repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN...

135

Transcript of repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN...

Page 1: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 2: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 3: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 4: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 5: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 6: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 7: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 8: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 9: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 10: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 11: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 12: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 13: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 14: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 15: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 16: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 17: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 18: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 19: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 20: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 21: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 22: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 23: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 24: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 25: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 26: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 27: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 28: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik
Page 29: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik itu pemilihan

legislatif, eksekutif, kepala daerah hingga pemilihan Presiden dan wakil presiden.

Ketika menjelang masa Pemilu begitu riuhnya hiruk pikuk perpolitikan di dalam

negeri. Seolah tidak ada yang lain lagi isu di negeri ini, walaupun ada namun

nuansa politis sangat kental mengisi berbagai media. Begitu kuatnya aroma intrik

dalam masa-masa tersebut.

Menjelang pemilihan umum adalah masa saatnya kampanye di mana

setiap partai politik atau calon legislatif maupun calon presiden melakukan

pendekatan pada massa untuk menarik dukungan. Roger dan Storey (dalam Antar

Venus, 2004: h. 7) memberi pengertian “kampanye sebagai serangkaian tindakan

komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada

sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu

tertentu”. Perlu diperhatikan bahwa pesan kampanye harus terbuka untuk

didiskusikan dan dikritisi. Hal ini dimungkinkan karena gagasan dan tujuan

kampanye pada dasarnya mengandung kebaikan untuk publik bahkan sebagian

kampanye ditujukan sepenuhnya untuk kepentingan dan kesejahtraan umum. Oleh

karena itu isi pesan tidak boleh menyesatkan, maka di sini tidak perlu ada

pemaksaan dalam mempengaruhi.

Apapun ragam dan tujuan yang dilakukan dalam kampanye selalu terkait

dengan aspek pengetahuan, sikap, dan perilaku. Dalam aspek pengetahuan

Page 30: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

2

2

diharapkan akan munculnya kesadaran, berubahnya keyakinan atau meningkatnya

pengetahuan masyarakat tentang isu tertentu, yang kemudian adanya perubahan

dalam ranah sikap. Pada tahap akhir dari tujuannya yaitu mengubah perilaku

masyarakat secara konkret berupa tindakan yang bersifat insidental maupun

berkelanjutan.

Kampanye dalam Pemilu pada dasarnya dianggap sebagai strategi

komunikasi politik, yang sangat tinggi intensitasnya, karena dalam proses

kampanye Pemilu, interaksi politik berlangsung dalam tempo yang meningkat.

Setiap peserta kampanye berusaha meyakinkan para pemberi suara/konstituen,

bahwa kelompok atau golongannya adalah calon-calon yang paling layak untuk

memenangkan kedudukan.

Dalam masa kampanye Pemilu, maka strategi komunikasi yang sering

digunakan oleh partai politik maupun calon presiden adalah melalui media. Hal

ini media massa maupun elektronik sangat potensial dalam hal mempengaruhi

publik untuk menggalang dukungan. Pada kasus pemilu jenis kampanye yang

digunakan adalah kampanye yang berorientasi pada kandidat yang dimotivasi

untuk mendapatkan kekuasaan. Karena memang tujuan dari kampanye Pemilu

adalah untuk pengisian jabatan publik (rekruitmen politik). Karena berbicara

politik adalah berbicara soal perebutan kekauasaan.

Dalam konteks komunikasi politik, dapat dikatakan bahwa media massa

adalah medan perang tersendiri, karena media memiliki kuasa penuh untuk

memutuskan informasi mana yang seharusnya diketahui maupun yang jangan

sampai diketahui oleh publik, dan secara otomatis kondisi ini menempatkan media

Page 31: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

3

3

sebagai pembentuk citra baru atau individu maupun lembaga (partai politik)

tempatnya bernaung (Lely Arrianie, 2010: h. 52).

Disamping itu tingkah media yang mengulas latar belakang para calon

peserta pemilu yang tidak hanya dalam masa kampanye saja dapat dikatakan

menjadi keberpihakan dan konstruksi pencitraan tersendiri bagi pihak yang

bersangkutan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan sadar maupun

tidak sadar dari media. Narasi dalam berita yang mengulas tokoh tertentu

terkadang sering memunculkan sosok pahlawan dalam individu yang

bersangkutan, serta manggambarkan sosok penjahat terhadap sesuatu yang sedang

dilawan oleh tokoh yang dianggap sebagai pahlawan (John Hartley, 2003: h.102).

Pola dan strategi komunisi politik yang dilakukan melalui media guna

menciptakan citra baik terhadap calon presiden agar pemilih dapat terpengaruh

dengan pola strategi yang diterapkan. Secara umum pola dan strategi komunikasi

pemenangan ini dapat dipastikan sudah dipersiapkan sejak awal oleh masing-

masing calon, dengan tujuan agar bisa memperoleh suara sebanyak-banyaknya.

Dalam proses penyusunan pola dan strategi pemenangan ini, para calon presiden

umumnya menitikberatkan pada upaya mobilisasi suara lewat money politik

sebagaimana yang terjadi pada pemilu-pemilu legislatif sebelumnya, namun

dalam pelaksanaannya, pola dan strategi komunikasi ini tidak cukup efektif untuk

mengantarkan calon yang bersangkutan menduduki posisi yang diharapkan.

Dari keterangan yang diperoleh penulis dari Tim pemenangan calon

Presiden Probowo Subianto di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang Kabupaten

Nagan Raya, bahwa untuk meningkatkan citra politiknya dengan tujuan

memperoleh suara terbanyak maka tim pemenangan Probowo Subianto sudah

Page 32: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

4

4

mempersiapkan strategi politik di tingkat gampong. Strategi komunikasi yang

digunakan oleh tim pemenangan ialah dengan melakukan komunikasi personal

atau komunikasi secara pribadi agar masa pendukung dapat dipengaruhi.

Kemudian tim pemenangan Prabowo Subianto mendapat hambatan dalam

melakukan komunikasi dengan masyarakat, hal ini disebabkan oleh isu-isu negatif

yang diperoleh masyarakat dari banyak orang tentang latar belakang masa lalu,

seperti isu pelanggaran HAM di Aceh yang melibatkan Probowo pada masa DOM

tahun 1988 oleh anggota Kopassus serta pemberitaan tentang Prabowo yang

mengarah kepada pencitraan negatif. Oleh sebab itu tim pemenangan tersebut

perlu mempersiapkan dengan baik agar proses komunikasi yang dijalankan sesuai

dengan apa yang diinginkan.

Berdasarakan uraian latar belakang di atas, maka penulis perlu melakukan

penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul” Strategi Komunikasi Politik Tim

Pemenangan Calon Presiden Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden

dan Wakil Presiden tahun 2014 (Studi Pencitraan Politik Prabowo Subianto di

Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang Kabupaten Nagan Raya).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana Strategi Komunikasi Politik Tim Pemenangan Calon Presiden

Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun

2014 dalam Pencitraan Politik Prabowo di Kecamatan Beutong Ateuh

Banggalang Kabupaten Nagan Raya?

Page 33: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

5

5

2. Apa saja hambatan Tim Pemenangan Calon Presiden Prabowo Subianto

dalam Pencitraan Politik Prabowo di Kecamatan Beutong Ateuh

Banggalang Kabupaten Nagan Raya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini

yaitu:

1. Untuk mengetahui strategi Komunikasi Politik Tim Pemenangan Calon

Presiden Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

tahun 2014 dalam Pencitraan Politik Prabowo di Kecamatan Beutong

Ateuh Banggalang Kabupaten Nagan Raya.

2. Untuk mengetahui hambatan Tim Pemenangan Calon Presiden Prabowo

Subianto dalam Pencitraan Politik Prabowo di Kecamatan Beutong Ateuh

Banggalang Kabupaten Nagan Raya.

1.4 Manfaat Penelitian

Kegiatan penelitian sederhana ini diharapkan mampu memberikan manfaat

yang baik bagi organisasi yang bersangkutan maupun bagi masyarakat luas.

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang ilmiah tentang

Strategi Komunikasi Politik Tim Pemenangan Calon Presiden Prabowo Subianto

pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014. Secara teoritis ini

diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan atau acuan untuk penelitian

empiris.

Page 34: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

6

6

1.4.2 Secara Praktis

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata terhadap

masyarakat di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang Kabupaten Nagan

Raya, yang ikut berpartisipasi politik dalam pemilihan presiden dan wakil

presiden tahun 2014.

2. Secara praktis, dapat dijadikan acuan dan bahan pembelajaran bagi orang-

orang yang sedang berdinamika dalam komunikasi politik.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penulisan skripsi ini, maka

sistematika skripsi ini ditulis dengan struktur berikut ini:

Bab I : Pendahuluan, yaitu terdiri atas latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan Pustaka, yaitu memuat tentang teori-teori yang mendukung

penelitian.

Bab III : Metodologi Penelitian, yaitu berisi tentang metodologi penelitian,

sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik

analisis data dan pengujian kredibilitas data.

Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan, memuat tentang uraian hasil

penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Yakni deskripsi dari

interprestasi data-data yang diperoleh.

Bab V : Berisi kesimpulan dan saran

Page 35: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

2.1.1 Yustian (2008)

Penelitian dengan judul Strategi kampanye politik calon incumbent

(pemegang Jabatan) dan Pendatang baru dalam pemilihan kepala daerah (Studi

Kasus: Tim Kampanye Pasangan Danny Setiawan-Iwan Sulanjanadan Ahmad

Heryawan-Dede Yusuf di Kota Bogor, Jawa Barat). Penelitian mahasiswa

program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor tahun 2008.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mekanisme kerja tim kampanye

HADE yang bekerja berdasarkan masing-masing partai politik pendukung menjadi

HADE PKS dan HADE PAN, ternyata lebih efektif dalam menjalankan kegiatan

kampanye yang hanya berlangsung kurang dari dua minggu. Sementara itu tim

kampanye DA’I yang anggota-anggotanya berasal dari Partai Golkar dan Partai

Demokrat, justru mengalami berbagai hambatan yang menyebabkan kondisi

”saling tunggu” karena sulitnya koordinasi antara anggota-anggota tim kampanye

dari Parpol yang berbeda. Selain itu jumlah dana, konsolidasi internal dan

eksternal yang dilakukan, targeting sasaran kampanye, serta kalimat positioning,

ternyata mempengaruhi bentuk-bentuk kegiatan kampanye yang dilakukan dan

pada akhirnya berperan menjadi faktor-faktor yang berpengaruh untuk

memenangkan pemilihan kepala daerah.

Page 36: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

8

8

Teknik kampanye yang dijalankan juga berpengaruh terhadap peluang

untuk memenangkan pemilihan kepala daerah. Teknik-teknik kampanye yang

menggunakan model komunikasi satu-satu ternyata lebih efektif untuk meraih

simpati dan dukungan masyarakat dibandingkan model komunikasi satu-banyak.

Model komunikasi satu-satu tersebut digolongkan ke dalam teknik kampanye dari

rumah ke rumah, yang dilakukan dengan cara mendatangi dan menjelaskan

biografi pasangan calon, visi-misi, dan program kerja yang akan dijalankan jika

nanti terpilih. Penggunaan perjanjian ”kontrak politik” antara pasangan calon

dengan masyarakat juga meningkatan rasa kepercayaan masyarakat kepada calon

yang melakukan perjanjian ”kontrak politik”. Selain itu, bentuk-bentuk kampanye

yang inovatif dan bermanfaat untuk masyarakat juga turut mempengaruhi pilihan

politik masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini memiliki keterkaitan

dengan penelitian penulis yaitu memiliki persamaan dan perbedaan. Penitian ini

memiliki persamaan yaitu sama-sama membahas tentang komunikasi politik dan

strategi dalam berkomunikasi yaitu berkampanye. Sedangkan perbedaannya yaitu

penelitian ini membahas tentang strategi kampanye politik calon incumbent dan

Pendatang baru dalam pemilihan kepala daerah. Sedangkan penelitian penulis

membahas tentang strategi komunikasi politik tim pemenangan dan tidak

membahas tentang pendatang baru dalam pemilihan.

2.1.2 Penelitian Dani Fadillah (2010)

Penelitian ini dengan judul “Strategi Komunikasi Politik Evo Morales

(Optimalisasi Fungsi Public Relations Guna Meningkatkan Citra Diri Dalam

Bingkai Pemilihan Presiden Bolivia)”. Penelitian mahasiswa Ilmu Komunikasi

Page 37: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

9

9

Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa strategi komunikasi politik yang digunakan

oleh Morales adalah dengan memainkan isu-isu transformatif radikal, yang

mengajak untuk melakukan revolusi total terhadap program-program kenegaraan.

Salah satu contohnya adalah Morales menggugah rakyat Bolivia bahwa sudah

saatnya Bolivia dipimpin oleh pribumi yang selama ini tidak perubah terjadi

sebelumnya, proteksi tanaman koka, dan nasionalisasi industri gas bumi. Semua

itu adalah seruan- seruan yang merupakan gebrakan social kritis yang sudah lama

sekali tidak pernah disuarakan oleh para pemimpin-pemimpin Bolivia

sebelumnya.

Seruan isu-isu kampanye Morales ini sukses juga karena didukung oleh

faktor-faktor sosial. Masyarakat Amerika Latin pada umumnya dan masyarakat

Bolivia pada khususnya telah memiliki jiwa-jiwa revolusioner dan menjunjung

tinggi teologi pembebasan. Dalam studi Bolivia, orang pertama yang menyerukan

teologi pembebasan revolusioner itu adalah Simon Bolivar, dan setelah itu tidak

ada lagi pemimpin-pemimpin Bolivia yang menyuarakannya karena alasan politik.

Munculnya Morales dengan membawa isu-isu tersebut otomatis menjadi

pemuas dahaga kerinduan rakyat Bolivia terhadap tokoh-tokoh revolusioner. Jika

Simon Bolivar terkenal dengan sejarah revolusionernya yang memerdekakan

Bolivia dari Spanyol, maka Morales terkenal akan sejarah revolusionernya yang

membebaskan Bolivia dari penjajahan kapitalisme. Setelah sebelumnya berhasil

membuat Bolivia merasa sedang mengalami penjajahan asing dalam

kehidupannya dan dia kemudian tampil sebagai pahlawan selayaknya Simon

Bolivar.

Page 38: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

10

10

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka terdapat persamaan dengan

penelitian penulis yaitu sama-sama membahas tentang strategi komunikasi politik.

Sedangkan perbedaanya yaitu penelitian ini membahas tentang Strategi

Komunikasi Politik dalam Optimalisasi Fungsi Public Relations Guna

Meningkatkan Citra Diri. Sedangkan penelitian penulis lebih fokus pada Strategi

Komunikasi Politik Tim Pemenangan Calon Presiden yang mengarah pada

Pencitraan Politik.

2.2 Kerangka Teori

Teori adalah untuk menerangkan atau menjelaskan mengapa gejala

spesifik atau proses tertentu terjadi, dan satu teori harus diuji dengan

menghadapkannya pada fakta-fakta yang dapat menunjukkan ketidakbenarannya

(Wuisman, dalam M. Hisyam, 2006: h. 203). Menurut M. Solly Lubis (2004: h.

80) “Kerangka teori adalah kerangka pemikiran atau butir-butir pendapat, teori,

thesis mengenai sesuatu kasus atau permasalahan (problem) yang menjadi bahan

perbandingan, pegangan teoritis”.

Teori yang dipakai dalam komunikasi politik adalah teori dasar dan

berkaitan dengan analisis yang dipakai dalam penelitian penulis. Menurut Anwar

(2003: h.92) dari paradigma komunikasi politik yang telah dijelaskan di muka

dapat diturunkan beberapa teori dasar dan beberapa model dasar yang telah lama

dikenal.

Adapun teori komunikasi politik yang digunakan oleh penulis adalah Teori

Jarum Hipodermik. Berdasarkan paradigma mekanistis yang telah dijelaskan

dimuka, komunikasi politik itu berlangsung dalam sebuah proses seperti “ban

Page 39: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

11

11

berjalan” secara mekanis. Secara sederhana Laswell merumuskan dalam sebuah

formula, “Siapa berkata apa, melalui saluran apa, kepada siapa, dan bagaimana

efeknya?” (who says what, in which channel to whom with what effect?).

Kemudian formula Laswell tersebut oleh Dan Nimmo (2000: h. 34). dijadikan

sebagai dasar dalam menganalisis komunikasi politik. Selanjutnya Nimmo (2000:

h. 36) menjelaskan bahwa proses komunikasi secara mekanistis adalah

komunikator politik (politisi, aktivis atau profesional) menyampaikan pesan

politik kepada khalayak politik, melalui media politik. Dengan demikian akan

timbul umpan balik atau efek politik misalnya mendapat umum berupa dukungan

atau penolakan atau ragu-ragu.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikaitkan dengan penelitian penulis

yaitu dari permasalahan-permasalahan seperti komunikator politik atau tim

pemenangan Prabowo Subianto yang terdiri dari politisi, aktivis atau profesional

menyampaikan pesan politik kepada khalayak, melalui media politik maupun

media sosial.

Penelitian ini juga menggunakan Teori Empati dan Teori Homofili sebagai

teori pendukung. Dalam teori “Empati dan Homifili” dikatakan bahwa sebuah

komunikasi politik akan sukses bila seorang komunikator dapat memproyeksikan

diri dengan baik ke dalam sudut pandang khalayak atau masyarakat. Hal ini erat

kaitannya dengan citra diri komunikator politik untuk menyesuaikan suasana

pikirannya dengan alam pikiran khalayak. Komunikator melaksakan

komunikasinya dengan menempatkan diri pada situasi dan kondisi orang lain dan

dilaksanakan atas dasar kesamaan.

Page 40: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

12

12

Persuasif yang positif berkaitan dengan “teori empati” dan “teori homifili”,

yang dikembangkan bukan saja oleh pakar ilmu komunikasi tetapi juga oleh pakar

ilmu sosiologi. “teori empati” dikembangkan oleh Berlo (1960) dan Daniel Larner

(1978). Sedangkan “teori homifili” diperkenalkan oleh Everet M.Rogers dan F.

Shoemaker (1971). “teori empati” dan “teori homifili” merupakan penjabaran dari

paradigma atau perspektif interaksional (Anwar, 2003: h.92).

Dalam usaha melakukan empati dalam peristiwa komunikasi itu, Rogers

dan Shoemaker (1971) memperkenalkan homifili. Hal itu dimaksudkan sebagai

kemampuan individu untuk menciptakan kebersamaan-kebersamaan, baik fisik

maupun mental. Dengan homifili tercipta hubungan-hubungan sosial dan

komunikasi yang intensif dan efektif. Homifili dapat digambarkan sebagai

suasana dan kepribadian kondisi fisik dua orang yang berinteraksi karena

memiliki kesamaan usia,bahasa, pengetahuan, kepentingan, organisasi, partai,

agama, suku bangsa dan pakaian.sulit sekali terjadi interaksi yang intensif jiika

dua orang yang berinteraksi bersifat heterofili, yaitu tidak memiliki kesamaan

bahasa, pengetahuan dan kepentingan.

Dalam komunikasi politik, homifili dengan mudah dilihat pada para

politikus atau kader partai di Indonesia, yaitu memiliki kostum yang sama.

Bahkan, sejumlah politikus yang memiliki agama yang sama berkumpul

membentuk partai yang sama. Demikian juga mereka yang memiliki jenis kelamin

yang sama, membentuk koalisi untuk memperjuangkan kepentingan politik bagi

mereka.

Teori empati dan homofili diaktualisasikan oleh tim pemenangan Prabowo

Subianto dengan baik. Teori empati dan homofili menjadi sebuah “instrumen”

Page 41: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

13

13

komunikasi politik yang efektif. Oleh karena dalam penelitian ini penulis memilih

teori empati dan homofili karena dalam teori ini tercipta hubungan-hubungan

sosial dan komunikasi yang intensif dan efektif.

Kemudian untuk teori pencitraan dan teori pencitraan politik, maka penulis

mengambil teori Dan Nimmo. Menurut Dan Nimmo (2001: h. 44) seorang politisi

(komunikator) diperkenankan melakukan berbagai propaganda untuk mencapai

tujuannya, sebab propaganda dapat membuat sang komunikator memperoleh

respon dari komunikan (masyarakat) yang membuat komunikan makin dekat

dengan tujuan sang komunikator.

