2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

download 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

of 22

Transcript of 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    1/22

    20

    BAB 3

    DRY EYE SYNDROME (KERATOKONJUNGTIVITIS SICCA)

    3.1 DefinisiDry Eye Syndrome

    Definisi menurut Subcommittee National Eye Institute/Industry Dry Eye

    Workshop 2007 dry eye syndromemerupakan sindroma mulfikator air mata dan

    permukaan ocular yang menyebabkan penderita merasa tidak nyaman, gangguan

    penglihatan, dan instabilitas air mata yang bisa menyebabkan kerusakkan pada

    permukaan bola mata yang disertai dengan peningkatan osmolaritas air mata dan

    peradangan permukaan bola mata.

    Istilah sindroma dry eye mewakili kelompok keadaan yang bermacam

    macam dikarakterisasikan oleh adanya ge!alage!ala ketidaknyamanan okular dan

    berhubungan dengan penurunan produksi airmata dan"atau abnormalitas

    penguapan airmata yang sangat cepat.

    #ata kering atau dry eye adalah suatu keadaan keringnya permukaan

    kornea dan kon!ungti$a yang diakibatkan berkurangnya produksi komponen air

    mata %musin, akueous, dan lipid& %''( IDI, 2013&.

    (erusakan pada permukaan okular merupakan akibat dari penurunan

    produksi akueus lapisan airmata %aqueous tear deficiency, )*D& atau penguapan

    airmata yang berlebihan %evaporative tear dysfunction, +*D&.

    3.2 +pidemiologiDry Eye Syndrome

    #ata kering atau dry eye merupakan salah satu gangguan yang sering pada

    mata. 're$alensi insiden sindroma dry eye sekitar 1030 dari populasi dan

    meningkat dengan usia, mengenai sekitar - populasi dewasa selama dekade

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    2/22

    21

    keempat kehidupan, meningkat hingga 101- pada dewasa diatas usia - tahun.

    (ebanyakan penelitian epidemiologis menun!ukkan adanya pre$alensi yang lebih

    tinggi pada wanita sekitar /0. ampai saat ini, sindroma dry eye tampaknya

    timbul dengan pre$alensi yang sama pada semua ras dan kelompok etnik.

    're$elensi dry eye syndrome di )sia terutama pada pasien usia lan!ut dan

    wanita. Di )merika erikat didapati 3.2 !uta wanita menderita dry eye syndrome

    berbanding seramai 1. !uta pada lelaki. Ini berhubungan dengan pengaruh

    hormone seksual, dimana melibatkan hormone androgen. Ia bersesuaian dengan

    pre$elensi dry eye syndrome meningkat sesuai penambahan usia dimana hormone

    androgen semakin berkurang sesuai peningkatan usia. 'ada wanita menapouse

    lebih ramai yang menghidapi dry eye syndrome. 'ada penelitian !uga mendapati

    angka ke!adian dry eye syndrome meningkat pada wanita menaupose yang

    mengambil subtitusi hormone estrogen dan testosterone sebanyak .7

    berbanding wanita menapouse yang tidak mengambil sebanrang terapi

    penggantian hormone.

