2339-2564-1-PB_2

download 2339-2564-1-PB_2

of 9

Transcript of 2339-2564-1-PB_2

  • 7/25/2019 2339-2564-1-PB_2

    1/9

    RlSlK O IBU HAMII. KURANG ENERGI KRONIS KEK) DAN ANEMIA

    UNTUK MELAHlRK AN BAY1 DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH BBLR)

    Oleh dwi Saraswati dan lman Sumarno

    ABSTRACT

    An observation

    w rr

    done to .study the relationship between Chronic E n e w Malnutrition

    CEM)

    and

    Anemic pregnant vwmen mWIthhe risk of delivering Lo ~v irth Weight babies (LAW). The oh.servdion

    was carried out in four Di.vtrid in We.* Java among women suffered from CEM or and Anemic in

    fourth to ninth months ofprep ancy . The result showed that anemic women having HB content of 11.0

    g/dl did not have any r i ~ k f delivering UW because since HH content at such a degree did not ye

    affed the hormonal and physiological functions of pregnant nwmen. Neither did the Chronic Ener~y

    Malnutdkn at degree of mid-upper-arm circumference 23.5 cm. Several lower eree . s of CEM and

    anemia, lower than those mentioned above were statistical ^ examined to .study the risk of delivering

    LHW. The results showed that pregnant women having Mid-upper-arm circumference (MUAC) of less

    than 23.0 cm had high risk to deliver as high as LBW 232 percent higher than those with MUAC more

    than 23.0

    cm

    Regnant women having HI less than 10.0 g/dl had the risk of delivering I,RW 255

    percent higher than those having HB more than 10.0 g/d. Women who had erperienced miscarriages

    were at the

    r sk

    of delivering LHW 2.81 times higher than tho.xe who had not. Those who had been

    delivering st2I-horn hahies were at the risk of delivering I.RW d3.C time.^ higher than thow who had

    never been delivery. To minimize the risk of LBW e//orl should be made to improve the nuhitionaI

    status of women and to cure malnutrition and anemia prior to pregnanq. Women who had

    epe -nced m~cmomagesr had shshII-horn abies should he in good condition and have good

    nourishment before the subsequent pregnancy.

    [Penel izi M ak a n 19911.21: 41-49

    1

    Keywords: chronic enerp malnufrition(( EAf), nnernic preRnnnt

    wonfen l o v

    hirlh weight

    PENDAHULUAN

    ris Besar Haluan Negara 1993

    mengamanatkan peningkatan sumber

    daya manusia sebagai salah satu

    kebijakan pembangunan. Peningkatan sumber

    dava manusia hams dilakukan sejak dini. yaitu

    agar bavi yang dilahirkan mempunyai potensi

    tinggi untnk mencapai tingkat produktivilas

    yang maksimal. Hal ini bemrti bahwa sejak

    dalam kandungan keadaan kesehatan dan g i ~ i

    janin hams baik. Kwalitas

    b yi

    yang dilahirkan

    sangat dipengamhi oleh keadaan gizi ibu

    sebelum dan selama mengandung anlara lain

    karena perkembangan susunan syaraf tejadi

    pada janin yang mnsih b e ~ s i a ini. Salah satu

    indikator ontuk menilai kwalitas bavi atau

    kwalitas generasi penelus ini adalah Berat

    badan saal lahir. Bila Berat badan saat lahir

    rendah BBLR). bayi umum nya akan kura ng

    mampu meredam tekanan lingkungan yang

    b m . yang dapat berakibat pada terhambatnya

    penumbuhan dan perkembangan bahkan

    mengganggu kelangsungan hidupma 1.2) serta

    akan meningkatkan risiko morbiditas dan

    mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-

    kondisi infeksi saluran pernafasan bagian

    bawah, gangguan belajar. masalah perilaku dan

  • 7/25/2019 2339-2564-1-PB_2

    2/9

    F'GM 1998.21: 41-49 Risiko Ibu Hamil K K dun nemia melahirkan Bayi BBLR

    mvi S.;

    dkk

    sebagainya (6). Karena itu BBLR digunakan

    sebagai salah satu indikator tingkat kesehatan

    masyarakat.

    Hubungan antara kurang p ng n dcngan

    kegagalan keham ilan term& kelahiran bayi

    BBLR tejadi pada masa perang dunia I di

    Eropa.

