digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam...

80

Transcript of digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam...

Page 1: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan
Page 2: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan
Page 3: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan
Page 4: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

DATA MAHASISWA:

Nama Lengkap : Sri Ayu Lestari Wulandari

Tanggal Lahir : Makassar, 1 Maret 1998

Tahun Masuk : 2016

Peminatan : Kedokteran Komunitas

Nama Pembimbing Akademik : dr. Rosdiana Sahabuddin, Sp. OG

Nama Pembimbing Skripsi : dr. Ami Febriza, M. Kes.

JUDUL PENELITIAN:

“Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Pengaplikasian Basic Life Support (BLS)

Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan”

Menyatakan bahwa yang bersangkutan telah melaksanakan tahap ujian usulan skripsi,

penelitian skripsi dan ujian akhir skripsi untuk memenuhi persyaratan akademik dan administrasi

untuk mendapatkan Gelar Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Makassar, 20 Februari 2020

Mengesahkan,

Koordinator Skripsi Unismuh

Page 5: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama Lengkap : Sri Ayu Lestari Wulandari

Tanggal Lahir : Sungguminasa, 1 Maret 1998

Tahun Masuk : 2016

Peminatan : Kedokteran Komunitas

Nama Pembimbing Akademik : dr. Rosdiana Sahabuddin, Sp. OG.

Nama Pembimbing Skripsi : dr. Ami Febriza, M. Kes.

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan skripsi saya

yang berjudul :

Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Pengaplikasian Basic Life Support (BLS)

Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan

menerima sansksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat sebenar-benarnya.

Makassar, 20 Februari 2020

Sri Ayu Lestari Wulndari

NIM: 105421104316

Page 6: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Sri Ayu Lestari Wulandari

Ayah : IPDA H. Muh. Ali Djaras, S.H., M.H.

Ibu : HJ. St. Hamsinah S., S.ST.

Tempat, Tanggal Lahir : Sungguminasa, 1 Maret 1998

Agama : Islam

Alamat : Jl. Poros Limbung, Kel. Mata Allo, Kec. Bajeng, Kab. Gowa

Nomor Telepon/HP : 082259114646

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD Inpres Jatia (2003-2009)

SMP Negeri 1 Bajeng (2009-2012)

SMA Negeri 1 Bajeng (2012-2015)

Universitas Muhammadiyah Makassar (2016-sekarang)

Page 7: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

i

FACULTY OF MEDICAL

UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Undergraduate Thesis, 20 February 2020

Sri Ayu Lestari Wulandari, dr. Ami Febriza, M.Kes. 1Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan

2016/ email [email protected] 2Pembimbing

" CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND THE

APLICATION LEVEL OF BASIC LIFE SUPPORT (BLS) ON

BASARNAS OF MAKASSAR EMPLOYEES IN HANDLING

EMERGENCY CASE" ( x + 48 pages + 4 tables + 4 pictures + 5 attachments)

ABSTRACT

BACKGROUND : Geographically, Indonesia is a disaster-prone country. Based on

this phenomenon, voluntary groups are needed to handle and minimize disaster

victims in order to improve the quality of life of the community. One of the groups

that took part was BASARNAS. In addition, skills are needed in the form of Basic

Life Support (BLS).

OBJECTIVE: To determine the relationship between the level of knowledge of

Basic Life Support Makassar BASARNAS employees in handling emergency cases.

METHOD: The type of research design used was observational with a cross

sectional design. This research was conducted by means of a sample taken at random

with a total sample of 65 people. Sampling is done by simple random sampling

technique. Data processing using SPSS program with Chi-Square statistical test.

RESULTS : From 65 samples, there were 52 respondents with good knowledge and

behavior (80%) and 6 respondents with good knowledge and bad behavior (9.2%).

Respondents with bad knowledge and good behavior were 2 people (3.2%) and the

number of respondents with bad knowledge and behavior were 5 people (7.7%).

Statistical test results show that p value = 0.001.

CONCLUSION : There is a correlation between the level of knowledge and the

application of Basic Life Support Makassar BASARNAS employees in handling

emergency cases.

Keywords: BLS Knowledge, BLS Behavior.

Page 8: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

ii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Skripsi, 20 Februari 2020

Sri Ayu Lestari Wulandari, dr. Ami Febriza, M.Kes. 1Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan

2016/ email [email protected] 2Pembimbing

”HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP

PENGAPLIKASIAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS) PEGAWAI BASARNAS

MAKASSAR DALAM MENANGANI KASUS KEGAWATDARURATAN”

(x + 48 Halaman + 4 Tabel + 4 Gambar + 5 Lampiran)

ABSTRAK

LATAR BELAKANG : Secara geografis, Indonesia merupakan Negara yang rawan

bencana. Berdasarkan fenomena tersebut, dibutuhkan kelompok relawan untuk

menangani dan meminimalisir korban bencana guna untuk meningkatkan kualitas

hidup masyarakat. Salah satu kelompok yang ikut andil yaitu BASARNAS. Selain itu,

dibutuhkan keterampilan berupa Basic Life Support (BLS).

TUJUAN : Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan Basic Life Support

pegawai BASARNAS Makassar dalam menangani kasus gawat darurat.

METODE : Jenis desain penelitian yang digunakan berupa observasional dengan

rancangan cross sectional (potong lintang). Penelitian ini dilakukan dengan cara

sampel diambil secara acak dengan jumlah sampel 65 orang. Pengambilan sampel

dilakukan dengan teknik simple random sampling. Pengolahan data menggunakan

program SPSS dengan uji statistik Chi-Square.

HASIL : Dari 65 sampel, terdapat jumlah responden dengan pengetahuan dan

perilaku baik sebanyak 52 orang (80%) dan jumlah responden dengan pengetahuan

baik dan perilaku buruk sebanyak 6 orang (9,2%). Responden dengan pengetahuan

buruk dan perilaku baik sebanyak 2 orang (3,2%) dan jumlah responden yang dengan

pengetahuan dan perilaku buruk sebanyak 5 orang (7,7%). Hasil uji statistic dengan

menggunakan Chi-Square Test menunjukkan p value = 0.001.

KESIMPULAN : Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap

pengaplikasian Basic Life Support pegawai BASARNAS Makassar dalam menangani

kasus kegawatdaruratan.

Kata Kunci : Pengetahuan BLS, Pengaplikasian BLS.

Page 9: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal

skripsi dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Pengaplikasian Basic Life

Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus

Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan proses

penelitian pada semester tujuh program studi Pendidikan Dokter pada Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam

menyelesaikan proposal ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Rasulullah SAW yang telah menunjukkan jalan kebenaran bagi umat

Islam dan sebagai Uswatun Hasanah.

2. Kepada kedua orang tua saya, ayah saya Ipda H. Muh. Ali Dajaras, S.H.,

M.H. dan Hj. Sitti Hamsinah S., S. St. yang telah memberikan doa,

dukungan, dan tenaganya sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini

tepat waktu.

3. dr. Ami Febriza, M. Kes. Selaku Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan saran dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

4. dr. Rosdiana Sahabuddin, Sp.OG. selaku dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu Juliani Ibrahim, Ph.D selaku Koordinator Skripsi di FKIK Unismuh

yang telah memberikan ijin dalam penyusunan skripsi ini.

6. dr. Shelli Faradiana, Sp. A., M. Kes. selaku Penguji yang telah

memberikan saran dan ilmunya terhadap kelanjutan skripsi ini.

7. Dr. H. Darwis Muhdina, M.Ag selaku Pembimbing sekaligus Penguji

dalam tahap akhir ujian skripsi ini yang juga memberikan masukan dan

saran terhadap kelanjutan skripsi ini.

8. Terima kasih kepada teman-teman Rauvolfia dan teman-teman yang kami

sebut 10 yang telah memberikan dukungan dan bantuan tanpa pamrih.

Page 10: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

iv

9. Terima kasih kepada kakak-kakak senior yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan ilmunya dalam penyusunan skripsi ini.

10. Seluruh dosen dan staf di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan baik isi

maupun susunannya. Semoga skripsi ini dapat menjadi bahan acuan demi kelanjutan

proses penelitian selanjutnya.

Makassar, 20 Februari 2020

Penulis

Page 11: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERNYATAAN PERSETUJUAN PENGUJI

PERNYATAAN PENGESAHAN

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

RIWAYAT HIDUP

ABSTRACT ................................................................................................... ……i

ABSTRAK ..................................................................................................... …...ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... …..iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ….. v

DAFTAR TABEL………………………………………………………………..ix

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………..x

DAFTAR ISI…………………………………..…………………………….........i

BAB 1.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN....................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................4

C. Tujuan Penelitian..........................................................................................4

1. Tujuan Umum.........................................................................................4

2. Tujuan Khusus........................................................................................5

D. Manfaat Peneltian.........................................................................................5

Page 12: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

vi

1. Bagi Peneliti…………………………………………………………...5

2. Bagi Institusi Pendidikan………………………………………………5

3. Bagi Instansi Terkait…………………………………………………...5

4. Bagi Masyarakat……………………………………………………….5

5. Bagi Pengembangan Penelitian………………………………………..6

BAB II......................................................................................................................7

TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................7

A. BASIC LIFE SUPPORT (BLS)……………………………………………7

1. Defenisi Basic Life Support (BLS).........................................................7

2. Tujuan Basic Life Support (BLS)……………………………………...7

3. Langkah-Langkah Bantuan Hidup Dasar ……………………………..8

a. Pada saat tiba di lokasi kejadian…………………………...……….8

b. Penilaian awal pada korban tidak sadarkan diri…………………..10

c. Hasil pemeriksaan awal………………………………………….12

1. Henti Napas…………………………………………………........12

2. Henti Jantung……………………………………………………..12

B. Badan Search And Rescue Nasional (BASARNAS)……………………..15

1. Defenisi Basan Search And Rescue Nasiona (BASARNAS)………...15

2. Visi Misi BASARNAS……………………………………………….16

3. Tugas dan Fungsi BASARNAS………………………………………16

a. Tugas Pokok……………………………………………………...16

b. Fungsi BASARNAS…………………………………….……..…17

4. Jenis-jenis Musibah SAR……………………………………..……....17

C. Kerangka Teori...........................................................................................20

BAB III..................................................................................................................21

