24.Nurliana I_ Profopol

13
FARMAKOLOGI OBAT PROPOFOL DISUSUN OLEH: NURLIANA INDRIAWATI NIM : P07120215069 POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA JURUSAN D4 KEPERAWATAN ANESTESI

description

anestesi

Transcript of 24.Nurliana I_ Profopol

Page 1: 24.Nurliana I_ Profopol

FARMAKOLOGI OBAT PROPOFOL

DISUSUN OLEH:

NURLIANA INDRIAWATI

NIM : P07120215069

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN D4 KEPERAWATAN ANESTESI

TAHUN AJARAN 2015 / 2016

Page 2: 24.Nurliana I_ Profopol

PROPOFOL

Induksi anestesi adalah pemberian obat atau kombinasi obat pada saat dimulainya anestesi yang menyebabkan suatu stadium anestesi umum atau suatu fase dimana pasien melewati dari sadar menjadi tidak sadar. Tahap awal dari anestesi umum adalah induksi anestesi yang dapat dilakukan dengan penyuntikan agen induksi secara intramuskular, intra nasal, intravena ataupun dengan agen inhalasi.

Idealnya induksi harus berjalan dengan lembut dan cepat, ditandai dengan hilangnya kesadaran. Keadaan ini dinilai dengan tidak adanya respon suara dan hilangnya reflek bulu mata dan hemodinamik tetap stabil.Salah satu obat anestesi intravena yang sering digunakan dalam induksi anestesi adalah propofol, karena propofol mempunyai onset yang cepat, durasi yang singkat, dan waktu pulih sadar yang cepat.

PROPOFOL

Propofol (2,6-diisopropylophenol) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1977, dilarutkan dalam kremofor karena sifatnya yang tidak larut dalam air. Kemudian propofol ini ditarik dari peredaran karena pernah dilaporkan terjadinya insiden reaksi anafilaktik pada saat penyuntikan. Pelarut yang adekuat untuk propofol ditemukan berdasarkan penelitian klinis pada tahun 1983 dan dipakai di seluruh dunia sampai saat ini.Propofol menjadi obat pilihan induksi anestesia, khususnya ketika bangun yang cepat dan sem purna diperlukan.Kecepatan onset sama dengan barbiturat intravena, masapemulihan lebih cepat dan pasien dapat pulang berobat jalan lebih cepat setelah pemberian propofol.

Kelebihan lainnya pasien merasa lebih nyaman pada periode paska bedah dibanding anestesi intravena lainnya. Mual dan muntah paska bedah lebih jarang karena propofol mempunyai efek anti muntah.

Page 3: 24.Nurliana I_ Profopol

STRUKTUR KIMIA

Propofol mengandung satu cincin fenol dengan dua ikatan grup isoprofil dengan berat molekul 178 Da. Panjang ikatan alkilfenol ini mempengaruhi potensi, induksi dan karakteristik pemulihan.Propofol tidak larut dalam air, tetapi 1% larutan air (10 mg/ml) dapat digunakan sebagai obat intravena dalam larutan emulsi minyak dalam air yang mengandung 10% minyakkedelai, 2.25% gliserol dan 1.2 % lesitin telur.9,17.Riwayat alergi telur tidak langsung dijadikan kontraindikasipenggunaan propofol karenakebanyakan alergi telur melibatkan reaksi dengan putih telur (contoh albumin) sedangkan lesitin diekstraksi dari kuning telur.

Formula ini menyebabkan nyeri saat penyuntikan yang dapat dikurangi dengan penyuntikan pada vena besar dan dengan pemberian injeksi lidokain 0,1 mg/kgBB sebelum penyuntikan propofol atau dengan mencampurkan 2 ml lidokain 1% dengan 18 ml propofol dapat menurunkan pH dari 8 menjadi 6,3. Propofol adalah obat yang tidak larut dan membutuhkan lemak untuk emulsifikasi. Formulasi propofol saat ini menggunakan minyak kedelai sebagai fase minyak dan lesitin telur sebagai zat emulsifikasi yang terdiri dari trigliserida cincin panjang.Formulasi ini mendukung pertumbuhan bakterial dan meningkatkan konsentrasi trigliserida plasma khususnya ketika penggunaan infus IV yang lama.