    3.3 +tiologiDry Eye Syndrome

    (ondisi yang ditandai dengan hipofungsi kelen!ar lakrimal sehingga

    produksi air mata berkurang oleh karena

    (ongenital Disautonomia familial %sindrom ileyDay&, aplasia

    kelen!ar lakrimal %alakrima kongenital&, displasia ektodermal

    Didapat penyakit sistemik %indrom !ogren, sklerosis sistemik

    progresif, sarkoidosis, leukemia, limfoma, amiloidosis,

    hemokromatosis& infeksi %parotitis& cedera %pengangkatan secara

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    3/22

    22

    bedah atau kerusakan kelen!ar lakrimal, radiasi, luka bakar

    kimiawi& medikasi %antihistamin, antimuskarinik, penyekat beta

    adrenergik& dan bisa !uga karena neurogenik %paralisis ner$us

    facialis&

    'erubahan komposisi air mata

    Defisiensi musin a$itaminosis ), indrom te$en4ohnson,

    pemfigoid okular, kon!ungti$itis kronik %trakoma&, luka bakar

    kimiawi, medikasi %antihistamin, antimuskarinik, penyekat beta

    adrenergik, bahan pengawet tetes mata&, obat tradisional %kermes&

    Defisiensi lipid parut tepian palpebra, blefaritis

    'enyebaran film air mata yg kurang sempurna akibat dari

    (elainan palpebra defek, koloboma, ektropion atau

    entropion, keratinisasi tepian palpebra, kurang atau tidak

    adanya berkedip %gangguan neurologik, hipertiroidisme,

    lensa kontak, keratitis herpes simpleks, lepra&, lagoftalmus

    %lagoftalmus nokturnal, hipertiroidisme, lepra&

    (elainan kon!ungti$a pterigium, simblefaron

    'roptosis

    +fek lingkungan %udara yang memiliki kelembaban rendah serta berangin&

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    4/22

    23

    5ambar 3.1 (etidakseimbangan Tear FilmpadaDry Eyes Syndrome

    3.6 aktor esikoDry Eye Syndrome

    8sia, makin lan!ut usia semakin tinggi angka ke!adiannya.

    'enggunaan komputer dalam waktu lama.

    'enyakit sistemik, seperti sindrom !ogren, sklerosis sistemik progresif,

    sarkoidosis, leukimia, limfoma, amiloidosis, hemokromatosis.

    'enggunaan lensa kontak.

    5ambar 3.2 'emakaian 9ensa (ontak

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    5/22

    24

    3.- (lasifikasiDry Eye Syndrome

    3. #anifestasi (linisDry Eye Syndrome

    'asien dengan dry eyes paling sering mengeluh tentang sensasi gatal atau

    berpasir %sensasi benda asing&. 5e!ala umum lainnya adalah gatal, sekresi mucus

    berlebihan, lakrimasi berlebihan, sensasi terbakar, pedih, fotosensiti$itas %silau&,

    merah, sakit atau nyeri %bila berada pada lingkungan tertentu berangin, panas,

    terang, kelembaban rendah"kering, atau saat membaca&, terkadang hingga disertai

    penglihatan kabur dan sulit menggerakkan palpebra. *emuan pada pemeriksaan

    mata pada kebanyakan pasien menun!ukkan tampilan yang nyatanyata normal

    terkadang mata tampak kering dan merah !ika disertai iritasi. :iri yang paling

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    6/22

    25

    khas pada pemeriksaan slit lamp adalah terputus atau tiadanya meniskus air mata

    di tepian palpebra inferior. ;enangbenang mucus kental kekuningkuningan

    %foamy tears& kadangkala terlihat dalam forniks kon!ungti$a inferior. 'ada

    kon!ungti$a bulbi tidak tampak kilauan yang normal %kusam& dan mungkin

    menebal, edema dan hiperemik. (adang !uga dapat disertai dengan erosi kornea.

    +pitel kornea terlihat bertitik halus pada fissura interpalpebra. elsel

    epitelkon!ungti$a dan kornea yang rusak terpulas dengan bengal rose 1 dan

    defek padaepitel kornea terpulas dengan fluorescein. 'ada tahap lan!ut

    keratokon!ungti$itis sicca tampak filamenfilamen dimana satu u!ung setiap

    filamen melekat pada epitel kornea dan u!ung lain bergerak bebas. 'ada pasien

    dengan sindrom s!orgen, kerokan dari kon!ungti$a menun!ukkan peningkatan

    !umlah sel goblet. 'embesaran kelen!ar lakrimal kadangkadang ter!adi pada

    sindrom s!orgen.

    3.7 DiagnosisDry Eye Syndrome

    Diagnosis berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan oftalmologi.

    Diagnosis dry eye syndrome adalah berdasarkan riwayat per!alanan penyakit,

    ge!ala klinis yang dirasakan, beberapa tes penun!ang yang sesuai dengan

    ketersediaan dan keperluan.

    3.< 'emeriksaan isik dan 'enun!angDry Eye Syndrome

    *es diagnostik dilakukan untuk pre$ensi komplikasi yang lebih !elek serta

    pada penderita yang mempunyai risiko tinggi. ;eberapa tes bisa di!alankan untuk

    membantu diagnosis dry eye sindrome.