Berpolitik sama halnya dengan berkomunikasi, yang dalam hal ini adalah

mengenai suatu proses penyampaian pesan kepada khalayak atau “melibatkan

pembicaraan”. Ilmuwan politik Mark Roelofs (Dan Nimmo, 200: h.8),

mengatakan dengan sederhana bahwa “Politik adalah pembicaraan atau lebih

tepatnya berpolitik adalah berbicara. Dalam bukunya Cholisin, dkk (2007: h.114)

mengatakan bahwa komunikasi politik ialah proses penyampaian informasi politik

dari pemerintah kepada masyarakat dan sebaliknya. Kemudian David V.J. Bell

menjelaskan tiga jenis pembicaraan politik, diantaranya adalah pembicaran

kekuasaan, pembicaraan pengaruh, dan pembicaraan autoritas (Dan Nimmo, 200:

h. 75).

Selanjutnya Arifin (2014: h. 37) berpendapat bahwa terdapat empat

tindakan strategis dalam melakukan strategi pencitraan. Tindakan strategis

pertama dimulai dengan keberadaan pemimpin politik. Tindakan strategis kedua

adalah merawat ketokohan dan memantapkan kelembagaan. Kemudian

dilanjutkan dengan tindakan strategis ketiga yaitu menciptakan kebersamaan

Page 42: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

14

14

dengan memahami khalayak, menyusun pesan persuasif, menetapkan metode dan

memilih media. Sedangkan tindakan strategis keempat ialah membangun

konsensus dengan memiliki seni berkompromi (negosiasi) dan kesediaan

membuka diri.

Berdasarkan uraian di atas, maka Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan strategi pencitraan yang dilakukan oleh tim pemenangan Prabwo

Subianto serta dapat mengidentifikasi tahap-tahap dalam proses pencitraan yang

dilakukan oleh tim sukses dalam memenangkan pemilu pada tahun 2014 di

Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang.

2.3 Pengertian Strategi

Menurut Effendy (2009: h. 31) istilah strategi berasal dari kata Yunani

Strategeia (stratos = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu

untuk menjadi seorang jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi jaman dulu

yang sering diwarnai perang, di mana jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu

angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang.

Strategi juga bisa dapat diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian

dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk

mencapai tujuan tertentu. Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan

kekuatan dan penempatan posisi lawan, karakteristik fisik medan perang,

kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orang-orang yang

menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap perubahan yang

mungkin terjadi. Dalam konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang

mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk

mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi. Lebih lanjut Effendy

Page 43: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

15

15

(2009: h. 32) menjelaskan “strategi pada hakikatnya adalah perencanaan

(planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan.

Menurut Joko Prihatmoko & Moesafa (2008: h. 160-161) bahwa “strategi

adalah segala rencana dan tindakan yang dilakukan untuk memperoleh

kemenangan dalam pemilu. Strategi mencakup berbagai kegiatan diantaranya

menganalisa kekuatan dan potensi suara yang akan diperoleh, juga untuk

mengetahui metode pendekatan yang diperlukan terhadap pemilih”.

Agar suatu kontestan dapat memenangkan pemilihan umum, ia harus dapat

membuat pemilih berpihak dan memberikan suaranya. Hal ini hanya akan dapat

dicapai apabila kontestan memperoleh dukungan yang luas dari pemilih, dan

metode dan cara yang dapat digunakan oleh kontestan yaitu apakah dan

bagaimana marketing dapat membantu politikus dalam mengembangkan

hubungan dengan pemilih. (Prihatmoko Joko & Moesafa, 2008: h. 160-161).

2.4 Strategi komunikasi

Strategi komunikasi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan

manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Untuk mencapai tujuan

tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah

saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Strategi

komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen

komunikasi untuk mencapai suatu tujuan (Effendy,2003: h. 301).

Seperti halnya dengan strategi dalam bidang apapun, strategi komunikasi

harus didukung oleh teori, karena teori merupakan pengetahuan berdasarkan

pengalaman yang sudah diuji kebenarannya. Harold D. Lasswell menyatakan

Page 44: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

16

16

bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi ialah menjawab

pertanyaan ”Who Says What Which Channel To Whom With What Effect?”

Untuk mantapnya strategi komunikasi, maka segala sesuatunya harus

dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap

pertanyaan dalam rumus Lasswell tersebut; Who? (Siapakah komunikatornya)

Says what? (pesan apa yang dinyatakannya) In which channel? (media apa yang

digunakannya) To whom? (siapa komunikannya) With what effect? (efek apa yang

diharapkan)

Quinn dalam Ruslan (2002: h.90-91) dalam buku kampanye PR kiat dan

strategi edisi revisi menyatakan agar suatu strategi dapat efektif dilaksanakan

dalam sebauh program, maka ia harus mencakup beberapa hal:

1. Objektif yang jelas dan menentukan semua ikhtiar diarahkan untuk

mencapai pemahaman yang jelas, menentukan dan bisa mencapai

keseluruhan tujuan. Tujuan tersebut tidak perlu dibuat secara tertulis

namun yang penting bisa dipahami dan menentukan.

2. Memelihara inisiatif, strategi inisiatif menjaga kebebasan bertindak dan

memperkaya omitmen. Strategi mesti menentukan langkah dan

menetapkan tindakan terhadap peristiwa, bukannya bereaksi terhadap satu

peristiwa.

3. Konsentrasi, dengan memusatkan kekuatan yang besar untuk waktu dan

tempat yang menentukan.

4. Fleksibilitas, strategi hendaknya diniatkan untuk dilengkapi penyanggad

an dimensi untuk fleksibilitas dan maneuver.

Page 45: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

17

17

5. Kepemimpinan yang memilki komitmen dan terkoordinasi. Strategi

hendaknya memberikan kepemimpinan yang memiliki komitmen dan

tanggung jawab terhadap pencapaian tujuan pokok.

6. Kejujuran, strategi itu hendaknya dipersiapkan untuk memanfaatkan

kerahasiaan dan kecerdasan untuk menyerang lawan pada saat yang tidak

terduga.

7. Keamanan, strategi itu mesti mengamankan seluruh organisasi dan semua

operasi penting organisasi.

R Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas Burnett dalam bukunya

Techniques for effective communication, menyatakan bahwa tujuan sentral dari

kegiatan komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama, yaitu: To secure understanding

(komunikan mengerti akan pesan yang diterimanya) To establish acceptance

(penerimaan pesan oleh komunikan itu kemudian dibina) To motivate action

(kegiatan dimotivasikan)

Strategi komunikasi merupakan perpaduan perencanaan komunikasi

(communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication

management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi

ini harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus

dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatannya bisa berbeda-beda tergantung

pada suatu kondisi dan situasi (Effendy, 2003: h. 301).

Strategi komunikasi perlu disusun secara luwes, sehingga taktik

operasional komunikasi dapat segera disesuaikan dengan faktor-faktor yang

berpengaruh. Untuk mencapai tujuan komunikasi secara efektif, seorang strategis

komunikasi perlu memahami sifat-sifat komunikasi dan pesan, guna dapat

Page 46: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

18

18

menentukan jenis media yang akan diambil dan teknik komunikasi yang akan

ditetapkan (Onong 2004: h. 33).

2.5 Pengertian komunikasi

Komunikasi adalah salah satu syarat bagi berlangsungnya hubungan antar

manusia atau interaksi sosial di antara sesama manusia, karena pada dasarnya,

manusia adalah makhluk sosial yang harus selalu berkomunikasi dengan manusia

lain. Oleh karena itu, komunikasi merupakan hal yang biasa terjadi di dalam

kehidupan manusia. Seseorang melakukan komunikasi karena ingin mengadakan

hubungan dengan lingkungannya.

Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris yaitu

Communication dan dalam bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang

artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Menurut Lexicographer (dalam Arni

Muhammad, 2009: h.3) “salah satu ahli kamus bahasa, mengartikan komunikasi

yang menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai

kebersamaan”.

Menurut Brent D. Ruben (dalam Arni Muhammad, 2009: h. 3) komunikasi

adalah ”suatu proses melalui mana individu hubungan dalam kelompok, dalam

organisasi, dan dalam masyarakat menciptakan mengirim dan menggunakan

informasi untuk mengkoordinasi lingkungan dan orang lain. Ada beberapa

pendapat lain yang mendefinisikan komunikasi”.

Mulyana (dalam Renc Spitz, 2008: h. 17) berpendapat bahwa:

“komunikasi adalah jembatan antara bagian luar dan dalam kepribadian mulut

sebagai rongga utama adalah jembatan antara persepsi dalam dan persepsi luar

Page 47: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

19

19

adalah tempat transisi bagi perkembangan aktivitas transaksional, bagi

munculnya dari kepasifan ”.

Menurut Edward Depari dalam Effendy, 2009: h. 62) “komunikasi adalah

proses penyampaikan gagasan harapan dan pesan melalui lambang tertentu,

mengandung artidilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima

pesan. Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu

pernyataan oleh seseorang kepada orang lain”.

Dari definisi para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah

suatu proses interaksi atau penyampaian pesan yang dilakukan oleh satu individu

dengan individu yang lain dalam sebuah keluarga maupun dalam lingkungan,

dengan maksud bisa mengubah prilaku sesuai yang diharapkan oleh penyampai

pasan. Akan tetapi tidak mudah mengubah sikap, pendapat, dan prilaku seseorang

sesuai yang kita harapkan. Dalam hal ini diperlukan peran komunikator dalam

penyampaian pesan. Maka pesan yang diisampaikan benar–benar komunikatif

sehingga mampu mempengaruhi perubahan sikap, pendapat, dan prilaku orang

lain.

2.6 Komunikasi Politik

Kajian keilmuan sinergi antara komunikasi dan politik, atau yang biasa

disebut dengan komunikasi politik kian hari menjadi kajian yang menarik, sebagai

sebuah disiplin ilmu, komunikasi politik memang masih tergolong baru, namun

sesungguhnya penelaahan komunikasi dan politik, serta pemanfaatan komunikasi

untuk kepentingan politik telah berlangsung sangat lama (Dan Nimmo, 2000: h.6).

Kajian komunikasi politik menurut Nina W. Syam (2001:2) berada dalam

satu pohon komunikasi, komunikasi politik adalah salah satu cabang komunikasi

Page 48: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

20

20

organisasional berdasarkan pendekatan publik. Artinya komunikasi politik

berlangsung dalam konteks organisasi dan dalam situasi publik.

Seperti yang diketengahkan oleh Mueller (2003: h. 73) bahwa

“komunikasi politik didefinisikan sebagai hasil yang bersifat politik apa bila

menekankannya pada hasil”. Di sisi lain bagi mereka yang lebih menekankan

fungsi komunikasi politik dalam system politik, komunikasi politik didefinisikan

sebagai komunikasi yang terjadi dalam suatu sistem politik dan antara sistem

tersebut dengan lingkungannya. Selain itu beberapai ilmuwan juga melihat

komunikasi politik sebagai suatu pendekatan dalam pembangunan politik. Karena

itu komunikasi politik dianggap memiliki sesuatu yang istimewa, komunikasi

politik meletakkan basis untuk menganalisis masalah yang muncul dan

berkembang dalam keseluruhan proses dan perubahan politik suatu bangsa. Plano

dalam Mueller (2003: h. 24) melihat bahwa “komunikasi politik merupakan

proses penyebaran arti, makna, atau pesan yang bersangkutan dengan suatu sistem

politik”.

Secara formal obyek komunikasi politk adalah dampak atau hasil yang

bersifat politik, di samping sebagai salah satu fungsi yang menjadi syarat

berfungsinya sistem politik. Jika komunikasi politik dilihat sebagai jembatan

metodologis antara disiplin komunikasi dan politik, maka obyek formal

komunikasi politik juga adalah proses penciptaan kebersamaan dalam makna

tentang fakta dan peristiwa politik.

Adanya hubungan yang signifikan antara komunikasi dalam pencapaian

sasaransasaran politik juga diakui oleh Graber (2001: h.23) bahwa sebagian besar

aktivitas komunikasi politik adalah permainan kata-kata. Politisi berhasil meraih

Page 49: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

21

21

kekuasaan karena keberhasilannya berbicara secara persuasif kepada para pemilih

dan kepada para elit politik. Selain itu juga bergantung pada efektifitas

komunikasi dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari. Bahkan Greber juga

menambahkan bahwa ketika kita menjelaskan bahasa politik (bahasa yang

digunakan dalam konteks politik) dan apa yang membuat bahasa verbal maupun

non verbal menjadi politis, bukanlah karena bentuk atau kosa katanya, melainkan

karena substansi informasi yang disampaikan, setting dimana informasi

disebarkan maupun karena fungsi yang dijalankan. Menurut Harsono Suwardi

(2007: h. 12), komunikasi politik dapat dilihat daari arti sempit maupun arti luas.

Dalam arti sempit komunikasi politik adalah setiap bentuk penyampaian pesan

baik dalam lambang maupun lisan hingga tulisan, atau pun dalam bentuk isyarat

yang mempengaruhi kedudukan seseorang yang ada dalam suatu struktur

kekuasaan tertentu. Sedangkan dalam arti luas komunikasi politik adalah setiap

jenis penyampaian pesan khususnya yang bermuatan info politik dari suatu

sumber kepada sejumlah penerima pesan.

Dilihat dari definisi komunikasi politik di atas baik dalam arti luas maupun

sempit selalu ada proses pertukaran pesan yang dilakukan oleh komunikator

politik. Bahkan masih terdapat definisi lain yang dapat digolongkan sebagai pesan

komunikasi politik dalam arti sempit, yaitu “suatu komunikasi dapat dikatakan

memiliki bobot politik bila komunikasi yang dimaksud memiliki konsekuensi atau

akibat politik yang mengatur tingkah laku manusia di bawah pertentangan”

(Soewardi, 2005: h.6).

Sementara politik diambil dari kata politics, dalam bahasa Inggris , adalah

sinonim dari kata politik atau ilmu politik dalam bahasa Indonesia. Bahasa Yunani

Page 50: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

22

22

pun mengenal beberapa istilah yang terkait dengan kata politik, seperti politicos

(menyangkut warga negara), polites (seorang warga negara), polis (kota,negara),

dan politeia (kewargaan). (Asep Saeful Muhtadi, 2008: h. 28-29).

Menurut Maswasdi dalam Gun Gun Heryanto (2010: h. 5) komunikasi

politik sebagai kegiatan politik merupakan proses penyampaian pesan-pesan

bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada pihak lain. Kegiatan ini adalah

salah satu dari kegiatan sosial yang dijalankan seehari-hari oleh warga masyarakat

termasuk oleh elit politik.

2.7 Faktor-Faktor Proses Komunikasi

Zein (2008: h. 109) mengatakan Strategi komunikasi Politik adalah

rencana yang meliputi metode, teknik dan tata hubungan fungsional antara unsur-

unsur dan faktor-faktor dari proses komunikasi guna kegiatan operasional antara

unsur-unsur dan faktor-faktor dari proses komunikasi guna kegiatan operasional

untuk mencapai tujuan dan sasaran. Faktor-faktor dari proses komunikasi politik

adalah meliputi :

1. Komunikator Politik

Komunikator politik adalah Partisipan yang dapat menyampaikan atau

memberikan informasi tentang hal-hal yang mengandung makna atau bobot

politik .

2. Pesan Politik

Pesan politik adalah pernyataan yang disampaikan , baik secara tertulis

maupun tidak tertulis, baik secara verbal maupun non-verbal, tersembunyi

maupun terang-terangan, baik yang disadari maupun tidak disadari yang isinya

Page 51: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

23

23

mengandung bobok politik. Yaitu bagaimana agar setiap pesan politik yang

disampaikan dapat dimengerti oleh setiap anggota ataupun masyarakat.

3. Saluran atau Media politik

Saluran atau media Politik adalah alat atau sarana yang dipergunakan oleh

para komunikator politik dalam menyampaikan pesan politik nya. Dimana setiap

kegiatan ataupun pesan yang ingin disampaikan oleh partai politik ditampilkan

disetiap media politik.

4. Sasaran atau Target Politik

Sasaran atau target politik adalah anggota masyarakat yang diharapkan

dapat memberi dukungan dalam bentuk pemberian suara (vote) kepada partai atau

kandidat dalam Pemilihan Legislatif.

5. Pengaruh atau Efek Komunikasi Politik

Efek komunikasi politik yang diharapkan adalah terciptanya pemahaman

terhadap sistem pemerintahan dan partai-partai politik, dimana nuansanya akan

bermuara pada pemberian suara dalam pemilihan umum.

2.8 Teori Pencitraan

Pencitraan berasal dari kata citra (image) yang artinya sesuatu yang

tampak oleh indra, akan tetapi tidak memiliki eksistensi substansial. Atau

baragkali sangat dekat gandengannya dengan istilah petanda (signified) yang

berarti konsep abstrak atau makna yang dihasilkan oleh tanda.

Kotler (2000: h. 21), mendefinisikan citra sebagai “Seperangkat

keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek,

selanjutnya beliau mengatakan “Sikap dan tindakan seseorang terhadap suatu

objek sangat dikondisikan oleh citra objek tersebut”, ini memberi arti bahwa

Page 52: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

24

24

kepercayaan, ide serta impresi seseorang sangat besar pengaruhnya terhadap sikap

dan perilaku serta respon yang mungkin akan dilakukannya.

Pencitraan hadir dalam setiap fenomena sosial dan juga budaya. Mereka

berdiri dibawah bayang-bayang realitas semu yang menemukan bentuknya di

dalam banyak produk dan iklan, bahkan di semua hal yang dapat disalurkan oleh

media massa. Pencitraan dimaksudkan untuk kontrol masyarakat tahap awali.

Artinya dengan menanamkan suatu nilai atau ideologi tertentu masyarakat telah

dilumpuhkan (sadar atau tidak) oleh bahasa yang telah “tertutup”. Sebab bahasa

yang tertutup tidak mendemonsrasikan dan menjelaskan-ia mengkomunikasikan

keputusan,diktum dan perintah.

Kesimpulan yang dapat diambil dari telaah pustaka tentang pencitraan

dapat ditarik suatu benang merah bahwa definisi dari pencitraan adalah penilaian

yang diberikan masyarakat atau kepada organisasi atau individu, sehingga timbul

adanya suatu persepsi tentang kegiatan yang dilakukan organisasi selama ini.

2.9 Penanaman Citra Dalam Ranah Politik

Politik pencitraan dengan sendirinya mengatakan bahwa segala tanda

(visual maupun verbal) merupakan suatu sarana yang memungkinkan konsep yang

ditanamkan dan disisipkan itu menjadi dapat di tangkap oleh daya indra manusia.

Citra yang dilahirkan meskipun tidak memiliki eksistensi substansial,

kehadirannya mampu diwujudnyatakan oleh manusia yang menerimanya dalam

segala yang digunakan untuk pencitraan itu sendiri.

Dalam wacana administrasi yang totaliter, pencitraan memegang peranan

yang sanagat penting sebab lewatnya realitas itu mampu di manipulasi. Bahasa

pencitraan adalah suatu rekayasa besar-besaran dalam masyarakat yang

Page 53: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

25

25

terstruktur. Kenyataan ini mungkin sekali terjadi sebab bahasa merupakan wacana

dimana semua praktik sosial berlangsung, dan dampaknya bahwa bahasa dapat

dibentuk sebagai tempat untuk membentuk individu-individu dalam sistem sosial.

Jika demikian, bahasa bukan lagi semata-mata sebagai sarana komunikasi antar

individu melainkan suatu kekuatan yang membentuk masyarakat dalam sistem

yang telah dirumuskan oleh pengusasa. Pembentukan di sini berada dalam

lingkaran pembentukan mentalitas yang seragam dan dibuat searah.

Pencitraan hadir dalam setiap fenomena sosial dan juga budaya. Mereka

berdiri dibawah bayang-bayang realitas semu yang menemukan bentuknya di

dalam banyak produk dan iklan, bahkan di semua hal yang dapat disalurkan oleh

media massa. Pencitraan dimaksudkan untuk kontrol masyarakat tahap awali.

Artinya dengan menanamkan suatu nilai atau ideologi tertentu masyarakat telah

dilumpuhkan (sadar atau tidak) oleh bahasa yang telah “tertutup”. Sebab bahasa

yang tertutup tidak mendemonsrasikan dan menjelaskan-ia mengkomunikasikan

keputusan,diktum dan perintah. Tidak ada pilihan lain selain mengamini apa yang

telah dicitrakan dalam semua fenomena sehari-hari. Pada titik ini suatu kontrol

baru telah dimulai.

Agar makin menguatkan dan memaksimalkan fungsi manajemen Public

Relations maka perlu ada pencitraan positif yang kuat dalam diri seorang politisi,

sebabberdasarkan pendapat Onong Uchjana (2007: h. 27) yang mengatakan

bahwa seorang komunikator yang populer akan dapat lebih mudah memberikan

pengaruh ketika berkomunikasi. Dan pengaruh tersebut amat dibutuhkan dalam

menjalankan fungsi humasnya, seorang politisi harus dapat menjalankan

Page 54: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

26

26

komunikasi politik dengan baik, dan baik tidaknya komunikasi politik tersebut

amat dipengaruhi oleh opini publik (Dan Nimmo, 2000: h. 29).

