20160527 Deskripsi Top 99 Inovasi Pelayanan Publik

102
1. Ketuk Pintu Rumah, Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Selayar, Kementerian Agraria dan Tata Ruang INFORMASI UNIT PELAYANAN. Pelayanan Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Selayar dilaksanakan dengan sistem loket. Stigma masyarakat, mengurus sertifikat tanah lama dan biaya mahal. MASALAH. Kurangnya masyarakat pedesaan yang mendatangi kantor pertanahan adalah akibat lemahnya pemahaman, lokasi jauh, dan pelayanan berbelit. Badan Pertanahan Nasional telah meluncurkan program LARASITA (Layanan Rakyat untuk Sertifikasi Tanah), di mana petugas pelayanan mendatangi wilayah yang jauh dari kantor pertanahan. Namun LARASITA belum menarik minat masyarakat. Masyarakat miskin masih menganggap bahwa pengurusan sertifikat tanah mahal dan lama. Penyandang cacat, buta huruf, dan manula enggan mendatangi kantor pertanahan akibat dari rasa rendah diri untuk memasuki kantor. DESKRIPSI INOVASI. Model LARASITA ini kemudian disempurnakan menjadi terobosan inovasi pelayanan dengan cara jemput bola “Ketuk Pintu Rumah (KPR).” Inovasi ini bersifat jemput bola, petugas datang ke rumah warga untuk menjelaskan tata cara pengurusan pendaftaran dan pemilikan surat tanah, dan menekankan pentingnya surat tanah. KPR dilaksanakan di hari Sabtu dan Minggu, menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa biaya ekstra. STRATEGI INOVASI. Strategi meliputi pembagian brosur KPR melalui mesjid-mesjid setelah shalat Jum’at dan setelah shalat magrib di kelurahan dan desa yang menjadi daerah tujuan program. Kegiatan ini dilaksanakan dari desa ke desa sebagai upaya menuju basis data desa yang lengkap. Dilaksanakan pada hari libur untuk mengantisipasi masyarakat yang bekerja agar pada saat kunjungan mereka berada di rumah. Layanan ini menyediakan penjelasan yang berkaitan dengan hukum pemilikan tanah terlepas dari situasi warga masyarakat yang mau ataupun tidak mau mendaftarkan tanahnya. SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, masyarakat tidak tertarik mengurus status kepemilikan tanahnya. Setelah inovasi, masyarakat banyak menikmati manfaat karena layanan dilakukan di rumah di luar jam kerja, informasi dan persyaratan jelas, penanganan tuntas, menghilangkan percaloan, petugas mendekati masyarakat secara langsung, terjadi dialog layanan pertanahan, dan menindaklanjuti penanganan sengketa tanah melalui mediasi. KELUARAN. Meningkatnya penerbitan surat tanah dan sertifikat hak atas tanah. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang urusan pertanahan. Meminimalisir sengketa, dan meningkatnya pemetaan tanah. Tersedianya pelayanan yang adil dan tidak diskriminatif. MANFAAT. Peningkatan layanan 600% dalam 2 bulan. Terjadi perubahan pola pikir dan budaya kerja petugas dan masyarakat. Pendaftaran tanpa perantara, dan biaya sesuai dengan peraturan. PEMBELAJARAN. Terobosan petugas mendatangi pelanggan, pelayanan di hari libur, dialog petugas dengan pelanggan, dan perwujudan citra dan reputasi merupakan kunci-kunci kesuksesan inovasi ini.

description

KEMENPAN

Transcript of 20160527 Deskripsi Top 99 Inovasi Pelayanan Publik

1. Ketuk Pintu Rumah, Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan

KantorPertanahanKabupatenKepulauanSelayar, KementerianAgrariadanTataRuang

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Pelayanan Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Selayar dilaksanakan dengan sistem loket. Stigma masyarakat, mengurus sertifikat tanah lama dan biaya mahal.

MASALAH. Kurangnya masyarakat pedesaan yang mendatangi kantor pertanahan adalah akibat lemahnya pemahaman, lokasi jauh, dan pelayanan berbelit. Badan Pertanahan Nasional telah meluncurkan program LARASITA (Layanan Rakyat untuk Sertifikasi Tanah), di mana petugas pelayanan mendatangi wilayah yang jauh dari kantor pertanahan. Namun LARASITA belum menarik minat masyarakat. Masyarakat miskin masih menganggap bahwa pengurusan sertifikat tanah mahal dan lama. Penyandang cacat, buta huruf, dan manula enggan mendatangi kantor pertanahan akibat dari rasa rendah diri untuk memasuki kantor.

DESKRIPSI INOVASI. Model LARASITA ini kemudian disempurnakan menjadi terobosan inovasi pelayanan dengan cara jemput bola “Ketuk Pintu Rumah (KPR).” Inovasi ini bersifat jemput bola, petugas datang ke rumah warga untuk menjelaskan tata cara pengurusan pendaftaran dan pemilikan surat tanah, dan menekankan pentingnya surat tanah. KPR dilaksanakan di hari Sabtu dan Minggu, menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa biaya ekstra.

STRATEGI INOVASI. Strategi meliputi pembagian brosur KPR melalui mesjid-mesjid setelah shalat Jum’at dan setelah shalat magrib di kelurahan dan desa yang menjadi daerah tujuan program. Kegiatan ini dilaksanakan dari desa ke desa sebagai upaya menuju basis data desa yang lengkap. Dilaksanakan pada hari libur untuk mengantisipasi masyarakat yang bekerja agar pada saat kunjungan mereka berada di rumah. Layanan ini menyediakan penjelasan yang berkaitan dengan hukum pemilikan tanah terlepas dari situasi warga masyarakat yang mau ataupun tidak mau mendaftarkan tanahnya.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, masyarakat tidak tertarik mengurus status kepemilikan tanahnya. Setelah inovasi, masyarakat banyak menikmati manfaat karena layanan dilakukan di rumah di luar jam kerja, informasi dan persyaratan jelas, penanganan tuntas, menghilangkan percaloan, petugas mendekati masyarakat secara langsung, terjadi dialog layanan pertanahan, dan menindaklanjuti penanganan sengketa tanah melalui mediasi.

KELUARAN. Meningkatnya penerbitan surat tanah dan sertifikat hak atas tanah. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang urusan pertanahan. Meminimalisir sengketa, dan meningkatnya pemetaan tanah. Tersedianya pelayanan yang adil dan tidak diskriminatif.

MANFAAT. Peningkatan layanan 600% dalam 2 bulan. Terjadi perubahan pola pikir dan budaya kerja petugas dan masyarakat. Pendaftaran tanpa perantara, dan biaya sesuai dengan peraturan.

PEMBELAJARAN. Terobosan petugas mendatangi pelanggan, pelayanan di hari libur, dialog petugas dengan pelanggan, dan perwujudan citra dan reputasi merupakan kunci-kunci kesuksesan inovasi ini.

✽ ✽ ✽

2. Layanan Sabtu Minggu, Kabupaten Tangerang, Banten, KantorPertanahanKabupatenTangerang,KementerianAgrariadanTataRuang INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Sejak ratusan tahun lalu, Kabupaten Tangerang sudah menjadi daerah perlintasan perniagaan, pusat perhubungan sosial dan interaksi antar daerah lain. Hal ini disebabkan letak daerah yang berada di dua poros pusat perniagaan Jakarta dan Banten. Pertumbuhan perekonomian Kabupaten Tangerang melesat pesat.

MASALAH. Layanan pertanahan belum sesuai harapan, lamban dan proses berbelit. Permasalahan yang muncul disebabkan oleh sikap dan perilaku petugas, sarana dan prasarana belum Online, dan pelayanan semrawut. Dengan Inpres Nomor 13 Tahun 1976 tentang Pengembangan Jabotabek, Kabupaten Tangerang menjadi penyangga DKI Jakarta, sehingga perubahan cepat tidak bisa dihindari. Sebagian besar masyakarat merupakan karyawan yang sibuk di hari kerja. Kondisi jalan raya macet mengakibatkan banyak urusan penting tidak dapat dilaksanakan pada hari kerja. Salah satunya adalah layanan pertanahan yang antreannya selalu panjang, tidak nyaman, banyak calo, sehingga masyarakat enggan datang ke Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) di hari kerja.

DESKRIPSI INOVASI. Layanan Sabtu Minggu adalah layanan pertanahan yang diperuntukkan kepada pemohon pengurusan sertifikat tanah tanpa menggunakan pihak ketiga. Pemohon yang tidak memiliki waktu pada hari kerja bisa mengurus sendiri proses sertifikat tanahnya di BPN. Layanan Sabtu Minggu melayani Pengecekan Sertifikat, Peningkatan Hak, Roya, Pencatatan Blokir, Surat Keterangan Pendaftaran Tanah, dan Informasi Zona Nilai Tanah.

STRATEGI INOVASI. Pelaksanaan Layanan Sabtu Minggu dilakukan melalui tahapan penataan (sistem, sarana-prasarana, dan SDM), sosialisasi (media cetak, elektronik, dan media sosial: Twitter, Instagram, Facebook, dan Youtube), didukung sarana-prasarana teknoloogi informasi dan portal daerah BPN Kabupaten Tangerang; dan kegiatan pemantauan dan evaluasi.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, pengurusan sertifikat tanah sulit dan lama. Setelah inovasi, masyarakat mengurus permohonan sertifikat tanah pada hari libur tanpa menggunakan jasa calo.

KELUARAN. Masyarakat puas terhadap layanan Sabtu Minggu. Layanan cepat dan nyaman sehingga Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) meningkat menjadi 75,65 (Baik).

MANFAAT. Menurunnya pengaduan kepada customer service. Pelayanan pertanahan berjalan dengan baik, teratur, sistematis dan ada kepastian terkait persyaratan, biaya, dan waktu penyelesaian. Meningkatnya pengurusan sertifikat tanah dan dilaksanakan langsung pemohon tanpa melalui calo. Berbagai penghargaan didapatkan. Layanan ini mendorong meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak.

PEMBELAJARAN. Leadership, komitmen kuat, dan konsistensi merupakan modal keberhasilan inovasi. Layanan manajemen menggunakan filsafat sapu lidi, yaitu “apabila hanya satu mudah dipatahkan, tetapi bila banyak dan disatukan dalam satu ikatan menjadi kuat dan bermanfaat.”

✽ ✽ ✽

3. Registrasi Sertif ikat Laik Operasi Online , Direktorat Jenderal Ketenagalistr ikan,

DitjenKetenagalistrikan,KementerianEnergidanSumberDayaMineral INFORMASI UNIT PELAYANAN. Instalasi Tenaga Listrik yang akan dioperasikan wajib memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO). PT PLN (Persero) menyatakan bahwa SLO merupakan syarat penyambungan listrik. Setiap tahun, jumlah sambungan listrik di Indonesia mencapai 3,6 juta, sehingga setiap hari SLO terbit mencapai 15.000. Hal ini menuntut PT PLN (Persero) meningkatkan profesionalisme petugas layanan dan mencari terobosan atau inovasi baru layanan cepat dan akurat yang berkualitas.

MASALAH. Masyarakat mengeluhkan lama mendapatkan sambungan listrik karena lama mendapatkan SLO. Keluhan ini menjadi temuan World Bank yang melaksanakan survei getting electricity bahwa penerbitan SLO memerlukan waktu sampai dengan 7 (tujuh) hari pada tahun 2014. Keluhan lain, beredar SLO palsu agar masyarakat segera mendapatkan sambungan listrik. SLO yang diterbitkan tidak sesuai prosedur menimbulkan bahaya. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kebakaran akibat korsleting listrik pada tahun 2013 sebanyak 300 kejadian dan tahun 2014 sebanyak 309 kejadian.

DESKRIPSI INOVASI. Pemerintah berinisiatif untuk mengubah pengawasan SLO yang semula manual menjadi Online. Pada 1 Januari 2015, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM memberlakukan sistem Database Registrasi SLO Online yang terintegrasi dengan Sistem Database Lembaga Inspeksi Teknik Tegangan Rendah (LIT-TR) penerbit SLO yang melakukan sertikasi terhadap instalasi tenaga listrik yang dipasang oleh instalatir. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur upload hasil sertifikasi, tracking tenaga pemeriksa dan ketepatan waktu penerbitan SLO (≤ 3 hari). Aplikasi ini juga memberikan akses kepada masyarakat untuk menyampaikan keluhan, memantau status permohonan, cek keabsahan dan cetak salinan SLO.

STRATEGI INOVASI. Strategi inovasi meliputi identifikasi masalah sertifikasi instalasi melalui diskusi intensif internal dan melibatkan pemangku kepentingan. Sinergi dengan berbagai pihak terkait dan para pemangku kepentingan. Penerbitan regulasi sesuai standar operasional (SOP) dan tepat waktu. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan membangun sistem database registrasi SLO Online dengan berbagai fitur untuk mendukung keberhasilan layanan sertifikat laik kelistrikan. Strategi ini dipahami, dimengerti, dan dilaksanakan oleh semua jajaran PT PLN (Persero).

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, registrasi sertifikat laik kelistrikan masih bersifat manual, prosedur tidak jelas, dan tidak ada kepastian. Setelah inovasi, proses registrasi berjalan cepat, pengawasan Online memberikan manfaat dan berdampak positif, terjadi penurunan signifikan jumlah kebakaran akibat korsleting listrik dan gangguan jaringan listrik lainnya yang membahayakan rumah tangga dan kehidupan, pertumbuhan sambungan daya listrik selama ini (3,6 juta sambungan per tahun) diiringi keselamatan kerja, dan pelayanan satu pintu sambungan listrik PT PLN makin disosialisasikan dan didesiminasi, menuju perwujudan layanan SLO yang berkualitas prima, dan berkelas dunia.

KELUARAN. Sistem monitoring permohonan status dan verifikasi keabsahan SLO. Tracking tenaga teknik pemeriksa dan ketepatan jangka waktu penerbitan SLO.

MANFAAT. Kualitas pelayanan meningkat dengan penerbitan SLO di seluruh Indonesia lebih cepat, 84% dilakukan kurang dari 3 hari kerja. Pelayanan makin tanggap dan peningkatan peringkat Indonesia dalam survei. Akses ke pelayanan sertifikasi terkait pencegahan SLO palsu, penilaian kinerja, dan pemutakhiran data. Karena penyelesaian registrasi sertifikat laik Online yang cepat dan akurat, maka terjadi peningkatan kepuasan pelanggan yang signifikan.

PEMBELAJARAN. Partisipasi publik dan sinergi pemangku kepentingan menentukan keberhasilan. Perkembangan teknologi dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan publik.

✽ ✽ ✽

4. Minerba One Map Indonesia, Dit jen Mineral dan Batubara, DitjenMineraldanBatubara,KementerianEnergidanSumberDayaMineral

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Ditjen Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berwenang mengeluarkan Izin Usaha Pertambangan (IUP). Pada Januari 2016 tercatat 10.328 IUP yang diterbitkan di seluruh Indonesia. Akan tetapi terdapat 3.960 IUP yang belum berstatus clear and clean, dan ada 100 IUP yang tumpang tindih yaitu sama komoditas atau lintas batas wilayah administrasi.

MASALAH. Kondisi tersebut disebabkan oleh carut-marutnya basis data izin pertambangan di daerah. Permasalahan menonjol, yaitu belum ada standar yang sama mengenai pemakaian peta dasar sehingga menyebabkan perbedaan dalam penentuan wilayah. Peta dasar dan tematik yang belum terintegrasi secara nasional memunculkan permasalahan tumpang tindih dan perbedaan penerbitan IUP pada wilayah perbatasan. Tidak adanya data lengkap pemegang IUP menyulitkan pengawasan dan pembinaan. Lemahnya koordinasi menyebabkan ketidaksinkronan database IUP nasional. Desentralisasi perizinan belum lancar dan belum ada perubahan paradigma pelayanan. Pengurusan perizinan masih dikelola secara manual.

DESKRIPSI INOVASI. Ditjen Mineral dan Batubara (Minerba) meluncurkan terobosan pelayanan Minerba One Map Indonesia (MOMI), berupa pelayanan cepat dan efektif, analisis kewilayahan dalam melihat tumpang tindih data wilayah izin pertambangan. Penggabungan fungsi spasial dan non spasial menjadikan MOMI menjadi aplikasi yang sangat powerful pembinaan dan pengawasan pengelolaan pertambangan. MOMI lebih efektif karena mempersingkat waktu pengurusan izin, merupakan pionir pertama kali di Indonesia, dan bisa diakses melalui iOS untuk pengguna Apple iPad dan Macbook sehingga aplikasi MOMI bisa dilihat kapan pun dan di mana pun melalui jaringan internet. Aplikasi under web dapat menampilkan peta perizinan dalam satu view dan di-overlay-kan dengan peta citra satelit.

STRATEGI INOVASI. Strategi meliputi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Masing-masing dilengkapi rencana strategis pengembangan hardware, software, database, brainware, dan pelatihan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, menggunakan software pemetaan Mapinfo (pembagian cluster pulau), tetapi banyak kendala karena sistem manual. Tahun 2012 digunakan ArcGIS Server yang dapat mempermudah integrasi. Sesudah inovasi, pengelolaan data IUP, data non spasial, dan data sektor lain berjalan dengan mudah. Pengurusan IUP berjalan cepat dan berbasis teknologi informasi, hanya membutuhkan jaringan internet, dan dapat diakes di mana saja.

KELUARAN. MOMI mengurangi tumpang tindih IUP dengan data sektor lain, mempermudah pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah pertambangan. Akses MOMI sudah mencapai 138 daerah (Provinsi dan Kabupaten) dan 3 Kementerian, dan terjadi sinergi pusat dan daerah.

MANFAAT. Proses evaluasi perizinan pertambangan berjalan cepat. Sistem informasi pertambangan berbasis Online dan realtime, dapat diakses kapan dan di manapun. Memberi kemudahan kepada penegak hukum dan K/L terkait. bermanfaat dalam penyusunan kebijakan pengelolaan pertambangan yang ramah lingkungan.

PEMBELAJARAN. Penggunaan teknologi dapat memecahkan MASALAH. Perubahan pola pikir dan budaya kerja manual ke elektronik, Online, dan terintegrasi menjadi kunci sukses inovasi ini.

✽ ✽ ✽

5. E-Lelang Blok Minyak dan Gas, Dit jen Minyak dan Gas Bumi, DitjenMinyak&GasBumi,KementerianEnergidanSumberDayaMineral

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Ditjen Minyak dan Gas Bumi adalah unit Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang menangani pembagian wilayah kerja minyak dan gas.

MASALAH. Produksi migas mengalami penurunan dari1,6 juta barel/hari (1996) menjadi 735 ribu barel/hari (2015). Pengelolaan migas membutuhkan teknologi dan biaya tinggi, waktu pelelangan lama, butuh waktu dan biaya. Sementara juga calon investor menghadapi kesulitan komunikasi, pengarsipan kurang tertata baik, mereka harus datang ke Jakarta, dan proses lelang berjalan kurang transparan dan akuntabel.

DESKRIPSI INOVASI. Terdapat kesamaan penawaran wilayah kerja migas dan proses pengadaan barang dan jasa pemerintah. Penawaran Wilayah Kerja Migas dengan Sistem Lelang Elektronik Online adalah sistem lelang dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan menyempurnakan sistem lelang terdahulu (paper based) yang rawan penyimpangan. Inovasi “e-Lelang Blok Migas” berbasis teknologi informasi mewujudkan efisiensi waktu dan biaya, kemudahan komunikasi penyelenggara dan pengguna, pengarsipan tertata baik, jadwal lelang teratur dan tepat, menghilangkan jarak, mengurangi biaya, transparan dan akuntabel.

STRATEGI INOVASI. Transformasi e-Lelang berbasis website wilayah kerja minyak dan gas bumi dilakukan dengan persiapan yang matang, koordinasi dan sinergi alokasi anggaran, persiapan infrastruktur berupa modul sistem, pembangunan modul dan pengujian. Kemudian perbaikan sistem, pembuatan payung hukum, dan sosialisasi intensif kepada calon investor dilaksanakan. Ide dasar inovasi adalah transformasi lelang memanfaatkan teknologi informasi sehingga penawaran wilayah kerja lebih sederhana, efisien, efektif, akuntabel dan pasti.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, proses lelang membutuhkan waktu lama. Setelah inovasi, proses lelang cepat, tepat, dan teratur.

KELUARAN. Sistem e-Lelang terintegrasi mulai dari tahapan akses dokumen lelang hingga penetapan pemenang. Cara lelang ini didesain berupa sistem modern berbasis teknologi informasi, memberikan kemudahan kepada peserta lelang dan panitia lelang, dan meminimalisir kecurangan.

MANFAAT. Proses berjalan transparan dan akuntabel dan cost effective. Penyebaran informasi dan tata cara lelang jauh lebih mudah. Arsip tersimpan rapi, auditable friendly, dan kepastian layanan.

