30_188Praktis Pengelolaan Hemodinamik

download 30_188Praktis Pengelolaan Hemodinamik

of 4

Transcript of 30_188Praktis Pengelolaan Hemodinamik

  • 8/2/2019 30_188Praktis Pengelolaan Hemodinamik

    1/4

    537

    P R A K T I S

    PENDAHULUAN

    Keadaan hemodinamik sangat mempenga-

    ruhi fungsi penghantaran oksigen dalam

    tubuh dan melibatkan fungsi jantung. Pada

    kondisi gangguanhemodinamik, diperlukan

    pemantauan dan penanganan yang tepat

    sesua i kondisi pasien . O leh sebab itu,

    penilaian dan penanganan hemodinamik

    merupakan bagian penting pada pasien,

    termasuk pasien di ruang rawat intensif

    (intensivecareunit/ICU).

    PEMBAHASAN

    11. Jantung

    Jantung merupakan salah satu organ vital

    yangmemilikiduafungsiutama,yaitu:

    - Pompa (pump function), termasuk miokar-

    dium,katupdansistemkonduksi.

    - S irkulas i (circulatory function), sebagai

    sirkulasiumumbersamapembuluh darah.

    Jantung terbagi menjadi 4 ruangan, yaitu:

    atriumkanan, atriumkiri, ventrikelkanandan

    ventrikel kiri, serta mempunyai 2 jenis katup,yai tu : ka tup a tr ioventriku la ri s kanan

    (tricuspid valve) dan kiri (bicuspid valve/

    mitral valve) , ser ta katup semilunar is

    (pulmonicvalve dan aorticvalve).

    Untuk dapat berkontraksi dengan normal,

    jantung memerlukan sistem hantaran listrik

    yang dapat mengontrol irama dan denyut

    jantung. Sistem hantaran jantung dapat

    dilihatpadabaganberikut:

    Keterangan:

    Cardiac output (CO) adalah volume darah

    yang dipompaoleh tiapventrikelper menit.

    Heart rate (HR) adalah jumlah denyut

    jantungpermenit.

    Centralvenouscatheter

    Dapat digunakan untuk menilai CVP

    (Central Venous Pressure) dengan nilai

    normal:2-8mmHg.

    Arterial catheter

    Dapat digunakan untuk mengukur te-

    kanandarah, dapat pulauntuk mengambil

    daraharteriuntukanalisisgasdarah.

    Pulseoximetry

    Dapat digunakan untuk menilai saturasi

    oksihemoglobin(SpO ).2

    Darah

    Dapat digunakan untuk menilai kadar

    asam laktat, gula darah, elektrolit, hemo-

    globin,hematokrit,leukosit, dan koagulasi.

    Curah jantung atau Cardiac Output (CO)

    merupakan variabel hemodinamik yang

    penting dan tersering dinilai pada pasien

    ICU. Hingga kini penilaian hemodinamik,

    khususnya CO, masih dianggap penting

    dalam manajemen pasien-pasien ICU, bah-

    kan disarankan sudah perlu dinilai sejak

    pasien belum masuk ICU. CO dipengaruhioleh denyut jantung (Heart Rate/HR) dan

    volumesekuncup(StrokeVolume/SV).

    CO=HRxSV

    Sinoatrial node (memacu atrium) atrio-

    ventricularnode bundleofHis serabut

    Purkinje (menyebarkan impuls ke seluruh

    ventrikel).

    2,32.Penghantaranoksigen

    Penanganan hemodinamik bertujuan

    memperbaiki penghantaran oksigen (DO2)

    dalam tubuh yang dipengaruhi oleh curah

    jantung (CO),Hb,dan saturasioksigen (SaO2).

    Apabila penghantaran oksigen mengalami

    gangguan akibat CO menurun, diperlukanpenanganantepatyangberprinsipmemper-

    baiki strokevolume secaraberurutan:preload,

    kemudian afterload dan terakhir kontrak-

    tilitas. Di samping itu, juga perlu dipertim-

    bangkan transfusi darah pada keadaan Hb

    rendahdanpemberian oksigenyang cukup.

