3. ERGONOMI
Click here to load reader
description
Transcript of 3. ERGONOMI
3. ERGONOMI
3.1. PENDAHULUAN
Bidang Ergonomi merupakan pengetrapan ilmu biologi tentang manusia
bersama dengan ilmu tehnik dan teknologi untuk mencapai penyesuaian satu
sama lain secara optimal dari manusia terhadap pekerjaannya sehingga
mencapai efisiensi dan kesejahteraan kerja.
Ergonomi dapat mengurangi beban kerja dengan evaluasi fisiologis,
psikologis atau cara kerja, maka beban kerja dapat diukur dan merubah yang
sesuai antara kapasitas kerja dan beban kerja maupun beban tambahan.
Tujuan utama adalah menjamin kesehatan kerja sehingga mencapai
peningkatan produktifitas.
Ergonomi (bahasa Inggris : Ergonomics") sebagai ilmu pengetahuan
berkembang setelah perang dunia II, dimana bagi prajurit yang maju perang
dan memakai persenjataan serta perlengkapan dan perbekalan perang
lainnya menjadi pertanyaan : seberapa banyak, seberapa berat dari
perbekalan serta bentuk dan ukuran dari senjata yang dipakai yang terbaik
untuk prajurit sehingga misi dan tugas yang diemban dalam peperangan
dapat dicapai secara maksimal. Hal ini kemudian berkembang dalam
kehidupan sehari-hari dan dalam bekerja.
"Ergonomi" berasal dari kata ERGON yang berarti kerja atau segala sesuatu
yang berhubungan dengan kerja, dan NOMOS yang berarti hukum. Di
Amerika dikenal dengan istilah "HUMAN ENGINEERING" atau "HUMAN
FACTORS ENGINEERING".
Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal 32
Ergonomi
Ilmu yang mempelajari mengenai tindak tanduk dan fisiologi manusia
dengan pekerjaannya sehingga dicapai pola kerja dan lingkungannya yang
sesuai dan tepat guna.
Pemanfaatan ergonomi di tempat kerja adalah dengan membuat pola
lingkungan kerja agar harmonis dengan fisik maupun perilaku tenaga kerja.
Program ergonomi akan berjalan baik apabila semua jajaran
pekerja ikut melaksanakannya, antara lain :
a. Tanggung jawab manajemen dalam hal ini termasuk
kebijaksanaan dan perencanaan manajemen penyediaan peralatan
kerja maupun kontrol terhadap tenaga kerja dan lingkungannya.
b. Program tertutis ; program harus tertulis dengan jelas termasuk analisa
pekerjaan, kontrol teknis maupun administratif, kesehatan kerja dan
pelatihan.
c. Keterlibatan semua tenaga kerja dan tingkat manager sampai tenaga
kerja dilapangan harus terlibat dalam pelaksanaan ergonomi. .
d. Evaluasi program
Program yang sudah dikerjakan harus dimonitor secara periodik.
Maksud dari ergonomi adalah bagaimana mengatur kerja agar
dapat aman dilaksanakan oleh pekerja, efiisien, produktif, juga
"nyaman" dilaksanakan serta terhindar dari penyakit serta
kecelakaan kerja.
"National Research Council (USA)" pada tahun 1983
menyatakan bahwa ergonomi adalah aplikasi dari prinsip-
prinsip ilmiah, dimana metoda kerja, pemakaian peralatan
kerja, kondisi lingkungan tempat kerja, ditinjau dari berbagai Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal
33
disiplin ilmu (system engineering : psikoiogi, fisiologi,
biomekanik, anthropologi, kondisi lingkungan kerja) adaiah daiam
kondisi penataan yang sesuai dengan kodrat pekerja sebagai
manusia.
Hasilnya adalah kondisi kerja yang aman, nyaman, efisien, dan
produktif.
