2d n multi

download 2d n multi

of 45

Transcript of 2d n multi

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN LAPORAN LENGKAP FITOKIMIA 2 KLT 2 DIMENSI DAN MULTI ELUEN OLEH : NAMA: MERLIANA MANSYUR NIM: N 111 09 104 KELOMPOK : 3 (TIGA) GOLONGAN: KAMIS ASISTEN: SAZIDHA F ABAY MAKASSAR 2011 BAB I PENDAHULUAN I.1Latar BeIakang Poriferaatausponsadalahhewanairyanghidupdilaut.Hidupnva selalumelekatpadasubstrat(sesil)dantidakdapatberpindahtempat secara bebas. (1) Sponsdikenalsebagaiorganismeyangkayadengankandungan senyawabioaktif.Sponsmerupakanbiotalautyangpalingbanyakditeliti kandungansenyawabioaktifnya.Senyawabioaktifdarisponssangat beragamdansecarkimiamemilikistrukturyangunikdanmenarikuntuk dijadikansebagaisenyawapemandudalamsintesisobat-obatbaru. Hewaninihidupdenganbaikpadaekosistemterumbukarangdan tersebar dibeberapa pulau dalam wilayah perairan. (2) Karenasifatkimiadarisenyawabioaktifdaricampurankompleks tidakdiketahui,tidakmungkinuntukmengikutisetiapteknikkhusus untuk pemisahan unsur dari campuran kompleks. Namun, pemisahan campuran luasdapatdicapaidenganfraksinasidenganpelarutorganik.Ekstrak etanol/metanoladalahberturut-turutdiekstraksidenganheksana, kloroform,etilasetatdankemudiandibagikedalamairdanfraksitidak larut.Masing-masingfraksiinikemudianmengalamiujibiologis.jika pemisahanyangbaikaktivitasbiologisdapatberkonsentrasidisebagian keciltertentu.suatuaktivitasbiologismungkindilebihdarisatufraksi. (3:75) Carayangpalingkurangdihargaitetapipentinguntukmemperbaiki pemisahan ialah pengembangan berganda. KLT 2 dimensi ialah cara yang memungkinkanpemakaianlapisanpenjerapyanglebihluasuntuk memisahkancampuranyangmengandungbanyakkomponen. Sedangkan,kromatografilapistipismultieluenpadaprinsipnyasama dengan kromatografi lapis tipis biasa. Metode ini digunakan untuk menguji kemurnian hasil isolasi yang diperoleh. . Oleh karena itu, digunakan KLT 2 dimensidanKLTmultieluenuntukmengujikemurnianhasilisolasi senyawa yang terdapat pada sampel spons Aaptos sp. (4:14-15) I.2Maksud dan Tujuan Percobaan I.2.1Maksud Percobaan Mengetahuidanmemahamiteknikuntukmengujikemurnianhasil isolasikomponenkimiadaribahanalam,yaitusampellautdengan menggunakanmetodekromatografilapistipisduadimensidan kromatografi lapis tipis multi eluen. I.2.2Tujuan Percobaan Melakukan teknik pengujian kemurnian hasilisolasi komponen kimia darisampellautAaptosspterhadapfraksiC2denganmenggunakan metodekromatografilapistipisduadimensidankromatografilapistipis multi eluen. I.3Prinsip Percobaan 1.Prinsipdarimultieluenyaituadsorpsidanpartisidengan menggunakanlempengGF254sebagaifasediamdenganbeberapa perbandinganeluenpadatingkatkepolarantertentuuntukmempertegas adanya senyawa tunggal yang terdapat pada sampel Aaptos sp. 2.PrinsipdariKLTduadimensiadalahadsorpsidanpartisidengan menggunakanlempengGF254sebagaifasediamdanperbandingan eluenpadaprofilKLTdimanaakanmemperpanjanglintasannoda(Rf) denganmenunjukkansenyawatunggalyangterdapatpadasampel Aaptos sp. BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1Uraian SampeI II.1.1KIasifikasi omain: Eukariota Kingdom: Animalia Filum: Porifera Kelas: emospongiae Ordo: Hadromerida Famili: Tethyidae Genus : Aaptos Spesies: Aaptos sp. (5) II.1.2Kandungan Senyawa Secaraumumpadasponsditemukankelompoksenyawapada fraksinonpolarsepertisenyawaterpenoid,senyawasteroiddanasam lemak. (6) II.1.3MorfoIogi Jenissponsinimempunyairangkayangmenyebardengan3 ukurankategorisepertiberbentukkecil,berdindingtebal,atautidak mikrosklera.Sponsinisepertikerangyangbesardenganpermukaan alasnyasepertiakaryangmemilikitonjolan,reproduksinyaaseksualdan teksturnya halus dan licin. (5) II.1.4 Kegunaan MenurutSouza0tal(2007),senyawa4-metilaaptaminyang diisolasidarisponsAaptosaaptosdapatmenghambatinfeksiH07p0s Simpl0 Vi7:s-1(HSV-1).Nakamura 0t al. (1987)menemukan 2 senyawa barugolonganalkaloiddarisponsAaptosaaptosyangberasaldari perairanOkinawayaitudimetilaaptamindandimetil(oksi)aaptaminyang memilikiaktivitassitotoksikdanantimikrobial.Laporanlainmenyebutkan bahwa isoaaptamin dariAaptosmemiliki aktivitas untukmencegah infeksi Staphylococc:sa:70:sdenganmenghambatenzimsortaseA(SrtA) (Jang 0t al., 2007). (5) II.2Teori Umum Sponsadalahbiotamultiselulerprimitifyangbersifat1ilt07100/07, menghisapairdanbahan-bahanlaindisekelilingnyamelaluipori-pori (ostia)kemudiandialirkankeseluruhbagiantubuhnyamelaluisaluran (chann0l)dandikeluarkanmelaluipori-poriyangterbuka(ost:la).Spons termasukhewanlautdalamfilumporiferayangberartimemilikipori-pori dansaluran.Melaluipori-poridansaluran-saluraninilahairdiserapoleh sel khusus yang dinamakan sel leher, yang dalam banyak hal menyerupai cambuk.Jenisselinidinamakankoanosit(choanocyt0;Yunani=choan0: cerobong,ytos=berongga).idugahewaniniberasaldarijaman paleozoik sekitar 1,6 milyar tahun yang lalu. (7) Gambar Anatomi spons Sponshidupsecaraheterotrof.Makanannyaadalahbakteridan plankton.Makananyangmasukketubuhnyadalambentukcairan sehinggaporiferadisebutjugasebagaip0maancai7an.Ukurandan bentuksponsbervariasi.Ukurannyamulaidarimikroskopishingga mencapai2meter.Sedangkanbentuknyamerambat,bercabang,tegak seperti cerobong atau pipa. (8) Warnasponsbervariasi,dariwarnagelaphinggacerah.Warna padaSponsdisebabkanolehpigmenkarotenoid.Spesiessponstertentu memilikipigmenyangberwarnagelapsetelahkontakdenganudara. Sedangkansponslainnyamampumenghasilkanpigmenyangdapat menyebabkan iritasi pada kulit manusia.Sepintasnampaknyasponsmemperlihatkangejalasepertibenda matiyangdiamtanpaaktivitas.Tetapijikadiamatisecaraseksama,di dalamtubuhnyaterjadiaktivitasyangluarbiasadimanaairmengalir melalui porididalamtubuhnya. Sponsmampumemompaairsecaraaktif sampai 10 kali volume tubuhnya setiap jam, sehingga membuatnya seperti vakum pembersih laut yang sangat efisien. Spons menyaring air laut untuk memperoleh makanan. Air laut tersebut dapat mengandung nutrisi berupa mikroorganisme(diatomae,bakteri,protozoa),bahan-bahanorganikyang merupakan lapukan atau sisa-sisa tubuh organisme yang telah mati, serta senyawakimiatoksikyangdihasilkanolehtumbuhanatauhewanlain. Senyawakimiatoksikinikemudiandimodifikasiolehsponsdidalam tubuhnya.