3. askep kardiovaskuler
-
Upload
randi-agustian -
Category
Documents
-
view
268 -
download
7
description
Transcript of 3. askep kardiovaskuler
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN ”S” DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER: HIPERTENSI
DI RUANG FLAMBOYAN RUMAH SAKIT TK II DR AK GANI PALEMBANG
SUMSEL
DISUSUN OLEH :
AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM II / SWJ ANGKATAN KE XV
PALEMBANG
Nama : Resnani ulpa Nim : 20635 Ak Tingkat : III.A
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
- Menurut JNC VI, hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari
140 mmHg dan tekanan darah diastolik 90 mmHg. (Buku Ajar Keperawatan
Kardiovaskuler, Eli Purnamasari)
- Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur
paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. (Elizabeth j. Crown, buku
patofisiologi)
B. Patofisiologi
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik
namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi :
a. Genetik
b. Obesitas
c. Stress lingkungan
d. Hilangnya elastisitas jaringan dan arterusklerosis
Berdasarkan etiologinya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
a. Hipertensi esensial (primer)
Penyebab tidak diketahui namun banyak faktor yang mempengaruhi seperti
genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatis, obesitas,
merokok dan stres.
b. Hipertensi sekunder
Dapat diakibatkan karena penyakit parenkrim renal/vaskulerenal penggunan
kontrasepsi oral yaitu pil.
Klasifikasi tekanan darah pada dewasa
Kategori Tekanan darah sistolik Tekanan darah diastolik
Normal
Normal tinggi
Stadium I (hipertensi ringan)
Stadium II (hipertensi sedang)
Stadium III (hipertensi berat)
Stadium IV (hipertensi maligna)
120-130 mmHg
130-139 mmHg
140-149 mmHg
160-179 mmHg
180-209 mmHg
> 210 mmHg
85-95 mmHg
85-89 mmHg
90-99 mmHg
100-109 mmHg
110-119 mmHg
120 mmHg /lebih
C. Patofisiologi
Peningkatan tahanan arterior perifier
↓
Asparatus junktaglomerulus ginjal
↓
Pelepasan renin
↓
Pembentukan argeotensin dalam darah
↓
Pelepasan aldosteron oleh korteks suprarenal
↓
Retensi na + dan air oleh ginjal
↓
Peningkatan volume plasma dan curah jantung
↓
Peningkatan tekanan darah arteri
D. Manifestasi Klinik
Peningkatan tekanan dadah kadanag-kadang merupakan satu-satunya
gejala, bila demikian gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal,
mata, otak/jantung. Gejala lain sering ditemukan adalah sakit kepala, epistaksis,
marah, pusing, telinga berdengung, rasa berat di tengkuk, susah tidur dan mata
berkunang-kunang.
(Arief mansjoer, kapita selekta kedokteran jilid I)
E. Komplikasi
1. Stroke
2. Mata berupa perdarahan retina
3. Gagal jantung
4. Gagal ginjal
(Elizabeth J. Crown, Patofisiologi)
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan urinalisasi (protein, reduksi, urobilin, bilirubin, sedimen,
eritrosit)
2. Pemeriksaan darah perifier lengkap (hb, leukosit, trombosit, ht, hitung jenis)
3. Kimia darah (kalium, natrium, kreatinin, gula darah puasa, kolesterol)
4. CT scan
5. EKG
(Arief Mansjoer, Kapita Selekta Kedokteran Jilid I)
G. Penatalaksanaan
1. Pengobatan non farmakologi
a. Perubahan cara hidup
b. Mengurangi asupan garam dan lemak
c. Mengurangi asupan alkohol
d. Berhenti merokok
e. Mengurangi berat badan bagi penderita obesitas
f. Meningkatkan aktifitas fisik
g. Olah raga teratur
h. Menghindari ketegangan
i. Istirahat cukup
(Purnamasari, buku ajar keperawatan kardiovaskuler)
2. Pengobatan farmakologi
a. Diuretik
b. Kalsuim antagonis
c. ACE inhibitor
H. Rencana Asuhan Keperawatan
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berdasarkan peningkatan
afterload
Tujuan : penurunan curah jantung tidak terjadi
Intervensi :
- Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas/keributan
lingkungan.
- Anjurkan tehnik relaksasi
- Kolaborasi dengan tim medis dalam memberikan obat-obatan sesuai
indikasi
Rasionalisasi:
- Membantu menurunkan rangsangan yang menimbulkan stress membuat
efek tenang, sehingga akan menurunkan tekanan darah
- Membantu dalam menurunkan tekanan darah.
