2

32
1. Yang termasuk proses respirasi a. ventilasi, dilusi, perfusi b. Ventilasi, perfusi, transportasi c. ventilasi, perfusi, difus d. ventilasi, difusi, perfusi e. semua di atas benar catatan : 3 tahap pernafasan - Ventilasi - Difusi - Perfusi 2. pada penderita PPOK, gangguan faal paru sebagai berikut a. gangguan obstruksi-restriksi b. gangguan restriksi c. gangguan perfusi d. gangguan obstruksi e. semua benar catatan: Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) :Penyakit paru yang dapat dicegah dan diobati ditandai oleh perlambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversibel, bersifat progresif dan berhubungan dg respon inflamasi paru thdp partikel atau gas yg beracun . Obstruksi saluran napas pada PPOK bersifat reversibel sebagian dan terjadi karena perubahan struktural pd saluran napas kecil yaitu : inflamasi, fibrosis, metaplasia sel goblet, dan hipertropi otot polos penyebab utama obstruksi jalan napas. Saluran nafas perifer mengalami obstruksi dan destruksi karena proses inflamasi dan fibrosis, lumen saluran nafas akan tertutup oleh sekresi mukus yang terjebak didalamnya akibat bersihan mukosilier kurang sempurna.

Transcript of 2

Page 1: 2

1. Yang termasuk proses respirasi

a. ventilasi, dilusi, perfusi

b. Ventilasi, perfusi, transportasi

c. ventilasi, perfusi, difus

d. ventilasi, difusi, perfusi

e. semua di atas benar

catatan : 3 tahap pernafasan

- Ventilasi- Difusi - Perfusi

2. pada penderita PPOK, gangguan faal paru sebagai berikut

a. gangguan obstruksi-restriksi

b. gangguan restriksi

c. gangguan perfusi

d. gangguan obstruksi

e. semua benar

catatan:

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) :Penyakit paru yang dapat dicegah dan diobati ditandai oleh perlambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversibel, bersifat progresif dan berhubungan dg respon inflamasi paru thdp partikel atau gas yg beracun.

Obstruksi saluran napas pada PPOK bersifat reversibel sebagian dan terjadi karena perubahan struktural pd saluran napas kecil yaitu : inflamasi, fibrosis, metaplasia sel goblet, dan hipertropi otot polos penyebab utama obstruksi jalan napas.

Saluran nafas perifer mengalami obstruksi dan destruksi karena proses inflamasi dan fibrosis, lumen saluran nafas akan tertutup oleh sekresi mukus yang terjebak didalamnya akibat bersihan mukosilier kurang sempurna.

Catatan amel : PPOK secara faal terbagi 2 :o Obstruktif : penyempitan saluran nafas (asma,PPOK {BRONKITIS DAN

EMFISEMA} ,bronkiektasis)o Penyempitan di parenkim paru : restriktif

3. Faktor risiko utama untuk PPOK adalah

Page 2: 2

a. merokok aktif

b. merokok pasif

c. polusi udara indoor/outdoor

d. infeksi saluran nafas berulang

e. semua benar

catatan : factor resiko PPOK

- INFEKSI SAL. NAFAS BAWAH BERULANG

- POLUSI UDARAo DALAM RUANGAN :

ASAP ROKOK, KOMPORo LUAR RUANGAN :

GAS KEND. BERMOTOR

DEBU,ASAP,KABUT o TEMPAT KERJA

BAHAN KIMIA, ZAT IRITAN

GAS BERACUN- ASAP ROKOK

o PEROKOK AKTIF & PASIF

4. perbedaan asma dan PPOK secara patologi anatomi

a. proses peradangan

b. sel inflamasi

c. kalau PPOK neutrofil, asma eusinofil yang meningkat

d. sel leukosit

e. semua salah

5. Faktor pencetus asma bronkial

a. allergen hirup

b. isna

c. polusi udara

d. … yang sensitive

e. semua di atas salah

catatan

Faktor predisposisi: o Atopy

Page 3: 2

o HRBo GENETIC

Faktor pencetus :o Indoor Allergens

Domestic mites Animal Allergens Cockroach Allergens Fungi

o Outdoor Allergens Pollens Fungi

o Occupational Sensitizers Faktor kontribusi :

o Respiratory infectionso Small size at birtho Dieto Air pollution

Outdoor pollutants Indoor pollutants

o Smoking Passive Smoking Active Smoking

6. Tujuan penatalaksanaan asma bronkial adalah

a. mencegah eksaserbasi akut

b. mengendalikan factor pencetus

c. menghilangkan penyakit

d. mengendalikan dan menghilangan gejala asma

e. salah semua

catatan tujuan penatalaksanaan asma :

