3 Klasifikasi Sifat-sifat Tanah

49
KLASIFIKASI SIFAT-SIFAT TANAH

description

akuntansi

Transcript of 3 Klasifikasi Sifat-sifat Tanah

KLASIFIKASI SIFAT-SIFAT TANAH

2 golongan besar tanah , yaitu :

tanah berbutir kasar, : gravel dan sand tanah berbutir halus, : silt dan clay

Yang paling berpengaruh terhadap perilaku engineeringnyaTanah berbutir kasar :

tekstur dan distribusi ukuran butir

ANALISA SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)

Tanah berbutir halus :kehadiran air

BATAS-BATAS ATTERBERG (ATTERBERG LIMITS)

sieve analysis

ASTM (1980) : C 136 dan D 422 AASHTO (1978) T27 dan T 88

Standar ukuran saringan dan hubungannya dengan lubang saringan

US Standart Sieve (No)

Sieve opening (mm)

4

10

20

40

60

100

140

200

4,75

2,00

0,85

0,425

0,25

0,15

0,106

0,075

saringan

Untuk tanah berbutir halus (< no 200 US Standart Sieve)

Menggunakan analisa hidrometer ASTM (1980) D422, AASHTO (1978) T88.

KURVA DISTRIBUSI UKURAN BUTIR well graded : tanah bergradasi tidak

seragam uniform graded : tanah bergradasi

seragam (poor graded) gap graded : tanah bergradasi berjenjang

Analisa ayakan (massa contoh tanah kering = 450 gr)

Untuk menentukan tipe gradasi

Visual Rumus :

- Koefisien keseragaman (Cu)

- Koefisien kelengkungan (Cc)

Untuk menentukan tipe gradasi

Koefisien keseragaman :

D60 = diameter butir (dalam mm) yang berhubungan dengan 60% lolos

D10 = diameter butir (dalam mm) yang berhubungan dengan 10% lolos

10

60

D

DCu

Harga Cu makin kecil : tanah makin seragam

Cu = 1 : tanah hanya mempunyai 1 ukuran

Tanah yang bergradasi sangat jelek : pasir pantai, Cu = 2 atau 3

Tanah dengan gradasi sangat baik : Cu >15 atau lebih

Harga Cu sampai dengan 1000

Koefisien kelengkungan =

D30 = diameter butir (dalam mm) dimana 30% lolos saringan

Cc di antara 1 dan 3 : gradasi baik, sepanjang Cu > 4 untuk kerikil Cu > 6 untuk pasir

)60)(10(

)30( 2

DD

DCc

Contoh Soal :

1. Dari kurva distribusi ukuran butir yang ditunjukkan pada gambar 1.2, hitung D10, Cu, Cc untuk tiap kurva distribusi ukuran butir tersebut.

Soal-Soal

Berikut ini adalah hasil dari analisis ayakan

Ayakan

USA

No

Massa tanah yang tertahan

pada tiap ayakan (gram)

4

10

20

40

60

100

200

lengser

0

21,6

49,5

102,6

89,1

95,6

60,4

31,2

Pertanyaan :

a.Tentukan presentase butiran yang lebih halus (yang lolos) dari tiap-tiap ayakan dan gambarkan kurva distribusi ukuran butirnya

b.Tentukan D10, D30, D60 dari kurva distribusi ukuran butir tersebut

c.Hitung koefisien keseragaman Cu

d.Hitung koefisien gradasi Cc

e.Beri komentar bagaimana gradasi tanah tersebut

Bentuk Partikel

Batas-batas Atterberg (Atterberg,1900)

batas susut (shrinkage limits). batas plastis (plastic limits), batas cair (liquid limits).

BATAS CAIR (LL) / ASTM D-423

Alat terdiri dari mangkok kuningan yang bertumpu pada dasar karet yang keras

Mangkok kuningan dapat diangkat dan dijatuhkan di atas dasar karet keras dengan pengungkit eksentris (cam) oleh alat pemutar.

Alat batas cair

Pasta tanah diletakkan dalam mangkok kuningan kemudian digores tepat di tengahnya dengan menggunakan alat penggores standar.