3.2. PRINSIP ERGONOMI
Beberapa prinsip sebagai pegangan adalah :
a. SikapTubuh :
Bahwa pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk , susunan, ukuran
dan penempatan mesin, alat petunjuk dan cara melayani mesin.
b. Ukuran Antropometri
Sebagai dasar ukuran badan pekerja dengan penempatan alat-alat
industri.
c. Normalisasi ukuran mesin dan alat industri sebagai contoh kursi dapat naik
turun, tempat kerja dapat diatur kesegala arah.
d. Ukuran Kerja.
- pada pekerjaan yang diiakukan berdiri tinggi, tempat
sebaiknya 5-10 cm, dibawah tinggi siku.
- Untuk pekerjaan yang memerlukan ketelitian tinggi tempat
kerja 5- 10 cm lebih tinggi.
- Untuk pekerja berat, atau perlu mengangkat barang, tempat
kerja 10 - 20 cm, lebih rendah dari tinggi siku.
e. Tempat duduk yang baik harus memehuhi syarat:
- tinggi dataran duduk yang dapat diatur dengan papan kaki yang Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal
34
sesuai dengan tinggi lutut, pada dalam keadaan datar.
- papan tolak pinggang dapat diatur dan menekan pinggang
- lebar papan duduk tidak kurang 25 cm .
- tinggi meja sesuai dengan sikap duduk.
f. Pekerjaan berdiri sedapat mungkin dirubah menjadi pekerjaan
duduk, paling tidak ada tempat dan kesempatan duduk.
g. Arah penglihatan untuk pekerjaan berdiri adalah 23 - 27'
kebawah, sedangkan untuk pekerjaan duduk 32 - 44' kebawah, arah
penglihatan ini sesuai dengan sikap kepala istirahat
h. Ruang gerak lengan ditentukan oleh punggung lengan seluruhnya
dan lengan bawah. Pegangan harus diletakkan dibawah lengan
tersebut.
i. Gerakan, diutamakan yang kontinu dan berirama lebih
diutamakan, gerakan yang tiba-tiba dan berhenti mendadak akan
sangat melelahkan, hindarkan getaran kuat pada lengan dan kaki.
j. Pembebanan , beban fisik maximum sebesar 40kg Cara mengangkat
dan menolak hendaknya memperhatikan hukum ilmu gaya dan
dihindarkan penggunaan tenaga yang berlebih.
k. Derajat tanjakan optimum :
- Jalan menanjak ±10'
- Tangga Rumah ±30'
- Tangga + 70'
Dengan anak tangga antara 20 - 30 cm, tergantung pada pembebanan.
l. Waktu kerja, kemampuan seseorang bekerja seharinya, adalah 8-10
jam, lebih dari itu efisiensi dan kuaiitas kerja akan menurun.
m. Waktu istirahat, waktu istirahat didasarkan pada keperluan dan
pertimbangan ergonomi, harus dihindari istirahat sekehendak tenaga Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal
35
kerja.
n. Daya penglihatan dipelihara sebaik-baiknya terutama dengan
penerangan ditempat kerja.
o. Mental psikologis, kondisi ini harus diperhatikan dengan adanya motifasi,
premi, iklim kerja dsb.
p. Beban kerja dinilai dengan mengukur 02, frekuensi nadi, suhu badan
dll. Batas kesanggupan kerja tercapai kalau nadi kerja mencapai
angka 30/menit diatas bilangan nadi istirahat dan nadi kerja tidak
terus menaik dan sehabis bekerja akan pulih kembali pada
bilangan nadi istirahat sesudah 15menit.
q. Biomekanika.
Adalah ilmu tentang gerakan dan sikap badan
Aspek penting dalam ergonomi adalah gerakan dan sikap badan
yang berpengaruh pada pemakain energi dan fungsi Sensorimotoris.
Aspek utama dalam ergonomi yang diperlukan ditempat kerja antara
lain masalah penyimpanan bahan/material dan penanganan masalah
perkakas/organ, masalah peningkatan desain ditempat kerja, masalah
pengendalian substansi dan bahan berbahaya, masalah kenyamanan
fasilitas umum danbagaimana mengorganisasikan tugas pekerjaan
ditempat kerja.
