3-Mineral
-
Upload
haerani-haeruddin -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of 3-Mineral
PENGERTIAN MINERAL:
Benda padat homogen yang terbentuk
secara alami oleh proses anorganik dan
mempunyai susunan kimia tertentu serta
pengaturan ion-ion atau atom yang teratur
Pengertian kristal:Benda padat homogen yang dibatasi oleh
bidang-bidang rata yang merupakan
perwujudan luar dari suatu pengaturan ion –
ion yang terartur
PENGERTIAN MINERAL OLEH BEBERAPA AHLI A mineral is an element or chemical compound that is normally crystalline and that
has been formed as a result of geological processes" (Nickel, E. H., 1995).
"Minerals are naturally-occurring inorganic substances with a definite and predictable chemical composition and physical properties." (O' Donoghue, 1990).
"A mineral is a naturally occurring homogeneous solid, inorganically formed, with a definite chemical composition and an ordered atomic arrangement" (Mason, et al,1968).
"These... minerals ...can be distinguished from one another by individual characteristics that arise directly from the kinds of atoms they contain and the arrangements these atoms make inside them" (Sinkankas, 1966).
"A mineral is a body produced by the processes of inorganic nature, having usually a definite chemical composition and, if formed under favorable conditions, a certain characteristic atomic structure which is expressed in its crystalline form and other physical properties" (Dana & Ford, 1932).
"Every distinct chemical compound occurring in inorganic nature, having a definite molecular structure or system of crystallization and well-defined physical properties, constitutes a mineral species" (Brush & Penfield, 1898).
BEBARAPA ISTILAH YANG BERKAITAN ERAT
DENGAN MINERAL:
Mineral primer: mineral yang terbentuk melalui proseskristalisasi pada saat pembekuan magma terjadi(Bowens reaction series)
Mineral sekunder: mineral yang terbentuk dari prosespelapukan mineral primer ataupun penggabunganhasil pelapukan mineral primer
Mineral Essensial: mineral yang terdapat dalam jumlahyang cukup banyak yang dapat dipergunakan dalamklasifikasi identifikasi batuan
Mineral Felsik : mineral yang berwarna cerah (terang) mempunyai berat jenis <2,8 gram/cm3 (kuarsa danfelsdpar)
Mineral Mafik: mineral yang berwarna gelap (kelam) yang mempunyai berat jenis >2,8 gram/cm3 (olivin, amphibol, mika)
Berdasarkan sifat dan unsur pembentuknya, maka
mineral dapat dibagi menjadi 8 (delapan) golongan,
sebagai berikut :
1.Golongan Unsur (native element)
2.Golongan Sulfida
3.Golongan Oksida dan Hidroksida
4.Golongan Halida
5.Golongan Karbonat, Nitrat dan Borat
6.Golongan Sulfat dan Kromat
7.Golongan Posfat
8.Golongan Silikat
• Golongan Silikat: merupakan grup
terbesar dalam mineral. Sebagian besar
batuan yang ada di bumi >95% adalah
termasuk kelompok silikat. Silikat terdiri
dari silikon dan oksigen dengan ion
tambahan seperti aluminium,
magnesium, besi dan kalsium. Contoh
mineral seperti feldspar, kuarsa, olivin,
piroksen, amphibol dan mika.
Bowens Reaction Series
Discontinous series
Olivin
(Mg, Fe)2SiO4
Pyroxene
(Ca,Mg,Fe)SiO3
Amphibole/Hornblende
(Ca, Mg, Fe, Al) (OH)2(Si4O11)2
Biotite
(K2(Mg,Fe)2(OH)2(AlSi3O10)
Continoues series
K-Feldspar
(K,Na)AlSi3O8
Ca-Plagioklas (Ca-Al2Si2O8)
Na-Plagioklas (Na-AlSi3O8)
Muscovite
KAl2(OH)2(AlSi3O10)
Quartz
SiO2
• Anorthite
• Bytownit
• Labradorite
• Andesin
• Oligoklas
• Albit
Maf i c
Intermediate
Felsic
Ultramafic
Kurang
stabil
stabil
• Golongan Karbonat, merupakan mineralyang terdiri dari anion (CO3)
2- dantermasuk kalsit dan aragonit (keduanyamerupakan kalsium karbonat), dolomit(magnesium/kalsium karbonat) dan siderit(besi karbonat). Karbonat terbentuk padalingkungan laut oleh endapan sisaorganisme laut.
