3$', GDODP VHWDQJNDL EXPL - Website Resmi PPID Kabupaten ...

128
i

Transcript of 3$', GDODP VHWDQJNDL EXPL - Website Resmi PPID Kabupaten ...

i

ii

ARTI LAMBANG KABUPATEN KAMPAR

BENTENG DAN PERISAI : Melambangkan kekuatan dan kekebalan rakyat dalam berjuang dan membangun.

BATU BERSUSUN : Melambangkan persatuan Nasional yang kuat, kokoh, serta menimbulkan inspirasi membangun.

TUJUH BELAS BUAH BATU BERSUSUN

: Menunjukkan tanggal tujuh belas hari Proklamasi.

DELAPAN BUAH BATU BATA

: Menunjukan bulan delapan (bulan Agustus).

EMPAT DAN LIMA : buah di bawah menunjukan tahun 45 (1945)

SATU PINTU GERBANG : Melambangkan pintu kemakmuran.

BINTANG BERSUDUT LIMA

: Melambangkan Pancasila.

POHON KARET : Melambangakan sumber dari kemakmuran rakyat.

TUJUH BELAS BUTIR PADI dalam setangkai dan LIMA CABANG POHON KARET

: melambangkan bahwa Negara Republik Indonesia diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 berdasarkan Pancasila.

EMPAT BUAH PUNCAK BENTENG

: Melambangkan adat istiadat yang menjiwai perikehidupan rakyat.

RUSA : Melambangkan sifat-sifat ketangkasan, kecakapan, kelincahan dan keuletan.

PETA KABUPATEN KAMPAR

: Menyatakan daerah Kabupaten Kampar.

MENARA MINYAK DAN TANGKI

: Melambangkan kekayaan alamnya dengan gas bumi.

SARU LORENS dengan DUA GEROBAK LORI

: adalah melambangkan kekayaan alamnya dengan bahan-bahan logam.

iii

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur Kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat

dan Karunia-Nya sehingga Buku Profil Daerah Kabupaten Kampar

Tahun 2017 dapat terselesaikan.

Buku Profil Daerah Kabupaten Kampar Tahun 2017 adalah

wujud dari pengembangan Sistem Informasi Pembangunan Daerah

(SIPD). Dimana SIPD merupakan amanah dari Undang-Undang

nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Sistem

Informasi Pembangunan Daerah serta Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat

Daerah.

Didalam buku Profil Daerah Kampar ini secara umum

menggambarkan seluruh kondisi dan potensi, peluang dan berbagai

aspek yang mencakup tentang geografi, pendidikan, pemerintahan,

demografi, sosial budaya, kesehatan, kesejahteraan sosial, agama,

sumber daya alam, pertanian, lingkungan hidup, infrastruktur,

pariwisata dan telekomunikasi, perhubungan dan transportasi,

ekonomi, industri, perdagangan, BUMD, perbankan, keuangan

daerah, PDRB, Politik Hukum dan HAM. Data yang ditampilkan

dalam buku ini merupakan data selama lima tahun terakhir,

terhitung mulai tahun 2013 sampai dengan Tahun 2017.

Keberadaan buku ini sebagai sebagai salah satu bahan

penunjang perencanaan pembangunan di Kabupaten Kampar. Dalam

penyusunan Profil Daerah ini tetap diupayakan peningkatan kualitas

dan cakupannya, agar data yang disajikan lebih akurat. Kepada

Badan/Dinas/Lembaga Pemerintah maupun Swasta diharapkan

selalu membantu memberikan informasi data yang akurat, tepat

waktu serta dapat dipertanggungjawabkan demi peningkatan

kualitas penerbitan di masa yang akan datang.

iv

Kepada semua pihak yang telah membantu memberikan data

dan informasi serta saran dan pendapat kami ucapkan terima kasih.

Semoga Buku Profil Daerah Kabupaten Kampar Tahun 2017 ini dapat

memberikan manfaat bagi semua pihak yang menggunakannya.

v

KATA SAMBUTAN

Bismillahirrohmanirrohim,

Assalamu’alaikum Warahmatullahi

Wabarakatuh

Sistem Informasi Pembangunan Daerah

(SIPD) merupakan suatu Sistem yang

mendokumentasikan, mengadministrasikan,

serta mengolah data pembangunan daerah

menjadi informasi yang disajikan kepada

masyarakat dan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan. SIPD

merupakan amanah dari Undang-Undang Nomor : 23 Tahun 2014

Tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8

Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) serta

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah .

Dalam upaya peningkatan kualitas Perencanaan dan Evaluasi

Pembangunan Daerah yang terintegrasi dengan pembangunan Nasional

maka SIPD diharapkan sebagai alat sinkronisasi dan pengendalian serta

evaluasi antar dokumen Perencanaan, antara dokumen perencanaan dan

penganggaran, dan dokumen perencanaan antar level pemerintahan.

Sedangkan dalam upaya membangun rumah legal database

pembangunan dan menjadi salah satu instrumen dalam melakukan

pengendalian dan evaluasi terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan

daerah, maka saya menghimbau kepada OPD agar menjadikan SIPD

sebagai salah satu instrumen dalam mewujudkan single entry dan single

database pembangunan daerah secara nasional.

Kemudian untuk dapat menghasilkan perencanaan yang ideal, maka

dibutuhkan basis data dan informasi yang valid dan terukur. Kesalahan

data yang digunakan mengakibatkan perencanaan yang dibuat tidak akan

berguna dengan baik. Kita menyadari bahwa proses perencanaan yang baik

vi

dan komprehensif merupakan titik penting untuk berhasilnya

pembangunan.

Dengan diterbitkannya buku profil daerah Kabupaten Kampar

Tahun 2017, yang lampirannya berisikan SIPD maka akan memudahkan

pemerintah daerah dalam proses perencanaan pembangunan daerah.

Kehadiran buku profil ini diharapkan dapat menjawab persoalan dan

tantangan saat ini.

Pemerintah Kabupaten Kampar sangat mendukung terlaksananya

kegiatan Penyusunan Profil Daerah Kabupaten Kampar ini. Saya juga

mengharapkan buku Profil Daerah Kabupaten Kampar bisa menjadi acuan

bagi stakeholder dalam menyusun perencanaan pembangunan kedepan.

Apapun yang direncanakan harus berdasarkan data dan fakta yang benar.

Semoga buku ini bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah Kabupaten

Kampar.

Mari berkomitnemen menerapkan budaya kerja berlandaskan prinsip

Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin. Kerja dan kerja, Kampar Maju.

Wassalamualaikum, Wr,Wb.

Bangkinang, Desember 2017

BUPATI KAMPAR

H. AZIS ZAENAL, SH, MM

vii

KATA SAMBUTAN

Bismillahirrohmanirrohim,

Assalamu’alaikum Warahmatullahi

Wabarakatuh

Dengan penuh rasa syukur kehadirat

Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, saya

menyambut gembira terbitnya buku Sistem

Informasi Pembangunan Daerah (SIPD)

Kabupaten Kampar Tahun 2017 yang

terhimpun dalam Penyusunan Profil Daerah.

Dalam mewujudkan pembangunan daerah maka dibutuhkan

Perencanaan Pembangunan Daerah. Sesuai dengan kewenangan daerah

untuk menyusun Rencana Pembangunan sebagai satu kesatuan dalam

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Proses perencanaan

yang baik dan komprehensif merupakan titik penting untuk berhasilnya

pembangunan.

Untuk dapat menghasilkan perencanaan yang ideal tersebut, maka

dibutuhkan basis data dan informasi yang valid dan terukur. Kesalahan

data yang digunakan mengakibatkan perencanaan yang dibuat tidak akan

berguna. Dalam istilah sistem informasi di kenal istilah GIGO (garbage in

garbage out) maksudnya adalah apabila input datanya tidak akurat maka

dapat dipastikan perencanaan yang dihasilkan tidak dapat menjawab

permasalahan pembangunan yang ada.

Buku Profil Daerah Kabupaten Kampar Tahun 2017 disusun dengan

maksud untuk menyajikan data statistik yang akurat dan berualitas guna

mendukung perencanaan, pengendalian dan evaluasi serta menganalisa

capaian kinerja Pembangunan Daerah. Buku ini merupakan kompilasi data

yang diperoleh dari Organisasi Perangkat Daerah, Lembaga Teknis Daerah,

Instansi Vertikal yang ada di Kabupaten Kampar serta didukung data dari

Badan Pusat Statistik Daerah Kabupaten Kampar.

Untuk itu pada Tahun Anggaran 2017 ini, Dinas Komunikasi,

viii

Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar telah menyusun buku

Profil Daerah Kabupaten Kampar yang lampirannya berisikan Sistem

Informasi Pembangunan Daerah (SIPD). SIPD juga merupakan amanat dari

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014.

Keberadaan buku ini tentunya diharapkan bisa bermanfaat bagi

masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Kampar terutama bagi Dinas

Komunikasi Informatika dan Persandian.

Kami menyadari buku ini belum sepenuhnya terisi secara maksimal,

oleh sebab itu kami mohon masukan dari berbagai pihak untuk kelanjutan

dan kesempurnaan dari penyusunan buku ini di masa yang akan datang.

Kami juga mengharapkan kerjasama yang baik dari semua pihak, terutama

kepada tim pengelola SIPD yang sudah dibentuk. Mudah-mudahan

keterisian datanya dapat meningkat di tahun mendatang.

Demikian dan terimakasih. Semoga apa yang kita lakukan ini,

menjadi amal ibadah disisi Allah SWT. Amin.

Wassalamualaikum, Wr, Wb.

Bangkinang, Desember 2017

KEPALA DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA

DAN PERSANDIAN KABUPATEN KAMPAR

Ir. NURHASANI, MM Pembina Utama Muda

NIP. 19630127 199202 2 001

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang-Undang Nomor : 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Perencanaan

Pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan

dapat dipertanggungjawabkan (pasal 31) dan Kepala Daerah

menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas perencanaan

pembangunan daerah di daerahnya; Data dan informasi yang digunakan

dalam menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah

mencakup berbagai hal seperti: Penyelenggaraan pemerintah daerah;

Organisasi dan tata laksana pemerintahan daerah; Kepala Daerah, DPRD,

Perangkat daerah dan Pegawai Negeri Sipil Daerah; Keuangan daerah;

Potensi sumberdaya daerah; Kependudukan; Produk hukum daerah;

Informasi dasar kewilayahan dan Informasi lain terkait dengan

penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Kemudian menurut Undang nomor 23 Tahun 2014 mengamanatkan

bahwa perencanaan pembangunan daerah didasarkan pada data dan

informasi yang dikelola dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah

(SIPD). Sistem Informasi Pembangunan Daerah telah dikembangkan sejak

tahun 2009.

Seiring dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014,

maka pada tahun 2015 pemanfaatan data dan informasi dalam SIPD

difokuskan penggunaanya dalam proses perencanaan, pengendalian dan

evaluasi pembangunan daerah oleh Pemerintah Daerah.

Upaya yang terus dilakukan dalam Pengembangan Sistem Informasi

Profil Daerah dituangkan dalam Permendagri Nomor 8 tahun 2014 tentang

Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) sebagai dasar pelaksanaan

kegiatan penyusunan profil daerah yang merupakan instrumen pendukung

program pembangunan daerah yang amat penting dan strategis sebagai

upaya memperkuat perencanaan pembangunan daerah. Ketersediaan data

dan informasi menjadi isu pokok dalam kegiatan ini.

2

Dan seterusnya pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah pada pasal 18 ayat 4 “Perumpunan

Perumusan Urusan Pemerintahan” poin e yaitu Komunikasi, Informatika,

Statistik dan Persandian.

Mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan,

sampai dengan pengendalian dan evaluasi tidak lepas dari tersedianya

data dan informasi.

Keberlanjutan upaya Pengembangan Sistem Informasi

Pembangunan Daerah di Kabupaten Kampar yang dianggarkan dalam

kegiatan penyusunan profil daerah menjadi salah satu upaya dalam

memetakan kondisi dan potensi sumberdaya serta produk unggulan yang

ada di Daerah. Hal tersebut menjadi suatu informasi yang dapat

bermanfaat untuk mempertajam formulasi kebijakan, strategi

pembangunan daerah kedepan agar sesuai dengan kebutuhan dan

kepentingan dalam upaya pemecahan permasalahan di daerah, yang

pada akhirnya diharapkan pembangunan dapat meningkat dan bermuara

pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan Visi

Kabupaten Kampar yaitu “Kabupaten Kampar Negeri Berbudaya, Berdaya

Dalam Lingkungan Masyarakat Agamis Tahun 2020” dan Misi Kabupaten

Kampar yaitu (1) Mewujudkan Nilai Budaya masyarakat Kampar yang

menjamin sistim bermasyarakat dan bernegara untuk menghadapi

tantangan global; (2) Meningkatkan manajemen dan kemampuan

aparatur dalam mengelola asset daerah dan pelayan masyarakat; (3)

Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang sehat, menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi serta berwawasan kedepan; (4)

Mengembangkan ekonomi rakyat yang berbasis sumber daya lokal

dengan orientasi pada agrobisnis, agroindustri dan pariwisata serta

mendorong pertumbuhan investaasi secara terpadu dan terkait antar

swasta, masyarakat dan pemerintah baik sekala lokal, regional,nasional

maupun internasional; (5) Mewujudkan pembangunan kawasan seimbang

yang dapat menjamin kualitas hidup secara berkesinambungan; (6)

Mewujudkan sumberdaya manusia yang beriman dan bertaqwa serta

ta’at terhadap aturan yang berlaku, menuju masyarakat agamis yang

tercermin dalam kerukunan hidup beragama.

3

Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Pembangunan

Daerah ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu sarana

penunjang kelancaran koordinasi dan penyampaian informasi baik

kepada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi serta dapat

dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan kerja sama dengan

pemerintah Kabupaten/Kota yang lain.

1.2. DASAR HUKUM 1. Undang – Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan

Pembangunan Nasional

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2008 tentang

perubahan kedua atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah

3. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah

Daerah

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 08 tahun 2008

tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016

tentang Perangkat Daerah.

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 tahun

2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun

2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah.

1.3. TUJUAN

1. Tersediannya data terkait profil daerah Kabupaten Kampar dan data

sistem informasi pembangunan daerah (SIPD) Kabupaten Kampar

tahun 2017.

2. Menyediakan dukungan data dan informasi bagi pengambilan

keputusan dan kebijakan pelaku pembangunan baik di daerah

maupun pusat.

4

3. Meningkatkan komitmen pemerintah daerah untuk membangun pola

kerja berbasis data dan informasi.

4. Membangun database profil daerah Kabupaten Kampar yang

mengambarkan seluruh potensi dan sumberdaya yang dimiliki oleh

masing-masing wilayah kecamatan di Kabupaten Kampar.

5. Mengembangkan sistim infromasi pengelolaan database profil daerah

secara SIPD (sistem informasi pembangunan daerah)

1.4. SASARAN

1. Tersedianya data yang akurat, valid dan dapat

dipertanggungjawabkan.

2. Meningkatnya kapasitas daerah dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan di daerah.

3. Tersedianya data dan informasi secara cepat dan mudah.

4. Terbangunnya Sistim Informasi Pembangunan Daerah.

5. Terlaksananya manajemen pengelolaan data profil daerah yang baik

dan akurat.

1.5. OUT PUT YANG DIHARAPKAN

Output dari kegiatan penyusunan profil daerah ini adalah

Pengembangan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) yang

merupakan dokumen dari hasil pengolahan data dan informasi yang

berasal dari seluruh OPD dan instansi di Kabupaten Kampar. SIPD ini

dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan, pengendalian dan

analisa kinerja pembangunan Daerah. Pengembangan sistem ini secara

umum diharapkan akan dapat meningkatkan kapasitas Kabupaten

Kampar dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

daerah.

1.6. RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup kegiatan Pengembangan Sistem Informasi

Pembangunan Daerah menggambarkan hasil pelaksanaan pembangunan

di Kabupaten Kampar yang ditabulasikan dan diklasifikasikan kedalam 8

(delapan) kelompok data meliputi sebagai berikut :

5

a. Data umum

b. Sosial budaya

c. Sumber daya alam

d. Infrastruktur

e. Ekonomi

f. Keuangan Daerah

g. Politik, Hukum dan Keamanan

h. Insidensial

Yang kemudian disederhanakan menjadi 3 (tiga) kelompok data

meliputi sebagai berikut :

a. Kelompok Urusan Pemerintah Wajib Pelayanan Dasar dan Non Dasar

b. Kelompok Urusan Pemerintah Pilihan

c. Kelompok Data Umum

1.7. SISTEMATIKA

Penyusunan Profil Daerah berdasarkan SIPD disusun dengan

sistematika sebagai berikut :

1. BAB I : Pendahuluan

2. BAB II : Profil Daerah Kabupaten Kampar

3. BAB III : Penutup

4. Lampiran : SIPD Kabupaten Kampar dari Tahun 2013 -

2017

6

BAB II PROFIL DAERAH KABUPATEN KAMPAR

2.1. KONDISI UMUM

A. SEJARAH SINGKAT KABUPATEN KAMPAR

Terbentuknya Kabupaten Kampar telah melalui proses yang cukup

panjang. Diawali dengan terbitnya surat Keputusan Gubernur Militer

Sumatera Tengah Nomor : 10/GM/STE/49, Tanggal 9 November 1949.

Dimana Kabupaten Kampar merupakan salah satu Daerah Tingkat II di

Provinsi Riau yang terdiri dari kewedanaan Pelalawan, Pasir Pengaraian,

Bangkinang dan Pekanbaru Luar Kota dengan ibukota Pekanbaru.

Pada Tanggal 1 Januari 1950 ditunjuklah Datuk Wan Abdul Rahman

sebagai Bupati Kampar pertama dengan tujuan untuk mengisi kekosongan

pemerintah, karena adanya penyerahan kedaulatan Pemerintah Republik

Indonesia hasil Konferensi Meja Bundar.

Kemudian tanggal 6 Februari 1950 adalah saat terpenuhinya

seluruh persyaratan untuk penetapan hari kelahiran Kabupaten Kampar.

Hal ini sesuai ketetapan Gubernur Sumatera Tengah No. : 3/dc/stg/50

tentang penetapan Kabupaten Kampar, yang berhak mengatur dan

mengurus rumah tangga sendiri. Sejak tanggal 6 Februari 1950 tersebut

Kabupaten Kampar telah resmi memiliki nama, batas-batas wilayah, dan

pemerintahan yang sah dan kemudian dikukuhkan dengan Undang-undang

Nomor 12 Tahun 1956 tentang pembentukan otonomi daerah Kabupaten

Kampar dan lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah.

Selanjutnya, tanggal 6 Februari 1950, ditetapkan sebagai hari jadi

Kabupaten Kampar yang setiap tahun diperingati. Penetapan hari jadi ini

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Kampar No :

02 Tahun 1999 tentang hari jadi daerah tingkat II Kampar dan disahkan

oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau Nomor : kpts.06/11/1999

Tanggal 4 Februari 1999 serta diundangkan dalam lembaran Daerah

7

Kabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten Kampar Tahun 1999 Nomor : 01

Tanggal 5 Februari 1999.

Kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 1956

ibukota Kabupaten Kampar dipindahkan dari Pekanbaru ke Bangkinang.

Adapun faktor-faktor yang mendukung pemindahan ibukota

Kabupaten Kampar dari Pekanbaru ke Bangkinang, antara lain :

1. Pekanbaru saat itu sudah menjadi ibukota Provinsi Riau.

2. Pekanbaru selain sudah menjadi ibukota Provinsi juga sudah menjadi

Kotamadya.

3. Untuk prospek masa depan tidak mungkin lagi Kabupaten Kampar

beribukota di Pekanbaru karena akan menyulitkan dalam pembinaan

dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

4. Bangkinang dinilai strategis sebagai ibukota kareta terletak di tengah-

tengah wilayah Kabupaten Kampar, sehingga mudah untuk dijangkau

dan mudah melakukan pembinaan keseluruh wilayah Kabupaten

Kampar.

5. Mengingat luasnya wilayah Kabupaten Kampar, sudah sewajarnya

Ibukota Kabupaten Kampar dipindahkan ke Bangkinang untuk

meningkatkan efisiensi pengurusan pemerintahan dan meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat.

Pada tahun 1987, Kabupaten Kampar memiliki 19 kecamatan

dengan dua Pembantu Bupati sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur

Kepala Daerah Tingkat I Riau Nomor : KPTS. 318/VII/1987 tanggal 17 Juli

1987. Pembantu Bupati Wilayah I berkedudukan di Pasir Pangaraian dan

Pembantu Bupati Wilayah II di Pangkalan Kerinci. Pembantu Bupati Wilayah

I mengkoordinir wilayah Kecamatan Rambah, Tandun, Rokan IV Koto, Kunto

Darussalam, Kepenuhan, dan Tambusai. Pembantu Bupati Wilayah II

mengkoordinir wilayah Kecamatan Langgam, Pangkalan Kuras, Bunut, dan

Kuala Kampar. Sedangkan kecamatan lainnya yang tidak termasuk wilayah

pembantu Bupati wilayah I & II berada langsung di bawah koordinator

Kabupaten.

8

Kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 105

Tahun 1994 dan PP Nomor : 8 Tahun 1995 dan Peraturan Daerah Tingkat

I Riau Nomor : 6 tahun 1995, Kabupaten Kampar ditetapkan sebagai salah

satu Proyek percontohan Otonomi Daerah. Guna kelancaran roda

pemerintahan maka berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor :

105 tahun 1994 di Kabupaten Kampar dibentuk 23 Dinas Daerah.

Sedangkan berdasarkan Undang-Undang No. 61 tahun 1958 hanya

terdapat 5 Dinas yakni, Dinas Pertanian, Pendidikan dan Kebudayaan,

Perindustrian, Kesehatan dan Pekerjaan Umum.

Kemudian dengan bergulirnya era reformasi dengan semangat

demokrasi dan pelaksanaan otonomi daerah di tingkat Kabupaten dan Kota

maka sesuai dengan Undang-Undang Nomor: 53 Tahun 1993 Junto Surat

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 75 Tahun 1999 tanggal 24

Desember 1999, maka terbentuklah daerah-daerah otonom baru di

Provinsi Riau termasuk Kabupaten Kampar resmi dimekarkan menjadi 3

Kabupaten, yaitu Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu dan

Kabupaten Kampar.

Dengan dimekarkannya Kabupaten Kampar menjadi tiga Kabupaten

Kampar, maka Kabupaten Kampar yang awalnya terdiri dari 19

Kecamatan tinggal lagi 8 kecamatan. Seiring perjalanan waktu, pemekaran

kecamatan dan Desa/Kelurahan di Kabupaten Kampar terus dilakukan.

Hingga Tahun 2016, Kabupaten Kampar memiliki 21 kecamatan dan 242

Desa dan 8 Kelurahan.

Semenjak terbentuk Kabupaten Kampar tahun 1949 sampai

sekarang tahun 2017, sudah 24 kali masa jabatan Bupati Kepala Daerah

Kabupaten Kampar. Saat ini Kabupaten Kampar dipimpin Bupati Kampar

H. AZIS ZAENAL, SH, MM.

B. Kondisi Geografis

Letak geografis adalah letak suatu daerah dilihat dari kenyataannya

di bumi atau posisi daerah itu pada bola bumi dibandingkan dengan posisi

daerah lain. Letak geografis ditentukan pula oleh segi astronomis, geologis,

9

fisiografis dan sosial budaya.

Kabupaten Kampar adalah salah satu dari 12 Kabupaten/Kota yang

ada di Provinsi Riau. Kabupaten Kampar memiliki luas lebih kurang

1.128.928 Ha, yang terletak antara 01°00’40” lintang utara sampai

00°27’00” lintang selatan dan 100°28’30” - 101°14’30” bujur timur.

Adapun batas- batas wilayah Kabupaten Kampar sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Pekanbaru dan

Kabupaten Siak.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kuantan

Singingi.

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan

Provinsi Sumatera Barat.

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan dan

Kabupaten Siak.

Berdasarkan letak geografisnya, posisi Kabupaten Kampar

mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan iklim perekonomian,

budaya adat istiadat suatu daerah. Secara geografis, posisi Kabupaten

Kampar sangat strategis karena bertetangga dengan Provinsi Sumatera

Barat dan dilalui jalur lintas Riau-Sumatera Barat.

Kekayaan kultur di Kabupaten Kampar tidak lepas dari pengaruh

kebudayaan daerah tetangga yang terletak di sekitarnya. Pengaruh budaya

ini lambat laun memasuki proses asimilasi dan sebagai hasilnya Kampar

juga kaya akan budaya yang beragam dan khas.

Wilayah Kabupaten Kampar memiliki banyak sungai, baik sungai

besar maupun sungai-sungai kecil, danau dan rawa-rawa. Sungai besar

diantaranya Sungai Kampar yang panjangnya ± 413,5 km dengan

kedalaman rata-rata 7,7 m dan lebar rata-rata 143 meter. Sungai Kampar

mengalir dari hulu di punggung Bukit Barisan kearah Timur membelah

wilayah Kabupaten Kampar. Sungai Kampar Kanan melalui beberapa

kecamatan diantaranya kecamatan Koto Kampar Hulu, XIII Koto Kampar,

10

Kuok, Salo, Bangkinang, Kampar, Kampar Timur, Kampar Utara, Rumbio

Jaya , Tambang, Siak Hulu.

Kemudian ada sungai Kampar Kiri melalui kecamatan Kampar Kiri,

Gunung Sahilan, Kampar Kiri Tengah, Kampar Kiri Hilir. Selanjutnya ada

Sungai Siak yang bagian hulu ada di wilayah Kabupaten Kampar. Panjang

sungai Siak yakni ± 90 km dengan kedalaman rata-rata 8 – 12 m yang

melintasi kecamatan Tapung. Ada sungai Tapung yang terbagi menjadi

sungai Tapung Kanan yang melintasi Kecamatan Tapung, Tapung Hilir dan

Tapung Hulu dan sungai Tapung Kiri yang melintasi kecamatan Tapung.

Kedua aliran sungai ini menyatu di sungai Siak.

Sungai-sungai besar yang terdapat di Kabupaten Kampar ini

sebagian masih ada yang berfungsi sebagai, sumber air bersih, budi daya

ikan, maupun sebagai sumber energi listrik (PLTA Koto Panjang). Perairan

umum dimanfaatkan untuk budidaya perikanan darat dan tempat

penangkapan (fishing ground) berbagai jenis ikan perairan dan sebagian

kecil berfungsi sebagai sarana perhubungan.

Berdasarkan satuan wilayah sungai (SWS), Kabupaten Kampar

terbagi atas dua satuan wilayah sungai, yaitu SWS Kampar dan SWS Siak.

Dari dua SWS tersebut telah mengalami perubahan kondisi neraca air di

wilayah tangkapan air di hulu sungai yang terletak dipunggung timur Bukit

Barisan yang secara administrasi berada di wilayah Provinsi Sumatera

Barat. Terbagi menjadi 3 (tiga) Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu Sub

DAS Tapung, Sub DAS Kampar Kanan dan Sub DAS Kampar Kiri.

Letak geografis berpengaruh terhadap iklim dan musim. Pengaruh

musim tersebut dapat menyebabkan pengaruh terhadap pola kegiatan

usaha masyarakat berupa usaha di bidang pertanian. Pertanian yang baik

akan maju dengan cepat dan banyak menghasilkan bahan makanan seperti

beras, jagung, sayur-sayuran, buah-buahan, karet, kelapa sawit, kopi, gula,

dan lain-lain yang sangat berguna bagi kemakmuran dan keberlangsungan

penduduk / masyarakat. Secara ekonomi pun menjadi peluang untuk

berperan serta dalam sektor perdagangan.

11

C. IKLIM

Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang

panjang untuk suatu lokasi di bumi atau planet lain. Iklim di suatu tempat di

bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi tempat tersebut.

Kabupaten Kampar pada umumnya beriklim tropis dengan suhu

rata-rata 270C - 330C. Suhu minimum terjadi pada bulan November dan

Desember yaitu sebesar 21 °C. Suhu maksimum terjadi pada Juli dengan

temperatur 35 °C. Kelembaban nisbi rata-rata 78-94 persen. Curah hujan

rata-rata 283 mm pertahun. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan

September dan Desember sebesar 380 mm.

Iklim tropis di Kabupaten Kampar dipengaruhi oleh dua musim yakni

musim hujan dan kemarau. Temperatur minimum terjadi pada bulan

November dan Desember yaitu sebesar 210 C. Temperatur maksimum

terjadi pada Juli dengan temperatur 350 C. Curah hujan yang terbanyak

adalah di sekitar Bangkinang, Bangkinang Kota, Kampar Kiri dan Gunung

Sahilan. Kondisi iklim demikian amat cocok dalam pengembangan berbagai

komoditi pertanian, peternakan, perikanan dan beberapa jenis komoditi

perkebunan. Dalam 5 (lima) tahun belakangan ini belum menggambarkan

terjadinya kondisi ekstrim pada musim hujan dan musim kemarau.

Kondisi lahan tanah relatif subur dan pada umumnya struktur

tanah bersifat arganosol, gleihumus, alluvial, hidromorfik kelabu, podzolik

merah kuning, litosol, dan regosol. Jenis tanah arganosol tersebar luas di

dataran rendah berawa-rawa dan berasosiasi dengan humus. Semakin jauh

dari pinggir sungai semakin tebal bahan gambutnya dan dikenal dengan

gambut ombrogen.

D. TOPOGRAFI

Topografi merupakan bentuk permukaan bumi dan objek lain

seperti planet, satelit alami (bulan dan sebagainya), dan asteroid. Dalam

pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk

permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia

terhadap lingkungan, dan bahkan kebudayaan lokal (Ilmu Pengetahuan

12

Sosial). Topografi umumnya

menyuguhkan relief permuka

an, model tiga dimensi, dan

identifikasi jenis lahan.

Bentuk topografi

Kabupaten Kampar sebagian

besar merupakan daerah perbukitan yang berada disepanjang Bukit

Barisan yang berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat dengan

ketinggian 0-500 meter dari permukaan laut dan kemiringan 0-40 %.

Topografi wilayah umumnya datar, landai hingga sangat curam. Terbentuk

dari batuan sedimen dan meta sedimen, batuan metamorfosis dan batuan

terobosan yang tersebar diseluruh wilayah. Wilayah bagian barat kearah

pantai, terbentuk dari formasi geologi batuan metamorphosis, batuan

sedimen. Sedangkan wilayah timur laut kearah tenggara, terdapat di

wilayah bagian barat (perbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat)

dikawasan XIII Koto Kampar.

Bukit Barisan yang membentang di sepanjang Pulau Sumatera, dan

sebagian diantaranya berada di wilayah Kabupaten Kampar telah mewarnai

bentuk topografi di daerah ini. Bentuk topografi Kabupaten Kampar pada

sisi utara merupakan daratan bergelombang dengan kemiringan mulai dari

datar hingga landai yang mengikuti alur Sungai Tapung dan Sungai Siak

pada bagian hilirnya. Pada bagian Selatan berbatasan langsung dengan

Kabupaten Kuantan Singingi memiliki topografi mulai dari landai sampai

relatif agak curam. Bagian barat merupakan wilayah yang berada pada bukit

barisan sehingga topografi di daerah ini pada umumnya berupa permukaan

tanah yang agak curam sampai dengan sangat curam. Sedangkan bagian

Timur, pada umumnya memiliki topografi berupa dataran rendah dan landai

mengikuti alur Sungai Kampar dengan kondisi permukaan tanah pada

bagian hilir merupakan berupa lahan gambut.

