223308168 Laporan Fieldtrip TPTOA Materia Medica Batu

21
LAPORAN FIELDTRIP PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN OBAT DAN AROMATIK UPT MATERIA MEDICA BATU Disusun oleh : Dyan Kusumaning Ayu (115040200111115) UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI MALANG 2014

description

b

Transcript of 223308168 Laporan Fieldtrip TPTOA Materia Medica Batu

Page 1: 223308168 Laporan Fieldtrip TPTOA Materia Medica Batu

LAPORAN FIELDTRIP

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN OBAT DAN AROMATIK

UPT MATERIA MEDICA BATU

Disusun oleh :

Dyan Kusumaning Ayu (115040200111115)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

MALANG

2014

Page 2: 223308168 Laporan Fieldtrip TPTOA Materia Medica Batu

I. PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Materia MedicaUPT Materia Medica didirikan sejak tahun 1960 oleh almarhum Bapak

R.M.Santoso yang juga merupakan salah satu pendiri Hortus Medikus Tawang Mangu yang sekarang berubah menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Berdirinya UPT Materia Medica diawali dari hasil pengamatan beliau bahwa tidak semua tanaman obat yang ada di Indonesia dapat dikoleksi pada satu daerah saja. Hal ini disebabkan karena adaptasi tanaman terhadap lingkungannya terutama terhadap iklim sangatlah berbeda, mengingat bahwa Indonesia secara garis besar terdiri dari tipe iklim basah, daerah sedang dan daerah kering, maka kebun Tawang Mangu yang berdiri sejak tahun 1948 merupakan daerah iklim sedang sampai basah. Sedangkan untuk tanaman daerah sedang sampai kering perlu adanya kebun koleksi lain yang bisa mewakili tipe iklim tersebut.

Dari hasil pengamatan Beliau karesidenan Malang adalah daerah yang cocok untuk didirikan kebun koleksi tanaman obat dari tipe iklim sedang sampai kering. Sebagai realisasi dari gagasan beliau itu untuk mendirikan kebun koleksi tanaman obat didaerah sedang dan kering di wilayah Batu dan Nongko Jajar, karena waktu itu Nongkojajar adalah daerah yang sulit transportasinya, maka ditetapkan Batu sebagi kebun koleksi sampai sekarang dan dikenal sebagi Balai Materia Medica Pengelolaan kebun percobaan ini dilakukan oleh yayasan Farmasi yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Jawa Timur. Sebelum kebun percobaan ini jadi, tahun1963 Bapak RM Santoso meninggal dunia.

Untuk kelangsungan Balai Materia Medica oleh Bapak Dr.Modarso selaku Inspektur Kesehatan Jawa Timur ditunjuk Bapak R.Soehendro (Kepala Dinas Perkebunana Rakyat Kab. Malang) sebagi pejabat sementara Pimpinan Kebun Balai Materia Medica sampai mendapatkan pimpinan yang baru. Tahun 1964 BMM mendapat pimpinan baru yaitu Ir.NV.Darmago, beliau diangkat oleh Dinas Kesehatan Jawa Timur sebagi tenaga tetap di Kebun Materia

Medica hingga th 1970. Th 1970 atas permohonan sendiri Ir.NV Darmago meletakan jabatannya, kemudian selaku pipmpinan kebun Materia Medica dipegang oleh Ir.Wahyu Soeprapto. Pertengahan tahun 1970 terjadi perubahan status dari milik swasta menjadi milik

Page 3: 223308168 Laporan Fieldtrip TPTOA Materia Medica Batu

pemerintah yaitu Dinas Kesehatan daerah Tingkat I Jawa Timur Direktorat Farmasi Jawa Timur.

Tahun 2000 hingga April 2005 selaku Pelaksana Teknis Balai Materia Medica Batu dipegang oleh Dra.Hj.Siti Hidjrati Arlina. Selanjutnya April 2005 secara definititif BMM dipimpin oleh Bapak B.Soegito,SKM.Kes hingga 31 April 2008. Mulai 1 Mei 2008 hingga 31 Desember untuk sementara kepala BMM dipegang oleh Bu Etty Retno, Apt. (Sebagai PLt). Sejak 1 Januari 2009 hingga sekarang yang mejadi kepala UPT Materia Medica adalah Drs. Husin RM., Apt, Mkes. Setelah tahun 1978 dengan berfungsinya Direktorat Daerah Farmasi Jawa Timur menjadi sub Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang sekarang menjadi Badan POM, maka pengelolaan Materia Medica Batu diserahkan kepada Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur hingga sekarang.