3.3. ERGOMETRI
Adalah ilmu untuk mengukur kerja, umumnya ada 3 hal yang ditentukan :
a. Pemakaian tenaga oleh pekerja untuk melakukan pekerjaannya.
b. Daya kerja fisik maximum
Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal 36
c. Dasar pengukuran tubuh manusia.
Alat yang dipakai antara lain :
a. Kantung Douglas, mengumpulkan udara nafas selama waktu tertentu
b. Pneumotakograf Wolf, mengukur udara ekspirasi secara eiektronis.
c. Gasmeter kofranyi Michaelis, mengumpul dan mengukur udara ekspirasi
terus menerus dan mengambil contoh udara.
d. Tread Mill ban berjalan dengan kecepatan dan sudut kemiringan dapat
diatur.
e. Antropometer, untuk mengukur beberapa variasi dan dimensi dari tubuh
manusia, sekarang dipakai dengan metoda martin type anthropometry.
Penggunaan Pengukuran Tubuh antara lain :
a. Tinggi Badan untuk tinggi ruang mesin, koridor
b. Volume tubuh untuk ruang tempat duduk dalarn rnobi! dli.
c. Tinggi [engan waktu berdiri untuk coin-slot pada mesin otomatis dli.
d. Ukuran kepala untuk Helm / Topi pengaman
e. Tinggi mata dan lapangan pandang untuk posisi papan indicator, panel
display.
f. Ukuran pupil untuk ukuran fensa kontak
g. Ukuran mulut untuk ukuran Sendok makan
h. Putaran pergelangan tangan untuk Sepeda Motor.
i. Lebar kuku untuk alat kuas manikur.
j. Lebar panggul untuk ukuran permukaan kursi.
3.4. FAKTOR LAIN YANG PERLU DIPERHATIKAN
3.4.1. Kondisi Lingkungan Tempat Kerja
Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal 37
Dari segi ergonomi yang menjadi perhatian adalah kondisi lingkungan
tempat kerja dari segi fisik ("physical health hazards"):
- Temperatur, kecepatan angin/udara, ventilasi
- lighting
- kebisingan, music
- warna dinding dan peralatan kerja
- Housekeeping
Semua faktor diatas haruslah sesuai dengan jenis Kerja serta latar belakang
budaya kebanyakan pekerja.
3.4.2. Kondisi Pekerja
Disain kerja yang diciptakan oleh manusia untuk menghasilkan barang/jasa
dan telah diupayakan sebaik mungkin agar sesuai dengan kodrat pekerja
sebagai manusia tentulah mempunyai keterbatasan tertentu. Dengan
demikian kita melakukan upaya agar pekerja dapat diadaptasikan dengan
kerja yang tersedia.
Seleksi pekerja, baik dari aspek pendidikan, pengaiaman, bakat, kondisi
fisik (tinggi, berat, kesehatan, kekuatan), maupun mental pekerja (psiko-
test). Pekerja perlu dipelihara fitness-nya baik fisik maupun mental.
Latar belakanq sosial budayaLatar belakang SOSIAL BUDAYA pekerja dari daerah urban/perkotaan
sering mengelak bila dipekerjakan di daerah pertanian dan kehutanan yang
jauh dari peramaian, tetapi pekerja dari daerah pedesaan sering tidak
mudah untuk dipekerjakan didaerah industri.
Manusia punya keterbatasan dalam kekuatan untuk kerja, baik untuk kerja
fisik berat waktu pendek maupun untuk jangka panjang. Kemampuan
Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal 38
manusia untuk mempergunakan O2 sebagai salah satu faktor penting sumber
energi (selain makanan sebagai bahan bakar) mempunyai keterbatasan.
Pria dewasa rata-rata kapasitas maksimal dalam pemakaian O2 adalah 3 -
3,5 I/menit, sedang wanita dewasa 2,3 - 2,8 l/menit, sehingga produksi
maksimal energi untuk pria dewasa adalah 900-1000 kcal/jam.
