24. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH - Usaha Jasa ...ujp.ucoz.com/Modul/Kepariwisataan/24-KALTENG.pdf722...

14
719 Kepariwisataan Kalimantan Tengah PETA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Transcript of 24. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH - Usaha Jasa ...ujp.ucoz.com/Modul/Kepariwisataan/24-KALTENG.pdf722...

Page 1: 24. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH - Usaha Jasa ...ujp.ucoz.com/Modul/Kepariwisataan/24-KALTENG.pdf722 Kepariwisataan Kalimantan Tengah 6. Bahasa dan Suku Bangsa Bahasa : • Bahasa Dayak

719 Kepariwisataan Kalimantan Tengah

PETA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Page 2: 24. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH - Usaha Jasa ...ujp.ucoz.com/Modul/Kepariwisataan/24-KALTENG.pdf722 Kepariwisataan Kalimantan Tengah 6. Bahasa dan Suku Bangsa Bahasa : • Bahasa Dayak

720 Kepariwisataan Kalimantan Tengah

A. UMUM

1. Dasar Hukum

Provinsi Kalimantan Tengah berdiri dengan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1958,

tertanggal 2 Juli 1958, dengan ibukota Palangkaraya.

2. Lambang Provinsi

Lambang Daerah Propinsi Kalimantan Tengah berbentuk

segilima, warna dasar

Merah dan di tengah lambang berwarna hijau, dengan moto

ISEN MULANG (Pantang Mundur).

Segi lima, adalah lambang falsafah hidup bangsa Indonesia

adalah Pancasila.

Merah, adalah lambang keberanian, keperkasaan dalam

menghadapi berbagai tantangan yang memecah belah

persatuan dan kesatuan.

Hijau, adalah lambang kesuburan bumi Tanbun Bungai dengan

berbagai kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.

Talawang (Perisai), adalah lambang alat penangkis serangan musuh yang melambangkan

kewaspadaan dan ketahanan masyarakat terhadap anasir - anasir yang merusak baik

dari luar maupun dari dalam.

Belanga (Guci), adalah lambang barang pusaka yang bernilai tinggi, yang melambangkan

potensi kekayaan alam Kalimantan Tengah.

Tali Tengang (Tali yang terbuat dari kulit kayu), adalah lambang kekokohan dan

kekompakan yang tidak mudah di cerai beraikan.

Kapas dan Parei (Kapas dan Padi), adalah lambang bahan sandang pangan yang

melambangkan kemakmuran bangsa Indonesia pada umumnya dan rakyat Kalimantan

Tengah pada khususnya.

Bintang Lapak Lime ( Bintang Segi Lima), adalah lambang Pancasila sebagai Dasar Negara

Republik Indonesia.

Kambang Kapas (Bunga Kapas) 17 buah, Dawen (daun) 8 lembar dan Bua Parei (Buah

Padi) 45 butir adalah lambang Hari Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.

Burung Tingang (Burung Enggang), adalah lambang pertanda kemakmuran dan

kedinamisan serta tekat rakyat Kalimantan Tengah untuk ikut serta secara aktif

pemeliharaan dan pelestarian lingkungan.

Mandau dan sipet (Parang dan Sumpit) adalah pasangan senjata yang di buat oleh nenek

moyang Suku Dayak Kalimantan Tengah yang digunakan untuk bekerja, berburu dan

menghadapi serangan musuh.

24 PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Page 3: 24. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH - Usaha Jasa ...ujp.ucoz.com/Modul/Kepariwisataan/24-KALTENG.pdf722 Kepariwisataan Kalimantan Tengah 6. Bahasa dan Suku Bangsa Bahasa : • Bahasa Dayak

721 Kepariwisataan Kalimantan Tengah

Garantung (gong) adalah lambang bahwa masyarakat Kalimantan Tengah menjunjung

tinggi kesenian, kebudayaan, berpandangan optimis dalam menghadapi berbagai tugas

dalam suasana gotong royong sebagai lambang persatuan dan kesatuan.

3. Pemerintahan

Secara administrasi Pemerintahan Provinsi Kalimantan Tengah terdiri dari 13

Pemerintahan Kabupaten dan 1 Pemerintahan Kota.

No. Kabupaten/Kota Ibu kota

1 Kabupaten Barito Selatan Buntok

2 Kabupaten Barito Timur Tamiang

3 Kabupaten Barito Utara Muara Teweh

4 Kabupaten Gunung Mas Kuala Kurun

5 Kabupaten Kapuas Kuala Kapuas

6 Kabupaten Katingan Kasongan

7 Kabupaten Kotawaringin Barat Pangkalan Bun

8 Kabupaten Kotawaringin Timur Sampit

9 Kabupaten Lamandau Nanga Bulik

10 Kabupaten Murung Raya Purukcahu

11 Kabupaten Pulang Pisau Pulang Pisau

12 Kabupaten Sukamara Sukamara

13 Kabupaten Seruyan Kuala Pembuang

14 Kota Palangka Raya -

4. Letak Geografis dan Batas Wilayah

Letak geografis Propinsi Kalimantan Timur yaitu 02 ` 27 ` 20 ” LS-04` 24` 55 ” LU dan 113`

49` 00 119 57 BT, dengan luas perairan laut sebesar 9.800.000 Ha pada 02 27 20″ LS 04

24 55 ” LU dan 117 50 00 ” 119 57 00 ” BT dan panjang pantai 1.185 Km yang terbentang

dari selatan di Kabupaten Pasir sampai Utara di Kabupaten Nunukan, dengan batas

wilayah sebagai berikut :

• Utara Kalteng berbatasan langsung dengan sebagian Kalimantan Barat dan

sebagian Kalimantan Timur.