    DO = COx CaO x 1002 2

    CaO = Hbx SaO /100 x1 ,342 2

    (adayangk = 1,37)

    DO2= COxHbx SaO x 1 ,342

    Skema Optimalisasi Penghantaran

    Oksigenpada KondisiSyok

    Keterangan:

    HR heartrate (frekuensidenyutjantung)

    SV strokevolume (volumesekuncup)

    MV mechanicalventilation (ventilasimekanis)

    1,23.Pemantauanhemodinamik

    Beberapa metode yang dapat digunakan

    untukmenilai hemodinamik,yaitu:

    Pulmonaryarterycatheter(Swan-Ganz)

    Dapat digunakan untuk menilai beberapa

    parameter(lihattabeldibawah).

    Pengelolaan HemodinamikEry Leksana

    SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif RSUP dr. Kariadi/Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

    Semarang, Indonesia

    Aorta

    Arteripulmonalis

    Atrium kiri

    Venapulmonaliskiri

    Katup

    mitralVentrikelkiri

    Ventrikelkanan

    Venakavainterior

    Katuptrikuspidalis

    Atriumkanan

    Venapulmonaliskanan

    Katupaorta

    Vena kavasuperior

    Parameter Nilai normal

    RAP(RightArterialPressure)

    RVP(RightVentricularPressure)

    PAP(Pulmonary Arterial Pressure)

    PAOP(PulmonaryArter y OcclusionPressure)

    2-8 mmHg

    CO (Cardiac Output) 5-6 L/min

    SVR (Systemic Vascular Resistance)

    PVR (PulmonaryVascularResistance)

    5800-1200 dyne.sec/m

    5

    120-200 dyne.sec/m

    sistolik 20-30mmHg

    diastolik RAP

    sistolik 20-30mmHgdiastolik 5-15mmHg

    2-12mmHg

    PCWP (Pulmonary CapillaryWedge Pressure)

    8-12mmHg

    CDK 188 / vol. 38 no. 7 / November 2011

  • 8/2/2019 30_188Praktis Pengelolaan Hemodinamik

    2/4

    538

    P R A K T I S

    Stroke volume (SV) adalah volume darah

    yangdipompaolehjantungperdenyut.

    Stroke volume dipengaruhi oleh: preload,

    afterload dan kontraktilitas. Preload adalah

    volume darah ventrikel pada akhir fase dias-

    tolik (end diastolic volume).Afterload adalah

    tekanan dinding ventrikel kiri yangdibutuh-

    kan untukmelawantahanan terhadapejeksi

    darah dari ventrikel pada saat sistolik. Biasa-

    nya dianggap sebagai tahanan terhadap

    outflow dandinyatakan sebagaisystemicvas-

    cular resistance (SVR). Kontraktilitas sangat

    tergantungpadapreloaddan afterload.

    Preload dapat dinilai dari Central Venous

    Pressure(CVP) . CVP menunjukkan right

    ventricularend diastolicpressure. CVP rendah

    menunjukkan volume intravaskuler rendah,yang berkaitan dengan PAOP (Pulmonary

    Artery OcclusionPressure)rendahdanpreload

    rendah.

    Afterload dapat dinilai dari Systemic Vascular

    Resistance (SVR) atau Systemic Vascular

    Resistance Index (SVRI) dan Pulmonary

    Vascular Resistance (PVR). SVR, SVRI ataupun

    PVR yang rendah menandakan adanya

    afterload yang rendah. SVR dan SVRI dapat

    dihitungdenganrumussebagaiberikut.

    Keterangan:

    SVR : SystemicVascularResistance

    MAP : MeanArterialPressure

    CVP : CentralVenousPressure

    SVRI : SystemicVascularResistanceIndex

    CI : CardiacIndexCO : CardiacOutput

    BSA : BodySurfaceArea

    TB : Tinggibadan (cm)

    BB : Berat badan (kg)

    Pada kondisi terjadi gangguan hemodina-

    mik dengan CO menurun, stroke volume

    harus diperbaiki/dikoreksi secara berurutan:

    preload, kemudian afterload dan terakhir

    kontraktilitasjantung.