PEMBELAJARAN. Dalam menyusun sistem e-Lelang terintegrasi diperlukan kerja sama lintas sektoral, dan sosialiasi untuk meningkatkan pengetahuan dan awareness terhadap sistem Online. Pelaksanaan e-Lelang berbasis web meningkatkan kepuasan investor dan semangat kerja tenaga pelaksana, manajemen efektif, proses lelang berjalan cepat, tepat waktu, akurat, mudah, aman, dan nyaman.

✽ ✽ ✽

6. Publikasi Formasi Jabatan Notaris Secara Realt ime , DirektoratPerdataDitjenAdministrasiHukumUmum,KementerianHukumdanHAM

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Kebijakan di bidang penyusunan formasi jabatan notaris, pengangkatan, dan perpindahan, untuk seluruh Indonesia, dan informasi mengenai jabatan notaris, dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU). Sistem layanan kenotariatan masih manual, dan pemohon/calon notaris harus mengajukan permohonan pengangkatan/perpindahan notaris dengan cara mengirim surat permohonan beserta berkas kelengkapan persyaratan.

MASALAH. Pelayanan informasi tentang notaris secara manual memunculkan banyak permasalahan antara lain informasi mengenai formasi jabatan notaris tidak transparan, responss terhadap permohonan calon notaris sangat lambat, tidak ada kepastian pelayanan hukum dalam hal permohonan pengangkatan dan perpindahan notaris, tidak ada kepastian biaya yang harus dikeluarkan oleh pemohon, dan muncul kecurigaan adanya praktik pungli.

DESKRIPSI INOVASI. Ditjen AHU menerapkan inovasi “Publikasi Formasi Jabatan Notaris Secara Realtime” sehingga publik dapat mengakses layanan kenotariatan Online secara real time.

STRATEGI INOVASI. Pertama, identifikasi MASALAH. Kedua, menyamakan persepsi dan tujuan dalam memperbaiki pelayanan publik menjadi aktual, transparan, dan akuntabel. Ketiga, membuat regulasi pengurusan dan biayanya. Keempat, membuat model sistem informasi. Kelima, menjalankan Sistem Aplikasi, mengembangkannya, dan uji coba. Peluncuran dilakukan pada November 2014. Keenam, pengawasan sistem.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, pelayanan manual dan lambat. Setelah inovasi, pelayanan manual berubah menjadi Online realtime.

KELUARAN. Website http://ahu.go.id/ disediakan. Komunikasi surat manual tidak diperlukan. Pengurusan pengangkatan atau perpindahan notaris dan biayanya diatur dengan jelas.

MANFAAT. Calon notaris dan notaris mendapat pelayanan baik. Pegawai semakin profesional dan akuntabel. Masalah geografis yang luas dapat diatasi. Biaya transportasi dikurangi. Praktik KKN dihilangkan. Waktu dan biaya pelayanan jelas. Penggunaan alat tulis kantor menjadi lebih efisien.

PEMBELAJARAN. Penggunaan teknologi informasi, komitmen pemerintah, payung aturan, dan sinergi dengan semua pemangku kepentingan merupakan kunci kesuksesan inovasi ini.

✽ ✽ ✽

7. Fidusia Checking Cetar (Cepat dan Transparan), Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum,

DitjenAdministrasiHukumUmum,KementerianHukumdanHAM

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Pengurusan permohonan fidusia dan pencarian data di Ditjen AHU Kementerian Hukum dan HAM selama ini berjalan lamban, respons petugas terhadap pemohon sangat lama, biaya mahal karena pemohon dari lokasi yang jauh harus datang ke kantor Ditjen AHU, dan masih ada pelayanan melalui calo.

MASALAH. Selama ini ada dua masalah besar dalam pengurusan mengenai permohonan Objek Jaminan Fidusia. Pertama, respons surat permohonan lama. Kedua, penyimpanan dokumen tidak teratur. Untuk mengatasi masalah ini, Ditjen AHU meluncurkan fitur Fidusia Checking atau pencarian data pada aplikasi Fidusia Online versi 3.0 yang merupakan hasil pengembangan perangkat lunak Fidusia Online sebelumnya.

DESKRIPSI INOVASI. Pada tahun 2014 Kementerian Hukum dan HAM telah melakukan inovasi Pengesahan Badan Hukum Versi AHU Online. Sejalan dengan itu, inovasi pengembangan aplikasi Fidusia Online dengan penambahan fitur Fidusia Checking memberi kemudahan memperoleh informasi objek jaminan fidusia tanpa ada batasan waktu, cepat, transparan, mudah dan murah, dan database tidak akan rusak atau hilang.

STRATEGI INOVASI. inisiatif ini dimulai dengan melakukan identifikasi layanan Fidusia Online, penyediaan fasilitas teknologi informasi, pemantapan konsep penerapan fitur pencarian data dalam layanan Fidusia Online, penetapan kebijakan, koordinasi. Pemantauan, evaluasi, implementasi, pengendalian, pengawasan, dan pelaporan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, respons surat menyurat bisa diberikan dalam waktu hampir sebulan, sedangkan dengan inovasi Fidusia Checking Cetar dilayani saat itu juga. Dengan inovasi ini data diperoleh real time sehingga mempermudah pencairan kredit modal usaha. Tidak lagi dibutuhkan ruangan penyimpanan arsip, karena permohonan diurus secara online.

KELUARAN. Pelayanan cepat mendorong UMKM tumbuh dan berkembang bagi perekonomian nasional, pelayanan hukum yang mudah dan murah, database aman, pemasukan PNBP meningkat, peningkatan kualitas pelayanan publik memanfaatkan teknologi informasi (e-government), pemangkasan pelayanan registrasi fidusia dari bulanan menjadi 7 menit, petugas makin profesional, pelayanan publik berkualitas, dan data terpusat pada server Ditjen AHU.

MANFAAT. Antusias masyarakat pemohon naik signifikan dari 13.701 pemohon (2013) menjadi 8.276.929 pemohon (2015). Data diperoleh dengan cepat, transparan, murah, dan adanya kejelasan kepastian hukum.

PEMBELAJARAN. Pemanfaatan teknologi informasi, pelayanan cepat digital based, penyediaan informasi pada website Ditjen AHU, peningkatan kepercayaan perusahaan dan masyarakat, mudah dan murah. Penerapan teknologi informasi telah mengubah pola pikir dan budaya kerja, peningkatan kepuasan masyarakat, dan sosialisasi.

✽ ✽ ✽

8. Aplikasi Monitoring Data Penerimaan Negara, Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara,

DirektoratSistemPerbendaharaan,KementerianKeuangan INFORMASI UNIT PELAYANAN. Kementerian Keuangan adalah instansi yang mengelola penerimaan negara. Unit kerja utama fungsi ini adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), dan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA). Unit administrasi penerimaan dan pengeluaran negara adalah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (DJPBN) yang menggunakan Sistem Penerimaan Negara MPN (Modul Penerimaan Negara) G1.

MASALAH. Pengelolaan penerimaan negara menuntut peningkatan kecepatan dan transparansi. Data penerimaan harus dapat dilihat perkembangannya secara realtime dan semua instansi yang berkepentingan dapat mengakses secara online.

DESKRIPSI INOVASI. Inovasi Dashboard Modul Penerimaan Negara (MPN) G2 diterapkan sejak 2014. Sistem berbasis web ini merupakan pengembangan dari Sistem Penerimaan Negara MPN G1. Tujuan aplikasi adalah untuk menjadi acuan pengambilan keputusan manajemen dan untuk membantu monitoring data penerimaan negara yang harus disetorkan oleh pihak Bank ke rekening kas negara. Aplikasi Dashboard MPN G2 memuat beberapa menu yaitu live transaksi, grafik/maps, laporan, dan pencarian. Aplikasi ini terselenggara berkat kerja sama DJP, DJBC, dan DJA.

STRATEGI INOVASI. Pengembang aplikasi mengevaluasi dan menganalisis kebutuhan yang diperlukan oleh instansi yang berkepentingan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memperoleh desain agar sesuai dengan kebutuhan. Kemudian dilakukan pendataan bank yang berminat menjadi penyelenggara layanan secara elektronik dengan melakukan SIT (Sistem Integrated Test). Pemrosesan hasil UAT (User Aceptance Test) dilakukan. Layanan setoran penerimaan negara diujicobakan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, monitoring belum online dan realtime. Setelah inovasi, instansi terkait dapat memantau perkembangan penerimaan negara setiap saat.

KELUARAN. Berbagai informasi disajikan meliputi Dashboard, menu transaksi, menu monitoring, menu grafik/maps, menu laporan per bagian/unit kerja, dan menu pencarian.

MANFAAT. Transparansi dan realtime data penerimaan negara dapat diwujudkan. Seluruh data penerimaan negara dapat digabungkan dan dipantau setiap saat.

PEMBELAJARAN. Penggunaan teknologi informasi, kemauan semua pihak untuk bekerja sama, kapasitas pegawai yang meningkat merupakan faktor-faktor kunci yang mendukung keberhasilan inovasi ini.

✽ ✽ ✽

9. Media Center Kreatif , Biro Hukum dan KIP, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Salah satu tugas Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) adalah membuat acuan reformasi birokrasi dan pelayanan publik dan melayani semua Kementerian, Lembaga, Pemerintahan Daerah dan masyarakat.

MASALAH. Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola layanan terbatas, sarana dan prasarana layanan tidak memadai, respons layanan informasi dan pengaduan lama dan berbelit-belit, data belum terintegrasi dan terdokumentasi dengan baik.

DESKRIPSI INOVASI. Untuk meningkatkan pelayanan publik, telah dibangun Media Center KREATIF yang merupakan kolaborasi pendekatan teknologi dengan sentuhan kasih sayang, singkatan dari Komunikatif, Responsif, Edukatif, Proaktif, Integratif dan Arif. Diharapkan inovasi ini menjadi Pusat Sumber Daya Reformasi Birokrasi Nasional, dan selanjutnya sebagai “corong diseminasi informasi reformasi birokrasi.”

STRATEGI INOVASI. Strategi inovasi adalah penggunaan teknologi digital dan konvensional dengan tahapan penyusunan rencana, grand design, standar operasional (SOP), pembuatan berbagai aplikasi, animasi, penyempurnaan portal, peningkatan kapasitas pengelola, operasionalisasi, serta monitoring dan evaluasi. Layanan dua arah cepat, jemput bola, terintegrasi dengan berbagai sarana media komunikasi lainnya seperti LAPOR, portal ppid.menpan.go.od, portal induk menpan.go.id, dan email [email protected]. Juga terkoneksi dengan Sistem Informasi Pendayagunaan Aparatur Negara (SIPAN), Sistem Informasi Ruang Rapat (SIRARA), Sistem Informasi Survei Kepuasan Masyarakat (SISUKMA), Sistem Informasi Agenda Kegiatan (SIGETA), dan Simulasi Computer Assisted Test (CAT) Online.

SEBELUM DAN SESUDAH. Sebelum inovasi, permohonan informasi dan pengaduan lambat direspons karena menggunakan sistem manual. Setelah inovasi, layanan berbasis teknologi, respons cepat, dan petugas ramah penuh kasih sayang.

KELUARAN. Pertama, SOP layanan informasi dan pengaduan berbasis teknologi dan kasih sayang. Kedua, microsite media center Kementerian PANRB (email, portal PPID dan portal induk) serta terbangunnya aplikasi SIPAN, SIRARA, SISUKMA dan SIGETA. Ketiga, aplikasi simulasi Computer Assisted Test (CAT) Online yang ditandem di website KemenPANRB, BKN dan media partner (Sindonews.com, Liputan6.com dan Jpnn.com). Keempat, bahan kampanye reformasi birokrasi yang kreatif dan inovatif (album “reformasi birokrasi”), visualisasi animatif (video company profile KemenPANRB) dan road map reformasi birokrasi, buku saku ASN, serta video informasi sembilan program percepatan reformasi birokrasi. Kelima, petugas layanan ramah (afektif), cerdas (kognitif) dan cekatan (motorik) dalam memberikan layanan informasi dan pengaduan. Berbagai prestasi dan penghargaan telah yang diraih seperti “10 Besar Kementerian dengan pengelolaan informasi publik terbaik,” Anugerah dari MURI, dan portal menpan.go.id paling populer untuk kategori portal instansi pemerintah.

MANFAAT. Aparatur negara dan masyarakat tenang, nyaman, puas, lebih mudah dan cepat mengakses informasi dan menyampaikan pengaduan. Terintegrasi dan terdokumentasinya pengelolaan layanan informasi dan pengaduan.

PEMBELAJARAN. Perubahan paradigma layanan publik, dari manual ke digital, dan dari formal, statis, dan normatif, menjadi layanan kolaboratif menjadi kunci keberhasilan inovasi ini. Kolaborasi digitalisasi dan humanisasi, kombinasi rasionalitas dan spiritualitas, dan memperhitungkan tingkat kebahagiaan pihak penerima pelayanan menjadi faktor utama peningkatan kualitas layanan publik.

✽ ✽ ✽

10. Jaring Pengaduan Konsumen, DirektoratPemberdayaanKonsumen,DitjenStandardisasidanPerlindunganKonsumen,Kemen-terianPerdagangan

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Peran Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam standardisasi dan perlindungan konsumen mengacu pada UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK). Guna mendukung terlaksananya penyelenggaraan perlindungan konsumen, maka Kemendag dalam hal ini Direktorat Pemberdayaan Konsumen, Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, mengintegrasikan penerapan perlindungan konsumen secara nasional dengan membangun sistem informasi pengawasan perlindungan konsumen yang menggunakan teknologi informasi.

MASALAH. Pemberdayaan konsumen terkait dengan kepastian mutu, jumlah, keamanan, keselamatan, dan kesehatan barang dan/atau jasa yang dikonsumsi. Posisi konsumen yang lemah sering dimanfaatkan oleh pelaku usaha. Konsumen sering tidak punya pilihan, take it or leave it. Bagi konsumen, permasalahan utama adalah belum adanya edukasi intensif kepada masyarakat pengguna barang dan/atau jasa, belum terintegrasinya Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, dan belum tersedianya database informasi perlindungan konsumen.

DESKRIPSI INOVASI. Pada tahun 2011 diluncurkan pola penanganan pengaduan berbasis web yaitu dengan membuat Sistem Pengawasan dan Perlindungan Konsumen (SISWAS-PK), suatu aplikasi berbasis web yang memberikan informasi mengenai penyelenggaraan perlindungan konsumen dan pelaksanaan pengawasan barang beredar dan/atau jasa secara nasional. Sejak 2013, SISWAS-PK terintegrasi secara nasional untuk mencatat pengaduan, pertanyaan, dan informasi terhadap kasus dan keluhan konsumen dari seluruh provinsi di Indonesia.

STRATEGI INOVASI. Menjadikan SISWAS-PK sebagai tempat pengaduan konsumen dan menyusun database informasi terkait perlindungan konsumen yang dapat diakses dengan mudah. Database dalam aplikasi website (siswaspk.kemendag.go.id) berisi alur penanganan pengaduan konsumen yang dapat diakses pengadu setelah mengisi form pengaduan. Membangun identifikasi masalah perlindungan konsumen, merancang Diagram Proses Penanganan Pengaduan Konsumen; prototyping sistem informasi pengaduan, pelaporan kasus, dan keluhan konsumen.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, pengaduan konsumen diterima secara manual melalui kedatangan langsung, telepon dan surat sehingga tidak dapat diorganisir dengan baik. Penanganan tidak intensif karena data yang diberikan oleh konsumen seringkali tidak lengkap. Setelah inovasi, pengaduan online yang masuk dapat terdata berdasarkan kategori tertentu dan terstruktur dengan menggunakan data warehouse. Inovasi ini memudahkan pengguna untuk melaporkan pengaduan tanpa dibatasi jarak dan waktu. Jawaban pengaduan konsumen mudah diakses melalui beragam browser umum.

KELUARAN. Memberikan kemudahan kepada konsumen untuk melaporkan pengaduan terhadap barang dan jasa yang dikonsumsi. Tersusunnya strategi peningkatan peran serta masyarakat dalam mendukung pengawasan mutu barang yang beredar berdasarkan informasi yang diperoleh melalui sistem yang terpadu. Kemudahan pengawasan barang beredar dan jasa, dengan adanya pengaduan atau informasi dari konsumen. Monitoring tindak lanjut hasil pengawasan barang beredar dan jasa di daerah. Tercapainya peningkatan pemahaman konsumen terhadap barang dan jasa yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

MANFAAT. SISWAS-PK menjadi pintu utama komunikasi antara Kemendag dan konsumen. Konsumen mendapat prosedur yang mudah. Cakupan pelayanan yang lebih banyak dan terarah. Kebijakan perlindungan konsumen yang didasarkan pada kebutuhan riil.

PEMBELAJARAN. Pemanfaatan teknologi informasi dan kerja sama dengan semua pihak menjadi kunci sukses dari inovasi ini.

✽ ✽ ✽

11. Sistem Informasi Pelayanan, Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri Surabaya, Jawa Timur,

BalaiRisetdanStandardisasiIndustri Surabaya,KementerianPerindustrian

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Masalah pelayanan publik meliputi kecepatan layanan, informasi layanan, dan kepastian mengenai persyaratan, biaya, dan waktu penyelesaian layanan. Balai Riset dan Standarisasi (Baristand) Industri Surabaya melayani pengujian produk di Jawa Timur. Layanan dilakukan di 5 laboratorium uji: Kimia, Lingkungan, Fisika, Elektronika, and Kalibrasi.

MASALAH. Layanan pengujian, kalibrasi, dan rekap data masih lamban karena dilakukan secara manual. Waktu tunggu pelanggan sampai hasil pengujian sangat lama, informasi status layanan bersifat pasif, dan rekapitulasi data belum terintegrasi secara realtime.

DESKRIPSI INOVASI. Baristand Industri Surabaya sejak tahun 2011 telah mengadopsi teknologi informasi dalam pelayanan, berkomitmen menerapkan e-government, menciptakan kepuasan pelanggan, berbasis teknologi informasi, dan menerapkan ISO 9001:2008. Sistem Informasi Pelayanan (SIP) telah mengintegrasikan berbagai fasilitas layanan sehingga waktu tunggu makin cepat, informasi jelas, rekap data realtime dan online, dan membangun website serta dashboard kinerja.

STRATEGI INOVASI. Strategi SIP dibagi atas tahap dasar, menengah, lanjut, dan internalisasi. Kegiatannya meliputi infrastruktur server dan jaringan internet, penguatan tupoksi dan komitmen layanan prima, pengembangan aplikasi, dan terbentuknya budaya kerja modern. Baristand mengutamakan pengembangan sistem, interoperabilitas sistem, budaya kerja, proses bisnis, integrasi sistem, dan layanan berdampak positif.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, waktu tunggu pelanggan 24 menit, informasi bersifat pasif, rekap data 9 hari kerja, dan pengolahan data manual. Sesudah inovasi, penerapan e-government berjalan dengan budaya kerja modern, transparan, dan partisipatif.

KELUARAN. Keluaran meliputi Laporan Hasil Uji Sistem, pencatatan aktivitas penerimaan contoh dan laboratorium, penerimaan PNBP, efisiensi penggunaan alat tulis perkantoran, bisnis proses, database absensi dan kinerja pegawai, pelayanan berkualitas dan prima, pengembangan dari Sistem Informasi Laboratorium (SIL) ke Sistem Informasi Pelayanan (SIP), dan terinformasikannya status pengujian secara aktif kepada pelanggan.

MANFAAT. Penerapan SIP memiliki manfaat berupa terbentuknya budaya kerja pegawai yang modern dalam penggunaan teknologi informasi, efisiensi SDM, keuangan, waktu, dan teknis.

PEMBELAJARAN. Pemanfaatan teknologi informasi telah menjamin keberhasilan inovasi. Telah terjadi perubahan dari SIL menjadi SIP berkat perubahan budaya kerja pimpinan dan pegawai. SIP telah membangun perkantoran modern berbasis teknologi informasi menjadi model pelaksanaan UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

✽ ✽ ✽

12. Panic Button on Hand , Kepolisian Resort Malang Kota, Jawa Timur, PolresMalangKota, KepolisianNegaraRepublikIndonesia

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Sarana dan prasarana Kepolisian Resort Kota Malang masih terbatas dibandingkan dengan banyaknya permasalahan yang dihadapi. Masyarakat enggan datang ke kantor polisi, mengakibatkan banyak kasus keamanan dan ketertiban masyarakat tidak tertangani dengan baik.

MASALAH. Rasio Polisi Malang Kota dan Masyarakat adalah 1:916 sehingga pelayanan polisi belum memuaskan. Masalah ini menuntut pemecahan bersama oleh jajaran kepolisian, pemerintah daerah, pemangku kepentingan, dan masyarakat.

DESKRIPSI INOVASI. Pada bulan Oktober 2015, Polres Kota Malang mengaplikasikan Panic Button on Hand sebagai sarana panggilan masyarakat yang membutuhkan bantuan polisi. Masyarakat dapat mengunduh gratis aplikasi tersebut pada telepon Android dan dapat memanfaatkan empat fasilitas: mengirim laporan, kritik, pelayanan lain, dan informasi publik.

