209Modul 3 REGULER

18
www.ipo.lab.uii.ac.id 14 Fakultas : Teknologi Industri Modul : 3 Jurusan : Teknik Industri Pertemuan : 3 Praktikum : POMB Tahun : 2015 ANALISIS KELAYAKAN BISNIS (ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI) 3.1 TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa memahami mengenai Aspek Teknis dan Teknologi pada perusahaan. 2. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi berdasarkan Aspek Teknis dan Teknologi dari bisnis yang sedang diamati. 3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi Key Resources dan Key Partners dari produk yang dibuat. 3.2 INPUT DAN OUTPUT - Input : Data wawancara dengan vendor - Output : Memperoleh data proses produksi, lingkungan dan hukum 3.3 LANDASAN TEORI 3.3.1 Aspek Teknis dan Teknologi Aspek Teknis dan Teknologi merupakan lanjutan dari aspek pasar dan pemasaran. Kegiatan ini timbul apabila sebuah gagasan bisnis/usaha yang direncanakan telah menunjukkan peluang yang cukup cerah dilihat dari segi pasar dan pemasaran. Tujuan studi aspek ini adalah untuk meyakini apakah secara teknis dan pilihan teknologi, rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak, baik pada saat pembangunan bisnis atau operasional secara rutin. Aspek pokok yang perlu dibahas dalam aspek teknis dan teknologi terdiri antara lain:

description

xx

Transcript of 209Modul 3 REGULER

  • www.ipo.lab.uii.ac.id 14

    Fakultas : Teknologi Industri Modul : 3

    Jurusan : Teknik Industri Pertemuan : 3

    Praktikum : POMB Tahun : 2015

    ANALISIS KELAYAKAN BISNIS

    (ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI)

    3.1 TUJUAN PRAKTIKUM

    1. Mahasiswa memahami mengenai Aspek Teknis dan Teknologi pada perusahaan.

    2. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi berdasarkan Aspek Teknis dan Teknologi dari

    bisnis yang sedang diamati.

    3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi Key Resources dan Key Partners dari produk yang

    dibuat.

    3.2 INPUT DAN OUTPUT

    - Input :

    Data wawancara dengan vendor

    - Output :

    Memperoleh data proses produksi, lingkungan dan hukum

    3.3 LANDASAN TEORI

    3.3.1 Aspek Teknis dan Teknologi

    Aspek Teknis dan Teknologi merupakan lanjutan dari aspek pasar dan pemasaran.

    Kegiatan ini timbul apabila sebuah gagasan bisnis/usaha yang direncanakan telah menunjukkan

    peluang yang cukup cerah dilihat dari segi pasar dan pemasaran. Tujuan studi aspek ini adalah

    untuk meyakini apakah secara teknis dan pilihan teknologi, rencana bisnis dapat dilaksanakan

    secara layak atau tidak layak, baik pada saat pembangunan bisnis atau operasional secara rutin.

    Aspek pokok yang perlu dibahas dalam aspek teknis dan teknologi terdiri antara lain:

  • www.ipo.lab.uii.ac.id 15

    Fakultas : Teknologi Industri Modul : 3

    Jurusan : Teknik Industri Pertemuan : 3

    Praktikum : POMB Tahun : 2015

    1. Perencanaan Produk

    2. Perencanaan Kualitas

    3. Mesin dan Peralatan

    4. Kapasitas Produksi

    5. Lokasi Produksi

    6. Layout Produksi

    7. Pengawasan Kualitas Produk/Jasa

    1. Perencanaan Produk

    a. Produk

    Produk menurut Kotler dan Amstrong (1996:274) adalah : A product as anything

    that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption and that

    might satisfy a want or need. Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke

    pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan

    keinginan atau kebutuhan konsumen. Klasifikasi produk banyak klasifikasi suatu

    produk yang dikemukakan ahli pemasaran, diantaranya pendapat yang dikemukakan

    oleh Kotler.

    Menurut Kotler (2002,p.451), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa

    kelompok, yaitu :

    1. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok

    utama yaitu:

    a. Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau

    disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.

    b. Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual

    (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel

    dan sebagainya. Kotler (2002, p.486)mendefinisikan jasa sebagai berikut : Jasa

    adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak

  • www.ipo.lab.uii.ac.id 16

    Fakultas : Teknologi Industri Modul : 3

    Jurusan : Teknik Industri Pertemuan : 3

    Praktikum : POMB Tahun : 2015

    kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan

    kepemilikan apapun. Produknya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan

    suatu produk fisik.