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    7/22

    26

    ;eberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan adalah seperti

    a Slit lamp

    'ada pemeriksaan dengan slit lampdidapatkan dilatasi pembuluh darah

    kon!ungti$a dan in!eksi perikornea. :iri khas pada pemeriksaan ini adalah

    terputus atau tiadanya meniscus air mata di tepian palpebral inferior.

    ;enang benang mucus kental kekuningan kadangkadang terlihat dalam

    forniks kon!ungti$a inferior. 'ada kon!ungti$a bulbaris tidak tampak

    kilauan yang normal dan mungkin menebal,edema, dan hiperemis.

    b. 8!i schirmer tanpa anestesi. *es ini dilakukan dengan memasukkan

    kertas strip chimer %kertas saring =hartman >o. 61& ke dalam culde

    sac kon!ungti$a inferior pada batas sepertiga tengah dan temporal dari

    palpebral inferior. ;agian basah yang terpapar diukur lima menit setelah

    dimasukkan. Jumlah pembasahan dapat diukur untuk

    mengetahui jumlah produksi akuos. 'an!ang bagian basah kurang

    dari 10 mm tanpa anestesi dianggap abnormal. Terdapat berbagai

    macam cara melakukan tes Schirmer. Tes sekresi basal

    !asal secretion test! dilakukan setelah diteteskan anastetik

    topikal. "ertas strip tipis lebar 5 mm# panjang 35 mm!

    diletakkan pada pertemuan antara pertengahan dan 1$3

    lateral palpebra in%erior untuk meminimalisasi iritasi pada

    kornea selama tes berlangsung. Tes ini dapat dilakukan

    dengan mata tertutup ataupun terbuka# meskipun

    beberapa ahli merekomendasikan dengan mata &ang

    tertutup untuk membatasi e%ek dari berkedip. 'eskipun

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    8/22

    2(

    pengukuran normal cukup ber)ariasi# pemeriksaan &ang

    telah diulang dengan hasil pembasahan * 5 mm dengan

    anastesi# dapat merupakan sugesti &ang besar terhadap

    de+siensi lapisan akuos# sedangkan 5,10 mm masih

    meragukan. Tes Schirmer -# dimana cara pemeriksaann&a

    serupa dengan tes sekresi basal namun dilakukan tanpa

    anastetik topikal# mengukur keduan&a baik basal sekresi

    dan reeks sekresi dikombinasikan. /embasahan * 10 mm

    setelah 5 menit merupakan diagnostik untuk de+siensi

    lapisan akuos. Tes Schirmer -- &ang mengukur reeks

    sekresi# dilakukan dengan cara &ang serupa tanpa

    anastetik topikal. amun setelah kertas +lter diletakkan

    pada %orniks in%erior# aplikator dengan ujung kapas

    digunakan untuk mengiritasi mukosa nasal. /embasahan *

    15 mm setelah 5 menit konsisten dengan adan&a de%ek

    pada reeks sekresi.

    5ambar 3.3 Schirmer Test

    c. Tear film break up time T! adalah indeks dari stabilitas

    lapisan airmata pre korneal. Tes ini berguna untuk menilai

    stabilitas air mata dan komponen lipid dalam cairan air

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    9/22

    2

    mata# diukur dengan meletakkan secarik kertas

    beruorescin di konjungti)a bulbi dan meminta penderita

    untuk berkedip beberapa kali kemudian berhenti. apisan

    air mata kemudian diperiksa dengan bantuan caha&a &ang

    luas dan +lter cobalt cobalt blue filter& pada slitlamp#

    sementara penderita diminta tidak berkedip. Selang aktu

    sampai munculn&a titik,titik kering atau garis,garis hitam

    &ang mengindikasikan daerah dry eye akan timbul &ang

    pertama dalam lapis uorescin kornea adalah break up

    time. ormaln&a lebih dari 15 detik. Selang aktu akan

    memendek pada mata dengan de+siensi lipid pada air

    mata.

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    10/22

    2

    5ambar 3.6 ;8* pada mata normal dan mata kering

    d. 8!i ferning mata

    Dilakukan untuk meneliti mukus kon!ungti$a yang dilakukan dengan

    mengeringkan kerokan kon!ungti$a di atas kaca obyek bersih.

    'ercabangan seperti pohon %fernin"& yang tampak secara mikroskopis

    terlihat pada mata normal. 'ada pasien kon!ungti$itis yang menimbulkan

    parut %pemfigoid mata, sindrom te$en4ohnson, parut kon!ungti$a difus&,

    percabangan mukus tersebut berkurang atau hilang.