STRATEGI INOVASI. Pelayanan Panic Button on Hand dilaksanakan oleh seluruh petugas dan terintegrasi dengan seluruh fungsi Polres dan Polsek setiap hari 24 jam memedomani standar operasional prosedur (SOP).

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, penanganan permasalahan masyarakat lamban dan tidak rapi. Setelah inovasi, terjadi komunikasi cepat jajaran Polres Malang Kota dengan masyarakat.

KELUARAN. Jumlah laporan masyarakat meningkat. Banyak kritik dan saran, tersedia berbagai jenis layanan masyarakat, pemanfaatan media informasi publik, penanganan pengaduan masyarakat, dan sosialisasi program Panic Button.

MANFAAT. Manfaat utama inovasi adalah kemudahan bagi masyarakat untuk melapor ke polisi, biaya sangat murah bahkan gratis, dan mendapatkan pelayanan polisi tepat waktu. Walaupun baru 269 orang (8%) yang memanfaatkan fasilitas panic button dari 3.432 orang pengunduh aplikasi dalam waktu 90 hari, menunjukkan animo besar masyarakat untuk menggunakan fasilitas pelayanan panic button.

PEMBELAJARAN. Program ini meningkatkan kualitas pelayanan Polri kepada masyarakat dengan standar nasional. Namun jika inisiatif masih bersifat sektoral, lokal, dan tidak didukung kesatuan di atas, inisiatif akan mengalami penurunan kualitas cepat atau lambat.

✽ ✽ ✽

13. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) Keli l ing, Kepolisian Resort Kabupaten Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam,

UnitPelayananSatuanIntelkamPolresAcehBesar, KepolisianNegaraRepublikIndonesia

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Aceh Besar adalah salah satu dari 23 kabupaten di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang memiliki wilayah sebesar 2.903,50 km2 dengan ketinggian 100 meter di atas permukaan laut. Kondisi alam merupakan wilayah pantai, dataran, dan perbukitan dengan hutan yang mulai gundul, memiliki sungai-sungai besar mengalir menuju Selat Malaka dan Samudra Indonesia. Kabupaten Aceh Besar memiliki 23 kecamatan, 68 kemukiman, dan 604 desa, dengan wilayah hukum Kepolisian Resort (Polres) Aceh Besar sebanyak 13 Kecamatan, 36 kemukiman, dan 342 desa dengan total penduduk 157.559 jiwa dan luas 2.431,45 Km2.

MASALAH. Layanan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) hanya dilaksanakan pada satu lokasi bertempat di Janto, ibu kota Kabupaten Aceh Besar. SKCK adalah surat keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Polri kepada warga masyarakat untuk memenuhi permohonan dari yang bersangkutan atau keperluan karena adanya ketentuan yang mempersyaratkan. Rekomendasi catatan kepolisian adalah saran tertulis yang menganjurkan, membenarkan, atau menguatkan seseorang terkait dengan kejahatan dan/atau pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan. Masyarakat yang membutuhkan pembuatan dan perpanjangan SKCK mengalami banyak masalah antara lain biaya transportasi mahal, kehidupan ekonomi pas-pasan, sering mengalami hujan deras, jarak tempuh sekitar 106 km atau 2 jam perjalanan. Akibatnya penduduk sulit datang ke kantor layanan dan mengakibatkan banyak keluhan.

DESKRIPSI INOVASI. Polres Aceh Besar menerapkan inovasi layanan SKCK berbentuk layanan SKCK keliling, menjamin layanan mudah, cepat, dan berkualitas.

STRATEGI INOVASI. Strategi ini dimulai dengan penanganan keluhan, menyiapkan layanan bergilir dan terjadwal, sinergi antarpemangku kepentingan, pelibatan kepala desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Pelaksanaan dibagi tiga lokasi, dengan waktu layanan pukul 08.00-12.30 dan 13.00-15.30 WIB. Limit waktu penyelesaian 1 lembar SKCK adalah 12 menit dengan biaya Rp 10.000,-.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, masyarakat yang membutuhkan SKCK sangat sulit memperoleh karena hambatan jarak dan waktu perjalanan. Setelah inovasi, terjadi kemudahan dalam pembuatan SKCK karena dilakukan melalui pelayanan keliling.

KELUARAN. Penerbitan payung hukum layanan keliling. Efisiensi waktu dan biaya, bertambahnya animo masyarakat, dan terbangunnya komunikasi yang baik.

MANFAAT. Peningkatan kualitas layanan, peningkatan jumlah pemohon, kemudahan membuat SKCK, dan hemat biaya dan waktu.

PEMBELAJARAN. Partisipasi publik sangat penting untuk keberhasilan inovasi. Kepercayaan para pemangku kepentingan merupakan prasyarat mutlak, dan komunikasi terus menerus dibutuhkan untuk menjaga kerja sama yang baik.

✽ ✽ ✽

14. Wajah Baru Website , DirektoratDiseminasiStatistik, BadanPusatStatistik

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Pada era informasi, fungsi website sebagai sarana pelayanan publik semakin penting, khususnya bagi instansi yang menyediakan data seperti Badan Pusat Statistik (BPS).

MASALAH. Website BPS pada kurun waktu 2009-2014 terdiri dari 548 subdomain yang memiliki tampilan yang berbeda-beda sehingga monitoring kualitas tidak dapat dilakukan.

DESKRIPSI INOVASI. BPS menerapkan inovasi wajah baru website yang mengacu pada empat konsep: easy to manage, responssive to multiple devices, dynamic tables, dan multi-view via PDF, tabel, grafik, dan peta tematik.

STRATEGI INOVASI. Tahap awal berupa pembahasan materi dan mockup tampilan website. Kemudian, merancang database, program (HTML, PHP, dan Javascript) dan pembuatan template. Sebanyak 16 modul front end dan 14 modul backend diuji coba. Tahap terakhir adalah implementasi, bimbingan teknis, dan pelatihan.

SEBELUM DAN SESUDAH. Sebelum inovasi, wajah website BPS tidak seragam. Setelah inovasi, wajah website seragam.

KELUARAN. Website BPS seluruh Indonesia memiliki template yang sama. Manajemen website dilakukan melalui portal repository terpusat.

MANFAAT. Monitoring dan evaluasi seluruh website BPS difokuskan pada kualitas dan konten. Hambatan navigasi dapat diatasi dan kenyamanan pengguna dapat dipertahankan. Jumlah serangan website menurun secara signifikan.

PEMBELAJARAN. Knowledge sharing pemrograman dan pelatihan teknis website sangat penting untuk menyamakan standar kerja bagi unit kerja yang mengandalkan website sebagai media utama dan tersebar di seluruh Indonesia.

✽ ✽ ✽

15. Forum Konsultasi Publik untuk Pemutakhiran Data, DirektoratKetahananSosial, DeputiBidangStatistikSosial, BadanPusatStatistik

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Basis Data Terpadu (BDT) adalah basis data yang digunakan pemerintah untuk menyalurkan bantuan sosial (Beras Miskin, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Bantuan Siswa Miskin), sehingga dituntut akurasi tinggi.

MASALAH. Pemutakhiran BDT merupakan tanggung jawab berbagai lembaga termasuk pemerintah daerah (Pemda) namun BPS melakukan sendiri. Akibatnya, BDT tidak akurat sehingga banyak Pemda menolaknya.

DESKRIPSI INOVASI. BPS menerapkan inovasi Forum Konsultasi Publik (FKP) yaitu pelibatan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat untuk melakukan verifikasi keberadaan Rumah Tangga Sasaran (RTS) sehingga mengurangi peluang terjadinya salah sasaran.

STRATEGI INOVASI. Rapat koordinasi tingkat provinsi dan kabupaten/kota dilaksanakan. Kepala Desa/Lurah memimpin kegiatan FKP. Fasilitator BPS memandu konsultasi publik untuk menghasilkan prelist awal. Setiap kepala dusun/RW memeriksa prelist awal. Hasil FKP setiap desa direkap dalam satu laporan kecamatan. Hasil FKP setiap kabupaten/kota (berupa prelist akhir) akan divalidasi.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, pendataan terlihat hanya dilakukan oleh BPS. Setelah inovasi, pengumpulan data melibatkan Pemda dan masyarakat.

KELUARAN. Prelist akhir divalidasi ulang oleh petugas yang berbeda. Hasil ground check RTS menunjukkan bahwa

tingkat akurasi meningkat.

MANFAAT. Tingkat akurasi dan kepercayaan Pemda dan masyarakat terhadap BDT meningkat.

PEMBELAJARAN. Untuk menghasilkan data publik yang akurat, sebuah unit kerja tidak bisa bekerja sendirian. Terdapat berbagai elemen yang harus dilibatkan antara lain pemerintah daerah dan tokoh masyarakat. Mereka sangat penting sebagai fasilitator dan mediator pengumpulan data di masyarakat. Dalam hal terdapat dispute, keberadaan pihak-pihak tersebut akan menempatkan lembaga pemerintah dalam posisi netral.

✽ ✽ ✽

16. Aplikasi Mobile Statist ik, Papua Barat, BPSProvinsiPapuaBarat, BadanPusatStatistik

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Seiring perkembangan teknologi dan informasi, permintaan akan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat semakin meningkat. BPS memenuhi kebutuhan data statistik diupayakan melalui berbagai cara seperti perpustakaan dan website. Akan tetapi, kondisi geografis Papua Barat mempersulit usaha mendapatkan data dan informasi yang up to date.

MASALAH. Tingkat pemanfaatan data BPS Papua Barat masih rendah. Pada tahun 2013, jumlah pengunjung 60 orang dan akses website sebesar 10.000. Sebagian besar pengunjung BPS adalah pelajar dan mahasiswa. Untuk mengunjungi BPS, mereka menempuh jarak lebih dari 15 km. Masyarakat masih mengeluhkan layanan data statistik berbasis web karena lambatnya jaringan internet.

DESKRIPSI INOVASI. BPS Papua Barat menerapkan inovasi “Statistik Papua Barat” yaitu layanan informasi statistik berbasis android. Pengguna data cukup mengunduh aplikasi di smartphone android kemudian mendapatkan data. Aplikasi bisa digunakan di manapun dan kapanpun dan dalam keadaan offline.

STRATEGI INOVASI. Sosialisasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Pembuatan software dan mengintegrasikan data ke dalam aplikasi.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, masyarakat sulit memperoleh data BPS karena biaya mahal dan waktu yang lama. Sesudah inovasi, data diperoleh hanya dengan menggunakan android smartphone.

KELUARAN. Pengguna data BPS meningkat. Data mudah diakses, kapan saja dibutuhkan. Pengguna data bisa memperoleh data dan informasi statistik yang diperlukan dengan mudah, dan murah karena ukuran data kecil. Pengguna tidak perlu mengunduh semua konten publikasi.

MANFAAT. BPS semakin dikenal masyarakat. Keluhan pelayanan menurun. Apresiasi diberikan oleh berbagai kalangan karena kemudahan mengakses data. Masyarakat semakin melek informasi dan data.

PEMBELAJARAN. Pemahaman terhadap kesulitan masyarakat, komitmen penyedia layanan publik, dan dukungan sarana yang memadai merupakan kunci-kunci sukses inovasi ini.

✽ ✽ ✽

17. Inovasi Samsat Pembantu Maguwo, Kabupaten Sleman, Kantor Pelayanan Pajak Daerah Sleman, Pemerintah Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Samsat (Sistem Manunggal Satu Atap) Sleman sebagai Samsat Induk melayani berbagai kebutuhan masyarakat yaitu pengesahan pajak kendaraan bermotor per tahun dan 5 tahun, proses balik nama, STNK hilang, ubah bentuk, dan mutasi kendaraan bermotor.

MASALAH. Seluruh proses pembayaran pajak kendaraan bermotor terkonsentrasi di Samsat Induk dengan sumber daya manusia terbatas dan ruang kerja tidak bisa menampung tambahan karyawan. Akibatnya suasana kantor menjadi tidak tertata dan tidak nyaman. Setiap harinya, Samsat Induk melayani 2.000 wajib pajak, bekerja full time namun antrean dokumen selalu panjang.

DESKRIPSI INOVASI. Gedung Samsat Pembantu Maguwo di Jalan Jogya – Solo dibangun, tempat yang sangat strategis didukung infrastruktur yang memadai. Pada 29 April 2014 diresmikan layanan pengesahan pajak kendaraan bermotor 5 tahunan di kantor ini, melayani 6 kecamatan di wilayah timur Kabupaten Sleman. Dokumen yang dilayani adalah Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) atau Plat Nomor, dan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) atau bukti pembayaran pajak kendaraan.

STRATEGI INOVASI. Strategi pelayanan Samsat Pembantu Maguwo adalah sarana prasarana yang memadai dan sumber daya manusia yang berkualitas disediakan. Sosialiasi untuk menumbuhkan kesadaran, kepatuhan, dan partisipasi masyarakat dilaksanakan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, semua pengurusan pembayaran pajak kendaraan bermotor hanya dilakukan di Sleman. Setelah inovasi, kepadatan pelayanan di Samsat Induk berkurang karena didistribusikan ke Maguwo.

KELUARAN. Pengurusan berkas-berkas kendaraan bisa dilayani di dua tempat sehingga memberikan kemudahan dan pilihan kepada masyarakat.

MANFAAT. Petugas lebih mudah dalam mengidentikasi kendaraan bermotor. Tingkat kesalahan dapat diminimalisir karena volume pengurusan yang tidak terlalu banyak. Masyarakat lebih mudah dalam melakukan proses pembayaran pajak kendaraan bermotor. Waktu yang dikeluarkan oleh wajib pajak yang akan melakukan pembayaran lebih efisien karena bisa memilih jarak yang lebih dekat dan jumlah antrean berkurang. Masyarakat menyambut dengan positif inovasi ini.

PEMBELAJARAN. Upaya peningkatan pelayanan dapat dilakukan dengan memperbanyak jumlah outlet pelayanan sehingga dapat memberikan akses yang lebih baik kepada masyarakat.

✽ ✽ ✽

18. Mobile Eye Clinic , RS Mata Bali Mandara, Kabupaten Badung, RSMataBali Mandara,PemerintahProvinsiBali

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Secara geografis Provinsi Bali dengan luas wilayah 5.636.66 km2, dikelilingi pesisir pantai. Jumlah penduduk sebesar 3.891.428 jiwa dengan kepadatan penduduk 690 jiwa/ km2. Provinsi Bali sebagai salah satu tujuan wisata di Indonesia menghadapi masalah kesehatan. Bali merupakan salah satu dari 11 provinsi dengan prevalensi kebutaan sebesar 1% dan salah satu dari 12 provinsi yang mempunyai prevalensi katarak di atas prevalensi nasional. Kebutaan dapat disebabkan oleh katarak dan Diabetes Mellitus (DM). Rumah Sakit Mata Bali Mandara ikut berperan aktif dalam upaya penanggulangan kebutaan yang disebabkan oleh katarak.

MASALAH. Dengan tingkat kebutaan sebesar 1%, maka jumlah penduduk Bali yang mengalami kebutaan berjumlah sekitar 38.914 jiwa. Saat ini penanganan masalah kesehatan mata belum maksimal dan merata. Penyebaran dokter, spesialis mata, dan sarana prasarana kesehatan mata masih terkonsentrasi di daerah-daerah tertentu. Di daerah lain masyarakat masih kesulitan mendapatkan akses pelayanan kesehatan baik karena masalah transportasi, tidak ada yang mengantarkan ke fasilitas kesehatan terdekat.

DESKRIPSI INOVASI. RS Mata Bali Mandara menerapkan layanan pengobatan katarak menggunakan bus operasi (mobile eye clinic) yang ditempatkan di puskesmas pada jadwal tertentu. Jika saat screening ditemukan penyakit sulit, maka pasien dirujuk ke RSUD atau RS Mata Bali Mandara. Sasaran pasien yang dioperasi katarak di bus operasi adalah masyarakat miskin yang jauh dari akses pelayanan kesehatan mata, dan belum terlindungi oleh asuransi kesehatan. Pembiayaannya dibebankan pada Jaminan Kesehatan Bali Mandara dan dana CSR perusahaan.

STRATEGI INOVASI. Strategi inovasi terdiri atas dua tahap. Tahap persiapan meliputi pembentukan komite aksi, regulasi, rapat persiapan dan koordinasi. Tahap pelaksanaan meliputi screening, puskesmas keliling, dan operasi katarak.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, penderita katarak tidak mampu berobat. Sesudah inovasi, penderita penyakit mata/katarak tertolong Mobile Eye Clinic, Puskesmas, RSUD, dan RS Mata Bali Mandara.

KELUARAN. Jumlah pasien katarak yang dioperasi oleh RS Mata Bali Mandara meningkat, dari 1.353 orang (2010) menjadi 3.484 orang (2014). Cataract Surgery Rate dari 1.020,6 per 1 juta penduduk (2010) menjadi 1.468,2 per 1 juta penduduk (2014). Angka kebutaan di Provinsi Bali menurun dari 1% menjadi 0,3%. Masyarakat miskin penderita katarak tertolong dengan pelayanan Mobile Eye Clinic. Pelayanan operasi katarak di dalam gedung RS telah berkembang menjadi kegiatan penjaringan dan operasi katarak dilakukan menggunakan Mobile Eye Clinic.

MANFAAT. Rujukan medik spesialistik berkembang. Pelayanan kesehatan mata yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat lebih merata. Dukungan dari semua komponen masyarakat menanggulangi gangguan penglihatan meningkat.

PEMBELAJARAN. Kerja sama semua pihak, komitmen pemerintah dan tenaga kesehatan, partisipasi publik, sarana dan prasarana yang mendukung menjadi kunci keberhasilan inovasi ini. Inovasi ini merupakan bentuk keberpihakan kepada masyarakat miskin.

✽ ✽ ✽

19. Gendis System untuk Pasien Diabetes Mell itus, Puskesmas Cengkareng, UPTDPuskesmasKecamatanCengkareng,PemerintahProvinsiDKIJakarta

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit tidak menular yang mengalami kenaikan jumlah penderita signifikan. DM yang tidak terkendali dapat menyebabkan penyakit komplikasi yang berdampak pada morbiditas dan mortalitas. Pengendalian DM diupayakan dengan pengobatan teratur dan perbaikan pola hidup.

MASALAH. Layanan terhadap pasien penderita DM selama ini kurang memuaskan. Media pendaftaran pasien DM dilakukan melalui loket dengan waktu tunggu yang cukup lama, menimbulkan kelelahan pasien. Kepatuhan berobat pasien rendah (30%). Prevalensi DM cenderung meningkat, biaya medis mahal, dan pasien DM tidak patuh berobat ke Puskesmas Cengkareng sehingga sering terjadi komplikasi jantung dan stroke.

DESKRIPSI INOVASI. Puskesmas Cengkareng melakukan terobosan untuk meningkatkan kepatuhan berobat pasien DM melalui gerakan Gugus Kendali Mutu (GKM) GENDIS, merupakan layanan cepat paperless untuk meningkatkan kepatuhan berobat pasien DM, dengan memperhatikan aspek-aspek orang, bahan, cara, dan alat dalam layanan. Sosialisasi, konseling, dan penyuluhan penyakit DM dilakukan melalui media audiovisual.

STRATEGI INOVASI. GKM Gendis menggunakan SIGARENG (Sistem SMS Gateway Puskesmas Cengkareng), pemberian kartu kendali berobat untuk pasien, pembuatan sistem pesan pengingat pasien pada satu hari sebelum jadwal kontrol, pemberian lembar informasi program SIGARENG, konsultasi melalui SMS dan penggunaan alat peraga bergambar dan elektronik dalam penyuluhan. GKM Gendis memperbaiki layanan, dan standar pelayanan dengan menawarkan metode layanan baru melalui media elektronik sehingga efisiensi tercapai dan aksesibilitas lebih baik.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, layanan pasien DM tidak memberikan kepuasan pasien. Setelah inisiatif, terjadi perubahan layanan secara signifikan (waktu tunggu, kinerja petugas, kemudahan konsultasi) sehingga meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pengunjung. Peningkatan kepatuhan berobat pasien DM menggambarkan keberhasilan inovasi GKM Gendis.

KELUARAN. SMS Gateway Pendaftaran untuk mempersingkat waktu pelayanan pasien. Waktu pelayanan menjadi efisien, efektif, dan mengurangi kelelahan pasien, SMS Reminder kontrol berobat pasien meningkatkan kepatuhan pasien karena pasien merasa diperhatikan dan menambah semangat pasien untuk kontrol. Tersedia e-konsultasi via SMS, penggunaan lembar informasi SIGARENG, kartu kendali berobat, dan media audiovisual untuk konseling dan penyuluhan.

MANFAAT. Kesadaran pasien untuk menjaga kesehatan dan memperbaiki gaya hidup teratur terutama pola diet dan aktivitas fisik menigkat.