MENGHILANGKAN/MENGENDALIKAN GEJALA ASMA

MENCEGAH EKSASERBASI AKUT

MEMPERTAHANKAN FAAL PARU SEOPTIMAL MUNGKIN

MENGHINDARI EFEK SAMPING OBAT

MENGUPAYAKAN AKTIVITI NORMAL

MENCEGAH KEMATIAN KARENA ASMA

7. Terapi PPOK di IRD

a. ---

b. kortikosteroid sistemik

c. drip aminofilin

d. terapi oksigen

Page 4: 2

e. semua benar (cek lagi)

catatan Terapi PPOK eksaserbasi akut :

IVFD Terapi oksigen : 2 – 3 l / min Bronkodilator à agonis ß2 +

antikolinergik(Neb) Aminofilin drips (0,5mg/ kgbb/jam)

Steroid intravena Antibiotika bila ada infeksi Ekspectoransia /mukolitik Antioksidan

9. klasifikasi asma menurut GINA 2010 adalah

a. asma persisten ringan, sedang, berat

b. asma akut berat

c. asma terkontrol, terkontrol sebagian, tidak terkontrol

d. asma akut sedang

e. semua jawaban salah

8/10. klasifikasi asma bronkial berdasarkan serangan adalah

a. asma ringan, sedang, berat

b. asma ringan, sedang, berat, mengancam jiwa

c. asma tak terkontrol

d. asma attack

e. semua salah

11. Kasus suspek avian influenza adalah bila ditemukan demam >38 C dan diikuti oleh satu atau lebih gejala di bawah ini

a. batuk

b. sesak nafas

c. leukopeni

d. semua di atas benar

Page 5: 2

e. semua di atas salah

catatan gejala klinis ai :

demam tinggi (≥ 380C)

batuk

sakit tenggorokan

sakit kepala

nyeri otot dan sendi

nyeri perut

muntah

diare

radang saluran pernapasan atas

lemas, lesu, letih

infeksi mata, radang telinga

kulit panas dan lembab

muka tampak merah

hidung à cairan

pneumonia (radang paru)

sesak napas

kelenjar getah bening membesar

DARI 5 KASUS POSITIF A.I GEJALA KLINIS :

* DEMAM : 5 kasus (100 %)

* SESAK : 4 kasus ( 75 % )

* BATUK : 4 kasus ( 75 % )

* LEKOPENI 100 % ( < 5000 )

* RIW.KONTAK POSITIF : 60 %

12. Penularan AI pada manusia melalui

a. dari unggas ke unggas

b. kontak langsung unggas dengan manusia

c. tercemar kotoran unggas yang + H5

d. dari manusia ke manusia

e. benar semua

13. Diagnosis pasti tersangka flu burung

a. demam > 38 C, batuk, sesak nafas

b. leukopeni

c. peningkatan titer AB 4 kali lipat

Page 6: 2

d. Foto toraks infiltrat bilateral dan cepat memburuk

e. riwayat kontak 7 hari terakhir dengan ungags yang mati mendadak

catatan defenisi kasus ai :

Kasus investigasi

KASUS DALAM PENGAMATAN DINAS KESEHATAN / PETERNAKAN

Kasus Suspek

A. Demam atau suhu ≥ 380C + 1 > lebih

Batuk

Sakit tenggorokan

Pilek

Sesak napas

+ 1 atau >

kontak à unggas dan produk mentah

tinggal atau berkunjung à 7 hari terakhir

kontak AI konfirmasi à 7 hari terakhir

kontak spesimen à 7 hari terakhir

leukopeni <5.000 /µl

titer antibodi (+)

pneumonia à cepat memburuk

B. ARDS

1 atau >:

leukopeni atau limfositopeni

trombositopeni atau (-)

foto toraks à pneumonia / infiltrat kedua sisi paru à makin meluas

Kasus Probable

kasus suspek + 1 atau > :

titer antibodi minimum 4 x

hasil laboratorium à influenza H5 ( antibodi spesifik H5 dalam spesimen serum tunggal)

Kasus Konfirmasi

Kasus suspek atau probabel +1 atau >:

biakan virus (+)

PCR à (+)

IFA à (+)

titer antibodi 4 x

14.

