3 macam kommed

download 3 macam kommed

of 8

Transcript of 3 macam kommed

  • 7/29/2019 3 macam kommed

    1/8

    1

    EpilepsiGejala Klinis Epilepsi

    Epilepsi terbagi atas dua bentuk yang umum, yaitu:

    (1) Grand malBiasanya mengakibatkan kekejangan dengan

    hilangnya koordinasi.

    (2) Petit malMengakibatkan hilangnya kesadaran tetapi tanpa

    kekejangan dan kehilangan kontrol yang nyata. Pasien

    dalam keadaan berdiri, bahkan tidak akan kehilangan

    keseimbangan, hanya kelihatan memeiliki ekspresi

    kosong selama beberapa saat.

    Kedua bentuk epilepsi ini umumnya berakhir dengan

    sendirinya dan yang dibutuhkan hanyalah menunggu

    sampai kesadaran muncul kembali.

    Tanda-tanda Klinis

    - Hilangnya kesadaran petit mal- Kontraksi otot-otot secara umum (tahap kronis)- Kejang-kejang tubuh yang tidak dapat dikontrol

    (tahap kronis) grand mal

    -

    interkontinenHal-hal yang Harus Diperhatikan pada Pasien Epilepsi

    1) Edukasi mengenai perawatan yang dilakukan kepadapasien.

    2) Mengkondisikan ruangan senyaman mungkin agarpasien tidak nervous, karena nervous dapat memicu

    kambuhnya epilepsi.

    3) Perawatan diberikan 90 menit setelah pasien makan.4) Jikan pasien sangat nervous, sebaiknya diberikan obat

    penenang tambahan.

    Kegawatdaruratan pada Pasien Epilepsi

    1) Petit mal:- Proses penyembuhan pada serangan petit mal

    berlangsung cepat, dan tidak ada pencegahan khusus

    yang perlu dilaksanakan. Jika perawatan gigi sudah

    dimulai, maka dapat dilanjukan kembali.

    - Semua peralatan disekitar penderita harusdisingkirkan

    2) Grand mal:- Penanganan seperti pada pasien tidak sadar- Sangat penting untuk mengangkat seluruh benda-

    benda yang lepas dari dalam mulut, terutama geligi

    tiruan penuh, dan melindungi lidah dari kerusakan.

    - Semua peralatan disekitar penderita harusdisingkirkan

    - Dapat memberikan alat bantu pernafasan Brook- Tahap klonik/ kejang jarang berakhir lebih dari

    beberapa menit dan diikuti dengan keadaan

    mengantuk yang akan berlangsung selama beberapa

    menit sampai beberapa jam, dimana selama masa

    tersebut pasien akan berbicara dengan ucapan yang

    tidak jelas, mengeluh sakit kepala dan umumnya

    merasa tidak sehat. Jika perawatan gigi sudah

    dimulai, maka sebaiknya dipersingkat.

    - Kadang-kadang pada epilepsi yang tidak stabil,serangan mungkin berlangsung lama atau diikutidengan serangan lain dalam waktuy yang cepat.

    Apabila hal ini terjadi, dengan fase klonik

    berlangsung lebih dari 10 menit, maka diperlukan

    advis medis dari dokter ahli atau bantuan ambulans.

    - Jika bantuan yang diharapkan belum datang,persediaan benzodiazepines pada praktik dapat

    diberikan secara intravena. Diazepam atau

    midazolam 10mg yang diberikan secara intravena,

    secara perlahan dapat menggagalkan serangan.

    Kadang-kadang bila dibutuhkan dosis yang lebih

    besar, mintalah advis medis dari dokter ahli sebelum

    memberikan dosis yang melebihi jumlah ini.

    AsmaGejala Klinis Asma

    Asma adalah penyakit inflamasi kronik saluran napas

    dengan sejumlah sel dan elemen sel yang berperan.

    Inflamasi kronik hipereaktivitas saluran napas

    meningkat episodik berulang : sesak napas, mengi,

    dada terasa berat dan batuk terutama pada malam atau

    dinihari. Gejala episodik tersebut berhubungan dengan

    obstruksi saluran napas yang difus dengan derajat

    bervariasi dan bersifat reversibel baik secara spontan ataudengan pengobatan.

    Strategi penatalaksanaan:

    - Pendidikan penderita- Identifikasi dan menghindari faktor pencetus- Obat-obatan untuk mengontrol asma- Penentuan klasifikasi asma- Penatalaksanaan eksaserbasi akut yang adekuat- Pemantauan dan pengobatan asma jangka panjang- Latihan fisik atau kebugaran jasmani

    Hal-hal yang Harus Diperhatikan pada Pasien Asma

    1) Posisikan pasien harus tenang dan rileks2) Mempersiapkan bronkodilator pada penderita asma

    bronchial

    3) Pada asma kardial dihindarkan penambahanvasokonstriktor

    Kegawatdaruratan pada Pasien Asma

    1) Mempersiapkan IDT (Inhaler Dosis Terukur)aerosol

    - IDT dikocok, tutup dibuka- Inhaler dipegang tegak, ekspirasi pelan-pelan- Inhaler di antara bibir yang rapat, inspirasi pelan-

    pelan, kanester ditekan tarik napas dalam-dalam

    - Tahan napas sampai 10 detik atau hitung 10x2) Naikkan dosis inhaler 2 kali lipat saat kambuh3) Menempatkan pasien dalam posisi senyaman

    mungkin dengan menegakkan tubuh pasien dengan

    tangan terlentang.

    Infark MiokardPenyakit jantung mempunyai hubungan penting dengan

    praktek kedokteran gigi karena banyak alasan, termasuk

    resiko bahwa pengobatan oral bisa mengakibatkan

    endokarditis bakterialis, penjalaran nyeri insufisiensi

    koroner ke wajah bagian bawah dan mandibulum, dan

    bahaya anestesi umum dan anestesi lokal dengan adrenalin

    pada pasien demikian.Infark miokardium adalah penyebab

  • 7/29/2019 3 macam kommed

    2/8

    2

    kedaruratan utama pada pembedahan gigi dan pengenalan

    awal oleh ahli bedah mulut mungkin bisa menyelamatkan

    jiwa seseorang.