2. Intolerasi aktivitas berdasarkan kelemahan umum
Tujuan :kebutuhan aktivitasa terpenuhi
Intervensi :
- Kaji respon pasien dengan aktivitas
- Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas/perawatan bertahaqp jika
dapat ditoleransi
- Instruksikan pasien tentang tehnik penghematan energi
rasionalisasi :
- menyebutkan parameter membantu dalam mengkaji respon fisiologi
terhadap stress aktivitas
- kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatan kerja jantung tiba-
tiba.
- Tehnik penghematan energi mengurangi penggunaan energi.
3. Gangguan rasa nyaman ;nyeri berdasarkan peningkatan tekanan vaskuler
serebral.
Tujuan : kebutuhan rasa nyaman terpenuhi
Intervensi :
- Mempertahankan tirah baring selama fase akut.
- Hilangkan/meminimalkan aktivitas kerja kardiovaskuler yang dapat
meningkatkan sakit kepala.
- Kolaborasi dengan tim/medis dalam pemberian obat.
Pasionalisasi :
- Meminimalkan stimulasi/ meningkatkan relaksasi.
- Aktivitas yang meningkat vasokontriksi menyebabkan sakit kepala pda
peningkatan tekanan vaskular serebral.
- Membantu mengurangi nyeri.
4. Perubahan nutrisi lebih dan kebutuhab tubuh berdasarkan masukan
berlebihan.
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Intervensi :
- Kaji pemahaman pasien tentang hubungan langsung antara hipertensi dan
kesemutan.
- Tetapkan rencana penurunan berat badan yang realistis dengan pasien.
- Dorong pasien untuk mempertahankanj masukan makanan.
Rasionalisasi
- kegemukan adalah resiko tambahan pada tekanan darah tinggi
- penurunan masukan kalori seseorang sebanyak 500 kalori perhari, secara
teori dapat menurunkan berat badan 0,5 kg/minggu.
- Memberikan data dasar tentang keadekuatan nutrisi yang dimakan.
5. Kurang pengetahuan mengenai kondisi berdasarkan informasi tentang
penyakit.
Tujuan : klien mengerti dan memahami tentang kondisinya saat ini.
Intervensi :
- Kaji respon dan hambatan dalam belajar.
- Berikan informasi tentang sumber di masyarakat dan dukungan dari klien
dalam membuat perubahan pola hidup.
- Tekanan pentingnya perencanaan/penyelesaian periode istirahat.
Rasionalisasi :
- Kesalahan konsep dan menyangkal diagnosa karena peeasaan sejahtera
yang sudah lama dinikmati.
- Sumber-sumber dari masyarakat dapat membuat klien mengerti tentang
pola hidup.
- Menyelingi istirahat dan aktivitas akan meningkatkan toleransi terhadap
kemajuan aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marilynn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC. Jakarta
Gray. Hoon H. 2003. Lecture Notes Kardiologi. Erlangga ; Jakarta
Himaran, Sutisna. 1973. patologi. FK UI. Jakarta
Price, Sylvia A. 2005. patofisiologi : EGC. Jakarta
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN ”S” DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER: HIPERTENSI
DI RUANG FLAMBOYAN RUMAH SAKITTK II DR AK GANI PALEMBANG
SUMSEL
A. Pengkajian
1. Identitas klien dan penanggung jawab
a. Identitas klien
Nama : Tn ”S”
Umur : 44 thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Status : Kawin
Pekerjaan : Kopka Ajendam (TNI – AD)
Agama : Islam
Suku bangsa : Indonesia
Alamat : Belakang Pasar Kebon Semai No.09 Rt.3 Rw.1
Tgl MRS : 23-04-08, 10.00 wib
Tgl. Pengkajian : 23-04-08, jam 14.00 wib
No Med : 063969
b. Identitas penaggung jawab
Nama : Ny ”M”
Umur : 39 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Belakang Pasar Kebon Semai No.09 Rt.3 Rw.1
Hub dg klien : Istri