1.2 Visi dan Misi1) Visi:

“Menjadikan UPT Materia Medica terdepan dalam bidang pengembangan TanamanObat Asli Indonesia (TOI), khususnya di Jawa Timur dan umumnya di IndonesiaTimur”.

2) Misi:a. Meningkatkan promosi pemanfaatan tanaman obat sebagai bahan baku obat alam

Indonesia.b. Mengembangkan monografi dan standart mutu, baik simplisia maupun ekstrak.c. Membantu penyusunan farmakope herbal Indonesia.d. Mengembangkan penelitian dasar tanaman obat alam Indonesia.e. Memperkokoh jaringan kerjasama antar lembaga penelitian dan industri terkait.

1.3 Kegiatan di UPT Materia MedicaKegiatan Balai Materia Medica antara lain yaitu memberikan informasi

tumbuhan obat, penyuluhan, perpustakaan, penyediaan bibit, penyediaan simplisia, penyediaan produk olahan, rujukan diklat pengelolaan tumbuhan obat, wisata ilmiah tumbuhan obat dan penelitian tanaman obat.

Page 4: 223308168 Laporan Fieldtrip TPTOA Materia Medica Batu

Cara Pembuatan Jahe InstanPeralatan :• Panci stainlees• Blender• Pisau dan talenan/tatakan• Gelas Ukur• Ayakan / saringan• Pengaduk kayu• Kom

por Bahan• A kg jahe• 1 lbr daun pandan wangi• 1 kg gula pasir• 800cc air

Cara Membuat Sari Jahe1. Jahe dirajang lebih kecil2. Jahe diblender ditambah sedikit air3. Lalu diperas, maka jadi sari Jahe lalu diambil 1 literSari jahe di panasi (hangat-hangat kuku) kemudian ditambahkan gula

pasir, aduk sampai larut dan diangkat tidak perlu sampai mendidih. Setelah larut disaring kembali. Larutan yang telah disaring dipindah pada bejana yang lebih besar dan direbus sambil diaduk terus sampai menjadi kristal/granul dengan api sedang. Proses ini membutuhkan waktu ± 30 menit. Hal yang perlu di perhatikan yaitu jahe memiliki pati, jadi sari jahe yang sudah dibuat untuk diendapkan terlebih dahulu dan patinya dibuang.

Page 5: 223308168 Laporan Fieldtrip TPTOA Materia Medica Batu

II. TUJUAN

Page 6: 223308168 Laporan Fieldtrip TPTOA Materia Medica Batu

5. Penyediaan informasi mengenai tanaman obat6. Sarana promosi dan wisata TOGA Indonesia

2.3 Tujuan FieldtripAdapun tujuan dilakukannya fieldtrip TPTOA ke UPT Materia Medica Batu

antara lain,1. Untuk mengetahui dan mengenal tanaman obat asli Indonesia2. Untuk mengetahui keragaman tanaman obat asli Indonesia3. Untuk mengetahui manfaat dan khasiat tanaman obat asli Indonesia4. Untuk mengetahui pengolahan simplisia

Page 7: 223308168 Laporan Fieldtrip TPTOA Materia Medica Batu

III. PEMBAHASAN

Page 8: 223308168 Laporan Fieldtrip TPTOA Materia Medica Batu

S. doederleinii Hieron. tumbuh liar di tepi-tepi sungai, batu-batuan basah dan di dinding tebing yang basah, dari ketinggian 400-750 meter diatas permukaan laut (Hutapea, 1999).

2. Kesumba Keling (Bixa orellana L.)

Kingdom: PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : ViolalesFamili : BixaceaeGenus : BixaSpesies : Bixa orellana L.

Tumbuhan kesumba keling perdu tegak atau pohon kecil dengan tinggi 2-8 m. Daun tunggal bertangkai panjang dan besar. Helaian daun berbentuk bulat telur. Ujung runcing pangkal rata berbentuk jantung tepi rata. Pertulangan menyirip panjang 8-20 cm, lebar 5-12 cm berwarna hijau dan berbintik merah. Berbunga majemuk berwarna merah muda atau putih diameter 4-6 cm. Buah seperti rambutan, tertutup rambut singkat, berwarna hijau saat muda dan merah tua setelah masak, pipih, panjang 2-4 cm berisi biji kecil berwarna merah.