    Gejala Klinis Infark Miokard

    Kebanyakan pasien dengan infark miokard akut

    mencari pengobatan karena rasa sakit didada. Namun

    demikian ,gambaran klinis bisa bervariasi dari pasien

    yang datang untuk melakukan pemeriksaan rutin,

    sampai pada pasien yang merasa nyeri di substernal

    yang hebat dan secara cepat berkembang menjadisyok dan eadem pulmonal, dan ada pula pasien yang

    baru saja tampak sehat lalu tiba-tiba meninggal.

    Serangan infark miokard biasanya akut, dengan rasa

    sakit seperti angina,tetapi tidak seperti angina yang

    biasa, maka disini terdapat rasa penekanan yang luar

    biasa pada dada atau perasaan akan datangnya

    kematian. Bila pasien sebelumnya pernah mendapat

    serangan angina ,maka ia tabu bahwa sesuatu yang

    berbeda dari serangan angina sebelumnya sedang

    berlangsung. Juga, kebalikan dengan angina yang

    biasa, infark miokard akut terjadi sewaktu pasien

    dalam keadaan istirahat ,sering pada jam-jam awaldipagi hari. Nitrogliserin tidaklah mengurangkan rasa

    sakitnya yang bisa kemudian menghilang berkurang

    dan bisa pula bertahan berjam-jam malahan berhari-

    hari. Nausea dan vomitus merupakan penyerta rasa

    sakit tsb dan bisa hebat, terlebih-lebih apabila

    diberikan martin untuk rasa sakitnya.

    Rasa sakitnya adalah diffus dan bersifat mencekam,

    mencekik, mencengkeram atau membor. Paling nyata

    didaerah subternal, dari mana ia menyebar kedua

    lengan, kerongkongan atau dagu, atau abdomen

    sebelah atas (sehingga ia mirip dengan kolik

    cholelithiasis, cholesistitis akut ulkus peptikum akut

    atau pancreatitis akut).

    Terdapat laporan adanya infark miokard tanpa rasa

    sakit. Namun hila pasien-pasien ini ditanya secara

    cermat, mereka biasanya menerangkan adanya

    gangguan pencernaan atau rasa benjol didada yang

    samar-samar yang hanya sedikit menimbulkan rasa

    tidak enak/senang. Sekali-sekali pasien akan

    mengalami rasa napas yang pendek (seperti orang

    yang kelelahan) dan bukanya tekanan pada

    substernal.Sekali-sekali bisa pula terjadi

    cekukan/singultus akibat irritasi diapragma oleh infarkdinding inferior. pasien biasanya tetap sadar ,tetapi

    bisa gelisah, cemas atau bingung. Syncope adalah

    jarang, ketidak sadaran akibat iskemi serebral, sebab

    cardiac output yang berkurang bisa sekali-sekali

    terjadi.Bila pasien-pasien ditanyai secara cermat,

    mereka sering menyatakan bahwa untuk masa yang

    bervariasi sebelum serangan dari hari 1 hingga 2

    minggu ) ,rasa sakit anginanya menjadi lebih parah

    serta tidak bereaksi baik tidak terhadap pemberian

    nitrogliserin atau mereka mulai merasa distres/rasa

    tidak enak substernal yang tersamar atau gangguan

    pencernaan (gejala -gejala permulaan /ancaman

    /pertanda). Bila serangan-serangan angina menghebat

    ini bisa merupakan petunjuk bahwa ada angina yang

    tidak stabil (unstable angina) dan bahwasanya

    dibutuhkan pengobatan yang lebih agresif.

    Bila diperiksa, pasien sering memperlihatkan wajah

    pucat bagai abu dengan berkeringat , kulit yang dingin

    .walaupun bila tanda-tanda klinis dari syok tidak

    dijumpai.

    Nadi biasanya cepat, kecuali bila ada blok/hambatan

    AV yang komplit atau inkomplit. Dalam beberapa jam,

    kondisi klinis pasien mulai membaik, tetapi demamsering berkembang. Suhu meninggi untuk beberapa

    hari, sampai 102 derajat Fahrenheid atau lebih tinggi,

    dan kemudian perlahan-lahan turun ,kembali normal

    pada akhir dari minggu pertama.

    Hal yg Harus Diperhatikan pada Pasien Infark Miokard

    1) Dalam 6 bulan pertamaKarena tingginya resiko rekurensi infark miokard dan

    aritmia pada pasien ini, pekerjaan dokter gigi harus

    dibatasi pada perawatan paliatif saja. Pengobatan gigi

    emergensi harus dibebaskan terkontrol, lingkungan

    dipantau. Penggunaan vasokonstriktor pada anestesi

    lokal relatif dikontraindikasikan.2) Dalam periode 6-12 bulanProsedur bedah sederhana dan non-bedah harus

    dilaksanankan dengan penggunaan bijaksana anestesi

    lokal. Lidocaine 2% dengan lidokain 1:100.000, dan

    mepivacaine 2% dengan levonordefrin 1:20.000, harus

    dibatasi sampai 2 Carpule untuk masing-masing

    pekerjaan. Prosedur elektif kompleks, restoratif dan

    bedah, masih relatif dikontraindikasikan.

    3) Periode > 1 tahun yang laluPenting untuk diingat bahwa pasien-pasien ini masih

    memiliki penyakit arteri koroner yang penting

    meskipun mereka stabil sepanjang tahun sebelumnya.

    Mereka mampu, walaupun, lebih siap mentolerir

    prosedur pembedahan non-gigi dibandingkan pasien-

    pasien dengan infark miokard yang lebih baru terjadi.

    Jika pasien memiliki komplikasi infark miokard dengan

    gejala sisa seperti aritmia dan gagal jantung kongestif,

    perencanaan gigi harus diubah pada kenyataannya.

    Sebagai contoh pembuatan gigi palsu parsial yang

    mudah dilepas akan lebih disukai dibandingkan

    protese tanam periodontal kompleks. Lagi,

    pembatasan vasokonstriktor hingga 2 Carpule anestesi

    lokal konvensional dengan epinefrin 1:100.000 ataulevonordefrin 1:20.000 atau yang sebanding masih

    direkomendasikan.