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Klien kiriman dari IGD tgl. 23-04-08 jam 10.00 wib dengan keluhan kepala
pusing, badan terasa lemah badan panas, pilek ± 2 hari
b. Riwayat penyakit sekarang
P : Pada saat pengkajian klien mengatakan nyeri pada daerah kepala
Q : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri yang dirasakan pada daerah kepala sampai tengkuk
S : Skala nyeri 6-7
T : Nyeri yang dirasakan ketika klien hilang timbul pada saat bangun tidur
c. Riwayat penyakit masa lalu
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan kronis ataupun
penyakit menahun
d. Riwayat kesehatan keluarga
Didalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit kronis keturunan,
maupun penyakit menular
e. Riwayat psikologis
Klien dan keluarga tampak cemas , dengan keadaan yang dialami klien, klien
selalu bertanya tentang penyakitnya
f. Sosial
Selama dirumah sakit klien dapat berinteraksi dengan perawat, keluarga
ataupun orang lain
g. Spiritual
Selama dirawat di rumah sakit klien tidak pernah melaksanakan sholat 5
waktu tetapi klien hanya berdo’a untuk kesembuhannya
3. Pola Aktivitas sehari-hari
No Pola Aktivitas Sebelum MRS Sesudah MRS
1
2
3
4
Pola nutrisi
- Mak
an
- Mnu
m
Pola eliminasi
- BA
B
Frekuensi
Konsistensi
- BA
K
Frekuensi
Warna
Pola istirahat
- Tidu
r siang
- Tidu
r malam
Pola aktivitas
Klien makan 3 x sehari
dengan 1 porsi habis
dan dengan menu yang
berbeda
7-8 gelas / hari
1-2 x/sehari
Padat
3-4 x sehari
Kuning jernih
1-2 jam / hari
7-8 jam / hari
Klien dapat melakukan
aktivitas sendiri tanpa
bantuan dari orang lain
Klien makan 3 x
sehari dengan diet
NBRG ½ porsi habis
6-7 gelas/hari
± 1 x sehari
Padat
3-4 x sehari
Kuning
1-2 jam/hari
5-6 jam / hari
Klien melakukan
aktivitas di bantu oleh
keluarga, gerakan
aktivitas klien terbatas
karena dipasang infus
ditangan sebelah kiri
5
Personal hygiene
- Man
di
- Gos
ok gigi
- Gan
ti pakain
2 x sehari
2 x sehari
2 x sehari
2 x sehari, klien hanya
di lap dengan kain
basah oleh keluarga
2 x sehari
2 x sehari
4. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum : Lemah
2) Kesadaran : Compos mentis
3) Suhu : 36.5oC
4) TD : 180/100 mmHg
5) Nadi : 108 x/m
6) Pernafasan : 20 x/m
b. Pemeriksaan khusus
1) Kepala
Warna rambut : Hitam
Bentuk : Bulat
Kebersihan : Bersih
Keluhan : Pusing
2) Mata
Bentuk : Simetris
Pupil : Isokor
Sklera : An ikterik
Konjungtiva : Anemis
Kebersihan : Tidak ada sekret
3) Telinga
Bentuk : Simetris
Pendengaran : Baik
Kebersihan : Bersih
4) Hidung
Bentuk : Mancung
Penciuman : Dapat membedakan berbagai jenis bau
Kebersihan : Tidak ada sekret
5) Mulut
Bibir : Tidak Kering
Gigi : Tidak ada caries
Kebersihan : Cukup
6) Leher
Bentuk : Tidak ditemukan adanya pembesaran kel tiroid
Gerakan : Baik
Kebersihan : Bersih
7) Dada dan paru-paru
Bentuk : Simetris
Frekuensi : 20 x/m
Sesak nafas : Tidak ada
8) Kardiovaskuler
Vaskularisasi : Tidak ada tanda-tanda sianosis
Frekuensi nadi : 108 x/m
Irama jantung : Teratur
Tekanan darah : 180/100 mmHg
9) Abdomen
Bentuk : Simetris
Nyeri : Tidak ada nyeri
Bising usus : 12 x/m
10) Genitalia
Bentuk : Baik
Kelainan : Tidak ada kelainan
11) Ekstremitas atas
Atas : Terbatas karena terpasang infus di lengan sebelah kiri
Bawah : Pergerakan baik tidak terdapat edema pada kaki
5. Data Penunjang
Lab : Hb : 10.7 gr%
Trombosit : 193.000
Hematokrit : 32%
Ureum : 36 mg%
Kreatinin : 1.2 mg%
BSS : 83 mg%
Therapy
- IVFD Rt gtt 20 x/m
- PCT 3 x 1
- Cefedrovti 3 x 500
- Catapres 3 x 25 mg
- Lafimag 3 x 1
