3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

53
OLEH : BAGUS FATKHURROZI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNTIDAR 2015

description

jgvhkhb

Transcript of 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Page 1: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

O L E H :BAGU S FATK H U RROZI

J U RU SA N TE K NI K E L E K TROU N TI DA R

2 0 1 5

Page 2: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Gerbang Logika dasar pembentuk dlm sistem digital.

beroperasi dlm bilangan biner (gerbang logika biner).

Logika biner menggunakan dua buah nilai yaitu ‘0’ dan ‘1’.

Logika biner yang digunakan dlm sistem digital, yaitu :

1. logika biner positif, logika tinggi ditandai dengan nilai ‘1’ dan logika rendah ditandai dengan nilai ‘0’.

2. logika biner negatif, logika tinggi ditandai nilai ‘0’ dan logika rendah ditandai nilai ‘1’.

Pada pembahasan ini kita akan mengunakan logika biner positif.

Page 3: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Gerbang Logika DasarPada sistem digital hanya terdapat tiga buah gerbang logika dasar, yaitu :

1. gerbang AND,

2. gerbang OR, dan

3. gerbang NOT (inverter).

Berikut ini kita akan membahas ketiga gerbang dasartersebut.

Page 4: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Gerbang Logika ANDGerbang logika AND gerbang logika dasar yang memiliki dua atau lebih sinyal masukan dgn satu sinyal keluaran.

Berlaku ketentuan: sinyal keluaran akan tinggi jika semua sinyal masukan tinggi.

Ekspresi Booleannya :

(dibaca “F sama dengan A AND B”)

A

BF

A B F

0 0 0

0 1 0

1 0 0

1 1 1F A B

Page 5: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Gerbang Logika AND

”memiliki konsep seperti dua buah saklar yang dipasangkan

secara seri.”

Page 6: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

6

Tabel Kebenaran (ON/ OFF = 1/ 0)

S1 S2 Lampu

OFF OFF

OFF ON

ON OFF

ON ON

Gerbang Logika AND

S1 S2

Page 7: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

7

S1 S2 Lampu

OFF OFF mati

OFF ON mati

ON OFF mati

ON ON nyala

Gerbang Logika AND

Tabel Kebenaran (ON/ OFF = 1/ 0)

Fungsi = ??

S1 S2

Page 8: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

8

S1 S2 Lampu

0 0 0

Fungsi = ??

Gerbang Logika AND

Tabel Kebenaran (ON/ OFF = 1/ 0)

S1 S2

Page 9: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

9

Gerbang Logika AND

S1 S2 Lampu

0 0 0

0 1 0

Tabel Kebenaran (ON/ OFF = 1/ 0)

Fungsi = ??

S1 S2

Page 10: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

10

S1 S2 PATH?

0 0 0

0 1 0

1 0 0

Fungsi = ??

Gerbang Logika AND

Tabel Kebenaran (ON/ OFF = 1/ 0)

S1 S2

Page 11: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

11

S1 S2 PATH?

0 0 0

0 1 0

1 0 0

1 1 1

Fungsi = Logika AND

Gerbang Logika AND

Tabel Kebenaran (ON/ OFF = 1/ 0)

S1 S2

Page 12: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Gerbang Logika ORGerbang logika OR gerbang logika dasar yang memiliki dua atau lebih sinyal masukan dgn satu sinyal keluaran.

Berlaku ketentuan: sinyal keluaran akan tinggi jika salah satu sinyal masukan tinggi.

Ekspresi Booleannya :

(dibaca “F sama dengan A OR B”)

A

BF

A B F

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 1F A B

Page 13: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Gerbang Logika OR

”memiliki konsep seperti dua buah saklar yang dipasangkan

secara paralel.”

Page 14: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

14

Tabel Kebenaran (ON/OFF = 1/0)

S1 S2 Lampu

OFF OFF Mati

OFF ON Nyala

ON OFF Nyala

ON ON Nyala

Gerbang Logika OR

S1

S2

Page 15: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

15

S1 S2 Lampu

0 0 0

Fungsi =??