    Kegawatdaruratan pada Pasien Infark Miokard

    1) Evaluasi gigi harus termasuk daftar riwayat lengkapseluruh tanggal infark miokard yang dialami pasien.

    2) Anamnesa juga harus mendata komplikasi setelahinfark miokard. Riwayat nyeri dada substernal juga

    harus menjadikan dokter gigi waspada terhadap

    kemungkinan angina. Dispnoe, ortopnea, dispnoe

    nokturnal paroksismal, dan edema perifer bisa

    mengindikasikan gagal jantung kongestif. Palpitasi

  • 7/29/2019 3 macam kommed

    3/8

    3

    atau sinkop harusnya mengesankan kemungkinan

    aritmia atau kelainan kondiksi.

    3) Terkadang dibutuhkan diskusi singkat dengan dokterpribadi pasien, untuk mendefinisikan status medis

    pasien. Pemeriksaan fisik terbaru, EKG, dan

    roentgenogram dada semuanya sumber informasi

    yang penting dimiliki sebelum terapi gigi awal.

    Abnormalitas apapun harus dialamatkan dengan

    tepat.

    4) Pasien yang mengalami infark miokard akut tanpakomplikasi bisa mentolerir prosedur-prosedur (tipe Isampai IV) durasi singkat setiap saat mengikuti

    kejadian. Prosedur yang menimbulkan tekanan lebih

    baik ditunda sampai 6 bulan setelah infark. Konsultasi

    dengan dokter disarankan.

    5) Tampaknya tidak terdapat kontraindikasi padapenggunaan epinefrin dalam konsentrasi 1:100.000

    pada anestesi lokal pada pasien-pasien ini. Namun,

    protokol untuk meminimalkan penggunaan

    vasokonstriktor harus dilaksanakan. Komunikasi yang

    baik antara pasien-dokter gigi, mengurangi stres, dan

    pemantauan adalah penting untuk manajemen tepatpada pasien paska infark.

    TrakeitisGejala Klinis Trakeitis

    Trakeitis merupakan nyeri dada bagian tengah (tetapi sulit

    didiagnosa), terasa di belakang sternum yang bertambah

    parah sewaktu batuk. Penyakit ini kemungkinan diderita

    penderita ISPA dan batuk kering.

    Rasa sakit pada daerah lateral dada yang menjadi lebih

    parah sewaktu batuk dan menarik nafas yang dlam,

    mungkin menimbulkan pleurisi.Hal-hal yang Harus Diperhatikan pada Pasien Trakeitis

    Rasa cemas yang mungkin timbul pada beberapa orang

    sewaktu perawatan gigi atau bila pernah mengalami

    rasa sakit sewaktu dirawat oleh dokter gigi, dapat

    menyebabkan hiperventilasi dan memeperhebat rasa

    skir

    Kegawatdaruratan pada Pasien Trakeitis

    1) Baringkan dengan wajah di bawah2) Bila memungkinkan lakukan oksigenasi3) Bila tidak tertangani kirim ke rumah sakit4) Posisikan setengah duduk bila ada tanda-tanda gagal

    jantung

    BronkitisGejala Klinis Bronkitis

    Bronkitis adalah peradangan akut pada bronkus dancabang-cabangnya, yang mengakibatkan terjadinya edema

    dan pembentukan mukus. Walaupun diagnosis bronkitis

    sering merupakan diagnosis yang sering dibuat, pada anak

    keadaan ini agaknya bukan merupakan suatu penyakit

    tersendiri tetapi merupakan akibat dari beberapa keadaan

    lain pada saluran napas atas dan bawah. Manifefstasi

    klinis biasanya terjadi akut mengikuti suatu infeksi saluran

    napas atas.

    Hal-hal yang Harus Diperhatikan pada Pasien Bronkitis

    Pada tindakan perawatan yang paling penting adalah

    mengontrol batuk dan mengontrol lender dengan cara

    sering mengubah posisi, banyak minum, inhalasi,

    nebulizer. Untuk tindakan medisnya jangan berikan

    antihistamin yang berlebihan.

    Kegawatdaruratan Pasien Bronkitis

    Penatalaksanaanya apabila terjadi kegawatdaruratan

    hampir sama dengan trakeitis. Yaitu:

    1) Baringkan pasien dengan wajah di bawah2) Berikan oksigen apabila mungkin3) Mintalah bantuan medis atau ambulan.4) Rawatlah pasien dalam posisi duduk, bila ada

    tanda-tanda gagal jantung dengan dispnea dan

    sputum yang berbusa serta bercak darah.

    HipertensiGejala Klinis Hipertensi

    Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak

    menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja

    beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercayaberhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal

    sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit

    kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan

    dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita

    hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan

    darah yang normal.

    Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati,

    bisa timbul gejala berikut: sakit kepala, kelelahan, mual,

    muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur

    yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata,

    jantung dan ginjal.

    Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunankesadaran dan bahkan koma karena terjadi

    pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati

    hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

    Hal yang Harus Diperhatikan dan penatalaksanaan

    kegawatdaruratan pada Pasien Hipertensi

    1) Peranan dokter gigiSebagai seorang dokter gigi, kita haruslah lebih berhati

    hati dengan pasien jenis ini,oleh karena pasien ini

    cenderung mempunyai pendarahan yang berlebihan bila

    dilakukan pencabutan gigi misalnya. Pasien yang

    menkonsumsi obat hipertensi nampaknya mempunyai

    kepekaan yang lebih terhadap epinefrin yang terkandung

    dalam larutan anestesia, dan nampaknya pasien ini juga

    membutuhkan bantuan untuk berdiri dari supine posisi di

    dental chair.

