2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan...

16
RPJMD_2006-2011 II-75 2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan Sarana Transportasi dan Perhubungan A. Prasarana Jalan dan Jembatan Gambaran kondisi prasarana jalan dan jembatan, secara garis besar meliputi kondisi seluruh aset jalan dan jembatan yang terdapat di Kabupaten Serang, yang meliputi Jalan TOL, Jalan Negara, Jalan Propinsi, Jalan Kabupaten dan Jalan Desa. Panjang ruas-ruas jalan yang tedapat di Kabupaten Serang tersebut sampai saat ini relatif tidak mengalami perubahan, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.4.1.1 : Klasifikasi Jalan di Kabupaten Serang No Klasifikasi Jalan Panjang (Km) 1 2 3 4 5 Jalan T o l Jalan Negara Jalan Propinsi Jalan Kabupaten Jalan Desa 26,9 42,4 128,0 849,8 1.200,0 J u m l a h 2.247,1 Sumber: Dinas PU Kab. Serang, 2005 Dalam penanganan perbaikan dan pemeliharaan jalan di Kabupaten Serang dibagi menjadi beberapa kriteria atau jenis perbaikan permukaan jalan yaitu Lapisan Hotmix, Lapisan Penetrasi (Lapen), Perkerasan/agregat/kerikil, permukaan jalan batu, dan permukaan jalan tanah. Kondisi lain yang dapat dilihat adanya peningkatan kondisi jalan di Kabupaten Serang yaitu dari kondisi per tahun pada tahun 2004 untuk klasifikasi lapis permukaan Hotmix kondisi jalan baik adalah 82,92 km berbanding terbalik dengan kondisi jalan hotmix yang rusak yaitu hanya 2,9 km. Akan tetapi kondisi ini tidak berlaku bagi kondisi jalan dengan menggunakan Lapisan Penetrasi (lapen), perkerasan/agregat, batu dan tanah, hal ini menunjukan bahwa umur teknis lapisan permukaan Hotmix lebih kuat atau tahan lama bila dibandingkan

Transcript of 2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan...

Page 1: 2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan ...labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-4.pdf2.4. Prasarana dan Sarana Daerah ... penumpang, penandaan angkutan,

RPJMD_2006-2011 II-75

2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan Sarana Transportasi dan Perhubungan A. Prasarana Jalan dan Jembatan

Gambaran kondisi prasarana jalan dan jembatan, secara garis besar

meliputi kondisi seluruh aset jalan dan jembatan yang terdapat di Kabupaten

Serang, yang meliputi Jalan TOL, Jalan Negara, Jalan Propinsi, Jalan Kabupaten

dan Jalan Desa. Panjang ruas-ruas jalan yang tedapat di Kabupaten Serang

tersebut sampai saat ini relatif tidak mengalami perubahan, hal ini dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 2.4.1.1 : Klasifikasi Jalan di Kabupaten Serang

No Klasifikasi Jalan Panjang (Km)

1

2

3

4

5

Jalan T o l

Jalan Negara

Jalan Propinsi

Jalan Kabupaten

Jalan Desa

26,9

42,4

128,0

849,8

1.200,0

J u m l a h 2.247,1

Sumber: Dinas PU Kab. Serang, 2005

Dalam penanganan perbaikan dan pemeliharaan jalan di Kabupaten

Serang dibagi menjadi beberapa kriteria atau jenis perbaikan permukaan jalan

yaitu Lapisan Hotmix, Lapisan Penetrasi (Lapen), Perkerasan/agregat/kerikil,

permukaan jalan batu, dan permukaan jalan tanah.

Kondisi lain yang dapat dilihat adanya peningkatan kondisi jalan di

Kabupaten Serang yaitu dari kondisi per tahun pada tahun 2004 untuk klasifikasi

lapis permukaan Hotmix kondisi jalan baik adalah 82,92 km berbanding terbalik

dengan kondisi jalan hotmix yang rusak yaitu hanya 2,9 km. Akan tetapi kondisi

ini tidak berlaku bagi kondisi jalan dengan menggunakan Lapisan Penetrasi

(lapen), perkerasan/agregat, batu dan tanah, hal ini menunjukan bahwa umur

teknis lapisan permukaan Hotmix lebih kuat atau tahan lama bila dibandingkan

Page 2: 2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan ...labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-4.pdf2.4. Prasarana dan Sarana Daerah ... penumpang, penandaan angkutan,