Salah satu parameter untuk mengukur kemampuan kerja tanpa menganggu
kesehatan adalah denyut nadi (pols). Pekerja yang kerja berat sebagai
tugas rutin sehari-hari, sebaiknya denyut nadi maksimal sesuai usia, dan
bila diperlukan kerja yang lebih berat maka pengaturan waktu istirahat per
hari diatur lebih sering, selain disediakan minum dan makanan (kalori) yang
cukup.
Kerja yang berat dari segi stress/mental.Kerja jenis ini dari segi tanggung jawab, potensial hazards, maupun karena
faktor stress lainnya perlu pengaturan istirahat yang baik dalam sehari,
seminggu, setahun. Pengisian aktivitas relaksasi mental pada waktu
istirahat adalah penting. Misal ditempat kerja diputar musik serta pemilihan"
aktivitas relaksasi pribadi diluar jam kantor.
3.4.3. Metoda Kerja
SOP yang ditetapkan o!eh perusahaan haruslah selalu mempertimbangkan
juga kondisi karyawan dalam melaksanakan kerja :
• Mengangkat, mendorong, menurunkan, mengangkut/memindahkan
barang berat :
Barang :
* harus bisa terpegang stabil
* sedekat mungkin dengan badan pekerja
Pekerja:Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal
39
* mengangkat, menurunkan. membawa dengan stabii dan
bertumpu pada poros tulang belakang dan tungkai bawah.
• Melayani mesin/peralatan produksi sesuai SOP, namun SOP dapat
secara berkala dievaluasi sesuai kondisi mesin dan perkembangan
IPTEK.
• Sebaiknya karyawan lebih banyak melakukan kerja dinamik (isokinetik),
dan pada kerja statik (isometrik).
3.4.4. Workstation Design
“Workstation design" atau disain tempat kerja setiap pekerja tergantung
kepada :
• Jenis pekerjaan
• Jenis mesin/pealatan produksi
• Kondisi fisik pekerja,
Sehingga kerja dapat dilaksanakan dengan aman, nyaman, produktif, dan
efisien.
Dengan kata lain adalah salah satu faktor kondisi yang sangat panting agar
dapat memudahkan karyawan bekerja sebaik-baiknya.
• Karyawan / operator dapat masuk dan keluar ke tempatnya
bekerja dengan baik.
• Karyawan dapat bekerja dengan postur tubuh yang optimal
untuk kenyamanan kerja, keselamatan kerja, kesehatan
kerja, dan produktivitas.
• Karyawan dapat mempergunakan semua peralatan pada
mesin produksi sebaik-baiknya maupun peralatan bantu untuk kerja
lainya tanpa ekstra tenaga berlebihan.
Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal 40
• Dapat mengoperasikan peralatan kerja dengan baik, baik
dengan tangan, kaki, maupun menerima sinyal tanda bahaya.
• Tempat duduk serta bagian-bagiannya dan lapangan kerja
dapat disesuaikan dengan keperluan "adjustable".
* Lapangan pandang terhadap mesin, bagian-bagian mesin
yang harus dioperasikan maupun informasi dari pihak lain
dapat terlihat dengan jelas.
* Dapat menangkap informasi dalam bentuk suara dan bunyi
untuk instruksi kerja maupun tanda bahaya.
* Cukup ruang untuk tempat material produksi, limbah padat,
maupun hasil produksi sebelum ditransfer ke bagian lainnya.
3.4.5. Display Design
Dengan kemajuan Iptek banyak mesin dan alat produksi lainnya memakai
indikator tertentu tentang jalannya produksi dari tingkat/besarnya produksi,
maupun indikator bahaya untuk kondisi yang abnormal. Disain peralatan
kontrol ini perlu disesuaikan dengan pekerjaan :
• besarnya/ukuran
• warnanya dan terangnya ("brightness")
• memakai indikator dengan jarum yang bergerak menunjukkan
angka, atau langsung menunjukkan angka.
• Tanda abnormalitas / bahaya dengan tanda warna merah atau
bunyi/sirene atau kedua-duanya.
• Tinggi dan jarak dari peralatan kontrol harus sesuai dengan posisi
duduk/berdiri serta mata operator.
Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal 41
3.4.6. Komputer
Dewasa ini komputer dipergunakan secara luas untuk membantu berbagai
tugas kerja dan profesi.
Adalah sangat penting agar operator komputer dapat melaksanakan
tugasnya tanpa keluhan maupun penyakit tertentu.
Kursi operator
Sebaiknya kursi yang dapat diatur;
• Tingginya tempat duduk
• Tingginya sandaran lengan
• Sandaran punggung
• Tingginya sandaran telapak kaki
• Mudah maju mundur
Tinggi rendahnya posisi KEYBOARD, serta jaraknya terhadap operator.
"Visual Display Unit" (VDU)
• Tinggi rendah sesuai posisi mata (horisonta!)
• Jaraknya dengan mata ± 30 cm.
• Huruf komputer
- besarnya
- kontras dengan latar belakang
- terangnya VDU
- warna
Pengaturan waktu kerja
Dianjurkan agar setiap 1½ - 2 jam bekerja terus menerus dengan komputer
harus istirahat 10 menit.
Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal 42
3.4.7. Operator Komputer
Selain harus sehat dan fit, khusus mata harus mempunyai visus 6/6 dan bila
memerlukan kacamata haruslah dengan koreksi kaca yang tepat.
"Workstation design" ruang komputer harus baik, selain sambil duduk di
depan komputer perlu dapat juga melihat jauh minimal 6 m agar lensa mata
dapat secara berkala relaksasi.
Keluhan Operator komputer yang sering dialami adalah : sakit pinggang,
sakit leher, sakit bahu, sakit lengan, sakit tungkai, pusing, sakit sekitar
mata, mata berair, maupun stres. Karena itu stiap 2 jam kerja dengan
komputer dianjurkan istirahat 10 menit serta melakukan :
• berdiri atau berjalan-jalan santai
• mengedip-ngedipkan mata
• melihat kearah jauh (minimal 6 m)
• beberapa kali tarik napas dalam
• olah raga ringan dari jari tangan, siku, bahu, leher, tungkai.
3.4.8. Low Back Pain Management
Masalah yang cukup besar dalam industri adalah trauma pada pinggang
ataupun tulang belakang, baik secara akut maupun kronis.
Secara akut bisa terjadi pada pelaksanaan house keeping yang buruk, secara
kronis dapat terjadi pada pekerja yang bertugas mengangkat barang
secara berulang-ulang, hal ini bisa juga terjadi pada cara menarik,
mendorong ataupun membawa barang.
Penyebab nyeri pinggang :
- beban yang berlebihan, dapat menyebabkan kerusakan tulang Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal
43
belakang.
- Kontraksi otot yang berlebihan
- Ketegangan akibat terlalu memutar maupun perubahara sikap badan
yang salah.
- Patah atau retak tulang belakang.
Nyeri pinggang banyak terjadi pada pekerja dengan pekerjaan :
- Membawa barang yang berat
- Berdiri ataupun duduk dalam waktu yang lama, akan terjadi
kelelahan otot dan nyeri.
- Mengemudi dengan jarak maupun waktu yang panjang.
- Pekerja yang mendapat getaran yang kuat sehingga menyebebkan
gangguan pada tulang belakang.
- Pergerakan yang tidak terduga, akan menyebabkan ketegangan
otot dan perubahan sikap badan.
Pelaksanaan manajemen Low Back pain meliputi:
a. Bio mekanika LBP
Perlu diketahui tentang struktur dan mekanisme tulang belakang,
terutama tulang lumbal.
b. Mekanisme mengangkut barang yang berat.
c. Perbaikan sikap maupun pergerakan dalam bekerja.
d. Perhatian dan kontrol lingkungan tempat kerja.
e. Membuat dan mengembangkan standar bekerja, dalam hal ini
termasuk pula waktu kerja, beban kerja, metode, peralatan kerja dan
lainnya
f. Kontrol kesehatan dan pencegahan gangguan akibat kerja.