    2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

    a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods) barang tidak tahan lama adalah

    barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali

    pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian

    normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng

    dan sebagainya.

    b. Barang tahan lama (durable goods) barang tahan lama merupakan barang

    berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur

    ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya

    lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain.

    3. Berdasarkan tujuan konsumsi yaitu didasarkan pada siapa konsumennya dan untuk

    apa produk itu dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan menjadi dua,yaitu :

    a. Barang konsumsi (consumers goods) barang konsumsi merupakan suatu produk

    yang langsung dapat dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk

    memperoleh manfaat dari produk tersebut. Contohnya sayur dan buah.

    b. Barang industri (industrials goods) barang industri merupakan suatu jenis

    produk yang masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan

    suatu manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri diperjual

    belikan kembali. Contoh kayu diolah menjadi papan, ikan diolah menjadi sarden.

    b. Bahan Baku dan Bahan Penolong

    Bahan baku merupakan bahan langsung, yaitu bahan yang membentuk suatu

    kesatuan yang tidak terpisahkan dari produk jadi. Bahan baku adalah bahan utama atau

    bahan pokok dan merupakan komponen utama dari suatu produk. Selain itu terdapat

  • www.ipo.lab.uii.ac.id 17

    Fakultas : Teknologi Industri Modul : 3

    Jurusan : Teknik Industri Pertemuan : 3

    Praktikum : POMB Tahun : 2015

    bahan penolong, bahan yang ikut berperan dalam proses produksi tetapi tidak secara

    langsung tampak pada barang jadi yang di hasilkan. Misalkan taman wisata Candi

    Prambanan bahan bakunya adalah Batu Candi, karena batu candi sebagai daya tarik

    utama dari taman wisata Candi tersebut. Adapun bahan pembantu dari taman wisata

    Candi Prambanan yaitu fasilitas pendukung seperti tempat berteduh, toilet, tempat

    parkir, dan lain-lain.

    c. Proses Produksi

    Proses produksi adalah langkah-langkah dalam memproses bahan baku dan bahan

    penolong menjadi sebuah produk. Definisi proses produksi sendiri menurut Yamit

    (2003) adalah suatu kegiatan dengan melibatkan tenaga manusia, bahan serta peralatan

    untuk menghasilkan produk yang berguna baik barang/jasa. Jadi proses produksi pada

    hakikatnya merupakan proses perubahan (transformasi) dari bahan/komponen (input)

    menjadi produk lain yang mempunyai nilai.

    d.

    e.

    f.

    g.

    h.

    i.

    Gambar 3.1. Proses Produksi Pabrik

    Proses produksi saat ini berkembang pesat karena kemajuan teknologi dan

    didorongoleh usaha untuk meningkatkan kualitas,produktivitas dan fleksibilitas produk.

  • www.ipo.lab.uii.ac.id 18

    Fakultas : Teknologi Industri Modul : 3

    Jurusan : Teknik Industri Pertemuan : 3

    Praktikum : POMB Tahun : 2015

    d. Tenaga Kerja

    Tenaga kerja dalam Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

    Ketenagakerjaan pada UU Ketenagakerjaan yaitu: setiap orang yang mampu

    melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi

    kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

    Berapa jumlah tenagakerja yang diperlukan dan bagaimana kualifikasinya. Jumlah

    dan kualifikasi karyawanharus disesuaikan dengan keperluan jam kerja dan kualifikasi

    pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan atau suatu proses produksi, supaya lebih

    tepat, lebih cepat dan lebih hemat (efisien).

    2. Perencanaan Kualitas

    Kualitas produk merupakan hal penting bagi konsumen. Perusahaan hendaknya

    menentukan suatu tolak ukur rencana kualitas produk dari tiap dimensi kualitasnya.

    Dimensi kualitas produk dapat dipaparkan berikut ini:

    a) Produk Berupa barang

    Menurut david garvin, yang dikutip Vincent Gaspersz, menentukan dimensi

    kualitas barang dapat dilkakukan melalui delapan dimensi seperti berikut ini:

    Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan

    merupakan karateristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli

    barang tersebut

    Features, yaitu aspek performasi yang berguna untuk menambah fungsi dasar,

    berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangnya.