• Timur Kalteng berbatasan dengan sebagian Kalimantan Timur dan Sebagian

Kalimantan Selatan.

• Selatan Propinsi Kalteng berbatasan dengan Laut Jawa.

• Barat Kalteng berbatasan dengan Kalimantan Barat.

5. Komposisi Penganut Agama

Islam = 69,67%

Protestan = 16,41%

Katolik = 3,11%

Hindu = 10,69%

Budha = 0,12%

Page 4: 24. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH - Usaha Jasa ...ujp.ucoz.com/Modul/Kepariwisataan/24-KALTENG.pdf722 Kepariwisataan Kalimantan Tengah 6. Bahasa dan Suku Bangsa Bahasa : • Bahasa Dayak

722 Kepariwisataan Kalimantan Tengah

6. Bahasa dan Suku Bangsa

Bahasa :

• Bahasa Dayak (ngaju, katingan Rungan, Ma’anyan, Ot’Danum)

• Bahasa Sa,pit

• Bahasa bakumpai

• Bahasa Tamuan

Suku :

• Suku Dayak (Bakumpai, Bawo, Dusun, katingan, Sampit)

7. Budaya

a. Lagu Daerah : Naluyak, Kalayar, Palu Cempang Pupoi

b. Tarian Tradisional : Tari Balean Dadas, Tari Tambun dan Bungi

c. Senjata Tradisional : Mandau

d. Rumah Tradisional : Rumah Betang

e. Alat Musik tradisional : Gerdek, Sampek, kledi

f. Makanan khas daerah : kalo-kalo

8. Bandara dan Pelabuhan Laut

Bandara : Tjilik Riwut

Pelabuhan Laut : Sampit, Kumai

9. Industri dan Pertambangan : Karet, rotan, industri barang kelontong, minyak kelapa,

minyak bumi dan intan.

B. OBYEK WISATA

1. Obyek Wisata Alam

a. Taman Nasional Tanjung Puting

Taman Nasional Tanjung Puting awalnya

adalah Suaka Margasatwa Tanjung Puting

yang ditetapkan oleh Pemerintah Kolonial

Hindia Belanda pada tanggal 13 Juni 1936

dengan luas wilayah 305.000 hektar. Oleh

Pemerintah Hindia Belanda, kawasan ini

dijadikan sebagai tempat perlindungan

orangutan (pongo pygmaeus) dan

bekantan (nasalis larvatus).

Selanjutnya, pada tanggal 12 Mei 1984

Pemerintah Indonesia, melalui Menteri

Kehutanan, menetapkan Tanjung Puting sebagai taman nasional dengan luas

wilayah menjadi 300.040 hektar. Pada tahun 1996, melalui SK Menteri Kehutanan

No. 687/kpts-II/96 tanggal 25 Oktober 1996, luas kawasan Taman Nasional Tanjung

Puting bertambah menjadi 415.040 hektar yang terdiri atas Suaka Margasatwa

Tanjung Puting 300.040 hektar, hutan produksi 90.000 hektar, dan kawasan daerah

perairan sekitar 25.000 hektar.

Page 5: 24. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH - Usaha Jasa ...ujp.ucoz.com/Modul/Kepariwisataan/24-KALTENG.pdf722 Kepariwisataan Kalimantan Tengah 6. Bahasa dan Suku Bangsa Bahasa : • Bahasa Dayak

723 Kepariwisataan Kalimantan Tengah

Taman Nasional Tanjung Puting merupakan kawasan konservasi yang penting untuk

melindungi satwa langka seperti orangutan, bekantan, owa-owa, kelasi, dan lain-

lain. Kawasan yang oleh UNESCO ditetapkan sebagai paru-paru dunia (cagar biosfer)

ini termasuk tipe ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah, hutan rawa air

tawar, hutan mangrove, dan hutan pantai. Kawasan ini mempunyai topografi datar

sampai sedikit bergelombang dengan ketinggian 0—100 m dpl (di atas permukaan

laut). Secara umum tipe iklimnya termasuk tropika basah dengan curah hujan rata-

rata 2.400 mm per tahun dan memiliki kelembaban yang tinggi.

b. Kota Air Muara Teweh

Sebagai kota air, Muara Teweh

menyuguhkan pemandangan yang unik.

Di kota kecil ini, terdapat rumah apung

yang cukup banyak, berderet di

sepanjang tepian Sungai Barito. Jenis

rumah semacam ini dapat dianggap

sebagai kearifan lokal dalam menghadapi

bahaya banjir. Karena banjir di Muara

Teweh pada umumnya berupa genangan,

bukan air bah, jadi setinggi apapun banjir yang terjadi tidak akan menenggelamkan

rumah-rumah tersebut.