Pekerja dengan resiko terjadinya gangguan pada pinggang/tulang
belakang perlu pemeriksaan dan perawatan yang teratur. Dalam
pencegahan dapat dilakukan pemanasan sebelum bekerja ataupun
Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal 44
latihan pencegahan nyeri pinggang.
g. Perlunya pendidikan kesehatan kerja, hal ini penting dikarenakan LBP
dan disebabkan oleh beberapa penyebab, perlunya kesadaran pekerja
akan perbaikan sikap maupun cara bekerja, serta perlunya latihan atau
pemanasan sebelum bekerja.
3.4.9. Vibration Syndrome
Pada sektor konstruksi, pertanian, kehutanan dan permesinan banyak
dipakai peralatan yang bergetar yang dapat menyebabkan sindrom
vibrasi.
Akibat dari getaran adalah ketidaknyamanan, pengurangan kemampuan
bekerja dan dapat menyebabkan gangguan fungsi fisiologi yang berakibat
terjadinya penyakit pada tubuh yang terpapar.
Bahaya getaran adalah :
a. Gangguan pembuluh darah.
b. Gangguan syaraf tepi dan bagian tubuh yang terkena.
c. Gangguan jaringan pada tulang sendi maupun otot.
Akibat getaran yang berat adalah :
Atropi otot tangan maupun lengan bawah sampai kekakuan pada jari-jari
Sendi siku menjadi tidak normal.
3.5. PEDOMAN PRAKTIS ERGONOMI
Upaya meningkatkan kondisi lingkungan kerja, kita berpedoman pada
prinsip dasar sebagai berikut :
a. Perlu dikembangkan dengan keterlibatan penuh dari pimpinan
Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal 45
perusahaan serta para pekerja.
b. Dibentuk kelompok kerja dalam perencanaan dan pelaksanaan
dilapangan.
c. Memanfaatkan tenaga ahli dan bahan lokal yang tersedia
d. Membuat program tindak lanjut peningkatan kondisi lingkungan kerja.
e. Tindakan dan program yang berkesinambungan akan menciptakan
peningkatan dan penyempurnaan lingkungan kerja maupun pekerjanya.
Aspek Ergonomi Yang Perlu Diperhatikan Meliputi: Penyimpanan dan penanganan barang
Perkakas ringan
Faktor keamanan pada mesin produksi
Pencahayaan di tempat kerja
Bangunan dan lingkungan
Rancangan meja dan tempat kerja
Bahaya lingkungan kerja
Fasilitas umum
Alat pelindung diri
Pengaturan pekerjaan maupun waktu kerja
Petunjuk Yang Mudah Diterapkan Dalam Ergonomic.Dalam penyimpanan dan Penanganan Barang yang perlu diperhatikan
adalah :
Tandai dan bersihkan jalur transportasi dari benda-benda yang
dapat menjadi penghalang.
Usahakan supaya gang atau koridor cukup lebar untuk arus dua arah
Buat permukaan lantai transportasi rata, tidak licin dan bersih dari
benda penghalang.
Sediakan landaian jalur transportasi 5 - 8%, bukan tangga atau
jalan yang curam.
Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal 46
Gunakan kereta dorong atau aiat Bantu beroda iainnya pda waktu
mengangkut barang.
Gunakan rak beroda ataupun rak yang bertingkat ditempat kerja
untuk meringankan beban pekerja.
Gunakan peralatan mekanis.
Kurangi penanganan secara manual, seminimal mungkin
dengan memanfaatkan alat mekanis untuk transportasi.
Bagilah beban yang berat menjadi kemasan/bagian yang lebih kecil.
Sediakan pegangan lengan, gagang untuk semua jenis kemasan.
Hilangkan dan kurangi beda ketinggian bila memindahkan
barang secara manual.
Barang yang berat dipindah dengan cara menggeser selain
mendorong.
Hindarkan tugas yang memerlukan gerakan membungkuk atau
memutar tubuh.
Mengangkat barang dengan cara yang benar.
Sediakan kotak sampah ditempat yang memadai
Beritanda pada jalur darurat dan bebaskan dari hambatan.
Perkakas Tangan. Gunakan perkakas tangan yang khusus untuk pekerjaan.
