3. Instalasi Biomolekuler KEMENTERIAN KESEHATAN … filepemberantasan malaria. Perkembangan...

2
Jl. Masitudju No. 58 Labuan Panimba, Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala , Sulawesi Tengah Email : [email protected] Website : www.donggala.litbang.depkes.go.id Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang BALAI LITBANG P2B2 DONGGALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI “ Menjadi institusi unggulan (center of excellent) penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang “ 4. Instalasi Epidemiologi dan Informatika Kesehatan Instalasi Epidemiologi dan Informatika Kesehatan mempunyai kemampuan – kemampuan, yaitu : n Metodologi penelitian (desain penelitian, penghitungan sampel, dan sampling). n Melakukan analisis statistik (analisis sederhana sampai multivariate statistik dan spasial statistik). n Melakukan analisis spasial epidemiologi. n Pemanfaatan dan penggunaan Global Positioning Systems. n Pemanfaatan software Sistem Informasi Geografis. n Pengelolaan data penginderaan jauh (inderaja). n Surveilans. n Melakukan critical appraisal. n Melakukan analisis terkait bidang humaniora, kebijakan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat. 6. Instalasi Hewan Coba Instalasi Hewan Coba memiliki ruangan untuk pemeliharaan mencit (Mus musculus), marmut (Cavia cobaya) dan tikus putih (Rattus norvegicus). Kemampuan-kemampuan Instalasi Hewan Coba yaitu : n Memelihara dan mengembangbiakkan hewan coba n Pemeriksaan penyakit pada hewan coba n Melakukan penelitian yang berhubungan dengan hewan coba n Menyediakan hewan coba untuk mahasiswa yang ingin melakukan penelitian Fasilitas Teknologi Informasi Balai Litbang P2B2 Donggala mempunyai database spasial berupa peta dan prasarana pendukung penelitian seperti laptop dan komputer dengan software Operating System berlisensi, Software pemetaan dan GIS, GPS Receiver, GPSMap 76 Csx 10 buah, Citra Satelit Digital dan Petadigital/analog serta berbagai program analisis data lainnya. Selain itu koneksi internet telah tersedia dengan koneksi wireless di semua area kantor. Perpustakaan Perpustakaan menyediakan koleksi untuk menunjang kegiatan penelitian dan pengembangan dan pendidikan yang mencakup bidang kesehatan. Jenis pelayanan yang diberikan adalah pelayanan terbuka yaitu pengunjung atau pemakai dapat memilih langsung bahan pustaka yang dibutuhkan untuk dibaca ditempat atau dipinjam selama beberapa hari. Koleksi yang dimiliki perpustakaan Balai Litbang P2B2 Donggala meliputi buku - buku kesehatan, kedokteran, keperawatan, kefarmasian, sosiolosi dan antropologi, statistic, ilmu administrasi pemerintahan, kamus bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, atlas kedokteran, tumbuhan obat Indonesia. Jurnal Vektor Penyakit Selain itu Balai Litbang P2B2 Donggala juga memiliki jurnal ilmiah yaitu Jurnal Vektor Penyakit sebagai publikasi hasil-hasil penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang yang terbit dua kali dalam setahun. Balai Litbang P2B2 Donggala @NIHRDDonggala 08114533658 Hubungi kami : KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2017 Bekerja bersama menjunjung nilai-nilai revolusi mental : integritas, etos kerja, dan gotong royong 3. Instalasi Biomolekuler Instalasi Biomolekuler memiliki lima ruangan yaitu ruangan untuk preparasi, ruang bahan, ruang mixing, ruang PCR dan ruang pembacaan hasil (visualisasi). Instalasi Biomolekuler mempunyai kemampuan-kemampuan, yaitu : n Melakukan identifikasi agen dan vektor penyakit parasitik jaringan secara molekuler dengan PCR. n Melakukan analisis polimorfisme genetik organisme penyakit. n Melakukan pemeriksaan serologi dengan ELISA. 5. Instalasi Sumber Daya Hayati Instalasi Sumber Daya Hayati terdiri dari dua unit, yaitu Unit Sumber Daya Botani dan Unit Sumber Daya Hewani. Kemampuan-kemampuan Instalasi Sumber Daya Hayati yaitu: { Melakukan budidaya tanaman berkhasiat. { Melakukan kegiatan pasca panen. { Membuat sediaan galenika (Ekstraksi dengan metode Maserasi, Dekok, Infundasi, Perkolasi, Sokletasi, Destilasi Minyak atsiri). { Melakukan uji kualitatif tanaman berkhasiat (Alkaloid, Flavonoid, Fenolat, Saponin, Terpenoid/steroid, Tanin/polifenol, Minyak atsiri). { Membuat koleksi herbarium basah dan kering { Pembuatan pupuk kompos (Mendukung kegiatan Budidaya tanaman). { Melakukan Uji khasiat tanaman berkhasiat sebagai insektisida, larvasida, Moluskisida dan anthelmintik (Kerjasama dengan Instalasi Parasitologi, Instalasi Entomologi, Instalasi Hewan Coba dan Instalasi Biomolekuler). { Memelihara Ikan Predator Jentik { Melakukan uji ikan predator jentik. { Pendampingan mahasiswa magang dan penelitian.