Tumbuhan ini dapat hidup dengan baik di tempat-tempat yang terbuka dan terkena sinar matahari secara langsung. Kesumba keling berasal dari Amerika tropis tumbuhan ini banyak ditanam di tepi jalan, pagar dan tumbuh liar di hutan dari ketinggian 1-1.200 m di atas permukaan laut. (Dalimartha, 1999).

Page 9: 223308168 Laporan Fieldtrip TPTOA Materia Medica Batu

3. Andong Merah (Cordyline fruticosa)

Page 10: 223308168 Laporan Fieldtrip TPTOA Materia Medica Batu

7. Daun Dolar (Ficus pumila)

Page 11: 223308168 Laporan Fieldtrip TPTOA Materia Medica Batu

9. Remek Daging (Excoecaria cochinchinensis)

Page 12: 223308168 Laporan Fieldtrip TPTOA Materia Medica Batu

lirioresinol A, (-)-lirioresinol B, (+)-wikstromol, (-)-nortracheloside, (+)- matairesinol. Selain itu juga mengandung dua komponen fenilpropanon yaitu 3- hidroksi-1-(3-metoksi-4-hidroksifenil)-propan-1-on, 3-hydroksi-1-(3,5-dimetoksi- 4hidroksifenil)-propan-1-on dan empat biflavonoid yaitu amentoflavone, 7,7”-di-O- metilamentoflavone,7,4',7”,4”’-tetra ometilamento flavone, dan hevea flavone (Lin et al., 1994).

Tanaman ini berkhasiat untuk menghilangkan panas dan lembab, melancarkan aliran darah, antitoksik, antineoplasma, penghenti pendarahan (hemostatis) dan menghilangkan bengkak. Selain itu Selaginella doederleinii Hieron juga berkhasiat untuk mengatasi batuk, infeksi saluran nafas, radang paru, hepatitis, diare, keputihan, tulang patah, pendarahan dan kanker (Dalimarta, 1999).

2. Kesumba KelingKandungan kimia tanaman kesumba keling, terutama

batang dan daunnya mengandung tanin, kalsium oksalat, saponin, dan lemak. Daun dan akar mengandung orellin, glukosida, zat samak dan damar sedangkan biji kesumba keling mengandung tanin, steroid/terpenoid, flavonoid dan zat warna bixin/norbixin. Kulit biji juga mengandung karotenoid yang memberi warna merah (Dalimartha, 1999)

Daun kesumba keling digunakan untuk pengobatan yaitu sebagai disentri, diare, bengkak air (udem), perut kembung, masuk angin, sakit kuning, perdarahan, dan kurang nafsu makan. Kulit batang dan kulit akar digunakan untuk mengatasi demam dan influenza. Daging buah digunakan untuk mengatasi nyeri lambung (gastritis). Dan bubuk dari kulit biji kesumba keling digunakan untuk pengobatan cacingan, antidote pada keracunan singkong dan jarak pagar (Jatropa curcas).

3. Andong MerahTanaman andong (Cordyline fruticosa. Goepp) mengandung

saponin, tannin, flavonoida, polifenol, steroida, polisakarida, kalsium oksalat dan zat besi (Dalimartha, 2006).

Berkhasiat sebagai menghentikan perdarahan (hemostatis) dan meghancurkan darah beku pada memar. (Dalimartha, 2006). Daun Andong berkhasiat sebagai obat luka dan wasir (Depkes, 2001).

4. Rumput PutihUmbi Chlorophytum comosum berkhasiat untuk penyegar badan atau digunakan sebagai tonik penyegar badan. Untuk penyegar badan dipakai ± 25 gram umbi segar Chlorophytum comosum, dicuci, ditumbuk halus lalu diperas dan disaring. Hasil saringan diminum

Page 13: 223308168 Laporan Fieldtrip TPTOA Materia Medica Batu

sekaligus.Daun dan akar Chlorophytum comosum mengandung saponin, disamping itu akarnya juga mengandung polifenol.

