213201110-Elektrokimia
-
Upload
nik-fakrul -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
Transcript of 213201110-Elektrokimia
-
7/21/2019 213201110-Elektrokimia
1/9
1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aksi antara sifat-sifat listrik dengan
reaksi kimia. Misalnya perubahan energi kimia menjadi energi listrik pada elemen
elektrokimia, reaksi oksidasi-oksidasi secara spontan pada elemen yang dijadikan
sumber arus listrik, dan perpindahan elektron dan perpindahan elektron dalam larutan
elektrolit dan terjadi pada aki. Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aksi antara
sifat-sifat listrik dengan reaksi kimia. Misalnya perubahan energi kimia menjadi
energi listrik pada elemen elektrokimia, reaksi oksidasi-oksidasi secara spontan pada
elemen yang dijadikan sumber arus listrik, dan perpindahan elektron dan perpindahan
elektron dalam larutan elektrolit dan terjadi pada aki.
B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud elektrokimia?
Apakah perbedaan antara sel elektrolisis dan sel volta?
Bagaimana penerapan sel elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari?
C.Tujuan dan Manfaat
Dapat mengetahui serta mendalami pengetahuan mengenai elektrokimia.
Dapat menjelaskan mengenai elektrokimia.
Dapat membedakan antara sel elektrolisis dan sel volta
Dapat mengetahui penerapan sel elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari.
-
7/21/2019 213201110-Elektrokimia
2/9
2
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Elektrokimia
Elektrokimia merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara perubahan (reaksi)
kimia dengan kerja listrik, biasanya melibatkan sel elektrokimia yang menerapkan
prinsip reaksi redoks dalam aplikasinya.
2. Perbedaan Sel Volta dan Sel Elektrolisis
Sel Volta
Sel Volta (Sel Galvani) adalah sel elektrokimia yang dapat menyebabkan
terjadinya energi listrik dari suatu reaksi redoks yang spontan. Sel Volta ini
ditemukan olehLuigi Galvani danAlessandro Guiseppe Volta.Sel Volta terdiri dari
2 wadah, jembatan garam, anoda, dan katoda. Pada skala laboratorium, sel volta yang
paling sering digunakan adalah Sel Volta Zn Cu di mana jembatan garam yang
digunakan adalah KNO3 + Agar agar atau kertas saring yang dibasahi dengan
larutan NaCl 1 M.
Sel Volta pada kehidupan sehari hari dapat ditemukan pada Aki kendaraan
bermotor di mana elektroda yang digunakan adalah PbSO4 dan Pb serta larutan
penghantar yang digunakan adalah H2SO4. Fungsi sel volta adalah menciptakan suatu
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sel_elektrokimia_%28elektrokimia%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_redokshttp://id.wikipedia.org/wiki/Luigi_Galvanihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alessandro_Guiseppe_Volta&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alessandro_Guiseppe_Volta&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Luigi_Galvanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Reaksi_redokshttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sel_elektrokimia_%28elektrokimia%29&action=edit&redlink=1 -
7/21/2019 213201110-Elektrokimia
3/9
3
reaksi kimia spontan sehingga dapat menghasilkan energi listrik dan dapat digunakan
dalam keperluan seharihari yang berhubungan dengan energi listrik.
Suatu zat ketika membentuk kesetimbangan antara fasa padat dan fasa cair akan
memberikan energi spontan yang nilai beda potensialnya dapat diukur dengan
persamaan: G = n F Eo. Dimana G adalah perubahan energi bebas (kJ mol -1), n
adalah mol elektron, F adalah tetapan Faraday (96450 C mol-1), dan Eo adalah
potensial sel standar. Tetapi dalam kenyataannya, nilai potensial sel akan lebih akurat
apabila diukur melalui eksperimen tertentu.
Dalam pembuatan sel volta, anoda (kutub negatif) merupakan logam yang
mengalami oksidasi dan katoda (kutub positif) merupakan logam yang mengalami
reduksi. Larutan penghantar yang paling baik dalam sel ini adalah larutan yang
memiliki ion sejenis dengan elektroda yang digunakan. Hal ini bertujuan agar ketika
elektroda dicelupkan kedalam larutan penghantar, tidak akan terjadi suatu reaksi
kimia yang dapat melarutkan atau mengganti (Displacement Reaction) elektroda
yang digunakan.