Transcript of 3. Instalasi Biomolekuler KEMENTERIAN KESEHATAN … filepemberantasan malaria. Perkembangan...

Jl. Masitudju No. 58 Labuan Panimba, Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala , Sulawesi Tengah

Email : [email protected] : www.donggala.litbang.depkes.go.id

Balai Penelitian dan PengembanganPengendalian Penyakit Bersumber Binatang

BALAI LITBANG P2B2 DONGGALABADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATANKEMENTERIAN KESEHATAN RI

“ Menjadi institusi unggulan (center of excellent)

penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang “

4. Instalasi Epidemiologi dan Informatika Kesehatan

Instalasi Epidemiologi dan Informatika Kesehatan mempunyai kemampuan – kemampuan, yaitu :n Metodologi penelitian (desain penelitian, penghitungan sampel, dan sampling).

n Melakukan analisis statistik (analisis sederhana sampai multivariate

statistik dan spasial statistik).

n Melakukan analisis spasial epidemiologi.

n Pemanfaatan dan penggunaan Global Positioning Systems.

n Pemanfaatan software Sistem Informasi Geografis.

n Pengelolaan data penginderaan jauh (inderaja).

n Surveilans.

n Melakukan critical appraisal.

n Melakukan analisis terkait bidang humaniora, kebijakan kesehatan, dan

pemberdayaan masyarakat.

6. Instalasi Hewan Coba

Instalasi Hewan Coba memiliki ruangan untuk pemeliharaan mencit (Mus musculus), marmut (Cavia cobaya) dan tikus putih (Rattus norvegicus).Kemampuan-kemampuan Instalasi Hewan Coba yaitu :n Memelihara dan mengembangbiakkan hewan coba

n Pemeriksaan penyakit pada hewan coba

n Melakukan penelitian yang berhubungan dengan hewan coba

n Menyediakan hewan coba untuk mahasiswa yang ingin

melakukan penelitian

Fasilitas Teknologi Informasi

Balai Litbang P2B2 Donggala mempunyai database spasial berupa peta dan prasarana pendukung penelitian seperti laptop dan komputer dengan software Operating System berlisensi, Software pemetaan dan GIS, GPS Receiver, GPSMap 76 Csx 10 buah, Citra Satelit Digital dan Petadigital/analog serta berbagai program analisis data lainnya.Selain itu koneksi internet telah tersedia dengan koneksi wireless di semua area kantor.

Perpustakaan

Perpustakaan menyediakan koleksi untuk menunjang kegiatan penelitian dan pengembangan dan pendidikan yang mencakup bidang kesehatan. Jenis pelayanan yang diberikan adalah pelayanan terbuka yaitu pengunjung atau pemakai dapat memilih langsung bahan pustaka yang dibutuhkan untuk dibaca ditempat atau dipinjam selama beberapa hari. Koleksi yang dimiliki perpustakaan Balai Litbang P2B2 Donggala meliputi buku - buku kesehatan, kedokteran, keperawatan, kefarmasian, sosiolosi dan antropologi, statistic, ilmu administrasi pemerintahan, kamus bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, atlas kedokteran, tumbuhan obat Indonesia.

Jurnal Vektor Penyakit

Selain itu Balai Litbang P2B2 Donggala juga memiliki jurnal ilmiah yaitu Jurnal Vektor Penyakit sebagai publikasi hasil-hasil penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang yang terbit dua kali dalam setahun. Balai Litbang P2B2 Donggala @NIHRDDonggala08114533658

Hubungi kami :

KEMENTERIANKESEHATANREPUBLIKINDONESIA

2017

Bekerja bersama menjunjung nilai-nilai revolusi mental :integritas, etos kerja, dan gotong royong

3. Instalasi Biomolekuler

Instalasi Biomolekuler memiliki lima ruangan yaitu ruangan untuk preparasi, ruang bahan, ruang mixing, ruang PCR dan ruang pembacaan hasil (visualisasi). Instalasi Biomolekuler mempunyai kemampuan-kemampuan, yaitu :n Melakukan identifikasi agen dan vektor penyakit parasitik jaringan secara

molekuler dengan PCR.n Melakukan analisis polimorfisme genetik organisme penyakit.n Melakukan pemeriksaan serologi dengan ELISA.