KERANGKA KONSEP.........................................................................................21

A. Kerangka Konsep Penelitian.......................................................................21

B. Definisi Operasional dan Kriteria objektif..................................................21

Page 13: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

vii

C. Hipotesis.....................................................................................................23

BAB IV..................................................................................................................24

METODE PENELITIAN………………………………………………………...24

A. Desain Penelitian........................................................................................24

B. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................24

C. Populasi dan Sampel ..................................................................................24

D. Metode Pengambilan Data…......................................................................26

E. Teknik Pengambilan Sampel……..............................................................26

F. Teknik Pengumpulan Data………….........................................................26

G. Alur Penelitian……….………………………………………..………….28

H. Pengelolahan dan Penyajian Data……………………………...…………29

I. Etika Penelitian…………………………………………………...………29

BAB V HASIL ............................................................................................... ….30

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................... ….30

B. Gambaran Umum Populasi/Sampel ..................................................... ….30

C. Hasil Analisis Univariat ....................................................................... ….31

1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Karakteristik

Demografi ............................................................................... ….31

2. Distribusi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Variabel Yang Diteliti

.................................................................................................. ….32

3. Distribusi Tingkat Perilaku Berdasarkan Variabel Yang

Diteliti……………………………………………………………32

D. Hasil Analisis Bivariat……………………………………………….......33

BAB VI PEMBAHASAN .............................................................................. ….35

A. Tingkat Pengetahuan Basic Life Support (BLS) Pegawai BASARNAS

Makassar…………………………………………………………………35

Page 14: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

viii

B. Tingkat Perilaku Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus

Kegawatdaruratan………………………………………………………..36

C. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Pengetahuan Basic Life Support (BLS)

Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus

Kegawatdaruratan………………………………………………………..37

D. Tinjauan Keislaman………………………………………………………40

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... ….47

A. Kesimpulan ......................................................................................... ….47

B. Saran .................................................................................................... ….47

C. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... ….48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel V.1. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan karakteristik

responden…………. ........................................................................................ ….31

Tabel V.2. Distribusi frekuensi dan persentase variable pengetahuan……………32

Tabel V.3. Distribusi frekuensi dan persentase variable perilaku………………..32

Tabel V.4. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Pengetahuan Basic Life

Support (BLS) Dalam Menangani Kasus

Kegawatdaruratan………………………………………………………………..33

Page 16: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kerangka Teori……………………………………………………..20

Gambar IV.1 Alur Penelitian…………………………………………………….28

Gambar VI.1……………………………………………………………………...46

Gambar VI.2……………………………………………………………………...46

Page 17: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan letak geografis, Indonesia merupakan salah satu negara yang

rawan bencana seperti tanah longsor, gempa bumi, tsunami, gunung berapi, banjir,

angin putting beliung, dan bencana yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri.1

Berdasarkan fenomena tersebut, dibutuhkan kelompok relawan untuk

menangani dan meminimalisir korban bencana guna untuk meningkatkan kualitas

hidup masyarakat. Salah satu kelompok yang ikut andil yaitu BASARNAS. Tim SAR

(search and rescue) adalah usaha dan kegiatan mencari, menolong, dan

menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau

menghadapi bahaya dalam musibah pelayaran dan/atau penerbangan atau bencana

dan/atau musibah lainnya.2

Dalam meminimalisir korban bencana alam dibutuhkan keterampilan Basic

Life Support (BLS) untuk meningkatkan kualitas hidup. Bantuan hidup dasar atau t

Basic Life Support (BLS) merupakan pelayanan pra Rumah Sakit yang termasuk

primary survey atau penanganan pertama kegawatdaruratan yang dilakukan secara

cepat dan tepat untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan seseorang

sebelum dirujuk ke Rumah Sakit.3

Gawat Darurat adalah keadaan klinis yang

Page 18: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

2

membutuhkan tindakan medis segera untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan

kecacatan.15

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan di SAR Daerah Istimewa

Yogyakarta ada 3 aspek yang dinilai pada pegawai SAR yaitu tingkat tahu, tingkat

memahami, dan tingkat aplikasi. Pada tingkat tahu sebanyak 38 (100%) responden

berada pada kategori baik. Hasil tersebut memberikan gambaran tingkat tahu

responden tentang Basic Life Support Tim Search and Rescue (SAR) DIY terhadap

korban bencana sudah baik. Sama halnya pada tingkat memahami juga memberikan

hasil yang baik, sebanyak 35 responden (92,1%) berada pada kategori cukup dan 3

responden (7,9%) termasuk pada kategori baik. Pada tingkat aplikasi juga

memberikan hasil yang baik dimana sebanyak 22 responden (57,9%) pada kategori

baik dan 16 responden (42,1%) termasuk pada kategori cukup.4

Sebagai Muslim/Muslimah, kita diajarkan untuk saling tolong menolong

sesama manusia dalam kebaikan. Salah satu ayat yang menjelaskan tentang tolong-

menolong yaitu Q.S. Al-Maidah : 25

هس ٱلحس ول ٱلش ئس ٱلل أيهب ٱلريي ءاهىا ل تحلىا شع يي ٱلبيت ٱلحسام يبتغىى فضلا ي ئد ول ءاه

ول ٱلقل ام ول ٱلهد

ول يجسهكن شي ب وإذا حللتن فٱصطبدوا ا بهن وزضى ي ز وكن عي ٱلوسجد ٱلحسام أى تعت ه اى قىم أى صد

دوا

إى ى وٱتقىا ٱلل ثن وٱلعدو ول تعبوىا عل ٱل شديد ٱلعقبة وتعبوىا عل ٱلبس وٱلتقىي ٱلل

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ lā tuḥillụ sya'ā`irallāhi wa lasy-syahral-ḥarāma

wa lal-hadya wa lal-qalā`ida wa lā āmmīnal-baital-ḥarāma yabtagụna faḍlam mir

rabbihim wa riḍwānā, wa iżā ḥalaltum faṣṭādụ, wa lā yajrimannakum syana`ānu

Page 19: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

3

qaumin an ṣaddụkum 'anil-masjidil-ḥarāmi an ta'tadụ, wa ta'āwanụ 'alal-birri wat-

taqwā wa lā ta'āwanụ 'alal-iṡmi wal-'udwāni wattaqullāh, innallāha syadīdul-'iqāb

Terjemah Arti: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-

syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan

(mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan

jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka

mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan

ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu)

kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam,

mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu

dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam

berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,

sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”

Asbabun Nuzul Al-Maidah : 2

Asbabun nuzul atau sebab turunnya ayat surah Al maidah ayat

2 adalah diriwayatkan ketika ada seorang kabilah yang datang kepada Rasulullah

kemadinah menawarkan dagangannya dan kemudian masuk islam kemudian ketika

orang ini pergi dari madinah ia kembali keluar dari islam, maka para sahabat yang

mendengar hal ini maka mereka ingin menyerang kafilahnya, kemudian turun

ayat “janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah” untuk mencegah perbuatan

Page 20: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

4

mereka. Kemudian ketika Rasulullah dan para sahabat dihalang-halangi orang

musryik pergi ke baitullah, para sahabat melihat ada orang-orang musyirk yang akan

berangkat ke baitullah juga dan berniat menghalang-halangi orang-orang itu

sebagaimana mereka dihalang-halangi, maka kemudian turun ayat “….Dan janganlah

sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi

kamu dari Masjidilharam,.…”14

Dari Abdullah bin Umar radiyallahu’anhuma berkata Rasulullah saw.

bersabda: “ Barang siapa meringankan dari seorang mukmin salah satu kesusahan

hidupnya di dunia niscaya Allah akan meringankan salahsatu kesusahan hidupnya

pada hari kiamat. Barang siapa memberi kemudahan kepada orang yang kesulitan

niscaya Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat. Barang siapa

menutupi aib seorang muslim niscaya Allah akan menutupi aibnya di dunia dan

akhirat. Dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba tersebut

menolong saudaranya.” (HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah)6

Berdasarkan gagasan diatas maka rancangan gagasan penelitian yang akan

saya lakukan yaitu “Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Pengaplikasian Basic Life

Support Tim SAR Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan”

B. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan pengaplikasian Basic

Life Support pegawai BASARNAS Makassar dalam menangani kasus gawat darurat.

Page 21: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

5

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan

terhadap pengaplikasian Basic Life Support pegawai BASARNAS Makassar dalam

menangani kasus gawat darurat.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui jumlah pegawai BASARNAS Makassar

b. Mengetahui tingkat pengetahuan Basic Life Support pegawai

BASARNAS Makassar dalam menangani kasus kegawatdaruratan.

c. Mengetahui tingkat pengaplikasian Basic Life Support pegawai

BASARNAS Makassar dalam menangani kasus kegawatdaruratan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan, memperluas wawasan, dan mendapatkan

pengalaman langsung dalam pelaksanaan penelitian tentang Basic Life Support

pegawai BASARNAS Makassar dalam menangani kasus gawat darurat. Sebagai

informasi tambahan untuk mengkaji ilmu kedokteran dari aspek Al-Qur’an dan hadits

tentang gawat darurat dan saling tolong menolong sehingga akan meningkatkan

ketaqwaan kepada Allah SWT.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Page 22: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

6

Dapat dijadikan sebagai referensi serta tambahan informasi mengenai tingkat

pengetahuan Basic Life Support pegawai BASARNAS Makassar dalam menangani

kasus gawat darurat.