    2) efek samping obat hipertensiBeberapa obat obatan juga menyebabkan dry mouth (

    mulut kering ). Hal ini tidak menguntungkan karena saliva

    atau air liur berfungsi sebagai pembilas makanan,

    menetralkan asam dari bakteri, dan melumasi mulut. Bila

    saliva ini berkurang makan hal ini memicu terjadinya

    cavities ( lubang gigi ), gum disease ( penyakit gusi ) dan

    iritasi pada mulut. Dan juga kemungkinan penderita akankesulitan untuk memakai denturenya karena support dari

    saliva ini yang tidak memadai.

    http://www.1800dentist.com/encyclopedia/articles/cavities.aspxhttp://www.1800dentist.com/encyclopedia/articles/gum_disease.aspxhttp://www.1800dentist.com/encyclopedia/articles/gum_disease.aspxhttp://www.1800dentist.com/encyclopedia/articles/gum_disease.aspxhttp://www.1800dentist.com/encyclopedia/articles/gum_disease.aspxhttp://www.1800dentist.com/encyclopedia/articles/cavities.aspx
  • 7/29/2019 3 macam kommed

    4/8

    4

    Beberapa obat hipertensi dapat mengakibatkan mulut

    kering atau mengganggu indera pengecap. Golongan

    kalsium antagonis, kadang dapat menyebabkan gusi

    membengkak dan menebal, hingga sulit mengunyah. Pada

    beberapa kasus, gingivektomi mungkin diperlukan.Perlu

    diperhatikan juga pada prosedur gigi yang membutuhkan

    anestesi, terutama jika obat anestesi mengandung

    epinefrin. Penggunaan epinefrin pada beberapa pasien

    hipertensi dapat menyebabkan perubahan kardiovaskular,

    angina, serangan jantung, dan aritmia.Pengobatan pada pasien hipertensi biasanya digunakan

    lebih dari satu macam golongan obat, misalnya: golongan

    obat anti hipertensi (mis: captopril) dan golongan obat

    diuretik.

    - Resiko-resiko yang dapat terjadi pada pencabutan gigipenderita hipertensi, antara lain :

    Resiko akibat Anestesi lokal pada penderita hipertensi.

    Larutan anestesi lokal yang sering dipakai untuk

    pencabutan gigi adalah lidokain yang dicampur dengan

    adrenalin dengan dosis 1:80.000 dalam setiap cc

    larutan. Konsentrasi adrenalin tersebut dapat

    dikatakan relatif rendah, bila dibandingkan denganjumlah adrenalin endogen yang dihasilkan oleh tubuh

    saat terjadi stres atau timbul rasa nyeri akibat tindakan

    invasif. Tetapi bila terjadi injeksi intravaskular maka

    akan menimbulkan efek yang berbahaya karena dosis

    adrenalin tersebut menjadi relatif tinggi. Masuknya

    adrenalin ke dalam pembuluh darah bisa

    menimbulkan: takikardi, stroke volume meningkat,

    sehingga tekanan darah menjadi tinggi. Resiko yang

    lain adalah terjadinya ischemia otot jantung yang

    menyebabkan angina pectoris, bila berat bisa

    berakibat fatal yaitu infark myocardium. Adrenalin

    masih dapat digunakan pada penderita dengan

    hipertensi asal kandungannya tidak lebih atau sama

    dengan 1:200.000. Dapat juga digunakan obat anestesi

    lokal yang lain, yaitu Mepivacaine 3% karena dengan

    konsentrasi tersebut mepivacaine mempunyai efek

    vasokonstriksi ringan, sehingga tidak perlu diberikan

    campuran vasokonstriktor.

    Gagal JantungGejala Klinis Gagal Jantung

    Tanda dan gejala utama dari gagal jantung adalah

    nafas pendek, edema pulpo, kongesti vena sistemik

    dan edema. Tidak semua penderita akan mempunyai

    semua perubahan dan sangat penting mengenal gejala

    pada anak-anak dan orang usia lanjut yang mungkin

    sedikit berbeda.

    Denyut nadi tidak terkontrol (kurang dari 50x per

    menit saat serangan).

    Hal yg Harus Diperhatikan pada Pasien Gagal Jantung

    Denyut nadi, sangat penting dalam tanda klinisgagal jantung.

    Respiratory (R), pernafasan pasien juga perludiperhatikan.

    Kegawatdaruratan pada Pasien Gagal Jantung

    Jika pasien kehabisan nafas bisa diberikanbantuan oksigen.

    Jika keadaan semakin parah dan pasienpingsan karena kecemasan perawatan dapat

    segera diteruskan, tapi jika karena kondisi

    klinis penurunan denyut nadi dan pernafasan

    maka perawatan harus segera dihentikan.

    Diabetes MelitusGejala Klinis Diabetes Melitus

    Komplikasi oral yang paling telihat pada

    diabetes baik tipe 1 maupun 2 dapat diamati pada

    pasien diabetes tak terkontrol. Beberapa penelitian

    menunjukkan bahwa ketika hiperglikemia terkontrol

    baik, manifestasi oral minimal dan manifestasi

    tersebut bahkan tidak terlihat pada beberapa

    pasien. Penemuan intraoral antara lain penyakit

    periodontal yang prevalensinya lebih parah dan

    lebih tinggi terlihat dibandingkan dengan pada

    pasien non-diabetes, xerostomia, burning mouth

    syndrome (BMS), candidiasis, penyembuhan lukayang tertunda dan abnormal, peningkatan

    kecenderungan infeksi, penurunan aliran saliva dan

    pembesaran glandula saliva.

    Beberapa komplikasi ini dapat seara langsung

    berhubungan dengan peningkatan cairan yang

    berkaitan dengan urinasi berlebihan pada pasien

    diabetes tak terkontrol sedangkan lainnya, terutama

    zerostomia, dapat dipengaruhi atau secara langsung

    tergantung pada tipe medikasi yang diperoleh

    pasien.

    Xerostomia, yang merupakan konsekuensi

    menurunnya aliran saliva, dapat memacu burningmouth syndrome (BMS) dan karies, yang juga

    memfasilitasi perkembangan candidiasis. Beberapa

    penelitian menunjukkan peningkatan prevalensi

    karies pada pasien diabetes sedangkan penelitian

    lain menunjukkan kebalikannya. Perkembangan

    karies dapat dipengaruhi oleh kenaikan tingkat

    glukosa pada sekresi saliva, terutama pada pasien

    diabetes tak terkontrol, sedangkan pada pasien

    yang terkontrol hal tersebut dapat minimal karena

    asupan karbohidrat yang rendah.

