3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas...

31
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan dalam melakukan penelitian sehingga dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, tidak ditemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian ini. Namun perlu dipelajari beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang tengah dilakukan: 2.1.1 Analisa Perbandingan Metode Erection Girder Menggunakan Launcher Girder Dan Temporary Bridge Dari Segi Biaya Dan Waktu Pada Jembatan Kali Surabaya Mojokerto (Dwi Dian Pratama,Tri Joko Wahyu Adi, ST., MT.PhD jurusan S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)) Dalam perencanaan pembangunan jembatanterdapat rencana metode pelaksanaan kontruksi (Erection) untuk Girder yang digunakan, Metode pelaksanaan kontruksi (Erection) tersebut yaitu dengan Metode Temporary Bridge dan Metode Launcher. Pada awalrencana proyek, yang digunakan adalah metode LauncherGirder sedangkan untuk metode pembanding agar lebihtepat dan efektif menggunakan metode Temporary Bridgemenggunakan jenis Jembatan Truss semi Launcher denganrangka utama profil Baja WF yang direncanakan dengansystem knock down yang dikombinasikan dengan Crawler Crane. Dari perhitungan biaya dan waktu beberapaalternatif didapat hasil yang paling optimal untukpekerjaan erection girder jembatan kali surabaya proyekjalan tol surabaya – mojokerto seksi 4 adalah denganmetode launcher girder dengan biaya sebesarRp.996.000.000,00 dan waktu pelaksanaan 48 hari 2.1.2 Selisih Biaya Dan Waktu Operasional Stockyard Girder Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Portal Crane Pada Proyek Tol Sumo Zona 3 Seksi 1B (Randhi Abdillah Ernanda Fakultas Vokasi Instuntut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2017 )

Transcript of 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas...

Page 1: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

3

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan dalammelakukan penelitian sehingga dapat memperkaya teori yangdigunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitianterdahulu, tidak ditemukan penelitian dengan judul yang sama sepertijudul penelitian ini. Namun perlu dipelajari beberapa penelitian sebagaireferensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian. Berikutmerupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait denganpenelitian yang tengah dilakukan:2.1.1 Analisa Perbandingan Metode Erection Girder

Menggunakan Launcher Girder Dan Temporary BridgeDari Segi Biaya Dan Waktu Pada Jembatan KaliSurabaya Mojokerto (Dwi Dian Pratama,Tri Joko WahyuAdi, ST., MT.PhD jurusan S1 Teknik Sipil, FakultasTeknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi SepuluhNopember (ITS))

Dalam perencanaan pembangunan jembatanterdapat rencana metodepelaksanaan kontruksi (Erection) untuk Girder yang digunakan, Metodepelaksanaan kontruksi (Erection) tersebut yaitu dengan MetodeTemporary Bridge dan Metode Launcher. Pada awalrencana proyek,yang digunakan adalah metode LauncherGirder sedangkan untukmetode pembanding agar lebihtepat dan efektif menggunakan metodeTemporary Bridgemenggunakan jenis Jembatan Truss semi Launcherdenganrangka utama profil Baja WF yang direncanakan dengansystemknock down yang dikombinasikan dengan Crawler Crane. Dariperhitungan biaya dan waktu beberapaalternatif didapat hasil yangpaling optimal untukpekerjaan erection girder jembatan kali surabayaproyekjalan tol surabaya – mojokerto seksi 4 adalah denganmetodelauncher girder dengan biaya sebesarRp.996.000.000,00 dan waktupelaksanaan 48 hari

2.1.2 Selisih Biaya Dan Waktu Operasional Stockyard GirderSebelum Dan Sesudah Menggunakan Portal Crane PadaProyek Tol Sumo Zona 3 Seksi 1B (Randhi AbdillahErnanda Fakultas Vokasi Instuntut Teknologi SepuluhNopember Surabaya 2017 )

Page 2: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

4

Pemasangan girder merupakan salah satu item pekerjaan untukmemasang girder pada pier atau abutmen. Pada proyek tolsumo zona 3seksi 1B ini terdapat jembatan yang melewati Sungai Kali MasSurabaya yang menggunakan struktur girder precast. Sehingga adapekerjaan Pemasangan Girder untukmeletakan girder denganmenggunakan Launcher. Dalam metode pelaksanaan PemasanganGirder dibutuhkan Jack Hydraulic untuk mengangkat girder agar dapatdipindahkan ke Trolley. JackHydraulic memiliki produktvitas yangrendah karena adanya maksimal tinggi angkat dari Jack Hydraulicsehingga memperlama durasi dalam Pemasangan Girder. Sehinggadalamtugas akhir ini ada pergantian metode dalam pengangkatangirderyang sebelumnya menggunakan Jack Hydraulic diganti denganmenggunakan Portal Crane.Dalam Tugas Akhir ini bertujuan untukmengetahui selisihbiaya dan waktu operasional setelah metodepengangkatan diganti menggunakan Portal Crane. Pada tahap awaltugas akhir iniadalah menentukan urutan pekerjaan setelah adapergantian metode pengangkatan dalam pekerjaan Pemasngan Girder.Setelah itu menghitung produktivitas dari Portal Crane itu sendiriuntukmengetahui durasi pengangkatan agar dapat disingkronkan dengan itempekerjaan lain untuk menghasilkan harmonisasi dari masing-masingitem pekerjaan. Dan diakhir tugas akhir ini akan dihitung perbedaanbiaya dan waktu setelah penggantian metode pengangkatan girder.

2.1.3 Estimasi Anggaran Biaya Kontruksi Dan RencanaPenjadwalan Tahap desain Pada PembangunanKampus Bsi Margonda – Depok (Diyan Herwansyahfakultas teknik sipil dan perencanaan universitas gunadarma 2017 )

Tujuan tugas akhir pada penulisan ini adalah merencanakanperhitungan atau estimasi anggaran biaya tahap desain danmerencanakan jadwal pelaksanaanpekerjaan pada Proyek Pembangunan Kampus BinaSarana Informatika(BSI), yang berlokasikan di Jalan Margonda Raya no. 8 Margonda –Depok. Perencanaan Anggaran Biaya berdasarkan analisa standarPU( Pekerjaan Umum ) pada daerah setempat dengan menggunakanprogram Ms. Excell. Untuk pembahasan disini tidak membicarakantentang biaya pajak PPN, IMB, sambungan listrik, telephone, Dackting,PAM (Perusahaan Air Minum) dan furniture. Struktur bangunan

Page 3: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

3

menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119m2dan luas lahan ± 1035 m2 .2.2 Manajemen Proyek