Pendapat dari Nimmo itu makin diperkuat dengan keyakinan bahwa

seandainya propaganda tersebut dilakukan secara terus menerus berulang-ulang

maka jangankan citra dan pandangan positif dari komunikan (masyarakat) yang

didapat, sebuah kebohongan pun akan menjadi sebuah kebenaran. Sebab sugesti

yang disampaikan oleh komunikator seakan sudah dapat menjadi kontrol yang

dapat mengatur pikiran dan perilaku komunikan menjadi seperti yang diinginkan

oleh komunikator (Leonard W. Dobb, 2001: h. 94), agar propaganda yang

dilakukan oleh komunikator sukses mengontrol komunikan maka perlu

menggunakan strategi-strategi sebagai berikut:

1) Koersif, yaitu dengan memberikan rasa takut dalam diri komunikan.

2) Persuasif, metode ini menimbulkan efek sang komunikan akan melakukan

secara suka rela apa-apa yang diarahkan oleh komunikator, dan yang

terakhir.

3) Parvasif, metode iniadalah proses penyampaian pesan secara berulang-

ulang pada para komunikan.

Di mana ketiga strategi tersebut pada ujungnya akan menggiring

komunikan mengikuti kemauan komunikator. Selain menggunakan tekhnik

propaganda, seorang politisi dapat menggunakanmedia massa dan iklan politik

sebagai strategi pembentukan citranya (Linda Lee Kaid dalam Putra, 2007: h.29).

Politik pencitraan dengan sendirinya mengatakan bahwa segala tanda

(visual maupun verbal) merupakan suatu sarana yang memungkinkan konsep yang

ditanamkan dan disisipkan itu menjadi dapat ditangkap oleh daya indra manusia.

Page 55: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

27

27

Citraan yang dilahirkan meskipun tidak memiliki eksistensi substansial,

kehadirannya mampu diwujudnyatakan oleh manusia yang menerimanya dalam

segala yang digunakan untuk pencitraan itu sendiri.

2.10 Pemilihan Umum (Pemilu)

Pemilihan umum (Pemilu) adalah suatu proses dimana para pemilih

memilih para orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan tertentu. Jabatan-jabatan

disini beraneka ragam mulai dari Presiden, wakil rakyat diberbagai tingkat

pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas Pemilu juga

dapat berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas

walaupun ini untuk kata ”pemilihan” lebih sering digunakan. Sistem Pemilu yang

digunakan adalah luber dan jurdil (wikipedia.org).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pemilihan

Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, pemilihan umum selanjutnya disebut pemilu,

adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung,

umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

Tahun1945. Selanjutnya Rudini (2001: h. 3) mengemukakan bahwa pemilihan

umum adalah:

”Pemilihan umum merupakan sarana demokrasi untuk membuat

suatu sistem kekuasaan negara yang pada dasarnya lahir dari rakyat,

untuk rakyat, dan oleh rakyat, menurut sistem permusyawaratan dan

perwakilan. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa pemilihan

umum itu tiada lain sebagai alat atau sarana untuk mengembangkan

demokrasi.”

Page 56: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

28

28

Pemilihan umum merupakan kesempatan bagi warga negara untuk

memilih pejabat-pejabat pemerintah dan memutuskan apakah yang mereka

inginkan untuk dikerjakan oleh pemerintah. Dan dalam membuat keputusan itu

warga negara menentukan apakah yang sebenarnya mereka inginkan untuk

dimiliki (Sofiah, 2001: h. 12). Yang dimaksud Pemilihan Umum menurut Ali

(2005: 12) adalah:

”Pemilihan umum adalah jalan lurus untuk mewujudkan kedaulatan

rakyat yang sesungguhnya. Bagi Indonesia khususnya paska

amandemen UUD 1945, pelaksanaan pemilu bukan lagi sekadar

rutinitas politik dan aksesoris demokrasi. Namun seiring dengan era

reformasi, pemilu telah menjadi agenda nasional yang diharapkan

dapat menjadi solusi bagi krisis kenegaraan dan kebangsaan yang

nyaris mengancam keutuhan wilayah negara Kesatuan Republik

Indonesia”.

Pemilu adalah bagian penting dalam demokrasi. Pemilu jika diartikan

secara sederhana adalah cara individu warga negara melakukan aktivitas politik

ataupun kontrak politik dengan orang lain atau partai politik yang diberikan

mandat atau wewenang untuk melaksanakan sebagian kekuasaan rakyat/pemilih.

Pemilu bukanlah pemberian mandat kekuasaan secara total. Klaim partai politik

yang menyatakan bahwa partainya telah memiliki pemilih dengan jumlah total

tertentu dalam pemilu adalah tidak tepat.

Dengan demikian pemilihan umum merupakan suatu cara atau sarana

untuk menentukan orang-orang yang akan mewakili rakyat dalam menjalankan

roda pemerintahan. Proses Pemilu yang bebas, jujur dan adil dapat mewujudkan

tatanan suatu negara yang aman, adil dan sejahtera. Pemilu dapat juga diartikan

sebagai akad antara rakyat dan pemimpinnya, dimana rakyat mempercayakan

suaranya pada para pemimipin yang dipilihnya.

Page 57: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Moh. Nazir (2004: h. 54)

metode deskriptif adalah “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti

status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem pemikiran ataupun suatu

kelas peristiwa pada masa sekarang.

Dengan dasar tersebut, maka penelitian ini diharapkan mampu

memberikan gambaran mengenai Strategi Komunikasi Politik Tim Pemenangan

Calon Presiden Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

tahun 2014 (Studi Pencitraan Politik Prabowo Subianto di Kecamatan Beutong

Ateuh Banggalan Kabupaten Nagan Raya).

3.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.2.1 Sumber Data

Sumber data yang diambil dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer

Merupakan sumber data yang didapat di lapangan. Data primer dalam

penelitian ini dikumpulkan melalui penelitian langsung di lapangan yang

bersumber pada penelitian wawancara dan dokumentasi.

2. Data Sekunder

Merupakan data yang didapat dari studi kepustakaan, dokumen, koran,

internet yang berkaitan dengan kajian penelitian yang diteliti oleh penulis. Data

Page 58: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

30

30

sekunder dalam penelitian ini terdiri dari bahan-bahan yang diperoleh dari

literatur-literatur perpustakaan (Library reseach) koran internet untuk menunjang

penulisan dan penellitian.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Wawancara

Adalah teknik pengumpukan data dengan mengajukan pertanyaan

langsung melalui cara tanya jawab yang dilakukan dengan beberapa nara sumber

yang terpilih. Teknik ini digunakan dengan menggunakan alat yang dinamakan

interview guide (panduan wawancara). Beberapa hal yang belum tercakup dalam

pertanyaan dapat digali dengan teknik ini.

2. Dokumentasi

Yaitu teknik untuk mendapatkan data sekunder, melalui studi pustaka atau

literatur dilengkapi dengan data statistik, peta, foto, dan gambar-gambar yang

relevan dengan tujuan penelitian.

3.2.3 Informan Penelitian

Dalam penelitian ini pihak yang dijadikan informan adalah yang dianggap

mempunyai informasi (Key-informan) yang dibutuhkan di wilayah penelitian.

Teknik yang digunakan dalam menentukan informan adalah dengan menggunakan

“purposive sampling” atau sampling bertujuan, yaitu teknik sampling yang

digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan

tertentu di dalam pengambilan sampelnya (Sugiono, 2011: h.18).

Page 59: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

31

31

Untuk pengecekan tentang kebenaran hasil wawancara yang didapat dari

informan, maka yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah:

1. Tim Sukses Prabowo 8 Orang

2. Masyarakat 5 Orang

Penentuan informan berdasarkan maksud dan tujuan penulis, maka jumlah

responden adalah 13 orang. Tujuan yang diambil sebagai informan, karena dapat

memberikan informasi yang jelas serta dapat memberikan data-data yang dapat

menunjang penelitian penulis.

3.2.4 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dimulai dari tanggal 30 Juni 2014 sampai dengan tanggal

30 Agustus 2014, dengan perincian dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Waktu

Kegiatan Mei

2014

Juni

2014

Juli

2014

Agts

2014

Sept

2014

Okt

2014

Tahap persiapan : 1. Penjajakan ke Lokasi

2. Usulan penelitian.

3. Penyusunan pedoman

wawancara

Tahap pengumpulan data

Tahap pengolahan data

Tahap penulisan atau

penyusunan

Sidang

3.3 Instrumen Penelitian

Penelitian yang menggunakan metode kualitatif, adalah suatu metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alami, maka

peneliti adalah sebagai instrumen kunci (Moleong, 2002: h.4). Peneliti merupakan

Page 60: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

32

32

instrumen kunci utama, karena peneliti sendirilah yang menentukan keseluruhan

skenario penelitian serta langsung turun ke lapangan melakukan pengamatan dan

wawacara dengan informan.

Penggunaan peneliti sebagai instrumen penelitian untuk mendapatkan data

yang valid dan realible. Namun, untuk membantu kelancaran dalam

melaksanakannya, penelitian ini juga didukung oleh instrumen pembantu sebagai

paduan wawancara. Oleh karena itu sebelum turun ke lapangan, maka peneliti

akan membuat panduan wawancara untuk memudahkan pelaksanaan penelitian di

lapangan. Alat bantu yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu: dokumen,

laporan dan lain sebagainya.

3.4 Teknik Analisa Data

Di dalam penelitian ini, data yang telah dikumpulkan akan dianalisa secara

kualitatif yakni data yang diperoleh akan dianalisis dalam bentuk kata-kata lisan

maupun tulisan. Teknik ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang umum

dan menyeluruh dari obyek penelitian. Serta hasil-hasil penelitian baik dari hasil

studi lapangan maupun studi literatur untuk kemudian memperjelas gambaran

hasil penelitian.

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema

dan dapat dirumuskan hipotesis kerja (Moleong, 2002: h.103). Analisis data

menggunakan metode deskriptif kualitatif, di mana pembahasan penelitian serta

hasilnya diuraikan melalui kata-kata berdasarkan data empiris yang diperoleh.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kualitatif, maka

analisis data yang digunakan non statistik.

Page 61: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

33

33

Menurut (Miles, 2007: h.15-19) Analisis data dalam penelitian kualitatif

berlangsung secara interaktif, di mana pada setiap tahapan kegiatan tidak berjalan

sendiri-sendiri. Meskipun tahap penelitian dilakukan sesuai dengan kegiatan yang

direncanakan, akan tetapi kegiatan ini tetap harus dilakukan secara berulang

antara kegiatan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data serta verifikasi

atau penarikan suatu kesimpulan. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini,

digunakan langkah langkah atau alur yang terjadi bersamaan yaitu pengumpulan

data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau alur verifikasi

data.

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang

tertulis di lapangan (Miles dan Huberman, 2007: h.17). Reduksi data ini bertujuan

untuk menganalisis data yang lebih mengarahkan, membuang yang tidak perlu

dan mengorganisasikan data agar diperoleh kesimpulan yang dapat ditarik atau

verifikasi. Dalam penelitian ini, proses reduksi data dilakukan dengan

mengumpulkan data dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian

dipilih dan dikelompokkan berdasarkan kemiripan data.

2. Penyajian Data

Menurut Miles dan Huberman (2007: h.18) penyajian data adalah

pengumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam hal ini, data yang telah

dikategorikan tersebut kemudian diorganisasikan sebagai bahan penyajian data.

Data tersebut disajikan secara deskriptif yang didasarkan pada aspek yang teliti.

Page 62: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

34

34

3. Verifikasi Data dan Penarikan Kesimpulan

Verifikasi data adalah sebagian dari suatu kegiatan utuh, artinya makna -

makna yang muncul dari data telah disajikan dan diuji kebenarannya,

kekokohannya dan kecocokannya (Miles dan Huberman, 2007: h.19). Penarikan

kesimpulan berdasarkan pada pemahaman terhadap data yang disajikan dan dibuat

dalam pernyataan singkat dan mudah dipahami dengan mengacu pada pokok

permasalahan yang diteliti.

Menurut Miles dan Huberman (2007: h.36) ada tiga komponen analisis

yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Aktivitas ketiga

komponen dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data

sebagai suatu proses siklus. Peneliti hanya bergerak di antara tiga komponen

analisis tersebut sesudah pengumpulan data selesai pada setiap unitnya dengan

memanfaatkan waktu yang masih tersisa dalam penelitian ini. Untuk lebih

jelasnya proses analisis interaktif dapat digambarkan dalam skema sebagai

berikut:

Sumber : Miles dan Huberman (2007: h.36)

3.5 Pengujian Kredibilitas Data

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian

kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan

ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, dan

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Sajian Data

Penarikan

kesimpulan/verifikkasi

Page 63: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

35

35

member check. Pengujian kredibilitas data digunakan untuk mendapatkan data

yang lebih mendalam mengenai subyek penelitian (Sugiyono, 2011: h. 270).

Pengujian kredibilitas data penelitian akan dilakukan dengan perpanjangan

pengamatan, peningkatan ketekukan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan

teman sejawat, analisis kasus negatif dan memberchcek (Sugiyono, 2011: h. 270).

Agar lebih jelas pengujian kredibilitas data maka dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

Gambar: 3. 2 Uji kredibilitas data dalam penelitian Kualitatif

Adapun pengujian kredibilitas data adalah sebagai berikut:

1. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan perlu dilakukan karena berdasarkan pengamatan

yang telah dilakukan, dirasakan data yang diperoleh masih kurang memadai.

Menurut Moleong (2002: h.327) perpanjangan pengamatan berarti peneliti tinggal

di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai. Dalam

Uji Kredibilitas

data

Perpanjangan

Pengamatan

Peningkatan

Ketukunan

Triangulasi

Diskusi dengan

Teman Sejawat

Analisis Kasus

Negatif

Perpanjangan

Pengamatan

Page 64: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

36

36

pengumpulan data, pengamatan yang dilakukan tidak hanya dilakukan dalam

waktu yang singkat melainkan memerlukan perpanjangan pengamatan dengan

keikutsertaan pada lata penelitian. Perpanjangan pengamatan yang dilakukan

peneliti adalah dengan sering melakukan pengamatan di lokasi penelitian.

2. Peningkatan Ketekunan

Peningkatan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih

mendalam untuk memperoleh kepastian data. Meningkatkan ketekunan dilakukan

dengan membaca berbagai referensi baik buku maupun dokumen yang terkait

dengan temuan yang diteliti sehingga berguna untuk memeriksa data apakah benar

dan bisa dipercaya atau tidak.

3. Triangulasi

Analisa Triangulasi merupakan “suatu metode analisis untuk mengatasi

masalah akibat dari kajian mengandalkan satu teori saja, satu macam data atau

satu metode penelitian saja (Sugiyono, 2011: h.225)”. Triangulasi dapat diartikan

sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara. Menurut

Sugiyono (2011: h.273) terdapat minimal tiga macam triangulasi, yaitu:

a. Triangulasi sumber data

Pada triangulasi sumber data, data dicek kredibilitasnya dari berbagai

sumber data yang berbeda dengan teknik yang sama misalnya, mengecek sumber

data antara bawahan, atasan dan teman. Analisis triangulasi sumber data

ditunjukan pada gambar berikut:

Teman Pemimpin

Masyarakat

Page 65: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

37

37

Gambar 3.3. Triangulasi Sumber Data

b. Triangulasi teknik pengumpulan data

Pada triangulasi teknik pengumpulan data, data dicek kredibilitasnya

dengan menggunakan berbagai teknik yang berbeda dengan sumber data yang

sama. Truangulasi Teknik pengumpulan data dapat dilihat pada gambar di bawah

ini :

Gambar: 3.4. Triangulasi Teknik Pengumpulan data

c. Triangulasi waktu pengumpulan data

Pada triangulasi waktu pengumpulan data, data dicek kredibilitasnya

dengan waktu yang berbeda-beda namun dengan sumber data dan teknik yang

sama. Triangulasi menjadikan data yang diperoleh dalam penelitian menjadi lebih

konsisten, tuntas dan pasti serta meningkatkan kekuatan data (Sugiyono, 2011: h.

241). Triangulasi waktu pengumpulan data dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Gambar 3.5. Triangulasi Waktu Pengumpulan Data

4. Pemeriksaan Teman Sejawat

Observasi Wawancara

Dokumen

Sore Siang

Pagi

Page 66: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

38

38

Pemeriksaan teman sejawat dilakukan dengan mendiskusikan data hasil

temuan dengan rekan-rekan sesama mahasiswa maupun teman yang bukan

mahasiswa. Melalui diskusi ini diharapkan akan ada saran atau masukan yang

berguna untuk proses penelitian.

5. Analisis Kasus Negatif

Menurut Sugiyono (2011: h.275) melakukan analis kasus negatif berarti

peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang

telah ditemukan.

6. Member Check

Member check atau pengujian anggota dilakukan dengan cara

mendiskusikan hasil penelitian kepada sumber-sumber yang telah memberikan

data untuk mengecek kebenaran data dan interprestasinya.

Page 67: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang merupakan pemekaran dari

Kecamatan Beutong berdasarkan Qanun Kabupaten Nagan Raya Nomor 2 tahun

2011 diresmikan pada tanggal 11 April 2011, yang terdiri secara administrasi

terdiri dari 1 Kemukiman yang dipimpin Imum Mukim, dan4 Gampong definitif

yang dipimpin oleh Keuchik Gampong, masing-masing gampong sebagai mitra

kerja Pemerintah Kecamatan dalam melaksanakan tugas-tugas Pemerintahan,

Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat.

Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang yang beribu kota di Kuta Teungoh

memiliki luas wilayah sekitar 585,88 Km2. dengan Jarak Ibu Kota Kecamatan ke

Ibu Kota Kabupaten 74 Km. adapun batas Wilayah Kecamatan Beutong Ateuh

Banggalang :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Beutong (Puncak SinggahMata)

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Aceh Tengah

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Pante Cermin Kabupaten Aceh

Barat dan Pameu Kabupaten Aceh Tengah

4.1.1 Potensi Sumber daya Alam

Potensi sumber daya alam di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang

terdiri dari potensi sumber daya alam, potensi pariwisata, potensi sumber daya

Page 68: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

40

40

manusia, potensi budaya dan potensi agro. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel: 4.1

Potensi Sumber daya Alam Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang

No Potensi sumber daya alam 1. Hutan Lindung dan Hutan Rakyat

2. DAS Krueng Beutong

3. Perikanan Darat

1. Potensi pariwisata 1. Bangunan Tugu Cut Nyak Dhien

2. Masjid Tua (Perlunya Pemugaran)

2. Potensi sumber daya manusia

3. Potensi budaya

4. Potensi agro 1. Budidaya Cabe

2. Budidaya Pisang

3. Budidaya Kopi

4. Budidaya Coklat

5. Budidaya Sapi

Sumber : Profil Beutong Ateuh Banggalang Tahun 2014

4.1.2 Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang sebagai

berikut:

Tabel: 4.2

Jumlah Penduduk di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki 974

2 Perempuan 1128

Total 2102

Sumber : Profil Beutong Ateuh Tahun 2014

Page 69: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

41

41

Tabel: 4.3

Jumlah pendudukan menurut gampong di kecamatan Beutong Ateuh Banggalang

No Nama Gampong Jumlah

1 Babah Suak 551

2 Kuta Teungoh 349

3 Blang Meurandeh 361

4 Blang Puuk 428

5 Gampong Persiapan Pinto Angen 413

Total 2102

Berdasarkan data di atas, maka dapat dipahami bahwa jumlah penduduk

yang paling banyak adalah gampong Babah Suak dengan jumlah 551 jiwa.

Sedangkan paling sedikit adalah gampong Blang Meurandeh dengan jumlah 316

jiwa.

4.1. 3 Keadaan Sarana dan Prasarana

Tabel : 4.4

Fasilitas Sosial dan Ekonomi

No Jenis Fasilitas Penggunaan Fasilitas Jumlah (unit)

1 Fasilitas Ibadah Mesjid

Meunasah

Dayah

5 unit

5 unit

1 unit

2 Fasiltas Pendidikan

SMP

SD

TK dan PAUD

1 unit

2 unit

3 Fasilitas Kesehatan Puskesmas

Posyandu

Balai Pengobatan

1 Unit

1 Unit

2 Unit

4 Fasilitas olahraga Lapangan bola kaki

Lapangan voli

1 unit

3 unit

4 Fasilitas Pemerintahan Kantor Camat

Kantor Desa

1 unit

4 unit

Sumber : Profil Beutong Ateuh Tahun 2014

Page 70: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

42

42

4.1.4 Profil Lengkap Prabowo Subianto

H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951.

