercantum dalam kontrak (sesuai jenis / spesifikasi / jumlah / volume /

jenis / waktu dan tempat pengiriman), menerima hasil pengadaan dan

membuat serta menandatangi Berita Serah Terima Pekerjaan yang

merupakan dokumen akhir selesainya pekerjaan pengadaan.

c. Penyusunan Laporan Kegiatan

Laporan pelaksanaan selesainya proses pengadaan alsintan APPO

dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan dari Pihak Ketiga

kepada pelaksana kegiatan, selanjutnya pemanfaatan kegiatan tersebut

diserahkan pada kelompok tani penerima bantuan.

d. Pengawasan,Pembinaan / Monitoringdan Evaluasi Kegiatan

Pembinaan/Monitoring dan Evaluiasi kegiatan dilaksanakan oleh Dinas

Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, pada Bidang Prasarana dan

Sarana, Seksi Pupuk dan Pembiayaan dalam bentuk perjalanan dinas baik di

dalam daerah (Lingkup Kabupaten/Kota di Jawa Tengah) maupun perjalanan

dinas luar daerah dalam bentuk :

Perjalanan Dinas Dalam Daerah :

- Perjalanan dinas dalam rangka pengawasan, Pembinaan, monitoring

penyaluran pupuk subsidi

- Pembinaan, Pengawalan Penyusunan RDKK Sektor Pertanian

- Pembinaan Tim KP3 Tingkat Provinsi

- Perjalanan dinas dalam rangka Verifikasi monitoring dan evaluasi,

identifikasi cpcl.

- Operasional perjalanan dinas dalam rangka konsultasi AUTP petugas

kabupaten ke provinsi.

- Monitoring dan evaluasi.

- Operasional perjalanan dinas ( BBM dan penginapan ).

Page 59: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

12

Perjalanan Dinas Luar Daerah :

- Dalam rangka menghadiri Pertemuan/rapatnas/pelatihan dan konsultasi ke

pusat.

- Dalam rangka peningkatan kinerja petugas pupuk.

- Operasional perjalanan dinas ( tiket dan penginapan ).

Tujuan dari kegiatan Pembinaan/Monitoring dan Evaluasi adalah

meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan yang terkait

pupuk dan pembiayaan antara pelaksana kegiatan di Tingkat Pusat, Provinsi

maupu Kabupaten/Kota supaya sesuai dengan arah kebijakan program dan

waktu yang sudah direncanakan. Disamping itu untuk perbaikan pelaksanaan

tahun berikutnya, serta mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan dalam

kurun waktu 1tahun ke depan.

e. Dukungan Operasional Kegiatan

Dukungan operasional kegiatan berbentuk pengadaan Alat Tulis Kantor dan

fotokopi/penggandaan untuk 1 tahun yang bertujuan untuk mendukung

kelancaran pelaksanaan kegiatan.

D. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan

adalah sebagai berikut :

1. Pertemuan sosialisasi dan evaluasi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

Uraian singkat kegiatan :

- Tujuan :

Memberikan perlindungan dalam bentuk Asuransi kepada petani dengan

luasan lahan < 0,25 Ha s/d 0,50 Ha apabila gagal panen sebagai akibat

kegagalan panen yang disebabkan kekeringan, banjir atau serangan

Organisme Pengganggu Tanaman,

Page 60: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

13

Mengalihkan kerugian tersebut kepada pihak lain melalui pertanggungan

asuransi sesuai dengan ketentuan

- Bentuk Kegiatan :

- Pertemuan Sosialisasi dan Evaluasi Asuransi Pertanian :

- Pembayaran Premi sebesar 35.000 ha dengan ketentuan petani peserta AUTP

dengan syarat sbb :

Petani pemilik/penggarap dengan luasan dibawah 0,25 ha s/d 0,50 ha

Mempunyai dan menggunakan kartu tani dalam penebusan pupuk

bersubsidi

Termasuk dalam lokasi zona merah dan zona kuning.

Kabupaten sentra produksi padi di Jawa Tengah

Perjalanan dinas dalam rangka identifikasi/pembinaan dan monitoring

evaluas kegiatan Asuransi Pertanian

- Perjalanan dinas dalam rangka konsultasi ke Pusat/Rapatnas/menghadiri

Pertemuan

- Rekapitulasi Updating Data kegiatan Asuransi Pertanian

- Dukungan Operasional kegiatan dalam bentuk penggandaan/ATK

- Output untuk meningkatnya kesadaran petani, khususnya petani padi untuk

mengikuti program asuransi pertanian.

Adanya jaminan terhadap kerusakan tanaman akibat banjir, kekeringan, serta

serangan hama dan penyakit tumbuhan atau organisme pengganggu tumbuhan

(OPT), sehingga petani akan memperoleh ganti rugi sebagai modal kerja untuk

keberlangsungan usahataninya.

2. Pertemuan Realokasi Pupuk Bersubsidi Tingkat Provinsi

Pelaksana dan lokasi kegiatan

- Tujuan :

Meningkatkan sinkronisasi data antara alokasi dan realisasi penyaluran pupuk

bersubsidi di Jawa Tengah Tahun 2020.

Page 61: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

14

Mendapatkan data yang valid tentang kondisi nyata penyaluran pupuk

bersubsidi dari Kabupaten/Kota untuk dijadikan bahan Realokasi Pupuk

Bersubsidi bila diperlukan.

- Hasil Yang diharapkan :

Data penyaluran pupuk bersubsidi sesuai keadaan di tingkat Lapang.

SK Realokasi Pupuk Bersubsidi Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan kondisi

penyaluran pupuk bersubsidi di Tingkat Lapang.

3. Pertemuan Fasilitasi Alokasi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian

Pelaksana dan lokasi kegiatan.

Uraian singkat kegiatan :

- Tujuan :

Sosialisasi SK Kadistanbun Provinsi Jawa Tengah tentang Alokasi Pupuk

Bersubsidi Tahun 2020.

Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan Pupuk Tahun

Anggaran 2020.

Sosialisasi Pedoman Teknis kegiatan Pupuk Tahun Anggaran 2020

- Bentuk Kegiatan

- Hasil Yang diharapkan :

SK Kadistanbun Provinsi Jawa Tengah tentang Alokasi Pupuk Bersubsidi Tahun

2020 dapat dijadikan pedoman dalam menyusun alokasi pupuk bersubsidi Tingkat

Kabupaten/Kota.

Kegiatan Pupuk Tahun Anggaran 2020 dapat berjalan dengan baik dan sesuai

dengan waktu/target yang telah direncanakan.

4. Pertemuan Updating Data Asuransi Usaha Tani Padi Tingkat Provinsi

Pelaksanaan dan lokasi di tingkat Provinsi.

Uraian singkat kegiatan :

Page 62: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

15

Tujuan

- Untuk menyamakan persepsi format laporan admint lapangan.

- Untuk mengsinkronsasikan data capain AUTP dari admint lapangan sampai

tingkat laporan provinsi.

- Untuk meningkatkan kerja sama yang baik dari Penyuluh, Petugas Rekapitulasi

data AUTP Tingkat Kabupaten.

- Untuk memacu petugas kabupaten dalam mencapai target AUTP APBD dengan

luasan yang sudah ditetapkan.

- Sebagai wadah koordinasi dan komunikasi yang baik dari Perwakilan Jasindo

dengan petugaspertanian yang menangani AUTP.

- Sebagai dasar untuk pendataan AUTP yang dibiayai oleh APBD Provinsi.

5. Pertemuan Akses Perkreditan oleh Perbankan untuk pembiayaan

pertanianPelaksana dan lokasi kegiatan : Tingkat Provinsi

Uraian singkat kegiatan :

Tujuan :

Sosialisasi Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pembiayaan dan Penyaluran

Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Perbankan dan non Perbankan untuk Tahun

Anggaran 2020.

Fasilitasi koordinasi antara Provinsi, Kabupaten/Kota dan petugas FP2S di

Jawa Tengah untuk akses pembiayaan, terutama penyaluran KUR

Hasil Yang diharapkan :

Terlaksananya koordinasi kegiatan Pembiayaan di Jawa Tengah dengan baik

Penyaluran KUR yang difasilitasi FP2S berjalan dengan baik.

Pembiayaan pertanian oleh Perbankan/Non Perbankan dapat diakses dengan

baik oleh pelaku usaha di sektor pertanian sebagai debitur KUR.

Page 63: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

16

E. KELUARAN (OUTPUT)

Pertemuan sosialisasi dan evaluasi kegiatan AUTP tingkat kabupaten, untuk mencapai

maksud dan tujuan sehingga sasaran dan manfaat AUTP bisa terwujud.

1. Pertemuan Realokasi Pupuk bersubsidi Tingkat Provinsi, untuk mewujudkan

sinkronisasi data antara alokasi dan realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Jawa

Tengah Tahun 2020, serta untuk mendapatkan data yang valid tentang kondisi nyata

penyaluran pupuk bersubsidi dari Kabupaten/Kota

2. Pertemuan Fasilitasi Alokasi Pupuk bersubsidi sektor pertanian, untuk meningkatkan

koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan Pupuk Tahun Anggaran 2020.

3. Pertemuan Updating Data Asuransi Usaha Tani Padi tingkat provinsi,untuk

menyamakan persepsi format laporan admint lapangan dan untuk

mengsinkronsasikan data capain AUTP dari admint lapangan sampai tingkat laporan

provinsi.

4. Pertemuan Akses Perkreditan untuk pembiayaan pertanian, memberikan sosialisasi

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pembiayaan dan Penyaluran Kredit Usaha Rakyat

(KUR) oleh Perbankan dan non Perbankan untuk Tahun Anggaran 2020.

5. Tersajinya laporan pelaksanaan kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana

Pertanian dan Perkebunan selama satu tahun anggaran.

F. RENCANA ANGGARAN BIAYA dan JADUAL PELAKSANAAN

1. Rencana Anggaran Biaya

Biaya yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan pada Seksi Pupuk dan

Pembiayaan untuk kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana dalam rangka

Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun Anggaran 2020 sejumlah Rp. 8.000.000.000,-

(Delapan milyar rupiah) dengan perincian

Kegiatan Pupuk dan Pembiayaan : sebesar Rp 2.700.000.000,-

Premi untuk AUTP sebesar Rp 6.300.000.000,-

Rencana anggaran biaya tersaji pada Rencana Kegiatan Anggaran yang tertuang

pada aplikasi eplaning dan belanja langsung.

Page 64: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

17

2. Jadwal Pelaksanaan

- Kegiatan Pupuk dan Pembiayaan.

NO URAIAN bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. a. Pertemuan sosialisasi dan

evaluasi kegiatan AUTP tingkat kabupaten

b. Pertemuan Realokasi Pupuk bersubsidi Tingkat Provinsi

c. Pertemuan Fasilitasi Alokasi Pupuk bersubsidi sektor pertanian

d. Pertemuan Updating Data Asuransi Usaha Tani Padi tingkat provinsi

e. Pertemuan Akses Perkreditan untuk pembiayaan pertanian

f. Pembayaran Premi Asuransi

Penanggung Jawab Kegiatan Prasarana dan Sarana Ir. Tri Susilarjo,MM NIP. 19660502 199903 1 004

Page 65: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

18

Page 66: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

19

Page 67: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK (KERANGKA ACUAN KERJA) PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

TAHUN ANGGARAN 2020

Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dan Perkebunan Seksi Pupuk dan Pembiayaan Program Pengembangan Agribisnis Tahun Anggaran 2020

20

Page 68: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE

APBD TA. 2020

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa

Tengah

Kegiatan : Pelayanan penyediaan Makan dan Minum Rapat

Perangkat Daerah

Sub Kegiatan : 1. Belanja Makanan dan Minuman Rapat

2. Belanja Makanan dan minuman tamu

Indikator Kinerja : Terwujudnya penyediaan Makan dan Minum

Rapat Perangkat Daerah.

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Pelayanan

penyediaan Makan dan Minum Rapat Perangkat

Daerah

Volume : 1 tahun

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi

JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman

86-92).

b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

Page 69: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

2

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah

Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis

penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.

BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi

Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik

[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7

(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)

Kebun Benih Hortikultura.

3. Tujuan

a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan

hortikultura yang bermutu tinggi.

b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.

4. Sasaran

a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi

produsen, petani dan masyarakat pada umumnya

b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,

petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi

terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.

B. PENERIMA MANFAAT

1. ASN BBTPH Wilayah Surakarta

2. Masyarakat umum

Page 70: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

3

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Pengadaan langsung swakelola

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring

dan Evaluasi, Pelaporan

2. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

12 bulan ( 1 tahun anggaran)

E. Biaya yang diperlukan

Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah dengan

total biaya sebesar Rp. 7.500.000,- (Tujuh juta lima ratus ribu rupiah).

Surakarta, 07 Mei 2019

Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,

Ir. NENI ERNAWATI S., MP

NIP 19620710 199002 2001

Page 71: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 1

Program : Program Pengembangan Agribisnis

3.02.3.02.01.01

Hasil : Mendukung peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas hasil tanaman buah

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Peningkatan Produksi Hortikultura.

3.02.3.02.01.01.0020.

Sub Kegiatan : Pengembangan Kawasan Tanaman Buah.

Indikator Kinerja : Terlaksananya Pengembangan Kedelai di Jawa Tengah.

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Benih Kedelai 500.000 kg

Volume : 10.000 Ha.

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

Tugas pokok dan fungsinya berpedoman pada Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 30 Tahun 2018 tentang Peubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Untuk Struktur Organisasi UPT berpedoman pada Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan Perkebunan. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, sebagai berikut : a) Tugas Pokok Melaksanakan urusan pemerintahan bidang pertanian sub urusan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan. b). Fungsi

1. Perumusan kebijakan teknis bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha;

2. Pelaksanaan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha;

4. Pelaksanaan administrasi bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha;

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan fungsinya.

Page 72: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 2

c). Uraian Tugas/Kebijakan Kepala Dinas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi membawahi

Sekretariat, Bidang Prasarana dan Sarana, Bidang Tanaman Pangan, Bidang Tanaman Pangan Bidang Tanaman Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang padi, jagung dan serealia lainnya dan aneka kacang dan umbi. Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Bidang Budidaya Tanaman Pangan mempunyai fungsi: 1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan

kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang padi; 2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan

kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang jagung dan serealia lainnya; 3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan

kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang aneka kacang dan umbi; dan 4) Pelaksanaan tugas kedinasan yang diberikan oleh pimpinan.

2. Gambaran Umum

Kebutuhan kedelai di Jawa Tengah meningkat setiap tahunnya seiring dengan

bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya kesadaran masyarakat akan gizi

makanan, berkembangnya industri pangan dan pakan ternak. Rata-rata kebutuhan

kedelai setiap tahunnya sebesar ± 322.024 ton biji kering, sementara kemampuan

produksi Jawa Tengah saat ini baru mampu memenuhi sebanyak 166.195 ton

sehingga masih defisit 164.703 ton. Upaya yang ditempuh untuk peningkatan

produksi kedelai diantaranya Perluasan Areal Tanam Baru, Perluasan Areal Tanam

Melalui Peningkatan Indeks Pertanaman, Penggunaan benih yang berkualitas,

Peningkatan Produktifitas melalui teknologi budidaya sesuai anjuran. Serta

diperlukan strategi peningkatan produksi dan produktivitas kedelai salah satunya

dengan dilaksanakannya Kegiatan Pengembang-an Kedelai, baik dilahan kawasan

maupun Non Kawasan.

Page 73: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 3

3. Tujuan

1). Memantapkan produksi kedelai di Kabupaten sentra kedelai di Jawa Tengah,

melalui perluasan penggunaan benih varietas unggul dan bersertifikat. .

2). Meningkatkan produksi dan produktivitas serta ketersedian kedelai sepanjang

tahun.

3). Memberdayakan petani untuk berusahatani kedelai dengan mengoptimalkan

lahan melalui penerapan teknologi spesifik lokasi dan ramah lingkungan.

2. Sasaran

Terlaksananya kegiatan Pengembangan kedelai di kabupaten daerah sentra

kedelai dan pengembangannya.

B. Penerima Manfaat

Kegiatan Pengembangan Kedelai tahun 2020 dilaksanakan di Kabupaten daerah

sentra kedelai (Kebumen 500 ha, Purworejo 500 ha, Cilacap 500 Ha, Pati 500 ha,

Wonogiri 500 ha dan Grobogan 2.500 ha) pada Gapoktan,kelompok tani, lahan

LMDH/hutan rakyat di Jawa Tengah.

C. Strategi Pencapaian Keluaran

a) Metode Pelaksanaan

Penunjukan langsung melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) Setda Provinsi Jawa Tengah.

b) Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.

1) Tahapan Pelaksanaan

a) Persiapan

b) Pelaksanaan

c) Pembinaan

d) Monev

e) Pelaporan

Page 74: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 4

1) Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan 2019

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

Pertemuan koordinasi Pengembangan Akabi 3 kali bulan Januari, Maret, Juni 2020

Pelaksanaan pengiriman benih kedelai bulan Maret s/d Oktober 2020.

Pembinaan dan Monev mulai Januari s/d November 2020.

E. Biaya Yang Diperlukan

Kegiatan Pengembangan kedelai dengan total biaya sebesar Rp 3.830.640.000,- (Tiga

milyard delapan ratus tiga puluh juta enam ratus empat puluh ribu rupiah).

Ungaran,

KEPALA BIDANG TANAMAN PANGAN

Ir. SARDJANANTO.MM

Page 75: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 1

Program : Program Pengembangan Agribisnis

3.03.3.02.01.01

Hasil : Mendukung peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas hasil tanaman sayur

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Peningkatan Produksi Hortikultura

3.03.3.02.01.01.0050

Sub Kegiatan : Pengembangan kawasan Tanaman Sayur

Indikator Kinerja : Terlaksananya Pengembangan Kawasan Tanaman Sayur di Jawa Tengah

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Cabai 20 ha, Kentang 10 ha, Bawang Merah 13 ha, Sayuran dalam polybag 40.000

Volume : 43 ha dan 40.000 polybag

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2016 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

Bahwa Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas

membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang pertanian sub

urusan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang menjadi kewenangan

daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.

Dalam melaksankan tugas tersebut, Dinas melaksanakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,

hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.

b. Pelaksanaan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,

hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang prasarana dan sarana, tanaman

pangan, hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.

d. Pelaksanaan administrasi bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,

hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan

fungsinya.

Kegiatan pengembangan kawasan Tanaman sayur dalam pelaksanaannya

dilakukan oleh Seksi Tanaman Sayuran yang mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,

evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman buah. Tugas tersebut meliputi :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang tanaman buah

Page 76: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 2

b. Menyiapkan bahan pengkoordinasian kebijakan teknis di bidang tanaman buah

c. Menyiapkan bahan pembinaan dan pelaksanaan teknologi budidaya tanaman

buah lintas kabupaten/kota

d. Menyiapkan bahan pola produksi tanaman buah kabupaten/kota

e. Menyiapkan bahan pengaturan dan penerapan sentra/kawasan produksi

komoditas tanaman buah lintas kabupaten/kota

f. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman buah

g. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

2. Gambaran Umum

Sayuran merupakan salah satu komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi yang

dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan petani baik skala kecil,

menengah maupun besar karena memiliki keunggulan berupa nilai jual yang tinggi,

keragaman jenis, ketersediaan sumberdaya lahan dan teknologi, serta serapan

pasar dalam negeri maupun internasional yang semakin meningkat. Buah-buahan

juga memberikan sumbangan yang berarti bagi subsektor hortikultura maupun

sektor pertanian yang dapat dilihat dari nilai produk domestik bruto (PDB) yang

setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan. Pengembangan buah-buahan

sangat potensial sebagai sumber penghasilan bagi petani, pengelola, kelompok,

daerah penghasil, bahkan mampu dimanfaatkan sebagai sumber devisa di

Indonesia. Potensi usaha agribisnis buah-buahan antara lain didukung dengan

kekayaan sumberdaya genetik, kesesuaian agroklimat, ketersediaan pedoman

budidaya yang baik dan benar, sumberdaya manusia, ketersediaan lahan dan air

serta akses pasar baik ke pasar lokal maupun pasar modern dan ekspor.

Sifat pasar hortikultura utamanya komoditas sayuran yang terbuka dan kompetitif

menuntut petani untuk selalu tanggap dengan indikasi-indikasi yang dapat

melemahkan maupun menguntungkan usahataninya. Secara individual petani

dengan tingkat pendidikan yang rendah dan kemampuan yang lemah tidak akan

mampu merespon pasar dengan tindakan profesional. Dalam hal ini pemerintah

dituntut untuk memfasilitasi kesenjangan yang terjadi didalam lingkungan petani,

sehingga terjadi sinergi antara kelemahan petani dengan kelebihan pihak ketiga,

terutama dalam penyediaan benih.

Komoditas sayuran yang memiliki potensi besar untuk diusahakan secara intensif

dan berorientasi agribisnis diantaranya adalah cabe, bawang merah, kentang,

sayuran daun. Komoditas-komoditas tersebut memiliki nilai strategis/unggul karena

produk yang dihasilkan selain potensial dipasar lokal juga berpeluang terserap oleh

konsumen dari daerah lain dari Indonesia bahkan dapat menjadi komoditas andalan

Page 77: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 3

untuk ekspor selain itu selama beberapa tahun ini menjadi komoditas yang menurut

BI menyebabkan inflasi yaitu cabe dan bawang merah.

Usaha Pengembangan sayuran difokuskan pada peningkatan produksi dan mutu

untuk memenuhi permintaan pasar dalam dan bahkan luar negeri. Bila mutu produk

sayur Indonesia tidak dapat memenuhi standar sesuai kebutuhan konsumen, maka

dikawatirkan Indonesia akan dibanjiri produk hortikultura impor. Dalam rangka

meningkatkan ketersediaan sayur bermutu untuk pemenuhan kebutuhan pasar baik

domestik maupun internasional dilakukan melalui upaya pengembangan kawasan

sayuran. Sejalan dengan program Kementerian Pertanian untuk meningkatkan

produksi, produktivitas dan mutu produk tanaman hortikultura maka dilakukan

penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dain Good Handling Practices (GHP).

Akselerasi penerapan GAP dan GHP difasilitasi melalui penyediaan sarana

prasarana budidaya dan pasca panen yang diperlukan para pelaku usaha di tingkat

lapang untuk mewujudkan kawasan sayuran dengan produk yang berdaya saing.

. Pengembangan kawasan tanaman sayuran tahun 2020 didukung dengan

komponen kegiatan :

Koordinasi Teknis Tingkat Provinsi (2 kali)

Sosialiasi GAP/SOP tanaman sayuran (7 kali)

Penyusunan buku SOP tanaman sayuran (2 kali)

Penataan Rantai Pasok Sayuran (2 kali)

Pertemuan Perbenihan Sayuran (2 kali)

Identifikasi, pembinaan, monitoring, evaluasi

Fasilitasi Bantuan sarana budidaya sayuran cabe, kentang, bawang merah

Fasilitasi Bantuan Screen perbenihan cabe ( 5 Kab )

Fasilitasi bantuan sungkup bawang merah (6 kab)

3. Tujuan

a. Mendorong tumbuh dan berkembangnya kawasan baru bawang merah sayuran

(inisiasi)

b. Mendorong terlaksananya budidaya sayuran yang sehat dari pesemaian/

perbenihan hingga pertanaman di lahan.

4. Sasaran

a. Terlaksananya Kegiatan Pengembangan Kawasan sayuran melalui

ekstensifikasi/inisiasi dan intensifikasi dalam bentuk perbaikan mutu

pengelolaan lahan.

Page 78: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 4

b. Terlaksananya Budidaya sayuran ramah lingkungan

B. Penerima Manfaat

Penerima manfaat pada kegiatan ini adalah pelaku usaha / petani/ / petugas kelompok tanitanaman buah

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Penyelenggaraan kegiatan ini dilakukan dengan cara swakelola dan pengadaan oleh pihak ketiga dalam bentuk barang yang diserahkan kepada kelompok tani.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.

1) Tahapan Pelaksanaan

I. Persiapan : membuat juklak/juknis, Identifikasi, verifikasi dan

penetapan petani/lokasi

II. Pelaksanaan :Pelaksanaan kegiatan

III. Pembinaan/Monitoring : Memantau pelaksanaan tersalurnya fasilitasi

bantuan dan perkembangannya di lapangan

IV. Pelaporan : Pembuatan Laporan

2) Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

Keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan Pengembangan Kawasan

Tanaman Tanaman Sayur di Jawa Tengah selama 12 bulan sejak Januari hingga

Desember 2020.

E. Biaya Yang Diperlukan

Kegiatan Pengembangan kawasan tanaman sayur di Jawa Tengah merupakan bagian

dari Kegiatan Peningkatan Produksi Hortikultura dengan total biaya sebesar Rp

2.800.000,-. (Dua milyar delapan ratus juta rupiah).

Page 79: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) Balai Benih Tanaman Pangan

dan Hortikultura Wilayah Banyumas Tahun Anggaran 2020.

Maksud dan tujuan disusunnya Kerangka Acuan Kerja (KAK)

adalah sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan yang akan

dilaksanakan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah

Banyumas pada tahun anggaran 2020.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Kerangka Acuan Kerja

(KAK) ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan Kerangka Acuan

Kerja (KAK) di tahun berikutnya. Semoga Kerangka Acuan Kerja (KAK)

dapat berguna bagi kita semua.

Purwokerto, Mei 2019KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGANDAN HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS

Ir. ASIH SUCIATI, MPNIP. 19680727 199503 2 005

Page 80: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan pelaksanaan Pertemuan Sosialisasi Pelaksanaan Verifikasi danValidasi Pupuk Bersubsidi Tingkat Provinsi pada tanggal 27 s/d 28

Februari 2018 di C3 Hotel, Ungaran, Kab. Semarang sesuai dengan

waktu yang direncanakan.

Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan SosialisasiPelaksanaan Verifikasi dan Validasi Pupuk Bersubsidi Tingkat Provinsiadalah Sosialisasi Pedoman Pelaksanaan Verifikasi dan Validasi Pupuk

Bersubsidi Tahun Anggaran 2018 dan menyamakan persepsi terhadap

tugas dan tanggung jawab tim Verifikasi dan Validasi pupuk bersubsidi Tk.