    Reliablility, hal yang berkaitan dengan probablitas atau kemungkinan suatu

    barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode

    waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.

    Confermance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi

    yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan pada keinginan pelanggan.

  • www.ipo.lab.uii.ac.id 19

    Fakultas : Teknologi Industri Modul : 3

    Jurusan : Teknik Industri Pertemuan : 3

    Praktikum : POMB Tahun : 2015

    Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau

    masa pakai barang.

    Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan,

    kompentensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk

    perbaikan barang

    Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subjektif mengenai hal-hal

    estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari prefensi

    individual.

    Fit and finish, suatu sifat subjektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan

    mengenai keberadaan produk tersebut sebagia produk yang berkualitas.

    b) Produk Jasa/ Servis

    Zeithaml et. al. mengemukakan lima dimensi dalam menentukan kualitas jasa,

    yaitu:

    Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai

    dengan janji yang ditawarkan.

    Responsiveness, yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu

    pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap.

    Assurance, meliputu kemampuan karyawan atas: pengetahuan terhadap

    produk secara tepat, kualitas keramah-tamahan, perhatian dan kesopanan

    dalam memberi pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi,

    kemampuan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan

    keamanan didalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan kemampuan

    dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Dimensi ini

    merupakan gabungan dari dimensi kompetensi, kesopanan, dan kredibilitas.

    Emphaty, yaitu perhatian secara individual yang dibeikan perusahaan kepada

    pelanggan seperti kemudahan untuk menguhubungi perusahaan, kemampuan

  • www.ipo.lab.uii.ac.id 20

    Fakultas : Teknologi Industri Modul : 3

    Jurusan : Teknik Industri Pertemuan : 3

    Praktikum : POMB Tahun : 2015

    karyawan untuk berkomonikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan

    untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelangganya. Dimensi emphaty ini

    merupakan gabungan dari dimensi Akses, Komunikasi dan Pemahaman pada

    Pelanggan.

    Tangibles, meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan

    front office, tersedianya tempet parkir, kebersihan, kerapihan dan kenyaman ,

    kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan

    3. Mesin dan peralatan

    Mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini dan yang

    akan datang. Berkaitan dengan pemilihan teknologi, biasanya suatu produk tertentu dapat

    diproses dengan lebih dari satu cara, sehingga teknologi yang dipilih pun perlu ditentukan

    secara jelas. Patokan umum yang dapat dipakai misalnya adalah dengan mengetahui

    seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan.

    Contoh pada bidang jasa yaitu Komputerisasi pada setiap departemen kerja, penggunaan

    website sebagai media promosi, dan transportasi sebagai alat penunjang kebutuhan pada

    jasa pariwisata seperti kereta keliling di Candi Prambanan.

    4. Kapasitas Produksi

    Kapasitas produksi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi permintaan,

    sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan kapasitas. Volume operasi yang

    berlebihan akan menimbulkan masalah baru dalam penyimpanan atau penggudangan yang

    pada akhirnya mempengaruhi harga pokok penjualan. Menurut Yamit (2003), perencanaan

    kapasitas produksi adalah jumlah maksimum output yang dapat diproduksi dalam satuan

    waktu tertentu. Contoh : bus mempunyai kapasitas kursi 40 sekali jalan, pabrik pupuk

    mempunyai kapasitas 100.000 kg sekali produksi Kapasitas produksi dikaitkan dengan

    kapasitas sumber daya yang dimiliki seperti :

  • www.ipo.lab.uii.ac.id 21

    Fakultas : Teknologi Industri Modul : 3

    Jurusan : Teknik Industri Pertemuan : 3

    Praktikum : POMB Tahun : 2015

    Kapasitas tenaga kerja

    Kapasitas mesin/ unit layanan

    Kapasitas lokasi

    Kapasitas bahan baku

    5. Lokasi Produksi

    Menurut Swastha (2002). Lokasi adalah tempat dimana suatu usaha atau aktivitas usaha

    dilakukan. Faktor penting dalam pengembangan suatu usaha adalah letak lokasi terhadap

    daerah perkotaan, cara pencapaian dan waktu tempuh lokasi ke tujuan. Murah atau

    mahalnya harga produk tergangtung pula pada letak lokasi produksi karena jarak

    berpengaruh terhadap harga di pasar. Rentetan akibat lainnya adalah masalah kemampuan

    di pasar, yang ujung-ujungnya akan mempengaruhi laba yang akan dihasilkan. Faktor

    lokasi yang baik adalah relatif untuk setiap jenis usaha yang berbeda.