Ia adalah seorang pengusaha, politisi, dan mantan perwira TNI Angkatan Darat. Ia

menempuh pendidikan dan jenjang karier militer selama 28 tahun sebelum

berkecimpung dalam bisnis dan politik. Bersama Hatta Rajasa, ia maju sebagai

calon Presiden Indonesia ke-7 dalam pemilihan umum presiden Indonesia 2014.

Prabowo adalah putra begawan ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo.

Masa kecilnya banyak dihabiskan di luar negeri bersama orangtuanya. Minatnya

pada dunia militer dipengaruhi figur pamannya, Soebianto Djojohadikusumo yang

gugur dalam pertempuran Lengkong 1946.

Tahun 1974, Prabowo menyelesaikan pendidikan di Akademi Militer

dengan lulusan terbaik. Ia tercatat sebagai Komandan termuda saat mengikuti

operasi Tim Nanggala di Timor Timur. Karirnya melejit setelah menjabat Wakil

Detasemen Penanggulangan Teror Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada

1983. Merengkuh jabatan Komandan Kopassus pada 1995. Selang setahun, ia

dipromosikan sebagai Komandan Jenderal Kopasus, memimpin operasi

pembebasan sandera Mapenduma. Terakhir, ia bertugas sebagai Panglima Kostrad

dua bulan sampai kejatuhan Presiden Soeharto pada Mei 1998.

Setelah tidak aktif dalam dinas militer, Prabowo menghabiskan waktu di

Yordania dan beberapa negera Eropa. Ia menekuni dunia bisnis, mengikuti

adiknya Hashim Djojohadikusumo yang pengusaha minyak. Bisnis Prabowo

meliputi sedikitnya 27 perusahaan yang bergerak di sektor berbeda. Kembali ke

Tanah Air, ia berkecimpung dalam politik. Pada 2008, ia bersama rekannya

mengukuhkan pembentukan Partai Gerakan Indonesia Raya. Lewat jalur

Page 71: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

43

43

perhimpunan, Prabowo merangkul petani, pedagang pasar tradisional, dan

kegiatan pencak silat Indonesia. Selama dua periode, ia memimpin Himpunan

Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sejak 2004. Sumber (http:// wikipedia.org).

Agar lebih jelas, rician profil H.Prabowo Subianto, maka dapat dlihat di

bawah ini:

a. Indentitas

Nama : Prabowo Subianto

Lahir : Jakarta, 17 Oktober 1951

Agama : Islam

b. Pendidikan

1. SMA: American School In London, U.K. (1969)

2. Akabri Darat Magelang (1970-1974)

3. Sekolah Staf Dan Komando TNI-AD

Kursus/Pelatihan:

4. Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (1974)

5. Kursus Para Komando (1975)

6. Jump Master (1977)

7. Kursus Perwira Penyelidik (1977)

8. Free Fall (1981)

9. Counter Terorist Course Gsg-9 Germany (1981)

10. Special Forces Officer Course, Ft. Benning U.S.A. (1981)

11. Presiden Dan Ceo PT Jaladri Nusantara (Perusahaan Perikanan) Jakarta,

Indonesia

Page 72: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

44

44

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Strategi Komunikasi Politik Tim Pemenangan Calon Presiden

Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

tahun 2014 dalam Pencitraan Politik di Kecamatan Beutong Ateuh

Banggalang Kabupaten Nagan Raya

Untuk memenangkan Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden tahun 2014,

tim pemenangan telah melakukan berbagai strategi komunikasi politik. Terutama

berkenaan dengan pencitraan Prabowo Subianto di Kecamatan Beutong Ateuh

Banggalang Kabupaten Nagan Raya.

Strategi pencitraan merupakan suatu proses atau cara bertindak yang

dilakukan secara sadar, terencana dan sistematis untuk membentuk gambaran diri

atau lembaga dibenak khalayak dengan memberikan informasi secara langsung

maupun melalui media.

Strategi komunikasi politik pada dasarnya merupakan langkah-langkah

dalam melakukan komunikasi politik yang berkaitan dengan pembuatan,

penyebarluasan, penerimaan, dan dampak-dampak informasi berkontek politik,

baik melalui interaksi antar manusia maupun media seperti spanduk dan baliho.

Demikian halnya dengan Tim Pemenagan Prabowo Subianto. Untuk

mendapatkan perolehan suara mayoritas dalam Pemilu, Tim Pemenagan Prabowo

Subianto di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang telah melakukan strategi

komunikasi politik mulai dari tahapan perencanaan, pengorganisasian, dan aksi

nyata di lapangan untuk membangun komunikasi dengan masyarakat pemilih.

Untuk mendapakan simpati masyarakat di Aceh, Prabowo Subianto

bersama tim pemenangan tingkat nasional juga mengikat kontrak politik dengan

salah satu partai lokal di Aceh, yaitu Partai Aceh. Sebagaimana di ketahui, Partai

Page 73: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

45

45

Aceh atau PA merupakan partai yang di isi dan di pimpin oleh mantan kombatan

Gerakan Aceh Merdeka. Prabowo Subianto bersama timnya paham betul akan

peran yang dapat di mainkan oleh PA di Aceh. Di mana sebagian besar

masyarakat di Aceh masih mempercayakan perwakilan dari PA untuk menduduki

pemerintahan di Aceh. Baik Eksekutif maupun legislatif.

Bergabungnya Partai Aceh dalam Tim Pemenangan Prabowo Subianto,

ditandai dengan ditunjuknya Muzakir Manaf sebagai Ketua Tim Pemenangan

Aceh. Dalam hal ini, Muzakir Manaf selaku Ketua Umum Partai Aceh sekaligus

Wakil Gubernur Aceh diharapkan dapat menggerakkan massa untuk

memenangkan Prabowo Subianto. Jika dilihat dari strategi komunikasi politik,

langkah Prabowo Subianto merangkul mantan kombatan GAM yang dulunya

berseberangan pada saat konflik Aceh, tidak lain adalah untuk membangun citra

positif di mata masyarakat Aceh.

Selain menjalankan strategi-strategi yang telah dirumuskan secara nasional

(tim pemenangan pusat), dalam melakukan strategi komunikasi politik terhadap

pencitraan Probowo Subianto, Tim Pemenangan di Kecamatan Beutong Ateuh

Banggalang Kabupaten Nagan Raya, juga melakukan strategi-strategi komunikasi

politik sesuai kebutuhan di daerah pemenangan yang telah ditetapkan.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Muhammad Amin selaku

Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo tingkat kecamatan:

“Dalam menjalankan tugas sebagai tim pemenangan Prabowo, ada

beberapa strategi yang memang telah ditentukan secara nasional. Isi

pesan politik, bentuk pesan, penggunaan media massa, bentuk

sapanduk, umbul-umbul, poster maupun baliho, itu semua sudah

ditentukan. Selain itu juga termasuk lobi-lobi politik yang telah

dibangun oleh tim secara nasional. Seperti ikut bergabungnya

sebagian anggota Partai Aceh dalam tim. Untuk hal-hal yang tidak

ditetapkan secara nasional, kami atur sendiri sesuai kebutuhan.

Page 74: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

46

46

Misal, lokasi pemasangan spanduk dan alat peraga kampanye

lainnya. Termasuk juga teknik pendekatan dengan masyarakat,”

(Wawancara, Senin 21 Juli 2014).

Lebih lanjut Muhammad Amin yang juga Calon Legislatif dari Partai

Aceh mengungkapkan, strategi komunikasi politik terhadap pencitraan Prabowo

paling mendasar adalah ditetapkan Partai Aceh sebagai bagian dari tim

pemenangan melalui kontrak politik.

“Bergabungnya PA dalam tim pemenangan Prabowo diharapakan

dapat membantu perolehan suara maksimal di Aceh, terutama di

gampong-gampong. Secara strategi komunikasi politik, PA dianggap

memiliki basis massa yang besar. Apalagi pengaruh Muzakir Manaf

selaku mantan panglima GAM, Ketua Umum PA dan Wakil

Gubernur Aceh. Harapannya seluruh elemen PA, mulai tingkat

provinsi sampai gampong, bersama-sama memperjuangkan

kemenangan Prabowo.” (Wawancara, Senin 21 Juli 2014).

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Teungku Din Walanat, selaku

anggota tim sukses Prabowo Subianto sekaligus Panglima Sagoe Komite

Peralihan Aceh Beutong Ateuh Banggalang:

“Sebenarnya keberadaan beberapa anggota PA dalam tim

pemenangan Probowo lebih diarahkan pada aspek pencitraan

Prabowo itu sendiri. Sebagaimana diketahui, Prabowo adalah

mantan Panglima Kopassus dan pernah terlibat dalam konflik Aceh.

Bahasa sederhananya seperti ini, kalau mantan GAM saja sudah

akur dengan Prabowo, rakyat Aceh juga pasti akan memilih

Prabowo.” (Wawancara, Senin 21 Juli 2014)

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat dipahami bahwa dalam

menjalankan tugasnya, strategi komunikasi politik yang dilakukan tim

pemenangan Prabowo Subianto sebagian besar telah ditetapkan secara bersama

oleh tim pemenangan tingkat nasional. Mulai dari isi pesan komunikasi politik,

bentuk pesan, penggunaan media massa, sampai bentuk alat peraga kampanye.

Dalam menjalankan strategi komunikasi politik terhadap pencitraan Prabowo

Page 75: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

47

47

Subianto, tim pemenangan Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang Kabupaten

Nagan Raya turut dibantu oleh anggota Partai Aceh. Keberadaan Partai Aceh

dalam tim pemenangan Prabowo tidak hanya terjadi di Beutong Ateuh saja, tapi

juga berlaku di seluruh Aceh. Hal tersebut merupakan strategi komunikasi politik

yang dibangun bersama tim pemenangan di tingkat nasional.

Namun demikian, tim pemenangan Prabowo di Kecamatan Beutong Ateuh

Banggalang Kabupaten Nagan Raya, juga menyusun strategi tersendiri sesuai

dengan kebutuhan daerah pemenangan. Seperti penempatan alat-alat peraga

kampanye di lokasi-lokasi strategis, agar pesan-pesan komunikasi politik Prabowo

Subianto dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Selain itu, bentuk

pendekatan yang dilakukan dengan masyarakat juga berbeda-beda, disesuaikan

dengan kebutuhan di lapangan.

Ada beberapa pendekatan yang dilakukan tim pemenangan Prabowo di

Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang Kabupaten Nagan Raya, diantaranya

menyampaikan pesan-pesan ajakan (persuasif) kepada masyarakat, memperkuat

basis massa di tingkat gampong melalui forum-forum keagamaan dan

kepemudaan, serta ikut aktif membantu kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Armiadi Nur selaku Ketua Tim

Sukses Prabowo Subianto Gampong Beutong Ateuh Banggalang sebagai berikut:

“Kami selaku tim pemenangan di tingkat kecamatan telah berupaya

melakukan pendekatan dengan masyarakat. Bentuk pendekatan

yang kami lakukan adalah menyampaikan pesan-pesan bersifat

mengajak, baik dalam forum-forum resmi, maupun warung dan

rumah. Selain itu, kami juga berusaha untuk membantu setiap

kegiatan keagamaan, kepemudaan dan kemasyarakatan lainnya.

Setiap hal yang kami lakukan itu, selalu kami sertakan nama

Prabowo. Ya, tujuan kami bekerja memang untuk itu. Bagaimana

caranya sosok Bapak Prabowo itu dapat diterima oleh masyarakat

Page 76: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

48

48

dengan segala kelebihan dan kelemahannya,” (Wawancara, Senin

21 Juli 2014).

Sementara itu, Ahmad selaku Anggota Tim Sukses Prabowo mengatakan:

“Sasaran utama terhadap pendekatan yang kita lakukan adalah para

pemuda, termasuk juga tokoh perempuan, tokoh masyarakat seperti

mukim, keuchik bahkan teungku-teungku yang di wilayah

kecamatan Beutong Ateuh. Kami juga mengupayakan setiap tokoh

masyarakat di gampong masuk dalam tim pemenangan. Dengan

begitu, pemetaan kekuatan dapat dilakukan dengan baik.”

(Wawancara, Senin 21 Juli 2014).

Strategi yang dilakukan Tim Pemenangan Prabowo juga mendapat

perhatian tersendiri dari masyarakat sebagai target sasaran. Hal ini terlihat

dari petikan wawancara dengan Keuchik Gampong Babab Suak Camaun

Ali:

“Menurut saya, strategi komunikasi politik tim Prabowo dalam

melakukan pendekatan dengan masyarakat sudah baik. Dalam

artian, mereka mengajak masyarakat untuk mendukung Prabowo

dengan cara-cara yang sopan. Pada beberapa pertemuan yang saya

ikuti, maupun yang saya lihat di lapangan, tim Prabowo lebih

menekankan pada visi dan misi Prabowo.” (Wawancara, Selasa 22

Juli 2014).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat dipahami bahwa

langkah-langkah strategi komunikasi politik yang dilakukan Tim Pemenangan

Prabowo Subianto Beutong Ateuh Banggalang adalah dengan cara melakukan

pendekatan kepada masyarakat melalui ajakan-ajakan persuasif (membujuk).

Ajakan-ajakan tersebut tidak hanya dilakukan di forum-forum resmi, tapi juga di

warung-warung dan rumah-rumah masyarakat secara tatap muka. Setiap pesan

komunikasi politik yang disampaikan bertujuan untuk meningkatkan citra politik

Prabowo di mata masyarakat. Hal tersebut mendapat sambutan baik dari

masyarakat.

Page 77: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

49

49

Sasaran utama pendekatan yang dilakukan tim pemenangan Prabowo

adalah para tokoh pemuda, kalangan perempuan, tokoh masyarakat seperti

keuchik, mukim dan tokoh-tokoh keagamaan. Hal ini dimaksudkan untuk

memperkuat basis masa dan mempermudah pemetaan kekuatan di gampong-

gampong.

Untuk menarik simpati tokoh pemuda, tim pemenangan Prabowo di

Beutong Ateuh Banggalang memiliki strategi komunikasi politik tersendiri.

Seperti yang diungkapkan Abu Malek selaku anggota Tim sukses Prabowo

Subianto Kecamatan Beutong:

“Memang strategi komunikasi politik yang lakukan untuk kalangan

muda agak sedikit berbeda dengan kalangan tua. Tentu tanpa

mengesampingkan peran yang diberikan para tokoh di kalangan tua

itu sendiri. Untuk kalangan muda, kami lebih mengarahkan mereka

sebagai motor penggerak setiap strategi yang kami jalankan.

Alasannya, ya, karena anak-anak muda ini punya potensi yang tak

dimiliki oleh kalangan tua. Terutama dari segi kreatifitas dan

semangat kerja mereka di lapangan.” (Wawancara, Senin 21 Juli

2014).

Hal senada juga diungkapkan Armiadi Nur selaku Ketua Tim Pemenagan

Prabowo Subianto Wilayah Beutong Ateuh Banggalang:

”Kalangan pemuda merupakan target kami dari awal untuk

dipengaruhi. Kalangan pemuda lebih aktif. Maka dari itu, setiap

ada kegiatan yang dilakukan kelompok muda ini, kami usahakan

untuk selalu membantu. Sebatas kemampuan yang kami miliki.

Dengan begitu, mereka akan mudah diajak untuk membantu

menjalankan strategi-strategi komunikasi politik kami,”

(Wawancara, Senin 21 Juli 2014).

Ungkapan Tim Pemenangan Prabowo di atas didukung oleh pernyataan

Saifullah warga Gampong Blang Puuk dari kalangan muda yang ikut terlibat

dalam mengkampanyekan pesan-pesan komunikasi politik Prabowo:

Page 78: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

50

50

“Saya mendukung Prabowo karena saya menganggap bahwa dia

itu sosok yang tegas dan memiliki jiwa untuk memimpin

Indonesia. Pengalaman dia sebagai komandan militer tentunya

akan membuat marwah bangsa Indonesia akan dihargai oleh

dunia.” (Wawancara, Selasa 22 Juli 2014)

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat dipahami bahwa strategi

komunikasi politik yang dibangun oleh tim pemenangan Prabowo bagi kalangan

pemuda terhadap pencitraan politik Prabowo ada sedikit perbedaan dengan yang

dilakukan bagi kalangan tua. Tim pemenangan Prabowo menjadikan kalangan

pemuda sebagai sasaran utama penyampaian pesan-pesan komunikasi politik. Hal

ini dimaksudkan, agar kalangan pemuda mau ikut serta dalam mengkampanyekan

program-program Prabowo kepada masyarakat.

Pemilihan kalangan pemuda sebagai motor penggerak strategi komunikasi

politik terhadap pencitraan Prabowo, cukup beralasan. Pemuda dianggap lebih

kreatif dan memiliki semangat kerja yang berbeda dengan kalangan tua. Meski

begitu, tim pemenangan Prabowo juga tidak mengabaikan keberadaan dan peran

yang diberikan para tokoh dari kalangan tua.

Strategi komunikasi politik yang dibangun tim pemenangan terhadap

pencitraan Prabowo, tidak hanya sebatas pendekatan dengan masyarakat. Tim

pemenangan juga memanfaatkan berbagai media untuk menyampaikan pesan-

pesan komunikasi politik Prabowo. Adapun media-media yang digunakan adalah

media massa (cetak, elektronik dan internet) dan media nirmassa (spanduk, baliho,

selebaran, striker, baju dan lain-lain). Tujuannya untuk menggalang massa yang

lebih luas.

Page 79: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

51

51

Hal tersebut seperti yang diungkapkan Armiadi Nur selaku Ketua Tim

Pemenangan Prabowo Subianto:

“Untuk menyampaikan pesan-pesan politik Prabowo kami

menggunakan berbagai media yang ada. Mulai dari surat kabar,

televisi, radio, baliho, spanduk, striker, baju sampai media sosial.

Tapi yang kami gunakan di Beutong Ateuh Banggalang hanya

beberapa media saja. Seperti spanduk, baliho, striker, selebaran

dan baju. Sementara yang lainnya, itu sudah ditangani secara

nasional.” (Wawancara, Selasa 22 Juli 2014).

Hal senada juga diungkapkan oleh Hadi, selaku anggota tim sukses

pemenangan Prabowo:

“Untuk memudahkan proses penyampaian informasi kepada

masyarakat, di sini kami memanfaatkan spanduk dan baliho

sebagai media utama. Sementara untuk iklan di Koran, televisi dan

lainnya, itu sudah dikonsep di Jakarta. Hal ini penting untuk

menarik simpati masyarakat terhadap sosok Prabowo.”

(Wawancara, Selasa 22 Juli 2014).

Menurut Helmi selaku tim sukses wilayah Beuteong Ateuh Banggalan:

“Spanduk, baliho dan beberapa media lain yang kita gunakan

sangat membantu untuk menyampaikan visi, misi dan konsep

pembangunan yang ditawarkan Prabowo kepada masyarakat.

Tentunya dengan adanya media-media ini, masyarakat dengan

sendirinya akan memahami pesan komunikasi politik Prabowo.

Terutama masyarakat akan dengan mudah mengingat sosok

Prabowo. Selain itu, kami juga menggunakan HP untuk menyebar

luaskan informasi tentang Prabowo.” (Wawancara, Selasa 22 Juli

2014).

Sementara itu, Zainal Abidin warga Gampong Kuta Teungoh mengatakan:

“Media yang digunakan tim pemenangan Prabowo di Beutong

Ateuh Banggalang, khususnya di Babah Suak, menurut saya sudah

cukup memberikan informasi kepada masyarakat tentang Prabowo.

Kata-kata yang digunakan juga mudah dipahami, seperti yang

ditulis di spanduk dan baliho.”

Page 80: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

52

52

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat dipahami bahwa media

yang digunakan tim pemenangan Prabowo di Kecamatan Beutong Ateuh

Banggalang meliputi semua bentuk media massa. Mulai dari surat kabar, televisi,

radio sampai new media (internet). Selian itu, mereka juga menggunakan spanduk,

baliho, striker, baju dan pesan singkat melalui telepon genggam. Namun media

utama yang dimanfaatkan tim pemenagan Prabowo di Beutong Ateuh Banggalang

adalah spanduk dan baliho. Semua jenis media yang digunakan bertujuan untuk

pencitraan Prabowo, sehingga mudah diterima oleh masyarakat.

Penyampaian pesan komunikasi politik melalui media massa, dilakukan

secara nasional yang telah dirumuskan oleh tim pemenangan ditingkat pusat.

Pesan-pesan komunikasi politik Prabowo yang disampaikan lewat media massa

dikemas dalam bentuk iklan, yang ditanyangkan secara berkala, baik di media

nasional maupun lokal.