15. Obat rekomendasi WHO untuk AI adalah

Page 7: 2

a. amoxicillin

b. klorampenikol

c. cephalosporin (cek lagi)

d. acyclovir

e. rifampicin

16. Yang paling sering penyebab infeksi jamur paru adalah

a. mikosis

b. aspergillus sp

c. candida

d. tinia

e. salah semua ( Dicatatan amel yang paling sering itu histoplasma capsulatum)

17. Jamur paru yang paling sering berhubungan dengan keluhan mirip asma

a. aspergillus sp (cek lagi)

b. candida sp

c. toksoplasma sp

d. coccideudes sp

e. paracoccideudes sp

18. Jamur yang berhubungan dengan hemoptisis berulang

a. aspergillus (penyakitnya aspergilloma,75% hemoptisis berulang)

b. candida

c. toksoplasma

d. coccideaus

Page 8: 2

e. paracoccideaus

19. Infeksi pada jamur biasanya

a. primer (cek lagi)

b. sekunder

c. tersier

d. kuartener

e. betul semuanya

20. Infeksi jamur nosocomial adalah

a. aspergillus sp

b. candida

c. histoplasma

catatan :

• Account for 80% of nosocomial fungal infections

• Account for 30% of deaths from nosocomial infections

21. Jenis infeksi paru oleh jamur aspergillus sp pada kavitas berbentuk bekas TB adalah

a. allergic broncho-pulmonary aspergillus

b. invasive aspergillus

c. angio-invasive

d. airway-invasive

e. aspergilloma

catatan : Aspergilloma with history of tuberculosis. May show multiple irregular fungus balls virtually filling the pulmonary cavity

22. Spesies aspergillus yang paling sering menyebabkan infeksi paru

a. A. fumigatus

Page 9: 2

b. A. flavus

c. A. terreus

d. non A. fumigatus

e. A. niger

23. Diagnosis laobratorium untuk mendiagnosis pneumocystis jiroveci adalah

a. pewarnaan gram dari sputum induksi

b. pewarnaan giemsa dari sputum induksi

c. kultur dari BAL

d. kultur dari sputum induksi

e. pemeriksaan serologi

24. Terapi pilihan pertama pada infeksi paru oleh candida sp adalah

a. caspofungin

b. anidulafungin

c. fluconazole

d. amphotericin b

e. voriconazol

25.

26. Penyebab TB adalah

a. bakteri

b. virus

c. tetesan air ludah

d. tidur di tempat terbuka

e. benar semua

Page 10: 2

27. Bagaimana menurunkan angka kejadian TB adalah melalui terutama dengan

a. pengobatan gratis

b. penggunaan foto toraks

c. penemuan kasus TB sedini mungkin

d. memberi suplemen vitamin A

e. semua benar

28.

29. Negara yang bebas TB

a. jepang

b. inggris

c. USA

d. arab Saudi(cek lg)

e. semua salah

30. Strategi pengobatan TB adalah melalui

a. program DOTS

b. program imunisasi BCG

c. program perbaikan lingkungan

d. kampanye untuk memeriksa dahak ke puskesmas

e. semua benar

31. Seorang laki-laki datang ke IGD RSAA dengan keluhan keluar darah dari mulut. Sebelumnya os mengeluh sering batuk batuk, dada terasa nyeri, demam tidak terlalu tinggi, nafsu makan menurun, dan terasa cepat lelah.Keluhan ini dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan batuk keluar darah baru 3 hari ini dengan jumlah hari pertama 1,5 gelas aqua kecil, hari ke-2 satu sendok makan sebanyak 2 kali, hari ke-3 ¼ gelas aqua kecil. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran komposmentis, TD 110/70, Nadi 90

Page 11: 2

x/menit, frekuensi nafas 23 x/menit, suhu 37 C, pucat, dan badan dingin. OS belum pernah menderita penyakit seperti ini

Apakah keluhan utama dari pasien tersebut?

a. hemoptisis

b. hematemesis

c. epistaksis

d. hemoptisis massif

e. nyeri dada

catatan kriteria batuk darah massive :

Berbagai literatur bervariasi

Bleeding rate 100 – 1000/24 jam

RS Persahabatan tahun 1978

Batuk darah sedikitnya 600 mL /24 jam

Batuk darah < 600 mL/24 jam, tapi lebih dari 250 mL/24 jam, Hb < 10g% dan masih terus berlangsung

Batuk darah < 600 mL/24 jam, tapi lebih dari 250 mL/24 jam, Hb > 10g% dalam 48 jam belum berhenti.