Di sepanjang aliran sungai, pengunjung juga akan menjumpai pemandangan alam

yang menawan. Menyaksikan lebat dan hijaunya hutan Kalimantan serta

mendengarkan nyanyian khas hewan-hewan yang hidup di dalamnya merupakan

pengalaman berharga yang mungkin tidak akan dialami di tempat-tempat lain.

Dengan menggunakan jasa ojek speed boat, pengunjung dapat menikmati

sepuasnya keindahan pemandangan alam di sepanjang aliran Sungai Barito tersebut.

Pengunjung tidak perlu khawatir dengan harga yang ditawarkan, sebab tidak ada

harga resmi untuk alat transportasi ini, sehingga pengunjung dapat menawarnya.

Pada umumnya, besar-kecilnya biaya yang dikeluarkan tergantung pada jarak

tempuh yang dikehendaki oleh pengunjung.

c. Taman Nasional Bukit Raya – Bukit Baka

Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya

merupakan kawasan konservasi yang terletak

di jantung Pulau Kalimantan. Kawasan ini

memiliki peranan penting dalam fungsi

hidrologis yaitu sebagai catchment area

(daerah resapan air) bagi daerah aliran Sungai

Melawi di Kalimantan Barat dan daerah aliran

Sungai Katingan di Kalimantan Tengah.

Kawasan hutan Bukit Baka-Bukit Raya

didominasi oleh berbagai jenis ekosistem hutan hujan tropis khas pegunungan.

Bukit Baka-Bukit Raya merupakan gabungan Cagar Alam Bukit Baka di Kalimantan

Barat dan Cagar Alam Bukit Raya di Kalimantan Tengah. Telah terjadi enam kali

perluasan area hingga akhirnya kawasan ini ditetapkan sebagai taman nasional.

Pertama, tahun 1978, kawasan Bukit Raya ditetapkan sebagai cagar alam dengan

luas 50.000 hektar. Kedua, tahun 1979, cagar alam diperluas menjadi 110.000

hektar. Ketiga, tahun 1981, kawasan Bukit Baka ditetapkan sebagai kawasan cagar

Page 6: 24. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH - Usaha Jasa ...ujp.ucoz.com/Modul/Kepariwisataan/24-KALTENG.pdf722 Kepariwisataan Kalimantan Tengah 6. Bahasa dan Suku Bangsa Bahasa : • Bahasa Dayak

724 Kepariwisataan Kalimantan Tengah

alam dengan luas 100.000 hektar. Keempat, tahun 1982, luas cagar alam Bukit Baka

bertambah menjadi 116.063 hektar. Kelima, tahun 1987, mengalami pengurangan

luas cagar alam menjadi 70.500 hektar. Keenam, tahun 1992, Cagar Alam Bukit Baka

dan Cagar Alam Bukit Raya disatukan dan statusnya diubah menjadi taman nasional

dengan nama Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya melalui Surat Keputusan

Menteri Kehutanan Nomor: 281/Kpts-II/1992, tanggal 26 Februari 1992, dengan luas

wilayah 181.090 hektar.

Keistimewaan kawasan wisata Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya terletak pada

kekayaan flora dan faunanya. Secara umum, wilayah taman nasional ini didominasi

oleh vegetasi tingkat pohon yang penyebarannya bervariasi, dari kaki hingga ke

puncak bukit. Vegetasi pada dataran rendah (kaki bukit) hingga ketinggian 400 m

menunjukkan kekhasan hutan hujan dataran rendah yang menjadi rumah bagi

sekitar 30 % spesies dipterocarpaceae.

Disebabkan oleh adanya perubahan ketinggian tempat, maka tipe vegetasi dominan

kemudian berubah secara bertahap, sehingga di wilayah ini ditemui tipe-tipe

vegetasi hutan dataran rendah, hutan dataran tinggi, hutan pegunungan, vegetasi

sungai, dan vegetasi lumut (di puncak-puncak bukit).

Keistimewaan kawasan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya yang lainnya adalah

terdapat beraneka ragam jenis satwa di dalamnya, di antaranya berbagai jenis

burung seperti Burung Ruai (argusianus argus) dan 3 jenis Burung Enggang, salah

satunya adalah burung Enggang Gading (rhinoplax vigil). Jenis-jenis satwa lainnya

yang dapat dijumpai di kawasan ini adalah mamalia, seperti landak (hystrix

branchyura), lutung merah (presbytis rubicunda), dan beruk (macaca nemestrina).

Kekayaan fauna Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya juga bisa dilihat dari hewan

reptil yang hidup di kawasan ini, seperti ular (lamaria schlegeli), kadal

(spenomorphus), kura-kura darat (famili testudinidae), katak daun, katak batu, dan

kodok. Selain itu, di kawasan ini juga hidup jenis-jenis ikan yang termasuk dalam

kategori langka yang mungkin tidak akan dapat dijumpai di kawasan lain, seperti

ikan seluang (osteochilus spilurus), baung (mystus micracanthus), dan adung

(hampala macrolepidota).

Kawasan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya terletak di Kabupaten Sintang,

Propinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten Kotawaringin Timur.

d. Danau Tahai

Danau Tahai memiliki keunikan yang

mungkin tidak dimiliki oleh danau-

danau lainnya (terutama di luar Pulau

Kalimantan), yaitu airnya berwarna

merah—yang disebabkan oleh akar-

akar pohon di lahan gambut. Di sekitar

danau, pengunjung juga dapat

menyaksikan pemandangan yang unik,

yaitu banyak terdapat rumah-rumah

terapung—yang oleh penduduk

setempat disebut sebagai rumah lanting.

Page 7: 24. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH - Usaha Jasa ...ujp.ucoz.com/Modul/Kepariwisataan/24-KALTENG.pdf722 Kepariwisataan Kalimantan Tengah 6. Bahasa dan Suku Bangsa Bahasa : • Bahasa Dayak

725 Kepariwisataan Kalimantan Tengah

Jika merasa bosan dengan pemandangan air saja, pengunjung dapat menyambangi

lokasi Penangkaran Orangutan Nyaru Menteng milik Yayasan BOS (Borneo

Orangutan Survival) yang tidak jauh dari lokasi Danau Tahai ini. Di lokasi

penangkaran ini, pengunjung dapat menyaksikan kelucuan tingkah-laku orangutan

yang berada di kandangnya. Selain melihat orangutan, pengunjung juga dapat

mencoba tracking ke dalam hutan yang masih terjaga kelestariannya di sekitar areal

penangkaran ini. Namun, tempat penangkaran ini tidak buka setiap hari. Hanya pada

hari Minggu dan hari-hari libur lainnya lokasi penangkaran ini dibuka untuk umum.

Keistimewaan kawasan wisata Danau Tahai lainnya adalah disediakannya jembatan-

jembatan kayu yang mengelilingi areal hutan ini, sehingga pengunjung tidak perlu

khawatir akan terendam air gambut. Di dalam hutan, pengunjung dapat menikmati

sejuk dan segarnya udara hutan sambil mendengarkan merdunya kicauan burung-

burung. Jika sedang beruntung, pengunjung juga dapat bertemu dengan uwak-uwak,

salah satu jenis kera langka yang dilindungi oleh pemerintah dan hanya terdapat di

kawasan ini.

Danau Tahai terletak di Jalan Palangkaraya—Sampit km 28, atau tepatnya di Desa

Tahai, Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, Kotamadya Palangkaraya.

e. Pantai Ujung Pandaran di Kotawaringin Timur

Pantai Ujung Pandaran merupakan representasi dari keindahan pemandangan alam

yang sungguh memesona. Di pantai ini, pengunjung dapat menjumpai hamparan

pasir putih yang begitu luas, barisan pohon nyiur yang jika dilihat dari kejauhan

seolah-olah memagari pantai ini, deburan ombak yang cukup besar, dan kekayaan

biota laut khas pantai ini. Khusus untuk biota laut, di Pantai Ujung Pandaran banyak

terdapat ubur-ubur, ikan pari, berbagai jenis ikan kecil yang hidup di terumbu

karang, dan lain-lain.

Selain menikmati keindahan pemandangan

alamnya, di Pantai Ujung Pandaran ini

pengunjung juga dapat menyaksikan ritual

adat Simah Laut yang dipraktekkan oleh

masyarakat nelayan setempat secara turun

temurun. Simah Laut adalah ritual tolak bala

yang dilakukan oleh para nelayan Ujung

Pandaran sebelum memulai pelayaran ke laut

untuk mencari ikan. Ritual tahunan ini

dilakukan setiap tanggal 10 bulan Syawal, atau sepuluh hari setelah Hari Raya

Idulfitri. Sebelum acara ini dilaksanakan, biasanya masyarakat setempat bergotong-

royong membersihkan pantai terlebih dahulu. Setelah pantai dirasa cukup bersih,

ritual Simah Laut baru diselenggarakan dengan cara melarungkan berbagai macam

sesaji ke tengah laut. Oleh masyarakat setempat, ritual ini dipercaya dapat

mendatangkan keselamatan dan memberikan limpahan rezeki selama melaut.

Pantai Ujung Pandaran terletak di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit,

Kabupaten Kotawaringin Timur.

Page 8: 24. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH - Usaha Jasa ...ujp.ucoz.com/Modul/Kepariwisataan/24-KALTENG.pdf722 Kepariwisataan Kalimantan Tengah 6. Bahasa dan Suku Bangsa Bahasa : • Bahasa Dayak

726 Kepariwisataan Kalimantan Tengah

f. Arboretum Nyaru Menteng

Arboretum Nyaru Menteng merupakan

hutan konservasi yang terdapat di

Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Secara harfiah, arboretum adalah

tempat pelestarian dan penelitian untuk

tumbuh-tumbuhan langka yang terdapat

di hutan. Namun, Arboretum Nyaru

Menteng tidak hanya dijadikan sebagai

tempat konservasi untuk tumbuh-

tumbuhan langka, tetapi juga sebagai

tempat konservasi orangutan. Sampai dengan bulan November 2007, Arboretum

Nyaru Menteng telah merawat lebih dari 200 orangutan. Arboterum ini dibangun

pada tahun 1988 dan merupakan areal bekas kawasan HPH (Hak Pengolahan Hutan)

yang telah dieksploitasi sejak tahun 1974. Nama Nyaru Menteng sendiri berasal dari

bahasa Dayak yang berarti gagah berani.

Selain sebagai kawasan konservasi, Arboretum yang luas wilayahnya mencapai 65,2

hektar ini juga sering digunakan sebagai tempat pembinaan bagi para pelajar,

pramuka, mahasiswa, dan organisasi-organisasi kepemudaan yang memiliki

kecintaan terhadap aktivitas pelestarian alam. Sejak ditetapkan sebagai kawasan

wisata yang dibuka untuk umum, Arboretum Nyaru Menteng selalu ramai dikunjungi

pada hari Minggu dan hari-hari libur lainnya. Pada umumnya, pengunjung ingin

menikmati keindahan alam Arboretum sambil melihat-lihat binatang yang ada di

kawasan ini.

2. Obyek Wisata Sejarah

a. Monumen Palagan Sambi

Sekitar 61 tahun yang lalu, tepatnya

pada tanggal 17 Oktober 1947, di Desa

Sambi, pedalaman Kabupaten

Kotawaringin Barat, tergores sebuah

cacatan sejarah bagi TNI AU yang

pertama kalinya menerjunkan pasukan

payung RI di daerah itu. Penerjunan

pasukan payung pertama RI itu atas

permintaan Gubernur Kalimantan

Selatan waktu itu, yaitu Ir. Pangeran

Muhamad Noor kepada KSAU (Kepala

Staf Angkatan Udara) Komodor Udara D. Suryadarma untuk mendirikan stasiun radio

induk yang dapat menghubungkan Yogyakarta (pusat pemerintahan waktu itu)

dengan Pulau Kalimantan sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan

kemerdekaan.

Untuk memenuhi permohonan tersebut, KSAU membentuk staf khusus dengan

tugas mempersiapkan dan melatih pasukan payung sebanyak 13 orang yang

sebagian besar direkrut dari putra asli Kalimantan bersama dengan pemuda asal

Page 9: 24. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH - Usaha Jasa ...ujp.ucoz.com/Modul/Kepariwisataan/24-KALTENG.pdf722 Kepariwisataan Kalimantan Tengah 6. Bahasa dan Suku Bangsa Bahasa : • Bahasa Dayak

727 Kepariwisataan Kalimantan Tengah

Sulawesi dan Jawa di bawah komandan Mayor Tjilik Riwut. Dengan hanya dilatih

selama satu minggu, anggota pasukan payung yang belum memiliki ketrampilan

secara memadai itu diterjunkan dari pesawat C 4/Dakota RI-002.

Pada penerjunan tersebut tidak ada satu pun di antara 13 anggota pasukan yang

berhasil dengan mulus mendarat sampai ke tanah. Semuanya mengalami hambatan-

hambatan di atas pohon. Namun, tantangan yang paling tragis justru datang dari

penghianatan bangsa sendiri, karena ada oknum yang telah memberitahu kepada

Belanda tentang operasi penerjunan tersebut. Pasukan khusus yang selama

berbulan-bulan hidup di rimba belantara itu akhirnya diserang oleh pasukan Belanda

dan mengakibatkan tiga orang anggota pasukan gugur di medan laga. Ketiga orang

yang gugur dalam penyergapan pasukan Belanda itu adalah Iskandar, pimpinan

pasukan, dan dua anggota lainnya, Akhmad Kosasih dan Hary Hadi Sumantri.

Untuk mengenang jasa-jasa pahlawan yang gugur pada penerjunan pasukan payung

pertama itu, pada tahun 2000 diresmikan Monumen Palagan Sambi oleh Kepala Staf

TNI-AU Marsekal TNI Hanafie Asnan di Desa Sambi, Kotawaringin Barat, Kalimantan

Tengah. Pemberian nama Palagan Sambi didasarkan pada lokasi di mana peristiwa

penerjunan itu terjadi, yaitu di Desa Sambi.

b. Masjid Kiai Gede

Ajaran Islam masuk wilayah Nusantara dengan

meninggalkan jejak-jejaknya yang jelas. Salah

satunya adalah Masjid Kiai Gede di Kotawaringin

Barat, Propinsi Kalimantan Tengah. Masjid yang

berukuran 16 x 16 meter atau 256 meter persegi ini

dibangun pada tahun 1632 Miladiyah atau tahun

1052 Hijriyah, tepatnya pada masa pemerintahan

Sultan Mustainubillah (1650-1678 M), raja keempat

dari Kesultanan Banjarmasin.

Nama Kiai Gede untuk masjid ini diambil dari nama seorang ulama yang telah

berjasa besar dalam menyebarkan ajaran Islam di Pulau Kalimantan, khususnya di

wilayah Kotawaringin. Ulama tersebut adalah Kiai Gede, seorang ulama asal Jawa

yang diutus oleh Kesultanan Demak untuk menyebarkan ajaran Islam di Pulau

Kalimantan. Kedatangan Kiai Gede tersebut ternyata disambut baik oleh Sultan

Mustainubillah. Oleh sang Sultan, Kiai Gede kemudian ditugaskan menyebarkan

Islam di wilayah Kotawaringin, sekaligus membawa misi untuk merintis kesultanan

baru di wilayah ini.