RPJMD_2006-2011 II-76

dengan lapisan permukaan lainnya (lapen, agregat, batu dan tanah). Secara

keseluruhan jenis dan kondisi permukaan jalan di kabupaten Serang dapat kami

sampaikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.4.1.2 : Kondisi dan Jenis Permukaan Jalan Kabupaten Serang

NO JENIS PERMUKAAN K O N D I S I

Th.2000 (Km) Th.2004 (Km) 1

2

3

4

5

HOTMIK Baik Sedang Rusak Rusak Berat LAPIS PENETRASI (LAPEN) Baik Sedang Rusak Rusak Berat PERK. / AGREGAT / KERIKIL Baik Sedang Rusak Rusak Berat BATU Baik Sedang Rusak Rusak Berat TANAH Baik Sedang Rusak Rusak Berat

10

25,5 33,4 6,1

56,1 116,8 301,4

48

20 15 75

13,8

23,4 66,2

5

3,3 3,2

49,2 12

82,92 74,1

2,9

32 128,28 119,8 227,8

5

5

10,5 10,1 86,4

2,3 70,2

Sumber: Dinas PU Kab. Serang, 2005

Program Imbal Swadaya, yang dimulai sejak tahun 2002, program ini

memberdayakan pembangunan jalan desa. Kita lihat dalam kurun waktu dua

tahun telah dikerjakan jalan desa sepanjang 82.400 km dengan konstruksi lapisan

penetrasi (lapen), 34.200 km dengan lapis perkerasan dan perkerasan beton

sepanjang 700 m. Jumlah keseluruhan imbal swadaya jalan desa yang telah

dilaksanakan sepanjang 117.300 km dan lebar 2,5 m. Ini suatu kemajuan yang

besar disamping memperlancar transportasi juga meningkatkan perekonomian

masyarakat.

Page 3: 2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan ...labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-4.pdf2.4. Prasarana dan Sarana Daerah ... penumpang, penandaan angkutan,

RPJMD_2006-2011 II-77

Tabel 2.4.1.3 : Penanganan Jalan Desa Program Imbal Swadaya

No T A Volume Penanganan

Jenis Konstruksi Biaya Keterangan

1

2

2002

2003

P : 28.100 m L : 2,5 m P : 89.200 m L : 2,5 m

Lapen

P : 19.600 m L : 2,5 m Perkerasan :

P : 8.500 m L : 2,5 m Lapen :

P : 62.800 m L : 2,5 m Perkerasan P : 25.700 m L : 2,5 m Beton : P : 700 m L : 2,5 m

1.500.000.000

4.429.425.000

17 Desa dari 12 Kec. 47 Desa dari 32 Kec.

Jumlah P : 117.300 m L : 2,5 m

Lapen : 82.400 m Perk : 34.200 m Beton : 700 m

5.929.425.000 64 Desa dari 32 Kec.

Sumber: Dinas PU Kab. Serang, 2005 B. Sarana Perhubungan

Sarana Perhubungan dapat diindikasikan dari kinerja pelayanan publik dan

pencapaian pembangunan fisik maupun non-fisik. Untuk melihat kecenderungan

tingkat pelayanan yang ada sarana perhubungan dibedakan kedalam 2 (dua)

bentuk pelayanan yaitu sarana perhubungan darat dan sarana perhubungan laut.

Sarana pelayanan perhubungan darat yang telah dimiliki Kabupaten

Serang meliputi sarana pelayanan: angkutan umum, pemeliharaan prasarana lalu-

lintas dan terminal. Dalam rangka peningkatan pelayanan angkutan umum,

Pemerintah kabupaten Serang telah melaksanakan kajian tarif angkutan

penumpang, penandaan angkutan, sosialisasi tertib angkutan melalui edaran dan

radio, pengalihan jalur bis AKAP, penertiban angkutan liar di Serang Timur, survey

angkutan umum trayek selatan dan timur Kota Serang, perijinan angkutan umum,

inventarisasi pengusaha angkutan, survey kebutuhan angkutan umum.