PEMBELAJARAN. Penggunaan teknologi dan sistem pengingat yang efektif dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam berobat secara rutin. Penjelasan tentang gaya hidup sehat bagi pasien dengan konseling dan penggunaan audiovisual lebih efektif merubah gaya hidup pasien.

✽ ✽ ✽

20. Jakarta Smart City, UnitPengelolaJakartaSmartCityDinasKomunikasiInformatikadanKehumasan,PemerintahProvinsiDKIJakarta

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Provinsi DKI Jakarta merupakan ibukota Indonesia, pusat pemerintahan dan perekonomian nasional. Penduduk Jakarta pada tahun 2015 berjumlah 9.988.495 jiwa dan pekerja komuter dari daerah penyangga berjumlah 1.382.296 jiwa.

MASALAH. Sebagai kota besar, Jakarta memiliki permasalahan yang sangat kompleks. Transportasi, sampah, air bersih, dan berbagai layanan publik lainnya membutuhkan manajemen yang efektif dan efisien.

DESKRIPSI INOVASI. Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan Provinsi DKI Jakarta pada Desember 2014 meluncurkan inovasi Smart City (JSC) yaitu sistem terpadu berbasis teknologi informasi yang menghubungkan seluruh potensi kota Jakarta berupa portal dan aplikasi di telepon pintar. Tampilan JSC berbentuk peta geospasial dan footage dari CCTV di berbagai sudut kota. JSC memiliki 6 karakteristik yaitu Smart Governance, Smart People, Smart Living, Smart Mobility, Smart Economy, dan Smart Environment. Targert inovasi adalah pencapaian Kota Terbuka dan Cerdas yaitu kota yang mengedukasi dengan membuka semua data yang bermanfaat tanpa batasan dan syarat apa pun.

STRATEGI INOVASI. Koordinasi dan sinergi antar unit kerja dilakukan. Aplikasi dan software dikembangkan. Data yang dimiliki dibagikan kepada publik dengan Application Programming Interface sehingga menjadi open data.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, data tersebar di berbagai unit kerja tanpa koordinasi yang jelas. Setelah inovasi, terwujud informasi tunggal Kota Terbuka dan Cerdas didukung kerja sama dengan Google Waze dan Google Maps. Keluhan warga melalui Qlue dan data pembangunan sektoral dapat ditampilkan. CCTV diintegrasikan dan dipublikasi secara online.

KELUARAN. Kemacetan dan banjir dapat diantisipasi pengguna jalan berkat data Google Waze dan Qlue. Masyarakat dapat melihat seluruh CCTV yang berada di Jakarta. Jumlah pengunjung portal dan download aplikasi meningkat.

MANFAAT. Akses informasi berbagai layanan publik meningkat. Keluhan warga kota dapat diterima dan ditindaklanjuti dengan cepat. Informasi pembangunan kota dapat diakses sehingga meningkatkan pengawasan publik.

PEMBELAJARAN. Kunci keberhasilan inovasi ini adalah konsep yang jelas, integrasi berbagai sistem informasi, keterbukaan informasi publik, dan sinergi antarpemangku kepentingan. Dengan adanya portal, setiap permasalahan dapat dilihat dan dianalisis, diantisipasi secara cepat dan akurat melalui pemanfaatan teknologi informasi yang pintar.

✽ ✽ ✽

21. Wajah Baru Layanan Perpustakaan Umum, BadanPerpustakaandanKearsipanDaerah,PemerintahProvinsiJawaBarat

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Layanan prima dengan memanfaatkan teknologi terkini menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Masyarakat diberikan akses seluas-luasnya terhadap informasi yang dimiliki Perpustakaan Umum Jawa Barat.

MASALAH. Pengunjung harus antre cukup panjang untuk menunggu dilayani petugas saat peminjaman dan perpanjangan buku. Pengunjung tidak dapat mengembalikan koleksi pada saat layanan perpustakaan tutup. Pengunjung direpotkan dengan kewajiban menulis buku tamu secara manual di buku besar tamu yang disediakan. Untuk menjadi anggota perpustakaan Pengunjung harus antre dilayani dikarenakan petugas pendaftaran anggota perpustakaan harus menginput data identitas calon anggota.

DESKRIPSI INOVASI. Perpustakaan Umum Jawa Barat meluncurkan inovasi Wajah Baru Layanan Perpustakaan dengan memanfaatkan teknologi informasi yang dipadukan dengan perangkat keras pendukung yaitu menggunakan teknologi barcode maupun RFID (Radio Frequency Identification) dalam pengadaan koleksi, pengolahan bahan pustaka, pencatatan keanggotaan dan sirkulasi koleksi serta penelusuran koleksi secara online. Inovasi terdiri dari tiga hal, yaitu layanan mandiri berbasis teknologi informasi; layanan online; dan media informasi tematik.

STRATEGI INOVASI. Strategi inovasi meliputi inventarisasi permasalahan dan studi banding ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dan Perpustakaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah terlebih dahulu menerapkan layanan dengan memadukan teknologi informasi yang dipadukan dengan perangkat keras berteknologi barcode dan RFID. Kemudian dilakukan perencanaan dan pelaksanaan pekerjaaan, pelatihan kepada tenaga-tenaga operator tentang penggunaan teknologi informasi, dan petunjuk praktis pada masing-masing perangkat dengan bahasa yang mudah dipahami pengunjung.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, terdapat banyak masalah layanan informasi perpustakaan. Sesudah inovasi, jumlah pengunjung meningkat, pelayanan lebih baik, cepat dan nyaman.

KELUARAN. Tidak terjadi lagi antrean pengunjung saat pengisian buku tamu, pendaftaran, peminjaman, dan pengembalian koleksi. Terdapat kemudahan pelayanan dan tersedia informasi tematik. Tersedia kotak saran dan kepuasan pengunjung, pemanfaatan website, pengelolaan pengaduan layanan, pembuatan KPI (Key Performance Indicator) layanan, dan peningkatan kepuasan pengunjung.

MANFAAT. Pelayanan cepat merupakan buah dari implementasi perangkat lunak dan keras. Petugas tidak disibukkan kegiatan klerikal semata untuk melayani pengunjung sehingga bisa belajar dan meningkatkan profesionalitas sebagai pustakawan. Pengunjung tidak banyak membuang waktu untuk antre di meja-meja layanan. Peningkatan akurasi transaksi peminjaman dan pengembalian, dan keterampilan dalam pengelolaan teknologi informasi.

PEMBELAJARAN. Pemanfaatan teknologi informasi merupakan obat mujarab permasalahan layanan perpustakaan. Petugas ditantang mengikuti pelatihan sehinga manajemen perpustakaan makin efisien dan efektif. Berbagai kemudahan layanan perpustakaan telah diwujudkan. Inovasi layanan perpustakaan berkelanjutan didukung komitmen pimpinan dan aparat perpustakaan, perbaikan dan pengembangan sistem layanan, pemeliharaan perangkat lunak dan perangkat lainnya, penggunaan standar operasional (SOP), penerapan indeks kepuasan pelanggan, pemantauan dan evaluasi kunjungan layanan, dan pelaporan berkualitas.

✽ ✽ ✽

22. Pacar Binal (Pangkalan Cari Izin Bagi Nelayan), Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Tegal,

UPTPTSPBadanPenanamanModalDaerah,PemerintahProvinsiJawaTengah

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Kota Tegal berada pada jalur pantai utara Jawa Tengah di antara Kota Cirebon dan Semarang. Penduduk banyak yang bekerja sebagai nelayan, harus mengurus izin perikanan keluar kota, yaitu Semarang di kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Provinsi Jawa Tengah.

MASALAH. Ada lima masalah dalam pelayanan perizinan perikanan PTSP yaitu lemahnya koordinasi antar instansi Provinsi dan Kabupaten Kota; jauhnya jarak lokasi nelayan di Kota Tegal dengan institusi pemberi izin di Semarang; prosedur rumit, proses lama, dan biaya yang mahal; merebaknya penggunaan calo yang merupakan bentuk kolusi; dan pemalsuan dokumen perizinan.

DESKRIPSI INOVASI. Untuk mengatasi masalah tersebut, diterapkan inovasi pelayanan perizinan perikanan kepada nelayan dengan nama “PACAR BINAL” (PANGKALAN CARI IZIN BAGI NELAYAN) di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Tegal, Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jawa Tengah. Program ini kreatif dan inovatif karena menyederhanakan mekanisme perizinan, mendekatkan unit layanan dengan pemohon, membatasi ruang gerak calo, meningkatkan keamanan dokumen melalui penggunaan barcode, dan meningkatkan integritas pegawai.

STRATEGI INOVASI. Strategi inovasi adalah dengan memberi kewenangan kepada BPPT Kota Tegal untuk memberikan pelayanan perizinan. Untuk membangun kapasitas unit ini dilaksanakan workshop dan pelatihan untuk petugas, dan disediakan sarana dan prasarana pelayanan. Untuk memonitor proses, disusun prosedur standar dan alur pelayanan dan transparansi mengenai persyaratan yang harus dipenuhi pemohon.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Pengurusan perizinan kapal ikan menjadi lebih mudah, murah, dan cepat karena sebelum inovasi diimplementasikan pemohon harus ke Semarang, sesudah inovasi cukup dilakukan di Kota Tegal. Jumlah perizinan setelah inovasi meningkat 15% dari sebelumnya 70-80 berkas per bulan menjadi 90-100 berkas per bulan.

KELUARAN. Keluaran yang dihasilkan inovasi PACAR BINAL adalah surat izin dilengkapi barcode sebagai upaya mengurangi pemalsuan dokumen. Demikian juga pemohon menikmati efisiensi waktu, biaya, dan tenaga. Kini pelayanan perizinan mengadopsi sistem online, dengan penyajian informasi yang cepat dan transparan. SMS Gateway digunakan untuk mengirimkan pemberitahuan kepada pemohon via telepon genggam.

MANFAAT. Manfaat inovasi ini dirasakan oleh aparat pelaksana dan instansi terkait, para pemohon perizinan, dan seluruh pemangku kepentingan, berupa kenyamanan dan kemudahan dalam memperoleh informasi pengoperasian dan pengawasan kapal.

PEMBELAJARAN. Pembelajaran yang dapat diambil dalam pelaksanaan gerai pelayanan perizinan perikanan di BPPT Kota Tegal adalah peningkatan kualitas tenaga pelaksana PACAR BINAL berupa pengetahuan tentang teknologi informasi dan perikanan tangkap. Terjadi peningkatan efisiensi biaya, waktu, dan tenaga. Informasi dan pengumuman kegiatan perikanan tersedia untuk konsumsi publik.

✽ ✽ ✽

23. JATIM PROMAG (Jawa Timur Pro Magang Kerja), DinasTenagaKerja, TransmigrasidanKependudukan,PemerintahProvinsiJawaTimur

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Provinsi Jawa Timur terdiri dari 38 kabupaten dan kota, berpenduduk 38,8 juta orang pada tahun 2015. Angkatan kerja sebanyak 20,27 juta dengan tingkat pengangguran terus meningkat dari 4,19% pada 2014 menjadi 4,47% pada 2015. Komposisi pengangguran terdiri dari lulusan sekolah menengah kejuruan (11,74%), sekolah menengah umum (8,73%), program diploma (8,11%), dan sarjana (4,9%).

MASALAH. Pengangguran terjadi karena tidak sesuainya kompetensi pencari kerja dengan kebutuhan perusahaan. Magang kerja adalah jembatan untuk mempertemukan kedua belah pihak tersebut. Akan tetapi, magang kerja tidak mudah diakses oleh pencari kerja. Perusahaan yang menyediakan magang kerja juga belum memberikan kualitas yang baik.

DESKRIPSI INOVASI. Pemerintah Provinsi Jawa Timur meluncurkan inovasi Layanan Informasi dan Konsultasi Magang Kerja Terpadu (Jatim ProMag). Inovasi ini menyediakan informasi dan konsultasi mengenai magang kerja terpadu dan membantu penempatan kerja di berbagai perusahaan yang berada di berbagai kabupaten dan kota se-Jawa Timur. Melalui program magang kerja, pencari kerja dan lulusan baru mendapat tambahan keterampilan dan pengakuan kerja yang sesuai standar industri. Jatim Promag menggabungkan sarana online, potensi magang kerja, dan melibatkan Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) di perusahaan. Inisiatif ini juga melayani konsultasi magang, kurikulum/silabus magang kerja, perjanjian pemagangan, dan pemetaan kompetensi kerja berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

STRATEGI INOVASI. Meningkatkan layanan dan mengoptimalkan fasilitas website www.infokerja-jatim.com untuk mendorong partisipasi publik lebih aktif. Menyediakan aplikasi berbasis teknologi informasi. Memberikan sosialisasi, promosi, dan bimbingan teknis. Membuat kerja sama dengan berbagai perusahaan untuk penempatan lulusan magang kerja.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, magang kerja sulit diakses oleh pencari kerja. Setelah inovasi, terdapat peningkatan peserta pemagangan kerja dan jumlah perusahaan yang melaksanakan magang kerja.

KELUARAN. Tersedianya informasi dan konsultasi magang kerja secara online. Peningkatan lowongan magang kerja, jumlah perusahaan mitra pemagangan, layanan konsultasi offline dan online, penempatan peserta magang kerja, dan jumlah mitra jaringan bursa kerja.

MANFAAT. Meningkatnya pelayanan berupa informasi dan konsultasi online. Peningkatan partisipasi masyarakat. Peningkatan efisiensi waktu dan biaya dalam pencarian kerja. Peningkatan penempatan tenaga kerja dan pengurangan pengangguran di Jawa Timur. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pemerintah.

PEMBELAJARAN. Penerapan teknologi informasi, kerja sama terpadu dengan berbagai pihak, dan peningkatan kualitas layanan informasi menjadi kunci atas keberhasilan inovasi ini. Kini website Jatim Promag yang diinisiasi pemerintah menjadi rujukan ribuan pencari kerja muda perkotaan.

✽ ✽ ✽

24. Under Water Restocking , Dinas Kelautan dan Perikanan DinasPerikanandanKelautan,PemerintahProvinsiJawaTimur

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Perairan laut Provinsi Jawa Timur (Jatim) sekitar 1.900 km dengan 436 pulau membentang di 22 Kabupaten/Kota, telah memberikan andil yang cukup besar dalam penyediaan stock pangan nasional dalam sektor kelautan dan perikanan. Jatim memiliki 2 wilayah pengelolaan perairan Laut Jawa dan Samudra Hindia. Tahun 2009-2011 produktivitas perikanan di Laut Jawa menurun rata-rata sebesar 4% per tahun.

MASALAH. Menurunnya produksi perikanan pantai utara Jawa disebabkan oleh penangkapan berlebihan. Akibatnya jenis, volume, dan produksi ikan berkurang dan ukuran ikan makin kecil. Laju pertambahan penduduk, pemanfaatan teknologi, dan perairan laut yang tidak ramah lingkungan, mengakibatkan 60-70% terumbu karang rusak dan mati. Produksi ikan di pantai utara, yaitu Kabupaten (Tuban, Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi), dan Kota (Pasuruan dan Probolinggo) semakin menurun. Habitat ikan banyak yang punah karena ikan kecil ikut terjaring nelayan dan tidak ada upaya pemulihan sumber daya ikan.

DESKRIPSI INOVASI. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim membuat terobosan baru, bernama Under Water Restocking yaitu kegiatan penebaran benih ikan ke dasar perairan sebagai upaya pemulihan sumber daya ikan agar terjaga kehidupannya untuk membesarkan diri dan berkembang biak. Inovasi ini berupa kegiatan membangun rumah ikan di dasar perairan dan menebar benih-benih ikan ke dalam rumah ikan pada kedalaman 10-15 meter, melibatkan nelayan, tokoh masyarakat, LSM, penyelam, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Sasaran inovasi adalah pengkayaan sumber daya ikan di laut teritorial untuk meningkatkan populasi, penyediaan persediaan ikan dan pelestarian sumber daya ikan sehingga dapat meningkatkan produktivitas perikanan dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian masyarakat. Penebaran benih ikan di bawah laut berupa ikan demersal (kerapu dan benih udang) untuk mengurangi risiko kematian benih ikan karena memiliki survival rate lebih tinggi pada saat awal pelepasan.

STRATEGI INOVASI. Strategi utama inovasi ini adalah koordinasi dan sinergi dengan instansi terkait dan pemangku kepentingan, pelibatan masyarakat, dan pembentukan tim yang berdedikasi tinggi. Sampai dengan tahun 2015, benih ikan kerapu macan yang ditebar mencapai 130.000 ekor. Selanjutnya adalah pembuatan rumah ikan dan menebarkan benih ikan di rumah ikan yang diletakkan di dasar laut. Kegiatan sejak tahun 2013 meliputi diskusi intensif, pendataan habitat ikan, persiapan penebaran benih ikan, penyiapan calon benih ikan yang memenuhi syarat, penyediaan kendaraan angkut, oksigen, perahu pembawa kantong benih ikan, peralatan selam, dan sosialisasi per enam bulan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, persediaan ikan menurun tajam dan sesudah inovasi, terjadi peningkatan produksi perikanan laut. Peraturan pemanfaatan sumber daya ikan ditegakkan dan nelayan Pantai Utara Jawa Timur mulai beralih dari menangkap ikan di perairan terbuka ke wilayah penebaran benih ikan. Video Underwater restocking bisa dilihat di: https://www.youtube.com/watch?v=m_vNPLZWfFs.

KELUARAN. Terbentuknya rumah ikan di 6 lokasi pantai, kawasan konservasi laut, dan larangan mengambil ikan pada jarak kurang dari 300 meter dari posisi rumah ikan. Alat tangkap ikan yang diizinkan adalah sejenis pancing, dilarang menggunakan jaring bermata kecil.

MANFAAT. Pendapatan nelayan meningkat karena naiknya produksi ikan. Berpotensi menjadi destinasi wisata pancing dan penyelaman, sehingga masyarakat sekitar dapat menjual jasa (parkir, makanan-minuman, persewaan alat selam dan perahu, dan penginapan). Peningkatan produksi perikanan tangkap pada tahun 2013-2015 terjadi peningkatan 5%. Data produksi tahun 2013 = 381 ribu ton, tahun 2014 = 399 ribu ton, dan tahun 2015 sebesar 411 ribu ton, menunjukkan kegiatan ini sangat bermanfaat.

PEMBELAJARAN. Terobosan pembenihan ikan di dasar laut menggunakan rumah ikan dan pemilihan benih ikan yang cocok dan berkualitas berhasil meningkatkan jumlah ikan. Kesuksesan inovasi didukung oleh pengadaan benih ikan di balai benih, memfungsikan kelompok pengawasan masyarakat dan kearifan lokal, sinergi dengan penanaman pohon bakau (mangrove), dan pemanfaatan dana sosial perusahaan.

✽ ✽ ✽

25. JALIN MATRA (Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera) Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan,

BadanPemberdayaanMasyarakat, PemerintahProvinsiJawaTimur

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Kemiskinan di perdesaan Jawa Timur masih tinggi khususnya pada keluarga yang dikepalai oleh perempuan. Meskipun angka kemiskinan terus menurun, jumlah penduduk miskin di Jawa Timur tetap menempati rangking pertama terbanyak dari 34 provinsi di Indonesia, dan persentase kemiskinan di Jatim pun tetap di atas rata-rata nasional. Kemiskinan didominasi oleh perempuan, 18,97 juta (50,63%). Penanggulangan kemiskinan masih menggunakan cara-cara lama, konvensional, dan belum dilakukan terobosan dan inovasi baru.

MASALAH. Beberapa permasalahan gender dan penanggulangan kemiskinan di Jawa Timur adalah peningkatan jumlah rumah tangga miskin berwajah perempuan. Sebagaimana yang disampaikan dalam The Feminization of Poverty, Diana M. Pearce (1978), kepala rumah tangga perempuan lebih rentan miskin karena masih terjadi diskriminasi dalam memperoleh akses permodalan dari perbankan dan sumber pendanaan lainnya, pemecahan masalah kemiskinan masih tidak fokus, dan penanggulangan kemiskinan cenderung top-down tanpa memperhatikan kepentingan bottom-up, dan penanganan masih bersifat homogen tanpa terobosan yang inovatif.

DESKRIPSI INOVASI. Pemerintah Provinsi Jawa Timur merancang program untuk menangani kemiskinan perempuan yang menggunakan Basis Data Terpadu by name and by address. Program didesain dengan sasaran yang jelas, yaitu rumah tangga miskin dengan Kepala Rumah Tangga Perempuan atau janda melalui Jalin Matra (Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera) Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan. Program Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan dilaksanakan mulai tahun 2014.