    a) Bagi Perusahaan Manufaktur

    Letak pabrik sebagai tempat proses produksi perlu dianalisis secara saksama karena

    sangat berpengaruh terhadap banyak aspek, seperti biaya. Dalam suatu studi kelayakan

    bisnis, pilihan letak pabrik hendaknya dapat dikaji dari beberapa faktor. Hasil kajian,

    kelak akan dianalisis lagi untuk mencapai keputusan akhir dimana pabrik akan

    didirikan. Faktor utama yang perlu diperhatikan antara lain :

    1) Letak konsumen potensial atau pasar sasaran yang akan dijadikan tempat produk

    dijual.

    2) Letak bahan baku utama.

    3) Sumber tenaga kerja

    4) Sumber daya seperti air, kondisi udara, tenaga listrik di sekitar pabrik adalah

    penting bagi prosees produksi agar tidak terganggu, sehingga factor-faktor ini

    perlu dipertimbangkan secara saksama.

  • www.ipo.lab.uii.ac.id 22

    Fakultas : Teknologi Industri Modul : 3

    Jurusan : Teknik Industri Pertemuan : 3

    Praktikum : POMB Tahun : 2015

    5) Fasilitas transportasi yang memadai untuk memindahkan bahan baku ke pabrik,

    dan memindahkan hasil produksi dari pabrik kepasar.

    6) Fasilitas untuk pabrik.

    7) Lingkungan masyarakat sekitar yang akan mempengaruhi aktivitas pabrik secara

    positif maupun negatif.

    8) Peraturan pemerintah, misalnya dalam hal kawasan berikat dan AMDAL.

    b) Bagi Perusahaan jasa

    Letak lokasi fasilitas jasa dapat dibagi dua macam.

    1) Pelanggan datang ke lokasi fasilitas jasa, seperti pasien mendatangi tempat

    praktek dokter atau pengunjung datang ke tempat pariwisata.

    2) Kedua, penyedia jasa mendatangi konsumen, seperti mobil pemadam kebakaran

    mendatangi lokasi kebakaran. Pelanggan datang ke tempat pariwisata.

    Penentu lokasi fasilitas jasa perlu mempertimbangkan banyak hal, antara lain :

    mudah dan dapat di akses oleh konsumen, tempat parkir yang memadai,dapat

    diekspansi, lingkungan yang mendukung usaha, kesesuaian dengan lokasi pesaing dan

    izin lokasi dari pihak yang berwenang.

    6. Layout Produksi

    Layout Produksi didefinisikan sebagai tata letak/susunan fasilitas, mesin-mesindan

    peralatan produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Tujuan dari perencanaan layout

    adalah untuk mendapatkan susunan tata letak yang paling optimal dari fasilitas-fasilitas

    produksi yang tersedia di dalam perusahaan. Dengan adanya susunan tata letak yang

    optimal tersebut diharapkan pelaksanaan proses produksi dapat berjalan dengan efisien

    dan lancar.

    a) Bagian Industri Manufaktur.

    Bagi perusahaan manufaktur, paling tidak ada tiga jenis tempat yang perlu diatur

    layout-nya, berikut paparanya: Tataletak pabrik. Tatalelak ( layout ) untuk industri

  • www.ipo.lab.uii.ac.id 23

    Fakultas : Teknologi Industri Modul : 3

    Jurusan : Teknik Industri Pertemuan : 3

    Praktikum : POMB Tahun : 2015

    manufaktur antara lain adalah pabrik seperti letak mesin-mesin, letak alat produksi,

    lajur pengangkutan barang,dan seterusnya. Letak dari fasilitas-fasilitas tersebut harus

    dikaji agar proses produksi dapat dijalankan secara efektif dan efisien.

    Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan layout untuk pabrik,

    yaitu :

    1) Sifat produk yang di buat.

    2) Jenis proses produksi.

    3) Jenis barang serta volume produksi yang dihasilkan.

    4) Jumlah modal yang tersedia untuk proses produksinya.