Istimawan Dipohusodo (1996) menyatakan bahwa proyekdengan segala ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilibatkan didalamnya merupakan salah satu upaya manusia dalam rangkamembangun kehidupannya. Proyek merupakan upaya denganmengarahkan sumber daya yang tersedia yang diorganisasikan untukmencapai tujuan, sasaran, dan harapan penting tertentu. Proyek harusdiselesaikan dalam jangka waktu terbatas sesuai dengan kesepakatan.Sebuah proyek terdiri dari urutan dan rangkaian yang panjang dandimulai sejak dituangkan gagasan, direncanakan, kemudiandilaksanakan, sampai benar - benar memberikan hasil yang sesuaidengan perencanaan. Sehingga pelaksanaan proyek pada umumnyamerupakan serangkaian mekanisme tugas dan kegiatan komplek yangmembentuk saling ketergantungan dan mengandung berbagaipermasalahan tersendiri. Semakin kompleks mekanismenya sudahbarang tentu semakin beraneka pula permasalahannya. Apabila tidakditangani dengan benar, berbagai masalah tersebut akan memunculkanberbagai dampak negatif yang pada akhirnya bermuara pada kegagalandalam mencapai tujuan dan sasaran yang dicita-citakan.Mengelolah kegiatan dengan menggunakan konsep manajemen proyekmerupakan langkah relatif yang baru, dimana konsep ini ditandaidengan menerapkan suatu pendekatan, metode, dan teknik tertentu padapemikiran-pemikiran manajemen dengan tujuan meningkatkan dayaguna dan hasil guna dalam rangka menghadapi kegiatan yang dinamisdan non-rutin, yaitu kegiatan kontruksi (soeharto, 1999)

2.1 Gambar Manajemen Proyek(Sumber:https://ilmumanajemenindustri.com/segitigamanajemen-proyek-dan-tahapan-manajemen-proyek/)

Page 4: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

4

2.3 Erection of GirderSuatu kegiatan pemasangan balok/girder pada tumpuannya.Hal

penting yang menjadi pertimbangan adalah metode pemasangan yangmudah sesuai kondisi dengan lapangan. Metode pelaksanaan dalamproses pemasangan girder ditinjau dari mobilisasi girder dari pabrikhingga proses Launching dari girder. Penentuan metode pelaksanaanpemasangan girder juga berpengaruh kepada biaya dan waktu proyekserta kemudahan dalam pelaksanaannya.Metode Girder Erection yangumum digunakan adalah dengan menggunakan Launcher dan CrawlerCrane.(Sumber : Randhi Abdillah Ernanda )

2.2 Gambar Erection Girder(Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&ved)

2.3 GirderGirder adalah sebuah balok diantara dua penyangga dapat

berupa pier ataupun abutment pada suatu jembatan atau fly over.Umumnya girder merupakan balok baja dengan profil I, namun girderjuga dapat berbentuk box (box girder), atau bentuk lainnya. Menurutmaterial penyusunnya girder dapat terdiri dari girder beton dan girderbaja.Sedangkan menurut sistem perancangannya, girder terdiri darigirder precast yaitu girder beton yang telah di cetak di pabrik tempatmemproduksi beton kemudian beton tersebut di bawa ke tempatpembangunan jembatan atau fly over dan pada saat pemasangan dapatmenggunakan girder crane. Selain girder precast, juga dikenal istilahon-site girder, yaitu girder yang di cor di tempat pelaksanaanpembangunan jembatan, girder ini dirancang sesuai denganperancangan beton pada umumnya yaitu dengan menggunakanbekisting sebagai cetakannya.( Sumber :Fadhilah, Fitriani, & Astuti )

Page 5: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

3

2.3 Gambar Girder(Sumber:https://www.indiamart.com/proddetail/composite-plate-girder-17456208130.html)

2.4 Balok IGirder dengan bentuk balok I sering disebut dengan

PCI Girder (yang dibuat dari material beton). Girder ini dapat terbuatdari bahan komposit ataupun bahan non komposit, dalam memilih halini perlu dipertimbangkan berbagai hal seperti jenis kekuatan yangdiperlukan dan biaya akan akan dikeluarkan(Sumber : Fadhilah, Fitriani, & Astuti )

2.4 Gambar Girde I( Sumber : https://www.ilmutekniksipil.com)

2.5 Box girderBox girder merupakan salah satu dari segment jembatan

layang.Box girder merupakan suatu bentuk perkembangan darigirder.Girder itu sendiri adalah struktur jembatan yangmenghubungkanantara struktur bawah dan sebagai penyangga plat diatasnya. Perbedaangirder dan box girder terletak pada bentuk dan fungsi.Girder adalahbalok diantara dua penyangga (pier atau abutment) pada jembatan Ataufly over. Umumnya merupakan balok I, tetapi juga bisa berbentukbox,atau bentuk lainnya.Girder adalah elemen konstruksi jembatan yangsangat penting, karenadilihat dari fungsinya yaitu untuk menahan beban

Page 6: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

4

konstruksi yang ada diatasnya yaitu plat lantai danmenghubungkanantara pile-pile jembatan.( Sumber : Fadhilah, Fitriani, & Astuti )

2.5 Gambar Box Girder(Sumber :http://www.czgf.cn/en/product/228.html)

2.6 Balok TBalok T ekonomis untuk bentang 40-60 ft. Namun

pada struktur jembatan miring, perancangan balok T memerlukanrangka kerja yang lebih rumit. Perbandingan tebal dan bentang strukturpada balok T yang dianjurkan adalah sebesar 0,07 untuk strukturbentang sederhana dan 0,065 untuk struktur bentang menerus.( Sumber :Fadhilah, Fitriani, & Astuti )

2.6 Gambar Girder T( Sumber : https://www.ilmutekniksipil.com)

2.7 Temporary TowerMelakukan erection kabel baja pada daerah ujung atas

tower.kabel baja ini di ikatkan ke pondasi pier agar menjadi perkuatanpada temporary tower ketika erection steelbox sudah mulai dilakukanper segmen( Sumber : PT. Waskita Karya,tbk )

Page 7: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

3

2.7 Gambar Temporary Tower( Sumber : PT. Waskita Karya,tbk/proyek jembatankramasan tol kayu agung palembang )

2.8 Temporary ShoringPemasangan temporary shoring dapat dilaksanakan 3 hari

setelah pengecoran pilecap dilakukan, hal ini dilakukan agar betonmencapai kekuatan 55% terlebih dahulu ( Sumber :PT. WaskitaKarya,tbk )

2.8Gambar Temporar Shoring( Sumber : PT. Waskita Karya,tbk/proyek jembatankramasan tol kayu agung palembang )

2.9 Alat BeratAlat Berat atau heavy equipment, adalah alat bantu yang di

gunakan oleh manusia untuk mengerjakan pekerjaan yang berat / susahuntuk di kerjakan dengan tenaga manusia / membantu manusia dalammengerjakan pekerjaan yang berat. Misal untuk membuat sebuah danau,jalan layang, gedung bertingkat tinggi, jembatan, dan sebagainya,manusia sangat memerlukan alat berat untuk membantu proses