(9) Secaragarisbesar,sponsdikelompokkanmenjadi4kelasyaitu 0mospongia0 Calca70a, H0actin0lli/a dan Scl07ospongia0.1. 0mospongia0Umumnya hidup di laut, tetapi ada pula yang hidup di air tawar. Kelas inimendominasilebihdari90%spesiesSpons.Kerangkatubuhnya adayangterbuatdarisilika,Sponsin,dancampurankeduanya. Tingginyaadayangmencapai1meterdanmemilikiwarnayang cemerlang. Contohnya Cliona, Spongilla dan Haliclona. 2. Calca70a atau Calcispongia0 Hidupdidaerahpantaiyangdangkal.Bentuktubuhnyasederhana dengankerangkayangterbuatdariCaCO3.Tingginyakurangdari10 cm dan umumnya hidup di air laut. Contohnya L0:cosol0nia, Clath7ina, 7antia, Scypha, dan Sycon. 3. H0actin0lli/a atau Hyalospongia0UmumnyadikenalsebagaiSponskacayanghidupdilautdalam. Kerangkatubuhnyaterbuatdarisilikadanspikulanyaberdurienam (h0aon).Tingginyarata-rata10-30cm.ContohnyaE:pl0ct0lladan Hyalon0ma. 4. Scl07ospongia0 Jumlah spesiesnyasangat terbatas.Umumnya ditemukan dalam gua dan terowongan karang laut. Bentuknya mirip dengan 0mospongia0. (9) Kromatografimerupakansuatuprosespemisahanyangmana analit-analitdalamsampelterdistribusi antara2 fase,yaitu fase diamdan fase gerak. Fase diam dapat berupa bahan padat atau porus dalm bentuk molekulkecil,ataudalambentukcairanyangdilapiskanpadapendukung padatataudilapiskanpadadindingkolom,fasegerakdapatberupagas atau cairan.alamkromatografi cair dan juga kromatografi lapis tipi, fase gerak yang digunakan selalu cair. (10:1) stilahkromatografimula-muladitemukanolehMichaelTswett (1908),seorangahlibotanirusia.atelahmemisahkanklorofildan pigmen-pigmenlaindariekstraktanamandengancaraini.Nama kromatografi diambil dari bahasa Yunani (chromato = penulisan, dan grafe =warna).Kromatografiberartipenulisandenganwarna,saatinitelah dikenalberbagaimacamkromatografi,namunistilahkromatografi sebenarnya sudah tidak tepat lagi, karena dengan kromatografi juga dapat dipisahkansenyawa-senyawayangtidakberwarnatermasukgas. (11:193) Kromatografidapatdibedakanatasberbagaimacamtergantung padapengelompokannya.Berdasarkanpadamekanismepemisahannya, kromatografidibedakanmenjadi:(a)kromatografiadsorbsi,(b) kromatografipartisi,(c)kromatografipasanganion,(d)kromatografi penukar ion, (e) kromatografi eksklusi ukuran, dan (f) kromatografi afinitas. Berdasarkanpadaalatyangdigunakan,kromatografidapatdibagi atas:(a)kromatografikertas,(b)kromatografilapistipis,yangkeduanya seringdisebutdengankromatografiplanar,(c)kromatograficairkierja tinggi (KCKT), dan (d) kromatografi gas (KG). (12:323-324). Kromatografilapistipis(KLT)bersama-samadengankromatografi kertas(KKr)denganberbagaimacamvariasinyapadaumumnyadirujuk sebagai kromatografi planar. Kromatografi lapis tipis(KLT) dikembangkan olehzmailoffdanScharaiberpadatahun1938.Padakromatografilapis tipis,fasediamnyaberupalapisanyangseragam(uniform)pada permukaanbidangdataryangdidukungolehlempengkaca,pelat aluminium, atau pelat plastik. (10:45) alam teknik kromatografi, sampel yang merupakan campuran dari berbagimacamkomponenditempatkandalamsituasidinamisdalam sistemyangterdiridarifasediamdanfasebergerak.Semuapemisahan padakromatografitergantungpadagerakanrelatifdarimasing-masing komponendiantarakedua fasetersebut.Senyawaataukomponenyang tertahan(terhambat)lebihlemaholehfasediamakanbergeraklebih cepatdaripadakomponenyangtertahanlebihkuat.Perbedaangerakan (mobilitas)antarakomponenyangsatudenganlainnyadisebabkanoleh perbedaandalamadsorpsi,partisi,kelarutan,ataupenguapandiantara kedua fase. Jika perbedaan-perbedaan ini cukup besar, maka akan terjadi pemisahansecarasempurna.Olehkarenaitu,dalamkromatografi, pemilihanterhadapfasebergerakmaupunfasediamperludilakukan sedemikianrupasehinggasemuakomponenbisabergerakdengan kecepatan yang berbada-beda agar dapat terjadi proses pemisahan. Secaraumum,dapatdikatakanbahwakromatografiadalahsuatu prosesmigrasidiferensialdinamisdalamsistemdalammanakomponen-komponen cuplikan ditahan secara selektif oleh fase diam. (11:194) Kromatografilapistipisdalampelaksanaannyalebihmudahdan lebihmurahdibandingkandengankromatografikolom.emikianjuga peralatanyangdigunakan.alamkromatografilapistipis,peralatanyang digunakanlebihsederhanadandapatdikatakanbahwahampirsemua laboratorium dapat melaksanakan setiap saat secara cepat. ibandingkandengankromatograficairkinerjatinggi(KCKT)dan kromatografi gas (KG), KLT mempunyai beberapa keuntungan : -KLTmemberikanfleksibilitasyanglebihbesar,dalamhalmemilih fase gerak. -Berbagaimacamteknikuntukoptimasipemisahanseperti pengembangan2dimensi,pengembanganbertingkat,dan pembacemanpenjerapdapatdilakukanpadaKLT proseskromatografidapatdiikutidenganmudahdandapat dihentikan kapan saja -Semua komponen dalam sampel dapat dideteksi. (10:45-46) -Kromatografi lapis tipis banyak digunakan untuk tujuan analisis -dentifikasi pemisahan komponen dapat dilakukan dengan pereaksi warna,fluoresensi,ataudenganradiasimenggunakansinarultra violet -apatdilakukanelusisecaramenaik(ascending),menurun (descending), atau dengan cara elusi 2 dimensi -Ketepatan penentuan kadar akan lebih baik karena komponen yang akanditentukanmerupakanbercakyangtidakbergerak.