4.2.2 Hambatan Tim Pemenangan Calon Presiden Prabowo Subianto

dalam Pencitraan Politik Prabowo di Kecamatan Beutong Ateuh

Banggalan Kabupaten Nagan Raya

Meski Tim Pemenangan telah melakukan berbagai macam strategi

komunikasi politik terhadap pencitraan Calon Presiden Prabowo Subianto di

Beutong Ateuh Banggalang , namun tetap saja ada kendala yang dihadapi. Tim

pemenangan sadar betul bahwa sosok yang mereka perjuangkan merupakan figur

yang susah diterima oleh masyarakat. Hal ini berkaitan dengan masa lalu Prabowo

Subianto sebagai Komandan Kopassus dan pernah bertugas di Aceh.

Tak dapat dipungkiri bahwa, meski sudah sembilan tahun Aceh damai,

namun bayang-bayang kelam konflik masa lalu yang melibatkan militer masih

Page 81: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

53

53

membekas di benak sebagian masyarakat Aceh. Begitu juga halnya dengan

masyarakat di Beutong Aceh Banggalang, yang pernah merasakan kekejaman

militer.

Berbicara Beutong Ateuh, tentunya semua orang di Aceh akan teringat

kekejaman militer dalam tragedi pembantaian Teungku Bantaqiyah dan

pengikutnya. Dari beberapa referensi tentang sejarah konflik Aceh yang coba

peneliti telusuri, memang tidak disebutkan secara jelas keterlibatan Prabowo

dalam tragedi kemanusiaan tersebut. Namun hal ini tetap berpengaruh pada

pencitraan Prabowo Subianto yang memiliki latar belakang militer.

Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Hadi, selaku Tim pemenangan

Prabowo Subianto:

“Salah satu kendala dan hambatan yang kami hadapi di lapangan

terhadap pencitraan politik Prabowo adalah sosok Prabowo itu

sendiri. Masyarakat kita masih sulit menerima figur pemimpin dari

militer, apalagi pernah terlibat langsung dalam konflik Aceh.

Tentunya hal ini sangat berpengaruh pada strategi komunikasi

politik yang kami jalankan. (Wawancara, Selasa 22 Juli 2014).

Sementara itu, Rahmat selaku anggota tim sukses dari Gampong Babah

Suak mengatakan:

“Kesulitan utama kami, ketika mengajak masyarakat untuk

memberi dukungan kepada Prabowo, seperti adanya penolakan

secara tidak langsung. Hanya sebagian kecil saja yang betul-betul

komit untuk mendukung. Hal ini saya rasakan di Gampong Babah

Suak. Masyarakat di sana masih dibayang-bayangi konflik masa

lalu. Apalagi daerah Beutong Ateuh Banggalang ini dulunya

adalah daerah konflik. (Wawancara, Selasa 22 Juli 2014).

Hasil wawancara dengan Madinur, selaku anggota Tim sukses mengatakan

bahwa:

“Berbicara tentang hambatan, apalagi berkenaan dengan pencitraan,

saya rasa hanya persoalan masa lalu Prabowo saja. Masyarakat

belum bisa melupakan pengalaman pahit masa lalu. Terlebih kalau

Page 82: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

54

54

diingat kasus pembantaian Teungku Bantaqiyah dan ada anggota

keluarga masyarakat yang menjadi korban kekerasan militer. Hal ini

menyulitkan tim untuk melakukan pendekatan. Ada masyarakat yang

terang-terangan menolak, ada juga secara halus.” (Wawancara,

Selasa 22 Juli 2014).

Zuliadi Anggota Tim Sukses Prabowo Subianto Kecamatan Beutong,

mengatakan:

“Bagi saya sendiri, ya sulit juga mendekati masyarakat yang ada di

pelosok maupun di gampong-gampong. Apalagi masyarakat yang

dekat dengan pesantren Teungku Bataqiah, yang mengenal

bagaimana sikap TNI pada masa itu. Apalagi sosok Prabowo

Subianto adalah mantan dari militer. Oleh sebab itu ketika kami

ingin mempengaruhi masyarakat sulit.” (Wawancara, Rabu 23 Juli

2014).

Hal senada juga diungkapkan Malahayati warga Gampong Blang

Meurandeh:

“Diajak untuk mendukung Prabowo ada, tapi saya tidak mau. Alasan

sederhana saja, saya masih trauma sama militer.” (Wawancara,

Selasa 22 Juli 2014).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat dipahami bahwa tim

pemenangan Prabowo Subianto di Kecamatan Beutong Ateuh mendapat hambatan

dalam melakukan pencitraan terhadap Probowo Subianto. Kendala utamanya

adalah figur Prabowo yang memiliki latar belakang militer dan terkait dengan

konflik Aceh, sehingga sulit diterima oleh masyarakat. Hal ini menyulitkan tim

pemenangan dalam menjalankan strategi komunikasi politik terhadap pencitraan

Prabowo di Beutong Ateuh Banggalang. Bahkan ada masyarakat yang secara

terang-terangan menolak ajakan untuk mendukung Prabowo.

Page 83: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

55

55

Pada masa konflik Aceh, Beutong Ateuh Banggalang termasuk dalam

daerah hitam yang dijadikan target operasi militer. Bahkan di sana, pernah terjadi

pembantaian terhadap seorang ulama, Teungku Bantaqiyah. Ia bersama para

pengikutnya, ditembak secara brutal oleh pasukan militer. Sampai saat ini,

kejadian itu masih membekas dalam pikiran masyarakat.

Hambatan lain yang dihadapi tim pemenangan Prabowo adalah lebih

populernya pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusung kubu

lawan, yaitu Joko Widodo atau lebih dikenal Jokowi dan Jusuf Kalla atau JK.

Tingkat kepopuleran pasangan ini telah mempengaruhi pola pikir masyarakat,

termasuk di Beutong Ateuh Banggalang. Jokowi dianggap lebih merakyat dan

tidak ada kaitan dengan masa kelam konflik Aceh. Sementara Jusuf Kalla

dianggap sebagai orang paling berjasa terhadap perdamaian Aceh.

“Tentunya popularitas calon yang diusung tim lawan juga menjadi

kendala tersendiri yang harus kami pikirkan. Dimana Jokowi sudah

terlanjur mengena di hati masyarakat. Ia dianggap sebagai sosok

pemimpin yang lahir dari rakyat dan tidak ada kaitan dengan

konflik Aceh. Keberadaan JK sebagai pasangan Jokowi pastinya

memberi nilai tambah dalam masyarakat, terutama masyarakat

Aceh, termasuk di Beutong Ateuh Banggalang ini,” ungkap Helmi

anggota Tim Sukses Prabowo Subianto. (Wawancara, Rabu 23 Juli

2014).

Armiadi Nur Ketua Tim Pemenagan Prabowo Subianto Wilayah Beutong

Ateuh Banggalang juga mengungkapkan hal yang sama:

“Masyarakat di sini kebanyakan lebih condong untuk memilih

Jokowi. Hal ini saya dapatkan dari laporan tim di lapangan.

Tentunya ini menjadi kendala juga bagi kita. Tapi kami terus

berusaha melakukan yang terbaik, kalau pun harus kalah, jangan

sampai kalah mutlak.”

Page 84: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

56

56

Penolakan masyarakat terhadap sosok Prabowo di Beutong Ateuh

Banggalang dan lebih memilih Jokowi terlihat jelas dari ungkapan Ramli

warga gampong Pinto Angen:

“Saya pribadi lebih senang dengan sosok Jokowi. Orangnya selalu

tampil apa adanya dan merakyat. Dari berita-berita yang saya baca

maupun saya lihat di TV, Jokowi sangat sering datang ke kampung-

kampung untuk mendengar suara masyarakat. Ada memang tim

Prabowo yang ajak untuk bergabung, tapi saya katakana saja, saya

dukung Jokowi,” (Wawancara, Selasa 22 Juli 2014).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat dipahami bahwa

hambatan lain yang dihadapi tim pemenangan Prabowo di Kecamatan Beutong

Ateuh Banggalang adalah tingginya tingkat populeritas pasangan Calon Prisiden

dan Wakil Presiden Jokowi-JK yang diusung tim lain. Hal ini berpengaruh pada

strategi komunikasi politik yang dilakukan tim pemenangan Prabowo terhadap

pencitraan politik Prabowo.

Dalam pandangan masyarakat, Jokowi dianggap sebagai sosok pemimpin

yang merakyat dan tidak terkait dalam konflik Aceh. Sementara JK, sudah lebih

akrab dengan masyarakat Aceh, termasuk di Beutong Ateuh Banggalang. JK

adalah tokoh yang berjasa terhadap perdamaian Aceh sewaktu menjabat Wakil

Presiden RI . Keadaan ini memaksa tim pemenangan Probowo untuk bekerja lebih

keras, agar pencitraan politik Prabowo melalui strategi komunikasi politik yang

telah ditetapkan dapat tercapai.

Tidak dapat dipungkiri bahwa, kepopuleran Jokowi sudah merambah ke

seluruh daerah di Indonesia, tidak terkecuali Aceh. Ditambah lagi kehadiran sosok

JK yang memiliki hubungan tersendiri dengan Aceh. Dengan segenap

kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki, tim pemenangan Prabowo tetap

Page 85: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

57

57

berusaha mengimbangi kepopuleran Jokowi dan Jusuf Kalla melalui strategi

komunikasi politik yang dijalankan.

Berdasarkan hasil perhitungan suara yang dikeluarkan Komisi Independen

Pemilihan Kabupaten Nagan Raya, jumlah suara yang diperoleh Prabowo

Subianto di Beutong Ateuh Banggalang berada jauh di bawah perolehan suara

Jokowi. Prabowo Subianto hanya memperoleh 308 suara, sementara Joko Widodo

553 suara dari total 1,454 pemilih.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Strategi Komunikasi Politik Tim Pemenangan Calon Presiden

Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

tahun 2014 dalam Pencitraan Politik Prabowo di Kecamatan Beutong

Ateuh Banggalang Kabupaten Nagan Raya

Menurut Anwar Arifin (2003: h.11), bahwa komunikasi politik bertujuan

membentuk dan membina pendapat umum (fenomena komunikasi politik yang

sudah lama dikaji oleh politikus) serta mendorong partisipasi politik yang

dimaksudkan agar individu-individu berperan serta dalam kegiatan politik. Dalam

hal ini sangat penting yaitu khalayak memberikan suaranya kepada politikus dan

partai politik dalam pemilihan umum maupun pemilihan Presiden. Pembentukan

pendapat umum dalam komunikasi politik sangat ditentukan oleh peranan media

massa yang merupakan dimensi penting dalam kehidupan politik.

Arifin berpandangan, untuk membangun strategi komunikasi politik

setidaknya harus memiliki tiga unsur penting, yaitu:

Page 86: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

58

58

1. Adanya seorang tokoh atau komunikator politik yang berkiprah di dalam

lembaga atau partai politik yang dapat berkomunikasi dan mempengaruhi

publik (masyarakat) untuk mendukung partai politiknya serta citra diri dari

lembaga atau partai politik ternama yang dipercaya akan memainkan

peran-peran penengah dalam menerjemahkan aktivitas yang berlangsung

dalam lingkungan politik ke dalam makna bagi publik (masyarakat)

sebagai komunikan pemilih dalam pencapaian tujuan politiknya.

2. Menciptakan kebersamaan antara komunikator politik yang mewakili

partainya dengan publik (masyarakat)/khalayak dengan cara

memahaminya, menyusun pesan persuasif, menetapkan metode serta

memilih dan memilah media.

3. Membangun kosensus di dalam dan di luar partai dalam melakukan

kompromi ketika adanya suatu masalah untuk kesepakatan- kesepakatan

dan bersedia membuka diri untuk kemajuan partai sebagai bagian dari

berkomunikasi politik.

Strategi komunkasi politik yang dilakukan Tim Pemenangan Prabowo di

Beutong Ateuh Banggalang terhadap pencitraan politik Prabowo melalui :

1. Perencanaan, yaitu dengan membangun ketokohan atau komunikator

politik dengan menampilkan pengalaman, kredibilitas atau keahlian

Prabowo sebagai calon presiden. Dalam mempengaruhi publik

(masyarakat), memantapkan lembaga atau partai politik yang dapat

dipercaya (trust wortiness) melalui visi dan misinya.

2. Pada pelaksanaannya Tim Pemenangan Prabowo di Beutong Ateuh

Banggalang menciptakan kebersamaan dengan menghadiri acara-acara

Page 87: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

59

59

pertemuan seperti pengajian, acara pertemuan organisasi kepemudaan dan

keagamaan sebagai bentuk pendekatan.

3. Evaluasi sebagai konsensus bersama untuk mengetahui sejauh mana

keberhasilan strategi komunikasi politik yang telah dilakukan dalam

mendapatkan hasil positif.

Menurut Maswadi Rauf yang dikutip oleh Gun Gun Heryanto (2010: h.5)

komunikasi politik sebagai kegiatan politik merupakan proses penyampaian

pesan-pesan bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada pihak lain. Kegiatan

ini adalah salah satu dari kegiatan sosial yang dijalankan seehari-hari oleh warga

masyarakat termasuk oleh elit politik.

Strategi komunikasi politik yang dilakukan oleh Tim Pemenangan

Prabowo Subianto Kecamatan Beutong Banggalang bertujuan untuk

mempertahankan citra Prabowo. Berdasarkan hasil penelitian, langkah-langkah

strategi komunikasi politik dalam menghadapi Pemilu Presiden dan Wakil

Presiden merupakan perencanaan cermat yang disusun dan dilaksanakan oleh tim

pemenangan Prabowo Subianto di Wilayah Beutong Ateuh Banggalang demi

memperoleh kemengan.

Keberadaan tim pemenangan Prabowo di Beutong Ateuh Banggalang

merupakan bagian dari serangkaian strategi komunikasi politik yang dijalankan

Prabowo Subianto untuk memenangkan Pemilihan Presiden tahun 2014. Tim

pemenangan ini memiliki tugas untuk menyampaikan pesan-pesan komunikasi

politik Prabowo kepada masyarakat, sehingga pencitraan Prabowo semakin tinggi.

Dalam menjalankan tugasnya, Tim Pemenangan Prabowo di Beutong

Ateuh Banggalang juga menerapkan strategi tersendiri sesuai kebutuhan di

Page 88: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

60

60

lapangan. Adapun strategi komunikasi politik yang dilakukan tim pemenangan

Prabowo di Beutong Ateuh Banggalang adalah merumuskan kekuatan dengan

membentuk tim pemenangan di gampong-gampong, melakukan pendekatan

dengan masyarakat dan mengkampanyekan pesan-pesan politik Prabowo melalui

berbagai saluran (media). Media yang digunakan tim pemenangan Prabowo di

Beutong Ateuh Banggalang hanya terfokus pada media massa, seperti spanduk,

baliho, baju, selebaran dan pesan telpon seluler. Sementara pesan-pesan politik

Prabowo yang dilakukan melalui media massa, seperti Koran, majalah, radio,

televisi dan juga media sosial, dilakukan secara nasional.

4.3.2 Hambatan Tim Pemenangan Calon Presiden Prabowo Subianto

dalam Pencitraan Politik Prabowo di Kecamatan Beutong Ateuh

Banggalang Kabupaten Nagan Raya

Menurut Effendy (2009: h. 34) Prasangka (prejudice) merupakan salah

satu rintangan berat bagi kegiatan komunikasi. Alasannya, orang yang mempunyai

prasangka sudah terlebih dahulu akan menempatkan penilaian negatif misalnya

kecurigaan terhadap komunikator yang sedang menyampaikan pesan.

Berdasarkan pendapat di atas, maka bila dikaitkan dengan penelitian ini

faktor penghambat komunikasi tim pemenangan Prabowo Subianto adalah

andanya prasangka terhadap apa yang akan disampaikan oleh tim pemenangan

tentang sosok Prabowo. Prasangka-prasangka negatif yang muncul dalam

masyarakat merupakan hambatan utama tim pemenangan dalam menyampaikan

pesan-pesan komunikasi politik Prabowo Subianto. Adapun prasangka negatif

tersebut adalah pengalaman masyarakat pada konflik Aceh di masa lalu yang

melibatkan militer.

Page 89: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

61

61

Kejadian masa lalu telah dijadikan tolak ukur bagi sebagian masyarakat

untuk menilai sosok pemimpin di Indonesia. Terlebih masyarakat Beutong Ateuh

Banggalang yang pada saat konflik melanda Aceh sudah sangat akrab dengan

kekejaman militer. Hal ini tentunya member pengaruh bagi tim pemenangan

Prabowo dalam melalukan strategi komunikasi politik untuk meningkatkan

pencitraan Prabowo di mata masyarakat. Sebagaimana diketahui, Prabowo

Subianto merupakan mantan Panglima Kopassus yang pernah ditugaskan pada

saat konflik Aceh.

Salah satu kekejaman militer yang masih menyisakan trauma di dalam

masyarakat Beutong Ateuh Banggalang adalah tragedi pembantaian Teungku

Bantaqiah. Sebagian besar masyarakat masih belum dapat menerima kehadiran

militer, apalagi untuk dijadikan pemimpin. Meski sumber referensi tentang

konflik Aceh tidak ada yang secara tegas menyebut keterlibatan Prabowo, namun

masyarakat sudah terlanjur memberikan persepsi negatif terhadap sosok Prabowo

yang berlatang belakang militer.

Kurang diterimanya Prabowo Subianto oleh masyarakat Beutong Ateuh

Banggalang, kemudian mampu dimanfaatkan dengan baik oleh tim pemenangan

dari pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi Dodo dan Jusuf Kalla.

Hal ini tentunya memaksa tim pemenangan Prabowo untuk bekerja ekstra keras

demi mencapai target suara.

Tim pemenangan Prabowo di Beutong Ateuh Banggalang sadar betul

bahwa tingkat populeritas Prabowo masih jauh di bawah Jokowi maupun Jusuf

Kalla. Meski masyarakat secara tidak langsung telah mengenal Prabowo melalui

Page 90: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

62

62

strategi-strategi komunikasi politik yang dilakukan, namun masyarakat cendrung

lebih menyukai lawan politik Prabowo.

4.3.3 Analisis Strategi Komunikasi Politik Tim Pemenangan Prabowo

Dengan Teori Jarum Hipodermik

Dalam perspektif mekanistis komunikasi politik berlangsung dalam sebuah

proses seperti “ban berjalan” secara mekanis, dengan unsur-unsur yang jelas

seperti sumber (komunikator), pesan (komunikan), saluran (media), penerima

(masyarakat) dan umpan balik (efek). Komunikator berusaha menyampaikan

pesan politiknya yaitu program-program yang diajukan kepada masyarakat

menggunakan media massa baik secara verbal maupun nonverbal yang berefek

positif, ragu-ragu atau bahkan penolakan.

Menurut teori ini, masyarakat tidak berdaya ketika menerima pesan dari

komunikator, sehingga komunikator (tim pemenangan Prabowo) dapat dengan

mudah mempengaruhi opini masyarakat melalui situasi dan kondisi yang

dibangun oleh media. Menurut teori jarum hipodermik (hypodermic needle

theory) ini, media berperan sangat besar terhadap efek yang yang akan tercipta di

masyarakat. Oleh karena itu, tim pemenangan Prabowo menyampaikan pesan

komunikasi politik melalui berbagai media, termasuk media massa dan media

sosial yang telah dirumuskan secara nasional.

Tim pemenangan Prabowo di Beutong Ateuh Banggalang menggunakan

media nirmassa seperti, spanduk, baliho, poster, selebaran, baju dan telepon

genggam untuk menyampaikan pesan-pesan komunikasi politik Prabowo

Subianto kepada masyarakat. Meski proses penyampaian pesan komunikasi

politik yang dilakukan tim pemenangan Prabowo telah dilakukan dengan baik,

Page 91: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

63

63

namun umpan balik yang diterima tidak sepenuhnya positif. Sebab ada juga

masyarakat di Beutong Ateuh Banggalang yang menolak untuk memilih Prabowo

sebagai presiden, meski mereka dapat memahami dengan baik setiap pesan yang

disampaikan.

Page 92: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis memberikan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi komunikasi politik dalam menghadapi Pemilu Presiden dan Wakil

tahun 2014 merupakan perencanaan yang cermat yang disusun dan

dilaksanakan oleh tim Pemenangan Prabowo Subianto yang memiliki

tujuan mencapai kemenangan dan peningkatan pencitraan kandidat. Dalam

menyusun strategi komunikasi politik, Tim pemenangan Prabowo

Subianto memiliki beberapa langkah-langkah strategi komunikasi politik.

Pertama, melakukan pendekatan dengan kalangan tua yaitu tokoh

masyarakat seperti keuchik, mukim dan aparat gampong. Kedua, menarik

simpati dari golongan muda, seperti organisasi mahasiswa dan organisasi

kepemudaan yang ada di tiap gampong. Ketiga, penggunaan media massa

baik cetak maupun elektronik yang dirumuskan secara nasional dan media

nirmassa yang difokuskan di Beutong Ateuh Banggalang, seperti spanduk

dan baliho, baju, selebaran dan pesan singkat melalui telpon seluler.