Untuk menunjang kelancaran tugas-tugas dibidang perhubungan seperti

yang kami sampaikan diatas, maka secara periodic dilakukan pemeliharaan

terhadap seluruh perlengkapan pelayanan prasarana lalu lointas. Secara fisik

Page 4: 2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan ...labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-4.pdf2.4. Prasarana dan Sarana Daerah ... penumpang, penandaan angkutan,

RPJMD_2006-2011 II-78

pemeliharaan prasarana lalu-lintas meliputi pemeliharaan sarana terminal (tower,

pos TPR, jalur, papan informasi, PJU, emplasemen, dan gedung kantor), dan

sarana lalu-lintas jalan (traffic light, rambu, warning light, marka jalan, halte, taman

parkir).

Peningkatan keselamatan lalu-lintas ditempuh melalui upaya pengadaan

alat pengujian kendaraan bermotor, pengujian berkala (Keer), alat timbang

portable, kampanye/sosialisasi disiplin berlalu-lintas. Dalam rangka peningkatan

pelayanan sistem pelayanan sub bidang perhubungan darat dilakukan melalui

penyusunan Studi RUJTJ (Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan), dan

Studi Penataan Persimpangan.

Dalam bidang perhubungan laut, kinerja pelayanan perhubungan laut

berdasarkan pada peraturan dan perundangan operasional yaitu: Keppres No. 5

tahun 2001 dan Kepmendagri No. 130-67 tahun 2002 tentang Pengakuan

Kewenangan Kabupaten dan Kota oleh Pemerintah, kepemilikan, pengelolaan,

dan kewenangan terhadap kepelabuhanan.

Sebagai upaya mempersiapkan landasan operasional otonomi pelayanan

perhubungan laut, Pemerintah Kabupaten Serang telah memiliki peraturan daerah

tentang pelaksanaan pelayanan yang lebih optimal maliputi:

(1) Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kawasan

Pantai.

(2) Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 Tentang Pemanfaatan

Kepelabuhanan.

(3) Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Retribusi Ijin

Kepelabuhanan.

(4) Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2001 Tentang Retribusi Jasa

Pelayanan Kapal.

(5) Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan

Dermaga.

(6) Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2001 Tentang Pajak Pengelolaan

Alat Kepelabuhanan.

Page 5: 2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan ...labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-4.pdf2.4. Prasarana dan Sarana Daerah ... penumpang, penandaan angkutan,

RPJMD_2006-2011 II-79

(7) Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003 Tentang Retribusi Surat-surat

Kapal.

(8) Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan

Pelabuhan Khusus.

Lingkup pelayanan yang terkait dengan kebutuhan pelayanan sub-bidang

kepelabuhanan, maka terdapat pelabuhan khusus sebanyak 14 pelabuhan yang

berlokasi dan beroperasi di wilayah administrasi Kabupaten Serang, yang

ditunjang oleh perlengkapan operasional yang meliputi diantaranya berupa Kapal

Patroli Kelas IV KN Singandaru I sebanyak 1 unit, Speed Boat sebanyak 1 unit,

dan Alat Komunikasi SSB Marine sebanyak 1 unit.

Guna lebih menjamin keselamatan pelayanan perhubungan laut di wilayah

perairan Kabupaten Serang, maka pada tahun 2004 telah dilakukan pengadaan 1

set Alat-alat SAR (Search and Rescue).

2.4.2. Prasarana dan Sarana Sosial Budaya.

Dalam rangka peningkatan Sumberdaya Manusia diperlukan saran

penyehatan lingkungan yang pertama pengadaan saran lingkungan yang terdiri

dari jamban keluarga, sumurgali, sumur pompa tangan , penampungan air hujan

restorisasi, lubang asap dapur, SPAL, jet Pump, MCK, termasuk juga dilingkungan

pondok pesantren.

Cakupan Air Bersih sebesar 56,03 %, jamban keluarga 37,78 %, SPAL

26,89 % diperlukan juga wahana penyuluhan kesehatan masyarakat yaitu

Posyandu sebanyak 1804, Pondok bersalin desa 176, Jumlah Rumah Sakit 3 Unit,

Jumlah Wahana Kesehatan 177, Puskesmas 34. Serta Rumah yang tergolong

sehat sebanyak 402.296 atau baru mencapai 32,08 %.

