239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

24
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA Jl. Terusan Arjuna No 6, Kebon Jeruk. Jakarta Barat KEPANITERAAN KLINIK STATUS ILMU JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT STATUS PSIKIATRI Nama : Spoobalan A/L Subramaniam Tanda Tangan Nim : 112013061 Dr Pembimbing : dr. Susi Wijayanti, SpKJ Nomor rekam medis : 045086 Nama pasien : Ny. CU Nama dokter yang merawat : dr Leni Irawati Sp.KJ Nama dokter muda : Spoobalan A/L Subramaniam Masuk RS pada tanggal : 14 Agustus 2014 Rujukan / datang sendiri / keluarga : Diantar oleh keluarga pasien 1

description

hubungan epilepsi dan obat antipsikotik

Transcript of 239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

Page 1: 239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

Jl. Terusan Arjuna No 6, Kebon Jeruk. Jakarta Barat

KEPANITERAAN KLINIK

STATUS ILMU JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT

STATUS PSIKIATRI

Nama : Spoobalan A/L Subramaniam Tanda Tangan

Nim : 112013061

Dr Pembimbing : dr. Susi Wijayanti, SpKJ

Nomor rekam medis : 045086

Nama pasien : Ny. CU

Nama dokter yang merawat : dr Leni Irawati Sp.KJ

Nama dokter muda : Spoobalan A/L Subramaniam

Masuk RS pada tanggal : 14 Agustus 2014

Rujukan / datang sendiri / keluarga : Diantar oleh keluarga pasien

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. CU

Tempat/Tanggal Lahir : Lampung Tengah,11-06-1977

Umur : 37 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan1

Page 2: 239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

Bangsa/Suku : Sunda

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Tidak bekerja

Status Pernikahan : Belum menikah

Alamat : JL. Cihanjuang, gg Santri No 198, Rt 005/020 Desa Cibabat, Kec.

Cimahi Utara

II. RIWAYAT PSIKIATRI

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis

Autoanamnesis : 22 Agustus 2014 jam 14.00 WIB

Alloanamnesis : 24 Agustus 2014 jam 19.00 WIB (kakak kandung)

A. Keluhan Utama

Pasien mengamuk,teriak-teriak

B. Riwayat Gangguan Sekarang

1 minggu SMRS, pasien mulai menunjukkan gejala. Pasien terlihat mengamuk serta

memukul. Pasien menyangkal bahwa ia mendengar bisikan. Pasien suka tidur dan berteriak-

teriak.Pasien terlihat sering berbicara dan tertawa sendiri(autistik). Apa yang dibicarakan tidak

jelas,menurutnya. Selain gejala tersebut, pasien mengalami kejang, menurut keluarga pasien

menderita penyakit epilepsi sejak umur 15 tahun. Kejang yang dialami oleh pasien berlangsung

sekitar 5 menit. Setiap kali kejang, pasien terasa kesemutan dari ujung jari kedua tangan sampai

ujung kepala. Selain itu,pasien terasa mulutnya dikunci sewaktu kejang. Setelah kejang, pasien

merusak alat rumah tangga dan melamun(psikotik post iktal).

6 hari SMRS, pada pukul 10 pagi, pasien kembali kejang. Setelah kejang pasien tertidur

lama. Tidak lama setelah kesadarannya pulih, pasien kembali pingsan. Keluarga menganggap hal

2

Page 3: 239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

itu biasa karena pasien sudah lama mengalami kejang. Keluarga pasien mengatakan, pasien akan

kejang jika pasien kurang tidur.

6 hari SMRS, pasien tidak berbicara sama sekali dengan keluarga. Ketika diajak berbicara,

pasien hanya senyum saja (autistik). Pasien juga tidak mau mandi dan makan. Pada hari itu pasien

sama sekali tidak ingin tidur. Pasien dibawa oleh kakak kandungnya ke RSJ Propinsi Jawa Barat

dalam keadaan kejang. Keluarga pasien meminta untuk dirawat.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya

1. Riwayat Gangguan Psikiatri

2 tahun yang lalu, pasien sering melamun, terlihat sering berbicara sendiri (autistic).