Kelas Sulfat. terdiri dari anion sulfat, SO42-.
Biasanya terbentuk di daerah evaporitikyang tinggi kadar airnya perlahan-lahanmenguap sehingga formasi sulfat danhalida berinteraksi. Contoh sulfat: anhydrit(kalsium sulfat), barit (barium sulfat).
Kelas Halida, halida adalah grup mineralyang membentuk garam alami (salts) dantermasuk flourit (kalsium fluorida), halit(natrium khlorida), silvit (kalium khlorida),dan sal amoniak (amonium khlorida).Halida, seperti halnya sulfat, ditemukanjuga di daerah evaporitik
• Kelas Oksida, Oksida sangatlah penting dalam
dunia pertambangan karena bijih (ores) terbentuk
dari mineral-mineral dari kelas oksida. Kelas
mineral ini juga mempengaruhi perubahan Kutub
Magnetik Bumi. Biasanya terbentuk dekat dengan
permukaan bumi, teroksidasi dari hasil pelapukan
mineral lain dan sebagai mineral asesori pada
batuan beku kerak dan mantel bumi. Contoh
mineral Oksida; hematit (besi oksida), magnetit
(besi oksida), chromit (besi khromium oksida),
spinel (magnesium aluminium oksida – mineral
pembentuk mantel), ilmenit (besi titanium oksida),
rutil (titanium dioksida), dan ice (hidrogen oksida)
juga termasuk mineral-mineral hidroksida.
Kelas Sulfida, hampir serupa dengan KelasOksida, pembentuk bijih (ores). Contohnyatermasuk pirit (terkenal dengan sebutan emaspalsu ‘fools’ gold), chalcopirit (tembaga besisulfida), pentlandit (nikel besi sulfida), dangalena (timbal sulfida). Termasuk juga selenida,tellurida, arsenida, antimonida, bismuthinida,dan sulfosalts.
Kelas Fosfat, termasuk mineral dengantetrahedral unit PO4 phosphorus, antimoni,arsenik atau vanadium. Fosfat yang umumadalah apatite yang merupakan mineralbiologis yang ditemukan dalam gigi dan tulanghewan. Termasuk juga mineral arsenate,vanadate, dan mineral-mineral antimonat.
SIFAT FISIKA MINERAL: Warna mineral
Warna merupakan refleksi dari daya serap mineral
terhadap cahaya yang mengenainya. Warna
adalah sifat fisika mineral yang paling mudah
dikenali, tetapi tidak dapat dijadikan dasar untuk
menentukan jenis mineralnya, karena ada mineral
yang sama tapi warnanya berbeda dan ada juga
mineral yang berbeda tapi warnanya sama.
Cerat
Adalah warna mineral dalam keadaan bubuk.
Warna ini biasanya berbeda dengan warna
aslinya, warna bubuk dapat dilihat dengan jalan
menggoreskannya pada plat porselen.
SIFAT FISIKA MINERAL:
Kilap
Kilap merupakan kenampakan atau kualitas cahaya yang terefleksi dari permukaan suatu mineral. Kilap ini dibagi dua, yaitu :
Kilap logam (metallic luster)
Kilap non logam (non metallic luster)
Kilap logam pada umumnya terdapat pada mineral-mineral yang bersifat logam, sedangkan kilap non logam terdapatpada mineral yang bukan logam dan ini terdiri atas:
Kilap kaca (gelas), contohnya : Kuarsa
Kilap sutera, contohnya : Gypsum (CaSO4·2H2O)
Kilap damar, contonya : Belerang (S)
Kilap lemak, contohnya : Sphalerit (ZnS)
Kilap Intan, contohnya : Anglesit (PbSO4)
SIFAT FISIKA MINERAL:
Belahan
Adalah sifat mineral yang cenderung pecah sepanjang bidang yang teratur atau melalui bidang tertentu dalam bentuk bidang yang rata.
Belahan ini dibagi menjadi :
Sempurna, bila mineral cenderung untuk pecah pada bidang belahyang rata dan sukar untuk terbelah pada bidang lain.