Berkat jasa-jasanya yang besar dalam menyebarkan Islam dan membangun wilayah

Kotawaringin, Sultan Mustainubillah kemudian menganugerahi jabatan kepada Kiai

Gede sebagai Adipati di Kotawaringin dengan pangkat Patih Hamengkubumi dan

bergelar Adipati Gede Ing Kotawaringin. Namun, hadiah yang paling berharga dari

sang Sultan bagi Kiai Gede adalah dibangunnya sebuah masjid yang kelak bukan

sekedar sebagai tempat beribadah, melainkan juga sebagai pusat kegiatan-kegiatan

kemasyarakatan bagi Kiai Gede dan para pengikutnya.

Bersama para pengikutnya, yang waktu itu hanya berjumlah 40 orang, Kiai Gede

kemudian membangun Kotawaringin dari hutan belantara menjadi sebuah kawasan

permukiman yang cukup maju. Kalaupun wilayah Kotawaringin sekarang ini menjadi

Page 10: 24. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH - Usaha Jasa ...ujp.ucoz.com/Modul/Kepariwisataan/24-KALTENG.pdf722 Kepariwisataan Kalimantan Tengah 6. Bahasa dan Suku Bangsa Bahasa : • Bahasa Dayak

728 Kepariwisataan Kalimantan Tengah

salah satu kota yang terbilang maju di Kalimantan, hal itu tidak dapat dipisahkan dari

jasa besar Kiai Gede dan para pengikutnya.

Saat ini, Masjid Kiai Gede yang sudah berumur ratusan tahun tersebut masih berdiri

kokoh dan terawat dengan baik. Hal ini disebabkan oleh keseriusan masyarakat

Kotawaringin Barat dalam merawat dan memfungsikan masjid yang dianggap

menjadi tonggak sejarah perkembangan Islam di wilayah ini. Bagi masyarakat

Kotawaringin Barat, Masjid Kiai Gede tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah

saja, tetapi juga sebagai pusat kegiatan-kegiatan sosial-kemasyarakatan,

sebagaimana Kiai Gede dan para pengikutnya memfungsikan masjid ini di masa lalu.

3. Wisata Budaya

a. Festival Tira Tangka Balang

“Tira Tangka Balang” merupakan

sebuah istilah adat yang menjadi ikon

Kabupaten Murung Raya, Kalimantan

Tengah, Indonesia. Bahkan, “Tira Tangka

Balang” dijadikan slogan utama

kabupaten yang dimekarkan dari

Kabupaten Barito Utara pada 2002

tersebut. Istilah Tira Tangka Balang

dalam bahasa Dayak merupakan

rangkaian kata dari bahasa Kandan

Siang Murung Ot Danum. Dalam tradisi

suku Dayak, makna harfiah dari istilah Murung Ot Danum sebenarnya kira-kira

seperti ini: “Kalau sudah membuat tangga untuk menebang sebatang pohon yang

sangat besar, maka pohon tersebut harus tuntas sampai tumbang”. Arti harfiah

tersebut kemudian dimengerti secara luas dengan pemaknaan bahwa “Kalau bekerja

jangan dengan setengah hati, harus sampai tuntas”. Jargon inilah yang kemudian

dijadikan pegangan dan penyemangat bagi segenap warga Kabupaten Murung Raya.

Selain menjadi slogan kebanggaan warga Kabupaten Murung Raya, istilah “Tira

Tangka Balang” pada akhirnya diabadikan dalam rupa bangunan atau monumen

tugu yang diletakkan di jantung pemerintahan Kabupaten Murung Raya. Tugu

tersebut menjadi kebanggaan masyarakat di kabupaten yang memiliki luas wilayah

38.617 km² ini. Boleh jadi karena Tira Tangka Balang dijadikan sebagai simbol

penggugah semangat masyarakat Kabupaten Murung Raya, maka semboyan ini

kemudian digunakan juga untuk menamai sebuah perhelatan budaya, yang tidak lain

adalah festival seni dan budaya tahunan khas Kalimantan Tengah yang dinamakan

Festival Tira Tangka Balang.

Page 11: 24. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH - Usaha Jasa ...ujp.ucoz.com/Modul/Kepariwisataan/24-KALTENG.pdf722 Kepariwisataan Kalimantan Tengah 6. Bahasa dan Suku Bangsa Bahasa : • Bahasa Dayak

729 Kepariwisataan Kalimantan Tengah

Tugu Tira Tangka Balang

Sumber Foto: http://rozimura.blogspot.com

Festival Tira Tangka Balang menyajikan berbagai jenis kegiatan seni dan budaya khas

Kalimantan Tengah untuk dipertandingkan, antara lain perlombaan olahraga

tradisional, tarian tradisional, musik tradisional, karungut (seni berkisah, semacam

pantun dalam tradisi Melayu atau kidung dalam tradisi Jawa), pakasak lamang

(memasak nasi dengan memakai bambu), menempek kenta (membuat makanan

berbahan dasar ketan khas Dayak), dan lain-lainnya. Tarian khas Kalimantan Tengah

yang diperlombakan dalam event seni dan budaya ini di antaranya adalah tari

pedalaman dan tari pesisir. Selain itu, dalam Festival Tira Tangka Balang ini juga

diperlombakan kontes pemilihan putra dan putri pariwisata sebagai calon duta

wisata Kabupaten Murung Raya.