Keluarga mengatakan bahwa pasien lebih sering marah-marah dan teriak-

teriak.Pasien jarang bercerita kepada kakaknya. Pasien tidur dan makannya kurang. Ia

juga sulit mandi. Pasien tidak memiliki banyak teman. Hal ini dikarenakan pasien

minder dan merasa bahwa teman-temannya tidak menyukainya. Pasien lebih banyak

menghabiskan waktu sendiri. Pasien hanya bersekolah sampai SD. Perubahan-

perubahan perilaku yang dialami oleh pasien tidak disadari oleh keluarga karena

keluarga kurang memperhatikannya.

2 tahun yang lalu, ibunya meninggal karena kecelakaan motor. Semenjak kepergian

ibunya,pasien sering melihat bayangan ibunya di rumah( halusinasi lihat). Pasien

pernah mencuba untuk mengantung dirinya.

2 tahun SMRS, pasien kembali mengalami kejang. Kejang yang dialami oleh pasien

berlangsung selama 5 menit dan setiap kali kejang, pasien terasa kesemutan di kedua

tangannya. Pasien mengalami kejang setidak-tidaknya 3 kali /minggu.

Riwayat Gangguan Medik

Terdapat riwayat epilepsi sejak umur 15 tahun. Pasien juga mempunyai riwayat putus

obat 2 tahun yang lalu.

2. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif (NAPZA)

Riwayat penggunaan alkohol, obat-obatan terlarang, merokok disangkal.

3

Page 4: 239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

3. Skema Perjalanan Gangguan Psikiatrik

2012 2014

Keterangan:

Pada tahun 2012,pasien mulai menunjukkan gejala seperti sering melamun, marah-

marah,teriak-teriak dan berbicara sendiri (autistic). Semenjak kepergian ibunya pada tahun 2012,

pasien sering terlihat bayangan ibunya di rumahnya.

Tahun 2014, gejala yang dialami pasien timbul kembali. Pasien kontrol teratur ke

Puskesmas Cimahi Utara secara teratur. Obatnya habis sejak kemaren. Menurut pasien, keluarga

tidak mengawasi lagi karena merasa pasien sudah bisa mandiri.Tahun 2014 juga,pasien kembali

mengalami kejang. Kejang yang dialami pasien hanya berupa kesemutan dari ujung jari kedua

tangan sampai ujung kepala. Selain itu,pasien terasa mulutnya dikunci sewaktu kejang. Setelah

kejang, pasien merusak alat rumah tangga dan melamun(psikotik post iktal).

Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat Perkembangan Fisik

Pasien dilahirkan secara normal dan sehat, tidak terdapat cacat maupun trauma lahir. Pasien

merupakan anak kandung kedua dari lima bersaudara. Pasien tidak memiliki kesulitan dalam

berbicara, berhitung, dan bergerak sejak dahulu.

2. Riwayat Perkembangan Kepribadian

a. Masa kanak-kanak

4

Page 5: 239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

Pasien lebih suka menyendiri dan tidak banyak teman pada waktu kecil.Pertumbuhan

psikomotor, kognitif dan moral pasien sesuai dengan usianya. Pasien tidak pernah

sakit serius, tidak ada riwayat kejang, trauma maupun operasi.

b. Masa remaja

Pada saat usia remaja, pasien kurang mau bergaul dengan teman-teman sebayanya.

Pada saat pasien berumur 15 tahun, pasien mendapatkan serangan kejang yang

pertama kali. Pada umur 17 tahun,pasien pernah trauma pada kepala.

c. Masa dewasa

Pasien sering merasa minder dengan teman-teman sebayanya. Pasien merasa

minder karena ia percaya bahwa ada gangguan jiwa dalam dirinya.Oleh karena

merasa minder dengan teman-temannya, pasien jarang berkomunikasi dengan

teman-temannya. Hal ini menyebabkan pasien lebih senang untuk menyendiri dan

hanya memiliki beberapa teman.