    5) Keluwesan atau fleksibilitas letak fasilitas-fasilitas

    6) Aliran barang dalam proses produksi hendaknya sedemikian rupa sehingga tidak

    saling menghambat atau menggangu

    7) Penggunaan ruangan hendaknya selain efektif untuk bekerja, hendaknya juga

    memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja

    8) Letak mesin-mesin dan fasilitas lain hendaknya juga memperhatikan kemudahan-

    kemudahan dalam hal pemeliharaan dan pengawasan.

    Tata letak kantor. Selain pabrik perusahaan manufaktur juga memiliki kantor.

    Terletak kantor hendaknya disesuaikan besar/kecilnya investasi. Selain itu, tataletak

    harus dirancang dengan memperhatikan kemudahan dalam berkomunikasi, fleksibility

    pemakaian ruangan, struktur organisasi yang diterapkan, serta bentuk layanan yang

    dilaksanakan secara rutin.

    Tata letak Gudang, sebagai tempat penyimpanan bahan baku maupun bahan jadi,

    hendaknya juga diatur layoutnya. Hal-hal utama yang perlu dicermati dalam

    penyusunan tata letak gudang antara lain besar/kecilnya nilai investasi, bahwa tata

    letak gudang fleksibel untuk memudahkan aktivitas bongkar muat barang, juga harus

    fleksibel untuk memudahkan pengaturan kembali jika jumlah barang yang disimpan

    berkurang atau bertambah.

  • www.ipo.lab.uii.ac.id 24

    Fakultas : Teknologi Industri Modul : 3

    Jurusan : Teknik Industri Pertemuan : 3

    Praktikum : POMB Tahun : 2015

    Gambar 3.2 Contoh Layout pada perusahaan Manufactur

    b) Bagian Industri Jasa

    Tataletak (layout) tataletak fasilitas yang tersedia akan berpengaruh pada persepsi

    pelanggang atas kualitas suatu jasa. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam

    tataletak fasilitas jasa meliputi :

    Pertimbangan Spasial

    Perencanaan Ruangan

    Perlengkapan/ Perabotan

    Tatacahaya

    Warna

    Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis

  • www.ipo.lab.uii.ac.id 25

    Fakultas : Teknologi Industri Modul : 3

    Jurusan : Teknik Industri Pertemuan : 3

    Praktikum : POMB Tahun : 2015

    7. Pengawasan Kualitas Produk/Jasa

    Kualitas produk baik barang maupun jasa merupakan suatu kesatuan karakteristik

    produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, manufaktur, dan pemeliharaan yang membuat

    produk dan jasa dapat memenuhi harapan-harapan para konsumen. Perencanaan kualitas,

    aktivitas ini merupakan pengembangan dari produk dan proses untuk memenuhi kebutuhan

    konsumen, yang terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut.

    Menentukan siapa konsumennya

    Menentukan apa kebutuhan atau keinginan konsumen

    Mengembangkan produk dan kualitas yang sesuai

    Mengembangkan proses sebagai pedoman bagian operasi/produksi.

    Pengendalian Kualitas, aktivitas ini dilakukan pada tahap operasi langkah-langkah yang

    dilakukan yaitu :

    Evaluasi performansi aktual

    Membandingkan performansi aktual dengan sasaran yang direncanakan

    Mengambil tindakan terhadap penyimpangan.

    Perbaikan Kualitas, aktivitas ketiga dari trilogi ini adalah bertujuan untuk mencapai

    tingkat yang lebih baik daripada sebelumnya. Dalam meningkatkan kualitas jasa, banyak

    faktor yang perlu dipertimbangkan dan upaya tersebut juga berdampak luas terhadap

    budaya organisasi secara keseluruhan. Faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian yaitu:

    (Tjiptono,2000:88).

    1. Mengidentifikasi determinan utama kualitas jasa.

    2. Mengelola harapan pelanggan.

    3. Mengelola bukti kualitas jasa yang bertujuan untuk memperkuat persepsi pelanggan

    selama dan sesudah jasa diberikan.

    4. Mendidik konsumen tentang jasa (membantu pelanggan dalam memahami suatu

    jasa).

    5. Mengembangkan budaya kualitas.

  • www.ipo.lab.uii.ac.id 26

    Fakultas : Teknologi Industri Modul : 3

    Jurusan : Teknik Industri Pertemuan : 3

    Praktikum : POMB Tahun : 2015

    6. Menciptakan Automating Quality.

    7. Menindaklanjuti jasa dalam membantu memisahkan aspek-aspek jasa yang perlu

    ditingkatkan.