Secara topografis, Kabupaten Kampar merupakan daerah

bergelombang dengan dataran rendah, rawa-rawa, dataran tinggi atau

perbukitan dan sedikit bergunung dengan ketinggian rata-rata sekitar 1.000

13

meter di atas permukaan laut. Kondisi ini memberikan keuntungan bagi

Kabupaten Kampar untuk menjadi daerah pertanian.

Disamping itu, kondisi jenis tanah yang ada di Kabupaten Kampar

terdiri dari 5 (lima) jenis, yaitu tanah jenis organosol dan gleihumus dengan

bahan aluvial, jenis tanah podsolik merah kuning dengan bahan induk

batuan endapan dan beku, dan jenis tanah podsolik merah kuning latosol,

litosol dengan bahan induk batuan beku. Tekstur tanah yang ada di

Kabupaten Kampar pada umumnya liat berpasir dan lempung pasir.

Dalam hal penggunaan tanah wilayah Kabupaten Kampar dapat

dibedakan menjadi tanah untuk bangunan dan halaman sekitarnya, tegal

kebun, ladang huma, padang rumput, tambak, kolam, lahan sementara

tidak diusahakan, hutan, perkebunan, sawah dan lainnya. Dari berbagai

jenis tanah yang tersebar, seluas 11.542 hektar (1,10 %) digunakan untuk

lahan sawah, dan 1.040.916 hektar (98,90 %) merupakan lahan kering.

Pada umumnya sebagian besar lahan kering dimanfaatkan untuk usaha

perkebunan seluas 311.775 hektar (29,95 %).

Pada sisi utara merupakan daratan bergelombang dengan kemiringan

mulai dari datar hingga landai yang mengikuti alur Sungai Tapung dan

Sungai Siak pada bagian hilirnya. Pada bagian selatan berbatasan langsung

dengan Kabupaten Kuantan Singingi memiliki topografi mulai dari landai

sampai relatif agak curam.

Bagian barat merupakan wilayah yang berada pada bukit barisan

sehingga topografi di daerah ini pada umumnya berupa permukaan tanah

yang agak curam sampai dengan agak curam. Sedangkan bagian timur

pada umumnya memiliki topografi berupa dataran rendah dan landai

mengikuti alur sungai Kampar dengan kondisi permukaan tanah pada

bagian hilir merupakan lahan gambut.

Ketinggian beberapa daerah di Kabupaten Kampar berkisar antara 26

– 100 m dari permukaan laut. Kondisi ini tentunya sangat mendukung bagi

pengembangan berbagai komoditi pertanian, perkebunan, usaha perikanan

dan peternakan.

14

Kemudian Fisiografi lahan Kabupaten Kampar didominasi oleh grup

kubah gambut, aluvial, dataran, dataran tuf masam, perbukitan, dan

pegunungan. Kondisi fisiografi tersebut terdiri dari :

1. Grup Kubah Gambut.

Satuan lahan ini berkembang di daerah cekungan rawa belakang pantai

tua akibat penimbunan bahan organik dalam keadaan selalu jenuh air,

sehingga proses dekomposisi minim terhadap bahan organik. Ketebalan

gambut berangsur semakin tinggi ke bagian tengah sehingga

permukaannya membentuk kubah dengan ketinggian tempat 10 - 20

meter di atas permukaan laut.

2. Grup Aluvial.

Satuan lahan ini merupakan bentukan muda, oleh aktivitas danau,

pelebaran sungai, dan koluviasi. Bahan pembentuknya berupa bahan

endapan aluvial, koluvial, dan kadang ditutupi endapan bahan organik.

Ketinggian tempat 15 - 475 meter di atas permukaan laut.

3. Dataran Tuf Masam.

Merupakan dataran luas dan terbentuk dari bahan tuf vulkanik masam

dan sedimen halus mempunyai ciri khas berupa punggung memanjang

yang dipisahkan lembah dengan pola drainase dendritik dan aliran

sungai satu arah lereng yang menyatu ke dalam sungai besar. Grup ini

dijumpai berdekatan dengan grup dataran yang penyebarannya di

sebelah timur laut jalur patahan utama Sumatera. Bahan tuf masam

makin menipis ke arah utara dan sedikit menutupi dataran dan

perbukitan. Ketinggian tempat adalah 40 – 250 meter di atas

permukaan laut.

4. Dataran.

Daerah yang tidak termasuk grup dataran tuf masam karena terbentuk

dari sedimen halus sampai kasar dan telah mengalami lipatan,

pengikisan dan penorehan merupakan grup tersendiri sebagai grup

dataran. Umumnya lereng hampir seragam (lereng < 16% dan beda

15

tinggi < 50 meter). Dataran memiliki sejarah yang cukup kompleks,

yaitu telah mengalami berbagai proses geomorfik di permukaannya

termasuk proses erosi dan sedimentasi serta pelipatan. Banyak sisa

tanda proses pembentukan tanah yang dijumpai, seperti tutupan

konkresi besi, lapisan plintit, dan lain-lain.

5. Perbukitan.

Terbentuk oleh proses orogenesis dan erosi terdiri atas bukit-bukit kecil

dan besar masing-masing dengan perbedaan tinggi 10 - 50 m atau 50 -

300 m serta berkembang dari batuan sedimen dan metamorfik yang

telah mengalami proses pengangkatan dan atau pelipatan serta

perbukitan yang terbentuk oleh intrusi batuan plutonik masam.

6. Pegunungan dan Plato.

Terbentuk dari batuan sedimen halus sampai kasar, granit dan batuan

volkanik yang telah mengalami lipatan/patahan dan merupakan

rangkaian Pegunungan Barisan. Puncak-puncak berada pada ketinggian

> 1.000 m di atas permukaan laut.

E. PEMERINTAHAN

Dalam rangka mencapai keberhasilan pembangunan khususnya

dibidang administrasi pemerintahan terutama dalam meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Kampar telah

melakukan penataan kelembagaan yang mampu menerapkan peran dan

fungsinya dengan baik dalam melayani masyarakat. Penataan ini meliputi

peningkatan kemampuan profesionalisme aparat serta restrukturisasi

organisasi secara sadar dan diarahkan pada terbentuknya pemerintahan

yang bersih dan berwibawa.

Fungsi aparatur negara/pemerintah dalam menjalankan pelayanan

merupakan fungsi penunjang yang bersifat relatif. Fungsi ini ditujukan bagi

terlaksananya tujuan negara dalam melayani warga negaranya melalui

aparatur pemerintah. Pelayanan merupakan salah satu produk organisasi

berupa jasa, sehingga pada dasarnya pelayanan tidak kasat mata, diraba

16

dan dimiliki, melainkan hanya sebatas digunakan, dirasakan, dibeli atau

disewa. Sekalipun demikian, dalam kehidupan organisasi, fungsi pelayanan

memiliki nilai strategis dibandingkan dengan fungsi organisasi lainnya. Ini

karena fungsi pelayanan sangat berpotensi dalam menentukan

kelanggengan, perkembangan dan keunggulan bersaing organisasi di masa

yang akan datang.

Peningkatan kapasitas aparat dan kelembagaan pemerintah daerah

akan dapat meningkatkan pelayanan publik sesuai dengan program yang

telah ditentukan dalam melaksanakan pemerintahan umum,

kemasyarakatan dan pembangunan. Terwujudnya peningkatan pembinaan

dan pengembangan aparatur pemerintah daerah yang didukung dengan

pengembangan sumber daya manusia/aparatur pemerintah dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah adalah

tuntutan masyarakat untuk terwujudnya aparatur pemerintah yang

demokratis, netral professional, efisien, efektif, berkeadilan, bersih,

terbuka, partisifatif dan tanggap terhadap aspirasi masyarakat.

Pelaksanaan Otonomi Daerah telah memberikan perubahan dan

tuntutan yang lebih luas terhadap pelayanan administrasi pemerintahan

daerah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Guna

mencapai keberhasilan pembangunan bidang administrasi pemerintahan

dan suksesnya pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Kampar,

terutama dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, maka

Pemerintah Kabupaten Kampar telah melakukan penataan kelembagaan

yang mampu menerapkan peranan dan fungsinya dengan baik dalam

melayani masyarakat.

Penataan ini meliputi peningkatan kemampuan profesionalisme

aparat serta restrukturisasi organisasi secara sadar diarahkan pada

terbentuknya pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

Salah satu tugas pemerintah adalah memberikan pelayanan prima

kepada masyarakat secara baik, cepat dan tepat. Untuk mencapai

pelayanan tersebut, sangat dipengaruhi oleh jumlah pegawai, pendidikan

dan keahlian serta karakter pegawai.

17

Untuk jumlah Pegawai Negeri Sipil atau disebut juga dengan

Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Kampar, setiap tahun mengalami

peningkatan. Jumlah pegawai negeri sipil Kabupaten Kampar dalam empat

tahun terakhir adalah sebagai berikut :

Tabel II.1

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Kampar tahun 2012-

2017

No Tahun Jumlah (orang)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

2012

2013

2014

2015

2016

2017

10.054

10.569

10.562

10.925

10.681

9.565

Sumber : BKD Kabupaten Kampar, 2017

Dari tabel di atas tergambar bahwa jumlah pegawai negeri sipil

Kabupaten Kampar dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Pada Tahun

2016 mengalami sedikit penurunan dibanding tahun 2015 karena adanya

pegawai negeri sipil yang pensiun, meninggal dunia dan pindah tugas.

Sementara tahun 2016 tidak ada pengangkatan atau rekruitmen PNS baru.

Pada Tahun 2017 jumlah PNS jumlah PNS Kabupaten Kampar mengalami

penurunan sebesar 1.116 dikarenakan PNS dari Fungsional Guru yang

mengajar pada SMA atau sederajatnya ditarik menjadi PNS Guru Provinsi.

Jadi Pada Tahun 2017 PNS Kabupaten Kampar berjumlah 9,565 orang

PNS.

Untuk pendidikan aparatur dari tahun ke tahun juga mengalami

peningkatan. Demikian juga kenaikan pangkat dari pegawai negeri sipil.

Kenaikan pangkat ini dipengaruhi oleh pendidikan dan masa kerja, jabatan

dan keahlian.

Berikut jumlah PNS dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar

berdasarkan tempat kerja.

18

Tabel II.2

Jumlah PNS berdasarkan tempat kerja tahun 2014-2017

NO Tempat Kerja Tahun

2014 2015 2016 2017

1. Kantor Sekretariat

Daerah

231 205

284

277

2. Kantor DPRD dan

Sekretariat DPRD

72 72 71 62

3. Kantor Inspektorat 62 65 69 71

4. Kantor Bappeda 66 66 65 55

5. Kantor Dinas Daerah

1.281 1.258 1.204 12.02

6. Kantor Lembaga

Teknis Daerah

896 1.017 956 956

7. Kantor Camat

411 486 441 451

8. Puskesmas

841 874 847 869

9. Guru

6.231 6.372 6.470 5.354

10. UPTD P dan K 471 510 274 268

Jumlah 10.562 10.925 10.681 9.565

Sumber : BKD Kabupaten Kampar, 2017

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah PNS terbanyak di

Kabupaten Kampar adalah guru. Dengan banyaknya jumlah guru ini

diharapkan dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) sesuai

dengan pilar ketiga pembangunan Kabupaten Kampar. Hanya saja kalau

dilihat dari jumlah guru yang menjadi persoalan mendasar sekarang bukan

pada ketersediaan guru tapi pada pemerataan guru karena kebanyakan

guru menumpuk di daerah perkotaan.

19

F . DEMOGRAFI

Dibidang kependudukan, Kabupaten Kampar setiap tahun selalu

mengalami perubahan yang signifikan terutama dalam pertumbuhan

penduduk. Pada dasarnya, penduduk merupakan subyek dan obyek dalam

pembangunan. Aspek kependudukan merupakan hal yang paling mendasar

dalam tumbuh kembangkan pembangunan. Sebagai subyek, penduduk

harus dibina dan dikembangkan sehingga mampu menjadi penggerak

pembangunan. Sebaliknya, pembangunan juga harus dapat dinikmati oleh

penduduk yang bersangkutan. Artinya, penduduk merupakan pelaku dan

sasaran pembangunan sekaligus yang menikmati hasil pembangunan.

Mencermati pentingnya peran penduduk dalam pembangunan,

maka strategi pembangunan juga bertumpu salah satunya pada

perkembangkan penduduk suatu wilayah. Pembangunan yang mengabaikan

kondisi penduduk akan menimbulkan kesenjangan yang semakin lebar

antar kelompok penduduk dan wilayah serta sangat rentan terhadap

perubahan. Ketimpangan tingkat pembangunan antar daerah

menyebabkan penduduk terdorong atau tertarik untuk melakukan

pergerakan dari satu daerah kedaerah lain. Untuk itu apa yang dilakukan

pemerintah dalam upaya melakukan pemerataan pembangunan dengan

cara membangun desa dan menata kota sangat tepat.

Untuk melihat perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Kampar

selama tujuh tahun terkahir (2011-2017), dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel II.3

Jumlah Penduduk Kabupaten Kampar berdasarkan jenis

kelamin dari Tahun 2011-2017

No

Jumlah Penduduk

Tahun Jenis Kelamin Jumlah

(Jiwa) Laki-laki Perempuan

1.

2011

274.620

262.601

537.221

20

2.

3.

4.

5.

6.

7.

2012

2013

2014

2015

2016

2017

309.517

339.364

364.285

371.346

379.783

382.056

294.891

322.265

345.184

351.612

355.165

358.783

604.408

661.629

709.469

722.958

734.948

740.839

Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil Kab Kampar, 2017

Dari tabel diatas terlihat bahwa ada peningkatan jumlah penduduk

dari tahun 2016 ke tahun 2017 sebesar 1,80 %. Peningkatan ini tidak

terlalu signifikan bahkan jauh dibawah peningkatan jumlah penduduk

secara nasional. Kemudian dari tabel tersebut juga tergambar bahwa

jumlah penduduk di Kabupaten Kampar memang mengalami trend

peningkatan dari tahun ketahun. Angka peningkatan paling tinggi terjadi

antara tahun 2011 ke tahun 2012, yaitu sebesar 67.187 jiwa. Peningkatan

jumlah penduduk ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya,

kelahiran, kematian,migrasi dan urbanisasi. Jika peningkatan jumlah

penduduk tidak dapat dikontrol dengan baik maka ini diyakini akan

menimbulkan berbagai persoalan dikemudian hari.

Laju pertumbuhan pendudukan yang cukup tinggi menjadi

tantangan bagi pemerintah Kabupaten Kampar dalam melakukan suatu

kebijakan. Dengan adanya lembaga atau organisasi perangkat daerah

(OPD) Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak Kabupaten Kampar yang memiliki program

tentang kependudukan diharapkan angka pertumbuhan penduduk di

Kabupaten Kampar dapat ditekan sedemikian rupa.

Mengapa pertumbuhan penduduk perlu di tekan? Karena

pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi akan berpengaruh kepada

penyediaan sarana pendidikan, kesehatan, pemukiman, lapangan kerja,

transportasi dan lain sebagainya. Tingkat penduduk yang cukup tinggi yang

tidak dibarengi dengan tersedianya lapangan kerja akan menimbulkan

dampak lain seperti stabilitas keamanan dan ketertiban.

21

Selain pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, penyebaran

penduduk yang tidak merata akan juga akan menimbulkan masalah, salah

satunya pemanfaatan sumber daya manusia tidak atau kurang efektif.

Banyak sumber daya alam yang belum atau kurang dimanfaatkan karena

kekurangan tenaga kerja. Disatu sisi ada wilayah yang banyak tenaga kerja

tapi lapangan pekerjaan sedikit sehingga jumlah pengangguran

meningkat. Untuk itu masalah penyebaran penduduk ini juga menjadi

perhatian pemerintah Kabupaten Kampar.

Lapangan kerja yang terbatas, kualitas penduduk yang rendah, yang

ditandai dengan tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan pendapatan

perkapita, akan menjadi hambatan dalam percepatan pembangunan.

Informasi data kependudukan merupakan kebutuhan dasar untuk

melakukan sebuah perencanaan dalam pembangunan kemasyarakatan.

Berdasarkan data kependudukan dapat dibuat sebuah proyeksi kenaikan

jumlah penduduk dari tahun ke tahun selama kurun waktu lima tahun,

sehingga perencanaan tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sesaat saja

namun dapat diimplementasikan dalam jangka waktu tertentu.

2.2. SOSIAL BUDAYA

A. KESEHATAN

1. KESEHATAN DAN PENYAKIT

Untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat, di wilayah

Kabupaten Kampar ada berbagai sarana kesehatan baik milik pemerintah

maupun swasta. Berbagai fasilitas (sarana) kesehatan itu yakni

posyandu, poskesdes, puskesmas (puskesmas Induk, puskesmas pembantu

dan puskesmas keliling), rumah sakit umum daerah (RSUD), rumah sakit

umum swasta, klinik, praktek dokter bersama.

Status kesehatan penduduk di pengaruhi oleh banyak faktor dan

diantaranya adalah layanan kesehatan. Efektifitas layanan kesehatan

secara makro ditentukan oleh, antara lain: (1) aksebilitas sarana kesehatan,

22

seperti rumah sakit, puskesmas dan balai pengobatan, (2) aksebilitas

tenaga pemberi pelayanan seperti dokter, perawat, bidan dan apoteker (3)

luas wilayah layanan serta jumlah yang harus dilayani.

Semakin luas wilayah layanan, maka semakin berat pula upaya yang

harus dilakukan untuk menjangkau masyarakat dan di jangkau

masyarakat.Semakin banyak jumlah penduduk, maka semakin besar beban

tugas yang harus dilakukan.

Pada tahun 2017 ini, kondisi umum sarana kesehatan yang ada di

wilayah Kabupaten Kampar antara lain 1 (satu) unit Rumah Sakit Umum

Daerah (RSUD) Bangkinang tipe C. Untuk peningkatan pelayanan Rumah

Sakit Umum Daerah, pada tahun 2016, RSUD sudah menempati bangunan

baru yang terletak di jalan lingkar Bangkinang. Sementara bangunan lama

dimanfaatkan untuk kantor Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kampar dan

panti rehab narkotika Kabupaten Kampar. Kemudian ada rumah sakit

swasta tipe D sebanyak 2 (dua) unit.

Sarana kesehatan lainnya, Pusat Kesehatan masyarakat

(Puskesmas) yang terdiri dari puskesmas induk 31 unit yangterdiri dari 23

Puskesmas Non Rawat Inap dan 8 Puskesmas Rawat Inap, puskesmas

pembantu (pustu) sebanyak 181 unit, puskesmas keliling sebanyak 21 unit.

Posyandu yang terdaftar di dinas kesehatan sebanyak 363 unit.

Klinik/praktek Dokter 95 unit. Jumlah jumlah klinik/praktek dokter pada

tahun 2017 ini meningkat dibanding tahun 2016 dimana pada tahun 2016

sebanyak 90 unit. Namun dibanding Tahun 2015 jumlah ini masih sedikit

yaitu 206. Penurunan ini terjadi karena mulai tahun 2016 praktek dokter

tidak ada lagi yang ada hanya klinik.

Pada tahun 2017 ini, jumlah masyarakat yang mendapat layanan air

bersih sebanyak 485.721 jiwa. Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan

air bersih sebanyak 60.395 RT yang bersumber dari sumur

lindung/SPT/BOR sebanyak 22.260 RT, Sumur tidak terlindung sebanyak

30.308 RT, mata air terlindung 774, sungai 393 RT, air hujan 1851 RT, Air

Kemasan 624 RT. Sedangkan jumlah penduduk yang mendapatkan akses

air minum 485.721 Penduduk.

23

Jumlah sarana Industri dan Industri Farmasi sebanyak 3 unit yang

terdiri dari pedagang besar farmasi (PBF) sebanyak 1 (satu) buah, dan

penyalur alat kesehatan sebanyak 2 (dua) buah.

Tidak ada tambahan data untuk orang sakit jiwa pada Tahun 2017

namun pada Tahun 2016 sebanyak 1.771 orang, menurun dari tahun

2015 yang berjumlah 2.114 jiwa. Jumlah penderita narkoba tahun 2016

sebanyak 209 orang yang turun dari tahun sebelumnya sebanyak 241

orang. Pada Tahun 2017 tidak ada terdata dikarenakan hanya paseien

tahun sebelumnya yang masih dalam perawatan.

Jumlah balita yang kurangan gizi tahun 2017 sebanyak 442,

menurun dari tahun sebelumnya sebanyak 470 balita. Jumlah balita 0-3

tahun sebanyak 57.746 balita naik dari tahun sebelumnya sebanyak

55.909 balita. Jumlah balita kurang gizi yang mendapat perawatan 442

balita. Jumlah seluruh balita gizi buruk 6 orang. Jumlah Balita Gizi Buruk

yang mendapat perawatan 6 balita.

Rata-rata Jumlah Penduduk yang sakit 231.061 jiwa. Sedangkan

jumlah ibu hamil gizi buruk sebanyak 750 pada tahun 2016 menurun

dibandingkan tahun 2015 sebanyak 1.084 jiwa.

Untuk sarana kesehatan lainnya berupa apotek 51 unit, toko obat

sebanyak 136 unit. Untuk tenaga kesehatan sebanyak 1.523 orang yang

terdiri dari Dokter Umum 65 orang, Dokter Spesialis 0 orang, Dokter Gigi

sebanyak 36 orang, perawat sebanyak 547 orang, Bidan 752 orang, Ahli

Penyehatan Lingkungan/Sanitarian 22 orang, Sarjana Farmasi/Apoteker 40

orang, Ahli Gizi 29 orang, Sanitarian 17 orang, Penyuluh Kesehatan

Masyarakat 15 orang, Perawat 547orang dan serta Bidan 752 orang.

Jumlah Desa Siaga Aktif sebanyak Tahun 2017 sebanyak 251 Desa,

meningkat dari Tahun 2016 sebanyak 219 Desa. Diperkirakan jumlah

penderita baru Acute Flacid Paraly sebanyak 5 orang.

24

Tabel II.4

Penyakit Menular Yang Ditemukan di Kampar

N

o

Nama

Penyakit

Tahun Satua

n 201

3

201

4

201

5

201

6

201

7

1.

2.

3.

4.

5.

6.

DBD

Malaria

Tuberkulosi

s

AIDS

HIV

Flu Burung

307

64

326

1

4

5

109

54

388

1

1

0

279

47

426

2

39

4

335

11

198

0

39

0

0

0

0

0

0

0

Kasus

Kasus

Kasus

Kasus

Kasus

Kasus

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, 2017

Untuk penyakit menular ada beberapa kasus penyakit yang

menyerang masyarakat Kabupaten Kampar pada tahun 2016, yakni kasus

penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mencapai 335 kasus dan

jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 279 kasus.

Penyakit Malaria ditemukan 11 kasus, juga turun dari tahun sebelumnya

yang mencapai 47 kasus. Sedangkan penyakit Tuberkulosis ditemukan

sebanyak 198 kasus dan jumlah ini jauh menurun bila dibanding dengan

tahun sebelumnya sebanyak 426 kasus. Untuk kasus penyakit AIDS pada

tahun 2016 ini tidak ditemukan, sedangkan tahun sebelumnya ada 2 kasus

AIDS di Kabupaten Kampar. HIV ditemukan 39 kasus sama dengan tahun

sebelumnya.

Sedangkan penyakit rabies sejak tiga tahun terakhir tidak ditemukan

di masyarakat Kampar. Demikian juga dengan flu burung. Dimana tahun ini

tidak ditemukan kasus flu burung sedangkan tahun lalu ditemukan 4 kasus

flu burung.

Menurunnya, kasus penyakit yang ditemukan ditengah masyarakat

ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kesadaran masyarakat

menjaga kesehatan dan kebersihan semakin meningkat ditambah dengan

pelayanan kesehatan yang semakin membaik. Apalagi dalam beberapa

tahun terakhir sudah diberlakukan pelayanan 24 jam dipuskesmas-

25

puskesmas di Kabupaten Kampar.

Pada tahun 2017 belum ditemukan data-data yang dari kasus diatas,

dengan kata lain kategori penyakit menular tersebut tidak didapati pada

masyarakat Kabupaten Kampar.

2. KELUARGA BERENCANA

Untuk menunjang program keluarga berencana di Kabupaten

Kampar, pemerintah Kabupaten Kampar menyediakan fasilitas posyandu

(pos pelayanan terpadu). Posyandu ini ada di kecamatan dan di desa-desa.

Tujuan didirikannya sarana Posyandu ini antara lain yaitu, untuk

menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu /AKI (ibu

hamil), melahirkan dan nifas, membudayakan NKBS, Meningkatkan peran

serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta

kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat

sejahtera, serta sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera,

gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.

Oleh sebab itu, selama lima tahun terakhir jumlah posyandu terus

bergerak naik dalam menambah jumlah dan pelayanannya, di tahun 2008

jumlah posyandu sebanyak 588 unit, 2009 jumlahnya munjadi 613 unit

sedangkan tahun 2010 menjadi 624 unit, 2011 jumlahnya 659 unit dan

tahun 2012 menjadi 665 unit

posyandu di Kabupaten Kampar,

tahun 2013 670 posyandu, tahun

2014 sebanyak 667 unit, tahun 2015

sebanyak 483 unit, tahun 2016

meningkat menjadi 681 unit dan pada

tahun 2017 menurun menjadi 363

unit. Penurunan ini dikarenakan mulai

tingginya tingkat kesadaran

masyarakat akan kesehatan, sehingga

banyak dari masyarakat

memanfa’atkan fasilitas kesehatan

26

seperti Puskesmas dan Puskesmas pembantu yang ada di Kecamatan dan

desa.

Untuk program keluarga berencana Kabupaten Kampar pernah

memperoleh penghargaan Nasional pada hari Keluarga Nasional (Harganas)

ke XXI, penghargaan ini diberikan sebagai wujud nyata keberhasilan

Kabupaten Kampar dalam mendukung program KB, terbukti dengan

130.317 orang Pasangan Usia Subur, yang menjadi Peserta KB Aktif

sebanyak 99.930 orang, prestasi ini bisa didapatkan berkat kerja keras dan

kerjasama yang baik seluruh pihak, mulai dari PLKB, Bidan, Masyarakat

serta Dinas terkait dalam melaksanakan dan mensosialisasikan program KB

di Kabupaten Kampar.

Dari data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar

jumlah peserta KB Aktif jumlahnya setiap tahun berfluktuatif ada kalanya

meningkat adan ada kalanya menurun.

Tabel II.5

Peserta KB di Kabupaten Kampar

No Nama Tahun Satuan

2013 2014 2015 2016 2017

1. Peserta Program KB

Aktif

74.248

90.637

78.359

79.976

100.108

Jiwa

2. Aseptor KB 74.248 90.637 78.359 84.566 100.108 Jiwa

3. Jumlah PUS 119.851 112.683 125.371 127.046 100.108 Pasang

4. Jumah PUS BerKB 74.248 104.855 78.359 84.566 100.108 Pasang

5. Jumlah Kunjungan

Ibu Hamil

15.902 15.699 16.895 16.036

13.983

Kali

6. Cakupan Kunjungan

ibu Hamil

90,5

89

92,2

91,31

74,55

%

7. Pelayanan Anak

Balita

63.477

53.161

63.560

43.899

40.591

Kali

8. Pelayanan Nifas 14.769 14.601 16.245 15.845 14.684 kali

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, 2017

Dari data di atas terlihat bahwa program KB cukup berhasil di

Kabupaten Kampar dalam lima tahun terakhir.

27

Untuk peserta Program KB dalam empat tahun terakhir mengalami

fluktuasi. Tahun 2014 sebanyak 90.637 jiwa, tahun 2015 turun menjadi

78.359 jiwa, tahun 2016 turun menjadi 79.976 jiwa dan tahun 2017

mengalami peningkatan menjadi 100.108 jiwa. Jumlah ini sama dengan

jumlah aseptor KB. Uniknya di Kabupaten Kampar seluruh peserta KB aktif

adalah perempuan sementara laki-laki 0 %. Artinya, Tingkat kesadaran

berKB hanya lebih tinggi pada kaum perempuan. Padahal program KB

untuk pria juga sudah ada seperti MOP (medis operasi pria). Kondisi ini

masih dipengaruhi oleh adat, budaya dan kemauan pria untuk ber KB.

Untuk memberikan pelayanan yang optimal dibidang keluarga

berencana, Kabupaten Kampar sudah memiliki Klinik Keluarga Berencana,

yang tersebar di seluruh kecamatan dengan jumlah sebanyak 120 Klinik.

Jumlah ini sama sejak tahun 2011 hingga 2015

Jumlah Keluarga Prasejahtera pada tahun 2012 sebanyak

21.085 orang, tahun 2013 sebanyak 28.875 orang, tahun 2014 sebanyak

28.882 orang. Jumlah Keluarga Sejahtera pada tahun 2012 sebanyak

102.988 orang, tahun 2013 sebanyak 130.317 orang, tahun 2014

sebanyak 160.006 orang.

Kemudian untuk jumlah kunjungan Ibu Hamil dalam beberapa tahun

terakhir mengalami penurunan tahun 2015 sebanyak 16.895 kali, pada

tahun 2016 turun menjadi 16.036 kali dan terjadi penurunan lagi pada

tahun 2017 13.983 kali kunjungan.

Cakupan Kunjungan ibu Hamil pada tahun 2014 sebesar 89 %.

Angka ini meningkat pada tahun 2015 sebesar 92,2 % dan pada tahun

2016 turun menjadi 91,31 %. Pelayanan Anak Balita pada tahun 2014

sebannyak 53.161 kali, pada tahun 2015 meningkat menjadi 63.560 kali

dan pada tahun 2016 turun menjadi 43.899 kali, selanjutnya pada tahun

2017 menurun menjadi 40.591 kali. Untuk pelayanan Nifas pada tahun

2014 sebanyak 14.601 kali, pada tahun 2015 sebanyak 16.245 kali dan

pada tahun 2016 turun menjadi 15.845 kali selanjutnya pada tahun ini

2017 menurun menjadi 14.684 kali.

28

B. PENDIDIKAN

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke

generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga

memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek

formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap

pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah,

sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi,

universitas atau magang.

Pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai usia

tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan,

dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, e-

learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka.

Tingkat pendidikan yang tinggi sangat penting bagi negara dan

daerah untuk dapat mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Menyadari akan hal ini maka pemerintah Kabupaten Kampar sangat

memperhatikan peningkatan sektor pendidikan. Sesuai dengan Visi Misi

Pemerintah Kabupaten Kampar salah satunya adalah Meningkatkan

kualitas sumberdaya manusia yang sehat, menguasai ilmu pengetahuan

dan teknologi serta berwawasan kedepan. Pendidikan merupakan salah

satu sektor yang sangat menentukan keberhasilan meningkatkan sumber

daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat merupakan

salah satu tujuan dari pilar Meningkatkan Sumber Daya Manusia.

Dalam Rencana Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Kampar

tahun 2017, sudah ditetapkan sasaran pembangunan dalam upaya

mencapai tujuan peningkatan kualitas pendidikan tersebut yakni,

meningkatkan aksebilitas dan pemerataan pendidikan khususnya bagi

masyarakat miskin, meningkatnya mutu pendidikan, tenaga kependidikan

dan manajemen sekolah, dan meningkatkan minat dan budaya membaca

masyarakat dan layanana perpustakaan.

Pembangunan pendidikan harus mampu menjamin pemerataan

29

kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi

dan efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan, sesuai

dengan tuntutan perubahan kehidupan baik secara lokal, regional maupun

global. Peningkatan akses pendidikan masyarakat harus diikuti dengan

pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan pada semua kelompok

masyarakat.

