3. Penilaian Status Gizi

18
POKOK BAHASAN 9 1

description

penilaian status gizi matakuliah gizi dan pangan FATETA

Transcript of 3. Penilaian Status Gizi

Page 1: 3. Penilaian Status Gizi

POKOK BAHASAN 9

1

Page 2: 3. Penilaian Status Gizi

2. Cara penilaian status gizi

PENILAIAN STATUS GIZITujuan Instruksional Khusus

Menjelaskan faktor pengaruh dan berbagai cara penilaian status gizi

Subpokok Bahasan

1. Faktor yang mempengaruhi status gizi

2

Page 3: 3. Penilaian Status Gizi

Status Gizi  

  

  

Konsumsi Makanan

Keadaan Kesehatan

Pertanian- Lahan- Sarana Produksi- Tenaga kerja- Teknik Budidaya- Pola pertanaman- Perangsang

berproduksi- Pascapanen

Ekonomi- Pendapatan- Pengeluaran pangan- Pengeluaran bukan

pangan- Lapangan kerja

Sosial-budaya- Pendidikan- Pengetahuan gizi- Pengetahuan

kesehatan- Kebiasaan

makan

Lingkungan - Biologis- Kimia- Fisik

Gb 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi 3

Page 4: 3. Penilaian Status Gizi

 Tahapan Tahap Kekurangan Gizi Cara Penilaian Status Gizi 1. Ketidakcukupan Konsumsi makanan

makanan 2. Penurunan cadangan Biokimia

Zat gizi dalam jaringan tubuh  3. Penurunan kadar Zat gizi Biokimia

dalam cairan tubuh   4. Penurunan taraf fungsional Antropometri/

dalam jaringan tubuh Biokimia 5. Penurunan aktivitas enzim Biokimia

yang tergantung pada zat gizi  6. Perubahan fungsional Tingkah laku/Fisiologi  7. Gejala-gejala klinis Klinis 8. Tanda-tanda anatomis Klinis

Sumber : Gibson (1990)4

Tahapan Kekurangan Zat Gizi & Cara Penilaian Status Gizi

Page 5: 3. Penilaian Status Gizi

1.Cara Konsumsi Pangan

Metode Recall 24-jam Food Records Weighing Method

Kuantitatif

Food Frequency Questionare

Dietary History

Kualitatif

5

Page 6: 3. Penilaian Status Gizi

No

Cara Penilaian Konsumsi Pangan

Keterangan

1. Food Frequency Questionnaire(Metode Frekuensi Pangan )

• informasi pola konsumsi pangan seseorang

• Kuesioner, terdiri 2 komponen :

1)Daftar Jenis Pangan 2)Frekuensi Konsumsi Pangan

2. Dietary History(Metode Riwayat Makanan)

• menemukan pola konsumsi pangan pada jangka waktu lama

• kaitan konsumsi pangan dengan kejadian penyakit tertentu

• terdiri dari tiga komponen dasar:A. Wawancara mendalam pola

konsumsi pangan sehari-hari (termasuk recall 24 jam yang

lalu)B. Checklist frekuensi konsumsi

panganC. Pencatatan konsumsi pangan 2-

3 hr, sbg pemeriksaan silang

6

Page 7: 3. Penilaian Status Gizi

7

No Cara Penilaian Konsumsi Pangan

Keterangan

3. Metode Recall 24 jam yll

•estimasi makanan & minuman yang dimakan oleh seseorang 24 jam yll

•besarnya porsi makanan diukur dengan ukuran rumah tangga (URT), kemudian dikonversi ke ukuran metrik (gr)

4. Weighing Method (Metode penimbangan)

•Pewawancara mengukur scr langsung be-rat setiap jenis makanan yang dikonsumsi oleh seseorang pada hari wawancara

5. Food Records •Responden mencatat makanan & minum-an yang dikonsumsi selama seminggu.•Pencatatan dilakukan oleh responden dengan ukuran rumah tangga (URT/Estimated Food Records) dg cara menimbang langsung berat makanan yang dimakan (Weighed Food Records).

Page 8: 3. Penilaian Status Gizi

2 . Cara Biokimia

Cara deteksi :- Uji biokimia statik= merefleksikan

kadar zat gizi tubuh secara total atau besarnya simpanan dalam jaringan yang paling sensitif terhadap deplesi

Mendeteksi keadaan defisiensi subklinis

Sangat objektif

Melengkapi cara penilaian status gizi lainnya

8

Page 9: 3. Penilaian Status Gizi

•Kombinasi uji biokimia statis dan/atau fungsional sebaiknya dilakukan 

            - Uji gangguan fungsional = mengukur

besarnya konsekuensi fungsional dari zat gizi spesifik- Uji fungsional = pengukuran perubahan aktivitas enzim spesifik, produksi metabolit abnormal, fungsi fisiologi dan perilaku yang tergantung pada zat gizi spesifik

9

•Kedua uji diatas sering dipengaruhi oleh faktor

teknis, simpanan zat gizi tubuh yang dideplesi yang dapat mengganggu interpretasi hasil

Page 10: 3. Penilaian Status Gizi

3. Cara AntropometriKELEBIHAN KEKURANGAN

1. Sederhana, aman, noninvasive,

sampel besar 2. Murah, portable, tahan lama, mudah didapat

5. Identifikasi keadaan gizi ringan, sedang, buruk

4. Informasi riwayat gizi masa lampau

3. Dapat dilakukan oleh petugas tidak ahli

7. Screening test

6. Pemantauan status gizi antar waktu, antar generasi

1. Relatif kurang sensitif

2. Tidak dapat mengidentifikasi defesiensi zat gizi khusus

4. Faktor-faktor non gizi dapat mengurangi spesifisitas dan sensitivitas pengukuran

3. Tidak dapat membedakan gangguan akibat def.zat gizi dengan defesiensi gangguan intik Energi & Protein

10

Page 11: 3. Penilaian Status Gizi

  

3.3. Tebal lipatan kulit (skinfold thickness) dan lingkar Tebal lipatan kulit (skinfold thickness) dan lingkar lengan atas (LILA): lengan atas (LILA): mengetahui komposis tubuh, mengetahui komposis tubuh, cadangan energi & protein.cadangan energi & protein.