STRATEGI INOVASI. Strategi inovasi dimulai dengan payung hukum yang memadai. Dilakukan verifikasi dan fasilitasi usulan kebutuhan KRTP bekerja sama dengan unit terkait dan para pakar dari Universitas Brawijaya. Inovasi memberikan bantuan kepada 3.309 KRTP di 54 Desa, 10 Kabupaten, melibatkan 179 kader PKK Desa, dikoordinasikan oleh 20 tenaga pendamping Kabupaten. Bantuan meliputi kegiatan usaha ekonomi produktif, pertanian khusus dan spesifik, usaha ternak rumah tangga, dan perikanan skala kecil.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Dengan inovasi, kemiskinan rumah tangga perempuan di perdesaan berkurang. Penduduk miskin di Jatim tahun 2009 ada 6.022.590 jiwa (16,68%), menurun pada September 2014 menjadi 4.748.420 jiwa (12,28%). Selama 5 tahun terjadi penurunan 1.274.170 jiwa (4,40%).

KELUARAN. Pemahaman kaum perempuan terhadap upaya penanggulangan kemiskinan melalui inovasi Jalin Matra meningkat. Terjadi peningkatan peran KRTP dalam program pengentasan kemiskinan, berkembangnya kegiatan perekonomian perempuan skala rumah tangga, adanya penurunan kemiskinan KRTP pada periode 2009-2014, beberapa jenis usaha perempuan berkembang, dan peningkatan pendapatan KRTP akibat terbukanya beberapa kegiatan usaha rumah tangga perempuan.

MANFAAT. Jalin Matra telah dirasakan sebagai terobosan inovasi pengentasan kemiskinan khususnya bagi rumah tangga perempuan. Success story dan best practice penerima bantuan program Jalin Matra dapat dilihat pada alamat situs www.bapemas.jatimprov.go.id.

PEMBELAJARAN. Kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat kelas bawah dan pelibatan pakar perguruan tinggi menjadi kunci sukses inovasi penanggulangan kemiskinan kaum perempuan. Pendampingan yang tepat berhasil mengangkat kepercayaan diri kepala keluarga miskin. Penggunaan basis data terpadu, sistem informasi data rumah tangga miskin, semangat bekerja kreatif (out of the box) membawa kesuksesan program inovasi.

✽ ✽ ✽

26. Kl inik Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM), DinasKoperasidanUMKM,PemerintahProvinsiJawaTimur

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) memiliki peran yang sangat strategis dalam memperkuat dan meningkatkan perekonomian daerah Provinsi Jawa Timur terutama dalam meningkatkan pendapatan daerah, memperluas lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan kemiskinan. KUMKM memberikan kontribusi 11,12 juta penyerapan tenaga kerja di Jawa Timur. Namun dengan perannya yang cukup signifikan, KUMKM masih menghadapi berbagai kendala dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya. Terlebih di era globalisasi, KUMKM menghadapi permasalahan yang kian kompleks.

MASALAH. Dinas KUKM Provinsi Jawa Timur memiliki sumber daya manusia yang terbatas jumlahnya, 200 PNS dan Non PNS. KUMKM yang besar dengan karakteristiknya masing-masing menuntut jenis pelayanan yang berbeda-beda sesuai dengan ragam permasalahan yang dihadapi. Model-model pembinaan KUMKM belum dapat mengeliminasi permasalahan yang dihadapi KUKM secara optimal.

DESKRIPSI INOVASI. Inovasi pelayanan publik bernama Klinik UMKM diterapkan sebagai solusi merangsang Wira Usaha Baru (WUB) dan peningkatan kapasitas KUMKM. Layanan meliputi konsultasi dan informasi bisnis, advokasi, pelatihan jangka pendek, akses pembiayaan dan pemasaran produk, pusat pustaka entrepreneurship, mobil klinik, information technology (IT) Entrepreneur, TV UKM Online, pendampingan pengurusan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI), ekspor, penghitungan dan pelaporan pajak. Di tahun 2015, dikembangkan layanan temu bisnis UMKM berbasis teknologi informasi. Klinik KUMKM difungsikan untuk memfasilitasi para pelaku KUMKM yang memiliki produk batik dan handycraft untuk memamerkan produknya secara gratis. Pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi dilakukan melalui website http://klinikkumkmjatim.com/.

STRATEGI INOVASI. Strategi dimulai dengan perencanaan dan kesepakatan antara Dinas KUMKM dengan beberapa universitas untuk menyediakan tenaga pendidik profesional yang akan memberikan materi dalam Short Course Managerial dan IT Enterpreneur. Instruktur Short Course Product diisi oleh praktisi KUMKM yang ahli dalam pembuatan produk dimaksud. Membangun 2 (dua) layanan, yakni Galeri Cinderamata dan Galeri Batik. Berkoordinasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan swasta, perbankan, asosiasi pengusaha, lembaga asing, dan berbagai jaringan bisnis lainnya.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, kegiatan pendataan, pelatihan, dan pembinaan diabaikan. Setelah inovasi, KUKM memperoleh layanan yang baik. Hasil nyata tampak dalam pembentukan wira usaha baru dan manajemen KUKM berbasis tenologi informasi.

KELUARAN. Keluaran Klinik KUKM 2013-2015 adalah peningkatan jumlah KUKM yang menghadiri konsultasi, short course (umum, produk, manajerial, dan IT entrepreneur), pusat pustaka, pemasaran, pembiayaan, mobil klinik, dan kunjungan. Terjadi pengembangan jenis layanan, animo masyarakat, dan menarik perhatian banyak lembaga.

MANFAAT. Manfaat Klinik KUMKM dirasakan oleh mitra binaan berupa akses pasar, permodalan, teknologi, dan manajemen, jaringan kemitraan, peningkatan kegiatan ekonomi, dan penumbuhan wira usaha baru.

PEMBELAJARAN. Kerja sama antara pemangku kepentingan, pemasaran langsung ke luar negeri, dukungan tenaga profesional yang andal, terobosan layanan berbasis teknologi informasi, dan pelatihan bagi KUKM menjadi kunci-kunci sukses inovasi ini.

✽ ✽ ✽

27. Menjebol Dokumen Kapal, DinasPerikanandanKelautan,PemerintahProvinsiJawaTimur

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Saat ini perikanan tangkap di Jawa Timur menunjukkan 57.000 armada penangkapan ikan berbagai ukuran, sedangkan armada yang memerlukan izin kewenangan pemerintah provinsi ukuran >10-30 GT kurang lebih 6.500 unit. Sampai dengan akhir tahun 2012 jumlah kapal yang memiliki izin baru sebanyak 1.050 unit (< 20%), sehingga lebih dari 80 % kapal belum memiliki izin. Pengurusan dokumen kapal adalah kegiatan nelayan dalam mengurus dokumen kapal perikanan dimulai dengan pendataan kapal yang belum memiliki izin sampai dokumen izin diterima nelayan

MASALAH. Banyak kapal melakukan penangkapan ikan walaupun tidak memiliki dokumen izin penangkapan ikan. Jarak nelayan ke kantor pemberi perizinan sangat jauh. Pengurusan dokumen kapal dilakukan di Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan, dan Kantor Unit Penyelenggaran Pelabuhan yang ada di pelabuhan umum. Keberadaan kantor pelayanan dokumen kapal sebagian besar ada di wilayah pantai utara Jawa Timur. Waktu tunggu kapal nelayan di pelabuhan sedikit sehingga pengurusan dokumen kapal tidak dapat diselesaikan.

DESKRIPSI INOVASI. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur menerapkan inovasi “Menjebol Dokumen Kapal“, yaitu pelayanan perizinan pengurusan dokumen kapal dan izin usaha penangkapan ikan dengan sistem jemput bola. Jenis izin yang difasilitasi meliputi pengurusan Surat Ukur, Gross Akta, Pas Besar, Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan, SIUP dan SIPI/SIKPI. Pelayanan jemput bola di sentra nelayan menggunakan mobil keliling, mendekatkan tempat pelayanan kepada nelayan.

STRATEGI INOVASI. Inovasi ini dimulai di tahun 2012 berupa identifikasi permasalahan, rapat koordinasi, perumusan persyaratan dan mekanisme pengurusan dokumen kapal dan izin usaha penangkapan ikan, dan sosialisasi. Di tahun 2013, dilakukan jemput bola di Kabupaten Tuban, Lamongan, Sumenep, dan Banyuwangi. Terealisasi izin baru dan perpanjangan SIPI dan SIKPI untuk 1.535 unit kapal. Di tahun 2014 dilakukan jemput bola di Kabupaten Tulungagung dan Lamongan, terealisasi izin baru dan perpanjangan SIPI dan SIKPI untuk 879 unit kapal. Di tahun 2015, dilakukan jemput bola di Kabupaten Tuban, Lamongan, Sumenep dan Malang, terealisasi izin baru dan perpanjangan SIPI dan SIKPI untuk 1.912 unit kapal. Inovasi ini melibatkan pemangku kepentingan yang terkait dengan perizinan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi pelayanan pengurusan dokumen kapal sangat lama, prosedur berbelit, dan biaya sangat tinggi. Durasi waktu operasi penangkapan ikan di laut bagi kapal berbobot 10-30 GT rata-rata 7-15 hari sehingga hanya sedikit waktu tersisa saat di darat. Sesudah inovasi, pelayanan cepat dan biaya murah, disertai layanan jemput bola dan unit reaksi cepat. Pengurusan dokumen kapal dilakukan cepat, biaya murah, ada upaya jemput bola, dan unit reaksi cepat. Kepercayaan masyarakat nelayan kepada pemerintah meningkat.

KELUARAN. Jumlah kapal perikanan yang memiliki dokumen kapal dan izin perikanan naik signifikan, rata-rata 260 izin (2010-2012) menjadi 447 izin (2013-2014) atau naik 71,92%. Tersedianya petugas pembantu pelayanan perizinan di Pelabuhan Perikanan, dan pelayanan perizinan yang bersifat jemput bola.

MANFAAT. Manfaat inovasi sangat dirasakan pengusaha kapal perikanan karena proses perizinan yang cepat dan pelayanan jemput bola di seluruh pelabuhan Kabupaten dan Kota se-Jawa Timur.

PEMBELAJARAN. Pembelajaran dari inovasi adalah penyederhanaan prosedur perizinan, pembedaan perizinan pengurusan perizinan kapal penangkap ikan skala kecil tradisional dan kapal modern, dan kemudahan persyaratan. Pelayanan yang baik, cepat, murah dan mudah, serta penyederhanaan persyaratan dan mekanisme perizinan telah meningkatkan kepercayaan masyarakat nelayan.

✽ ✽ ✽

28. APEL BAJA (Aplikasi Pelayanan Pengadaan Barang Jasa) UPTPelayananPengadaanBarangJasa, PemerintahProvinsiJawaTimur

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Unit pemerintahan daerah (SKPD) yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Timur berjumlah 73 dan mempunyai lokasi yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota. Lokasi terjauh dari pusat pemerintahan provinsi terletak di Kabupaten Banyuwangi, yang berjarak 296 km dengan waktu perjalanan darat 6-8 jam dari Surabaya. Untuk menangani pengadaan barang dan jasa, ditunjuk 381 pejabat pembuat komitmen (PPK) yang berkoordinasi dengan Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (P2BJ).

MASALAH. Pelayanan pengadaan barang dan jasa berkualitas rendah akibat proses yang berbelit-belit, boros biaya dan waktu, tidak transparan. Juga tidak ada kepastian mengenai proses pelayanan sehingga pelayanan ini menjadi tidak efektif dan efisien, dan tidak profesional.

DESKRIPSI INOVASI. P2BJ menerapkan inovasi Apel Baja (Aplikasi Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa) sebagai aplikasi online berbasis website yang mempunyai fungsi meringkas jarak, waktu dan biaya. Juga memudahkan pengusulan lelang, verifikasi, koreksi, koordinasi, kaji ulang, pengembalian usulan lelang, dan pengembalian dokumen hasil pelelangan. Apel Baja juga menangani dokumen perpajakan untuk semua lelang tersebut.

STRATEGI INOVASI. Peraturan Gubernur Jatim menjadi landasan regulasi. Kemudian dibuat grand design dalam bentuk Flow Chart. Awalnya, pelayanan dibagi menjadi front office dan back office, paperless, fitur grand design, dan pelayanan kredibel. Tahun 2016 dilakukan perubahan yang signifikan, terkait dengan basic data, interface secara makro yang lebih friendly dan smooth. Dibangun integrasi antara aplikasi usulan paket dan pengembalian paket, hak akses yang lebih rahasia pada masing-masing user dan penambahan fitur-fitur yang diperlukan untuk report dan pelaporan pada monitoring and evaluation.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Apel Baja mengubah pelayanan dari tidak berkualitas menjadi pelayanan memuaskan. Sampai dengan 13 Januari 2016 pada data monev tercatat 110 pekerjaan yang telah diajukan: 68 pekerjaan selesai, 34 pekerjaan dalam proses, dan 8 pekerjaan dalam proses kaji ulang.

KELUARAN. Kerja sama jarak jauh dalam pengadaan barang/jasa tidak menjadi MASALAH. Tidak perlu meluangkan waktu, menyediakan biaya perjalanan dinas dan meninggalkan tugas pokok di SKPD untuk melakukan lelang. Cukup dengan mengakses p2bj.jatimprov.go.id di alamat web, maka Apel Baja hadir di depan PPK. Apel Baja mampu memberikan kejelasan persyaratan yang harus dipenuhi PPK dalam mengusulkan paket pekerjaan dan mempercepat pengadaan barang/jasa di Provinsi Jawa Timur.

MANFAAT. Memberikan kemudahan, kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan yang diberikan oleh P2BJ kepada para PPK. Pelayanan semakin jelas, transparan, dan memuaskan.

PEMBELAJARAN. Penyediaan sarana dan prasarana teknologi informasi menjadi kunsi sukses inovasi diikuti dengan layanan berkelanjutan berbasis online, standar operasional (SOP) yang jelas, dan tata kelola pelayanan yang baik. Apel Baja mampu mencatat tracking waktu tindakan yang dilakukan oleh masing-masing pengguna terhadap pekerjaan yang dalam tanggung jawabnya, sehingga bisa memacu kinerja dengan batasan waktu yang ditentukan sesuai SOP.

✽ ✽ ✽

29. Bravo Pala Indonesia Bermutu, Dinas Pertanian, OtoritasKompetenKeamananPanganDaerah(OKKP-D), PemerintahProvinsiJawaTimur

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Indonesia merupakan produsen pala terbesar dunia dengan proporsi 75% dari pangsa pasar dunia dan80% dari total pasar Uni Eropa. Pala Indonesia banyak diekspor ke Eropa sebagai bahan baku industri pangan dan kosmetik. Unit Pelaksana Teknis Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian (UPT PSHP) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur bertanggung jawab terhadap kualitas keamanan bahan pangan dan komoditas ekspor.

MASALAH. Pala asal Indonesia mengandung residu Aflatoksin yang menyebabkan gangguan kesehatan seperti keracunan akut, gangguan perkembangan anak dan janin, penurunan kekebalan tubuh, dan kanker hati. Dengan bahaya tersebut, Uni Eropa memperketat standar Aflatoksin sebagai bentuk perlindungan konsumen.

DESKRIPSI INOVASI. UPT PSHP menginisiasi penerapan metode pengambilan contoh lebih ketat untuk mencegah lolosnya produk pala tercemar Aflatoksin ke Eropa melalui pemberlakuan metode pengambilan contoh pala sesuai dengan EU Regulation (EC) No. 401/2006.Metode ini mengadopsi pengambilan contoh yang sama dengan metode yang diterapkan di negara tujuan ekspor sehingga dapat meminimalisir bias ataupun perbedaan hasil pengujian Aflatoksin.

STRATEGI INOVASI. UPT PSHP mengubah kebijakan dari menerapkan metode sesuai standar nasional, menjadi penerbitan Rekomendasi Keamanan Pangan melalui pemeriksaan laboratorium dengan pihak swasta. Dilaksanakan sosialisasi standar pala negara tujuan ekspor kepada para eksportir. Dilakukan koordinasi dengan seluruh rantai nilai pala untuk mewujudkan pala Indonesia bebas Aflatoksin baik on farm dan off farm. Dilaksanakan sosialisasi pengambilan contoh pala baru. Mulai tahun 2015, diterapkan metode pengambilan contoh sesuai EU Regulation.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, Indonesia menghadapi banyak masalah dalam melakukan ekspor pala ke Masyarakat Uni Eropa, Setelah inovasi, permasalahan berkurang dan ekspor pala Indonesia ke Eropa berjalan lancar, dari 37 notifikasi tahun 2009 s.d. 2014 menjadi nol tahun 2015.

KELUARAN. Peningkatan jumlah pelaku usaha yang bergerak di bidang ekspor pala, pengembangan alat baru gancu khusus pala untuk menunjang efisiensi pelaksanakan pengambilan contoh sesuai dengan metode EU Regulation, dan ditemukannya alat baru di laboratorium yaitu blender ekstra besar berkapasitas 20 Kg untuk menunjang pengujian Aflatoksin, dan peningkatan ekspor pala Indonesia.

MANFAAT. Penggunaan metode pengambilan contoh pala sesuai dengan EU Regulation memberikan dampak positif mulai dari tingkat petani hingga eksportir, pemerintah, dan konsumen pala baik di dalam maupun luar negeri. Pemberlakuan metode pengambilan contoh yang baru telah memberikan manfaat bagi perbaikan pelayanan publik berupa penerbitan Rekomendasi Keamanan Pangan.

PEMBELAJARAN. Mengikuti standar penilaian kualitas negara tujuan ekspor merupakan kunci sukses inovasi ini. Faktor kunci lainnya adalah kepastian kewenangan UPT PSHP, regulasi yang lebih ketat, penambahan fasilitas pengujian laboratorium, penyediaan laboratorium pembanding, penelusuran pala on farm dan off farm, dan pengemasan berstandar internasional.

✽ ✽ ✽

30. INILOPAKDE (Inovasi Laboratorium Pengelolaan Keuangan Daerah), BadanPengelolaKeuangandanAsetDaerah,PemerintahProvinsiJawaTimur

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Perekonomian Jawa Timur yang berwawasan global menuntut pengelolaan keuangan daerah secara baik sehingga menumbuhkan pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan bebas dari KKN.

MASALAH. Beberapa masalah terkait pengelolaan keuangan daerah adalah penyusunan APBD kurang efektif, keuangan bocor, pengelolaan aset buruk, pengadaan barang dan jasa masih penuh KKN, daya serap anggaran rendah, SDM belum berkualitas, dan pemanfaatan teknologi informasi dan sistem online belum optimal. Laporan Pengelolaan Keuangan Daerah Jatim tahun 2014 mendapat Opini Wajar Dengan Pengecualian yang sebelumnya Opini Wajar Tanpa Pengecualian sebanyak 4 (empat) kali berturut-turut.

DESKRIPSI INOVASI. Terobosan INILOPAKDE untuk meningkatkan kualitas SDM Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jatim meliputi empat pilar yaitu penguatan kebijakan, capacity building, pengembangan database, dan teknologi informasi.

STRATEGI INOVASI. Peraturan terkait diterbitkan. Pemahaman petugas terhadap peraturan yang terkait dengan pengelolaan keuangan daerah ditingkatkan. Sistem, jaringan dan perangkatnya dibangun. Kerja sama pendampingan dan peningkatan kapasitas dengan lembaga donor asing dilakukan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, pengelolaan keuangan daerah kurang lancar dan kualitas tenaga SDM pelayanan masih rendah. Setelah inovasi, pengelolaan keuangan daerah didukung petugas profesional dan terlatih. Sarana dan prasarana teknologi informasi yang memadai tersedia. Layanan online dan database dibangun. Pengelolaan keuangan daerah semakin teratur.

KELUARAN. Pelatihan teknis pengelolaan keuangan daerah pada tahun 2014 dan 2015 sebanyak 27 kali diikuti oleh 1.099 orang. Buku-buku riset menjadi referensi bahan pelaporan dan penyusunan dokumen pengelolaan keuangan daerah. Proses pembelajaran dalam bentuk kuliah umum dengan pakar dari perguruan tinggi dan praktisi, modul berkualitas, pelayanan teknologi informasi, dan pelayanan database terlaksana dengan baik.

MANFAAT. Jumlah SDM profesional meningkat. Persepsi dan pemahaman tentang pengelolaan keuangan daerah yang tertib administrasi terbangun baik.

PEMBELAJARAN. Pelatihan dan peningkatan kapasitas, semangat belajar, pelaporan berkualitas, dan komitmen aparatur pemerintahan merupakan faktor utama keberhasilan inovasi ini.

✽ ✽ ✽

31. “SINTA” Sistem Inter-Operabil i tas Database Jembatan Timbang, Surabaya DinasLaluLintasdanAngkutanJalan,PemerintahProvinsiJawaTimur

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) adalah alat pengawasan dan pengendalian operasional kendaraan angkutan barang yang dipasang atau ditempatkan secara tetap. Jembatan Timbang merupakan etalase pelayanan publik dalam bentuk pengawasan yang menunjukkan bahwa Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Provinsi Jatim melakukan pengendalian kelebihan muatan, pengawasan tata cara muat, pengawasan dimensi, dan pengawasan kelas jalan yang dilalui kendaraan angkutan barang.