Peningkatan pendidikan yang lebih berkualitas merupakan mandat

yang harus dilakukan Kabupaten Kampar sesuai dengan tujuan Negara

Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yaitu untuk

melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan

ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Lebih lanjut dalam batang tubuh UUD 1945 diamanatkan pentingnya

pendidikan bagi seluruh warga Negara seperti yang tertuang dalam pasal

28 ayat (I) bahwa setiap orang berhak mengembangkan diri melalui

pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan

mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan

budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat

manusia dan pasal 31 ayat (I) yang mengamanatkan bahwa setiap warga

Negara berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan juga merupakan

salah satu komponen penting untuk dijadikan sebagai sasaran perbaikan

Indek Pembangunan Manusia (IPM).

Tingkat pendidikan akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya

pembangunan suatu bangsa atau daerah. Semakin maju pendidikan berarti

akan membawa berbagai pengaruh positif bagi masa depan berbagai

bidang kehidupan. Demikian pentingnya pendidikan maka tidak

mengherankan kalau pendidikan senantiasa menjadi perhatian penting

bagi pemerintah termasuk Pemerintah Kabupaten Kampar.

Pemerintah Kabupaten Kampar senantiasa terus berupaya

meningkatkan kualitas mutu pendidikan masyarakat.Pembangunan

dibidang pendidikan dilaksanakan melalui perbaikan sarana/prasarana

30

pendidikan, serta program peningkatan mutu pendidik seperti seleksi guru,

kepala sekolah dan pegawai berprestasi, pelaksanaan diklat maupun

bimtek baik untuk guru, kepala sekolah, pengawas sekolah maupun unsur

elemen pendidikan.Jumlah sekolah baru terus ditingkatkan. Demikian juga

rekruitmen tenaga pengajar.

Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia, bahkan kinerja pendidikan

yang merupakan gabungan Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang

pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi dan angka melek huruf

digunakan sebagi variabel dalam menghitung Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) bersama-sama dengan variabel kesehatan dan ekonomi.

Oleh karena itu, pembangunan pendidikan harus mampu menjamin

pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu serta

relevansi dan efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi

tantangan, sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional

dan global.

PENDIDIKAN PRA SEKOLAH dan DASAR

Pendidikan pra sekolah dan dasar terus mengalami peningkatan.

Pada tahun 2014 jumlah Taman Kanak-Kanak sebanyak 291 unit yang

terdiri 4 TK Negeri dan 287 TK swasta. Dengan jumlah siswa sebanyak

12.169. Sementara tahun 2015 mengalami peningkatan menjadi 709 TK

yang terdiri dari 705 TK Swasta dan 4 TK negeri dengan jumlah siswa

18.182 orang. Pada tahun 2016 mengalami peningkatan menjadi 815 TK

yang terdiri dari 811 TK Swasta dan 4 TK negeri dengan jumlah siswa

19.874 orang. Pada Tahun 2017 Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak

berjumlah 12.277, jumlah tersebut naik dari tahun sebelumnya. Dengan

sebaran sebagai berikut :

31

Tabel II.6

Jumlah Siswa Taman Kanak-kanak di Kabupaten Kampar Tahun 2017

No Kecamatan Jumlah

1 Bangkinang Kota 846

2 Kampar 1.054

3 Tambang 1.048

4 XIII Kota Kampar 361

5 Kuok 654

6 Siak Hulu 1.174

7 Kampar Kiri 461

8 Kampar Kiri Hilir 126

9 Kampar Kiri Hulu 147

10 Tapung 1.275

11 Tapung Hilir 930

12 Tapung Hulu 831

13 Salo 328

14 Rumbio Jaya 269

15 Bangkinang 612

16 Perhentian Raja 117

17 Kampar Timur 510

18 Kampar Utara 189

19 Kampar Kiri Tengah 525

20 Gunung Sahilan 503

21 Koto Kmapar Hulu 317

Sumber Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Kampar, 2017

Tabel II.7

Jumlah Siswa Pada Pendidikan Pra Sekolah di Kabupaten

Kampar

No Nama Tahun Satuan

2014 2015 2016

1. Siswa TK Negeri 347 400 323 Orang

32

2.

3.

4.

Siswa TK

Swasta

Guru TK Negeri

Guru TK Swasta

11.822

56

987

14.628

112

2.000

19.551

39

2.542

Orang

Orang

Orang

Sumber Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Kampar, 2017

Dari tabel tergambar bahwa jumlah siswa TK di Kabupaten Kampar

dari tahun ke tahun meningkat. Pada tahun 2014 jumlah siswa sebanyak

12.169 orang. Pada tahun 2015 meningkat menjadi 14.028 orang dan

pada tahun 2016 juga mengalami peningkatan yang signifikan yakni

sebanyak 19.874 orang sementara pada tahun 2017 berjumlah siswa TK

sebanyak 12.277 siswa dengan jumlah 506 ruang kelas.

Untuk pendidikan Sekolah Dasar (SD) juga mengalami peningkatan

dalam 4 tahun terakhir. Pada Tahun ini 2017 Jumlah SD/MI sederajat

sebanyak 521 dengan jumlah SD/MI Negeri sederajat sebanyak 453 unit

dan SD/MI Swasta sederajat 68 unit. Tahun 2014 jumlah SD sebanyak 472

unit yang terdiri dari 450 sekolah dasar negeri dan 22 sekolah dasar

swasta. Pada tahun 2015 meningkat menjadi 488 yang terdiri dari 463 SD

Negeri dan 25 SD swasta, tahun 2016 sebanyak 485 unit yang terdiri dari

453 SD Negeri dan 32 SD Swasta. Sementara untuk jumlah siswa malah

mengalami penurunan pada tahun 2014 sebanyak 102.804 orang, pada

tahun 2015 menurun menjadi 100.273 dan pada tahun 2016 sebanyak

101.295 orang, dan pada tahun 2017 barulah jumlah siswa meningkat

dengan jumlah 105.334 orang siswa. Untuk Guru SD mengalami

peningkatan dimana pada tahun 2014 sebanyak 6.388 orang, pada

tahun 2015 menjadi 6.894, dan pada tahun 2016 turun menjadi 6.880

orang, turun kembali pada tahun 2017 yang hanya berjumlah 6.633 orang

guru dengan rincian yang bersertifikat sebanyak 2.724 orang guru

sementara yang belum tersertifikasi sebanyak 3.939 orang guru.

Gambaran kondisi sekolah di Kabupaten Kampar tergambar pada

tabel berikut.

33

Tabel II. 8

Jumlah Sekolah TK dan SD se-Kabupaten Kampar Tahun 2017

No Nama Jumlah Satuan

1.

2.

3.

4

PAUD

TK

SD Negeri

SD Swasta

205

506

453

68

Unit

Unit

Unit

Unit

Jumlah 1232 Unit

Sumber : Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2017

Di samping adanya pendidikan TK dan SD Kabupaten Kampar juga

terdapat Sekolah Luar Biasa sebanyak 1 unit pada tahun 2014

sedangkan pada tahun 2015 meningkat menjadi 2 unit pada tahun 2015

dan jumlah ini sama dengan tahun 2016. Jumlah siswa SLB pada tahun

2015 sebanyak 110 orang dengan jumlah guru sebanyak 30 orang

meningkat pada tahun 2016 menjadi 116 siswa dan 35 orang guru. Rasio

guru dan siswa pada tahun 2016 sebesar 1:4

PENDIDIKAN MENENGAH

Untuk sekolah menengah di Kabupaten Kampar cukup banyak yakni

pada tahun 2017 jumlah SMP/MTs Negeri sederajat sebanyak 110 unit

dan swasta 103 unit dengan jumlah murid 43.275 orang dan jumlah guru

sebanyak 3.805 orang. Jumlah bangunan SMP/MTs Negeri sederajat pada

tahun 2017 terdiri dari 1.024 unit bangunan kategori baik dan 615 unit

masih dalam kondisi tidak baik. Pada Tahun 2017 ini terdata SMP/MTs

Negeri sederajat yang memiliki fasilitas laboraturium sebanyak 118 untuk

sekolah negeri dan 37 untuk sekolah swasta, yang ada fasilitas kelas

computer sebanyak 110 pada sekolah negeri dan 58 pada sekolah swasta,

sementara yang dilengkapi dengan fasilitas Internet untuk sekolah negeri

ada 100 sekolah dan 44 sekolah pada swasta. Pada tahun 2016 Sekolah

Menengah Pertama (SMP) sebanyak 122 sekolah terdiri dari 95 sekolah

negeri 27 sekolah swasta dengan jumlah murid 30.087 orang dan jumlah

guru sebanyak 2.544 orang dengan rasio guru terhadap murid 1:12. Pada

34

tahun 2016 jumlah sekolah

SMP sebanyak 126 unit yang

terdiri dari 97 sekolah negeri dan

29 sekolah swasta. Dengan

jumlah siswa sebanyak 30.477

siswa yang terdiri dari 25.804

siswa SMP Negeri dan 4.673

sekolah swasta. Dengan Jumlah guru sebanyak 2.520 yang terdiri dari

2.122 orang guru sekolah negeri dan 398 guru sekolah swasta.

Berikut jumlah sekolah menengah di Kabupaten Kampar pada tahun

2017 :

Tabel II.9

Sekolah Menengah di Kabupaten Kampar Tahun 2017

No Nama Jumlah Satuan

1.

2.

3.

4.

SMP Negeri

SMP Swasta

Pendidik Sertifikasi

Pendidik Belum Sertifikasi

110

103

1.570

2.235

Unit

Unit

Orang

orang

Sumber : Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2017

Untuk Pendidikan SMA tahun 2015 terdapat 49 sekolah yang terdiri

dari 39 sekolah negeri dan 10 sekolah swasta. Jumlah siswa sebanyak

17.549 orang dengan jumlah guru sebanyak 1.348 orang. Rasio guru

terhadap murid 1:13. Pada tahun 2016 jumlah SMA sebanyak 50 atau

meningkat dari tahun sebelumnya yang terdiri dari SMA Negeri sebanyak

40 unit, SMA Swasta 10 unit dengan jumlah siswa sebanyak 19.033 orang

yang terdiri dari siswa sekolah negeri sebanyak 17.477 orang dan sekolah

swasta sebanyak 1.556 orang.

Kemudian untuk sekolah menengah kejuruan pada tahun 2015

terdapat 22 sekolah yang terdiri dari 6 (enam) sekolah negeri dan 16

(enam) sekolah swasta. Jumlah siswa 3.168 siswa dengan jumlah guru

sebanyak 439 orang, dengan rasio guru dan murid 1:7. Sedankan p0ada

35

tahun 2016 jumlah sekolah menengah kejuruan sebanyak 25 sekolah atau

meningkat dari tahun sebelumnya yang terdiri dari 8 sekolah negeri dan 17

sekolah swasta. Dengan jumlah siswa sebanyak 4.974 orang yang terdirid

dari siswa sekolah negeri sebanyak 3.108 orang dan siswa sekolah swasta

sebanyak 1.866 orang.

Pada Tahun 2017 Status pengelolaan SMA dan SMK statusnya

berpindah dari Kabupaten ke Provinsi.

Tabel II.10

Keadaan Siswa Sekolah Negeri dan Swasta di Kabupaten Kampar

2017

No Tingkat Tahun

2016 2017

1.

2.

3.

4.

5.

6.

TK

SD

SMP

SMA

SMK

SLB

19.874

17.477

30.477

19.033

4.974

116

12.277

1.556

43.275

-

-

-

Sumber : Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2017

Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah siswa Sekolah Dasar adalah

yang paling banyak diantara siswa yang ada diikuti oleh siswa, Sekolah

Menengah Pertama (SMP), Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Menengah

Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan terakhir Sekolah Luar

Biasa.

Kemudian terkait jumlah guru, masih banyak guru non PNS di yang

mengajar di sekolah Negeri. Berikut tabel komposisi guru PNS dan Non PNS

di Sekolah Negeri.

36

Tabel II. 11

Jumlah guru di Sekolah di Kabupaten Kampar Tahun 2017 (orang)

No Nama Sekolah Jumlah

1. 2. 3. 4. 5. 6.

PAUD SD SMP SMA * SMK * SLB *

925 6.633 3.805 1.288 263 35

Sumber : Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2017 (* data tahun 2016)

Di Kabupaten Kampar masih banyak guru yang mengajar di sekolah

negeri yang berstatus non PNS, berstatus honor daerah, Tenaga Harian

Lepas (THL) atau guru bantu guru komite dan sebagainya.

PERGURUAN TINGGI

Jumlah Perguruan Tinggi di Kabupaten Kampar pada tahun 2014

sebanyak 4 perguruan tinggi, dengan total mahasiswa 1.428 orang dengan

jumlah dosen 153 orang dan 850 mahasiswa yang telah diwisuda. Tahun

2015 jumlah perguruan tinggi masih sebanyak 4 perguruan tinggi. Pada

tahun 2016 masih tetap 4 perguruan tinggi yang keseluruhannya adalah

perguruan tinggi swasta. Pada Tahun 2017 Jumlah Perguruan Tinggi di

Kabupaten Kampar menjadi 3 dikarenakan adanya penggabungan STIKES

dan STEKIP menjadi Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.

SEKOLAH PENDIDIKAN AGAMA

Untuk jenjang pendidikan keagamaan di Kabupaten Kampar juga

terdiri atas jenjang pendidikan Raudatul Athfal (RA) Madrasah Ibtidaiyah

(MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA). Cukup banyak

pendidikan di Kabupaten Kampar. Hal ini sejalan dengan julukan

Kabupaten Kampar sebagai Serambi Mekkah. Untuk jenjang pendidikan MI,

pada tahun 2013 terdapat 99 sekolah yang terdiri dari 11 MI negeri dan

88 MI swasta. Jumlah siswa sebanyak 1.528 orang dengan jumlah guru

sebanyak 236 orang. Sedangkan pada tahun 2014 jumlah sekolah MI

112 sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 1.777 orang dan jumlah guru

37

242. Pada tahun 2015 jumlah sekolah sebanyak 134 sekolah dengan

jumlah murid 2.135 orang.

Pada tahun 2016 jumlah MI di Kabupaten Kampar sebanyak 134

sekolah yang terdiri dari 13 sekolah negeri dan 121 sekolah swasta dengan

jumlah siswa sebanyak 2.633 siswa yang terdiri dari 300 siswa MI Negeri

dan 2.333 siswa MI Swasta, dengan jumlah guru sebanyak 291 orang yang

terdiri dari guru MI Negeri sebanyak 21 orang dan MI swasta sebanyak 270

orang.

Pada tahun 2017 jumlah MI di Kabupaten Kampar sebanyak 134

sekolah yang terdiri dari 13 sekolah negeri dan 121 sekolah swasta dengan

jumlah siswa sebanyak 3.447 siswa yang terdiri dari 273 siswa MI Negeri

dan 3.174 siswa MI Swasta, dengan jumlah guru sebanyak 319 orang yang

terdiri guru negeri sebanuak 18 orang dan guru swasta 301 orang dengan

rincian guru laki-laki 96 orang dan guru perempuan 223 orang.

Sedangkan Untuk MTS, untuk tahun 2013 jumlah siswa sebanyak

11.347 orang, tahun 2014 sebanyak 12.077 orang dan tahun 2015

sebanyak 11.685 orang dengan jumlah guru pada tahun 2013 sebanyak

1.609 orang, pada tahun 2014 sebanyak 1.620 orang dan pada tahun

2015 sebanyak 1.223 orang. Rasio guru dan murid pada tahun 2015

adalah 1:10.

Pada tahun 2016 jumlah siswa MTS terdiri dari 11.527 orang

meningkat dari tahun 2015. Siswa ini terdiri dari siswa MTS Negeri

sebanyak 2.646 orang dan siswa MTS swasta sebanyak 9.063 orang.

Jumlah guru sebanyak 1.329 orang yang terdiri dari 223 guru negeri dan

1.106 guru swasta.

Pada tahun 2017 jumlah siswa MTS terdiri dari 12.596 orang

meningkat dari tahun sebelumnya. Siswa ini terdiri dari siswa MTS Negeri

sebanyak 2.749 orang dan siswa MTS swasta sebanyak 9.847 orang.

Jumlah guru sebanyak 1.396 orang yang terdiri dari 232 guru negeri dan

1.164 guru swasta.

38

Kemudian untuk sekolah MA, pada tahun 2013 jumlah siswa

sebanyak 4.871 orang pada tahun 2014 sebanyak 5.015 orang dan pada

tahun 2015 sebanyak 4.838 orang. Untuk guru pada tahun 2013 sebanyak

997 orang, tahun 2014 sebanyak 930 orang dan pada tahun 2015

sebanyak 783 orang. Rasio guru dan murid pada tahun 2015 adalah 1:6.

Pada tahun 2016 jumlah siswa MA sebanyak 5.183 orang yang

terdiri dari siswa MA Negeri sebanyak 1.316 orang dan siswa MA swasta

sebanyak 3.867 orang. Dengan jumlah guru sebanyak 732 orang yang

terdiri dari 134 orang guru Negeri dan 598 orang guru swasta. Rasio guru

dan murid 1:7.

Pada tahun 2017 jumlah siswa MA sebanyak 6.203 orang yang

terdiri dari siswa MA Negeri sebanyak 1.734 orang dan siswa MA swasta

sebanyak 4.469 orang. Dengan jumlah guru sebanyak 711 orang yang

terdiri dari 131 orang guru Negeri dan 580 orang guru swasta. Rasio guru

dan murid 1:8.

Kemudian untuk meningkatkan sumber daya manusia, tidak terlepas

dari ketersediaan buku dan pustaka. Untuk itu pemerintah Kabupaten

Kampar telah menyediakan pustaka mulai dari pustaka daerah di Ibukota

Kabupaten Kampar hingga pustaka desa.

Pemerintah daerah sudah menyediakan 14 unit perpustakaan

Kecamatan dan 34 pustaka desa. Diantara pustaka desa yakni, Pustaka

desa Pulau Birandang, Pustaka Desa Buluh Cina, Pustaka Desa Muara

Uwai, Pustaka Desa Ganting, Pustaka Desa Batu Bersurat, Pustaka Desa

Sibuak, Pustaka Desa Suka Ramai, Pustaka Lipat Kain, Pustaka Sungai

Pagar, Pustaka Tanjung, Pustaka Kuok, Pustaka Desa Gema. Jumlah buku

yang tersedia dipustaka kecamatan sebanyak 12.717 examplar. Jenis buku

yang ada di perpustakaan yakni karya umum, filsafat, agama, ilmu-ilmu

sosial, bahasa, ilmu-ilmu murni, ilmu-ilmu terapan, kesenian dan olahraga,

kesusastraan, sejarah dan geografi.

39

Tabel II. 12

Perpustakaan di Kabupaten Kampar

No Nama Tahun Satuan

2013 2014 2015 2016 2017

1

.

Jumlah

Perpustakaan

3 10 14 14 14 Unit

2

.

Jumlah Kunjungan

Ke Perpustakaan

7.139 8.542 9.397 10.044 11.361 Kali

3

.

Jumlah Orang Dalam

Populasi Yang Harus

di Layani

433.995 688.204 867.099 867.099 867.099 Orang

4

.

Jumlah Koleksi

Judul Buku Yang

Tersedia di

Perpusatkaan

Daerah

14.059 15.530 16.318 18.493 18.890 Buah

5

.

Jumlah Koleksi

Jumlah Buku yang

tersedia di

Perpustakaan

59.250 66.884 70.819 84. 713 85.949 Buah

Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Kab Kampar, 2017

Dari tabel diatas terlihat jumlah kunjungan ke perpustakaan tahun

2017 sebanyak 11.361 meningkat dari 2016 sebanyak 10.044 kali.

Jumlah koleksi judul buku yang tersedia di perpustakaan daerah pada

tahun 2017 sebanyak 18.890 buah, meningkat dari tahun sebelumnya

sebanyak 18.493 buah. Jumlah Koleksi jumlah buku yang tersedia di

perpustakaan sebanyak 85.949 buah meningkat dari tahun sebelumnya

yang hanya 84.713 buah.

Adapun pengunjung yang datang keperpustakaan terdiri dari

kalangan pelajar, mahasiswa dan kalangan umum/ masyarakat. Rata-rata

jumlah pengunjung tiap tahun dalam lima tahun terakhir mencapai

sebanyak 9.296 orang.

40

C. KESEJAHTERAAN SOSIAL

Kesejahteraan sosial adalah sistem yang terorganisir dari usaha-

usaha dan lembaga-lembaga sosial yang ditujukan untuk membantu

individu maupun kelompok dalam mencapai standart hidup dan kesehatan

yang memuaskan serta untuk mencapai relasi perseorangan dan sosial

yang dapat memungkinkan mereka mengembangkan kemampuan-

kemampuannya secara penuh untuk mempertinggi kesejahteraan mereka

selaras dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga dan masyarakat. (W.A

Fridlander).

Kemudian dalam Kamus Ilmu Kesejahteraan Sosial disebutkan pula

bahwa Kesejahteraan Sosial merupakan keadaan sejahtera yang meliputi

keadaan jasmaniah, rohaniah dan sosial tertentu saja. Menurut Bonnum

Commune kesejahteravan sosial adalah kesejahteraan yang menyangkut

keseluruhan syarat, sosial yang memungkinkan dan mempermudah

manusia dalam memperkembangkan kepribadianya secara sempurna.

Sementara itu Skidmore mendefinisikan Kesejahteraan Sosial dalam

arti luas meliputi keadaan yang baik untuk kepentingan orang banyak yang

mencukupi kebutuhan fisik, mental, emosional, dan ekonominya.

Untuk peningkatan kesejahteraan sosial Pemerintah Kabupaten

Kampar dewasa ini terus meningkatkan dan mengembangkan

pembangunan disektor tenaga kerja yang pada akhirnya akan mampu

meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta

memperluas kesempatan kerja.

Masalah ketenagakerjaan sangat erat kaitannya dengan

kependudukan dan pendidikan. Dimana permasalahan mendasar di

ketenaga kerjaan adalah daya saing. Kondisi kependudukan dan

pendidikan akan menentukan daya saing baik secara nasional, regional

maupun global. Perencanaan tenaga kerja harus mencerminkan

keterkaitan antara hasil pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja.

Untuk itu maka perlu dilakukan upaya meningkatkan kualitas lulusan

pendidikanmulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.

41

Kemudian masalah daya saing bukan semata-mata persoalan tenaga

kerja di Kabupaten Kampar, namun lapangan kerja atau kesempatan kerja

juga menjadi sebuah persoalan mendasar. Kesempatan kerja merupakan

hubungan antara angkatan kerja dengan kemampuan penyerapan tenaga

kerja.Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi yang

dapat menciptakan kesempatan kerja. Dengan demikian dapat menyerap

pertambahan angkatan kerja.

Apabila angka tenaga kerja tinggi sementara daya saing dan

kesempatan kerja rendah maka akan meningkatkan angka pengangguran

dan kemiskinan. Menyadari kondisi ini, Pemerintah Kabupaten menyikapi

secara serius persoalan tenaga kerja. Solusi yang paling efektif menurut

pemerintah Kabupaten Kampar untuk mengatasi persoalan

ketenagakerjaan, kemiskinan dan pengangguran ini adalah dengan

menumbuhkan semangat entrepreneurship (wirausaha) dikalangan

generasi muda dan menciptakan sebanyak mungkin entrepreneur-

entrepreneur. Pada masa priode Bupati Kampar H. Jefry Noer, SH adanya

pelatihan kerja, dengan melatih masyarakat dari seluruh desa yang ada di

kecamatan di Kabupaten untuk menjadi wirausaha dibidang pertanian,

peternakan dan perkebunan di pusat pelatihan pertanian pedesaan

swadaya (P4S) Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu.

Para entrepreneur yang dilatih ini akan mampu membuka lapangan

kerja bagi warga masyarakat lainnya sehingga setiap tahunnya akan

mampu mengurangi angka kemiskinan. Langkah ini dilakukan oleh

Pemerintah Kabupaten Kampar dalam upaya menuju Kampar tiga zero

yakni Zero Kemiskinan, Zero Pengangguran dan Zero Rumah-Rumah Kumuh

diakhir tahun 2016.

Data angka kemiskinan di Kabupaten Kampar pada tahun 2017 yang

dihimpun oleh Dinas Sosial adalah terdiri dari :

1. Jumlah Penduduk Miskin sebanyak 263.839 orang

2. Jumlah Rumah Tangga Miskin sebanyak 263.839 Rumah

3. Jumlah Kepala Keluarga Miskin sebanyak 18.459 KK

42

4. Jumlah ststus kepemilikan rumah keluarga miskin terdiri dari dua

kategori :

a. Milik Sendiri : 43.932 Rumah

b. Sewa : 4.218 Rumah

c. Bebas Sewa : 8.167 Rumah

Angkatan kerja Kabupaten Kampar pada tahun 2017 berjumlah

418. 051 orang yangterdiri dari Angkatan Kerja Laki-laki 241.868 orang,

perempuan 176.183 orang. Angkatan kerja berdasarkan pendidikan

dikelompokan beberapa kategori pendidikan yaitu :

- Tidak bersekolah : 120.810 orang

- SD/Sederajat : 224.433 orang

- SMP/Sederajat : 132.816 orang

- SMA/Sederajat : 152.967 orang

- Diploma I/II/III : 9.852 orang

- Sarjana/S.1 : 13.389 orang

Dari data diatas juga didapati jumlah tenaga kerja dibawah umur

sebanyak 54.107 orang. Dalam hal ini pada tahun 2017 terdata angkatan

kerja yang kena PHK sebanyak 57 orang.

Rata-rata Upah Minimum Regional/Bulan di Kabupaten Kampar

pada Tahun 2016 sebesar Rp. 2.138.570, meningkat dari tahun 2015

sebesar Rp. 1.918.000. Sedangkan pada tahun 2017 UMR Kabupaten

Kampar sebesar Rp. 2.315.002. Angka Pekerja dengan upah sesuai UMR

tahun 2016 sebesar 20,07 %, Rasio rata-rata penghasilan pekerja

terhadap UMR sebesar Rp. 1.644.595, angka rata-rata jam kerja 7-8,

angka partisipasi pekerjaan peserta ASTEK dan sejenisnya sebesar 0,55

%, angka partisipasi perusahaan peserta ASTEK dan sejenisnya 19,65 %.

Angka partisipasi jamsostek 0,05 % dan angka partisipasi perusahaan

peserta jamsostek sebesar 19.6 %.

D. AGAMA

Mayoritas penduduk Kabupaten Kampar memeluk agama Islam, yang

ditandai dengan jumlah banyaknya bangunan rumah ibadah. Bangunan

43

tempat ibadah tersebar di seluruh wilayah dan dapat di kelompokan

berdasarkan Kecamatan.

Tabel II.13 :

Jumlah Rumah Ibadah di Kabupaten Kampar

No Rumah Ibadah Tahun

Satuan 2014 2015 2016 2017

1.

2.

3.

4.

Masjid

Mushola

Gereja Kristen

Gereja Katolik

690

1.015

21

226

715

1.069

21

226

714

1.122

21

226

742

1.162

21

226

unit

unit

unit

unit

Sumber : Kantor Kemenag Kampar, 2017

Dari tabel di atas terlihat jumlah rumah ibadah yang tersebar di

Kabupaten Kampar. Rumah ibadah Mushallah adalah yang terbanyak di

Kabupaten Kampar. Dengan tersediannya rumah ibadah ini

memudahkan penganut agama masing-masing untuk melaksanakan

ibadah menurut kepercayaan mereka masing-masing. Sarana ibadah

untuk umat Hindu dan Budha seperti Pura/Kuil/Sanggah,

Vihara/Cetya/Klenteng memang belum ada di Kabupaten Kampar. Hal ini

terkait dengan jumlah penganut agama tersebut di Kabupaten Kampar.

Kemudian untuk penyuluh agama di Kabupaten Kampar juga cukup

banyak seperti yang terlihat di tabel berikut ini :

Tabel II.14 : Jumlah Penyuluh Agama di Kabupaten Kampar

No. Penyuluh

Agama

Tahun Satuan

2013 2014 2015 2016 2017

1.

2.

Penyuluh

Honorer

Penyuluh PNS

dan

Non PNS

220

19

222

20

270

20

270

15

-

-

Orang

Orang

Sumber : Kantor Kemenag Kampar, 2017

44

Untuk jumlah penyuluh agama hampir setiap tahun mengalami

peningkatan. Saat ini jumlah penyuluh agama lebih didominasi oleh

penyuluh agama honorer dan Non PNS , karena memang saat ini belum

ada pengangkatan PNS untuk tenaga penyuluh. Pada Tahun 2016 ini

jumlah penyuluh Honorer sebanyak 270 orang jauh diatas jumlah

penyuluh PNS dan Non PNS yang hanya sebanyak 15 orang. Diperkirakan

jumlah penyuluh agama pada tahun 2017 juga bertambah, namun data

akhir belum direkap.

Kemudian untuk pendidikan pondok pesantren, juga mengalami

peningkatan. Dari tabel berikut tergambar jumlah pondok pesantern dan

santri di Kabupaten Kampar dari tahun 2012-2017.

Tabel II.15 :

Pondok Pesantren dan Santri di Kabupaten Kampar

N

o

Ponpes

dan Santri

Tahun Satuan

2012 2013 2014 2015 2016 2017

1.

2.

Pondok

Pesantren

Santri

34

7.132

35

10.284

41

10.591

42

11.245

44

11.833

52

12.314

unit

orang

Sumber : Kantor Kemenag Kampar, 2017

Bila dibanding antara tahun 2017 dengan 2016 terjadi peningkatan

jumlah pondok pesantren pada tahun 2016 dari 44 unit menjadi 52 unit

pondok pesantren dengan jumlah santri dari 11.833 orang pada tahun

2016 menjadi 12.314 orang pada tahun 2017 atau meningkat jumlah

santri menjadi 3,89 persen.

Namun untuk kenyamanan siswa (santri) dalam menuntut ilmu perlu

perlu ada peningkatan sarana dan prasarana dipondok pesantern baik itu

bangun fisik, sarana buku, moubiler dan ketersediaan guru. Pemerintah

juga telah berupaya membantu pondok pesantern untuk peningkatan

pendidikan agama di Kabupaten Kampar. Keterersediaan sarana dan

prasarana menjadi salah satu pertimbangan bagi orang tua untuk

45

menyekolahkan anak-anak mereka di pondok pesantren. Disamping itu

ketersediaan sarana dan prasarana menjadi salah satu sarana untuk

mencapai keberhasilan anak-anak dalam menempuh pendidikan di pondok

pesantren.

Kemudian untuk jemaah haji Kabupaten Kampar, tercatat, tahun

2011 kuota 5.010 orang, pemberangkatan sebanyak 603 orang. Tahun

2012 kuota 4.008 orang, pemberangkatan sebanyak 545 orang. Tahun

2013 kuota sebanyak 4.008 orang, pemberangkatan sebanyak 523 orang.

Tahun 2014 kuota sebanyak 4.008 orang, pemberangkatan sebanyak 555

orang. Tahun 2015 kuota sebanyak 4.008 orang, pemberangkatan

sebanyak 448 orang. Tahun 2016 kuota sebanyak 4.008 orang,

pemberangkatan sebanyak 523 orang. Tahun 2017 kuota sebanyak 4.008

orang pemberngkatan sebanyak 825 orang.