    Namun ibu-ibu yang menderita kurang

    energi dan protein yang ringan masih mampu

    melahirkan bayi sebat dan normal. Sampai saat

    ini yang belum diketnhui adalah p d a tingkat

    berapa kekurangan energi dan protein yang

    dapat

    berakibat pada kelahiran bayi BBLR

    (Berat badan lahir kurang dari 2500 gram .

    Dicurigai bahwa BBLR lebih banyak terjadi

    pada ibu hamil penderita kekurangan energi

    kronik W K ) . Dengan kata lain kekurangan

    energi dan protein tejadi

    pada saat

    sebelum

    sampai kehamilan berlangsung. Selain KEK.

    anemia yang berat saat kehamilan juga d a p t

    menyebabkan

    bayi

    BBLR. (3.43.

    Hal

    ini berarti

    secara logis ibu hamil anemi yang KEK

    mempunyai risiko lebih tinggi lagi untuk

    melahirkan bayi BBLR.

    Studi di Arberden

    berupa

    pengamatan ulang

    pada 282 anak bemsia 10 t hun (143 anak

    mempakan BBLR dan 139 anak merupakan

    kontrol membuktikan bahwa anak anak

    dengan berat lahir rendah relatif

    mempunyai

    kemampuan intelektual lebih rendah emajuan

    akademik rendah dan lebih banyak mengalami

    gangguan kelainan

    s a d .

    masalah pendengaran

    dan lebih sering menderita sakit dibandingkan

    anak-anak yang dilahirkan dengan berat badan

    lahir cukup (7.8).

    h e t i t i a n menunjukkan antara 42,s (9)

    s a m p i 56 %(lo) kematian

    p i n a t a l

    terdiri

    dari

    b g dengan BBLR Bayi dengan berat lahir

    kurang dari 2500

    gram

    mempunyai risiko

    kematian 5-9 k ali lebih tinggi dibanding m ereka

    yang beratnya 2500-2999 gram dan 7,13 kali

    lebih tinggi

    dari mereka yang beratnya 3000-

    3999 gram (11). BBLR mempakan penyebab

    utama yang mendasari kematian bayi usia 0-1

    bulan di Indonesia

    Di Indonesia insiden BBLR bervariasi,

    d ri

    hasil studi di 7 wilayah (Aah, Palembang,

    Yogyakarta, Surabaya,Bali. Ujung Pandang,

    Manado), prwalensi BBLR berkisar antara 2.1

    17.7 (12) 12,O di Sam pang Madura

    (13) dan 10.7 di Sukabumi (14). Dar i Survei

    Kesehatan Nasional, angka insiden BBLR

    adalah 14,O d n diharapkan akan menurun

    menjadi 10.0 pada tahun 20 00 (15).

    Bcberapa fak ~o r ang berpengaruh terhadap

    kejadian BBLR antara lain fak~or emogdis

    perilaku dan lingkungan, pelayanan medis dan

    faktor bio medis yaitu BB, TB ILA ibu, umur

    ibu, paritas, frekuensiljwnlah kelahiran, riwayat

    kelahiran teniahulu, kadar b dan tekanan

    d r h

    ibu

    sw ktu

    amil 16).

    Tulisan ini membahas besar

    pcngamh

    K K

    dan atau Anemia pada ibu hamil terhadap

    kejadian BBLR sert mempelajari apakah

    kombinasi dari kedua kurang gizi ini bmifat

    i n t e r a m atau aditif atau mungkin kontradik if

  • 7/25/2019 2339-2564-1-PB_2

    3/9

    PGM 1998,2 1: 41-49

    Risiko Ibu Hamil KEK dm nemia melohirkan Bayi BBLR

    Edwi S.; dkk

    C R

    H SU

    D N

    BAHASAN

    Desein penelitian adalah kohott selama

    Penelitian

    ini

    meliput 432 orang wntoh ibu

    enam

    bulan

    di

    Kabuptm

    Sukabumi,

    h mil dengan berbagai tingkat KEK dan

    Tangcrang,

    arut dan

    Majalengka di

    mvinsi

    Anemia yang diikuti

    sampai

    melahirkan

    bayinya

    dan

    bayi

    yang dilahirkan ditimbang, terlihat

    Jawa

    Barat.

    Sampl adalah ibu hamil dengan umur

    frekuemi distribusi

    berat

    badan

    lahir

    Tabel

    1).

    kchamilan 4-9 Wan dengan berbagai tingkat

    KEK dan Aacmia scrt

    bayi

    y ng

    dilahirkan

    Distribusi

    BBLR menurut dcdu gid

    ibu

    olch ibu-ibu e m b u t Batasan KEK ibu hamil

    dmgan

    ingkar lengan

    atas

    kurang

    dari

    23,5

    m

    Status gizi ibu dimaksud

    adalah

    ibu-ibu

    danAnmniadcnganbataskurangdari11,Ogldl. h mil dengan berbagai tingkat KEK atau

    BBLR

    adalah

    lahir

    dengan

    bwat

    badan

    kurang

    Anemia.

    ecara

    rinci hasil pemantauan

    bayi

    25 gram.

    yang Blah lahir terlihat

    bahwa

    56b yi 12.9 )

    Analisis

    kqadian BBLR dari

    ibu

    hamil tergolong BBLR, angka tersebut masih d i i w a h

    KEK idak KEK tidak Anemia, Anemia dan

    angka kqadian BBLR nasional 15). Tabel I

    d ri ibu hamil KEK-Anemia, juga

    riwayat

    menyajikan persentasi b yi menurut keadaan

    kchamilan ibu sebelumnya

    dilakukan sec r gid

    ibu. Pada kclompok normal dari 125

    b yi

    bivariat dan

    mulhr iat

    Dalam

    analisis yang yang dilahirkan terdapat 14 bayi BBLR 11,2

    bezk im

    dmg falaor

    risiko melabirkan ),

    pada

    ibu

    h mil

    KEK 20,O bu hamil

    BBLR diujibeberapa

    batasan

    KEK

    dan

    nemia

    Anemia

    8.1

    dan

    ibu hamil KEK-Anemia

    rang

    ebih

    rendah

    dari

    batasan

    diatas.

    adalah 14,6

    bayi

    lahir rendah BBLR).

    Tabel

    DIstribusl Sampel dcagrnBayl BBLR Menurut Status Gizi

    W

    amil

    di

    Ernpat Dati U Pmpinsi Jawa Barat

    Normal

    11-376)

    111

    76

    113

    76

    376

    Total

    n432)

    125

    95

    123

    89

    432

    St.tur Giaj

    lbu H m i l

    Normal

    KEK

    Anemia

    KEK-Anemia

    Jumlah

    isika

    0.112

    0.200

    0.081

    0.146

    0.129

    BBLR

    a*)

    14

    19

    10

    13

    56

  • 7/25/2019 2339-2564-1-PB_2

    4/9

    PGM 1998.21: 41-49 Risiko Ibu Hmnil

    KEK

    d m

    nemia mel a h ih n Bayi BBLR

    dwi

    S ;dkk

    aktor ridko potrnaial

    vntnk

    d o k i r k n

    bayi

    BBLR

    Faktor-faktor yang

    kerpmm

    terhadap

    persalinan (Krammer 1987) antara

    lain

    adalah

    status gizi, faktor risiko selama hamil, faktor

    demografis, perilaku lingkungan, pelayanan

    medts dan faktor bio medis, kadar Hb ibu

    sewaktu hamil.

    Diantara beberapa faktor risiko, masalah

    riwayat kehamilan sebelum ( k e g u r n lahir

    mati

    BBLR, bengkak tungkai clan tekanan

    darah

    tinggi)

    dan

    keluhan

    t h

    hamil saat

    sekarang

    (seperti

    pusing-pusing, pendarahan,

    bengkak tungkai

    )

    metupakan

    faktor men rik

    untuk dikaji

    karena

    mungkin berpengaruh

    terhadap b yi yang akan dilahirkan. Sebanyak

    sekitar 16,7 17,6 Ibu-ibu hamil mengatakan

    pernah mengalami keguguran 8,3

    mengalami bayi lahir mati, 13,9 bayi lahir

    BBLR

    dan

    10.6

    bmgkak

    tungkai pada

    kehamilan lumn)a,

    sert

    sekitar 393 67.4

    mengeluh pusing-pusing pa saat kehamilan

    sekarang.

    An f d o r ri o mehhirkan BBLR

    Anemia pada batas 11,O

    gldl

    bukan

    merupakan risiko untuk melahirkan B B W

    karena Hb

    batas 11 gldl mungkin

    masih

    belum

    berpengatuh terhadap

    fun@

    hormon maupun

    fisiologis ibu hamil. Demikian halnya dengan

    KEK batas 23,s cm beIum

    mempakan

    risiko

    untuk melahirkan bayi BBLR. (Tabel 2)

    Analisis statistik b i i a t dan multivariat

    dilakukan

    untuk mendapatkan fsktor yang

    mempunyai risiko

    un uk

    mehhirkm BBLR

    dari

    bebempa

    peubahkesdsankesehatan dan

    gizi

    Pada analisis bivariat peubah tidak bebas

    yang digunakan tidak hanya BBLR, tetapi juga

    pemah keguguran dan

    pernah

    melahirkan bgyl

    lahir

    mati

    ari hsil analisis bivariat (tabel 2)

    mmunjukkm b hw

    dengan

    kadaan

    KEK

    batas 23

    cm nmqmyai

    risiko 2,0087 kali

    untuk

    melahirkan

    bayi

    BBLR banding

    dengan

    ibu yang

    ukuran

    LILA

    lcbih dari 23 cm Pada

    ibu yang pernah mengalami keguguran

    mempunyai risiko 3,083 kali melahidm

    bayi

    BBLR dibanding dengan ibu y ng tidak pernah

    mengalami keBuguraaDermlnan

    .

    p l l a l h h m d

    yang

    pernah

    mclahirlran

    bayi

    lahir

    mati

    mempunyai risiko

    scbesar

    2.83

    kali

    mdahirkan

    BBLR

    Seperti yang dibicarakan diatas telah

    dikumpulkan juga kejadian keguguran.

    Ibu

    dengan keadaan KEK mempunyai risiko 2,045

    kali untuk mengalami kegugnran pada saat

    hamil dibandingkan dmgan t h yang tidak

    KEK

    Sedangkan

    i hamil

    dengan

    batas KEK

    yang

    dianjurkan 23.5 cm pada analisis b i i a t

    temyata tidak mempunyai risiko untuk

    melahirkan

    BBLR Walaupm dilihat

    d ri

    nilai

    risiko relatif sdalah

    cukup tinggi

    yaitu 1.9

    namun secan 818tisIik tidak nyata pa p c0.05.

  • 7/25/2019 2339-2564-1-PB_2

    5/9

    PGM 1998,21: 41-49 Risiko

    Ibu

    Hamil

    KEK

    dan nemia melahirkan Bayi BBLR

    Edwi

    S.; dkk

    al

    yang menarik adalah kombinasi antara

    Pada ibu yang menderita KEK saja kwang

    KEK

    dan

    anemia yang diduga akan mempunyai patuh meminum pi1 penambah darah yang

    r i a 0 lebih tinggi pada ibu-ibu untuk dianjurkan untuk ibu hamil dibandingkan

    melahirkan BBLR, temyata menunjukkan hasil

    dengan ibu penderita KEK dan Anemia atau

    negatif

    bahkan

    ce nd em g protektif. Fenomena

    Anemi saja sehingga ibu penderita KEK saja

    ini perln mendapat perhatian yang lebih serius mempunyai risiko lebib tinggi melahirkan

    untuk mendapatkan penjelasan sec r ilmiah.

    BBLR.(17)