32. Tindakan apa yang akan dilakukan pertama kali pada pasien

a. bebaskan jalan nafas dan stabilisasi

b. oksigenasi

c. bronkoskopi

d. foto toraks

e. CT scan

catatan penatalaksanaan hemoptisis :

Tahap I . Pembebasan jalan napas dan stabilisasi penderita TAHAP II. LOKALISASI SUMBER DAN MENCARI PENYEBAB PERDARAHAN TAHAP III. PEMBERIAN TERAPI SPESIFIK

Page 12: 2

33.

34. Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan pada pasien tersebut adalah

a. darah rutin, Hb, leko, Ht, uji faal pembekuan darah

b. pemeriksaan enzim pencernaan

c. bilasan bronkus

d. gangguan hepar

e. pemeriksaan hemoistasis

cataatan pemeriksaan labor :

^ Darah rutin : Hb, leko, Ht

^ Uji faal pembekuan darah

^ Kuman BTA, MO lain, jamur

^ Sitologi sputum

35. Yang bukan merupakan terapi spesifik untuk menghentikan atau mengurangi pendarahan adalah

a. terapi dengan bronkoskopi

b. terapi medika mentosa

c. radioterapi

d. pembedahan

e. torakoskopi

catatan Terapi spesifik ditujukan untuk menghentikan dan mencegah berulangnya perdarahan, terdiri dari :

1. Terapi dengan bronkoskop

2. Terapi medikamentosa

3. Embolisasi arteri pulmonalis/bronkialis

4. Bedah

5. Radioterapi

36. Pneumotoraks spontan sekunder sering terjadi pada penyakit paru di bawah ini

Page 13: 2

a. PPOK

b. TB

c. pneumoni

d. asma

e. kanker

37. Diagnosis pneumotoraks paling sederhana menggunakan sarana penunjang, yaitu

a. CT Scan

b. USG

c. bronkoskopi

d. foto toraks(cek lagi)

e. endoskopi

38. Pada pneumonia katamenial, penatalaksanaan yang akurat adalah

a. histerektomi, oovorektomi

b. pencegahan ovulasi

c. mengangkat endometrium pada paru

d. ikat tuba

e. pemasangan WSD

catatan PENATALAKSANAAN PTX KATAMENIAL:

Sama seperti PTX lainnya

Pemberian kontrasepsi à mencegah ovulasi

Histerektomi, Oovarektomi bilateral, ikat tuba

Pengangkatan endometriosis paru & dekortikasi paru

39. Pemeriksaan auskultasi pada pneumotoraks

Page 14: 2

a. suara amforik

b. suara nafas melemah atau hilang

c. suara bronkovesikuler

d. suara bronkial

e. suara vesikuler

40.

41. Penyebab terjadinya kanker paru adalah

a. merokok

b. TB paru

c. mutasi sel

d. semua benar

e. semua salah

catatan Penyebab Kanker Paru:

Rokok putih Pencemaran udara Senyawa atau bahan dr pekerjaan

42. jenis sel paru, kecuali

a. fibroadenoma

catatan jns sel paru primer :

1. Karsinoma Sel Epidermoid = Sel Skuamus (Squamous Cell Ca),2. Karsinoma Sel Kecil (Small Cell Carcinoma),3. Karsinoma Kelenjar (AdenomaCarcinoma),4. Karsinoma Sel Besar (Large Cell Carcinoma)5. Karsinoma Kelenjar Skuamus (Adeno Squamous Carcinoma)6. Tumor Karsinoid (carcinoid Tumor)

43. Gejala yang bisa menyertai kanker paru

a. batuk kronis

b. sesak

Page 15: 2

c. nyeri dada

d. batuk darah

e. benar semua

catatan gejala klinis intrapulmoner :