2. Terdapat hambatan dari tim pemenangan Prabowo Subianto dalam

melakukan strategi komunikasi politik dengan masyarakat Beutong Ateuh

Banggalang diantaranya ialah sering terdapat kesulitan-kesulitan dalam

mempengaruhi masyarakat untuk memilih Prabowo Subianto. Kesulitan

tersebut dengan alasan masyarakat memiliki persepsi atau pandangan

Page 93: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

65

65

negatif terhadap Prabowo Subianto yang pernah terlibat konflik Aceh

beberapa tahun yang lalu, meski Prabowo tidak terlibat di Beutong Ateuh

Banggalang.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan alternatif

pemecahan masalah dengan memberikan beberapa saran diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Hendaknya pengurus Tim pemenangan Prabowo Subianto mencoba untuk

melakukan strategi-strategi komunikasi politik yang lebih sesuai dengan

dinamika politik di Aceh khususnya di Kecamatan Beutong Ateuh

Banggalang, Karena sosok Prabowo Subianto sangat sulit bila untuk

meningkatkan citra positifnya.

2. Bagi pihak-pihak yang terlibat dalam Tim Sukses Prabowo Subianto yang

ingin mencapai kesuksesan dalam mencapai tujuan dan pandangan dalam

bingkai politik, maka harus dapat merangkul orang-orang yang tepat.

Orang-orang yang benar-benar memiliki pengalaman dalam menganalisa

kekuatan lawan dan mencari peluang serta ahli dalam memainkan isu.

Page 94: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

DAFTAR PUSTAKA

Ali. 2005. Kilas Balik Pemilihan Presiden 2004, (evaluasi Pelaksanaan, Hasil

dan Masa depan Demokrasi Pasca Pilpres 2004). Pustaka Pelejar.

Yogyakarta.

Effendy, Onong Uchjana, 2009. Teori Komunikasi, edisi kelima. Jakarta.

Kencana.

Dani Fadillah. 2010. Strategi Komunikasi Politik Evo Morales (Optimalisasi

Fungsi Public Relations Guna Meningkatkan Citra Diri Dalam Bingkai

Pemilihan Presiden Bolivia)”. Skripsi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Humaniora Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga.

Yogyakarta.

Firmanzah. 2008. Marketing Politik – Antara Pemahaman dan Realitas. Yayasan

Obor Indonesia. Jakarta.

Graber. 2001. Komunikasi Politik Suatu Pengantar. Ghalian: Jakarta.

Hartley John. 2003. Komunikasi Politik dan Transformasi Ilmu Politik. Gramedia,

Jakarta.

Kriswanto, 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Kriyantono, Rachmat. 2007. Riset komunikasi, cetakan kedua Jakarta prenada

Media Group.

Lely Arrianie. 2010. Transformasi Besar: Asal-Usul Politik dan Ekonomi Zaman

Sekarang. Pustaka Pelajar. Yogyakarta:

Leonard. W. Komunikasi Politik dan Transformasi Ilmu Politik , Gramedia,

Jakarta.

Linda Lee. 2007. Komunikasi Politik dan Sistem Politik Indonesia. Gramedia:

Jakarta.

Mulyana, Deddy, 2008. Ilmu Komunikasi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Munandar, A.S. 2003. Mengenal dan Memahami Masalah Remaja: Remaja dan

Permasalahannya. PT. Pustaka Antara. Jakarta.

Muhammad, Arni, 2009. Komunikasi organisasi. Cetakan kesebelas. Jakarta bumi

aksara.

Page 95: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

Mueller. 2003. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Penerbit Erlangga.

Jakarta.

Nimmo, Dan. Komunikasi Politik. Bandung: Rosda, 1982.

Nina W.Syam, 2001. Peradaban Komunikasi Politik: Potret Manusia indonesia,

PT.Remaja Rosda Karya, Bandung.

Rakhmad, Jalalludin, 2008. Spikologi Komunikasi. Bandung. PT Remaja

Rosdakarya.

Rahmat, J. 2005. Metode Penelitian Komunikasi. Remaja Rodakarya, Bandung.

Ruslan, Rosadi. 2004. Metode penelitian Public relation dan komunikasi, Jakarta.

Rajawali pers.

Suwardi, Harsono, dkk. 2007. Politik Demokrasi dan Manajemen Komunkasi.

Galang Press: Yogyakarta.

Sofiah. 2001. “Pengantar Perbandingan Sistem Politik”, Gadjah Mada

University, Yogyakarta. 191

Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R & D, CV

Alfabeta, Bandung.

Soehartono, Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. PT. Remaja Rosdakarya :

Bandung.

Prihatmoko, Joko J. Mendemokratiskan Pemilu Dari Sistem Sampai Elemen

Teknis. 2008. Pustaka Pelajar. Jogjakarta.

Yustian 2008. Strategi Kampanye Politik Calon Incumbent dan Pendatang baru

dalam pemilihan kepala daerah (Studi Kasus: Tim Kampanye Pasangan

Danny Setiawan-Iwan Sulanjanadan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf di

Kota Bogor, Jawa Barat). Skripsi program Studi Komunikasi dan

Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian Institut Pertanian, Bogor.

Venus, Antar. 2004, Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis dalam

Mengefektifkan Kampanye Komunikasi, Simbiosa Rekatama Media,

Bandung.

Page 96: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

PENGARUH PE NGGUNAAN P UP UK NP K DAN

PEMBERIAN LIMBAH PASAR IKAN TERHADAP

P E R T U M B U H A N D A N P R O D U K S I

KACANG TANAH (Arachis hypogaea L )

SKRIPSI

A J R I A M A N

06C10407142

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2014

Page 97: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

P E N G A R U H P E N G G U N A A N P U P U K N P K D A N

PEMBERIAN LIMBAH PASAR IKAN TERHADAP

P E R T U M B U H A N D A N P R O D U K S I

KACANG TANAH (Arachis hypogaea L )

SKRIPSI

A J R I A M A N

06C10407142

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UM AR

MEULABOH, ACEH BARAT

2014

Page 98: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Pupuk NPK dan Pemberian

Limbah Pasar Ikan Terhadap Pertumbuhan dan

Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L )

Nama : AJRIAMAN

N I M : 06C10407142

Program Studi : Agroteknologi

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Ir. Said Mahjali, MM Hasbi, SP

NIDN 0110116502 NIDN 0129116401

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Prodi Agroteknologi

Diswandi Nurba, STP,.M.Si Jasmi, SP,.M.Sc

NIDN 0128048202 NIDN 0127088002

Tanggal Lulus : 22 Februari 2014

Page 99: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi/ Tugas Akhir dan Judul :

Pengaruh Penggunaan Pupuk NPK dan Pemberian Limbah Pasar Ikan

Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah ( Arachis hypogaea L )

Yang disusun Oleh

Nama : AJRIAMAN

NPM : 06C10407142

Fakultas : Pertanian

Program Studi : Agroteknologi

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 22 Februari 2014 dan

dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

1. Ir. Said Mahjali, MM ................................................

Pembimbing I/ Ketua Tim Penguji

2. Hasbi, SP ................................................

Pembimbing II

3. Mita Setyowati, SP,.M.Sc ...............................................

Penguji Utama

4. Jasmi, SP,.M.Sc ................................................

Penguji Anggota

Meulaboh, 22 Februari 2014

Ketua Prodi Agroteknologi

Jasmi, SP., M.Sc

NIDN 0127088002

Page 100: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) merupakan tanaman Palawija, yakni

tanaman Palawija berumur pendek. Tanaman ini tergolong tanaman cepat

menghasilkan, cara pemeliharaannya pun mudah untuk dilakukan. Buah tanaman

ini merupakan makanan yang sehat karena mengandung protein nabati dan lemak

yang dibutuhkan manusia. Biji kacang tanah mengandung zat-zat yang berguna

dan berisikan senyawa-senyawa tertentu yang sangat dibutuhkan organ-organ

tubuh manusia untuk kelangsungan hidup terutama kandungan protein,

karbohidrat dan lemak. Kacang tanah juga banyak mengandung protein dan zat

kapur oleh karena itu bahan tersebut baik sekali untuk makanan ternak. Gizi

kacang tanah dapat diolah dan diproses menjadi minyak goreng (AAK, 2004).

Dari segi produktivitasnya Indonesia masih dinilai sangat rendah yaitu

hanya sekitar 1,0 ton/ha. Tingkat produktivitas hasil yang dicapai ini baru

separuh dari potensi hasil real apabila dibandingkan dengan USA, Cina, Argentina

yang sudah mencapai lebih dari 2,7 ton/ha. Perbedaan tingkat produktifitas ini

sebenarnya bukan semata-mata disebabkan oleh perbedaan teknologi produksi

yang sudah ditetapkan petani, tetapi juga karena adanya pengaruh faktor-faktor

lain meliputi cara usaha taninya, pelaksanaan budidaya serta jenis hama

penyakitnya. Selama periode 1989-1994 kebutuhan kacang tanah dalam negeri

menunjukkan angka kenaikan yang cukup besar, yaitu dari 634.000 ton menjadi

803.300 ton atau meningkat sebesar 4,4 persen pertahun (Adisarwanto, 2000).

Page 101: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

2

Produksi kacang tanah berfluktuasi dan cenderung menurun dimana pada

tahun 1997 sebesar 787.815 ton biji kering maka pada tahun 1998 menjadi

710.517 ton biji kering atau menurun sebesar 3,7 % (Suprapto, 2003).

Permintaan kacang tanah setiap tahun meningkat oleh karena itu impor

kacang tanah cukup besar maka terbuka lebar kesempatan untuk meningkatkan

produksi. Peluang peningkatan produksi kacang tanah perlu ada upaya efisiensi

produksi untuk memenuhi kebutuhan, menekan impor dan meningkatkan ekspor

(Adisarwanto, 2000). Pupuk organik dan pupuk anorganik merupakan salah satu

faktor keberhasilan produksi tanaman.

Keperluan tanaman akan pupuk sama halnya dengan keperluan manusia

akan makanan. Menurut Setiawan (2006), tanaman memerlukan pupuk alami

(kandang) dan pupuk buatan. Pemberian pupuk saat budidaya merupakan salah

satu kunci keberhasilan membudidayakan kacang tanah walaupun begitu bukan

berarti kita boleh memanjakan tanaman itu dengan pemberian pupuk yang

berlebihan sebab dengan demikian justru hasilnya semakin sedikit dan semakin

berkurang.

Ketersediaan hara di dalam tanah sifatnya terbatas sehingga terjadi

kompetisi antar tanaman dalam aksetisi hara apabila ketersediaan hara dalam

tanah kurang, maka penggunaan pupuk merupakan suatu kebutuhan bagi tanaman

dalam hal mencukupi kebutuhan nutrisi dan menjaga keseimbangan hara yang

tersedia selama siklus pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk NPK adalah salah

satu usaha dalam memenuhi kebutuhan hara bagi tanaman jagung (Leiwakabessy

et al., 1998).

Page 102: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

3

Menurut Tim Peneliti Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB (2001)

setelah dianalisa di pusat penelitian kelapa sawit (PPKS) Bogor ternyata limbah

pasar ikan mengandung unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman untuk

pertumbuhan produksinya. Disamping itu jika dilihat dari komposisinya limbah

pasar ikan merupakan suatu bahan yang dapat dijadikan pupuk organik sebagai

bahan untuk memperbaiki sifat tanah sehingga dapat bermanfaat untuk

meningkatkan kesuburan tanah. Pupuk NPK yang mengandung unsur fosfor

(P2O5) dengan kadar persennya sekitar 46-48 persen. Pupuk ini mampu

mengaktifkan pembentukan polong dan pengisian polong yang masih kosong

serta mempercepat pemasakan buah (AAK, 2004).

Penggunaan pupuk NPK dengan pemberian limbah pasar ikan terhadap

tanaman kacang tanah untuk memperoleh pertumbuhan dan hasil yang optimal

belum bisa diketahui secara pasti oleh karena itu perlu dilakukan penelitian ini.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk NPK

dan pemberian limbah pasar ikan terhadap pertumbuhan dan produksi kacang

tanah serta interaksi antara kedua faktor tersebut.

1.3. Hipotesis

1. Penggunaan pupuk NPK dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi

kacang tanah.

2. Pemberian limbah pasar ikan dapat meningkatkan pertumbuhan dan

produksi kacang tanah.

3. Terdapat interaksi antara pemberian pupuk NPK dan pemberian limbah

pasar ikan terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah.

Page 103: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Kacang Tanah

Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L.) merupakan tanaman yang

berasal dari benua Amerika, khususnya dari daerah Brazilia (Amerika Selatan).

Awalnya kacang tanah dibawa dan disebarkan ke benua Eropa kemudian

menyebar ke benua Asia sampai ke Indonesia (Purwono dan Purnamawati, 2007).

Klasifikasin tanaman kacang tanah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rosales

Famili : Papilionaceae

Genus : Arachis

Spesies : Arachis hypogaea, L.

2.2. Morfologi Kacang Tanah

2.2.1. Akar (Radix)

Perakaran tanaman kacang tanah terdiri atas akar tunggang (radix

primaria) dan akar cabang (radix lateralis). Pertumbuhan akar menyebar ke

semua arah sedalam kurang lebih 30 cm dari permukaan tanah. Akar berfungsi

sebagai organ penghisap unsur hara dan air untuk pertumbuhan tanaman namun

fungsi tersebut dapat terganggu bila tanah bereaksi jelek, kadar airnya kurang,

kandungan senyawa Al dan Mn tinggi, serta derajat keasaman (Ph) tanah tinggi.

Page 104: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

5

Varietas-varietas kacang tanah tipe menjalar pada masing-masing cabang

yang buku-bukunya menyentuh tanah akan tumbuh juga akar liar (adventitious

root) dengan demikian daerah penyerapan zat hara akan luas lagi karena itu

dengan sistem perakaran kacang tanah bisa bertahan hidup pada kondisi tanah

tidak cukup unsur hara (AAK, 2004).

2.2.2. Batang (Caulis)

Batang tanaman kacang tanah berukuran pendek, berbuku-buku dengan

tipe pertumbuhan tegak atau mendatar. Mulanya batang tumbuh tunggal, namun

lambat laun cabang banyak seolah-olah merumpun. Panjang batang berkisar

antara 30 - 50 cm atau lebih tergantung jenis atau varietas kacang tanah dan

kesuburan tanah. Buku-buku (ruas-ruas) batang yang terletak di dalam tanah

merupakan tempat melekat akar, bunga dan buah. Ruas-ruas batang yang berada

di atas permukaan tanah merupakan tempat tumbuh tangkai daun (Rukmana,

2000).

2.2.3. Daun (Folium)

Tanaman kacang tanah mempunyai daun majemuk dan berpasangan

bersirip genap. Setiap tangkai terdiri dari empat helai anak daun. Daun muda

berwarna hijau kekuning-kuningan setelah tua menjadi hijau tua. Daun-daun tua

akan menguning dan berguguran mulai dari bawah ke atas bersamaan dengan

stadium polong tua. Helaian daun bersifat nitritopic, yakni mampu menyerap

cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Permukaan daunnya memiliki bulu yang

berfungsi sebagai penahan atau penyimpan debu (Rukmana, 2000).

Page 105: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

6

2.2.4. Bunga (Flos)

Bunga kacang tanah berbentuk kupu-kupu, berwarna kuning, dan

bertangkai panjang yang tumbuh dari ketiak daun. Setiap bunga mempunyai

tangkai panjang yang berwarna putih akan tetapi tangkai yang berwarna putih itu

bukan tangkai bunga yang sebenarnya, melainkan tabung kelopak. Bagian

mahkota bunganya berwarna kuning dari semua bunga yang tumbuh hanya

70–75 % yang membentuk bakal polong (Ginofora). Bunga mekar selama

sekitar 24 jam kemudian layu dan gugur. Ujung tangkai bunga akan berubah

bentuk menjadi bakal polong, tumbuh membengkok ke bawah, memanjang, dan

masuk ke dalam tanah sedalam lebih kurang 30 cm (Rukmana, 2000).

2.2.5. Buah (Frutus)

Buah kacang tanah terbentuk polong dan dibentuk di dalam tanah. Polong

kacang tanah berkulit keras, dan berwarna putih kecoklat-coklatan. Tiap polong

berisi satu sampai tiga biji atau lebih. Ukuran polong bervariasi, tergantung jenis

atau varietasnya dan tingkat kesuburan tanah. Polong berukuran besar biasanya

mencapai panjang 6 cm dengan diameter 1,5 cm (Rukmana, 2000).

2.2.6. Biji (Semen)

Biji kacang tanah berbentuk agak bulat sampai lonjong, terbungkus kulit

biji tipis berwarna putih, merah atau ungu. Perbedaan - perbedaan itu tergantung

pada varietas-varietasnya. Misalnya warna biji kacang tanah dari varietas Gajah,

Banteng dan Macan adalah merah kesumba atau agak putih sedangkan biji kacang

tanah dari varietas Kijang berwarna merah tua. Umumnya biji kacang tanah

kurang mengandung unsur-unsur vitamin namun mengandung sekitar 27 %

protein dan 45 % lemak.

Page 106: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

7

Menurut Rukmana (2000), ukuran biji kacang tanah bervariasi mulai dari

kecil sampai besar. Biji kecil beratnya antara 250 – 400 g per 1.000 butir

sedangkan biji besar lebih kurang 500 g per 1.000 butir.

2.3. Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Tanah

2.3.1. Hama

Hama-hama penting yang sering menyerang tanaman adalah sebagai

berikut :

1. Kutu Daun

Kutu daun (Aphis cracivera) berukuran antara 1-2 mm, tubuhnya

berwarna kuning, hijau gelap sampai hitam. Kutu daun bersifat pemakan segala

jenis tanaman (perplot) dan berkembang biak tanpa melalui pembuahan sel telur

(partenogenesis).

Serangan kutu daun dapat menyebabkan gangguan fotosintesis dan gejala

abnormalitas pada bagian tanaman yang terserang. Pucuk tanaman kadang-

kadang menjadi salah bentuk, menggulung dan mengeriting.

2. Ulat Tanah

Ciri khas ulat tanah (Agrotis sp) adalah hidup di dalam tanah. Ulat

berwarna coklat tua sampai kehitam-hitaman dengan garis coklat pada kedua

sisi bagian punggungnya.

Menurut Rukmana (2000), gejala khas serangan ulat tanah adalah pangkal

batang tanaman terpotong pada batas permukaan tanah atau pucuk tanaman yang

baru muncul terkulai, pengendalian ulat tanah dilakukan dengan mencari ulat pada

siang hari.

Page 107: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

8

2.3.2. Penyakit

Penyakit utama yang sering merugikan kacang tanah adalah sebagai

berikut :

1. Bercak Daun

Penyebab penyakit bercak daun adalah cendawan (jamur) ataun

cercospora sp. Gejala serangan ditandai dengan terjadinya bercak-bercak

berwarna coklat pada permukaan atas daun, sedangkan di bawah permukaan daun

bewarna hitam.

2.4. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Tanah

2.4.1. Ketinggian

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang tanah meliputi

ketinggian tempat, suhu, curah hujan dan sinar matahari. Di Indonesia tanaman

kacang tanah cocok ditanam di dataran rendah yang berketinggian di bawah 500

meter di atas permukaan laut (dpl).

Tanaman kacang tanah toleran terhadap lingkungan tumbuh di dataran

menengah sampai dataran tinggi pada daerah berketinggian diantara 800 meter –

1000 meter dpl. Namun makin tinggi daerah penanaman dari permukaan laut

produksi kacang tanah cenderung turun (rendah). Demikian pula pada areal

pertanaman yang ternaungi (teduh) tanaman menjadi kurus dan tinggi, kurang

produksi berbunga, sehingga hasilnya rendah (Rukmana, 2000).

2.4.2. Keadaan iklim

Iklim yang dibutuhkan tanaman kacang tanah adalah bersuhu tinggi antara

28o

C – 32o

C. Suhu tanah kurang dari 18o

C kecepatan berkecambah akan lambat.

Suhu tanah di atas 40oC justru akan mematikan benih yang baru ditanam. Suhu

Page 108: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

9

tanah yang maksimum untuk tanaman kacang tanah adalah 30o

C – 34o

C. Suhu

udara sangat berpengaruh pada proses pembungaan (Adisarwanto, 2000).

Curah hujan yang cocok untuk kacang tanah yaitu 800 – 1.300 mm per

tahun. Keragaman dalam jumlah dan distribusi curah hujan sangat berpengaruh

atau dapat menjadi kendala terhadap pertumbuhan dan pencapaian hasil kacang

tanah. Curah hujan yang cukup dan tidak terlalu lembab atau basah pada saat

tanam sangat dibutuhkan agar tanaman dapat berkecambah dengan baik. Curah

hujan yang banyak pada awal tumbuh akan menekan pertumbuhan dan dapat

menurunkan hasil. Demikian pula curah hujan agak banyak pada periode

pemasakan polong maka polong akan pecah dan biji akan berkecambah karena

penundaan saat panen, oleh karena itu, kelembaban tanah yang cukup pada

periode awal tumbuh, saat berbunga, serta saat pembentukan dan pengisian

polong sangat penting untuk memperoleh hasil polong yang tinggi (Adisarwanto.

2000).

2.4.3. Tanah

Persyaratan mengenai tanah yang cocok bagi tumbuhnya tanaman kacang

tanah tidaklah istimewa. Syarat yang penting adalah bahwa keadaan tanah tidak

terlalu kurus dan padat. Kondisi tanah yang mutlak diperlukan adalah tanah yang

gembur.

Tanah yang gembur ini tidak hanya baik bagi tumbuhnya kacang tanah

tetapi juga menguntungkan bagi petani pada masa panen. Kondisi tanah yang

gembur ini, para petani mudah melakukan pencabutan tanaman kacang pada saat

pemungutan hasil tanpa resiko bahwa banyak buah tertinggal dalam tanah.

Tanah-tanah yang terlalu asam atau terlalu alkalis tidak baik untuk tanaman

Page 109: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

10

kacang tanah. Tanaman kacang tanah menghendaki keadaan PH 6 - 6,5

(AAK, 2009).

Kacang tanah dapat dibudidayakan di lahan sawah berpengairan, sawah

tadah hujan, lahan kering tadah hujan dan lahan bukaan baru. Hal yang penting

diperhatikan dalam pemilihan atau penentuan lahan untuk tanaman kacang tanah

adalah tanah cukup subur, gembur, bertekstur ringan, tanah berdrainase baik,

reaksi tanah berkisar antara PH 6-6,5 (Rukmana, 2000).

Tanaman kacang tanah dapat tumbuh pada daerah tropik, subtropik, serta

daerah temperate pada 40o

LU - 40oLS. Persyaratan mengenai tanah yang cocok

bagi tumbuhnya kacang tanah tidaklah terlalu khusus. Syarat yang terpenting

adalah bahwa keadaan tanah tidak telalu kurus dan padat. Kondisi tanah yang

mutlak diperlukan adalah tanah yang gembur karena memberikan kemudahan bagi

tanaman kacang tanah terutama dalam hal perkecambahan biji, kuncup buah, dan

pembentukan polong yang baik (AAK, 2004).

Menurut Maesen dan Somaatmadja (2002), kacang tanah menghendaki

keadaan iklim yang panas tetapi sedikit lembab yaitu rata-rata 65 – 75 % dan

curah hujan tidak terlalu tinggi yaitu sekitar 800 - 1300 mm/tahun. Waktu

berbunga tanaman kacang tanah menghendaki keadaan yang cukup lembab dan

cukup udara sehingga kuncup buah dapat menembus tanah dengan baik dan

pembentukan polong dapat berjalan secara leluasa, sedangkan pada saat buah

kacang tanah menjelang tua tanah harus diupayakan menjadi kering.

Apabila tanah terlalu basah sebagian buah kacang tanah akan tumbuh di

lahan penanaman bahkan sebagian buah kacang akan membusuk dan kualitasnya

bisa menjadi kurang baik. Daerah yang paling cocok untuk tanaman kacang tanah

Page 110: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

11

adalah daerah dataran dengan ketinggian 0 - 500 dpl. Disamping itu, tanaman

kacang tanah menghendaki sinar matahari yang cukup. Suhu optimum untuk

pertumbuhan kacang tanah adalah 30o

C dan pertumbuhan akan terhambat pada

suhu 15o

C.

2.5 . Fase Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah

Penandaan fase tumbuh kacang tanah didasarkan pada pertumbuhan

jumlah buku pada batang utama dan perkembangan bunga hingga menjadi polong

masak, serta buku-buku pada batang utama yang telah berkembang penuh. Fase

vegetatif berlangsung sejak biji berkecambah hingga kanopi atau tajuk tanaman

mencapai maksimum.

Penandaan fase reproduktif ditandai dengan adanya bunga, buah dan biji.

Pembungaan pada kacang tanah dimulai 27 sampai 32 Hari Setelah Tanam (HST)

yang ditandai dengan munculnya bunga pertama. Jumlah bunga yang dihasilkan

setiap harinya akan meningkat sampai maksimum dan menurun mendekati nol

selama periode pengisian polong. Ginofor atau tangkai kepala putik muncul pada

4 atau 5 hari setelah bunga mekar kemudian akan memanjang, serta menuju dan

menembus tanah untuk memulai pembentukan polong. Pembentukan polong

dimulai ketika ujung ginofor mulai membengkak yaitu 40 sampai 45HST

(Trustinah, 2003).

2.6. Pupuk NPK

Unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan normalnya disebut

sebagai unsur hara esensial. Unsur hara esensial diperlukan untuk pertumbuhan

tanaman dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Tanaman akan

Page 111: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

12

memperlihatkan gejala gangguan pertumbuhan apabila mengalami kekurangan

unsur hara esensial (Lingga dan Marsono, 2009).

Menurut Sutedjo (2004), pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah

karena berisi dari lebih satu unsur untuk menggantikan unsur yang habis terisap

tanaman.

Pupuk NPK adalah pupuk majemuk yang mengandung tiga unsur

sekaligus yang tidak lain dari gabungan tunggal N, P, dan K. Pupuk NPK yang

dipakai sebaiknya diketahui kadar haranya. Misalnya, NPK (15-15-15) maka

akan diperoleh pupuk majemuk NPK berkadar N 15 %, P 15 % dan K 15 % jenis

pupuk NPK pun banyak dijual di pasaran dengan beragam kadar unsur yang

dikandungnya (Lingga, 2009).

Sutejo (2004) ,menyatakan bahwa nitrogen adalah bagian yang penting

dari klorofil. Pembentukan protein dan berbagai jenis enzim, dengan demikian

nitrogen akan meningkatkan luas permukaan daun.

Lily (2004) menyatakan bahwa fosfor penting dalam pembentukan bunga

dan biji serta mempengaruhi besarnya polong, sehingga tanaman yang menyerap

fosfor dalam jumlah yang cukup akan meningkatkan pertumbuhan hasil tanaman

dan bila terjadi kekurangan, fosfor maka daun-daun akan rontok sebelum

waktunya sehingga akan mengakibatkan berkurangnya pertumbuhan hasil

tanaman. Setyadi (2007) menyatakan posfor dapat merangsang pertumbuhan

akar, dengan dukungan akar yang baik pertumbuhan tanaman akan lebih baik dan

lancar.

Menurut Roger dan Franklin (2001) kalium berperan dalam proses

membuka dan menutupnya stomata dan berperan dalam pengangkutan fotosintesis

Page 112: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

13

dari daun sehingga dapat secara langsung. Menurut Lingga (2009) yang

menyatakan bahwa, secara garis besar kalium memberi efek keseimbangan pada

nitrogen dan fosfor dengan adanya suatu keseimbangan unsur hara dalam tanah

maka meningkatkan pertumbuhan tanaman yang ditandai tingginya bibit tanaman.

2.7 Limbah Pasar Ikan

Komponen tubuh ikan yang terdiri dari daging, kulit, sirip, enzim, hormon,

darah, sel-sel hati, ginjal dan jeroan yang hampir seluruhnya mengandung protein.

Elemen-elemen yang terkandung dalam protein terdiri dari berbagai unsur dengan

komposisi kimia adalah C (50-53 %), H (6-7 %), O (19-24 %), N (13-19 %) dan S

(0-4 %). Disamping itu unsur P, Fe, Cu, I, Mn, Zn (Stansby, 1963 ; Kleimenov,

1983).

Berdasarkan hasil analisis sifat kimia limbah Pasar Ikan sumber Tim

Peneliti Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB (2001), menunjukkan bahwa

kandungan unsur N 7,75 %. Kandungan fosfor (P) 0,64 % tergolong sedang

sampai rendah sehingga akan mempengaruhi proses fotosintesis, tetapi bila

diberikan pada tanah alluvial yang diketahui mempunyai fosfor tanah tinggi maka

diduga akan dapat mengatasi masalah proses fotosintesis tersebut.

Tabel 1. Komponen Organik dan Anorganik Limbah Ikan

Komponen

Organik

Basah

(%)

Komponen

Anorganik (PPm)

Air

Protein

Lemak

Serat

Pati

Abu

89,2

5,91

0,51

1,87

0,7

0,89

Ca

Mg

Fe

Cu

Pb

Zn

3111,68

198,22

121,87

0,35

0,35

0,21

Sumber : Tim Peneliti Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB (2001).

Page 113: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

14

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di desa Drien Rampak Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Pada ketinggian 10 m dpl mulai 01 Februari

sampai 25 Mei 2012.

3.2. Bahan dan Alat

3.2.1. Bahan

Bahan yang digunakan yaitu benih kacang tanah varietas lokal, limbah

pasar ikan yang berasal dari Pasar Ikan Bina Usaha Meulaboh, Kecamatan Johan

Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, pupuk NPK 15-15-15, fungisida Dithane M-45,

Decis 25 EC dan pupuk kandang.

3.2.2. Alat

Alat-alat yang digunakan adalah cangkul, parang babat, gembor, meteran,

cat seng, tali plastik, paku, triplek, timbangan, timba dan alat tulis lainnya.

3.3. Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok

(RAK) pola faktorial 3 x 3 dengan tiga ulangan. Faktor yang diteliti meliputi

pemberian pupuk NPK dan limbah pasar ikan.

Faktor pemberian pupuk NPK (N) yang terdiri dari 3 taraf:

N1 : 10 g/plot

N2 : 20 g/plot

N3 : 30 g/plot

Page 114: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

15

Faktor pemberian limbah pasar ikan (A) dalam bentuk cair terdiri dari 3 taraf :

A1 : 12,5 ml/plot

A2 : 25 ml/plot

A3 : 50 ml/plot

Dengan demikian terdapat 9 kombinasi perlakuan dengan 27 unit satuan

percobaan. Susunan kombinasi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Susunan Kombinasi Perlakuan Penggunaan Pupuk NPK Dengan

Pemberian Limbah Pasar Ikan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi

Tanaman Kacang Tanah.

Model matematis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Yijk = µ + βi + Aj + Nk +(AN)jk+ εijkr

Keterangan :

Yijk = Nilai pengamatan untuk faktor pemberian pupuk NPK taraf ke-i,

faktor pemberian limbah ikan taraf ke-j dan ulangan ke-k.

µ = Nilai tengah umum.

βi = Pengaruh ulangan ke-i (i = 1, 2, dan 3).

Aj = Pengaruh pemberian pupuk NPK pada taraf ke-j.

Nk = Pengaruh pemberian limbah pasar ikan pada taraf ke-k.

No. Kombinasi

Perlakuan

Pupuk NPK

(g/plot)

Limbah Pasar Ikan

(ml/plot)

1. N1A1 10 12,5

2. N1A2 10 25

3. N1A3 10 50

4. N2A1 20 12,5

5. N2A2 20 25

6. N2A3 20 50

7. N3A1 30 12,5

8. N3A2 30 25

9. N3A3 30 50

Page 115: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

16

(AN)jk = Interaksi pemberian pupuk NPK dan pemberian limbah pasar ikan

pada taraf pemberian pupuk NPK ke-j, taraf pemberian limbah

pasar ikan ke-k.

εijkr = Galat percobaan ulangan ke-i, faktor pemberian pupuk NPK taraf

ke-j, faktor pemberian limbah pasar ikan taraf ke-k.

Apabila uji F menunjukan pengaruh yang nyata maka akan dilanjutkan

dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5 %. Dengan rumus sebagai

berikut:

BNJ0,0,5 = q 0,0 5

Dimana :

BNJ0,0 5 = Beda Nyata Jujur pada taraf 5%

q 0,0 5 (p;dbg ) = Nilai baku q pada taraf 5% (jumlah perlakuan p dan derajat bebas

galat)

KTg = Kuadrat Tengah Galat

r = Jumlah ulangan.

3.4. Pelaksanaan Penelitian

3.4.1. Persiapan Media

Tanah yang digunakan sebagai media tumbuh dibersihkan dari gulma dan

dilakukan pengolahan dengan membuat plot bsesuai dengan berukuran 4 x 1

meter sebanyak 27 satuan percobaan. Pupuk kandang sebagai pupuk dasar

dicampur di atas permukaan masing-masing plot dengan dosis setiap 12 kg/plot

atau setara 30 ton/ha hingga merata.

Page 116: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

17

3.4.2. Persiapan Benih

Sebelum benih ditanam terlebih dahulu benih dibasahi dengan air hingga

merata di tempat teduh dengan tujuan agar proses imbibisi benih berjalan cepat.

3.4.3. Penanaman Benih

Penanaman dilakukan pada media tanam yang telah dipersiapkan dengan

membuat lubang tanam cara ditugal. Biji yang ditanam dipilih biji yang sehat dan

dapat tumbuh normal, setiap satu lubang tanam dimasukkan 2 (dua) butir biji

kacang tanah. Penanaman dilakukan pada pagi hari untuk memperoleh cahaya

matahari penuh agar mempercepat pertumbuhan akar.

3.4.4. Aplikasi Perlakuan Pupuk NPK dan Limbah Pasar Ikan

Perlakuan pupuk NPK dilakukan dengan cara larikan di tepi tanaman

dengan jarak lebih kurang 5 - 10 cm. Limbah pasar ikan diberikan dalam bentuk

cair dengan menyiram secara melingkar. Pupuk NPK dan limbah pasar ikan

diberikan sebanyak tiga kali yaitu pada saat tanam dan diulangi pada saat tanaman

berumur 21 dan 40 HST.

3.4.5. Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan tanaman dilakukan meliputi: penyiangan dan penyiraman

serta pengendalian hama dan penyakit. Penyiangan dilakukan secara manual

dengan mencabut setiap gulma yang tumbuh.

Penyiraman dilakukan setiap dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari.

Untuk mengendalikan hama tanaman disemprotkan Decis 25 EC dengan

konsentrasi 1,5 cc/l.air sedangkan untuk menghindari penyakit tanaman disemprot

Dhitane M-45 dengan dosis 2 g/l. air.

Page 117: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

18

3.4.5. Pemanenan

Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 120 HST. Tanda-tanda

tanaman telah siap untuk dipanen yaitu batang mulai mengeras, daun menguning

dan sebagian mulai berguguran, polong sudah berisi penuh, dan mengeras, kulit

biji tipis dan mudah untuk dikupas dan warna polong coklat kehitam-hitaman.

3.5. Pengamatan

Parameter yang diamati pada tanaman sampel 3 (tiga) rumpun dalam

setiap bedengan adalah sebagai berikut:

a. Tinggi tanaman (cm)

Tinggi tanaman diukur pada umur tanaman 15, 30, dan 45. Pengukuran

dilakukan dari pangkal batang sampai titik tumbuh pada tanaman sampel

dengan menggunakan meteran.

b. Jumlah daun (helai)

Jumlah daun dihitung pada umur tanaman 15, 30, dan 45 HST pada tanaman

sampel.

c. Berat polong tanaman (g)

Kacang tanah yang telah dipanen dibersihkan lalu dijemur di bawah sinar

matahari selama 7 hari lalu ditimbang dari masing-masing sampel.

d. Berat biji per rumpun (g)

Polong kacang tanah yang kering, dikupas dari polongnya lalu ditimbang dari

masing-masing sampel

Page 118: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

19

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Pengaruh Pupuk NPK

Hasil uji F Analisis Ragam (lampiran bernomor genap 2 samapai 16)

menunjukkan bahwa pupuk NPK berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi

tanaman umur 15 HST, berat polong dan berat biji per rumpun. Berpengaruh

nyata terhadap tinggi tanaman 45 HST, jumlah daun umur 15, 30 dan 45 HST.

Berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 HST.

a. Tinggi Tanaman (cm)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 2, 4 dan 6) menunjukkan bahwa

pupuk NPK berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 HST.

Berpengaruh nyata umur 45 HST namun berpengaruh tidak nyata umur 30 HST.

Rata-rata tinggi tanaman kacang tanah pada berbagai dosis pupuk NPK setelah

diuji BNJ 0,05 disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Penggunaan

Dosis Pupuk NPK Umur 15, 30 dan 45 HST

Pengaruh Pupuk

NPK (ml/plot)

Tinggi Tanaman (cm)

15 HST 30 HST 45 HST

10

20

30

11,07 a

12,49 b

12,19 b

17,32

18,36

20,23

27,41 a

29,06 b

30,27 b

BNJ 0,05 0,59 - 1,37

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama

tidak berbeda nyata pada taraf peluang 5% (BNJ 0,05).

Tabel 3 menunjukkan bahwa tanaman kacang tanah tertinggi umur 15

HST dijumpai pada dosis pupuk NPK 20 ml/plot yang tidak berdeda nyata dengan

dosis pupuk NPK dosis 30 ml/plot namun berpengaruh nyata pada dosis pupuk

Page 119: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

20

NPK 10 ml/plot. Sedangkan tinggi tanaman kacang tanah umur 45 HST tertinggi

dijumpai pada dosis pupuk NPK 30 ml/plot yang tidak berbeda nyata dengan

dosis pupuk NPK 20 ml/plot namun berbeda nyata dengan dosis pupuk NPK 10

ml/plot.

Adapun hubungan antara tinggi tanaman kacang tanah pada berbagai dosis

pupuk NPK umur 15, 30 dan 45 HST dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Pupuk NPK

Umur 15, 30 dan 45 HST.

b. Jumlah Daun (helai)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 8, 10 dan 12) menunjukkan bahwa

pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman kacang tanah umur

15, 30 dan 45 HST. Rata-rata jumlah daun tanaman kacang tanah pada berbagai

dosis pupuk NPK setelah diuji BNJ 0,05 disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Rata-rata Jumalah Daun Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai

Penggunaan Dosis Pupuk NPK Umur 15, 30 dan 45 HST

Pengaruh Pupuk

NPK (ml/plot)

Jumlah Daun (helai)

15 HST 30 HST 45 HST

10

20

30

22,22 a

28,46 b

27,11 b

42,00 a

49,22 b

43,33 b

45,56 a

55,44 b

54,00 b

BNJ 0,05 3,00 4,15 5,11

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama

tidak berbeda nyata pada taraf peluang 5% (BNJ 0,05).

Page 120: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

21

Tabel 4 menunjukkan jumlah daun tanaman kacang tanah umur 15, 30 dan

45 HST terbanyak dijumpai pada dosis pupuk NPK 20 ml/plot yang berbeda tidak

nyata dengan dosis pupuk NPK 30 ml/plot namun berbeda nyata dengan dosis 10

ml/plot.

Adapun hubungan antara jumlah daun tanaman kacang tanah pada

berbagai dosis pupuk NPK umur 15, 30 dan 45 HST dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Jumlah Daun Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Pupuk

NPK Umur 15, 30 dan 45 HST.

c. Berat Polong Tanaman (g)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 14) menunjukkan bahwa pupuk NPK

berpengaruh sangat nyata terhadap berat polong tanaman kacang tanah. Rata-rata

berat polong tanaman kacang tanah pada berbagai dosis pupuk NPK setelah diuji

BNJ 0,05 disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Rata-rata Berat Polong Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai

Penggunaan Dosis Pupuk NPK

Pengaruh Pupuk

NPK (ml/plot)

Berat Polong

(g)

10

20

30

18,24 a

37,27 b

47,01 c

BNJ 0,05 3,66

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama

tidak berbeda nyata pada taraf peluang 5% (BNJ 0,05).

Page 121: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

22

Tabel 5 menunjukkan berat polong tanaman kacang tanah tertinggi

dijumpai pada dosis pupuk NPK 30 ml/plot yang berdeda nyata dengan dosis

pupuk NPK 10 dan 20 ml/plot.

Adapun hubungan antara berat polong tanaman kacang tanah pada

berbagai dosis pupuk NPK dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Berat Polong Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Pupuk

NPK.

d. Berat Biji Per Rumpun (g)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 16) menunjukkan bahwa pupuk NPK

berpengaruh sangat nyata terhadap berat biji per rumpun tanaman kacang tanah.

Rata-rata berat biji per rumpun tanaman kacang tanah pada berbagai dosis pupuk

NPK setelah diuji BNJ 0,05 disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Rata-rata Berat Biji Per Rumpun Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai

Penggunaan Dosis Pupuk NPK

Pengaruh Pupuk

NPK (ml/plot)

Berat Biji Per Rumpun

(g)

10

20

30

49,54 a

54,65 b

59,36 c

BNJ 0,05 3,07

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama

tidak berbeda nyata pada taraf peluang 5% (BNJ 0,05).

