3. keabsahan dan ketidakabsahan

12
MATERI KULIAH SOSIOLOGI KELUARGA GANJIL 2013

description

kesbsahan dan ketidakabsahan dalam perkawinan

Transcript of 3. keabsahan dan ketidakabsahan

Page 1: 3. keabsahan dan ketidakabsahan

MATERI KULIAH SOSIOLOGI KELUARGA

GANJIL 2013

Page 2: 3. keabsahan dan ketidakabsahan

FUNGSI UTAMA SOSIALISASI Anak manusia baru bisa bertahan hidup jika ia

dipelihara dalam sebuah keluarga dan disosialisasi dengan cukup mengenai cara bertahan hidup dan meningkatkan kualitasnya.

Seorang anak yang lahir sekedar karena dorongan seksual semata, tanpa adanya ikatan sosial akan menyebabkan status anak tanpa keluarga.

Persoalan status perkawinan juga menyebabkan pola atau pengaturan terhadap pengabsahan siapa berhak menikah dengan siapa?

Page 3: 3. keabsahan dan ketidakabsahan

KEABSAHAN DAN KEWAJIBAN PERAN Penempatan sosial seorang anak menentukan

kewajiban peran orang dewasa, karena anak adalah simbol berbagai macam hubungan peran penting orang tua, misalnya kemesraan orang tua.

Jika anak tidak memiliki ayah atau ibu yang sah, maka akan menimbulkan kekacauan peran dan kewajiban tersebut. Karena berkaitan dengan ikatan hukum yang mengatur hak dan kewajiban orang tua atas anaknya.

Page 4: 3. keabsahan dan ketidakabsahan

Itu sebabnya senggama sebelum pernikahan itu dianggap jelek, karena akan berdampak pada status perkawinan dan juga status anak nantinya.

Meskipun adan budaya yang memperbolehkan hubungan seks sebelum pernikahan, tapi mereka juga tidak setuju ada anak yang dilahirkan di luar ikatan pernikahan.

Selanjutnya, pengasuhan yang dilakukan oleh ibu dianggap lebih pantas, karena ia yang menggandung. Laki-laki terkesan aneh, jika terlihat dalam pengasuhan (pandangan budaya)

Page 5: 3. keabsahan dan ketidakabsahan

Keabsahan dan ketidakabsahan status anak juga berkaitan dengan garis keturunan, misalnya pembawa nama marga dan hak waris.

Ketidakabsahan status anak, juga menyebabkan anak tidak bersosialisasi secara normal dengan lingkungannya bahkan akan mengalami penderitaan psikologis yang berat, misalnya di tuduh anak haram (celaan sosial)

Page 6: 3. keabsahan dan ketidakabsahan

Norma Sosial dan Jenis Ketidakabsahan5 jenis ketidakabsahan kelahiran:

1. Anak baru dianggap sah jika ia dilahirkan setelah pernikahan.

2. Melarang adanya hubungan perzinahan, bagi mereka yang sudah memiliki pasangan resmi.

3. Hubungan incest merupakan hubungan yang sangat di larang.

4. Larangan umum, hubungan pernikahan beda kasta

5. Larangan pernikahan bagi mereka yang hidup pertarak, seperti pastor.

Page 7: 3. keabsahan dan ketidakabsahan

Jenis ketidakabsahan/penyimpangan: Hidup bersama atas dasar suka sama suka

Pergundikan dimana telah melembaga (geisha di Jepang)

Melahirkan anak pada masa pacaran atau pertunangan

Perselingkuhan

Incest

Kehidupan bersama dengan wanita dari kasta lebih tinggi atau lebih tua.

Page 8: 3. keabsahan dan ketidakabsahan

Norma sosial lainnya yang agak berat adalah pada perkawinan yang tidak memiliki anak, pada kebudayaan tertentu dapat menyebabkan celaan sosial.

Anak yang lahir dari orang tua yang berbeda strata sosial juga akan menyebabkan masalah dalam pemeliharaan, pengakuan dan hak ekonomi. Dalam hubungan yang tidak disetujui akan terjadi penelantaran, tetapi pada yang disetujui akan mendapat keuntungan ekonomi tertentu.

Page 9: 3. keabsahan dan ketidakabsahan

Pengawasan terhadap ketidakabsahan Setiap perilaku yang dianggap menyimpang, selalu

akan mengalami kontrol sosial dari masyarakat, maka dalam hal ini diperlukan penguasaan diri dari individu. Misalnya keluarga atau teman-temannya mengingatkan individu untuk tidak berbuat penyimpangan.

Dalam kebudayaan lama, kontrol terhadap penyimpangan seksual ditandakan dengan pembatasan ruang gerak para gadis dalam perjumpaannya dengan lawan jenis (dipingit).

Page 10: 3. keabsahan dan ketidakabsahan

Dalam kebudayaan baru, maka kontrol terhadap kebebasan menjadi agak longgar, seiring ditemukannya alat kontrasepsi. Akibatnya banyak dijumpai fakta pasangan tinggal serumah atas dasar suka sama suka.

Perjodohan juga dianggap sebagai salah satu bentuk pengawasan terhadap pernikahan. Supaya pernikahan itu disetujui oleh keluarga besar.

Lembaga keagamaan merupakan alat kontrol juga terhadap hubungan seksual dan perkawinan. Walaupun ada banyak kasus, lembaga keagamaan digunakan setelah kehamilan terjadi.

Page 11: 3. keabsahan dan ketidakabsahan

Konsep “kesucian” dianggap sebagai salah satu alat kontrol dalam keabsahan perkawinan. Sayangnya ini hanya berlaku pada perempuan saja dan tidak pada laki-laki, karena berkaitan dengan fakta biologis manusia. Walaupun sekarang sudah mengalami banyak pergeseran dari fisik ke psikologis.

Dalam kondisi masyarakat tertentu kadang kontrol sosial tidak dapat dilakukan, sehingga banyak hubungan seksual dan kelahiran dalam ketidakabsahan. Misalnya daerah perang atau eksploitasi asing atau kawin kontak.

Page 12: 3. keabsahan dan ketidakabsahan

PENUTUPMasalah keabsahan dan ketidakabsahan

merupakan persoalan sosial dan budaya yang berkaitan dengan hubungan pernikahan dan status sosial anak.

Sedapat mungkin masyarakat menghidari ketidakabsahan dengan melakukan kontrol atau pengawasan terhadap perilaku individu atau kelompok sosial tertentu.