COUGH chronic/recurrent : 70-90%

HEMOPTYSIS blood streak : 6 - 51%

CHEST PAIN : 42-67%

SHORTNESS of BREATH : 58%

44. Diagnosis pasti kanker paru ditegakkan dengan pemeriksaan

a. rontgen toraks

b. pewarnaan sputum

c. pemeriksaan darah

d. biopsy(cek lg)

e. pemeriksaan fisik

45. T3N1M0 merupakan stadium

a. IIa

b. IIb

c. IIIa

d. IIIb

e. IV

46. Bronkiektasis (BE) adalah …

a. dilatasi pembuluh darah bronkus

b. dilatasi paru persisten

Page 16: 2

c. dilatasi alveoli persisten

d. dilatasi bronkus persisten

e. ---

47. Patogenesis BE …

Jawaban: B

Catatan pathogenesis be :

1. Faktor radang dan nekrosis : radang --> silia tidak berfungsi, epitel kolumnar degenerasi. Kartilagomuskularis dan

jar. Elastis nekrosis --> dinding bronkus melebar permanen. ulserasi --> p. darah --> hemoptisis berulang hipertropi p. darah --> anastomose V. bronkialis dan pulmonalis (shunt) --> hipoksia

kronis --> kor pulmonale kronis 2. Faktor mekanik :

a. Disensi mekanik (penumpukan sekret, tumor, pembesaran KGB)b. Peningkatan tekanan intra bronkial c. Penarikan dinding bronkus (fibrosis jaringan paru)

48. Prognosis BE

a. tergantung banyak dan lamanya batuk darah

b. tergantung penyebab, lokasi, dan derajat gangguan faal paru

c. tergantung umur dan kondisi tubuh

d. tergantung penyakit sebelumnya

e. semua di atas benar

catatan prognosis Tergantung :

Penyebab, lokasi, luas lesi, derajat gangguan faal paru dan adanya komplikasi

Penggunaan antibiotika yang tepat

Tindakan pembedahan

49. Diagnosis BE dapat ditegakkan dengan gejala berikut, kecuali

a. batuk darah

Page 17: 2

b. batuk persisten

c. nyeri pleuritik

d. sesak nafas

e. pneumonia berulang

catatan gk be:

Batuk produktif : sputum 3 lapis

Hemoptisis

Sesak nafas

Gejala prodromal (demam,sakit kepala)

Foetor ex oro (bau mulut)

50. Komplikasi dari BE adalah

a. emphiema

b. TB

c. PPOK

d. bronchitis

51. Penatalaksanaan BE yang terpenting adalah

a. drainase postural dan memberantas penyakit dasar

b. aminoksilin dan mukolitik serta ekspektoran

c. antihistamin dan drainase …

d. anti alergi dan mukolitik

e. antibiotic

catatan penatalaksanaan :

Supportif :

Page 18: 2

Memperbaiki KU, psiko terapi

Konservatif :

Memberantas peny. dasar

Drainase postural

Antibiotika -- sesuai hasil sensitivity test sputum / AB yg broad spektrum

Mukolitik dan ekspektoransia

52. Kistik fibrosis (KF) adalah

a. penyakit pada semua umur

b. penyakit keturunan

c. hanya pada orang tua

d. hanya pada anak-anak

e. penyakit paru saja

catatan

penyakit keturunan resesif menyebabkan kelenjar tertentu menghasilkan sekret abnormal timbul beberapa gejala utama : saluran pencernaan dan paru-paru

53.

54. Gejala utama dari KF adalah, kecuali

a. pada paru atelectasis

b. gangguan pencernaan

c. adanya jari tangan berbentuk drumstick

d. anemia

e. udem pada tungkai

catatan GK :

Atelektasis

Page 19: 2

Ileus mekonium

Gangguan pencernaan : BAB banyak, berbau busuk & berminyak, disertai perut buncit

Gangguan penyerapan vit.ADEK :rabun senja, rakhitis, anemia, kelainan perdarahan

Prolaps rektum

Batuk terus menerus, bunyi nafas mengi, infeksi sal. Pernapasan

Dada bentuk tong ( barrel shaped )

Jari tangan bentuk pentungan

Kadang dijumpai cairan kental pada polip nasi dan sinus

55. Komplikasi dari KF adalah

a. ---

b. bronkiektasis

c. ---

d. ---

e. ---

catatan KOMPLIKASI :

Pneumoni berulang

Pneumotoraks

Batuk darah

Gagal jantung

Penyakit hati

DM

Osteoporosis dan artritis

Gangguan fungsi reproduksi

56. Tingkat kerusakan faal paru terbagi berapa kelas

a. 1 class

b. 2 class

c. 3 class

d. 4 class

e. 5 class

Page 20: 2

57.