Sarana dibidang pendidikan Tk. Negeri 1 Orang, TK Swasta 120 Orang,

SD Negeri 947, SD Swasta 8 ; SMP Negeri, 68 Sekolah; SMP Swasta 52

sekolah; Kejar Paket A 96 Pokjar; Kejar Paket B 96 Pokjar; SMA Negeri 21

Sekolah; SMA Swasta 37 sekolah ; SMK Negeri 4 sekolah ; SMK swasta 23

Page 6: 2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan ...labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-4.pdf2.4. Prasarana dan Sarana Daerah ... penumpang, penandaan angkutan,

RPJMD_2006-2011 II-80

sekolah; Kejar Paket C 6 Pokjar; Sanggar belajar 1 unit; Perpustakaan Daerah 1

Unit ; Cabang Dinas 32 Kecamatan. Jumlah Madrasah Diniyah 959; Ibtidaiyah 95;

Tsanawiyah 132; Aliyah 47;Pontren 362.

Panti Sosial terdaftar sebanyak 32 buah atau menampung 2088 anak

terlantar dan yatim piatu. Monumen pahlawan 1 buah; pusara pahlawan 300 buah;

Taman makam pahlawan 1 buah; Sarana Keagamaan : Masjid sebanyak 1.955

buah, langgar 3433., mushola 262; gereja 7; Pure 1 ; Vihara 3.

Sarana olahraga terdapat 1 stadion olahraga dan 1 Gelanggang Remaja.

Dilakukan Peningkatan Pembibitan Calon Olahragawan melalui POR Siswa dari

SD sampai SMA sedangkan melalui organisasi melalui KONI yang menjadi

tanggungjawab Pemda. Jumlah Kolom renang 24; Panti Pijat 30; Fitnes 12;

Sanggar Tari 6; Swanggar Senam 3; Padepokan Silat 7; Tenis Lapangan 12;

Sarana Pemerintahan terdapat 1 Sekretariat Daerah; 5 Badan ; 14 Dinas; 2 Kantor

; 34 Kecamatan; 371 Desa/ Kel serta beberapa instansi Pusat .

2.4.3. Prasarana dan Sarana Telekomunikasi dan Informasi

Pelayanan sarana dan prasarana telekomunikasi di Kabupaten Serang

belum seluruh Kabupaten dapat terlayani, masih terdapat wilayah-wilayah yang

belum terjangkau oleh fasilitas pelayanan telekomunikasi tersebut. Perkembangan

sampai tahun 2003 jangkauan pelayanan baru mencapai 34.642 pelanggan, yang

berarti hanya sekitar 10 % dari jumlah rumah tangga yang terdapat di Kabupaten

Serang.

Prasarana telekomunikasi yang terpasang sampai saat ini baru ada 7 STO

yang akan melayani masyarakat di Kabupaten Serang, seperti kami sampaikan

dalam tabel berikut ini :

Page 7: 2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan ...labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-4.pdf2.4. Prasarana dan Sarana Daerah ... penumpang, penandaan angkutan,

RPJMD_2006-2011 II-81

Tabel 2.4.4.1 : Jumlah Sambungan Telepon

No S T O Jumlah Pelanggan

(Satuan Sambungan )

1

Baros

923

2

Bojot

343

3

Cikande

3.363

4

Ciruas

4.085

5

Kramatwatu

3.421

6

Pematang

501

7

Serang

22.177

JUMLAH

34.642

Sumber: Serang Dalam Angka, 2004

Pelayanan telekomunikasi selain dilayani oleh satuan sambungan rumah,

dilayani juga oleh warung-warung telekomunikasi yang tersebar diwilayah-wilayah

pelayanan, secara keseluruhan prasarana warung telekomunikasi yang terdapat di

Kabupaten Serang dapat kami sampaikan dalam tabel berikut :

Tabel 2.4.4.2 : Jumlah Pengelola Wartel

No Wilayah S T O Jumlah Pengelola

Wartel

1 Baros 39

2 Bojot 17

3 Cikande 183

4 Ciruas 260

5 Kramatwatu 62

6 Pematang 17

7 Serang 818

JUMLAH 1.396

Sumber: Serang Dalam Angka, 2004

Page 8: 2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan ...labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-4.pdf2.4. Prasarana dan Sarana Daerah ... penumpang, penandaan angkutan,

RPJMD_2006-2011 II-82

2.4.4. Prasarana dan Sarana Pengairan

Dalam kegiatan pelayanan prasaran dan sarana pengairan di Kabupaten

Serang, difokuskan untuk memelihara dan membangun seluruh saluran irigasi

yang akan mengairi areal pertanian irigasi teknis seluas 27.957,20 Ha. Disamping

itu juga dalam memelihara dan mengembangkan sumber-sumber daya air baku

baik yang berupa rawa, ranca, waduk dan kali.