Sel Elektrolisis
Sel Elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang memiliki konsep berlawanan dengan
konsep Sel Volta. Sel elektrolisis adalah sel yang menggunakan sumber energi listrik
(DC) dari luar sistem sehingga dapat memaksa suatu reaksi nonspontan dapat
berlangsung. Arus listrik yang digunakan tentu adalah arus listrik searah (DC) karena
-
7/21/2019 213201110-Elektrokimia
4/9
4
kita memerlukan suatu arus elektron yang berjalan satu arah dari kutub negatif ke
kutub positif agar sel elektrolisis dapat berjalan sempurna.
Dalam prakteknya, sel elektrolisis dalam skala pabrik biasa digunakan untuk
pembuatan Aluminium, Natrium, dan unsur unsur murni yang cenderung reaktif
karena unsur unsur reaktif lebih banyak kelimpahannya dalam bentuk senyawa.
Itulah tujuan dasar dari sel elektrolisis. Aplikasi pada skala pabrik yang paling
terkenal di kalangan SMA adalah Sel Hall Heroult, yaitu sel elektrolisis yang
bertujuan untuk menghasilkan Aluminium murni dari bijih alumina (Al2O3). Dalam
kenyataannya (skala pabrik), reaksi pada sel elektrolisis yang digunakan merupakan
reaksi bertahap yang rumit karena tidak semua zat akan langsung terelektrolisis
membentuk bentuk murninya. Misalnya adalah pada elektrolisis bijih emas (Au)
menggunakan larutan sianida (HCN).
Pada sel elektrolisis, berlaku Hukum Faraday I yang intinya berbunyi bahwa
massa produk yang dibentuk pada suatu sel elektrolisis berbanding lurus dengan arus
listrik yang dialirkan pada sel tersebut. Hukum Faraday I dapat dinyatakan dalam
persamaan m = e I t F-1. Dimana m adalah massa zat produk, e adalah massa molar
ekuivalen, I adalah arus listrik dalam Ampere, t adalah waktu lamanya proses
elektrolisis, dan F adalah tetapan Faraday (96450 C mol-1).
Hukum Faraday II berlaku pada beberapa sel elektrolisis yang dihubungkan
secara seri, inti dari Hukum Faraday II adalah karena pada rangkaian seri semua
rangkaian akan memiliki arus listrik yang sama dan konstan, maka suatu massa
produk per massa molar ekuivalen dari suatu larutan sebanding dengan massa produk
per massa molar ekuivalen larutan lain. Hukum Faraday II dapat dinyatakan dalam
persamaan m1e1-1= m2e2
-1.
-
7/21/2019 213201110-Elektrokimia
5/9
5
3. Peranan Sel Elektrokimia
Sel Volta Dalam Kehidupan Sehari-hari
Baterai kering seng-karbon (sel Leclanche)
Baterai kering seng karbon masih merupakan jenis yang paling banyak di jumpai di
Indonesia. Harganya murah dan digunakan pada radio, senter, mainan dan sejenisnya.
Potensial sel dari baterai sekitar 1,5 V dan menurun sejalan dengan lama pemakaian. Sel
baterai ini terdiri dari anoda Zn dan katode batang grafit (C). Katode grafit bersifat inert dan
diletakan dalam elektrolit berbentuk pasta yang berisi grafit,MnO2, dan NH4Cl. NH3 akan
bergabung dengan Zn+ membentuk ion Zn(NH4)42+. Umur baterai ini cenderung pendek,
apalagi kalau dipakai terus menerus. Hal ini disebabkan produk ion dari reaksi redoks tidak
dapat berdifusi dengan cepat meninggalkan elektroda.
Baterai alkaline
Baterai alkaline lebih tahan lama dengan dapat menyuplai arus yang lebih besar dibanding
baterai kering seng karbon. Baterai ini digunakan untuk peralatan yang memerlukan arus
listrik lebih besar , seperti tape recorder dan mainan. Potensial sel pada baterai sekitar 1,5 V
dan dapat bertahan konstan selama pemakaian. Sel baterai alkaline terdiri dari anoda Zn dan
katoda inert grafit. Sesuai namanya reaksi redoks dalam baterai alkaline berlangsung dalam
suasana basa.elekrolitnya adalah KOH. Reaksi redoks pada sel tidak melibatkan ion yang
dapat berkumpul di permukaan elektroda sehingga potensialnya konstan. Anoda Zn yang
berpori memperluas permukaan anoda sehingga memperbesar arus.