Tabel Kebenaran (ON/OFF = 1/0)

Gerbang Logika OR

S1

S2

Page 16: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

16

S1 S2 Lampu

0 0 0

0 1 1

Fungsi =??

Tabel Kebenaran (ON/OFF = 1/0)

Gerbang Logika OR

S1

S2

Page 17: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

17

S1 S2 Lampu

0 0 0

0 1 1

1 0 1

Fungsi =??

Tabel Kebenaran (ON/OFF = 1/0)

Gerbang Logika OR

S1

S2

Page 18: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

18

Switches in Parallel

S1 S2 Lampu

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 1

Fungsi = Logika OR

Tabel Kebenaran (ON/OFF = 1/0)

S1

S2

Page 19: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Gerbang Logika NOTGerbang logika NOT gerbang logika dasar yang memiliki sebuah sinyal masukan dan sebuah sinyal keluaran.

Berlaku ketentuan: sinyal keluaran akan tinggi jika sinyal masukan rendah.

Ekspresi Booleannya :

(dibaca “F sama dengan bukan/ not A”)

A FA F

0 1

1 0

F A

Page 20: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Gerbang Logika OR

”memiliki konsep seperti sebuah saklar yang dipasangkan

secara paralel dengan lampu dan diserikan dengan sebuah

resistor.”

Page 21: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

21

Tabel Kebenaran (ON/OFF = 1/0)

S Lampu

OFF Nyala

ON Mati

Gerbang Logika OR

S

R

Page 22: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

22

Tabel Kebenaran (ON/OFF = 1/0)

S Lampu

0 1

Gerbang Logika OR

S

R

Page 23: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

23

Tabel Kebenaran (ON/OFF = 1/0)

S Lampu

0 1

1 0

Gerbang Logika OR

S

R

Page 24: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Gerbang Logika Bentukandihasilkan dari susunan gerbang logika

dasar.

diantaranya :

1. gerbang NAND,

2. gerbang NOR,

3. gerbang XOR, dan

4. gerbang XNOR.

Page 25: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Gerbang Logika NANDGerbang logika NAND gerbang logika AND yang di

NOT kan.

A B F

0 0 1

0 1 1

1 0 1

1 1 0

A

BFF

A

B

Page 26: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Gerbang Logika NAND (Lanjutan)

Gerbang logika NAND gerbang logika yang memiliki dua atau lebih sinyal masukan dgn satu sinyal keluaran.

Berlaku ketentuan: sinyal keluaran akan rendah jika semua sinyal masukan tinggi.

Ekspresi Booleannya :

(dibaca “F sama dengan A NAND B / bukan A AND B”)

A B F

0 0 1

0 1 1

1 0 1

1 1 0

A

BF

F A B

Page 27: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Gerbang Logika NORGerbang logika NOR gerbang logika OR yang di NOT

kan.

A B F

0 0 1

0 1 0

1 0 0

1 1 0

A

BFF

A

B

Page 28: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Gerbang Logika NOR (Lanjutan)

Gerbang logika NOR gerbang logika yang memiliki dua atau lebih sinyal masukan dgn satu sinyal keluaran.

Berlaku ketentuan: sinyal keluaran akan rendah jika salah satu atau semua sinyal masukan tinggi.

Ekspresi Booleannya :

(dibaca “F sama dengan A NOR B / bukan(not) A OR B”)

A B F

0 0 1

0 1 0

1 0 0

1 1 0

A

BF

F A B

Page 29: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Gerbang Logika XORberlaku ketentuan: sinyal keluaran tinggi jika masukan tinggi berjumlah ganjil.

Ekspresi Booleannya :

(dibaca “F sama dengan A XOR B”)

A B F

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 0

B

AF

F A B

Page 30: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Gerbang Logika XNORberlaku ketentuan: sinyal keluaran rendah jika masukan tinggi berjumlah ganjil.