Page 8: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

4

pengerjaannya. Penggunaan alat-alat berat yang kurang tepat dengankondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupakerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal /target yang telah ditentukan, atau kerugian biaya Box GirderPier 12repair yang tidak semestinya. Oleh karena itu sebelum menentukantype dan jumlah peralatan, sebaiknya kita fahami lebih dahulu fungsidan aplikasinya.Selain Faktor ini biasanya pihak executive di sebuahperusahaan alat berat, sangat memikirkan mengenai spare part dankecepatan dalam perbaikan unit untuk mereduce down time unit saatsedang rusak.Namun hal - hal seperti ini biasanya di pikirkan sejakawal oleh si pembeli dan si penyuply saat investasi unit di awal.(Sumber : Wilopo )

2.9 Gambar Alat Berat( Sumber : https://www.slideshare.net/DitaAldisa/alat-berat-40315872)

2.10 CraneAlat pengangkat yang biasa digunakan didalam proyek

konstruksi adalah crane Cara kerja crane adalah dengan mengangkatmaterial yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal,kemudian menurunkanmaterial ditempat yang diinginkan. Beberapa tipe crane yang umumdipakai adalah:

a. Truck CraneCrane jenis ini dapat berpindah tempat dari satu proyek ke proyeklainnya tanpa bantuan dari alat pengangkutan. Akan tetapi bagian daricrane tetapharus dibongkar untuk mempermudah perpindahan. Seperti halnyacrawler crane, truck crane ini dapat berputar 360º. Untuk menjagakeseimbangan

Page 9: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

3

alat, truck crane memiliki kaki. Di dalam pengoperasiannyakaki tersebutharus dipasangkan dan roda diangkat dari tanah sehingga keselamatanpengoperasian dengan boom yang panjang akan terjaga.

2.10 Gambar Truck Crane(Sumber:http://www.visualdictionaryonline.com/transport-

machinery/handling/cranes/truck-crane.php)a. Crane untuk Lokasi Terbatas Crane

tipe ini diletakan di atas dua buah as tempat kedua as ban bergeraksecara simultan. Dengan kelebihan ini maka crane jenis ini dapatbergerak dengan leluasa. Alat penggerak crane jenis ini adalah rodayang sangat 16besar yang dapat meningkatkan kemampuan alat dalam bergerakdilapangan dan dapat bergerak di jalan raya dengan kecepatanmaksimum 30 mph. Letak ruang operator crane biasanya pada bagian-bagian deck yang dapat berputar.

2.11 Gambar Truck Crane

Page 10: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

4

b. Tower CraneTower crane adalah salah satu peralatan utama yang digunakan dalampembangunan gedung-gedung bertingkat. Simulasi tower crane adalahalat yang efektif dalam pemodelan operasi konstruksi yang rumitseperti mengangkat beban-beban yang berat. Tower crane merupakanalat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertical danhorizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas.Tipe crane ini dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri yaitu craneyang dapat berdiri bebas (free standing crane), crane diatas rel (railmounted crane), crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in towercrane) dan crane panjat (climbing crane) ( Sumber : Hasan & Al-Hussein )

2.12 Gambar Tower Crane(Sumber:http://indonesian.boom-truckcrane.com)

c. Mobile CraneMobile crane adalah suatu alat pengangkat yang bersifat dinamis,maksudnya bahwa alat pengangkat ini dapat berpindah - pindah tempat,pada saat sedang melakukan pengangkatan beban. Mobile cranedapatberpindah-pindah dikarenakan memiliki roda penggerak, rodapenggerak Mobile cranememiliki dua jenis yaitu, jenis rantaidan jenisroda yang terbuat dari karet seperti yang banyak digunakan padaautomobil lainnya• Mobile Crane beroda karet Mobile crane beroda karet juga terdapatboom yang disangga oleh struktur utamanya (super structure flat form)dapat berupa rangka (lattice) dari baja dengan alat kendali kabel danhidrolis. Sebagai penggerak utamanya bisa menggunakan mesin disel,bensin atau motor listrik, sedangkan untuk pengendalian hidrolisdipergunakan motor yang terpisah dari prime movernya.

Page 11: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

3

2.13 Gambar Mobile Crane( Sumber : http://www.cccme.org.cn/products)

2.11 Rencana Anggaran BiayaRencana anggaran biaya merupakan perhitungan banyaknya

biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya - biaya lainyang berhubungan dengan pelaksanaan proyek pembangunan.RAB = Σ ( Volume x Harga Satuan Pekerjaan ) Anggaran biayapada bangunan yang samaakan berbeda-beda di masing-masingdaerah,hal ini disebabkan perbedaan hargasatuan bahan dan upah tenaga kerja.Adadua faktor yang berpengaruh terhad penyusunan anggaran biayasuatu bangunan ( Sumber : Diyan Herwansyah )

2.12Pengertian VolumePengertian Volume Dalam Fisika – Ilmu fisika adalah salah satucabang ilmu pengetahuan alam yang cukup mengasyikkan danmemiliki banyak peminat. fisika dasar sebenarnya sudah diajarkansejak anda duduk di sekolah dasar, hanya saja masih berkedokmatematika. Salah satu ilmu yang dikaji dalam fisika adalah pengertianvolume. Pengertian volume dalam fisika memiliki definisi yang samadengan volume dalam matematika. Faktanya, rumus hitung volumedalam matematika dan fisika adalah sama. Penghitungan volume dalammatematika lebih sederhana jika dibandingkan dengan fisika. Dalammatematika, volume digunakan untuk menghitung kapasitas ruangsuatu benda yang biasanya dalam pengembangannya terdapatkombinasi antara berbagai macam bangun ruang. Sedangkan dalamfisika, penghitungan volume digunakan untuk menghitung massa jenissuatu benda.Volume dalam fisika dasar memiliki kaitan erat denganbangun ruang. Jika di sd anda hanya diajari tentang bangun ruang yang

Page 12: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

4

beraturan saja, maka pada jenjang yang lebih tinggi dimana volumesudah benar-benar ilmu yang dibahas dalam pelajaran fisika, maka andaakan dikenalkan dengan benda yang tidak beraturan. Pengertian volumedalam fisika juga mencangkup jenis benda yang akan dihitungvolumenya. Contohnya, bangun ruang terdiri dari dari kubus, balok,limas, kerucut, tabung, dll. Terdapat rumus untuk menghitung setiapvolume dari bangun ruang tersebut. Tentunya, rumus-rumus yangdigunakan berbeda tergantung dari bangun ruangannya. Penemuanrumus ini berkaitan erat dengan rumus luas dari suatu benda sepertilingkarang, segitiga, persegi panjang, dll( Sumber : www.google.com)2.13 Penyusunan Anggaran Biaya