2.3. SUMBER DAYA ALAM

A. PERTANIAN dan TANAMAN PANGAN

Menurut pengertiannya, Pertanian adalah kegiatan

pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk

menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi,

serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.[1] Kegiatan pemanfaatan

sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang

sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop

cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun

cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan

bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti

pembuatan keju dan tempe, atau sekadar ekstraksi semata, seperti

penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.

Sedangkan Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang di

dalamnya terdapat karbohidrat dan protein sebagai sumber energi manusia.

Tanaman pangan juga dapat dikatakan sebagai tanaman utama yang

dikonsumsi manusia sebagai makanan untuk memberikan asupan energi

46

bagi tubuh. Umumnya tanaman pangan adalah tanaman yang tumbuh

dalam waktu semusim.

Untuk sub sektor pertanian dan tanaman pangan di Kabupaten

Kampar meliputi padi sawah, padi ladang, jagung, kedelai, kacang hijau,

kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar. Untuk pertanian padi sawah Tahun 2016

luas tanam 5.356 ha, luas panen 5.855 ha, produksi gabah 28.630,95 ton,

Produksi Beras 18.094,76 Ton, Produktivitas 4,89 Kw/Ha, dan jumlah

konsumsi beras 70.942,88 Ton. Tahun 2015 luas tanam 6.359 ha, luas

panen 7.632 ha, produksi gabah 37.189,71 ton, Produksi Beras

23.503,89 Ton, Produktivitas 4,87 Kw/Ha, dan jumlah konsumsi beras

70.942,88 Ton. tahun 2014 luas tanam 6.150 ha, luas panen 5.949 ha,

produksi gabah 29.665,90 ton, produksi beras 18.748, 85 ton, konsumsi

beras 91.547, 12 ton.

Data dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura pada

tahun 2017 lahan tanam terdiri dari lahan sawah dan lahan kering.

Lahan sawah terdiri dari 2 (dua) yaitu :

1. Lahan Sawah Beririgasi : 2.821 Ha

2. Lahan Swah Tadah hujan : 3.760 Ha

Lahan Kering terdiri dari :

1. Tegal / Kebun : 90.647 Ha

2. Ladang / Huma : 49.984 Ha

Adapun Data Produksi dan nilai produksi tanaman pangan pada

tahun 2017 terdata dengan data jumlah sebagai berikut :

1. Padi : 36.024 Ton, nilai produksinya Rp.108.073.050

2. Jagung : 12.772 Ton, nilai produksinya Rp. 38.315.370

3. Kedelai : 183,91 Ton, nilai produksinya Rp. 919.550

4. Ubi Kayu : 9.360 Ton, nilai produksinya Rp. 7.019.050

5. Kacang Tanah : 702 Ton, nilai produksinya Rp. 15.801.750

6. Kacang Hijau : 119 Ton, nilai produksinya Rp. 1.193.000

7. Ubi Jalar : 1.565 Ton, nilai produksinya Rp. 4.695.450

47

Sementara luas areal Hortikultura yang terdiri dari buah-buahan dan

sayur-sayuran terdata dengan luas dan produksinya sebagai berikut :

1. Buah-buahan dengan luas 8.806.527 Ha dengan jumlah produksi

25.696,12 Ton.

2. Sayur-sayuran dengan luas 39.673 Ha dengan jumlah produksi

68.346,07 Ton.

Tanaman Padi Ladang Tahun 2016 luas tanam 992 Ha, Luas Panen

2.159 Ha, Produksi Gabah 5.958,84 ton, Produksi Beras 3.765,99 Ton,

Produktivitas 2,76 Kw/Ha. Tahun 2015 luas tanam 2.297 Ha, Luas Panen

2.775 Ha, Produksi Gabah 7.641,85 ton, Produksi Beras 4.829,65 Ton,

Produktivitas 2,75 Kw/Ha. Sedangkan Tahun 2014 luas tanam 3.590 ha,

luas panen 2.752 ha, produksi gabah 7.658,87 ha, produksi beras

4.840,41 ton. Tanaman Jagung luas tanam 1.926 ha, luas panen 2.768

ha, produksi 11.930,77 ton. Tanaman Kedelai luas tanam 506 ha, luas

panen 606 ha, produksi 1.525,40 ton.

Kacang Hijau Tahun 2016 luas tanam 47 Ha, luas panen 53 Ha,

Produksi 109,18 Ton, Produktivitas 2,06 Kw/Ha. Tahun 2015 luas tanam

68 Ha, luas panen 89 Ha, Produksi 183,03 Ton, Produktivitas 2,06 Kw/Ha.

Jagung Tahun 2016 luas tanam 1.424 Ha, Luas Panen 1.643 Ha,

Produksi 10.416,62 Ha, Produktivitas 6,34 Kw/Ha. Tahun 2015 luas

tanam 2.192 Ha, Luas Panen 1.511 Ha, Produksi 9.563,13 Ha,

Produktivitas 6,33 Kw/Ha.

Kacang Kedelai Tahun 2016 luas tanam 29 Ha, Luas Panen 58,

Produksi 158,92 Ton, Produktivitas 2,74 Kw/Ha. Untuk tahun 2015 luas

tanam 270 Ha, Luas Panen 240, Produksi 654,70 Ton, Produktivitas 2,73

Kw/Ha.

Kacang Tanah Tahun 2016 luas tanam 233 Ha, Luas Panen 242 Ha,

Produksi 709,06 ha, Produktivitas 2,93 Kw/Ha. Tahun 2015 luas tanam

232 Ha, Luas Panen 253 Ha, Produksi 738,90 ha, Produktivitas 2,92

Kw/Ha.

Ubi Kayu tahun 2016 luas tanam 621 Ha, Luas Panen 540 Ha,

48

Produksi 9.072 Ton, Produktivitas 16,80 Kw/Ha. Tahun 2015 luas tanam

552 Ha, Luas Panen 676 Ha, Produksi 11.349,35 Ton, Produktivitas 16,79

Kw/Ha.

Ubi Jalar Tahun 2016 luas tanam 130 Ha, Luas Panen 118 ha,

Produksi 1.516,30 Ton, Produktivitas 12,85 Kw/Ha sedangkan tahun 2015

luas tanam 121 Ha, Luas Panen 157 ha, Produksi 2.016,22 Ton,

Produktivitas 12,84 Kw/Ha.

Kemudian luas lahan pertanian Tahun 2016, seluas 184.686 Ha

yang terdiri dari lahan basah seluas 6.845 ha, lahan kering 177.841 Ha.

Luas lahan pertanian tahun 2016 ini sama dengan Tahun 2015. Luas ini

menurun bila dibanding tahun 2014 yakni 189.011 ha yang terdiri dari

lahan basah seluas 8.934 ha, lahan kering 180.077 ha.

Jenis irigasi sawah teknis Tahun 2016 luas 2.751 Ha, Tadah Hujan

4.079 ha dan Lebak/Polder dan lainnya 15 Ha. Angka ini menurun bila

dibanding tahun 2014 dimana irigasi sawah teknis luas 3.204 ha, irigasi

sawah tadah hujan 5.715 ha, irigasi sawah lebak 15 ha.

Untuk tanaman hortikultura di Kabupaten Kampar banyak

dikembangkan tanaman holtikultura seperti, Mangga, Jeruk, Pepaya,

Pisang, Nanas, Durian, Manggis, Melon, Alpukat, Buah Naga, Belimbing,

Duku/Langsat, Jambu Biji, Jambu Air, Nangka/Cempedak, Salak,

Rambutan, Sawo, Sirsak, Sukun Melinjo dan Bawang Merah.

Untuk tanaman Mangga pada Tahun 2016 Luas Areal 845 Ha,

Jumlah Produksi 1.699 Ton, Produktivitas 42/Kw/Ha sama dengan tahun

2015. sedangkan Tahun 2014, luas areal 808 ha, produksi 889 Ton dan

Produktivitas 41 Kw/Ha. Tanaman Jeruk Tahun 2016 Luas Areal 489 Ha,

Jumlah Produksi 1.525 Ha, Produktivitas 144 Kw/Ha. Sedangkan Tahun

2014 luas areal 269 ha, produksi 1.076 ton Produktivitas 140 Kw/Ha.

Pepaya Tahun 2016 Luas Areal 37 Ha, Jumlah Produksi 757 Ton,

Produktivitas 3309 Kw/Ha. Tahun 2014 luas areal pepaya 36 ha, produksi

724 ton. Pisang luas areal 536 ha, produksi 1.633 Ton.

49

Tanaman Nanas pada tahun 2016 di Kabupaten Kampar luas areal

611 ha, jumlah produksi 6.036 Ton, produktivitas 180 Kw/ha, Tahun 2014

luas areal 1.110 ha, produksi 12.902 Ton, produktivitas 180 Kw/ha.

Durian tahun 2016 luas areal 1.977 ha, jumlah produksi 4.689 Ton,

Produktivitas 77 Kw/Ha. Tahun 2014 luas areal 1.953 ha, produksi 4.175

Ton. Manggis tahun 2016 luas areal 1.301 ha, jumlah produksi 2.486 Ton,

Produktivitas 40 Kw/Ha. Tahun 2014 luas areal 1.953 ha, produksi 4.175

Ton, Produktivitas 40 Kw/Ha.

Melon tahun 2016 luas areal 38 ha, jumlah produksi 661 Ton,

Produktivitas 150 Kw/Ha. Bila dibanding Tahun 2014 luas areal berkurang

dan produktivitas justru meningkat dimana luas areal 39 ha, produksi 575

Ton, Produktivitas 147,4 Kw/Ha.

Alpukat tahun 2016 luas areal 87 ha, jumlah produksi 101 Ton,

Produktivitas 35 Kw/Ha. Tahun 2014 luas areal luas areal 84 ha, produksi

85 Ton produktivitas 34 Kw/Ha.

Belimbing tahun 2016 luas areal 44 ha, jumlah produksi 211 Ton,

Produktivitas 84 Kw/Ha. Tahun 2014 luas areal 44 ha, produksi 200 Ton,

produktivitas 84 Kw/Ha. Duku/Langsat tahun 2016 luas areal 227 ha,

jumlah produksi 1.257 Ton, Produktivitas 118 Kw/Ha. Tahun 2014 luas

areal luas areal 229 ha, produksi 349 Ton dan produktivitas 117 Kw/Ha.

Kemudian Jambu Biji tahun 2016 luas areal 146 ha, jumlah

produksi 365 Ton, Produktivitas 82 Kw/Ha. Tahun 2014 luas areal 137 ha,

produksi 415 Ton Produktivitas 81 Kw/Ha. Jambu Air tahun 2016 luas

areal 178 ha, jumlah produksi 508 Ton, Produktivitas 72 Kw/Ha. Tahun

2014 luas areal 167 ha, produksi 148 Ton, Produktivitas 71 Kw/Ha.

Nangka/Cempedak tahun 2016 luas areal 649 Ha, jumlah produksi

2.667 Ton, Produktivitas 85 Kw/Ha. Tahun 2014 luas areal 657 ha,

produksi 3.045 Ton, Produktivitas 85 Kw/ha. Salak tahun 2015 luas areal

61 ha, jumlah produksi 891 Ton, Produktivitas 200 Kw/Ha. Tahun 2014

luas areal 62 ha, produksi 767 Ton, produktivitas 200 Kw/Ha.

50

Rambutan tahun 2016 luas areal 1.746 ha, jumlah produksi 6.780

Ton, Produktivitas 55 Kw/Ha. Tahun 2014 luas areal 1.735 ha, produksi

4.268 Ton, Produktivitas 50 Kw/Ha. Sawo tahun 2016 luas areal 38 ha,

jumlah produksi 454 Ton, Produktivitas 210 Kw/Ha. Tahun 2014 luas areal

38 ha, produksi 444 Ton, Produktivitas 210 Kw/Ha.

Sirsak tahun 2016 luas areal 60 ha, jumlah produksi 12 Ton,

Produktivitas 50 Kw/Ha. Tahun 2014 luas areal 59 ha, produksi 13 Ton,

Produktivitas 50 KW/Ha. Sukun tahun 2016 luas areal 78 ha, jumlah

produksi 105 Ton, Produktivitas 30 Kw/Ha. Tahun 2014 luas areal 59 ha,

produksi 59 Ton, produktivitas 30 Kw/Ha.

Melinjo tahun 2016 luas areal 63 ha, jumlah produksi 82 Ton,

Produktivitas 30 Kw/Ha. Tahun 2014 luas areal 64 ha, produksi 100 Ton,

produktivitas 30 Kw/Ha. Bawang Merah tahun 2016 luas areal 69 ha,

jumlah produksi 100 Ton. Tahun 2014 luas areal 24 ha, produksi 96 Ton.

Tanaman Kacang panjang tahun 2016 luas areal 327 ha, jumlah

produksi 1.943 Ton, Tahun 2014 luas areal 502 ha, produksi 2.499 Ton.

Semangka tahun 2015 luas areal 284 ha, jumlah produksi 4.729 Ton,

Tahun 2014 luas areal 367 ha, produksi 5.505 Ton.

Terung tahun 2016 luas areal 291 ha, jumlah produksi 3.084 Ton,

Tahun 2014 luas areal 381 ha, produksi 3.912 Ton. Ketimun tahun 2015

luas areal 317 ha, jumlah produksi 5.131 Ton, Tahun 2014 luas areal 432

ha, produksi 7.329 Ton.

Kangkung tahun 2016 luas areal 440 ha, jumlah produksi 4.569

Ton, Tahun 2014 luas areal 623 ha, produksi 6.041 Ton. Bayam tahun

2016 luas areal 441 ha, jumlah produksi 4.487 Ton, Tahun 2014 luas

areal 663 ha, produksi 8.171 Ton.

Petai tahun 2016 luas areal 139 ha, jumlah produksi 145 Ton,

Tahun 2014 luas areal 140 ha, produksi 149 Ton. Jengkol tahun 2016 luas

areal 227 ha, jumlah produksi 484 Ton sedangkan Tahun 2014 luas areal

227 ha, produksi 282 Ton. Cabe tahun 2016 luas areal 479 ha, jumlah

produksi 2.791 Ton. Tahun 2014 luas areal 505 ha, produksi 2.306 Ton.

51

Kemudian untuk jumlah lahan persawahan secara geografis di

Kabupaten Kampar mengalami penurunan setiap tahunnya berupa sawah

irigasi dan sawah lainnya sedangkan sawah tadah hujan mengalami

peningkatan jumlah luas lahan yakni 6.445 Ha dari 5.612 Ha tahun 2012.

Sedangkan luas sawah irigasi dari luas 4.623 Ha menjadi 3.889 Ha dan

sawah lainnya dari luas 346 Ha menjadi 330 Ha. Jumlah lahan kering

berdasarkan dua jenis data berupa rawa-rawa dan ladang tegalan, luas

ladang (tegalan) seluas 92.251.51 Ha dan rawa-rawa dengan luas 20.331

Ha.

B. KEHUTANAN

Berdasarkan data lahan sebagai kawasan hutan yang ada di

Kabupaten Kampar seluas 566.121 Ha, terbagi kedalam lima kategori

hutan antara lain hutan lindung seluas 49.255 ha, hutan suaka alam dan

wisata seluas 108.034 ha, hutan produksi tetap seluas 157.419 ha, hutan

produksi terbatas seluas 116.066 ha dan kawasan hutan yang dapat

dikonservasi seluas 135.347 ha. Sedangkan hasil hutan non HPH terdiri

dari tiga kelompok yakni, kayu bulat (HTI) acasia dan evcoliptus sebanyak

471.637,43 M3, kayu gergajian sebanyak 3.853.367 M3 dan kayu olahan

sebanyak 2.488.678 M3.

Dari data Dinas Kehutanan Kabupaten Kampar bahwa pada Tahun

2015 Hasil Hutan Non HPH untuk kayu bulat sebanyak 690.731,07 M3,

Kayu Gergajian sebanyak 4.363,4421 M3, Kayu Olahanan 6.317,7864 M3.

Hasil ini menurun bila dibanding tahun sebelumnya dimana pada 2014 hasil

hutan Non HPH untuk kayu bulat sebanyak 978.678,38 M3, Kayu gergajian

sebanyak 10.180,5358 M3, Kayu olahana 6.622,6295 M3.

Sedangkan untuk pencurian kayu dalam dua tahun terakhir tidak

ditemukan di Kabupaten Kampar. Pencurian kayu terakhir ditemukan

tahun 2014, dengan volumen kayu yang dicuri 163,20 M3, dari 22 kasus

yang ditemukan di 4 lokasi.

Kemudian pada tahun 2016, luas lahan hutan produksi tetap seluas

166.4768 Ha, hutan produksi terbatas seluas 119.156,27 ha, dan hutan

52

yang dapat dikonversi seluas 133.089,17 ha. Luasan ini sama dalam tiga

tahun terakhir 2014-2016.

Dinas Kehutanan Kampar seperti dikutip dari Kamparkab.go.id.

pada tahun 2015 mencatat ada 121 perusahaan dan usaha milik

perorangan yang ilegal atau non-prosedural. Usaha itu menduduki kawasan

hutan tanpa izin. 121 perusahaan dan perorangan itu menguasai sekitar

141.350 hektare kawasan hutan. Bukan hanya Hutan Produksi Terbatas

(HPT), Hutan Lindung juga ikut dibabat.

Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kehutanan sudah

mengingatkan agar pengusaha melengkapi persyaratan. Pengurusan izin

dimulai dari Pemerintah Kabupaten Kampar. Berlanjut ke Pemprov Riau dan

terakhir, Menteri Kehutanan menerbitkan izin prinsip pelepasan dari

kawasan hutan. Himbauan agar izin diurus tidak berarti melegalkan

perusahaan di dalam kawasan hutan.

Untuk tahun 2017 sesuai dengan peraturan dan perundang-

undangan kewenangan kehutanan menjadi kewenangan Pemerintah

Provinsi Riau.

C. PERIKANAN

Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan

pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan. Umumnya,

perikanan dimaksudkan untuk kepentingan penyediaan pangan bagi

manusia. Selain itu, tujuan lain dari perikanan meliputi olahraga, rekreasi

(pemancingan ikan), dan mungkin juga untuk tujuan

membuat perhiasan atau mengambil minyak ikan.

Usaha perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan

hukum untuk menangkap atau membudidayakan (usaha penetasan,

pembibitan, pembesaran) ikan, termasuk kegiatan menyimpan,

mendinginkan, pengeringan, atau mengawetkan ikan dengan tujuan untuk

menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha (komersial/bisnis)

Potensi perikanan di Kabupaten Kampar sangat tinggi. Pemerintah

53

terus meningkatkan pembangunan di sub sektor perikanan. Sumber daya

perairan air tawar memberikan keuntungan yang sangat potensial di

Kabupaten Kampar dengan adanya kekayaan hasil produksi sektor

perikanan.

Menyadari potensi ini maka pemerintah Kabupaten Kampar

berupaya meningkatkan budi daya ikan. Dinas Perikanan dan Kelautan

Provinsi Riau mengakui budidaya ikan yang dilakukan Pemerintah

Kabupaten Kampar adalah yang terbaik di Riau dan bahkan masuk dalam

jajaran budidaya ikan terbaik nasional.

Lebih kurang 70 % produksi ikan budidaya di Riau, dihasilkan

Kabupaten Kampar. Produksi ikan budidaya Provinsi Riau dalam setahun

mencapai 100.162 ton, 70.336 ton diantaranya diproduksi dari Kabupaten

Kampar (tahun 2016). Kesuksesan Kampar dalam pembudidayaan ikan ini

tidak terlepas dari konsekwensi Pemerintah Kabupaten Kampar dalam

pengembangan budidaya ikan.

Produksi perikanan di Kabupaten Kampar di lakukan dengan

berbagai cara (sistem) yakni, kolam, keramba dan perikanan perairan

umum. Untuk penangkapan Ikan perairan umum pada Tahun 2017 sebesar

3.773,05 Ton yang terdiri penangkapan ikan perairan Danau sebesar

754,61 Ton, kolam ikan dengan luas 838.33 Ha menghasilkan produksi

mencapai 23.241.81 ton, ikan rawa sebesar 188,65 Ton serta sungai dan

lainnya 2.829,79 Ton. Jumlah Pembudidaya Ikan Air Tawar sebanyak 7.748

orang. Dengan jumlah produksi 58.148,05 Ton Pada tahun 2016 keramba

ikan dengan jumlah unit kerambah 7.572 unit dengan jumlah produksi

27.064.07 ton. Sedangkan untuk perikanan perairan umum memiliki hasil

produksi pada tahun 2016 mencapai 2.861.54 ton dengan jumlah

pembudidaya 7.629 orang.

Namun demikian mengingat Kabupaten Kampar tidak memiliki laut

maka perikanan yang dikembangkan adalah perikanan darat. Jumlah

Produksi perikanan darat tahun 2016 sebesar 52.802 Ton. Jumlah ini

memang menurun bila dibanding tahun 2015 yang mencapai 60.002,57

Ton.

54

Pada tahun 2017 jumlah produksi perikanan darat meningkat

menjadi 61.921,10 Ton. Dengan rincian penangkapan ikan perairan umum

sebesar 3.773,05 Ton

Beberapa jenis ikan yang dikembang biakkan di Kabupaten Kampar

diantaranya, Ikan Nila, Lele, Gurami, Ikan Tawar. Produksi ikan Nila pada

tahun 2016 sebanyak 1.208,08 Ton, Ikan Lele sebanyak 6.230,88 Ton,

Ikan Gurami sebanyak 264,98 ton. Produksi ikan tawar lainnya di kolam air

tenang 22.212,60 ton. Nilai produksi Usaha Kolam Ikan Air Tenang

sebanyak Rp. 209.499,15 juta.

Luas Areal Keramba/Siring tahun 2016 sebanyak 43,13 ha dengan

Jumlah kerambah 7.519 petak. Jumlah ikan tawar lainnya di keramba

25.975,21 Ton. Sedangkan Luas areal Jaring Apung tahun 2016 seluas 39

ha, dengan jumlah jaring apung 7.318 unit. Jumlah produksi ikan tawar

jaring apung 29.975,21 ton, nilai produksi usaha jaring apung Rp.

256.745,23. juta Produksi ikan yang di tangkap di rawa, sungai dan danau

sebanyak 4.438,88 ton dengan nilai produksi Rp. 71.022,08 juta.

Jumlah Balai Benih Ikan (BBI) sebanyak 2 (dua) unit, produksi usaha

pembenihan tahun 2017 8.235.800 ekor, nilai produksi usaha

pembenihan Rp. 494.15 juta. Jumlah Unit Pembenihan Rakyat tahun

2017 jumlah produksi sebanyak 216.004.582 ekor, Nilai produksi Usaha

Pembenihan Rp. 15.120.32 juta.

Kabupaten Kampar juga pernah mencatat prestasi dibidang

perikanan dimana UPT Laboratorium Penyakit Ikan dan Kualitas Air Dinas

Perikanan Kabupaten Kampar berhasil meraih Juara III Adi Bakti Mina

Bahari 2013 untuk Kategori Kelembagaan Laboratorium Kesehatan Ikan

dan Lingkungan, pada 9 Desember 2013 di Jakarta. Dalam acara tersebut,

penghargaan untuk Dinas Perikanan Kabupaten Kampar yang berhasil

meraih Juara III, diserahkan secara langsung kepada Kepala Dinas

Perikanan Kabupaten Kampar Ir. Usman Amin oleh Sekretaris Jenderal

Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sjarief Widjaja.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kampar Ir. Usman Amin

55

mengungkapkan bahwa penghargaan yang diberikan kepada Dinas

Perikanan Kabupaten Kampar merupakan sebuah prestasi yang patut

diapresiasi. Penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi Dinas Perikanan

Kabupaten Kampar untuk lebih meningkatkan kualitas dan peran demi

tercapainya keberhasilan pembangunan sektor perikanan ke depan,

khususnya di Kabupaten Kampar.

D. PETERNAKAN

Pemerintah Kabupaten Kampar dalam beberapa tahun terakhir

juga serius dalam meningkatan pembangunan di sub sektor peternakan.

Pembangunan sub sektor peternakan tidak hanya untuk meningkatkan

populasi dan produksi ternak tetapi juga untuk meningkatkan pendapatan

peternak.

Banyak jenis ternak di Kabupaten Kampar yang banyak di pelihara

dan dikembang biakkan oleh petani. Diantara ternak kerbau, sapi potong,

Sapi Perah, Ternak Kecil Ternak Unggas.

Untuk ternak Sapi Potong tahun 2015 populasi sebanyak 40.610

ekor, jumlah pemotongan pertahun 4.321 ekor, laju pertumbuhan 14,08 %

dengan rata-rata kepemilikan per KK 4 ekor. Jumlah ini meningkat

dibading tahun 2014 sebanyak 35.598 ekor, jumlah pemotongan pertahun

10.627 ekor, laju pertumbuhan pertahun 15 persen rata-rata kepemilikan

per KK 4 ekor. Pada Tahun 2017 populasi Sapi Potong berjumlah 40.289

dan Kerbau sebanyak 16.501 populasi yasng dikategorikan pada populasi

hewan ternak besar.

Sapi Perah populasi tahun 2014 sebanyak 58 ekor meningkat

menjadi 66 ekor pada tahun 2015. Ternak Kambing pada Tahun 2017

mengalami penurunan produksi, populasi sebanyak 17.437 ekor, Tahun

2014 populasi 33.661 ekor, menurun di tahun 2015 menjadi 25.078 ekor.

Babi tahun 2014 berjumlah 5.709 ekor turun menjadi 2.651 pada tahun

2015, pada tahun 2016 mengalami penurunan cukup tajam yang hanya

berjumlah 1.231 namun pada tahun 2017 populasi produksi naik menjadi

1.397 ekor. Domba ditahun 2014 sebanyak 1.013 ekor turun disbanding

56

pada tahun 2015 yang hanya 772 ekor, pada tahun 2016 berjumlah 356

ekor , terjadi peningkatan pada tahun 2017 sebanyak 406 ekor. Kelinci

tahun 2.155 ekor, meningkat pada tahun 2015 menjadi 2.529 ekor.

Untuk ternak kerbau, pada tahun 2014 jumlah populasi sebanyak

20.457 ekor, jumlah pemotongan pertahun 6.994 ekor, laju pertumbuhan

pertahun 6,69 persen rata-rata kepemilikan per KK 4 ekor. Pada tahun

2015 populasi menurun menjadi 18.134 ekor dengan jumlah pemotongan

pertahun 7.797 ekor dengan tingkat pertumbuhan 11,35 %. Pada tahun

2016 jumlah populasi sebanyak 15.466 ekor dengan jumlah produksi

pemotongan 1.523.978 kg / tahun. Meningkat pada tahun 2017 sebanyak

16.501 ekor dengan produksi pemotongan 1.829.853 kg/tahun.

Kemudian ayam buras pada tahun 2014 sebanyak 594.567 ekor,

tahun 2015 sebanyak 494.218 ekor, menurun populasinya sampai pada

tahun 2016 hanya 381.388 ekor, pada tahun 2017 ada kenaikan menjadi

401.107 ekor. Ayam petelur pada tahun 2014, populasi sebanyak 57.523

ekor, produksi telur 841.272 Kg/ha, pada tahun 2015 meningkat menjadi

58.086, dengan produksi telur 849.265 Kg/th, pada tahun 2016 terjadi

peningatan populasi cukup signifigan sebanyak 150.000 ekor namun tidak

diiringi dengan peningkatan jumlah produksi telur yang hanya 857.587

kg/th, ditahun 2017 populasi ayam petelur meningkat menjadi 151.470

ekor dengan produksi telur sebanyak 914.599 kg/th. Ayam pedaging tahun

2014 jumlah populasi 17.066.530 ekor, produksi daging 2.067.337

kg/th, tahun 2015 populasi sebanyak 17.313.332 ekor dan produksi

daging sebesar 3.586.019 Kg/th, pada tahun 2016 populasi meningkat

menjadi 17.564.375 ekor dengan produksi daging sebanyak 3.637.877

kg/th, Tren terus naik pada tahun 2017 populasi bertambah menjadi

17.786.760 ekor dengan produksi juga meningkat sebesar 3.815.219

kg/th. Produksi Itik Manila tahun 2016 sebanyak 16.240 ekor, meningkat

di tahun 2017 menjadi 17.354. Populasi Burung Dara tahun 2014

sebanyak 6.949 ekor, meningkat tajam tahun 2015 menjadi 14.587 ekor.

Populasi Burung Puyuh tahun 2014 sebanyak 20.539 ekor, turun pada

tahun 2015 menjadi 8.586 ekor.

57

Kemudian jumlah perusahaan pembibitan ayam 3 unit dan jumlah

rumah potong hewan 2 unit. Jumlah ini sama dalam enam tahun terakhir.

Pengembangan sektor peternakan di Kabupaten Kampar tidak saja

dilakukan oleh pemerintah dan pelaku usaha peternakan. Usaha

peternakan juga bisa dilakoni oleh mereka yang masih duduk dibangku

sekolah. Hal ini dibuktikan oleh siswa SMKN 1 Kuok jurusan peternakan.

Para siswa jurusan peternakan di sekolah ini sudah bisa menghasilkan

uang dari ilmu yang dipelajari sehari-hari yaitu beternak ayam potong.

Menurut pengakuan Wakil Kepala Sekolah SMKN 1 Kuok Asep

Gunawan bahwa siswa Jurusan Peternakan SMKN 1 Kuok menjual hasil

ternak ayam potongnya yang berumur 28 hari ke Pasar Kuok. Ayam yang

dijual ini beratnya mencalai 1,4 kilogram perekor. Ayam potong tersebut

berjumlah 98 ekor, karna jumlah ayam potong sebelumnya 100 ekor. Dalam

pemeliharaan hanya 2 ekor ayam mati.

Disini siswa diajarkan bagaimana berwirausaha mandiri, disamping

belajar, siswa juga bekerja dan siswa juga harus bisa berwirausaha mandiri.

Untung penjualan ayam ini akan dibagi dua untuk modal kedepannya dan

selebihnya dimasukkan ke dalam kas Kelas Peternakan.

E. PERKEBUNAN

Beberapa komoditi perdagangan yang menjadi primadona di

Kabupaten Kampar antara lain kelapa sawit, karet, kelapa, gambir dan lain-

lain. Pada tahun 2017 luas areal tanaman perkebunan Kampar

509.161 Ha. Dari luas areal tanaman perkebunan ini, lahan sawit

seluas 409.119 Ha dengan jumlah produksi 6.165.190 Ton , lahan karet

seluas 93.067 Ha dengan jumlah produksi sebesar 51.430 Ton, Kakao 319

Ha dengan jumlah produksi 43 ton, Gambir seluas 4.816 Ha dengan

besaran produksi 2.762 Ton dan areal Antan seluas 1.840 Ha dengan

produksi Antan sebesar 533 Ton.

Sektor perkebunan di Kabupaten Kampar juga menjadi perhatian

pemerintah, mengingat banyak penduduk yang pekerjaannya sebagai

petani di sektor perkebunan. Diantara jenis tanaman perkebunan yang

58

banyak digeluti masyarakat yakni perkebunan Kelapa Sawit dan Karet. Ini

dibuktikan juga dengan ketersediaan pabrik kelapa sawit dan pabrik

pengolahan karet di Kabupaten Kampar.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan Kabupaten Kampar bahwa

hingga tahun 2016, di Kabupaten Kampar terdapat 36 (tiga puluh enam)

unit industri pengolahan kelapa sawit atau pabrik kelapa sawit (PKS), dan

4 (empat) industri pengolahan karet. Jumlah ini sama dengan tahun 2015

dan tahun 2014.