Kecamatan dan Tim Pembina Tk. Kabupaten/Kota.

Kami menadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.

Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Sosialisasi PelaksanaanVerifikasi dan Validasi Pupuk Bersubsidi Tingkat Provinsi dapat

berguna bagi kita semua.

Ungaran, Februari 2018

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana

Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005

Page 81: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan pelaksanaan Koordinasi Teknis dan Administrasi SatkerTugas Pembantuan pada tanggal 1 s/d 2 Februari 2018 di C3 Hotel,

Ungaran, Kab. Semarang sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Maksud dan tujuan dilaksanakan Koordinasi Teknis danAdministrasi Satker Tugas Pembantuan adalah Sosialisasi Kebijakan

Teknis Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun Anggaran 2018 serta

sosialisasi PMK Nomor 49/2017 dan PMK Nomor 113/2012 terkait peran

provinsi memfasilitasi pengajuan revisi POK Satker Tugas Pembantuan

Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun Anggaran 2018. Karena hasil

dari pertemuan ini menjadi bahan diskusi ke Tingkat Pusat pada Rakortek

Regional II yang dilaksanakan pada tanggal 6 s/d 8 Februari 2018 di

Banjarmasin.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.

Semoga Laporan Pelaksanaan Koordinasi Teknis dan AdministrasiSatker Tugas Pembantuan dapat berguna bagi kita semua.

Ungaran, Februari 2018

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana

Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005

Page 82: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan pelaksanaan Pertemuan Sosialisasi Asuransi Pertanian TingkatProvinsi pada tanggal 1 s/d 2 Maret 2018 di C3 Hotel, Ungaran, Kab.

Semarang sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan SosialisasiAsuransi Pertanian Tingkat Provinsi adalah Koordinasi dengan Petugas

Kabupaten/Kota terkait tindak lanjut temuan BPK untuk kegiatan Asuransi

Usaha Tani Padi Tahun 2017 sekaligus sosialisasi Pedoman Pelaksanaan

Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang dikeluarkan oleh Direktorat

Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun 2018 serta strategi dan

upaya percepatan pelaksanaan kegiatan AUTP di Jawa Tengah Tahun 2018.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.

Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Sosialisasi AsuransiPertanian Tingkat Provinsi dapat berguna bagi kita semua.

Ungaran, Maret 2018

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana

Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005

Page 83: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan pelaksanaan Sosialisasi Kegiatan Mendukung UPSUS Pajalebagi Aparat Pertanian dan TNI Tahun 2018 pada tanggal 8 s/d 9 Maret

2018 di Hotel Horison, Kota . Semarang sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Maksud dan tujuan dilaksanakan Sosialisasi KegiatanMendukung UPSUS Pajale bagi Aparat Pertanian dan TNI Tahun 2018iadalah penjelasan substansi teknis kegiatan UPSUS Pajale dari bidang

Tanaman Pangan dan Balatsin Tanbun Distanbun Provinsi Jawa Tengah

dengan dukungan anggaran pelaksanaan UPSUS Pajale dari Satker Tugas

Pembantuan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun Anggaran 2018

kepada pelaksana kegiatan baik yang berasal dari Dinas Pertanian

Kabupaten/Kota dan Kodim/Korem/Kodam se Jawa Tengah. Disamping itu

tujuan dilaksanakan pertemuan ini adalah sosialisasi hasil revisi POK dari

DIPA Revisi 1 yang terbit pada tanggal 15 Februari 2018.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.

Semoga Laporan Pelaksanaan Sosialisasi Kegiatan Mendukung UPSUSPajale bagi Aparat Pertanian dan TNI Tahun 2018 dapat berguna bagi

kita semua.

Ungaran, Maret 2018

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana

Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005

Page 84: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan pelaksanaan Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi KegiatanPrasarana dan Sarana Perkebunan pada tanggal 23 Februari 2018 di

Lantai V Distanbun Provinsi Jawa Tengah, Ungaran, Kab. Semarang

sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan Koordinasi danEvaluasi Kegiatan Prasarana dan Sarana Perkebunan adalah Koordinasi

teknis dan administrasi pelaksanaan kegiatan sarana dan prasarana

perkebunan Tahun Anggaran 2018 dan sosialisasi teknis operasional

alsintan APPO oleh Penyedia, sehingga manfaat dari bantuan alsintan

APPO tepat sasaran dan tepat penggunaan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.

Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Koordinasi dan EvaluasiKegiatan Prasarana dan Sarana Perkebunan dapat berguna bagi kita

semua.

Ungaran, Februari 2018

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana

Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005

Page 85: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan pelaksanaan Pertemuan Koordinasi Pembiayaan TingkatProvinsi pada tanggal 4 s/d 5 April 2018 di Hotel Aston Inn, Kota Semarangsesuai dengan waktu yang direncanakan.

Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan KoordinasiPembiayaan Tingkat Provinsi adalah sosialisasi pelaksanaan kegiatan

pembiayaan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun Anggaran 2018

sekaligus sosialisasi penyaluran Kredit Pertanian dalam bentuk KUR

maupun pembiayaan mikro/ultra mikro dari Perbankan dan Non Perbankan

serta menindaklanjuti kegiatan pemberdayaan Fasilitator Pendamping

Petani Swadaya (FP2S) di Jawa Tengah dari Pusat, yang merupakan

personil eks THL PUAP Tahun 2015.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.

Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Koordinasi PembiayaanTingkat Provinsi Tahun Anggaran 2018 dapat berguna bagi kita semua.

Ungaran, April 2018

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana

Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005

Page 86: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan pelaksanaan Rapat Koordinasi Aparat Pertanian dan TNIMendukung UPSUS Padi, Jagung dan Kedelai (I dan II) pada tanggal 10

s/d 11 April 2018 di P4S Tranggulasi Desa Batur, Kecamatan Getasan,

Kabupaten Semarang sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Maksud dan tujuan dilaksanakan Rapat Koordinasi AparatPertanian dan TNI Mendukung UPSUS Padi, Jagung dan Kedelai (I danII) adalah Koordinasi teknis pelaksanaan kegiatan Pelatihan

Pengembangan Pupuk Organik antara pelaksana kegiatan di Tk. Provinsi

dan Kabupaten sekaligus meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan

aparat pertanian dan TNI dalam pembuatan pupuk organik dengan

memanfaatkan limbah pertanian di wilayah masing-masing. .

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.

Semoga Laporan Pelaksanaan Rapat Koordinasi Aparat Pertanian danTNI Mendukung UPSUS Padi, Jagung dan Kedelai (I dan II) Tahun

Anggaran 2018 dapat berguna bagi kita semua.

Ungaran, April 2018

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana

Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005

Page 87: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan pelaksanaan Pertemuan Koordinasi/Pertemuan Evaluasi dalamrangka Mendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (I) pada tanggal 8

Maret 2018 di Hotel Horison Kota Semarang sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan Koordinasi/PertemuanEvaluasi dalam rangka Mendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (I)adalah Penjelasan teknis pelaksanaan UPSUS Pajale, Sosialisasi revisi

kegiatan UPSUS Pajale. dan penjelasan Pedoman Pelaksanaan

Administrasi kegiatan UPSUS Pajale Tahun Anggaran 2018.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.

Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Koordinasi/PertemuanEvaluasi dalam rangka Mendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (I)Tahun Anggaran 2018 dapat berguna bagi kita semua.

Ungaran, Maret 2018

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana

Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005

Page 88: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan pelaksanaan Pertemuan Koordinasi/Pertemuan Evaluasi dalamrangka Mendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (II) pada tanggal 16

Maret 2018 di C3 Hotel, Ungaran, Kab. Semarang sesuai dengan waktu

yang direncanakan.

Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan Koordinasi/PertemuanEvaluasi dalam rangka Mendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (II)adalah Penjelasan teknis pelaksanaan UPSUS Pajale dan sosialisasi revisi

kegiatan UPSUS Pajale.Tahun Anggaran 2018. Selain tujuan tersebut diatas,

pertemuan kali ini juga membahas tentang kegiatan Asuransi Pertanian,

khususnya Asuransi Usaha Tani Padi bagi petugas pertanian dan TNI di

Tingkat Kodim/Korem/Kodam.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.

Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Koordinasi/PertemuanEvaluasi dalam rangka Mendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (II)Tahun Anggaran 2018 dapat berguna bagi kita semua.

Ungaran, Maret 2018

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana

Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005

Page 89: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan pelaksanaan Pertemuan Fasilitasi Asosiasi Sub SektorPerkebunan pada tanggal 12 s/d 13 April 2018 di C3 Hotel, Ungaran, Kab.

Semarang sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan Fasilitasi AsosiasiSub Sektor Perkebunan adalah Kooordinasi dan sinkronisasi antara

instansi/stakeholder dengan petugas pertanian Tingkat Kabupaten/Kota

terkait penyusunan usulan RDKK dan alokasi pupuk bersubsidi sub sektor

perkebunan di Jawa Tengah. serta mencari solusi atas permasalahan yang

timbul dalam penyusunan usulan RDKK dan alokasi pupuk bersubsidi sub

sektor perkebunan di Jawa Tengah.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.

Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Fasilitasi Asosiasi Sub Sektor

Perkebunan Tahun Anggaran 2018 dapat berguna bagi kita semua.

Ungaran, April 2018

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana

Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005

Page 90: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan pelaksanaan Pertemuan Realokasi Pupuk Bersubsidi (I) TahunAnggaran 2018 pada tanggal 18 April 2018 di Lantai V Gedung Pertanian,

Distanbun Provinsi Jawa Tengah, Komplek Tarubudaya Ungaran, Kab.

Semarang. sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan Realokasi PupukBersubsidi (I) adalah menyamakan persepsi antara petugas yang

menangani pupuk di Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota terkait dengan

terbitnya Pedoman Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun Anggaran 2018.

serta meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi data penyaluran pupuk

bersubsidi, baik yang berasal dari penyaluran pupuk bersubsidi melalui kartu

tani dan penebusan secara manual sampai dengan bulan April 2018,. .

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.

Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Realokasi Pupuk Bersubsidi(I) Tahun Anggaran 2018 dapat berguna bagi kita semua.

Ungaran, April 2018

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana

Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005

Page 91: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan pelaksanaan Pertemuan Koordinasi KP3 Tingkat Provinsi padatanggal 12 April 2018 di C3 Hotel, Ungaran, Kab. Semarang sesuai dengan

waktu yang direncanakan.

Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan Koordinasi KP3Tingkat Provinsi adalah meningkatkan koordinasi Tim Komisi

Pengawasan Pupuk dan Pestisida, (KP3) baik di tingkat provinsi maupun

kabupaten/kota di Jawa Tengah serta meningkatkan pengawasan, terutama

pupuk mulai dari pengadaan, penyaluran sampai dengan penggunaan /

aplikasi di tingkat lapang dan mencari solusi atas permasalahan yang timbul

sebagai akibat adanya disparitas harga antara pupuk subsidi dengan pupuk

non subsidi.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.

Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Koordinasi KP3 TingkatProvinsi Tahun Anggaran 2018 dapat berguna bagi kita semua.

Ungaran, April 2018

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana

Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005

Page 92: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan pelaksanaan Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi SatkerTugas Pembantuan Tingkat Provinsi pada tanggal 16 Mei 2018 di C3

Hotel, Ungaran, Kab. Semarang sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan Koordinasi danEvaluasi Satker Tugas Pembantuan Tingkat Provinsi adalah

sosialisasi revisi POK ke 4 Satker Tugas Pembantuan Ditjen Prasarana dan

Sarana Pertanian tanggal 4 Mei 2018 sekaligus evaluasi pelaksanaan

kegiatan sampai dengan bulan mei 2018.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.

Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Koordinasi dan EvaluasiSatker Tugas Pembantuan Tingkat Provinsi Tahun Anggaran 2018

dapat berguna bagi kita semua.

Ungaran, Mei 2018

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana

Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005

Page 93: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan pelaksanaan Pertemuan Evaluasi dalam rangka MendukungUPSUS Pajale Tingkat Provinsi (III) pada tanggal 23 Mei 2018 di C3

Hotel, Ungaran, Kab. Semarang sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan Evaluasi dalamrangka Mendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (III) adalah Evaluasi

pelaksanaan kegiatan UPSUS Pajale sampai dengan bulan Mei 2018 dan

upaya percepatannya sekaligus sosialisasi Sistem Pelaporan Online (MPO)

dan output kegiatan Pengelolaan Lahan terkait KP2B dari Direktorat

Perluasan Areal dan Lahan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.

Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Evaluasi dalam rangkaMendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (III) Tahun Anggaran 2018

dapat berguna bagi kita semua.

Ungaran, Mei 2018

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana

Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005

Page 94: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan pelaksanaan Rapat Koordinasi Aparat Pertanian dan TNIMendukung UPSUS Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai pada

tanggal 28 Juni 2018 di Dinas Pertanian Kabupaten Banyumas, Purwokerto

sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Maksud dan tujuan dilaksanakan Rapat Koordinasi Aparat

Pertanian dan TNI Mendukung UPSUS Swasembada Padi, Jagung dan

Kedelai adalah Evaluasi pelaksanaan kegiatan UPSUS Pajale sampai

dengan bulan Juni 2018 dan upaya percepatan yang harus segera

dilaksanakan, khususnya kegiatan pada korem 071 Wijayakusuma yang

meliputi 11 kabupaten/kota dan 9 Kodim/1 Korem dengan jumlah peserta 50

(Lima puluh) orang.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.

Semoga Laporan Pelaksanaan Rapat Koordinasi Aparat Pertanian danTNI Mendukung UPSUS Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai TahunAnggaran 2018 dapat berguna bagi kita semua.

Ungaran, Juni 2018

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana

Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005

Page 95: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan pelaksanaan Rapat Koordinasi Akselerasi Rancangan KUR diProvinsi pada tanggal 10 Juli 2018 di Distanbun Provinsi Jawa Tengah,

Komplek Tarubudaya Ungaran, Kab. Semarang sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Maksud dan tujuan dilaksanakan Rapat Koordinasi AkselerasiRancangan KUR di Provinsi adalah Fasilitasi rencana/wacana

kerjasama antara perbankan/non perbankan terkait akselerasi KUR atau

pembiayaan mikro lainnya dengan FP2S di Jawa Tengah. sebagai tindak

lanjut dari sosialisasi kegiatan FP2S yang dilaksanakan pada bulan April

2018 di Hotel Aston, Semarang serta mencari solusi atas permasalahan

yang muncul di Tk. Lapang terkait pelaksanaan kegiatan pembiayaan oleh

FP2S.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.

Semoga Laporan Pelaksanaan Rapat Koordinasi AkselerasiRancangan KUR di Provinsi Tahun Anggaran 2018 dapat berguna bagi

kita semua.

Ungaran, Juli 2018

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana

Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005

Page 96: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan pelaksanaan Pertemuan Evaluasi dalam rangka MendukungUPSUS Pajale Tingkat Provinsi (IV) pada tanggal 18 Juli 2018 di

Balemong Resort, Ungaran, Kab. Semarang sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan Evaluasi dalamrangka Mendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (IV) adalah Evaluasi

pelaksanaan kegiatan UPSUS Pajale sampai dengan bulan Juli 2018 yang

dikarenakan rendahnya realisasi kegiatan swakelola oleh Dinas Pertanian

Kabupaten/Kota ,maupun kegiatan dalam rangka UPSUS Pajale oleh

Kodam/Korem/Kodim, disamping itu tujuan pertemuan adalah percepatan

pelaksanaan kegiatan Brigade Alsintan di Tk. Kabupaten/Korem maupun

kodim

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.

Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Evaluasi dalam rangkaMendukung UPSUS Pajale Tingkat Provinsi (IV) Tahun Anggaran 2018

dapat berguna bagi kita semua.

Ungaran, Juli 2018

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana

Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005

Page 97: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan pelaksanaan Pertemuan Apresiasi Perencanaan danAdministrasi keuangan pada tanggal 12 s/d 13 Oktober 2018 di C3

Hotel, Ungaran, Ungaran, Kab. Semarang sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

Maksud dan tujuan dilaksanakan Pertemuan ApresiasiPerencanaan dan Administrasi keuangan adalah Evaluasi

pelaksanaan kegiatan Satker Tugas Pembantuan Ditjen Prasarana dan

Sarana Pertanian s/d bulan September 2018 Tahun Anggaran 2018.

sekaligus meningkatkan kemampuan petugas perencanaan dan petugas

administrasi keuangan dalam rangka percepatan pelaksanaan kegiatan

tahun 2018 dan antisipasi permasalahan yang timbul tahun yang akan

datang. .

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.

Semoga Laporan Pelaksanaan Pertemuan Apresiasi Perencanaan danAdministrasi keuangan Tahun Anggaran 2018 dapat berguna bagi kita

semua.

Ungaran, Oktober 2018

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana

Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005

Page 98: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan pelaksanaan Fasilitasi Konsultasi kegiatan Satker TugasPembantuan ke Pusat pada tanggal 13 s/d 15 September 2018 di Ditjen

Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian dan

Kementerian/Stakeholder terkait di Tingkat Pusat sesuai dengan waktu

yang direncanakan.

Maksud dan tujuan dilaksanakan Fasilitasi Konsultasi kegiatanSatker Tugas Pembantuan ke Pusat adalah Fasilitasi Konsultasi

permasalahan teknis yang belum terselesaikan di Tingkat Provinsi dan

Kabupaten/Kota, khususnya untuk output-output kegiatan yang realisasi

keuangannya s/d bulan September 2018 masih rendah atau di bawah target

dari Pusat serta mencari informasi terkait rencana kegiatan Ditjen

Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun Anggaran 2019

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan laporan kegiatan berikutnya.

Semoga Laporan Pelaksanaan Fasilitasi Konsultasi kegiatan SatkerTugas Pembantuan ke Pusat Tahun Anggaran 2018 dapat berguna bagi

kita semua.

Ungaran, September 2018

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa TengahKepala Bidang Prasarana dan Sarana

Ir. Herawati Prarastiyani, MSiNIP. 19680310 199303 2 005

Page 99: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri
Page 100: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 1

Program : Program PengembanganAgribisnis

3.02.3.02.01.01

Hasil : Mendukung peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas hasil tanaman buah

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Peningkatan Produksi Hortikultura.

3.02.3.02.01.01.0020.

Sub Kegiatan : Pengembangan Kawasan Tanaman Buah.

Indikator Kinerja : Terlaksananya Pengembangan Kawasan Tanaman Buah di Jawa Tengah.

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Jeruk 65 ha, Durian 85 ha, Jambu kristal 15 ha, Pisang 25 ha, Kelengkeng 40 ha, Alpukat 90 ha, Mangga 30 ha.

Festival Buah 1 kali.

Volume : 350 ha

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2016 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

Bahwa Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas

membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang pertanian sub

urusan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang menjadi kewenangan

daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.

Dalam melaksankan tugas tersebut, Dinas melaksanakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,

hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.

b. Pelaksanaan kebijakan bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,

hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang prasarana dan sarana, tanaman

pangan, hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina

usaha.

d. Pelaksanaan administrasi bidang prasarana dan sarana, tanaman pangan,

hortikultura , perkebunan dan penyuluhan, pasca panen dan bina usaha.

Page 101: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 2

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan

fungsinya.

Kegiatan pengembangan kawasan Tanaman buah dalam pelaksanaannya

dilakukan oleh Seksi Tanaman Buah yang mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan

pelaporan di bidang tanaman buah. Tugas tersebut meliputi :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang tanaman buah

b. Menyiapkan bahan pengkoordinasian kebijakan teknis di bidang tanaman buah

c. Menyiapkan bahan pembinaan dan pelaksanaan teknologi budidaya tanaman

buah lintas kabupaten/kota

d. Menyiapkan bahan pola produksi tanaman buah kabupaten/kota

e. Menyiapkan bahan pengaturan dan penerapan sentra/kawasan produksi

komoditas tanaman buah lintas kabupaten/kota

f. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang tanaman buah

g. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

2. Gambaran Umum

Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi

yang dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan petani baik skala

kecil, menengah maupun besar karena memiliki keunggulan berupa nilai jual yang

tinggi, keragaman jenis, ketersediaan sumberdaya lahan dan teknologi, serta

serapan pasar dalam negeri maupun internasional yang semakin meningkat.

Buah-buahan juga memberikan sumbangan yang berarti bagi subsektor

hortikultura maupun sektor pertanian yang dapat dilihat dari nilai produk domestik

bruto (PDB) yang setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan.

Pengembangan buah-buahan sangat potensial sebagai sumber penghasilan bagi

petani, pengelola, kelompok, daerah penghasil, bahkan mampu dimanfaatkan

sebagai sumber devisa di Indonesia. Potensi usaha agribisnis buah-buahan antara

lain didukung dengan kekayaan sumberdaya genetik, kesesuaian agroklimat,

ketersediaan pedoman budidaya yang baik dan benar, sumberdaya manusia,

ketersediaan lahan dan air serta akses pasar baik ke pasar lokal maupun pasar

modern dan ekspor.

Page 102: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 3

Sifat pasar hortikultura utamanya komoditas buah yang terbuka dan kompetitif

menuntut petani untuk selalu tanggap dengan indikasi-indikasi yang dapat

melemahkan maupun menguntungkan usahataninya. Secara individual petani

dengan tingkat pendidikan yang rendah dan kemampuan yang lemah tidak akan

mampu merespon pasar dengan tindakan profesional. Dalam hal ini pemerintah

dituntut untuk memfasilitasi kesenjangan yang terjadi didalam lingkungan petani,

sehingga terjadi sinergi antara kelemahan petani dengan kelebihan pihak ketiga,

terutama dalam penyediaan benih.

Komoditas buah yang memiliki potensi besar untuk diusahakan secara intensif dan

berorientasi agribisnis diantaranya adalah jeruk, durian, pisang, alpukat, jambu

kristal, kelengkeng dan mangga. Komoditas-komoditas tersebut memiliki nilai

strategis/unggul karena produk yang dihasilkan selain potensial dipasar lokal juga

berpeluang terserap oleh konsumen dari daerah lain dari Indonesia bahkan dapat

menjadi komoditas andalan untuk ekspor.

Usaha Pengembangan buah difokuskan pada peningkatan produksi dan mutu

untuk memenuhi permintaan pasar dalam dan luar negeri. Bila mutu produk buah

Indonesia tidak dapat memenuhi standar sesuai kebutuhan konsumen, maka

dikawatirkan Indonesia akan dibanjiri produk hortikultura impor. Dalam rangka

meningkatkan ketersediaan buah bermutu untuk pemenuhan kebutuhan pasar baik

domestik maupun internasional dilakukan melalui upaya pengembangan kawasan

buah. Sejalan dengan program Kementerian Pertanian untuk meningkatkan

produksi, produktivitas dan mutu produk tanaman hortikultura maka dilakukan

penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dain Good Handling Practices

(GHP). Akselerasi penerapan GAP dan GHP difasilitasi melalui penyediaan sarana

prasarana budidaya dan pasca panen yang diperlukan para pelaku usaha di tingkat

lapang untuk mewujudkan kawasan buah dengan produk yang berdaya saing.

. Pengembangan kawasan tanaman buah tahun 2020 didukung dengan

komponen kegiatan :

Sosialiasi Pengembangan Kawasan Buah (4 kali)

Sosialisasi GAP/SOP tanaman buah (4 kali)

Festival Buah (1 kali)

Identifikasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi

Fasilitasi Bantuan Bibit tanaman

Page 103: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 4

3. Tujuan

a. Mendorong tumbuh dan berkembangnya sentra produksi yang berkelanjutan.

b. Meningkatkan kecintaan dan apresiasi terhadap poduk buah unggul lokal

c. meningkatkan kemampuan dan keterampilan petani / petugas dalam

pengelolaan tanaman buah yang berbasis agribisnis

4. Sasaran

a. Terlaksananya Kegiatan Pengembangan Kawasan Buah melalui ekstensifikasi

dan intensifikasi dalam bentuk perbaikan mutu pengelolaan kebun.

b. Terlaksananya Festival Buah 1 kali

B. Penerima Manfaat

Penerima manfaat pada kegiatan ini adalah pelaku usaha / petani/ / petugas kelompok tani tanaman buah

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Penyelenggaraan kegiatan ini dilakukan dengan cara swakelola dan pengadaan oleh pihak ketiga dalam bentuk barang yang diserahkan kepada kelompok tani.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.

1) Tahapan Pelaksanaan

I. Persiapan : membuat juklak/juknis, Identifikasi, verifikasi dan

penetapan petani/lokasi

II. Pelaksanaan : Pelaksanaan kegiatan

III. Pembinaan/Monitoring : Memantau pelaksanaan tersalurnya fasilitasi

bantuan dan perkembangannya di lapangan

IV. Pelaporan : Pembuatan Laporan

Page 104: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 5

2) Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

Keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan Pengembangan Kawasan

Tanaman Buah di Jawa Tengah selama 12 bulan sejak Januari hingga Desember

2020.

E. Biaya Yang Diperlukan

Kegiatan Pengembangan kawasan tanaman buah di Jawa Tengah merupakan bagian

dari Kegiatan Peningkatan Produksi Hortikultura dengan total biaya sebesar Rp

3.025.000.000,-. (Tiga milyar dua puluh lima juta rupiah).

Ungaran,

PLt. KEPALA BIDANG HORTIKULTURA

Ir. DARPITO BUDI, MSi. NIP. 19630727 199310 1 011

Page 105: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 1

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian

dan Keuangan Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01

Hasil : Terpeliharanya bangunan gedung kantor sehingga kinerja

pegawai dapat optimal.

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah

Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan

Dinas/Operasional Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01.009

Tahun Anggaran : 2020

Indikator Kinerja : 1. Pemeliharaan dan perawatan rutin rumah dinas

selama 1 tahun

2. pemeliharaan dan perawatan rutin gedung kantor

sebanyak 1 paket pekerjaan

Satuan Ukur dan Jenis

Keluaran

: Paket pekerjaan

Volume : 1. 1 tahun

2. 1 paket pekerjaan

A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan

tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di

bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan

fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman

pangan dan benih hortikultura.

Page 106: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 2

b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih

tanaman pangan dan benih hortikultura.

c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih

hortikultura.

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

tugas dan fungsinya.

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan

salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan

sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman

pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran

strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa

kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha

BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian

Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12

(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh

kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang

dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan

efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek

efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan

fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan

Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/

Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah.