    Secara statistik telah dibuktikan bahwa

    diabetes merupakan salah satu faktor predisposisi

    perkembangan penyakit periodontal. Inflamasi

    gingiva, meskipun dengan kadar plak yang rendah,

    lebih prevalen pada pasien diabetes tak terkontrol

    daripada pasien non-diabetes. Penderita diabetes

    terkontrol mempunyai prevalensi gingivitis yang

    sama dengan pasien non- diabetes. Penderita

    diabetes dewasa muda dan remaja mempunyai

    prevalensi inflamasi gingiva hipertrofi yang lebih

    tinggi dan penyakit periodontal daripada pasien

    non-diabetes. Abses periodontal rekuren juga

    termasuk penemuan tipikal pasien diabetes.Manifestasi klinis panyakit periodontal pada

    pasien dewasa dan dewasa muda lebih parah

  • 7/29/2019 3 macam kommed

    5/8

    5

    daripada yang diamati pada populasi non-diabetes.

    Penemuan ini telah didokumentasikan dengan baik

    pada populasi India Pima yang mempunyai

    prevalensi diabetes mellitus tipe 2 paling tinggi

    diantara kelompok etnis lainnya. Pasien dengan

    diabetes mempunyai prevalensu attachment loss

    dan bone loss paling tinggi dibandingkan dengan

    kontrol usia yang sama. Pasien diabetes juga

    mempunyai kemungkinan peningkatan kerusakan

    periodontal dengan subjek berusia 15 34 tahunberisiko dua kali lebih besar mengalami kerusakan

    periodontal dibandingkan dengan subjek normal.

    Hal-hal yang Harus Diperhatikan pada Pasien

    Diabetes Melitus

    1) Pasien diabetes tipe 1 dan 2 terkontrol biasanyadapat menerima semua tindakan perawatan

    dental tanpa pencegahan tertentu.

    2) Dokter gigi harus mengetahui tipe dan dosisinsulin, termasuk medikasi lainnya yang diminum

    pasien.

    3) Dokter gigi sebaiknya mengetahui apakah pasienmempunyai riwayat serangan. hipoglikemik dantanda dan gejala yang menyertai. Kemungkinan

    serangan hipoglikemik meningkat jika telah

    terjadi serangan sebelumnya (lihat tanda dan

    gelana hipoglikemia di bawa h).

    4) Dalam rangka menghindari episode hipoglikemiaketika mendapatkan perawatan dental,

    dianjurkan untuk menjadwalkan pasien

    berdasarkan waktu aktivitas insulin tertinggi

    yang bervariasi dari 30 menit hingga 8 jam

    setelah injeksi tergantung tipe insulinnya.

    Dengan demikian, kunjungan tidak haruse selalu

    di pagi hari.

    5) Pasien harus disarankan untuk tidak menggantidosis dan waktu administrasi insulin, serta tidak

    mengganti dietnya.

    6) Disarankan untuk menyediakan jus jeruk ditempat praktik atau bentuk lain glukosa, yang

    diberikan pada pasien yang menunjukkan tanda-

    tanda awal hipoglikemia. Biasanya, dosis 6 oz

    semua jus buah atau minuman lain mengandung

    karbohidrat dapat membalik gejala hipoglikemi.

    7) Jika pasien menerapkan monitoring glukosadarah mandiri, ia dianjurkan untuk membawaglukometernya sendiri.

    8) Tekanan emosi dan fisik meningkatkan jumlahkortisol dan epinefrin yang disekresikan sehingga

    menginduksi hiperglikei. Dengan demikian, jika

    pasien terlihat gelisah, sedasi pratindakan dapat

    dipertimbangkan.

    9) Jika prosedur jangka panjang, terutama bedah,hendak dilakukan, sebaiknya berkonsultasi

    dengan dokter pasien.

    10) Konsultasi dengan dokter pasien diwajibkanjika:

    - Pasien mempunyai komplikasi sistemik diabetesseperti penyakit jantung atau ginjal.

    - Pasien kesulitan untuk mengontrol diabetesatau sedang mengonsumsi dosis besar insulin.

    - P asien mempunyai infeksi oral akut sepertiabses periapikal atau absesperiodontal.

    11)Hospitalisasi mungkin diperlukan pada pasienpoin 10a atau 10b di atas.

    12)Antibiotika sebaiknya diresepkan bagi pasienpoin 10 di atas untuk mencegah infeksi sekunder

    atau komplikasi infeksi pra-eksis dan untuk

    mempercepat penyembuhan luka.13)Perawatan kasus-kasus parah penyakit

    periodontal pada pasien diabetes, bersamaan

    dengan prosedur bedah, mungkin memerlukan

    penggunaan tetrasiklin sistemik. Tetrasiklin

    dapat membantu tidak hanya kondisi

    periodontal, tetapi juga dapat mengontrol

    hiperglikemia.

    Kegawatdaruratan pada Pasien Diabetes Melitus

    Hipoglikemia

    1) Jika pasien sadar, bujuklah agar minum-minumanyang mengandung gula. Pilihaan yang baik adalah sari

    buah jeruk dengan tambahan gula.2) Jika pasien dengan cepat kehilangan kesadaran,

    berikan injeksi glukagon 1 mg IM ini akan menaikkan

    guladarah sampai batas normal dalam beberapa

    menit, dengan mengaktifkan glikogen hati. Sebaiknya

    sediakan satu ampul glukagon pada setiap praktek

    dokter gigi.

    3) Segera setelah pemberian glukagon, mintalahbantuan medis.

    Hiperglikemia

    1) Hiperglikemia prakoma atau yang sebenarnya tidaklahmerupakan keadaan yang sangat darurat, tidak

    seperti hipoglikemia. Jika ada keraguan akan bentuk

    diabetes yang diderita, berikan glukosa secara oral

    seperti telah diterangkan di atas, karena tidak akan

    menimbulkan gangguan pada diabetes hiperglikemia,

    namun bisa menyelamatkan pasien hipoglikemia dari

    kerusakan yang permanen.

    2) Jika infeksi adalah faktor pencetus, pastikan bahwainfeksi ini dirawat dengan baik.