3. Riwayat Pendidikan

Pendidikan terakhir pasien ialah SD3. Pasien tidak mempunyai biaya dan keinginan untuk

melanjutkan kuliahnya.

4. Riwayat Pekerjaan

Pasien tidak pernah bekerja dan hanya membantu kakaknya untuk menjaga keponakannya.

5. Kehidupan Beragama

Pasien jarang memakai jilbab. Pasien lebih taat dalam ibadah sholat, mengaji dan lebih

senang membaca buku-buku religi. Hal ini dipandang baik oleh keluarga.

6. Kehidupan sosial dan Perkawinan

Semenjak ibunya meninggal, pasien hidup bersama kakak kandungya. Bapak pasien sudah

menikah lagi dan jarang berkomunikasi pasien. Pasien lebih senang untuk tinggal dengan

kakaknya yang perempuan. Pasien sudah rindu sama keponakannya.

5

Page 6: 239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

Pasien belum pernah menikah namun pasien memiliki keinginan kuat untuk menikah yang

selalu diutarakannya kepada keluarga. Namun keluarga belum mengizinkannya untuk

menikah karena menurut keluarga pasien sendiri belum mampu untuk mengurus dirinya

sendiri.

7. Riwayat Keluarga

Keterangan :

Pperempuan Pasien

Laki-laki

X meninggal

D. Situasi Kehidupan Sosial Sekarang

2 tahun SMRS, pasien hidup dengan kakak kandungnya(NY. S). Selama hidup dengan

kakaknya, pasien merasa lebih nyaman . Lebih sering untuk menyendiri, tetapi sayang terhadap

keponakannya.

III.STATUS MENTAL

Didapatkan dari autoanamnesis pada tanggal 22 April 2014 pukul 14.00 di ruang Merpati,

RSJ Provinsi Jawa Barat.

A. Deskripsi Umum

1. Penampilan

6

Page 7: 239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

Seorang wanita berusia 37 tahun dengan penampilan fisik sesuai usianya. Pasien tidak

memakai jilbab, berkulit sawo matang, berpakaian rapi. Pada saat wawancara pasien memakai

seragam pasien RSJ Provinsi Jawa Barat bewarna orange. Sebelum wawancara pasien terlihat

sedang melaksanakan ibadah sholat dan ingin tidur.

Kesadaran

Kesadaran neurologis : Compos mentis

Kesadaran Psikiatrik : Tampak terganggu(Distraktibilitas)

2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor

Sebelum wawancara : pasien terlihat sedang melaksankan ibadah sholat. Setelah selesai

sholat, pasien mendatangi pemeriksa dan mengajak berbicara pemeriksa karena ingin mengenali

saya yang berketurunan India.

Selama wawancara : Pasien duduk tenang, kontak mata baik, pasien menjawab

pertanyaan yang diberikan dengan baik, saat bercerita sesekali pasien bernada rendah.

Sesudah wawancara : Pasien duduk di tempat tidur temannya dan mengajak teman

sebelahnya untuk bercerita.

3. Sikap terhadap Pemeriksa

Pasien bersikap kooperatif dalam menjawab setiap pertanyaan , penuh perhatian, penuh

minat, pasien terbuka dan terlihat ingin bercerita banyak kepada pemeriksa.

4. Pembicaraan

a. Cara Berbicara : Pasien berbicara dengan lancar, kosa kata baik, spontan.

b. Gangguan Berbicara : tidak terdapat gangguan bicara.