MEKANISME KERJA

Propofol adalah modulator selektif dari reseptor gamma amino butiric acid (GABAA) dan tidak terlihat memodulasi saluran ion ligand lainnya pada konsentrasi yang relevan secara klinis.Propofol memberikan efek sedatif hipnotik melalui interaksireseptor GABAA.GABA adalah neurotransmiter penghambat utama dalam susunan saraf pusat. Ketika reseptor GABAA diaktifkan, maka konduksi klorida transmembran akan meningkat, mengakibatkan hiperpolarisasi membran sel postsinap dan hambatan fungsional dari neuron postsinap. Interaksi propofol dengan komponen spesifik reseptor GABAAterlihatmampu meningkatkan laju disosiasi dari penghambat neurotransmiter, dan juga mampu meningkatkan lama waktu dari pembukaan klorida yang diaktifkan oleh GABA dengan menghasilkan hiperpolarisasi dari membran sel.

Page 4: 24.Nurliana I_ Profopol

FARMAKOKINETIK

Pemberian propofol 1.5 – 2.5 mg/kg IV (setara dengan tiopental 4-5 mg/kg IV atau metoheksital 1.5 mg/kg IV) sebagai injeksi IV(<15 detik), mengakibatkan ketidaksadaran dalam 30 detik. Sifat kelarutannya yang tinggi di dalam lemak menyebabkan mulai masa kerjanya sama cepatnya dengan tiopental ( satu siklus sirkulasi dari lengan ke otak) konsentrasi puncak di otak diperoleh dalam 30 detik dan efek maksimum diperoleh dalam 1 menit. Pulih sadar dari dosis tunggal juga cepat disebabkan waktu paruh distribusinya (2-8) menit. Lebih cepat bangun atau sadar penuh setelah induksi anestesia dibanding semua obat lain yang digunakan untuk induksi anestesi IV yang cepat. Pengembalian kesadaran yang lebih cepat dengan residu minimal dari sistem saraf pusat (CNS) adalah salah satu keuntungan yang penting dari propofol dibandingkan dengan obat alternatif lain yang diberikan untuk tujuan yang sama. Rasa sakit karena injeksi terjadi pada sebagian besar pasien ketika propofol diinjeksikan ke dalam vena tangan yang kecil. Ketidaknyamanan ini dapat dikurangi dengan memilih vena yang lebih besar atau dengan pemberian 1% lidokain (menggunakan lokasi injeksi yang sama seperti propofol) atau opioid kerja jangka pendek.Klirens propofol dari plasma melebihi aliran darah hepatik, menegaskan bahwa ambilan jaringan (mungkin ke dalam paru), sama baiknya dengan metabolisme oksidatif hepatik oleh sitokrom P-450, dan ini penting dalam mengeluarkan obat ini dari plasma. Dalam hal ini, metabolisme propofol pada manusia dianggap bersifat hepatik dan ekstrahepatik. Metabolisme hepatik cepat dan luas, menghasilkan sulfat yang tidak aktif dan larut dalam air serta metabolit asam glukuronik yang diekskresikan oleh ginjal.Propofol juga menjalani hidroksilasi cincin oleh sitokrom P-450 membentuk 4-hidroksipropofol yang kemudian di glukuronidasi atau sulfat. Meskipun glukuronida dan konjugasi sulfat dari propofol terlihat tidak aktif secara farmakologi, 4-hidroksipropofol memiliki sepertiga aktivitas hipnotik dari propofol. Kurang dari 0.3% dari dosis yang diekskresikan tidak berubah dalam urine.

Page 5: 24.Nurliana I_ Profopol

Induksi Anestesi Dosis induksi dari propofol pada orang yang sehat adalah 1.5 hingga 2.5 mg/kgBB IV, dengan kadar darah 2-6 μg/ml yang menghasilkan ketidaksadaran tergantung pada pengobatan dan pada usia pasien. Onset hipnosis propofol sangat cepat (one arm-brain circulation) dengan durasi hipnosis 5-10 menit. Seperti halnya dengan barbiturat, anak membutuhkan dosis induksi dari propofol yang lebih tinggi per kilogram badan, kemungkinan berhubungan dengan volume distribusi sentral lebih besar dan juga angka bersihan yang tinggi. Pasien lansia membutuhkan dosis induksi yang rendah (25% hingga 50% terjadi penurunan) saraf parasimpatik, dengan menghasilkan dominasi aktivitas parasimpatik. Refleks baroreseptor yang mengontrol denyut jantung juga didepresi oleh propofol sehingga mengurangi refleks takikardia yang selalu mengikuti hipotensi. Hal ini yang menyebabkan laju jantung tidak berubah secara bermakna setelah penyuntikan propofol.