    8. Mengembangkan Sistem Informasi Kualitas Jasa.

    3.3.2 Aspek Hukum (Yuridis)

    Penilaian aspek ini penting dilakukan sebelum proyek terlanjur diberhentkanoleh pihak-

    pihak yang berwajib karena dianggap beroperasi secara legal ataumenghadapi protes masyarakat

    yang menganggap bahwa proyek/bisnis yangdibangun melanggar norma kemasyarakatan. Studi

    terhadap aspek yuridis juga berguna untuk meyakinkan para kreditur dan investor bahwa proyek

    yang akan dibuattidak menyimpang dari aturan yang berlaku. Seperti diketahui, bahwa dalam

    suatu proyekdimana banyak pihak yang berkepentingan bergabung dapat saja terjadi pelanggaran

    terhadapkewajiban dari masing-masing pihak sehingga penegakan aturan menjadi penting untuk

    dilaksanakan.

    Dalam aspek yuridis yang perlu dilihat dari sisi :

    a. Who (siapa pelaksana proyek)

    b. What (proyek apa yang dibuat)

    c. Where (dimana proyek dibuat)

    d. When (kapan proyek akan dilaksanakan)

    e. How (bagaimana proyek dilaksanakan)

    a. Siapa Pelaksana Proyek

    Siapa pelaksana dapat didekati dengan dua macam:

    - Badan Usahanya

    - Individu yang terlibat sebagai decision makers

    Beberapa bentuk yuridis perusahaan:

  • www.ipo.lab.uii.ac.id 27

    Fakultas : Teknologi Industri Modul : 3

    Jurusan : Teknik Industri Pertemuan : 3

    Praktikum : POMB Tahun : 2015

    1. Perusahaan perorangan, merupakan perusahaan yang dikelola oleh seseorang.Di satu

    pihak dia memperoleh semua keuntungan perusahaan, disisi lain dia juga menanggung

    semua resiko yang timbul dari kegiatan perusahaan.

    2. Firma (Fa), suatu bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa orangdengan

    menggunakan nama bersama. Semua anggota mempunyai tanggung jawab sepenuhnya.

    Bila perusahaan memperoleh untung dibagi bersama tapi bila menderita rugi ditanggung

    bersama pula.

    3. Perseroan Komanditer (CV), merupakan suatu persekutuan oleh beberapa orang yang

    masing-masing menyerahkan sejumlah uang dalam jumlah tertentu (tidak selalu sama).

    Anggota ada 2 macam ada yang aktif dan ada yang pasif.

    4. Perseroan Terbatas (PT), bentuk perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-

    saham.Makin banyak saham yang dimiliki makin besar andilnya dankedudukannya dalam

    perusahaan tersebut.

    5. Koperasi, merupakan bentuk badan usaha yang bergerak dibidang ekonomi bertujuan untuk

    meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang bersifat murnipribadi dan tidak dapat

    dialihkan.

    Identitas pelaksana :

    - Kewarganegaraan, hal ini perlu diketahui karena berkaitan dengan prosedur pinjaman.

    - Informasi Bank, perlu diketahui apakah anggota perusahaan sponsor proyek adalah debitur

    bank lain. Jika ya apakah ada keterlibatan lain.

    - Keterlibatan pidana dan perdata, perlu diketahui apakah pelaksana proyektengah terlibat

    dalam suatu tindakan yang dapat menimbulkan gugatan ataupun tuntutan.

    - Hubungan keluarga, jika terdapat hubungan suami istri, keluarga sebagai individu yang

    terlibat dalam proyek, perlu diselidiki bagaimana kebijaksanaan pengelolaan yang digunakan.

    b. Proyek apa yang dilaksanakan

    - Bidang usaha yang dibangun harus sesuai dengan anggaran dasar perusahaan.

    - Fasilitas

  • www.ipo.lab.uii.ac.id 28

    Fakultas : Teknologi Industri Modul : 3

    Jurusan : Teknik Industri Pertemuan : 3

    Praktikum : POMB Tahun : 2015

    - Gangguan Lingkungan

    - Pengupahan

    c. Dimana proyek dilaksanakan

    - Perencanaan wilayah

    - Status tanah

    d. Waktu / pelaksanaan

    Disamping waktu operasional, perlu dilihat pula waktu yang berkaitan dengan perizinan.