    abel

    Aanalisis

    Bivariat

    Faktor Risiko Melahirkan

    Risiko

    BBLR

    KEGUGUR N

    L HIR MAT1

    Pdiktor

    KEK235

    KEK

    KEK23

    KEKANEM

    PLHABIS

    BENGKAK

    TUNGK K

    ANEM19

    ANEMI O

    ANEMI

    KEGUGURAN

    LAHIR-MATI

    KEK235

    KEK

    KEKANEM

    PILHABIS

    BENGKAK

    TUNGKAK

    ANEM19

    ANEMIIO

    ANEMI

    KEK235

    KEK

    KEK23

    KEKANEM

    PILHABIS

    BENGKAK

    TUNGKAK

    ANEM19

    ANEMllO

    ANEMI

    Risiko elatif

    1.9821

    1.232

    2.0087

    0.763

    0.768

    0.963

    1.994

    0.646

    1.745

    3.083

    4.720

    2.045

    0.777

    0.685

    1.383

    2.024

    1.820

    0.912

    0.606

    2.084

    1.295

    2.084

    2.830

    0.825

    4.720

    3.081

    0.912

    1.989

    95

    h C

    I

    0.937 - 4.194

    0.564 2.692

    1.141 3.535

    *

    0.320 - 1.818

    0.370 1.593

    0.219 -4.238

    0.724 5.493

    0.259 1.615

    0.810 - 3.762

    1.301- 7.306 *

    1.749 -12.741.)

    1.131 -3.697')

    0.394 - 1.535

    0.358.- 1.238

    0.766

    -

    2.498

    0789 5.193

    0.681 - 3.855

    0.469 - 1.773

    0.286 - 1.285

    0.916 - 4.741

    0.565 2.961

    1.266- 6.328 *

    0.013 0.709

    0.374 - 1.820

    1.749- 12.741 *

    1.171 -8.11

    *

    0.469 - 1..773

    0.8 4.414

  • 7/25/2019 2339-2564-1-PB_2

    6/9

    PGM 1998.2 1 4 1-49

    Risiko Ibu Hamil KEK m nemia melahirkon Bayi BBLR

    Fdwi S ; kk

    Bengkak htngkak yang mempakan indikasi

    Pada

    analisis mulrivariat dengan memper-

    tekanan darah tinggi juga pada analisis risiko

    hatikan

    masalah riwayat kehamilan xbelumnya,

    BBLR tidak nyata secara statistik.

    antara lain pernah mengalami keguguran atau

    Pada analisis bivariat anemia batas 9

    g dl

    lahir mati (Tabel 3) menunjukkan bahwa ibn

    atau anemia beratpun ditemukan

    s tatistik

    tidak nyata, walaupun risiko relatif mencapai hamil penderita anemia berat mempunyai risiko

    1,9.

    untuk melahirkan BBLR 4,2 kali lebih tin

    Ibu hamil dengan anemia berat mempunyai

    dibandingkan dengan ibu

    yang

    tidak menderita

    risiko 3,081 kali melahirkan

    b yi

    lahir mati. Ibu

    anemis

    berat. Ibu-ibu yang pernah mengalami

    hamil dengan tungkai yang bengkak mempunyai

    kegugnran pada kehamilan sebelumnya mem-

    risiko 4,7 kali lebih tinggi untuk melahirkan

    punyai risiko 2,s kali lebih tinggi untuk

    bayi lahir mati. Anemi berat juga mempunyai

    risiko nntuk melahirkan

    bayi

    lahir mati 3 kali

    melahirkan B B W demikian pula ibu-ibu

    yang

    lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang

    pernah mengalami lahir mati mempunyai risiko

    tidak anemia berat.

    4.35 kali lebih tinggi untuk melahirkan BBLR

    Bila riwayat keguguran dikeluarkan dari

    ad

    ana mrrhSv

    analisis multivariat anemia tetap mempunyai

    risiko untuk melahirkan BBLR 2.55 kali lebih

    Analisis multivariat memberikan hasil risiko

    tinggi dari ibu yang

    tidak

    menderita anemia.

    yang lebih akurat karena faktor lain terkontrol.

    (lihat Tabel 4).

    Tabel

    3

    Ringkwan Hasil Analisis Multivariat Faktor-faktor Rislko Kejadian BBLR

    EXP @

    O R

    4 2136 *

    0.9857

    0.037

    2 8128

    *

    2.8541

    2.8280

    4 3550 *

    1.8419

    1.1279

    V RI BLE

    ANEMI

    1

    BESl

    PENDARAHAN

    KEGUGURAN

    KEK

    KEKANEM

    LAHIR MAT1

    PENDEK

    VITAMIN

    CONST NT

    SIG

    P)