    kecil (1-3 g/kg/menit), dopamine mensti-

    mulasi reseptor dopaminergik dan menye-

    babkan vasodilatasi. Pada dosissedang(3-10

    g/kg/menit), dopamine menst imulasi

    reseptor beta-1, menyebabkan peningkat-

    an kontraktilitas miokardium, frekuensi

    denyut jantung, dan konduksi. Pada dosis

    besar (10-15 g/kg/menit), dopamine men-

    stimulasireseptor alfa.Stimulasi reseptoralfa

    1 menyebabkan vasokontriksi arteriol dan

    venula sehingga SVR (tekanan darah siste-

    mik) dan PVR (tekanan arteri paru) mening-

    kat. Stimulasi reseptor alfa 2 menyebabkan

    vasodilatasi arteriol dan venula sertadepresi

    simpatis sehingga terjadi penurunan SVR,

    PVR, dan frekuensidenyutjantung.

    Indikasi: penurunan curah jantung, penu-

    runan tekanan darah (tekanan darah sistolik

  • 8/2/2019 30_188Praktis Pengelolaan Hemodinamik

    3/4

    539

    P R A K T I S

    dapat didorong jauh dari ginjal dan mesen-

    terium. Padadosis besar, epinephrinemensti-

    mulasi reseptor beta-1 dan alfa. Stimulasi

    reseptor beta-1 menyebabkan peningkatan

    kontraktilitas miokardium, frekuensi denyut

    jantung, indeks jantung, dan konsumsi oksi-

    gen miokardium. Stimulasi reseptor alfa me-

    nyebabkan vasokonstriksi arteriol dan venu-

    lasehinggameningkatkanSVRdanPVR.

    Indikasi: penurunan curah jantung, penu-

    runantekanandarah,danpenurunanSVR.

    Dosis umum: 0,01 - 0,20 g/kg/menit. Untuk

    mengatasibronkospasmepadadewasa: 0,25

    -0,50g/menit.

    Norepinephrine

    Norepinephrine menstimulasi reseptor beta-

    1 dan alfa. Stimulasi reseptor beta-1 menye-

    babkan peningkatan kontraktilitas miokar-dium dan frekuensi denyut jantung. Stimu-

    lasi reseptor alfa menyebabkan vasokons-

    triksi arteriol dan venula sehingga mening-

    katkan SVR, PVR, dan aliran darah jantung

    (karena coronary vascular beds mempunyai

    sedikitreseptoralfa).

    Indikasi: penurunan curah jantung yang be-

    rat, penurunan tekanan darah, dan penu-

    runanSVR.

    Dosisumum:0,01-0,10g/kg/menit.

    Dosisawal:0,05g/kg/menit.

    Digitalis

    Digitalis bekerja memperlambatSAnode danmenghambatAVnode sertamempunyaiefek

    inotropik ringan dan vasodilatasi perifer.

    Digitalis sering digunakan untuk mengatasi

    gagal jantung kongestif dan aritmia atrium

    (fibrilasi atrium/atrial flutter). Banyak diguna-

    kan pada bayi, sebagai early treating low

    output state. Digitalis berinteraksi dengan

    amiodarone, verapamil, quinidine, calcium

    chloride, diuretic, ibuprofen, dan succinyl-

    choline.

    Dosis umum: 0,5 mg; kemudian 0,25 mg i.v

    setiap4-6jam.

    Milrinone

    Milrinone merupakan obat inotropik dan

    vasodilator yang efektif dengan mengham-

    bat phosphodiesterase intraseluler. Milrinone

    menyebabkan peningkatan kontraksi mio-

    kardium dan vasodilatasi arteriol dan venula

    sehingga terjadi penurunan SVR dan PVR.

    Indikasi: penurunan curah jantung, pening-

    katantekanandarah,danpeningkatanSVR.

    Dosis:0,375-0,75g/kg/menit.

    Kalium = 40 meq

    Kecepatan = 30mL/jam

    Captopril

    Termasuk golongan ACE inhibitor, bekerja

    dengan caramenurunkanpreload dan after-

    load.

    Indikasi : gagal jantung kongestif dan

    hipertensi.

    Dosis: loading dose = 12,5 - 25 mg per oral

    duakalisehari.

    pemeliharaan = 25 - 150 mg per oral

    duakalisehari.

    Clonidine

    Berefek sentral (alpha 2 adrenergic agonist

    feedback inhibition of cathecolamine release),

    menyebabkan dilatasi arteriol dan venula

    serta depresi simpatis, sehingga terjadi penurunanSVR,PVR,danHR.