6. Analisa Data
Data Penyebab Masalah
1 Data Subjektif :
Klien mengatakan nyeri
didaerah kepala
Nyeri yang dirasakan
seperti ditusuk-tusuk
Data Objektif :
- KU lemah
- Klien
tampak gelisah
- Skala nyeri
6-7
- TD ;
180/100mmHg
- Nadi : 108
x/m
- Suhu :
Potensi Na+
↓
Terjadi kekentalan
pada darah
↓
Kerja jantung lebih
berat
↓
Hipertropi ventrikel
kiri
↓
Peningkatan tekanan
vaskuler serebral
↓
Suplai O2 ke otak
berkurang
↓
gangguan rasa
nyaman nyeri kepala
36.5oC
- RR : 20 x/m
Nyeri kepala
2 Data Subjektif :
Klien mengatakan nyeri
kepala sampai tengkuk
Klien mengatakan tidak
dapat melakukan
aktivitasnya sendiri
Data Objektif :
- KU lemah
- Aktivitas
klien dibantu oleh
keluarga
- Tangan kiri
dipasang infus
- Skala nyeri
6-7
Potensi Na+
↓
Terjadi kekentalan
pada darah
↓
Kerja jantung lebih
berat
↓
Hipertropi ventrikel
kiri
↓
Peningkatan tekanan
vaskuler serebral
↓
Suplai O2 ke otak
berkurang
↓
Nyeri kepala
↓
Keadaan umum lemah
↓
Intoleransi aktivitas
Intoleransi aktivitas
3 Data Subjektif :
Klien mengatakan takut
Riwayat penyakit
hipertensi
Ancietas
dan cemas tentang kondisi
penyakitnya
Data Objektif :
- Badan klien
tampak lemah
- Klien
tampak gelisah
- Klien sering
bertanya – tanya
tentang penyakitnya
↓
Kurang pengetahuan
tentang kondisi dan
tindakan pengobatan
↓
Klien bertanya tentang
prognosis penyakit
yang diderita klien
↓
Klien tampak gelisah
↓
Ancietas
Prioritas Masalah
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri kepala
2. Intoleransi aktivitas
3. Ansietas
Diagnosis Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan
tekanan vaskuler serebral
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
3. Ansietas berhubungan dengankurang pengetahuan mengenai kondisi dan tindakan
pengobatan
Rencana Asuhan Keperawatan
Nama : Tn ”S” No Med : 063969
Umur : 43 thn Ruang : Flamboyan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
1 Gangguan rasa nyaman : nyeri
kepala berhubungan dengan
peningkatan tekanan vaskuler
serebral
Tupan : rasa nyaman
terpenuhi
Tupen : Dalam waktu 3 x
24 jam
- Nyeri
kepala berkurang
- Tekanan
darah kembali normal
- Kaji tingkat nyeri
- Observasi vital sign
- Pertahankan tirah
baring selama fase akut
- Ciptakan
lingkungan yang terapeutik
- Untukmengeta
hui seberapa besar nyeri
yang dirasakan klien dan
menentukan intervensi
yang akan diberikan
kepada klien
- Perbandingan
dari tekanan memberikan
gambaran yang lebih
lengkap tentang masalah
vaskular
- Tirah baring
meminimalkan stimulasi /
meningkatkan relaksasi
- Membantu
mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi dengan
tim medis dalam pemberian
therapy cairan dan anti
hipertensi
yang dirasakan oleh klien
- pemberian
therapy membantu dalam
proses penyembuhan
2 Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan kelemahan umum
Tupan : intoleransi
aktivitas dapat teratasi
Tupen : Dalam waktu 3
hari
- Klien dapat
melakukan aktivitas
ringan
- Klien
tampak tenang
- Kaji respon pasien
terhadap aktivitas
- Instruksikan pasien
tentang teknik penghematan
energi
- Berikan dorongan
- Menyebutkan
parameter bantu dalam
mengkaji respon
fungsional terhadap skess
aktivitas dan bila ada
merupakan indikator dari
kelebihan kerja yang
berkaitan dengan tb
aktivitas
- Teknik
menghemat energi
mengurangi penggunaan
energi, jugamembantu
keseimbangan antara
supply dan kebutuhan O2
- Kemajuan
untuk melakukan aktivitas /
perawatan diri berhadap jika
dapat ditoleransi
- Berikan bantuan
sesuai dengan kebutuhan
aktivitas bertahap
mencegah peningkatan
kerja jantung tiba-tiba
- Memberikan
bantuan akan mendorong
kemandirian dalam
melakukan aktivitas
3 Ansietas berhubungan
dengankurang pengetahuan
mengenai kondisi dan tindakan
pengobatan
Tupan : ancietas dapat
teratasi
Tupen : Dalam waktu 2
hari
- Klien dapat
mengerti dengan
keadaannya
- Klien
tampak tenang
- Tetapkan dan
nyatakan batas TD normal
- Bantu pasien dalam
mengidentifikasi faktor-faktor
resiko cardiovaskuler yang
dapat diubah
- Atasi masalah
- Memberikan
dasar-dasar pemahaman
tentang peningkatan
Tddapat terjadi berupa
gejala untuk
memungkinkan pat
melanjutkan pengobatan
meskipun merasa sehat
- Faktor-faktor
resiko ini elah
menunjukkan hubungan
dalam menunjang
hipertensi dan penyakit
cardiovaskuler serta
dengan pasien dengan
mengidentifikasi cara dimana
perubahan gaya hidup yang
tepat dapat dibuat untuk
mengurangi faktor-faktor
diatas
ginjal
- Faktor resiko
dapat meningkatkan
proses
penyakit/memperburuk
gejala dengan mengubah
pola perilaku dengan
mengubah pola perilaku
yang bisa / memberikan
rasa aman dapat sangat
menyusahkan. Dukungan
petunjukkan keberhasilan
pat dalam menyelesaikan
tugas
Catatan Perkembangan
No. DP Implementasi Evaluasi
DP I
23-04-08
14.00
- Mengkaji tingkat
nyeri dengan menggunakan
skala 0-10
Hasil skala nyeri 6-7
- Mencatat dan
mengobservasi tanda-tanda vital
- TD ; 180/100 mmHg
- Nadi : 108 x/m
- Suhu : 36.5OC
- RR : 20 xm
- Mempertahankan
tirah baring selama fase akut
- Menciptakan
lingkungan yang terapeutik
dengan cara mengurangi
kebisingan, membatasi jumlah
pengunjung
- Melakukan
kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian therapi cairan
dan anti hipertensi
- IVFD Rl gtt 20 x/m
- Cefedrovil 3 x 500
- Inj rakin 2 x 1
- Nifadifin
S:
O:
A:
P:
24-03-08, 14.00 wib
Klien mengatakan nyeri
kepala masih dirasakan
Klien mengatakan nyeri
kepala seperti ditusuk-tusuk
- Ku lemah
- Klien tampak
gelisah
- Ekspresi
wajah tampak meringis
- Skala nyeri 6
- TD : 180/100
mmHg
Masalah teratasi sebagian
Intervensi dilanjutkan
DP II - Mengkaji respon 24-03-08, 14.30 wib
24-03-08
14.30
pasien terhadap aktivitas dengan
memperhatikan peningkatan TD
yang nyata selama / sesudah
aktivitas keletihan dan
kelemahan yang berlebihan
- Mengintruksikan
pasien tentang teknik
penghematan energi yaitu
dengan cara melakukan aktivitas
sehari-hari secara bertahap dan
perlahan-lahan
- Memberikan
dorongan untuk melaksanakan
aktivitas / perawatan diri
bertahap jika dapat ditoleransi
- Memberikan bantuan
sesuai dengan kebutuhan pasien
yaitu :
- Membantu klien
untuk makan, minum, BAB,
BAK, personal hygiene
S:
O:
A:
P:
Klien mengatakan dapat
melakukan aktivitas ringan
secara bertahap
- KU lemah
- Klien tampak
tenang
- Klien tampak
melakukan tehnik
penghematan energi
secara bertahap dan
perlahan
Masalah teratasi sebagian
Intervensi dilanjutkan
DP III
18-04-08
16.15
- Menentapkan dan
menyatakan batas TD normal
kepada klien
TD normal :
- Membantu pasien
dalammengidentifikasi faktor-
faktor resiko cardiovaskuler
S:
24-03-08, 15.40 wib
Klien mengatakan mengerti
tentang kondisi yang
dialaminya dan efek yang
ditimbulkan oleh
penyakitnya bila tidak
dilakukan pengobatan
yang dapat diubah yaitu
obesitas, koleterol, pola hidup
monoton, merokok, alkohol,
stress
- Mengatasi masalah
dengan pasien untuk
mengidentifikasi cara dimana
perubahan gaya hidup yang
tepat dapat dibuat untuk
mengurangi faktor-faktor diatas
O:
A:
P:
- KU lemah