B. Alam Perasaan

1. Mood : Depresif

2. Afek Ekspresi Afektif

Arus : cepat

7

Page 8: 239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

Stabilitas : Stabil

Kedalaman : Dangkal

Skala Diferensiasi : Menyempit

Keserasian : Tidak serasi

Pengendalian Impuls : Baik

Ekspresi : Tumpul

Dramatisasi : Tidak ada

Empati : Sulit untuk dinilai

C. Gangguan Persepsi

1. Halusinasi : halusinasi optikus ( sering terlihat bayangan ibunya di

rumahnya). Halusinasi auditorik dan olfaktorius disangkal.

2. Ilusi : disangkal

3. Depersonalisasi : Tidak ada

4. Derealisasi : Tidak ada

D. Sensorium dan Kognitif (Fungsi Intelektual)

1. Taraf Pendidikan : SD

2. Pengetahuan Umum : Kurang

3. Kecerdasan : Rata-rata (sesuai dengan tingkat pendidikan)

4. Konsentrasi : Baik

5. Perhatian : Baik

6. Daya Orientasi Waktu: Baik (mengetahui tanggal dan bulan pada hari wawancara)

8

Page 9: 239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

Daya Orientasi Tempat : Baik (mengetahui keberadaan di rumah sakit jiwa)

Daya Orientasi Personal : Baik (mengetahui anggota keluarga, mengetahui

perawat dan teman-teman sekamarnya).

7. Daya Ingat Jangka Panjang : Baik (bisa mengingat masa lalu dengan jelas)

Daya Ingat Jangka Pendek : Baik (ingat kegiatan sehari-hari)

Daya Ingat Sesaat : Baik (dapat menyebutkan kembali urutan angka

segera setelah dibacakan pemeriksa dalam urutan dari belakang ke depan)

8. Pikiran Abstrak : Baik (mengetahui arti dari peribahasa air susu dibalas

dengan air tuba, ada gula ada semut)

9. Visuospasial : Baik (pasien dapat menggambarkan jam dengan

benar)

10. Bakat kreatif : Baik (dapat menggambar komik)

11. Kemampuan Menolong Diri : Baik (pasien mampu mengurus dirinya sendiri

seperti mandi, makan, berpakaian sendiri).

E. Proses Pikir

1. Arus Pikir

a. Produktivitas : pasien berpikir secara tenang dan berbicara secara

spontan.

b. Kontinuitas Pikiran : pasien menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diberikan,

jawaban terarah, relevan.

c. Hendaya Berbahasa : Tidak ada

2. Isi Pikir

a. Preokupasi : Tidak ada

9

Page 10: 239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

b. Waham : Tidak ada

Obsesi : Tidak ada

Fobia : Tidak ada

c. Gagasan Rujukan : Ada (merasa teman sekamarnya bisa mendengarkan apa yang

pasien bicarakan dengan pemeriksa, mengatakan teman sekamarnya tersebut

tidak menyukainya)

d. Gagasan Pengaruh : Tidak ada

F. Pengendalian Impuls

Baik, selama wawancara pasien dapat berlaku dengan tenang dan tidak menunjukkan gejala

yang agresif.

G. Daya Nilai

1. Daya Nilai Sosial : Baik (menyatakan bahwa bunuh diri itu tidak boleh

dilakukan karena bunuh diri merupakan sebuah dosa)

2. Uji Daya Nilai : Baik

3. Daya Nilai Realita : Terganggu

H. Tilikan

Derajat 1 ( pasien mengatakan dirawat di RSJ hanya karena penyakit epilepsinya saja).

I. Realibilitas

Baik. Hal-hal yang diceritakan pasien mengenai gejalanya dapat dilihat dari isi

pembicaraan pasien. Bukan merupakan gejala buatan pasien saja.