3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah

Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat

Daerah adalah untuk memelihara bangunan gedung, baik gedung kantor maupun

gedung rumah dinas/jabatan agar selalu dalam kondisi baik dan layak pakai.

Page 107: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 3

4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah pemeliharaan

bangunan gedung kantor dan rumah dinas.

B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaannya, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah semua

pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah

Banyumas.

C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan metode

pengadaan langsung yang dilaksanakan oleh Pejabat Pengadaan kepada

Penyedia Jasa Konstruksi yang memenuhi persyaratan administrasi maupun

teknis.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :

a. Persiapan

b. Pelaksanaan kegiatan

c. Pertanggungjawaban kegiatan

d. Monitoring dan evaluasi

2) Waktu Pelaksanaan

KegiatanBulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Proses Pengadaan

Pelaksanaan pekerjaan

Monitoring dan evaluasi

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran

yaitu pada tahun 2020.

Page 108: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 4

E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Rutin/

Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan

Dinas/Operasional Perangkat Daerah adalah sebesar Rp. 250.000.000,- (Dua ratus

lima puluh juta rupiah).

Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah

Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat

Daerah ini disusun untuk dijadikan acuan dalam proses pelaksanaan kegiatan.

Purwokerto, April 2019

KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN

HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS

Ir. ASIH SUCIATI, MP

NIP. 19680727 199503 2 005

Page 109: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 1

Program : Program Pengembangan Agribisnis

Hasil : Peningkatan Produksi Tanaman Pangan

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Peningkatan Produksi Jagung dan Serealia Lainnya

Sub Kegiatan : Pengembangan Jagung Hibrida

Indikator Kinerja : Terlaksananya Pengembangan Jagung Hibrida di 30 kabupaten dan 1 kota di Jawa Tengah.

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : 9.000 Ha. Benih jagung

Volume : 135.000 Kg

A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

- Pergub Nomor 76 Tahun 2016

2. Gambaran Umum

- Meningkatnya kebutuhan jagung baik untuk konsumsi langsung, bahan baku industri pakan ternak, antisipasi kebutuhan bahan baku bio energi, peluang ekspor,

bahan baku minyak nabati dan lain-lain maka ketersediaan jagung harus terus diupayakan untuk dipenuhi.

- Jawa Tengah mempunyai potensi sangat besar untuk meningkatkan produksi maupun produktivitas jagung, karena lahan yang tersedia luas,

persayaratan agroklimat sederhana, teknologi sudah tersedia, sehingga prospek keuntungan bagi pembudidayanya cukup besar.

3. Tujuan

- Mendorong peningkatan produktivitas dan produksi jagung dengan menggunakan jagung hibrida

- Memantapkan produksi jagung di kabupaten di daerah sentra jagung dan daerah pengembangannya di Jawa Tengah, melalui penggunaan benih jagung hibrida.

- Memenuhi kebutuhan jagung di Jawa Tengah.

4. Sasaran

- Kelompok tani yang aktif dan bersedia mengikuti prosedur kegiatan ini di daerah sentra dan pengembangan jagung di Jawa Tengah.

B. Penerima Manfaat

- Petani.

Page 110: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 2

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

- Budidaya jagung dengan mengganti benih jagung komposit/lokal dan atau menggunakan benih jagung hibrida dan bersertifikat.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.

1) Tahapan Pelaksanaan

- Pelaksanaan

Metode yang digunakan antara lain :

a. Memberikan sarana produksi berupa benih jagung hibrida;

b. Memantau teknologi sesuai dengan kegiatan yang diajukan;

c. Memberikan masukan untuk perbaikan aplikasi teknologi;

d. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.

Perkiraan dampak yang diharapkan :

a. Meningkatnya wawasan dalam mengadopsi teknologi;

b. Peningkatan pendapatan usaha tani;

c. Berkembangnya teknologi yang didesiminasi;

d. Penyerapan tenaga kerja;

e. Tumbuhnya usaha tani baru yang mengacu pada keberhasilan

percontohan yang dilakukan.

- Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi

a. Identifikasi calon petani dan lokasi pelaksanaan kegiatan

Pengembangan Jagung Hibrida Tahun Anggaran 2020

dimaksudkan untuk

menetapkan lokasi kegiatan dan petani peserta kegiatan.

b. Kelompok Tani/Petani pelaksana kegiatan dipilih Kelompok

Tani/Petani yang aktif, setuju, mau dan mampu untuk

melaksanakan kegiatan.

c. Bersedia mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Pengembangan

Jagung Hibrida.

d. Lahan yang digunakan diutamakan dalam satu desa/wilayah yang

berdekatan, bukan wilayah beresiko endemis Organisme

Pengganggu Tanaman, bukan wilayah beresiko tinggi terhadap

banjir dan bencana alam lainnya dan diusulkan oleh KCD/mantri

tani/Penyuluh Lapang.

Page 111: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 3

e. Kelompoktani diusulkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten

yang membidangi tanaman pangan.

2) Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

- Januari – Desember 2020

E. Biaya Yang Diperlukan

- Luasan 9.000 ha x 15 kg = 135.000 kg - 135.000 kg x Rp. 50.000,- = Rp. 6.750.000.000,-

Kegiatan Pengembangan Jagung Hibrida dengan total biaya sebesar Rp. 6.750.000.000.,- (Enam milyard tujuh ratus lima puluh juta rupiah).

Ungaran,

KEPALA BIDANG / BALAI

Program : Program Pengembangan Agribisnis

Hasil : Peningkatan Produksi Tanaman Pangan

Page 112: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 4

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Peningkatan Produksi Jagung dan Serealia Lainnya

Sub Kegiatan : Percontohan Budidaya Sorgum

Indikator Kinerja : Terlaksananya Percontohan Budidaya Sorgum di 2 kabupaten di Jawa Tengah.

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : 100 Ha

Volume : Benih Sorgum : 1.500 Kg Pupuk NPK : 15.000 kg Pupuk Urea : 20.000 kg

B. Latar Belakang 1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

- Pergub Nomor 76 Tahun 2016

2. Gambaran Umum

- Sorgum mempunyai beberapa keunggulan seperti dapat tumbuh di lahan kering dan sawah pada musim kering/kemarau, resiko kegagalan kecil dan pembiayaan (input) usahataninya relatif rendah. Selain budidaya yang mudah,

- Sorgum mempunyai manfaat yang sangat luas antara lain untuk pakan ternak, bahan baku industri makanan dan minuman, bahan baku untuk media Jamur merang (mushroom), industri alkohol, bahan baku etanol dan sebagainya.

- Cara budidaya sorgum sangatlah mudah yaitu dapat tumbuh dilahan kering dengan baik pada musim kering/ kemarau, dengan sumber air terbatas,murah, efisien, dan dapat dikembangkan di lahan marginal.

3. Tujuan

- Mendorong pengembangan budidaya sorgum - Peningkatan produksi dan produktivitas sorgum - Sebagai bahan penganekaragaman pangan. - Memenuhi kebutuhan sorgum di Jawa Tengah.

4. Sasaran

- Kelompok tani yang aktif dan bersedia mengikuti prosedur kegiatan ini budidaya sorgum.

D. Penerima Manfaat

- Petani.

E. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Page 113: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 5

- Mengembangkan tanaman sorgum

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.

1) Tahapan Pelaksanaan

- Pelaksanaan

Metode yang digunakan antara lain :

e. Memberikan sarana produksi berupa benih sorgum, pupuk urea

dan pupuk NPK.

f. Memantau teknologi sesuai dengan kegiatan yang diajukan;

g. Memberikan masukan untuk perbaikan aplikasi teknologi;

h. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.

Perkiraan dampak yang diharapkan :

f. Meningkatnya wawasan dalam mengadopsi teknologi;

g. Peningkatan pendapatan usaha tani;

h. Berkembangnya teknologi yang didesiminasi;

i. Penyerapan tenaga kerja;

j. Tumbuhnya usaha tani baru yang mengacu pada keberhasilan

percontohan yang dilakukan.

- Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi

a. Identifikasi calon petani dan lokasi pelaksanaan kegiatan

Percontohan Budidaya Sorgum Tahun Anggaran 2020

dimaksudkan untuk menetapkan lokasi kegiatan dan petani

peserta kegiatan.

b. Kelompok Tani/Petani pelaksana kegiatan dipilih Kelompok

Tani/Petani yang aktif, setuju, mau dan mampu untuk

melaksanakan kegiatan percontohan budidaya sorgum

c. Bersedia mengikuti seluruh rangkaian kegiatan

d. Lahan yang digunakan diutamakan dalam satu desa/wilayah yang

berdekatan dan diusulkan oleh KCD/mantri tani/Penyuluh

Lapang.

e. Kelompoktani diusulkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten

yang membidangi tanaman pangan.

2) Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

Page 114: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kerangka Acuan Kerja

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah 6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

F. Waktu Pencapaian Keluaran

- Januari – Desember 2020

G. Biaya Yang Diperlukan

- Luasan 100 ha - Biaya yang dibutuhkan :

= Benih Sorgum : 1.500 kg x Rp. 35.000,- = Rp. 52.500.000,- = Pupuk NPK : 15.000 kg x Rp. 8.500,- = Rp. 127.500.000,- = Pupuk Urea : 20.000 kg x Rp 8.500,- = Rp. 130.000.000,- ----------------------------------------------------------------------- + Jumlah = Rp 310.000.000,-

Kegiatan Percontohan Budidaya Sorgum dengan total biaya sebesar Rp.

310.000.000,- ( Tiga ratus sepuluh juta rupiah).

Ungaran,

KEPALA BIDANG / BALAI

Page 115: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE

APBD TA. 2020

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa

Tengah

Kegiatan : Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar

Daerah Perangkat Daerah

Sub Kegiatan : - Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah

- Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah

Indikator Kinerja : Terlaksananya Perjalanan menghadiri Rapat

Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar

Daerah Perangkat Daerah

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Perjalanan

menghadiri Rapat Koordinasi dan Konsultasi

Dalam dan Luar Perangkat Daerah.

Volume : 1 tahun

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi

JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman

86-92).

b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

Page 116: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

2

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah

Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis

penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.

BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi

Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik

[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7

(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)

Kebun Benih Hortikultura.

3. Tujuan

a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan

hortikultura yang bermutu tinggi.

b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.

4. Sasaran

a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi

produsen, petani dan masyarakat pada umumnya

b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,

petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi

terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.

B. PENERIMA MANFAAT

1. ASN BBTPH Wilayah Surakarta

Page 117: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

3

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Pengadaan langsung swakelola

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring

dan Evaluasi, Pelaporan

2. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

12 bulan ( 1 tahun anggaran)

E. Biaya yang diperlukan

Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Perangkat Daerah dengan

total biaya sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah).

Surakarta, 07 Mei 2019

Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,

Ir. NENI ERNAWATI S., MP

NIP 19620710 199002 2001

Page 118: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM  OF  REFERENCE) 

KEGIATAN PENGEMBANGAN METODE DAN MATERI PENYULUHAN 

APBD TAHUN ANGGARAN 2020 

KODE REKENING: 2.01.2.01.04.28.15 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN 

PROVINSI JAWA TENGAH 

 

 

KERANGKA ACUAN KERJA

Page 119: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Program : Peningkatan SDM dan Penyuluhan Pertanian

Hasil : Presentase Jumlah SDM yang ditingkatkan

Kapasitasnya

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa

Tengah

Kegiatan : Pengembangan Metode dan Materi Penyuluhan

Sub Kegiatan : 1. Rapat/Pertemuan Pengembangan

metode dan materi penyuluhan (30 akt)

2. Rapat Koordinasi Penyuluh Pertanian di Tingkat

Provinsi (6 kali)

3. Kegiatan Adopsi Teknologi Pengembangan

Metode dan Materi Penyuluhan (2 akt)

4. Bimtek Pengembangan Metode dan Materi

Penyuluhan (5 akt)

5. Bimtek Penyusunan Angka Kredit Bagi Penyuluh

Pertanian (2 akt)

6. Demplot Teknlologi Pertanian

7. Magang penyuluh pertanian

Indikator Kinerja :

- Input : Dana APBD TA. 2020 sebesar Rp 2.250.000.000,-

(Dua milyar dua ratus lima puluh ribu rupiah)

- Output : 1. Terlaksananya dengan baik kegiatan

Pengembangan metode dan materi penyuluhan di

30 Kab/Kota;

2. Terselenggaranya kegiatan penyelenggaraan

penyuluhan di Provinsi Jawa Tengah;

3. Terlaksananya dengan baik adopsi teknologi

pertanian bagi penyuluh pertanian;

4. Terlaksananya Bimtek Pengembangan Metode

dan Materi Penyuluhan;

5. Tersusunnya Angka Kredit Bagi Penyuluh

Pertanian sesuai dengan peraturan;

6. Terlaksananya demplot teknologi pertanian

7. Terlaksananya dengan baik magang Penyuluh

Pertanian.

Page 120: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

- Outcome : 1. Terkoordinasinya kegiatan Pengembangan

Metode dan Materi Penyuluhan;

2. Lancarnya kegiatan penyelenggaraan

penyuluhan di Provinsi Jawa Tengah;

3. Meningkatnya pengetahuan penyuluh terhadap

teknologi /inovasi baru;

4. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan

penyuluh dalam penyelenggaraan penyuluhan;

5. Meningkatnya keterampilan penyuluh pertanian

dalam penyusunan angka kredit sesuai dengan

petunjuk;

6. Demplot teknologi pertanian untuk

meningkatakan pengatahuan, keterampilan dan

sikap penyuluh pertanian terhadap

teknologi/inovasi baru budidaya pertanian

7. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan

penyuluh pertanian on farm sampai off farm

- Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : 1. Terlaksananya dengan baik kegiatan

Penyelenggaraan penyuluhan di 30 Kab/Kota;

2. Terselenggaranya kegiatan penyelenggaraan

penyuluhan di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 6

kali;

3. Terlaksananya dengan baik adopsi teknologi

pertanian bagi penyuluh pertanian sebanyak 2

kali;

4. Terlaksananya Bimtek Pengembangan Metode

dan Materi Penyuluhan sebanyak 5 kali;

5. Tersusunnya Angka Kredit Bagi Penyuluh

Pertanian sesuai dengan peraturan dan berbasis

online sebanyak 2 kali

6. Terlaksananya demplot teknologi pertanian

sebanyak 6 unit;

7. Terlaksananya dengan baik magang Penyuluh

Pertanian sebanyak 1 kali.

Page 121: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

- Volume : 1. 30 angkatan / 1.800 penyuluh pertanian

2. 6 kali / 420 penyuluh pertanian

3. 2 kali / 80 penyuluh pertanian

4. 5 akt / 150 penyuluh pertanian

5. 2 akt / 60 penyuluh pertanian

6. 6 unit demplot pertanian

7. 1 akt / 20 penyuluh pertanian

Page 122: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kegiatan:

a. Undang-Undang No. 16/2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan;

b. Undang-Undang No. 19\2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani;

c. Undang-Undang No. 23\2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas

Undang-Undang No. 23\2014;

d. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 tahun 2016 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah;

e. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor

67/Permentan/Sm.050/12/2016 Tentang Pembinaan Kelembagaan Petani;

2. Gambaran Umum:

Peran penyuluh pertanian dalam membangun pertanian salah satunya adalah

pemberdayaan petani dengan merubah pengetahuan, sikap dan keterampilan petani

agar menjadi lebih baik. Metode dan materi penyuluhan yang digunakan dapat dengan

berbagai macam cara. Melalui anggaran OPD Dinas pertanian dan Perkebunan Prov.

Jawa Tengah, peran pemberdayaan petani melalui berbagai kegiatan antara lain

Rapat/Pertemuan Pengembangan metode dan materi penyuluhan, Rapat Koordinasi

Penyuluh Pertanian di Tingkat Provinsi, Kegiatan Adopsi Teknologi Pengembangan

Metode dan Materi Penyuluhan, Bimtek Pengembangan Metode dan Materi Penyuluh,

Bimtek Penyusunan Angka Kredit Bagi Penyuluh Pertanian dan demplot teknlologi

pertanian.

3. Tujuan

Tujuan dari Kegiatan Pengembangan Metode dan Materi Penyuluhan adalah

untuk menerapkan metode dan materi penyuluhan dalam rangka meningkatkan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan .

4. Sasaran

a. Terlaksananya Rapat/Pertemuan Pengembanganmetode dan materi penyuluhan

(30 akt);

b. Terlaksananya Rapat Koordinasi Penyuluh Pertanian di Tingkat Provinsi (6 kali);

c. Terlaksananya Kegiatan Adopsi Teknologi Pengembangan Metode dan Materi

Penyuluhan (2 akt);

d. Terlaksananya Bimtek Pengembangan Metode dan Materi Penyuluhan (5 akt)

e. Terlaksananya Bimtek Penyusunan Angka Kredit Bagi Penyuluh Pertanian (2 akt)

f. Terlaksananya Demplot Teknlologi Pertanian (6 unit)

g. Terlaksananya magang bagi penyuluh pertanian (1 akt)

Page 123: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

B. Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari Kegiatan Pengembangan Metode dan Materi Penyuluhan

adalah Penyuluh Pertanian se-Jawa Tengah.

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

a. Rapat/Pertemuan Pengembangan metode dan materi penyuluhan dengan metode

ceramah/ diskusi dan penyusunan stategi pengembangan penyuluhan yang

dilaksanakan di 30 Kab/Kota se Jawa Tengah. Kegiatan dilaksanakan secara

swakelola oleh Distanbun Prov. Jateng;

b. Rapat Koordinasi Penyuluh Pertanian di Tingkat Provinsi dilakukan dengan metode

ceramah/diskusi. Kegiatan dilaksanakan secara swakelola oleh Distanbun Prov.

Jateng;

c. Kegiatan Adopsi Teknologi Pengembangan Metode dan Materi Penyuluhan

dilaksanakan dengan tahapan perencanaan tempat adopsi, pelaksanaan kegiatan,

dan pelaporan. Kegiatan dilaksanakan secara swakelola oleh Distanbun Prov.

Jateng;

d. Bimtek Pengembangan Metode dan Materi Penyuluhan dilaksanaan dengan

perencanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan, dan pelaporan. Kegiatan

dilaksanakan secara swakelola oleh Distanbun Prov. Jateng;

e. Bimtek Penyusunan Angka Kredit Bagi Penyuluh Pertanian dilaksanaan dengan

perencanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan, dan pelaporan. Kegiatan

dilaksanakan secara swakelola oleh Distanbun Prov. Jateng;

f. Demplot Teknlologi Pertanian dilakukan dengan tahapan identifikasi CPCL, temu

teknis, pelaksaan rembug tani, kursus tani, pembuatan demplot dan Farmers Field

Day (FFD); serta diakhiri dengan temu evaluasi. dilaksanaan dengan perencanaan

kegiatan pelaksanaan kegiatan, dan pelaporan. Kegiatan dilaksanakan secara

swakelola oleh Distanbun Prov. Jateng;

g. Magang penyuluh pertanian dilaksanaan dengan perencanaan kegiatan

pelaksanaan kegiatan, dan pelaporan. Kegiatan dilaksanakan secara swakelola

oleh Distanbun Prov. Jateng.

Page 124: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

2. Tahapan pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

3. Waktu Pencapaian Keluaran

a. Rapat/Pertemuan Pengembanganmetode dan materi penyuluhan (30 akt) pada

bulan ke 2 – 3 Tahun 2019;

b. Rapat Koordinasi Penyuluh Pertanian di Tingkat Provinsi (6 kali) pada Bulan ke

2,4,6,8,10 dan 12 Tahun 2019;

c. Kegiatan Adopsi Teknologi Pengembangan Metode dan Materi Penyuluhan (2 akt)

pada bulan ke 4 dan 8 Tahun 2019;

d. Bimtek Pengembangan Metode dan Materi Penyuluhan (5 akt) pada bulan ke 2-11

Tahun 2019;

e. Bimtek Penyusunan Angka Kredit Bagi Penyuluh Pertanian (2 akt) pada bulan ke-

2 Tahun 2019;

f. Demplot Teknlologi Pertanian Pada Bulan ke 1 – 12 Tahun 2019;

g. Magang bagi penyuluh pertanian pada bulan ke-7 Tahun 2019.

4. Biaya yang Diperlukan

Kegiatan Pengebangan Metode dan Materi Penyuluhan memerlukan biaya APBD TA

2020 Sebesar Rp 2.250.000,000- (dua milyar dua ratus lima puluh juta rupiah).

Ungaran, Mei 2019

KEPALA BIDANG PENYULUHAN, PASCA PANEN

DAN BINA USAHA (P2BU)

drh. HARJULI HATMONO,M.Si NIP.19620703 199203 1 013

Page 125: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Program : Pengembangan Agribisnis Hasil : Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Kegiatan : Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan Sub Kegiatan : - Indikator Kinerja : Pengembangan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Satuan Ukuran Dan Jenis Keluaran :

- Pengembangan Tanaman Kelapa 200 Ha; - Pengembangan Tanaman Karet 100 Ha; - Pengembangan Tanaman Jambu Mete 100 Ha; - Pengembangan Tanaman T e h 50 Ha; - Pengembangan Tanaman Kakao 100 Ha; - Pengembangan Tanaman Kopi robusta 50 Ha; - Pengembangan Tanaman Kopi Arabika 100 Ha; - Pengembangan Tanaman Cengkeh 200 Ha; - Pengembangan Tanaman Pala 100 Ha; - Pengembangan Tanaman Lada 100 Ha; - Pengembangan Tanaman Nilam 50 Ha; - Intensifikasi Tanaman Tebu 550 Ha

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

Jl. Jenderal Gatot Subroto, Komplek Tarubudaya Ungaran Telepon: (024) 6921218–6924155 Fax: (024) 6921348 – 6921060 Laman hhtp://www.jatengprov.go.id

Surat elektronik [email protected]

Page 126: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa

Tengah (Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950, Halaman 86-

92);

b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478);

c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang 2 Tahun 2015 tenang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5657);

d. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 308, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5613);

e. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah

beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018

tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010

Tentang Pengadaan barang/Jasa Pemerintah

f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik

Indonesia Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan

Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah;

g. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor : 9 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 85);

Page 127: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

h. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 70 Tahun 2014 tentang Pedoman

Pengeloaan Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor

55 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah

Nomor 70 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengeloaan Pemberian Hibah dan

Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Provinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun

2015 Nomor 55);

i. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2016 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

(Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 76);

2. Gambaran Umum

Komoditas perkebunan mempunyai nilai strategis dalam

perekonomian nasional karena mempunyai peran yang besar dalam

meningkatkan ekspor non migas untuk menambah devisa negara,

mendukung pemenuhan ketersediaan bahan baku industri dalam negeri,

mendukung kecukupan ketersediaan bahan pangan berbasis perkebunan,

meningkatkan gerak roda perekonomian dan penyedia lapangan kerja di

pedesaan guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat

khususnya petani.

Komoditas perkebunan di Jawa Tengah, sebagian besar diusahakan

oleh petani (perkebunan rakyat) yang pengelolaannya sangat sederhana

dan kurang memperhatikan kualitas kebun karena para petani belum

sepenuhnya menggunakan benih bermutu dan kurang intensif dalam

pemeliharaannya.

Produksi dan produktivitas perkebunan rakyat dirasakan masih

rendah, dan kualitasnya juga belum bisa memenuhi pangsa pasar sehingga

lemah dalam menghadapi persaingan global. Selain itu harga jual rendah,

sehingga pendapatan yang diperoleh petani belum sesuai dengan yang

diharapkan, akibatnya dukungan terhadap penambahan devisa negara juga

masih rendah.

Beberapa kendala yang dihadapi dalam pembangunan perkebunan

rakyat diantaranya adalah: sumber daya manusia (SDM) rendah, lemahnya

modal, petani belum sepenuhnya bisa menerapkan teknologi intensifikasi,

produktivitas lahan perkebunan semakin menurun, bergesernya lahan usaha

Page 128: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

perkebunan dari lahan teknis ke lahan setengah teknis, tadah hujan atau

tegalan, dan terbatasnya pemilikan lahan untuk berusahatani tanaman

perkebunan.

Untuk menentukan langkah dan upaya membangun perkebunan

rakyat melalui dukungan dari Pemerintah berupa motivasi dan fasilitasi

kepada petani secara berkesinambungan dan berkelanjutan didalam

pengelolaan dan pengembangan usahatani perkebunan yang berwawasan

agribisnis dengan meningkatkan kualitas kebun dan luasan yang memenuhi

skala ekonomi dan ramah lingkungan pada daerah potensial sesuai dengan

agroklimat masing-masing komoditas.

3. Tujuan

Maksud dilaksanakan Kegiatan Pengembangan Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan adalah dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas

komoditas tanaman perkebunan serta meningkatkan pengetahuan, sikap dan

keterampilan petani dalam berbudidaya tanaman rangka meningkatkan

produksi dan produktivitas tanaman perkebunan

B. Penerima Manfaat

Terlaksananya Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan utamanya

petani/kelompok tani yang mempunyai modal rendah namun mempunyai potensi

berusahatani tanaman perkebunan, sehingga dapat memberdayakan diri dan

melakukan pengembangan keterampilan dan kemampuannya.

Adapun kelompok tani sasarannya tersebar di Kabupaten Banyumas, Blora, Cilacap,

Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Klaten, Magelang, Pemalang,

Purworejo, Rembang, Semarang, Sragen, dan Wonogiri.

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pengembangan tanaman perkebunan berkelanjutan

dilakukan melalui pendekatan teknis dan pendekatan sosial budaya.

Pendekatan tersebut diharapkan mampu memotivasi perubahan sikap,

perilaku, dan peran serta petani yang disinergiskan dengan program

pembangunan dan pengembangan pertanian di kabupaten/kota.

Paket bantuan merupakan hibah yang pelaksanaan pengadaannya dilakukan

dengan kontraktual dan mengacu pada Perpres Nomor 54 tahun 2010

yang terakhir diubah dengan Perpres 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang

dan Jasa Pemerintah.