    Semua perizinan masih berlaku/tidak.

    e. Bagaimana Cara Melaksanakan Proyek

    Telah dijelaskan dalam aspek manajemen.

    Adapun beberapa ketentuan hokum yang termasuk dalam kelayakan bisnis secara legal antara

    lain :

    1. Perizinan

    - Izin lokasi

    - Sertifikat (akte tanah)

    - Bukti pembayaran PBB yang terakhir

    - Rekomendasi dari RT/RW/Kecamatan

    2. Izin mendirikan usaha

    - Akte pendirian perusahaan dari notaries setempat atau bentuk badan hukum lainnya.

    - NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

    - Surat tanda daftar perusahaan

    - Surat izin tempat usaha dari Pemda setempat

    - Surat tanda rekanan dari Pemda setempat

    - Surat izin usaha perdagangan setempat

    - Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil departemen Penerangan.

  • www.ipo.lab.uii.ac.id 29

    Fakultas : Teknologi Industri Modul : 3

    Jurusan : Teknik Industri Pertemuan : 3

    Praktikum : POMB Tahun : 2015

    3.3.3 Aspek Lingkungan

    Hendaknya suatu bisnis memperhatikan keadaan lingkungan hidup disekitarnya, baik itu

    kehidupan manusia, tumbuhan, hewan dan lingkungan hidup lain. Jadi, analisis mengenai

    dampak lingkungan menjadi sangat penting untuk di lakukan. Pada analisis aspek lingkungan

    didasarkan pada Analisis Mengenai DampakLingkungan (AMDAL). AMDAL adalah suatu

    kajian secara cermat danmendalam tentang dampak penting suatu kegiatan yang direncakan

    terhadap lingkungan.

    Perlunya AMDAL adalah :

    - Peraturan Pemerintah

    - AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan adanya proyek-proyek

    Peran AMDAL adalah :

    - Peran dalam pengelolaan lingkungan

    - Peran dalam pengelolaan proyek

    - Peran dalam dokumen penting

    Lingkungan memiliki pengertian yang sangat luas sehingga analisis aspek lingkungan

    dalam studi kelayakan bisnis dapat dibagi menjadi beberapa ruang lingkup lingkungan. Beberapa

    ruang lingkup yang terdapat dalam lingkungan bisnis adalah sebagai berikut :

    a. Lingkungan Operasional

    Lingkungan operasional merupakan lingkungan yang paling dekat dengan aktivitas

    perusahaan.

    Lingkungan operasional perusahaan meliputi : pesaing, kreditor, pelanggan, pemasok, dan

    pegawai.

    b. Lingkungan Industri

    Lingkungan industri merupakan lingkungan yang meliputi kelompok yang memproduksi

    produk dan jasa yang sama atau barang pengganti yang dekat. Lima faktor persaingan dalam

    lingkungan industri yang dikemukakan porter (1985) yaitu masuknya pendatang baru,

    ancaman produk subtitusi, daya tawar menawar pebeli, daya tawarmenawar pemasok, dan

  • www.ipo.lab.uii.ac.id 30

    Fakultas : Teknologi Industri Modul : 3

    Jurusan : Teknik Industri Pertemuan : 3

    Praktikum : POMB Tahun : 2015

    persaingan diantara pesaing yang ada. Porter membagi lima kekuatan yang menentukan

    tingkat persaingan dalam suatu industri, yaitu :

    Gambar 3 Lima kekuatan tingkat persaingan dalam industri

    c. Lingkungan Jauh

    Lingkungan jauh mencakup faktor faktor yang bersumber dari luar operasional perusahaan.

    Lingkungan jauh meliputi lingkungan ekonomi, politik, teknologi, ekologi,dan global.

  • www.ipo.lab.uii.ac.id 31

    Fakultas : Teknologi Industri Modul : 3

    Jurusan : Teknik Industri Pertemuan : 3

    Praktikum : POMB Tahun : 2015

    Daftar Pustaka

    Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks. Kelompok

    Gramedia.

    Salomon, R. Michael dan Stuart, W. Elnora. 2003. Marketing Real People, RealChoices,

    International Edition. Prentice Hall. New Jersey.

    Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa, Edisi pertama. Malang: Bayu Media Publishing.

    Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi.