2418

download 2418

of 119

Transcript of 2418

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Pada Universitas Negeri Semarang

oleh SRI ARTATIK 3352402113 Manajemen Keuangan

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007

PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi. Hari :

Tanggal :

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. Partono Thomas,M.S NIP 131125640

Amir Mahmud, S.Pd, M.Si NIP 132205936

Mengetahui Ketua Jurusan Manajemen

Drs. Sugiharto,M.Si NIP. 131286682

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. pada hari tanggal : :

Panitia Ujian Skripsi

Penguji I,

Dra. Murwatiningsih, MM NIP.130812919

Penguji II,

Penguji III,

Drs. Partono Thomas,M.S NIP 131125640

Amir Mahmud, S.Pd, M.Si NIP 132205936

Mengetahui Dekan FE

Drs.Agus Wahyudin,M.Si NIP.131658236

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakkan dari karya orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang,

2007

SRI ARTATIK NIM 3352402113

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MottoJadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang orang yang khusyu (QS Al Baqarah:45) Kemampuan untuk menyikapi kesulitan dengan benar adalah awal untuk mendapatkan kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (QS Al Insyirah:6)

Bersyukurlah karena engkau tidak memiliki semua yang diinginkan, Jika engkau memiliki semuanya, apalagi yang hendak dicari (Masrukul Amri) Bersyukurlah atas masa-masa sulit yang engkau hadapi, karena selama itulah engkau tumbuh menjadi dewasa(Masrukul Amri)

PersembahanSkripsi ini penulis persembahkan untuk: Dua bijak yang mengajariku arti kehidupan, tersenyum dalam duka, membantuku mewujudkan impian, pemilik kasih yang tak lekang oleh waktu, pemilik cinta yang selalu abadi, yang selalu menyelipkan namanya dalam setiap doa dan harapan untuk bunda Sumirah dan bapak Wardiyono semoga tetesan butir-butir keringatmu serta doa malammu terwujud sebagai keberhasilan dan kebahagiaanku. Adikku tersayang (Unik, Taufiq, Arum) terimakasih untuk hari-hari yang menyenangkan, doa serta dukungannya Keluarga besarku Karso Semito terima kasih atas doa dan bantuannya. Sahabat sejatikuRini Andarwati moga aku bisa mewujudkan impianmu. Kakakku yang tulus memberikan nasihat, dukungan, warna indah dalam hidupku Teman-teman seperjuanganku Manajemen angkatan 2002 Teman-teman kos Al Maslak Almamaterku

KATA PENGANTAR

Penulis senantiasa memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, Robbul Izzati atas petunjuk-Nya telah menuntun penulis menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini, telah mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada. 1. Prof. Dr. Sudjijono Sastroatmodjo, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Drs Agus Wahyudin, M.Si sebagai dekan FE Unnes yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam penyusunan skripsi ini. 3. Drs. Sugiharto, M.Si sebagai Ketua Jurusan Manajemen Unnes yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam penyusunan skripsi ini. 4. Drs.Partono Thomas, M.S sebagai dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran, dan motivasi berharga dalam penyusunan skripsi ini. 5. Amir Mahmud, S.Pd,M.Si sebagai dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran dan motivasi berharga dalam penyusunan skripsi ini.

6. Dra Murwatiningsih, MM sebagai dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran dan bimbingan demi sempurnanya skripsi. 7. Kedua orang tuaku yang telah memberikan kebahagiaan dan dukungan untuk kesuksesanku. 8. Semua pihak yang telah memberi bantuan moril maupun materiil dalam proses pemikiran, penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. Menanam benih baik tidak akan menuai buah buruk. Semoga kebajikan yang telah diberikan kepada penulis, berbuah kebajikan sebagai berkah Tuhan. Dengan doa semua pihak, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang memanfaatkannya.