Page 129: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

1) Tahapan Pelaksanaan

- Persiapan

a. Inventarisasi Calon Petani & Calon Lahan (CPCL)

Dinas Provinsi dan Kabupaten yang membidangi perkebunan secara

bersama-sama melakukan identifikasi, inventarisasi CP/CL dan

penetapan kelompok sasaran. Dinas Kabupaten yang membidangi

perkebunan bertugas untuk melakukan verifikasi awal terhadap

usulan/proposal yang akan diajukan ke provinsi, selanjutnya usulan

proposal dari Dinas Kabupaten direkap dan dikelompokan sesuai

dengan komoditas yang diusulkan. Bidang Perkebunan selanjutnya

melakukan verifikasi administrasi melalui wawancara langsung dengan

pengurus kelompok tani dan melalukan kunjungan lapang pada calon

lahan yang diusulkan untuk memastikan kelayakan dan kesesuaian

dengan syarat tumbuh komoditas. Untuk kegiatan yang dananya

bersumber dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD)

Provinsi Jawa Tengah maka penetapan kelompok/Gabungan Kelompok

Tani penerima bantuan/hibah ditetapkan oleh Gubernur Jawa Tengah

dengan rekomendasi dari Kepala Dinas melalui TAPD Provinsi Jawa

Tengah.

b. Penyusunan juklak kegiatan

Penyusunan petunjuk pelaksanaan (juklak) kegiatan dilakukan oleh

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah sebagai

pedoman pelaksanaan kegiatan di lapangan.

c. Koordinasi

Koordinasi dilakukan dengan instansi terkait di kabupaten termasuk

dengan petugas pendamping perkebunan, kelompok tani dan

stekholder terkaiat agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan

baik.

d. Penetapan Lokasi dan Petani Pelaksana

Penetapan lokasi dan petani/kelompok tani pelaksana kegiatan,

dilakukan berdasarkan hasil inventarisasi dan seleksi CPCL yang

memenuhi standar teknis dan kriteria yang telah ditetapkan serta

tercantum dalam DPA OPD Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi

Jawa Tengah TA. 2019. Adapun ketentuan penetapan lokasi dan petani

pelaksana adalah ditetapkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah untuk pelaksana kegiatan non hibah,

Page 130: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

sedangkan pelaksana kegiatan hibah lokasi dan petani pelaksana

ditetapkan oleh Gubernur Jawa Tengah.

- Pelaksanaan, Pembinaan Dan Pengawalan Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan Pengembangan Tanaman Perkebunan

Berkelanjutan, aplikasi dilapangan setiap wujud kegiatan perlu dilakukannya

pengawalan dan pembinaan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan

sebagaimana yang diharapkan. Pembinaan dan pengawalan dilaksanakan di

tingkat kelompok tani sebagai bentuk pendampingan dari Dinas Pertanian

dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Dinas Teknis

setempat yang menangani perkebunan dan penyuluh pertanian setempat.

- Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan tujuan untuk memantau

dan mengetahui perkembangan serta capaian kegiatan. Monitoring dan

evaluasi ini juga dimaksudkan untuk menilai sejauh mana tingkat

keberhasilan pelaksanaan kegiatan dilapangan serta mengidentifikasi

permasalahan dan kendala yang dihadapi petani/petugas dilapangan.

Adapun hasil pengamatan ini dilaporkan kepada Kepala Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah selaku Pengguna Anggaran.

- Penyusunan Laporan Kegiatan

Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan sebagai bentuk

pertanggungjawaban pelaksana kegiatan kepada Kuasa Pengguna Anggaran

dan Pengguna Anggaran APBD Provinsi Jawa Tengah dalam hal ini Dinas

Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Selain sebagai bentuk

pertanggungjawaban, laporan disusun sebagai wujud dokumentasi

pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan Tahun 2020.

2) Waktu Pelaksanaan

Kegiatan

Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

Page 131: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

D. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Kegiatan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan ini, meliputi kegiatan

di Provinsi (sosialisasi kegiatan), bimbingan teknis di lingkup kelompok tani,

pengadaan barang dan jasa (benih/bibit) dan pupuk, penyaluran/distribusi

bantuan, serta monitoring dan evaluasi kegiatan

E. SASARAN

Sasaran Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan adalah

Kelompok Tani di Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali,

Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal,

Klaten, Kudus, Magelang, Pati, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo,

Rembang, Semarang, Sragen, Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo.

F. LOKASI KEGIATAN

Di Provinsi dan Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali,

Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal,

Klaten, Kudus, Magelang, Pati, Pekalongan,Pemalang, Purbalingga, Purworejo,

Rembang, Semarang, Sragen, Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo

G. JADWAL KEGIATAN

Kegiatan Pengembangan Tanaman Perkebunan Berkelanjutan akan dilaksanakan

pada Bulan Januari s.d Desember 2019.

H. KELUARAN

1. Penyediaan Pupuk ZA untuk penanaman dan intensifikasi tebu sebanyak

165.000 Kg;

2. Penyediaan Benih/Bibit tanaman kelapa sebanyak 14.000 batang dengan

alokasi lahan seluas 200 Ha;

3. Penyediaan Benih/Bibit tanaman jambu mete sebanyak 7.000 batang dengan

alokasi lahan seluas 100 Ha;

4. Penyediaan Benih/Bibit tanaman karet sebanyak 7000 batang dengan alokasi

lahan seluas 100 Ha;

5. Penyediaan Benih/Bibit tanaman teh sebanyak 225.000 batang dengan alokasi

lahan seluas 50 Ha;

6. Penyediaan Benih/Bibit tanaman cengkeh sebanyak 16.000 batang dengan

alokasi lahan seluas 200 Ha;

7. Penyediaan Benih/Bibit tanaman kakao sebanyak 25.000 batang dengan alokasi

lahan seluas 100 Ha;

Page 132: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

8. Penyediaan Benih/Bibit tanaman kopi robusta sebanyak 42.500 batang dengan

alokasi lahan seluas 50 Ha;

9. Penyediaan Benih/Bibit tanaman kopi arabika sebanyak 85.000 batang dengan

alokasi lahan seluas 100 Ha;

10. Penyediaan Benih/Bibit tanaman pala sebanyak 7.000 batang dengan alokasi

lahan seluas 100 Ha;

11. Penyediaan Benih/Bibit tanaman lada sebanyak 10.000 batang dengan alokasi

lahan seluas 100 Ha;

12. Penyediaan Benih/Bibit tanaman nilam sebanyak 350.000 batang dengan

alokasi lahan seluas 50 Ha;

I. ANGGARAN

Anggaran untuk membiayai kegiatan Pengembangan peningkatan produksi dan

produktivitas tanaman perkebunan bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah,

sebanyak Rp 5.474.000.000,-

(Lima milyar empat ratus tujuh puluh empat tuta rupiah)

J. PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk menjadikan salah satu

acuan dalam pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Peningkatan Produksi dan

Produktivitas Tanaman Perkebunan

Ungaran, Juli 2018

a.n. KEPALA DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

PROVINSI JAWA TENGAH KEPALA BIDANG PERKEBUNAN Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

Ir. DARPITO BUDI, MSi Pembina Tingkat I

NIP. 19630727 199310 1 001

Page 133: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK)

PROGRAM PENGEMBANGAN AGRIBISNIS

KEGIATAN PENGEMBANGAN PERBENIHAN

TANAMAN PANGAN WILAYAH SURAKARTA

TAHUN ANGGARAN 2020

BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA WILAYAH SURAKARTA

Page 134: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

2

KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE

KELUARAN (OUTPUT) PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TAHUN 2020

Program : Pengembangan Agribisnis

Hasil : Tersedianya benih padi dan benih kedele bermutu yang

dibutuhkan oleh para produsen.

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah

Surakarta

Sub Kegiatan : 1. Perbanyakan benih padi

2. Perbanyakan Benih Kedele

3. Rapat Koordinasi Ketersediaan Benih Sumber

4. Pelatihan Penggunan dan Pemeliharaan Alsintan

5. Pengadaan Alat dan Mesin Pertanian

6. Pembuatan Saluran Irigasi

7. Rehab Gudang alat dan mesin pertanian

Indikator Kinerja : 1. Tersedianya benih padi kelas BD dan BP yang bermutu.

2. Tersedianya benih kedele kelas BP yang bermutu

3. Tersajikannya data kebutuhan benih sumber bagi para

produsen dan pengedar.

4. Meningkatnya ketrampilan penggunaan dan

pemeliharaan alsintan

5. Tersedianya alat mesin pertanian untuk kebun benih

tanaman pangan

6. Tersedianya saluran air di lahan kebun benih tanaman

pangan

Page 135: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

3

7. Tersedianya gudang alat dan mesin pertanian yang

layak pakai.

Satuan ukur dan

Jenis Keluaran

: Kg, orang, unit

Volume : 1. Tersedianya benih padi sebanyak 505.000 kg

2. Tersedianya benih kedele sebanyak 2.400 kg

3. Terlatihnya petugas untuk pemeliharaan dan

penggunaan alsintan sebanyak 25 orang

4. Tersajinya data kebutuhan benih sumber untuk satu

tahun ke depan bagi para produsen.

5. Tersedianya alat dan mesin pertanian sebanyak 20 unit.

6. Saluran pembagian di lahan di kebun benih tanaman

pangan dan hortikultura Banyudono

7. Terbangunnya gudang alat mesin pertanian di kebun

benih tanaman pangan dan hortikultura Masaran

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

- Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang Organisasi

dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan Perkebunan

Provinsi Jawa Tengah.

– Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi Jawa

Tengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman 86-92).

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah

Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan

Page 136: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

4

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis

penunjang di bidang benih tanaman pangan dan hortukultura.

BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi

Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik

[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7

(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)

Kebun Benih Hortikultura.

Kegiatan yang dilaksanakan di 7 kebun benih padi adalah

memproduksi benih sumber kelas BD dan BP. Untuk produksi kelas BD

difokuskan pada 1 kebun benih padi yakni Kebun Benih Padi Tegalgondo,

sedang untuk 6 kebun yang lain diutamakan memproduksi benih padi kelas

BP, tetapi tidak menutup kemungkinan apabila ada alokasi kegiatan produksi

benih kelas BD dengan target luasan produksinya melampaui kemampuan

luasan kebun benih Tegalgondoo dapat dialokasikan di enam kebun tersebut.

Perlu diketahui bahwa kebun benih Tegalgondo seluas 6 Ha, dalam satu

tahun anggaran dapat dialokasikan kegiatan seluas 15 Ha. Sedangkan untuk

6 (enam) kebun yang lain dalam satu tahun anggaran dapat dialokasikan

kegiatan perbanyakan benih padi kelas BP seluas 103 Ha dan kelas benih BD

seluas 15 Ha. Sedangkan untuk kebun palawija yakni kebun Benih

Bujomartani Sidoharjo Wonogiri dengan luas lahan 4 Ha, sampai dengan saat

ini difokuskan pada perbanyakan benih kedele. Dari luas lahan 4 Ha, potensi

untuk dilaksanakan kegiatan di kebun tersebut dapat mencapai 8 Ha dalam

satu tahun anggaran. Hal ini karena lahan tersebut adalah lahan tadah hujan,

sehingga ketergantungan air hujan sangat tinggi, sehingga kegiatan hanya

dapat dilaksanakan pada awal musim penghujan seluas 4 Ha dan yang

Page 137: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

5

berikutnya segera setelah panen ditanam kembali seluas 4 Ha dengan

catatan curah hujan cukup.

Dari potensi kemampuan pelaksanaan kegiatan perbanyakan baik padi

maupun kedele, masih banyak ditemukan kendala yang menghambat

pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berjalan secara maksimal. Kendala

tersebut antara lain sarana dan prasarana pendukung kegiatan produksi yang

sudah tidak layak atau tidak sesuai dengan potensi kegiatan yang ada di

kebun. Alat mesin pertanian yang sudah rusak dan tidak layak untuk

digunakan secara maksimal,

3. Tujuan

a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman tanaman

pangan khususnya padi dan kedele yang bermutu tinggi.

b. Meningkatkan penyediaan benih sumber kelas BD yang diharapkan dapat

digunakan untuk penangkaran bagi para produsen sehingga dapat

menyediakan benih sumber kelas BP lebih banyak baik dari volume

maupun jumlah varietasnya.

c. Meningkatkan penyediaan benih sumber padi untuk kelas BP yang dapat

dimanfaatkan para produsen dan juga petani langsung, karena khusus di

Jawa Tengah benih kelas BP sudah ditanam langsung oleh petani sebagai

benih untuk memproduksi gabah konsumsi.

d. Meningkatkan penyediaan benih sumber kedele kelas BP bagi para

produsen benih kedele.

e. Senantiasa memproduksi benih yang selain diminati pasar juga benih

varietas unggul baru untuk menggantikan varietas lama yang sudah

cenderung rentan terhadap serangan OPT.

Page 138: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

6

4. Sasaran

a. Tersedianya benih tanaman pangan bermutu bagi produsen, petani dan

masyarakat pada umumnya

b. Tersedianya benih sumber varietas unggul baru yang diharapkan dapat

diminati petani dan menggantikan varietas lama yang cenderung lebih

rentan terhadap serangan OPT.

c. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar dan

mahasiswa, serta study komperatif bagi instansi terkait lainnya dari dalam

dan luar daerah.

d. Menghasilkan retribusi daerah sesuai dengan peraturan dan kemampuan

kebun benih.

B. Penerima Manfaat

Yang menerima manfaat dari kegiatan ini adalah 7 (tujuh) kebun benih padi pada

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Surakarta, para produsen

benih tanaman pangan dan para petani.

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode pelaksanaan

a. Perbanyakan benih padi dilaksanakan secara swakelola

b. Perbanyakan benih kedele dilaksanakan secara swakelola.

c. Perbaikan dan penataan lahan dilaksanakan secara swakelola.

d. Petugas kawal air dilaksanakan secara swakelola.

e. Rapat Koordinasi ketersediaan benih sumber diaksanakan secara

swakelola.

f. Pelatihan Penggunaan Alsintan dan Pemeliharaannnya dilaksanakan

secara swakelola.

Page 139: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

7

g. Pengadaan peralatan kerja pendukung perbenihan dilaksanakan secara

penunjukan langsung.

h. Pengadaan alat dan mesin pertanian dilaksanakan dengan cara

penunjukkan langsung.

i. Pembuatan saluran air dilaksanakan dengan cara lelang terbuka,

dengan tahapan :

1. Jasa konsultasi perencanaan 1 paket

2. Jasa konsultasi pengawasan 1 paket

3. Fisik konstruksi 1 paket

j. Rehab gudang alat mesin pertanian dilaksanakan secara penunjukan

langsung, dengan tahapan :

1. Jasa konsultasi perencanaan 1 paket

2. Jasa konsultasi pengawasan 1 paket

3. Fisik konstruksi 1 paket

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

1) Tahapan Pelaksanaan

a. Kegiatan lanjutan tahun sebelumnya langsung dilaksanakan sejak

awal tahun anggaran sesuai tahapan yang sudah terealisasi pada

tahun sebelumnya, pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan.

b. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun berjalan dimulai dari tahap

persiapan, pelaksanaan, pembinaan, monitoring evaluasi dan

pelaporan.

Page 140: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

8

2) Waktu pelaksanaan

Kegiatan

BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

1) Kegiatan perbanyakan benih tanaman pangan khususnya padi dan kedele

diperlukan waktu minimal 5 (lima) bulan dalam satu periode, sehingga ada

kegiatan lanjutan pada setiap tahun berjalan.

2) Untuk kegiatan pengadaan alat mesin pertanian diperlukan waktu kurang

lebih 3 (tiga) bulan dari persiapan sampai dengan selesainya pekerjaan.

3) Untuk kegiatan yang bersifat pembangunan fisik diperlukan waktu 5 (lima)

bulan dari tahap persiapan sampai dengan selesainya pekerjaan.

E. Biaya Yang Diperlukan

Kegiatan pengembangan perbenihan tanaman pangan wilayah Surakarta

secara keseluruhan memerlukan biaya sebesar Rp 4.360.000.000,- ( empat

milyard tiga ratus enam puluh juta rupiah)

Surakarta, 7 Mei 2019

KEPALA BBTPH WILAYAH SURAKARTA,

Ir. NENI ERNAWATI S., MP

NIP 19620710 19902 2001

Page 141: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 1

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian

dan Keuangan Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01

Hasil : Terpenuhinya kebutuhan pengiriman surat dan dokumen-

dokumen lainnya

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan

Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01.002

Tahun Anggaran : 2020

Indikator Kinerja : 1. Terpenuhinya kebutuhan pengiriman surat menyurat

2. Terpenuhinya kebutuhan materai

Satuan Ukur dan Jenis

Keluaran

: 1. 12 bulan pelayanan

2. 850 buah

Volume : 12 bulan pelayanan

A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan

tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di

bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan

fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman

pangan dan benih hortikultura.

b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih

tanaman pangan dan benih hortikultura.

c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih

hortikultura.

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

Page 142: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 2

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

tugas dan fungsinya.

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan

salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan

sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman

pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran

strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa

kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha

BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian

Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12

(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh

kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang

dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan

efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek

efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan

fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Pelayanan

Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah

3. TujuanTujuan dilaksanakannya kegiatan Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat

dan Kearsipan Perangkat Daerah adalah untuk memfasilitasi pelayanan

perkantoran dengan wujud kegiatan berupa pengiriman surat dan dokumen

lainnya serta pembelian benda-benda pos lainnya (materai).

4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terpenuhinya

kebutuhan surat-menyurat dengan instansi terkait.

B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaan kegiatan ini, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah

semua pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah

Page 143: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 3

Banyumas dan instansi lain yang merupakan mitra kerja dari BBTPH Wilayah

Banyumas.

C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan cara pembelian

langsung kepada PT POS Indonesia untuk pembelian materai dan kepada

perusahaan jasa pengiriman untuk kegiatan pengiriman dokumen.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :

a. Persiapan

b. Pelaksanaan kegiatan

c. Pertanggungjawaban kegiatan

d. Monitoring dan evaluasi

2) Waktu Pelaksanaan

KegiatanBulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pertanggungjawaban kegiatan

Monitoring dan evaluasi

D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran

yaitu pada tahun 2020.

E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Jasa Surat

Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah adalah sebesar Rp. 7.500.000,- (Tujuh

juta lima ratus ribu rupiah).

Page 144: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 4

Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan

Kearsipan Perangkat Daerah Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah

Banyumas ini disusun untuk dijadikan acuan dalam proses pelaksanaan kegiatan.

Purwokerto, April 2019

KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN

HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS

Ir. ASIH SUCIATI, MP

NIP. 19680727 199503 2 005

Page 145: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE)

KEGIATAN PENINGKATAN SDM PENYULUHAN APBD TAHUN ANGGARAN 2020

KODE REKENING: 2.01.2. 

 

01.04.28.15 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH

Page 146: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KERJA

SKPD : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Bidang : Penyuluhan, Pasca Panen dan Bina Usaha

Program : Peningkatan SDM dan Penyuluhan Pertanian

Kegiatan : Peningkatan SDM Penyuluhan

Indikator Kinerja :

Input : Dana APBD TA 2019 Sebesar Rp. 3.500.000.000,-

(Tiga milyar lima ratus juta rupiah)

Output : 1. Peningkatan kapasitas SDM Penyuluh Pertanian

2. Peningkatan kualitas pelayanan Balai Penyuluhan

3. Pertemuan koordinasi kelembagaan penyuluh/petani

Outcome : 1. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap SDM

Penyuluh sesuai dengan kompetensinya dalam mendukung

program strategis;

2. Meningkatnya kualitas pelayanan terhadap pelaku utama dan

pelaku usaha di Balai Penyuluhan.

3. Terkoordinasinya pembinaan penyuluh di wilayah binaan

Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.

Sasaran : Kelembagaan Penyuluhan, Penyuluh, Pelaku utama dan Pelaku

Usaha, Pemuda Tani

Lokasi : Kabupaten/Kota se Jawa Tengah

A. Latar Belakang

A.1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kegiatan:

1. Undang-Undang No. 16/2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan

2. Undang-Undang No. 19\2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan

Petani

3. Undang-Undang No. 23 \ 2014 tentang Pemerintah Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 2015

tentang perubahan kedua atas Undang-Undang No. 23 \ 2014.

4. Permenpan Nomor: PER\02\MENPAN\2\2008 tentang Jabatan

Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka Kreditnya

Page 147: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

5. PermenPAN & RB Nomor: 27 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional

Penyuluh Kehutanan dan Angka Kreditnya

6. Surat Edaran Menpan Nomor: B-299-M.PAN-2-2007 tanggal 9

Februari 2007 perihal Pengangkatan Tenaga Penyuluh Pertanian

7. Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 146.1-Kpts-KP.320-3-2007

tentang Hasil Seleksi Pengadaan THL TBPP dan THL TB POPT

Departemen Pertanian

8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 273/Kpts/OT.160/4/2007

digantikan dengan Peraturan Menteri Pertanian

Nomor:82/Permentan/OT.140/8/2013 (Lampiran III berisi Pedoman

LAKUSUSI)

9. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi

Jawa Tengah

10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2019-2024.

11. Peraturan Menteri Pertanian No. 26/Permentan/OT.140/4/2012 tentang

Pedoman Balai Penyuluhan.

12. Peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Pertanian No. 18/Per/SM.600/J/03/13 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Penumbuhan dan Pengembangan Pos Penyuluhan Desa

13. Pedoman Pelaksanaan Klasifikasi Balai Penyuluhan Kecamatan.

14. Peraturan Menteri Pertanian No. 28/Permentan/OT.140/4/2012 tentang

Pedoman Penilaian Balai Penyuluhan Kecamatan Berprestasi.

A.2. Gambaran Umum:

Sesuai Permentan No. 3 Tahun 2018 Tentang Pedoma

Penyelenggaraan Penyuluhan, dinas yang menyelenggarakan fungsi

Penyuluhan Pertanian di daerah provinsi berfungsi sebagai penyelenggara

Penyuluhan Pertanian dan pengelola satuan administrasi pangkal

(satminkal) Penyuluh Pertanian di daerah provinsi. Dinas Provinsi yang

memiliki potensi komoditas pertanian dominan ditetapkan sebagai pengelola

satuan administrasi pangkal (satminkal) Penyuluh Pertanian. Tugas Dinas

tersebut adalah:

a. Melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi lintas sektor, optimalisasi

partisipasi, advokasi masyarakat dengan melibatkan unsur pakar, dunia

usaha, institusi terkait, perguruan tinggi, dan sasaran penyuluhan;

Page 148: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

b. Menyusun kebijakan dan programa Penyuluhan Pertanian provinsi yang

sejalan dengan kebijakan dan programa Penyuluhan Pertanian nasional;

c. Melakukan diseminasi inovasi dan penerapan teknologi pertanian;

d. Memfasilitasi pengembangan kelembagaan dan forum masyarakat bagi

Pelaku Utama dan Pelaku Usaha untuk mengembangkan usahanya dan

memberikan umpan balik kepada pemerintah daerah;

e. Melaksanakan peningkatan kapasitas Penyuluh Pertanian PNS,

Swadaya, Swasta dan Pemuda Tani Inovatif;

f. Mengembangkan sistem manajemen informasi Penyuluhan Pertanian;

g. Mengembangkan dan menguatkan KEP;

h. Melaksanakan penyeliaan, pemantauan dan evaluasi Penyuluhan

Pertanian; dan

i. Fasilitasi alokasi dan distribusi sumber daya Penyuluhan Pertanian.

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah mempunyai

tugas meningkatkan Kompetensi SDM Penyuluh maupun Pelaku Utama dan

Pelaku Usaha pertanian. Melalui Anggaran APBD Provinsi Jawa Tengah

dan APBN Dekonsentrasi Kementerian Pertanian upaya-upaya tersebut

dilakukan. Fokus anggaran melalui APBD untuk Tahun Anggaran 2019

yaitu:

1. Terselenggaranya penguatan Balai Penyuluhan Pertanian dalam

pelayanan terhadap pelaku utama dan pelaku usaha

2. Terselenggaranya Magang bagi Penyuluh/Pelaku Utama Pelaku

Usaha/Pemuda Tani

3. Terselenggaranya Bintek bagi Penyuluh/Pelaku Utama Pelaku Usaha/Pemuda Tani

4. Terselenggaranya seminar penyuluh.

5. Terselenggaranya pertemuan koordinasi Penyuluh/ Poktan / Gapoktan

/ KTNA / Pelaku Utama Pelaku Usaha / Pemuda Tani

6. Terselenggaranya lokakarya penyuluh

7. Terselenggaranya pembinaan dan evaluasi kinerja penyuluh

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas (pengetahuan, sikap,

dan keterampilan) pada aspek SDM penyuluh dan kelembagaan penyuluhan.

Sedangkan Tujuannya yaitu: Termotivasinya pembelajaran pelaku utama pelaku

usaha dalam proses penyelenggaraan penyuluhan.

C. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Page 149: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

1. Peningkatan SDM Penyuluh Pertanian

a. Magang Penyuluh/Pelaku Utama Pelaku Usaha/Pemuda Tani 500 orang

b. Bintek Penyuluh/Pelaku Utama Pelaku Usaha/Pemuda Tani 2.700 orang c. Terselenggaranya lokakarya penyuluh 100 orang

d. Terselenggaranya seminar penyuluh sejumlah 200 orang

e. Terselenggaranya pembinaan dan evaluasi kinerja penyuluh 800 orang

2. Meningkatkan Kualitas Balai Penyuluhan dan Pos Penyuluhan Pedesaan

a. Penguatan kelembagaan BPP 20 Unit/Kecamatan

b. Demplot percontohan BPK 20 Unit/Kecamatan

3. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Penyuluhan

a. Fasilitasi pertemuan koordinasi penyuluh

b. Fasilitasi pertemuan Poktan/Gapoktan/KTNA/PUPU/Pemuda Tani

4. Kunjungan dan supervisi serta monitoring evaluasi ke wilayah binaan di

kab/kota.