Dalam penyusunan anggaran biaya, terlebih dahulu perludiketahui untuk keperluan apa dan kapan anggaran biaya tersebutdibuat. Hal ini akan berpengaruh pada cara/sistem penyusunan danhasil yang diharapkan. Penyusun anggaran biaya terdiri dariinstansi/dinas/jawatan (khusus bangunan negara), perencana dankontraktor. Cara/sistem penyusunan berbeda-beda meskipunberdasarkan pada prinsip yang sama. Ada 2 (dua) macam jenispenyusunan anggaran biaya, yaitu :

a. Anggaran biaya kasar / taksiran ( cost estimate )b. Anggaran biaya teliti ( definitif)

2.13 Harga Satuan PekerjaanHarga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah

tenaga kerja atau harga yang harus dibayar untuk menyelesaikan suatupekerjaan konstruksi berdasarkan perhitungan analisis..Analisis disiniadalah ketentuan umum yang ditetapkan oleh Dinas Pekerjaan UmumDepok. Dalam Analisis Satuan Komponen, telah ditetapkan koefisien(indeks) jumlah tenaga kerja, bahan dan alat untuk satu satuanpekerjaan.( Sumber : Diyan Herwansyah )2.14 Prosentase Bobot Pekerjaan

Prosentase bobot pekerjaan merupakan besarnya nilaiprosentase tiap item-item pekerjaan, berdasarkan perbandingan antaraanggaran biaya pekerjaan dengan harga bangunan. Secara skematisdapat digambarkan sebagai berikut : Persentase Bobot Pekerjaan (PBP) := Harga Bangunan Volume x Harga Satuan x 100 %( Sumber : Diyan Herwansyah )

Page 13: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

3

2.15 LabaLaba Akuntansi

Menurut Brigham dan Houston (2001) [aba akuntansi adalahlaba bersih perusahaan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi.

Menurut Suhendah (2005) laba akuntansi memiliki karakteristiksebagai berikut: (l) didasarkan pada transaksi aktual yang berasal daripenjualan barang dan jasa, (2) mengacu pada kinerja perusahaan selamaperiode tertentu, (3) didasarkan pada prinsip pendapatan yangmemerlukan pemahaman khusus tentang definisi, pengukuran, danpengakuan pendapatan, (4) memerlukan pengukuran biaya atauexpenses dalam bentuk historical cost, dan (5) adanya perbandinganantara pendapatan dengan biaya yang relevan.

Menurut Warren, Reeve dan Fess (2005), terdapat tiga hal yangtidak biasa yang dapat mempengaruhi laba tahun berjalan yaitu (l)discontinued operations, (2) extraordinary items dan (3) changes inaccounting principles. Laba atau rugi yang timbul dari adanyapelepasan suatu segmen bisnis akan dilaporkan dalam laporan laba rugisebagai laba atau rugi dari discontinued operations. Menurut Skousen,Stice dan Stice (1998) ada banyak alasan bagi manajemen untukmelepas suatu segmen bisnis antara lain (l) segemen mungkin tidakmenguntungkan, (2) segmen mungkin terlalu terisolir secara grafis, (3)segmen mungkin tidak cocok untuk rencana jangka panjang perusahaan,(4) manajemen mungkin membutuhkan dana untuk menurunkan hutangatau mungkin ingin melakukan pengembangan ke bidang lain dan (5)manajemen mungkin takut diambil alih oleh investor baru yang inginmemperoleh pengendalian atas perusahaan.

Extraordinary items timbul dari kejadian-kejadian atautransaksi-transaksi yang (l) secara signifikan berbeda dari aktivitasoperasi normal perusahaan dan (2) jarang terjadir Hal ini sejalandengan opini APB No. 30 dalam Skousen, Stice dan Stice (1998) yangmenyatakan bahwa untuk digambarkan sebagai luar biasa, sebuah itemharus mempunyai tingkat abnormalitas tinggi dan menjadi bagian dartitem yang jelas tidak berhubungan, atau hanya secara kebetulanberhubungan dengan aktivitas biasa dan khusus perusahaan sertamenjadi bagian dari item yang tidak akan layak diharapkan untukterjadi lagi di masa yang akan datang yang dapat diduga.( Sumber : Keni )

Page 14: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

4

2.16 Pengertian EfektivitasPada umumnya efektivitas sering dihubungkan dengan efisiensi

dalam pencapaian tujuan organisasi. Padahal suatu tujuan atau saranyang telah tercapai sesuai dengan rencana dapat dikatakan efektif,tetapi belum tentu efisien. Walaupun terjadi suatu peningkatanefektivitas dalam suatu organisasi maka belum tentu itu efisien.Jelasnya, jika sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan yangdirencanakan sebelumnya dapat dikatakan efektif. Jadi bila suatupekerjaan itu tidak selesai sesuai waktu yang telah ditentukan, makadapat dikatakan tidak efektif. Efektivitas merupakan gambaran tingkatkeberhasilan atau keunggulan dalam mencapai sasaran yang telahditetapkan dan adanya keterkaitan antara nilai-nilai yang bervariasi. Haltersebut juga sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Sedarmayantidalam bukunya yang berjudul Sumber Daya Manusia dan ProduktifitasKerja mengenai pengertian efektivitas yaitu: “Efektivitas merupakansuatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapattercapai. Pengertian efektivitas ini lebih berorientasi kepada keluaransedangkan masalah penggunaan masukan kurang menjadi perhatianutama. Apabila efisiensi dikaitkan dengan efektivitas maka walaupunterjadi peningkatan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat”(Sedarmayanti, 2001: 59). Efektivitas memiliki arti berhasil atau tepatguna. Efektif merupakan kata dasar, sementara kata sifat dari efektifadalah efektivitas. Menurut 22 Effendy efektivitas adalah sebagaiberikut: ”Komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yangdirencanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yangditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan” (Effendy, 2003:14).Pengertian efektivitas menurut Hadayaningrat dalam buku AzasazasOrganisasi Manajemen adalah sebagai berikut: “Efektivitas adalahpengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telahditentukan sebelumnya” (Handayaningrat, 1996:16). PendapatHadayaningrat mengartikan efektivitas bisa diartikan sebagai suatupengukuran akan tercapainya tujuan yang telah direncanakansebelumnya secara matang. Berdasarkan pendapat kedua di atasefektivitas adalah suatu komunikasi yang melalui proses tertentu, secaraterukur yaitu tercapainya sasaran atau tujuan yang ditentukansebelumnya. Dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkandan jumlah orang yang telah ditentukan. Apabila ketentuan tersebut

Page 15: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

3

berjalan dengan lancar, maka tujuan yang direncanakan akan tercapaisesuai dengan yang diinginkan’2.17 Analisis Selisih