Perlombaan olahraga tradisional tampaknya menjadi cabang seni/budaya yang

paling digemari oleh kalangan penikmat Festival Tira Tangka Balang sehingga citra

agenda tahunan ini menjadi lebih lekat sebagai perhelatan lomba olahraga

tradisional. Beberapa cabang krida tradisional khas Borneo yang menjadi sajian khas

Festival Tira Tangka Balang antara lain: menyumpit, jukung (perahu tradisional),

besei kambe (tarik tambang di atas sungai dengan menggunakan perahu), balogo

(permainan tradisional khas suku Banjar dengan menggunakan tempurung kelapa),

mangaruhi (tradisi menangkap ikan rawa), sepak sawut (sepak bola api), maneweng

(seni menebang pohon), manetek (keahlian memotong kayu), menyila (kemahiran

membelah kayu), bagasing (permainan gasing), dan lain-lainnya. Beberapa dari

cabang lomba yang dipertandingkan pada Festival Tira Tangka Balang dibagi dalam

kategori putra dan putri.

Festival budaya Kalimantan Tengah Tira Tangka Balang ini sudah menjadi agenda

rutin tahunan yang diikuti oleh hampir semua kecamatan yang terdapat di

Kabupaten Murung Raya. Kesepuluh kecamatan di kabupaten yang beribu kota di

Puruk Cahu ini antara lain Murung, Tanah Siang, Laung Tuhup, Permata Intan,

Sumber Barito, Sungai Babuat, Tanah Siang Selatan, Barito Tuhup Raya, Seribu Riam,

dan Uut Murung (www.wikipedia.org).

Festival Tira Tangka Balang diikuti ratusan peserta dan kontingen dari seluruh

kecamatan di Kabupaten untuk memperebutkan Piala Bergilir Bupati Murung Raya.

Festival ini juga dimanfaatkan sebagai persiapan sekaligus pencarian bibit baru bagi

Page 12: 24. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH - Usaha Jasa ...ujp.ucoz.com/Modul/Kepariwisataan/24-KALTENG.pdf722 Kepariwisataan Kalimantan Tengah 6. Bahasa dan Suku Bangsa Bahasa : • Bahasa Dayak

730 Kepariwisataan Kalimantan Tengah

kontingen Kabupaten Murung Raya untuk ikut serta dalam event seni dan budaya

tingkat provinsi, Festival Isen Mulang, yang pada tahun 2009 ini diselenggarakan di

Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kabupaten Murung Raya sendiri merupakan juara

bertahan dengan meraih predikat sebagai juara umum pada Festival Isen Mulang

tahun 2008 lalu.

Festival seni dan budaya ini telah menjadi agenda tetap Pemerintah Kabupaten

Murung Raya dan menjadi andalan untuk melestarikan serta menggairahkan tradisi

berkesenian dan kebudayaan yang dimiliki masyarakat Kalimantan Tengah,

khususnya di Kabupaten Murung Raya. Diharapkan, festival ini dapat menggali

potensi dan kreativitas seniman dan budayawan yang ada di Kabupaten Murung

Raya untuk menuangkannya dalam gerak dan seni yang memiliki nilai estetika tinggi

serta mencerminkan nilai kepribadian serta budaya masyarakat Kabupaten Murung

Raya (www.kaltengpos.com). Festival Tira Tangka Balang menjadi wadah untuk

memfasilitasi nilai seni budaya lokal yang bermunculan sehingga memperkaya

khasanah seni dan budaya Kabupaten Murung Raya, sekaligus sebagai upaya untuk

membentengi arus masuknya budaya luar yang dapat mengikis kekayaan budaya

daerah yang dimiliki Kabupaten Murung Raya.

Selain sebagai upaya untuk mempertahankan tradisi lokal, perhelatan Festival Tira

Tangka Balang juga mulai diarahkan sebagai komoditas dan ajang promosi sektor

kepariwisataan Kabupaten Murung Raya di dalam maupun luar daerah. Dengan

digelarnya perhelatan seni dan budaya ini secara rutin, diharapkan mampu

meningkatkan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara sehingga

dapat mengangkat kemakmuran masyarakat dan diharapkan dapat meningkatkan

pemasukan daerah Kabupaten Murung Raya di masa yang akan datang. Bupati

Murung Raya, Willy M. Yoseph, sendiri mengatakan bahwa Festival Tira Tangka

Balang merupakan upaya pemerintah daerah untuk melestarikan seni dan budaya

Kabupaten Murung Raya sebagai aset yang tidak ternilai harganya. Bupati

mengharapkan, Festival Tira Tangka Balang akan mampu menjadi primadona untuk

menarik wisatawan berkunjung ke Kabupaten Murung Raya sehingga dapat

memberikan kontribusi yang maksimal dari sektor pariwisata

(www.kaltengpos.com).