Semarang,

2007

Penulis

SARI Sri Artatik.2007.Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Kata Kunci: EPS, PER dan Return Saham Pasar modal merupakan salah satu tempat bagi investor untuk menginvestasikan modal dengan harapan memperoleh imbalan berupa return atas investasinya. Investasi saham sangat rentan terhadap situasi politik dan ekonomi, bursa saham akan bereaksi bila terjadi kemelut dalam negeri. Laporan keuangan perusahaan diharapkan dapat memberi informasi bagi calon investor dan calon kreditor guna mengambil keputusan terkait dengan investasi dana mereka. Salah satu alat untuk menganalisis return saham adalah analisis ratio keuangan diantaranya EPS (Earning Per Share) dan PER (Price Earning Ratio) Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Seberapa besar EPS dan PER berpengaruh terhadap return saham (2) Seberapa besar EPS berpengaruh terhadap Return saham (3) Sejauhmana PER berpengaruh terhadap return saham. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh EPS dan PER terhadap return saham (2) mengetahui pengaruh EPS terhadap return saham (3) Mengetahui pengaruh PER terhadap return saham. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2004 yang berjumlah 150 perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan dengan proportional cluster random sampling diperoleh 60 perusahaan. Variabel bebas yang yang diteliti dalam penelitian ini yaitu, (1) EPS (2) PER dan variabel terikatnya adalah return saham. Teknik pengambilan data menggunakan metode dokumentasi. Data-data dalam penelitian ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan Jakarta Stock Exchange. Metode analisis yang digunakan adalah teknik deskriptif dan analisis inferensial analisis regresi linier berganda, (Uji F dan Uji t), koefisien determinasi dan evaluasi ekonometri (uji multikolinearitas, heterokedastisitas dan uji normalitas data). Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan regresi: Y =0,261 + 0,00033 EPS-0,00278 PER. Hasil penelitian menunjukkan EPS dan PER secara simultan mempengaruhi return saham sebesar 14,3% dan sisanya 85,7 % di pengaruhi faktor lain diluar penelitian yang tidak diungkap, yang ditunjukkan dengan nilai R Square sebesar 0,143. Nilai F hitung 4,736 dengan signifikansi 0,013 (0,013 0,05 maka H1 ditolak danjika probabilitas value < 0,05 maka H1 diterima. 2). Uji t atau uji Parsial Pengujian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas secara terpisah/parsial serta penerimaan atau penolakan hipotesa. Pembuktian dilakukan dengan menggunakan Probabilitas Value yaitu: a. Jika Probabilitas Value > 0,05 maka H2, H3 ditolak sehingga tidak ada pengaruh antara EPS terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Tidak ada pengaruh antara PER terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. b. Jika Probabilitas Value < 0,05 maka H2, H3 diterima sehingga ada pengaruh antara EPS terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta, Terdapat pengaruh antara PER

terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. c. Koefisien Determinasi Dalam uji regresi linier berganda dianalisis pula besarnya koefisien regresi (R2) keseluruhan R2 pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen/variabel terikat (Ghozali, 2002:45). R2 digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi berganda. R2 mendekati satu maka dapat dikatakan semakin kuat kemampuan variabel bebas dalam model regresi tersebut dalam menerangkan variabel terikatnya. Sebaliknya jika R2 mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variabel bebas menerangkan variasi variabel terikat. d. Evaluasi Ekonometri Evaluasi Ekonometri dimaksudkan untuk mengetahui apakah model linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian memenuhi asumsi klasik atau tidak. Untuk menguji apakah model yang digunakan dapat diterima secara ekonometrika dan apakah estimator yang diperoleh dengan metode kuadrat terkecil sudah memenuhi syarat Best Linear Unbiased

Estimation (BLUE), maka diperlukan uji asumsi klasik terhadap modelyang telah diformulasikan yang mencakup sebagai berikut :

1) Pengujian gejala multikoliniearitas Salah satu asumsi klasik adalah tidak terjadinya multikoleniaritas diantara variabel-variabel bebas yang berada dalam satu model. Artinya antar variabel independen yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna. Apabila hal ini terjadi antara variabel bebas itu sendiri saling berkorelasi, sehingga dalam hal ini sulit diketahui variabel bebas mana yang mempengaruhi variabel terikat. Salah satu cara untuk mendeteksi kolinieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan lawan variance inflation factor (VIF). Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pada suatu model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor), yaitu : a) Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut b) Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan bahwa terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian tersebut. 2) Pengujian gejala heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari suatu pengamatan yang lain. Jika varians dari suatu pengamatan itu adalah tetap maka homokedastisitas, dan jika varians berbeda maka terjadi heterokedastisitas. Sedangkan dasar pengambilan keputusan dengan melalui grafik scollater, yaitu bahwa:

a. Jika ada pola tertentu yaitu membentuk pola yang teratur (menyempit kemudian melebar, bergelombang) maka terjadi heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, titik-titiknya menyebar disumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas (Santosa, 2004:208) 3) Uji Normalitas data Pengujian normalitas data penelitian adalah untuk menguji apakah dalam model statistik variabel-variabel penelitian

berdistribusi normal atau tidak normal. Cara yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah data terditribusi normal atau tidak adalah dengan menggunakan grafik normal Probability plot. Apabila variabel berdistribusi normal maka penyebaran plot akan berada disekitar dan disepanjang garis 45. Berdasarkan grafik normal

probability plot, maka variabel berdistribusi normal

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Obyek Penelitian

Perusahaan Manufaktur merupakan kelompok emiten terbesar dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Karakteristik utama perusahaan Manufaktur adalah mengolah sumber daya menjadi barang jadi melalui suatu proses produksi. Oleh karena itu aktivitas perusahaan sekurangkurangnya mempunyai tiga kegiatan utama yaitu: a. Kegiatan untuk memperoleh/menyimpan output atau bahan baku b. Kegiatan pengolahan atau pabrikasi/perakitan atas bahan baku menjadi barang jadi. c. Kegiatan menyimpan atau memasarkan barang jadi Ketiga kegiatan utama tersebut harus tercermin dalam laporan keuangan perusahaan pada industri manufaktur. Emiten Manufaktur terbagi menjadi klasifikasi besar, yaitu basic

industri, Miscellaneous Industry dan Consumer good industry. Dari klasifikasiindustri tersebut masih dibagi menjadi beberapa sub industri antara lain:

Tabel 4.1 Jenis Industri ManufakturNo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Jenis Industri Cement Ceramics, Glass, Porcelain Metal and allied products Chemical Plastic & Packaging Animal Feed Wood industries Pulp & Paper Machinery and Heavy Equipment Automative and Components Textile and Garment Footwear Cable Electronic Food and Beverages Tobacco Manufactures Pharmaceuticals Cosmetic and Household Houseware jumlah Jumlah 2 5 14 10 15 5 5 5 2 18 21 4 6 2 20 4 10 3 3 150 Persentase % 1,33 3,33 9,33 6,66 10 3,33 3,33 3,33 0,67 10 14 2,67 4 1,33 13,33 2,67 6,67 2 2 100

Sumber: ICMD 2005

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jenis usaha yang jumlahnya terbesar dalam kelompok usaha manufaktur adalah Textile dan Garmen yaitu berjumlah 21 perusahaan. Sedangkan jumlah jenis usaha yang paling sedikit adalah semen dan machinery and heavy equipment yang berjumlah 2 perusahaan. Tabel 4.2 Status Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek JakartaNo Status Perusahaan 1 PMDN 2 PMA 3 Non PMDN, Non PMA Jumlah Frekuensi 47 10 3 60 Persentase 78,3 16,7 5 100

Sumber: ICMD 2005

Dari tabel 4.2 sebanyak 47 perusahaan (78,3%) status perusahaan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dan 10 perusahaan (16,7%) status perusahaan adalah PMA (Penanaman Modal Asing), sebanyak 3 perusahaan (5%) status perusahaan non PMDN dan non PMA.

4.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen terdiri atas EPS dan PER sedangkan variabel dependen meliputi return saham. 4.1.2.1 Analisis Deskriptif Tentang Earning Per Share Penjelasan mengenai Earning Per Share dengan tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Rata-rata Earning Per Share Perusahaan Manufaktur 2004No Jenis Industri (-1305)(7,25) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Cement Ceramics, Glass, Porcelain Metal and allied products Chemical Plastic & Packaging Animal Feed Wood industries Pulp & Paper Machinery and Heavy Equipment Automative and Components Textile and Garment Footwear Cable Electronic Food and Beverages Tobacco Manufactures Pharmaceuticals Cosmetic and Household Houseware Jumlah Nilai EPS (-7,25)1319,5 2 1 1 1 4 3 4 1319,5 2631,75 2631,7 53944 2 2 5 3 4 1 3 1 3,33 3,33 8,33 5 6,67 1,67 5 1,67 jumlah %

1 3 1

3 3 1

5 5 1 2 2 6 1 2 2 1 40

8 8 2 2 2 8 2 4 2 1 60

13,33 13,33 3,33 3,33 3,33 13,33 3,33 6,67 3,33 1,67 100

2 1

1

1

17

1

2

Sumber : Jakarta Stock Exchange 2004 (diolah)

Earning Per Share merupakan rasio yang menunjukkan berapa besarkeuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham. Data EPS yang digunakan dalam penelitian ini dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdapat dalan Jakarta Stock Exchange (JSX).

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui sebanyak 17 perusahaan mempunyai rata-rata EPS sebesar (-1305)- (-7,25), 40 perusahaan mempunyai rata-rata EPS sebesar (-7,25)-1319,5; sebanyak 1 perusahaan mempunyai rata-rata EPS (1319,5 2631,75) dan 3 perusahaan mempunyai rata-rata EPS

sebesar (2631,75 3944). Berdasarkan data EPS selama tahun 2004, Nilai EPS tertinggi pada jenis industri Pharmaceutical, perusahaan yang memiliki EPS tertinggi pada tahun 2004 adalah PT Bristol-Myers Tbk sebesar 3944. Sedangkan perusahaan yang memiliki EPS terendah pada tahun 2004 adalah PT

Surabaya Agung Industri Tbk, dengan nilai EPS sebesar -1305. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan dengan nilai EPS yang tinggi mampu menghasilkan laba per lembar saham yang tinggi, sehingga tingkat pengembalian atau return sahamnya juga tinggi dan sebaliknya. 4.1.2.2 Analisis Deskriptif Tentang Price Earning Ratio

Price Earning Ratio merupakan ukuran untuk menentukan bagaimanapasar memberi nilai atau harga pada saham perusahaan. PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Keinginan investor akan hasil (return) yang layak dari suatu investasi saham. Rasio PER mencerminkan penilaian pemodal terhadap pendapatan perusahaan di masa mendatang. Rasio PER dicari dengan membandingkan harga pasar dengan laba per lembar saham. Besarnya angka PER menunjukkan bahwa pasar mengharapkan

pertumbuhan laba yang tinggi di masa mendatang. Data PER yang

digunakan dalam penelitian ini dapat diperoleh melalui laporan keuangan

Jakarta Stock Exchange (JSX) yang diolah.Tabel 4.4 Price Earning Ratio Perusahaan Manufaktur 2004No Jenis Industri -29,1331,2775 1 1 4 2 3 1 3 1 Nilai PER 31,277591,68591,685 152,0925 1 1 1 1 1 jumlah 152,0925212,5 2 2 5 3 4 1 3 1 3,33 3,33 8,33 5 6,67 1,67 5 1,67 %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Cement Ceramics, Glass, Porcelain Metal and allied products Chemical Plastic & Packaging Animal Feed Wood industries Pulp & Paper Machinery and Heavy Equipment Automative and Components Textile and Garment Footwear Cable Electronic Food and Beverages Tobacco Manufactures Pharmaceuticals Cosmetic and Household Houseware Jumlah

7 8 2 1 2 7 2 4 2 1 52

1

8 8 2 2 2 8 2 4 2 1 60

13,33 13,33 3,33 3,33 3,33 13,33 3,33 6,67 3,33 1,67 100

1 1

5

2

1

Sumber : Jakarta Stock Exchange 2004 (diolah)

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui sebanyak 52 perusahaan mempunyai rata-rata PER sebesar (-29,13-31,2775) dan 5 perusahaan mempunyai ratarata PER sebesar (31,2775-91,685), sebanyak 2 perusahaan mempunyai rata-rata PER (91,685-152,0925) dan 1 perusahaan mempunyai rata-rata PER sebesar (152,0925-212,5). Berdasarkan data PER tahun 2004, dapat diketahui bahwa perusahaan yang memiliki nilai PER tertinggi adalah PT Ultrajaya Milk Industry Tbk yaitu sebesar 212,5 kali. Sedangkan perusahaan yang menghasilkan PER terendah pada tahun 2004 adalah PT BAT Indonesia yaitu sebesar -29,13 kali.

