24843114 Materi Pengelolaan Sampah

11
PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perkembangan pembangunan di berbagai aspek dan industri di Kabupaten Karawang tiap tahun mengalami peningkatan. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya penyerapan tenaga kerja secara besar-besaran baik dari desa ke kota dan antar daerah. Dengan bertambahnya tenaga kerja tersebut akan terjadi peningkatan jumlah penduduk. Seiring dengan hal tersebut, tingkat sosial ekonomi di Kabupaten Karawang meningkat pula. Peningkatan jumlah penduduk, sosial ekonomi, dan teknologi akan mempengaruhi perilaku/gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat. Perubahan tersebut akan berpengaruh pula pada volume, jenis, dan karakteristik sampah yang dihasilkan. Pembangunan yang tidak merata antara pedesaan dan perkotaan inipun akan mempengaruhi pada terkonsentrasinya jumlah penduduk disuatu daerah yaitu perkotaan, dan berakibat terkonsentrasinya sumber dan timbulan sampah di perkotaan. Sampah apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai permasalahan, diantaranya estetika, kesehatan, dan potensi bencana lingkungan. Berdasarkan informasi dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup bahwa setiap orang menghasilkan sampah, rata-rata 0,8 kilogram per hari. Dengan asumsi penduduk Kabupaten Karawang sebanyak 1.971.832 jiwa, maka sampah yang dihasilkan penduduk Kabupaten Karawang sebesar 1.577 ton per hari. Untuk Kecamatan Telukjambe Timur sendiri dengan jumlah penduduk sebesar 103.521 jiwa maka jumlah sampah yang dihasilkan sebesar 82.817 ton per hari. Dalam menangani permasalahan tersebut, tidak dapat di bebankan pada satu pihak saja, melainkan harus terjalin kesadaran dan kerjasama semua pihak, mulai dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.

Transcript of 24843114 Materi Pengelolaan Sampah

Page 1: 24843114 Materi Pengelolaan Sampah

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum

Perkembangan pembangunan di berbagai aspek dan industri di

Kabupaten Karawang tiap tahun mengalami peningkatan. Hal ini akan

mengakibatkan terjadinya penyerapan tenaga kerja secara besar-besaran

baik dari desa ke kota dan antar daerah. Dengan bertambahnya tenaga kerja

tersebut akan terjadi peningkatan jumlah penduduk. Seiring dengan hal

tersebut, tingkat sosial ekonomi di Kabupaten Karawang meningkat pula.

Peningkatan jumlah penduduk, sosial ekonomi, dan teknologi akan

mempengaruhi perilaku/gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat.

Perubahan tersebut akan berpengaruh pula pada volume, jenis, dan

karakteristik sampah yang dihasilkan.

Pembangunan yang tidak merata antara pedesaan dan perkotaan

inipun akan mempengaruhi pada terkonsentrasinya jumlah penduduk disuatu

daerah yaitu perkotaan, dan berakibat terkonsentrasinya sumber dan

timbulan sampah di perkotaan.

Sampah apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan

berbagai permasalahan, diantaranya estetika, kesehatan, dan potensi

bencana lingkungan.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup

bahwa setiap orang menghasilkan sampah, rata-rata 0,8 kilogram per hari.

Dengan asumsi penduduk Kabupaten Karawang sebanyak 1.971.832 jiwa,

maka sampah yang dihasilkan penduduk Kabupaten Karawang sebesar

1.577 ton per hari. Untuk Kecamatan Telukjambe Timur sendiri dengan

jumlah penduduk sebesar 103.521 jiwa maka jumlah sampah yang

dihasilkan sebesar 82.817 ton per hari.

Dalam menangani permasalahan tersebut, tidak dapat di bebankan

pada satu pihak saja, melainkan harus terjalin kesadaran dan kerjasama

semua pihak, mulai dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.

Page 2: 24843114 Materi Pengelolaan Sampah

B. Maksud dan tujuan

Maksud dari sosialisasi ini yaitu untuk meningkatkan peran serta

masyarakat terhadap pengelolaan persampahan. Dengan tujuan :

1. meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya mengelola

sampah

2. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan

persampahan

3. meningkatnya peran serta masyarakat terhadap menjaga kesehatan

lingkungan

C. Sasaran

Sasaran dari kegiatan sosialisasi ini yaitu masyarakat dan perangkat

desa sebagai motor penggerak masyarakat.