MASALAH. Masalah yang dihadapi di jembatan timbang meliputi ketidaksesuaian data dimensi kendaraan dengan buku kir. Banyak kasus buku kir palsu dan kasus kendaraan bermuatan lebih lolos pemeriksaan.

DESKRIPSI INOVASI. Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jatim membuat layanan berbasis teknologi informasi melalui inovasi Sistem Inter-Operabilitas Database Jembatan Timbang dan UPKB (SINTA). Inovasi ini memudahkan validasi, update data kendaraan, dan pelacakan informasi di 7 UPKB yang ada di Jatim. Data kendaraan dapat digunakan oleh instansi lain seperti Polri dan Jembatan Timbang di kabupaten kota dan provinsi lainnya. Dengan inisiatif ini, penyelesaian permasalahan yang sebelumnya bersifat parsial menjadi komprehensif.

STRATEGI INOVASI. Penerapan inovasi meliputi beberapa tahapan. Tahap persiapan yaitu identifikasi penggunaan teknologi informasi, kebutuhan perangkat, dan software aplikasi di setiap jembatan timbang dan UPKB untuk sinkronsasi format sumber data. Tahap Desain Model yaitu bagaimana sistem dijalankan, sistem existing UPKB (aplikasi client-server, stand alone, dan manual), kemudian dirancang tiga desain model implementasi inter-operabilitas (sistem full, sistem parsial, dan sistem substitusi). Selanjutnya adalah implementasi SINTA.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, pengawasan kendaraan kurang optimal. Setelah inovasi, kualitas pelayanan meningkat.

KELUARAN. Tersedianya sistem aplikasi database kendaraan angkutan barang sehingga dapat meminimalkan penyimpangan yang dilakukan oleh petugas baik di jembatan timbang maupun di UPKB. Tersedianya data kendaraan yang valid dan up to date yang dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak. Proses pelacakan atau informasi kendaraan kena tilang/pelanggaran dapat dengan mudah diketahui dan dapat menjadi referensi dalam penggantian buku uji yang baru Terbentuknya kerjasama positif antara lembaga pemerintah. Terbentuknya jaringan data koneksitas yang terintegrasi antara Jembatan Timbang dan UPKB.

MANFAAT. Pengambilan keputusan oleh pemerintah menjadi lebih baik, relevan, akurat dan tepat waktu karena informasi cepat diperoleh. Koordinasi program antar institusi lebih mudah dengan berbagi informasi.

PEMBELAJARAN. Pengendalian terhadap kelebihan muatan, pengawasan tata cara muat, pengawasan dimensi dan kelas jalan yang dilalui kendaraan angkutan barang dapat dilakukan secara efektif dengan penggunaan teknologi informasi dan konektivitas dengan berbagai instansi pendukung lainnya.

✽ ✽ ✽

32. Layanan On The Spot (SOS), Kantor Bersama Samsat Karang Ploso, Kabupaten Malang

KB.SamsatKarangPlosoDinasPendapatanDaerah,PemerintahProvinsiJawaTimur

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Kantor Bersama SAMSAT (KBS) Karangploso terletak di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Lingkup wilayah pelayanan meliputi sebagian wilayah Kabupaten Malang seluas 105.383 Km2 terdiri dari 8 kecamatan.

MASALAH. Tim evaluasi menemukan jumlah tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor yang besar disebabkan oleh terbatasnya waktu dan lokasi pelayanan.

DESKRIPSI INOVASI. Samsat On the Spot (SOS) KBS Karang Ploso merupakan layanan dengan tagline “Solusi Orang Sibuk.” Sasaran utama adalah perusahaan besar, lembaga/instansi pemerintah, dan perguruan tinggi. Petugas mendatangi lokasi wajib pajak pada waktu dan lokasi yang disepakati. Layanan ini efisien dan efektif karena pada waktu tertentu dapat melayani lebih dari 500 wajib pajak.

STRATEGI INOVASI. Strategi inovasi meliputi kajian, sosialisasi inovasi layanan SOS, penyusunan rencana aksi layanan untuk perusahaan dan lembaga pendidikan tinggi yang memiliki lebih dari 500 wajib pajak, dan mendatangi lokasi yang telah dijadwalkan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, layanan masih menunggu dan statis. Sesudah inovasi, layanan jemput bola ke tempat wajib pajak dilaksanakan dengan efektif dan efisien.

KELUARAN. Jumlah pembayaran pajak, perusahaan, dan lembaga bertambah. Mekanisme pembayaran menjadi lebih murah, mudah, cepat dan transparan.

MANFAAT. Indeks kepuasan masyarakat dan kepercayaan publik meningkat. Sinergi dengan perusahaan swasta dan perguruan tinggi terbangun dengan baik.

PEMBELAJARAN. Pemahaman terhadap permasalahan di masyarakat yaitu kesulitan untuk membayar pajak merupakan titik awal penyelesaian MASALAH. Kemauan pemerintah untuk melayani dengan pendekatan jemput bola, kerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, dukungan sarana yang memadai, menjadi kunci sukses inovasi ini.

✽ ✽ ✽

33. Jatimnomics Solusi Menghadapi Ekonomi Global, BiroPerekonomianSekretariatDaerah,PemerintahProvinsiJawaTimur

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Jawa Timur memiliki sumber daya alam melimpah seperti perikanan, pertanian, pertambangan dan berbagai destinasi wisata populer.

MASALAH. Banyak potensi ekonomi yang belum dimanfaatkan dengan optimal karena keterbatasan modal, teknologi produksi, dan pemasaran. Akibatnya, berbagai masalah sosial seperti kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan ekonomi belum dapat diatasi.

DESKRIPSI INOVASI. Inovasi “Jatimnomics Solusi Menghadapi Ekonomi Global” adalah kebijakan ekonomi Pemerintah Jatim untuk meraih pertumbuhan, pemerataan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja dengan mengoptimalkan potensi ekonomi dan mengajak seluruh komponen masyarakat.

STRATEGI INOVASI. Strateginya adalah pro kemiskinan dan pro pertumbuhan, meningkatkan kualitas SDM, menyediakan lapangan kerja, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan memasarkan produk unggulan ke pasar global. Bentuk kegiatannya adalah pemberian fasilitas kredit murah, pengelolaan keuangan desa, pemasaran produk daerah, agro industri dan agribisnis berbasis industri kerakyatan, penguatan UKM tangguh, pemberdayaan perempuan, pencegahan feminisasi kemiskinan, kesehatan berbasis perdesaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif.

SEBELUM DAN SESUDAH. Sebelum inovasi, tidak ada kebijakan ekonomi yang jelas. Sesudah inovasi, arah kebijakan ekonomi Jatim semakin jelas.

KELUARAN. Volume ekspor, perdagangan antardaerah, dan produksi pertanian meningkat. Industri dalam negeri semakin baik karena meningkatnya permintaan pasar.

MANFAAT. Pertumbuhan ekonomi Jatim lebih baik daripada rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Tingkat kemiskinan menurun dan pengangguran terbuka menurun. Indeks pembangunan manusia meningkat.

PEMBELAJARAN. Pembangunan SDM, penyediaan infrastruktur, perbaikan aparat negara, optimalisasi sumber daya, dan partisipasi masyarakat adalah kunci-kunci sukses inovasi ini. Perubahan pola pikir dan budaya kerja dibutuhkan untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas.

✽ ✽ ✽

34. MLM Pasung “Cara Cepat Jatim Bebas Pasung”, RSJMENUR,PemerintahProvinsiJawaTimur

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Sebuah riset di tahun 2013 menunjukkan bahwa ada lebih dari 14 juta orang Indonesia mengalami gangguan mental emosional dan 400.000 orang mengalami gangguan jiwa berat atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Dari jumlah ODGJ tersebut sebesar 57.000 orang (14,3%) mengalami pemasungan. Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur memiliki “Kampung Gila” karena banyak penduduk desa tersebut mengalami gangguan jiwa dan sebagian besar dipasung. Pelayanan kesehatan jiwa di Provinsi Jawa Timur dilayani oleh RS Jiwa Menur bersifat menunggu pasien gangguan jiwa dibawa oleh keluarga atau masyarakat.

MASALAH. Praktik pemasungan dilarang pemerintah sejak tahun 1977 namun pada praktiknya angka pemasungan ODGJ tetap tinggi. Di Jawa Timur, pada tahun 2014, angka pasung meningkat dari 1033 menjadi 1870 orang. Kondisi merupakan potret kegagalan kesehatan jiwa Indonesia, padahal program “Indonesia Bebas Pasung” sudah dicanangkan sejak tahun 2010.

DESKRIPSI INOVASI. RS Jiwa Menur meluncurkan inovasi “MLM-Pasung, Cara Cepat Jatim Bebas Pasung” adalah upaya percepatan penanganan orang sakit jiwa yang dipasung, dengan menggunakan pendekatan sistematis, dan sinergis, antar pemangku kepentingan menuju “Jawa Timur Bebas Pasung”.

STRATEGI INOVASI. MLM-Pasung diterapkan di seluruh Jawa Timur, dimulai di Kabupaten Ponorogo. Status daerah dibedakan menjadi beberapa kategori: bebas pasung, aman pasung, siaga pasung, rawan pasung, dan endemik pasung. Kemudian Labelling Status Daerah Pasung dibuat dan diumumkan setiap rapat koordinasi dan evaluasi. Masing-masing daerah berpacu mengubah status daerahnya menjadi bebas pasung. Selanjutnya penguatan kebijakan daerah dan kapasitas SDM dilakukan dan layanan kesehatan jiwa ditingkatkan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, kasus orang berpenyakit jiwa dipasung tinggi. Setelah inovasi, penderita ditangani dengan baik. Jumlah pasung di Ponorogo menurun dari 100 orang (2014) menjadi 40 orang (2015).

KELUARAN. Regulasi dan buku pedoman teknik pembebasan pasung diterbitkan. Puskesmas pembantu kesehatan jiwa

didirikan. Data ODGJ yang dipasung di tiap daerah dipublikasi. Biaya pengobatan pasien lebih terjangkau.

MANFAAT. Kualitas pelayanan, kesadaran masyarakat, dan deteksi dini meningkat. Penanggulangan dan penanganan gangguan jiwa lebih cepat dan baik.

PEMBELAJARAN. Sinergi semua pihak, penyediaan SDM berkualitas, monitoring berkala, dan sarana pendukung yang memadai diperlukan untuk menyukseskan inovasi ini.

✽ ✽ ✽

35. Stiputs Bra (Stimulus Puting Susu Bra), RSUD Dr. Saiful Anwar Malang,

RSUDSaifulAnwarMalang,PemerintahProvinsiJawaTimur

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Saiful Anwar melayani persalinan di Malang, Jawa Timur. Terdapat banyak kasus persalinan yaitu persalinan yang mengalami kemacetan, bisa menimbulkan komplikasi pada ibu dan bayi, dan infeksi intra uterin pada kandungan ibu. Sebuah cara efektif untuk mencegah persalinan lama adalah rangsangan puting susu (RPS). Teknik ini dilakukan dengan cara memuntir puting susu menggunakan jari tangan oleh perawat atau pasien sendiri.

MASALAH. Teknik RPS konvensional sering menimbulkan keluhan bersifat langsung berupa nyeri puting susu, malu, geli, kelelahan, dan mobilisasi terganggu, dan bersifat tidak langsung berupa kemungkinan bayi tidak bernafas (asfiksia) dan proses laktasi tidak berjalan sejak dini.

DESKRIPSI INOVASI. RSUD meluncurkan inovasi Stiputs Bra yaitu stimulasi pada puting susu yang aman untuk kulit, dan nyaman saat digunakan pasien. Ide dasar dan desain alat merupakan hasil pemikiran orisinal dan riset internal.

STRATEGI INOVASI. Keluhan pasien diidentifikasi. Alat perangsang puting susu dirancang dan dibuat. RPS dengan alat tersebut dilatih kepada perawat dan diujicoba kepada pasien. Flash training RPS dilakukan. Monitoring dan evaluasi.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, proses persalinan membahayakan ibu dan bayi. Setelah inovasi, persalinan lebih aman dan cepat.

KELUARAN. Persalinan menggunakan standar operasional (SOP). Alat yang menghasilkan kontraksi maksimal dan menghindari keluhan nyeri puting susu tersedia. Edukasi dilakukan kepada petugas dan ibu melalui Flash Training. Penghargaan Emas diraih pada Konvensi Ajang Budaya Kerja Internasional di Korea Selatan tahun 2015.

MANFAAT. Proses persalinan lebih aman. Pasien puas karena proses persalinan dan laktasi berjalan baik. Privasi lebih terjaga. Keluhan nyeri puting susu berkurang. Biaya dapat dihemat. Kasus bayi asfiksia tidak terjadi.

PEMBELAJARAN. Peralatan yang tepat, koordinasi dan sinergi yang solid sesama petugas, kepatuhan melaksanakan prosedur, dan komunikasi yang baik antara petugas dengan ibu menjadi kunci sukses inovasi ini.

✽ ✽ ✽

36. Kuberseri (Kusta Diberantas Dengan Serologi) , RS Kusta Sumberglagah, RSKustaSumberglagah, PemerintahProvinsiJawaTimur

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Jawa Timur merupakan penyumbang terbesar penderita kusta (30%) dari total penderita kusta baru di Indonesia. Penyakit kusta banyak terjadi di pantai Utara Pulau Jawa dan di Pulau Madura. Tercatat sebanyak 4.653 kasus (2010) atau 1,14 per 10.000 penduduk.

MASALAH. Pengobatan kusta dengan MDT (Multi Drug Therapy) tidak mampu memutus rantai penularan kusta sehingga program pemerintah untuk Indonesia Bebas Kusta tahun 2010 tidak tercapai.

DESKRIPSI INOVASI. Rumah Sakit Kusta Sumberglagah mencari terobosan pemberantasan penyakit kusta, melalui kerja sama dengan Institute Tropical Disease UNAIR Surabaya. Inovasi ini diberi nama Kuberseri (Kusta Diberantas Dengan Serologi) yaitu metode deteksi dini untuk menemukan penderita subklinis kusta dengan uji serologi. Setelah tiga tahun berjalan, metode ini terbukti secara signifikan menurunkan jumlah titer antibodi yang mengandung kuman kusta sehingga seseorang tidak lagi berisiko menjadi penderita kusta.

STRATEGI INOVASI. Strategi inovasi berisi tahapan perencanaan dan pelaksanaan sejak Maret 2011: penandatanganan MoU RS dengan UNAIR, pengorganisasian tim, penentuan target populasi dan koordinasi dengan pemangku kepentingan. Dilakukan survei lapangan di beberapa lokasi diikuti dengan sosialisasi, pengambilan sampel darah dan uji coba. Hasil uji serologi dianalisis. Pengobatan menggunakan Rifampicyn dan Claritromycin selama tiga bulan dilakukan. Pasien diamati.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, penyakit kusta tidak dapat ditangani dengan baik. Sesudah inovasi, terdapat harapan memberantas penyakit kusta.

KELUARAN. Metode untuk mencegah munculnya kusta baru ditemukan. Konsep jemput bola pada populasi yang berisiko terkena penyakit kusta dilaksanakan.

MANFAAT. Mampu mencegah terjadinya penyakit kusta baru menuju Indonesia Bebas Kusta. Pemangku kepentingan lintas sektor mendukung inovasi.

PEMBELAJARAN. Kesungguhan manajemen RS, keterlibatan tenaga ahli, kerjasama lintas sektor dan lintas program, dukungan masyarakat dan kearifan lokal, pedoman kerja yang jelas, sarana dan prasarana memadai merupakan kunci-kunci sukses inovasi ini. Kuberseri adalah program yang tepat untuk percepatan eradikasi kusta di Indonesia.

✽ ✽ ✽

37. Instalasi Pengaduan Masyarakat, RSUD Ulin, Kabupaten Banjar, InstalasiPengaduanMasyarakatRSUDUlin, PemerintahProvinsiKalimantanSelatan

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin berkedudukan di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. RSUD Ulin menyediakan berbagai fasilitas layanan kesehatan.

MASALAH. Komplain masyarakat kepada RSUD Ulin semakin banyak, berkaitan dengan budaya kerja pegawai pelayanan yang belum optimal antara lain datang lambat pulang cepat, belum melaksanakan layanan yang baik, dan layanan kepada pelanggan belum ramah.

DESKRIPSI INOVASI. Instalasi Pengaduan Masyarakat dibentuk tanggal 31 Desember 2010, diawali 3 orang petugas. Tujuan inovasi adalah mewujudkan layanan RSUD Ulin yang berkualitas. Aktivitas dalam inovasi ini meliputi doorman menyambut ramah kedatangan pelanggan dengan mengucapkan salam, layanan rawat jalan, guider pemandu layanan, petugas yang berpakaian rapi/seragam, mengantar pasien lansia/cacat, biaya gratis, dan layanan humanis lainnya.

STRATEGI INOVASI. Analisis kelayakan dan pembentukan Instalasi Pengaduan Masyarakat. Penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan, maklumat pelayanan, dan prosedur operasional (SOP). Pelatihan petugas dan sosialisasi dilaksanakan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, pelayanan tidak memuaskan karena tidak ada kepastian pelayanan dalam hal persyaratan, biaya, dan waktu penyelesaian. Sesudah inovasi, kualitas pelayanan dan tindak lanjut pengaduan masyarakat meningkat.

KELUARAN. Pelanggan merasa diperhatikan dengan berbagai layanan manusiawi. Terjadi dialog positif antara pengunjung dengan petugas pelayanan, Tersedianya informasi pelayanan dan komplain pengaduan ditindaklanjuti. Pelayanan didukung SOP.

MANFAAT. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap RSUD Ulin dan pelayanan yang diberikan. Indeks kepuasan masyarakat terhadap RSUD Ulin meningkat.

PEMBELAJARAN. Komplain dari pengguna jasa merupakan informasi berharga yang menjadi dasar peningkatan kualitas layanan. Pelayanan yang manusiawi, empatik, dan berorientasi pelanggan, sangat berarti untuk mencapai kepuasan pelanggan.

✽ ✽ ✽

38. Rumah Sakit Keli l ing, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, DinasKesehatan,PemerintahProvinsiLampung

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Provinsi Lampung memiliki luas wilayah 35.288,35 km² dengan kondisi geografi beragam dan terdapat daerah rawan bencana. Terdapat tiga Daerah Otonomi Baru (DOB) yaitu Kabupaten Pesisir Barat, Kabupaten Mesuji, dan Kabupaten Tulang Bawang. Ketiganya merupakan daerah rawan bencana dan konflik, belum memiliki rumah sakit umum daerah (RSUD).

MASALAH. Jika terjadi kasus yang membutuhkan pelayanan spesialis, maka harus dirujuk ke rumah sakit di kabupaten terdekat atau ibukota provinsi sehingga membutuhkan biaya transportasi dan waktu cukup lama. Kabupaten Pesisir Barat dan Kabupaten Mesuji merupakan kabupaten terjauh dari ibukota provinsi. Dibutuhkan waktu tempuh sekitar 6 jam perjalanan darat untuk menjangkau RSUD dr. Abdul Muluk Bandar Lampung.

DESKRIPSI INOVASI. Pemprov Lampung membuat inovasi “RS Keliling” untuk mengatasi masalah kegawatdaruratan, bencana, kasus rujukan, dan mendekatkan akses kepada masyarakat. RS Keliling adalah sebuah mini bus dengan panjang 6,646 m, lebar 1,9 m, dan tinggi 2,1 m dilengkapi peralatan kesehatan, ruang operasi kecil dan sedang, ruang konsultasi, radiologi, recovery room, ruang laboratorium, dan tenaga medis. RS Keliling melakukan pelayanan selama 3 hari dengan kegiatan: hari pertama melakukan screening dan pelayanan poli umum di Puskesmas rawat inap setempat; hari kedua melakukan pelayanan spesialistik dan tindakan operasi; dan hari ketiga meliputi pemulihan pasca operasi, pencatatan, dan dokumentasi rekam medik.

STRATEGI INOVASI. Strategi RS Keliling terdiri atas kebijakan dan izin operasional (2012), launching (22 Maret 2013), MoU Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dengan 4 Rumah Sakit (RS dr. Abdul Moeloek, RSUD Menggala, RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo, dan RSUD Liwa), dan operasional. Kegiatan meliputi pelayanan 4 spesialis dasar (penyakit dalam, anak, kebidanan dan bedah), screening kasus THT, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, masyarakat DOB sulit memperoleh pelayanan kesehatan fasilitas spesialis. Setelah inovasi, mereka menikmati layanan dari petugas yang datang menggunakan mobil.

KELUARAN. Jumlah pasien yang dilayani oleh dokter umum, spesialis kebidanan, spesialis anak, spesialis bedah, tindakan bedah, THT dan operasi, dan penyakit dalam meningkat. Kunjungan pasien di RS Keliling selama tiga tahun terakhir meningkat, yaitu 2.516 (2013), 1.905 (2014), dan 1.600 (2015). Biaya operasional bersumber dari APBD Provinsi Lampung.