Perusahaan dengan nilai PER yang tinggi berarti memiliki laba yang rendah, sebaliknya perusahaan yang memiliki nilai PER rendah berarti memiliki laba yang tinggi. Dengan kata lain PER berbanding terbalik terhadap laba perusahaan. Perusahaan dengan PER yang rendah berarti memiliki laba yang tinggi sehingga return sahamnya juga tinggi. Seorang investor menyukai nilai PER yang rendah, karena perusahaan dapat menghasilkan laba yang tinggi. 4.1.2.3 Analisis Deskriptif Tentang Return Saham Penjelasan mengenai Return Saham dapat diketahui dari Tabel 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5 Rata-rata Return Saham Perusahaan Manufaktur 2005.No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Jenis Industri 1 2 2 2 5 3 4 1 3 1 % 3,33 3,33 8,33 5 6,67 1,67 5 1,67

1 2 1

1 1

3 3 1 1 3 1 1 1 19

4 3 2 1 1 3 2 2 1 29

1 2

8 8 2 2 2 8 2 4 2 1 60

13,33 13,33 3,33 3,33 3,33 13,33 3,33 6,67 3,33 1,67 100

2 1

12

Sumber : Jakarta Stock Exchange 2005 (diolah)

Return saham merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati olehpemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Return saham pada

penelitian ini dihitung atas dasar realisasi individual (actual return). Perhitungan atas return realisasi individual ini diperoleh dengan menggunakan rumus pada bab III. Data harga saham yang digunakan dalam penelitian ini didapat secara langsung pada Jakarta Stock exchange

(JSX) tahun 2004-2005. Harga saham yang digunakan adalaha 3 harisebelum publikasi laporan keuangan dan 3 hari sesudah publikasi laporan keuangan perusahaan. Karena pada hari-hari seputar publikasi harga saham masih sering berubah sehingga akan berpengaruh terhadap return sahamnya. Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui sebanyak 19 perusahaan mempunyai rata-rata return sahamnya 1. Perusahaan yang menghasilkan return saham tertinggi adalah jenis industri

Automative and Components dan Food and Beverages. Return positifmenandakan perusahaan rendabel atau memiliki kemampuan menghasilkan laba yang tinggi. Perusahaan yang memiliki return saham tertinggi pada tahun 2004 adalah PT Ricky Putra Globalindo Tbk sebesar 2,2273; Sedangkan saham perusahaan yang menghasilkan return terendah pada tahun 2004 adalah PT Sari Husada Tbk sebesar -0,8690; Beberapa perusahaan mempunyai return yang negatif, hal ini mengindikasikan beberapa perusahaan mengalami kerugian atau memiliki kinerja yang jelek.

Berdasarkan data yang diperoleh, didapatkan hasil penelitian tentang pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham pada perusahaan industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta sebagai berikut:4.1.3 Analisis inferensial

Pada penelitian ini analisis inferensial digunakan untuk menguji seberapa besar tingkat pengaruh earnig per share dan price earning ratio terhadap return saham di BEJ. 4.1.3.1 Analisis Regresi Analisis regresi digunakan untuk menilai kemampuan memprediksi atau meramalkan. Persamaan regresinya sebagai berikut:Y= +b1X1+ b2X2+ e. Dari data penelitian, maka didapat hasil pengolahan data dengan program SPSS, yang tampak pada tabel berikut: Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi linier bergandaCoefficients(a)

Mode l

Unstandardiz ed Coefficients

t

Sig.

95% Confidence Interval for B Correlations Upper Boun d .445

Correlations

B 1 (Consta nt) .261 EPS PER .000 33 .002 78

Std. Error

Lower Bound

Zeroorder

Partial

Part

.092

2.823

.007

.076

.000 .003

2.965 -.940

.004 .351

.000 -.009

.001 .003

.359 -.101

.366 -.124

.364 -.115

a Dependent Variable: RETURN_SAHAM

Model Summary(b) Mod el 1 Change Statistics 4.736

R .377(a)

R Square .143

a Predictors: (Constant), PER, EPS b Dependent Variable: RETURN_SAHAM

Dari Tabel 4.6 (lampiran 8) di atas dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:Y = 0, 261 + 0,00033 EPS-0,00278 PER +e

1) Konstanta (a) sebesar 0,261 menyatakan bahwa apabila tidak terdapat

Earning Per Share dan Price Earning Ratio, maka Return sahamnyasebesar 0,261. 2) Koefisien regresi untuk (b1) sebesar 0,00033 dan bertanda positip, hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu satuan pada Earning Per Share dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka return sahamakan mengalami perubahan sebesar 0,00033 dengan arah yang sama. 3) Koefisien regresi untuk (b2) sebesar 0,00278 dan bertanda negatif, hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu satuan pada Price Earning Ratio dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka return sahamnya akan mengalami perubahan sebesar 0,00278 dengan arah berlawanan. Untuk mengetahui layak tidaknya model regresi yang digunakan dipakai sebagai alat estimasi dengan melakukan:

4.1.3.2 Pembuktian Hipotesis 1) Uji Simultan (Uji F Statistik) Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji F dapat dicari dengan melihat F hitung dari tabel Anova output SPSS, selain itu juga membandingkan hasil dari probabilitas value. Jika probabilitas value > 0,05 maka H1 ditolak dan jika probabilitas value < 0,05 maka H1 diterima. Dari lampiran 8 pada tabel Anova dapat diketahui nilai F hitung sebesar 4,736 dengan nilai probabilitas value dalam penelitian ini adalah 0,013 yang berarti angka ini berada jauh di bawah 0,05 maka H1 diterima. Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat pengaruh antara EPS dan PER secara simultan terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di BEJ. 2) Uji Parsial (Uji t) Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu antara Earning Per Share terhadap Return saham, Price

Earning Ratio terhadap Return saham dalam penelitian ini dilakukanpengujian terhadap koefisien regresi yaitu dengan uji t. Berdasarkan perhitungan SPSS versi 13,0 for windows yang dapat dilihat pada tabel 4.7, dapat diketahui nilai probabilitas value dengan tingkat signifikansi sebesar 5% pada masing-masing variabel bebas. Berdasarkan hasil analisis regresi maka pengujian koefisien regresinya adalah :

a) Pengujian koefisien regresi Earning Per Share (EPS) (b1) Berdasarkan hasil output SPSS (lampiran 8) nilai t hitung sebesar 2,965 dengan nilai probabilitas value dan tingkat signifikansi sebesar 5% untuk Earning Per Share dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,004. Jika dibandingkan nilai probabilitas value < tingkat signifikansi; (0,004 tingkat signifikansi yaitu (0,351>0,05) maka H3 ditolak. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa secara parsial Price Earning Ratio tidak berpengaruh terhadap Return saham. 4.1.3.3 Koefisien Determinasi (R) Untuk mengetahui besar persentase variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variasi bebas, maka dicari nilai. Dari Tabel diperoleh nilai sebesar 0,143. Koefisien ini menunjukkan bahwa 14,3 % variasi return saham dapat dijelaskan oleh variabel Earning Per Share, Per Earning Ratio. Sedangkan sisanya sebesar 85,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

Selain dicari nilai seperti diatas, perlu juga diketahui koefisien parsialnya untuk mengetahui sumbangan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan mengkuadratkan koefisien korelasi parsial maka koefisien determinasi parsial variabel Earning Per Share (EPS), Price

Earning Ratio (PER). Berdasarkan perhitungan diperoleh r2 untuk EPSsebesar 0,134; PER sebesar 0,015. 4.1.3.4 Evaluasi Ekonometri Evaluasi Ekonometri dimaksudkan untuk mengetahui apakah model linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini memenuhi asumsi klasik atau tidak. Berkaitan dengan uji asumsi klasik dalam penelitian ini, model analisis yang digunakan akan menghasilkan estimator yang tidak biasa apabila memenuhi beberapa asumsi klasik, sebagai berikut: 1. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dilihat dari hubungan antar variabel bebas yang ditunjukkan oleh angka tolerance dan

variance inflation factor (VIF). Apabila angka tolerance > 0,10 dan VIF