Analisis Selisih Analisis selisih adalah satu teknik yangberharga untuk memisahkan faktor eksternal (selisih yang tidak dapatdikendalikan) dengan faktor internal (selisih yang dapat dikendalikan),yang membantu manajemen dalam kaitannya denag fungsi pertanggungjawaban (Kusnadi, dkk, 1999:260). Pendapat lain menyatakan analisisselisih adalah proses penganalisaan selisih biaya yang timbul karenaperbedaan biaya produksi standar dan menentukan penyebab selisihbiaya produksi tersebut (Halim, 1996:278) Berdasarkan definisitersebut, pada dasarnya analisis selisih adalah suatu teknik untukmenganalisa perbedaan biaya produksi sesungguhnya dengan biayaproduksi standar dan menentukan penyebab terjadinya selisih. Selisihdari varians tersebut jika biaya yang telah dibebankan kurang dari biayaproduksi pabrik yang sesungguhnya disebut merugikan (unfavourable).Sedangkan jika terdapat selisih dari biaya produksi yang dibebankanmelebihi dari biaya sesungguhnya, maka selisih tersebutmenguntungkan (favourable).( Sumber : Keni )2.18 Pengertian Manajemen

dilihat dari beberapa sudut pandang (referensi)di antaranyasebagai berikut. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan(managementas a science), adalah bersifat nterdisipliner yang dalam halini mempergi.rakan bantuan dari ilmu-ilmu sosial, filsafat, danmatematika. Manajemen sebagai suatu sistem (management as a system)adalah suatu rangkaian kegiatan yang masing-masing kegiatan cl:rpat cli lzrkszrnakan tzrnpa menunggu selesainya kegiatan walaupunkegiatan-kegiatan tersebut saling terkait untuk mencapai tujuanorganisasi. Manajemen sebagai suatu proses (management as a process)adalah serangkaian tahap kegiatan yang diarrahkan pada pencapaiansuatu tujuan dengan pemanfaatan semaksimal mungkin sumber-sumberyang tersedia. Manajemen sebagai kumpulan orang (managernent aspeople/groLtp of' people) adalah suatu istilah yang dipakai dalam artikolektif untuk menunjukkan jabatan kepemimpinan di dalam organisasiantara lain kelompok pimpinan atas, kelompok pimpinan tengah, dankelompok pimpinan bawah. (Kamar"wan, 1998). dapat disimpulkan

Page 16: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

4

bahwa manajemen adalah kesempurnaan untuk memperoleh hasildalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan sekelompok orang.Untuk itu, tujuan perlu ditetapkan terlebih dahulu, sebelum melibatkansekelompok orang yangmempunyai kemampuan atau keahlian dalam rangka pencapaian tujuanyang telah ditetapkan. Dengan kata lain, manajemen beffi-rngsi ,melaksanakan semua kegiatan yang diperlukan dalam pencapaiantujuan dengan batas-batas tertentu. dari beberapa sumber, terkumpuldefinisi-definisi dari beberapl ahli manajemen, berikut ini.( SumberIr. Irka Widiasanti,M.T. & Lenggogeni,M.T.)2.19 Fungsi Manajemen

Seperti telah diuraikan sebelumnya,definisi manajemen adalahsuatu metode atau proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu secaraefektif dan efisien dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia,yang dituangkan dalam fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsimanajemen dikemukakan oleh beberapa atrli ilmu manajemen yangpada dasarnya memiliki kesamaan, yaitu :sebagai berikut:1. Louis AIIen: Planning, OrganiTing, Irutding, Controlling (POLC).2. Harold Koontz: Planning, OrganiTing, Stffing, Directing,Icading,Controlling (POSDLC).Luther Gulick: Planning, Organizing, Staffing,Directing,Coordinating, Repofiing, Budgeting (POSDiCoTB). GeorgeR. Terry: Planning, Organizing, Actuating, Controlling(POAC).Perludiingat fungsi-fungsi manajemen di dalam unsurmanajemen merupakan perangkat lunaknya (prosedur operasi),manajermempakan perangkat SDM (brainware) serLa organisasi( Sumber Ir. Irka Widiasanti,M.T. & Lenggogeni,M.T.)2.20 Planning/Perencanaan

Planning Perencanaan men:pakan suatu tindakan pengambilankeputusan data, informasi, asumsi atau fakta kegiatan yang dipilih danakan dilakukan pada masa mendatang. Bentuk tindakan tersebut antaralain:a. menetapkan tuiua:r dan sasaran usaha;b. menyusurl rencara induk jangka panjang dan pendek;c. menyumbang strategi dan prosedur operasi;d. menyiapkan pendanaan serta standar kualitas yang dihalapkan.

Page 17: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

3

Manfaat dari fungsi perencanaan di atas adalah sebagai alatpengawas maupun pengendalian kegiatan, atau pedoman pelaksanaankegiatan, serta sarana untuk. mernilih dan menetapkan kegiatan yangdiperlukan. PMBOK (Project Managetnent Bodry of Krcw'ledge)membuat area ilmu manajemen bagi perencarlaan yaitu:a. perencanaan lingkup proyek;b. perencanaan mutu;c. perencanaan waktu dan penl,usunan;d. perencanaan biaya;e. perencanaan SDM.

2.20.1 Perencanaan Lingkup ProyekPerencanaan lingkup proyek merupakan penggambaran proyek

dan batas - batasnya secara (Ultilitas). Misalnya, teruntuk proyekkonstruksi, perencanaan lingkup 1 dari tahap awal siklus proyek yangmencakup standart kelayakan. terutama yang mencakup biaya danmanfaat proyekl serta mutu, agar diperoleh alternatif lingkup

2.20.2 Perencanaan MutuPerencanaan mutu proyek merupakan proses penentuan standar

dari kriteria mutu yang akan di pakai oleh proyek, serta usaha untukdapat memenuhinya. Ketentuan standart mutu akan besar pengaruhnyaterhadap biaya proyek terutama pada waktu desain engginering, seleksiperalatan, dan material.

2.20.3 Perencanaan WaktuPerencanaan waktu meliputi hal-hal mengenai penyelesaian

proyek yang tepat waktu yang ditetapkanPerencanaan ini memberikanmasukan kepada perencanaan sumber daya agar sumber daya tersebutsiap pada waktu diperlukan.

2.20.4 Perencanaan BiayaPerencanaan biaya mempakan rangkaian langkah untuk

perkiraan besarnya biaya dari sumber daya yang diperlukan olehproyek. Langkah-langkah tersebut termasuk juga mempertimbangkanberbagai alternatif yang mungkin dalam mendapatkan biaya yangpaling ekonomis bagi kinerja atau material Hal ini menyebabkanperencanan biaya baru dapat diselesaikan bila telah tersedia.perencanaan keperluan sumber daya.

