30 industrial-relations-in-indonesia

32
Intensive Course Human Resources Development Management Industrial Relations in Indonesia Delivered by : Dr.Ir.J.F.X.Susanto.S.MBA.,MM Dr.Ir.J.F.X.Susanto.S.MBA.,MM

description

 

Transcript of 30 industrial-relations-in-indonesia

Page 1: 30 industrial-relations-in-indonesia

Intensive Course Human Resources Development

Management

Industrial Relations in Indonesia

Delivered by :Dr.Ir.J.F.X.Susanto.S.MBA.,MMDr.Ir.J.F.X.Susanto.S.MBA.,MM

Page 2: 30 industrial-relations-in-indonesia

Industrial RelationsIndustrial Relations

Untuk Kesejahteraan Karyawan Untuk Kesejahteraan Karyawan & &

Industrial PeaceIndustrial Peace

Page 3: 30 industrial-relations-in-indonesia

3

Overview on Industrail Relations today

o Sejak reformasi, IR bergeser dari kedudukannya semula.

o Kebebasan dalam berbagai aspek.o UU 21/2000 Tentang Serikat Pekerja, Multi

Unions System. o Conflict Management : Antara kepentingan

pengusaha dan kepentingan karyawan.o UU 13/2003 Ketenagakerjaan dan UU 2/2004

PPHI.

Page 4: 30 industrial-relations-in-indonesia

5

Pengertian

Suatu hubungan yang terbentuk antarapelaku proses produksi barang atau jasa

yaitu pekerja, pengusaha dan pemerintah yangdidasarkan atas nilai-nilai dan merupakan

manisfestasi dari keseluruhan sila-silaPancasila dan UUD 1945

Page 5: 30 industrial-relations-in-indonesia

6

Human Resources Management & Industrial Relations Management

• HRM mengurusi hal-hal yang terkait dalam hubungan kerja antara karyawan sebagai individu dengan perusahaan.

• IRM mengurusi hal-hal yang terkait dalam hubungan kerja antara kelompok karyawan dengan perusahaan.

Page 6: 30 industrial-relations-in-indonesia

7

Tujuan

Mewujudkan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 yaitu masyarakat adil makmur, melalui penciptaan ketenangan kerja dan usaha, ketertiban dan rasaaman serta kegairahan kerja.

Page 7: 30 industrial-relations-in-indonesia

8

Azas-azas

Azas mufakat Azas usaha bersama dan kekeluargaan

o Azas demokrasio Azas adil dan meratao Azas peri kehidupan dalam

keseimbangano Azas kesadaran hukum

Azas kepercayaan pada diri sendiri

Page 8: 30 industrial-relations-in-indonesia

9

Dua Azas Yang Sangat Penting

Dalam pelaksanaan HIP, dua azas yangsangat penting adalah :

• Azas kekeluargaan dan gotong royong• Azas musyawarah dan mufakat

Page 9: 30 industrial-relations-in-indonesia

10

3 Azas Kerjasama

Sebagai manisfestasi dari kedua azas ituHIP mendasarkan diri pada 3 azas kerjasama :• Sebagai teman seperjuangan.• Distribusi hasil usaha secara adil dan layak,

serasi dan sesuai dengan prestasi kerja.• Sama-sama bertanggung jawab.

Page 10: 30 industrial-relations-in-indonesia

11

Ciri-ciri

• Bekerja adalah pengabdian kepada Tuhan, sesama manusia, masyarakat, bangsa dan negara.

• Pekerja dianggap sebagai manusia pribadi dengan segala harkat dan martabatnya

• Mengutamakan kepentingan bersama, yaitu keselarasan usaha.

• Musyawarah mufakat untuk menyelesaikan perbedaan pendapat (kepentingan).

• Adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Page 11: 30 industrial-relations-in-indonesia

12

Sikap

• Sikap sosial, mengutamakan dan mencerminkan kesatuan dan persatuan nasional, tenggang rasa, gotong royong, terbuka, bantu-membantu.

• Sikap mental, dimana para pelaku dianggap sebagai teman seperjuangan, saling hormat menghormati, mengerti kedudukan dan peranannya, serta memahami hak dan kewajiban keseluruhan proses produksi.