5. Kayu ManisTanaman kayu manis ini memiliki berbagai kandungan

kimia yaitu minyak atsiri eugenol, sinamaldehyde, tanin, kalsium oksalat, damar dan zat samak. Selain untuk menambah citarasa masakan, juga pada pembuatan kue baik untuk aroma maupun rasa kayu manis juga dimanfaatkan sebagai obat herbal. Adapun pemanfaatannya diantaranya adalah sebagai berikut, pengobatan diabetes mellitus, asam urat, maag, sakit kepala, perut kembung, masuk angin dan diare. (Anonymous1, 2014)

6. KicongcorangDaun tumbuhan ini mengandung tannin, alkaloida

hipaforin, trigonelin, bahan penyamak, asam silikat dan K2O. Buahnya mengandung mengandung saponin dan flavonoida sedangkan akar mengandung saponin, flavonoida dan tannin.

Mencegah pingsan, demam, salesma,disentri,wasir, radang amandel, gondongan,scleroderma,lelehan nanah, radang ginjal akut, sembab, radang usus, muntah pada kehamilan,infeksi cacing tambang, keputihan akibat trichomonas, sakit kuning, TBC tulang dan kelenjar limfa, multiple abses. (Anonymous2, 2014)

7. Daun DolarDaun Ficuspimula mengandung flavonoida dan polifenol. Batang dan daun Ficus pumila berkhasiat sebagai obat sakit mencret, ambeien dan pegal-pegal. (Anonymous3, 2014)

8. ZodiaMenurut pendapat beberapa orang (Kardinan, 2003),

tanaman ini bisa digunakan untuk mengusir nyamuk, baik di dalam ruangan maupun di pekarangan.Oleh masyarakat Papua, tanaman ini sudah lama digunakan sebagai penghalau serangga, khususnya nyamuk. Kenyataan ini juga diperkuat dari beberapa literatur yang menyebutkan bahwa tanaman ini menghasilkan aroma yang cukup tajam yang diduga disebabkan oleh kandungan evodiaminedan rutaecarpine sehingga tidak disukai serangga.

Daun Zodia yang terasa pahit, kadang-kadang digunakan sebagai obat tradisional, antara lain sebagai tonik untuk menambah stamina tubuh, sementara rebusan kulit batangnya bermanfaat sebagai pereda demam malaria. Daun Zodia dapat disuling untuk menghasilkan minyak atsiri (essential oil)yang mengandung bahan aktif (komponen utama) evodiaminedan rutaecarpine. Diduga, kedua bahan aktif inilah yang membuat

Page 14: 223308168 Laporan Fieldtrip TPTOA Materia Medica Batu

nyamuk tidak menyukai tanaman ini.Menurut Kardinan (2004), daun Zodia mampu menghalau

nyamuk selama 6 jam, dengan daya halau (daya proteksi) sebesar lebih dari 70 persen. Selain efektif mengusir nyamuk, belakangan ini para ilmuwan menemukan khasiat lain dari Zodia, misalnya penyembuh sakit kepala, disentri dan pembunuh sel kanker. Bunganya pun dapat dijadikan obat gosok untuk mengobati masuk angin.

9. Remek DagingSambung darah mengandung beragam senyawa kimia seperti natrium, kalsium, flavonoid, dan polifenol. Batang tanaman mengandung saponin dan tanin. Sementara tanin, asam silikat, tanin dan glikosida terdapat didaun. Efek farmologi sambang darah berupa rasa kelat, astrigen, anti diare, diuretik, dan menggumpalkan darah pada luka. Daun dan seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat yaitu, diare, disentri, batu ginjal, sakit kulit dan luka. (Plantamor2, 2014)

10. KesemekKesemek yang matang berwarna antara jingga kekuningan

sampai kemerahan dan berdiameter antara 2-8 cm. Buah ini dapat dimakan langsung dalam keadaan segar setelah diolesi dengan air kapur dan diperam, agar rasa sepatnya hilang. Buah juga dapat dikeringkan atau diolah menjadi selai, agar-agar, es krim dan lain-lain. Buah kesemek segar mengandung 19,6% karbohidrat, terutama fruktosa dan glukosa, 0,7% protein, vitamin A dan kalium.