2.20.5 Perencanaan Sumber DayaPerencanaan sumber daya proyek dapat dikelompokan

Page 18: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

4

menjadi dua golongan, yaitu perencanaan sumber daya manusia (SDM)yang meliputi rancangan organisasi,pengisial personil untuk kantorpusat, mobilisasi dan pelatihan tenaga kerja untuk lapangan, sertasumber daya non manusia yang meliputi pengadaan material, peralatan

yang akan menjadi bagian permanen proyek serta peralatankontruksi (PMBOK)2.21 Tahapan Proyek Konstruksl

Proyek udrlui suatu kegiatan sementara yang memiliki tujuandan sasaran yang jelas, berlangsung dalam jangka waktu terbatas,dengan alokasi sumber daya tertentu. Dari pengertian di atas bahwa ciripokok proyek adalah sebagai berikut:

. a. Memiliki tujuan dan sasaran berupa suatu produk akhir.b. Proyek memiliki sifat sementara, yaitu telah jelas titik awalmulai dan selesai.c. Biaya, waktu, dan mutu dalam pencapaian tujuan dansasaran tersebutd. Jenis dan intensitas kegiatan bembah sepanjang proyekberlangsung menyebabkan proyek memiliki sifat nonrepetitif,atau tidak berulang.

2.22 Proyek konstmksiProyek konstruksi merupakan proyek yang berkaitan dengan

pembangunan suatu bangunan dan infiastmktur yang umumnyamencakup pekerjaan pokok yang termasuk dalam bidang teknik sipildan arsitektur. Selain itu, juga melibatkan bidang ilmu lain-nya, sepertiteknik industri, mesin , elekltro, geoteknik, lanskap. Tahapan proyekkonstruksi dimulai sejak munculnya prakarsa pembangunan, yangselanjutnya ditindaklanjuti dengan survei dan seterusnya, hinggakonstmksi benar-benar berdiri dan dapat dioperasikan sesuai dengantuiuan fungsionalnya. Suatu proyek dibagi meniadi beberapa tahapanuntuk menjaga kesesuaian hubungan pada kegiatan operasional pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaannya. Hal tersebut terintegrasimeniadi suatu bentuk siklus kehidupan proyek yang mencakup: . Whnt- Teknik apa yerng dilakukan. When - Kapan deliver-ables dicapai danbagaimana ditinjau, divalidasi. who - Siapa yang terlibat. Hwo -Bagaimana mengontrol dan menyetujinya.

Page 19: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

3

2.23 Grafik Tahapan Proyek

Gambar 2.14 Tahapan Proyek(Sumber : manajemen kontruksi ir. Irika widiasanti)

2.23.1 TahapanTahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahap Awal.2. Tahap Menengah.3. TahaP Akhir.

2.24 Grafik Kegiatan Proyek

Gambar 2.15 Kegiatan pada Tahapan Proyek(Sumber : manajemen kontruksi ir. Irika widiasanti)2.25 Grafik Siklus Hidup Proyek Kontruksi

(Sumber : manajemen kontruksi ir. Irika widiasanti)

Page 20: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

4

2.26 Tipe – Tipe Organisasi Dalam Proyek KontruksiDefinisi organisasi secara umum adalah pengaturan kegiatan-

kegiatan dari beberapa individu di bawah satu kordinasi yang berfungsiuntuk pencapaian satu tujuan. Organisasi juga dapat diartikan sebagaitindakan guna mempersatukan dan mengatur sumber – sumber dayayang mencakup tenaga kerja serta material yang terbentuk dalamkumpulan kegiatan manusia yang memiliki tugas masing – masing, dansaling berhubungan satu sama yang lain.semakin banyak individu ataukelompok yang terlibat, maka makin kompleks bentuk organisasi yangterbentuk.

2.26.1 Bentuk – bentuk organisasi proyek adalah :1. Organisasi fungsional2. Organisasi proyek murni3. Organisasi matrik

2.26.1 Organisasi FungsionalOganisasi fungsional merupakan organisasi klasik yang setiap

staf/tenaga kerjanya memiliki satu atasan. Anggota staf di kelompokandalam spesialisasi, seperti bagian produk, pemasaran, teknik akunting,dan setiap staf memiliki wewenang dan tanggung jawab yangjelas.organisasi fungsional memiliki keuntungan dalam kemudahanpengawasan dan pengadaan karena setiap anggota / staff hanya melaporke satu pimpinan.di samping itu, setiap staf memiliki kesempatan untukmeningkatkan keterampilan dan keahliannya karena kosentrasi staffyang terpusat pada bidang ke ahliannya organisasijenis ini jugamemudahkan dalam pengendalian kinerja staff.

Disisi lain , kesulitan yang dihadapi pada bentuk organisasi iniantara lain adalah adanya kecenderungan mengutamakan kinerja dankeluaran hanya pada masing masing bidang sehingga mengurangiperhatian terhadap sasaran / tujuan proyek secara keseluruhan.Kerugian lain adalah, jika organisasi cukup besar, dapat terjadi distorsiinformasi yang di sebakan oleh makin panjangnya rantai pengembaliankeputusan.(Sumber : Soeharto, 1997)

Page 21: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

3

Gambar 2.16 Organisasi Fungsional(Sumber : manajemen kontruksi ir. Irika widiasanti)

2.26.2 Organisasi Proyek MurniPada betuk organisasi ini, terdapat beberapa manajer proyek

yang membawahi staf – stafdan merupakan satu kordinasi sebagaianbesar sumber daya organisasi terserap pada pekerjaan proyek danmanajer proyek memiliki kekuasaan penuh dalam pengambilankeputusan. Jenis organisasi ini sering juga memiliki unit – unit kecilorganisasi yang di sebut departemen, tetapi kelompok unit ini tetapmemberikan laporan langsung ke proyek manajer.

Gambar 2.17 Organisasi Fungsional(Sumber : manajemen kontruksi ir. Irika widiasanti)

2.26.2 Organisasi MatrikOrganisasi matrik merupakan bentuk baru yang berorganisasi

fungsionaldan organisasi proyek. Bentukan organisasi baru yangberanggotakan staf dari setiap fungsi yang ada di sebut organisasimatrik lemah. Organisasi matrik lemah mengatur banyak karakteristikdari organisasi fungsional dan manajer proyek lebih bersifat sebagaikordinator dari pada sebagai manajer. Bentukan baru ini akan menjadisebuah tim proyek yang di tugaskan untuk mengelolah proyekkontruksi di lapangan. Kelemahan bentuk organisasi ini adalah timyang di bentuk semuanya memiliki kualifikasi staff bukan manajersehingga kemampuan manajerliannya sangat terbatas.