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    11/22

    30

    5ambar 3.- ). 5ambaranfernin"pada dry eyedan pada mata normal, ;. 8!i

    ferning pada mata

    e. itologi impresi

    itologi impresi adalah cara menghitung densitas sel goblet di permukaan

    kon!ungti$a. 'ada orang normal, populasi sel goblet tertinggi ada di

    kuadran infranasal. ?ilangnya sel goblet ditemukan pada kasus

    keratokon!ungti$itis sika, trakoma, pemfigoid okular dengan sikatriks,

    sindrom te$ens4ohnson, dan a$itaminosis ).

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    12/22

    31

    5ambar 3. 5ambaran sitologi pada dry eyedan pada mata normal

    f Tear meniscus

    7ilakukan dengan inspeksi tinggi tear meniscus antara bola

    mata dengan kelopak mata baah normal tinggin&a

    adalah 1#0 mm dan kon)eks!. Tear meniscus 0#25 mm atau

    kurang dianggap abnormal.

    5ambar 3.7 Tear #eniscuspada #ata >ormal

    g. 'emulasan fluorescein

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    13/22

    32

    #enyentuhkan kon!ungti$a denga secarik kertas kering berfluorescein

    adalah indikator yang baik untuk dera!at basahnya mata, dan meniskus air

    mata bisa terlihat dengan mudah. luorescein akan memulas daerahdaerah

    yang tidak tertutup oleh epitel yang tidak tertutup oleh lapisan musin yang

    mengering dari kornea %erosi kon!ungti$a dan terluka selain defek

    mikroskopis epitel kornea&.

    5ambar 3.< 'emulasan luorescein padaDry eye

    h. ose bengal staining dan lissamine green

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    14/22

    33

    /earnaan ini memiliki a+nitas terhadap sel epitel &ang

    telah mati dan mukus. 8ose bengal mearnai konjungti)a

    bulbi &ang terpapar# menghasilkan pola pearnaan &ang

    khas dari dua buah segitiga dengan dasarn&a di limbus.

    8ose engal lebih sensiti)e daripada uoresin. /earna ini

    akan memulas semua sel epitel &ang tidak tertutup oleh

    lapisan musin &ang mengering dari kornea dan

    konjungti)a. 9ilamen,+lamen dan plak pada kornea juga

    tampak lebih jelas dengan pearnaan ini. Satu kekurangan

    dari pearnaan dengan rose bengal ini adalah dapat

    men&ebabkan iritasi okular &ang dapat bertahan selama

    satu hari# khususn&a pada dr& e&e &ang berat. ntuk

    meminimalisasi iritasi &ang dapat terjadi diberikan han&a

    satu tetes kecil saja# namun penggunaan anastesi topikal

    tidak diberikan oleh karena dapat memberikan hasil positi%

    palsu. 8ose bengal dan hijau lissamine sama sensiti%n&a

    untuk pemulasan konjungti)a. "edua pearna itu akan

    memulas sel,sel non )ital &ang mengering dari konjungti)a

    dan sedikit dari kornea. Tidak seperti rose bengal# hijau

    lissamine tidak n&ata menimbulkan iritasi.

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    15/22

    34

    5ambar 3./ 'ewarnaan ose ;engal padaDry Eye

    5ambar 3.10 'ewarnaan 9issamine 5reen padaDry Eye

    i. @smolalitas air mata

    ?iperosmolalitas air mata telah dilaporkan pada keratokon!ungti$itis sika

    dan pemakai lensa kontak, dan diduga sebagai akibat berkurangnya

    sensiti$itas kornea. ;erbagai laporan menyebutkan bahwa

    hiperosmolalitas adalah hiperosmolalitas adalah u!i paling spesifik bagi

    keratokon!ungti$itis sika. (eadaan ini bahkan dapat ditemukan pada

    pasien dengan u!i chirmer dan pemulasan bengal rose yang normal.