Page 12: 30 industrial-relations-in-indonesia

13

Sarana

• Lembaga kerjasama Bipartit• Lembaga kerjasama Tripartit.• Perjanjian Kerja Bersama (KKB)• Perundang-undangan ketenagakerjaan• Lembaga P4D, P4P Setelah Januari 2005 :

PPHI • Pendidikan dan penyuluhan HIP• Organisasi ketenagakerjaan• Kelembagaan lainnya

Page 13: 30 industrial-relations-in-indonesia

14

Lembaga Kerjasama Bipartit

• Lembaga kerjasama Bipartit• Unsur Wakil Management & Wakil Karyawan• Sebagai forum komunikasi• Menghasilkan rekomendasi kepada

Management• Tidak mengambil keputusan, tapi hanya

memberikan saran-saran.• Dapat bekerjasama dengan lembaga lain

diluar perusahaan.• Lebih konsentrasi kepada kesempatan

pengembangan SDM.

Page 14: 30 industrial-relations-in-indonesia

15

Lembaga Kerjasama Tripartit.

• Terdiri dari : Dept. / Dinas Ketenagakerjaan, Serikat Pekerja dan Assosiasi Pengusaha (APINDO).

• Belakangan jarang kedengaran kegiatan lembaga ini.

• Bersifat nasional dan ada juga ditingkat daerah.

Page 15: 30 industrial-relations-in-indonesia

16

Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

• Hasil rundingan antara Management dan PUK Serikat Pekerja.

• Sebagai pengganti Peraturan Perusahaan.• Berlaku 2 tahun dan dapat diperpanjang.• Sebagai kejelasan penjabaran hak dan

kewajiban dari masing-masing Pihak.• Outline PKB digariskan oleh Depnaker.• Haruslah berfungsi sebagai dokumen legal

yang tidak boleh dilanggar oleh kedua belah pihak.

• Kedua belah pihak harus konsekwen dengan isinya.

Page 16: 30 industrial-relations-in-indonesia

17

Perundang-undangan ketenagakerjaan

• Undang-undang• Kepmen

Page 17: 30 industrial-relations-in-indonesia

18

Lembaga P4D, P4P

• Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Daerah / Pusat.

• Panitia Daerah / Panitia Pusat• Labor Court dalam bentuk lain di Indonesia.• Ada 3 unsur Tripartit didalamnya :

• Dinas Tenaga Kerja• APINDO• SPSI

• Keputusan mengikat.• Veto Menteri

Page 18: 30 industrial-relations-in-indonesia

19

Pengadilan PPHI (Penyelesaian Perselisihan Hubungan

Industrial)

• Berdasarkan UU 02/2004• Berada di Pengadilan Tinggi.• Melalui lembaga / sistim :

• Bipartite Body• Mediator• Consiliator • Arbitrator

Page 19: 30 industrial-relations-in-indonesia

20

Pendidikan dan penyuluhan HIP

• Kursus HIP (Hubungan Industrial Pancasila), yang kemudian diganti dengan HII (Hubungan Industrial Indonesia).

• IWLTKP (Iuran Wajib Latih Tenaga Kerja Perusahaan), kemudian diganti dengan DPKK (Dana Pendidikan Keterampilan Kerja) – merupakan dana yang harus dibayar oleh Tenaga Kerja Asing setiap tahun.

• Kerjasama DEPNAKER, APINDO & SPSI.

Page 20: 30 industrial-relations-in-indonesia

21

Organisasi ketenagakerjaan

• SPTP (Serikat Pekerja Tingkat Perusahaan)• Serikat Pekerja Lapangan Pekerjaan (SPLP)• SPSI• FPSI• Federasi & Confederasi

Page 21: 30 industrial-relations-in-indonesia

22

Serikat Pekerja & Tujuannya

Menciptakan kehidupan dan penghidupan perburuhan yang selaras dan serasi dengan jalan membela dan mempertahankan kepentingan kaum Buruh menuju kearah terwujudnya tertib sosial, tertib hukum dan tertib demokrasi.

Meningkatkan kesejahteraan kaum Buruh serta memperjuangkan nasib, syarat-syarat kerja penghidupan yang layak sesusai dengan kemanusiaan yang adil dan beradab.

Page 22: 30 industrial-relations-in-indonesia

23

Tujuan Dan Fungsi Lembaga Bipartit

Mewujudkan ketenangan kerja, menegakkan disiplin dan menciptakan ketenangan kerja.

Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pengembangannya serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

Mengembangkan motivasi dan partisipasi pekerja sebagai partner didalam perusahaan.