Tidak sempurna, juga terdapat bidang belah tapi juga dapat pecaharah lain.
Tidak jelas, kecenderungan untuk pecah pada semua arah samabesarnya.
Pecahan
Adalah sifat mineral untuk pecah tidak mengikuti bidang belahnya. Sifatini terdiri dari :
Rata
Tidak rata
Tidak jelas
SIFAT FISIKA MINERAL: Kekerasan
Merupakan daya tahan mineral terhadap tekanan ataupungoresan-goresan dari luar. Mineral yang lunak akan mudahtergores sedang mineral yang keras lebih tahan terhadapgoresan.
Untuk penentuan tingkat kekerasan suatu mineral, digunakanskala Mohs sebagai standart kekerasan suatu mineral .
Tingkat kekerasan mineral berdasarkan skala mohs oleh Friedrich Mohs 1822.
MINERAL TINGKAT KEKERASAN
Talk 1
Gypsum 2
Calcite 3
Flourite 4
Apatite 5
Feldspar 6
Quartz 7
Topaz 8
Corundum 9
Diamond 10
SIFAT FISIKA MINERAL: Tingkat kekerasan suatu mineral dapat juga diukur dengan
menggunakan alat-alat sepeti yang terdapat pada tabelyang terdapat di bawah. Alat ini digunakan dengan caramenggoreskannya pada mineral yang akan diuji tingkatkekerasannya. Jika mineralnya tahan terhadap goresan alatyang diujikan berarti kekerasan di atas alat tersebut demikianjuga sebaliknya.
Alat-alat yang dapat digunakan untuk mengukur tingkatkekerasan suatu mineral oleh Lange.
Nama Tingkat kekerasan
Pensil 1
Garam 2
Kuku jari 2,5 – 3
Kawat 4
Kaca 5 – 7
Pisau baja atau jarum 5,5 – 6
SIFAT FISIKA MINERAL:
Berat jenis (density)
Berat jenis dipengaruhi oleh kepadatan struktur atom mineral
tersebut. Penentuannya dapat dilakukan dengan cara
menimbangnya dalam udara atau dalam air.
Untuk penentuan berat jenis digunakan standart :
a. ≥ 3 : untuk mineral logam
b. < 3 : untuk mineral non logam
contoh mineral dan berat jenisnya :
Karbonat : 2,71
Chalcopyrit : 4
Intan: : 3 – 5
Galena : 5 – 7
Sistem kristal
Sistem kristal (struktur kristal) yang ada pada mineral ada 7 (tujuh), yaitu :
1. Kubus (kubik)
2. Tetragonal
3. Trigonal
4. Heksagonal
5. Orthorhombik
6. Triklin
7. Monoklin
SIFAT FISIKA MINERAL:
SIFAT FISIKA MINERAL: Tenacity (ketahanan dari mineral)
Merupakan sifat fisik dari mineral yang berupa kemampuan
mineral untuk ditempa atau dengan kata lain ketahanan
mineral terhadap pematahan,pengerusan, pembengkokan
ataupun pengirisan. Adapun peristilahan yang digunakan
untuk menyatakan ketahanan ini, antara lain:
Brittle (rapuh), bila mudah retak/hancur
Elastis; suatu mineral bila dibengkokkan akan kembali
pada posisi semula bila tekanan dihilangkan.
Flexible; bila tekanan dihilangkan tidak dapat kembali
pada posisi semula.
Sectile; bila mineral dapat diiris dengan pisau (tipis-tipis).
Ductile; suatu mineral yang dapat dibentuk seperti kawat.
Maleabel; suatu mineral yang dapat ditempa.
SIFAT KIMIA MINERAL:
Komposisi kimia suatu mineral merupakan
hal yang sangat mendasar, karena
beberapa sifat-sifat mineral sangat
tergantung dari susunan kimianya. Selain
komposisi kimia, sifat-sifat mineral juga
tergantung kepada susunan meruang dari
atom-atom penyusun dan ikatan antar
atom-atom penyusun mineral,.
contoh: unsur Kalsium, Karbon dan Oksigen
pada batuan Karbonat (CaCO3), dll.