2.Metoda Pelaksanaan
-
Upload
arwan-arifin -
Category
Documents
-
view
215 -
download
1
description
Transcript of 2.Metoda Pelaksanaan
-
4
BAB II
METODA PELAKSANAAN
2.1. Persiapan
Hal-hal yang perlu disiapkan dalam pelaksanaan penyusunan data
spasial lahan kritis tersebut mencakup hardware, software dan bahan-
bahan. Hardware dan software yang perlu disiapkan untuk penyusunan
data spasial lahan kritis tersebut adalah:
1. Software Arc View (direkomensikan versi 3.2 atau versi yang lebih tinggi) dan beberapa ekstensi (ArcView Extension)
2. Personal Computer (RAM 256, HD 40 GB), digitizer, dan plotter
Sedangkan bahan-bahan yang diperlukan diantaranya adalah:
1. Citra satelit (landsat ETM 7+) terbaru atau hasil interpretasi liputan lahannya
2. Peta topografi (Rupa Bumi Indonesia, JOG, Jantop) skala 1:250.000
3. Peta land system dari RePPProT SKALA 1 : 250.000
2.2. Kerangka Pikir Pelaksanaan Kegiatan
Memperhatikan tingkat efektifitas penerapan kriteria inventarisasi
lahan kritis berdasarkan SK Dirjen RRL No. 041/Kpts/V/1998 tanggal 21
April 1998 (lampiran 1), terutama untuk sub kriteria erosi dan singkapan
batuan, maka telah dilakukan kajian terhadap metoda pendukung
-
5
identifikasi sub kriteria tersebut berdasarkan data-data yang mudah
diakses dan tersedia di seluruh Indonesia. Metoda pendukung tersebut
diharapkan dapat dijadikan sumber informasi utama untuk memfokuskan
survei lapangan untuk identifikasi erosi aktual dan outcrop. Salah satu
sumber informasi yang dapat digunakan adalah tingkat erosi berdasarkan
land system (lampiran 2) dari proyek Regional Physical Planning Program
for Transmigration (RePPProT) yang petanya dalam skala 1:250.000 telah
meliputi seluruh (100%) wilayah Indonesia. Kajian komprehensif
mengenai pemanfaatan data dari RePPProT telah dilakukan oleh pakar
Geomorfologi dengan hasil, bahwa database landsystem yang ada pada
peta-peta lampiran di RePPProT dapat dimanfaatkan untuk penentuan
kekritisan lahan, terutama yang terkait dengan item lithology, soil
association dan climate range (Junun, 1998). Peta RePPProT pada sekitar
tahun 1990-an telah didistribusikan kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Dep. Kehutanan dan berbagai instansi teknis Pemerintah Daerah
Propinsi maupun Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Prosedur penyusunan petunjuk teknis tersebut mengikuti alur pikir
seperti disajikan pada Gambar 2.1. Sedangkan prosedur penentuan lahan
kritis menurut SK Dirjen RRL tersebut, sebagaimana disajikan pada
Gambar 2.2.
-
6
Gambar 2.1. Alur Pikir Pembuatan JUKNIS Penyusunan Data Spasial Lahan Kritis
-
7
Gambar 2.2. Diagram Alir Penentuan Tingkat Kekritisan Lahan