D. SASARAN :

1. Penyuluh Pertanian PNS, THL TBPP,Penyuluh Swadaya, Pelaku Utama

Pelaku Usaha/ Pemuda Tani

2. Kelembagaan Penyuluhan

E. LOKASI KEGIATAN:

Kegiatan dilaksanakan di 35 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah

F. JADWAL KEGIATAN:

Kegiatan rencana dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Desember

Tahun 2020

RENCANA JADWAL KEGIATAN

Page 150: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

NO KEGIATAN BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011

12

1 Penguatan BPP

2 Magang Penyuluh/PUPU/Pemuda Tani

3 Bintek Penyuluh/PUPU/Pemuda Tani

4 Seminar penyuluh

5 Fasilitasi pertemuan koordinasi Penyuluh

6

Fasilitasi pertemuan koordinasi Poktan/Gapoktan/KTNA/PUPU/Pemuda Tani

7 Lokakarya Penyuluh

8 Pembinaan dan Evaluasi Kinerja penyuluh

G. KELUARAN

Termotivasi dan Meningkatkan Kapasitas SDM dan Kelembagaan penyuluh

H. ANGGARAN

Seluruh dana dan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 3.500.000.000,-

(Tiga milyar lima ratus ribu rupiah) untuk pelaksanaan kegiatan ini dibebankan

pada SKPD Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah TA 2020.

I. PENUTUP

Kerangka Acuan Kerja ini disusun secara sederhana singkat padat, agar

mudah difahami , dan untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan.

Ungaran, Mei 2019

KEPALA BIDANG PENYULUHAN, PASCA PANEN

DAN BINA USAHA PROVINSI JAWA TENGAH

drh. HARJULI HATMONO, M.Si. NIP. 19620703 199203 1 013

 

Page 151: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 1

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian

dan Keuangan Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01

Hasil : Terpeliharanya gedung kantor dalam rangka optimalisasi

pelayanan publik

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Kegiatan Rehab Gedung Kantor Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01.0012

Tahun Anggaran : 2020

Indikator Kinerja : 1. Pembuatan gudang pupuk dan alsin KB Kandeman

2. Pembuatan rumah alsin KB Kramat

3. Rehab gudang benih KB Gamer

4. Rehab gudang benih KB Gamer

5. Rehab gudang benih KB Harjosari

6. Pembuatan pagar KB Kandeman

7. Pembuatan pagar dan penataan lingkungan KB

Petarukan

8. Pembuatan pagar KB Rowobelang

9. Rehab gudang dan lantai jemur KB Gamer unit Baros

(DAK)

10. Rehab gedung dan pagar KB Karanganyar

11. Pembuatan pagar KB Gamer unit Baros (DAK)

12. Pembuatan showroom benih KB Maos

13. Pembuatan jalan usaha tani KB Kramat

Satuan Ukur dan Jenis

Keluaran

: - paket pekerjaan

Volume : 1. 2 unit

2. 1 paket

3. 1 paket

4. 1 paket

5. 1 paket

6. 2 unit

7. 1 paket

Page 152: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 2

8. 1 paket

9. 1 paket

10. 1 paket

11. 1 paket

12. 1 paket

13. 1 paket

A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan

tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di

bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan

fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman

pangan dan benih hortikultura.

b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih

tanaman pangan dan benih hortikultura.

c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih

hortikultura.

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

tugas dan fungsinya.

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan

salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan

sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman

pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran

strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa

Page 153: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 3

kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha

BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian

Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12

(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh

kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang

dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan

efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek

efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan

fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Rehab

Gedung Kantor Perangkat Daerah.

3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Rehab Gedung Kantor Perangkat Daerah

adalah untuk menyediakan gedung kantor maupun gudang penyimpanan alat-alat

dan mesin pertanian serta sarana produksi lain di kebun dinas. hal ini

dimaksudkan untuk keamanan peralatan tersebut.

4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terpenuhinya

kebutuhan gedung kantor dan gudang penyimpanan di BBTPH Wilayah

Banyumas dan kebun dinas.

B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaannya, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah semua

pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah

Banyumas.

C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah antara lain:

a. Pengadaan langsung kepada perusahaan penyedia barang/jasa yang

memenuhi persyaratan untuk pengadaan jasa konstruksi dengan pagu paling

banyak Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).

Page 154: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 4

b. Pelelangan sederhana kepada perusahaan penyedia barang/jasa yang

memenuhi persyaratan untuk pengadaan jasa konstruksi dengan pagu di atas

Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :

a. Persiapan

b. Pelaksanaan kegiatan

c. Pertanggungjawaban kegiatan

d. Monitoring dan evaluasi

2) Waktu Pelaksanaan

KegiatanBulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Perencanaan pekerjaan

Pelaksanaan pekerjaan

Pengawasan pekerjaan

Monitoring dan evaluasi

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran

yaitu pada tahun 2020.

E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Sarana dan

Prasarana Kantor adalah sebesar Rp. 4.800.000.000,- (Empat milyar delapan ratus

juta rupiah). dengan rincian/wujud kegiatan sebagai berikut:No Uraian Volume Satuan Harga Satuan

(Rp)

Jumlah (Rp)

1 Pembuatan gudang pupuk dan alsinkb. Kandeman 2 unit 483.000.000

Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 24.150.000 24.150.000

Jasa Konsultasi Pengawasan 1 Paket 14.490.000 14.490.000

Page 155: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 5

No Uraian Volume Satuan Harga Satuan

(Rp)

Jumlah (Rp)

Fisik Konstruksi 1 Paket 439.530.000 439.530.000

Jasa pengelola kegiatan 1 paket 4.830.000 4.830.0002 Pembuatan rumah alsin kb. Kramat 197.000.000

Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 9.850.000 9.850.000

Jasa Konsultansi Pengawasan 1 paket 5.910.000 5.910.000

Fisik Konstruksi 1 Paket 179.270.000 179.270.000

Jasa pengelola kegiatan 1 paket 1.970.000 1.970.000

3 Rehab gudang benih kb. Gamer 215.000.000

Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 10.750.000 10.750.000

Jasa Konsultansi Pengawasan 1 paket 6.450.000 6.450.000

Fisik Konstruksi 1 Paket 195.650.000 195.650.000

Jasa pengelola kegiatan 1 paket 2.150.000 2.150.0004 Rehab gudang benih kb. Bojongsari 215.000.000

Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 10.750.000 10.750.000

Jasa Konsultansi Pengawasan 1 paket 6.450.000 6.450.000

Fisik Konstruksi 1 Paket 195.650.000 195.650.000

Jasa pengelola kegiatan 1 paket 2.150.000 2.150.000

5 Rehab gudang benih kb. Harjosari 215.000.000

Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 10.750.000 10.750.000

Jasa Konsultansi Pengawasan 1 paket 6.450.000 6.450.000

Fisik Konstruksi 1 Paket 195.650.000 195.650.000

Jasa pengelola kegiatan 1 paket 2.150.000 2.150.0006 Pembuatan pagar kb. Kandeman 2

unit (DAK) 1.215.000.000

Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 60.750.000 60.750.000

Jasa Konsultasi Pengawasan 1 Paket 36.450.000 36.450.000

Fisik Konstruksi 1 Paket 1.105.650.000 1.105.650.000

Jasa pengelola kegiatan 1 paket 12.150.000 12.150.000

7 pembuatan pagar dan penataanlingkungan kb. Petarukan 215.000.000

Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 10.750.000 10.750.000

Jasa Konsultasi Pengawasan 1 Paket 6.450.000 6.450.000

Fisik Konstruksi 1 Paket 195.650.000 195.650.000

Jasa pengelola kegiatan 1 paket 2.150.000 2.150.0008 Pembuatan pagar kb. Rowobelang 500.000.000

Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 25.000.000 25.000.000

Jasa Konsultasi Pengawasan 1 Paket 15.000.000 15.000.000

Fisik Konstruksi 1 Paket 455.000.000 455.000.000

Page 156: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 6

No Uraian Volume Satuan Harga Satuan

(Rp)

Jumlah (Rp)

Jasa pengelola kegiatan 1 paket 5.000.000 5.000.0009 Rehab gudang dan lantai jemur kb.

Gamer unit Baros (DAK) 500.000.000

Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 50.000.000 50.000.000

Jasa Konsultansi Pengawasan 1 paket 15.000.000 15.000.000

Fisik Konstruksi 1 Paket 430.000.000 430.000.000

Jasa pengelola kegiatan 1 paket 5.000.000 5.000.00010 Rehab gedung dan pagar kb.

Karanganyar 215.000.000

Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 10.750.000 10.750.000

Jasa Konsultansi Pengawasan 1 paket 6.450.000 6.450.000

Fisik Konstruksi 1 Paket 195.650.000 195.650.000

Jasa pengelola kegiatan 1 paket 2.150.000 2.150.000

11 Pembuatan pagar kb. Gamer unitBaros (DAK) 500.000.000

Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 25.000.000 25.000.000

Jasa Konsultansi Pengawasan 1 paket 15.000.000 15.000.000

Fisik Konstruksi 1 Paket 455.000.000 455.000.000

Jasa pengelola kegiatan 1 paket 5.000.000 5.000.00012 Pembuatan showroom benih kb.

Maos 215.000.000

Jasa Konsultansi Perencanaan 1 paket 10.750.000 10.750.000

Jasa Konsultansi Pengawasan 1 paket 6.450.000 6.450.000

Fisik Konstruksi 1 Paket 195.650.000 195.650.000

Jasa pengelola kegiatan 1 paket 2.150.000 2.150.00013 Pembuatan jalan usaha tani kb.

Kramat 115.000.000

pembuatan jalan usaha tani 1 paket 115.000.000 115.000.000

JUMLAH 4.800.000.000

Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Rehab Gedung Kantor Perangkat

Daerah ini disusun untuk dijadikan acuan dalam proses pelaksanaan kegiatan.

Purwokerto, April 2019

KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN

HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS

Ir. ASIH SUCIATI, MP

NIP. 19680727 199503 2 005

Page 157: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

 

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM  OF  REFERENCE) 

KEGIATAN PENYUSUNAN PROGRAMA DAN RENCANA KERJA 

PENYULUHAN 

APBD TAHUN ANGGARAN 2020 

KODE REKENING: 2.01.2.01.04.28.15 

 

 

 

 

 

 

DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN 

PROVINSI JAWA TENGAH 

Page 158: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KERJA

Program : Peningkatan SDM dan Penyuluhan Pertanian

Hasil :  Persentase jumlah SDM yang ditingkatkan kapasitasnya

Organisasi :  Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Penyusunan Programa Dan Rencana Kerja Penyuluhan

Sub Kegiatan :  1. Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan

2. Kegiatan Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian

Tingkat Provinsi Jawa Tengah, meliputi :

a. Mimbar Sarasehan

b. Temu Tugas Sinkronisasi Programa Penyuluhan

Pertanian

c. Temu Teknis Penyusunan Programa Penyuluhan

Pertanian

d. Temu Tugas Evaluasi Programa Penyuluhan Pertanian

3. Fasilitasi Komisi Penyuluhan Pertanian

a. Rapat Koordinasi Pengurus Komisi Penyuluhan

Pertanian

b. FGD Komisi Penyuluhan Pertanian

c. Workshop Komisi Penyuluhan Pertanian

Indikator Kinerja

Input : Dana APBD TA 2020 Sebesar Rp. 750.000.000,-

(Tujuh ratus lima puluh juta rupiah)

Satuan Ukur dan

Jenis Keluaran

: 1. Tersusunnya Dokumen Rencana Kerja Tahunan Penyuluh

dan Programa Penyuluhan Pertanian.

2. Terlaksanakannya kegiatan pemberian penghargaan untuk

Kelembagaan Penyuluhan/Pelaku Utama/Usaha, Penyuluh

Serta Pelaku Utama/Usaha

3. Terfasilitasnya kegiatan Komisi Penyuluhan Pertanian Jawa

Tengah

Volume :  1. Jumlah Dokumen Rencana Kerja Penyuluh Pertanian

(1 Dokumen)

2. Jumlah Dokumen Programa Penyuluhan Pertanian

(1 Dokumen)

3. Kegiatan Pemberian Penghargaan untuk Kelembagaan

Penyuluhan/Pelaku Utama/Usaha, Penyuluh Serta Pelaku

Utama/Usaha (1 kali).

Page 159: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

4. Fasilitasi kepada Komisi Penyuluhan Pertanian Jawa

(1 kali).

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/ Kebijakan

a) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan;

b) Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:

47/Permentan/Sm.010/9/2016 Tentang Pedoman Penyusunan Programa

Penyuluhan Pertanian;

c) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 35/Permentan/Ot.140/7/2009 tentang

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian Dan

Angka Kreditnya;

d) Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor

67/Permentan/Sm.050/12/2016 Tentang Pembinaan Kelembagaan Petani;

e) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 13/Permentan/OT.140/3/ 2011 tentang

Pedoman Penilaian Penyuluh Pertanian Teladan;

f) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 14/Permentan/OT.140/3/2011 tentang

Pedoman Penilaian Penyuluh Pertanian Swadaya Teladan;

g) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 23/Permentan/OT.140/4/2012 tentang

Pedoman Penilaian Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian

Teladan;

h) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 54/Permentan/KP.120/7/2007 tentang

Pedoman Penilaian Petani Berprestasi;

i) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pedoman

Penilaian Kelembagaan Ekonomi Petani Berprestasi;

j) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17/Permentan/OT.140/3/2011 tentang

Pedoman Penilaian Gabungan Kelompok Tani Berprestasi;

k) Petunjuk Teknis Penghargaan Kelompok Tani Berprestasi Bidang Tanaman

Pangan Tahun 2016;

2. Gambaran Umum

Tugas seorang penyuluh pertanian sebelum melaksanakan kegiatan dan

pekerjaan yaitu membuat pedoman kegiatan dalam bentuk programa penyuluhan

dan rencana kerja penyuluhan. Kedua dokumen tersebut menjadi pedoman

kegiatan dalam 1 tahun kegiatan. Dalam rangka meningkatkan Kualitas dan

Kapasitas Penyuluh, Pelaku Usaha agar dapat mendukung program pemerintah

maka perlu adanya penghargaan kepada Penyuluh, Pelaku Usaha dan

Page 160: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Kategori yang dilombakan dan diberi

penghargaaan yaitu :

a. Penyuluh Pertanian Teladan (PNS/ THl-TBPP) ;

b. Penyuluh Swadaya Teladan;

c. Petani Teladan;

d. Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) Berprestasi;

e. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Berprestasi;

f. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Berprestasi;

g. Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes) Berprestasi;

h. Kelompok Tani Upsus PAJALE (Padi, Jagung dan Kedelai).

Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi Jawa Tengah sebagai mitra kerja

Pmemerintah Provinsi Jawa Tengah bertugas mendorong percepatan

pembangunan pertanian agar swasembada dan swasembada pangan dapat

dipertahankan. Tugas komisi penyuluhan pertanian ini di tingkat provinsi sebagai

bahan penyusunan kebijakan dan strategi Penyuluhan Pertanian di provinsi

sekaligus memberikan masukan bagi Gubernur. Oleh sebab itu, dengan fasilitasi

kepada komisi penyuluhan ini diharapkan memberikan masukan kepada

pemerintah provinsi dalam melaksanakan tugas-tugas pembangunan pertanian.

3. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah (a) terciptanya dokumen rencana penyuluhan, (b)

meningkatnya Kualitas dan Kapasitas Penyuluh, Pelaku Usaha serta (c)

menfasilitasi Komisi Penyuluhan Pertanian.

4. Sasaran

Sasaran Kegiatan Penyusunan Programa dan Rencana Kerja Penyuluhan Provinsi

Jawa Tengah adalah penyuluh dan kelembagaannya sehingga meningkat kapasitas

kelembagaan penyuluhan dan kinerja penyuluh dalam menyelenggarakan sistem

penyuluhan sesuai dengan programa dan rencana kerjanya.

B. Penerima Manfaat

Penerima Manfaat kegiatan ini adalah :

1. Penyuluh Pertanian (PNS/ THL-TBPP);

2. Penyuluh Pertanian Swadaya;

3. Petani;

4. Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP);

5. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP);

6. Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes) ;

Page 161: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

7. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan);

8. Kelompok Tani Upsus PAJALE (Padi, Jagung dan Kedelai).

9. Komisi Penyuluhan Pertanian

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan cara :

a) Penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan dan Programa Penyuluhan Pertanian

disusun secara melalui metode paparan, diskusi, rapat koordinasi serta evaluasi

kegiatan penyuluhan.

b) Pemberian Penghargaan dilakukan secara bertahap dengan metode Seleksi

calon penerima penghargaan secara administrasi dan Observasi lapangan.

c) Fasilitasi Komisi Penyuluhan Pertanian dilaksanakan dengan metode paparan,

diskusi, rapat koordinasi serta evaluasi kegiatan penyuluhan.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

a) Tahapan Pelaksanaan

1. Penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan dan Programa Penyuluhan

Pertanian disusun secara bertahap dimulai dari kegiatan identifikasi

potensi wilayah, temu penyusunan dan penyusunan programa.

2. Pemberian Penghargaan dilakukan secara bertahap dengan metode

Verifikasi Administrasi Calon Penerima Penghargaan, Verifikasi Lapang

Calon Penerima Penghargaan serta Penetapan Calon Penerima

Penghargaan dengan SK Gubernur.

3. Fasilitasi Komisi Penyuluhan Pertanian dilaksanakan dengan Rapat

koordinasi bulanan, forum discussion group (FGD), serta terakhir

dilakukan Workshop dalam mengevaluasi kegiatan penyuluhan

pertanian.

b) Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

Page 162: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

1. Penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan dapat dicapai pada Bulan ke 2.

2. Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian dapat dicapai pada Bulan ke 12.

3. Pemberian Penghargaan dapat dicapai pada Bulan ke 8.

4. Fasilitasi Komisi Penyuluhan Pertanian dapat dicapai pada Bulan ke 11.

E. Biaya Yang Diperlukan

Kegiatan Penyusunan Programa Dan Rencana Kerja Penyuluhan memerlukan biaya

APBD TA 2020 Sebesar Rp. 750.000.000,- (Tujuh ratus lima puluh juta rupiah).

Ungaran, Mei 2019

KEPALA BIDANG PENYULUHAN, PASCA PANEN

DAN BINA USAHA (P2BU)

drh. HARJULI HATMONO,M.Si NIP. 19620703 199203 1 013

Page 163: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN (KAK) Progrm : Program Pengembangan Agribisnis

Hasil : Meningkatnya produksi Benih Hortikultura

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Pengembangan Perbenihan Hortikultura Wilayah Semarang

A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi / Kebijakan

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah Semarang berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 113 tahun 2016, tanggal 27 Desember 2016, merupakan salah satu UPTD Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Tengah mempunyai luas wilayah kerja meliputi 16 kebun benih. Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Semarang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Semarang mempunyai fungsi :

1. Menyusunan rencana teknis operasional perbenihan tanaman pangan dan hortikultura.

2. Melaksanakan kebijakan teknis operasional tanaman pangan dan hortikultura.

3. Melaksanakan pembinaan teknis penyuluhan perbenihan dan budidaya tanaman pangan dan hortikultura.

4. Melaksanakan produksi dan pemasaran benih/ bibit tanaman pangan dan hortikultura.

5. Melaksanakan pengujian dan atau percobaan perbenihan peralatan dan mesin pertanian

6. Mengkaji dan menganalisis teknis operasional pertanian tanaman pangan dan hortikultura.

7. Melaksanakan pelayanan penunjang penyelenggaraan tugas dinas. 8. Mengelola ketata usahaan

2. Gambaran Umum Penggunaan benih bermutu dari varietas unggul merupakan faktor

penentu potensi hasil yang dapat dicapai dalam budidaya tanaman. Sistem

produksi benih yang meliputi penyediaan varietas unggul, produksi benih,

pengendalian mutu dan distribusinya telah dikembangkan di Indonesia

khususnya di Jawa Tengah. Penggunaan varietas unggul telah berhasil

meningkatkan produksi pangan nasional, namun belum seimbang dengan

Page 164: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

perkembangan kebutuhan benih. Dengan berkembangnya industri benih

swasta serta keharusan Lembaga Pemerintah untuk meningkatkan daya

saing dalam menghasilkan varietas unggul dan benih bermutu, kebutuhan

akan fasilitas, dana dan SDM akan semakin meningkat.

Kemandirian perbenihan nasional merupakan salah satu komponen dan

kunci utama dalam pencapaian target pembangunan pertanian di Indonesia.

Bidang perbenihan telah memegang peranan yang sangat penting dan

strategis dalam akselerasi pembangunan pertanian. Melalui benih kita bisa

meningkatkan produksi, mutu, dan standar kualitas produk pertanian baik

dalam sektor tanaman pangan maupun hortikultura. Karena memiliki peran

strategis bidang ini maka perlu mendapatkan perhatian lebih dari para

stakeholder, baik pemerintah maupun swasta. Terutama dalam mewujudkan

kemandirian perbenihan nasional. Ada tiga komponen utama yang diperlukan

dalam upaya membangun kemandirian perbenihan di Indonesia. Yaitu,

pengembangan varietas unggul baru, pengembangan kualitas benih, dan

aspek penggunaannya, baik dari segi penyebaran maupun pengawasan dan

pengendaliannya

3. Tujuan

Balai Benih sebagai lembaga Pemerintah yang berfungsi sebagai pengelola maupun produsen benih yang mendukung kebijakan Pemerintah dalam peningkatan ketahanan pangan sudah seharusnya mampu memproduksi benih untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Peranan Balai Benih sebagai produsen benih Pemerintah yang bersertifikat dan harga terjangkau oleh masyarakat petani merupakan langkah untuk menuju kemandirian perbenihan

4. Sasaran Kegiatan penyediaan benih bermutu dan bersertifikat menjadi tugas

pokok Balai Benih meskipun produksi benih yang dihasilkan masih relatif kecil, namun Balai Benih mendorong penangkar benih untuk dapat meningkatkan produksi benihnya guna mencukupi kebutuhan benih berkualitas bagi petani

B. Penerima Manfaat

Penerima Manfaat dari kegiatan Pengembangan Perbenihan Hortikultura Wilayah Semarang adalah masyarakat sekitar Kebun benih Balai Benih TPH Wilayah Semarang pada kususnya dan Masyarakat Jawa Tengah pada umumnya.

Page 165: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan secara swakelola dan pengadaan LS

2. Tahab dan Waktu Pelaksanaan 1) Tahab Pelaksanaan

a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Pembinaan d. Monev e. Pelaporan

2) Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Persiapan Pelaksanaan Pembinaan Monev Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran Kegiatan Pengembangan Perbenihan Hortikultura Wilayah Semarang di Balai Benih Tanaman Pangan Wilayah Semarang dilaksanakan selama satu tahun mulai dari Januari sampai dengan Desember 2020.

E. Biaya Yanng Diperlukan Kegiatan Pengembangan Perbenihan Hortikultura Wilayah semarang dengan total biaya sebesar Rp 1.400.000.000,- ( Satu miliyar empat ratus juta rupiah)

Ungaran, 31 Mei 2019

KEPALA BLAI BENIH TPH WILAYAH SEMARANG

IR. RINI BUDININGSIH, M.Si NIP. 196304221989032005

Page 166: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN (KAK) Progrm : Program Pengembangan Agribisnis

Hasil : Meningkatnya produksi Benih Tanaman Pangan

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah Semarang

A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi / Kebijakan

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah Semarang berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 113 tahun 2016, tanggal 27 Desember 2016, merupakan salah satu UPTD Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Tengah mempunyai luas wilayah kerja meliputi 16 kebun benih. Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Semarang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Semarang mempunyai fungsi :

1. Menyusunan rencana teknis operasional perbenihan tanaman pangan dan hortikultura.

2. Melaksanakan kebijakan teknis operasional tanaman pangan dan hortikultura.

3. Melaksanakan pembinaan teknis penyuluhan perbenihan dan budidaya tanaman pangan dan hortikultura.

4. Melaksanakan produksi dan pemasaran benih/ bibit tanaman pangan dan hortikultura.

5. Melaksanakan pengujian dan atau percobaan perbenihan peralatan dan mesin pertanian

6. Mengkaji dan menganalisis teknis operasional pertanian tanaman pangan dan hortikultura.

7. Melaksanakan pelayanan penunjang penyelenggaraan tugas dinas. 8. Mengelola ketata usahaan

2. Gambaran Umum Penggunaan benih bermutu dari varietas unggul merupakan faktor

penentu potensi hasil yang dapat dicapai dalam budidaya tanaman. Sistem

produksi benih yang meliputi penyediaan varietas unggul, produksi benih,

pengendalian mutu dan distribusinya telah dikembangkan di Indonesia

khususnya di Jawa Tengah. Penggunaan varietas unggul telah berhasil

meningkatkan produksi pangan nasional, namun belum seimbang dengan

Page 167: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

perkembangan kebutuhan benih. Dengan berkembangnya industri benih

swasta serta keharusan Lembaga Pemerintah untuk meningkatkan daya

saing dalam menghasilkan varietas unggul dan benih bermutu, kebutuhan

akan fasilitas, dana dan SDM akan semakin meningkat.

Kemandirian perbenihan nasional merupakan salah satu komponen dan

kunci utama dalam pencapaian target pembangunan pertanian di Indonesia.

Bidang perbenihan telah memegang peranan yang sangat penting dan

strategis dalam akselerasi pembangunan pertanian. Melalui benih kita bisa

meningkatkan produksi, mutu, dan standar kualitas produk pertanian baik

dalam sektor tanaman pangan maupun hortikultura. Karena memiliki peran

strategis bidang ini maka perlu mendapatkan perhatian lebih dari para

stakeholder, baik pemerintah maupun swasta. Terutama dalam mewujudkan

kemandirian perbenihan nasional. Ada tiga komponen utama yang diperlukan

dalam upaya membangun kemandirian perbenihan di Indonesia. Yaitu,

pengembangan varietas unggul baru, pengembangan kualitas benih, dan

aspek penggunaannya, baik dari segi penyebaran maupun pengawasan dan

pengendaliannya

3. Tujuan

Balai Benih sebagai lembaga Pemerintah yang berfungsi sebagai pengelola maupun produsen benih yang mendukung kebijakan Pemerintah dalam peningkatan ketahanan pangan sudah seharusnya mampu memproduksi benih untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Peranan Balai Benih sebagai produsen benih Pemerintah yang bersertifikat dan harga terjangkau oleh masyarakat petani merupakan langkah untuk menuju kemandirian perbenihan

4. Sasaran Kegiatan penyediaan benih bermutu dan bersertifikat menjadi tugas

pokok Balai Benih meskipun produksi benih yang dihasilkan masih relatif kecil, namun Balai Benih mendorong penangkar benih untuk dapat meningkatkan produksi benihnya guna mencukupi kebutuhan benih berkualitas bagi petani

B. Penerima Manfaat

Penerima Manfaat dari kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah Semarang adalah masyarakat sekitar Kebun benih Balai Benih TPH Wilayah Semarang pada kususnya dan Masyarakat Jawa Tengah pada umumnya.