Pengukuran antropometri yang sering dilakukan:

1.1. Berat badan (BB): Berat badan (BB): mengetahui massa tubuh.mengetahui massa tubuh.

2.2. Panjang/tinggi badan (PB/TB): Panjang/tinggi badan (PB/TB): mengetahui dimensi linearmengetahui dimensi linear

11

Page 12: 3. Penilaian Status Gizi

7. Tebal lipatan lemak dibawah kulit (TLBK)7. Tebal lipatan lemak dibawah kulit (TLBK)

Pengukuran status gizi anak dilakukan dengan Pengukuran status gizi anak dilakukan dengan menggunakan indeks antropometri berikut :menggunakan indeks antropometri berikut :

1.1. Indeks berat badan menurut umur (BB/U)Indeks berat badan menurut umur (BB/U)

2. Indeks berat badan menurut 2. Indeks berat badan menurut panjang/tinggi badan (BB/TB)panjang/tinggi badan (BB/TB)

3. Indeks panjang/tinggi badan 3. Indeks panjang/tinggi badan menurut umur (TB/U atau PB/U)menurut umur (TB/U atau PB/U)

4. Indeks gabungan (BB/U; BB/TB; TB/U)4. Indeks gabungan (BB/U; BB/TB; TB/U)

5. Indeks lingkar lengan atas (LILA)5. Indeks lingkar lengan atas (LILA)

6. Indeks lingkar kepala menurut umur (LK/U) 6. Indeks lingkar kepala menurut umur (LK/U)

12

Page 13: 3. Penilaian Status Gizi

Kategori Status Gizi pada Berbagai Ukuran Antropometri

Sangat Kurus(< -3.0 SD)

Gizi Buruk(< - 3.0 SD)

Kurus /Wasted(< -2.0 SD)

Gizi Kurang(< - 2.0 SD)

Normal(-2.0 SD s/d +2.0 SD)

Pendek/stunted< -2.0 SD

Gizi Baik(-2.0 SD s/d +2.0 SD)

Gemuk(> 2.0 SD baku

WHO NCHS)

Normal( - 2.0 SD baku WHO

NCHS )

Gizi Lebih(> 2.0 SD baku WHO

NCHS)

BB/TBTB/UBB/U

13

Page 14: 3. Penilaian Status Gizi

IMT = BB (kg) TB (m)2

IMTIMT

< 17,00< 17,00

17,0 – 18,417,0 – 18,4

18,5 – 25,018,5 – 25,0

25,1 – 27,025,1 – 27,0

> 27,0> 27,0

Kategori Kurus sekali

Kurus NormalGemuk

Gemuk sekali

Ukuran Status Gizi untuk Dewasa adalah IMTUkuran Status Gizi untuk Dewasa adalah IMT

14

Page 15: 3. Penilaian Status Gizi

4. Cara Klinis4. Cara Klinis

metode laboratorium digunakan sebagai pelengkap metode klinis

riwayat medis dan pengujian fisik

mendeteksi tanda dan gejala yang berhubungan dengan malnutrisi

tanda dan gejala sering tidak spesifik, berkembang jika tahap deplesi zat gizi sudah

parah

15

Page 16: 3. Penilaian Status Gizi

•Tanda & Gejala Kurang Energi Protein (KEP)Tanda & Gejala Kurang Energi Protein (KEP)

- pembengkakan kaki dan tangan- wajah sembab, otot kendur- rambut kemerahan & mudah putus- muka seperti bulan

- muka seperti orang dewasa- kulit keriput

- rambut kemerahan & agak jarang

- kurus & tinggal tulang, diikuti dehidrasi

MarasmusMarasmus

KwashiorkorKwashiorkor

16

Page 17: 3. Penilaian Status Gizi

17

N0 Gizi kurang Tanda & Gejala

1. kurang vitamin A kurang vitamin A (KVA) (KVA)

•Buta senja•Xerophtalmia

2. anemia (kurang besi)anemia (kurang besi) •Cepat lelah•Nafas pendek•Denyut jantung kencang•Susah buang air besar•Kepala pusing•Nafsu makan kurang•Mata berkunang-kunang•Pucat (wajah, bibir, telapak tangan & kaki, lipatan pelupuk mata sebelah dalam)

Page 18: 3. Penilaian Status Gizi

18

N0 Gizi kurang Tanda & Gejala

3. Kurang iodium •Pembengkakan kelenjar gondok•Gangguan pertumbuhan fisik•Hambatan mental•Bisu tuli

4. Kurang vitamin C

•Gusi membengkak•gusi kemerahan dan mudah berdarah jika ditekan

5. Kurang vitamin B2

•Bibir kering pecah-pecah•Sudut bibir luka sobek•Kulit sekitar hidung kering dan kasar berbintik-bintik•Kornea mata banyak terdapat urat darah halus