    !. 'engu!ian kadar lisoAim air mata

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    16/22

    35

    )ir mata ditampung pada kertas chimer dan diu!i kadarnya dengan cara

    spektrofotometri 'enurunan kadar lisoAim pada air mata umumnya ter!adi

    pada awal per!alanan sindrom !ogren dan berguna untuk mendiagnosis

    penyakit tersebut.

    k. 9actoferrin air mata

    9actoferrin dalam air mata akan rendah pada pasien dengan hiposekresi

    kelen!ar lakrimal. 'erangkat pengu!i tersedia di pasaran.

    3./ 'enatalaksanaanDry Eye Syndrome

    #enurut Subcommittee National Eye Institute/Industry Dry Eye Workshop

    2007, terdapat banyak cara dapat dilakukan untuk terapi dry eye syndrome seperti

    a. 'elumas )ir #ata

    (arekteristik pelumas air mata adalah larutan hipotonik ataupun isotonic, larutan

    buffer yang mengandungi elektrolit, dan agen pengental. Dalam kandungan

    pelumas air mata harusnya

    ;ebas benAalkonium klorida %;)(&

    ;)( merupakan bahan yang paling sering di!umpai didalam pelumas yang bisa

    dibeli di toko. ;)( sangat berbahaya kepada mata !ika digunakan berlebihan

    kerana ia bisa menyebabkan kerusakan epitel kon!ungti$a dan kornea, serta bisa

    menyebabkan nekrosis epitel hingga ke lapisanlapisan dibawahnya.

    ;ebas disodium %+D*)&

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    17/22

    36

    +D*) !uga merupakan bahan yang sering ada didalam pelumas yang biasa dibeli

    di toko. 'enggunaan berlebihan bisa menyebabkan reaksi toksik kepada epitel

    kon!ungti$a dan kornea.

    #engandung elektrolit dan"atau ion

    (ehadiran elektrolit dan ion didalam pelumas dibuktikan dapat membantu

    perbaikkan kerusakan permukaan bola mata akibat dry eye. >atrium dan

    bikarbonat merupakan unsur paling penting dimana natrium bisa men!aga

    ketebalan kornea dan bikarbonat pula membantu penyembuhan lapisan epitel

    kornea yang telah rusak.

    #engandung cairan hipoosmotik

    'enderita dry eye mempunyai hyperosmolaritas. #aka cairan pelumas harusnya

    megandungi cairan hypoosmotik agar mata bisa kembali kepada kelemabapan

    normal.

    #engandung agen pengental

    )gen pengental diperlukan dalam air mata agar ia tetap stabil didalam bentuk

    tertentu, sama seperti komposisi sebenar air mata atau musin. >amun begitu,

    dengan adanya agen pengental didalam pelumas air mata, akan menyebabkan

    pandangan men!adi kabur, dimana semakin besar densitasnya semakin buram

    pandangan. )ntara agen pengental yang bisa digunakan adalah :arboBymethyl

    cellulose, 'oly$inyl alcohol, 'olyethylene glycol, 'ropylene glycol

    hydroBymethyl cellulose, ?ydroBypropyl cellulose, ?yaluronic acid.

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    18/22

    3(

    5ambar 3.12 'enggunaan tetes mata

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    19/22

    3

    b. #embaiki etensi )ir #ata

    *erdapat 2 penatalaksaan pembaikkan retensi air mata. Cang dapat dilakukan

    adalah dengan menggunakan punctal plugs yang bisa direabsorbsi atau non

    reabsorbsi. 'unctual plug ini dimasukkan ke dalam kanalikulus lakrimal agar air

    mata bisa mengalir dengan sempurna. Indikasi pemakaian adalah pada pasien dry

    eye dengan ge!ala, tes chirmer menun!ukkan hasil kurang -mm dalam - menit

    serta terdapat bukti bahwa ada kerusakan permukaan bola mata pada tes

    menggunakan pewarnaan seperti fluorescence.

    5ambar 3.13 'unctal plug yang dimasukkan ke dalam kanalikuli lakrimalis

    c. timulan )ir #ata

    ;eberapa agen farmakologis bisa men!adi stimulan kepada air mata agar

    mensekreksikan auoes atau mucus atau keduaduanya. #enurut percobaan klinis,

    diuafosol eye drop menun!ukkan hasil yang efektif pada pengobatan dry eye

    syndrome. ;agi agen lain masih didalam penelitian.