Page 168: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan secara swakelola dan pengadaan LS

2. Tahab dan Waktu Pelaksanaan 1) Tahab Pelaksanaan

a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Pembinaan d. Monev e. Pelaporan

2) Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Persiapan Pelaksanaan Pembinaan Monev Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran Kegiatan Pengembangan Perbenihan di Balai Benih Tanaman Pangan Wilayah Semarang dilaksanakan selama dua kali musim tanam untuk padi dan satu musim tanam untuk palawija dalam satu tahun.

E. Biaya Yanng Diperlukan Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah semarang dengan total biaya sebesar Rp 5.300.000.000,- ( Lima milyar tiga ratus juta rupiah).

Ungaran, 31 Mei 2019

KEPALA BLAI BENIH TPH WILAYAH SEMARANG

IR. RINI BUDININGSIH, M.Si NIP. 196304221989032005

Page 169: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE

APBD TA. 2020

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa

Tengah

Kegiatan : Rehab Gedung Kantor Perangkat Daerah

Sub Kegiatan : 1. Anggaran APBD Murni

2. Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK)

Indikator Kinerja : Terwujudnya Rehab Gedung Kantor Perangkat

Daerah

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Rehab Gedung

Kantor Perangkat Daerah

Volume : 1 tahun

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi

JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman

86-92).

b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah

Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok

Page 170: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

2

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis

penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.

BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi

Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik

[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7

(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)

Kebun Benih Hortikultura.

3. Tujuan

a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan

hortikultura yang bermutu tinggi.

b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.

4. Sasaran

a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi

produsen, petani dan masyarakat pada umumnya

b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,

petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi

terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.

B. PENERIMA MANFAAT

1. BBTPH Wilayah Surakarta

2. Kebun Benih TPH Lingkup BBTPH Wilayah Surakarta

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

- Tender/Lelang

Page 171: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

3

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring

dan Evaluasi, Pelaporan

2. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

12 bulan ( 1 tahun anggaran)

E. Biaya yang diperlukan

Kegiatan Rehab Gedung Kantor Perangkat Daerah dengan total biaya sebesar Rp.

4.000.000.000,- ( Empat miliar rupiah).

Surakarta, 07 Mei 2019

Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,

Ir. NENI ERNAWATI S., MP

NIP 19620710 199002 2001

Page 172: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE

APBD TA. 2020

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa

Tengah

Kegiatan : Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan

Perangkat Daerah

Sub Kegiatan : -

Indikator Kinerja : Terwujudnya Penyediaan Bahan Bacaan/Buku

Perpustakaan Perangkat Daerah

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Bahan

Bacaan/Buku Perpustakaan Rapat Perangkat

Daerah

Volume : 1 tahun

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi

JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman

86-92).

b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

2. Gambaran Umum

Page 173: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

2

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah

Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis

penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.

BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi

Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik

[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7

(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)

Kebun Benih Hortikultura.

3. Tujuan

a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan

hortikultura yang bermutu tinggi.

b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.

4. Sasaran

a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi

produsen, petani dan masyarakat pada umumnya

b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,

petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi

terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.

B. PENERIMA MANFAAT

1. ASN BBTPH Wilayah Surakarta

2. Masyarakat umum

C. Strategi Pencapaian Keluaran

Page 174: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

3

1. Metode Pelaksanaan

Pengadaan langsung swakelola

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring

dan Evaluasi, Pelaporan

2. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

12 bulan ( 1 tahun anggaran)

E. Biaya yang diperlukan

Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah dengan

total biaya sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah).

Surakarta, 07 Mei 2019

Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,

Ir. NENI ERNAWATI S., MP

NIP 19620710 199002 2001

Page 175: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE

APBD TA. 2020

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa

Tengah

Kegiatan : Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan

Perkantoran Perangkat Daerah

Sub Kegiatan : Belanja Jasa Kebersihan

Indikator Kinerja : Terwujudnya Penyediaan Jasa Kebersihan dan

Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Kebersihan dan

Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah.

Volume : 1 tahun

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi

JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman

86-92).

b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

Page 176: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

2

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah

Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis

penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.

BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi

Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik

[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7

(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)

Kebun Benih Hortikultura.

3. Tujuan

a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan

hortikultura yang bermutu tinggi.

b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.

4. Sasaran

a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi

produsen, petani dan masyarakat pada umumnya

b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,

petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi

terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.

B. PENERIMA MANFAAT

1. Kebun Benih TPH Wilayah Surakarta

2. Masyarakat umum

Page 177: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

3

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Pengadaan langsung swakelola

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring

dan Evaluasi, Pelaporan

2. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

12 bulan ( 1 tahun anggaran)

E. Biaya yang diperlukan

Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat

Daerah dengan total biaya sebesar Rp. 90.000.000,- (Sembilan puluh juta

rupiah).

Surakarta, 07 Mei 2019

Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,

Ir. NENI ERNAWATI S., MP

NIP 19620710 199002 2001

Page 178: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE

APBD TA. 2020

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa

Tengah

Kegiatan : Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan

Perangkat Daerah

Sub Kegiatan : 1. Belanja perangko,Materai dan Benda Pos

lainnya

2. Belanja Paket/Pengiriman

Indikator Kinerja : Terwujudnya Pelayanan Jasa Surat Menyurat

dan Kearsipan Perangkat Daerah

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Surat Menyurat

dan Kearsipan perangkat Daerah

Volume : 1 tahun

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi

JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman

86-92).

b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

Page 179: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

2

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah

Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis

penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.

BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi

Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik

[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7

(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)

Kebun Benih Hortikultura.

3. Tujuan

a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan

hortikultura yang bermutu tinggi.

b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.

4. Sasaran

a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi

produsen, petani dan masyarakat pada umumnya

b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,

petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi

terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.

B. PENERIMA MANFAAT

1. Kebun Benih TPH Wilayah Surakarta

2. Masyarakat umum

Page 180: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

3

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Pengadaan langsung swakelola

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring

dan Evaluasi, Pelaporan

2. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

12 bulan ( 1 tahun anggaran)

E. Biaya yang diperlukan

Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah

dengan total biaya sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah).

Surakarta, 07 Mei 2019

Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,

Ir. NENI ERNAWATI S., MP

NIP 19620710 199002 2001

Page 181: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE

APBD TA. 2020

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa

Tengah

Kegiatan : Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Jabatan /

Rumah Dinas/Gedung Kantor/Kendaraan Dinas/

Operasional Perangkat Daerah

Sub Kegiatan : 1. Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas /

Operasional

2. Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

Indikator Kinerja : Terwujudnya Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah

Jabatan / Rumah Dinas/Gedung Kantor/

Kendaraan Dinas/ Operasional Perangkat

Daerah

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Bahan

Bacaan/Buku Perpustakaan Rapat Perangkat

Daerah

Volume : 1 tahun

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi

JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman

86-92).

b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

Page 182: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

2

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah

Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis

penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.

BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi

Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik

[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7

(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)

Kebun Benih Hortikultura.

3. Tujuan

a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan

hortikultura yang bermutu tinggi.

b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.

4. Sasaran

a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi

produsen, petani dan masyarakat pada umumnya

b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,

petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi

terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.

B. PENERIMA MANFAAT

1. BBTPH Wilayah Surakarta

2. Kebun Benih TPH Lingkup BBTPH Wilayah Surakarta

Page 183: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

3

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Pengadaan langsung swakelola

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring

dan Evaluasi, Pelaporan

2. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

12 bulan ( 1 tahun anggaran)

E. Biaya yang diperlukan

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Jabatan / Rumah Dinas/Gedung Kantor/

Kendaraan Dinas/ Operasional Perangkat Daerah dengan total biaya sebesar Rp.

250.000.000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah).

Surakarta, 07 Mei 2019

Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,

Ir. NENI ERNAWATI S., MP

NIP 19620710 199002 2001

Page 184: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE

APBD TA. 2020

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa

Tengah

Kegiatan : Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Kantor dan

Rumah Tangga Perangkat Daerah

Sub Kegiatan : 1. Belanja Pemeliharaan Pralatan dan Mesin

2. Belanja Pemeliharaan Lingkungan Kantor

Indikator Kinerja : Terwujudnya Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana

Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan

Rutin/Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga

Perangkat Daerah

Volume : 1 tahun

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi

JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman

86-92).

b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah

Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan

Page 185: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

2

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis

penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.

BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi

Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik

[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7

(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)

Kebun Benih Hortikultura.

3. Tujuan

a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan

hortikultura yang bermutu tinggi.

b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.

4. Sasaran

a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi

produsen, petani dan masyarakat pada umumnya

b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,

petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi

terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.

B. PENERIMA MANFAAT

1. BBTPH Wilayah Surakarta

2. Kebun Benih TPH Lingkup BBTPH Wilayah Surakarta

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Pengadaan langsung swakelola

Page 186: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

3

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring

dan Evaluasi, Pelaporan

2. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

12 bulan ( 1 tahun anggaran)

E. Biaya yang diperlukan

Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat

Daerah dengan total biaya sebesar Rp. 100.000.000,- ( Seratus juta rupiah).

Surakarta, 07 Mei 2019

Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,

Ir. NENI ERNAWATI S., MP

NIP 19620710 199002 2001

Page 187: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE

APBD TA. 2020

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa

Tengah

Kegiatan : Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah

Sub Kegiatan : Belanja Premi Asuransi Barang Milik Daerah

Indikator Kinerja : Terwujudnya Penyediaan Jaminan Barang Milik

Daerah

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Premi Asuransi

Barang Milik Daerah

Volume : 1 tahun

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi

JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman

86-92).

b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah

Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok

Page 188: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

2

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis

penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.

BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi

Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik

[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7

(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)

Kebun Benih Hortikultura.

3. Tujuan

a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan

hortikultura yang bermutu tinggi.

b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.

4. Sasaran

a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi

produsen, petani dan masyarakat pada umumnya

b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,

petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi

terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.

B. PENERIMA MANFAAT

1. Kebun Benih TPH Wilayah Surakarta

2. Masyarakat umum

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Pengadaan langsung swakelola

Page 189: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

3

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring

dan Evaluasi, Pelaporan

2. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

12 bulan ( 1 tahun anggaran)

E. Biaya yang diperlukan

Kegiatan Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah dengan total biaya sebesar

Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah).

Surakarta, 07 Mei 2019

Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,

Ir. NENI ERNAWATI S., MP

NIP 19620710 199002 2001

Page 190: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE

APBD TA. 2020

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa

Tengah

Kegiatan : Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik

Perangkat Daerah

Sub Kegiatan : 1. Belanja Telepon

2. Belanja Air

3. Belanja Listrik

Indikator Kinerja : Terwujudnya Penyediaan Jasa Komunikasi, Air

dan Listrik Perangkat Daerah

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air

dan Listrik Perangkat Daerah

Volume : 1 tahun

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi

JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman

86-92).

b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

Page 191: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

2

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah

Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis

penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.

BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi

Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik

[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7

(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)

Kebun Benih Hortikultura.

3. Tujuan

a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan

hortikultura yang bermutu tinggi.

b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.

4. Sasaran

a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi

produsen, petani dan masyarakat pada umumnya

b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,

petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi

terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.

B. PENERIMA MANFAAT

1. Kebun Benih TPH Wilayah Surakarta

2. Masyarakat umum

Page 192: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

3

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Pengadaan langsung swakelola

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring

dan Evaluasi, Pelaporan

2. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

12 bulan ( 1 tahun anggaran)

E. Biaya yang diperlukan

Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah dengan

total biaya sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).

Surakarta, 07 Mei 2019

Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,

Ir. NENI ERNAWATI S., MP

NIP 19620710 199002 2001

Page 193: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE

APBD TA. 2020

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa

Tengah

Kegiatan : Penyediaan Perlengkapan Pendukung

Perkantoran

Sub Kegiatan : 1. Belanja Alat Listrik dan Elektronika

2. Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan

Pembersih

3. Belanja pengisian Tabung Gas

4. Belanja Pengisian Tabung Pemadam

Kebakaran

Indikator Kinerja : Terwujudnya Penyediaan Perlengkapan

Pendukung Perkantoran

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan

Perlengkapan Pendukung Perkantoran

Volume : 1 tahun

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi

JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman

86-92).

b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

Page 194: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

2

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah

Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis

penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.

BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi

Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik

[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7

(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)

Kebun Benih Hortikultura.

3. Tujuan

a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan

hortikultura yang bermutu tinggi.

b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.

4. Sasaran

a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi

produsen, petani dan masyarakat pada umumnya

b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,

petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi

terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.

B. PENERIMA MANFAAT

1. BBTPH Wilayah Surakarta

2. Kebun Benih TPH Lingkup BBTPH Wilayah Surakarta

Page 195: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

3

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

- Pengadaan Langsung Swakelola

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring

dan Evaluasi, Pelaporan

2. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

12 bulan ( 1 tahun anggaran)

E. Biaya yang diperlukan

Kegiatan Peyediaan Perlengkapan Pendukung Perkantoran dengan total biaya

sebesar Rp. 20.000.000,- ( Dua puluh juta rupiah).

Surakarta, 07 Mei 2019

Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,

Ir. NENI ERNAWATI S., MP

NIP 19620710 199002 2001

Page 196: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KEJA / TERMS OF REFERENCE

APBD TA. 2020

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Hasil : Persentase ketercapaian Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa

Tengah

Kegiatan : Penyediaan Sarana dan Prasarana kantor

Sub Kegiatan : 1. Belanja Alat Tulis Kantor

2. Belanja Cetak dan Penggandaan

3. Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Indikator Kinerja : Terwujudnya Penyediaan Sarana dan Prasarana

kantor

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Sarana

dan Prasarana kantor

Volume : 1 tahun

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Provinsi

JawaTengah ( Himpunan Peraturan-peraturan Negara Tahun 1950 halaman

86-92).

b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 113 Tahun 2016 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah

Surakarta merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pertanian Tanaman dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok

Page 197: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

2

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis

penunjang dibidang benih tanaman pangan dan hortukultura.

BBTPH Wilayah Surakarta yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi

Nomor 386 Surakarta, telepon 0271 712679, surat elektronik

[email protected], mengelola 16 (enam belas) kebun Benih, yaitu 7

(tujuh) Kebun Benih padi, 1 (satu) kebun benih palawija dan 8 (delapan)

Kebun Benih Hortikultura.

3. Tujuan

a. Mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah dalam rangka peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan

hortikultura yang bermutu tinggi.

b. Terwujudnya Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah

berdasarkan prinsip Good Governance dan optimalisasi pelayanan publik.

4. Sasaran

a. Pendukung tersedianya benih tanaman pangan dan hortikultura bermutu bagi

produsen, petani dan masyarakat pada umumnya

b. Tempat pembelajaran yang representative bagi para pelajar, mahasiswa,

petani dan masyarakat umum, serta tempat study komperatif bagi instansi

terkait lainnya dari dalam dan luar daerah.

B. PENERIMA MANFAAT

1. BBTPH Wilayah Surakarta

2. Kebun Benih TPH Lingkup BBTPH Wilayah Surakarta

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

- Pengadaan langsung Swakelola

- Pengadaan langsung kontraktual

Page 198: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

3

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

1. Tahapan Pelaksanaan : Persiapan, Pelaksanaan, Pembinaan, Monitoring

dan Evaluasi, Pelaporan

2. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

12 bulan ( 1 tahun anggaran)

E. Biaya yang diperlukan

Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana kantor dengan total biaya sebesar Rp.

100.000.000,- ( Seratus juta rupiah).

Surakarta, 07 Mei 2019

Kepala BBTPH Wilayah Surakarta,

Ir. NENI ERNAWATI S., MP

NIP 19620710 199002 2001

Page 199: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 1

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian

dan Keuangan Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01

Hasil : Terpenuhinya kebutuhan jasa komunikasi, air dan listrik

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik

Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01.003

Tahun Anggaran : 2020

Indikator Kinerja : 1. Terpenuhinya kebutuhan komunikasi (telepon, faksimili

dan internet)

2. Terpenuhinya kebutuhan listrik

3. Terpenuhinya kebutuhan air

Satuan Ukur dan Jenis

Keluaran

: Jumlah bulan pelayanan

Volume : 12 bulan pelayanan

A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan

tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di

bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan

fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman

pangan dan benih hortikultura.

b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih

tanaman pangan dan benih hortikultura.

c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih

hortikultura.

Page 200: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 2

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

tugas dan fungsinya.

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan

salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan

sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman

pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran

strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa

kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha

BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian

Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12

(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh

kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang

dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan

efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek

efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan

fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Penyediaan

Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah.

3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan

Listrik Perangkat Daerah adalah untuk memfasilitasi kebutuhan komunikasi

(telepon, faksimili dan internet), kebutuhan air dan kebutuhan listrik dalam rangka

memperlancar kegiatan pelayanan kepada masyarakat umum.

4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terpenuhinya

kebutuhan komunikasi, air dan listrik.

Page 201: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 3

B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaan kegiatan ini, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah

semua pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah

Banyumas dan instansi lain yang merupakan mitra kerja dari BBTPH Wilayah

Banyumas.

C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan cara pembayaran

langsung dengan menggunakan kwitansi atau bukti pembayaran lainnya kepada

perusahaan penyedia jasa komunikasi (PT. Telkom), air (PDAM) dan listrik (PT.

PLN).

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :

a. Persiapan

b. Pelaksanaan kegiatan

c. Pertanggungjawaban kegiatan

d. Monitoring dan evaluasi

2) Waktu Pelaksanaan

KegiatanBulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pertanggungjawaban kegiatan

Monitoring dan evaluasi

D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran

yaitu pada tahun 2020.

Page 202: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 4

E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Jasa

Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah adalah sebesar Rp. 227.000.000,-

(Dua ratus dua puluh tujuh juta rupiah).

Demikian Kerangka Acuan Kerja Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik

Perangkat Daerah ini disusun untuk dijadikan acuan dalam proses pelaksanaan

kegiatan.

Purwokerto, April 2019

KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN

HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS

Ir. ASIH SUCIATI, MP

NIP. 19680727 199503 2 005

Page 203: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 1

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian

dan Keuangan Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01

Hasil : Terlindunginya aset daerah berupa 1 unit kendaraan dinas

roda 4

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Kegiatan Penyediaan Jaminan Barang Millik Daerah

3.03.3.03.01.01.004

Tahun Anggaran : 2020

Indikator Kinerja : Terlindunginya aset daerah berupa kendaraan dinas roda

4

Satuan Ukur dan Jenis

Keluaran

: unit

Volume : 1 unit

A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan

tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di

bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan

fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman

pangan dan benih hortikultura.

b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih

tanaman pangan dan benih hortikultura.

c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih

hortikultura.

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

Page 204: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 2

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

tugas dan fungsinya.

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan

salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan

sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman

pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran

strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa

kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha

BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian

Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12

(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh

kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang

dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan

efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek

efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan

fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Penyediaan

Jaminan Barang Milik Daerah.

3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah

adalah untuk melindungi aset daerah berupa kendaraan dinas bermotor roda 4

sebanyak 1 (satu) unit dari berbagai macam resiko kerusakan maupun resiko

kerugian lainnya.

4. SasaranSasaran dalam kegiatan ini adalah kendaraan dinas bermotor roda 4

sebanyak 1 (satu) unit.

B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaan kegiatan ini, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah

pengguna kendaraan dinas roda 4 dimaksud.

Page 205: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 3

C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan cara pembayaran

langsung dengan menggunakan kwitansi atau bukti pembayaran lainnya kepada

perusahaan penyedia jasa asuransi kendaraan bermotor.2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

1) Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :

a. Persiapan

b. Pelaksanaan kegiatan

c. Pertanggungjawaban kegiatan

d. Monitoring dan evaluasi

2) Waktu Pelaksanaan

KegiatanBulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pertanggungjawaban kegiatan

Monitoring dan evaluasi

D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran

yaitu pada tahun 2020.

E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Jaminan

Barang Milik Daerah adalah sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah).

Page 206: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 4

Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Penyediaan Jaminan Barang Milik

Daerah Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas ini disusun

untuk dijadikan acuan dalam proses pelaksanaan kegiatan.

Purwokerto, April 2019

KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN

HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS

Ir. ASIH SUCIATI, MP

NIP. 19680727 199503 2 005

Page 207: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 1

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian

dan Keuangan Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01

Hasil : Terlaksananya kegiatan perjalanan dinas dalam rangka

menghadiri pertemuan/rapat baik di dalam maupun di luar

daerah

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan

Luar Daerah Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01.006

Tahun Anggaran : 2020

Indikator Kinerja : Terlaksananya kegiatan perjalanan dinas dalam rangka

menghadiri pertemuan/rapat baik di dalam maupun di luar

daerah

Satuan Ukur dan Jenis

Keluaran

: Tahun anggaran

Volume : 1 (satu) tahun anggaran

A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan

tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di

bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan

fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman

pangan dan benih hortikultura.

b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih

tanaman pangan dan benih hortikultura.

Page 208: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 2

c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih

hortikultura.

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

tugas dan fungsinya.

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan

salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan

sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman

pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran

strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa

kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha

BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian

Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12

(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh

kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang

dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan

efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek

efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan

fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Rapat

Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah.

3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam

dan Luar Daerah Perangkat Daerah adalah untuk memfasilitasi kebutuhan

perjalanan dinas dalam rangka menghadiri undangan rapat/pertemuan baik di

dalam maupun di luar daerah.

4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terlaksananya

rapat/pertemuan di dalam maupun di luar daerah sehingga fungsi koordinasi

dengan instansi lain dapat terjalin dengan baik.

Page 209: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 3

B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaan kegiatan ini, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah

semua pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah

Banyumas.

C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan cara

pertanggungjawaban langsung dengan menggunakan format perjalanan dinas

yang telah ditentukan.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :

a. Persiapan

b. Pelaksanaan kegiatan

c. Pertanggungjawaban kegiatan

d. Monitoring dan evaluasi

2) Waktu Pelaksanaan

KegiatanBulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pertanggungjawaban kegiatan

Monitoring dan evaluasi

D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran

yaitu pada tahun 2020.

E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Rapat Koordinasi dan

Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah adalah sebesar Rp.

50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah).

Page 210: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 4

Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi

Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah ini disusun untuk dijadikan acuan dalam

proses pelaksanaan kegiatan.

Purwokerto, April 2019

KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN

HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS

Ir. ASIH SUCIATI, MP

NIP. 19680727 199503 2 005

Page 211: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 1

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian

dan Keuangan Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01

Hasil : Terlaksananya kegiatan koordinasi intern dan antar

instansi melalui rapat/pertemuan dan kunjungan tamu dari

instansi lain.

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat

Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01.007

Tahun Anggaran : 2020

Indikator Kinerja : Terlaksananya kegiatan koordinasi intern dan antar

instansi melalui rapat/pertemuan dan kunjungan tamu dari

instansi lain

Satuan Ukur dan Jenis

Keluaran

: Jumlah bulan/tahun pelayanan

Volume : 1 (satu) tahun anggaran

A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan

tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di

bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan

fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman

pangan dan benih hortikultura.

b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih

tanaman pangan dan benih hortikultura.

Page 212: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 2

c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih

hortikultura.

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

tugas dan fungsinya.

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan

salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan

sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman

pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran

strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa

kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha

BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian

Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12

(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh

kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang

dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan

efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek

efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan

fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Pelayanan

Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah.

3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum

Rapat Perangkat Daerah adalah untuk memfasilitasi penyediaan makanan dan

minuman dalam rangka pelaksanaan rapat/pertemuan dan dalam rangka

menerima kunjungan tamu dari instansi lain.

4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terlaksananya

rapat/pertemuan di dalam maupun di luar daerah sehingga fungsi koordinasi

dengan instansi lain dapat terjalin dengan baik.

Page 213: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 3

B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaannya, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah semua

pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah

Banyumas dan para tamu yang melaksanakan kunjungan ke BBTPH Wilayah

Banyumas.

C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan cara pembelian

langsung dengan bentuk pertanggungjawaban berupa kwitansi/bukti pembelian

secara langsung.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :

a. Persiapan

b. Pelaksanaan kegiatan

c. Pertanggungjawaban kegiatan

d. Monitoring dan evaluasi

2) Waktu Pelaksanaan

KegiatanBulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pertanggungjawaban kegiatan

Monitoring dan evaluasi

D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran

yaitu pada tahun 2020.

Page 214: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 4

E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Penyediaan

Makan Minum Rapat Perangkat Daerah adalah sebesar Rp. 7.500.000,- (Tujuh juta

lima ratus ribu rupiah).

Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan

Minum Rapat Perangkat Daerah ini disusun untuk dijadikan acuan dalam proses

pelaksanaan kegiatan.

Purwokerto, April 2019

KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN

HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS

Ir. ASIH SUCIATI, MP

NIP. 19680727 199503 2 005

Page 215: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 1

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian

dan Keuangan Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01

Hasil : Terlaksananya pengadaan bahan bacaan berupa surat

kabar, buku, maupun media cetak lainnya.

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan

Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01.008

Tahun Anggaran : 2020

Indikator Kinerja : 1. Terlaksananya pengadaan tabloid pertanian sebanyak

1 eksemplar per minggu dalam 1 tahun (56 buah)

2. Terlaksananya pengadaan majalah pertanian

sebanyak 2 eksemplar per bulan dalam 1 tahun (24

buah)

3. Terlaksananya langganan surat kabar harian

sebanyak 2 jenis surat kabar selama 1 tahun

Satuan Ukur dan Jenis

Keluaran

: Buah/eksemplar/tahun

Volume : 1. Tabloid 56 buah

2. Majalah pertanian 24 buah

3. Surat kabar 1 tahun

A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan

tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di

bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan

fungsi:

Page 216: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 2

a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman

pangan dan benih hortikultura.

b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih

tanaman pangan dan benih hortikultura.

c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih

hortikultura.

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

tugas dan fungsinya.