58. Yang harus diperhatikan sebelum melakukan terapi

a. test 6 menit dan test 12 menit

b. merokok atau tidak

c. berpakaian longgar atau tidak

d. salah semua di atas

e. betul semua di atas

59. Chest terapi pada PPOK yang paling penting

a. menguatkan otot dada

b. menguatkan otot perut

c. menguatkan diafragma

d. mengeluarkan sputum

e. salah semua

60. Chest fisioterapi adalah

a. terapi fisik

b. terapi medikamentosa

c. terapi kuratif

d. terapi preventif

e. terapi promotif

61. Pasien A datang ke tempat praktek dokter B dengan keluhan sakit gigi. Kemudian tanpa menerangkan keadaan penyakit, rencana terapi, risiko, dan komplikasi penyakit tersebut, sang dokter langsung memberikan obat penghilang rasa sakit. Setelah meminum obat tersebut, kondisi pasien makin memburuk karena terapi reaksi alergi obat. Dalam kasus di atas, sang dokter tidak melakukan elemen PTK

Page 21: 2

a. threshold element

b. information element

c. consent element

d. precondition

catatan :

Threshold element : o kompetensi untuk memahami dan memutuskan o voluntariness (in deciding): kerelaan dalam mengambil keputusan,diperkenankan

persuasi,bebas tipuan,ancaman,misrepresentasi data/personal. Information element : disclosure(pengungkapan info sesuai dengan kebutuhan

psien),rekomendasi,pemahaman(keadaan kesehatan pasien,rencana terapi&alternatifnya,manfaat&resiko masing-masing alternative tindakan ,prognosis,dan kemungkinan komplikasi.

Consent element : keputusan,otorisasi

62.

63. Tindakan persuasi yang berkenan pada elemen

a. threshold elemenet

b. information element

c. consent element

d. postcondition

64. Seorang pasien usia 24 tahun, orang tuanya masih hidup, istri telah lama meninggal, punya 4 orang anak. Dia merupakan anak pertama dari 2 bersaudara.Suatu saat si pasien kena serangan jantung.Siapa yang berhak memberikan PTK?

a. anak kandung yang sudah dewasa

b. orang tua kandung

c. saudara kandung satu satunya

d. dokter yang merawatnya

Page 22: 2

65. Tono datang ke poliklinik RS Ujung. Setelah pemeriksaan ternyata terdapat abses di sekitar lubang anus.Sebelum melakukan tindakan medis berupa insisi, pasien memberikan izin kepada tenaga medis secara tertulis dengan rasional. Dalam kasus di atas, PTK yang dilakukan adalah

a. threshold element

b. information element

c. consent element

d. precondition

66.

67. Orang dengan TB berobat 2 bulan. BB turun, nggak ada keringat malam, tetap demam. Penurunan berat badan pada scenario (gizi) karena

a. penurunan aktivitas fisik

b. hipometabolik

c. hipotiroid

d. meningkatnya energy expenditure

68.

69. Pada kondisi tubuh yang dialami pasien terjadi

a. peningkatan produksi surfaktan

b. bertambahnya kemampuan batuk

c. peningkatan kadar Ca serum(cek lg)

d. penurunan absorbs vitamin larut lemak

70. Terapi INH yang dikonsumsi dapat menyebabkan efek samping neuritis. Oleh karena itu, sebaiknya pasien diberikan

a. diet yang mengandung vit B kompleks terutama vitamin B6

b. suplementasi vitamin D

c. suplementasi Fe

d. makanan sumber karoten

Page 23: 2

71.

72.

73. Gejala klinis TB adalah

a. batuk berdarah

b. batuk berdahak lebih dari 3 minggu

c. sesak nafas

d. benar semua

e. salah semua

74. Diagnosis di scenario 4 yang mendekati adalah

a. pneumoni

b. TB

c. efusi pleura

d. semua benar

e. semua salah

75. Gejala klinis yang sangat mendukung scenario di atas (scenario 4) adalah

a. batuk berdarah

b. nyeri dada

c. proof punksi

d. benar semua

e. salah semua

76. Onkogen yang menyebabkan kanker paru adalah

a. gen c_MYc

Page 24: 2

b. gen P15

c. gen Rb

d. gen P16

e. FHIT

catatan onkogen kanker paru : C-MYC, K-RAS, EGFR, HER-2/neu

77. Lesi precursor pada kanker paru

a. dysplasia

b. metaplasia

c. hyperplasia adeno

d. karsinoma in situ

e. karsinoma invasive

78.