-
7/21/2019 213201110-Elektrokimia
6/9
6
Baterai merkuri
Baterai merkuri lebih kecil dan ringan dibandingkan dua jenis baterai sebelumnya. Baterai ini
digunakan pada jam tangan dan kamera. Potensial sel baterai adalah 1,34 V dan dapat
bertahan konstan selama pemakaian. Sel baterai merkuri terdiri dari anoda Zn, serta katoda
HgO dan karbon. Reaksi redoks yang terjadi tidak melibatkan ion sehingga potensialnya
konstan. Pembuangan baterai ini dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan hidup karena
merkuri (Hg) berupa racun.
Baterai perak oksida
Baterai perak oksida juga kecil dan ringan. Baterai ini digunakan pada jam tangan, kamera,
dan kalkulator. Umumnya panjang karena arus yang dikeluarkan cukup kecil potensi sel dari
baterai sekitar 1,5 V dan dapat bertahan secara konstan selama pemakaian.
sel dari baterai perak oksida terdiri dari anoda Zn dan katoda Ag2O dengan elektrolit KOH.
Baterai litium-tionil klorida (Li/SOCl2)
Baterai Li/SOCl2 berukuran kecil. Bentuknya dapat berupa silinder atau cakram (disc).
Penggunaannya antara lain untuk back up memori pada kamera, remote control, dan lampu
darurat. Baretai memiliki potensial yang sangat besar, sekitar 2,7-3,6 V. Sel baterai Li/SOCL2
terdiri dari anoda Li dan katoda karbon, di mana tionil klorida tereduksi. Elektrolitnya adalah
litium aluminium tetraklorida (LiALCl4 ) dalam tionil klorida.
Aki atau baterai Pb
Aki umumnya digunakan pada mobil untuk menstarter kendaraan tersebut. Aki tersiri dari
beberapa sel volta yang dihubungkan secara seri. Setiap sel mempunyai potensial 2 V. jadi,
suatu aki dengan potensial 6 V terdiri 3 sel . suatu aki terdiri dari anoda Pb dan katoda PbO2
dengan elektrolit H2SO4. Anoda dan katoda yang berbentuk pelat menambah luas permukaan
elektrode sehingga dapat memperbesar arus.
Baterai Ni-Cd
Baterai Ni-Cd dipakai pada kalkulator, flash fotografi,kamera digital, laptop dan lainnya.
Baterai dilengkapi dengan alat isi ulangnya. Sel pada baterai Ni-Cd mempunyai potensial
sekitar 1,4 V. sel dari baterai Ni-Cd terdiri dari anoda Ni dan katoda Nio 2 dengan elektrolit
KOH. Potensial sel bertahan sangat konstan selama pemakaian. Hal ini disebabkan pereaksi
-
7/21/2019 213201110-Elektrokimia
7/9
7
dan produk reaksi adalah padatan sehingga tidak terdapat perubahan konsentrasi ion selama
reaksi. Namun, pembuangan baterai merupakan masalah bagi lingkungan karena sifat Cd
yang sangat beracun. Upaya untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mendaur ulang
baterai tersebut.
Baterai NiMH (Nikel metal hibrida )
Baterai NiMH banyak digunakan pada laptop, telepon seluler, camcorder, dan kamera digital.
Potensialnya hampir sama dengan baterai Ni-Cd,sekitar 1,4 V, tetapi dapat menyimpan ~50
persen energi lebih banyak dari baterai Ni-Cd. Sel dari baterai NiMH terdiri dari anoda
Ni(OH)2 dan katoda pada panduan logam yang menyerap hidrogen. Elektrolitnya adalah
KOH. Reaksi redoks yang terjadi tidak menyebabkan perubahan elektrolit.
Baterai ion litium
Baterai ion litium sangat ringan sehingga cocok untuk alat elektronik portabel, seperti laptop,
telepon seluler, dan camcorder. Baterai ion litium juga memiliki potensial yang besar sekitar
3,6 V.
Ada dua tipe baterai ion litium yaitu baterai mangan dan kobalt. Untuk tipe mangan anoda
Li1-xMn2O4 dan katoda grafit. Elektrolit adalah garam Li yang larut dalam pelarut organik.