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan

salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan

sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman

pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran

strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa

kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha

BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian

Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12

(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh

kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang

dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan

efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek

efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan

fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Penyediaan

Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah.

3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku

Perpustakaan Perangkat Daerah adalah untuk menyediakan bahan bacaan bagi

pegawai/staf BBTPH Wilayah Banyumas sehingga mereka dapat mengakses

informasi-informasi penting dari dunia luar.

Page 217: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 3

4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah tersalurkannya akses

informasi kepada pegawai/staf BBTPH Wilayah Banyumas.

B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaannya, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah semua

pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah

Banyumas.

C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan cara

berlangganan langsung kepada agen penyedia surat kabar dengan bentuk

pertanggungjawaban berupa kwitansi/bukti pembelian.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :

a. Persiapan

b. Pelaksanaan kegiatan

c. Pertanggungjawaban kegiatan

d. Monitoring dan evaluasi

2) Waktu Pelaksanaan

KegiatanBulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pertanggungjawaban kegiatan

Monitoring dan evaluasi

D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran

yaitu pada tahun 2020.

Page 218: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 4

E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Bahan

Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah adalah sebesar Rp. 5.000.000,-

(Lima juta rupiah).

Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku

Perpustakaan Perangkat Daerah ini disusun untuk dijadikan acuan dalam proses

pelaksanaan kegiatan.

Purwokerto, April 2019

KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN

HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS

Ir. ASIH SUCIATI, MP

NIP. 19680727 199503 2 005

Page 219: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 1

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian

dan Keuangan Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01

Hasil : Meningkatnya kualitas peralatan kantor dan rumah tangga

dalam rangka optimalisasi pelayanan publik

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan

Rumah Tangga Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01.0010

Tahun Anggaran : 2020

Indikator Kinerja : 1. Pemeliharaan peralatan dan mesin

2. pemeliharaan komputer dan printer

3. Pemeliharaan AC

4. Pemeliharaan taman lingkungan BBTPH

5. Pemeliharaan taman lingkungan kebun dinas

Satuan Ukur dan Jenis

Keluaran

: Tahun/unit

Volume : 1. 1 tahun

2. 1 tahun

3. 20 unit

4. 1 paket

5. 11 paket

A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan

tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di

bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.

Page 220: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 2

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan

fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman

pangan dan benih hortikultura.

b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih

tanaman pangan dan benih hortikultura.

c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih

hortikultura.

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

tugas dan fungsinya.

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan

salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan

sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman

pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran

strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa

kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha

BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian

Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12

(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh

kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang

dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan

efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek

efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan

fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan

Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat

Daerah.

Page 221: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 3

3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana

Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah adalah untuk memelihara peralatan

peralatan kantor dan mesin pertanian agar selalu dalam kondisi siap untuk

digunakan serta pemeliharaan lingkungan kantor agar tercipta kondisi lingkungan

yang nyaman.

4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah pemeliharaan perlatan

kantor dan mesin pertanian serta lingkungan kantor dan kebun dinas.

B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaannya, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah semua

pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah

Banyumas.

C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah antara lain:

a. Pembelian langsung terhadap perbaikan peralatan/mesin yang mengalami

kerusakan dengan bentuk pertanggungjawaban berupa kwitansi/bukti

pemeliharaan/perbaikan.

b. Penggunaan tenaga kerja (HOK) untu pemeliharaan lingkungan kantor dan

kebun dinas dengan bentuk pertanggungjawaban berupa SPJ HOK untuk

tenaga kerja yang mengerjakan pekerjaaan tersebut.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :

a. Persiapan

b. Pelaksanaan kegiatan

c. Pertanggungjawaban kegiatan

d. Monitoring dan evaluasi

Page 222: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 4

2) Waktu Pelaksanaan

KegiatanBulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan pekerjaan

Monitoring dan evaluasi

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran

yaitu pada tahun 2020.

E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Rutin

/Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah adalah sebesar Rp.

128.000.000,- (Seratus dua puluh delapan juta rupiah).

Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana

Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah ini disusun untuk dijadikan acuan

dalam proses pelaksanaan kegiatan.

Purwokerto, April 2019

KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN

HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS

Ir. ASIH SUCIATI, MP

NIP. 19680727 199503 2 005

Page 223: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 1

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian

dan Keuangan Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01

Hasil : Tersedianya peralatan kantor dan rumah tangga dalam

rangka optimalisasi pelayanan publik

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor

3.03.3.03.01.01.0011

Tahun Anggaran : 2020

Indikator Kinerja : 1. Pembelian Lampu 1 paket selama 1 tahun

2. Belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih 1

paket

3. Belanja pengisian gas elpiji sebanyak 11 buah

4. Belanja pengadaan mebelair

5. Belanja pengadaan peralatan/peralatan rumah tangga

6. Belanja pengadaan komputer dan perlengkapannya

Satuan Ukur dan Jenis

Keluaran

: - tahun/paket/unit

Volume : 1. Pembelian Lampu 1 paket selama 1 tahun

2. Belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih 1

paket

3. Belanja pengisian gas elpiji sebanyak 11 buah

4. Belanja pengadaan mebelair 1 stel dan 56 unit

5. Belanja pengadaan peralatan/peralatan rumah tangga

41 unit dan 1 paket

6. Belanja pengadaan komputer dan perlengkapannya 6

unit

A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan

Page 224: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 2

Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan

tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di

bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan

fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman

pangan dan benih hortikultura.

b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih

tanaman pangan dan benih hortikultura.

c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih

hortikultura.

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

tugas dan fungsinya.

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan

salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan

sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman

pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran

strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa

kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha

BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian

Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12

(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh

kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang

dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan

efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek

efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan

fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Penyediaan

Sarana dan Prasarana Kantor.

Page 225: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 3

3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana

Kantor adalah untuk menyediakan peralatan peralatan kantor rumah tangga yang

diperlukan untuk menunjang kelancaran pegawai dalam rangka melaksanakan

tugas dan kewajibannya.

4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terpenuhinya

kebutuhan peralatan kantor dan rumah tangga BBTPH Wilayah Banyumas.

B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaannya, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah semua

pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah

Banyumas.

C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah antara lain:

a. Pembelian langsung untuk pengadaan lampu, peralatan kebersihan dan

bahan pembersih serta pengisian gas elpiji.

b. Pengadaan langsung kepada perusahaan penyedia barang/jasa yang

memenuhi persyaratan untuk pengadaan mebelair, peralatan rumah tangga

dan komputer.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :

a. Persiapan

b. Pelaksanaan kegiatan

c. Pertanggungjawaban kegiatan

d. Monitoring dan evaluasi

Page 226: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 4

2) Waktu Pelaksanaan

KegiatanBulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan pekerjaan

Monitoring dan evaluasi

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran

yaitu pada tahun 2020.

E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Sarana dan

Prasarana Kantor adalah sebesar Rp. 300.000.000,- (Tiga ratus juta rupiah). dengan

rincian/wujud kegiatan sebagai berikut:

No Uraian Volume Satuan Harga

Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

1 Pembelian lampu 1 paket 1.000.000 1.000.000

2 Pembelian Peralatan

Kebersihan dan Bahan

Pembersih

1 paket 3.290.000 3.290.000

3 Belanja pengisian tabung gas 11 buah 160.000 1.760.000

4 Pengadaan Mebelair 100.800.000a. Meja kursi tamu 1 Stel 7.000.000 7.000.000

b. Kursi rapat busa 49 Unit 700.000 34.300.000

c. Tempat tidur double 7 unit 8.500.000 59.500.000

5 Pengadaan PeralatanRumah Tangga

140.078.000

a. TV LED 7 Unit 3.500.000 24.500.000

b. filling besi / metal 13 unit 2.800.000 36.400.000

c. Lemari / Almari / Rak Arsip 5 Buah 1.900.000 9.500.000

Page 227: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 5

No Uraian Volume Satuan Harga

Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

d. Air Conditioning (AC) Split1,5 PK

7 unit 5.700.000 39.900.000

e. Teko 7 buah 300.000 2.100.000

f. Camera DSLR 1 unit 11.728.000 11.728.000

g. Korden 1 paket 10.950.000 10.950.000

h. PENGHANCUR KERTAS 1 UNIT 5.000.000 5.000.000

6. Pengadaan Komputer danKelengkapannya

53.072.000

a. Printer 2 2.900.000 5.800.000

b. Personal computer 2 unit 7.000.000 14.000.000

c. laptop 2 Unit 11.000.000 22.000.000

d. CCTV 4 Cannel Ekonomis 2 unit 5.636.000 11.272.000

JUMLAH 300.000.000

Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana

Kantor ini disusun untuk dijadikan acuan dalam proses pelaksanaan kegiatan.

Purwokerto, April 2019

KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN

HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS

Ir. ASIH SUCIATI, MP

NIP. 19680727 199503 2 005

Page 228: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 1

Program : Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian

dan Keuangan Perangkat Daerah

3.03.3.03.01.01

Hasil : Terpenuhinya kebutuhan perkantoran dalam rangka

optimalisasi pelayanan publik

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Kegiatan Penyediaan Perlengkapan Pendukung

Perkantoran

3.03.3.03.01.01.0013

Tahun Anggaran : 2020

Indikator Kinerja : 1. Belanja alat tulis kantor 1 tahun

2. Belanja cetak 1 tahun

3. Belanja penggandaan 1 tahun

Satuan Ukur dan Jenis

Keluaran

: Jumlah tahun anggaran

Volume : 1 (satu) tahun anggaran

A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan

tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di

bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan

fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman

pangan dan benih hortikultura.

b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih

tanaman pangan dan benih hortikultura.

c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih

hortikultura.

Page 229: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 2

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

tugas dan fungsinya.

2. Gambaran Umum

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas merupakan

salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki beberapa program kerja dan

sasaran strategis dalam penyediaan benih unggul untuk komoditas tanaman

pangan maupun hortikultura. Dalam pencapaian target program kerja dan sasaran

strategis dimaksud, BBTPH Wilayah Banyumas didukung dengan beberapa

kegiatan dan sarana penunjang yang dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha

BBTPH Wilayah Banyumas. Program penunjang yang dikelola oleh Sub Bagian

Tata Usaha adalah Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,

Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat 12

(dua belas) kegiatan. Dengan terlaksananya program ini diharapkan seluruh

kegiatan administrasi yang terkait dengan urusan perkantoran, baik yang

dilaksanakan di seksi maupun sekretariat dapat dilaksanakan secara efektif, dan

efisien, baik dari aspek efektifitasnya dalam pencapaian tujuan maupun aspek

efisiensinya dalam penggunaan anggaran yang terkait dengan tugas pokok dan

fungsinya. Salah satu bagian dari program tersebut adalah Kegiatan Penyediaan

Perlengkapan Pendukung Perkantoran.

3. TujuanTujuan dilaksanakannya Kegiatan Penyediaan Perlengkapan Pendukung

Perkantoran adalah untuk menyediakan perlengkapan pendukung seperti alat

tulis kantor, cetak dan penggandaan yang berfungsi untuk memperlancar kegiatan

administrasi perkantoran.

4. SasaranSasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terpenuhinya

kebutuhan alat tulis kantor, cetak dan penggandaan di BBTPH Wilayah

Banyumas dan kebun dinas.

Page 230: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 3

B. Penerima ManfaatDalam pelaksanaannya, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah semua

pegawai/karyawan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah

Banyumas.

C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pembelian langsung alat tulis

kantor, cetak dan penggandaan dengan bentuk pertanggungjawaban berupa

kwitansi/bukti pembelian langsung ke toko alat tulis kantor dan percetakan.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :

a. Persiapan

b. Pelaksanaan kegiatan

c. Pertanggungjawaban kegiatan

d. Monitoring dan evaluasi

2) Waktu Pelaksanaan

KegiatanBulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan pekerjaan

Monitoring dan evaluasi

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian KeluaranWaktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 1 (satu) tahun anggaran

yaitu pada tahun 2020.

E. Biaya Yang DiperlukanKebutuhan biaya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Sarana dan

Prasarana Kantor adalah sebesar Rp. 25.000.000,- (Dua puluh lima juta rupiah).

dengan rincian/wujud kegiatan sebagai berikut:

Page 231: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

BBTPH Wilayah Banyumas 4

No Uraian Volume Satuan Harga Satuan

(Rp)

Jumlah (Rp)

1 Belanja alat tulis kantor 1 tahun 12.440.000 12.440.000

2 Belanja cetak 1 tahun 10.310.000 10.310.000

3 Belanja penggandaan 1 tahun 2.250.000 2.250.000

JUMLAH 25.000.000

Demikian Kerangka Acuan Kerja Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana

Kantor ini disusun untuk dijadikan acuan dalam proses pelaksanaan kegiatan.

Purwokerto, April 2019

KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN

HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS

Ir. ASIH SUCIATI, MP

NIP. 19680727 199503 2 005

Page 232: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

KAK Hortikultura BBTPH Wilayah Banyumas 1

Program : Program Pengembangan Agribisnis

3.03.3.03.15

Hasil : Terpenuhinya kebutuhan bibit/benih bermutu dan

bersertifikat tanaman hortikultura di Wilayah Banyumas

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Kegiatan : Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman

Hortikultura Wilayah Banyumas

3.03.3.03.15.044

Tahun Anggaran : 2020

Indikator Kinerja : 1. Perbanyakan Benih Bawang Merah Umbi

2. Perbanyakan Benih Mangga

3. Perbanyakan Benih Durian

4. Pengembangan Tanaman Jagung

5. Pengembangan Tanaman Anggrek

6. Pemeliharaan Pohon Induk/Produksi

7. Temu Usaha Perbenihan

8. Pertemuan Perbenihan Tk. Balai

9. Uji DNA Pohon Induk

Satuan Ukur dan Jenis

Keluaran

: 1. 3 Ha

2. 2.000 batang

3. 3.000 batang

4. 15 Ha

5. 3.000 pot

6. 1 Tahun

7. 1 kali

8. 3 kali

9. 1 paket

Volume : 1. 15.000 kg

2. 2.000 batang

3. 3.000 batang

4. 15 Ha

5. 3.000 pot

6. 1 Tahun

Page 233: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

KAK Hortikultura BBTPH Wilayah Banyumas 2

7. 1 kali

8. 3 kali

9. 1 paket

A. Latar Belakang1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

1).UUD 1945; 2) UU No.17 Tahun 2013 Tentang keuangan Negara; 3) Permentan

No.61/Pernentan/ OT.140/10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan tata Kerja

Kementrian; 4) Peraturan presiden No.54 tahun 2010 tentang Pengadaan barang

dan Jasa Pemerintah; 5) Permentan No.02/Permentan/ SR.120/1/2014 tentang

Produksi Benih, sertifikasi dan peredaran benih, 6) Peraturan Gubernur Jawa

Tengah Nomor : 26 Tahun 2018 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah;

7) Program Kerja Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah

Banyumas tahun 2020.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 26 Tahun 2018 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pertanian dan

Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Bahwa Balai Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kelas A mempunyai tugas membantu Gubernur untuk melaksanakan

tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di

bidang benih tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Unit Pelaksana Teknis melaksanakan

fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional di bidang bidang benih tanaman

pangan dan benih hortikultura.

b. koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang bidang benih

tanaman pangan dan benih hortikultura.

c. evaluasi dan pelaporan di bidang benih tanaman pangan dan benih

hortikultura.

d. pengelolaan ketatausahaan; dan

e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

tugas dan fungsinya.

Page 234: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

KAK Hortikultura BBTPH Wilayah Banyumas 3

2. Gambaran UmumBenih adalah salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan

produksi pertanian. Dalam upaya pengembangan agribisnis baik dalam skala

lokal, regional maupun nasional, penyediaan benih bermutu tinggi dan

bersertifikat adalah hal yang menjadi kebutuhan yang krusial untuk lebih

menjamin kepastian produksi, melalui perbanyakan dan pengembangan varietas-

varietas unggulan yang sudah teruji yang dilakukan Lembaga-lembaga Penelitian

Nasional.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menerapkan otonomi daerah di

bidang perbenihan, maka untuk pengadaan dan penyaluran Benih sepenuhnya

telah diserahkan dan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Oleh sebab itu

dalam upaya pemenuhan kebutuhan benih/bibit di Jawa Tengah, Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah membentuk Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

(BBTPH) yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Tugas dari Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah.

Sesuai tugas pokok dan fungsi Balai Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura, Kegiatan Pengembangan Perbenihan Wilayah Banyumas menjadi

sangat esensial sebagai langkah kongkrit Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

dalam menyediakan dan menyalurkan benih dan buah bermutu tanaman

hortikultura di Wilayah Banyumas.

3. Tujuana. Memenuhi Kebutuhan bibit/benih bermutu dan bersertifikat tanaman

hortikultura di Wilayah Banyumas;

b. Memenuhi kebutuhan produk buah-buahan tanaman hortikultura di Wilayah

Banyumas

c. Mendorong peningkatan peran masyarakat petani dalam pengembangan

agribisnis melalui temu usaha dan pameran produk-produk unggulan.

4. SasaranKegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hortikultura Wilayah

Banyumas memiliki sasaran penangkar dan pelaku usaha benih bawang merah

dan tanaman buah di wilayah Banyumas secara khusus dan petani secara umum.

Page 235: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

KAK Hortikultura BBTPH Wilayah Banyumas 4

B. Penerima ManfaatPenerima Manfaat dari Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman

Hortikultura Wilayah Banyumas adalah petani dan masyarakat umum di Wilayah

Jawa Tengah.

C. Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan

Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hortikultura Wilayah

Banyumas, terdiri dari perbanyakan benih yang meliputi bawang merah (asal

umbi) dan tanaman buah; pengembangan agribisnis yang meliputi

pengembangan jagung dan kegiatan sosialisasi yang meliputi temu usaha,

pameran dan pertemuan perbenihan.

2. Lokasi KegiatanKegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hortikultura Wilayah

Banyumas akan dilaksanakan di 5 (lima) Kebun Benih di lingkup Balai Benih

Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas sebagai berikut :

1. Perbanyakan bawang merah

Perbanyakan umbi di KB Kramat 3 Ha

2. Perbanyakan benih tanaman buah dilaksanakan di KB Karanganyar meliputi

benih mangga 2.000 batang dan durian 3.000 batang.

3. Pengembangan agribisnis

Pengembangan jagung di KB Kandeman 15 Ha

Pengembangan Tanaman anggrek di KB Baturraden 3.000 pot

4. Pemeliharaan pohon induk/produksi buah-buahan dilaksanakan di KBKaranganyar, KB. Rowobelang, KB Kandeman dan KB Baturraden

5. Temu Usaha Perbenihan dilaksanakan di Lingkup BBTPH Wilayah Banyumas.6. Pertemuan Perbenihan Tingkat Balai dilaksanakan di Lingkup BBTPH

Wilayah Banyumas.

7. Pemeliharaan tanaman lingkup BBTPH wilayah Banyumas.

8. Uji DNA pohon induk

9. Kegiatan pengadaan barang/jasa untuk mendukung pengembangan benih

hortikultura yang meliputi:

a. Pengadaan kendaraan bermotor roda tiga sebanyak 3 unit

b. Pengadaan cultivator sebanyak 4 unit

c. Pengadaan cold storage sebanyak 1 unit

Page 236: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

KAK Hortikultura BBTPH Wilayah Banyumas 5

d. Pengadaan mesin potong rumput sebanyak 10 unit

e. Pengadaan rak besi sebanyak 10 buah

f. Pengadaan pompa air 3 inchi sebanyak 1 unit

g. Pengadaan tangki air sebanyak 2 unit

h. Pembuatan screen house KB Kramat sebanyak 1 paket

i. Pembuatan screen house KB Baturraden sebanyak 2 unit

j. Pembuatan jalan usaha tani kb. Kandeman sebanyak 1 paket

k. Pembuatan jalan usaha tani kb. Rowobelang sebanyak 1 paket

l. Pembuatan jalan usaha tani kb. Kramat sebanyak 1 paket

m.Penataan saluran drainase kb. Kramat sebanyak 1 paket

3. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan1) Tahapan Pelaksanaan

Tahapan Pelaksanaan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hortikultura

Wilayah Banyumas meliputi :

a) Tahap Perencanaan

b) Tahap Pelaksanaan

c) Tahap Pelaporan/Evaluasi

Khusus untuk kegiatan pengadaan barang/jasa beberapa tahapan yang harus

dilalui yaitu:

a. Pengumuman Rencana Umum Pengadaan.

b. Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS).

c. Membuat perintah pengadaan yang memuat spesifikasi teknis.

d. Pelaksanaan proses pengadaan.

Ada 3 cara yang digunakan dalam melaksanakan proses pengadaan yaitu:

1. e purchasing untuk pengadaan barang yang sudah tersedia di ecatalog.

2. Pengadaan langsung untuk paket pengadaan paling banyak senilai Rp.

200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).

3. Pelelangan, baik umum maupun sederhana untuk paket pengadaan

paling sedikit senilai Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).

e. Pelaksanaan pekerjaan oleh pihak ketiga.

Page 237: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

KAK Hortikultura BBTPH Wilayah Banyumas 6

f. Pemeriksaan dan serah terima hasil pekerjaan oleh pejabat pembuat

komitmen.

2) Waktu Pelaksanaan

Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan Wilayah Banyumas

akan dilaksanakan mulai Januari sampai dengan Desember 2020 dengan

rincian sebagai berikut:

No KegiatanBulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Perbanyakan Benih BawangMerah

2 Perbanyakan Benih Mangga

3 Perbanyakan Benih Durian

4 Pengembangan TanamanJagung

5 Pengembangan TanamanAnggrek

6 Pemeliharaan PohonInduk/Produksi

7 Partisipasi Pameran

8 Temu Usaha Perbenihan

9 Pertemuan Perbenihan

10 Uji DNA pohon induk

11 Pengadaan kendaraan

bermotor roda tiga

12 Pengadaan cultivator

13 Pengadaan cold storage

14 Pengadaan mesin potong

rumput

15 Pengadaan rak besi

16 Pengadaan pompa air 3

inchi

17 Pengadaan tangki air

18 Pembuatan screen house

KB Kramat

Page 238: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

KAK Hortikultura BBTPH Wilayah Banyumas 7

No KegiatanBulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

19 Pembuatan screen house

KB Baturraden

20 Pembuatan jalan usaha tani

kb. Kandeman

21 Pembuatan jalan usaha tani

kb. Rowobelang

22 Pembuatan jalan usaha tani

kb. Kramat

23 Penataan saluran drainasekb. Kramat

D. Waktu Pencapaian KeluaranKegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hortikultura Wilayah

Banyumas diharapkan memberikan keluaran berupa benih bawang merah maupun

tanaman buah yang ungggul dan bersertifikat sesuai dengan prinsip tepat waktu,

jumlah, varietas, kelas, lokasi, dan harga.

Selain keluaran berupa benih, diharapkan melalui kegiatan ini tercapai

kesadaran yang baik dari petani akan pentingnya benih bermutu dan tercipta sistem

perbenihan yang mapan di wilayah Banyumas. Waktu yang diperlukan dalam

pelaksanaan kegiatan ini adalah satu tahun anggaran yaitu pada tahun 2020.

E. Biaya Yang DiperlukanKegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hortikultura Wilayah

Banyumas seksi hortikultura dibiayai dari APBD Provinsi Jawa Tengah tahun 2020

melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah

UPT Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas sebesar

2.750.000.000 (Dua Milyar Tujuh Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).

Page 239: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KAK

KerangkaAcuanKerja

KAK Hortikultura BBTPH Wilayah Banyumas 8

Demikian Kerangka Acuan Kerja (Term of Reference) ini dibuat sebagai

pedoman pelaksanaan kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hortikultura

Wilayah Banyumas Tahun 2020.

Purwokerto, 6 Mei 2019

KEPALA BALAI BENIH TANAMAN PANGAN DAN

HORTIKULTURA WILAYAH BANYUMAS

Ir. ASIH SUCIATI, MP

NIP. 19680727 199503 2 005

Page 240: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

KERANGKA ACUAN KERJA Program : Pengembangan Agribisnis

Hasil : Terkendalinya Penyebaran OPT dan DPI pada

Tanaman Pangan

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa

Tengah

Kegiatan : Pengendalian OPT dan Pemantauan Bencana

Tanaman Pangan

Sub Kegiatan : -

Indikator Kinerja : Rasio Luas Serangan OPT yang Dapat Dikendalikan

Dibanding Luas Tanam Tanaman Pangan (Ha)

Jenis Keluaran (Output) : Gerakan pengendalian OPT pada tanaman pangan

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Ha

_________________________________________________________________

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi/Kebijakan

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya TanamanBab III tentang

Penyelenggaraan Budidaya Tanaman, Bagian Ke-enam Perlindungan Tanaman.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan

Tanaman.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Nasional.

Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.

Instruksi Presiden Nomor 9 tahun '2000 tentang Pengarustamaan Gender (PUG) dalam

pembangunan nasional yang mengamanahkan agar program pembangunan pada

umumnya dapat merespon potensi, permasalahan, kebutuhan, dan kepentingan

sumberdaya manusia yang menjadi subyek pembangunan, yang terdiri dari laki-laki dan

perempuan.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.02/2018, tentang Standar Biaya Masukan

Tahun Anggaran 2019;

Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 26 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah ( Berita

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 Nomor 26 );

Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 30 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan

Gubernur Jawa Tengah No. 76 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Page 241: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah ( Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2018 Nomor 30 );

2. Gambaran Umum

Pendahuluan

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan salah satu faktor risiko dalam

budidaya tanaman yang menjadi kendala dalam peningkatan produksi. Kehilangan hasil yang

disebabkan oleh OPT dari tahun ke tahun cenderung meningkat bahkan di beberapa provinsi

sering mengakibatkan gagal panen. Dampak Perubahan Iklim (DPI) dapat mengakibatkan

mundurnya waktu tanam di sentra produksi dan mendukung perkembangan OPT antara lain

tikus, wereng batang cokelat (WBC), penggerek batang padi (PBP), blas, tungro dan

Bacterial Leaf Blight (BLB).