Selain sub sektor perkabunan kelapa sawit dan karet, tanaman

perkebunan yang banyak digeluti oleh masyarakat Kabupaten Kampar

yakni, tanaman kopi, kakao, kelapa, gambir dan pinang.

Pada tahun 2016 luas areal tanaman karet 93.061 ha, luas

tanam 70 ha dan jumlah produksi sebanyak 57.501 ton. Jumlah produksi

menurun pada tahun 2017 dimana produksi hanya sebesar 51.430 Ton.

Tahun 2015 luas areal tanaman karet 96.134 ha, luas tanam 77 ha dan

jumlah produksi sebanyak 57.920 ton. Jumlah ini meningkat dari tahun

2014 dengan luas areal 102.353 ha, luas tanam 415 ha dan jumlah

produksi 77.556 ton.

Luas Tanaman Kopi tahun 2016 luas areal 16 ha, jumlah produksi 5

ton, luas areal dan produksi kopi ini sama dengan tahun 2015. Tanaman

Kakao Tahun 2016 luas areal 321,91 ha, dengan luas tanam 6,65 ha,

jumlah produksi 43 Ton, tahun 2015 luas arela 315, 26 ha dengan luas

tanam 11,95 ha dan jumlah produksi 22,35 ton.

Tanaman Kepala sawit tahun 2016, Luas areal 408.977 ha, dengan

luas tanam 5.235 ha, jumlah produksi sebanyak 5.866.639 ton, Tahun

2015 luas areal 405.513 ha, dengan luas tanam 29 Ha dan jumlah

produksi sebanyak 5.670.815 ton.

Tanaman kelapa tahun 2016 luas areal 1.714 ha, jumlah produksi

529 ton. Tahun 2015 luas areal Kepala 1.769 Ha dengan areal tanam 3 ha

dan produksi 261 Ton.

59

Data ini membuktikan bahwa Kabupaten Kampar memiliki potensi

perkebunan yang luar biasa. Diantara perkebunan itu ada yang milik

swasta, Perusahaan negara dan perorangan. Perkebunan paling luas di

Kabupaten Kampar yakni kebun kelapa sawit diikuti kebun karet, kebun

gambir, kelapa, kebun kakao dan pinang.

Kabupaten Kampar sebagai salah satu Kabupaten terluas

perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau, pemerintah Kabupaten Kampar

berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit. Pada Tahun

2016 Dinas Perkebunan Kabupaten Kampar akan mengucurkan program

penyuluhan dan pemupukan terhadap petani sawit yang berada di

Kabupaten Kampar. Dinas Perkebunan juga akan membuat program baru

dengan membentuk kelompok-kelompok tani untuk setiap desa serta

dilakukan pembinaan dan dilakukan badan usaha, seperti Koto

Perambahan, dan akan dipresentasikan ke pihak perusahaan. Dari

himpunan data Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan

jumlah Petani Perkebunan pada tahun 2017 berjumlah 176.700 orang yang

tersebar diseluruh kecamatan dikabupaten Kampar.

F. PERTAMBANGAN DAN ENERGI

1. PERTAMBANGAN

Kabupaten Kampar secara geologi merupakan daerah yang

berpotensi memiliki bahan galian yang cukup besar. Ada potensi bahan

galian mineral logam, potensi bahan galian mineral bukan logam, potensi

bahan galian batuan dan potensi bahan galian Batubara.

Menurut data yang di sampaikan Dinas Energi Sumber Daya

Mineral, Agustus 2016, bahwa potensi bahan galian mineral logam yang

terdapat di Kabupaten Kampar terdapat beberapa jenis yakni, Tembaga

(Cu), Mangan, Emas (Au Placer), Timah Hitam (Galena) dan Timah (Sn).

Bahan Galian Mineral Logam jenis Tembaga (Cu) terdapat di Desa

Balung Kecamatan XIII Koto Kampar dengan luas 900 Ha, dan memiliki

sumber daya hipotetik 396,120 ton. Bahan Galian Mineral logam jenis

60

Mangan terdapat di Desa Balung Kecamatan XIII Koto Kampar, Desa Gema

dan Tanjung Belit Selatan Kecamatan Kampar Kiri Hulu yang luas yang

mencapai ribuan hektar dan sumber daya 445.046 ton.

Bahan Galian Mineral Logam jenis Emas (Au Placer) terdapat di

Sungai Lipai Kecamatan Kuok dengan luas puluhan hektar, Sungai

Pendulangan, Sungai Setingkai di Kecamatan Kampar Kiri dengan luas

puluhan hektar dan sumber daya sebesar 59.470.542 ton, di sungai Tesso

Nillo Kecamatan Gunung Sahilan dengan luas 900 ha dan sumber daya

sebesar 41.880 ton.

Jenis Timah Hitam (Galena) terdapat di Balung Kecamatan XIII Koto

Kampar dengan luas 900 ha dan sumber daya sebesar 59.657.840 ton,

dan jenis Timah (Sn) terdapat di Desa Siabu desa Batang melintang di

Kecamatan Kuok, yang diperkirakan memiliki luas ratusan ha dan sumber

daya ratusan ton.

Kemudian bahan galian mineral bukan logam juga terdiri beberapa

jenis yakni, Batu Gamping, Pasir Kuarsa, Bentonit, Koalin, Kuarsit. Jenis

Batu Gamping terdapat di Desa Gema dan Tanjung Belit di Kecamatan

Kampar Kiri Hulu, Bukit Nurut Kecamatan XIII Koto Kampar dengan

perkiraan luas ratusan ha dan sumber daya sebesar 15.186.000 ton.

Pasir Kuarsa terdapat di Batang Ulak, Siabu, Merangin Kecamatan

Kuok dengan luas perkiraan puluhan ha dan sumber daya jutaan ton, di

Koto Kampar Hulu, Bangkinang, Bangkinang Kota, Tambang, Siak Hulu,

Perhentian Raja, Kampar Utara dan Rumbio Jaya dengan perkiraan luas

puluhan hektar dan sumber daya 25.125.000 ton, di Tapung, Tapung Hulu

dan Kuok dengan luas perkiraan puluhan ha dan sumber daya 37.640.000

ton.

Bentonit terdapat di Lipat Kain Kecamatan Kampar Kiri dengan

Luas 118 Ha dan Sumber Daya 3.733.135 Ton. Kaolin terdapat di Desa

Padang Mutung, kecamatan kampar dengan Luas 320 Ha dan Sumber

Daya 15.750.000 Ton. Sedangkan di Kuntu, Padang Sawah, Kecamatan

Kampar Kiri dengan Luas 10 Ha dan Sumber Daya 400 Ton.

61

Kuarsit terdapat di Gema, Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri

Hulu dengan Luas 4 Ha dan Sumber Daya 100 ton. Sedangkan di Kota

Batak, Kota Garo, Kecamatan Tapung Hilir dengan Luas 100 Ha dan

Sumber Daya 2.000.000 Ton. Kuarsit juga terdaoat di Desa Kubu, Sungai

Marapi Kecamatan Tambang dengan Luas 165 Ha dan Sumber Daya

7.560.000 Ton, di Desa Baru Kecamatan Siak Hulu dengan Luas 1.365 Ha

dan Sumber Daya 10.920.000 Ton, di Desa Lubuk Sakat Kecamatan Siak

Hulu dengan Luas 3.050 Ha dan Sumber Daya 18.300.000 Ton. Di

Kampar,Kecamatan XIII Koto Kampar dengan Luas Perkiraan Puluhan Ha

dan Sumber Daya 19.500.000 Ton.

Kemudian Jenis bahan Galian Batuan terdiri dari beberapa jenis

yakni Granit, Lempung, Andesit-Basaltis, Batupasir. Jenis Granit terdapat di

Sungai Sarik, Batu Sasak, Tanjung Medan, Kecamatan Kampar Kiri Hulu

dengan Sumber Daya 54.375.000 Ton.

Lempung terdapat di Desa Kebun, Kayuaro, Batu Sasak, Kecamatan

Kampar Kiri Hulu dengan Sumber Daya 25.312.000 Ton. Di Desa Kampar,

Padang Mutung, Kecamatan Kampar dengan Luas 108 Ha dan Sumber

Daya 1.080.000 Ton.

Andesit-Basaltis terdapat di Desa Muara Mahat dan lain lain,

Kecamatan XIII Koto Kampar dengan Luas 10 Ha dan Sumber Daya

2.000.000 Ton. Di Desa Baru Lubuk Sakat Kecamatan Siak Hulu dengan

Luas 20 Ha dan Sumber Daya 200.0000 Ton. Di Desa Petapahan Jaya,

Desa Petapahan, Desa Bagan Jaya dan lain lain, Kecamatan Tapung

dengan Luas 30 Ha dan Sumber Daya 450.000 Ton. Di Desa Tambang,

Kecamatan Tambang dengan Luas 320 Ha dan Sumber Daya 15.750.000

Ton. Di Gema, Tanjung Belit , Kecamatan Kampar Kiri Hulu dengan Luas 40

Ha dan Sumber Daya 600.000 Ton. Di Desa Merangin Kecamatan Kuok,

Desa Ganting, Siabu, Kecamatan Salo dengan Luas 30 Ha dan Sumber

Daya 450.000 Ton. Di Lipat Kain, Simalinyang, Kecamatan Kampar Kiri

dengan Luas 20 Ha dan Sumber Daya 200.000 Ton.

Batupasir terdapat di Desa Merangin Kecamatan Kuok, Desa Siabu,

Kecamatan Salo dengan Luas Perkiraan 100 Ha dan Sumber Daya

62

10.000.000 Ton. Di Sungai Siak, Batu Sasak, Kecamatan Kampar Kiri Hulu

dengan Luas 20 Ha dan Sumber Daya 2.000.000 Ton. Di Muara Mahat,

Balung, Tanjung, Gunung Malelo, Siberuang, Kecamatan Koto Kampar Hulu

dengan luas Perkiraan Puluhan dan Sumber Daya Jutaan.

Kemudian Jenis Bahan Galian Batubara terdiri dari beberapa jenis

yakni, Gambut, Batubara. Gambut terdapat di Kelurahan Sungai Pagar dan

Sekitarnya, Kecamatan Kampar Kiri Hilir dengan Luas 20 Ha dan Sumber

Daya 500 Ton. Di Desa Baru Kecamatan Siak Hulu dengan Luas 3.050 Ha

dan Sumber Daya 9.150.000 Ton. Di Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang

dengan Luas 100 Ha dan Sumber Daya 3.000.000 Ton. Di Kota Batak, Kota

Garo, Kecamatan Tapung Hilir dengan Luas 447,5 Ha dan Sumber Daya

1.790.000 Ton.

Sedangkan untuk bahan galian Batubara terdapat di Balung,

Kecamatan XIII Koto Kampar dan Desa Bandar Picak kecamatan Koto

Kampar Hulu, dengan Luas 2.764 Ha dan Sumber Daya 1.411.100 Ton. Di

Lubuk Agung, Muara Selaya, Kecamatan Kampar Kiri dengan Luas 3.500

Ha dan Sumber Daya 3.140.000 Ton dan 51006100 Kalori. Di Kebun Tinggi

Kampar Kiri Hulu dengan Luas Perkiraan Ribuan Ha dan Sumber Daya

236.858.316 Ton.

Di beberapa lokasi bahan galian tersebut telah diusahakan sampai

tahap penambangan baik dilaksanakan oleh perusahaan dalam negeri atau

oleh rakyat setempat.

Untuk realisasi lifting minyak bumi dalam kurun waktu 7 tahun

terakhir menunjukkan angka yang berfluktuasi. Tahun 2010 realiasi lifting

sebanyak 13.076.886 barel, tahun 2011 meningkat menjadi 13.791.093

barel, tahun 2012 meningkat lagi menjadi 15.073.476 barel. Selanjutnya

pada tahun 2013 sebanyak 15.300.712,27 barel, tahun 2014 menurun

14.115.850,4 barel dan tahun 2015 turun lagi menjadi lagi menjadi

13.094.504,97 barel.

Pada tahun 2016 hingga Februari 2016, realisasi lifting Migas di

Kabupaten Kampar mencapai 3.093.147 barel, yang berasal dari

63

BOBP.BSP-Pertamina Hulu sebesar 68.695 barel, C&T SIAK sebesar 38.796

barel, CPI sebesar 2.972.986 barel dan SPR Langgak 12.670 barel.

Sedangkan untuk realisasi lifting Gas Alam pada tahun 2014

sebesar 2.616.819,75 MMBTU naik pada tahun 2015 menjadi

3.254.103,24 MMBTU. Pada tahun 2016 sampai triwulan I mencapai

940.778,94 MMBTU.

2. ENERGI

Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja (misalnya untuk

energi listrik dan mekanika), daya (kekuatan) yang dapat digunakan untuk

melakukan berbagai proses kegiatan, misalnya dapat merupakan bagian

suatu bahan atau tidak terikat pada bahan (seperti sinar matahari), tenaga.

Salah satu Kebijakan dan peranan pemerintah dalam bidang energi

kelistrikan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

mendorong kegiatan ekonomi khususnya sektor industry. Untuk mencapai

sasaran tersebut diupayakan adanya peningkatan daya terpasang

pembangkit tenaga listrik serta perluasan jaringan listrik dalam jumlah yang

cukup dan memiliki pelayanan yang baik dan maksimal.

Energi kelistrikan di Kabupaten Kampar yang bersumber dari PLN

ranting Bangkinang memiliki daya terpasang 114.500 Kw dengan unit

pembangkit sebanyak 6 unit dan listrik terjual sejumlah 130.492.410 KWH

untuk pelanggan. Ada beberapa jenis pelanggan listrik PLN, yakni; rumah

tangga dengan jumlah pelanggan 66.845, industri 2, kontor jawatan 235,

sekolah sosial 136 dan penerangan jalan sejumlah 20. Berdasarkan hal

tersebut dapat di tabulasi jumlah rumah tangga yang memiliki listrik pada

tahun 2013 sejumlah 3.520 RT (rumah tangga) dengan kondisi memakai

listrik sejumlah 2.842 RT dan 678 RT tidak memakai listrik.

Daya terpasang sebesar 114 MVA ini berasal dari pembangkit

listrik tenaga air (PLTA) Koto Panjang. Disamping PLTA tersebut di

Kabupaten Kampar juga ada sumber energi listrik yang berasal dari

pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) sebanyak 4 unit dengan

total kapasitas 80 KW. Sedangkan jangkauan pelayanan listrik pedesaan

64

baru 183 dari 250 desa, dengan persentase listrik pedesaan 73,20 %.

Untuk jumlah sarana stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)

pada tahun 2015 sebanyak 19 buah. Jumlah Agen LPG tahun 2015

sebanyak 9 agen, jumlah ini sama dengan tahun 2014.

Jumlah Keluarga yang menggunakan listrik PLN pada tahun 2014

sebanyak 134.868 rumah, meningkat pada tahun 2015 menjadi 141.611

rumah. Jumlah keluarga yang menggunakan listrik non PLN tahun 2015

sebanyak 1.205 rumah, jumlah keluarga yang belum menggunakan listrik

pada tahun 2015 sebanyak 34.550 rumah.

Jumlah PLTA di Kabupaten Kampar tahun 2015 sebanyak 1 unit

dengan kapasitas 114.000 Kva/Kwh. PLTD sebanyak 1 unit, PLTS tahun

2014 jumlah 4 meningkat menjadi 5 ditahun 2015 dengan kapasitas 130

KWP. Jumlah PLTMH pada tahun 2014 sebanyak 4 unit dengan kapasitas

80 Kva/Kwh meningkat pada tahun 2015 menjadi lima unit dengan

kapasitas 138 Kva/Kwh.

G. LINGKUNGAN HIDUP

Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, Tentang Lingkungan

Hidup disebutkan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan

semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan

perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup

lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang berwawasan Nusantara dalam melaksanakan

kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan susunan perangkat daerah Kabupaten Kampar. Bab II

Pembentukan dan susunan Perangkat daerah pasal 3 ayat 1 huruf (d)

angka 9 Badan Lingkungan Hidup menjadi Dinas Lingkungan Hidup dengan

tipe A.

65

Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur

lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling

mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan

produktivitas lingkungan hidup.

Kualitas hidup masyarakat sangat dipengaruhi oleh kualitas

lingkungan hidup dimana masyarakat itu berada. Semakin bagus kualitas

lingkungan hidup maka akan semakin baik kualitas hidup warga. Di negara

maju kualitas lingkungan hidup menjadi perhatian yang serius.

Untuk di Kabupaten Kampar sampai saat ini memang masih

ditemukan adanya pencemaran lingkungan. Dari data yang didapat di

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kampar Tahun 2015, ada beberapa

kasus pencemaran yakni pencemaran tanah, pencemaran air, pencemaran

udara dan pencemaran sungai.

Jumlah kasus pencemaran berfluktuasi, dan tidak selalu meningkat

setiap tahunnya. Pemerintah Kabupaten Kampar selalu menyikapi dengan

serius menangani berbagai kasus pencemaran lingkungan sehingga tidak

berdampak kepada kesehatan warga dan dan ekosistem lainnya.

Kemudian untuk jumlah Industri yang telah memiliki AMDAL juga

mengalami peningkatan dimana pada tahun 2011 ada 8 buah, tahun 2012

sebanyak 8 buah, tahun 2013 sebanyak 6 buah, tahun 2014 sebanyak 18

buah dan tahun 2015 terdapat 18 buah.

Untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup di daerah aliran sungai

maka Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kampar sudah

mengingatkan sekitar 70 perusahaan perkebunan di Kabupaten Kampar

agar menghentikan penanaman tanaman di bibir sungai.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 tahun 1995 tentang

Kehutanan ditegaskan bahwa 100 meter dari bantaran kiri-kanan sungai

dan 50 meter dari bantaran kiri-kanan anak sungai, tidak boleh ditanam

tanaman produktif karena wilayah tersebut termasuk kawasan konservasi

daerah aliran sungai (DAS) yang tidak boleh diganggu.

66

Untuk itu bagi perusahaan yang terlanjur menanam untuk tidak

memelihara tanaman tersebut dan segera menanam tanaman akar tunggal.

Setelah 2 tahun kedepan tanaman produktif untuk segera harus ditebang

habis.

Terkait pendangkalan dan abrasi sungai yang terjadi wilayah Tapung

yang diduga masyarakat sebagai dampak dari pihak perusahaan yang

menanam tanaman perkebunan hingga ke bibir sungai, BLH mengingatkan

seluruh perusahaan perkebunan yang ada di Kabupaten Kampar untuk

menghentikan kegiatan tersebut.

Menurut Kepala BLH Kampar sebenarnya persoalan sungai

bukanlah kewenangan daerah akan tetapi itu menjadi kewenangan

langsung pemerintah pusat berdasarkan undang-undang pengolahan

sungai.

2.4 INFRASTRUKTUR

A. PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN

Dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 1992 tentang perumahan

dan permukiman, perumahan diartikan sebagai kelompok rumah yang

berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang

dilengkapi dengan sarana dan prasarana.

Secara fisik perumahan merupakan sebuah lingkungan yang terdiri

dari kumpulan unit-unit rumah tinggal dimana dimungkinkan terjadinya

interaksi sosial diantara penghuninya, serta dilengkapi prasarana sosial,

ekonomi, budaya, dan pelayanan yang merupakan subsistem dari kota

secara keseluruhan. Lingkungan ini biasanya mempunyai aturan-aturan,

kebiasaan-kebiasaan serta sistem nilai yang berlaku bagi warganya.

Pemerintah Kabupaten Kampar telah melakukan berbagai cara dan

upaya dalam menyediakan dan memberikan kemudahan bantuan

perumahan serta kawasan permukiman bagi masyarakat melalui

penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang bertujuan

untuk mengentaskan kawasan rumah kumuh di wilayah Kabupaten Kampar.

67

Wujud kepedulian ini merupakan satu kesatuan yang fungsional dalam

wujud tata ruang fisik, kehidupan ekonomi, dan sosial budaya yang mampu

menjamin kelestarian lingkungan hidup, dan sejalan dengan semangat

demokrasi, otonomi daerah, serta keterbukaan dalam tatanan kehidupan

dalam bermasyarakat.

Untuk mengentaskan rumah-rumah kumuh Pemerintah Kabupaten

Kampar hingga 2013 telah berhasil merealisasikan pembangunan

sebanyak 732 unit rumah yang saat ini telah ditempati oleh keluarga

kategori miskin, berdasarkan rekapitulasi untuk kegiatan bantuan

perumahan di Kabupaten Kampar tahun 2011 (200 Unit), 2012 (100 Unit)

dan 2013 (432 Unit), total yang telah diselesaikan pembangunan 732 unit

rumah yang dialokasikan tersebar pada 21 Kecamatan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)

Kabupaten Kampar Ir. H. Azwan, M.Si pernah melakukan ekspos

(pemaparan) tentang Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas

Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kabupaten Kampar pada

pembahasan pleno kegiatan penyusunan RP2KPKP tingkat Nasional Tahun

2016 yang di gelar di Hotel Sahid Rich Jogja, Jalan Magelang DI

Yogyakarta, 6 Oktober 2016.

Pembahasan pleno kegiatan penyusunan RP2KPKP ini digelar

selama 3 hari, 5-7 Oktober 2016 yang di taja oleh Direktorat

Pengembangan Kawasan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.

Kegiatan ini diikuti oleh 200 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.

Pada kesempatan itu Kepala Bappeda Kabupaten Kampar Ir. H.

Azwan, M.Si didampingi Kabid Kimpraswil Bappeda Kampar Safri, S.Sos

dan Kasubbid Edison memaparkan bagaimana arah perkembangan

kawasan permukiman perkotaan Kabupaten Kampar, isu-isu strategis

terkait permukiman perkotaan dan permukiman kumuh.

Ada empat lokasi di Kabupaten Kampar yang masuk dalam

RP2KPKP Kabupaten Kampar yakni, Bangkinang Kota, Pasar Teratak

68

Buluh, Lipat Kain dan Pasir Putih Pandau. Total luas kawasan kumuh

berdasarkan verifikasi RP2KPKP tahun 2016 adalah 25,60 ha, dengan

rincian Bangkinang Kota 16,7 Ha, Pasir Putih Pandau 8,96 Ha, Pasar

Teratak Buluh 15,57 ha dan Lipat Kain 25, 60 Ha.

Kemudian Azwan memaparkan bagaimana profil kawasan kumuh di

empat lokasi yang menjadi sasaran RP2KPKP yakni, Bangkinang Kota,

Pasar Teratak Buluh, kawasan kumuh Lipat Kain dan kawasan kumuh Pasir

Putih Pandau, yang meliputi geografis kawasan kumuh, kategori tipologi

dan karakteristik kawasan kumuh, permasalahan utama dan lain

sebagainya. Ia juga memaparkan bagaimana skema skenario pentahapan

skala kota dan skala kawasan di Kabupaten Kampar.

Paparan yang disampaikan Kepala Bappeda Kabupaten Kampar Ir.

H. Azwan, MSi mendapat respon dan apresiasi dari Direktorat

Pengembangan Kawasan, Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat RI dan peserta lainnya. Berbagai masukan

dan saran juga disampaikan oleh peserta dan penyelenggara.

Kepala Bappeda Kampar Azwan, disela-sela ekspos RP2KPKP

tersebut menyampaikan bahwa pemerintah Kabupaten Kampar berharap

dengan adanya program RP2KPKP dari kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat RI ini, bisa mendorong dan mempercepat tercapainya

0% kawasan kumuh di Kabupaten Kampar. "Kita tentu berharap

pembangunan di Kabupaten Kampar kedepan mendapat dukungan penuh

dari pemerintah pusat salah satunya melalui program pencegahan dan

peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan," ujar Azwan.

RP2KPKP ini merupakan dokumen rencana aksi penanganan dan

pencegahan permukiman kumuh perkotaan yang disusun oleh Pokjanis

Kabupaten/Kota yang berisi rumusan strategi, kebutuhan program dan

investasi untuk mewujudkan permukiman yang bebas kumuh. Dalam

mewujudkan permukiman yang bebas kumuh dokumen rencana aksi

tersebut mencakup pula rencana pengembangan lingkungan hunian yang

layak dan terjangkau bagi penduduk di perkotaan hingga tercapai target 0 %

kumuh.

69

RP2KPKP merupakan dokumen perencanaan kegiatan penanganan

dengan lingkup/skala kota dan kawasan yang bersifat menyeluruh

(komprehensif) dan terpadu, tidak hanya berupa rencana kegiatan

penanganan bersifat fisik namun mencakup juga kegiatan-kegiatan yang

bersifat non-fisik (peningkatan kapasitas/pemberdayaan, sosial dan

ekonomi).

Sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No.1/2011, bahwa

upaya penanganan permukiman kumuh harus memuat unsur-unsur

pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh yang

diterjemahkan dalam bentuk strategi, program, dan rencana aksi kegiatan

sesuai dengan ketentuan yang diamanatkan dalam PermenPUPR No. 2

tahun 2016 tentang peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan

permukiman kumuh.

RP2KPKP diperlukan sebagai acuan dalam pelaksanaan penigkatan

kualitas perumahan dan permukiman kumuh dengan mengintegrasikan

skala lingkungan sampai dengan skala kawasan dan kota. Sedangkan untuk

pengelolaan sarana dan prasarana yang terbangun dengan memampukan

dan menumbuhkan kepedulian masyarakat untuk memelihara dan menjaga

lingkungan huniannya.

Untuk pemenuhan kebutuhan sektor perumahan dan pemukiman

Pemerintah Kabupaten Kampar juga membangun ruang publik seperti

gedung kesenian, gelanggang olahraga, stadion dan tempat rekreasi.

Ketersediaan ruang publik sangat di butuhkan oleh masyarakat baik tempat

untuk rekreasi maupun sarana olahraga. Namun dari tiga tahun terakhir

belum menunjukkan peningkatan sarana publik dilihat dari segi jumlah.

Kemudian untuk mengentaskan rumah-rumah kumuh ini pemerintah

Kabupaten Kampar terus membangun rumah layak huni (RLH) mulai tahun

2012-2016. Dari tahun 2012 Hingga tahun 2015 telah direalisasikan

pembangun RLH dan bedah rumah sekitar 3.880 unit. Sementara untuk

tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Kampar membangun RLH sebanyak

350 unit dan melakukan bedah rumah sebanyak 486 unit.

70

B. PEKERJAAN UMUM DAN IRIGASI

Pembangunan infrastruktur adalah suatu usaha atau rangkaian

usaha pertumbuhan dan perubahan yang dilakukan secara terencana

untuk membangun prasarana atau segala sesuatu yang merupakan

penunjang utama terselenggaranya suatu proses pembangunan.

Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda

penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan

infrastruktur yang memadai sangat diperlukan. Sarana dan prasarana fisik,

atau sering disebut dengan infrastuktur, merupakan bagian yang sangat

penting dalam sistem pelayanan masyarakat. Berbagai fasilitas fisik

merupakan hal yang vital guna mendukung berbagai

kegiatan pemerintahan, perekonomian, industri dan kegiatan sosial di

masyarakat dan pemerintahan.

Untuk di Kabupaten Kampar dengan kondisi geogarfis yang dilalui

banyak sungai ketersediaan infrastruktur jalan dan jembatan memegang

peranan penting dalam menunjang peningkatan perekonomian masyarakat.

Setiap tahun pembangunan jalan di Kabupaten Kampar mengalami

peningkatan kualitas dan pertambahan jalan baru, guna memperlancar arus

lalu lintas barang dan jasa masyarakat. Hal ini ini juga disebabkan oleh

pertambahan volume kendaraan bermotor baik roda dua, empat dan

kendaraan gandeng lainnya.

Jalan berdasarkan kelas terbagi dalam kelas jalan Nasional,

Provinsi, Kabupaten/kota., Jalan desa/Lokal dan Jalan Tol. Sedangkan

kondisi jalan terbagi dalam bentuk, jalan aspal, jalan berbatu, hotmix (aspal

beton), cor beton, kerikil dan tanah. Tidak semua kelas dan kondisi jalan

terdapat di Kabupaten Kampar. Seperti jalan dengan kelas jalan Tol tidak

ada di Kabupaten Kampar, demikian juga jalan dengan kondisi berbatu dan

cor beton tidak ada di Kabupaten Kampar.

Berdasarkan data dari Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten

Kampar Tahun 2016, panjang jalan Nasional di Kabupaten Kampar

sepanjang 190,54 KM, Jalan Provinsi sepanjang 405,86 KM, jalan

71

Kabupaten sepanjang 2.360,94 KM.

Sedangkan jalan aspal (lapen) pada tahun 2016 sepanjang 385,38

KM, jalan Hotmix (Aspal Beton) sepanjang 863,66 KM, jalan kerikil

sepanjang 887,53 KM dan jalan Tanah sepanjang 224,37 KM. Berikut Tabel

kondisi jalan di Kabupaten Kampar.

Tabel II. 16

kondisi jalan di Kabupaten Kampar Dalam Tiga Tahun Terakhir .

No Nama Tahun Satuan

2014 2015 2016

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11,.

Jalan Nasional

Jalan Provinsi

Jalan Kabupaten

Aspal (Lapen)

Hotmix (Aspal Beton)

Kerikil

Tanah

Jalan Baik

Jalan Sedang

Jalan Rusak Ringan

Jalan Rusak Berat

166,60

435,71

2.266,58

413,52

758,43

839,26

255,37

1.625,72

297,69

211,45

131,73

190.54

405,86

2.328,42

397,14

821,29

866,72

243,27

1.698,13

286,40

213,85

130,05

190,54

405,86

2.360,90

385,38

863,66

887,53

224,37

1.707,27

314,65

224,93

114,10

KM

KM

KM

KM

KM

KM

KM

KM

KM

KM

KM

Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab Kampar, 2016 dan 2017

Dari Tabel diatas terlihat bahwa jalan Kabupaten masih yang

terpanjang, kemudian konsisi jalan kerikil masih terpanjang jika dibanding

mendominasi jalan tanah dan lapen. Demikian juga diantara ruas jalan itu

ada yang terdapat jalan baik, Sedang, rusak ringan dan rusak berat.

Kemudian Kabupaten Kampar juga memiliki jalan penghubung dari

ibukota Kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk yang bisa dilalui

kendaraan roda empat. Ruas jalan ini setiap tahun terus meningkat. Tahun

2014 sepanjang 1.264,24 KM, tahun 2015 meningkat menjadi 1.274,42

KM dan pada tahun 2016 juga terjadi peningkatan menjadi 1.352,12 KM.

Untuk infrastruktur jembatan di Kabupaten Kampar berdasarkan

72

panjang dan jumlah dari tahun 2011 s/d 2016 terus meningkat yakni :

panjang jembatan pada tahun 2011 adalah 7.377,35 meter dengan jumlah

778 buah jembatan, tahun 2012 panjang jembatan meningkat menjadi

7.573,85 meter dengan jumlah 813 buah dan tahun 2013 menjadi

7.875,35 meter dengan jumlah jembatan sebanyak 886 buah. Pada tahun

2014 meningkat menjadi 8.082,85 KM dengan jumlah jembatan sebanyak

911 buah. Pada tahun 2015 panjang jembatan di Kabupaten Kampar

sepanjang 8.350,45 meter dengan jumlah 970 buah. Pada tahun 2016

panjang jembatan menjadi 8.703,55 meter dengan jumlah 1.087 buah.

