212.docx

15
Struktur dan Fungsi pada Batang Otak, Cerebellum dan Saraf Kranial Christanti Elliavani 102014212 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510 Pendahuluan Pusat pengendali semua kerja tubuh berada di otak, dan dikendalikan melalui kinerja syaraf-syaraf yang saling berhubungan melalalui suatu sinaps. Batang otak atau disebut juga truncus encephalon dan cerebellum merupakan dua bagian dalam pengendali kinerja tubuh kita, sebab ada syaraf-syaraf kranial yang melalui batang otak yang masing-masing memiliki peran yang berbeda dalam kinerja tubuh kita. Trauma kepala paling sering terjadi dan merupakan penyakit neurologis yang serius diantara penyakit neurologis lainnya. Akibat dari kecelakaan sangat bervariasi. Mulai dari hanya luka-luka, patah tulang sampai ada yang dapat menimbulkan kematian. Seringkali kecelakaan yang terjadi juga menimbulkan cedera pada kepala. Cedera kepala juga adalah penyebab utama kematian dan kecacatan. Maka dari itu jika kepala mengalami benturan yang cukup keras, otak yang berada di dalam kepala mungkin akan mengalami gangguang seperti trauma otak. Ini dapat menyebabkan terganggunya sistem 1

Transcript of 212.docx

Page 1: 212.docx

Struktur dan Fungsi pada Batang Otak, Cerebellum dan Saraf Kranial

Christanti Elliavani

102014212

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510

Pendahuluan

Pusat pengendali semua kerja tubuh berada di otak, dan dikendalikan melalui kinerja

syaraf-syaraf yang saling berhubungan melalalui suatu sinaps. Batang otak atau

disebut juga truncus encephalon dan cerebellum merupakan dua bagian dalam

pengendali kinerja tubuh kita, sebab ada syaraf-syaraf kranial yang melalui batang

otak yang masing-masing memiliki peran yang berbeda dalam kinerja tubuh kita.

Trauma kepala paling sering terjadi dan merupakan penyakit neurologis yang serius

diantara penyakit neurologis lainnya. Akibat dari kecelakaan sangat bervariasi. Mulai

dari hanya luka-luka, patah tulang sampai ada yang dapat menimbulkan kematian.

Seringkali kecelakaan yang terjadi juga menimbulkan cedera pada kepala. Cedera

kepala juga adalah penyebab utama kematian dan kecacatan. Maka dari itu jika kepala

mengalami benturan yang cukup keras, otak yang berada di dalam kepala mungkin

akan mengalami gangguang seperti trauma otak. Ini dapat menyebabkan

terganggunya sistem yang telah tersusun pada otak, pendarahan dan bahkan kerusakan

pada otak.

Nervi craniales

Pada nervi craniales terdapat berkas serat sensorik dan motorik yang berfungsi

membawa impuls dari reseptor sensorik dan menginervasi otot – otot. Terdapat 12

pasang saraf kranial yang membawa satu atau lebih dari lima komponen fungsional

utama.

Pada saraf pertama adalah olfactorius, merupakan sensorik khusus atau aferen

visceral khusus yang merupakan sensasi penghidu. Saraf olfactorius tersusun dari 20

vila. Vila tersebut akan berjalan melalui foramen tipis di lamina cribosa untuk

1

Page 2: 212.docx

memasuki gugus olfactorius yang terdapat pada permukaan inferior dari orbital. Di

dalam gugus olfactorius, vila akan bersinaps dengan sel–sel mital, kemudian hasilnya

akan diteruskan membentuk traktus olfactorius. Beberapa kelainan yang

mempengaruhi olfactorius adalah anosmia yang merupakan penyakit yang tidak bisa

mencium sesuatu dikarenakan terjadi sesuai penuaan, fraktur pada lamina cribosa dan

tumor meninges dalam fossa cranii anterior yang menekan bulbus atau tractus

olfaktorius. Serta kelainan berupa halusinasi olfaktori yaitu lesi pada lobus temporalis

hemisfer cerebri dan epilepsi pada lobus temporalis.

Saraf kedua adalah opticus merupakan sensorik khusus atau aferen somatic

khusus yang merupakan sensasi penglihatan.1 Impuls dari sel batang dan sel kerucut

pada retina mata dibawa ke badan sel akson yang membentuk saraf optik. Setiap saraf

optik keluar dari bola mata pada bintik buta dan masuk ke rongga kranial melalui

foramen optik. Serabut dari bagian nassal pada setiap mata menyilang di bagian

anterior hipotalamus untuk membentuk chiasma opticus dan serabut pada bagian

temporal setiap mata lewat tanpa bersilangan. Seluruh serabut memanjang di tractus

opticus, bersinapsis pada sisi lateral nuklei genikulasi talamus, dan menonjol ke atas

sampai ke area visual lobus oksipital untuk persepsi indera penglihatan

Saraf ketiga adalah oculomotorius membawa dua serat saraf yaitu motoric

somatic (eferen somatic khusus) dan motoric visceral (eferen visceral umum). Saraf

ini bercabang menjadi dua divisi yaitu divisi superior yang mempersarafi otot

m.levator palpebrae dan m.rectus superior. Sedangkan divisi inferior mempersarafi

otot m.rectus media, m.rectus inferior dan, oblique inferior. Neuron motorik berasal

dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh otot bola mata ( kecuali otot oblik

superior dan rektus lateral) ke otot yang membuka kelopak mata, dan ke otot polos

tertentu pada mata. Sedangkan Serabut sensorik membawa informasi indera otot dari

otot mata yang terinevasi ke otak.

Saraf empat adalah trochlearis merupakan motoric somatic (eferen somatic

umum) yang mempersarafi m.obliqus superior.1 Saraf ini merpakan saraf cranial

paling kecil. Saraf ini berada tepat di cauda dari nukleus saraf tiga. Neuron motoric

berasal dari langit langit otak tengah dan membawa impuls ke otot oblik superior bola

mata. Sedangkan serabut sensorik dari spindel otot menyampaikan informasi indera

otot dari otot oblik superior ke otak.

2

Page 3: 212.docx

Saraf keenam adalah abducens berupa motoric somatic (eferen somatik

umum) yang mempersarafi m.rectus lateralis.1 Saraf keenam terletak tepat di median

dari pons. Saraf enam keluar dari pertemuan antara pons dan medulla oblongata.

Setelah itu saraf tersebut akan menyilang system makontis bersama dengan arteri

baksilaris. Kemudian akan berjalan dari sinus carvenosus dan masuk ke dala orbita

dan mempersarafi rektus lateralis.

Saraf kelima adalah trigeminus yang merupakan saraf kranial terbesar yang

keluar dari aspek lateral pons. Saraf ini memiliki empat nucleus, terdiri dari satu serat

saraf motoric (eferen visceral khusus) dan tiga serat saraf sensorik (aferan somatic

umum) yang mempersarafi wajah, gigi, mulut dan cavum nasi. Serat saraf sensorik ini

akan bercabang menjadi tiga bagian yaitu Opthalamic nerve (Cranial Nerve V1),

Maxiliary nerve (Cranial Nerve V2) dan Mandibular nerve (Cranial Nerve V3). Pada

Cranial nerve V1 akan bercabang menjadi frontal nerve, lacrimal nerve, dan

nasociliary nerve akan membawa informasi dari kelopak mata, sisi hidung, rongga

nasal, dan kulit dahi serta kepala. Pada cranial nerve V2 akan bercabang menjadi

zygomatic nerve, intraorbital nerve, dan superior alveolar nerve akan membawa

informasi dari kulit wajah, rongga gigi dan palatum. Pada cranial nerve V3 akan

bercabang menjadi mandibular nerve, auricolotemporal nerve, buccal nerve, lingual

nerve, dan inferior alveolar nerve akan membawa informasi dari gigi bawah, gusi,

bibir, kulit rahang, dan area temporal kulit kepala. Cedera pada saraf kelima yaitu

berupa paralisis otot mastikasi, hilangnya kemampuan merasakan sensasi taktil

lembut, termal atau nyeri pada wajah serta hilangnya refleks kornea dan refleks

bersin. Cedera tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa penyebab yang berupa

trauma dental, herpes zoster, tumor kranial, tumor kepala dan leher dan lain – lain.

Saraf tujuh adalah facialis terdiri dari tiga serat saraf motoric dan satu serat

saraf sensorik. Saraf tujuh terletak pada pars temporal dari pons. Saraf tujuh keluar

dari pertengahan antara pons dan medulla oblongata. Pada saraf tujuh akan menyilang

fossa cranii posterior untuk memasuki meatus acusticus internus, kemudian memasuki

canalis vastialis setelah itu menuju foramen stilomastoideum dan keluar. Di dalam

canalis vastialis, nerves intermedius dibagi menjadi tiga cabang yaitu nerves tapedius,

nerves foratimpani dan nerves petrosus major. Kemudian setelah keluar dari foramen

stilomastoideum, saraf tujuh tersebut akan terus turun ke bawah membentuk fleksus

intracautideus, kemudian fleksus intracautideus akan pecah menjadi lima cabang yaitu

3

Page 4: 212.docx

temporal mempersarafi m.temporalis dan m.ocipital, zygomatic mempersarafi

m.orbicularis oculi, buccal mempersarafi m.zygomaticus mayor minor, m.levator labii

superior, m.orbicularis oris dan depressor anguli oris, mandibular membantu ramus

muka untuk mempersarafi m.depresor anguli oris, cervical mempersarafi m.platysma.

Cedera pada saraf ketujuh diantaranya saraf mototriknya yang paling sering

mengalami paralisis yang terjadi pada otot – otot wajah, selain itu dapat juga lesi

dekat ganglion geniculatum yang mengakibatkan hilangnya fungsi mototrik ataupun

pengecap dan otonom, serta lesi pada sentral saraf ketujuh atau lesi pada sistem saraf

pusat yang mengakibatkan paralisis otot wajah inferior kontralateral. Beberapa cedera

tersebut dapat disebabkan karena fraktur pada os temporal, tumor otak, meningitis,

atau virus herpes. Penyakit yang sering dijumpai karena cedera pada saraf ketujuh

adalah bell’s palsy yang terlihat seperti stroke pada muka.

Saraf delapan adalah Vestibulocochlearis yamg berfungsi sebagai saraf

sensorik khusus (aferen somatik khusus) yang merupakan sensasi khusus pendengaran

dan keseimbangan.1 Perjalanan saraf vestibular yaitu membawa informasi yang

berkaitan dengan ekullibrium dan orientasi kepala terhadap ruang yang diterima dari

reseptor sensorik pada telinga dalam. Impuls menjalar sampai ke nuklei vestibular

dalam medulla dan dikirim kembali ke serebelum. sedangkan perjalanan saraf

cochlearis atau auditori yaitu dengan menyampaikan informasi dari reseptor untuk

indera pendengaran dalam Organ Corti telinga dalam ke nuklei koklear pada medulla,

ke kolikuliinferior, ke bagian medial nuklei genikulasi pada talamus, dan kemudian ke

area auditori pada lobus temporal. Cedera pada saraf ke delapan dapat berupa tinitus,

vertigo dan gangguan pendengaran atau tuli.

Saraf sembilan adalah glossopharyngeus berfungsi sebagai saraf sensorik

(aferen somatik umum, aferen visceral khusus dan umum),1 sebagai saraf mototrik

(eferen visceral khusus) dan sebagai saraf parasimpatis (eferen visceral umum). Saraf

Sembilan keluar dari aspek lateral medulla dan berjalan ke anterolateral meninggalkan

cranium melalui foramen jugulare bersama dengan saraf sembilan, sepuluh dan

sebelas. Saraf sembilan mempersarafi m.stylopharyngeus. Perjalanan serat saraf

Neuron motorik berawal dari medulla dan menginervasi otot untuk bicara dan

menelan serta kelenjar saliva parotid. Sedangkan neuron sensorik membawa informasi

yang berkaitan dengan rasa dari sepertiga bagian posterior lidah dan sensasi umum

dari faring dan laring; neuron ini juga membawa informasi mengenai tekanan darah

4

Page 5: 212.docx

dari reseptor sensorik dalam pembuluh darah tertentu. Cabang dari glossopharyngeus

adalah tympanicus nerve yang akan bersinaps dengan ganglion oticum dan bersama

dengan mandibularis nerve (V3) akan mempersarafi glandula parotis.

Saraf sepuluh adalah vagus yang memiliki fungsi sensorik (aferen somatic

umum, aferen visceral khusus dan umum), fungsi mototrik (eferen visceral khusus)

dam dan fungsi parasimpatis. Neuron sensorik membawa informasi dari faring, laring,

trakea, esofagus, jantung dan visera abdominal ke medulla dan pons. Neuron motorik

berasal dari dalam medulla dan menginservasi hampir semua organ toraks dan

abdomen.

Saraf sebelas adalah Accessoris yang memiliki fungsi mototrik. Perjalanan

saraf kesebelas ini diawali dari nukleus ambiguus yang akan keluar melalui foramen

jugulare kemudian akan beranastomosis dengan saraf kesepuluh untuk menginervasi

m.sternocleidomastoideus dan m.trapezius.

Saraf kedua belas adalah hypoglossus yang berfungsi sebagai saraf motoric yang akan

menginervasi otot intrinsik dan ekstrinsik lidah.1 Saraf kedua belas ini memiliki

nukleus yang bernama nucleus hypoglossus yang perjalanannya akan keluar dari

canalis hypoglossus. pleksus cervicalis C1 dan C2 akan mempersarafi m.styloglossus,

m.hypoglossus, m.thyrohyoid, m.genioglossus dan geniohyoid, serta otot instrinsik

lidah. Sedangkan pleksus cervicalis C1, C2 dan C3 akan mempersarafi m.omohyoid

serta m.sternothyroid dan sternohyoid.2

Talamus dan hipotalamus

Talamus merupakan suatu kompleks inti yang berbentuk bulat telur dan

merupakan 4/5 bagian dari diensenfalon. Bagian ini terletak di lateral ventrikel III.

Talamus sering disebut gerbang kesadaran mengingat fungsinya sebagai stasiun

penyampaian semua impuls yang masuk sebelum mencapai korteks serebri (kecuali

impuls olfaktorius). 3 Selain itu talamus berfungsi sebagai (pusat) rilei semua masukan

sinaptik, kesadaran kasar terhadap sensasi, derajat kesadaran tertentu, dan kendali

motoris. Hipotalamus merupakan pusat kendali emosi. Hipotalamus memiliki

beberapa fungsi yaitu sebagai pusat pengendalian otonom, regulasi berbagai fungsi

homestatis seperti suhu, haus, diuresis, makan, dll.

Batang otak

5

Page 6: 212.docx

Batang otak atau disebut juga dengan truncus encephalon menghubungkan

antara cerebellum dengan sumsum tulang belakang. Truncus encephalon ini penting

karena merupakan tempat keluarnya saraf – saraf craniales. Motor dan neuron

sensorik bergerak melalui batang otak yang memungkinkan untuk meneruskan sinyal

antara otak dan sumsum tulang belakang. Batang otak mengkordinasi sinyal kontrol

motor yang dikirim dari otak ke tubuh. batang otak juga mengontrol kehidupan

mendukung fungsi otonom dan sistem saraf perifer.4 Batang otak terdiri dari otak

tengah, pons dan medulla oblongata.

Gambar 1. Batang otak5

Otak tengah atau disebut juga midbrain mengandung pusat-pusat yang

mengendalikan keseimbangan dan gerakan-gerakan mata.6 Otak tengah merupakan

bagian atas batang otak. Aqueduktus serebri yang menghubungkan ventrikel ketiga

dan keempat melintan=si melalui otak tengah ini. Otak tengah dapat juga dibagi

dalam dua tingkat, yaitu atap yang mengandung banyak pusat-pusat reflex yang

penting untuk penglihatan dan pendengaran, dan juga untuk jalur motorik yang besar,

yang turun dari kapsula interna melalui bagian dasar otak tengah, menurun terus

melalui pons dan medulla oblongata sumsum tulang belakang. Jalur lintas sensorik,

dalam perjalanannya dari sumsum tulang belakang, medulla dan pons, mendaki

melalui bagian otak tengah ini sebelum memasuki thalamus atau kapsula interna, guna

mencapai penyebaran akhir nya dalam korteks sensorik hemisfer serebri. Otak tengah

mengandung pusat-pusat yang mengendalikan keseimbangan dan gerakan-gerakan

mata. Otak tengah berfungsi untuk mengontrol sistem visual dan pendengaran,

6

Page 7: 212.docx

mengontrol pergerakan otot mata, mengontrol otot-otot pernapasan, mengatur fungsi

otonom dan kesadaran, dan mengatur suhu tubuh.

Pons merupakan bagian tengah batang otak dan karena itu memiliki jalur lintas

naik dan turun seperti pada otak tengah. Selain itu juga terdapat banyak serabut yang

berjalan menyilang pons untuk menghubungkan kedua lobus serebelum; dan

menghubungkan serebelum dengan korteks serebri. Pons berfungsi untuk mengontrol

fungsi otonom, melakukan sinyal dari otak ke otak kecil dan medulla oblongata dan

mengatur pola tidur.

Medula oblongata membentuk bagian bawah batang otak serta

menghubungkan pons dengan sum-sum tulang belakang. Medulla oblongata terletak

dalam fosa kranialis posterior dan bersatu dengan sumsum tulang belakang tepat di

bawah foramen magnum tulang oksipital. Sifat-sifat utama medulla oblongata adalah

disitu jalur motorik desendens(menurun) melintasi batang otak dari sisi yang satu

menuju sisi yang lain. Hal ini disebut dekusasio motorik. Perpotongan seperti di atas

yang dilakukan jalur sensorik pada medulla, juga terjadi, dan di sebut dekusasio

sensorik. Medulla oblongata mengandung nucleus atau badan sel dari berbagai saraf

otak yang penting. Selain itu medla mengndung “pusat-pusat vital” yang berfungsi

mengendalikan pernapasan dan sistem kardio vaskuler. Karena itu, suatu cedera yang

terjadi pada bagian ini dalam batang otak dapat membawa akibat yang sangat serius.6

Cerebellum

Gambar 2. Cerebellum7

Otak kecil(cerebellum) terletak di bagian belakang kepala. Otak kecil ini

menggantung dibelakang pons. Cerebellum berfungsi untuk mengatur koordinasi

7

Page 8: 212.docx

gerakan. Seseorang yang mengalami gangguan fungsi cerebellum akan mengalami

kesulitan untuk menggerakan tangannya sendiri dari posisi lurus ke depan untuk

menyentuh hidungnya, yang bersangkutan juga tidak dapat melakukan gerakan

berulang seperti menyisir rambut, ototnya terasa lemah dan tangan gemetar(tremor).

Permukaan otak kecil juga berlekuk-lekuk, tetapi dengan pola yang berbeda daripada

otak besar. Jika pada cerebrum lekukan itu dinamakan gyri dan sulci, pada cerebellum

lipatannya dinamakan folia. Keberadaan lipatan ini juga memperluas permukaan

lapisan kulit cerebellum yang banyak mengandung sel saraf.8 Cerebellum penting

dalam keseimbangan serta perencanaan dan eksekusi gerakan volunter .9

Cairan serebrospinal

Cairan ini disalurkan pleksus koroid kedalam ventrikel-ventrikel yang ada di dalam

otak. Cairan itu masuk ke dalam kanalis sentralis sumsum tulang belakang dan juga

ke dalam ruang subaraknoid melalui celah-celah yang terdapat pada ventrikel

keempat. Setelah itu cairan ini dapat melintasi ruangan di atas seluruh permukaan

otak dan sumsum tulang belakang hingga akhirnya kembali ke sirkulasi vena melalui

granulasi araknoid pada sinus sagitalis superior.10 Fungsi utama cairan serebrospinal

ialah melindungi otak dan medula spinalis dengan membentuk bantalan air di antara

jaringan saraf yang halus dan dinding kavum tulang yang ditempati jaringan dan

dinding, tersebut sehingga dapat memberi perlindungan terhadap geger otak ringan

dan cedera lainnya. Cairan serebrospinal juga mempertahankan tekanan di dalam

tengkorak konstan dan membuang sampah dan substansi beracun. Cairan ini dibentuk

dengan kecepatan 350 µl/menit atau sekitar 500 ml sehari. Komposisi cairan

serebrospinal (CSS) sama dengan plasma darah.11

Kesimpulan

Otak merupakan organ terpenting dalam tubuh kita. Otak adalah pusat

pengendali dari semua fungsi tubuh manusia. Otak sangat rentan maka dari itu kepala

bertugas menjadi pelindung dari otak, namun jika kepala mengalami sesuatu

kecelakaan maka otak dan bagian lainnya mulai dari struktur dan fungsinya juga akan

terganggu. Pendarahan yang terjadi pada batang otak dan cerebellum maka akan

mengganggu fungsinya sebagai pusat respiratorik, cardiac, dan pusat vasomotor, juga

mengganggu fungsi cerebellum sebagai pengkordinasi otot, keseimbangan, dan

memelihara tonus. Sehingga pada skenario dan pembahasan di atas dapat disimpulkan

8

Page 9: 212.docx

bahwa keadaan yang diderita laki-laki tersebut disebabkan karena adanya perdarahan pada

cerebellum, dimana memiliki fungsi untuk membantu dalam menjaga keseimbangan tubuh.

Daftar Pusaka

1. Dirckx.J.H. Kamus ringkas kedokteran Stedman untuk profesi kesehatan.

Edisi ke 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2005.h. 260-75.

2. Noback CR, Demarest RJ. Anatomi susunan saraf manusia. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC; 1995. h.29-31

3. Satyanegara. Ilmu bedah saraf. Edisi 4. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama;

2010. h. 23

4. Sloane Ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk pemula. Jakarta: Buku Kedokteran

EGC; 2004.h.98-9.

5. Batang otak. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Batang_otak. Diunduh

tanggal 28 April 2015

6. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Jakarta : Gramedia; 2009.

h.370

7. Cerebellum. Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Cerebellum . Diunduh

tanggal 28 April 2015

8. Wibowo SW. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo. h.130

9. Gilroy AM, MacPherson B, Ross L. Atlas of Anatomy. New York: Thieme

Medical Publisher, Inc; 2003. h.90-4.

10. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia; 2009.

h.340

11. Watson R. Anatomi dan fisiologi untuk perawat. Edisi 10. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC; 2002: h.87-9

9