3. Bagi Pegawai BASARNAS

Memberikan informasi terkini kepada pegawai BASARNAS Makassar

tentang pentingnya Basic Life Support.

4. Bagi Pengembangan Penelitian

Sebagai referensi tentang tingkat pengetahuan Basic Life Support pegawai

BASARNAS Makassar dalam menangani kasus gawat darurat bagi para peneliti

selanjutnya.

Page 23: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Basic Life Support (BLS)

1. Defenisi Basic Life Support (BLS)

Istilah dukungan kehidupan dasar (BLS) mengacu pada

mempertahankan jalan napas dan mendukung pernapasan dan sirkulasi. Ini

terdiri dari elemen-elemen berikut: penilaian awal, pemeliharaan jalan napas,

udara kedaluwarsa ventilasi (penyelamatan pernapasan; mulut-ke-mulut

ventilasi) dan kompresi dada.7 Aspek dasar dari BHD meliputi pengenalan

langsung terhadap henti jantung mendadak dan aktivasi system tanggap

darurat, cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru

(RJP) dini, dan defibrilasi cepat dengan defibrillator eksternal otomatis/

automated external defibrillator (AED). Pengenalan dini dan respon terhadap

serangan jantung dan stroke juga dianggap sebagai bagian dari BHD.

Resusitasi jantung paru (RJP) sendiri adalah suatu tindakan darurat, sebagai

usaha untuk mengembalikan keadaan henti napas dan atau henti jantung (yang

dikenal dengan kematian klinis) ke fungsi optimal, guna mencegah kematian

biologis.8

2. Tujuan Basic Life Support (BLS)

Tujuan BLS adalah untuk mempertahankan kecukupan ventilasi dan

sirkulasi sampai suatu sarana bisa diperoleh untuk membalikkan penyebab

Page 24: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

8

yang mendasari menangkap. Oleh karena itu, ini adalah "operasi holding"

pada kesempatan tertentu, terutama ketika primer patologi adalah gagal napas,

itu sendiri mungkin terbalik penyebabnya dan memungkinkan pemulihan

penuh.7 Selain itu, ini merupakan usaha pemberian bantuan sirkulasi sistemik,

beserta ventilasi dan oksigenasi tubuh secara efektif dan optimal sampai

didapatkan kembali sirkulasi sistemik spontan atau telah tiba bantuan dengan

peralatan yang lebih lengkap untuk melaksanakan tindakan bantuan hidup

jantung lanjutan.9

3. Langkah-Langkah Bantuan Hidup Dasar

a. Pada saat tiba di lokasi kejadian

Tahap ini merupakan tahapan umum pada saat tiba di suatu lokasi

kejadian, baik pada kasus trauma ataupun kasus medis.10

Pada saat tiba di

tempat kejadian, kenali dan pelajari segala situasi dan potensi bahaya yang

ada. Sebelum melakukan pertolongan, pastikan keadaan aman bagi si

penolong.10

1. Amankan keadaan

Perhatikan dahulu segala yang berpotensi menimbulkan bahaya

sebelum menolong pasien, seperti lalu lintas kendaraan, jalur listrik, asap,

cuaca ekstrim, atau emosi dari orang di sekitar lokasi kejadian. Lalu

menggunakan alat perlindungan diri (APD) yang sesuai.10,11

2. Evaluasi ancaman bahaya

Page 25: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

9

Bila tidak ada ancaman bahaya jangan memindahkan korban, misalnya

api atau gas beracun. Jika penolong harus memindahkan korban, maka harus

dilakukan secepat mungkin dan seaman mungkin dengan sumber daya yang

tersedia.10,11

3. Evaluasi penyebab cedera atau mekanisme cedera

Evaluasi petunjuk yang mungkin menjadi pertanda penyebab

terjadinya kegawatan dan bagaimana korban mendapatkan cederanya,

misalnya terjatuh dari tangga, tabrakan antar kendaraan, atau adanya

tumpahan obat dari botolnya. Gali informasi melalui saksi mata apa yang

terjadi dan menggunakan informasi tersebut untuk menilai apa yang terjadi.

Penolong juga harus memikirkan kemungkinan korban telah dipindahkan dari

tempat kejadian, baik oleh orang di sekitar lokasi atau oleh si korban

sendiri.10,11

4. Jumlah korban

Evaluasi pula keadaan sekitar bilamana terdapat korban lain. Jangan

sekali-kali berpikir hanya ada satu korban, oleh sebab itu sangat penting untuk

segera mengamati keadaan sekitar kejadian.10

5. Meminta pertolongan

Minta bantuan ke orang sekitar tempat kejadian. Hal ini sangat penting

karena akan sangat sulit menolong pasien seorang diri, apabila ada lebih dari

Page 26: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

10

satu penolong maka akan lebih efektif menangani korban, seperti pengaktivan

EMS dan mengamankan lokasi.10

6. Evaluasi kesan awal Anda

Evaluasi gejala dan tanda yang mengindikasikan kedaruratan yang

mengancam nyawa korban, seperti adanya sumbatan jalan nafas, perdarahan

dan sebagainya.10

b. Penilaian awal pada korban tidak sadarkan diri

1. Level of Conciousness (Tingkat kesadaran)10

Pedoman berikut digunakan secara bertahap untuk menilai tingkat

kesadaran si korban:

A - Alert/Awas: Kondisi dimana korban sadar, meskipun mungkin

masih dalam keadaan bingung terhadap apa yang terjadi.

V - Verbal/Suara: Kondisi dimana korban merespon terhadap

rangsang suara yang diberikan. Oleh karena itu, si penolong harus

memberikan rangsang suara yang nyaring ketika melakukan penilaian pada

tahap ini.

P - Pain/Nyeri: Kondisi dimana korban merespon terhadap rangsang

nyeri yang diberikan oleh penolong. Rangsang nyeri dapat diberikan melalui

penekanan dengan keras di pangkal kuku atau penekanan dengan

menggunakan sendi jari tangan yang dikepalkan pada tulang sternum/tulang

Page 27: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

11

dada. Namun, pastikan bahwa tidak ada tanda cidera di daerah tersebut

sebelum melakukannya.

U - Unresponsive/tidak respon: Kondisi dimana korban tidak

merespon semua tahapan yang ada di atas.

2. Airway – Breathing – Circulations (Jalan napas - Pernapasan -

Sirkulasi)10,11

Apabila korban dalam keadaan tidak respon, segera evaluasi keadaan

jalan napas korban. Pastikan bahwa korban dalam posisi telentang. Jika

korban tertelungkup, penolong harus menelentangkannya dengan hati-hati dan

jangan sampai membuat atau memperparah cidera korban. Pada korban yang

tidak sadarkan diri dengan mulut yang menutup terdapat metode untuk

membuka jalan napas, yaitu Head-tilt/chin-lift technique (Teknik tekan

dahi/angkat dagu) dengan menekan dahi sambil menarik dagu hingga

melewati posisi netral tetapi jangan sampai menyebabkan hiperekstensi leher

dan Jaw-thrust maneuver (manuver dorongan rahang) yang dilakukan bila

dicurigai terjadi cedera pada kepala, leher atau tulang belakang pada korban.

Lalu membuka mulut korban. Metode ini yang biasa dikenal dengan Triple

Airway Manuever.

Cara melakukannya dengan berlutut di atas kepala pasien, lalu

menumpukan siku pada lantai, meletakkan tangan pada tiap sisi kepala,

meletakkan jari-jari di sekitar sudut tulang rahang dengan ibu jari berada di

sekitar mulut, lalu angkat rahang ke atas dengan jari-jari dan ibu jari

Page 28: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

12

membuka mulut dengan mendorong dagu ke arah depan sambil mengangkat

rahang. Pastikan tidak menggerakkan kepala atau leher korban ketika

melakukannya.

Evaluasi napas dan nadi karotis (nadi leher) korban secara

bersamaan/simultan kurang lebih selama 5 detik atau tidak lebih dari 10 detik.

Lakukan pengecekan napas dengan melihat naik-turunnya dada korban,

dengarkan dan rasakan dengan pipi udara yang dihembuskan oleh korban.

Lakukan pengecekan nadi dengan meraba arteri karotis yang ada di leher

dengan meletakkan 2 jari di bawah sudut rahang yang ada di sisi penolong.

c. Hasil pemeriksaan awal

Dari penilaian awal ini, dapat diperoleh informasi tentang korban

apakah si korban hanya mengalami pingsan, henti napas atau bahkan henti

jantung.

1. Henti napas

Jika korban tidak bernapas tetapi didapati nadi yang adekuat, maka

pasien dapat dikatakan mengalami henti napas. Maka langkah awal yang

harus dilakukan adalah mengaktifkan sistem tanggapan darurat, kemudian

penolong dapat memberikan bantuan napas. Pastikan jalan napas bersih dari

sumbatan, berikan 1 kali bantuan napas setiap 5-6 detik, dengan durasi sekitar

1 detik untuk tiap pemberian napas. Terdapat 3 cara memberikan ventilasi

yaitu dengan mouth-to- mouth ventilation, pocket mask ventilation dan bag

valve mask resuscitation.

Page 29: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

13

Pastikan dada korban mengembang pada setiap pemberian napas.

Periksa nadi setiap 2 menit. Pemberian napas harus dilanjutkan hingga korban

mulai bernapas dengan spontan, penolong terlatih tiba, nadi korban

menghilang dimana pada kasus ini penolong harus memulai RJP dan

pasangkan AED bila tersedia serta apabila keadaan lingkungan menjadi tidak

aman.10,11

2. Henti Jantung

Jika korban tidak bernapas, nadi tidak ada dan tidak ada respon, maka

pasien dapat dikatakan mengalami henti jantung. Pada keadaan ini, langkah-

langkah yang harus dilakukan adalah mengaktifkan sistem tanggapan darurat

dan menghubungi pusat layanan kesehatan darurat terdekat. Kemudian segera

melakukan RJP yang benar dengan langkah-langkah sebagai berikut:

- Letakkan korban pada permukaan datar dan keras untuk memastikan

bahwa korban mendapat penekanan yang adekuat.

- Pastikan bagian dada korban terbuka untuk meyakinkan penempatan

tangan yang benar dan untuk melihat rekoil dada.

- Letakkan tangan di tengah dada korban, tupukan salah satu pangkal

tangan pada daerah separuh bawah tulang dada dan tangan yang lain di atas

tangan yang bertumpu tersebut.

- Lengan harus lurus 90 derajat terhadap dada korban, dengan bahu

penolong sebagai tumpuan atas.

Page 30: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

14

- Tekan dada dengan kecepatan 100-120 kali per menit, dengan

kedalaman minimal 5 cm tetapi tidak boleh lebih dari 6 cm.

- Selama melakukan penekanan, pastikan bahwa dinding dada

diberikan kesempatan untuk mengembang kembali ke bentuknya semula

(rekoil penuh).

- Berikan 2 kali bantuan napas setiap selesai melakukan 30 kali

penekanan dada, dengan durasi selama 1 detik untuk tiap pemberian napas.

Pastikan dada mengembang untuk tiap pemberian bantuan napas.

- Untuk penolong yang tidak terlatih dalam melakukan RJP,

disarankan untuk melakukan penekanan dada saja secara terus-menerus.

Apabila perangkat automated external defibrilator (AED) telah

tersedia, maka segera dipasangkan. AED adalah alat elektronik portabel yang

secara otomatis dapat menganalisis ritme jantung pasien dan dapat melakukan

defibrilasi. AED dapat mengindikasikan pemberikan defibrilasi pada dua

keadaan disritmia jantung, yaitu ventricular fibrilasi (VF) dan ventricular

tachycardi (VT). Cara menggunakan AED dijelaskan sebagai berikut.

- Nyalakan alat AED.

- Pastikan dada pasien terbuka dan kering.

- Letakkan pad pada dada korban. Gunakan pad dewasa untuk korban

dewasa dan anak dengan usia di atas 8 tahun atau dengan berat di atas 55

pound (di atas 25 kg). Tempatkan satu pad di dada kanan atas di bawah tulang

Page 31: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

15

selangka kanan, dan tempatkan pad yang lain di dada kiri pada garis tengah

ketiak, beberapa inci di bawah ketiak kiri.

- Hubungkan konektor, dan tekan tombol analyze.

- Beritahukan pada semua orang dengan menyebutkan "clear" sebagai

tanda untuk tidak menyentuh korban selama AED menganalisis. Hal ini

dilakukan agar analisis yang didapatkan akurat.

- Ketika "clear" disebutkan, penolong yang bertugas untuk melakukan

RJP harus menghentikan penekanan dada dan mengangkat tangannya

beberapa inci di atas dada, tapi masih berada pada posisi untuk bersiap

melanjutkan penekanan dada segera setelah kejut listrik diberikan atau AED

menyarankan bahwa kejut listrik tidak diindikasikan.

- Amati analisis AED dan siapkan untuk pemberian kejut listrik bila

diperlukan. Pastikan tidak ada seorangpun yang kontak dengan pasien.

Siapkan penolang pada posisi untuk siap melanjutkan penekanan dada segera

setelah kejut listrik diberikan.

- Berikan kejut listrik dengan menekan tombol "shock" bila ada

indikasi.

- Setelah kejut listrik diberikan, segera lanjutkan penekanan dada dan

lakukan selama 2 menit (sekitar 5 siklus) hingga AED menyarankan untuk

melakukan analisis ulang, adanya tanda kembalinya sirkulasi spontan, atau

Anda diperintahkan oleh ketua tim atau anggota terlatih untuk berhenti.10,11

B. Badan Search And Rescue Nasional (BASARNAS)

Page 32: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

16

1. Defenisi Badan Search And Rescue Nasional (BASARNAS)

Badan SAR Nasional adalah lembaga pemerintah yang bergerak di bidang

pencarian dan pertolongan (Search And Rescue) yang awalnya berada dibawah

naungan Departemen Perhubungan, dalam melaksanakan tugas pokoknya

memerlukan dukungan dan partisipasi dari semua pihak dalam memanfaatkan

berbagai fasilitas sarana, prasarana, personil, dan meterial yang dimiliki oleh

berbagai instansi Pemerintah, Swasta, Organisasi, dan Masyarakat. Mulai bulan

November 2006, Badan SAR Nasional (Basarnas) tidak lagi berada di bawah

Departemen Perhubungan (Dephub). Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No.

36/2006, badan ini langsung di bawah presiden. Menurut Hatta Rajasa

(24/11/2006) selaku menteri perhubungan, Basarnas berbeda dengan Komisi

Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) dan Dewan Keselamatan. KNKT

bertugas mengecek dan menyelidiki penyebab suatu kecelakaan transportasi agar

kecelakaan serupa tidak terulang. Dewan Keselamatan memberi masukan sebagai

penguatan aspek keselamatan sebelum kecelakaan terjadi. Sedangkan Basarnas

bertugas mencari korban, baik dalam kecelakaan transportasi maupun bencana

alam.12

2. Visi Misi BASARNAS

a. Visi : Berhasilnya pelaksanaan operasi SAR pada setiap waktu dan

tempat dengan cepat, handal, dan aman.13

b. Misi : Menyelenggarakan kegiatan operasi SAR yang efektif dan

efisien melalui upaya tindak awal yang maksimal serta pengerahan potensi SAR

Page 33: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

17

yang didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, fasilitas SAR yang

memadai, dan prosedur kerja yang mantap dalam rangka mewujudkan Visi

Badan SAR Nasional.13

3. Tugas dan Fungsi BASARNAS

a. Tugas Pokok

Dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.43Tahun 2005

Tentang Organisasi dan tata kerja Departemen Perhubungan, Badan SAR

Nasional mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan, pengkoordinasian

dan pengendalian potensi Search and Rescue (SAR) dalam kegiatan SAR

terhadap orang dan material yang hilang atau dikhawatirkan hilang, atau

menghadapi bahaya dalam pelayaran dan atau penerbangan, serta memberikan

bantuan SAR dalam penanggulangan bencana dan musibah lainnya sesuai

dengan peraturan SAR Nasional dan Internasional.13

b. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Badan SAR

Nasional menyelenggarakan fungsi :13

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan potensi SAR dan

pembinaan operasi SAR

2. Pelaksanaan program pembinaan potensi SAR dan operasi SAR

3. Pelaksanaan tindak awal

4. Pemberian bantuan SAR dalam bencana dan musibah lainnya

Page 34: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

18

5. Koordinasi dan pengendalian operasi SAR alas potensi SAR yang

dimiliki oleh instansi dan organisasi lain

6. Pelaksanaan hubungan dan kerja sama di bidang SAR balk di dalam

maupun luar negeri

7. Evaluasi pelaksanaan pembinaan potensi SAR dan operasi SAR

8. Pelaksanaan administrasi di lingkungan Badan SAR Nasional

4. Jenis-jenis Musibah SAR

Wilayah negara Republik Indonesia terdiri dari wilayah perairan dan

kepulauan dimana sebagai penghubung antar pulau dalam rangka menunjang

pembangunan perekonomian adalah segi transportasi. Kondisi seperti ini

berdampak lalulintas transportasi menjadi sangat ramai. Disisi lain kesadaran

masyarakat tentang keselamatan belum menjadi prioritas, sehingga apabila

terjadi musibah, masih banyak para pengguna jasa transportasi laut/udara

menyulitkan tim SAR dalam melakukan pencarian dan pertolongan (SAR),

seperti :

1. Life vest yang kurang atau penempatannya tidak sesuai.

2. Tidak adanya radio komunikasi,

3. Tidak adanya signal distress (ELT/ EPIRB)

Jenis musibah yang sering terjadi di Indonesia, telah diketahui dan

selama ini ditangani oleh Basarnas adalah :

a. Pelayaran :

1. Kebocoran

Page 35: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

19

2. Kandas

3. Man overboat

4. Kerusakan mesin

5. Medivak

6. Kebakaran Kapal

7. Perompakan terhadap kapal-kapal adalah penerusan berita ke

Bakorkamla maupun instansi terkait (AL, Polri)13

b. Penerbangan :

1. Lost contact

2. Crash landing

3. Engine failure

c. Bencana alam

Dalam hal kejadian bencana alam, koordinator penanganan berada

pada BAKORNAS PBP, disini Basarnas menjadi salah satu unsur dari

Bakornas PBP. Peranan SAR adalah yang paling mengemuka karena harus

bertindak paling awal pada setiap bencana alam yang terjadi, sehingga SAR

menjadi titik pandang bagi masyarakat yang tertimpa musibah.13

d. Bencana lainnya

Dalam penanganan terhadap bencana lain ini dipertegas dalam

Keputusan Menteri Perhubungan No KM 43 tahun 2003, dimana dinyatakan

"Basarnas mempunyai tugas membina, mengkoordinasikan dan

mengendalikan potensi SAR dalam kegiatan SAR terhadap orang atau

Page 36: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

20

material yang hilang atau dikawatirkan hilang, atau menghadapi bahaya dalam

pelayaran dan atau penerbangan, serta memberikan bantuan SAR dalam

bencana dan musibah lainnya sesuai dengan peraturan SAR nasional dan

intemasional".

C. Kerangka Teori

Gambar II.1

Komponen Pendukung Penyelenggaraan Operasi Sar

Organisasi Fasilitas Komunikasi Penanganan

Medis

Pertolongan Pertama

Triage Primary Survey

BCLS

BLS

ATLS

Airway

Breathing

Circulation

Disability

Exposure

Secondary Survey

Dokumentasi

Page 37: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

21

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep Penelitian

Tingkat pengetahuan dan pengaplikasian Basic Life Support pada

pegawai BASARNAS Makassar sangat penting untuk mengaplikasikan

keterampilan Basic Life Support. Dalam pengaplikasian Basic Life Support

tidak hanya membutuhkan tingkat pengetahuan yang baik tetapi juga

membutuhkan tingkat keterampilan yang baik pula. Salah satu komponen

pendukung penyelengaraan operasi BASARNAS yaitu pengananan medis

yang mencakup pertolongan pertama terhadap korban. Salah satu pertolongan

pertama dalam penanganan medis yaitu Basic Life Support yang terdiri atas

Circulation, Airway, dan Breathing.

Variable Independen Variabel Dependen

B. Defenisi Operasional Dan Kriteria Obyektif

1. Tingkat pengetahuan merupakan pernyataan responden tentang

pengetahuan Basic Life Support.

Penilaian terhadap tingkat pengetahuan Basic Life Support menggunakan

skala Gutman, dengan kriteria sebagai berikut:

Tingkat

Pengetahuan

BLS

Tingkat

Pengaplikasian

BLS

Page 38: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

22

Parameter :

Defenisi basic life support

Tujuan basic life support

Langkah basic life support

Kriteria Objektif :

Baik : jika skor dari pertanyaan yang dijawab “Benar” > 10

Cukup :jika skor dari pertanyaan yang dijawab “Benar” ≤ 10

Skala ukur : Ordinal

Alat ukur : Kuesioner

2. Tingkat pengaplikasian merupakan tindakan yang dilakukan pegawai

BASARNAS Makassar dalam menangani kasus kegawatdaruratan.

Penilaian terhadap terhadap tingkat pengaplikasian yaitu menggunakan

skala Likert, dengan kriteria sebagai berikut :

Parameter :

Selalu dilakukan oleh pegawai BASARNAS

Kadang-kadang dilakukan oleh pegawai BASARNAS

Tidak pernah dilakukan oleh pegawai BASARNAS

Kriteria objektif :

Baik : jika skor dari pertanyaan yang dijawab “Selalu” > 23

Cukup: jika skor dari pertanyaan yang dijawab “Selalu” ≤ 23

Skala ukur : Ordinal

Page 39: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

23

Alat ukur : Kuesioner

C. Hipotesis Penelitian

1. H0 (Hipotesis Null) : Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan

terhadap pengaplikasian Basic Life Support pegawai BASARNAS

Makassar dalam menangani kasus kegawatdaruratan

2. Ha (Hipotesis Alternatif) : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan

terhadap pengaplikasian Basic Life Support pegawai BASARNAS

Makassar dalam menangani kasus kegawatdaruratan.

Page 40: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

24

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis desain penelitian yang digunakan berupa observasional dengan

rancangan cross sectional (potong lintang). Studi cross sectional mempelajari

korelasi antara variable bebas terhadap efeknya dengan cara observasi atau

pengumpulan data sekaligus dalam satu waktu. Studi cross sectional peneliti

hanya melakukan observasi dan pengukuran terhadap variable bebas (Tingkat

pengetahuan BLS) dan variable terkait (Tingkat pengaplikasian BLS) pada subjek

penelitian sebanyak satu kali pengukuran dan dalam waktu yang sama.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di Kantor BASARNAS Makassar

2. Waktu Penelitian

Agustus 2019- Februari 2020

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai BASARNAS Makassar

2. Sampel

a. Kriteria inklusi

Page 41: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

25

1) Pegawai BASARNAS Makassar yang bersedia menjadi responden

2) Berusia 25-45 tahun

b. Kriteria eksklusi

1) Pegawai BASARNAS Makassar yang tidak hadir saat penelitian

berlangsung

3. Besar sampel

(

)

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Tingkat kesalahan 5% = 0,05

Maka,

- (

)

- (

)

- (

)

- (

)

= 55,17 = 55 sampel

Page 42: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

26

D. Metode Pengambilan Data

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional yang

dilakukan dengan pendekatan cross-sectional. Untuk mengetahui tingkat

pengetahuan Basic Life Support (BLS) pegawai BASARNAS Makassar dalam

menangani kasus kegawatdaruratan.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan teknik

simple random sampling, dimana sampel diambil berdasarkan kriteria inklusi

dan ekslusi atau pertimbangan. Data tersebut didapatkan dari pembagian

kuesioner yang di berikan kepada pegawai BASARNAS Makassar.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang

diperoleh melalui pembagian kuesioner yang diberikan kepada pegawai

BASARNAS Makassar.

2. Sumber data

Sumber data primer adalah materi atau kumpulan fakta yang dikumpulkan

sendiri oleh peneliti saat penelitian berlangsung. Dalam penelitian ini

sumber daya yang diambil berasal dari pegawai BASARNAS Makassar

sebanyak 55 orang yang bersedia menjadi responden.

Page 43: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

27

3. Instrumen pengumpulan data

Kuesioner tentang Tingkat Pengetahuan Basic Life Support (BLS)

Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus

Kegawatdaruratan.

4. Prosedur pengumpulan data

Penelitian ini dilakukan dengan cara membagikan kuesioner penelitian

kepada responden yang telah dipilih, kemudian setelah di jawab akan

dilakukan pengumpulan langsung kuesioner yang telah diberikan kepada

pegawai BASARNAS Makassar yang mencakup kuesioner Tingkat

Pengetahuan dan Pengaplikasian Basic Life Support (BLS) Pegawai

BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan.

Page 44: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

28

G. Alur Penelitian

Gambar IV.1

Pegambilan data

(Cross Sectional)

Pegawai BASARNAS

Makassar

Penjelasan penelitian

kepada responden

Setuju Tidak setuju

Membagi kuesioner

Penjelasan kuesioner

Pengumpulan

kuesioner

Analisi data

Page 45: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

29

H. Pengolahan Dan Penyajian Data

Data yang terkumpul dicatat dan diolah dengan menggunakan

computer program SPSS. Data univariat dianalisa secara deskriptif dan data

bivariat dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square yang kemudian

disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan diagram batang.

I. Etika Penelitian

1. Menyerahkan surat pengantar yang ditujukan kepada pihak BASARNAS

Makassar sebagai permohonan izin untuk melakukan penelitian.

2. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Jika responden

bersedia untuk diteliti, maka mereka akan mengisi kuisioner. Jika

responden menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan

tetap menghormati hak-haknya.

3. Responden tidak dikenakan biaya apapun.

4. Kerahasiaan informasi dijamin peneliti. Hanya kelompok data tertentu saja

yang akan disajikan dan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Page 46: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

30

BAB V

HASIL

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Bandara Baru Internasional Sultan Hasanuddin

Makassar, Baji Mangngai, Kec. Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan 90552.

Telepon: (0411) 550024. Provinsi: Sulawesi Selatan. Sesuai Peraturan Presiden

Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Badan

Nasional Pencarian dan Pertolongan memiliki tugas membantu Presiden dalam

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pencarian dan pertolongan .

B. Gambaran Umum Populasi dan Sampel.

Telah dilakukan penelitian tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan Basic Life

Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus

Kegawatdaruratan. Responden yang dipilih menjadi sampel adalah semua

pegawai di Kantor BASARNAS Makassar. Pengumpulan data yang dilakukan

menggunakan kuesioner.

Setelah data terkumpul, selanjutnya data tersebut disusun dalam tabel induk

(Master Table) dengan menggunakan program computer yaitu Microsoft Excel.

Dari tabel induk tersebutlah kemudian data dipindahkan dan siolah menggunakan

SPSS dan kemuadian disajikan dalam bentuk tabel frekuensi maupun tabel silang

(cross table).

Page 47: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

31

C. Hasil Analisis Univariat

1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Karakteristik

Demografi

Tabel V.1. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan karakteristik

responden.

No. Variabel Subgrup Jumlah

n Persentase (%)

1. Umur 25-30

31-35

36-40

>40

30

22

8

5

46,2

33,8

12,3

7,7

2. Jenis Kelamin Laki-laki

Perempuan

60

5

92,3

7,7

Sumber : Data Primer 2020

Usia yang menjadi responden pada penelitian ini yaitu 25-30 tahun

(46,2%), 31-35 tahun (33,8%), 36-40 tahun (12,3%) dan >40 tahun (7,7%).

Berdasarkan jenis kelamin, responden yang berjenis kelamin laki-laki yang

didapat yaitu sebanyak 60 (92,3%) responden, sedangkan responden yang

berjenis kelamin perempuan sebanyak 5 (7,7%) responden.

2. Distribusi Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Variabel Yang di Teliti

Tabel V.2. Distribusi frekuensi dan persentase variable pengetahuan.

Pengetahuan Frekuensi (n) Persentase (%)

Baik 58 89,2

Cukup 7 10,8

Sumber : Data Primer 2020

Data mengenai gambaran distribusi frekuensi variabel pengetahuan dapat

dilihat pada tabel V.2 yang menunjukkan bahwa sebagian besar dari

Page 48: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

32

responden yang diteliti memiliki tingkat pengetahuan baik 58 orang (89,2%)

dan pengetahuan cukup 7 orang (10,8%).

3. Distribusi Tingkat Pengaplikasian Berdasarkan Variabel Yang Diteliti

Tabel V.3. Distribusi frekuensi dan persentase variable pengaplikasian.

Pengaplikasian Frekuensi (n) Persentase (%)

Baik 54 83,1

Cukup 11 16,9

Sumber : Data Primer 2020

Data mengenai gambaran distribusi frekuensi variable pengaplikasian dapat

dilihat pada tabel V.3 yang menunjukkan bahwa sebagian besar dari

responden yang diteliti memiliki tingkat pengaplikasian baik 54 orang

(83,1%) dan pengaplikasian cukup 11 orang (16,9%).

D. Hasil Analisis Bivariat

Tabel V.4. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Terhadap

Pengaplikasian Basic Life Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar

Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan

Pengetahuan

Pengaplikasian

Total P Value

Baik Cukup

Baik

52

(80,0%)

6

(9,2%)

58

(89,2%)

0,001

Cukup

2

(3,1%)

5

(7,7%)

7

(10,8%)

Total 54

(83,1%)

11

(16,9%)

65

(100%)

Page 49: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

33

Sumber : Data Primer 2020

Hasil yang diperoleh dari tabel V.4., dapat dilihat bahwa responden terbanyak

adalah responden dengan pengetahuan baik dan pengaplikasian baik sebanyak 52

(80,0%) responden dan responden dengan pengetahuan baik dan pengaplikasian

cukup yaitu 6 (9,2%) responden selanjutanya pengetahuan cukup dan

pengaplikasian cukup sebanyak 5 (7,7%) selanjutnya disusul dengan responden

dengan pengetahuan cukup dan pengaplikasian baik sebanyak 2 (3,1%)

responden.

Hasil analisa menggunakan uji Chi-Square Test didapatkan nilai p = 0,001

yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap

pengaplikasian Basic Life Support (BLS) pegawai BASARNAS Makassar dalam

menangani kasus kegawatdaruratan.

Page 50: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

34

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Tingkat Pengetahuan Basic Life Support (BLS) Pegawai BASARNAS

Makassar

Berdasarkan Pasal 25 PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL

NOMOR : PK. 05 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN

PENYELENGGARAAN OPERASI SAR salah satu komponen pendukung dalam

penyelenggaraan operasi SAR yaitu penanganan medis. Pengetahuan dinilai

berdasarkan jumlah pertanyaan dalam kuisioner dan dibandingkan dengan jumlah

nilai pengaplikasian yang terdapat pada kuisioner pada pegawai BASARNAS

Makassar.12

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Basic Life Support pegawai

BASARNAS dilihat dari total nilai pertanyaan yang dijawab dengan variasi

pertanyaan dikotomi (jawaban Benar atau Salah), yang mana responden disediakan

beberapa pertanyaan dalam bentuk multiple choice dan dipilih sesuai dengan apa

yang diketahui oleh responden.

Pada pegawai BASARNAS Makassar didapatkan hasil dengan jumlah

responden 65 responden. Sebanyak 59 (90,8%) responden yang memiliki tingkat

pengetahuan baik dan sebanyak 6 (9,2%) responden yang memiliki tingkat

pengetahuan cukup. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat

pengetahuan Basic Life Support pegawai BASARNAS Makassar baik.

Page 51: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

35

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa ada sebanyak 6 orang yang

memiliki pengetahuan cukup tentang Basic Life Support. Hal tersebut diakibatkan

karena kurangnya update pengetahuan tentang Basic Life Support pada pegawai

yang tidak langsung terjun ke lapangan. Selian itu, karena tidak diadakan

pergantian divisi setiap pegawai BASARNAS sehingga pengetahuan yang dimiliki

hanya pada saat dilakukan pelatihan sebelum menjadi pegawai BASARNAS

sehingga kurangnya pengetahuan tentang ilmu terbaru.

B. Tingkat Pengaplikasian Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani

Kasus Kegawatdaruratan

Berdasarkan American Red Cross Basic Life Support for Healthcare Providers

Handbook tahun 2015, langkah-langkah Basic Life Support secara garis besar terdiri

dari penilaian pada saat tiba dilokasi, penilaian awal padakorban tidak sadarkan diri,

dan hasil pemeriksaan awal.

Untuk mengetahui tingkat pengaplikasian pegawai BASARNAS Makassar

dalam menangani kasus kegawatdaruratan dinilai dari total nilai pertanyaan yang

terdapat dikuisioner dengan variasi dikotomi (jawaban Sering atau Jarang) yang mana

responden disediakan beberapa pertanyaan dalam bentuk pilihan sering, kadang-

kadang, dan jarang dan dipilih sesuai dengan pengaplikasian pegawai BASARNAS

Makassar ketika mendapatkan kasus kegawatdaruratan.

Pada pegawai BASARNAS Makassar didapatkan hasil dengan jumlah

responden 65 responden. Sebanyak 57 (87,7%) responden yang memiliki tingkat

pengetahuan baik dan sebanyak 8 (12,3%) responden yang memiliki tingkat

Page 52: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

36

pengetahuan cukup. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat

pengaplikasian Basic Life Support pegawai BASARNAS Makassar baik.

Dari hasil tersebut dapat diketahui ada sebanyak 8 orang yang kurang

memiliki keterampilan dalam melakukan Basic Life Support. Hal tersebut diakibatkan

karena kurangnya update pelatihan tentang keterampilan melakukan Basic Life

Support pada pegawai yang hanya tidak langsung terjun ke lapangan. Selian itu, yang

mendapatkan ilmu keterampilan terbaru tentang Basic Life Support hanya pegawai

yang terjun langsung dilapangan sehingga ada beberapa pegawai yang tidak

mengetahui keterampilan terbaru walaupun mereka memperoleh pelatihan sebelum

menjadi pegawai BASARNAS.

C. Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Pengaplikasian Basic Life Support

(BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus

Kegawatdaruratan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat hubungan tingkat

pengetahuan terhadap pengaplikasian Basic Life Support (BLS) pegawai

BASARNAS dalam menangani kasus kegawatdaruratan dinyatakan terdapatnya

hubungan diantara kedua variable tersebut. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil uji

statistik dalam penelitian dengan menggunakan uji Chi-Square, dimana didapatkan

nilai p-value = 0.000 (p < 0.05 ). Hal ini menyatakan bahwa hipotesis null (Ho)

ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima, yaitu terdapat hubungan antara

tingkat pengetahuan terhadap pengaplikasian Basic Life Support (BLS) pegawai

BASARNAS dalam menangani kasus kegawatdaruratan.

Page 53: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

37

Hasil penelitian ini sesuai dengan Pasal 25 PERATURAN KEPALA BADAN

SAR NASIONAL NOMOR : PK. 05 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN

PENYELENGGARAAN OPERASI SAR salah satu komponen pendukung dalam

penyelenggaraan operasi SAR yaitu penanganan medis. Dimana salah satu

penanganan medis yang dapat diberikan salah satunya yaitu pertolongan pertama

(primary survey) yang terdiri dari Airway-Breathing-Circulation-Disability-

Exposure atau Circulation-Airway-Breathing-Disability-Exposure.12

Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pegawai BASARNAS Makassar

yang memiliki pengetahuan dan pengaplikasian Basic Life Support (BLS) lebih

banyak yaitu 84,6% dibandingkan yang memiliki tingkat pengetahuan dan

pengaplikasian yang cukup. Dari hasil penelitian tersebut dapat dinyatakan bahwa

hasilnya sangat signifikan sehingga diharapkan tingkat pengetahuan dan

pengaplikasian Basic Life Support (BLS) pegawai BASARNAS dapat

dipertahankan dan terus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di BASARNAS DIY tentang

Gambaran Tingkat Pengetahuan Tim Search And Rescue Tentang Basic Life

Support menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan Tim Search and

Rescue berada pada kategori baik berdasarkan tingkat pengetahuan dan

pengaplikasian16

. Menurut Bloom dalam Potter & Perry (2005), paham atau

memahami merupakan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang

objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan suatu materi secara benar.

Page 54: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

38

Orang yang sudah memahami harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menguraikan, dan menyimpulkan17

. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat

pengetahuan responden terhadap BLS mengenai defenisi, tujuan, dan langkah-

langkah BLS.

Selain itu, Bloom dalam Potter & Perry (2005) juga menyatakan bahwa

aplikasi merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari

pada situasi atau kondisi yang sebenarnya17

. Dalam hal ini mengenai

pengaplikasian responden dalam menangani kasus kegawatdaruratan dalam

mengaplikasikan BLS.

Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pengetahuan memiliki

hubungan yang erat dengan pengaplikasian, sebab pengaplikasian merupakan

suatu bentuk aksi yang dilakukan setelah mendapatkan suatu materi atau

berdasarkan materi yang telah dipelajari dalam hal ini Basic Life Support (BLS).

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, diperoleh pegawai dengan

pengetahuan dan pengaplikasian baik sebanyak 52 orang, pengetahuan baik tapi

pengaplikasian cukup 6 orang, pengetahuan cukup tapi pengaplikasian baik

sebanyak 2 orang, dan pengetahuan dan pengaplikasian cukup sebanyak 5 orang.

Dari hasil tersebut menunjukkan adanya pegawai yang memliki pengetahuan

baik tapi pengaplikasian cukup hal tersebut bias diakibatkan karena jarangnya

pengaplikasian lapangan pada pegawai tersebut karena bukan pegawai yang

langsung terjun ke lapangan. Dalam hal ini, mereka hanya memperoleh pelatihan

sebelum menjadi pegawai BASARNAS. Sebaiknya dilakukan perputaran atau

Page 55: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

39

pergantian divisi sehingga setiap pegawai bias mengaplikasikan ilmu yang mereka

dapatkan.

