234450369-BAB-I.docx

download 234450369-BAB-I.docx

of 2

Transcript of 234450369-BAB-I.docx

BAB I

PENDAHULUAN

Faringitis adalah penyakit peradangan pada struktur mukosa dan submukosa faring. Infeksi dapat merupakan komponen utama dari penyakit ini, namun bisa juga tidak. Jaringan yang terlibat meliputi nasofaring, orofaring, hipofaring, tonsil dan adenoid. Karena kaya akan jaringan limfoid, reaksi jaringan yang timbul pada daerah ini sangat mudah terjadi, khusunya sebagai respon terhadap organisme patogen. Infeksi saluran nafas merupakan 80% penyebab episode penyakit infeksi pada tubuh manusia, 15% diantaranya adalah faringitis, termasuk tonsilitis. Hal ini dapat disebabkan karena saluran nafas adalah permukaan tubuh manusia yang paling luas terpapar dengan lingkungan eksternal.Pada banyak kasus faringitis akut, khusunya pada kasus yang ringan tidak mungkin menetapkan secara spesifik mikroornasime penyebabnya. Pada studi faringitis pada orang dewasa temuan klinis berupa demam, limfadenopati dan eksudat tidak memiliki kaitan spesifik dengan temuan mikrobiologi.Faringitis dapat dibedakan berdasarkan onsetnya menjadi faringitis akut (ICD 10-J02) dan kronis (ICD10-J31). Faringitis akut dipertimbangkan sebagai keadaan yang terpisah dari faringitis kronis, karena riwayat penyakit yang berbeda, temuan klinis yang berbeda, dan perjalanan penyakit yang berbeda. Faringitis akut adalah yang paling sering terjadi dan umumnya disebabkan oleh infeksi, virus, bakteri, jamur dan jarang parasit. Sedangkan faringitis kronis lebih sering disebabkan oleh non-infeksi. Referat ini akan membahas tentang faringitis baik yang disebabkan oleh infeksi maupun peradangan non-infeksi pada faring.