Sistem Respirasi

Propofol menghasilkan depresi ventilasi tergantung pada dosis, kecepatan pemberian dan premedikasi, dengan apnu yang berlangsung pada 25% hingga 35% pasien setelah induksi dengan propofol. Pemberian opioid pada pengobatan preoperatif dapat meningkatkan efek depresi ventilasi. Pemakaian infus rumatan propofol akan mengurangi volume tidal dan frekwensi pernafasan. Propofol mengurangi respon ventilasi pada karbon dioksida dan juga hipoksemia. Propofol dapat mengakibatkan bronkodilatasi dan menurunkan insidensi sesak pada pasien asma. Konsentrasi sedasi dari propofol akan menekan respon ventilasi terhadap hiperkapnia disebabkan efek dari kemoreseptor sentral. Berbeda dengan anestesi inhalasi dosis rendah, respon kemorefleks perifer pada karbon dioksida masih tetap ada ketika dirangsang oleh karbon dioksida dengan adanya propofol.

Page 6: 24.Nurliana I_ Profopol

Efek - Efek Lain

Propofol tidak mempengaruhi fungsi ginjal atau hepar sebagaimana dinyatakan oleh konsentrasi enzim transaminase liver atau kreatinin. Propofol tidak mempengaruhi sintesis kortikosteroid atau mempengaruhi respon normal terhadap stimulasi ACTH. Propofol dalam formula emulsi tidak mempengaruhi fungsi hematologi atau fibrinolisis. Propofol juga mempunyai efek antiemetik yang signifikan pada dosis subhipnotik (10 mg) dan telah digunakan untuk mengatasi mual muntah paska operasi (PONV). Peningkatan tekanan bola mata dicegah setelah pemberian propofol, oleh sebab itu propofol ideal digunakan pada operasi mata.

INTERAKSI OBAT

Konsentrasi fentanil dan alfentanil meningkat dengan pemberian yang bersamaan dengan propofol. Kombinasi midazolam dan propofol memberikan efek sinergistik dalam hal onset yang lebih cepat dan total dosis yang lebih rendah.Sindroma infus propofol adalah kejadian yang jarang terjadi dan merupakan suatu keadaan yang kritis pada pasiendengan penggunaan propofol yang lama (lebih dari 48 jam) dan dosis yang tinggi(lebih dari 5 mg/kgBB/jam). Biasanya terjadi pada pasien yang mendapat sedasi di unit perawatan intensif. Sindroma ini ditandai dengan terjadinya kegagalan jantung, rabdomiolisis, asidosis metabolik dan gagal ginjal. Penanganannya adalah oksigenasi yang adekuat, stabilisasi heodinamik, pemberian dekstrosa,dan hemodialisa.Interaksi ketamin dengan propofol adalah aditif.

SINDROMA INFUS PROPOFOL

Page 7: 24.Nurliana I_ Profopol

HIPOTENSI AKIBAT PROPOFOL Hipotensi didiagnosa sebagai adanya penurunan darah arteri disertai laju nadi yang menurun atau normal. Pada kepentingan klinis dan eksperimental, diagnosa hipotensi ditegakkan bila ada penurunan tekanan arteri rerata (MAP) lebih dari 40% atau MAP<60 mmHg, atau penurunan tekanan darah sistolik lebih besar 20% dari tekanan darah sistolik semula atau tekanan darah sistolik lebih kecil dari 90 mmHg.Hipotensi merupakan salah satu efek samping dari propofol. Pada dosis induksi 2 - 2,5 mg/kgBB menyebabkan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 25- 40%. Derajat hipotensi yang relatif ringan sebagian besar berasal dari perubahan tahanan pembuluh darah. Bila tekanan darah terus turun di bawah kritis, hipotensi paling sering disebabkan perubahan curah jantung. Batas kritis hipotensi untuk penderita normal akibat perubahan curah jantung adalah sistolik 90 mmHg. Hipotensi bila berlangsung lama dan tidak diterapi akan menyebabkan hipoksia jaringan. Bila keadaan ini berlanjut terus akan mengakibatkan keadaan syok hingga kematian. Respon kompensasi terhadap hipotensi adalah mekanisme yang menurunkan kapasitas vena (untuk menjaga pengisian jantung),mekanisme yang meningkatkan kontraksi jantung dan denyut jantung (untukmengoptimalisasi curah jantung pada keadaan menurunnyaisi jantung) dan mekanisme yang meningkatkan tahanan vaskular (untuk menurunkan kapasitas vena), yang meredistribusi curah jantung pada berbagai keadaan vaskular untuk menjamin perfusi ke organ-organ kritis, dan yang meningkatkan tekanan di sistem arteri proksimal.