Selain itu, terdapat pula pegawai dengan pengetahuan cukup tapi

pengaplikasian baik. Hal tersebut bias terjadi karena kurang pahamnya responden

terhadap pertanyaan yang ada pada kuisioner peneliti tentang pengetahuan.

Contohnya, ada beberapa orang yang tidak tau apa itu BLS dan juga tidak tau apa

itu abdominal trust serta keraguan mereka akan kedalaman kompresi dada pada

resusitasi jantung paru.

D. TINJAUAN KEISLAMAN

Berikut beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadits yang berkaitan dengan penelitian

:

1. Qur’an Surah Muhammad : 7

yā ayyuhallażīna āmanū yanṣurkum wa yuṡabbit aqdāmakum in tanṣurullāha

Terjemahan : “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama)

Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”18

Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa kita sebagai manusia memiliki

kewajiban untuk saling tolong menolong sesame umat manusia seperti yang telah

Page 56: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

40

Allah firmankan dalam ayat tersebut. Karena ketika kita menolong sesame manusia

maka Allah juga akan menolong kita.

2. Qur’an Surah Al-Maidah : 2

wa ta'āwanụ 'alal-birri wat-taqwā wa lā ta'āwanụ 'alal-iṡmi wal-'udwāni

wattaqullāh, innallāha syadīdul-'iqāb

Terjemahan : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.

Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.”18

Dari ayat tersebut telah dijelaskan bahwa kita sebagai umat Muslim

diperintahkan untuk saling tolong menolong dalam hal kebaikan. Contohnya ketika

kita membantu saudara kita untuk meringankan bebannya ketika mendapatkan

musibah berupa bencana alam.

3. Qur’an Surah Al-Imran : 160

Page 57: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

41

iy yanṣurkumullāhu fa lā gāliba lakum, wa iy yakhżulkum fa man żallażī yanṣurukum

mim ba'dih, wa 'alallāhi falyatawakkalil-mu`minụn

Terjemahan : “Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat

mengalahkanmu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan),

maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah

saja orang-orang mukmin bertawakal.”18

Dari ketiga surah di atas dapat dikatakan bahwa kita sebagai umat Muslim

diperintahkan untuk saling tolong menolong sesama manusia dalam kebaikan

terutama dalam keadaan susah. Salah satu contohnya yaitu membantu meringakankan

beban saudara-saudara kita yang terkena bencana. Sama seperti yang dilakukan oleh

pegawai BASARNAS yaitu salah satu instansi yang bergerak dibidang

kegawatdaruratan. Salah satu tugas mereka yaitu membantu mengevakuasi saudara-

saudara kita yang sedang terkena bencana.

4. HR. Bukhari

Abdullah bin Umar r.a. mengabarkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: ” Muslim

yang satu adalah saudara muslim yang lain; oleh karena itu ia tidak boleh

Page 58: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

42

menganiaya dan mendiamkannya. Barang siapa memperhatikan kepentingan

saudaranya, maka Allah akan memperhatikan kepentingannya. Barang siapa

membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu kesulitannya dari

beberapa kesulitannya nanti pada hari kiamat. Dan barang siapa menutupi (aib)

seorang muslim, maka Allah akan menutupi (aib)nya pada hari kiamat ” . (HR.

Bukhari )19

Rasulullah Saw. mengajarkan kepada kita agar saling tolong-menolong.

Tolong menolong atau ta’awun merupakan kebutuhan hidup manusia yang tidak

dapat dipungkiri. Kenyataan telah membuktikan, bahwa suatu pekerjaan atau apa saja

yang membutuhkan pihak lain, pasti tidak akan dapat dilakukan secara sendirian

meskipun dia seorang yang memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang hal itu.

Sama halnya ketika terjadi bencana alam maka dibutuhkan keahlian khusus atau

tenaga untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah. Salah satu

instansi yang berperan yaitu BASARNAS.

5. HR Bukhari dan Muslim

“Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari salah satu kesusahan dunia, maka

Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat. Dan

Page 59: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

43

barangsiapa meringankan penderitan orang lain, maka Allah akan meringankan

penderitaannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa menutupi (cacat)

seorang Muslim, maka Allah akan menutupi (cacatnya) di dunia dan akhirat. Dan

Allah akan selalu memberi pertolongan kepada seseorang selama orang tersebut

suka membantu kawannya.” (Hr. Bukhari dan Muslim)19

Allah SWT memperlakukan orang Mukmin sebagaimana seorang Mukmin

memperlakukan kawannya. Jika ia berlaku lemah lembut, maka Allah

memperlakukannya dengan lemah lembut pula. Jika tidak, maka Allah tidak akan

memperlakukan dia dengan lemah lembut.

Dalam hadits di atas, Rasulullah SAW menerangkan, bahwa orang yang

membantu kawannya dalam mengatasi kesulitan hidupnya, maka Allah akan

meringankan beban penderitaannya kelak di hari kiamat. Siapa yang mengikhlaskan

hutang kawannya, baik dengan cara dihibahkan, disedekahkan, atau ditangguhkan

sampai dia bisa membayar, maka Allah akan memudahkan urusannya di dunia ini

dengan diberinya kekayaan sehingga dia sendiri tidak berhutang, atau dengan

diringankan penderitaannya.

Siapa yang mengetahui cacat saudaranya, baik kehormatan dirinya atau

hartanya, lalu ia rahasiakan, maka Allah akan menutupi cacatnya itu di dunia dan

akhirat. Selama seorang mukmin siap membantu kawannya, maka Allah akan

memberinya pertolongan untuk mengatasi kebutuhannya dan mewujudkan keinginan

hatinya.

Page 60: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

44

6. HR Bukhari dan Muslim

Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik ra, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: “Tidak

sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya

segala apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri berupa kebaikan ” (HR Bukhari dan

Muslim).20

Hadits ini menegaskan salah satu ciri orang beriman adalah ketika kita saling

mencintai saudara kita sebagaimana kita mencintai diri sendiri. Hal ini membuktikan

bahwa kita diperintahkan untuk saling tolong menolong dalam kebaikan sebagai bukti

cinta terhadap sesama mukmin.

Kita diperintahkan untuk saling tolong menolong terutama dalam keadaan

susah seperti ketika terjadi musibah berupa bencana alam, maka kita sebagai Muslim

seharusnya menolong sesama manusia. Seperti yang kita ketahui bahwa salah satu

instansi yang berperan dalam bidang tersebut yaitu BASARNAS.

Page 61: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

45

Gambar VI.1

Page 62: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

46

Gambar VI.2

Page 63: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

47

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan

tingkat pengetahuan terhadap pengaplikasian Basic Life Support (BLS)

pegawai BASARNAS Makassar dalam menangani kasus kegawatdaruratan

dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Adanya hubungan tingkat pengetahuan terhadap pengaplikasian Basic

Life Support (BLS) pegawai BASARNAS Makassar dalam menangani

kasus kegawatdaruratan.

2. Dari 65 responden terdapat 60 (92,3%) responden berjenis kelamin laki-

laki dan 5 (7,7%) responden berjenis kelamin perempuan.

3. Dari hasil penelitian, responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik

sebanyak 58 (89,2%) dan yang memiliki tingkat pengetahuan cukup

sebanyak 7 (10,8%).

4. Dari hasil penelitian, responden dengan perilaku baik sebanyak 54

(83,1%) dan responden dengan perilaku cukup sebanyak 11 (16,9%).

B. SARAN

Page 64: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

48

1. Disarankan untuk hasil penelitian ini dijadikan bahan identifikasi dan

bahan acuan pegawai BASARNAS Makassar dalam meningkatkan mutu

pelayanan terhadap korban bencana. Selain itu, bisa dilakukan update

skill tentang Basic Life Support kepada semua pegawai bukan hanya

pegawai yang terjun langsung ke lapangan.

2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya variabel untuk penelitian selanjutnya

bisa dibandingkan dengan latar belakang pendidikan dan lama bekerja

sebagai pegawai BASARNAS Makassar.

C. KETERBATASAN PENELITIAN

Peneliti menyadari bahwa adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian

ini. Keterbatasan penelitian tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Keterbatasan jumlah sampel karena jumlah pegawai BASARNAS

Makassar yang sedikit.

2. Pada penelitian yang dilakukan, kuisioner diberikan pada seluruh pegawai

baik yang turun ke lapangan maupun yang staf dikantor sehingga hasilnya

didapatkan ada yang mempunyai pengetahuan cukup maupun

pengaplikasian cukup.

Page 65: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2005 tentang

Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat. Jakarta: Depkes RI;2007 Hal.

3

2. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 04

TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN LATIHAN

SEARCH AND RESCUE (SAR)

3. Ratih K, Bintari. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN

POLISI LALU LINTAS TENTANG BASIC LIFE SUPPORT (BLS) DI

KABUPATEN PONOROGO. Jurnal Ilmu Keperawatan. 2017 ; 5 (1): Hal.26

4. Laviyandi, Aditya. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TIM

SEARCH AND RESCUE TENTANG BASIC LIFE SUPPORT. Yogyakarta:

2015 : Hal. 4-6

5. 2019. Available from : https://tafsirweb.com/1886-surat-al-maidah-ayat-

2.html access at July 30th

6. 2005. available from : https://www.arrahmah.com/keutamaan-membantu-

korban-bencana/ access at July 30th

7. Handley, A.J. Basic Life Support. British Journal of Anaesthesia,1997 ; 79:

151-158

8. Aaberg, A.M., Larsen,C.E., Rasmussen, B.S., at all. Basic Life Support

knowledge, self reported skills and fears in Danish High School students and

Page 66: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

effect of a single 45-min training session run by junior doctors ; a prospective

cohort study. Resuscitation and Emergency Medicine, 2014 ; Hal. 22-24

9. Pro Emergency. Basic Trauma Life Support. Cibinong:Pro Emergency.2011.

10. American Red Cross. Basic Life Support for Healthcare Providers

Handbook.2015.