5. Instalasi Sumber Daya Hayati

Instalasi Sumber Daya Hayati terdiri dari dua unit, yaitu Unit Sumber Daya Botani dan Unit Sumber Daya Hewani. Kemampuan-kemampuan Instalasi Sumber Daya Hayati yaitu:{ Melakukan budidaya tanaman berkhasiat.{ Melakukan kegiatan pasca panen.{ Membuat sediaan galenika (Ekstraksi dengan metode Maserasi, Dekok,

Infundasi, Perkolasi, Sokletasi, Destilasi Minyak atsiri).{ Melakukan uji kualitatif tanaman berkhasiat (Alkaloid, Flavonoid,

Fenolat, Saponin, Terpenoid/steroid, Tanin/polifenol, Minyak atsiri).{ Membuat koleksi herbarium basah dan kering{ Pembuatan pupuk kompos (Mendukung kegiatan Budidaya tanaman).{ Melakukan Uji khasiat tanaman berkhasiat sebagai insektisida, larvasida,

Moluskisida dan anthelmintik (Kerjasama dengan Instalasi Parasitologi, Instalasi Entomologi, Instalasi Hewan Coba dan Instalasi Biomolekuler).

{ Memelihara Ikan Predator Jentik{ Melakukan uji ikan predator jentik.{ Pendampingan mahasiswa magang dan penelitian.

KEPALA

SUB BAGIAN

TATA USAHA

SEKSI PROGRAM

DAN KERJASAMA

SEKSI PELAYANAN PENELITIAN

INSTALASI

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Balai Litbang P2B2) merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Badan Litbang Kesehatan yang pada mulanya didirikan untuk meningkatkan kualitas pemberantasan malaria pada tahun 1997. Maka pada tahun tersebut, melalui Proyek Intensifikasi Pemberantasan Penyakit Menular (ICDC) dan Bank Pembangunan Asia (ADB) telah dikembangkan secara bertahap enam Statiun Lapangan Pemberantas Vektor (SLPV) dengan tugas meliputi bimbingan, survei, penelitian dan pengkajian terhadap kualitas upaya pemberantasan malaria. Perkembangan selanjutnya sebagai dampak dari lingkup tugas SLPV tersebut yang lebih terfokus pada kegiatan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), maka pada tanggal 11 Agustus 2000 melalui surat Sekjen Depkes RI dengan Dirjen P2MPLP dan Kepala Badan Litbangkes, telah disepakati mengalihkan pengelolaaan keenam SLPV tersebut kepada Badan Litbangkes. Sebagai tindak lanjutnya, dikeluarkan Keputusan Kepala Badan Litbangkes No. KP.04.04.2.2.2433 tanggal 31 Agustus 2000 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Fungsional Penelitian Vektor dan Reservoir Penyakit (UPF-PVRP), yang isinya menetapkan pembentukan UPF-PVRP pada BPVRP Salatiga. Dalam perkembangan unit tersebut sebagai UPF terdapat hambatan terutama dari segi kewenangan pengelolaan sumber daya (tenaga, sarana dan anggaran). Untuk mengantisipasi masalah tersebut, maka Menkes RI mengeluarkan keputusan No.1406/Menkes/SK/IX/2003 yang melembaga menjadi unit kerja tersendiri sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Litbang yaitu Loka Litbang P2B2. Seiring dengan berkembangnya tugas pokok dan fungsi dan beban kerja yang semakin tinggi, maka sejak tanggal 24 September 2008, Loka Litbang P2B2 Donggala berganti nama dan meningkat kelembagaannya menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Litbang P2B2) Donggala sesuai SK Menkes nomor 895/Menkes/Per/IX/2008 setingkat eselon III B. Operasional pertama kali dilakukan pada tanggal 1 September 1999, yang kemudian dijadikan sebagai hari ulang tahun Balai Litbang P2B2 Donggala.

“Kegiatan penelitian unggulan adalah melaksanakan Penelitian dan Pengembangan Parasitik Jaringan, yaitu Schistosomiasis dan Taeniasis/Sistiserkosis dengan tetap melaksanakan penelitian dan pengembangan terhadap penyakit bersumber lainnya

(malaria,demam berdarah, filariasis, rabies/anthraks, dan flu burung).”Sejarah

Visi

Menjadi institusi unggulan (center of excellent)Penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang.

Misi

1. Meningkatkan pelaksanaan penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang.

2. Meningkatkan pengembangan kapasitas kelembagaan melalui peningkatan sumber daya manusia dan sarana prasarana penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang

3. Meningkatkan jejaring kerjasama dan penyebarluasan hasil-hasil penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang.

Tugas Pokok

Balai Litbang P2B2 mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang.