Perkakas bermotor harus yang aman dan dilengkapi dengan alat
pelindung.
Gunakan perkakas gantung untuk pekerjaan berulang ditempat kerja
yang sama.
Gunakan tanggem dan penjepit.
Sediakan penyangga lengan pada pengunaan perkakas yang
memerlukan ketelitian tinggi.
Kurangi berat perkakas tangan (kecuali perkakas untuk memikul) dan
Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal 47
rnudah dioperasikan.
Pegangan perkakas tangan tidak boleh licin.
Dilengkapi dengan isolasi yang baik untuk mencegah panas maupun
sengatan listrik.
Batasi getaran dan kebisingan.
Sediakan tempat penyimpanan untuk setiap perkakas.
Periksa dan rawat secara berkala.
Latihlah pekerja dalam menggunakan perkakas tangan bermotor
(listrik, pneumatic, mesin)
Sediakan ruangan yang cukup untuk keseimbangan kaki pada waktu
bekerja dengan perkakas bermotor (power tool)
Faktor Keamanan Pada Mesin Produksi Pasang alat pengaman pada alat control untuk mencegah mesin
diaktifkan secara tidak sengaja atau tersentuh tanpa sengaja.
Tempatkan alat kontrol pada posisi yang mudah terlihat dan terjangkau
oleh operator dengan mudah dan aman.
Tempat kontrol harus mudah dibedakan satu dengan lainnya.
Gunakan kebiasaan yang lazim dilakukan dalam mengendalikan mesin.
Penempatan pedal kaki harus disejajarkan dengan lantai.
Pasang papan tampitan dan sinyal agar mudah dibedakan dan mudah
dibaca.
Gunakan tanda atau warna yang jelas pada papan tampilan.
Singkirkan atau tutup papan tampilan yang tidak dipakai.
Tempatkan label dan tanda yang mudah dilihat dan dimengerti.
Gunakan rambu peringatan yang jelas dan mudah dimengerti.
Gunakan alat pelindung mesin.
Lakukan pemeriksan, pembersihan dan perawatan mesin
Latihan pengoperasian mesin secara" aman dan efisien Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal
48
Pergunakan mesin yang aman.
Pencahayaan Tempat Kerja Tingkatkan penggunaan cahaya matahari.
Pergunakan warna yang cerah pada dinding dan langit-langit.
Pencahayaan yang baik di koridor tangga, landaian (Ramps).
Terangi daeraha kerja secara merata.
Sediakan penerangan yang cukup di tempat kerja.
Sediakan pencahayan local (khusus) pada pekerjaan yang memerlukan
ketepatan dan ketelitian.
Hindari cahaya pantulan langsung.
Singkirkan permukaan yang mengkilat
Bersihkan dan peiihara sumber cahaya dan jendela
Bangunan dan Lingkungan Lindungi pekerja dari panas yang berlebihan
Lindungi dan pengaruh yang berlebihan dari luar
Isolasi sumber panas dan dingin
Pasang system penghisap udara local
Tingkatkan penggunaan ventilasi alarm untuk meningkatkan kualitas
iklim kerja dalam ruangan
Perbanyak dan pelihara system ventilasi
Rancangan Meja Dan Tempat Kerja Sesuaikan ketinggian kerja bagi setiap pekerja.
Pastikan semua pekerja dapat menjangkau alat kontrol dan material.
Pastikan pekerja dapat menggerakkan kaki dengan tubuh dengan
mudah.
Tempatkan material, perkakas kerja dan alat control dalam jarak
jangkauan yang mudah.
Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal 49
Setiap meja kerja disediakan alas kerja yang stabil dan serga guna.
Sediakan kursi dan meja kerja yang sesuai dan aman.
Berikan kondisi kerja agar pekerja dapat melakukan pekerjaan
dengan berdiri dan duduk.
Tempat duduk diberi sandaran punggung (back rest).
Gunakan tempat kerja VDU (Visual Display Unit).
Periksa mata dan pakai kaca mata yang sesuai secara berkala.
