3. Uniba - Gangguan Pendengaran
description
Transcript of 3. Uniba - Gangguan Pendengaran
-
Dr.Miralza Diza, Sp.THT-KL
-
UDARATULANG Koklea
-
Tuli Konduktif ( gangguan telinga luar dan tengah)
Tuli Syaraf ( gangguan telinga dalam, N.VIII atau korteks
Tuli Campur
-
Pemeriksaan garputala ( kualitatif )Tes berbisik ( semi kuantitatif )Audiometer nada murni ( kuantitatif )
Nada fisiologis 20 - 18.000 hzPaling efektif 500 - 2000 hzGarputala 512, 1024, 2048 hz
-
Tuli konduktif :
Telinga luar - atresia lt - serumen - otitis eksterna - benda asing - osteoma lt
-
Telinga tengah- tuba katarh / oklusi- otitis media- otosklerosia : spongiosis kaki stapes tinitus, Paracusis Willisi- timpanosklerosis- hemotimpanum- dislokasi tulang pendengaran
-
Tuli Sensorineural # Koklea : ( recruitment / sensitif ) - Aplasia - Labirintitis - Intoksikasi obat - Tuli mendadak - Trauma
# Retrokoklea : ( decay / kelelahan )- neuroma akustik- tumor sudut pons serebellum- multipel myeloma- cedera otak, perdarahan otak
-
Pendengaran menurun : tiba-tiba, perlahan, mulai terjadi (onset), kanan/kiri ?Telinga berbunyi (tinitus)Rasa kurang nyaman ketika mendengar bunyiRasa penuh di telingaRiwayat keluar cairan
-
Riwayat terpajan bisingRiwayat traumaRiwayat pemakaian obat ototoksikRiwayat gangguan pendengaran pada keluargaGangguan keseimbanganRiwayat penyakit yang pernah diderita
-
Adanya serumen, benjolan, benda asing Cairan di liang telingaDinding liang telinga : merah, bengkak, edemaGendang telinga : merah, utuh, perforasi
-
KwalitatifKwantitatif (kurang valid)Anak di atas 7 th : kooperatifAlat portableSkrining awal ( Weber ) : prediksi gangguan pendengaran
-
Arah getaran kedua kaki garpu tala searah dengan kedua kaki garpu tala
Getarkan kedua kaki garpu tala dengan jari dan ibu jari
Ketukkan ke tumit sepatu, benda keras yang dilapisi bantalan lunak ( tidak boleh ke meja kayu/besi tanpa bantalan : akan menyebabkan vibrasi berlebihan)
-
Garpu tala digetarkan di linea mediana, dahi atau di gigi insisivus atas
Prinsip tes Weber : bunyi terdengar di mana : - di tengah kepala atau sama keras di kedua telinga - terdengar lebih keras di salah satu telinga
-
Tidak ada lateralisasi (suara terdengar di tengah / terdengar sama di kanan dan kiri) = NORMAL
Lateralisasi ke sisi sakit = KONDUKTIF
Lateralisasi ke sisi sehat = SENSORINEURAL
-
Membedakan persepsi hantaran AC dan BC
AC : Garpu tala digetarkan 2,5-3 cm dari telinga (arah kedua kaki garpu tala sejajar dengan arah liang telinga)
BC : Garpu tala digetarkan di prosesus mastoid
-
Rinne positif : hantaran AC lebih keras / lama dari BC ( normal atau SNHL)
Rinne negatif : hantaran BC lebih keras / lama dari AC ( konduktif)
-
Membandingkan kepekaan hantaran tulang (BC) penderita dengan pemeriksa (normal)
Schwabach sama : normalSchwabach memanjang : konduktifSchwabach memendek : SNHL
-
Penyebab : - Masa Prenatal - Masa Perinatal - Masa Postnatal
-
Genetik
Non genetik : - gangguan kehamilan, infeksi, kurang gizi - infeksi TORCHS, campak & parotitis pada trimester I - obat ototoksik dan teratogenik - malformasi anatomi
-
PrematuritasBBLRTindakan dengan alatHiperbilirubinemiaAnoksia otak ( asfiksia )
Jenis tuli biasanya Sensorineural Bilateral dan derajat ketulian berat / sangat berat
-
Infeksi bakterial / viral : - rubella, campak, parotitis, meningitis, ensefalitis
-
Riwayat keluargaInfeksi perinatalprematur, < 37Bblr < 1500Persalinan dengan tindakanHiperbilirubinemiaAsfiksia berat apgar 0 - 3
Bayi dengan 3 macam fr cendrung 63 x
-
Free Field Test sumber bunyi responBehavioral Observation AudiometryTimpanometri : telinga tengahAudiometri nada murni ( > 4thn/kooperatif )OAE ( Otoacustic Emission ) : f/kokleaBERA ( Brain Evoked Response Audiometry ) : f/aktifitas listrik N.VIII
-
Habilitasi : ABD, Speech TheraphyImplant chochlea
-
Proses degenerasi organ pendengaran ggn pendengaran
Jenis ketulian : tuli saraf (tersering), tuli konduktif, tuli campur
-
Proses degenerasi telinga luar & tengah perubahan / kelainan : Daun telinga bertambah besar & elastisitas berkurang LT kaku & atrofi Penumpukan serumen MT bertambah tebal & kaku Sendi tl. pendegaran kaku
-
Tuli sensorineural frek. tinggi
Bilateral
Terjadi usia 65 thn
Etiologi : proses degenerasi
Progresifitas penurunan tgt usia dan kelamin Laki- laki > perempuan.