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    20/22

    3

    d. 'engganti )ir #ata ;iologis

    'engganti air mata biologis digunakan dengan mengambil dari badan sendiri

    melalui 2 sumber yaitu serum dan sali$a. 'enggantian menggunakan sali$a

    dilakukan dengan implantasi kelen!ar sali$a submandibular. >amun begitu,

    kelen!ar sali$a akan menyebabkan sekresi sali$a yang banyak lalu bisa

    menyebabkan edema kornea. #aka transplantasi ini hanya dilakukan pada pasien

    yang benarbenar mengalami defisiensi air mata dimana hasil tes chirmer 1mm

    atau kurang.

    e. *erapi )ntiInflamasi

    (urangnya sekresi air mata mungkin disebabkan reaksi inflammasi dimana sel

    inflamasi menyebabkan retensi di saluran air mata. )ntara antiinflamasi yang

    bisa digunakan adalah kortikosteroid, siklosporin, maupun tetrasiklin.

    f. atty )cid +ssential

    atty acid essential tidak disintesis oleh $ertebra seperti manusia

    melainkan didapatkan melalui makanan. 'engambilan essential fatty acid

    yang dilakukan penelitian mampu mempercepatkan penyembuhan iritasi

    okular adalah omega3%minyak ikan kod&, dan omega.

    g. #anagemen 9ingkungan

    aktor lingkungan seperti terpaparnya kepada cahaya matahari yang lama, berada

    didalam ruangan ): lama, harus dihindarkan agar air mata tidak mudah ter!adi

    penguapan. ekiranya peker!aan memerlukan melihat cahaya seperti

    menggunakan mikroskop, gunakan mikroskop dengan menurunkan sedikit tinggi

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    21/22

    40

    mata memandang untuk mengurangi pembukaan kelopak mata. 'astikan mata

    beristirahat sekurangnya - menit bagi setiap 30 menit beker!a. 8dara yang terlalu

    se!uk !uga bisa menyebabkan mata kering. ;agi yang tinggal di daerah sal!u,

    pakai goggle ketika keluar dari rumah dan menggunakan penutup mata ketika

    tidur, istirahat atau tidur cukup !uga dapat mengurangi keparahan dari mata

    kering.

    'enatalaksanaan lain yang dapat digunakan sebagai terapi dry eyes syndrome

    antara lain

    'emakaian salep mata saat tidur berupa $itamin ) topikal terkadang

    diperlukan karena $itamin ) dapat membantu mempercepat proses

    penyembuhan %epitelisasi& pada defek epitel kon!ungti$a dan kornea.

    )gen mukolitik %acetylcysteine 10& !ika penyebab dry eye adalah

    indrom !ogren.

    )ntibotik topikal !ika terdapat infeksi sekunder oleh bakteri, blefaritis,

    disfungsi kelen!ar meibom

    *indakan bedah %misal pada penyakit ;ellEs palsy diamana pasien sulit

    untuk melakukan gerakan membuka dan menutup mata bisa dilakukan

    lateral tarsorafi, pada pasien stroke bisa diberikan pemberat supaya mata

    bisa menutup &

    'ada pasien menopause dapat dipertimbangkan untuk terapi hormon.

    3.10 (omplikasiDry Eyes Syndrome

    'ada awal per!alanan mata kering, penglihatan sedikit terganggu. Dengan

    memburuknya keadaan, ketidaknyamanan sangat terganggu. 'ada kasus lan!ut,

    dapat timbul keratitis akibat iritasi kornea, ulkus kornea, penipisan kornea, dan

    perforasi. (adangkadang ter!adi infeksi bakteri sekunder dan berakibat parut

  • 7/26/2019 2.7 BAB 3 Dry Eye Dr Minggar Fix

    22/22

    41

    serta neo$askularisasi pada kornea yang sangat menurunkan penglihatan

    sehingga berdampak pada penurunan $isus. *erapi dini dapat mencegah

    komplikasikomplikasi ini.

    3.11 'rognosisDry Eyes Syndrome

    'rognosis pada umumnya adalah bonam, terkendali dengan pengobatan air mata

    buatan. ecara umum, prognosis dry eye syndrome baik sekiranya penatalaksaan

    cepat. >amun keterlambatan pengobatan bisa menyebabkan berlakunya

    komplikasikomplikasi pada struktur permukaan bola mata yang bisa

    menyebabkan penurunan $isus hingga kebutaan.