79. Jenis tersering keganasan epitelil paru

a. adenokarsinoma(cek lagi)

b. karsinoma sel skuamosa

c. karsinoma sel kecil

d. karsinoma sel besar

e. tumor neuroendokrin

80. Kanker paru dibedakan menjadi 2 sub grup klinis, yaitu

a. small cell karsinoma dan large cell

b. small cell dan non small cell

c. adenokarsinoma dan karsinoma sel skuamosa

d. karinoma sel berkeratin dan tidak berkeratin

e. benign dan malignant

Page 25: 2

81. Kanker yang tidak mengalami diferensiasi

a. adenokarsinoma

b. karsinoma sel epitel berkeratin

c. karsinoma sel epitel tidak berkeratin

d. ---

e. ---

82. Kanker paru sering tumbuh dan berkembang pada daerah

a. apeks

b. hilus (cek lagi)

c. alveolus

d. ductus alveolaris

e. saccus alveolaris

83. Karsinoma sel skuamosa paru berkembang karena perubahan sel epitel bronkus yang disebut

a. metaplasia skuamosa

b. metaplasia intestinal

c. metaplasia bronkial

d. anaplasia skuamosa

e. karsinoma in situ

84.

85.

86. Ada kasus tentang penurunan pH, pada kasus itu dia terjadi asidosis. Mana pernyataan yang benar

87. Jika seandainya pada suatu saat PaO2 50 mmHg, maka % saturasi Hb pada Tn M adalah

Page 26: 2

a. 70%

b. 80% (cek lagi)

c. 90%

d. 100%

e. tidak dapat ditentukan

88. Jika PaO2 adalah 50, maka % saturasi Hb adalah

a. 70%

b. 80%(ceklagi)

c. 90%

d. 100%

e. tidak dapat ditentukan

89.

90.

91. Faktor risiko kerja FISIKA yang dialami pak Ali

a. suhu udara yang tinggi

b. udara tambang yang lembab

c. mandor yang sering memarahi

d. gigitan ular berbisa

e. asap bahan peledak yang digunakan

92. Penyakit paru yang kerap dialami penambang batu bara disebut

a. asbestosis

Page 27: 2

b. siderosis

c. silicosis

d. bisinosis

e. beriliosis

93.

94. Jenis partikel yang menyebabkan terjadinya PAK pada pak Ali di atas adalah

a. Fe2O3

b. Be3+

c. Si2+

d. Mn2+

e. As3+ (cek lg)

95. Setelah menegakkan diagnosis, apa yang harus dilakukan terhadap pak ali untuk menentukan PAK atau bukan

a. mencari sumber pajanan(cek lagi)

b. menanyakan kepada teman kerja pak Ali

c. ---

d. allergen

e. rujuk ke spesialis

96. Definisi edema paru non karsinogenik (ARDS) adalah

a. kumpulan gejala klinis dyspnea berat, takipnea, sianosis yang refrakter terhadap terapi oksigen, dan hilangnya compliance paru

b. sianosis yang refrakter terhadap terapi oksigen

c. infiltrasi alveolar difus pada foto toraks

Page 28: 2

d. hilangnya compliance paru

e. kegagalan pernafasan dengan cepat

97. Gejala klinik penyakit ARDS adalah

a. respiratory distress

b. batuk

c. sesak nafas

d. sianosis metabolic

98. Hasil laboratorium pada pasien ARDS

a. multiorgan system disfunction

b. anemia

c. hiperkolesterol

d. hiponatremia

e. leucopenia (cek lg)

99. Hasil radiologi pasien ARDS

a. infiltrate bilateral difuse

b. kardiomegali

c. hiperaerasi

d. perselubungan homogen

e. fibroinfiltrat

100. Diagnosis pasien ARDS

a. compliance meningkat tajam

Page 29: 2

b. volume paru meningkat

c. hipoksemia refrakter (cek lg)

d. resolusi cepat

e. dyspnea cepat