    Indikasi:hipertensi.

    Dosis:0,1-1,2mgperoralduakalisehari.

    Amiodarone

    Bekerja mendepresi SA node dan memblo-

    kadereseptoralfadanbeta.

    Indikasi :fibrilasi atrium, takikardiasupraven-

    trikuler,takikardia ventrikuler.

    Dosis: 5mg/kgIVsetiap4jam.

    Hydralazine

    Menyebabkan relaksasi otot polos vaskuler

    (arteri>vena)Indikasi: hipertensi(tidakmenurunkanaliran

    darahuterus).

    Dosis: 2,5-20mgIVsetiap4jam.

    Nimodipine

    Merupakan calcium antagonist, untuk profi-

    laksis dan terapi defisit neurologi iskemik

    akibat serebrovasospasme setelah perda-

    rahan subarakhnoid akibat aneurisma dan

    trauma.

    Indikasi: sebagai anti-vasokonstriksi dan

    anti-iskemia serebral.

    Dosis : Infus IV: 15 g/kg/jam, selama 2 jam

    dandapatditingkatkan.

    Tablet: setelah pemberian infus

    nimodipine selama 5 - 14 hari, 6 x 60

    mg.

    ArginineVasopressin(AVP)

    Merupakan hormon fisiologis neurohipofisis

    dan mempunyai efek vasopresor pada syok

    vasodilatasi.

    CalciumChloride

    Efek calciumchloride meningkatkan kontrak-

    tilitas miokardium dan resistensi vaskuler

    perifer. Calcium chloride lebih efektif pada

    anakdanpasienmuda.

    Indikasi: kelainan EKG yang nyata, hipokal-

    semia.

    Dosis:0,2mL/kg.

    B. OBATLAIN

    Nitroglycerin

    Sering d igunakan untuk menurunkan

    afterload pada keadaan curah jantung

    rendah yangakut. Dosiskecil menyebabkan

    relaksasi venous capacitance vessel, menye-

    babkan pool ing darah di vena perifer

    sehingga venous return turun, akibatnya

    volume ventrikel menurun dan menyebab-

    kanpreloadturun.

    Dosis besar menyebabkan relaksasi arteri

    dan arteriol, sehingga menurunkan SVR

    (yang berarti mengurangi afterload dan

    menurunkan tekanan darah sistemik) serta

    meningkatkanaliranarterikoroner.

    Indikasi: penurunancurah jantung menurun,

    peningkatan tekanan darah (SBP >110

    mmHg),peningkatanSVR.

    Dosis:1-10 g/kg/menit.

    Dosisawal:0,1g/kg/menit.

    Nitroprusside

    Relatif lebih efektif dari nitroglycerin untukmeningkatkan curah jantung, karena meru-

    pakanvasodilatorarteriyangpoten.

    Pemakaian lebih dari 48 jam dapat menye-

    babkan toksisitas sianida, terutama pada

    disfungsiginjal.

    Dosis: 0,5- 0,8 g/kg/menit.

    Dextrose-Insulin-Kalium.

    Digunakan untuk memperbaiki curah jan-

    tung,menurunkan kebutuhan inotropikdan

    IABP(intraaorticballonpump).

    Indikasi:

    Fraksiejeksi120menit

    Double inotropic

    Dengan intraaorticballonpump.

    Dosis:

    Non-DM: Dextrose 40% = 100mL

    Insulin = 6,4 unit

    Kalium = 6,4 meq

    Kecepatan = 0,5- 1 mL/kg/jam

    DM : Dextrose 5 % = 500 mL

    Insulin = 60 unit

    CDK 188 / vol. 38 no. 7 / November 2011

  • 8/2/2019 30_188Praktis Pengelolaan Hemodinamik

    4/4

    540

    P R A K T I S

    Mekanisme farmakologi:

    1. Menstimulasi pembentukan nitric oxide

    pada jaringan jantung, menyebabkan

    efek inotropik negatif pada miokardium.

    AVP m el em ah ka n e nd ot ok si n d an

    interleukin-1 beta yang menstimulasi

    pembentukan nitric oxide, sehingga da-

    pat memulihkan inotropik negatif dari

    mediatordepresan jantung.