MANFAAT. Akses terhadap pelayanan spesialis dan rujukan di daerah rawan bencana dan daerah otonomi baru yang belum memiliki rumah sakit menjadi mudah karena pelayanan keliling.

PEMBELAJARAN. RS Keliling dapat dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat daerah sangat terpencil, perbatasan, daerah rawan bencana, DOB, dan daerah lain yang sulit terjangkau pelayanan kesehatan.

✽ ✽ ✽

39. Temukan Arsip Dalam 3 Menit, BagianKesekretariatandanPDEBiroUmumSekretariatDaerah,PemerintahProvinsiNusaTenggaraBarat

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Setdaprov NTB) menjadi pusat pengelolaan kearsipan pemerintahan bagi 4,5 juta penduduk. Arsip merupakan informasi yang dijadikan referensi dalam pelaksanaan tupoksi. Karena itu arsip harus dikelola dengan baik, efisien, dan sistematis.

MASALAH. Pencarian arsip sangat sulit bagaikan mencari emas di kubangan lumpur: melibatkan banyak staf, menguras tenaga dan menyita waktu, namun arsip yang dicari sering tidak ditemukan.

DESKRIPSI INOVASI. Setdaprov NTB menerapkan pengelolaan arsip dengan inovasi menemukan arsip dalam 3 menit. Target itu dicapai dengan proses akuisisi manajemen arsip, dari arsip yang tidak teratur menjadi teratur. Pemilahan dimulai dari pemilahan sub masalah dan tahun arsip, penataan tempat, kerapian, dan keamanan penyimpanan arsip. Akuisisi dipusatkan di Depo Pusat Layanan Data dan Informasi Kearsipan. Selanjutnya digunakan aplikasi pencarian arsip cepat dan praktis bernama e-arsipentebe.

STRATEGI INOVASI. Strategi pengeloalan arsip dimulai dengan membentuk Tim Akuisisi Arsip (Oktober 2014), membuat Buku Daftar Pencarian Arsip, dan membentuk Pelayanan Data dan Informasi Kearsipan “Temukan Arsip dalam 3 Menit”. Inovasi ini diwujudkan dengan melengkapi fasilitas pendukung pada Depo Arsip, mendayagunakan tenaga kearsipan, bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, dan berbasis teknologi informasi.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, setiap unit kerja instansi pemerintah dan masyarakat sulit memperoleh arsip. Sesudah inovasi, pencarian arsip dapat dilakukan dalam waktu 3 menit.

KELUARAN. Tim kerja yang melakukan pemetaan pemangku kepentingan, dan sosialisasi; koordinasi antar unit kerja terkait terbentuk. Kegiatan akuisisi arsip pemerintahan provinsi dilaksanakan. Buku Daftar Pencarian Arsip dihubungkan dengan penomoran rak arsip dan pemberian warna tertentu. Aplikasi e-arsipentebe yang mempersingkat waktu penemuan arsip pada kisaran waktu 1 s.d. 3 menit digunakan.

MANFAAT. Pengelolaan dan pengawasan data berjalan lebih baik. Biaya penyimpanan, dan pemeliharaan arsip menurun. Produktivitas pegawai meningkat. Seluruh dokumen dapat dipelihara dengan baik. Masyarakat dan pemangku kepentingan memperoleh pelayanan cepat dalam mencari data dan informasi.

PEMBELAJARAN. Pengelolaan data dan informasi kearsipan menggunakan aplikasi komputer menghasilkan pelayanan cepat dan berkualitas. Dukungan dana, kelengkapan sarana dan prasarana, dan SDM pelayanan yang berkualitas menjadi kunci keberhasilan inovasi ini.

✽ ✽ ✽

40. Tigo Tungku Sejerangan Pengobatan Tuberkulosis, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar,

RSUDDr.AchmadMochtarBukittinggi, PemerintahProvinsiSumateraBarat

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar berlokasi di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. RSUD melayani penderita Tuberkulosis (TB) yang merupakan penyakit infeksi menular disebabkan oleh micobacterium tuberculosis. Proses penularannya melalui droplet (percikan ludah saat penderita batuk). Kira-kira 65% penderita yang tidak diobati akan meninggal dalam waktu 5 tahun. Salah satu strategi pengobatan adalah DOTS (Direct Observed Treatment Short-course) dengan fokus utama penemuan kasus dan penyembuhan pasien. Karena pengobatan cukup lama dan penderita harus makan obat secara teratur, sering menyebabkan terputusnya pengobatan. Kondisi ini berpotensi terjadinya resistensi terhadap Obat Anti Tuberkulosis (Multi Drugs Resistence-MDR).

MASALAH. Waktu pengobatan pasien TB MDR lebih lama dibandingkan dengan TB biasa, yaitu 18 s.d 22 bulan. Masalah dalam pelayanan pasien TB adalah dampak negatif TB yang mudah menular. Pengobatan TB sering tidak tuntas karena terbatasnya komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) untuk pasien. Kearifan lokal belum termanfaatkan, dan penatalaksanaan pelayanan TB MDR lebih rumit.

DESKRIPSI INOVASI. Konsep “Tigo Tungku Sejerangan” Poliklinik TB MDR di RSUD merupakan solusi pengendalian TB MDR, yaitu partisipasi keluarga sebagai pengawas minum obat (PMO), pemberian pendidikan kesehatan KIE pada pasien, dan peran tokoh agama/tim rohani.

STRATEGI INOVASI. Penyediaan ruangan khusus layanan, pembuatan konsep model layanan “Tigo Tungku Sejerangan”, mempersiapkan tenaga layanan, layanan one stop service, mempersiapkan sarana-prasarana layanan, dan pertemuan rutin lintas kelompok staf medis, pengobatan dan perawatan, dan KIE. Di samping itu dilakukan Focus Group Discussion (FGD), transfer pengetahuan, evaluasi, dan penerbitan Piagam Sembuh dari Penyakit TB MDR. Layanan TB MDR mengintegrasikan proses pelayanan meliputi pendaftaran, pemeriksaan, konsultasi dan apotek dilaksanakan di satu poliklinik. Mendorong kepatuhan pasien dan komunikasi intens petugas dengan pasien.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, penderita TB MDR mempunyai banyak kesulitan dalam pengobatan. Sesudah inovasi, tumbuh keinginan pasien untuk sembuh. Menurunnya angka kejadian drop out pengobatan, dan sembuhnya 6 orang pasien TB MDR yang telah berhasil menyelesaikan pengobatan selama 22 bulan pada tahun 2015.

KELUARAN. Penatalaksanaan pengobatan TB MDR makin teratur. Kemudahan akses dan kenyamanan layanan. Meminimalkan transmisi infeksi silang. Meningkatnya interaksi antarpasien dan pasien dengan petugas.

MANFAAT. Meningkatnya Indeks Kepuasan Pasien 75,15% (kategori baik tahun 2014) menjadi 81,56% (kategori sangat baik tahun 2015). Meningkatnya penjaringan pasien yang diduga menderita TB MDR. Meningkatnya jumlah pasien yang bersedia mengikuti program pengobatan TB MDR.

PEMBELAJARAN. Pengobatan yang membutuhkan waktu yang lama (minimal 18 bulan) sangat memerlukan sikap sabar dan semangat yang tinggi dari pasien dan petugas pengawas minum obat (PMO). Kemitraan dan sinergi berbagai pihak terutama keluarga pasien menjamin keberhasilan penanganan inovasi ini.

✽ ✽ ✽

41. SILAM-SAT (Sistem Pelayanan Kesehatan Mata Satu Atap), Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat, Palembang,

UPTDRumahSakitKhususMataMasyarakatDinasKesehatan,PemerintahProvinsiSumateraSelatan

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Provinsi Sumatera Selatan memiliki luas wilayah 87.017,41 km² dengan jumlah penduduk lebih dari 8 juta jiwa. Sebanyak 0,5% penduduk mengalami kebutaan, 5% gangguan pterigium, 3,9% kekeruhan lensa, dan 1,7% katarak.

MASALAH. Apabila gangguan kesehatan mata tidak ditangani akan berdampak negatif pada perkembangan kecerdasan anak, produktivitas kerja, dan pertumbuhan ekonomi. Meningkatnya jumlah pasien mata di Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat (RSKMM) tidak diimbangi dengan penyediaan sarana dan prasarana kesehatan, sehingga pelayanan belum memuaskan pasien.

DESKRIPSI INOVASI. RSKMM menjalankan inovasi Sistem Pelayanan Kesehatan Mata Satu Atap (SILAM-SAT). Tujuan utama dari SILAM-SAT adalah memberikan layanan kesehatan mata yang terjangkau, nyaman, dan komprehensif. SILAM-SAT telah memberikan kemudahan bagi masyarakat, pelayanan efektif dan efisien, pelayanan satu atap, biaya layanan terjangkau, didukung SDM yang andal, dan fasilitas penunjang medik yang lengkap.

STRATEGI INOVASI. Menyediakan dua jenis layanan kesehatan mata yaitu layanan biasa dan VIP. Memberikan layanan yang memuaskan pasien selama pemeriksaan dengan menggunakan standar operasional (SOP) yang jelas. Melakukan layanan satu atap, satu pintu, dan fasilitas layanan optik.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, layanan bagi penderita penyakit mata berjalan lamban. Setelah inovasi, terjadi layanan unggulan Refraktif Center (Lasik dan Phaco) dengan biaya terjangkau. Kerja sama dilaksanakan dengan pihak ketiga untuk meningkatkan layanan dan melengkapi sarana-prasarana. Pemeriksaan spesialis hanya dikenakan biaya Rp. 7.500,-.

KELUARAN. Layanan murah dan terjangkau, satu pintu dan satu atap. Penanganan pengaduan masyarakat cepat. Tersedianya tenaga penyuluhan dan pendampingan profesional.

MANFAAT. Peningkatan jangkauan dan mutu layanan. Terjadinya penurunan angka kesakitan, gangguan penglihatan dan kebutaan. Semakin singkatnya waktu layanan. Kenyamanan dan kemudahan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan mata yang bermutu dan terjangkau.

PEMBELAJARAN. Kombinasi dari perubahan paradigma pegawai dalam melayani, kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, penyediaan sarana prasarana dan adopsi teknologi informasi merupakan kunci keberhasilan inovasi ini.

✽ ✽ ✽

42. SIMANEIS (Sidoarjo Maternal dan Neonatal Emergency SMS Gateway) , RSUDKabupatenSidoarjo, PemerintahKabupatenSidoarjo

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sidoarjo merupakan rumah sakit rujukan di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Kota Pasuruan dan Kota Mojokerto. Rumah sakit melayani rujukan kelahiran (maternal) dan perawatan bayi (neonatal). Salah satu tahap dalam merujuk pasien adalah mengoordinasikan terlebih dahulu pasien yang akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang menerima rujukan. Sistem rujukan yang terdapat di RSUD Kabupaten Sidoarjo salah satunya adalah rujukan untuk maternal dan neonatal (bayi usia ≤ 28 hari) dengan tingkat permintaan yang cukup tinggi. Pada tahun 2012, data pasien rujukan peristi (Ibu dan Bayi yang berisiko tinggi) menunjukkan jumlah ibu hamil yang datang sendiri sebanyak 438 pasien, yang datang sendiri membawa rujukan sebanyak 902 pasien, dan yang diantar petugas sebanyak 1.240 pasien.

MASALAH. Sistem ini berjalan kurang efektif karena pengiriman pasien dari berbagai tempat dilakukan tanpa menghubungi RSUD Kabupaten Sidoarjo terlebih dahulu, sehingga tenaga kesehatan kurang siap dalam merawat pasien. Hal ini menyebabkan keterlambatan pelayanan, waktu perawatan yang lebih lama, kondisi sakit memburuk (morbiditas), dan kematian ibu dan bayi. Keterlambatan penyampaian informasi awal rujukan ini dikarenakan karena beberapa kendala. Semua panggilan telepon dari luar hanya diterima oleh satu operator dan komunikasi antara operator dan Ruang Maternal Neonatal Emergency (MNE) tidak lancar.

DESKRIPSI INOVASI. RSUD Kabupaten Sidoarjo menerapkan dan mengembangkan inovasi berbasis jejaring informasi yang terorganisir secara tepat, cepat, efektif, efisien pada rujukan maternal neonatal, diberi nama SIMANEIS (Sidoarjo Maternal Neonatal Emergency SMS Gateway). Inovasi SIMANEIS berbasis teknologi informasi yang dapat diakses oleh semua bidan, klinik Rumah Bersalin, Puskesmas dan rumah sakit lain yang telah terdaftar. Rujukan dapat dilakukan dengan mengirimkan SMS ke SIMANEIS call center, dan terdengar bunyi sirene yang tidak akan berhenti sebelum SMS diterima. SMS rujukan ini akan direspons langsung oleh petugas Maternal Neonatal Emergency (MNE) disertai advis tindakan pra-rujukan yang harus dilakukan oleh pihak perujuk.

STRATEGI INOVASI. Strategi inovasi adalah dengan membuat software SMS Gateway bekerja sama dengan program donor asing dan diseminasi terus menerus. Proses uji coba dimulai sejak Agustus 2013 dan beroperasi 12 November 2013. Dilakukan bimbingan teknis kepada 8 puskesmas proyek percontohan dan lebih dari 800 bidan praktik mandiri, klinik bersalin, dan rumah sakit swasta.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum ada SIMANEIS, rujukan dari puskesmas ke RSUD Sidoarjo tidak lancar, karena hubungan telepon sangat terbatas. Sesudah SIMANEIS dioperasikan, penanganan rujukan berjalan lancar dan cepat, pelayanan publik makin berkualitas, dan kepuasan masyarakat meningkat.

KELUARAN. SIMANEIS meningkatkan kualitas komunikasi menjadi lebih cepat dan murah. Kesiapsiagaan petugas meningkat karena pencatatan data berlangsung cepat dan akurat Kondisi ini memudahkan Audit Maternal Perinatal (AMP) serta kemudahan informasi advis dari dokter spesialis Obsgin, spesialis anak, spesialis gawat darurat karena dapat diberikan secara elektronik.

MANFAAT. SIMANEIS meningkatkan kualitas pelayanan, mempercepat waktu respons, meningkatkan kenyamanan pasien, pemrosesan data berlangsung lebih cepat dan akurat, risiko kematian menurun, dan meningkatkan kepuasan masyarakat. SIMANEIS juga memberikan rasa aman, nyaman, dan tenteram kepada pasien dan keluarganya.

PEMBELAJARAN. Pembelajaran dari SIMANEIS adalah dengan penerapan teknologi informasi dapat mendorong pelayanan yang lebih baik, lebih cepat dan lebih tepat. Inovasi ini berpeluang diterapkan pada pelayanan penyakit lain yang berisiko tinggi. SIMANEIS telah direplikasi di 14 Rumah Sakit dan dimanfaatkan oleh 26 Puskesmas dan lebih dari 800 tenaga kesehatan di Kabupaten Sidoarjo.

✽ ✽ ✽

43. Corporate Social Responsibil i ty Untuk Rakyat, BAPPEDA,PemerintahKabupatenAcehBarat

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Aceh Barat adalah kabupaten di Nanggroe Aceh Darussalam yang kaya akan sumber daya alam khususnya pertambangan.

MASALAH. Permasalahan Corporate Social Responsibility (CSR) dari 33 perusahaan yang beroperasi di Aceh Barat adalah bahwa tidak semua melaksanakannya, penggunaan dana tidak jelas, dan sering terjadi konflik masyarakat dengan perusahaan. Pelaksanaan belum terarah dan terpadu, dan tidak transparan. Belum terbangun koordinasi dan sinergi Pemerintah Daerah dengan perusahaan dan pemangku kepentingan.

DESKRIPSI INOVASI. Solusi masalah adalah Perda/Qanun Nomor 10 Tahun 2015 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan, yang mengatur tentang pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan dalam penggunaan dana CSR.

STRATEGI INOVASI. Penerbitan Peraturan tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan. Dibentuknya Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP). Rembug Kerja membahas kegiatan Corporate Forum for Community Development (CFCD).

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, jumlah dan pemanfaatan dana CSR tidak jelas, masyarakat tidak percaya kepada perusahaan dan pemerintah daerah, dan hasil penggunaan dana CSR tidak dirasakan. Sesudah inovasi, pencatatan dana jelas dan rencana pemanfaatannya melibatkan pemerintah daerah, perguruan tinggi, LSM, dan pemangku kepentingan lokal lainnya.

KELUARAN. Terbitnya Perda/Qanun yang mengatur CSR. Masyarakat menikmati bantuan dana CSR di bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan pertambangan. Terdapat 14 nota kesepahaman pelaksanaan dana CSR bidang pertambangan, 83 program, dan 264 kegiatan CSR yang terarah dan terpadu. Perekrutan tenaga pendampingan putra daerah, dan bangkitnya perekonomian perdesaan.

MANFAAT. Tahun 2015 tercatat dana CSR sebesar Rp 22 Miliar dari 14 perusahaan. Inisiatif ini memberi memberi manfaat bagi masyarakat, karena membantu 710 petani kecil dan 1.438 kelompok tani kebun plasma, layanan kesehatan di daerah terpencil, pengobatan gratis keliling, dan beasiswa untuk anak miskin.

PEMBELAJARAN. Pemanfaatan dana CSR yang transparan dan akuntabel mengurangi konflik masyarakat dan meningkatkan perekonomian dan kesehatan pedesaan.

✽ ✽ ✽

44. Cegah Kanker Serviks Perempuan Tersenyum (CKPST), DinasKesehatan,PemerintahKabupatenBadung

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Kanker serviks merupakan salah satu penyakit ganas yang menyerang leher rahim perempuan. Data WHO menunjukkan setiap tahun di dunia terdapat 500 ribu kasus kanker serviks baru yang berakhir dengan kematian dan 80% terjadi di negara berpendapatan rendah. Kematian akibat kanker serviks pada satu orang perempuan di Indonesia tercatat setiap satu jam sedangkan di Bali tercatat tiga orang perempuan dalam dua hari. Upaya pencegahan belum membawa dampak maksimal untuk mengurangi angka kematian ini.

MASALAH. Naiknya posisi penyakit kanker sebagai penyebab kematian adalah akibat tingginya kasus penyakit kanker yang baru diketahui pada stadium lanjut. Di Provinsi Bali dan Kabupaten Badung, angka kejadian kanker serviks secara berurutan adalah 0,89% dan 0,09%. 85% pasien yang mendatangi rumah sakit, sudah pada stadium lanjut.

DESKRIPSI INOVASI. Inovasi Cegah Kanker Serviks Perempuan Tersenyum (CKSPT) adalah program vaksinasi massal tanpa biaya karena dibiayai sepenuhnya dari anggaran daerah, diluncurkan pada November 2012. Program CKSPT disertai dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) responsif gender, dan program Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP) yang bertujuan memberikan pemahaman kepada siswi dan masyarakat umum tentang pentingnya pencegahan kanker secara dini seperti hubungan seksual usia dini, jumlah kelahiran, berganti-ganti pasangan seksual, dan kebersihan genital.

STRATEGI INOVASI. Strategi CKPST dilakukan dengan sosialisasi berupa penyuluhan langsung dan menggunakan media cetak dan elektronik mengenai vaksinasi dan pencegahan kanker kepada masyarakat, pegawai, mahasiswa dan pelajar. Pada tahap awal di tahun 2012 ini, target peserta adalah para siswi SMA negeri, pegawai honorer, dan pegawai negeri sipil golongan rendah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung. Selanjutnya di tahun 2014, sasaran adalah para siswi SMK Negeri. Pada tahun 2016, sasaran vaksinasi kanker serviks menyasar seluruh siswa SMP Negeri dan Swasta se-Kabupaten Badung.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum CKSPT, banyak perempuan penderita pemahaman kanker serviks tidak cepat terdeteksi sehingga baru diketahui pada stadium lanjut yang sulit diobati. Setelah CKSPT diterapkan, banyak perempuan tersenyum karena cepat dilakukan deteksi terhadap kemungkinan kanker serviks. Pemerintah menanggung biaya vaksinasi dengan jumlah penerima vaksin 1.502, 2.455, dan 2.150 orang, berturut-turut dari tahun 2012 sampai 2014.

KELUARAN. Cakupan hasil vaksinasi kanker serviks di Kabupaten Badung periode tahun 2012-2015 menunjukkan pelayanan vaksinasi yang terus meningkat, mencapai 96% dari target.

MANFAAT. Manfaat inisiatif ini adalah terjadinya peningkatan pemahaman masyarakat dan pelajar tentang pencegahan kanker serviks dan peningkatan partisipasi aktif remaja perempuan untuk memproteksi dirinya dari ancaman kanker serviks.