Kegiatan pembangunan prasarana dan sarana pengairan secara

keseluruhan adalah untuk memelihara dan mengembangkan seluruh aset jaringan

irigasi yang meliputi: Saluran Induk sepanjang 174,44 km, Saluran Sekunder

sepanjang 143,82 km, Waduk sebanyak 2 buah, Bendung sebanyak 5 buah dan

Bangunan Air sebanyak 1,047 buah. Selanjutnya, dapat dilihat pada table 6.

Pelaksanaan pembangunan seluruh prasarana dan sarana pengairan

dalam antara tahun 2000 sampai dengan tahun 2004, terlihat mengalami

peningkatan misalnya untuk saluran induk pada tahun 2000 terdapat 70 km

saluran induk yang kondisinya baik dan pada tahun 2004 terdapat 117 km saluran

induk yang kondidinya baik begitupun untuk asset-aset pengairan yang lainnya.

Dengan tolok ukur yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan dibidang irigasi

adalah kemampuan luas penanganan yang dapat diari melalui kondisi

ketersediaan air pada tahun 2000 sampai dengan 2004 perkembangan

keberhasilan yang dapat dicapai adalah seluas 50.528,70 ha musim hujan dan

34.211,92 ha musim kemarau. Sehingga intensitas tanam tahun 2000 – 2004

sebesar 1.68, kondisi tersebut dapat dipertahankan dengan adanya peningkatan

operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi. Secara keseluruhan kondisi jaringan

irigasi yang terdapat di Kabupaten Serang dapat dilihat pada table 6.

Sedangkan dalam rangka menjaga dan memelihara kinerja pelayanan

jaringan prasarana dan saran pengairan, telah dilaksanakan kegiatan rehabilitasi

diantaranya adalah pada tahun 2002 telah dilakukan rehabilitasi terhadap Saluran

Pembuang Mandaya, rehabilitasi Saluran Induk Ciwaka, serta Saluran Induk

Ciujung – Ciliman. Pada tahun 2003 telah dilakukan rehab terhadap Rawa

Page 9: 2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan ...labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-4.pdf2.4. Prasarana dan Sarana Daerah ... penumpang, penandaan angkutan,

RPJMD_2006-2011 II-83

Kelutuk/Terate, rehab Rawa telaga wangsa, rehab Rawa Cimendaya, rehab Kali

Gedong, serta rehab Ranca Serang. Pada tahun 2004 telah dilakukan rehabilitasi

terhadap Kali Gedong, rehabilitasi Kali Gandu, rehabilitasi Saluran Pembuang

Cikapal, serta pembuatan tanggul pantai dan pemecah ombak di Desa Lontar,

Kecamatan Tirtayasa.

Tabel 2.4.5.1 Perkembagan Kondisi Jaringan Irigasi Kabupaten Serang

URAIAN BANGUNAN AIR

KONDISI JARINGAN

TH 2000 TH 2004

B RR RB B RR RB

SAL. INDUK

SAL. SEKUNDER

WADUK

BENDUNG

BANGUNAN AIR

70

60

-

4

1

50

53

2

1

5

54

31

-

-

447

117

126

1

3

254

14

8

-

2

393

42

10

1

-

400

Intensitas Tanam 1.65 1.68

Sumber: Sub Dinas Pengairan Kab. Serang, 2005

Sedangkan dari sisi pembinaan para petani pemakai air telah dilakukan

pembinaan terhadap kelompok-kelompok petani pemakai air (P3A Mitra Cai) dari

tahun 2000 terlihat perkembangan jumlah kelompok P3A mitra cai yang terbentuk

yaitu terdapat 302 kelompok pada tahun 2000 dan berkembang menjadi 360

kelompok pada tahun 2004. Secara keseluruhan perkembangna P3A Mitra cai ini

dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 2.4.5.2 :Perkembangan P3A Mitra Cai di Kabupaten Serang

STATUS TH 2000 TH 2004

JLM % JML %

Berkembang Sdg berkmbg Blm berkbng

90

140

72

29,80

46,36

23,84

119

175

66

33,06

48,61

18,33 Jumlah 302 360

Sumber: Sub Dinas Pengairan Kab. Serang, 2005

Page 10: 2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan ...labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-4.pdf2.4. Prasarana dan Sarana Daerah ... penumpang, penandaan angkutan,

RPJMD_2006-2011 II-84

2.4.5. Prasarana dan Sarana Drainase

Tingkat pelayanan prasarana dan sarana drainase dapat dibedakan

kedalam 2 kelompok yang berbeda yaitu drainase jalan dan drainase lingkungan.