Kemudian jenis prasarana irigasi/pengairan yaitu; Teknis dalam tiga

tahun terakhir sejak tahun 2014 sampai 2016 tidak mengalami

peningkatan. Pada tahun 2016 panjang irigasi teknis sepanjang 128.430

meter yang terdiri dari teknis primer sepanjang 7.406 meter, teknis

sekunder 93.624 meter, teknis tersier sepanjang 27.400 meter. Luas

irigasi 3.882 Ha, luas irigasi dengan kondisi baik 2.716 ha, dan luas sawah

non irigasi 300 ha.

Selanjutnya panjang jalan yang memiliki trotoar 33.86 KM. Jalan

yang memiliki Drainase/Saluran pembuangan air 88,55 KM. Jumlah lokasi

pembangunan turap diwilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan

longsor 1,036 KM. Jumlah seluruh wilayah rawan longsor 64.865 ha.

C. PARIWISATA

Kabupaten Kampar sungguh memiliki potensi pariwisata yang cukup

besar, mulai alam, sejarah, budaya, agro hingga kuliner. Hanya saja,

memang selama ini semua potensi wisata belum tergarap dengan

maksimal. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Kampar, selain terus

berupaya keras membenahi infrastruktur wisata juga gencar melakukan

promosi agar Kampar makin di kenal. Tidak saja dikancah domestik tetapi

juga hingga ke luar negeri. Ditengah semakin menurunnya pendatapatan

daerah dari sektor minyak dan gas membuat pemerintah harus berupaya

menggali potensi-potensi lain disamping upaya efesiensi anggaran. Salah

satu potensi yang harus dikembangkan adalah potensi pariwisata.

73

Beberapa potensi pariwisata di Kabupaten Kampar saat ini seperti

dikutip dari media Setanggi 2013, antara lain :

1. Danau PLTA Koto Panjang

Kabupaten Kampar memiliki objek wisata danau PLTA Koto Panjang.

Danau PLTA Koto Panjang memiliki luas 124 kilometer persegi. Dimana

dulunya dalam danau tersebut terdapat 10 desa. Warga desa tersebut

di pindahkan saat pembangunan PLTA Koto Panjang. Hamparan air

danau membiru membikin mata yang meilihat nyaris tak berkedip.

Gugusan batu cadas terdapat di sisi kiri kanan jalan menuju danau.

Di kawasan danau PLTA Koto Panjang juga terdapat objek wisata

pendukung, seperti air terjun Hulu Binamang di dusun III Desa Koto

Tuo. Air terjun ini tak terlalu tinggi. Hanya sekitar 4 meter.Tapi lantaran

bidangnya mencapai sekitar 2 meter, membuat gemuruhnya terdengar

dari jarak 100 meter.

Air terjun ini hanya berjarak sekitar 500 meter dari jalan lintas Candi

Muara Takus ini. Di depan air terjun itu, terdapat goa sepanjang 300

meter yang meliuk menembus jalan lintas hingga ke Desa Pongkai.

Desa ini berada di seberang Desa Koto Tuo itu.

Menurut orang-orang tua disana, dulu goa itu jadi tempat

persembunyian para pejuang kemerdekaan. Berhari-hari mereka berada

di dalam goa itu.

Sekitar 6 kilometer arah ke hulu pengunjung dapat menikmati

tumpahan air terjun setinggi sekitar 10 meter di Dusun IV Desa Koto

Tuo itu. Air terjun ini berjarak sekitar 2 kilometer dari jalan lintas Candi

Muara Takus tadi.

Warga setempat menamai air terjun itu, Air Terjun Osang. Sebab

tumpahannya kebetulan langsung ke sungai Osang yang juga punya

cerita unik. Dulu, kedalaman sungai osang itu mencapai leher orang

dewasa. Tapi lantaran jejalan pasir yang hanyut dari hulu, membuat

sungai osang dangkal. Hanya selutut orang dewasa.

74

Tidak jauh dari air terjun, terdapat objek wisata candi Muara

Takus. Tubuh candi Tua- candi terbesar dari empat gugusan candi yang

ada di komplek itu kelihatan seakan berkeringat.

Pusat kompleks Candi Budha Muara Takus ini terletak di Desa Muara

Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar atau jaraknya kurang lebih 135

kilometer dari kota Pekanbaru.Lokasi candi tidak terlalu terpencil. Jarak

kompleks candi ini dengan pusat Desa Muara Takus hanya sekitar 2,5

km,tidak jauh dari pinggir sungai Kampar kanan atau sekitar 19 km dari

jalan lintas Riau-Sumatera Barat.

Gugusan kompleks candi yang di temukan oleh Cornet D Groot pada

tahun 1860 ini kata Erwin,warga setempat,seluas 4 hektar. Namun

yang bisa di lihat oleh orang hingga sekarang, hanya seluas 74x74

meter.

2. Relief Misterius ‘Kembaran’ Candi Asoka

Inilah sisi penting dari Candi Muara Takus yang berdiri kokoh di Desa

Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar itu :

a. Candi Tua : Adalah bangunan terbesar dibanding tiga candi lain

yang ada. Ukurannya 32,80 meter x 21,80 meter dengan

ketinggian 8,50 meter.Bangunan empat persegi ini berada di

kuadran barat laut halaman candi.

Bangunan ini terbagi tiga; kaki(tebagi dua: Kaki pertama setinggi

2,37 meter dan lainnya 1,98 meter),badan san atap. Undakan

berada di sisi barat dan timur dengan lebar masing-masing 3,08

meter dan 4 meter.Bagian dasar bangunan berbentuk lingkaran

berdiameter 7 meter dan tinggi 2,50 meter. Ukuran pondasi candi

31,65 meter x 20,20 meter. Uniknya,candi ini memiliki 36 sisi

pondasi. Bahan bangunan candi ini terdiri atas susunan bata dan

balok batu pasir, plester serta pelipit tertentu. Jenis bangunan ini

adalah bangunan masif (tanpa ruang pemujaan) meski fungsi

bangunan ini adalah sebagai tempat prosesi ritual pemujaan.

75

b. Candi Bungsu : adalah Bangunan mirip candi tua setinggi 6,2

meter ini berada di Selatan Candi Tua dan Barat Candi Mahligai.

Bangunan empat persegi ini berukuran 7,5 meter x 16,28 meter

dengan pondasi 20 sisi.

Bahan bangunan ini macam-macam. Di sisi Utara terbuat

dari batu pasir pasa. Di bagian belakang persisi bagian Selatan

malah batu-bata. Kedua bangunan ini tidak dalam satu garis

lurus.Tapi justru mengikuti profil bangunan yang terbuat dari batu

pasir.

Bangunan ini tergolong unik lantaran punya dua stupa.Di

bagian Utara ukurannya besar,sementara di bagian selatan ada

stupa yang di kelilingi 8 stupa kecil.Konfigurasinya mirip dengan

candi Asoka di India. Fungsi bangunan ini sama saja dengan Candi

Tua,sebagai tempat pemujaan.

c. Candi Mahligai.

Candi ini menjadi bangunan yang relatif masih utuh

dibanding tiga candi lain. Punya 28 sisi dan bentuk bangunan

candi bujur sangkar 7 x 7 meter.

Di bagian atas ada ornamen lotus ganda.Di tengah

berbentuk silindris dengan 36 sisi berbentuk kelopak bunga.

Berbentuk bangunan berupa stupa tinggi berbentuk

menara.Ada batu fragmen bangunan bergambarvajra dilengkapi

Bijamantra dengan tulisan Nagari. Tinggi stupa mencapai 14

meter. Fungsi bangunan yang terbuat dari bata dengan sisipan

balok batu pasir ini masih sama dengan candi sebelumnya.

Sebagai tempat pemujaan.

d. Candi Palangka : Bangunan empat persegi 5,85 meter x 6,60

meter. Sebelum di pugar 1987-1989 silam,kaki bangunan

terbenam sekitar 1 meter. Bangunan yang terbuat dari susunan

bata merah ini setinggi 1,45 meter. Fungsinya sebagai tempat

pemujaan.

76

e. Sumur Putri, Selain punya tembok tua serta altar yang masih

terbenam,Candi Muara Takus yang terletak di Desa Muara Takus

Kecamatan XVIII Koto Kampar Kabupaten Kampar,Riau,juga

punya kelengkapan lain,dekat benteng di kawasan danau kecil.

Namanya Sumur Putri. Menurut cerita warga setempat,

sumur itu punya kekuatan magis yang membikin orang dari

sejumlah penjuru tanah air, pernah datang mengambil air itu.

Banyak yang percaya kalau air yang ada di sumur itu bisa

membikin awet muda dan menyembuhkan penyakit. Sebelum

PLTA Koto Panjang ada, sumur putri itu masih alami.Namun

setelahnya,sumur putri terpaksa di tinggikan pakai ‘cincin’

batu,supaya air dari luar tak masuk ke dalam sumur.

Kini, di dekat sumur itu ada balai-balai yang sengaja di bikin

untuk tempat beristirahat sembari memandangi pesona alam

danau dan deretan bukit barisan yang menghijau.

f. Benaman Altar Menunggu Sentuhan

Candi Muara Takus yang terletak Di Desa Muara Takus

Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar, ternyata masih

menyimpan banyak misteri. Bahwa ternyata, masih banyak bagian

dari candi fenomenal itu yang belum tergali. Ada altar yang masih

terpendam di bawah tanaman pohon kelapa sawit milik warga.

Altar itu tak jauh dari tembok tua peninggalan ‘pemilik’

candi,dekat aliran sungai Kampar itu.

Altar yang diduga sebagai tempat pemujaan itu,berada

sekitar 50 meter arah utara dari candi utama. Beberapa petak

batu bata nya nampak menyembul dalam benaman di antara

tegakan pohon kelapa sawit. Sudah pernah peneliti datang kesini

melakukan penggalian. Tapi kemudian terkendala lantaran lahan

ini milik warga.

Warga setempat kemudian menduga bahwa komplek candi

ini masih utuh, meski temboknya sudah terbenam oleh genangan

77

danau PLTA Koto Panjang. Diperkirakan luas komplek ini

mencapai 4 hektar. Saat ini, wisatawan yang berkunjung ke Candi

Muara Takus hanya bisa melihat candi tua, Bungsu, Mahligai dan

Palangka. Padahal sebenarnya masih banyak objek menarik yang

terpendam di kawasan itu, termasuk sumur Putri yang masih

terawat di dekat danau yang tak jauh dari candi.

3. Desa Buluh Cina

Indahnya suasana alam dan udara segar di Desa Wisata Buluh

Cina tidaklah di ragukan lagi, saat anda berkunjung di sana, desa

wisata yang terletak 25 km dari pusat kota Pekanbaru bukan hanya

dikenal Riau tetapi sudah di kenal wisatawan mancanegara.Setelah

di Kukuhkan menjadi Desa Wisata Buluh Cina,masyarakat sekitar

selalu menjaga keindahan alam yang terdapat di sana. Di Desa

Buluh Cina ini,ada empat dusun yang masing-masing mempunyai

keindahan dan keunikan yang luar biasa, tidak akan terasa

keindahannya saat anda tidak berkunjung langsung di Desa wisata

Buluh Cina yang terdapat di Kabupaten Kampar.

Banyak wisatawan mancanegara yang datang untuk melihat

keindahan dengan menikmati suasana hutan, danau, rumah

penduduk yang arsitektur melayu, dan kebudayaan yang ada di Desa

Buluh Cina, namun ada juga wisatawan yang datang untuk meneliti

alam yang ada di sana. Saat anda ingin menikmati suasana

keindahan Desa Wisata Buluh Cina,anda harus berkunjung setiap

dusun yang ada di Buluh Cina.Hal ini dapat anda lakukan dengan

menyebrangi sungai sekitar 50 meter, karena letak dusun di

pisahkan oleh Sungai Kampar.

Perjalanan dapat anda lakukan dengan melewati dusun tiga

dan dusun empat karena disana anda dapat melihat keindahan

suasana pedesaanyang benar-benar asri dan sawah hijau yang

membuat mata anda menjadi segar, karena sangat jarang anda lihat

di kota. Pada bulan-bulan tertentu akan di adakan event pacu

78

sampan serta akan dapat menikmati kebudayaan yang ada

dimasyarakat sekitar.

Setelah anda selesai berkunjung di dusun tiga dan dusun

empat, anda pastikan diri anda untuk ke dusun satu dan dusun dua.

Disana akan terlihat tujuh danau alami yang hampir keseluruhan di

tumbuhin pohon-pohon besar, selain itu anda juga bisa melihat

Hutan Wisata Rimbo Tujuh Danau. Di Hutan Rimbo Tujuh Danau ini,

pengunjung melihat pohon-pohon berukuran besar yang berusia

sekitar 300-an tahun, kemudian di hutan Wisata Rimbo Tujuh Danau

ini mempunyai habitat puluhan jenis flora dan fauna tropis yang ada

di tempat lain belum tentu ada.

4. Masjid Jamik

Masjid Jamik merupakan masjid yang sangat ramai di kunjungi

oleh wisatawan nusantara dan mancanegara,terutama Negara

Malaysia dan Singapura. Selain berkunjung untuk beribadah, mereka

juga tertarik untuk melihat keunikan yang di miliki oleh masjid jamik

yang terdapat di sudut Desa Tanjung Berulak, Air Tiris, Kecamatan

Kampar. Keunikan yang dimiliki oleh masjid Jamik yang menonjol

adalah tidak terdapatnya satu paku besi yang tertancap di bangunan

yang hampir seluruh bangunannya terbuat dari bahan kayu. Kubah

yang tingginya sekitar 25 meter dan memiliki tiga tingkat, menambah

keindahan yang terdapat di masjid Jamik tersebut. Kalau kita lihat

lebih teliti, ternyata masjid ini memiliki tiga pintu, satu pintu di

samping dan dua pintu di belakang. Adapun jendela yang terdapat di

masjid Jamik, ada 14 buah jendela yang masing-masing ketinggian

kurang lebih 150 cm dan saat kita masuk kedalam masjid kita akan

melihat 24 tiang, yang berfungsi untuk penyangga kubah serta di

tambah dengan interior melayu membuat masjid ini lebih mempunyai

ciri khas di bandingkan masjid yang terdapat di Kabupaten Kampar.

Kalau kita bercerita keadaan luar masjid, ada satu keunikan

lagi yang membuat wisatawan ingin berkunjung di masjid Jamik, yaitu

79

terdapatnya sumur yang didalamnya terdapat batu besar yang mirip

dengan kepala kerbau, konon ceritanya batu ini sering berpindah-

pindah posisi, tanpa ada yang memindahkannya.Inilah kenapa

banyak wisatawan nusantara dan mancanegara berkunjung ke

masjid Jamik yang didirikan tahun 1901 yang arsitektur perpaduan

antara arsitektur Kampar Lokal, arsitektur Islam Timur Tengah dan

Cina.

5. Makanan Khas Lopek Bugi

Lopek Bugi adalah salah satu makanan khas daerah

Kabupaten Kampar. Rasanya yang enak membuat kita pasti

ketagihan dalam menikmati lopek bugi. Saat kita menuju ke

Kabupaten Kampar dari Kota Pekanbaru,kita akan melewati yang

namanya Danau Bingkuang.

Danau Bingkuang salah satu daerah yang terdapat di

Kabupaten Kampar dan bila kita lihat kiri dan kanan jalan akan

terlihat penjual lopek bugi yang hampir rata-rata penjualnya warga

Kampar sendiri.

Pembeli Lopek Bugi bukan hanya warga Kampar, tetapi warga

dari Pekanbaru, Rokan Hulu, serta dari luar Riau seperti Padang dan

Bukit Tingg. Bahkan tidak sedikit dari Negara Malaysia dan Negara

Singapura yang tertarik berwisata kuliner untuk menikmati namanya

Lopek Bugi makanan khas Kabupaten Kampar.

Lopek Bugi yang bahannya terbuat dari tepung beras ketan,

campuran kelapa dan di tambahkan gula, sehingga rasanya manis

dan gurih sangat di sukai masyarakat. Cara mengolah bahan ini

menjadi Lopek Bugi yang bisa di nikmati tidak perlu waktu yang lama.

Adapun tahapannya yaitu tepung beras ketan di aduk dengan santan

kelapa yang telah di berikan daun pandan,setelah di bentuk kecil-

kecil dan diberi inti gula kelapa parut lalu di kukus hingga matang

dan siap untuk di nikmati. Biasanya lopek bugi yang di buat oleh

warga Kampar ada dua warna yaitu hitam dan putih. Lopek bugi ini

80

biasanya sering di sajikan pada acara-acara besar di Kabupaten

Kampar.

6. Madu Lebah

Kabupaten Kampar juga dikenal dengan penghasil madu lebah

berkualitas tinggi. Industri madu lebah ini saat ini berkembang di

Kuok dan Tambang. Industri madu lebah ini menjadi salah satu

aset wisata yang potensial dan menjadi magnet bagi Kabupaten

Kampar untuk menyedot wisatawan lokal, nasional hingga

mancanegara.

Budidaya lebah madu saat ini menjadi dijadikan andalan untuk

meningkatkan perekonomian masyarakat. Salah satunya adalah di

Desa Kuapan Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Di desa ini

terdapat areal model lebah madu dengan luas sekitar 10 hektare.

Masyarakat Kuapan membudidayakan lebah madu. Dalam

membudidayakan lebah madu peternak mendapatkan binaan

langsung dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS)

Indragiri Rokan. Luas areal model lebah madu di Desa Kuapan

mencapai 10 hektare. Terlibat di dalamnnya 20 petani lebah yang

juga merupakan warga desa setempat. Hal serupa juga dilakukan

kebanyakan warga Desa Kuok, Kecamatan Kuok.

Kabupaten Kampar memiliki potensi pariwisata yang bisa

dikembangkan yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah

(PAD) Kabupaten Kampar. Pariwisata di Kabupaten Kampar

berdasarkan jenis (sektor) wisata terdiri dari 7 sektor antara lain :

Wisata Budaya, Wisata Sejarah, Wisata Alam, Wisata Religius, Wisata

Buatan, Wisata Minat Khusus dan Wisata Keluarga.

Masing - masing sektor tersebar di beberapa Kecamatan.

Kecamatan wisata budaya Bangkinang Kota (pekan budaya Kampar),

Kecamatan Kampar (Balimau Kasai), Kecamatan Kampar Kiri Hulu

(mancokou ikan), Kecamatan Bangkinang (Ziarah kubur/raya puasa

enam), Kecamatan Siak Hulu (pacu sampan), Kecamatan Kuok (pacu

tongkang), Kecamatan Tambang (Muawuo Danau Bokuok).

81

Wisata sejarah terdiri dari Kecamatan III Koto Kampar (Candi

Muara Takus), Kecamatan Gunung Sahilan (Istana dan Makam Raja

Gunung Sahilan serta Makan Rajo Darah Putih), Kecamatan Kuok

(Museum Kendil Kemilau Emas), Kecamatan Salo ( Rumah Lontiok),

Kecamatan Kampar (Rumah Adat Kenegerian Bendang dan Makan

DT. Panglima Khatib), Kecamatan Bangkinang (Makan DT. Tabano),

Kecamatan Kampar Timur (Makan SutanAdli Mahmud Syah),

Kecamatan Tambang (Makan Raja-Raja Kampar Kuapan) dan

Kecamatan Bangkinang Kota (Makam Mahmud Marzuki)

Wisata Alam terdapat di Kecamatan XIII Koto Kampar (Danau

PLTA, Koto Panjang, Air Terjun Binamang, Air Terjun Sei. Osang,Air

terjun Pulau Simo, Air Terjun Cirakio, Air terjun Sungai Owau, Puncak

Panorama, Danau Aquari dan Bukit Menara PLTA), Kecamatan

Kampar Kiri Hulu (Air Terjun Lubuk Bigau, Air Terjun Tanjung Belit, Air

Terjun Bertingkat), Kecamatan Kampar Kiri (Air Terjun Kaboko),

Kecamatan Tapung Hulu (Air Panas Kepanasan Sinama Nenek), Kec.

Kampar (Danau Harapan Tanjung Rambutan dan Hutan Adat Desa

Rumbio), Kecamatan Bangkinang (Hutan Lindung Rimbo Terlarang)

dan Kecamatan Koto Kampar Hulu (Sungai Kopu).

Wisata Religius terdiri dari Kecamatan Bangkinang Kota

(Markaz Islamic Center), Kecamatan Kampar (Mesjid Jami’, Makam

Syeh Harun), Kecamatan Kampar Timur (Mesjid Kubro), Kecamatan

Kuok (Mesjid Ikhsan Pulau. Tarap, Makam Syeh Abdul Samad),

Kecamatan Kampar Kiri (Makam Syeh Burhanuddin di Kuntu),

KecamatanXIII Koto Kampar (Makam Syeh Abdul Gani, Makam Syeh

Jaafar), Kecamatan Kampar Utara (Makam Syeh Engku Mudo Husin),

Kecamatan Tapung (Makam Syeh Abdul Hamid ulama dari Arab dan

Makam Syeh Mahfud Desa Pantai Cermin). Kecamatan Kampar

(Makam Engku Mudo Sangkal di Air tiris dan Makam Syeh Abdul Muis

Al Halidi asal Turki di Desa Batu Belah), Kecamatan Siak Hulu

(Makam Ulama Keramat Desa Baru, Makam Keramat Tanjung.

Balam, Makam Keramat Tanjung Putus)

82

Wisata Buatan terdiri dari Kecamatan XIII Koto Kampar (Waduk

PLTA Koto Panjang), Kecamatan Bangkinang (Bendungan Ompang

Uwai), Kecamatan Kampar Kiri (Bendungan Sungai Paku),

Kecamatan Kampar Timur (Bendungan Simbat dan Bendungan

Sungai Tibun).

Wisata minat khusus terdiri dari Kecamatan Kampar Kiri (Tugu

Equator), Kecamatan Kuok (Desa Pulau Belimbing).Sedangkan untuk

wisata keluarga terdiri dari Kecamatan Siak Hulu dengan Water Park

Labersa, Kebun Binatang Kasang Kulim, Water Park Boombara dan

Desa Wisata Buluh Cina. Kecamatan Bangkinang dengan objek

wisata Bukit Naang, Kecamatan Bangkinang Kota dengan wisatanya

Taman Rekreasi Stanum Bangkinang dan Bukit Candika.

Secara jumlah dari tujuh kategori wisata, maka Kabupaten

Kampar memiliki potensi wisata yakni lebih kurang 74 lokasi objek

yang tersebar pada masing-masing Kecamatan.

Tabel II.17 :

Objek Wisata di Kabupaten Kampar

No Objek Wisata Tempat (Kecamatan) 1. Makam Syekh Burhanuddin

Tugu Khatulistiwa (equator) Bendungan Sungai Paku Kendi Koto Tuo Ex Gerbang Kereta Api Air Terjun Kaboko Desa Wisata (Desa Persawahan Geringging)

Kampar Kiri

2. Air Terjun Kebun Tinggi Arung Jeram Sungai Kampar Kiri Hulu Air terjun Tanjung Belit Air Terjun Bertingkat

Kampar Kiri Hulu

3. Istana Gunung Sahilan Makam Rajo Darah Putih Makam Rajo Gunung Sahilan

Gunung Sahilan

4. Candi Muara Takus serta objek pendukung lainnya Dana Rusa

XIII Koto Kampar

83

Makan Syekh Abdul Gani Al-Kholidi Aquari tepian Dana Rusa Puncak Menara Telkon Tanjung Alai Panorama Tanjung Alai Air Terjun Sungai Osang Desa Binamang Masjid Kuno Tanjung Air Terjun Binamang Makam Syekh Jaafar Waduk PLTA Koto Panjang Panorama Ulu Kasok

5.

Kampung Melayu/ Desa wisata Goa alam Rantau Berangin Musium Kendil Kemilau Emas Anjungan Lokasi Pacu Tongkang Rumah Lontiok Melayu kampar Pacu Tongkang Mesjid Ikhsan Pulau Tarap Makam Syekh Abdul samad Palambani

Kuok

6. Kerajinan masyarakat (Kerajinan tudung saji) Rumah adat Tapung Makam Syekh Abdul Hamid Makam Syekh Mahfud

Tapung

7. Air Panas Sinama Nenek Makam Nenek Eno

Tapung Hulu

8. Pembenihan Ikan Arwana Tapung Hilir 9. Taman Rekreasi Stanum

Taman Kota Bukit Cadika Mesjid Islamic Center Makam Mahmud Marzuki Pekan Budaya

Bangkinang Kota

10. Makam Datuk Tabano Bendungan Ompang Uwai Water Boom Bukit Naa’ng Hutan wisata Rimbo Terantang Ziarah Kubur

Bangkinang

11. Mesjid Jamik Anjungan Limau Kasai Makam Datuk Panglima Khotib Rumah Adat suku Bendang Makam Syekh Harun Makam Engku Muda Sangkal Balimou Kasai

Kampar

84

Makam Syekh Abdul Muis Al-Halidy Makam Siti Saadah Abdawiyah Hutan Lindung (hutan Adat)

12. Mesjid Kubro Peninggalan Benda-Benda Kerajaan Kampar Makam Sultan Adli Mahmud Syah Bendungan Simbat Bendungan Sungai Tibun

Kampar Timur

13 Kebun Nenas Danau Bakuok Makam Raja-raja Kampar

Tambang

14. Desa Wisata Buluh Cina Aquarium Air Tawar Hutan Wisata Buluh Cina Anjungan Arena Pacu Sampan Kebun Binatang Kasang Kulim

Siak Hulu

15. Makam Syech Engku Muda Husin Kampar Utara 16. Mesjid Jami’ Desa Pulau Payung

Rumbio Jaya

17. Rumah Lontiok Jembatan Berayun

Salo

Sumber : Dinas Pariwisata 2010-2017

D. HOTEL/ PENGINAPAN

Maju atau tidaknya sektor pariwisata di suatu daerah juga

didukung oleh oleh ketersediaan sarana hotel atau penginapan.

Kabupaten Kampar dengan wilayah yang luas memiliki beberapa hotel

dan penginapan untuk menampung jumlah pengunjung yang

memerlukan tempat menginap baik dari dalam maupun dari luar

provinsi bahkan dari mancanegara. Dari data yang ada di Dinas

Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kampar, pada tahun

2016, jumlah hotel di Kabupaten Kampar sebanyak 16 buah. Dengan

kelas hotel bintang lima sebanyak 1 unit yakni Hotel Labersa Grand

Hotel & Convention Center di Siak Hulu. Hotel Labersa Jl. Labersa Parit

Indah No. 12 dengan Jumlah Kamar 219 unit kamar.

85

Hotel Bintang dua sebanyak 2 buah yakni Hotel Tiga Dara

Syariah Jl. Lingkungan Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu dengan

jumlah kamar 60 unit kamar, Hotel Altha Jl. Prof.M.Yamin,SH dengan

jumlah kamar 23 unit kamar. Kemudian ada hotel non bintang

sebanyak 13 buah seperti, Hotel Almadina Jl. Pramuka dengan jumlah

kamar 17 unit kamar. Sedangkan untuk Wisma / penginapan

berjumlah 8 (delapan) wisma/penginapan antara lain Wisma Samudara

dengan jumlah kamar 18, Wisma Bangkinang Baru dengan 22 Kamar,

Wisma Langgini dengan 12 Kamar, Wisma Pantian Ragi dengan 18

kamar, Wisma Dian dengan 10 Kamar, Wisma Angga dengan 22 kamar,

Wisma Nirvana dengan 20 kamar dan Taman Rekreasi & Bungalow

Stanum Mona Mutiara Bangkinang dengan 33 kamar.

Kemudian jumlah kunjungan wisatawan ke kabupaten Kampar

selama 6 (lima) tahun terakhir dari tahun 2011 sampai dengan 2016

terus mengalami peningkatan. Untuk jenis wisata Tirta pada tahun

2011 jumlah wisatawan domestik sebanyak 9.600 jiwa, 2012

sebanyak 10.140 jiwa, tahun 2013 sebanyak 11.154 jiwa, tahun 2014

sebanyak 10.597 jiwa, tahun 2015 sebanyak 11.656 jiwa dan tahun

2016 sebanyak 11.965 jiwa.

Untuk jenis wisata sejarah, tahun 2011 wisatawan domestik

sebanyak 11.125 jiwa, wisatawan mancanegara sebanyak 75 orang

dengan jumlah objek kunjungan sebanyak 11 objek kunjungan. Tahun

2012 wisatawan domestik sebanyak 12.130 jiwa, wisatawan

mancanegara 100 jiwa. Tahun 2013 wisatawan domestik sebanyak

12.450 jiwa, wisatawan mancanegara sebanyak 125 orang. Tahun

2014 wisatawan domestik sebanyak 13.112 orang, wisatawan

mancanegara sebanyak 150 orang. Tahun 2015 wisatawan domestik

sebanyak 13.112 jiwa, wisatawan mancanegara 200 jiwa dan pada

tahun 2016 wisatawan domestik sebanyak 11.674 jiwa dan wisatawan

mancanegara sebanyak 275 orang.

Untuk jenis wisata alam, tahun 2011 wisatawan domestik

sebanyak 112.310 jiwa, wisatawan mancanegara sebanyak 11.000

86

orang dengan jumlah objek kunjungan sebanyak 9 objek. Tahun 2012

wisatawan domestik sebanyak 123.550 jiwa, wisatawan mancanegara

1.250 jiwa. Tahun 2013 wisatawan domestik sebanyak 123.550 jiwa,

wisatawan mancanegara sebanyak 1.300 orang. Tahun 2014

wisatawan domestik sebanyak 114.500 orang, wisatawan

mancanegara sebanyak 1.400 orang. Tahun 2015 wisatawan domestik

sebanyak 155.200 jiwa, wisatawan mancanegara 1.500 jiwa dan pada

tahun 2016 wisatawan domestik sebanyak 158.304 jiwa dan

wisatawan mancanegara sebanyak 1.575 orang.

Tabel II.18 :

Kondisi Pariwisata di Kabupaten Kampar

No Nama Tahun

Satuan 2013 2014 2015 2016 2017

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Hotel Bintang Lima

Hotel Bintang Dua

Hotel Non Bintang

Wisatawan Asing

Wisatawan Domestik

Jumlah Kamar Hotel

Kamar Hotel Terisi

Rata-rata Penggunaan

Kamar

1

1

13

182

14667

552

123

123

1

1

13

195

15430

552

123

123

1

1

13

160

14330

552

123

123

1

2

13

201

17.825

552

123

135

1

2

13

-

-

-

-

-

Buah

Buah

Buah

Jiwa

Jiwa

Unit

Hari

Buah

Sumber : Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kampar, 2017

Dari tabel diatas terlihat tingkat hunian rata-rata Perkamar

masih rendah belum sampai 50 %. Ini tentu memerlukan kerja keras

pelaku dunia usaha perhotelan, pemerintah dan stakeholder sehingga

potensi pariwisata kabupaten Kampar berkembang dengan baik.

E. POS DAN TELEKOMUNIKASI

Pos dan telekomunikasi merupakan salah satu sektor industri

strategis yang menyangkut kepentingan layanan publik. Untuk itu

sektor ini terus berbenah dalam rangka emberikan pelayanan terbaik

87

kepada masyarakat. Data Pos dan giro berdasarkan jumlah yang

mereka terima dan dibayarkan melalui Giro cek pos dan wesel, adalah

giro dan cek pos diterima sejumlah Rp.483.620.000 di bayarkan

Rp.467.510.000,- dan wesel Pos diterima sejumlah

Rp.13.134.480.000 di bayarkan Rp.7.196.933.000,- untuk produksi

pos dan giro diterima 29.819 unit di kirim 8.104 unit dengan jumlah

uang diterima Rp.14.387.238.000 dikirim Rp.9.111.092.000,-

selanjutnya jumlah surat masuk dan keluar untuk wesel pos terkirim

10.608 unit diterima 4.765 unit, surat biasa terkirim 2.132 unit dan

diterima 11.392 unit serta surat tercatat dikirim 9.577 unit dan

diterima 65.214 unit.