(12:353-354) -Waktu pemisahan lebih cepat -Sensitif,artinyameskipunjumlahcuplikansedikitmasihdapat dideteksi -ayaresolusinyatinggi,sehinggapemisahanlebihsempurna. (11:209) Peralatanyangdibutuhkanpadakromatografilapistipisdan penyiapanpelatlapistipisdiberikansecarasingkatdanjelasdalam Ph.Eur . Peralatan terdiri dari :Suatu peralatan untuk membuat lapis tipis, dengan bantuan alat ini bahan sorpsi (sorben) dapat dibuat rata pada pelat dan dapat dilapiskan d enganketebalanyangdiingini.Pelatdenganpanjang200mmdan kelebaranyangmemungkinkansejumlahlarutanyangdiperiksadan larutanpembandingditotolkanpadatitikawal.Bejana(bejana kromatografi)daribahantembuscahayadengantutuprapat.Ukuran bejanaharusdisesuaikandenganpelatnya.arisorbendibuatsuspensi kental,yangdilapiskanpadapelatyangsudahdibersihkandenganhati-hatimenggunakanalatuntukmembuatlapisandenganketebalan0,25 sampai0,30mm,jikadalammonografitidakdikatakanlain.Pelatyang sudahdilapisimula-muladikeringkandiudara,kemudiandikeringkan1 jam dalam lemari pengering pada 100 sampai 105 C, jika tidak dikatakan lain. Jika pelat tidak segera digunakan, maka disimpan dalam eksikator di atassilikagel.Sebelumpengunaanpelatinidiaktivasidengan pengeringan kembali selama 1 jam pada 100 sampai 105 C. pada kedua sisi panjang pelat segaris sorben dihilangkan. Bejana kromatografi dilapisi kertas saring dan sejumlah besar fase mobil dituangkan untuk penjenuhan kertasdanpadadasarbejanadiisidenganpelarutpengembangsetinggi 1,5 cm. tutup ditutupkan rapat lagi dan jika tidak dikatakan lain didiamkan selama 1 jam pada suhu kamar (penjenuhan bejana). (13:419) FasediamyangdigunakandalamKLTmerupakanpenjerap berukurankecildengandiameterpartikelantara10-30 pm.Semakinkecil ukuranrata-ratapartikelfasediamdansemakinsempitkisaranukuran fasediam,makasemakinbaikkinerjaKLTdalamhalefisiensinyadan resolusinya. (12:354) Adsorbenyangpalingbanyakdigunakandalamkromatografilapis tipisadalahsilikageldanaluminiumoksida.Silikagelumumnya mengandungzattambahankalsiumsulfatuntukmempertinggidaya lekatnya. Zat ini digunakan sebagai adsorben universal untuk kromatografi senyawanetral,asamdanbasa.Aluminiumoksidamempunyai kemampuankoordinasidanolehkarenaitusesuaiuntukpemisahan senyawayangmengandunggugusfungsiberbeda.Aluminiumoksida mengandungionalkalidandengandemikianbereaksibasadalam suspensiair.isampingkeduaadsorbenyangsangataktifinidalamhal tertentu dapat digunakan kieselgur yang kurang aktif sebagai lapis sorpsi. (13:420). FasegerakpadaKLTdapatdipilihdaripustaka,tetapilebihsering denganmencoba-cobakarenawaktuyangdiperlukanhanyasebentar. Sistemyangpalaingsederhanaialahcampuran2pelarutorganikkarena dayaelusicampurankeduapelarutinidapatmudahdiatursedemikian rupasehinggapemisahandapatterjadisecaraoptimal.Berikutadalah beberapa petunjuk dalam memilih dan mengoptimasi fase gerak : 1)Fasegerakharusmempunyaikemurnianyangsangattinggikarena KLT merupakan teknik yang sensitif 2)ayaelusifasegerakharusdiatursedemikianrupasehinggaharga Rf terletak antara 0,2-0,8 untuk memaksimalkan pemisahan 3)Untuk pemisahan dengan menggunakan fase diam polar seperti silika gel,polaritasfasegerakakanmenentukankecepatanmigrasisolut yangberartijugamenentukannilaiRf.Penambahanpelarutyang bersifatsedikitpolarsepertidietileterkedalampelarutnonpolar seperti metal benzen akan meningkatkan harga Rf secara signifikan.4)Solut-solutionikdansolut-solutpolarlebihbaikdigunakancampuran pelarutsebagaifasegeraknya,seperticampuranairdanmetanol denganperbandingantertentu.Penambahansedikitasametanoat atauamoniamasing-masingakanmeningkatkansolut-solutyang bersifat basa dan asam. (12:359-360) Bilasampeltelahditotolkan,makatahapselanjutnyaadalah mengembangkansampeltersebutdalamsuatubejanakromatografiyang sebelumnnyatelahdijenuhidenganuapfasegerak.Tepibagianbawah lempenglapistipisyangtelahditotolisampeldicelupkankedalamfase gerakkuranglebih0,5-1cm.Tinggifasegerakdalambejanaharus dibawah lempeng yang telah berisi totolan sampel.Bejanakromatografiharustertutuprapatdansedapatmungkin volumefasegeraksedikitmungkin(akantetapiharusmampumengelusi lempengsampaiketinggianlempengyangtelahditentukan).Untuk melakukanpenjenuhanfasegerak,biasanyabejanadilapisidengan kertassaring,jikafasegeraktelahmencapaiujungataskertassaring, maka dapat dikatakan bahwa fase gerak telah jenuh. Selama proses elusi, bejanakromatografiharusditutuprapat,misalkandenganlembar aluminium dan sebagainya.BercakpemisahanpadaKLTumumnyamerupakanbercakyang tidakberwarna.Untukpenentuannyadapatdilakukansecarakimia,fisika maupunbiologi.Carakimiayangbiasadigunakanadalahdengan mereaksikanbercakdengansuatupereaksimemlaluicarapenyemprotan sehinggabercakmenjadijelas.Carafisikayangdapatdigunakanuntuk menampakkanbercakadalahdenganpencacahanradioaktifdan fluoresensisinarultraviolet.Fluoresensi,membuatbercakakanterlihat jelas.Jikasenyawatidakdapatberfluoresensimakabahanpenyerapnya akandiberiindikatoryangberfluoresensi,dengandemikianbercakakan kelihatanhitam,sedanglatarbelakangnyaakankelihatnberfluoresensi. Berikut adalah cara-cara kimiawi untuk mendeteksi bercak : a.MenyemprotlempengKLTdenganreagenkromogenikyangakan bereaksisecarkimiadenganseluruhsolutyangmengandunggugus fungsionaltertentusehinggabercakmenjadiberwarna.Kadang-kadanglempengdipanaskanterlebihdahuluuntukmempercepat reaksi pembentukan warna dan intensitas warna bercak b.Mengamatilempengdibawahlampuultravioletyangdipasang panjanggelombangemisi254atau366untukmenampakkansolut sebagaibercakyanggelapataubercakyangberfluotesensiterang