    2. AVP meningkatkan kalsium intraseluler

    pada sel miokardium dengan cara men-

    stimulasi reseptor vasopressin V1, dan

    menimbulkan respons inotropikpositif.

    3. AVP meningkatkan agonist stimulated

    cAMP formation pada sel-sel otot polos

    aor ta dengan Calcium-Calmodulin-

    dependent mechanism. Pada kardiomiosit

    menunjukkan aksi inotropik dari nore-

    pinephrinedan milrinone.

    4. Vasodilatasi koroner selektifdan mening-

    katkan aliran darah miokardium akibat

    stimulasireseptor vasopressinV1danV2

    Dosis: infus : 0,0012 0,0008 U/kg/menit.

    : 0,0004- 0,002U/kg/menit.

    : 4 - 6 unit/jam.

    Indikasi: resistensi katekolamin, bila nore-

    pinephrine 0,2 g/kg/menit dalam2 jam gagal

    mempertahankanMAP>60mmHg.

    InhaledNitricOxide

    Nitricoxide (NO)adalahvasodilatorpulmonal

    selektif yang bekerja langsung pada ototpolos vaskuler paru, dan menyebabkan

    vasodilatasitanpaefeksistemik.

    Digunakan sebagai terapi rescue pada krisis

    hipertensi pulmonal, pasca-bedah jantung

    REFERENSI

    1. University of Virginia, School of Medicine. Basic

    cardiovascular physiology. Available from:

    http://www.healthsystem.virginia.edu/

    internet.anesthesiology-elective/cardiac/

    basicphys.cfm2. Basic hemodynamic monitoring. Fundamental

    Critical Care Support. 3rd ed. Society of Critical

    CareMedicine;2007.

    3. Oxygen Del ivery. Learn hemodynamics.

    Available f rom: http://www.learnhemo

    dynamics.com/hemo.oxygen.htm

    4. V icki R . Hemodynamic pharmacology of

    intravenous vassopressors. Critical Care Nurse.

    Available f rom: http://ccn.aacnjournal.

    org/content/23/4/79.full

    5. Gonzales ER, Kannewurf BS, Hess ML. Inotropic

    therapy and the critical ill patient. In: Ayres SM,

    Greenvik A, Holbrook PR, Shoemaker WC, eds.

    Textbook of Critical Care. 4th ed. Philadelphia,

    London, Toronto, Montreal, Sydney, Tokyo:WB

    SaundersCo;2000:1123-29.

    kongenital, dan sindrom gagal napas pada

    dewasa.

    Krisis hipertensi pulmonal mempunyai

    karakteristik resistensi paru meningkat

    secara akut, merupakan awal dari gagal

    ventrikel kanandan buruknyacurah jantung.

    Dapat diperberat dengan adanya Down

    syndrome (terjadihipoplasiaparu)

    Anak dengan aliran darah paru yang tinggi,

    tekanan darah paru yang t ingg i, atau

    k e d ua n ya , m e n ga l a mi endothe l i um

    dependent vasodilatation pada s irkulasi

    pulmonal yang dapat dieksaserbasi oleh

    cardiopulmonarybypass .

    Tujuan terapi : menurunkan resi stensi

    vaskuler paru (PVR) dan mempercepat

    ekstubasi tubaendotrakeal.

    Dosis :10part permillion(ppm).

    Sildenafil

    Merupakanobatvasodilatorsistemik.

    Dapat digunakan sebagai obat alternatif

    untuk menurunkan PVR pada keadaan krisis

    hipertensi pulmonal.

    Dosis : - Krisis hipertensi paru: 0,3 mg/kg/

    dosis,maksimal2-3 mg/kg/dosis.

    - Gangguanereksi: 25-100 mg.

    KESIMPULAN

    Penghantaran oksigen harus mengako-

    modasi perubahanuntukmempertahankanhomeostasis seluler.

    Untuk memperbaiki gangguan curah

    jantung (CO),stroke volume harusdiperbaiki/

    dikoreksi secara berurutan: preload, kemu-

    dian afterloaddanterakhirkontraktilitas.

    CDK 188 / vol. 38 no. 7 / November 2011