D. Metodologi Pengelolaan Persampahan

Page 3: 24843114 Materi Pengelolaan Sampah

PERMASALAHAN PERSAMPAHAN

A. Pengertian

Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses

alam yang berbentuk padat. Sampah merupakan material sisa yang tidak

diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.

Jenis-jenis sampah dapat dibedakan berdasarkan sumber dan

sifatnya. Berdasarkan sumbernya, sampah dapat berasal dari :

1. Sampah alam

2. Sampah manusia

3. Sampah konsumsi

4. Sampah nuklir

5. Sampah industri

6. Sampah pertambangan

Berdasarkan sifatnya, sampah dapat dibedakan menjadi :

1. Sampah organik - dapat diurai (degradable)

2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)

Sampah alam

Sampah yang diproduksi secara alami diintegrasikan melalui proses daur

ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi

tanah. Di lingkungan pemukiman, sampah-sampah ini dapat menjadi

masalah, misalnya daun-daun kering.

Sampah manusia

Sampah manusia adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil

pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat

menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai

vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri.

Sampah Konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia)

pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang

Page 4: 24843114 Materi Pengelolaan Sampah

ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dan harus dipikirkanoleh

kita semua.

Limbah radioaktif

Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang

menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan

hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-

tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktifitas tempat-tempat

yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang

namun kadang masih dilakukan).

Sampah Industri dan Pertambangan

Sampah yang dihasilkan dari kegiatan perindustrian dan pertambangan

mempunyai volume yang sangat besar, selain itu sampah industri dan

pertambangan ada yang berkarakter infeksius, mudah terbakar, berbahaya

dan beracun, dan lain-lain.

B. Permasalahan Persampahan

Sampah, baik kualitas maupun kuantitasnya, sangat dipengaruhi oleh

berbagai kegiatan dan taraf hidup masyarakat. Beberapa faktor yang penting

antara lain :

1. Jumlah penduduk

Semakin banyak jumlah penduduk, semakin banyak pula sampah yang

dihasilkan.

2. Keadaan sosial ekonomi

Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi masyarakat, semakin banyak

pula jumlah per kapita sampah yang dibuang. Kualitas sampahnyapun

banyak yang bersifat tidak dapat terurai. Perubahan kalitas sampah ini,

tergantung pada bahan yang tersedia, peraturan yang berlaku serta

kesadaran masyarakat akan persoalan persampahan. Kenaikan

kesejahteraan inipun akan meningkatkan kegiatan konstruksi dan

pembaharuan bangunan-bangunan, transportasi, produk pertanian,

Page 5: 24843114 Materi Pengelolaan Sampah

industri, dan lain-lain. Sebagai konsekuensi dari semua itu akan

menambah volume dan jenis sampah.

3. Kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi akan menambah jumlah maupun kualitas sampah,

karena pemakaian bahan baku yang semakin beragam, cara pengepakan

dan produk manufaktur yang semakin beragam pula.

Perkembangan lingkungan permukiman di daerah perkotaan tidak

terlepas dari pesatnya laju pertumbuhan penduduk perkotaan baik karena

faktor pertumbuhan penduduk kota itu sendiri maupun karena faktor

urbanisasi. Dampak negatif urbanisasi yang telah berlangsung selama ini

lebih disebabkan oleh tidak seimbangnya peluang untuk mencari nafkah di

daerah perdesaan dan perkotaan, sehingga memunculkan adanya daya tarik

kota yang dianggap mampu memberikan masa depan yang lebih baik bagi

masyarakat perdesaan atau luar kota, sementara latar belakang kapasitas

dan kemampuan para pendatang sangat marjinal.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari

aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), Hampir semua

produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah

sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

Selain itu, akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi

masyarakat serta aktivitas lainnya maka bertambah pula sampah yang

dihasilkan. Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena

kuantitas maupun tingkat bahayanya dapat mengganggu kehidupan makhluk

hidup lainnya.

