3 Penyajian Data

23
Penyajian Data Penyajian Data Ada 2 cara penyajian data: Ada 2 cara penyajian data: 1. 1. Tabel atau daftar Tabel atau daftar 2. 2. Grafik atau diagram Grafik atau diagram Macam-macam daftar/tabel : Macam-macam daftar/tabel : Daftar baris kolom Daftar baris kolom Daftar kontingensi Daftar kontingensi Daftar distribusi Daftar distribusi frekuensi frekuensi

Transcript of 3 Penyajian Data

Page 1: 3 Penyajian Data

Penyajian DataPenyajian Data

Ada 2 cara penyajian data:Ada 2 cara penyajian data:

1.1. Tabel atau daftarTabel atau daftar

2.2. Grafik atau diagramGrafik atau diagram

Macam-macam daftar/tabel :Macam-macam daftar/tabel :– Daftar baris kolomDaftar baris kolom– Daftar kontingensiDaftar kontingensi– Daftar distribusi frekuensiDaftar distribusi frekuensi

Page 2: 3 Penyajian Data

Tabel baris kolomTabel baris kolom

DaerahDaerah LuasLuas

Jakarta Jakarta

Jawa BaratJawa Barat

Jawa TengahJawa Tengah

YogyakartaYogyakarta

Jawa TimurJawa Timur

560560

46.31746.317

34.20634.206

3.1693.169

47.92247.922

Jawa dan MaduraJawa dan Madura 132.174132.174

Sumber: Statistical Pocketbook of lndonesia 1960Sumber: Statistical Pocketbook of lndonesia 1960

Tabel ini adalah tabel yang terdiri dari satu Tabel ini adalah tabel yang terdiri dari satu variabelvariabel

Page 3: 3 Penyajian Data

Daftar KontingensiDaftar Kontingensi

Jenis kelamin

Tingkat Sekolah

JumlahSD SLTP SLTA

Laki-laki 4.7582.795 1.459 9.012

Perempuan 4.0322.116 1.256 7.404

Jumlah 8.790 4.911 2.715 16.416

Untuk data yang terdiri dari atas dua faktor atau dua variabel. Faktor yang satu terdiri dari atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori atau berukuran b x k. b = baris , k = kolom

Page 4: 3 Penyajian Data

Distribusi FrekuensiDistribusi Frekuensi

Umur Banyak mahasiswa

17 – 2021 – 2425 – 2829 – 3233 – 36

1.1722.7582.976997205

Jumlah 8.108

Tabel distribusi frekuensi adalah tabel yang terdiri dari kolom data (nilai) dan kolom frekuensi

Page 5: 3 Penyajian Data

Distribusi Frekuensi TunggalDistribusi Frekuensi Tunggal

Distribusi: digunakan dalam Distribusi: digunakan dalam statistik untuk menunjuk statistik untuk menunjuk adanya (seolah-olah) adanya (seolah-olah) penyebaran nilai-nilai dengan penyebaran nilai-nilai dengan jumlah orang yang mendapat jumlah orang yang mendapat nilai itunilai itu

Tunggal: menunjukkan tidak Tunggal: menunjukkan tidak adanya pengelompokan nilai-adanya pengelompokan nilai-nilai variabel dalam kolom nilai variabel dalam kolom pertamapertama

Page 6: 3 Penyajian Data

Cara : Pembuatan Tabel Distribusi Cara : Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi TunggalFrekuensi Tunggal

Buat tabel kerja yang terdiri dari Buat tabel kerja yang terdiri dari kolom nilai, jari-jari dan frekuensikolom nilai, jari-jari dan frekuensi

Urutkan nilai dari yang terbesar ke Urutkan nilai dari yang terbesar ke yang terkecil atau dari yang terkecil yang terkecil atau dari yang terkecil ke yang terbesarke yang terbesar

Masukkan nilai tersebut ke dalam Masukkan nilai tersebut ke dalam tabeltabel

Pindahkan kedalam tabel sempurna Pindahkan kedalam tabel sempurna yang terdiri kolom nilai dan yang terdiri kolom nilai dan frekuensifrekuensi

Page 7: 3 Penyajian Data

Contoh : Contoh : Tabel Distribusi tunggalTabel Distribusi tunggal

Nilai IPA siswa SLTP N 1 Semarang dalam 2 kelas adalah sbb:

7 6 6 6 5 7 6 5 4 6 7 7 6 7 5 6 6 7

6 6 6 6 6 5 5 5 5 7 7 5 7 7 8 5 6 5

7 7 5 6 7 7 7 7 6 6 6 6 5 5 7 7 5 7

5 6 5 6 7 6 7 8 5 6 5 7 5 6 7 8 8 6

Nilai Jari-jari Frekuensi

87654

IIII IIII IIII IIII IIII IIIIIII IIII IIII IIII IIII IIIIIII IIII IIII II

42328161

Jumlah 72

Page 8: 3 Penyajian Data

Distribusi Frekuensi BergolongDistribusi Frekuensi Bergolong Yaitu tabel frekuensi yang menggunakan pengelompokan Yaitu tabel frekuensi yang menggunakan pengelompokan

dalam nilaidalam nilai Cara :Cara :

Menentukan jumlah kelas.Menentukan jumlah kelas.Menggunakan rumus Menggunakan rumus SturgesSturges. . ∑ ∑ k = 1 + 3,3 log Nk = 1 + 3,3 log NN = ∑ populasiN = ∑ populasi∑ ∑ k = jumlah kelask = jumlah kelas

Menentukan rangeMenentukan range Range = selisih nilai data terbesar dengan nilai data terkecilRange = selisih nilai data terbesar dengan nilai data terkecil Menentukan kelas Interval = menunjukan interval nilai Menentukan kelas Interval = menunjukan interval nilai

dalam suatu kelas tertentu lebar kelasdalam suatu kelas tertentu lebar kelas

Membuat tabelMembuat tabel

k

RC1

Page 9: 3 Penyajian Data

Contoh Tabel Distribusi bergolongContoh Tabel Distribusi bergolong

Contoh : data mengenai pengeluaran konsumsi rumah tangga di Semarang selama 1 bulan dari 80 RT. ( Pengeluaran Konsumsi perbulan (ratusan ribu) )

68 84 75 82 68 90 62 88 76 93

73 79 88 73 60 93 71 59 85 75

61 65 75 87 74 62 95 78 63 72

66 78 82 75 94 77 69 74 68 60

96 78 89 61 75 85 60 79 83 71

79 62 67 97 78 95 76 65 71 75

65 80 73 57 88 76 62 76 53 74

86 67 73 81 72 63 76 75 85 77

Page 10: 3 Penyajian Data

jawabjawab ∑ ∑ K = 1 + 3,3 log 80K = 1 + 3,3 log 80 = 7,28 di bulatkan menjadi 8 kelas= 7,28 di bulatkan menjadi 8 kelas R = 97 – 53 = 44R = 97 – 53 = 44 C 1 = R / ∑ K = 44 / 7,28 = 6,04C 1 = R / ∑ K = 44 / 7,28 = 6,04

PENGELUARAN KONSUMSI PER BULAN (ratusan ribu)

Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Kumulatif

92 – 9786 – 9180 – 8574 – 7968 – 7362 – 6756 – 6150 -55

779

24131271

80736657332081

Jumlah 80

Page 11: 3 Penyajian Data

KeteranganKeterangan

50 = batas bawah50 = batas bawah 55 = batas atas55 = batas atas 55 = batas semu55 = batas semu 55,5 = batas nyata55,5 = batas nyata Titik tengah : nilai variabel yang Titik tengah : nilai variabel yang

terdapat ditengah-tengah interval terdapat ditengah-tengah interval kelas.kelas.

Page 12: 3 Penyajian Data

Grafik atau DiagramGrafik atau DiagramHistogram Histogram Grafik histogram disebut juga Bar diagram, Grafik histogram disebut juga Bar diagram,

yaitu grafik yang berbentuk segi empat. yaitu grafik yang berbentuk segi empat. Histogram dibentuk dari nilai batas nyata dan Histogram dibentuk dari nilai batas nyata dan bisa dari nilai titik tengahbisa dari nilai titik tengah

Langkah – langkah:Langkah – langkah: Membuat absis dan ordinatMembuat absis dan ordinat Absis diberi nama nilai dan ordinat diberi nama Absis diberi nama nilai dan ordinat diberi nama

frekuensifrekuensi Buat skalaBuat skala Buat segiempat pada absis. Tinggi masing-Buat segiempat pada absis. Tinggi masing-

masing segiempat harus sama dengan masing segiempat harus sama dengan frekuensi tiap-tiap nilai variabelnyafrekuensi tiap-tiap nilai variabelnya