Fungsi

a. Penyusunan rencana dan program penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang;

b. Pelaksanaan kerjasama penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang;

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan penelitian dan pengembangan pengedalian penyakit bersumber binatang;

d. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan pengendali penyakit sesuai keunggulannya;

e. Penentuan karakteristik epidemiologi penyakit bersumber binatang;f. Pengembangan metode dan teknik pengendalian penyakit bersumber

binatang;g. Pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan pengendalian penyakit

bersumber binatang serta pelayanan masyarakat;h. Pengembangan jaringan informasi dan ilmu pengetahuan teknologi

kesehatan;i. Pelaksanaan diseminasi dan promosi hasil-hasil penelitian dan

pengembangan pengendalian penyakit bersumber binatang;

Sumber Daya Manusia

Sampai dengan pertengahan 2017 tenaga definitif/PNS dan CPNS Balai Litbang P2B2 Donggala berjumlah 42 orang, dengan kualifikasi berpendidikan Strata 2 sebanyak 13 orang , Strata 1 sebanyak 22 orang , Diploma Tiga (D3) sebanyak 5 orang, , SMA/Sederajat sebanyak 1 orang, dan SMP/Sederajat 1 orang.

Jumlah Peneliti di Balai Litbang P2B2 Donggala sampai dengan pertengahan tahun 2017 adalah 21 Peneliti, dengan rincian Peneliti Muda ada 6 orang dan Peneliti Pertama ada 15 orang. Adapun teknik litkayasa berjumlah 3 orang.

Kepakaran peneliti Balai Litbang P2B2 Donggala sampai saat ini ada dua yaitu Epidemiologi dan Biostatistik dengan jumlah peneliti 10 orang dan kepakaran Biologi Lingkungan dengan jumlah peneliti ada 11 orang.

Stuktur Organisasi

Laboratorium/InstalasiMansonia

Anopheles montanus

Coquilletidia Armigeres

Toxorhynchites

Aedes albopictus Aedes aegypti

1. Instalasi Parasitologi

Instalasi Parasitologi memiliki dua laboratorium, yaitu laboratorium protozoologi dan helminthologi.a. Protozoologi

§ Identifikasi parasit malaria secara mikroskopis§ Identifikasi protozoa usus (Entamoeba histolityca, Entamoeba coli,

Balantidium coli, Giardia lamblia}§ Identifikasi Toxoplasmosis§ Identifikasi protozoa lain (Cryptosporodium sp, E.gingivalis)§ Melakukan uji efektifitas obat anti malaria§ Melakukan uji in vivo Plasmodium§ Melakukan uji obat anti malaria dari bahan tanaman

b. Helmintologi

§ Identifikasi cacing parasit (nematoda, trematoda, cestoda) secara

mikroskopis

§ Identifikasi telur cacing parasit dari tinja manusia secara mikroskopis

§ Identifikasi telur cacing parasit dari tinja hewan secara mikroskopis

§ Kultur telur cacing parasit (schistosoma dan cacing tambang)

§ Identifikasi serkaria cacing parasit

§ Kultur cacing schistosoma secara in vivo pada hewan coba

§ Isolasi cacing parasit

§ Pemeriksaan peningkatan komponen darah pada orang terinfeksi

§ Melakukan uji efektifitas obat anti cacing parasit

§ Pembuatan antigen ekskretori sekretori cacing dan pembuatan

antigen soluble

2. Instalasi Entomologi

Instalasi entomologi terbagi atas dua bagian yaitu unit laboratorium vektor dan reservoir dan laboratorium pengujian insektisida.Instalasi entomologi mempunyai kemampuan - kemampuan, yaitu :

n Melakukan kolonisasi nyamuk Aedes aegypti, Aedes albopictus, Culex sp.

n Identifikasi nyamuk yang berkaitan dengan penyakit bersumber binatang,

antara lain Anopheles sp, Culex sp, Aedes sp, Toxorychites sp, Mansonia

sp, Armigeres sp.

n Identifikasi nyamuk vektor dan non vektor.

n Melakukan pembuatan spesimen nyamuk/pinning/koleksi spesimen

serangga yang berhubungan dengan kesehatan.

n Melakukan pembedahan kelenjar saliva untuk mengetahui sporozoit.

n Melakukan pembedahan abdomen nyamuk untuk mengetahui parous

dan nulliparous.

n Melakukan Mounting (membuat preparat larva).

n Melakukan survei entomologi antara lain survei longitudinal dan spot

survei.

n Melakukan analisis lingkungan breeding places nyamuk.

n Pemeriksaan ektoparasit pada tikus.

n Melakukan uji bioassay insektisida.

n Melakukan uji resistensi insektisida baik insektisida yang digunakan di

rumah tangga maupun oleh program.

Beberapa sarana yang disediakan instalasi entomologi :

· Microscope dissecting + compound

· Entomological kit

· WHO susceptibility kit

· Dissecting set

· Pinning kit

· Refractometer

· Termometer ruangan