Buah kesemek yang muda mengandung zat tanin yang dinamai tanin-kaki, yang menimbulkan rasa sepat pada buah. Zat ini akan berkurang bersama dengan masaknya buah. Tanin-kaki dimanfaatkan untuk mengawetkan berbagai kerajinan tangan, membantu produksi arak-beras di Jepang, serta bahan pengobatan penyakit hipertensi. (Verheij et all, 1997)

11. GinjeKandungan kimia dari ginje antara lain, Tevetiana (alkaloid

gigitalis); Nerifolin; Perufosida; Rufosida; Minyak lemak, yang berkhasiat untuk Tonika; Diuretik; Anti bengkak. Dalam pengobatan Alternatif Herbal Gagal jantung, Membunuh serangga, Radang di pinggir kuku (Paronychia), Penurun panas, Demam berkala, Pencahar, Pendorong muntah. (Anonymous3, 2014)

12. TemulawakKandungan utama rimpang temulawak adalah protein,

karbohidrat, dan minyak atsiri yang terdiri atas kamfer, glukosida, turmerol, dan kurkumin. Kurkumin bermanfaat sebagai anti

Page 15: 223308168 Laporan Fieldtrip TPTOA Materia Medica Batu

inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan empedu).

Temu lawak memiliki efek farmakologi yaitu, hepatoprotektor (mencegah penyakit hati), menurunkan kadar kolesterol, anti inflamasi (anti radang), laxative (pencahar), diuretik (peluruh kencing), dan menghilangkan nyeri sendi. Manfaat lainnya yaitu, meningkatkan nafsu makan, melancarkan ASI, dan membersihkan darah.

Selain dimanfaatkan sebagai jamu dan obat, temu lawak juga dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat dengan mengambil patinya, kemudian diolah menjadi bubur makanan untuk bayi dan orang-orang yang mengalami gangguan pencernaan. Di sisi lain, temu lawak juga mengandung senyawa beracun yang dapat mengusir nyamuk, karena tumbuhan tersebut menghasilkan minyak atsiri yang mengandung linelool, geraniol yaitu golongan fenol yang mempunyai daya repellan nyamuk Aedes aegypti. (Rukmana, 2004)

13. Kumis KucingDaun kumis kucing basah maupun kering digunakan

sebagai bahan obat- obatan. Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik. Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk encok, masuk angin dan sembelit. Disamping itu daun tanaman ini juga bermanfaat untu pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing manis, albuminuria, dan penyakit syphilis. (Rukmana, 2004)

14. Cemara NorfolkJenis-jenis tanaman Araucaria termasuk spesies Araucaria

heterophylla merupakan tanaman yang sering dipergunakan untuk keperluan tanaman hias. Jenis- jenis tanaman Araucaria juga menghasilkan resin (Tjitrosoepomo, 2002). Tanaman yang menghasilkan resin dapat dipergunakan untuk keperluhan bahan-bahan kosmetika. Kayu-kayu tua dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar, tetapi jenis ini sangat cepat terbakar sehingga bara api akan menjadi lebih cepat habis.

15. Daun UnguMengandung lendir yang bermanfaat melunakkan kotoran sehingga mencegah terjadinya sembelit. Selain itu, juga mengandung zat tanin, alkaloid, sitosterol glikosida. Tanaman ini juga sifatnya mendinginkan. (Abidzar, 2014)

Page 16: 223308168 Laporan Fieldtrip TPTOA Materia Medica Batu

IV. PENUTUPAN

Page 17: 223308168 Laporan Fieldtrip TPTOA Materia Medica Batu

Hutapea, J.R.. 1999. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid V. Departemen Kesehatan RI dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta.Lin., Skaltsounis.. Seguin.. Tillequin.. & Koch. 1994. Phenolic Constituents of Selaginella doederleinii. PlantaMedica. 60(2). 168-170.

Plantamor1, 2014. Deskripsi tanaman rumput putih. http://www.

plantamor.com/

index.php?plant=316 http:// www.kikil.org/forum/ Thread-lily-paris-

menjuntai- indah-di-pot-gantung. Diakses pada 27 April 2014 Plantamor,

2014. Deskripsi dan klasifikasi tanaman remek daging.http://www.plantamor.com/index.php?plant=575. Diakses

pada 28 April 2014 Rukmana, R. 2004. Temu-Temuan. halaman 14. Kanisius: Yogyakarta . Kumis Kucing. Kanisius. YogyakartaSuryowinoto, S. M., 1997. Flora Eksotika, Tanaman Peneduh. Kanisius : Yogyakarta Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah- buahanyang dapat dimakan. PROSEA - Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2.