EFEK HIPOTENSI TERHADAP FUNGSI ORGAN

Page 8: 24.Nurliana I_ Profopol

Susunan Saraf Pusat Hipotensi menyebabkan penurunan alirandarah ke otak (CBF) sehingga dapat menyebabkan iskemi serebral yang berefek pada terjadinya gejala sisa neurologi. Autoregulasi serebral adalah kemampuan otak untuk memper-tahankan CBF tetap konstan, baik pada keadaan dimana terjadi perubahan pada tekanan darah sistemik ataupun tekanan perfusi serebral (CPP) yaitu dengan usaha dilatasi sebagai respon terhadap berkurangnya aliran darah atau iskemia. Autoregulasi ini berlangsung jika tekanan arteri rerata(MAP) berada pada 60-150 mmHg. Batas bawah tekanan darah sistolik adalah 85 mmHg dan 113 mmHg pada pasien dengan hipertensi. Jika MAP lebih rendah dari batas bawah autoregulasi (60mmHg), aliran darah ke otak akan menurun.

Sistem Kardiovaskular Ketika curah jantung menurun, baroreseptor yang berada di jantung, aorta dan arteri karotid terangsang untuk meningkatkan laju jantung dan pelepasan katekolamin menyebabkan vasokonstriksi di perifer dan meningkatkan kontraktilitas untuk menambah curah jantung dan menstabilkan tekanan darah. Meskipun mekanisme protektif ini pada mulanya akan meningkatkan tekanan arteri darah dan perfusi jaringan,namun efeknya terhadap miokardium justru buruk karena meningkatkan beban kerja jantung dan kebutuhan miokardium akan oksigen. Karena aliran darah koroner tidak memadai,maka ketidak-seimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen terhadap miokardium semakin meningkat, menimbulkan suatu infark di jantung. Pada pasien dengan gagal jantung, penurunan kontraktilitas jantung mengurangi curah jantung dan meningkatkan volume dan tekanan akhir diastolik ventrikel kiri, hingga mengakibatkan kongesti paru-paru dan edema. Dengan bertambah buruknya kinerja ventrikel kiri, keadaan hipotensi berkembang dengan cepat sampai akhirnya terjadi gangguan sirkulasi yang menggangu sistem organ-organ penting.

Ginjal dan Hati

Page 9: 24.Nurliana I_ Profopol

Perfusi ginjal yang menurun mengakibatkan anuria dengan volume urine kurang dari 20 cc/jam. Dengan semakin berkurangnya curah jantung, terjadi respon kompensatorik, aliran darah ke ginjal berkurang, retensi natrium dan air sehinga kadar natrium dalam kemih juga berkurang. Sejalan dengan menurunnya laju filtrasi glomerulus, terjadi peningkatan ureum kreatinin. Bila hipotensi berat dan berkepanjanganan, dapat terjadi nekrosis tubular akut yang kemudian disusul gagal ginjal akut. Syok yang berkepanjangan akan mengakibatkan gangguan sel-sel hati dan bermanifetasi sebagai peningkatan enzim-enzim hati.

Saluran Cerna Iskemik saluran cerna berkepanjangan umumnya mengakibatkan nekrosis hemoragik dari usus besar. Penurunan motilitas saluran cerna ditemukan pada keadaan hipotensi. Oleh karena itu keadaan hipotensi tidak dapat dibiarkan dan harus dicegah jangan sampai terjadi, khususnya pada pasien-pasien dengan penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, arteriosklerosis, gagal jantung, penyakitserebrovaskular, pasien-pasien dengan kelainan hepar, penyakit ginjal, pada geriatri, gangguan volume darah seperti pada anemia, perdarahan dan keaadan syok hipovolemik.

DAFTAR PUSTAKArespository 2011, Perbandingan Ketamin 0,5mg / KgBB UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, institusional Intravena dengan Ketamin 0,7mg / KgBB Intravena Dalam Pencegahan Hypotensi Akibat Induksi Propofol 2mg / KgBB Intravena Pada Anestesi Umum, Diakses 11 – 1 - 2015