Sel : Li1-xMn2O4 + CnLix LiMn2O4 + Cn
Untuk tipe kobalt anoda Li1-xCoO2 dan katoda grafit.
Sel : Li1-xCoO2 + CnLix LiCoO2 + Cn
Baterai ini mempunyai umur lebih panjang daripada NiMH dan dapat dilihat dari densitas
dayanya yang tinggi (710 Wh/kg) dibanding 60-80 Wh/kg pada NiMH).
Sel Elektrolisis Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Proses dalam Penyepuhan
Electroplating atau penyepuhan merupakan proses pelapisan permukaan logam dengan logam
lain. Misalnya tembaga dilapisi dengan emas dengan menggunakan elektrolit larutan emas
(AuCl3).
Emas (anoda) : Au(s) Au3+(aq) + 3e (oksidasi)
Tembaga (katoda) : Au3+(aq) + 3e Au(s) (reduksi)
Dari persamaan reaksi tampak pada permukaan tembaga akan terjadi reaksi reduksi Au3+(aq)
-
7/21/2019 213201110-Elektrokimia
8/9
8
+ 3e Au(s). Dengan kata lain emas Au terbentuk pada permukaan tembaga dalam bentuk
lapisan tipis. Ketebalan lapisan juga dapat diatur sesuai dengan lama proses reduksi.
Semakin lama, maka lapisan yang terbentuk semakin tebal.
Proses Sintesa
Sintesa atau pembuatan senyawa basa, cara elektrolisis merupakan teknik yang handal.
Misalnya pada pembuatan logam dari garam yaitu K, Na dan Ba dari senyawa KOH, NaOH,
Ba(OH)2, hasil samping dari proses ini adalah terbentuknya serta pada pembuatan gas H2,
O2, dan Cl2. Seperti reaksi yang telah kita bahas. Dalam skala industri, pembuatan Cl2 dan
NaOH dilakukan dengan elektrolisis larutan NaCl dengan reaksi sebagai berikut.
4. Proses pemurnian logam
Proses pemurnian logam juga mengandalkan proses elektrolisis. Proses pemurnian tembaga
merupakan contoh yang menarik dan mudah dilaksanakan. Pemurnian ini menggunakan
elektrolit yaitu CuSO4. Pada proses ini tembaga yang kotor dipergunakan sebagai anoda, di
mana zat tersebut akan mengalami oksidasi, Cu(s) Cu2+(aq) + 2e
Reaksi oksidasi ini akan melarutkan tembaga menjadi Cu2+. Di lain pihak pada katoda
terjadi reaksi reduksi Cu2+ menjadi tembaga murni. Mula-mula Cu2+berasal dari CuSO4,
dan secara terus menerus digantikan oleh Cu2+ yang berasal dari pelarutan tembaga kotor.
Pengotor tembaga umumnya terdiri dari perak, emas, dan platina. Oleh karena E0 unsur Ag,
Pt dan Au > dari E0 Cu, maka ketiga logam tidak larut dan tetap berada di anoda biasanya
berupa lumpur. Demikian juga jika pengotor berupa Fe atau Zn, unsur ini dapat larut namun
cukup sulit tereduksi dibandingkan Cu, sehingga tidak mengganggu proses reduksi Cu.
-
7/21/2019 213201110-Elektrokimia
9/9
9
.
PENUTUP
Kesimpulan
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit dalam sel elektrolisis oleh arus
listrik. Dalam sel volta/galvani, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan
energi kimia yang menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Sedangkan
elektrolisis merupakan reaksi kebalikan dari sel volta/galvani yang potensial selnya negatif
atau dengan kata lain, dalam keadaan normal tidak akan terjadi reaksi dan reaksi dapat
terjadi bila diinduksi dengan energi listrik dari luar.
Elektroda positif (+) dari sel dihubungkan dengan kutub positif (+) dari sumber arus listrik
Elektroda negatif (-) dari sel dihubungkan dengan kutub negatif (-) dari sumber arus listrik
Pada elektroda positif (+)/anoda karena dihubungkan dengan kutub positif (+) yang
potensialnya lebih besar menyebabkan terjadi reaksi oksidasi dan elektron mengalir dari
elektroda ini menuju ke sumber arus listrik. Elektron bergerak dari kutub negatif (-) sumber
arus listrik ke elektroda negatif (-)/katoda sehingga menyebabkan terjadi reaksi reduksi.