Sampah masih merupakan permasalahan lingkungan yang cukup

serius yang masih dihadapi di negara kita dan khususnya di Kabupaten

Karawang. Rata-rata per orang per hari menghasilkan sampah 0,8 kg, dan

akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan dan gaya

hidup masyarakat.

Komposisi penduduk Kabupaten Karawang berdasarkan Data Agregat

Kependudukan dari Badan Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten

Karawang per September 2008 disebutkan berpenduduk 1.971.832 jiwa. Dari

penyebaran di tiap kecamatan dapat diketahui sebagian besar penduduk

terkonsentrasi di 3 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Karawang Barat

Page 6: 24843114 Materi Pengelolaan Sampah

(6,83%), Kecamatan Klari (6,17%) dan Kecamatan Telukjambe Timur

(5,25%). Hal ini dimungkinkan karena beberapa faktor yang di antaranya

adalah keberadaan pusat pemerintahan, pusat perekonomian dan

perkembangan willayah industri di ketiga kecamatan tersebut yang mana

ketiga wilayah kecamatan ini bisa dikategorikan sebagai wilayah perkotaan

dari Kabupaten Karawang.

Berdasarkan informasi dari Kementerian lingkungan Hidup, setiap

individu menghasilkan rata-rata 0,8 kilogram sampah per hari. Dengan

asumsi 220 juta penduduk Indonesia, sampah yang terbuang mencapai

176.000 ton per hari. Untuk Kabupaten Karawang dengan jumlah penduduk

sebesar 1.971.832 jiwa, maka sampah yang dibuang sebesar yang

dihasilkan sebesar 1.577 ton per hari. Sedangkan Kecamatan Telukjambe

Timur sendiri dengan jumlah penduduk sebesar 103.521 jiwa maka jumlah

sampah yang dihasilkan sebesar 82.817 ton per hari.

Berikut ini merupakan permasalahan persampahan mendasar yang

harus dikelola secara bersama-sama :

Permasalahan Dampak/Upaya

1. pertambahan penduduk & perubahan pola konsumsi masyarakat

bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin beragam

2. pengelolaan sampah saat ini belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan

dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan

3. sampah telah menjadi permasalahan nasional

perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir

4. belum ada kepastian hukum mengenai pengelolaan sampah

- Tanggung jawab dan kewenangan Pemerintah, pemprov, pemkab/kota

- peran masyarakat dan dunia usaha

- sanksi

B. Dampak Sampah

Di lain pihak penanganan sampah yang masih dilakukan secara

konvensional belum dapat mengendalikan sampah yang ada. Sampah yang

Page 7: 24843114 Materi Pengelolaan Sampah

tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan berbagai permasalahan

kesehatan.

Polusi bau dari sampah yang membusuk, pencemaran air akibat

pembuangan sampah ke sungai dan merembesnya air lindi dari TPA (tempat

pembuangan akhir) ke permukiman dan sumber air penduduk, serta

pencemaran udara akibat pembakaran sampah merupakan permasalahan

lain yang timbul akibat pembakaran sampah. Sebanyak 20% sampah

dibuang ke sungai menyumbang sekitar 60–70% pencemaran sungai.

Pencemaran air sungai akibat pembuangan sampah juga membawa

dampak negatif pada kesehatan manusia, terutama dengan meningkatnya

penyakit diare serta biaya pengolahan air baku untuk air minum yang terus

meningkat. Bahkan seringkali terjadi, terutama pada musim kemarau,

kualitas air baku sudah tercemar berat akibatnya sulit diolah menjadi air yang

layak diminum, sehingga bahan baku air minum harus didatangkan dari

sumber yang lain.

Pengaruh sampah terhadap kesehatan dapat dikelompokkan menjadi

efek langsung dan tidak langsung, sebagai berikut :

1. Efek langsung; efek yang disebabkan karena kontak yang langsung

dengan sampah tersebut. Misalnya sampah beracun, sampah yang

korosif terhadap tubuh, karsinogenik, teratogenik, dan lain-lain. Selain itu

ada pula sampah yang mengandung kuman patogen, sehingga dapat

menimbulkan penyakit. Sampah ini dapat berasal dari sampah rumah

tangga selain sampah industri.