Ekspresi Booleannya :

(dibaca “F sama dengan A XNOR/ bukan XOR B”)

A B F

0 0 1

0 1 0

1 0 0

1 1 1

A

BF

F A B

Page 31: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Ekivalen logika positif dan logika negatif

Logika positif Logika negatif Definisi

OR AND Keluaran tinggi jika salah satu masukantinggi

AND OR Keluaran tinggi jika semua masukantinggi

NOR NAND Keluaran rendah jika salah satu masukantinggi

NAND NOR Keluaran rendah jika semua masukantinggi

Page 32: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Ekspresi Boolean

Adalah pernyataan logika dalam bentuk

aljabar Boolean.

ALJABAR BOOLEAN

Page 33: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Inti pembelajaran Bisa menghasilkan suatu realisasi rangkaian

elektronika digital dari suatu persamaan logika matematika

Persamaan logika matematika tersebut dimodifikasi sehingga menghasilkan realisasi rangkaian dengan jumlah gerbang yang minimal/optimal.

Page 34: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Rangkaian digital yang ekivalen dengan persamaan logika Misalnya diketahui persamaan logika:

x = A.B+C

Rangkaiannya:

Page 35: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Urutan Operasi (Parentheses) Operasi bilangan biner hanya mengenal AND dan OR

Jika terjadi operasi AND dan OR bersamaan tanpa ada kurung, maka yang didahulukan adalah AND

Misal : x = A.B+C = (A.B)+C A dan B di-and-kan dulu, baru di-or-kan dengan C

A.B+C =/= A.(B+C)

Page 36: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Contoh rangkaian (dengan inverter)

x = A’BC(A+D)’

Page 37: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Tabel kebenaran rangkaian digital Merupakan list output rangkaian/ persamaan logika

untuk seluruh kombinasi input

Contoh: buatlah tabel kebenaran untuk rangkaian x = A’BC(A+D)’

Page 38: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Tabel kebenaranD C B A A’ B.C (A+D)’ x = A’BC(A+D)’

0

0

0

0

0

0

0

0

1

1

1

1

1

1

1

1

0

0

0

0

1

1

1

1

0

0

0

0

1

1

1

1

0

0

1

1

0

0

1

1

0

0

1

1

0

0

1

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

0

0

0

0

0

0

1

1

0

0

0

0

0

0

1

1

1

0

1

0

1

0

1

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

1

0

0

0

0

0

0

0

0

0

Page 39: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Sifat Aljabar Boolean Sifat komutatif

Sifat Asosiatif

Sifat Distributif

Page 40: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Sifat Komutatif

Page 41: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Sifat Asosiatif

Page 42: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Sifat Distributif

Page 43: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Hukum-hukum Aljabar Boolean1. Hukum identitas:

(i) a + 0 = a

(ii) a 1 = a

2. Hukum idempoten: (i) a + a = a

(ii) a a = a

3. Hukum komplemen: (i) a + a’ = 1 (ii) aa’ = 0

4. Hukum dominansi:

(i) a 0 = 0 (ii) a + 1 = 1

5. Hukum involusi: (i) (a’)’ = a

6. Hukum penyerapan: (i) a + ab = a (ii) a(a + b) = a

7. Hukum komutatif: (i) a + b = b + a (ii) ab = ba

8. Hukum asosiatif: (i) a + (b + c) = (a + b) + c (ii) a (b c) = (a b) c

9. Hukum distributif: (i) a + (b c) = (a + b) (a + c) (ii) a (b + c) = a b + a c

10. Hukum De Morgan: (i) (a + b)’ = a’b’ (ii) (ab)’ = a’ + b’

11. Hukum 0/1 (i) 0’ = 1

(ii) 1’ = 0

Page 44: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

CONTOH

1. X + X’ .Y = (X + X’).(X +Y) = X+Y

2. X .(X’+Y) = X.X’ + X.Y = X.Y

3. X.Y+ X’.Z+Y.Z = X.Y + X’.Z + Y.Z.(X+X)’

= X.Y + X’.Z + X.Y.Z + X’.Y.Z

= X.Y.(1+Z) + X’.Z.(1+Y)

= X.Y + X’.Z

Page 45: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

45

Bentuk Kanonik Ada dua macam bentuk kanonik:

1. Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP) 2. Perkalian dari hasil jumlah (product-of-sum atau POS)

Contoh: 1. f(x, y, z) = x’y’z + xy’z’ + xyz SOP

Setiap suku (term) disebut minterm

2. g(x, y, z) = (x + y + z)(x + y’ + z)(x + y’ + z’)

(x’ + y + z’)(x’ + y’ + z) POS

Setiap suku (term) disebut maxterm

Setiap minterm/maxterm mengandung literal lengkap

Page 46: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

46

Minterm Maxterm

x y Suku Lambang Suku Lambang

0 0 1 1

0 1 0 1

x’y’ x’y xy’ x y

m0 m1

m2 m3

x + y x + y’ x’ + y x’ + y’

M0 M1 M2

M3

Page 47: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

47

Minterm Maxterm

x y z Suku Lambang Suku Lambang

0 0 0 0 1 1 1 1

0 0 1 1 0 0 1 1

0 1 0 1 0 1 0 1

x’y’z’ x’y’z x‘y z’ x’y z x y’z’ x y’z x y z’ x y z

m0 m1

m2 m3

m4 m5 m6 m7

x + y + z x + y + z’ x + y’+z x + y’+z’ x’+ y + z x’+ y + z’ x’+ y’+ z x’+ y’+ z’

M0 M1 M2

M3

M4 M5 M6 M7

Page 48: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

M I N T E R M

Adalah suku dalam persamaan yang memiliki

hubungan operasi AND antar variabel secara

lengkap. Dan antar suku dihubungkan dengan OR

Contoh.

Tunjukkan fungsi Boolean F = X + Y’Z dalam

minterm

Jawab.

Fungsi mempunyai 3 variabel X,Y dan Z

suku pertama A = X(Y+Y’) (Z+Z’)

= XYZ+XYZ’+XY’Z+XY’Z’

suku kedua Y‘Z = Y’Z (X+X’)

= XY’Z + X’Y’Z

Jadi penulisan Minterm untuk F = X + Y’Z

adalah F = XYZ+XYZ’+XY’Z+XY’Z’+X’Y’Z

= m7 + m6 + m5 + m4 + m1

Atau dapat ditulis dengan notasi

F (ABC) = (1,4,5,6,7)

Page 49: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Lanjutan …

Dan tabel kebenaran adalah sebagai berikut.

X Y Z F

0

0

0

0

1

1

1

1

0

0

1

1

0

0

1

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

0

1

1

1

1

Page 50: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

M A X T E R M

Adalah suku dalam persamaan yang memiliki

hubungan operasi OR antar variabel secara

lengkap. Dan antar suku di hubungkan dengan

operasi AND.

Contoh.

Tunjukkan fungsi Boolean F = XY + X’Z dalam

Maxterm.

Jawab.

Fungsi mempunyai 3 variabel X,Y dan Z

dengan menggunakan Hk.Distributif

F = XY + X’Z = (XY + X’) (XY + Z)

= (X + X’) (Y + X’) (X + Y) (X + Z)

= (X’ + Y) (X + Z) (Y + Z)

Page 51: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Lanjutan …….

Untuk suku 1

(X’+ Y) = X’+ Y + ZZ’ = (X’ + Y + Z) (X’ + Y +

Z’)

(X + Z) = X + Z + YY’ = (X + Z + Y) (X + Y’ + Z)

(Y + Z) = Y + Z + XX’ = (X + Y + Z) (X’ + Y + Z)

Jadi dapat ditulis

F (XYZ) = (X+Y+Z) (X+Y’+Z) (X’+Y+Z)

(X’+Y+Z’)

= M0.M2.M4.M5

Atau ditulis dengan notasi

F (XYZ) = (0,2,4,5)

Page 52: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean

Lanjutan …

Dan tabel kebenaran adalah sebagai berikut.

A B C F

0

0

0

0

1

1

1

1

0

0

1

1

0

0

1

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

1

0

0

1

1

Page 53: 3. Gerbang Logika Dan Aljabar Boolean