    3) Rujuk segera pasien kedokter ahli melalui telpon.Alergi

    Gejala Klinis Alergi

    (1) Gatal-gatal pada seluruh badan yang mendadak(2) Urtikaria yang mendadak(3) Merah pada seluruh badan(4) Kecemasan yang akut(5) Pernapasan yang berbunyi(6) Rasa tertekan pada dada dan sesak napas(7) Sakit pada perut, mual, dan muntah(8) Kelumpuhan/kolaps sirkulasi(9) Kematian

    Hal-hal yang Harus Diperhatikan pada Pasien AlergiSyok anafilaksis dapat terjadi dalam beberapa menit

    akibat pasien sensitif terhadap obat-obatan tertentu

  • 7/29/2019 3 macam kommed

    6/8

    6

    dan dapat berkembang menjadi syok. Selalu tanyakan

    kepada pasien sebelum memberikan obat apapun,

    apakah ia alergi terhadap obat tertentu. Anafilaksis

    dapat terjadi tanpa riwayat alergi dan serangan tidak

    terjadi dengan segera. Keadaan ini dapat terjadi

    setelah pasien tidak lagi menerima obat itu.

    Kegawatdaruratan pada Pasien Alergi

    1) Baringkan pasien pada posisi horizontal2) Berikan injeksi adrenalin 1:1000 dengan perlahan-

    lahan secara intramuskular untuk mencegah terjadinyasyok dengan kecepatan 1 ml/menit. Jika diijeksikan

    secara subkutan dengan cepat pada pasien yang syok,

    maka tidak dapat diabsorbsi dengan sempurna karena

    adanya kegagalan sirkulasi perifer. Tidak ada resiko

    fibrilasi ventrikular asalkan injeksi intramuskular cukup

    dalam dan aspirasi sebelum injeksi menunjukkan

    bahwa pembuluh tidak rusak tanpa disengaja.

    Sebaiknya injeksi diberikan dalam selang waktu 15

    menit sampai kelihatan hasilnya.

    3) Berikan injeksi hidrokortison suksinat 200mg IV untukmenekan respon alergi yang berikutnya.

    4) Berikan injeksi klorpeniramin maleat 10-20 mg IMuntuk mengurangi pelepasan histamin yang lebih

    banyak

    5) Berikan oksigen6) Minta bantuan medis dan atau bantuan ambulan

    AnemiaGejala Klinis Anemia

    (1) Keletihan(2) Mudah lelah bila berolahraga(3) Sulit konsentrasi, atau mudah lupa(4) Warna kulit dan bagian putih kornea mata tampak

    kekuning-kuningan

    (5) Nyeri tulangHal-hal yang Harus Diperhatikan pada Pasien Anemia

    1) Pada compromised medis ini hal hal yang perludiperhatikan adalah gejala klinis yang tampak pada

    pasien sewaktu dating ke tempat praktek dokter gigi

    diantaranya pada penderita anemia ini terdapat cirri

    khusus yaitu wajah yang terlihat pucat, disertai dengan

    letih lemah dan lesu serta pada rongga mulut pasien

    terlihat mukosa yang pucat serta adanya kandida.

    2) Kekambuhan yang sewaktu waktu terjadi padapenderita anemia pada saat melakukan perawatan gigi

    yaitu apabila terjadi pingsan,mual dan muntah karena

    pada penderita anemia ini kurangnya nafsu makan

    sehingga proses pengkosongan lambung sangat cepat.

    3) Apabila terjadi demam tinggi pada saat ditengahtengah perawatan.

    4) Terjadi pendarahan apabila melakukan tindakanbedah.

    10. Kegawatdaruratan pada Pasien Anemia

    1) Apabila terjadi pingsan maka gunakan prinsipP,A,B,C,D yaitu position,aitway dan

    breathing,coreective definitife,sebisa mungkinmenjaga jalan nafas dan meletakkan pasien senyaman

    mungkin.

    2) Apabila pasien mengalami letih lemah dan lesusebaiknya dihentikan perawatan dan diberi minum

    yang hangat seperti the hangat dll.

    3) Meminimalkan tindakan bedah karena apabila terjadipendarahan maka kondisi pasien akan semakin buruk.

    4) Sediakan makan makanan yang bernutrisi tinggisebagai asupan terhadap pasien anemia,misalnya:

    susu,roti dll.

    HemofiliGejala Klinis Hemofili

    Dalam anamnesa biasanya akan di dapatkan riwayat

    adanya salah seorang anggota keluarga laki-laki yang

    menderita penyakit yang sama yaitu adanya perdarahan

    abnormal. Beratnya perdarahn bervariawsia akan tetapi

    biasanya beratnya perdarahan itu sama dalam satu

    keluarga. Sering perdarahan akibat sirkulasi adalah

    manifestasi pertama pada seseorang menderita hemofili.

    Oleh karena perdarahan dimulai sejak kecil sehingga

    haemarhtros ( sebagai akibat jatuh pada saat kelenjar

    berjalan yang menyebabkan perdarahan sendi merupakangejala yang paling sering dijumpai dari penderita hemofili

    ini.

    Hal-hal yang Harus Diperhatikan pada Pasien Hemofili

    1) Perawatan periodontalPerawatan periodontal dapat menjadi salah satu pencetus

    terjadinya perdarahan. Pemberian periodontal dressing

    dengan atau tanpa topical antifibriolytic agents dapat

    merupakan cara dalam menghentikan perdarahan.

    Pemakaian obat kumur yang mengandung chlorhexidine

    gluconate dapat menjaga kebersihan mulut. Pemberian

    penerangan secara lengkap bagi pasien sebelum tindakan

    merupakan langkah awal yang baik, sehingga pasien akan

    mengerti kemungkinan komplikasi-komplikasi yang akan

    terjadi.

    2) Pemakaian geligi tiruan lepasanPasien dengan gangguan perdarahan dapat dianjurkan

    untuk menggunakan geligi tiruan lepasan selama geligi

    tiruan itu nyaman dipakai. Perawatan periodontal tetap

    perlu dilakukan untuk mempertahankan gigi yang masih

    ada.

    3) Perawatan ortodontiPemakaian alat ortodonti lepasan dan cekat dapat

    dilakukan, namun tetap diperhatikan kekuatan tekan yangakan mengenai gusi agar perdarahan tidak terjadi.

    Menjaga kebersihan gigi dan mulut merupakan

    persyaratan utama agar perdarahan spontan tidak terjadi.

    4) PenambalanPemakaian matrix dan wedges saat penambalan perlu

    diperhatikan dengan benar. Luka yang diakibatkan karena

    pemakaian yang salah dapat menjadi masalah saat

    melakukan penambalan.

    5) Perawatan endodontikPerawatan endodontik konvensional sangat dianjurkan

    bagi pasien dengan gangguan perdarahan, oleh karena

    pemakaian jarum endodontik yang melebihi apeks akanmenyebabkan perdarahan terus-menerus sehingga

    sehingga akan mengendap di dalam saluran akar.

  • 7/29/2019 3 macam kommed

    7/8

    7

    6) Anestesi dan penanggulangan rasa sakitRasa sakit pada gigi dapat ditanggulangi dengan

    memberikan parasetamol atau asetaminofen.

    Penggunaan aspirin harus dihindari oleh karena dapat

    menjadi menimbulkan penghambatan agregasi platelet.

    Apabila akan memberikan NSAID hendaknya melakukan

    konsultasi terlebih dahulu dengan ahli hematologi oleh

    karena golongan obat ini dapat menimbulkan

    penghambatan agregasi platelet. Anesthesi lokal dengan

    cara infiltrasi pada daerah bukal, intra papilary, danintraligamen tidak memerlukan obat anti hemostatik

    namun anesthesi dengan cara blok mandibula dan

    infiltrasi lingual harus diberikan anti hemostatik.

    Kegawatdaruratan pada Pasien Hemofili

    1. Hentikan perawatan2. Mengonsumsi makanan atau minum secukupnya.3. Melakukan olahraga ringan.4. Hindari penggunaan aspirin karena dapat

    meningkatkan perdarahan.

    HepatitisGejala Klinis HepatitisSemua pasien harus dianggap sebagai pembaha hepatitis,

    terutama hepatitis B, sebab kebanyakan pembawa tidak

    terdiagnosa. Jika pasien menderita infeksi akut hepatitis A

    dan B, (mmisalnya: jaundis) perawatan sebaiknya

    dilakukan dirumah sakit. Pasien yang termasuk pada

    kelompok yang beresiko tinggi bisa diidentifikasi dari

    riwayatnya. Gejala Hepatitis:

    (1) Hepatitis APada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan

    mengalami sakit seperti kuning, keletihan, demam, hilang

    selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yangberwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah

    demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang

    lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.

    (2) Hepatits BSecara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B

    yang akut adalah demam, sakit perut dan kuning

    (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi

    penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak

    tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang

    lain menjadi lebih beresiko.

    (3) Hepatitis CPenderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita

    Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi

    telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa

    gejala yang samar diantaranya adalah ; Lelah, Hilang

    selera makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap dan Kulit

    atau mata menjadi kuning yang disebut "jaundice" (jarang

    terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan

    peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun

    demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang

    enzyme hati fluktuasi bahkan normal.

    Hal-hal yang Harus Diperhatikan pada PasienHepatitis

    1) Semua tenaga praktek dokter gigi yang berkontakdengan pasien sebaiknya mendapat vaksinasi.

    2) Lakukan pemeriksaan riwayat penyakit secaramenyeluruh dan teliti untuk setiap pasien dan

    perbaruhan secara teratur.

    3) Atur agar pasien dirawat paling akhir.4) Gunakan bahan dan peralatan yang disposibel (Sekali

    pakai) bila memungkinkan. Lindungi kontrol peralatan

    dan pegangan lampu unit dengan cling filem.

    5) Pastikan bahwa seluruh peralatan yang nondisposibelsungguh-sungguh bersih kemudian disterilkan denganautoklaf.

    6) Operator dan asisten harus memakai sarung tangan,masker, jubah dan kaca mata.

    7) Pastikan bahwa peralatan aspirasi mendorong udarakeluar dari bangunan praktek itu.

    8) Beri perhatian khusus untuk mencegak luka tertusukjarum suntik.

    9) Buatlah semua bahan cetakan dengan silikon danrendam dalam glutaraldehid 2% selama 3 jam.

    10) Bakar seluruh sampah/barang-barang bekas pakai

    yang disposibel.Kegawatdaruratan pada Pasien Hepatitis

    Penderita Hipertensi yang masuk dalam stage I dan stage

    II masih memungkinkan untuk dilakukan tindakan

    pencabutan gigi karena resiko perdarahan yang terjadi

    pasca pencabutan relatif masih dapat terkontrol (Little,

    1997). Pada penderita hipertensi dengan stage II

    sebaiknya di rujuk terlebih dahulu ke bagian penyakit

    dalam agar pasien dapat dipersiapkan sebelum tindakan.

    Pengobatan pada pasien hipertensi biasanya digunakan

    lebih dari satu macam golongan obat, misalnya: golongan

    obat anti hipertensi (mis: captopril) dan golongan obat

    diuretik.

    Resiko-resiko yang dapat terjadi pada pencabutan gigi

    penderita hipertensi, antara lain :

    1) Resiko akibat Anestesi lokal pada penderita hipertensiLarutan anestesi lokal yang sering dipakai untuk

    pencabutan gigi adalah lidokain yang dicampur dengan

    adrenalin dengan dosis 1:80.000 dalam setiap cc larutan.

    Konsentrasi adrenalin tersebut dapat dikatakan relatif

    rendah, bila dibandingkan dengan jumlah adrenalin

    endogen yang dihasilkan oleh tubuh saat terjadi stres atau

    timbul rasa nyeri akibat tindakan invasif. Tetapi bila terjadi

    injeksi intravaskular maka akan menimbulkan efek yangberbahaya karena dosis adrenalin tersebut menjadi relatif

    tinggi. Masuknya adrenalin ke dalam pembuluh darah bisa

    menimbulkan: takikardi, stroke volume meningkat,

    sehingga tekanan darah menjadi tinggi. Resiko yang lain

    adalah terjadinya ischemia otot jantung yang

    menyebabkan angina pectoris, bila berat bisa berakibat

    fatal yaitu infark myocardium. Adrenalin masih dapat

    digunakan pada penderita dengan hipertensi asal

    kandungannya tidak lebih atau sama dengan 1:200.000.