Libatkan pekerja dalam mengembangkan
Bahaya Lingkungan Kerja Isolasi dan tutup bagian mesin bising
Pastikan suara yang ada tidak mempengaruhi komunikasi keselamatan
dan efisiensi kerja.
Kurangi getaran yang mengganggu pekerja.
Gunakan lampu tangan yang terisolasi dengan baik.
Pastikan hubungan kabel dalam kondisi aman.
Lindungi pekerja dari resiko paparan bahan kimia.
Fasilitas Umum Sediakan dan pelihara fasilitas ganti, cuci dan sanitasi yang baik.
Sediakan fasilitas tempat makan, minum, dan pengganti yang baik.
Sediakan tempat untuk pertemuan dan pelatihan kerja.
Tingkatkan pelayanan dan fasilitas kesejahteraan bersama pekerja.
Alat Pelindung Diri Beri tanda yang jelas tempat alat pelindung diri.
Sediakan aiat pelindung diri yang memberikan perlindungan yang
memadai.
Pilih alat pelindung yang tepat.
Pakaialah alat pelindung. sesuai instruksi yang benar.
Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal 50
Pastikan alat pelindung dapat diterima oleh pekerja.
Pembersihan dan pemeliharaan alat pelindung diri secara berkala.
Sediakan tempat yang memadai bagi penyimpanan alat pelindung diri.
Pengaturan Pekerjaan Konsultasikan perubahan Waktu kerja dengan pekerja.
Selesaikan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan dengan
menyertakan pekerja dalam kelompok.
Bicarakan dengan pekerja apabila ada perubahan pada produksi.
Beri penghargaan bagi pekerja atas bantuan mereka dalam
meningkatkan produktivias dan perbaikan tempat kerja.
Latih pekerja untuk bertanggung jawab dan diberikan sarana
untuk peningkatan dalam melaksanakan tugasnya.
Beri kesempatan kepada pekerja untuk mempelajari keterampilan
yang baru.
Perbaiki pekerjaan yang sulit dilaksanakan dan tidak disukai pekerja
guna meningkatkan produksi.
Berikan tugas-tugas yang membuat pekerjaan menjadi lebih
menyenangkan dan bervariasi.
Sediakan stok bahan setengah jadi (buffer stock) diantara dua
tempat kerja.
Kesimpulan
Ergonomi sebagai ilmu yang terus berkembang sesuai perkembangan Iptek
adalah sangat penting untuk keberhasilan pekerja dalam menjalankan
tugasnya dengan aman, nyaman, efisien, produktif.
Dengan ergonomi karyawan terhindar dari penyakit dan kecelakaan kerja, Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal
51
pekerjaan Iebih mudah dilaksanakan serta efisien, dan produktivitas
meningkat. Upaya untuk menyelaraskan karyawan dengan kerja secara
timbal balik adalah bersifat multi disipliner melibatkan berbagai disiplin profesi
: ahli teknik, ahli manajemen, ahli kesehatan kerja, ahli higiene industri,
psikolog industri, ahli fisiologi kerja. Penataan ini paling baik dilaksanakan
secara komprehensif dalam P2K3 serta dengan melibatkan juga
pekerja pelaksana yang bersangkutan.
Lampiran :LEMBARAN KERJA
ERGONOMI
NO PERTANYAAN YA TIDAK KETERANGAN
1Apakah tenaga kerja mengetahui tentang ergonomi
2Adakah ahli yang memberitahu tentang ergonomi dan permasalahannya
3Adakah pelatihan maupun penerangan tentang ergonomi
4Apakah mengetahui cara mengangkut barang yang benar
5Apakah mengetahui bahaya peraiatanbergetar
6Sudakah peraiatan dan tempat kerjasudah memenuhi kriteria ergonomi
7
Apakah kriteria ergonomi sudah diterapkan pada display design maupunworkstation design
8Adakah evaluasi maupun pemeriksaan ergonomi secara periodjk
Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal 52
9Sudahkah mengetahui tentang Ipw Back Pain
10Adakah komitmen pimpinan tentang program ergonomi
Simple, Inspiring, Perfoming, Phenomenal 53