Dengan menjalankan alat pemutar , mangkok kemudian dinaik turunkan dari ketinggian 0,3937 in (10 mm).

Kadar air tanah yang dibutuhkan untuk menutup goresan yang berjarak 0,5 in (12,7 mm) sepanjang dasar contoh tanah di dalam mangkok sesudah 25 pukulan didefinisikan sebagai batas cair (liquid limit).

Dilakukan sedikitnya 4 x pada tanah yang sama tetapi pada kadar air yang berbeda-beda sehingga jumlah pukulan N, yang dibutuhkan bervariasi antara 15 dan 35.

Kadar air dari tanah (w%), dan jumlah pukulan masing-masing uji digambarkan di atas kertas grafik semi log.

Hubungan antara kadar air dan log N dapat dianggap sebagai garis lurus (kurva aliran /flow curve).

Kadar air yang bersesuaian dengan N = 25, yang ditentukan dari kurva aliran, adalah batas cair dari tanah yang bersangkutan.

BATAS PLASTIS (PL)/ ASTM D 424

Kadar air (w%), dimana tanah apabila digulung sampai dengan diameter 1/8 in (3,2 mm) menjadi retak-retak.

Batas plastis adalah batas terendah dari tingkat keplastisan suatu tanah.

Cara pengujiannya sangat sederhana, yaitu dengan cara menggulung tanah berukuran elipsoida dengan telapak tangan di atas kaca datar

Indeks Plastisitas (plasticity index (PI))

adalah perbedaan antara batas cair dan batas plastis suatu tanah.

PLLLPI

Liquidity Index

LI = (wn – PL) / PI

Comment on the validity of the result of Atterberg limits on soils G and H

Soal-soal Data berikut ini didapat dari uji batas cair dan

batas plastis. Untuk uji suatu batas cair suatu tanah

Uji batas plastis : kadar air = 18%

Banyak pukulan Kadar air (%)

15

20

28

42,0

40,8

39,1

Pertanyaan :

a. Gambarlah kurva aliran dari uji batas cair dan tentukan batas cair tanah

b. Berapakah indeks plasitas tanah

Soal

The soils in this problem have the following Atterberg Limits and natural water contents. Determine the PI and LI for each soil and comment on the general activity

BATAS SUSUT (SL) / ASTM D 427

Kadar air (w%) di mana perubahan volume suatu massa tanah berhenti dinamakan batas susut.

Uji Batas Susut

Uji batas susut di laboratorium menggunakan mangkok poselin dengan diameter 1,75 in (44,4 mm) dan tinggi 0,5 in ( 12,7 mm).

Bagian dalam dari mangkok diolesi vaselin kemudian diisi tanah basah sampai penuh. Permukaan tanah diratakan dengan penggaris (shg rata dg mangkok).

Berat tanah basah di dalam mangkok ditentukan. Tanah dalam mangkok kemudian dikeringkan di dalam oven.

Volume dari contoh tanah yang telah dikeringkan ditentukan dengan menggunakan air raksa

Perhitungan Batas Susut

wi = kadar air tanah mula-mula saat ditempatkan di dalam mangkok uji batas susut

Δw = perubahan kadar air (antara kadar air mula-mula dan kadar air pd batas susut)

(%)(%) wwiSL

1002

21(%) x

m

mmwi

m1 = massa tanah basah dalam mangkok pada saat permulaan pengujian (gram)

m2 = massa tanah kering (gram), lihat gambar

Selain itu

dimana : Vi = volume contoh tanah basah pd permulaan

pengujian (yaitu vol. mangkok, cm3). Vf = volume tanah kering sesudah dikeringkan di

dalam oven ρw = kerapatan air (gr/cm3)

1002

)((%) x

m

wVfViw

Maka didapat

)100()(

)100(22

21

m

wVfVi

m

mmSL

Grafik Plastisitas (Terzaghi dan Peck, 1967)

Tugas :

Tugas 1: kerjakan soal UTS thn 2004-2005