Mazroatus saadah pendidikan karakter dalam al quran (tafsir qs al muminun (23) 1 11)
23 karakter munafik
-
Upload
moch-rasyiid -
Category
Documents
-
view
174 -
download
4
Transcript of 23 karakter munafik
23 KARAKTER MUNAFIK
Orang munafik adalah orang yang paling jahat dari semua orang dan layak untuk
mendapatkan hukuman di hari kiamat. Ini karena mereka berperilaku sebagai
Muslim, tetapi mereka adalah musuh yang paling jahat dari semua musuh
karena mereka menyembunyikan kekufuran dan syirik. Pentingnya mempelajari
kemunafikan adalah sebagaimana pentingnya mempelajari Tauhid karena
keduanya saling berkaitan. Jika kita tidak mempelajari kufur, syirik dan nifaq,
tidak dapat disangkal lagi, kita bisa jatuh ke dalamnya, dan selanjutnya menjadi
Kafir. Jika seseorang tidak mengetahui karekteristik dari Musyirikin, dia akan
menjadi Musyrik. Dan sama halnya jika kita tidak mempelajari kareteristik
munafik kita akan menjadi munafik. Hanya Mu’min dan Muslim sejati yang takut
melakukan nifak atau kufur, dan hanya muwwahid yang takut untuk melakukan
syirik. Satu-satunya orang yang dengan bebas melakukan kufur, nifak dan syirik
adalah Kafir. Perhatian pertama bagi setiap Muslim adalah menjauhi kufur, syirik
dan nifak, dan kemudian beribadah kepada Allah semata
Allah SWT Berfirman dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan
yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” (QS An Nisaa’, 4: 145)
Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari oleh Ibnu Abi Mulaikah, yang berkata,
“Aku bertemu tiga puluh Shahabat Nabi SAW dan masing-masing dari mereka takut menjadi orang munafik, dan tidak ada dari mereka yang berkata bahwa dia sekuat Jibril atau Mika’il.” Dan Hasan (Al Basri) berkata: ‘Hanya orang yang beriman yang takut dari kemunafikan, dan hanya orang munafik yang merasa aman darinya (kemunafikan). (Shahih Al Bukhari Kitabul Iman Bab 36)
Dan Nabi Ibrahim A.S. berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan
jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (QS Ibrahim, 14: 35)
Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk selalu meminta kepada Allah SWT untuk mati dalam keadaan iman dan Tauhid disamping fakta bahwa Allah adalah yang mengendalikan hati kita dan dia bisa membalikkannya sesuai dengan keinginanNya, kapanpun Dia inginkan:
“Yaa Allah ampunilah hidup kami dan perbuatan kami, kehadiran kami dan kealpaan kami, muda kami dan tua kami, laki-laki kami dan perempuan kami. Yaa Allah, siapa saja dari kita menjaga hidup, menjaganya hidup pada Islam dan siapa saja dari kami Kamu matikan, karenanya untuk mati dalam iman, Yaa Allah janganlah mencabut balasan kami dan tidak tunduk kepada fitnah setelah kematiannya.”
Jika ada kemungkinan menjadi kafir, tidakkah Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kita untuk memohon kepada Allah untuk menjadikan hidup kita dengan Islam dan mati dalam keadaan beriman. Mari kita sekarang, dengan izin Allah SWT mempelajari sebagian karekteristik Munafik (agar kita terhindar darinya, Insya Allah.
Karakteristik Munafik:
1. Mereka mengklaim Beriman
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: “orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa
sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah." Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya
kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang
munafik itu benar-benar orang pendusta.” (QS Al Munafiqun, 63:1)
Allah menjelaskan orang munafik sebagai orang yang mengklaim bahwa mereka beriman,
namun mereka realitasnya Kafir. Dia SWT menyebut mereka pembohong dan Kafir
disamping fakta bahwa mereka dengan tegas mengklaim dengan lidah mereka bahwa
mereka Muslim dan mengucapkan ‘Laa ilaaha illa Allah’. Ini adalah sebuah titik yang
menakutkan bagi semua Muslim sebagaimana kita semua mengklaim menjadi beriman,
namun bagaimana kita mengetahui bahwa kita tidak murtad? Dalam ayat yang lain Allah
SWT berfirman:
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman
kepada apa yang diturunkan kepadamu”. (QS An Nisa, 4: 60)
Selanjutnya kita semua seharusnya berhati-hati ketika mengklaim sebagai Muslim tidak menjamin kita untuk menjadi orang-orang penghuni jannah (surga), dan tidak selamat dari kemunafikan. Tanpa memenuhi perintah Allah, menjauhi Thaghut dan meminta Allah untuk menjaga kita tetap beriman, kita mungkin tidak sengaja jatuh ke dalam perangkap kemunafikan, syirik dan kufur.
Ada dua tipe nifaq, nifaq akbar (nifaq besar) dan nifaq asghar (nifaq kecil). Seseorang dengan nifaq akbar benar-benar kafir walau berpura-pura menjadi Muslim. Selanjutnya dia tidak berfikir untuk dirinya bahwa dia adalah seorang beriman, tetapi dia hanya mengklaim menjadi Muslim dengan tujuan untuk kemulian hidupnya. Nifaq asghar bisa ditemukan dalam diri seorang Muslim, yang melakukan keimanan dia adalah seorang Muslim dan juga mengklaim begitu. Dengan demikian ada dua tingkatan kemunafikan, yakni seseorang itu kafir namun berpura-pura menjadi Muslim (nifaq akbar), dan jenis lainnya adalah dia seorang Muslim yang nyata-nyata melakukan perbuatan kemunafikan.