IV. STATUS FISIK

A. Status Internus

a. Keadaan Umum : Baik10

Page 11: 239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

b. Kesadaran : Compos mentis

c. Tekanan Darah : 110/70 mmHg

d. Nadi : 80 x/menit

e. Suhu : 36˚C

f. Pernafasan : 18 x/menit

g. Bentuk tubuh : Piknikus

h. Sistem kardiovaskular : S1, S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

i. Sistem respiratorius : Suara nafas vesikuler,wheezing(-),ronkhi(-)

j. Sistem gastro-intestinal : Bising usus (+) normal

k. Sistem muskulo-skeletal : Deformitas (-), simetris, eutropi

l. Sistem urogenital : Tidak dilakukan pemeriksaan

B. Status Neurologis

1. Saraf kranial (I-XII) : tidak dilakukan

2. Gejala rangsang meningeal : tidak dilakukan

3. Mata : konjungtiva anemis (-) sclera icterus (-)

4. Pupil : isokor, nistagmus (-)

5. Ofthalmoscopy : tidak dilakukan

6. Motorik : +5

7. Sensibilitas : +

8. Sistem saraf vegetative : tidak dilakukan

9. Fungsi luhur : baik

10. Gangguan khusus : tidak ada

11

Page 12: 239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG ( 7 Agustus 2014)

Hb : 14.4 g/dL

Leukosit : 10.500/mm3

Trombosit : 391.000/mm3

Hematokrit : 44.2%

GDP : 101 mg/dL

Cholesterol : 217 mg/dL

Trigliserida : 122 mg/dL

VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien adalah seorang wanita berusia 37 tahun dengan penampilan fisik sesuai

usianya. Pasien tidak memakai jilbab, berkulit sawo matang, berpakaian rapi. Pada saat

wawancara pasien memakai seragam pasien RSJ Provinsi Jawa Barat bewarna orange.

Sebelum wawancara pasien terlihat sedang melaksanakan ibadah sholat.

1 minggu SMRS pasien menunjukkan gejala-gejala berupa kurang tidur, berbicara

dan mengamuk disertai teriak-teriak(autistic).

Pada tahun 2012,pasien mulai menunjukkan gejala seperti sering melamun, marah-

marah,teriak-teriak dan berbicara sendiri (autistic). Semenjak kepergian ibunya pada tahun

2012, pasien sering terlihat bayangan ibunya di rumahnya. Pasien pernah mencoba

membunuh diri dengan menggantung dirinya pada tahun tersebut.

Tahun 2014, gejala yang dialami pasien timbul kembali. Obatnya habis sejak

kemaren. Tahun 2014 juga,pasien kembali mengalami kejang. Kejang yang dialami pasien

hanya berupa kesemutan dari ujung jari kedua tangan sampai ujung kepala. Selain itu,pasien

terasa mulutnya dikunci sewaktu kejang. Setelah kejang, pasien merusak alat rumah tangga

dan melamun(psikotik post iktal).

Sejak kecil pasien tidak mengalami gangguan perkembangan fisik maupun

kepribadian. Namun sejak ibunya meninggal 2 tahun lalu, pasien kurang mendapat perhatian

12

Page 13: 239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

dari keluarganya karena mereka berpikir pasien sudah bisa mandiri.Pasien hanya bersekolah

sehingga kelas SD.

Kesadaran neurologis pasien compos mentis, kesadaran psikiatrik tampak terganggu.

Perilaku dan aktivitas psikomotor tenang, sikap terhadap pewawancara kooperatif. Cara

berbicara pasien cepat, spontan. Tidak terdapat adanya gangguan berbicara. Suasana

perasaan pasien depresif. Terdapat gangguan persepsi berupa halusinasi optikus dan gagasan

rujukan saat ini. Sensorium dan kognisi pasien baik. Pengendalian impuls baik. Daya nilai

sosial dan uji daya nilai baik. Daya nilai realitas diragukan. Tilikan pasien derajat 1.

Pasien memiliki riwayat epilepsy yang muncul ketika pasien berumur 15 tahun.Pada

pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.

VII. FORMULASI DIAGNOSTIK

Aksis I: Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, kasus ini dapat dinyatakan

mengalami :

1. Gangguan jiwa, karena adanya :

- pasien sulit tidur, berbicara sendiri dan melamun (autistik)

- kejang berupa berupa kesemutan dari ujung jari kedua tangan sampai ujung

kepala.Selain itu,pasien terasa mulutnya dikunci sewaktu kejang. Setelah kejang,

pasien merusak alat rumah tangga dan melamun(psikotik post iktal).