Jumlah kantor pos tahun 2016 sebanyak 6 unit. Penyedia

jaringan internet (ISP) sebanyak 7 ISP, warung telkom (wartel) 4 unit,

warnet 27 unit, jaringan telepon sebanyak 464 unit, stasion radio

satu unit.

Jenis surat kabar yang masuk kedaerah untuk surat kabar lokal

sebanyak 42 buah, surat kabar nasional sebanyak 11 buah. Jumlah

penyiar elektronik yang masuk ke daerah TV lokal 2 chanel, TV nasional

17 chanel. Radio lokal 3 chanel, radio nasional 9 chanel. Jenis sistem

informasi pemerintah daerah, 7 unit, website daerah 18 unit.

Kemudian seiring semakin berkembangnya fasilitas komunikasi

berdampak semakin banyaknya manara telekomunikasi. Banyaknya

menara telekomunikasi yang muncul di Kabupaten Kampar, melanggart

estetika dan tata ruang di kabupaten Kampar.

F. PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTASI

Ketersediaan sarana perhubungan dan transportasi yang

memadai menjadi salah satu indikator kemajuan suatu daerah.

Pemerintah Kabupaten Kampar terus berupaya meningkatkan sarana

perhubungan dan transportasi. Hal ini juga terkait dengan

pembangunan peningkatan infrastruktur yang sedang digalakkan oleh

Pemerintah Kabupaten Kampar.

88

Berikut data sarana perhubungan dan transportasi di Kabupaten

Kampar dalam beberapa tahun terakhir.

Tabel II. 19

Sarana Perhubungan dan Transportasi

No Sarana Tahun (nilai unit/buah)

2013 2014 2015 2016 2017

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Terminal Penumpang Type A

Terminal Penumpang Type C

Dermaga

Jembatan timbang

Rambu-Rambu

Halte

Mobil penumpang

Bus

Truk

1

2

13

4

1.601

9

76

88

5.575

1

2

14

4

1.651

9

81

93

5.869

1

2

15

4

1.703

9

84

96

6.055

1

2

15

4

1.763

9

89

98

6.127

1

2

15

4

1.789

9

90

98

5.888

Sumber Dinas Perhubungan Kampar, 2017

Dari tabel diatas terlihat adanya peningkatan sarana dan

prasarana perhubungan dan transportasi di wilayah Kabupaten Kampar

seperti deramga, rambu-rambu mobil penumpang dan bus. Ini

menunjukkan perkembangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.

Kemudian untuk jumlah penumpang juga mengalami peningkatan,

dimana jumlah unit penumpang melalui terminal A tahun 2013

sebanyak 15.571 unit, tahun 2014 sebanyak 15.883 unit, tahun 2015

sebanyak 16.200 unit, tahun 2016 sebanyak 16.525 unit dan tahun

2017 sebanyak 16.854 unit.

Sementara untuk jumlah uji KIR angkutan umum juga mengalami

peningkatan, dimana pada tahun 2012 mobil penumpang umum

sebanyak 71 unit, mobil bus 83 unit, mobil barang sebanyak 5.256

unit, mobil gandengan sebanyak 8 unit. Pada tahun 2013 mobil

penumpang umum sebanyak 76 unit, mobil bus 88 unit, mobil barang

89

sebanyak 5.575 unit, mobil gandengan sebanyak 9 unit. Pada tahun

2014 mobil penumpang umum sebanyak 81 unit, mobil bus 93 unit,

mobil barang sebanyak 5.869 unit, mobil gandengan sebanyak 10 unit.

Pada tahun 2015 mobil penumpang umum sebanyak 84 unit, mobil bus

96 unit, truk sebanyak 6.055 unit, mobil gandengan sebanyak 11 unit.

Pada Tahun 2016, mobil penumpang umum sebanyak 89 unit, mobil

bus 98 unit, mobil truk sebanyak 6.127 unit.

2.5. EKONOMI

A. INDUSTRI

Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan, dan

ketekunan kerja dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-

hasil bumi, dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya

dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi

kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah

pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat

dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang

merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik. Bidang industri

dibedakan menjadi dua, yaitu industri barang dan industri jasa.

Program pembangunan industri di Kabupaten Kampar meliputi

program pokok dan program penunjang yang meliputi pengembangan

industri rumah tangga, kecil dan menengah. Program peningkatan

kemampuan teknologi industri dan program penataan struktur

industri.Sedangkan program penunjang antara lain program

pengendalian pencemaran lingkungan, informasi industri, pelatihan dan

penyuluhan serta program penelitian dan pengembangan. Berdasarkan

data tahun 2011 sektor industri kecil memiliki nilai produksi sebesar

Rp. 9.983.400,- dan naik sebsar Rp.62.222.200,- atau senilai 83,96%

dan kembali turun menjadi Rp.15.347.000 tahun 2013 atau senilai

32,74% untuk industri kayu sejumlah 8 unit, konveksi/taylor 5 unit,

industri makanan dan minuman sebanyak 20 unit dan industri lainnya

90

sejumlah 12 unit. Sedangkan sektor industri rumah tangga pada tahun

2013 dengan jumlah unit usaha sebanyak 427 unit diikuti oleh jumlah

tenaga kerja sebanyak 968 orang.

Untuk mengembangkan dunia industri di Kabupaten Kampar,

Pemerintah Kabupaten Kampar terus berupaya dan berinovasi untuk

menarik investasi. Pelayanan perijinan juga semakin ditingkatkan.

Pemerintah berupaya bagaimana pelayanan perijinan diberikan dalam

waktu singkat. Surat izin usaha perdagangan memakan waktu 3 hari,

tanda daftar perusahaan 3 hari, tanda daftar industri 3 hari, ijin

gangguan 7 hari.

Selama tahun 2015, total investasi pemerintah daerah sebanyak

Rp. 183.542.901.200. jumlah ini sama dengan investasi tahun 2014.

Namun angka ini meningkat bila dibanding tahun 2013 yakni sebesar

Rp. 179.567.901.200.

Pada tahun 2016 jumlah industri kecil di Kabupaten Kampar

berupa industri kayu sebanyak 25 unit, industri logam/logam mulia 3,

industri anyaman/gerabah/keramik 1 unit, industri kain tenun 1,

industri makanan minuman 62 unit, industri pakaian jadi 152 unit,

industri percetakan, penerbitan, dan reproduksi media rekaman

sebanyak 1 unit, industri Batu Bara, Pengilangan Minyak Bumi,

Pengolahan Minyak Gas Bumi, Barang dan Hasil Pengilangan sebanyak

1 unit, industri daur ulang sebanyak 2 unit. Sementara industri

menengah sebanyak 36 unit kerja. Sedangkan jumlah kelompok

pedagang/usaha informal sebanyak 2.786 Kelompok.

Berdasarkan data realisasi investasi real dilapangan yang

bersumber data dari berbagai dinas terkait seperti Dinas Perkebunan,

Dinas Kehutanan, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan, Dinas

Pertambangan, Dinas Parowisata, Infokom dan Perindustrian pada

tahun 2016. Dari seluruh proyek yang beroperasi di Kabupaten Kampar,

masih banyak pihak investor yang tidak memiliki izin prinsip dan izin

usaha penanaman modal.

91

- IU PMA = 26

- IU PMDN = 52

- Jumlah = 78

Lebih dari 300 perusahaan belum terdaftar untuk IU dan IP nya

di BKPM pusat.

Tabel II. 20 Data Investasi di Lapangan Tahun 2016

NO SEKTOR JUMLAH KETERANGAN 1 Perkebunan 103 Terdaftar 2 Pabrik PKS 36 Terdaftar

3 Pabrik Karet 5 Terdaftar 4 Pertambangan dan Galian C 55 Terdaftar 5 Kehutanan 16 Terdaftar

6 Perumahan 72 Pengembang

7 SPBU 20 Terdaftar

8 Peternakan dan Pertanian 9 Terdaftar

9 Perdagangan 41 Terdaftar 10 Agen Lpg/SPBE 12 Terdaftar 11 Industri 50 Terdaftar

12 Perbankan 14 Terdaftar

13 Wisata 6 Terdaftar

14 Perhotelan dan Restoran 20 Terdaftar Sumber : DPM-PTSP Tahun 2017

B. AIR MINUM

Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia.

Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak

berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung

mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat.

Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa

proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat

langsung di minum (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun

2002).

Air minum ataupun air bersih mempunyai peranan yang sangat

penting dalam kehidupan masyarakat. Untuk itu pemerintah Kabupaten

Kampar telah membentuk perusahaan yang khusus bergerak di

92

pengelolaan air minum yakni Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Tirta Kampar. Total air yang diproduksi PDAM sebanyak 1.361.574

cubics dengan distribusi 1.314.867 cubics dan air yang terjual ke

konsumen sebanyak 808.939 cubics atau 61,52%, namun kondisi air

yang hilang atau terjadi kebocoran sepanjang satu tahun, sejumlah

505.928 cubics atau 38,48%.

Untuk pemenuhan kebutuhan air minum ini, Pada Tahun 2016

Pemerintah juga telah melaksanakan berbagai kebijakan diantaranya

Pembangunan Sistem Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat

dengan membangun Infrastruktur Penyediaan Air Bersih melalui sharing

anggaran APBN dan APBD.

Dalam Program Pamsimas Kewajiban Pemerintah bukan hanya

dalam penyediaan dukungan Finansial untuk Investasi Fisik dalam

bentuk sarana dan Prasarana saja tetapi juga dalam bentuk Non Fisik

dan Pengembangan Kapasitas untuk itu diperlukan Sinergi dengan

Pengelola BP-SPAMS (Badan Pengelola Sistem Penyehatan Air Minum

Berbasis Masyarakat) ditingkat Desa dalam rangka penguatan

Kelembagaan BP-SPAMS sebagai bagian dari fungsi Kemitraan pada

POKJA AMPL dan Asosiasi Pengelola.

Disadari bahwa hidup tanpa Air akan menimbulkan banyak

masalah dalam kehidupan baik kesehatan tubuh atau kerusakan

lingkungan hidup. Misalkan tubuh kekurangan air maka energi yang ada

didalam tubuh akan melemah.

Untuk itu program Pamsimas ini juga didukung oleh camat dan

kepala desa yang ada di Kabupaten Kampar. Partisipasi masyarakat

juga diharapkan untuk menjaganya dan merawatnya sarana dan

prasarana pamsimas ini sehingga ketersediaan air tetap lancar.

Kemudian selain ketersedian air memalui PDAM, Pamsimas,

masyarakat juga mendapat air bersih isi ulang yang disediakan pelaku

dunia usaha yang saat ini banyak tersebar diseluruh pelosok Kabupaten

Kampar terutama di daerah-daerah perkotaan. Kemudian ada fasilitas

air bersih seperti mata air Sikumbang di Desa Pulau Sarak Rumbio

93

Kecamatan Kampar yang banyak di perdagangkan oleh pelaku usaha

air minum di Kabupaten Kampar.

Bisnis air bersih mulai menggeliat di Desa Pulau Sarak sejak tahun

2005, dengan memanfaatkan mata air bukit Sikumbang. Sumber air itu

berasal dari bukit Hutan Larangan Adat Kenegerian Rumbio, Kampar.

Adapun nama Sikumbang merupakan sebutan warga setempat untuk

harimau Sumatera, karena telaga ditempat itu konon dahulu kala

menjadi tempat minum satwa loreng tersebut.

Potensi air bersih Sikumbang sangat besar, jernih dan sehat.

Hanya dengan menggali setengah meter saja sudah ketemu dengan

sumber air. Potensi air yang besar ini sempat membuat perusahaan air

besar mulai melirik tempat itu untuk mengembangkan bisnisnya.

Mata air Sikumbang hingga kini dipasarkan hampir diseluruh wilayah

Kabupaten Kampar bahkan sampai ke Pekanbaru, Siak dan Pelalawan.

Keunggulan air Sikumbang adalah air sangat bersih dan bisa

langsung diminum. Kualitas Air dari mata air Sikumbang terus diuji, dan

dinyatakan telah lulus uji baku mutu dari Laboratorium Kesehatan

Daerah Dinas Kesehatan Kampar.

Keuntungan bisnis air ini sangat besar. Harga diluar bervariasi

tergantung jarak tempuh. Biasanya harga diluar Kampar bisa

mencapai Rp 8.000 sampai Rp. 10 ribu per jerigen isi 35 liter. Seorang

pedagang rata-rata bisa menjual hingga 1.000 jerigen air. Operasional

air minum ini mulai pukul 04:00 Wib sampai jam 24:00 Wib.

C. PERDAGANGAN

Wilayah Kabupaten Kampar yang terletak di jalur lintas Sumatera

Barat-Riau dinilai sangat strategis bila ditinjau dari perkembangan

sektor perdagangan. Kabupaten Kampar menjadi tempat lalu lintas

barang yang berdampak terhadap tumbuh kembangnya industri dan

perdagangan. Pemerintah Kabupaten Kampar sangat menyadari hal ini

sehingga pengembangan potensi perdagangan menjadi perhatian

serius pemerintah Kabupaten Kampar.

Pasar-pasar tradisional semakin tumbuh dan berkembang.

94

Bahkan di Ibukota Kabupaten Kampar sudah tersedia fasilitas pasar

tradisional yang dipadu dengan pasar Modern. Pasar Bangkinang yang

dulu namanya pasar Inpres disulap menjadi Plaza Bangkinang yang

memadukan pasar modern dan tradisional.

Keberadaan Plaza Bangkinang menjadi salah satu ikon bagi

warga Bangkinang sebagai Ibukota Kabupaten Kampar. Disini

pedagang besar dan kecil, modern dan tradisonal berpadu dengan

lokasi yang terintegrasi. Pada tahun 2016, berdasarkan dari data Dinas

Perindustrian Perdagangan dan Pasar, sarana perdagangan yang ada

di Kabupaten Kampar yang terdiri dari pasar tradisional sebanyak 11

buah jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 10 buah.

Pasar swalayan/supermarket/toserba sebanyak dan 14 buah plaza/mal

yakni plaza Bangkinang meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya

11 buah.

Sedangkan data berdasarkan jenis bangunan (pasar bangunan

permanen/semi permanen) memiliki jumlah sebanyak 90 buah,

kemudian jumlah perusahaan yang telah mendapatkan SIUP dan jenis

bangunan pasar menurut status kepemilikannya adalah untuk pasar

pemerintah daerah berjumlah 3 unit.

Kemudian untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan

pokok masyarakat dan menjamin terjadinya kestabilan harga pada

waktu-waktu tertentu seperti saat bulan puasa dan lebaran, maka

Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Dinas Perindustrian

Perdagangan dan Pasar Kabupaten Kampar melakukan selalu

pemantauan harga barang sembako yang ada di Pasar, Kios dan

Gudang Bulog.

Pemantauan harga kebutuhan pokok ke pasar-pasar ini dilakukan

agar para pedagang tidak menaikan harga barang diluar ketentuan yang

berlaku. Disamping itu juga untuk memastikan bahwa barang yang

beredar tidak kadaluarsa. Bagi pedagang yang ditemukan menjual

barang kadaluarsa akan diberi sanksi tegas seperti menutup tempat

mereka jualan, dan SIUP/SITU nya akan dicabut.

95

2.6. KEUANGAN DAERAH

A. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Seiring dengan perkembangan waktu, sistem pengelolaan

keuangan daerah sudah mengalami berbagai perubahan regulasi.

Perubahan tersebut merupakan rakaian bagaimana suatu Pemerintah

Daerah dapat menciptakan good governance dan clean goverment

dengan melakukan tata kelola pemerintahan dengan baik.

Keberhasilan dari suatu pembangunan di daerah tidak terlepas dari

aspek pengelolaan keuangan daerah yang di kelola dengan manajemen

yang baik pula. Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan

kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,

pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.

Pengelolaan keuangan daerah yang diatur dalam Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2013 pasal 3 meliputi

kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, azas umum dan struktur

APBD, penyusunan rancangan APBD, penetapan APBD, penyusunan dan

penetapan APBD bagi daerah yang belum memiliki DPRD, pelaksanaan

APBD, perubahan APBD, pengelolaan kas, penatausahaan keuangan

daerah, akutansi keuangan daerah, pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD, pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah,

kerugian daerah dan pengelolaan keuangan BLUD.

Pengelolaan keuangan daerah harus dikelola secara tertib, tata

pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis,

transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan azas

keadilan kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.

Kapasitas keuangan daerah pada dasarnya ditempatkan

sejauhmana daerah mampu mengoptimalkan penerimaan dan

pendapatan daerah.Berbagai objek penerimaan daerah dapat

memahami perilaku dan karakteristik penerimaan selama ini,

sedangkan belanja daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah

bertujuan untuk memperoleh gambaran realisasi dari kebijakan

96

pembelanjaan dan pengeluaran pembiayaan daerah.

Pada Tahun 2017 Total PAD Kabupaten Kampar adalah

286.214.211.159,00 yang terdiri dari :

Bagiaan Laba Usaha Daerah : Rp. 30.887.715.040,00

Lain-lain Pendapatan : Rp. 167.405.077.848,00

Pajak Daerah : Rp. 77.894.596.899,00

Retribusi Daerah : Rp. 10.026.821.372,00

Sementara besaran dana perimbangan Kabupaten Kampar pada

tahun 2017 sebesar Rp. 1.715.083.217.302,93.

Pendapatan

Daerah pada APBD

Kabupaten Kampar

tahun 2016, telah

mencapai angka Rp.

2.276.577.025.699,

00 dengan rincian

Pendapatan Asli

Daerah (PAD)

sebesar Rp.

401.172.856.683,6

1 dana perimbangan sebesar Rp. 1.727.711.856.559,00 dan lain-lain

pendapatan yang sah sebesar Rp. 398.602.958.881,00. Sementara

Pendapatan Daerah pada APBD Kabupaten Kampar tahun 2015

sebesar Rp. 920.882.677.878,75, yang terdiri dari Pendapatan Asli

Daerah Rp. 858.737.853.051,84, Dana Perimbangan sebesar Rp.

1.440.625.339.815,00 dan pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp.

443.174.679.628,00.

Dari tabel berikut terlihat adanya peningkatan Pendapatan

Daerah Kabupaten Kampar dari tahun ketahun.

Foto : Bupati H. Azis Zaenal, SH.MM dan Ketua DPRD menyerahkan laporan KUA-PPAS APBD 2018

97

Tabel II. 21 :

Pendapatan Daerah Kabupaten Kampar

N0 Nama Nilai (tahun)

Satuan 2013 2014 2015 2016 2017

1

.

Pendapatan

Asli Daerah

447,624 585,773 858,737 401,172 286,214 Milyar

2

.

Dana

Perimbangan

1.767,044 1.843,615 1.440,625 1.727,711 1.715,083 Milyar

Sumber : Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kampar, 2017

Untuk formulasi kebijakan dalam mendukung pengelolaan APBD

akan lebih difokuskan pada upaya untuk memobilisasi Pendapatan Asli

Daerah dan penerimaan daerah lainnya, oleh karena itu Pemerintah

Daerah perlu menggali sumber-sumber pendapatan daerah dengan

pengintensifkan pemungutan pajak daerah, retribusi daerah dan

meningkatkan hasil kekayaan daerah serta sumber-sumber penghasilan

lainnya yang tidak memberatkan masyarakat dan mengganggu jalannya

proses produksi di wilayah Kabupaten Kampar.

B. RINGKASAN APBD

APBD Kabupaten Kampar dalam rentang waktu 2011-2016

terus mengalami peningkatan. APBD Kabupaten Kampar tahun 2014

dengan pendapatan daerah sebesar Rp. 2.223.021.988.377 dengan

belanja daerah sebesar Rp. 2.756.358.375.162. Pendapatan daerah

APBD Kabupaten Kampar tahun 2015 Rp. 2.260.546.417.896, dengan

belanja daerah Rp. 2.825.740.184.796. Pendapatan daerah APBD

Kabupaten Kampar tahun 2016 Rp. 2.276.577.025.699,00 dengan

belanja daerah Rp. 2.550.025.390.123,61. Selanjutnya pada tahun

2017 sebesar Rp. 2.358.488.318.345,93 dengan realisasi belanja

daerah sebesar Rp. 1.316.191.238.012,72.

Retribusi Jasa Umum tahun 2014 sebesar Rp 2.260.609.500,00

meningkat pada tahun 2015 menjadi Rp. 2.327.109.500,00 Retribusi

Jasa Umum tahun 2016 sebesar Rp 2.094.940.500,00. Dan pada

Tahun 2017 Retribusi Jasa Umum sebesar Rp 2.162.040.500,00.

98

Retribusi Jasa Umum ini terdiri dari Retribusi Pelayanan

Kesehatan, Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan, Retribusi

Pelayanan Parkir di tepi jalan umum, Retribusi Pelayanan Pasar,

Retribusi Pengujian Kenderaan Bermotor, Retribusi Penyediaan

dan/atau Penyedotan Kakus, Retribusi Pengendalian Menara

Telekomunikasi.

Retribusi Jasa Usaha tahun 2014 sebesar Rp. 2.057.355.000

meningkat tahun 2015 sebesar Rp. 1.578.448.700,00 Tahun 2016

sebesar 2.171.116.358,00. Pada Tahun 2017 Retribusi Jasa Usaha

meningkat dari tahun sebelumnya menjadi Sebesar Rp.

2.689.453.716,00. Retribusi Jasa Usaha ini terdiri dari Retribusi

Pemakaian Kekayaan Daerah, Retribusi Terminal, Retribusi Rumah

Potong Hewan, Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, Retribusi

Penjualan Produksi Usaha Daerah.

Retribusi Perizinan Tertentu tahun 2014 sebesar Rp.

3.949.355.027. menurun pada tahun 2015 menjadi Rp.

4.320.418.092, Tahun 2016 menurun dari tahun sebelumnya dengan

nilai sebesar Rp. 4.567.170.007,00. Dan pada tahun 2017 etrjadi

peningkatan menjadi Rp. 5.175.327.156,00. Retribusi Perizinan

Tertentu ini terdiri dari Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB),

Retribusi Izin Gangguan (HO), Retribusi Izin Trayek.

Untuk Pendapatan dari Pajak bila dibanding antara tahun 2014

sampai 2016 terjadi fluktuasi ada yang meningkat dan ada yang

menurun. Pajak Hotel tahun 2014 sebesar Rp. 952.000.000, tahun

2015 nilai Rp. 794.771.356,00. Tahun 2016 dan Tahun 2017

sebesar Rp. 360.431.040,00. Pajak Restoran Tahun 2014 sebesar

Rp. 2.800.000.000, pada tahun 2015 nilai sama Rp.

3.100.000.000,00 Tahun 2016 dan Tahun 2017 relatif sama yaitu

sebesar Rp. 3.330.234.388,00.

Kemudian pajak hiburan pada tahun 2016 sebesar Rp.

1.514.764.761,00. Dan pada Tahun 2017 diperkirakan pada akhir

desember angka tidak jauh berbeda dengan tahun 2016. Nilai ini sama

99

jauh meningkat dari tahun 2015 sebesar Rp. 580.000.000,00. Pajak

Reklame pada tahun 2017 diperkirakan tidak jauh berbeda dengan

tahun 2016 sebesar Rp. 573.081.716,00 sama dengan tahun 2015.

Pajak penerangan jalan mengalami peningkatan dari tahun ketahun,

Pada tahun 2017 ini sebesar Rp. 39.010.547.000,00. Pajak

Penerangan jalan tahun 2016 sebesar Rp. 30.879.343.710,00, jumlah

ini meningkat dibanding tahun 2015 yang hanya Rp.

24.695.222.873,00.

Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan tahun 2017 menurun

dibandingkan tahun 2016 yang mana tahun 2017 sebesar Rp.

1.400.000.000. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan tahun 2016

sebesar Rp. 1.742.417.403,00 turun dari tahun 2015 sebesar Rp.

2.450.000.000. Pajak Parkir tahun 2016 sebesar Rp.105.537.994,00

jauh meningkat dari tahun 2015 sebesar Rp. 60.000.000.

Foto : Bupati Kampar H. Azis Zenal, SH, MM, menyerahkan nota KUA-PPAS APBD

2018 Kepada Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri

Untuk Pajak Air Tanah tahun 2016 sebesar Rp. 1.562.280.536,00

meningkat dari tahun 2015 sebesar Rp. 724.882.183. mengalami

100

penurunan pada tahun 2017 yang hanya sebesar Rp. 750.000.000,00.

Peningkatan terjadi pada pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan

Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tahun 2017 sebesar Rp.

13.050.000.000,00. Dan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan

Perkotaan (PBB-P2) tahun 2016 sebesar Rp. 10.029.982.233,00

meningkat dari tahun 2015 sebesar Rp.8.738.778.642,00.

Pajak Perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) Tahun

2016 sebesar Rp. 10.678.700.944,00 meningkat dari tahun 2015

sebesar Rp. 6.500.000.000. Peningkatan juga terjadi pada tahun 2017

sebesar Rp. 17.800.000.000,00.

C. PERBANKAN

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya

didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang,

meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal

sebagai banknote. Menurut undang-undang perbankan atau bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam

beberapa tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena

deregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan

yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang

mereka bayar untuk simpanan deposan.

Kebijakan dan program pembangunan yang berorientasi pada

pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui usaha kerja dan

menengah, akan ikut memperkuat tatanan dan struktur perekonomian

daerah yang akan di tandai oleh semakin tumbuh dan berkembanganya

UMKM baru

yang didukung dengan kehadiran berbagai lembaga pendukung di

bidang permodalan milik Pemerintah, Swasta, Daerah dan mampu

101

memberikan fasilitas pinjaman lunak dalam rangka pemanfaatan

pelaksanaan program pembangunan masyarakat serta tumbuh dan

berkembangnya sejumlah lembaga pembiayaan dan lembaga keuangan

mikro dalam bentuk Bank Prekreditan Rakyat ( BPR ), Baitul Mal Tanwil

(BMT), Koperasi Simpan Pinajm (KSP) dan lain sebagainya untuk

meningkatkan ekonomi masyarakat dan menyediakan fasilitas

pembiayaan dengan persyaratan relatif lunak. Berdasarkan data BPS

2012 publikasi 2013 pada sektor pinjaman perbankan menurut sector

ekonomi menunjukan posisi teratas adalah sector ekonomi pertanian

dengan angka pinjaman Rp.3.198.019.000,- dan yang paling kecil

berada pada sektor perhubungan dengan angka Rp.30.195.000,-.

Sedangkan jumlah tabungan pada Bank menurut kelompok (juta

rupiah) terdiri dari; Bank Umum Pemerintah sebesar Rp.889.302,-,

Bank Umum Swasta Rp.51.086,- dan BPR Rp.84.425,-

Seiring pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kampar, bank juga

berkembang di Kabupaten Kampar. Banyak bank yang tersedia di

Kabupaten Kampar yang siap memberikan pelayanan kepada nasabah,

seperti Bank BRI Cabang Bangkinang di Jalan Sudirman beserta kantor

BRI anak cabang yang tersebar di Kabupaten Kampar, Bank BNI di

Jalan M Yamin, Bank BTN di Jalan M Yamin, Bank Riau Kepri di Jalan M

Yamin, Bank Mandiri di Jalan A. Yani, Bank Muammalat di Jalan

Sudirman, Bank Danamon di Jalan Sudirman dan beberapa lembaga

keuangan lainnya.

Terdata pada tahun 2016 investasi perbankkan di Kabupaten

Kampar sebesar 14,3% dari perbandingan investasi lainnya yang ada di

Kabupaten Kampar.

D. KOPERASI

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

1992

Tentang Perkoperasian disebutkan bahwa Koperasi, baik sebagai

102

gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha berperan serta

untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur

berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam tata

perekonomian nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasar

atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Pembangunan

Koperasi merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah dan

seluruh rakyat.

Menurut data dari Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMK

Kabupaten Kampar tahun 2016, tercatat dari 502 koperasi yang

terdata hanya 302 koperasi yang aktif. Dari 302 koperasi yang aktif

tersebut hanya 135 yang bisa melaksanakan RAT. Ada 104 koperasi

yang tidak melaksanakan RAT dan 64 koperasi baru tumbuh.

Selanjutnya sebanyak 123 koperasi aktif, 45 koperasi yang berkasus

dan 31 koperasi yang akan dibubarkan.

Pada tahun 2017 jumlah koperasi konsumsi aktif sebanyak 80

Koperasi dan mendapatkan bantuan pemerintah, sementara koperasi

konsumsi tidak aktif tercatat 26 koperasi. Koperasi simpan pinjam

terdata pada tahun 2017 sebanyak 18 koperasi berstatus aktif dan

tidak aktif sebanyak 5 koperaasi. Adapun Koperasi serba usaha

berjumlah 16 joperasi yang berstatus aktif dan 6 koperasi tidak aktif.

Dari tabel berikut ini terlihat jumlah koperasi di Kabupaten

Kampar baik yang aktif maupun tidak aktif.

Tabe lI.22 :

Koperasi di Kabupaten Kampar

No Koperasi

Tahun

(buah)

2012 2013 2014 2015 2016 2017

1.

Koperasi Aktif

- Konsumsi

- Simpan Pinjam

- Serba Usaha

253

379

398

290

302

-

80

18

16

103

2.

3.

4.

5.

6.

Koperasi Tidak aktif

Induk koperasi

Koperasi Primer

KUD

Non KUD

123

1

376

81

295

96

1

475

68

407

102

2

500

68

432

217

2

507

68

439

217

2

519

68

446

-

-

-

-

-

Sumber : Dinas Koperasi dan UKM, 2016 dan 2017

Dari tabel diatas terlihat bahwa ada kecendrungan penambahan

jumlah koperasi di Kabupaten Kampar seperti Koperasi Non KUD yang

pada tahun 2012 sebanyak 295 unit bertambah menjadi 407 unit pada

tahun 2013, menjadi 432 unit pada tahun 2014 dan pada tahun

2015 meningkat menjadi 439 unit dan pada tahun 2016 meningkat

menjadi 446 unit. Demikian juga dengan jumlah koperasi aktif dan

tidak aktif terjadi perubahan dari tahun ketahun.

Sedangkan jumlah koperasi primer cenderung naik dimana

tahun 2012 sebanyak 376 unit, tahun 2013 meningkat menjadi 475

unit, tahun 2014 menjadi 500 unit, tahun 2015 meningkat menjadi

507 dan tahun 2016 menjadi 519 unit. Hanya saja kalau KUD

jumlahnya cendrung bertahan sejak tahun 2013 sampai 2016

jumlahnya tetap sama 68 unit.

E. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu

indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah

dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun

atas dasar harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai

tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah

tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang

dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi pada suatu daerah.

Kondisi perekonomian daerah digambarkan dalam Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) secara umum dibagi ke dalam nilai

atas dasar berlaku dan atas harga konstan tahun 2010, perhitungan

PDRB atas dasar harga berlaku merupakan pilar perekonomian daerah

104

yang diandalkan dengan meliputi sektor pertanian, industri dan

perdagangan.

PDRB menurut lapangan usaha dikelompokkan dalam 9 sektor

ekonomi sesuai dengan International Standard Industrial Classification

of All Economic Activities (ISIC) yakni. 1. Sektor Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan Perikanan, 2. Sektor Pertambangan dan Penggalian 3.

Sektor Industri Pengolahan, 4. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih, 5.