    Dapat juga digunakan obat anestesi lokal yang lain, yaitu

    Mepivacaine 3% karena dengan konsentrasi tersebut

    mepivacaine mempunyai efek vasokonstriksi ringan,

    sehingga tidak perlu diberikan campuran vasokonstriktor.

  • 7/29/2019 3 macam kommed

    8/8

    8

    2) Resiko akibat ekstraksi gigi pada penderita hipertensiKomplikasi akibat pencabutan gigi adalah terjadinya

    perdarahan yang sulit dihentikan. Perdarahan bisa terjadi

    dalam bentuk perdarahan hebat yang sulit berhenti saat

    dilakukannya tindakan pencabutan gigi, atau bisa berupa

    oozing (rembesan darah) yang membandel setelah

    tindakan pencabutan gigi selesai.

    TBCGejala Klinis TBC

    (1) Demam tidak terlalu tinggi berlangsung lama, biasadirasakan pada malam hari di sertai keringat malam.

    (2) Penurunan nafsu makan dan berat badan.(3) Batuk selama lebih dari 3 minggu(4) Malaise(5) Pada anak-anak jika terjadi infeksi sekunder kearah

    otak dapat mengakibatkan meningitis dengan gejala

    demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan

    kejang-kejang.

    1 2. Hal-hal yang Harus Diperhatikan pada Pasien TBC

    1)

    Sebagai dokter gigi harus memperhatikan keadaanpasien mulai sejak awal dating karena kebanyakan

    kasus TB tidak di ketahui oleh pasien tersebut.

    2) Proteksi terhadap operator menjadi faktor utamadalam perawatan ini.

    3) Bila sudah di ketahui pasien perawatan gigi denganpenyakit sistemik TB, sebaiknya perawatan dilakukan

    pada saat keadaan pasien baik, tidak dalam timbulnya

    gejala.

    Kegawatdaruratan pada Pasien TBC

    Dilakukan hanya jika pasien batuk darah maka dihentikan

    perawatan dan diselesaikan dulu timbulnya gejala TBC.

    AutisGejala Klinis Autis

    (1) Gangguan pada bidang komunikasi verbal dan nonverbal

    - Terlambat bicara atau tidak dapat berbicara.- Mengeluarkan kata kata yang tidak dapat

    dimengerti oleh orang lain yang sering disebut

    sebagai bahasa planet.

    - Tidak mengerti dan tidak menggunakan kata katadalam konteks yang sesuai.

    - Bicara tidak digunakan untuk komunikasi.- Meniru atau membeo, beberapa anak sangat pandai

    menirukan nyanyian, nada, maupun katakatanya

    tanpa mengerti artinya.

    - Kadang bicara monoton seperti robot.- Mimik muka datar.- Seperti anak tuli, tetapi bila mendengar suara yang

    disukainya akan bereaksi dengan cepat.

    (2) Gangguan pada bidang interaksi sosial- Menolak atau menghindar untuk bertatap muka .- anak mengalami ketulian.- Merasa tidak senang dan menolak bila dipeluk.- Tidak ada usaha untuk melakukan interaksi dengan

    orang.

    - Bila menginginkan sesuatu ia akan menarik tanganorang yang terdekat dan mengharapkan orang

    tersebut melakukan sesuatu untuknya.

    - Bila didekati untuk bermain justru menjauh .- Tidak berbagi kesenangan dengan orang lain.- Kadang mereka masih mendekati orang lain untuk

    makan atau duduk di pangkuan sebentar, kemudian

    berdiri tanpa memperlihatkan mimik apapum.

    - Keengganan untuk berinteraksi lebih nyata pada anaksebaya dibandingkan terhadap orang tuanya.

    (3) Gangguan pada bidang perilaku dan bermain- Seperti tidak mengerti cara bermain, bermain sangat

    monoton dan melakukan gerakan yang sama

    berulangulang sampai berjamjam.

    - Bila sudah senang satu mainan tidak mau mainanyang lain dan cara bermainnya juga aneh.

    - Keterpakuan pada roda (dapat memegang rodamobilmobilan terus menerus untuk waktu

    lama)atau sesuatu yang berputar.

    - Terdapat kelekatan dengan bendabenda tertentu,seperti sepotong tali, kartu, kertas, gambar yang

    terus dipegang dan dibawa kemana- mana.- Sering memperhatikan jari jarinya sendiri, kipas

    angin yang berputar, air yang bergerak.

    - Perilaku ritualistik sering terjadi .- Anak dapat terlihat hiperaktif sekali, misal; tidak

    dapat diam, lari kesana sini, melompat lompat,

    berputar putar, memukul benda berulang ulang.

    - Dapat juga anak terlalu diam.(4) Gangguan pada bidang perasaan dan emosi- Tidak ada atau kurangnya rasa empati, misal melihat

    anak menangis tidak merasa kasihan, bahkan merasa

    terganggu, sehingga anak yang sedang menangis

    akan di datangi dan dipukulnya.

    - Tertawa tawa sendiri , menangis atau marah marah tanpa sebab yang nyata.

    - Sering mengamuk tidak terkendali ( temper tantrum), terutama bila tidak mendapatkan apa yang

    diingginkan, bahkan dapat menjadi agresif dan

    dekstruktif.

    (5) Gangguan dalam persepsi sensoris- Menciumcium, menggigit, atau menjilat mainan

    atau benda apa saja.

    - Bila mendengar suara keras langsung menutupmata.

    - Tidak menyukai rabaan dan pelukan . biladigendong cenderung merosot untuk melepaskan

    diri dari pelukan.

    - Rasa tidak nyaman bila memakai pakaian denganbahan tertentu

    Kegawatdaruratan pada Pasien Autis

    Jika pasien autis, lebih baik di bawa ke ahlinya. Bukan

    praktek dokter gigi lagi melainkan membentuk sebuah tim

    dengan para ahlinya. Dan memerlukan general anastesi

    untuk perawatan gigi anak autis.