- terdapat halusinasi auditorik (mendengar bisikan yang mengajak pasien menuntut

ilmu dan menjadi kafir), halusinasi olfaktorik (mencium wangi parfum ketika di

ruangan)

2. Gangguan jiwa ini sebagai GMO karena :

- Terdapat gangguan kesadaran.

- Pasien memiliki riwayat penyakit epilepsi semenjak ia 15 tahun

- Gejala gangguan jiwa pasien timbul, beberapa tahun setelah pasien mengidapi

epilepsy.

13

Page 14: 239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

3. Menurut PPDGJ III, GMO ini termasuk gangguan mental lain akibat kerusakan dan

disfungsi otak dan penyakit fisik, termasuk Psikosis epileptic YTT.

Aksis II: Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental

Ciri kepribadian Scizoid.

Aksis III: Kondisi Medik Umum

Riwayat epilepsi sejak pasien 15 tahun.

Aksis IV: Masalah Psikososial dan Lingkungan

Stressor berupa family support group.

Aksis V: Global Assessment of Functioning (GAF)

Global Assessment Functional 70–61:

Beberapa gejala ringan & menetap,disabilitas ringan dalam fungsi,secara umum masih

baik

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL

1. Aksis I:

Psikosis epileptik YTT (F06.8)

Diagnosis banding: GMO + skizofrenia hebefrenik, GMO + Scizofrenia paranoid.

2. Aksis II:

Ciri kepribadian scizoid.

3. Aksis III :

G00-G99 Penyakit Susunan Saraf

4. Aksis IV :

Stressor berupa family support group.

5. Aksis V:

GAF scale 70–61.

14

Page 15: 239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

IX. PROGNOSIS

1. Kesimpulan prognosis:

Ad vitam : ad Bonam

Ad functionam :Dubia ad bonam

Ad Sanationam :Dubia ad malam

DAFTAR PROBLEM

1. Organobiologi:

Terdapat gangguan pada fungsi otak (adanya letupan epileptikus).

2. Psikiatri / psikologi:

Sering melamun, berbicara sendiri (autistic),mengamuk dan teriak-teriak, melihat

bayangan ibunya di rumahnya (halusinasi optikus), merasa bahwa teman sekamar

dapat mendengar apa yang ia bicarakan (gagasan rujukan).

3. Sosial / keluarga:

Masalah family support group (kurangnya perhatian keluarga terhadap pasien).

X. TERAPI

1. Farmakoterapi

Karbamazepin tablet 100 mg, 2 x 1 perhari

Haloperidol tablet 5 mg, 2 x ½ perhari

THD tablet 2 mg, 2 x 1 perhari

Fenitoin tablet 100mg, 2 x 1 perhari

2. Psikoterapi

a. Terapi individual

Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai penyakitnya

serta hal-hal yang dapat mencetuskan atau memperberat dan meringankan

15

Page 16: 239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

penyakit pasien sehingga dapat memperpanjang remisi dan mencegah

kekambuhan.

Memberikan psikoterapi yang bersifat suportif pada pasien mengenai kondisi

penyakitnya, meningkatkan kepercayaan diri pasien,mengenali dan

memotivasi potensi dan kemampuan yang ada pada diri pasien, dan

kemampuan mengatasi masalah.

b. Terapi kelompok

Terhadap keluarga

Memberi penjelasan yang bersifat komunikatif, informatif dan edukatif tentang keadaan

penyakit pasien sehingga bisa menerima dan memahami keadaan pasien, serta mendukung

proses penyembuhannya dan mencegah kekambuhan

LAMPIRAN

Cuplikan Wawancara

Selama wawancara berlangsung, pasien menjawab seluruh pertanyaan pemeriksa dengan

lancar, suara perlahan dan nada rendah

D (pemeriksa)

P (pasien)

D: Siang ibu. Saya dokter Balan. Bisa tau nama ibu siapa?