Undang-Undang No 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, Pasal 20

menyatakan bahwa perlindungan tanaman dilaksanakan dengan sistem Pengendalian Hama

Terpadu (PHT). Strategi operasional penerapan PHT dilakukan melalui upaya preemtif dan

responsif. Upaya preemtif adalah upaya perencanaan agroekosistem dengan memanipulasi

lingkungan untuk menekan perkembangan OPT, yang mengutamakan budidaya tanaman

sehat (tanam jajar legowo, pergiliran tanaman/varietas, penggunaan varietas tahan,

pemupukan berimbang, penanaman refugia, dan pemanfaatan musuh alami/agens

pengendali hayati). Upaya responsif adalah pengelolaan agroekosistem berdasarkan hasil

pengamatan periodik. Apabila terjadi titik (spot) serangan OPT harus segera dikendalikan

(stop).

Agens Pengendali Hayati (APH) digunakan apabila populasi OPT masih di bawah

ambang pengendalian, sedangkan apabila populasi di atas ambang pengendalian dapat

digunakan pestisida kimia sintetis. Pengendalian dengan pestisida kimia sintetis dilakukan

dengan menerapkan prinsip enam tepat (6T) yaitu (1) tepat sasaran, (2) tepat mutu, (3) tepat

jenis, (4) tepat waktu, (5) tepat dosis dan konsentrasi dan (6) tepat cara penggunaan.

Kebijakan pembangunan yang mempertahankan kelestarian lingkungan dan

kekhawatiran tentang efek yang tidak diinginkan akibat penggunaan pestisida kimia perlu

didukung dengan pengendalian OPT yang didasarkan pada pertimbangan

ekologi/epidemilogi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang berwawasan lingkungan.

Pengendalian dengan pertimbangan kelestarian lingkungan ini mempunyai arti bahwa

pengendalian yang dilakukan memiliki resiko yang kecil, tidak mengakibatkan kekebalan

(resurjensi), serta tidak membahayakan kesehatan manusia maupun lingkungan.

Khusus untuk pengendalian OPT diinstruksikan agar melakukan respon cepat

GERAKAN LAWAN HAMA. Direktur Jenderal Tanaman Pangan menetapkan kebijakan

operasional SPOT STOP yaitu upaya cepat mengendalikan titik-titik (spot) serangan OPT

agar tidak meluas. Untuk menunjang operasional pengamanan produksi tanaman pangan,

dilaksanakan kegiatan gerakan pengendalian OPT tanaman serealia (padi dan jagung).

Fungsi utama perlindungan tanaman adalah pengamanan produksi dari gangguan

OPT. Berdasarkan database serangan OPT pada tanaman padi di Jawa Tengah periode

2012 – 2019, beberapa OPT utama tanaman padi meliputi hama pengerek batang, wereng

Page 242: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

batang coklat (WBC), tikus, penyakit blas yang disebabkan oleh patogen Pyricularia oryzae

dan penyakit kresek/hawar daun bakteri yang disebabkan oleh patogen Xanthomonas sp.

Kelima OPT tersebut di beberapa lokasi sentra produksi bahkan sampai menyebabkan puso

atau telah mencapai pada tahap eksplosi.

Dalam rangka pengamanan produksi tanaman pangan tersebut telah diambil langkah

kebijakan pengendalian OPT yaitu secara “spot-stop” agar keberadaan serangan maupun

populasi OPT secara dini dapat terkendali perkembangannya. Untuk itu dalam operasional

gerakan “spot-stop” perlu didukung adanya sistem kelembagaan yang kuat baik di tingkat

lapangan /petani maupun institusi perlindungan tanaman, sarana penanggulangan OPT dan

pengawalan melalui surveilans serta monitoring dan evaluasi. Spot adalah titik sumber

serangan OPT berupa populasi dan atau serangan OPT yang tingkat serangannya mendekati

ambang pengendalian dan apabila tidak dikendalikan akan menyebar luas ke lahan

sekitarnya.

Strategi pengendalian “spot stop” mengutamakan teknologi pengendalian yang

mengutamakan pengendalian hayati yaitu dengan memanfaatkan penggunaan agens hayati,

mekanik, fisik, dan cara-cara lain yang ramah lingkungan. Aplikasi pestisida kimia sintetik

baru dilakukan apabila cara-cara tersebut tidak efektif untuk melokalisir spot populasi atau

serangan yang ada (spot terus berkembang). Aplikasi pestisida secara spot treatment pada

hamparan tidak akan menyebabkan gangguan terhadap keseimbangan agro ekosistem

antara OPT dan musuh alaminya. Gangguan OPT yang berpengaruh terhadap luas panen

dan produktifitas sudah harus ditekan sejak sebelum tanam (cara pre emtif) apabila

dipertanaman masih terjadi serangan OPT, maka dilakukan tindakan pengendalian yang

sifatnya responsif.

Tindakan pengendalian OPT dilakukan berdasarkan hasil pengamatan keliling yang

dilakukan POPT-PHP, apabila berdasarkan hasil pengamatan ditemukan sumber serangan

(spot), maka POPT PHP wajib menancapkan bendera “spot-stop” sebagai peringatan agar

masyarakat petani segera melakukan pengendalian OPT di areal pertanaman tersebut.

Namun apabila dalam waktu 2 – 3 hari petani tridak melakukan pengendalian maka Brigade

Proteksi Tanaman/BPT dibantu regu pengendalian hama (RPH) segera melakukan gerakan

pengendalian OPT tersebut, dengan demikian sumber serangan /spot tidak meluas ke areal

sekitarnya.

Gerakan pengendalian dilakukan sesuai dengan potensi kerusakan yang

ditimbulkannya dan efektivitasnya dilaksanakan dengan cara melakukan koordinasi dan

memanfaatkan sebagian sarana pengendalian yang dimiliki kelompok petani di tingkat

lapangan. Kegiatan gerakan spot stop pengendalian OPT pada tanaman padi, difokuskan

untuk mengendalikan OPT utama tersebut, meskipun dalam kondisi tertentu OPT lain juga

dapat muncul dan menyebabkan kerusakan secara ekonomi.

3. Tujuan

a. Memotivasi masyarakat tani untuk ikut aktif mengendalikan OPT padi secara bersama -

sama di daerah potensi atau endemis serangan OPT

Page 243: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

b. Menurunkan intensitas/luas serangan/populasi OPT

4. Sasaran

a. Terkendalinya titik/sumber (spot) serangan OPT di sentra produksi tanaman padi.

b. Menurunnya luas dan intensitas serangan OPT padi

B. Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari Kegiatan Gerakan Pengendalian pada tanaman padi, jagung, kedele

adalah petani/kelompok tani dan petugas di lokasi kegiatan.

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan secara swakelola kontraktual dengan pihak ketiga dan dana bantuan

pemerintah dengan mekanisme transfer uang

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.

1) Tahapan

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pelaksanaan Gerakan Pengendalian OPT

Padi, Jagung dan Kedele operasionalnya dilaksanakan melalui :

i. Koordinasi/sosialis gerakan pengandalian OPT tanaman Hortikultura dan perkebunan

ii. Persiapan pembuatan bahan pengendali OPT ramah lingkungan,

iii. Gerakan pengendalian OPT dan bimbingan teknis pengendalian OPT di kawasan

hortikultura dan perkebunan.

iv. Tahap Monitoring dan Pelaporan : berupa pendampingan, monitoring dan evaluasi,

serta pembuatan laporan pelaksanaan kegiatan.

Disamping kegiatan utama yaitu Gerakan Pengendalian pada tanaman padi (53 unit),

jagung (36 unit), kedelai (6 unit), juga diperlukan beberapa kegiatan pendukung atau

kegiatan pendamping dengan harapan dapat mempercepat/ mempermudah pencapaian

tujuan maupun sasaran kegiatan utama. Kegiatan – kegiatan tersebut dikelompokkan

kedalam beberapa komponen yaitu :

a. Perbanyakan Agens Pengendali Hayati (APH)

b. Gerakan Pengendalian OPT yang memuat kegiatan Gerakan Pengendalian OPT Padi,

Gerakan Pengendalian OPT Jagung, Gerakan Pengendalian OPT Kedelai.

c. Pemberdayaan Petani Pengelola PPAH

d. Pemberdayaan Petani

e. Pemberdayaan Petugas pada tanaman pangan

f. Koordinasi dan Evaluasi Pengendalian OPT (3 kali)

g. Work Shop Antisipasi Bencana Alam

h. Pemberdayaan Regu Pengendali Hama (RPH)

Page 244: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

2) Waktu pelaksanaan untuk setiap komponen kegiatan tersebut seperti yang tersaji

pada matriks dibawah ini.

a) Perbanyakan Agens Pengendali Hayati (APH)

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

.

b) Gerakan Pengendalian OPT yang memuat kegiatan Gerakan Pengendalian OPT Padi,

Gerakan Pengendalian OPT Jagung, Gerakan Pengendalian OPT Kedelai.

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

c) Pemberdayaan Petani Pengelola PPAH

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

d) Pemberdayaan Petani

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

Page 245: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

e) Pemberdayaan Petugas pada tanaman pangan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

f) Koordinasi dan Evaluasi Pengendalian OPT (3 kali)

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

g) Work Shop Antisipasi Bencana Alam

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

h) Pemberdayaan Regu Pengendali Hama (RPH)

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran

Waktu pencapaian keluaran untuk Kegiatan Pengendalian OPT dan Pemantauan Bencana

Tanaman Pangan sesuai kebutuhan tahun anggaran berjalan sejak Januari hingga

Desember 2020.

Page 246: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

E. Biaya Yang Diperlukan

Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersedia pada DPA Dinas Pertanian

dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 sebesar Rp.3.000.000.000,- (Tiga

milyar rupiah).

Ungaran,

Kepala BPTPHP Jawa Tengah,

Ir. F. Herawati Prarastyani, M.Si NIP. 19680310 199303 2 005

PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

DARI GANGGUAN OPT DAN DPI TAHUN 2019

Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN

Unit Eselon I/II : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (03)/

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

Program : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil

Tanaman Pangan

Hasil (Outcome) : Terkendalinya Penyebaran OPT dan DPI pada

Tanaman Pangan

Kegiatan : Fasilitas Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan

dari Gangguan OPT dan DPI (1764 )

Indikator Kinerja Kegiatan : Rasio Luas Area Terkena DPI yang Dapat

Ditanggulangi Dibanding Luas Tanam Tanaman Pangan

(Ha)

Page 247: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Jenis Keluaran (Output) : Penerapan Penanganan DPI (1764.644)

Volume Keluaran (Output) : 40 Ha

Satuan Ukur Keluaran (Output) : Ha

_________________________________________________________________

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman Bab III tentang

Penyelenggaraan Budidaya Tanaman, Bagian Ke-enam Perlindungan Tanaman.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan

Tanaman.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Nasional.

Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.

Instruksi Presiden Nomor 9 tahun '2000 tentang Pengarustamaan Gender (PUG) dalam

pembangunan nasional yang mengamanahkan agar program pembangunan pada

umumnya dapat merespon potensi, permasalahan, kebutuhan, dan kepentingan

sumberdaya manusia yang menjadi subyek pembangunan, yang terdiri dari laki-laki dan

perempuan.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.02/2018, tentang Standar Biaya Masukan

Tahun Anggaran 2019;

Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 26 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah ( Berita

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 Nomor 26 );

Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 30 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan

Gubernur Jawa Tengah No. 76 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah ( Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2018 Nomor 30 );

2. Gambaran Umum

Pendahuluan

Unsur-unsur iklim seperti suhu, curah hujan, kelembaban udara dan radiasi matahari, selain

keadaan tanah, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan, produksi dan mutu hasil

tanaman. Meningkatnya suhu udara mempengaruhi tanaman karena meningkatkan laju

pernafasan (respirasi) dan penguapan (transpirasi) sehingga meningkatkan konsumsi air,

selain meningkatkan perkembangbiakan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) tertentu

Page 248: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

yang pada akhirnya menurunkan produktivitas tanaman. Peningkatan suhu udara ini juga

mempercepat pematangan buah dan biji yang mengakibatkan penurunan mutu hasil tanaman.

Beberapa program antisipasi yang penting untuk dilaksanakan diantaranya : penyusunan

strategi dan perencanaan pengembangan infrastruktur (terutama jaringan irigasi), evaluasi

tata ruang untuk pengaturan lahan (penyesuaian jenis tanaman dengan daya dukung lahan),

pengembangan sistem informasi dan peringatan dini banjir serta kekeringan, penyusunan

dan penerapan peraturan perundangan mengenai tata guna lahan dan metode pengelolaan

lahan. Tidak kalah pentingnya adalah peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia

(SDM) dalam pemahaman perubahan iklim dan penerapan teknologi adaptasi dan mitigasi

perubahan iklim.

Program mitigasi lebih difokuskan pada aplikasi teknologi rendah emisi, antara lain : varietas

unggul dan jenis tanaman yang rendah emisi dan atau kapasitas absorbsi karbon tinggi,

penyiapan lahan tanpa bakar, pengembangan dan pemanfaatan biofuel, penggunaan pupuk

organik, biopestisida dan pakan ternak rendah emisi GRK.

Program adaptasi lebih difokuskan pada aplikasi teknologi adaptif, terutama pada tanaman

pangan, seperti penyesuaian pola tanam, penggunaan varietas unggul adaptif terhadap

kekeringan, genangan/banjir, salinitas dan umur genjah, serta penganekaragaman pertanian,

teknologi pengelolaan lahan, pupuk, air, diversifikasi pangan dan lain-lain. Secara

kelembagaan program ini diarahkan untuk pengembangan sistem informasi seperti sekolah

lapang iklim, sistem penyuluhan dan kelompok kerja (pokja) variabilitas dan perubahan iklim

sub sektor pertanian serta pengembangan sistem asuransi pertanian akibat resiko iklim (crop

weather insurance).

Penerapan penanganan dampak perubahan iklim dapat dilakukan melalui strategi antisipasi,

mitigasi dan adaptasi. Kegiatan adaptasi dalam penanganan dampak perubahan iklim

(banjir/kekeringan) antara lain Kalender Tanam (pola tanam berdasarkan pola curah hujan

dan ketersediaan air irigasi), Varietas Unggul Baru yang adaptif (toleran kegaraman, tahan

kering, umur genjah dan tahan genangan), teknologi pengelolaan sumber daya air (teknologi

identifikasi potensi ketersediaan air, teknologi panen hujan dan aliran permukaan, teknologi

prediksi curah hujan dan teknologi irigasi) serta teknologi pengelolaan sumber daya

lahan/tanah seperti pemupukan.

Upaya adaptasi tersebut diatas dapat diterapkan atau menjadi pilihan untuk penanganan DPI

yang disesuaikan dengan kondisi iklim setempat (spesifik lokasi).Kegiatan penerapan

penanganan dampak perubahan iklim melalui strategi adaptasi pada TA 2018 dapat

bersumber dari dana APBN, APBD Provinsi, dan/ atau APBD Kabupaten sesuai anggaran

yang tersediapada masing-masing sumber penganggaran, dan/atau secara swadaya oleh

petani sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang lainnya.

Kegiatan Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim ( PPDPI ) bertujuan untuk

pengamanan produksi dengan memberdayakan petani dan atau kelompok tani alumni SLI.

Pada Tahun 2019 di Jawa Tengah dirancang kegiatan PPDPI seluas 40 ha.

Page 249: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

Tujuan

a. Menumbuhkan prakarsa, motivasi, dan kemampuan petani/ kelompok tani untuk

melaksanakan penanganan dampak perubahan iklim pada areal pertaniannya.

b. Memberdayakan petani alumni SLPHT / SL Iklim

Sasaran

a. Terlaksananya penerapan PPDPI secara optimal.

b. Terberdayakannya petani alumni SL Iklim

c. Terlaksananya pengamanan produksi dalam skala hamparan.

Keluaran

Tercapainya target pengamanan produksi dalam skala hamparan.

B. Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari Kegiatan Penerapan Penanganan DPI adalah petani/kelompok tani

dan petugas di lokasi kegiatan.

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan secara swakelola, kontraktual dengan pihak ketiga dan dana

bantuan pemerintah dengan mekanisme transfer uang.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan.

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pelaksanaan Penerapan Penanganan DPI

operasionalnya dilaksanakan melalui pertemuan sosialisasi, Pelaksanaan

persiapan/perencanaan, pelaksanaan penerapan DPI dan pertemuan evaluasi dan RTL 2,

pendampingan oleh petugas POPT-PHP/PPL/Mantri Tani. Pengamatan rutin dilakukan

secara mingguan sebanyak 4 kali pengamatan oleh petani alumni SLPHT/SLI.

Untuk kegiatan penerapan Penanganan DPI dilaksanakan selama 1 (satu) musim tanam,

namun secara keseluruhan kegiatan dilaksanakan selama 1(satu) tahun, mulai dari masa

pra tanam sampai dengan panen.

Adapun waktu pelaksanaan kegiatan tersebut seperti yang tersaji pada matriks dibawah ini.

101. Melaksanakan Penerapan DPI

Uraian

Kegiatan

Jadwal Pelaksanaan kegiatan (Bulan) Lokasi

Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan Purworejo,

Boyolali dan

Karanganyar Pelaksanaan

D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran

Waktu pencapaian keluaran untuk Kegiatan Penerapan Penaganan DPI sesuai kebutuhan

tahun anggaran berjalan sejak Januari hingga Desember 2019.

Page 250: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

E. Biaya Yang Diperlukan

Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersedia pada DIPA Satker Dinas

Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019. Rincian Anggaran Biaya

(RAB) selengkapnya sebagaimana terlampir.

Penanggung Jawab Kegiatan

Kepala BPTPHP Jawa Tengah,

Ir. F. Herawati Prarastyani, M.Si

NIP. 19680310 199303 2 005

Page 251: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

  

 

KERANGKA ACUAN KERJA Program : Pengembangan Agribisnis

Hasil : Terkendalinya Penyebaran OPT dan DPI pada

Tanaman Hortikultura dan perkebunan

Organisasi : Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa

Tengah

Kegiatan : Pengendalian OPT dan Pemantauan Bencana

Tanaman Hortikultura dan perkebunan

Sub Kegiatan : -

Indikator Kinerja : Rasio Luas Serangan OPT yang Dapat Dikendalikan

Dibanding Luas Tanam Tanaman Hortikultura dan

perkebunan (Ha)

Jenis Keluaran (Output) : Gerakan pengendalian OPT pada tanaman

hortikultura dan perkebunan

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Ha

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum Tugas dan Fungsi / Kebijakan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 113 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan perkebunan Provinsi Jawa Tengah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah dibidang perlindungan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

Untuk mendukung kinerja Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah dalam fungsinya sebagai Unit Pelaksana Teknis yang bertanggungjawab terhadap pembangunan komoditas hortikultura dan perkebunan, maka kegiatan perlindungan hortikultura dan perkebunan pada dasarnya diarahkan untuk mendukung kegiatan-kegiatan terkait lainnya, terutama dalam memantapkan peningkatan produksi hortikultura dan perkebunan. Salah satu kendala dalam peningkatan produksi hortikultura dan perkebunan adalah adanya serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Oleh karena itu diperlukan kegiatan Fasilitasi Pengelolaan dan Pengendalian OPT Hortikultura

Page 252: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

  

dan perkebunan terutama dalam pelaksanaan gerakan pengendalian OPT hortikultura dan perkebunan ramah lingkungan. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, Undang-Undang No. 22 tentang Pemerintahan di Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman, pengendalian OPT menjadi tanggung jawab petani, sedangkan peranan pemerintah adalah membantu dalam kasus eksplosi. Pelaksanaan pengendalian OPT menjadi tugas dan kewajiban Pemerintah.

2. Gambaran Umum

Perkembangan serangan/populasi OPT kadang tidak terduga, menyimpang dari pola normalnya. Populasi atau intensitas serangan OPT dapat berkembang secara pesat dan mendadak (eksplosif) sehingga petani tidak mampu mengendalikannya. Dalam waktu singkat, serangan tersebut dapat menimbulkan kerusakan berat atau puso dalam areal yang relatif luas. Apabila tidak segera ditanggulangi kondisi tersebut akan berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, (misal terjadinya kerawanan pangan dan keamanan masyarakat secara umum). Sifat OPT lainnya yang merugikan adalah endemik, yaitu OPT bersangkutan selalu ada dalam suatu areal pertanaman dan menyebabkan kerusakan sedang sampai puso.

Salah satu dukungan perlindungan hortikultura dan perkebunan dalam pengamanan produksi hortikultura dan perkebunan melalui Pengembangan Sistem Perlindungan Tanaman Hortikultura dan perkebunan adalah dengan kegiatan Pengelolaan dan Pengendalian OPT Hortikultura dan perkebunan. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menunjang suksesnya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura dan perkebunan Provinsi Jawa Tengah.

Mengingat banyaknya komoditas dan luasnya sebaran lokasi, maka perlu ditetapkan prioritas komoditas dan lokasi yang harus ditangani di lokasi pembinaan khusus, yang akan menjadi daerah percontohan bagi lokasi-lokasi lainnya dalam menanggulangi OPT tanaman hortikultura dan perkebunan. Lokasi tersebut merupakan sentra produksi hortikultura dan perkebunan binaan khusus, yaitu daerah eksplosi OPT dan daerah endemis serangan OPT yang dapat dijadikan sebagai percontohan bagi kawasan pengembangan lainnya dalam menanggulangi OPT tanaman hortikultura dan perkebunan. Dalam keadaan normal, pengendalian OPT hortikultura dan perkebunan menjadi tanggung jawab petani sebagai pengusaha tani. Tetapi dalam keadaan eksplosi/wabah, sehingga petani/kelompok tani tidak mampu mengendalikan; pemerintah dapat membantu sarana, peralatan atau pembiayaan; sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Bantuan dilakukan secara berjenjang sesuai kemampuan yang dimiliki dari Pemerintah Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota,

Page 253: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

  

Provinsi, dan Pusat. Bantuan pengendalian OPT hortikultura dan perkebunan juga dapat diberikan untuk pengendalian daerah sumber infeksi. Kegiatan gerakan pengendalian OPT hortikultura dan perkebunan difokuskan pada 2 komoditas utama yaitu cabai dan bawang merah. Selaian itu, kegiatan juga dilaksanakan pada komoditas hortikultura dan perkebunan lainnya.

3. Tujuan a) Melaksanakan koordinasi pengendalian OPT hortikultura dan perkebunan

termasuk pengadaan sarana pengendalian OPT yang bersifat endemis. b) Melaksanakan bimbingan teknis pelaksanaan pengendalian OPT hortikultura

dan perkebunan. c) Melaksanakan gerakan pengendalian OPT dengan penerapan Pengendalian

Hama Terpadu (PHT). d) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku perlindungan dalam

pengembangan penerapan teknologi pengendalian OPT dengan sarana pengendalian yang ramah lingkungan

4. Sasaran

a) Terlaksananya koordinasi pengendalian OPT hortikultura dan perkebunan termasuk pengadaan sarana pengendalian OPT yang bersifat endemis.

b) Terlaksananya bimbingan teknis pelaksanaan pengendalian OPT hortikultura dan perkebunan.

c) Terlaksananya gerakan pengendalian OPT d) Terlaksananya penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

B. Penerima Manfaat Penerima manfaat dari Kegiatan Gerakan Pengendalian pada tanaman hortikultura dan perkebunan adalah petani/kelompok tani dan petugas di lokasi kegiatan.

C. Strategi Pencapaian Keluaran

a. Metode Pelaksanaan

Proses penyelenggaraan kegiatan ini dilaksanakan dengan cara swakelola maupun melalui pihak ketiga.

b. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan 1) Tahapan Pelaksanaan

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pelaksanaan Gerakan Pengendalian OPT Hortikultura dan Perkebunan operasionalnya dilaksanakan melalui : i. Koordinasi/sosialis gerakan pengandalian OPT tanaman Hortikultura dan

perkebunan

ii. Persiapan pembuatan bahan pengendali OPT ramah lingkungan,

Page 254: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

  

iii. Gerakan pengendalian OPT dan bimbingan teknis pengendalian OPT di kawasan hortikultura dan perkebunan.

iv. Tahap Monitoring dan Pelaporan : berupa pendampingan, monitoring dan evaluasi, serta pembuatan laporan pelaksanaan kegiatan.

Disamping kegiatan utama yaitu Gerakan Pengendalian pada tanaman Hortikultura antara lain Cabai (16 unit), Bawang merah (15 unit), Bawang putih (6 unit), Mangga (4 unit), Jeruk (5 unit), Salak (5 unit), Kelapa (18 unit), Kopi (16 unit), Kakao (6 unit), Cengkeh (8 unit) juga diperlukan beberapa kegiatan pendukung atau kegiatan pendamping dengan harapan dapat mempercepat/ mempermudah pencapaian tujuan maupun sasaran kegiatan utama. Kegiatan – kegiatan tersebut dikelompokkan kedalam beberapa komponen yaitu :

a. Perbanyakan Agens Pengendali Hayati (APH)

b. Pemberdayaan Petani Perkebunan

c. Pemberdayaan Petugas

2) Waktu Pelaksanaan

a) Perbanyakan Agens Pengendali Hayati (APH)

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

b) Gerakan Pengendalian OPT yang memuat kegiatan Gerakan Pengendalian

OPT hortikultura dan perkebunan,

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

Page 255: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

  

c) Pemberdayaan Petani

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

d) Pemberdayaan Petugas

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan

Pelaksanaan

Pembinaan

Monev

Pelaporan

D. Waktu Pencapaian Keluaran

Waktu pencapaian untuk kegiatan Gerakan Pengendalian OPT Hortikultura dan perkebunan adalah selama 11 bulan yang diawali sejak bulan Februari hingga Desember 2020

E. Biaya yang diperlukan

Biaya yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan Pengendalian OPT dan Pemantauan Bencana Tanaman Hortikultura dan Perkebuan dengan total biaya sebesar Rp.2.450.000.000,- (Dua milyar empat ratus lima puluh juta rupiah).

Ungaran,

Kepala BPTPHP Jawa Tengah,

Ir. F. Herawati Prarastyani, M.Si NIP. 19680310 199303 2 005

Page 256: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri

  

Page 257: 3.03.15ppid.distanbun.jatengprov.go.id/files/ppid/KAK 2020.pdf · ekspor. Dengan demikian tanaman hias dapat diposisikan sebagai komoditas perdagangan yang penting di dalam negeri