Drainase jalan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari prasarana jalan itu

sendiri. Sedangkan drainase lingkungan merupakan prasarana drainase yang

dibangun untuk mengendalikan limpasan air hujan pada permukaan suatu wilayah

atau kawasan tertentu. Ditinjau dari tingkat ketersediaan pelayanan prasarana dan

sarana drainase yang ada di Kabupaten Serang, maka saat ini yang paling

diutamakan adalah pemeliharaan drainase jalan (side drain).

Mengacu pada pengertian di atas, maka ketersediaan pelayanan prasarana

dan sarana drainase di Kabupaten Serang dapat dikategorikan belum memadai,

khususnya untuk wilayah perkotaan Serang dan sekitarnya. Genangan banjir

masih sering terjadi pada beberapa titik rawan banjir. Faktor penyebab terjadinya

genangan banjir ini sebagian besar diakibatkan daya tampung saluran yang ada

sudah tidak memadai sarta sistem jaringan yang kurang baik, terutama pada

pucak musim hujan. Dilain pihak, saluran drainase yang melewati Kota Serang

adalah saluran yang membawa aliran dari daerah hulu atau wilayah bagian

selatan kota. Secara visual titik rawan genagan yang sering terjadi di wilayah Kota

serang dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.4.5.1 : Daerah genangan di Kota Serang

Page 11: 2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan ...labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-4.pdf2.4. Prasarana dan Sarana Daerah ... penumpang, penandaan angkutan,

RPJMD_2006-2011 II-85

Secara garis besar, sistem jaringan prasarana dan sarana drainase Kota Serang dibagi kedalam 3 (tiga) saluran drainase utama (main drain) yaitu: Kali Ciwaka, Kali Cigeplak, dan Kali Cibanten.

Tabel 2.4.5.1: Lokasi Genangan dan Intensitas Genangan

No Lokasi Genangan

Besaran Intensitas Genangan

Banjir Keterangan Luas

(Ha) Tinggi (M) Lama (Jam)

1 Komplek Ciceri Indah 2 0,4 – 0,6 12 Setiap turun hujan lebat

2 Daerah Ciwaktu – Komplek Griya Gemilang

10 0,4 – 0,6 12 s.d.a

3 Daerah Cinanggung 2 0,4 – 0,6 12 s.d.a

4 Kolong Jalan Tol Kaligandu

0.5 0,20 2 – 4 hari s.d.a

5 Bumi Agung Permai 5 0,3 – 0,4 12 s.d.a

6 Daerah Serang Asri 1 0,3 – 0,4 4 s.d.a

7 Daerah Penancangan 1 0,3 – 0,4 4 s.d.a

8 Komplek Perumahan Serang Asri

1 0,3 – 0,4 5 s.d.a

9 Komplek Kota Serang Baru

10 0,3 – 0,4 2 – 3 hari s.d.a

10 Komplek Citra Gading – Bumi Sani

10 0,4 – 0,5 6 – 8 s.d.a

Pernah terjadi banjir besar tinggi 1M selama 24 jam

11 Daerah Sukawana 20 0,6 – 1,0 2 – 3 bulan Setiap musim hujan

12 Daerah Warung Jaud 30 s.d.a s.d.a s.d.a

13 Daerah Singandaru 1 0,3 – 0,4 5 Setiap hujan lebat

Sumber: Sub Dinas Pengairan Kab Serang, 2005

Page 12: 2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan ...labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-4.pdf2.4. Prasarana dan Sarana Daerah ... penumpang, penandaan angkutan,

RPJMD_2006-2011 II-86

2.4.6. Prasarana dan Sarana Air Bersih

Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akan

ketersediaan air bersih, maka pemerintah daerah melalui Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Serang terus menerus meningkatkan kapasitas pelayanan air

bersih kepada masyarakat baik secara kualitas maupun kuantitasnya.