Page 23: 30 industrial-relations-in-indonesia

24

Tujuan Dan Fungsi Lembaga Bipartit (Lanjutan)

Menampung, menanggapi dan memecahkan masalah-masalah ketenagakerjaan serta menghidari secara dini kemungkinan timbulnya kesalahpahaman atau perbedaan pendapat yang menyangkut kepentingan bersama.

Menunjang terciptanya disiplin dan gairah kerja. Menegakkan eksistensi dan peranan lembaga-

lembaga yang berkaitan dengan kepentingan ketenagakerjaan.

Page 24: 30 industrial-relations-in-indonesia

25

Kepengurusan Lembaga Kerjasama Bipartit

Bersifat kolektif Pengurus terdiri dari Ketua, Wakil Ketua dan

Sekretaris yang semuanya merangkap sebagai anggota, dan tiga orang anggota.

Jabatan Ketua dijabat secara tetap dan periodik. Pengurus dipilih secara musyawarah dan

mufakat oleh dan dari anggota. Pengurus menetapkan jadwal serta waktu rapat

dan acara sidang.

Page 25: 30 industrial-relations-in-indonesia

26

Ruang Lingkup & Mekanisme Kerja Bipartit

Waktu, acara dan materi sidang dapat diusulkan oleh pengusaha, Serikat Pekerja atau oleh LKS Bipartit sendiri.

Merupakan lembaga tersendiri dan bekerjasama dengan P2K3 atau SPSI.

Hubungan dengan lembaga lain bersifat kordinatif. konsulatitif dan komunikatif.

Tidak mengambil alih tugas-tugas Serikat Pekerja ataupun Management perusahaan.

Hasil konsultasi dan komunikasi hanya merupakan saran, rekomendasi dan memorandum bagi Management dan pekerja secara intern.

Page 26: 30 industrial-relations-in-indonesia

27

Kewenangan Bipartit

Saran merupakan kesepakatan kedua belah pihak yang tidak mengikat.

Rekomendasi merupakan kesepakatan bersama yang mempunyai bobot yang urgent untuk diperhatikan sebagai pertimbangan dalam pelaksanaan.

Memorandum merupakan hasil kesepakatan yang sudah pernah diajukan kepada kedua belah pihak atau ketentuan-ketentuan lain yang sudah disepakati oleh masing-masing pihak tetapi belum terealisir atau dilaksanakan.

Page 27: 30 industrial-relations-in-indonesia

28

Visi Karyawan Terhadap Perusahaan

Mengerti tujuan perusahaan Mengerti tugas pokok & fungsi jabatan (job

function) Mengerti tanggung jawab dan job masing-

masing Mengerti peranan dalam organisasi

perusahaan Mengerti mengenai kewajiban & hak

Page 28: 30 industrial-relations-in-indonesia

29

Misi & Tanggung Jawab Perusahaan

Mencari keuntungan / laba Tanggung jawab kepada pemegang saham Memenuhi kewajiban kepada pemerintah

(pajak, devisa, pad) Penyerapan tenaga kerja Meningkatkan kesejahteraan karyawan Tanggung jawab kepada lingkungan dan

masyarakat.

Page 29: 30 industrial-relations-in-indonesia

30

Bagaimana Karyawan Menjadi Produktif (1)

1. Adanya pelatihan yang memadai2. Penghargaan untuk suatu pekerjaan yang

dilaksanakan dengan baik3. Lingkungan kerja yang sesuai4. Fasilitas dan bahan-bahan yang memadai5. Dukungan supervisor6. Management yang partisipatif7. Pengawasan yang konsisten8. Prioritas pekerjaan yang jelas

Page 30: 30 industrial-relations-in-indonesia

31

Bagaimana Karyawan Menjadi Produktif (2)

9. Tekanan pekerjaan minimal10. Evaluasi yang terus menerus atas tugas-tugas

pekerjaan11. Kepemimpinan yang cakap dan

berpengetahuan luas12. Lingkungan fisik yang menyenangkan13. Kesempatan untuk ber-inisiatif dan bereaksi14. Kepercayaan15. Pemakaian saran-saran yang membangun

Page 31: 30 industrial-relations-in-indonesia

32

Usaha Alternative Meningkatkan Produktivitas

Jam kerja dikurangi Cuti lebih panjang Kenaikan gaji Profit sharing (bonus) Olah raga & rekreasi Pelatihan :

– Human relations– Kepekaan– Leadership

Analisa kerja, perencanaan & pengendalian

Page 32: 30 industrial-relations-in-indonesia

Semoga Bermanfaat Bagi Pekerjaan

& Karir Anda