11. American Heart Association. AHA Guideline Update for CPR and

ECC.Circulation Vol. 132.2015.

12. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 05

TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN OPERASI

SAR, Pasal 25 dan Pasal 45

13. Markas Komando dan Pelatihan Tim SAR Pantai Parangtritis : Hal. 9-17

14. 2019. Available from : https://brainly.co.id/tugas/20999472

15. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 47 TAHUN 2018 TENTANG PELAYANAN

KEGAWATDARURATAN : Hal. 3

16. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TIM SEARCH AND RESCUE

TENTANG BASIC LIFE SUPPORT, 2015 : Hal. 7

17. Potter, A.P., & Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:

Konsep, Proses & Praktek, Vol. 1. Edisi 4. Ahli bahas, Yasmin asih.. (et al).

Jakarta: EGC.

18. 2020. Avaible from : https://litequran.net/al-maidah

19. 2020. Available from : https://brainly.co.id/tugas/19965743

Page 67: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

20. 2020. Available from : https://pegadaiansyariah.co.id/berbagai-hadits-tentang-

tolong-menolong-dalam-kebaikan-detail-20156

Page 68: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

Lampiran

Frequencies

Statistics

umur jk

N Valid 65 65

Missing 0 0

umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25 thn 3 4.6 4.6 4.6

26 thn 5 7.7 7.7 12.3

27 thn 7 10.8 10.8 23.1

28 thn 3 4.6 4.6 27.7

29 thn 6 9.2 9.2 36.9

30 thn 6 9.2 9.2 46.2

31 thn 8 12.3 12.3 58.5

32 thn 4 6.2 6.2 64.6

33 thn 3 4.6 4.6 69.2

34 thn 2 3.1 3.1 72.3

35 thn 5 7.7 7.7 80.0

36 thn 2 3.1 3.1 83.1

37 thn 2 3.1 3.1 86.2

38 thn 2 3.1 3.1 89.2

39 thn 1 1.5 1.5 90.8

40 thn 1 1.5 1.5 92.3

41 thn 2 3.1 3.1 95.4

42 thn 1 1.5 1.5 96.9

43 thn 1 1.5 1.5 98.5

44 thn 1 1.5 1.5 100.0

Page 69: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

Total 65 100.0 100.0

jk

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid L 60 92.3 92.3 92.3

P 5 7.7 7.7 100.0

Total 65 100.0 100.0

ket_p

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 58 89.2 89.2 89.2

Buruk 7 10.8 10.8 100.0

Total 65 100.0 100.0

ket_pr

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 54 83.1 83.1 83.1

Buruk 11 16.9 16.9 100.0

Total 65 100.0 100.0

Uji validasi kuisioner tentang pengetahuan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 65 100.0

Excludeda 0 .0

Page 70: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

Total 65 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.916 10

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

p1 15.8769 7.485 .880 .900

p2 16.0769 7.760 .429 .925

p3 15.9077 7.304 .883 .898

p4 16.0154 7.297 .683 .908

p5 16.3231 7.910 .329 .934

p6 15.9231 7.322 .829 .900

p7 15.9692 7.093 .853 .898

p8 15.8923 7.379 .888 .898

p9 15.9077 7.273 .902 .897

p10 16.0308 7.468 .588 .914

Uji validasi kuisioner tentang perilaku

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 65 100.0

Page 71: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

Excludeda 0 .0

Total 65 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.975 15

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

pr1 35.0462 86.888 .957 .972

pr2 35.0154 87.203 .969 .972

pr3 35.7231 93.610 .554 .978

pr4 35.1538 87.070 .882 .973

pr5 35.2769 89.016 .734 .975

pr6 35.0615 87.496 .883 .973

pr7 35.0000 88.437 .906 .973

pr8 34.9846 88.828 .880 .973

pr9 35.0000 87.781 .928 .972

pr10 35.1692 87.393 .817 .974

pr11 35.5692 91.405 .507 .980

pr12 35.1077 87.441 .858 .973

pr13 35.0308 86.718 .973 .971

pr14 35.0769 87.228 .900 .973

pr15 35.0462 86.888 .957 .972

Page 72: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

Uji Chi-Square

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

ket_p *

ket_pr 65 100.0% 0 0.0% 65 100.0%

ket_p * ket_pr Crosstabulation

ket_pr

Total Baik Buruk

ket_p Baik Count 52 6 58

% within

ket_p 89.7% 10.3% 100.0%

% within

ket_pr 96.3% 54.5% 89.2%

% of Total 80.0% 9.2% 89.2%

Buruk Count 2 5 7

% within

ket_p 28.6% 71.4% 100.0%

% within

ket_pr 3.7% 45.5% 10.8%

% of Total 3.1% 7.7% 10.8%

Total Count 54 11 65

% within

ket_p 83.1% 16.9% 100.0%

% within

ket_pr 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 83.1% 16.9% 100.0%

Page 73: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

Chi-Square Tests

Value df

Asymptotic

Significance

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 16.577a 1 .000

Continuity

Correctionb

12.517 1 .000

Likelihood Ratio 12.150 1 .000

Fisher's Exact Test .001 .001

N of Valid Cases 65

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

1.18.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 74: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

Kuisioner Penelitian

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pilihlah jawaban dibawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban yang

benar !

1. Apakah kepanjangan dari BLS ?

a. Bantuan Langsung Siaga

b. Basic Life Support

c. Bantuan Langsung Segera

2. Bagaimana cara menilai tingkat kesadaran jika dinilai dari kuantitasnya?

a. GCS

b. Melihat mata korban

c. AVPU

3. Pemasyarakatan dengan resusitasi di BLS .....

a. Kompresi, jalan napas, pernapasan

b. Jalan napas, pernapasan, kompresi

c. Pernapasan, jalan napas, kompresi

4. Apakah arteri yang diraba pada pasien dewasa?

a. Karotid arteri

Page 75: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

b. Femoral arteri

c. Brachial artery

5. Apakah Anda tahu obat darurat dan rute pemberiannya? Sebutkan

a. Ya

b. Tidak

6. Berapa kedalaman pada saat dilakukan kompresi dada atau Resusitasi Jantung

Paru pada korban dewasa?

a. 5-6cm

b. 4-5cm

c. 6-7cm

7. Berapa rasio koreksi jika dilakukan kompresi dada atau Resusitasi Jantung

Paru pada korban dewasa dengan 1 penolong?

a. 30: 2

b. 15: 2

c. 30: 1

8. Tindakan yang disarankan pada orang yang tersedak responsif.

a. Mulai CPR

b. Mencoba abdominal trust

c. Lakukan blind sweep soft mouth

9. Apa kepanjangan dari AVPU ?

a. Akut, ventilasi, pernapasan, unresponsive

b. Aspirasi, ventilasi, pernapasan, unresponsive

Page 76: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

c. Alert, verbal, pain, unresponsive

10. Manakah langkah-langkah yang benar dibawah ini jika korban ditemukan

dalam keadaaan tidak sadarkan diri akibat tenggelam dipantai ?

a. Breathing, airway, circulation

b. Airway, breathing, circulation

c. Circulation, breathing, airway

Page 77: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

Kuisioner Penelitian

Isilah tabel berikut ini dengan jawaban yang benar, sesuai dengan pengetahuan Anda.

Berilah tanda ceklis ( ) pada kolom :

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

No.

Pertanyaan

Selalu Kadang-

kadang

Tidak

pernah

1. Jika Anda berada dilokasi bencana,

hal yang pertama kali Anda

lakukan yaitu memperhatikan

terlebih dahulu segala sesuatu yang

dapat menimbulkan bencana.

2. Apakah Anda selalu menggunakan

APD (alat perlindungan diri) saat

berada dilokasi bencana?

3. Apakah Anda memindahkan

korban jika tidak ada ancaman

bahaya dilokasi bencana?

Page 78: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

4. Apakah Anda mengevaluasi

penyebab kecelakaan atau cedera

pada korban?

5. Apakah Anda menolong korban

seorang diri atau meminta bantuan

orang lain?

6. Apakah Anda mengevaluasi tanda

dan gejala awal yang dapat

mengancam nyawa korban?

(contoh : sumbatan jalan napas,

perdarahan, dll)

7. Apakah Anda melakukan penilaian

awal pada pasien yang tidak

sadarkan diri?

8. Apakah Anda selalu mengecek

tingkat kesadaran korban terlebih

dahulu jika pasien dalam keadaan

tidak sadar?

9. Apakah Anda melakukan penilaian

Alert, Verbal, Pain, dan

Unresponsive pada pasien yang

Page 79: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

tidak sadar diri?

10. Apakah Anda melakukan AVPU

secara beurutan atau acak?

11. Apakah Anda memberikan

rangsangan nyeri (Pain) jika korban

dalam keadaan sadar?

12. Apakah Anda menilai ABC

(airway, breathing, dan circulation)

setelah menilai AVPU?

13. Apakah Anda melakukan Head-

tilt/chin-lift technique (Teknik

tekan dahi/angkat dagu) untuk

membebaskan jalan napas korban?

14. Apakah Anda melakukan Jaw-

thrust maneuver (manuver

dorongan rahang) yang dilakukan

bila dicurigai terjadi cedera pada

kepala?

15. Apakah Anda melakukan evaluasi

napas dan nadi karotis (nadi leher)

korban secara bersamaan/simultan

Page 80: digilibadmin.unismuh.ac.id · 2020. 6. 27. · Support (BLS) Pegawai BASARNAS Makassar Dalam Menangani Kasus Kegawatdaruratan” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk melanjutkan

setelah menilai ABC (airway,

breathing, dan circulation)?