Perkembangan pelayanan prasarana dan sarana air bersih antara tahun 2000 s.d

tahun 2004 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.4.7.1 : Distribusi Pelanggan PDAM Tahun 2000 – 2004

JENIS PELANGGAN

T A H U N

2000 2004

Rumah Tangga 17.638 21.755

Niaga 618 1.029

Industri 18 34

Sosial 174 318

Kran Umum 118 124

Terminal Air 4 16

J u m l a h 18.570 23.276

Sumber: PDAM Serang, 2004

Sedangkan untuk mengetahui lebih jauh upaya pemenuhan kebutuhan air

bersih yang dilakukan melalui non-PDAM, maka masyarakat banyak memperoleh

air bersih dari berbagai sumber yang berbeda tergantung letak geografis masing-

masing, yaitu melalui sumur, mata air, danau, dan sungai. Berikut upaya bantuan

pengadaan air baku bagi masyarakat yang tidak terlayani oleh PDAM dilakukan

melalui beberapa upaya antara lain:

Page 13: 2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan ...labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-4.pdf2.4. Prasarana dan Sarana Daerah ... penumpang, penandaan angkutan,

RPJMD_2006-2011 II-87

Tabel 2.4.7.2 : Pengadaan Air Bersih Non-PDAM Tahun 2000 – 2004

NO JENIS SUMBER AIR SATUAN 2000 2001 2002 2003 2004

1. Sumur Gali/ Sumur Pompa

Unit 25 16 - - 5

2. Sumur Artesis/ Sumur Dalam

Unit - 2 2 10 4

3. Mata Air Buah 4 - - 1 -

4. Perpipaan (sumber mata air)

Meter 3.743 - - 6.850 7.740

5. Kran Umum Unit 24 16 12 15 5 Sumber: Dinas TRB Kab. Serang, 2004

2.4.7. Prasarana dan sarana Air Limbah dan Persampahan Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, diantaranya ditempuh

melalui upaya peningkatan prasarana dan sarana sanitasi lingkungan perumahan

dan permukiman. Sarana dan prasarana sanitasi lingkungan adalah meliputi

saluran air limbah (drainase), jalan lingkungan, MCK, dan IPAL. Untuk mengetahu

perkembangan peningkatan pembangunan sarana tersebut dapat dilihat pada

table berikut:

Tabel 2.4.8.1 : Perbaikan Prasarana Lingkungan Tahun 2000 – 2004

NO JENIS SARANA SATUAN 2000 2001 2002 2003 2004

1. Saluran Limbah Meter 785 902 1.755 8.195 12.905

2. Jalan Lingkungan Meter 2.350 9.369 9.844 43.695 14.000

3. MCK Unit 52 - 3 41 5

Sumber: Dinas TRB Kab. Serang, 2004

Sub Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Serang menangani kegiatan kebersihan di Kabupaten Serang yang dominasi

kegiatannya adalah penanganan persampahan yang masih terfokus di wilayah

perkotaan. Penanganan sampah yang merupakan sisa daripada aktifitas manusia

sehari-hari senantiasa membutuhkan penanganan yang tepat dan berkelanjutan.

Permasalahan klasik dalam penanganan persampahan ini adalah kesadaran

manusia itu sendiri yang tidak memperlakukan Dengan baik produk sampahnya

serta rendahnya partisipasi untuk membagi pembiayaan dalam pengelolaan

persampahan yang seharusnya merupakan tanggungjawab bersama antara

Page 14: 2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan ...labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-4.pdf2.4. Prasarana dan Sarana Daerah ... penumpang, penandaan angkutan,

RPJMD_2006-2011 II-88

masyarakat dan pemerintah. Ada dua pendekatan yang harus dilakukan untuk

penanganan permasalahan persampahan tersebut yaitu :

Melalui program bimbingan dan penyuluhan yang intensif dan berkelanjutan

kepada masyarakat (guidance conselling).

Peningkatan sarana dan prasarana serta biaya operasional penanganan

persampahan.