padadasaryangberfluoresensiseragam.Lempengyang diperdagangkan dapat dibeli dalam bentuk lempeng yangsudah diberi dengan senyawa fluoresen yang tidak larut yang dimasukkan ke dalam fase diam untuk memberikan dasar fluoresensi atau dapat pula dengan menyemprotlempengdenganreagenfluoresensisetelahdilakukan pengembangan. c.Menyemprot lempeng dengan asam sulfat pekat atau asam nitrat pekat laludipanaskanuntukmengoksidasisolut-solutorganikyangakan Nampak sebagai bercak hitam sampai kecoklat-coklatan d.Memaparkan lempeng dengan uap iodium dalam chamber tertutup e.Melakukanscanningpadapermukaanlempengdengandensitometer, suatuinstrumenyangdapatmengukurintensitasradiasiyang direfleksikan dari permukaan lempeng ketika disinari dengan lampu UV ataulampusinartampak.Solut-solutyangmampumenyerapsinar akandicatatsebagaipuncak(peak)dalampencatat(recorder). (12:363) Pemisahankromatografiplanar(kromatografilapistipisdan kromatografikertas)padaumumnyadihentikansebelumsemuafase gerakmelewatiseluruhpermukaanfasediam.Solutpadakedua kromatografiinidicirikandenganfaktorretardasiataujarakmigrasisolut terhadapjarakujungfasegeraknya.FaktorRetardasiSolut(Rf) didefinisikan sebagai : Rf = ]uuk ung dtcmpuh scnuwu]uuk tcmpuh ]usc gcuk Nilai maksimum Rf adalah 1 dan ini dicapai ketika solut mempunyai perbandingandistribusi()danfaktorretensi(k)samadengan0yang berartisolutbermigrasidengankecepatanyangsamadengankecepatan fasegerak.NilaiminimumRfadalah 0daniniteramatijikasoluttertahan padaposisititikawaldipermukaan fasediam(tidakbergeraksamasekali dari titk awal penotolan). (10:5) ContohsoalperhitungannilaiRf.Pemisahansuatusenyawayang tidakdiketahuidenganKLTdiperolehnilaiRf9,75.Tinggipermukaan untuksenyawastandarX,Y,danZmasing-masingadalah12,1;17,3, dan20,5cm.Sedangkanuntukpelarutnya23cm.Tentukansenyawa yang tidak diketahui. (11:214) Penyelesai soal diatas adalh sebagai berikut:iketahui: nilai Rf suatu senyawa yang tidak diketahui adalah 0,75 jarak yang ditempuh senyawa X, Y, dan Z adalah : 12,1 ; 17,3; 20,5 cm. Jarak tempuh fase gerak adalah 23 cm. itanya : senyawa apa yang memiliki Rf 0,75 ? Jawab: Rf = ]uuk ung dtcmpuh scnuwu]uuk tcmpuh ]usc gcuk Rf X = 12,123 = 0,52 Rf Y = 17,323 = 0,75 Rf Z = 20,523 = 0,89 Jadi, senyawa yang memiliki nilai Rf 0,75 adalah senyawa Y. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai Rf dari KLT, yaitu : 1)Struktur kimia dari senyawa yang akan dipisahkan 2)Sifat dari penjerap dan derajat aktivitasnya 3)Tebaldankerataanlapisanpenjerap.Ketidakrataanakan menyebabkan aliran pelarut menjadi tidak rata 4)Pelarut dan derajat kemurniannya 5)erajat kemurnian dari uap dalam mana bejana pengembangan yang digunakan 6)Jumlah cuplikan yang digunakan 7)Panjang trayek migrasi 8)Adanya zat asing atau pencemar 9)Kelembaban udara 10) Suhu. (14:19) Sorpsi merupakan proses pemindahan solut dari fase gerak ke fase diam,sementaraituprosessebaliknya(pemindahansolutdarifasediam danfasegerak)disebutdengandesorpsi.Keduaprosesini(sorpsidan desorpsi)terjadisecaraterus-menerusselamapemisahankromatografi karenanyasistemkromatografiberadadalamkeadaankesetimbangan dinamis.Solutakanterdistribusidiantaraduafaseyangbersesuaian denganperbandingandistribusinya()untukmenjagakeadaan kesetimbangan ini. (12:329) Adsopsimerupakanpenyerapanpadapermukaannyasajadan jangansekali-kalidikacaukandenganprosesabsorbsiyangberarti penyerapan keseluruhan. Adsorpsi pada permukaanmelibatkan interaksi-interaksielektrostatiksepertiikatanhydrogen,penarikandipol-dipol,dan penarikanyangdiinduksiolehdipol.Solutakanbersaingdenganfase gerak untuk berikatan dengan sisi-sisi polar pada permukaan adsorben. Silikagelmerupakanjenisadsorben(fasediam)yang penggunaannyapalingluas.Permukaansilikagelterdiriatasgugusatau gugusSi-O-Sidangugussilanol(Si-OH).Gugussilanolbersifatsedikit asam dan polar karenanya gugus ini mampu membentuk ikatan hydrogen dengan solut-solut yang agak polar sampai sangat polar.Adanyaairdariatmosferyangdiserapolehpermukaansilikagel mampumendeaktifkanpermukaansilikagelkarenaaiakanmenutupsisi aktifsilikagel.Halsepertiinidapatdiatasidenganmemanaskanpada suhu105C,meskipundemikianreprodusibilitasnyasulitdicapaikecuali jika suhu dan kelembapan benar-benar dijaga secara hati-hati. Semakinpolarsolutmakansemakintertgahankuatkedalam adsorben silika gel ini. Solut-solut non polar tidak mempunyai afinitas atau mempunyai sedikit afinitas terhadap adsorben polar, sementara solut-solut yang terpolarisasimempunyai afinitas yang kecil terhadap adsorben polar disebabkanadanyainteraksi dipoleatauinteraksi-interaksiyangdiinduksi olehdipole.Solut-solutpolar,terutamayangmampumembentukikatan hydrogenakanterikatkuatpadaadsorbenkarenanyabutuhfasegerak yang cukup polar untuk mengelusinya. Partisimerupakanprosessorpsiyanganalogdenganekstraksi pelarut.alampartisiyangsebenarnya,solutakanterdistribusidiantara fasegerakdanfasediamsesuaidengankelarutanrelatifdiantara keduanya.(12:329-331). Pemisahanpadakromatografilapistipisyangoptimalakan diperolehhanyajikamenotolkansampeldenganukuranbercaksekecil dan sesempit mungkin. (10:50) MengenaipelaksanaankromatografilapistipisPh.Eur,juga memberikan penjelasan eksak dan singkat : Larutan uji ditotolkan 2,5 cm dari bawah dan minimum 2 cm dari sisi pelatsedemikianrupahinggaterjadinodateraturyangmaksimum berdiameter6mm,jikalarutanujidigunakanuntuklebihdarisatu kromatogram,makanodapalingsedikitharusterpisah1,5cmsatudari yanglaindanterletakparallelterhadapbagianbawahpelat.Setelah penguapanpelarutlarutanuji,pelatdiletakkanverticaldalambejana kromatogafidantitikawalharustetapberadadisebelahataspermukaan fase mobil. Bejana ditutup dan disimpan pada suhu 20 sampai 25 C. Jika fasemobilsudahmelewatitrayekyangdiberikandalammonografi,pelat dikeluarkan dari bejana dan dikeringkan di udara. Selain itu berlaku teknik penotolandankonsentrasilarutanyangdiperikasasepertipada kromatografikertas,carapengembangankroamtaografilapistipisadalha menaik.Sepertipadakromatografkertas,dalamhalinijaugamungkin dilakukankroamtografiduadimensi.isampingitu,masihadacara pengembangnlainnya,antaralainteknikganda,kromatografifungsional, dan teknik gradien. (13:421-422)Kromatografiplanaradalahsatu-satunyateknikkromatografi dimanakromatografiduadimensidapatdilakukan.nimerupakanalat pemisahanyangbaikdancukupseringdiliriksebagaisuatuprosedur untukdilakukan.Sayangnyakebanyakanpemisahanduadimensi dahulunya telah melibatkan pemisahan kurang lebih 20 jenis asam amino padaselulosaatausilikagel,dimanaprosedurnyamemakanwaktu seharianuntukdilakukandanhanyasatusampelperlempengyangbisa dianalisadalamsatuwaktu.Hasilnyaadalahsuatukromatogramseperti cetakanjari,mengidentifikasinodadenganmembandingkannyadengan standarsangatmemakanwaktudanharusdilakukanterpisahpada kondisieluenyangsama.Bagaimanapunjuga,suatumetodetelah dikembangkan.ulunyaasamaminotelahdipisahkandengancaraini selama berabad-abad.alamhaluntukmendapatkanresolusiyangbaik,pentinguntuk memilih dua campuran pelarut yang berbeda, meskipun dengan kekuatan pelarut yang samaini cukup sulit tetapi penting. (15:115) Gambar mekanisme KLT 2 dimensi KLT 2 arah atau 2 dimensi ini bertujuan untuk meningkatkan resolusi sampelketika komponen-komponensolutemempunyaikarakteristikkimia yanghampersama,sebagaimanadalamsampelasam-asamamino. Selainitu,2sistemfasegerakyangsangatberbedadapatdigunakan secaraberurutanpadacampurantertentusehinggamemungkinkanuntik melakukanpemisahananalityangmempunyaitingkatpolaritasyang hamper sama. KLTduadimensidilakukandenganmelakukanpenotolansampeldi salahsatusudutlapisanlempengtipisdanmengembangkannya sebagaimanabiasadenganeluenpertama.Lempengkromatografi selanjutnyadipindahkandarichamberpengembangdaneluendibiarkan menguapdarilempeng.Selanjutnya,lempengdimasukkandalam chamber yang menggunakan eluen kedua sehingga pengembangan dapat terjadipadaaeahkeduasehinggapengembangndapatterjadipadaarah keduayangtegaklurusdenganarahpengembangnyangpertama. Suksesnyapemisahantergantungpadakemampuanuntukmemodifikasi selektifitas eluen kedua dibandingkan dengan selektifitas eluen. (10:51) Padateknikganda,setelahpengembangan danpengeringanpelat kromatografidilakukanpengembangankedua,danuntukinidapat digunakanpelarutpengembangyangsamaatauberbeda.Setelehitu dilakukanprosespengembanganselanjutnyadanseterusnya.Melalui pengembangangandadenganfasemobilsamaatauberbedainidalam hal ekstrim akan dicapai hasil pemisahan yang lebih baik. (4:422) KLT2arahatau2dimensiinibertujuanuntukmeningkatkan resolusisampelketikakomponen-komponensolutmempunyai karakteristikkimiayanghampirsama,karenanyanilaiRfjugahampir samasebagaimanadalamasam-asamamino.Selainitu,2sistemfase gerakyangsangatberbedadapatdigunakansecaraberurutansehingga memungkinkanuntukmelakukanpemisahananalityangmempunyai tingkat polaritas yang berbeda.Sampelditotolkanpadalempenglaludikembangkandengansatu sistem fase geraksehingga campuran terpisah menurut jaluryangsejajar dengansalahsatusisi.Lempengdiangkat,dikeringkandandiputar90, dandiletakkandalambejanakromatografiyangberisifasegerakkedua, sehinggabercakyangterpisahpadapengembanganpertamaterletak dibagian bawah sepanjang lempeng, lalu dikromatografi lagi. (12:364-365) Untukkromatografilapistipisduadimensi,sampelditotolkanpada sudutlempengdandikembangkansepanjangsalahsatutepipiring. pelarutinikemudianmenguap,lempengdiputar90dalamarah orhtogonal.jikapelarutyangsamadigunakanuntukkedua perkembangan,kemudiansampeltersebutakandidistribusikandi sepanjang garis darisudut dimanalempeng itu terlihat ke sudut diagonal berlawanan. (16:536-537) alamkromatografiduadimensi,pengembangansampeladalah dengan melihat pada sudut pelat kromatografi dan dikembangkan dengan eluenpertama(dalamarahpertama).Setelahperkembanganini,eluen diuapkandarilempengtempatdiposisikansepanjangtepidaripelat kromatografi.Pelatinikemudiandiputarmelalui90danperkembangan selanjutnyadilakukandenganeluenkeduadaritepidenganbintik-bintik yangdipisahkanpadaeluenpertamamenujutepiberlawanan.campuran yang dapat didistribusikan pada seluruh permukaan pelat jika kedua eluen (atausistemkromatografi)menunjukkanperubahandramatisdalam selektivitas. (17:749) Kromatografiduadimensi.metodeinididasarkanpada pengembanganbeberapaeluenyanganalogdenganyangsebelumnya, tetapidenganperbedaanbahwalapisankuadratdigunakan,sampel diterapkandekatsalahsatusudut,danpengembangankeduadilakukan dalam arah tegak lurus dengan yang pertama . Metode ini cocok terutama untukpemisahancampurankompleksdarisenyawa.alampengaturan biasa, berbagai jenis sistem pelarut yang digunakan dalam masing-masing dariduaarah.Misalnyaseseorangdapatmenggunakan fasegerakasam padayangpertamadanuntukfasegerakkeduadapatmenggunakan pelarutyangakseptorelektrondandonorelektronataubahkandapat memilih untuk menggunakan mekanisme pemisahan yang berbeda dalam duaarah(misalnyapartisidanadsorpsi).Sifatinteraksidapatdiubah dengan mengubah komposisi fase diam. Kasuskhususdariduadimensikromatografiadalahteknik diagonal.alamteknikini,kromatogramdikembangkandengansistem pelarutyangsamadalamkeduadimensi.Zatyangtidakmengalami perubahankimiaselamakromatografiakanterletakpadadiagonaldari kromatogram.Metodeiniterutamadigunakanuntukkarakterisasilebih lanjutdaritempatdikromatogramdenganmelakukanujikimiatertentu, biologi, atau reaksi fotokimia antara dua perkembangan.(18:175-176) Kadang-kadang, khususnya dalam kasus kelompok besar senyawa kimiayangmiripstrukturdanbersifatsepertiasamamino,nilai-nilaiRf terlaludekatbersama-samauntukmemberikanpemisahanyangbaik menggunakansalahsatuteknikpengembangandimensilinier.alamhal ini,resolusilebihbaikdapatdiperolehdenganpengembangandua dimensi,yaitusuatuteknikyangdikembangkanolehMartin,yang mempekerjakansistemeluankeduayangdijalankanpadasudutketat untukyangpertama.Sampeldapatdilihatdengancarayangnormaldan dikembangkandengantepiakhirdalamkontakdengansistempelarut pertama.Pelatinikemudiandibiarkankering.Kemudiandikembangkan dengan pelarut kedua pada sudut kanan ke tepi pertama dari pelat dalam pelarut.imanakomponenmurnidaricampuran tidaktersediaatautidak diketahuimakadiperolehkromatogramdapatberfungsisebagaisidikjari atau peta dalam mengidentifikasi dan karakterisasi sampel. (19:67-68) Keuntungan dari KLT 2 di mensiadalah:1.Akanmeningkatkanresolusisampelketikakomponen-komponen solutmempunyaikarakteristikkimiayanghampirsama,yangnilai Rfnyajugahampirsama,karenadigunakankertasyangluasdandi elusi lebih lanjut dengan membaliknya 90o. 2.Karenadigunakan2sistemfasegerakyangsangatberbedadapat digunakansecaraberurutanpadasuatucampurantertentusehingga memungkinkanuntukmelakukanpemisahananalityangmempunyai tingkat polaritas yang berbeda. 3.Memberikanfleksibilitasyanglebihbesar,dalamhalmemilihfase gerak. 4.Proseskromatografidapatdiikutidenganmudahdandaatdihentikan kapan saja. 5.Semua komponen dalam sampel dapat dideteksi. 6.Karenamenggunakantekni kelusilebihl anjut,makahasilprof il bi salebih di opti masi pemi sahannya.(20) Padamultieluen,pengembanganinidilakukandengan menggunakankomposisifasegerakyangberbeda-beda.Lempengyang berisianalitdapatdimasukkankedalambejanakromatografiyangbeisi fasegeraktertentulalukomponenfasegerakselanjutnyaditambahkan seditik demi sedikit ke dalam bejana dan daduk sampai homogen. Tujuanutamasisteminiadalahuntukmengubahpolaritasfase gerak.Meskipundemikianuntukmemperolehkomposisifasegerakyang reprodusibel sangatlah sulit sehingga teknik kromatografi ini kurang begitu popular. (12: 365-366) Pada multi eluen, kromatogram berulang kali dikembangkan di arah yang sama dan dengan demikian resolusi lengkap dari dua atau lebih zat dengan nilai Rf yang sangatserupa dapat diperoleh. Sebagai fase gerak, seseorangdapatmenggunakanbaiksistempelarutyangsamaatau sistem pelarut yang berbeda. Modifikasi yang sering digunakan dari teknik iniadalahproseduryangbertahap,dimanaperkembanganpertama berjalanjarakpendekdarisatudetik.Pengembanganpertamadengan fasegeraklebihpolarmemisahkanzat-zatyanglebihpolar,sedangkan zat yang kurang polar bermigrasi dengan pelarut lainnya. Zat kurang polar kemudiandipisahkandalampengembangankeduadenganfasegerak kurang polar. (18:175) Alternatif prosedur elusi selanjutnya dapat diubah: misalnya, sistem pelarutyangberbedadapatdimanfaatkandanpelarutdiizinkanuntuk bermigrasikediperluassecaraberbeda.Penggunaansekuensialdari serangkaianeluendariperbedaankekuatanelutropikdapatdigunakan untukpemisahancampuranpolaritas.Tergantungpadasifatcampuran baikserimeningkatkanataumenurunkankekuatanpelarutdapat digunakan.Pendekatanterakhirinidisebutpembangunanbertahap. Keduaprosedurpengembanganmelengkapiteknikgradiendan menawarkan keuntungan sebagai berikut: -Meningkatkan efisiensi karena memusatkan atau rekonsentrasi dari tempat analit pada masing-masing berjalan -eteksi ditingkatkan karena zona terpisah lebih kecil -Pemisahan jangkauan yang lebih luas pada polaritas analit. (19:68) KLT2dimensibiasanyadikombinasikandenganpengembangan multieluenagarmemperolehbeberaparuteyangmenjanjikanyang harus mengarahpadaperbaikannyatadalamkromatografiplanardalamwaktu dekat. (21:183) Kromatografimultieluendiperlukansebelumfraksiaktifdapat terkonsentrasikekeadaankemurnian.Tekniklainsepertikromatografi lapistipispreparatif,kromatograficairkinerjatinggi.Elektroporesisdan kristalisasimungkindiperlukanpadatahapakhirisolasisenyawamurni. (2:77). Tabel data elutropic pelarut. (3:72) BAB III METODE KERJA III.1AIat dan Bahan III.1.1AIat Alat-alat yang digunakan antara lain batang pengaduk, botol coklat , chamber,gegep,gelasukur,lampuUV254dan366nm,oven, penyemprotKLTatausprayer,penggaris,pensil,pinset,pipettetesdan pipet skala, dan serta vial. III.1.2Bahan Bahan-bahanyangdigunakanantaralainaluminiumfoil,H2SO4,hasil isolate pada fraksi C21 sampel laut spons Aaptossp, lempeng silika gel GF 254, pelarut etil asetat, kloroform, metanol, pipa kapiler, dan tissue. III.2Cara Kerja 1.KLT MuIti EIuen a. isiapkan alat dan bahan. b. itotolkanisolatpada3lempengKLTyangberbeda(ukuran2x8 cm). c.Padamasing-masinglempengdimasukkankedalamchamber yang berisi eluen yang berbeda-beda. d. ibiarkanlempengterlelusisempurnakemudiandiangkatdan dikeringkan. e. iamatinodayangmunculdengansinarUV254dan366nm serta dengan penyemprotan H2SO4 2.KLT 2 dimensi a.isiapkan alat dan bahan.b.itotolkanisolatepadasalahsatusisilempengdengan ukuran 20x20 cm atau 10x10 cm.c.dimasukkankedalamchamberyangtelahdijenuhkaneluen yang pertama.d.ibiarkanlempengterelusisempurnakemudiandiangkatdan dikeringkan.e.iputar90kemudiandimasukkankembalikedalamchamber yang berisi eluen yang kedua.f.ibiarkanlempengterlelusisempurnakemudiandiangkatdan dikeringkan.iamatinodayangmunculdengansinarUV254 dan 366 nm serta dengan penyemprotan H2SO4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV. 1HasiI LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

MetanoI:EtiI Asetat (1:2) UV 366 nm (Fraksi C22) LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

MetanoI:EtiI Asetat (1:2) Dragendorf (Fraksi C22) LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

MetanoI:EtiI Asetat (1:1) UV 254 nm(Fraksi C21 & C22) LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

MetanoI:EtiI Asetat (1:2) UV 366 nm (Fraksi C21) LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

MetanoI:EtiI Asetat (1:2) UV 254 nm (Fraksi C21) LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

MetanoI:EtiI Asetat (1:1) Dragendorf (Fraksi C21&C22) LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

MetanoI:EtiI Asetat (1:1) UV 366 nm (Fraksi C21&C22) LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

MetanoI:EtiI Asetat (1:2) UV 254 nm (Fraksi C22) LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

KLTP (UV 366 nm) LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

KLTP (Proses EIusi) LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

KLTP (UV 254 nm) LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

KLTP (HasiI EIusi) LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

KLTP (H2SO4) LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

KLTP (UV 366 nm) LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

KLTP (UV 254 nm) LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

KLTP (H2SO4 dan Dragendorf) IV.2Pembahasan KLTduaarahatauduadimensiialahcarayangmemungkinkan pemakaian lapisan penjerap yang lebih luas untuk memisahkan campuran yang mengandung banyak komponen. Selain itu, dua sistem pelarutyang sangatberbedadapatdipakaisecaraberurutanpadacampurantertentu, jadimemungkinkanpemisahancampuranyangmengandungkomponen yang kepolarannya sangat berbeda. SedangkanKLTmultieluenpadaprinsipnyasamadengan kromatografilapistipisbiasa.Metodeinidigunakanuntukmenguji kemurnian hasil isolasi yang diperoleh. Biasanya digunakan 3 jenis variasi eluen yang berbeda. Pada praktikum ini dilakukan percobaan KLT dua dimensi dan multi eluen.SampelyangdigunakanadalahsampellautAaptossphasildari KLTP yang diperoleh hasil pita sebanyak 2, yang disebut ekstrak C21 dan ekstrak C22. Ekstrakyangditotolkanpadalempengdibuatdalamkonsentrasi yangrendah,karenajikakonsentrasinyaterlalupekat,makaakan diperolehnodayangberekoratauyangbertumpuk.Selanjutnyalempeng dielusidalamchamberyangtelahjenuh.Penjenuhanchamberini dimaksudkanagarproseselusidarieluenhanyaberasaldarieluendari dasarchamberdanbukandarieluenyangmenguapjikachambertidak jenuh. Chamber akan diketahui jenuh bila kertassaringyang dimasukkan kedalamchambertelahbasah.Lempengdimasukkandalamchamber denganmenggunakanpinsetdenganposisiberdiridengankemiringan kuranglebih50 iusahakantempatpenotolansampeltidakterendam dengan eluen. Setelahlempengdielusi,dikeluarkandarichamberkemudian dibiarkanhinggamengering.Selanjutnyanoda-nodapadalempeng diamatidibawahlampuUV366nmdankemudiandisemprotdengan H2SO4 10%dankemudian dipanaskandiataspemanas hinggatampak nodapadalempeng.PenampakannodapadalampuUV366nmadalah karenaadanyadayainteraksiantarasinarUVdenganguguskromofor yangterikatolehausokromyangadapadanodatersebut.Fluoresensi cahayayangtampakmerupakanemisicahayayangdipancarkanoleh komponentersebutketikaelektronyangtereksitasidaritingkatenergi dasarketingkatenergiyanglebihtinggikemudiankekeadaandasarsambilmelepaskanenergi.Energiinilahyangmenyebabkanperbedaan fluoresensiwarnayangdihasilkanolehtiapnoda.Sedangkan penampakan noda oleh H2SO4 10 % adalah karena asam sulfat ini bersifat reduktorsehinggadapatmemutuskanikatanrangkapyangakan mengakibatkanpergeseranpanjanggelombangkearahyanglebih panjang sehingga dapat terlihat oleh mata Konsentrasiasamsulfatyangdigunakanadalah10%,karenajika konsentrasinyaterlalurendahmakakemampuanpemutusanikatannya tidak maksimal. Proses pemanasan dimaksudkan untuk membantu proses pemutusan ikatan rangkap oleh asam sulfat. Warna noda yang tampak dari hasil pengamatan dengan lampu UV 366nmdenganH2SO410%berbedawalaupundengannilaiRfyang sama.Halinidikarenakanolehemisiyangdipancarkanberbedapada saat elektron tereksitasi ke keadaan dasar. Mula-mulahasilkerokandarilempengKLTPdirendamdengan metanoldankloroformP.Adenganperbandingan1:1selama5menit, PerendamandenganmetanoldankloroformP.A,karenapelarutini merupakanpelarutmurniyangbebasdariairdanbahanpengotor, sehinggatidakakanmerusakataumengganggusenyawayangterdapat pada sampel. Setelah itu disentrifuge selama 15 menit untuk memisahkan silika dan ekstrak. Hasil dari sentrifuge ini kemudian ditampung dalam vial dan diuapkan. Padapercobaanini,digunakanfasediamberupasilicageldan denganmenggunakaneluenmetanol:etilasetat=1:1daneluenetil metanol : etanol, yaitu 1:2.Untukpengerjaanmultieluen,ekstrakyangtelahdisentrifius kemudiandilarutkandengankloroform.igunakankloroformkarena pelaruttersebutbaikuntukpenotolanpadalempengsebabmemenuhi syaratpelarutyangbisadigunakanuntukmelarutkanekstrakdanmudah menguap.Setelahekstrakdilarutkan,kemudianekstrakditotokanpada lempengsilicageldandimasukkankedalamchamber,yangsebelumnya telahdibuatperbandinganeluenditiap-tiapchamberdenganmenggunakan perbandingan eluen metanol : etil asetat, yaitu 1:1 dan 1:2 dantelahdijenuhkan.Pemilihanelueninimewakiliperbandinganeluen polar dan non polar yang perbedaan kepolarannya hanya berbedasedikit antara eluen yang satu dengan eluen yang lainnya. igunakantigaeluenyangperbedaantingkatkepolarannya berbedasedikitiniagarbisadilihatpergerakannodaatauhasildari elusinya, apakah noda yang ingin dibuktikan tunggal atau tidak bisa dilihat kenaikannyasedikitdemisedikitsehinggajelashasilnya.Eluen-eluen yangdigunakantidakbolehmemilikitingkatkepolaranyanglebihtinggi dari eluen yang digunakan pada saat proses KLTP. Namun, perbandingan eluen yang satu dengan lainnya saling berdekatan.Padapercobaanini,eluenyangdigunakanhanyadua,yang mewakilisenyawanonpolaryaitueluenmetanol:etilasetatdengan perbandingan1:2danyangmewakilisenyawapolaryaitueluenmetanol dengan perbandingan 1:1.Setelah terelusi denganmenggunakan eluen dari non polar hingga polar,dilihatpenampakannodanyapadaUV254dan366nmserta dengan penyemprotan H2SO4. Padapercobaanini,hasilyangdiperolehpadamasing-masing ekstrakC21danC22,denganperbandinganeluenmetanol:etilasetat, yaitu1:1dan1:2diperolehhasilbahwaekstrakC21danC22 mengandung satu noda. UntukKLTduadimensi,disiapkanalatdanbahannya,dilarutkan ekstrakdengankloroform,laluditotolkanpadalempengyangsudah diaktifkandandibuatperbandinganeluen.Kemudiandielusihinggabatas atas,setelahmencapaibatasataskeluarkandankeringkan.Setelahitu putar90danmasukkankembalilempengkedalamchamberdengan menggunakanperbandinganeluenkedua,setelahmencapaibatasatas keluarkandankeringkan.Lihatnoda yangtampakpadaUV254dan366 nm serta dengan penyemprotan H2SO4. Fungsidaridiputarnya90agarpitapemisahandarihasilelusi pertamaterletakpadabagianbawahlempengdengantujuanagarpada saatelusiyangkeduadiperolehpemisahanpitadenganarahyang berbedadaripemisahanpertama.Fungsilaindaridiputarnya90agar hasil elusi yang pertama menjadi titik awal pengelusian untuk yang kedua. Jikapadapengamatanmenunjukkandarikeduakaliproseselusiyang dilakukanterdapatsatubercaktunggal,makadapatdikatakanbahwa bercak tersebut merupakan senyawa tunggal. BAB V PENUTUP V.1. KesimpuIan arihasilpercobaandiperolehhasil,yaitu,padapercobaan kromatgrofimultieluendiperolehhasilbahwanodayangdidapatkan adalah satu, V.2. Saran Asistenagarlebihsabardansemangatdalammembimbing praktikan DAFTAR PUSTAKA 1.Anonim.2000.!o7i107a.iaksesdari http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/htm.iaksestanggal30November 2011 2.Munro,M.,H.,G.,Blunt,J.,W.,umdei,E.,J.,Hickfords.J.H., Lill,R.E.,Shangxiao,li,Battershill,C.,N.,anduckworth,A.R., 1999,Th0/iscov07yan//0v0lopm0nto1ma7in0compo:n/swith pha7mac0:ticalpot0ntialJo:7nalo1biot0chnology,Elsevier, Amsterdam. 3.BhakuniandRawat.2005.Bioactiv0Ma7in0Nat:7al!7o/:cts.New elhi : Anamaya Publisher 4.Alam,Gemini,dkk.2011.!0n:nt:n!7ati:mIsolasiS0nyawa Bioati1. Makassar : UNHAS 5.Proksch,P.,2005,Isolationan/St7:ct:70El:ci/ationo1S0con/a7y M0tabolit0s17omMa7in0Sponsan/aMa7in0/07iv0/F:ng:s, Qsseldorf 6.AntonTimur,2008,Maalah:!07anIlm:K0la:tan/alam !0mbang:nanIn/on0sia!ot0nsiObat/a7iLa:tN:santa7a, FakultasPerikanandanlmuKelautanUniversitasiponegoro, Semarang. 7.Munifa,.;Wikanta,T.danNursid,M.,2008,Spons:biotala:t p0nghasils0nyawabioati1yangpot0nsial,Laboratorium BioteknologiKelautan,PusatRisetPengolahanProdukdanSosial-Ekonomi Kelautan dan Perikanan.