Page 122: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

23

Tabel 6 menunjukkan berat biji per rumpun tanaman kacang tanah

tertinggi dijumpai pada dosis pupuk NPK 30 ml/plot yang berdeda nyata dengan

dosis pupuk NPK 10 dan 20 ml/plot.

Adapun hubungan antara berat biji per rumpun tanaman kacang tanah pada

berbagai dosis pupuk NPK dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Berat Biji Per Rumpun Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis

Pupuk NPK.

4.1.2. Pengaruh Limbah Pasar Ikan

Hasil uji F Analisis Ragam (lampiran bernomor genap 2 samapai 16)

menunjukkan bahwa limbah pasar ikan berpengaruh nyata terhadap berat polong

namun berpengaruh tidak nyata terhadap berat biji per rumpun, tinggi tanaman

dan jumlah daun umur 15, 30 dan 45 HST.

a. Tinggi Tanaman (cm)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 2, 4 dan 6) menunjukkan bahwa

limbah pasar ikan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 15, 30

dan 45 HST. Rata-rata tinggi tanaman kacang tanah pada berbagai penggunaan

dosis limbah pasar ikan disajikan pada Tabel 7.

Page 123: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

24

Tabel 7. Rata-rata Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Penggunaan

Dosis Limbah Pasar Ikan Umur 15, 30 dan 45 HST

Limbah Pasar Ikan

(ml/plot)

Tinggi Tanaman (cm)

15 HST 30 HST 45 HST

12,5

25

50

11,68

11,71

12,36

18,20

18,90

18,82

28,91

29,60

28,24

Tabel 7 menunjukkan bahwa bahwa tanaman kacang tanah tertinggi umur

15 HST di jumpai pada dosis limbah pasar ikan 50 ml/plot sedangkan umur 30

dan 45 HST tertinggi dijumpai pada dosis 25 ml/plot meskipun secara statistik

menunjukkan pengaruh yang tidak nyata dengan perlakuan lainya.

b. Jumlah Daun (helai)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 8, 10 dan 12) menunjukkan bahwa

limbah pasar ikan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun tanaman kacang

tanah umur 15, 30 dan 45 HST. Rata-rata jumlah daun tanaman kacang tanah

pada berbagai dosis limbah pasar ikan disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai

Penggunaan Dosis Limbah Pasar Ikan Umur 15, 30 dan 45 HST

Limbah Pasar Ikan

(ml/plot)

Jumlah Daun (helai)

15 HST 30 HST 45 HST

12,5

25

50

15,40

15,40

15,93

25,40

27,07

28,27

30,33

31,13

31,53

Tabel 8 menunjukkan bahwa jumlah daun tanaman kacang tanah

terbanyak umur 15, 30 dan 45 HST dijumpai pada dosis limbah pasar ikan 50

ml/plot meskipun secara statistik menunjukkan pengaruh yang tidak nyata dengan

perlakuan lainya.

Page 124: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

25

c. Berat Polong Tanaman (g)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 14) menunjukkan bahwa limbah pasar

ikan berpengaruh nyata terhadap berat polong tanaman kacang tanah. Rata-rata

berat polong tanaman kacang tanah pada berbagai penggunaan dosis limbah pasar

ikan setelah diuji BNJ 0,05 disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Rata-rata Berat Polong Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis

Pupuk Limbah Pasar Ikan

Limbah Pasar Ikan

(ml/plot)

Berat Polong

(g)

12,5

25

50

30,78 a

38,22 b

33,53 a

BNJ 0,05 6,34

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama

tidak berbeda nyata pada taraf peluang 5% (BNJ 0,05).

Tabel 9 menunjukkan berat polong tanaman kacang tanah tertinggi

dijumpai pada dosis limbah pasar ikan 25 ml/plot yang berdeda nyata dengan

dosis limbah pasar ikan 12,5 dan 50 ml/plot.

Adapun hubungan antara berat polong tanaman kacang tanah pada

berbagai dosis limbah pasar ikan dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Berat Polong Tanaman Kacang Tanah pada Berbagai Dosis Limbah

Pasar Ikan

Page 125: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

26

d. Berat Biji Per Rumpun (g)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 16) menunjukkan bahwa limbah pasar

ikan berpengaruh tidak nyata terhadap berat biji per rumpun tanaman kacang

tanah. Rata-rata berat biji per rumpun tanaman kacang tanah pada berbagai dosis

limbah pasar ikan disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10. Rata-rata Berat Biji Per Rumpun Tanaman Kacang Tanah pada

Berbagai Dosis Pupuk Limbah Pasar Ikan

Limbah Pasar Ikan

(ml/plot)

Berat Polong

(g)

12,5

25

50

53,82

57,64

52,51

Tabel 10 menunjukkan bahwa berat biji per rumpun tanaman kacang tanah

tertinggi dijumpai pada dosis limbah pasar ikan 25 ml/plot meskipun secara

statistik menunjukkan pengaruh yang tidak nyata dengan perlakuan lainya.

4.1.3. Interaksi

Hasil uji F Analisis Ragam (lampiran 6 dan 10) menunjukkan bahwa

terdapat interaksi sangat nyata antara penggunaan pupuk NPK dan limbah pasar

ikan terhadap tinggi tanaman umur 45 HST dan interaksi nyata terhadap jumlah

daun tanaman 30 HST.

a. Tinggi Tanaman 45 HST (cm)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 6) menunjukkan bahwa interaksi

antara dosis pupuk NPK dan dosis limbah pasar ikan berpengaruh sangat nyata

terhadap tinggi tanaman kacang tanah umur 45 HST. Rata-rata interaksi tinggi

tanaman kacang tanah umur 45 HST pada berbagai dosis pupuk NPK dan dosis

limbah pasar ikan disajikan pada Tabel 11.

Page 126: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

27

Tabel 11. Rata-rata Interaksi Tinggi Tanaman Kacang Tanah Umur 45 HST pada

Berbagai Dosis Pupuk NPK dan Dosis Limbah Pasar Ikan

Dosis Pupuk NPK

(ml/plot)

Dosis Limbah Pasar Ikan (ml/plot)

12,5 25 50

10 26,61 ab 26,99 ab 28,63 bc

20 31,44 de 31,01 cde 24,73 a

30 28,66 bcd 30,80 cde 31,35 de

BNJ 0,05 2,37

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan baris

yang sama tidak berbeda nyata pada taraf peluang 5% (BNJ 0,05).

Tabel 11 menunjukkan bahwa tinggi tanaman kacang tanah umur 45 HST

tertinggi dijumpai pada interaksi dosis pupuk NPK 20 ml/plot dan dosis limbah

pasar ikan 12,5 ml/plot yang tidak berbeda nyata dengan interaksi dosis pupuk

NPK 30 ml/plot dan dosis limbah pasar ikan 50 ml/plot namun berbeda nyata

dengan interaksi lainnya.

Adapun hubungan antara tinggi tanaman kacang tanah umur 45 HST pada

berbagai interaksi dosis limbah pasar ikan dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Tinggi Tanaman Kacang Tanah Umur 45 HST pada Berbagai

Interaksi Dosis Pupuk NPK dan Dosis Limbah Pasar Ikan

b. Jumlah Daun (helai)

Hasil uji F analisis ragam (lampiran 10) menunjukkan bahwa interaksi

antara dosis pupuk NPK dan dosis limbah pasar ikan berpengaruh nyata terhadap

Page 127: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

28

jumlah daun tanaman kacang tanah umur 30 HST. Rata-rata interaksi jumlah

daun tanaman kacang tanah umur 30 HST pada berbagai dosis pupuk NPK dan

dosis limbah pasar ikan disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12. Rata-rata Interaksi Jumlah Daun Tanaman Kacang Tanah Umur 30 HST

pada Berbagai Dosis Pupuk NPK dan Dosis Limbah Pasar Ikan

Dosis Pupuk NPK

(ml/plot)

Dosis Limbah Pasar Ikan (ml/plot)

12,5 25 50

10 36,00 a 42,00 abc 48,00 cde

20 53,33 e 51,00 de 43,33 bcd

30 37,67 ab 42,33 abc 50,00 de

BNJ 0,05 7,19

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan baris

yang sama tidak berbeda nyata pada taraf peluang 5% (BNJ 0,05).

Tabel 12 menunjukkan bahwa jumlah daun tanaman kacang tanah umur 30

HST terbanyak dijumpai pada interaksi dosis pupuk NPK 20 ml/plot dan dosis

limbah pasar ikan 12,5 ml/plot yang berbeda nyata dengan interaksi dosis pupuk

NPK dan dosis limbah pasar ikan lainnya.

Adapun hubungan antara jumlah daun tanaman kacang tanah umur 30

HST pada berbagai interaksi dosis pupuk NPK dan dosis limbah pasar ikan dapat

dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Jumlah Daun Tanaman Kacang Tanah Umur 30 HST pada Berbagai

Interaksi Dosis Pupuk NPK dan Dosis Limbah Pasar Ikan

Page 128: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

29

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pengaruh Pupuk NPK

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman kacang tanah umur

15 HST tertinggi dijumpai pada dosis pupuk NPK 20 ml/plot sedangkan umur 45

HST dijumpai pada dosis pupuk NPK 30 ml/plot. Jumlah daun tanaman kacang

tanah terbanyak umur 15, 30 dan 45 HST dijumpai pada dosis pupuk NPK 20

ml/plot. Berat polong dan berat biji per rumpun tertinggi dijumpai pada dosis

pupuk NPK 30 ml/plot. Hal ini disebabkan bahwa unsur hara yang dibutuhkan

untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah berada dalam keadaan

cukup, seimbang dan tersedia untuk proses metabolisme sehingga dapat

meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah. Hal ini sejalan

dengan pernyataan Lily (2004), menyatakan bahwa unsur hara yang cukup dan

seimbang akan mempengaruhi proses metabolisme pada jaringan tanaman. Proses

metabolisme merupakan pembentukan atau perombakan unsur-unsur dan senyawa

orgnaik dalam tubuh tanaman guna melengkapi pertumbuhan dan perkembangan

tanaman. Rukmana (2000), menambahkan bahwa pertumbuhan dan

perkembangan suatu tanaman sangat dipengaruhi oleh unsur hara yang tersedia.

Sedangkan jumlah daun umur 15, 30 dan 45 HST menurun pada dosis

pupuk NPK 10 dan 30 ml/plot. Hal ini diduga bahwa pada dosis tersebut unsur

hara kekurangan dan berlebihan atau berada dalam keadaan tidak seimbang yang

dapat mengganggu proses metabolisme tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat

Marsono dan Sigit (2006) menyatakan bahwa tanaman yang kekurangan unsur

hara akan terganggu proses metabolismenya sehingga pertumbuhan awal akan

terganggu. Kartasoeprapto (2002), menambahkan bila unsur hara yang

Page 129: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

30

berlebihan dapat menyebabkan keracunan bagi tanaman dan pertumbuhan akar

terhambat sehingga pertumbuhan tanaman tidak normal.

Berat polong dan jumlah biji per rumpun tertinggi dijumpai pada dosis

pupuk NPK 30 ml/plot dan mengalami penurunan apabila dosis pupuk NPK

diturunkan. Hal ini diduga bahwa pada dosis tersebut unsur hara yang dibutuhkan

tanaman yaitu N, P dan K berada dalam keadaan optimum untuk menunjang

produksi tanaman kacang tanah. Hal ini sejalan dengan pendapat Sutejo (2004)

menyatakan bahwa nitrogen adalah bagian yang penting dari klorofil,

pembentukan protein dan berbagai jenis enzim. Lingga (2009), menambahkan

kalium dapat memberi efek keseimbangan pada nitrogen dan posfor. Lily (2004)

menyatakan bahwa fosfor penting dalam pembentukan bunga dan biji serta

mempengaruhi besarnya polong, sehingga tanaman yang menyerap fosfor dalam

jumlah yang cukup akan meningkatkan pertumbuhan dan produksi.

4.2.2. Pengaruh Limbah Pasar Ikan

Hasil penelitian menunjukkkan bahwa limbah pasar ikan tidak

memberikan pengaruh signifikan terhadap tinggi dan jumlah daun tanaman

kacang tanah. Hal ini diduga bahwa limbah pasar ikan tidak dapat direspon oleh

tanah dalam waktu singkat akibat proses dekomposer yang terjadi sangat lambat

dalam tanah sehingga tidak dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan

tanaman. Pemberian limbah pasar ikan belum mampu menciptakan kondisi suhu

tanah yang optimal sehingga perakaran tanaman terganggu dalam menyerap unsur

hara di dalam tanah. Hal ini sejalan dengan pendapat Lily (2004), pertumbuhan

akar yang kurang baik menurunkan penyerapan unsur hara tanaman yang

diperlukan dalam kegiatan metabolisme, sehingga pertumbuhan tanaman akan

Page 130: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

31

terganggu. Lingga et all (1999), menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

erat antara pertumbuhan akar dengan suhu tanah. Umumnya pertumbuhan akar

akan naik dengan naiknya suhu tanah sampai batas optimum, suhu tanah juga

berpengaruh terhadap absorpsi hara dan air. Dengan demikian proses

pengambilan unsur hara oleh akar tanaman sedikit atau terjadi kekurangan unsur

hara bagi pertumbuhan tanaman. Lebih lanjut lily (2004), menyatakan

kekurangan unsur hara tertentu dalam tanaman dapat merusak pertumbuhan

tanaman.

Sedangkan berat polong dan berat biji per rumpun tertinggi dijumpai pada

dosis limbah pasar ikan 25 ml/plot. Hal ini diduga pemberian limbah pasar ikan

telah mampu mendekomposisikan bahan organik di dalam tanah sehingga unsur

hara yang diserap tanaman pada vase generatif terutama pengisian polong dan biji

tanaman kacang tanah tersedia dan berimbang. Hal ini sesuai dengan pendapat

Wibawa (1998), yang menjelaskan bahwa pertumbuhan tanaman yang baik dapat

tercapai apabila unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan

perkembangan berada dalam bentuk tersedia, seimbang dan dalam dosis yang

optimum serta didukung oleh faktor lingkungannya. Selain itu Kartasapoetra

(2002), menyatakan bahwa media tumbuh yang sesuai harus dapat menyediakan

air, oksigen dan unsur hara dalam jumlah yang cukup dan keseimbangan yang

menguntungkan guna menjamin proses pembentukan polong yang sempurna.

4.2.3. Interaksi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi umur 45 HST dan jumlah

daun umur 30 HST tanaman kacang tanah tertinggi pada interaksi pemberian

dosis pupuk NPK 20 ml/plot dan dosis limbah pasar ikan 12,5 ml/plot. Hal ini

Page 131: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

32

diduga penggunaan pupuk NPK dna pemberian limbah pasar ikan dapat

meningkatkan unsur hara dalam tanah serta dapat menciptakan kondisi tanah yang

baik bagi pertumbuhan tanaman kacang tanah.

Selain itu penggunaan pupuk NPK dan pemberian limbah pasar ikan dapat

mengimbangi kebutuhan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman kacang tanah,

sehingga menyebabkan metabolisme tanaman berjalan lebih lancar. Hal ini sesuai

dengan pendapat Lingga dan Marsono (2005) yang mengatakan bahwa peranan

utama unsur N adalah merangsang pertumbuhan batang, cabang, daun dan bunga

tanaman serta tersedianya unsur fosfor yang cukup bagi tanaman akan

memberikan pengaruh positif terhadap berat buah. Selain itu kalium sebagai

katalisator, terutama di dalam perombakan protein menjadi asam amino.

Rismunandar (2004), mengemukakan bahwa penambahan bahan organik

pada tanah mineral akan menaikkan pH tanah dan aktivitas nitrifikasi sehingga

memberikan perbaikan bagi tanaman itu sendiri. Lingga dan Marsono (2002)

menyatakan bahwa pemberian bahan organik berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan dan produksi tanaman, salah satu ketersediaan unsur hara dalam

tanah dapat dilakukan dengan cara pemberian pupuk organik dan anorganik.

Page 132: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

33

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pupuk NPK berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 15

HST, berat polong dan berat biji per rumpun. Berpengaruh nyata terhadap

tinggi tanaman 45 HST, jumlah daun umur 15, 30 dan 45 HST.

Berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 HST.

Pertumbuhan tanaman terbaik dijumpai pada dosis pupuk NPK 20 ml/plot

sedangkan produski tanaman kacang tanah terbaik dijumpai pada dosis

pupuk NPK 30 ml/plot.

2. Limbah pasar ikan berpengaruh nyata terhadap berat polong namun

berpengaruh tidak nyata terhadap berat biji per rumpun, tinggi tanaman

dan jumlah daun umur 15, 30 dan 45 HST. Produski tanaman kacang

tanah terbaik dijumpai pada pemberian dosis limbah pasar ikan 25 ml/plot.

3. Terdapat interaksi sangat nyata antara penggunaan pupuk NPK dan limbah

pasar ikan terhadap tinggi tanaman umur 45 HST dan interaksi nyata

terhadap jumlah daun tanaman 30 HST. Interaksi terbaik dijumpai pada

dosis pupuk NPK 20 ml/plot dan dosis limbah pasar ikan 12,5 ml/plot.

5.2. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efisiensi penggunaan pupuk

NPK dengan pemberian limbah pasar ikan terhadap pertumbuhan dan produksi

tanaman lainnya.

Page 133: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

45

Page 134: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

34

DAFTAR PUSTAKA

AAK, 1989. Dasar-dasar bercocok Tanam. Kanisius,Yogyakarta.

AAK, 2004. Kacang Tanah. Kanisium, Yogyakarta.

Adji, S. 1999. Rancangan Percobaan Praktis Untuk Bidang Pertanian. Kanisius,

Yogyakarta.

Adisarwanto, 2000. Seri Agribisnis Budidaya dengan Pemupukan yang Efektif

dan Kedelai Pengoptimalan Peran Bintil Akar. Penebar Swadaya, Jakarta.

Andriansyah. 1994. Membuat Tempe Kedelai. Karya Anda, Surabaya.

Bakosurtanal. 2001. Meteorologi Geofisika Cut Nyak Dhien, Meulaboh.

Bappeda. 2006. Data Pokok Pembangunan Aceh Barat Tahun 2005, Meulaboh.

Kartasoeprapto. 2002. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan

Praktikum. Rineka Cipta, Jakarta.

Leiwakabessy, F.M. A. Sutandi. 1998. Pupuk dan Pemupukan. Departemen

Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor. 208 hal.

Lingga, P dan Marsono. 1999. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya,

Jakarta.

Lingga dan Marsono. 2002. Pupuk dan Pemupukan. Edisi Revisi. Penebar

Swadaya Jakarta. Hlm 150

Lily. A. 2004. Dasar Nutrisi Tanaman. Rineka Cipta, Jakarta.

Marsono Sigit P, 2006. Pupuk Akar dan Aplikasinya. Swadaya, Jakarta.

Rismunandar. 2004. Tanah dan Seluk Beluknya Bagi Pertanian. Sinar Baru

Bandung, Bandung.

Roger L.M. dan Franklin. P. 2001. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas

Indonesia (UI-Press), Jakarta.

Rukmana, R. 2000. Kacang Tanah. Kanisius, Yogyakarta.

Setiawan, A.I. 2006. Memanfaatkan kotoran ternak. penebar swadaya, Jakarta.

Setyai Harjadis. 2007. Pengantar Agronomi. . Gramedia, Jakarta.

Suprapto. 2003. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya, Jakarta.

Page 135: repository.utu.ac.idrepository.utu.ac.id/92/1/1_Combine.pdf · 2017. 9. 13. · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agenda besar dari demokrasi adalah pemilihan umum, baik

35

-----------. 2007. Bertanam Kacang Tanah. Penebar, Jakarta.

Sutedjo, M.M. 2004. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta.

Thena Wijaya. 2006. Sintesa Enzym Pemecah Pati Fermentasi Aspengilus Niger

dengan Suplementasi berbagai Limbah Hasil Pertanian. Thesis Program

Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor tidak diterbitkan.

Tim Peneliti Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB. 2001. Karakteristik Limbah

Cair Pasar Ikan dan Pengolahannya, dengan Eceng Gondok (Ecilphinia

crassepes Mart). Lembaga Penelitian Institut Bogor, Bogor, 64 halaman.

Warisno, 2004. Air Limbah Pasar Ikan. Jakarta: http//www.hamline.edu/

apakabar/basistata. (04 Oktober 2013).

Wibawa , A. 1998. Intesifikasi Pertanaman Kopi dan Kakao Melalaui Pemupukan.

Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao.14 (3): 245-262.