- Klien tampak
tenang
Masalah teratasi sebagian
Intervensi dilanjutkan
DP I
25-04-08
14.30
- Mengkaji tingkat
nyeri dengan menggunakan
skala 0-10
Hasil skala nyeri 6
- Mencatat dan
mengobservasi tanda-tanda vital
- TD ; 170/90 mmHg
- Nadi : 92 x/m
- Suhu : 36.5OC
- RR : 22 xm
- Menciptakan
lingkungan yang terapeutik
dengan cara mengurangi
kebisingan, membatasi jumlah
pengunjung
- Melakukan
kolaborasi dengan tim medis
S:
O:
A:
P:
25-04-08, 14.30 wib
Klien mengatakan nyeri
yang dirasakan sudah mulai
berkurang dibandingkan hari
kemarin
- Ku lemah
- Klien tampak
tenang
- Skala nyeri :
5
- TD : 170/90
mmHg
Masalah teratasi sebagian
Intervensi dilanjutkan
dalam pemberian therapi cairan
dan anti hipertensi
- IVFD Rl gtt 20 x/m
- Cefedrovil 3 x 500
- Inj rakin 2 x 1
- Nifadifin
DP II
24-04-08
14.00
- Mengkaji respon
pasien terhadap aktivitas dengan
memperhatikan peningkatan TD
yang nyata selama / sesudah
aktivitas keletihan dan
kelemahan yang berlebihan
- Mengajarkan pasien
tentang teknik penghematan
energi yaitu dengan cara
melakukan aktivitas sehari-hari
secara bertahap dan perlahan-
lahan
S:
O:
A:
P:
25-04-08, 14.00 wib
Klien melakukan dapat
melakukan aktivitas tanpa
bantuan dari orang lain
secara perlahan
- Klien tampak
tenang
- Klien tampak
makan sendiri tanpa
dibantu oleh orang lain
Masalah teratasi sebagian
Intervensi dilanjutkan
DP III
24-04-08
14.30
Mencatat dan mengobservasi
tanda-tanda vital TD : 170/90
mmHg
- Membantu pasien
dalam mengidentifikasi faktor-
faktor resiko cardiovaskuler
yang dapat diubah yaitu
obesitas, koleterol, pola hidup
S:
O:
25-04-08, 14.30 wib
Klien mengatakan mengerti
dan memahami tentang
kondisi yang dialaminya dan
efek yang akan ditimbulkan
oleh penyakitnya
- Klien tampak
tenang
monoton, merokok, alkohol,
stress
- Mengatasi masalah
dengan pasien untuk
mengidentifikasi cara dimana
perubahan gaya hidup yang
tepat dapat dibuat untuk
mengurangi faktor-faktor
- Menghindari rokok,
alkohol, stress dan bila telah
keluar dari rumah sakit klien
dianjurkan untuk melakukan
olahraga secara teratur
A:
P:
- Klien tampak
tidak bertanya-tanya lagi
tentang penyakit yang
diderita
Masalah teratasi
Intervensi dihentikan
DP I
20-04-08
14.30
- Mengkaji tingkat
nyeri dengan menggunakan
skala 0-10
Hasil skala nyeri 5
- Mencatat dan
mengobservasi tanda-tanda vital
- TD ; 150/80 mmHg
- Nadi : 92 x/m
- Suhu : 36.8OC
- RR : 24 xm
- Melakukan
kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian therapi cairan
dan anti hipertensi
- IVFD Rl gtt 20 x/m
S:
O:
A:
P:
26-04-08, 15.00 wib
Klien mengatakan nyeri
kepala berkurang
dibandingkan hari kemarin
- Klien tampak
tenang
- Skala nyeri 4
- TD : 150/80
mmHg
Masalah teratasi sebagian
Intervensi dilanjutkan
- Cefedrovil 3 x 500
- Inj rakin 2 x 1
- Nifadifin
DP II
25-04-08
15.10
- Mengkaji respon
pasien terhadap aktivitas dengan
memperhatikan peningkatan TD
yang nyata selama / sesudah
aktivitas
- Mengintruksikan
pasien tentang teknik
penghematan energi yaitu
dengan cara melakukan aktivitas
sehari-hari secara bertahap dan
perlahan-lahan
- Memberikan
dorongan untuk melaksanakan
aktivitas / perawatan diri
bertahap jika dapat ditoleransi
- Memberikan bantuan
sesuai dengan kebutuhan pasien
S:
O:
A:
P:
26-04-08, 16.00 wib
Klien mengatakan dapat
melakukan aktivitas tanpa
bantuan dari orang lain
Klien tampak melakukan
aktivitas normal sendiri
tanpa bantuan oleh orang
lain
Klien tampak tenang
Masalah teratasi
Intervensi dihentikan