Sejalan perkembangan Kota Serang menjadi Ibukota Propinsi Banten

pertumbuhan penduduk relatif mengalami peningkatan, yang berdampak langsung

terhadap penambahan jumlah timbulan sampah. Secara kuantitatif, jumlah

timbulan sampah yang terjadi dapat dihitung sebagai berikut : jumlah penduduk

Kabupaten Serang yang berjumlah 1.631.571 jiwa x 0,002 m3/hari = 3.263,143

m3/hari. Secara keseluruhan jumlah timbulan sampah yang terjadi dapat dilihat

pada table berikut ini :

Tabel 2.4.8.2 : Estimasi Jumlah Timbulan Sampah Kota Serang Tahun 2004

NO. SUMBER VOLUME ( M3 )

1 Permukiman 469,502

2 Pasar 98

3 Daerah Komersial 30

4 Fasilitas Umum 39

5 Taman, sapuan jalan, dll 30

J U M L A H 666,502 Sumber: Sub Dinas K3 Kab. Serang, 2005

Sedangkan untuk wilayah-wilayah pusat pertumbuhan, sampah Domestik yang dihasilkan sebagai berikut :

Tabel 2.4.8.3 : Timbulan Sampah di Pusat-pusat Pertumbuhan

NO. WILAYAH PUSAT PERTUMBUHAN VOLUME ( M3 )

1 Kecamatan Kasemen 28

2 Kecamatan Baros 21

3 Kecamatan Ciruas 20

4 Kecamatan Kragilan 26

5 Kecamatan Cikande 60

6 Kecamatan Jawilan 12

7 Kecamatan Kopo 15

8 Kecamatan Kramatwatu 24

9 Kecamatan Bojonegara 20

10 Kecamatan Anyer 30

11 Kecamatan Cinangka 25

JUMLAH 293 Sumber: Sub Dinas K3 Kab. Serang, 2005

Page 15: 2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan ...labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-4.pdf2.4. Prasarana dan Sarana Daerah ... penumpang, penandaan angkutan,

RPJMD_2006-2011 II-89

Dari gambaran tersebut diatas maka dapat di resume bahwa jumlah timbulan

sampah yang ada adalah sebagai berikut :

Jumlah timbulan sampah domestic Kabupaten Serang : 3.263.142 m3/hari

Jumlah timbulan sampah di Kota Serang : 666,502 m3/hari

Jumlah timbulan sampah di wilayah pusat pertumbuhan : 293 m3/hari

Berangkat dari kondisi tersebut diatas, Sub Dinas Kebersihan dan Pertamanan

telah melakukan upaya semaksimal mungkin untuk menangani kondisi

persampahan tersebut Dengan memanfaatkan kondisi sarana dan prasarana dan

tenaga kerja yang tersedia. Saat ini terdapat sekitar 208 orang petugas angkutan

sampah dan penyapuan jalan, petugas kolektor retribusi sebanyak 19 orang.

Sedangkan dari sisi prasarana Sub Dinas Kebersihan memiliki 5 unit truk manual,

7 unit dump truck, 1 unit amrol dan 1 unit bulldozer. Terdapat 147 buah tempat

penampungan sampah sementara (TPS) yang tersebar di kota serang, 1 lokasi

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yaitu TPA Cilowong Dengan luas 5,5 ha.

Dengan kondisi prasarana yang ada serta timbulan sampah yang terus bertambah

sejalan Dengan pertumbuhan penduduk, penanganan persampahan tersebut

belum optimal terselesaikan, akan tetapi dari sisi volume sampah yang terangkut

ke TPA sejak tahun 2000 mengalami peningkatan, seperti terlihat pada table

berikut ini :

Tabel 2.4.8.3 : Volume sampah yang terangkut ke TPA Cilowong

Sumber Sampah

T A H U N

2000 (m3) 2001 (m3) 2002 (m3) 2003 (m3) 2004 (m3)

Sampah Domestik

67.704

67.704

68.796

76.484

77.916

Sumber: Sub Dinas K3 Kab. Serang, 2005

Page 16: 2.4. Prasarana dan Sarana Daerah 2.4.1 Prasarana dan ...labpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-4.pdf2.4. Prasarana dan Sarana Daerah ... penumpang, penandaan angkutan,

RPJMD_2006-2011 II-90

2.4.9 Prasarana dan Sarana Energi

Program pengembangan Listrik Pedesaan adalah salah satu program

yang dikembangkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serang. Dari

tahun 2000 s.d. 2003 telah terpasang 210 unit di desa Cikedung, Padarincang,

dan Kedung Soka.

Tabel 2.4.9.1 :Pemasangan PLTS di Kabupaten Serang

Tahun (Unit)

2000 2001 2002 2003 2004

PLTS 50 60 50 50 - Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Serang, 2005