Page 13: 3 Penyajian Data

HistogramHistogram

4.5

Nilai

3.5 5.5 6.5 7.5 8.5

20

15

10

5

04.5

Page 14: 3 Penyajian Data

POLIGONPOLIGON Poligon menggunakan nilai titik tengahPoligon menggunakan nilai titik tengah Grafik polygon berbentuk garisGrafik polygon berbentuk garis Grafik polygon disebut grafik polygon Grafik polygon disebut grafik polygon

frekuensifrekuensi Grafik polygon dibuat dengan cara Grafik polygon dibuat dengan cara

menghubung-hubungkan titik – titik menghubung-hubungkan titik – titik tengah tiap – tiap interval kelas secara tengah tiap – tiap interval kelas secara berturut – turutberturut – turut

Keharusan menyelesaikan polygon Keharusan menyelesaikan polygon dengan menarik garis – garis kea absis dengan menarik garis – garis kea absis pada ujung distribusi itupada ujung distribusi itu

Page 15: 3 Penyajian Data

PoligonPoligon

27 32 37 42 47 52 57 62 67 72 77

Page 16: 3 Penyajian Data

Diagram Lingkaran dan Diagram Diagram Lingkaran dan Diagram PastelPastel

Langkah-langkah :Langkah-langkah : Gambarkan sebuah lingkaran, lalu dibagi Gambarkan sebuah lingkaran, lalu dibagi

menjadi beberapa sektor.menjadi beberapa sektor. Tiap sektor melukiskan kategori data yang Tiap sektor melukiskan kategori data yang

terlebih dahulu, diubah kedalam derajat.terlebih dahulu, diubah kedalam derajat. Dianjurkan titik pembagian mulai dari titik Dianjurkan titik pembagian mulai dari titik

tertinggi lingkaran.tertinggi lingkaran. Diagram ini sering digunakan untuk Diagram ini sering digunakan untuk

melukiskan data atribut.melukiskan data atribut.

Page 17: 3 Penyajian Data

Diagram Lingkaran dan Diagram Diagram Lingkaran dan Diagram PastelPastel

Contoh : Contoh : BIAYA TIAP BULAN BIAYA TIAP BULAN

DIDAERAH ADIDAERAH A (DALAM %)(DALAM %)

KEPERLUAN BIAYA

Untuk

Pos A

Pos B

Pos C

Pos D

Pos E

Pos F

(%)

28

18

14

22

10

8

Jumlah 100

Page 18: 3 Penyajian Data

Diagram Lingkaran dan Diagram Diagram Lingkaran dan Diagram PastelPastel

Pos A = 28 / 100 x 360 0 = 100,8 0Pos A = 28 / 100 x 360 0 = 100,8 0 Pos B = 18 / 100 x 360 0 = 64,8 0Pos B = 18 / 100 x 360 0 = 64,8 0 Pos C = 50,4 0Pos C = 50,4 0 Pos D = 79,2 0Pos D = 79,2 0 Pos E = 36 0Pos E = 36 0 Pos F = 28,8 0Pos F = 28,8 0

Page 19: 3 Penyajian Data

Diagram LingkaranDiagram Lingkaran

PNS

Pedagang

Petani

Nelayan

Page 20: 3 Penyajian Data

DIAGRAM LAMBANGDIAGRAM LAMBANG

Untuk mendapatkan gambaran Untuk mendapatkan gambaran kasar sesuatu hal dan sebagai kasar sesuatu hal dan sebagai alat visual bagi orang awamalat visual bagi orang awam

Setiap satuan jumlah tertentu Setiap satuan jumlah tertentu dibuat sebuah symbol sesuai dibuat sebuah symbol sesuai dengan macam datanyadengan macam datanya

MisalMisal : untuk data mengenai : untuk data mengenai jiwa, penduduk dan pegawai jiwa, penduduk dan pegawai dibuat gambar orang, satu dibuat gambar orang, satu gambar untuk 5000 jiwagambar untuk 5000 jiwa

Page 21: 3 Penyajian Data

LambangLambangMisal: Produksi Bis Suatu Karoseri dalam 1 tahun 1 lambang bis untuk 100 produksi

Berarti ada 500 produksi bisDalam 1 tahun

Page 22: 3 Penyajian Data

DIAGRAM PETADIAGRAM PETA

Disebut juga kartogramDisebut juga kartogram Dalam pembuatannnya Dalam pembuatannnya

digunakan peta geografis tempat digunakan peta geografis tempat data terjadidata terjadi

Dengan demikian diagram ini Dengan demikian diagram ini melukiskan keadaan melukiskan keadaan dihubungkan dengan tempat dihubungkan dengan tempat kejadiannyakejadiannya

Page 23: 3 Penyajian Data

PETA PENDIDIKANPETA PENDIDIKAN