P: Siang,pak dokter. Nama saya Ciuda. Dokter dari India ye?

D: Ya,ibu. Salam kenal.

P: Oh gitu,keren ye!

D:Makasih,ibu. Ibu umurnya berapa?

P: Umur saya 38 tahun.

D: Ibu udah di RS ini sejak kapan ye?

P: Udah 3 minggu,dok. Pertama kali dirawat di ruang Nuri. Saya diikat dan dipukul oleh zuster di

sana. Parah mereka.

16

Page 17: 239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

D: Emang kenapa dipukul ibu?

P: Mereka orangnya galak. Saya diikat mereka.

D: Oh gitu ye,ibu. Ibu udah bernikah belum?

P: Belum.

D:Apakah ibu pengen menikah?

P: Ya,dok. Pengen berkeluarga tapi saya ada gangguan kejang dok.

D: Kejangnya sejak kapan bu? Sini dengan keluhan apa sebenarnya?

P: Saya diantar ke sini karena kejang-kejang,terasa kesemutan dari ujung jari kedua tangan sampai

ke ujung kepala. Mulutnya terasa dikunci,ga bisa bersuara.

D: Apakah keluar busa dari mulut ibu sewaktu kejang?

P: Ga pernah dok.

D: Apakah ibu pernah ada kejang sebelumnya?

P: Pernah dok,pas saya umur 15 tahun. Kejang itu hilang sendiri waktu itu.

D:Oh gitu ye,ibu. Apakah ibu pernah berobat?

P: Pernah dirawat di sini tahun 2012 dok. Cuman dikasi obat hilangin kejang.

D: Apakah ada perbaikan ibu?

P:Udah kambuh lagi dok. Masih ada kejang-kejang 2 minggu lalu.

D: Apakah ibu pernah cuba membunuh diri?

P: Ya pernah dok, membunuh diri itu dosa,saya tau.

D:Ibu cuba membunuh diri itu kenapa dan kapan?

P: Waktu itu ibu saya meninggal. Saya coba menggantung diri tapi diselamatin sama keluarga.

D: Ibunya meninggal karena apa ye,ibu?

17

Page 18: 239284870 Kasus Balan Epilepsi Psikotik Cimahi 2

P: Ibu kecelakaan motor. Cuman diganti 3 juta oleh si pembawa motor itu. Sama pemerintah

dapatnya 20 juta.

D: Bapaknya masih ada?

P: Bapak masih ada,tapi sudah menikah lagi. Jarang ketemu dia.

D: Ibu sekarang tinggalnya sama siapa?

P: Saya sama kakak saya yang perempuan. Saya kangen banget sama keponakan saya. Pengen

pulang rumah.

D: Oh gitu,bu. Kenapa ibu sering sama keponakan? Ibu ga ada teman seumur atau gi mana?

P: Ya saya jarang berteman. Saya jarang ngobrol sama lain

D: Ibu,apakah ibu pernah halusinasi ada yang panggil-panggil ibu?

P: Ga ada dok.

D: Pernah terlihat bayangan-bayangan aneh?

P: Ya pernah dok. Bayangan ibu saya yg udah meninggal di rumah saya.

D: Bayangannya bersuara atau menyuruh ibu melakukan sesuatu?

P: Tidak dok,cuman lewatin aje.

D: Apakah ibu tercium bau aneh?

P: Ga pernah dok,biasa saje.

D: Ibu,di sini cukup tidur ga? Mandi makan segala macam gi mana?

P: Cukup,kadang-kadang ga. Makannya baik-baik saja.

D: Baik,ibu. Apakah yang dirasakan oleh ibu sekarang?

P: Cuman pengen pulang dok. Kangen sama keponakan saya.

D: Baik,ibu. Makasih mau mengobrol sama saya ye. Met istirahat ye,ibu.

P: Sama-sama dok.18