    0.0421

    0.9803

    0.6808

    0.0268

    0.1394

    0.1726

    0.0088

    0.3201

    07705

    0.9509

  • 7/25/2019 2339-2564-1-PB_2

    7/9

    PGM 1998.21: 41-49

    Risiko Ibu Hamil

    KEK

    dan nemia melahirkan Bayi BBLR Edwi

    S ;

    dkk

    Tabel

    Riagklsla Hasil Analisis Mnltivnriat Fdttor-faktor Risiko Kejndian

    LR

    Setelah faktor

    keguguran

    dan lahir mati

    dikeluarkan dari persamaan multivariat terlihat

    bahwa KEK padabatas 23

    m

    mempunyai risiko

    sebesar 2,32 kali lebih tinggi dibandingkan

    dengan ibu-ibu yang tidak menderita KEK. Hal

    ini berani

    bahwa

    pen& ibu pernah

    keguguran maupun

    lahir

    mati dapat dijelaskan

    oleh KEK batas kurang dari 23

    cm

    Namun

    cgilu

    KEK ini dimasukan &lam persamaan

    risiko anemia unhlk melahirkan BBLR menjadi

    lebih readah daerah tingkat I Majalengka

    (DAERAHIZ) mempakan daerah dimana

    tingkat risiko melahirkan

    bayi

    BBLR lebih

    readah

    (0,386) dibandingkan ketiga daerah

    l inny

    se m statistik bermakna. Salah

    satu

    s b b dalah adanya bayi yang meninggal yang

    belum dilaporkan sehingga belum dimasukan

    dalam

    analisis. Sedangkan

    pe ah

    CUKUPIL

    konsumsi

    pi1 yang cukup , atan lainnya tidak

    menunjukkan risiko melahirkan bayi BBLR

    dengan pertdaan tidak nyata (PX.05).

    Demikianjuga tinggi h i a n bu kurang dari 143

    cm yang

    dianggap

    nwqmk2n faktor risiko

    untuk melahirkan BBLR pada penelitian

    ini

    tidak ditemukan.

    Berdasarkan analisis multivariate dialas

    dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

    mempunyai risiko langsung untuk melahirkan

    bayi BBLR adalah anemia berat Hb< 10 &d)

    KEK pada batas 23 cm, ibu hamil yang pernah

    mengalami keguguran dan ibu hamil yang

    pernah melahirkan

    bayl

    lahir

    mati

    Untuk

    menghindari terjadinya risiko BBLR yang tinggi

    perlu dicegah jangan

    s mp i

    terjadi ibu hamil

    anemia berat dan LILA kurang dari 23 cm serta

    penurunan berat badan Ibu hamil dengan LILA

    mendekati 23 cm perlu mendapat suplemenlasi.

    XP

    B)

    RR OR

    2 55

    *)

    0.9533

    0 386 *

    1.7250

    1.4765

    1.6619

    2 32

    0.7812

    VARIABEL

    ANEMI l

    CUKUPIL

    DAERAHl2

    DAERAH19

    DAERAH4

    KEKANEMI

    KEK23

    PENDEKl

    CONSTANT

    SIMPULAN

    SIG.

    PI

    0.0481

    087

    0.0380

    0.1621

    0.3161

    0.2341

    0.0144

    0.5214

    0.0000

    Hasil analisis menunjukkan bahwa:

    1. Ibu hamil dengan lingkar lengan kurang

    dari

    23

    cm

    mempunyai risiko 232 persen

    lebih tinggi untuk melahirkan beyi BBLR

    dibandingkan dengan ibu dengan lingkar

    lengan lebih dari 23 cm.

  • 7/25/2019 2339-2564-1-PB_2

    8/9

    PGM 1998.2 I: 41-49 Risiko Ihu I l am il

    REK

    dan Anem ia melahirkon Bavi RBLR

    Edwi S.:

    dkk

    2 Ibu hamil dengan kadar Hb < 10 g/dl

    weight

    Bulletin Public Health Nutrition

    mempunyai risiko 255 persen lebih tinggi

    1992, 38.

    untuk m elahirkan BBLR dibandingkan 2. lllsey R and Mithel RG. Low birth weight a

    dengan ibu hamil dengan kadar b diatas medical p ~ h o l o g i c a l nd social stu . Chi

    10 d d l .

    Chester: John Wiley and Sons. 1984.

    3.

    Garn SM. et al. Afaternal hematological

    3.

    lbu hamil rang pernah mengalami

    levels and preynancv outcomes.