Page 22: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

4

Gambar 2. Organisasi Matrik Lemah(Sumber : PMBOK)

Gambar 2. 18 Organisasi Matrik Kuat(Sumber : manajemen kontruksi ir. Irika widiasanti)

2.27 Pengertian BarchartDalam dunia kontruksi, teknik penjadwalan yang paling sering

di gunakan adalah Barchart atau Diagram Batang atau Bagan Balok.Barchart addalah sekumpulan aktivitas yang di tempatkan dalam kolomvertikal, sementara waktu di tempatkan dalam baris horizontal. Waktumulai dan selesai setiap kegiatan beserta durasinya di tunjukan denganmenempatkan balok horizontal di bagian sebelah kanan dari setiapaktivitas. Perkiraan waktu mulai dan selesai dapay di tentukan dariskala horizontal pada bagian atas bagan. Panjang dari balokmenunjukan durasi dari aktivitas – aktivitas tersebut di susunberdasarkan kronologi pekerjaannya. (Sumber : callahan, 1992)

2.27.1 Penemu BarchartBarchart ini dibuat pertama kali oleh Henry L. Gant pada masa

perang dunia I, sehingga sering juga disebut sebagai ganttchart.barchart atau ganttchart digunakan secara luas sebagai teknikpenjadwalan dalam konstruksi. Hal ini karena Barchart memiliki ciri-ciri sebagai berikut.1. Mudah dalam pembuatan dan persiapannya.2. Memiliki bentuk yang mudah dimengerti.3. Bila digabungkan dengan metode lain, seperti Kurva S, dapat dipakailebih jauh sebagai pengendalian biaya.

Page 23: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

3

2.27.2 Kendala – kendala Menggunakan BarchartMeskipun memiliki segi-segi keuntungan tersebut, penggunaan

metode bagan balok terbatas karena kendala-kendala berikut (Sumber :callahan, 1992)1. Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan

antara satu kegiatan dengan yang lain, sehingga sulit untukmengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satukegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek.

2. Sukar mengadakan perbaikan atau pembaruan, karena umumnya harusdilakukan dengan membuat b.gan balok baru, padahal tanpa adanyapembaruan segera menjadi "kuno" dan menurun daya gunanya.

3. Untuk proyek berukuran sedang dan besar, lebih – lebih yang bersifatkompleks, penggunaan bagan balok akan menghadapi kesulitan. Aturanumum penggunaan penjadwalan dengan barchart menyatakan bawametode ini hanya di gunakan untuk proyek yang kurang dari 100kegiatan, karena jika lebih dari 100 kegiatan, maka akan menjadi sulituntuk di baca dan di gunakan.2.28 Cara Membuat Barchart

Penggunaan Barchnrt bertujuan untuk mengidentifikasi unsurwaktu dan urutan dalam merencanakan suatu kegiatan, terdiri dariwaktu mulai, waktu selesai dan pada saat pelaporan. penggambaranBarchart terdiri dari kolom dan baris. Pada kolom tersusun urutankegiatan yang disusun secara berurutan, sedangkan baris menunjukkanperiode waktu yang dapat berupa hari, minggu, ataupun bulan.Perincian yang terdapat padabarchart adalah sebagai berikut.

1. Pada sumbu horizontal X tertulis satuan waktu, misalnya hari, minggu,bulan, tahun. Waktu mulai dan akhir suatu kegiatan tergambar denganujung kiri dan kanan balok dari kegiatan yang bersangkutan.

2. Pada sumbu vertikal Y dicantumkan kegiatan atau aktivitas proyek dandigambar sebagai balok.

3. Perlu diperhatikan urutan antara kegiatan satu dengan lainnya,meskipun belum terlihat hubungan ketergantungan antara satu denganyang lain.

4. Format penyajian barchart yang lengkap berisi perkiraan urutanpekerjaan, skala waktu, dan analisis kemajuan pekerjaan pada saatpelaporan.

Page 24: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

4

5. Jika barchart atau bagan balok dibuat berdasarkan jaringan kerjaActivity dn Arrow, maka yang pertama kali digambarkan atau dibuatbaloknya adalah kegiatan kritis, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan nonkritis.

Gambar 2.19 Typical Sequencing(Sumber : manajemen kontruksi ir. Irika widiasanti)

Gambar 2.20 Sample gantt chart(Sumber : manajemen kontruksi ir. Irika widiasanti)

Gambar 2.21 Barchar(Sumber : PMBOK)

Page 25: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

3

2.29 Kebutuhan dan Jadwal Tenaga KerjaBarchart dapat digunakan untuk menentukan jaclwerl kebutuhan

tenaga kerja pada proyek konstruksi. Yang dimaksud dengan tenagakerja di sini adalah besarnya junrlah tenaga yang dibutuhkan untukmenyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan.(Sumber : Ibrahim, 2007)

2.29.1 Contoh Kebutuhan Tenaga Kerja Untuk Galian0.75 Pekerja0.025 Mandor

Indeks tenaga kerja di atas mempunyai pengertian bahwa 0.75 Pekerjabekerja bersama-sama dengan 0.025 Mandor akan menghasilkan 1m3galian tanah dalam satu hari. Seandainya volume tanah yang akan digaliadalah 130 m3, maka tenagayang diperlukan adalah sebagai berikut:Pekeria = 130x0.75 =97.50Mandor = 130 x 0.025 = 3.25Dengan tenaga 97.50 pekerja dan 3.25 mandor akan menghasilkangalian tanah 130m3 dalam jangka 1 hari. untuk kegiatan satu proyekmaka harrs dicari masing – masing jumlah tenaga kerja pada setiapkegiatan clan dibuat rekapitulasinya seperti pada Tabel 5.1. Selanjutnyadata pada tabel kebutuhan tenaga kalau dipindahkan ke barchart untukmendapatkan jurnlah tenaga kerja pada setiap periode waktunya, sepertipada Gambar 5.2. Misalkan jumlah pekerja pada pekerjaan penggalianadalah 97,50 orang untuk 1m3. Jika dimasukan ke dalam barchart untukpekerjaan tersebut dapat dicari bobot per priode dengan cara membagijumlah di atas dengan durasi proyek.

Page 26: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

4

Gambar 2.22 Kebutuhan tenaga kerja(Sumber : manajemen kontruksi ir. Irika widiasanti)

2.30 Kebutuhan dan Jadwal Pemasukan MaterialSama halnya dengan kebutuhan tenaga kerja, barchart dibutuhkan

untuk menghitung jadwal pemasukan material pada pelaksanaan proyek.Yang dimaksud dengan bahan atau material adalah besarnya jurnlahbahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalamsatu kesatuan pekerjaan (Sumber : Ibrahim, 2007)

2.30.1 Contoh Kebutuhan Pemasukan Material PasanganBatu KaliPekerjaan 1m3 pasangan batu kali membutuhkan analisis bahan sebagaiberikut:

Batu kali 1,2 m3 Semen 4,0715 sak Pasir 0,522 rn3

Page 27: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

3

Jika volume pasangan batu kali yang dicari adatah sebesar 37,65 rn3maka material yang dibutuhkan adalah:Batu kali 37,65 x 1,2 rn3 = 45,18 m3Semen 37,65 x 4.0715 sak = 153,29 sakPasir 37,65 x 0,522 = 19,65 m3Jadi, dapat disimpulkan bahwa jurnlah bahan yang dibutuhkanuntuk satu kegiatan adalah:

setelah dihitung untuk setiap kegiatan, maka akan didapatjumlah seluruh material yang dapat direkapitulasi clularn Tabel 5.2.Data hasil perhitungan material di atas kemudian di pindahkan kebarchart guna mengetahui kapan tepatnya material di butuhkanpada setiap item pekerjaan/aktivitas. Jurrl:rrr St.rrrc', misalnya, padacontoh di atas adalah 153,29 sak di letakan pada kegiatan pasanganbatu kali, yang kemudian di bagi terhadap durasi proyek sehinggadidapat jurnlah per periode kegiatan

Gambar 2.23 Kebutuhan tenaga kerja(Sumber : manajemen kontruksi ir. Irika widiasanti)

Page 28: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

4

2.31 Pengertian Kurva SKurva S adalah hasil plot dan Barchat, bertujuan untuk

mempermudah melihat kegiatan-kegiatan yang masuk dalam suatujangka waktu pengamatan progres pelaksanaan proyek (Sumber :Callahan, 1992)

Definisi lain, kurva S adalah grafik yang di buat dengan sumbuvertikal sebagai nilai komulatif biaya atau penyelesaian proges kegiatan,dan sumbu horizontal sebagai waktu(Sumber Soeharto, 1997)

Kurva S dapat menunjukan kemampuan proyek berdasarkankegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang sudah di presentasikansebagai persentase komulatif dari seluruh kegiatan proyek. Visualisasikurva S membeikan informasi mengenai kemajuan proyek denganmembandingkan terhadap jadwal rencana (Sumber sHusen, 2011)

2.30.1 Kesimpulan Definisi Kuva SDari beberapa definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

kegunaan dari Kurva S adalah sebagai befikut :1. Untuk menganalisa kemajuan / proges suatu proyek secara keseluruhan.2. Untuk mengetahui pengeluaran dan kebutuhan biaya pelaksanaan

proyek.3. Untuk mengontrol penyimpangan yang terjadi pada proyek dengan

membandingkan kurva S rencana dengan kurva S actual(Sumber Soeharto, 1998)2.31 Membuat Kurva S

LangkahJangkah yang harus dilakukan dalam membuat sebuahkurwa S rencana menurut Bachtiar Ibrahim, adalah sebagai berikut :

2.31.1 Mencari % Bobot Biaya Setiap PekerjaanBobot pekerjaan didefinisikan besarnya pekerjaan siap,

dibandingkan dengan pekerjaan siap seluruhnya dan dinyatakan dalambentuk persen (Sumber Ibrahim, 2008)Pekerjaan siap seluruhnya dinilai 100% untuk mengetahui bobotpekerjaan dilihat dari rencana anggaran biaya yang telah disusunsebelumnya. Uraian untuk mendapatkan nilai bobot pekerjaandigambarkan dalam skema sebagai berikut :

Page 29: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

3

Nilai presentase bobot pekerjaan per masing masing pekerjaan di dapatdari harga satuan pekerjaan dan harga bangunan. harga satuan pekerjaadalah jumlah harga bahan dan uah tenaga kerja berdasarkanperhitungan analisis.harga bahan di dapat di pasaran, dikumpulkandalam satu daftar yang di namakan daftar harga satuan bahan,sedangkan upah tenaga kerja di dapat di lokasi di kumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang di sebut dengan dftar satuan upah. (SumberIbrahim, 2008)

Analisis bahan adalah analis bahan suatu pekerjaan,menghitung banyaknya volume masing-masing bahan serta besarnyabiaya yang dibutuhkan. Analisis upah adalah rnenghitung banyaknyatenaga yang diperlukan serta besaneya biaya yang dibutuhkanuntuk pekerjaan tersebut. Harga satuan pekerjaan itu apabiladiskemakan adalah sebagai berikut:.

Harga bangunan adalah jumlah dari masing-masing hasilperkalian volume dengan harga satuan pekerjaan yang bersangkutan.secara lengkap harga bangunan adalah total jumlah volume dikalikandengan harga satuan pekerjaan. Setelah harga bangunan diperoleh,maka dapat dihitung persentase bobot pekerjaan permasing-masingpekerjaan. Sebagai contoh untuk menghitung bobot pekerjaan daripekerjaan pasangan tenrbok 1 : 4.

Diketahui : Volume Pasangan Tembok = 20,98 m2 Harga Satuan = Rp.57.043,50/m2 Harga Total Bangunan = RP.19.855.467

Ditanya :Presentase bobot pekerjaan pasangan tembok 1 :4

Jawab :

Page 30: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

4

Jadi, pekerjaan pasangan tembok yang telah siap selumhnyamempunyai persentase bobot pekerjaan sebesar 60/o terhadap pekerjaanbangunan seluruhnya.

2.31.2 Membagi % Bobot Biaya Pekerjaan pada durasiSetelah bobot didapatkan, maka ditempatkan pada

kolom bobot di barchart yang tersedia. Bobot yang didapat dibagidengan durasi pekerjaan/kegiatan sehingga didapat bobot biaya untuksetiap periodenya.

2.31.3 Menjumlahkan % Bobot Biaya Pekerjaan PadaSetiap Lajur Waktu

Berikutnya adalah menjumlahkan bobot biaya sesuaidengan kolorn lajur waktu dan hasilnya ditempatkan pada bagian bobotbiaya di bagian bawah barchart.

2.31.4 Membuat Komulatif darin% Bobot Biaya PekerjaanPada Lajur % Komulatif Bobot Biaya

Bobot biaya dikumulatifkan untuk setiap periode. Halini dimaksudkan untuk mengetahui proges biaya proyek yang nantinyaakan digunakan untuk membuat arus kas rencana proyek.

2.31.4 Membuat Kurva S Berdasarkan % Kumulatif BobotBiaya

Langkah terakhir iidalah membuat Kutva S denganmengacu pada kumulatif bobot sebagai absis dan periode/waktusebagai ordinat. di bagian paling kanan barchart dibuat skala 0-100untuk kumulatif bobot biaya sementara di bagian bawahbarchart sebagai absis waktu.

Gambar 2.24 Kurva S(Sumber : manajemen kontruksi ir. Irika widiasanti)

Page 31: 3 BABIIrepository.untag-sby.ac.id/1301/7/BAB II.pdf3 menggunakanstruktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2danluaslahan±1035m2. 2.2 ManajemenProyek Istimawan Dipohusodo

3

2.32 Membuat Kurva S RencanaMembuat kurva s rencana dapat di lihat pada beberapa kasus

berikut ini :

Gambar 2 barchart(Sumber : manajemen kontruksi ir. Irika widiasanti)

Gambar 2 Kurva S Rencana Pekerjaan Kontruksi Irigasi(Sumber : manajemen kontruksi ir. Irika widiasanti)