Sektor Konstruksi 6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, 7. Sektor

Pengangkutan dan Komunikasi 8. Sektor Keuangan, Real Estate dan

Jasa Perusahaan, 9. Jasa-Jasa.

PDRB Kabupaten Kampar yang disampaikan Badan Pusat Statistik

(BPS) Kabupaten Kampar atas dasar harga berlaku menurut lapangan

usaha Tahun 2016, yaitu lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan sebesar Rp. 18.200.031,39 juta, pertambangan dan

penggalian Rp. 25.737.541,3 juta, Industri pengolahan Rp.

15.572.002,1 juta Pengadaan listrik dan gas Rp. 34.422,11 juta.

Selanjutnya lapangan usaha pengadaan air, pengelolaan sampah,

limbah dan daur ulang Rp. 3.626,7 juta, Konstruksi Rp. 4.795.219,9

juta, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor

Rp. 2.277.155,51 juta, transportasi dan pergudangan Rp. 202.868,31

juta, penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar Rp. 58.917,2

juta, informasi dan komunikasi sebesar Rp. 253.597,88 juta, jasa

keuangan dan asuransi Rp. 283.089,5 juta, real state sebesar Rp.

645,802,4 juta, jasa perusahaan Rp. 2.366,9 juta, administrasi

pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar Rp.

961.788,4 juta, jasa pendidikan Rp.330.228,1 juta, jasa kesehatan dan

kegiatan sosial sebesar Rp. 124.707,6 juta, jasa lainnya

Rp.191.305,80 juta.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kampar Tahun 2016

atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha sebesar Rp.

69.674.659,2 juta. Sedangkan PDRB tanpa Migas sebesar

47.609.043,9 juta.

105

Sedangkan PDRB Kabupaten Kampar atas dasar harga konstan

2010 menurut lapangan usaha Tahun 2016, yaitu lapangan usaha

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Tahun 2016 sebesar Rp.

13.672.507,27 juta, pertambangan dan penggalian Rp.

13.820.703,82 juta, Industri pengolahan Rp. 13.205.269,80 juta

Pengadaan listrik dan gas Rp. 23.273,1 juta, pengadaan air,

pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang Rp. 2.879,91 juta,

Selanjutnya lapangan usaha, Konstruksi Rp. 3.126.365,83 juta,

perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor Rp.

1.453.317,0 juta, transportasi dan pergudangan Rp. 147.154,09 juta,

penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar Rp. 39.334,11 juta,

informasi dan komunikasi sebesar Rp. 206.361,70 juta, jasa keuangan

dan asuransi Rp. 221.559,57 juta, real state sebesar Rp. 456.799,22

juta, jasa perusahaan Rp. 1.709,68 juta, administrasi pemerintahan,

pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar Rp. 781.992,86 juta,

jasa pendidikan Rp. 226.416,26 juta, jasa kesehatan dan kegiatan

sosial sebesar Rp. 83.104,60 juta, jasa lainnya Rp. 140.290,0 juta.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kampar Tahun 2016

atas dasar harga konstan 2010 menurut lapangan usaha sebesar Rp.

47.609.043,9 juta.

Selama periode tahun 2011-2016 , struktur perekonomian

Kabupaten Kampar tidak banyak mengalami perubahan yang berarti. 3

(Tiga) kategori Penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Kampar yakni

Pertambangan dan Penggalian yang diwakili oleh Pertambangan Minyak

Bumi, seperti diketahui bahwa Kabupaten Kampar merupakan salah

satu kabupaten penyumbang ladang minyak bumi di Provinsi Riau,

sumbangan terbesar kedua dari kategori Pertanian yang diwakili oleh

Perkebunan Tahunan yakni Perkebunan Kelapa Sawit dan Perkebunan

Karet, sementara sumbangan terbesar ketiga yakni Kategori Industri

Pengolahan yang diwakili oleh Industri Makanan dan Minuman yaitu

Pengolahan Buah Kelapa Sawit menjadi Minyak goreng.

106

2.7 POLITIK, HUKUM & KEAMANAN

A. Politik Dalam Negeri

Politik dalam negeri adalah kehidupan kenegaraan berdasarkan

pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat

mendorong partisipasi masyarakat dalam suatu sistem. Unsur-unsur

terdiri atas struktur politik, proses politik, budaya politik, komunikasi

politik dan partisipasi politik.

Dinamika Politik di Kabupaten Kampar dalam kurun lima tahun

terakhir cenderung stabil. Pelaksanaan agenda politik baik agenda

politik daerah dan nasional berjalan stabil. Ada beberapa agenda politik

di Kabupaten Kampar sejak tahun 2011, diantaranya, pelaksanaan

Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada)

Kabupaten Kampar Tahun 2011. Hasilnya pasangan H. Jefry Noer dan

H. Ibrahim Ali, SH terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kampar

masa bakti 2011-2016. Pasangan ini dilantik Gubernur Riau pada 11

Desember 2011 di gedung DPRD Kabupaten Kampar.

Pada tahun 2013 di gelar pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur

Riau.Pelaksanaan pemilihan Gubernur Riau untuk wilayah Kabupaten

Kampar berjalan lancar dan stabil. Demikian juga dengan pelaksanaan

pemilihan umum tahun 2014 yang telah mengantarkan 45 anggota

DPRD Kabupaten Kampar, 7 anggota DPRD Provinsi Riau dari daerah

pemilihan Kabupaten Kampar. Pada tahun 2016 proses pelaksanaan

pemilihan bupati dan wakil bupati Kampar tahun 2017 sudah dimulai.

Pelaksanaan Pilkada 2017 akan digelar pada Rabu, 15 Februari 2017.

Jabatan Bupati dan Wakil Bupati Kampar H. Jefry Noer dan

Ibrahim Ali telah berakhir 11 Desember 2016. Selanjutnya posisi

Bupati Kampar di jabat oleh Pejabat (Pj) Bupati Kampar H. Syahrial

Abdi, Ap. MSi. Pj Bupati Kampar Syahrial Abdi di lantik dan diambil

sumpah oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman di gedung daerah

Provinsi Riau pada 11 Desember 2016. Syahrial Abdi menjabat sebagai

Bupati Kampar sampai dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Kampar

107

defenitif hasil pemilihan kepala daerah tahun 2017.

Tabel II. 23 :

Jumlah Anggota DPRD dan Parpol di Kabupaten Kampar

No Tahun Jenis kelamin

Fraksi Parpol Laki-laki Perempuan

1. 2. 3. 4. 5. 6.

2012 2013 2014 2015 2016 2017

41 41 38 38 38 38

4 4 7 7 7 7

7 7 8 8 8 8

38 38 12 12 12 12

Sumber : Kantor Kesbangpol Kampar, 2017

Dari tabel diatas terlihat bahwa peran serta kaum perempuan

stagnan dari 2014 s/d 2017, hanya pada tahun 2013 ke tahun 2014

sedikit meningkat. Ini disebabkan karena UU Pemilu yang

mengharuskan keikutsertaan perempuan di pemilu. Dimana 30 persen

kuota perempuan itu harus terisi kalau tidak pencalonan anggota

legislatif yang diusung partai politik bersangkutan tidak sah.

Namun demikian peluang yang diberikan Undang-undang kepada

kaum perempuan belum mampu dijawab oleh kaum perempuan.

Idealnya dengan komposisi 30 % kaum perempuan jumlah kursi di

DPRD semestinya m 30 %. Tapi kenyataannya perolehan kursi

perempuan di DPRD Kampar hanya 15,55 %.

B. Hukum Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

Didalam UUD 1945 pasal 30 disebutkan bahwa tiap-tiap Warga

Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan

keamanan negara. Untuk pertahanan dan keamanan negara

dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta

oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik

Indonesia. sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan

pendukung.

Peran serta masyarakat akan sangat berarti dalam mewujudkan

108

kondisi yang aman dan nyaman dalam masyarakat. Tanpa dukungan

dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keamanan, ketertiban

masyarakat (kamtibmas), maka sulit akan dicapai kondisi kamtibmas

yang kondusif.

Jika dicermati Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di

wilayah Kabupaten Kampar dalam beberapa tahun terakhir cenderung

stabil. Demikian juga dengan penegakan hukum dapat terselesaikan

dengan baik sesuai peraturan dan perundang-undangan berlaku.

Tabel II.24:

Kasus Hukum di Kabupaten Kampar

No. Nama Tahun (Nilai)

Satuan 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1. Jumlah Perkara

dilaporkan

1. Pidana

2. Perdata

3. Lalu Lintas

415

55

7.835

518

77

4.248

599

70

512

637

85

592

153

62

438

650

144

6.702

Perkara

2. Jumlah Perkara

terselesaikan

1. Pidana

2. Perdata

3. Lalu Lintas

342

31

7.835

435

46

4.246

506

49

512

550

56

592

69

5

438

598

172

6.702

Perkara

3. Jumlah Tidak Perkara

terselesaikan

1. Pidana

2. Perdata

3. Lalu Lintas

73

24

-

83

31

-

93

21

-

87

29

-

84

57

-

52

-

-

Perkara

Sumber : Bagian Hukum Setdakab Kampar, 2017

Jumlah perkara (kasus) yang dilaporkan ke lembaga penegak

hukum selama lima tahun terakhir (2012-2017), cenderung

mengalami peningkatan. Namun untuk tahun 2016 trendnya cenderung

109

menurun. Untuk perkara pidana pada tahun 2017 ada 650 perkara

meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 ada 415

perkara, pada tahun 2013 bertambah menjadi 518 perkara, pada

tahun 2014 bertambah menjadi 599 perkara, tahun 2015 terdapat

637perkara dan tahun 2016 turun menjadi 153 perkara.

Kemudian untuk kasus tanah yang diselesaikan pada tahun 2014

sebanyak 21 kasus, tahun 2015 56 kasus dan tahun 2016 sebanyak

5 kasus. Sedangkan jumlah kasus tanah yang terdaftar tahun 2014

sebanyak 70 kasus, tahun 2015 sebanyak 85 kasus dan tahun 2016

sebanyak 62 kasus.

Selanjutnya jumlah tindak kriminal tercatat, untuk jumlah kasus

narkoba tahun 2015 sebanyak 224 kasus, tahun 2016 sebanyak 224

kasus, dan tahun 2017 sebanyak 604 kasus. Kasus pembunuhan

tahun 2014 sebanyak 2 kasus, tahun 2015 sebanyak 4 kasus dan

tahun 2016 sebanyak 2 kasus. Kasus seksual tahun 2014 sebanyak

40 kasus, tahun 2015 sebanyak 49 kasus, tahun 2016 sebanyak 27

kasus.

Untuk kasus penganiayaan tahun 2014 sebanyak 29 kasusu,

tahun 2015 sebanyak 33 kasus dan tahun 2016 sebanyak 12 kasus.

Kasus pencurian tahun 2014 sebanyak 115 kasus, tahun 2015

sebanyak 122 kasus dan tahun 2016 sebanyak 78 kasus. Kasus

penipuan tahun 2014 sebanyak 10 kasus, tahun 2015 sebanyak 15

kasus, tahun 2016 sebanyak 8 kasus.

Kemudian jumlah tindak kriminal yang ditangani, yakni kasus

narkoba tahun 2014 sebanyak 91 kasus, tahun 2015 sebanyak 100

kasus, tahun 2016 sebanyak 76 kasus. Kasus pembunuhan tahun

2015 sebanyak 4 kasus. Kasus seksual tahun 2014 sebanyak 35

kasus, tahun 2015 sebanyak 40 kasus dan tahun 2016 sebanyak 21

kasus. Kasus penganiayaan tahun 2015 sebanyak 30 kasus, tahun

2016 sebanyak 70 kasus. Kasus pencurian tahun 2014 sebanyak 20

kasus, tahun 2015 sebanyak 115 kasus dan tahun 2016 sebanyak 70

kasus. Kasus penipuan tahun 2014 sebanyak 112 kasus, tahun 2015

110

sebanyak 10 kasus dan tahun 2016 sebanyak 8 kasus.

Dari jumlah perkara yang dilaporkan dengan jumlah perkara yang

masuk hampir sama. Artinya, perkara yang dilaporkan hampir

seluruhnya terlaksana terutama perkara lalu lintas. Dari data perkara

yang dilaporkan seperti yang disebutkan diatas memang ada perkara

yang tidak terlaksana.

Untuk lembaga hukum yang ada di Kabupaten Kampar saat ini

terdapat satu buah pengadilan agama, satu buah pengadilan negeri,

satu buah lembaga pemasyarakatan, satu buah Kejaksaaan Negeri.

Jumlah ini tidak terjadi perubahan sejak tahun 2012 lalu.

2.8. INSIDENSIAL

A. Bencana Alam

Bencana yaitu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang

mengancam dan mengganggu kehidupan serta penghidupan orang-

orang yang diakibatkan oleh faktor alam atau faktor manusia sehingga

menyebabkan munculnya korban jiwa, rusaknya lingkungan, kerugian

harta benda serta efek psikologis.

Kabupaten Kampar termasuk salah satu daerah yang rawan

bencana. Diantara bencana alam yang sering melanda wilayah

Kabupaten Kampar adalah, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan

lahan, angin puting beliung.

Tabel II.25 :

Bencana Alam di Kabupaten Kampar

No Nama Nilai (Tahun)

Satuan 2013 2014 2015 2016 2017

1. Pengungsi Akibat

Banjir 479 6.788 1.759

44.595

6.162 orang

2.

Pengungsi yang

kembali ke

tempat asal

159 2.263 181

44.595

6.162 orang

111

3. Korban

meninggal dunia 2 4 3

4

11 orang

4. Kecamatan lokasi

bencana 5 11 18

18

15 Kec

5 Bantuan Dana 344 27,5 110,86 20.000 10.000. Juta

Sumber : BPBD Kabupaten Kampar, 2017

Sebagian besar wilayah Kabupaten Kampar, khususnya yang

berada di aliran sungai besar seperti, sungai Kampar, Kampar Kiri dan

Tapung sering mengalami kebanjiran. Biasanya banjir terjadi saat

musim hujan. Akibatnya ada warga yang sampai mengungsi

meninggalkan rumah. Namun sebagian besar mereka bisa kembali

kerumah masing-masing setelah bencana berlalu. Banyak daerah atau

desa yang menjadi langganan bencana banjir setiap tahun terutama

desa-desa yang berada di sepanjang aliran sungai Kampar, Kampar Kiri

dan Tapung.

Bencana banjir terbesar terjadi pada Maret 2017. Dimana air

sungai Kampar meluap. Bendungan PLTA Koto Panjang tidak bisa

menahan debit air yang semakin meninggi. Terpaksa pihak PLTA

membuka pintu air pembuangan yang menyebabkan pemukiman

disepanjang aliran sungai Kampar terendam banjir. Tercatat 6.162

terpaksa meninggalkan rumah. Sekolah-sekolah yang terendam banjir

terpaksa meliburkan siswanya.

Banjir juga menyebabkan timbulnya korban jiwa sebanyak 11

orang. BPBD Kampar mencatat ada 6.162 jiwa warga yang terkena

dampak banjir di 15 Kecamatan pada tahun 2017 ini. Pemerintah

Kabupaten Kampar sempat mengeluarkan status tanggap darurat.

Pemerintah menyediakan dapur umum dan bantuan makanan siap saji

berupa nasi bungkus untuk korban banjir.

Pemerintah daerah menyalurkan bantuan kepada warga korban

banjir seperti uang, beras, mie instans, minyak goreng, obat-obatan,

pakaian, air bersih, masker, makanan siap saji. Bantuan yang

112

disalurkan ini merupakan kebutuhan pokok bagi warga yang terkena

bencana. Dana bantuan yang dihimpun uang sebesar 10 Miliyar,

55.000 kg beras, 1.500 kardus mi instan, 13.500 Kg minyak goring, 40

paket obat-obatan, 150 paket pakaian, 25 unit peralatan tangap

bencana dan air bersih sebanyak 1000 liter.

Selain banjir tanah longsor juga terjadi seperti di ruas jalan

Sumbar-Riau. Ruas jalan ini khususnya di wilayah kecamatan Kuok dan

XIII Koto Kampar memang rawan longsor. Ada tebing disisi jalan yang

longsor dan ada jalan yang terban.

Kemudian bencana alam yang kerap melanda Kabupaten Kampar

adalah bencana angin puting beliung. Pada tahun 2016 ini tercatat ada

256 orang yang terkena dampak angin puting beliung.

Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan

kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus

dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Biasanya orang menyebut

angin puting beliung adalah angin Leysus, di daerah Sumatera disebut

Angin Bohorok dan masih ada sebutan lainnya. Angin puting beliung

sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pancaroba.

Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena

dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar.

Pada 19 Oktober 2016 bencana angin puting beliung sempat

melanda Desa Baru kecamatan Siak Hulu. Puluhan rumah di Desa

Baru, rusak setelah diterjang angin putting. Ada lebih kurang ar 65

rumah mengalami rusak. 15 rumah teridentifikasi rumah berat

sementara 50 lainnya rusak ringan. Tidak ada korban jiwa dalam

musibah ini.

B. KEBAKARAN HUTAN

Kebakaran hutan merupakan salah satu bencana yang memiliki

dampak yang cukup besar dan berdampak negatif dalam waktu

panjang. Penyebab kebakaran hutan berasal dari banyak faktor seperti,

113

musim kemarau yang panjang, kelalaian manusia, bahkan karena

pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang sengaja membakar lahan

dan hutan untuk mencapai tujuan tertentu.

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di pulau Sumatera atau

di Kabupaten Kampar khususnya selalu menjadi momok bagi

masyarakat. Pasalnya bencana kebakaran hutan dan lahan ini

berdampak besar kepada masyarakat luas dan menimbulkan kabut

asap. Timbul bencana kabut asap membawa dampak yang

membahayakan bagi kelangsungan hidup manusia dan lingkungan

hidup seperti terganggunya kesehatan hingga menimbulkan berbagai

macam penyakit, menurunnya tingkat ekonomi masyarakat,

terganggunya aktifitas perhubungan dan transportasi serta kerugian

lainnya.

Kebakaran hutan di Kabupaten Kampar dalam beberapa tahun

terakhir dapat tergambar pada tabel dibawah ini.

Tabel II.26 :

Kebakaran Hutan di Kampar

No Nama Nilai (Tahun)

Satuan 2014 2015 2016 2017

1. Hutan Terbakar 39,5 424 247,25 - Ha

2. Korban Jiwa 0 1 - - Jiwa

3. Lokasi Kebakaran

Hutan 10 185

85

- Lokasi

Sumber : BPBD Kabupaten Kampar, 2017.

Pada tahun 2017 bisa dikategorikan nihil untuk kebakaran hutan.

Kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kampar, yang paling lama

dan berdampak luas terjadi pada tahun 2015. Sedangkan pada tahun

2016 terjadi penurunan yang signifikan. Hal ini disebabkan diantaranya

ada kesadaran masyarakat akan bahaya kabut asap, pencegahan dini

yang dilakukan oleh berbagai pihak terkait serta penegakan hukum

terhadap pelanggaran pembakaran hutan dan lahan.

114

Pada tahun 2014 luas hutan terbakar sebanyak 39,5 Ha, tidak

ada korban jiwa dan hanya tersebar di 10 lokasi. Sedangkan tahun

2015, tercatat terjadi peningkatan signifikan dimana luas hutan

terbakar 424 ha, korban jiwa 1 orang dan kebakaran terjadi di 185

lokasi. Pada tahun 2016 luasan hutan terbakar 247,25 Ha dengan

lokasi kebakaran di 85 lokasi.

=============

115

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) adalah suatu sistem

yang mendokumentasikan, mengadministrasikan, serta mengolah data

pembangunan daerah menjadi informasi yang disajikan kepada masyarakat

dan bahan pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi kinerja pemerintah daerah.

Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah

Pasal 274 disebutkan bahwa Perencanaan Pembangunan Daerah didasarkan

pada data dan informasi yang dikelola dalam sistem informasi pembangunan

Daerah. Pasal 391 Pemerintah Daerah, wajib menyediakan Informasi

Pemerintahan Daerah (Informasi Pembangunan dan Keuangan Daerah) yang

dikelola dalam suatu sistem informasi. Pasal 394, Kepala daerah yang tidak

mengumumkan informasi pembangunan Daerah dikenai sanksi.

Dari dasar hukum terlihat bagaimana pentingnya kedudukan SIPD

dalam Perencanaan Pembangunan Daerah. SIPD menjadi satu kesatuan

dalam proses perencanaan pembangunan daerah.

Kehadiran Buku Profil Daerah Kabupaten Kampar Tahun 2017

merupakan salah satu upaya menjawab dari pentingnya keberadaan SIPD ini.

Buku SIPD ini berisikan data perkembangan pembangunan di Kabupaten

Kampar dari tahun ke tahun dan berisikan lampiran SIPD. Data itu

ditampilkan melalui sistem informasi pembangunan daerah (SIPD) yang telah

dinarasikan secara sederhana dengan memperhatikan data dan sumbernya

baik data primer maupun sekunder.

Dari data yang di tuangkan dalam buku ini tergambar bahwa

pembangunan di Kabupaten Kampar semakin membaik, baik itu ditinjau dari

segi pemerataan pembangunan, peningkatan perekonomian dan

kesejahteraan masyarakat maupun perkembangan ekonomi secara makro.

Gambaran pembangunan didalam buku profil daerah Kabupaten

Kampar, sudah dituangkan dalam delapan kelompok data sejalan dengan

apa yang diamanahkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri)

Nomor 8 tahun 2014 tentang sistem informasi pembangunan daerah (SIPD).

116

Dimana dalam SIPD ini terdiri dari 8 (delapan) kelompok data, 31

jenis data 2691 elemen data. Delapan kelompok data tersebut terdiri dari :

1. Kelompok Data Umum yang terdiri dari jenis data Geografi,

Pemerintahan (Administrasi Pemerintahan, Aparatur Negara,

Adminitrasi Kepegawaian), Demografi.

2. Kelompok Data Sosial Budaya yang terdiri dari jenis data

Kesehatan, Pendidikan, Kebudayaan Nasional, Pemuda dan

Olahraga, Kesejahteraan Sosial, Agama.

3. Kelompok Data Sumber Daya Alam yang terdiri dari jenis data

Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Peternakan,

Perkebunan, jenis data Pertambangan dan Energi, jenis data

Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan Pertanahan.

4. Kelompok Data Infrastruktur yang terdiri dari jenis data

Perumahan dan Permukiman, Pekerjaan Umum, Pariwisata, Pos,

Telekomunikasi dan Informatika, Perhubungan dan Transportasi.

5. Kelompok Data Ekonomi yang terdiri dari jenis data Industri,

Perdagangan, Pengembangan Usaha Nasional, Lembaga Keuangan

dan Koperasi, BUMD, Perbankan Daerah dan Lembaga Keuangan

Daerah.

6. Kelompok Data Keuangan Daerah yang terdiri dari jenis data

Pengelolaan Aset atau Barang Daerah, Ekspor Produk Domestik

Regional Bruto, Ringkasan APBD, Dana Perimbangan, Pinjaman

Daerah, Pajak Daerah, Retribusi Daerah.

7. Kelompok Data Politik, Hukum dan Keamanan yang terdiri dari jenis

data Politik Dalam Negeri dan Pengawasan, Hukum, Keamanan,

Ketertiban Masyarakat.

8. Kelompok Data Insidensial yang terdiri dari jenis data Bencana

Alam, Penyakit Menular, Pencurian Ikan, Kebakaran Hutan

Pencurian dan Penyelundupan Kayu.

Yang kemudian disederhanakan menjadi 3 (tiga) kelompok data, 32+2

jenis data (data komulatif dan data olahan/analisis), 3.077 elemen data

meliputi sebagai berikut :

a. Kelompok Urusan Pemerintah Wajib Pelayanan Dasar dan Non Dasar

117

b. Kelompok Urusan Pemerintah Pilihan

c. Kelompok Data Umum

Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) terus dikembangkan.

Untuk penyempurnaan SIPD ini maka Direktorat Perencanaan Evaluasi dan

Informasi Pembangunan Daerah Ditjen Bina Pembangunan Daerah

Kementerian Dalam Negeri melakukan rekap usulan elemen data dan

penyempurnaan aplikasi SIPD.

Dari data yang ada di Ditjen Bina Bangda, banyak daerah yang

memberikan masukan untuk penyempurnaan elemen data dan aplikasi SIPD.

Dari 34 Provinsi yang ada di seluruh Indonesia, 24 Provinsi memberikan

masukan atau 70 %. Daru 416 Kabupaten 147 diantaranya atau 35,3 %

memberikan masukan dan dar 98 Kota 49 diantaranya atau 50 % memberikan

masukan.

Restrukturisasi database SIPD juga dilakukan. Dari 8 kelompok data

saat ini akan berubah menjadi 3 Kelompok data (Urusan Wajib, Urusan Pilihan,

dan Data Umum). Dari 31 jenis data akan dikembangkan menjadi 34 Jenis data

yang terdiri dari 32 Jenis Data Urusan Pemerintahan dan 2 Jenis Data Umum.

Kemudian dari 2.691 Elemen data menjadi 3.077 Elemen Data , yang terdiri

dari 1527 Variabel Data, 1081 Elemen Data, 335 Sub Elemen data, 134 Sub-

sub Elemen Data. Total Keseluruhan : 3.077

Dalam hal Penyempurnaan Aplikasi SIPD, ada beberapa hal yang

disempurnakan yakni :

1. Desain tampilan

Dalam penyempurnaan desain tampilan SIPD, tampilan SIPD tahun 2017 sudah

menggunakan teknologi responsive web design untuk mendukung kebutuhan

akses dari mobile device.

2. Pembatasan Otoritas Akses

• Pada SIPD 2016 hampir semua halaman di batasi akses, yang tidak di batasi

akses hanya beberapa halaman seperti partisipasi masyarakat, Agenda

Kegiatan dan FAQ.

• Pada SIPD 2017 OPD dapat dibuatkan hak akses oleh Admin Kabupaten,

dimana pemangku data pada OPD dapat melakukan entery data secara

langsung dengan user yang diberikan.

3. Manajemen User

118

• Pada SIPD 2013 untuk user di bagi menjadi 3 level user diantaranya

level admin, level Propinsi dan Level Kabupaten.

• Pada SIPD 2017 untuk user di bagi menjadi 4 level user diantaranya

level admin, level Propinsi, Level Kabupaten dan Level OPD.

4. Validasi Inputan Data

Untuk menghindari dalam kesalahan penginputan data, SIPD tahun 2017

di lengkapi dengan sistem validasi data, jenis data yang bisa dimasukkan di

batasi 0-9, koma (,) dan n/a.

Dari buku profil ini juga tergambar bahwa pembangunan di

Kabupaten Kampar menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun ke

tahun dan sejalan dengan rencana pembangunan jangka menegah daerah

(RPJMD) Kabupaten Kampar Tahun 2017-2021. Pembangunan di Kabupaten

Kampar juga sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Kampar. Visi Kabupaten

Kampar yaitu “Kabupaten Kampar Negeri Berbudaya, Berdaya Dalam

Lingkungan Masyarakat Agamis Tahun 2020” dan Misi Kabupaten Kampar

yaitu (1) Mewujudkan Nilai Budaya masyarakat Kampar yang menjamin sistim

bermasyarakat dan bernegara untuk menghadapi tantangan global; (2)

Meningkatkan manajemen dan kemampuan aparatur dalam mengelola asset

daerah dan pelayan masyarakat; (3) Meningkatkan kualitas sumberdaya

manusia yang sehat, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta

berwawasan kedepan; (4) Mengembangkan ekonomi rakyat yang berbasis

sumber daya lokal dengan orientasi pada agrobisnis, agroindustri dan

pariwisata serta mendorong pertumbuhan investaasi secara terpadu dan

terkait antar swasta, masyarakat dan pemerintah baik sekala lokal,

regional,nasional maupun internasional; (5) Mewujudkan pembangunan

kawasan seimbang yang dapat menjamin kualitas hidup secara

berkesinambungan; (6) Mewujudkan sumberdaya manusia yang beriman dan

bertaqwa serta ta’at terhadap aturan yang berlaku, menuju masyarakat agamis

yang tercermin dalam kerukunan hidup beragama.

B. SARAN

Kemajuan suatu negara atau daerah, sejalan dengan tuntutan

terhadap penyediaan data dan informasi yang akurat. Urgensi penyediaan data

menjadi sejalan dengan akselerasi pembangunan yang dilaksanakan suatu

119

daerah. Disamping untuk keperluan perencanaan, data diperlukan untuk

bahan dalam proses pembuatan keputusan yang efektif.

Penyediaan data dan informasi oleh pemerintah, merupakan upaya

yang ditempuh untuk mewujudkan akuntabilitas publik serta membangun citra

pemerintah yang bersih, berwibawa dan bertanggungjawab. Manajemen data

dan informasi dalam suatu pengelolaan basis data yang terintegrasi akan

memudahkan berbagai pihak mengetahui potensi dan permasalahan di suatu

daerah.

Keberadaan data memegang peranan penting dalam sistem informasi

pembangunan. Data menjadi bahan pijakan dalam meletakkan dasar-dasar

pembangunan dan menjadi kunci penting dalam menyusun perencanaan.

Didalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional seperti yang tertuang

dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 dan Permendagri No. 54 Tahun 2010

tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor : 8 tahun 2008 tentang

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah disebutkan bagaimana pentingnya data dalam sistem

perencanaan nasional.

Dengan adanya sistem informasi pembangunan daerah (SIPD) yang

telah dibukukan dalam Buku Profil Daerah Kabupaten Kampar Tahun 2017 ini

diharapkan Kabupaten Kampar bisa menuju one data (single data) yang bisa

digunakan oleh para pemangku kepentingan untuk kelanjutan pembangunan

bangsa dan daerah ini.

SIPD selain dituangkan dalam bentuk buku (hard copy), juga disajikan

dalam bentuk online. Setiap saat data SIPD yang masuk ke Diskominfo dan

Persandian dari OPD terkait dapat langsung di entry. Namun lebih efektif

entery data tersebut langsung di isi oleh OPD yang bersangkutan.

Untuk meningkatkan pengisian SIPD dan sebagai tindak lanjut dari

amanah dan perundang-undangan yang ada maka pada tahun 2017 sudah

dibentuk tim pengelola SIPD Kabupaten Kampar yang terdiri dari Bappeda dan

OPD terkait.

Tim penyusun menyadari bahwa buku ini belum lengkap dan

sempurna seperti yang diharapkan dan perlu penyempurnaan dimasa-masa

yang akan datang. Oleh sebab itu diharapkan kepada OPD yang terkait dengan

data, pada tahun-tahun mendatang bisa lebih proaktif dalam memberikan

120

data ke Diskominfo dan Persandian Kabupaten Kampar selaku admin SIPD

tingkat Kabupaten Kampar. Dengan kebersamaan diharapkan hasil dari SIPD

ini akan lebih baik dan lebih bermanfaat bagi pembangunan Kabupaten

Kampar kedepan.

Dukungan SKPD dalam penyusunan buku dan entry data SIPD sangat

menentukan sehingga apa yang diamanahkan peraturan perundang-

undangan seperti di atur dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah dan Permendagri Nomor 8 tahun 2014 tentang Sistem

Informasi pembangunan daerah dapat terlaksana dengan baik.

Diharapkan data yang tersaji dalam buku profil daerah dan online ini

dapat berfungsi dan bermanfaat secara optimal bagi semua pihak yang

memerlukan, khususnya pada pengambilan kebijakan pembangunan di

Kabupaten Kampar. Saran dan masukan untuk penyempurnaannya juga

sangat diharapkan.

*****