2. Efek tidak langsung; pengaruh tidak langsung ini dapat dirasakan

masyarakat akibat proses pembusukan, pembakaran, dan pembuangan

sampah. Dekomposisi sampah biasanya terjadi secara aerobik,

dilanjutkan secara fakultatif, dan secara anaerobik apabila oksigen telah

habis. Dekomposisi anaerobik akan menghasilkan lindi (leachate) beserta

gas. Di dalam lindi tersebut mengandung mikroba patogen, logam berat

dan zat lainnya yang berbahaya. Selain itu efek tidak langsung lainnya

dapat berupa penyakit bawaan vektor yang berkembang biak di dalam

sampah. Sampah bila dibuang dan ditumpuk sembarangan dapat dipakai

sarang lalat dan tikus.

Page 8: 24843114 Materi Pengelolaan Sampah

Penyakit bawaan sampah sangat luas dan dapat berupa penyakit

tidak menular, menular, potensi kebakaran, keracunan, dan lain-lain. Berikurt

merupaka beberapa penyakit yang diakibatkan baik secara langsung

mauapun tidak langsung dari sampah :

Tabel . Beberapa Penyakit Bawaan Sampah

Nama Penyakit Penyebab Penyakit

Bawaan lalat :

Dysenterie basillaris

Dysenterie amoebica

Typhus abdominalis

Cholera

Ascariasis

Ancylostomiasis

Shigella shigae

Entamoeba histolytica

Salmonella typhy

Vibrio cholerae

A. lumbricoide

A. duodenale

Bawaan tikus/pinjal :

Pest

Leptospirosis

icterohaemorrhagica

Rat bite Fever

Pasteurella pestis

Leptospira icterohaemorrhagica

Streptobacillus monilliformis

Keracunan :

Metan

Karbonmonoksida, Dioksida

Hidrogen sulfida

Logam berat, dst.

Sumber : Beneson, A., 1970 dalam Soemirat, Juli, 2004

Secara keseluruhan, sampah apabila tidak dikelola dengan baik dapat

mengakibatkab bencana, yaitu :

1. Longsor tumpukan sampah (kasus; longsor sampah Leuwigajah)

2. Sumber penyakit

3. Pencemaran lingkungan

Page 9: 24843114 Materi Pengelolaan Sampah

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh,

dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan

sampah. Pengelolaan sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan,

pemrosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah.

material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia harus dikelola untuk

mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan.

Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam.

Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan

masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai

sumber daya.

Upaya yang dapat ditempuh dalam tujuan pengelolaan sampah:

1. Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis.

2. Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi

lingkungan hidup.

Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan

negara berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah

pedesaan, berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri.

Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di

area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah,

sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya

ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.

Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal,

diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan

ketersediaan area.

A. Metode Pengelolaan Sampah

1. Metode penghindaran dan pengurangan

Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah

pencegahan zat sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan

"pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan

Page 10: 24843114 Materi Pengelolaan Sampah

kembali barang bekas pakai , memperbaiki barang yang rusak ,

mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan

kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik),

mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali

pakai (contohnya kertas tissue), dan mendesain produk yang

menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama

(contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).

2. Metode Daur-ulang

Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah

untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa

cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk

diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar

utnuk membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur ulang terus

ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.

Pengolahan kembali secara fisik

Metode ini adalah aktifitas paling populer dari daur ulang, yaitu

mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang,

contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk

digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang

sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah

khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.

Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum ,

kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca ,

kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti

(PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari

produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena

harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis

bahannya.

Page 11: 24843114 Materi Pengelolaan Sampah

Pengolahan biologis (Pengkomposan)

Material sampah organik , seperti zat tanaman, sisa makanan atau

kertas, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk

kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah

kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang

bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.

B. Manfaat Pengelolaan Persampahan

Manfaat pengelolaan sampah :

1. Penghematan sumber daya alam

2. Penghematan energi

3. Penghematan lahan TPA

4. Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)