-
Pendengaran berkurang perlahan-lahan dan progresif, bilateral
Tinitus nada tinggi
Penderita dpt mendengar suara percakapan, ttp sulit u/ dipahami pd lingkungan riuh Coctail party deafness
Bila intensitas suara ditinggikan rasa nyeri.
-
DiagnosisMT suram, mobilitas berkurangGarpu tala : Tuli sensorineuralAudiometri NM :Tuli saraf nada tinggi bilateral & simetrisAudiometri tutur : diskriminasi wicara
TerapiRehabilitasi ABDLatihan membaca ujaran & mendengar Ahli terapi wicara
-
- Terjadi secara tiba-tiba - Tuli sensorineural - Penyebab belum diketahui saat itu
- Penurunan pendengaran > 30 dB - Paling sedikit pada 3 frekuensi berurutan - Waktu gradasi penurunan pendengaran kurang dari 3 hari
-
Gangguan sirkulasiInfeksiTraumaGangguan imunologiGangguan metabolikNeoplasmaObat ototoksikGangguan neurologik
-
Kelainan hematologiHipertensiDiabetes melitusStres Kolesterol tinggi
-
Penurunan pendengaran tiba-tiba, biasanya pada 1 telinga (sering pasien menyadari)Tinitus (91 %)Vertigo (42,9 %)Rasa penuh di telinga (40,7 %)Otalgia (6,3 %)Parestesia (3,5 %)Tidak jelas ada penyebab sebelumnya
-
Anamnesis pasien sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dan teliti
Informasi mengenai : - onset, jangka waktu - gejala yang menyertai - aktivitas yang dilakukan - faktor predisposisi - riwayat penyakit sebelumnya untuk mencari faktor risiko amat diperlukan
-
Tes penala : Rinne positif, Weber lateralisasi ke yang sehat, Schwabach memendek
Audiometri nada murni : tuli sensorineural
-
CT Scan atau MRI kalau dicurigai penyebabnya neuroma akustik
Pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa kemungkinan infeksi virus/bakteri, DM, hiperlipidemia, hiperfibrinogen, hipotiroid, penyakit autoimun dan faal hemostasis
-
KortikosteroidVasodilatorAntikoagulanFibrinolitikInhalasi oksigen/ carbogenAnti virusVitamin/mineralTransqualizerHiperbarikAntitrombotik
-
Onset kurang 2 minggu dirawat
Tirah baring selama 2 minggu
Complamin intravena : 3 x 3 ampul (900 mg) selama 4 hari 3 x 2 ampul (600 mg) selama 4 hari 3 x 1 ampul (300 mg) selama 6 hari
-
Prednison 4 x 10 mg (2 tablet), tapering off 10 mg tiap 3 hari
Vitamin C 2 x 100 mg
Neurobion 3 x 1 tablet
Inhalasi oksigen 4 x 15 menit 4 L/menit
Diet rendah garam, rendah kolesterol
Konsul Kardiologi dan Hematologi
- Sembuh : perbaikan ambang dengar
-
Keterlambatan pengobatanVertigoUsia tuaTuli nada tinggiKecemasanTinitusPenyakit penyertaWaktu : < 2 mgg atau > 2 mgg
-
Tuli mendadak merupakan kasus darurat THT
Insidens meningkat
Pengobatan sedini mungkin
Mengatasi implikasi (handicap)
-
Terpapar bising cukup keras, lama, biasanya lingkungan kerja
Tuli koklea, umumnya bilateral
Bising > 85 dB merusak organ korti
Frekuensi terkena : 3000 - 6000 Hz (4000 yang terberat)
-
Gejala :Gangguan pendengaran + tinitusSangat terganggu dengan bising latar belakang (backround noise), coctail party deaffnessNIHL
Diagnosis : Anamnesis, riwayat pekerjaan,otoskopi, pemeriksaan penunjang ( garpu tala/audiometri )
-
Penatalaksanaan:Pindah kerja, ear plug, ear muff, helmet, hearing aid, auditory training, lip reading, bahasa isyarat, rehabilitasi suara, implan koklea
Prognosis : kurang baik
Pencegahan :Alat pelindung telinga
-
Efek samping obat: Kina, kloroquin, salisilat, oleum chenopodium, arsen, metil dan etil alkohol, nikotin, logam berat, ab aminoglikosida, eritromisin, diuretic, cisplatinum, tetes telinga (gol.aminoglikosida)
-
Gejala :Tinitus, tuli, vertigo, tuli saraf (nada tinggi 4-6 KHz), biasanya bilateral
Terapi :Hentikan obat, ABD, implan koklea
Pencegahan : hati-hati
Prognosis : buruk
-
*