    Semin

    keguguran mem punyai risiko 2_81kali lebih

    Perinatol 1981.5: 155-62.

    tinggi untuk melahirkan BBLR

    4.

    Murphy JF. el al. Relation ofhemoglobine

    dibandingk an dengan ibu vang tidak pernah

    levels in the Jirst and second trimester to

    mengalami kcguguran.

    outco~ne o preynoncv. Lancet 1986.5:

    4. Ibu hamil yang pernah me lahirka n bayi 992-995 .

    lahir mati mempunyai risiko untnk 5. Lieberman E.: el al.

    Association of

    melahirkan BBLR 4.35 kali lebih tinggi

    maternal hematocrit with premature labor.

    dibanding ibu-ibu yang tidak pemah Am J.Obstet.Gyneco l. lY88.159: 107-1 14.

    melahirkan bavi lahir matr.

    6. Institute of Med icine Preventive. Low

    hirthwiyht. Washington, DC : National

    Academy Press. 1985

    SARAN

    7. Illsley. R R.G. Mitchel. Low birth weight a

    medical pych olo gic al ond social stu*. Chi

    Chester: John Wiley and Sons. 1984

    I. Untuk mengurangi risiko kelahiran BBLR

    8. Delange

    F

    Ph.v.~iopathologv of iodine

    perlu upaya perbaikan keadaan gizi baik

    nutrition. In: Chandra R

    ed). race

    anemia maupun KEK dilakukan sebelum

    kehamilan

    Element in nutrition of children. Nestle

    2. Kepada ibu yang pernah mengalami

    Nutrition Workshop

    Series Vol 8. New

    keguguran atau melahirkan bayi lahir mati,

    York: Raven press, 1985.

    perlu diperbaiki keadaan kesehatan dan

    9. Sudomo I.; MS Sofoewan, and Z Alkaf.

    gizinya sebelum kehamilan berikutnya.

    Kematian perinatal pada kehamilan resiko

    3

    Masih perlu diteliti risiko kombinasi KEK

    tinggi di Rumah Sakit Mangkuyudan,

    Yogyakarta. Maj.Obsstet Ginek Indon.

    dan Anem ia terhadap BBLR

    1982, 8 2):75-81.

    10. Chalik TMA dan

    MH

    Umar. Analisa

    RUJUKAN

    hubungan berat badan lahir, umur

    kehamilan dan kemafian perinatal.

    Maj.Obstet Ginek Indon. 1982.8 1):30-43.

    I. Guvard B. Fricker I Chaulia M. I I. Puffer. Infant and chidhood mort ality in

    I leferminant,~f premafurih, and low bir th

    Indonesia. Paper presented at the in house

  • 7/25/2019 2339-2564-1-PB_2

    9/9

    PGM 1998.2 1: 1-49

    Risiko 1bu lfamil

    KEK

    dun Anemia melahirkan Bayi BBLR

    Edwi S.; dkk

    semin r for Health Research and 14. Departemen Kesehatan R.1.

    Rencana

    Development. Jakarta: Ministry of Health,

    Pembangunan Lima Tnhun Keenam Bidang

    1983.

    Kesehatan

    1994/1995 1998/I999

    12. Anna Alissjahbaba.

    Birthweight distri-

    bution low birth weight and perinatal

    mortality in seven selected nrral areas in

    Indonesia.

    A Multi center studi in

    Indonesia. School of Medicine University

    of Pajajaran, Bandung, West Java,

    Indonesia. 1991.

    13. Karjati, Sri. Maternal nutrition profile and

    binhweight in rural villages in Sampang.

    Madura Indonesia) 1995. Tesis.

    Sarimawar Djaja,

    dkk

    Pengaruh faktor

    risiko lerhadap kejadian berat badan lahir

    rendah anal~sisanjut SDKI

    1991 Jakarta:

    Puslit Ekologi, Badan Litbangkes, 1993.

    Departemen Kesehatan R.1, 1994.

    15. Kramer, M.S.

    Determinants of low birth

    weight methodological assesment and

    mefa-analysis.

    Bul

    Wrld. Org. 1987.65 5):

    663-737.

    16. Latief Dini,

    dkk

    Penanggulnngan

    kekurangan energi krnnis pada ihu hamil

    dengan pember~an makanan lambahan.

    Gizi lndon 1997.22:20-30