8.Bergquist, P.R., 1978 Spong0s, Hutchinson and Company, London

9.Hooper,J.N.A.,2002,Spong:i/0:g:i/0tosponscoll0ctionan/ i/0nti1ication, Queensland Museum, South Brisbane. 10.Rohman, Abdul. 2009. K7omatog7a1i Unt: Analisis Obat. Yogyakarta : Graha lmu. 11.Yazid,Eisten.2005.KimiaFisiaUnt:!a7am0/is.Yogyakarta: Penerbit Andi 12.bnu Gholib Gandjar. Abdul Rahman. 2008. Kimia Fa7masi Analisis.Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 13.Roth, Hermann J. 1998. Analisis Fa7masi. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press 14.Rahim, Abdul, dkk. 2011. !0n:nt:n !7ati:m Fitoimia.Makassar : UNHAS 15.Smith,R.M,dkk.ThinLay07Ch7omatog7aphy:AMo/07n!7actical App7oach 16.Poole,ColinF.2003.Th0Ess0nc0o1Ch7omatog7aphy.London: British Library 17.Wilson,an.2009.Han/booo1M0tho/san/Inst7:m0ntationin S0pa7ation Sci0nc0. New York : L Elsevier Ltd 18.Heftmann, E. 1983. Jo:7nal o1 Ch7omatog7aphy Lib7a7y Vol:m0 22A. New York : L Elsevier Ltd 19.Braithwaite,AandSmith,F.J.1999.Ch7omatog7aphicM0tho/s. Netherlands : Kluwer Academic Publishers 20.Anoni m.K7omatog7a1i Lapi sTipi s. i aksesdari:http://lansida. com/2010/06/ klt -kromatograf i-lapi s-tipi s-t l c-thin.html.iakses pada tanggal 30 November 2011 21.Mondello,Lurgi,dkk.2002.M:lti/im0nsionalCh7omatog7aphy. London : Wiley SKEMA KERJA a.M:lti El:0n Ekstrak ilarutkan dengan CHCl3 isiapkan perbandingan eluen metanol : etil asetat = 1 : 1 metanol : etil asetat = 1 : 2 itotolkan pada lempeng ielusi dengan ketiga eluen yang telah disiapkan ilihat pada UV 254 nm dan UV 366 nm b.KLT :a im0nsi Ekstrak ilarutkan dalam CHCl3 isiapkan eluen itotolkan pada lempeng ielusi hingga batas atas iputar 90o ielusi lagi hingga batas atas dengan eluen yang berbeda tingkat kepolarnnya dari eluen yang pertam ikeluarkan dari chamber ikeringkan ilihat pada UV 254 nm dan UV 366 nm