Page 13: 24. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH - Usaha Jasa ...ujp.ucoz.com/Modul/Kepariwisataan/24-KALTENG.pdf722 Kepariwisataan Kalimantan Tengah 6. Bahasa dan Suku Bangsa Bahasa : • Bahasa Dayak

731 Kepariwisataan Kalimantan Tengah

4. Wisata Minat Khusus

a. Rumah Betang Ojung Batu

Di Kecamatan Delang, Kabupaten

Lamandau, Propinsi Kalimantan Tengah,

masih banyak terlihat rumah-rumah

penduduk yang berbentuk rumah betang.

Rumah betang adalah rumah tradisional

Suku Dayak di Kalimantan, berbentuk

rumah panggung yang memanjang ke

belakang dengan kayu ulin sebagai bahan

utama bangunannya. Rumah-rumah

betang yang ada di Kecamatan Delang

rata-rata berumur ratusan tahun dan masih terpelihara dengan baik hingga saat ini.

Hal itu menandakan bahwa penduduk di Kecamatan Delang sampai saat ini masih

melestarikan adat-istiadat dan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.

Salah satu rumah betang di Kecamatan Delang yang masih terawat dengan baik dan

sering dikunjungi oleh banyak wisatawan adalah Rumah Betang Ojung Batu. Yang

membedakan Rumah Betang Ojung Batu dengan rumah-rumah betang lainnya

adalah di dalamnya terdapat banyak tajau. Konon, rumah betang ini dulunya dikenal

sebagai tempat kediaman seorang tokoh masyarakat Dayak yang sangat kaya yang

memiliki ribuan tajau, sebuah benda mirip tempayan yang oleh masyarakat

setempat dijadikan sebagai simbol kekayaan dan kehormatan seseorang.

Tajau juga dianggap sebagai benda yang memiliki kekuatan gaib dan dapat

membawa rejeki bagi orang yang memilikinya. Konon, orang yang membuat tajau

bukanlah orang sembarangan, karena dia harus menguasai upacara khusus sebelum

membuatnya. Namun sayang, jumlah tajau yang ada di rumah betang ini sekarang

sudah jauh berkurang, menjadi ratusan saja. Saat ini, rumah betang yang sudah

berumur hampir 1.000 tahun dimiliki oleh Omas Petinggi Kaya, salah satu tetua adat

di Kecamatan Delang. Oleh Pemerintah Kabupaten Lamandau, Rumah Betang Ojung

Batu ditetapkan sebagai bangunan bersejarah yang dilindungi.

b. Rumah Betang Tumbang Gagu

Jika orang Jawa memiliki rumah joglo,

orang Padang memiliki rumah gadang,

maka orang Dayak memiliki rumah

betang. Bagi orang Dayak di Kalimantan,

rumah betang lazim disebut lamin atau

panjal, sedangkan orang luar

menyebutnya sebagai rumah panjang

atau long house. Sebutan ini merujuk

pada arsitektur rumah yang bentuknya

memanjang ke belakang. Panjang rumah

semakin tergantung seberapa jumlah keluarga yang menghuninya. Semakin banyak

jumlah keluarga yang menghuninya, maka semakin panjang rumah betang tersebut.

Rumah betang adalah sejenis rumah yang mengadaptasi bentuk rumah panggung.

Jarak rumah dari tanah dapat mencapai lima meter. Pemilihan bentuk rumah seperti

Page 14: 24. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH - Usaha Jasa ...ujp.ucoz.com/Modul/Kepariwisataan/24-KALTENG.pdf722 Kepariwisataan Kalimantan Tengah 6. Bahasa dan Suku Bangsa Bahasa : • Bahasa Dayak

732 Kepariwisataan Kalimantan Tengah

ini berhubungan erat dengan kondisi alam Kalimantan yang pada umumnya dekat

dengan sungai besar. Sehingga, ketika sungai meluap, air tidak akan masuk ke dalam

rumah.

Salah satu rumah betang yang terkenal di Kalimantan adalah Rumah Betang

Tumbang Gagu. Rumah betang yang berada di Kabupaten Katingan, Kalimantan

Tengah ini termasuk salah satu rumah betang tua yang masih terjaga keasliannya.

Rumah yang dibangun pada tahun 1870 M dan memakan waktu sekitar tujuh tahun

ini berdiri megah di atas tanah seluas 110 x 130 m, dengan luas rumahnya sendiri

sekitar 47 x 15,5 m. Rumah Betang ini termasuk yang tertinggi di Kalimantan, karena

jarak rumah dengan tanah mencapai lima meter.

Dulu, pembuatan Rumah Betang Tumbang Gagu dipelopori oleh Singa Jaya Antang,

kepala suku di Desa Tumbang Gagu, atau kakek buyut dari Labuan Undong Antang

yang sekarang ini menjadi kepala keluarga di rumah ini. Rumah Betang Tumbang

Gagu dibangun dengan bahan baku utama dari kayu besi atau kayu ulin—kayu khas

Kalimantan yang terkenal keras dan tahan lama. Sedangkan tangganya dibuat dari

batang pohon yang bentuknya berundak-undak untuk menghindari serangan

binatang buas. Selain itu, tangga sengaja dibuat tidak permanen, agar dapat

dipindahkan dan diangkat ke dalam rumah kapan saja.