PEMBELAJARAN. Pembelajaran dari program ini adalah upaya yang bersifat massal, terjadwal dan serentak, mendorong partisipasi semua pihak. Tidak ada kata pasrah dan menerima keadaan menghadapi ancaman kanker serviks. Pencegahan melalui vaksinasi dan gaya hidup sehat merupakan cara paling mudah dan paling murah untuk menanggulangi bahaya penyakit seperti kanker serviks.

✽ ✽ ✽

45. SIM DATA AMPL (Data Air Minum dan Penyehatan Lingkungan), BAPPEDA,PemerintahKabupatenBangka

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Kabupaten Bangka memiliki 8 kecamatan dan 69 desa/kelurahan. Data air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL) sangat penting dalam perencanaan dan pembangunan.

MASALAH. Pengelolaan limbah pertambangan yang tidak terkelola dengan baik telah mengakibatkan banyak sumber air mengalami pencemaran hebat. Hal ini diperparah dengan kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya pemanfaatan air bersih, lingkungan permukiman yang sehat, lingkungan yang lestari dan berkelanjutan. Data AMPL masih bersifat umum dan ketersediaannya baru pada tingkat kecamatan dan desa. Data di level rumah tangga mengenai budaya hidup bersih dan sehat yang tepat dan akurat sulit diperoleh.

DESKRIPSI INOVASI. Pemerintah Kabupaten Bangka melalui Pokja AMPL menginisiasi pendataan hingga level desa dan rumah tangga melalui sensus. Data dikemas dalam “SIM DATA AMPL” yang merupakan data rumah tangga lengkap dengan sistem monitoring dan evaluasi yang bisa diakses kapan saja

STRATEGI INOVASI. Registrasi Data AMPL pertama kali dilakukan pada tahun 2009 di salah satu kecamatan yaitu Merawang dan kemudian dikembangkan untuk satu kabupaten. Tahun 2010 dikerjakan registrasi data AMPL Kecamatan Pemali, Kecamatan Mendo Barat,dan Kecamatan Bakam, dan Tahun 2011 dilakukan di Kecamatan Sungailiat, Kecamatan Riau Silip, Kecamatan Puding Besar dan Kecamatan Belinyu. Pada tahun 2011 semua kepala keluarga se-Kabupaten Bangka teregister di SIM DATA AMPL. Kegiatan yang dilakukan selanjutnya meliputi lokakarya, pengembangan konsep, pelatihan kader posyandu desa sebagai enumerator dan bidan desa sebagai supervisor, dan pelatihan petugas pendataan. Selanjutnya pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, monitoring dan evaluasi dilakukan mencakup data 69 desa dan kelurahan yang terkonsolidasi dalam SIM DATA AMPL.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum ada registrasi data AMPL, terdapat ketidakjelasan data AMPL desa/kelurahan, kecamatan, dan kabupaten sehingga menyulitkan penyelenggaraan pembangunan daerah. Sesudah inovasi, data AMPL se-Kabupaten sangat bermanfaat dalam penyelenggaraan pembangunan daerah untuk semua sektor pembangunan. SKPD, Badan dan Lembaga di lingkungan Pemkab Bangka sudah merasakan manfaat data dari SIM DATA AMPL yang tepat, pasti, akurat, dan detail untuk digunakan dalam penyelenggaraan pembangunan daerah berdasarkan sektor. Pada tahun 2006 hanya 54,14% masyarakat yang memiliki akses air bersih dan 51,43% sanitasi dasar.

KELUARAN. Peningkatan akurasi data SIM DATA AMPL, menurut nama dan alamat setiap keluarga. Peraturan mengenai AMPL menjadi panduan dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup.

MANFAAT. Manfaat yang diperoleh adalah tersedianya data AMPL yang pasti, tepat dan akurat, sinergitas data dengan data pembangun sektor lainnya. Inovasi ini menerima penghargaan AMPL tingkat nasional selama beberapa tahun.

PEMBELAJARAN. Pendataan AMPL yang teratur, menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat, pelatihan berkelanjutan, penyediaan sarana dan prasarana kerja yang memadai terbukti sukses meningkatkan kualitas AMPL.

✽ ✽ ✽

46. Nyaman Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) Dibalik Kocokan Arisan Ibu,

DinasKesehatan,PemerintahKabupatenBangka

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Kecamatan Bakam merupakan satu dari delapan Kecamatan di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan luas wilayah 48,10 km2, jumlah penduduk 16.650 jiwa dan tingkat kepadatan penduduk 34 Jiwa/km2. Desa Kapuk merupakan desa yang terletak diujung Kecamatan Bakam dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Bangka Barat. Desa Kapuk memiliki luas wilayah 27,30 km2 dengan jumlah penduduk 1209 jiwa pada tahun 2011 (307 kepala keluarga) dengan penghasilan utamanya bersumber dari tambang timah rakyat dan sektor pertanian lada, karet dan sawit. Tingkat pendidikan masyarakat di Desa Kapuk masih rendah, di mana sebanyak 78,99% masyarakat berpendidikan di bawah SLTP/sederajat.

MASALAH. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka hingga Juni 2011,Desa Kapuk merupakan desa endemik diare dan malaria. Terdapat kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Diare yang erat hubungannya dengan kondisi ketersediaan jamban masyarakat di desa Kapuk, hanya 33,02%, jauh dibawah target nasional yaitu 80%.Buang air besar di hutan dan sungai berisiko digigit ular, kalajengking, nyamuk, malaria, kaki gajah, demam berdarah, gangguan etika dan nilai agama, dan berpotensi ancaman pencabulan dan pemerkosaan. Kondisi ini menggugah kaum perempuan mencari solusi dalam mengatasi masalah jamban keluarga.

DESKRIPSI INOVASI. Penanganan masalah dilakukan dengan menerapkan metode pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan menyeluruh terkait sanitasi dan perilaku buang air besar untuk mencapai status ODF (Open Defecations Free) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan. Inovasi “ARISAN JAMBAN SEDERHANA” oleh masyarakat yang dimotori oleh ibu-ibu rumah tangga, bertujuan mewujudkan desa Open Defecations Free (ODF).

STRATEGI INOVASI. Kerja sama semua pemangku kepentingan termasuk pelibatan jajaran militer di Komando Distrik Militer (Kodim). Pemanfaatan dana CSR dari perusahaan. Pembangunan 200 unit jamban keluarga.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, jumlah jamban keluarga terbatas dan masyarakat masih membuang air besar di hutan, sungai, dan tempat lainnya. Sesudah inovasi, ditetapkan banyak regulasi yang terkait dengan pembangunan jamban keluarga, sehingga mempercepat pengadaan jamban keluarga.

KELUARAN. Bertambahnya jumlah jamban keluarga dan perubahan kebiasaan BABS. Cakupan jamban meningkat sehingga menurunkan angka kejadian diare dan malaria, dan meningkatkan usia harapan hidup. Indeks pembangunan manusia meningkat sementara jumlah desa ODF makin banyak (17 desa).

MANFAAT. Peningkatan kesehatan telah dinikmati masyarakat khususnya yang selama ini tidak punya jamban. Berkurangnya berbagai penyakit akibat kotoran jamban keluarga, dan perubahan perilaku budaya hidup sehat yang signifikan. Desa-desa se-Kabupaten Bangka Barat menuju desa ODF.

PEMBELAJARAN. Syarat mutlak keberhasilan adalah kerja sama dan sinergi yang dalam pengadaan jamban keluarga dan perubahan pola hidup bersih dan sehat. Salah satu keunikan inovasi ini adalah kolaborasi Pemerintah dengan jajaran militer dalam pembangunan jamban keluarga dan sanitasi lingkungan.

✽ ✽ ✽

47. Layanan Gawat Darurat Berbasis IT, UPTDSistemPenanggulanganGawatDaruratTerpaduDinasKesehatan,PemerintahKabupatenBangka

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Bangka adalah salah satu kabupaten yang ada di provinsi Bangka Belitung dengan jumlah penduduk 311.085 jiwa. Roda perekonomian di daerah ini bergerak di sektor pertambangan dan perkebunan. Kabupaten Bangka memiliki 12 unit Puskesmas, 1 unit Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dan 2 unit rumah sakit swasta yang tersebar di daerah pesisir, perbukitan, dan daerah aliran sungai.

MASALAH. Angka kejadian kegawatdaruratan sehari-hari dan kasus penyakit tidak menular tinggi. Sistem penanganan pertama pada kecelakaan, penanggulangan gawat darurat medis pra rumah sakit, dan layanan transportasi standar gawat darurat ibu hamil dan masyarakat miskin ke fasilitas kesehatan terdekat belum tersedia.

DESKRIPSI INOVASI. Kabupaten Bangka menerapkan inovasi Pelayanan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) terdiri dari layanan informasi kesehatan, dukungan ambulans, fasilitas gawat darurat lengkap, dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi masalah kegawatdaruratan agar masyarakat bisa melakukan tindakan pertolongan pertama jika terjadi kegawatdaruratan di rumah dan lingkungannya sangat menolong. Masyarakat mendapat layanan informasi ketersediaan fasilitas tempat tidur di rumah sakit melalui aplikasi android.

STRATEGI INOVASI. Informasi pertolongan pertama pada korban kecelakaan dan program SPGDT disebarluaskan. Layanan SPGDT tidak dikenakan biaya. Berbagai jenis fasilitas disediakan seperti mobil ambulans, layanan rujukan rumah sakit, layanan konsultasi Be Smart Family, layanan ketersediaan fasilitas rumah sakit, dan aplikasi android.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, masyarakat menghadapi masalah kegawatdaruratan. Setelah inovasi, tersedia alternatif penyediaan ambulans dan fasilitas gawat darurat sehingga mengurangi risiko kecacatan dan kematian pasien.

KELUARAN. Beberapa peraturan diterbitkan oleh berbagai instansi yang berkepentingan. Kualitas layanan kegawatdaruratan pra rumah sakit dan layanan di UGD rumah sakit meningkat secara signifikan.

MANFAAT. Kasus kegawatdaruratan ditangani dengan baik berkat sistem penanganan pertolongan pertama pada kecelakaan dan sistem penanggulangan kegawatdaruratan. Transportasi ibu hamil ke layanan kesehatan terdekat tersedia. Forum kegawatdaruratan menjadi sarana tukar menukar informasi. Angka risiko kecacatan dan kematian menurun. Aplikasi android digunakan dalam berkomunikasi.

PEMBELAJARAN. Komitmen dan partisipasi publik, sosialisasi berkesinambungan, koordinasi dan sinergi antarpemangku kepentingan, dan peningkatan pemahaman masyarakat tentang kegawatdaruratan merupakan kunci keberhasilan inovasi ini.

✽ ✽ ✽

48. SIMPATEN (Sistem Informasi Dan Manajemen Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan),

UPTKecamatanMartapuraTimur,PemerintahKabupatenBanjar

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Kabupaten Banjar di ujung timur Provinsi Jawa Barat termasuk kabupaten yang belum lama usianya. Berbagai cara perbaikan diupayakan dalam penyelenggaraan tata pemerintahan menuju tata kelola pemerintahan yang baik, khususnya perubahan pelayanan dari sistem manual ke sistem elektronik.

MASALAH. Selama ini pelayanan pemerintah kecamatan terhadap masyarakat kurang memuaskan. Pelayanan masih manual dan lambat, banyak terjadi kesalahan dan kekeliruan pencatatan data, backup data sulit dilakukan, penelusuran arsip lama karena data arsip tercecer atau penempatan yang tidak jelas, pelaporan tidak didukung data akurat, database belum dimiliki, dan para petugas belum memiliki jiwa pelayanan. Akibatnya adalah prosedur berbelit-belit, lambat, tidak transparan, terbatasnya fasilitas pelayanan, kurangnya kepastian hukum,waktu dan biaya, petugas cenderung santai dan tidak memberikan pelayanan yang baik, praktik pungutan liar, dan tindakan yang berindikasikan penyimpangan dan kolusi korupsi dan nepotisme.

DESKRIPSI INOVASI. Kabupaten Banjar menerapkan inovasi bernama Sistem Informasi dan Manajemen Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (SIMPATEN) dengan basis perangkat software aplikasi yang dipergunakan untuk otomatisasi sistem dan prosedur serta pengelolaan pelayanan. Kecamatan Martapura Timur menjadi percontohan keberhasilan pelayanan SIMPATEN. Dengan sistem ini, petugas pelayanan dituntut memahami, mengerti, dan melaksanakan pelayanan berbasis teknologi informasi.

STRATEGI INOVASI. Strategi inovasi pada tahun 2013-2014 dimulai dengan diskusi dan focus group discussion (FGD), persiapan, pengenalan peralatan komputer, pelatihan petugas pelayanan, pengembangan aplikasi pelayanan, penyiapan template pelayanan meliputi pendaftaran, pemrosesan, registrasi, pencetakan, dan pelaporan, sosialisasi, kalkulator biaya pelayanan, sistem pengarsipan, dan penilaian kepuasan masyarakat dapat diselesaikan. Pengembangannya berupa SMS Gateway informasi pelayanan, touchscreen, pelayanan keliling, dan integrasi SIMPATEN dengan database kependudukan dan layanan online berbasis web.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi diterapkan banyak terjadi keluhan dan pengaduan masyarakat tentang pelayanan yang tidak berkualitas dan sesudah ada SIMPATEN, terjadi perubahan signifikan menjadi pelayanan cepat berbasis teknologi informasi. Pelayanan yang cepat, mudah, berkualitas, dan transparan, meningkatkan kepedulian, kepercayaan, dan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Kecamatan Martapura Timur. Waktu pelayanan dari 45 menit menjadi 25 menit.

KELUARAN. Keluaran meliputi otomatisasi pelayanan, peningkatan profesionalitas petugas pelayanan, otomatisasi pelaporan dan pengukuran kualitas pelayanan, pengarsipan teratur, dan penghitungan cepat biaya retribusi, peningkatan kepuasan masyarakat, dan tersedianya database pelayanan.

MANFAAT. Manfaat inovasi meliputi pelayanan cepat dan mudah, efisien dan efektif, transparan, terdapat kepastian waktu, biaya, dan penyelesaian pelayanan.

PEMBELAJARAN. Komitmen semua pemangku kepentingan menjadi prasyarat keberhasilan program ini. Perubahan pola pikir, budaya kerja, dan perilaku pelayanan dapat didorong oleh penerapan sistem berbasis teknologi informasi.

✽ ✽ ✽

49. PUJASERA (Pergunakan Jamban Sehat, Rakyat Aman), UPTDPuskesmasTampoDinasKesehatan,PemerintahKabupatenBanyuwangi

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Kabupaten Banyuwangi berada di ujung timur Pulau Jawa dan wilayahnya dikelilingi gunung dan lautan. Dalam kurun waktu 2013-2014, dari 217 desa di Banyuwangi terdapat 27 desa dengan status open defecation free (ODF). Akan tetapi, di wilayah kerja Puskesmas Tampo belum ada desa yang mencapai status ODF. Komposisi penyakit karena faktor sanitasi buruk sangat tinggi yaitu diare (28,2%), thypoid (8,7%), penyakit kulit (12%), demam berdarah dengue (0,25%), dan influenza (10,3 %).

MASALAH. Sebagian besar penduduk melakukan aktivitas buang air besar (BAB) di sembarang tempat sehingga banyak penyakit muncul di masyarakat. Penduduk bergantung pada aliran sungai yang juga menjadi tempat membuang sampah, mencuci, mandi, dan BAB. Perilaku ini disebabkan oleh budaya turun temurun, ketidakmampuan masyarakat, dan rendahnya pendidikan.

DESKRIPSI INOVASI. Puskesmas Tampo membuat gebrakan inovasi Pergunakan Jamban Sehat, Rakyat Aman (PUJASERA) menuju desa ODF. Pelaksanaan inovasi memberdayakan masyarakat lewat pembentukan kader, satuan tugas ODF, pelatihan, arisan pembuatan jamban sehat, kampanye ODF, dan klinik sanitasi.

STRATEGI INOVASI. Pujasera dilaksanakan sejak tahun 2014, melibatkan kepala desa dan perangkatnya, tokoh masyarakat dan agama, pemuda, dan kader PUJASERA. Dibuat standar operasional prosedur (SOP). Pelatihan diselenggarakan untuk membentuk tenaga profesional kesehatan lingkungan. Media massa cetak dan radio mensosialisasikan inovasi melalui acara khusus dan talkshow. Masyarakat diberi pemahaman mengenai kriteria jamban sehat dan budaya hidup bersih dan sehat. Juga dilakukan pelatihan cara membuat jamban sehat dan arisan pembuatan jamban.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, masyarakat BAB di sembarang tempat. Sesudah inovasi, masyarakat BAB di jamban sehat.

KELUARAN. Dalam satu tahun terjadi kenaikan kepemilikan jamban dari 1.034 menjadi 5.025 dari 8.045 jumlah KK. Penurunan penyakit akibat sanitasi jelek dari 35% menjadi 18%. Terwujudnya status ODF di dua dari empat desa di wilayah Puskesmas Tampo.

MANFAAT. Meningkatnya taraf kesehatan masyarakat karena jamban sehat semakin banyak. Pelayanan kesehatan di puskesmas lebih optimal dan petugas bekerja sesuai SOP. Meningkatnya status sosial masyarakat dan membaiknya kondisi lingkungan.

PEMBELAJARAN. Penyediaan jamban sehat dan perubahan pola hidup masyarakat menjadi kunci sukses pemutusan mata rantai penyakit. Keberhasilan ditunjang dengan berdirinya klinik sanitasi yang setiap hari melayani penderita kesehatan lingkungan. Setelah masyarakat menikmati manfaat kesehatan yang diperoleh, mereka berbondong-bondong menyukseskan inovasi ini.

✽ ✽ ✽

50. Sirami Gizi (Aksi Ramah Peduli Dan Pemulihan Terhadap Gizi) , UPTDPuskesmasSingotrunanDinasKesehatan,PemerintahKabupatenBanyuwangi

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Gizi buruk masih menjadi masalah yang belum terselesaikan sampai saat ini dan banyak dialami oleh bayi di bawah lima tahun (balita). Pada dua tahun terakhir ini Puskesmas Singotrunan menduduki peringkat pertama di tingkat Kabupaten Banyuwangi dalam angka kejadian gizi buruk pada balita yang bisa menyebabkan kematian. Balita penderita gizi buruk berjumlah 61 (2013) dan 60 orang (2014).

MASALAH. Masalah utama yaitu masih banyaknya kasus gizi buruk sehingga mengalami kematian pada balita di Puskesmas Singotrunan.

DESKRIPSI INOVASI. Program aksi ramah dan peduli gizi (SIRAMI GIZI) adalah sebuah layanan jasa bidang kesehatan secara gratis pada masyarakat utamanya pada balita yang mengalami risiko dengan masalah gizi dengan cara visible service (dilihat langsung). Kegiatannya meliputi penanganan balita yang menderita gizi buruk, pencegahan, pertolongan, pendampingan, kunjungan rumah, pemantauan balita gizi buruk, pemeriksaan Hb (hemoglobin), layanan 24 jam, dan rujukan ke rumah sakit tanpa biaya.

STRATEGI INOVASI. Strategi inovasi meliputi pelibatan masyarakat dan kaum ibu sebagai sebagai motivator gizi. Bekerja sama dengan Kepala Kelurahan/Desa di wilayah kerja Puskesmas. Melakukan promosi dan pencegahan. Kunjungan ke rumah balita gizi buruk.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, balita gizi buruk belum ditangani dengan baik. Sesudah inovasi, jumlah kasus balita gizi buruk turun.

KELUARAN. Keberadaan motivator gizi di lingkungan masyarakat. Klinik gizi dilaksanakan oleh konselor gizi. Tersedianya standar operasional (SOP). Terbentuknya akses komunikasi dengan masyarakat. Terselenggaranya berbagai kegiatan di Puskesmas Singotrunan dalam upaya membangun balita sehat.

MANFAAT. Inovasi SIRAMI GIZI telah memberikan perubahan, yaitu tidak ada lagi bayi/balita gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Singotrunan. Masyarakat menjadi puas akibat penurunan angka gizi buruk, peningkatan kesadaran dan peran serta masyarakat, peningkatan jumlah ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi.

PEMBELAJARAN. Terciptanya hubungan yang kooperatif antarpemangku kepentingan menghindarkan kesalahpahaman dalam pelayanan sehingga meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan menurunkan jumlah balita dengan gizi buruk.

✽ ✽ ✽

51. Pelayanan Kesehatan Team Mobile , DinasKesehatan,PemerintahKabupatenBatanghari

INFORMASI GEOGRAFIS DANA DEMOGRAFIS. Batang Hari merupakan salah satu kabupaten dari 11 kabupaten dan kota di Provinsi Jambi. Kabupaten ini memiliki penduduk berjumlah 264.741 jiwa yang dilayani oleh 17 Puskesmas Induk, 60 Puskesmas Pembantu, 60 Pos Kesehatan Desa serta dua Rumah Sakit, yang tersebar di 8 Kecamatan, 110 desa, dan 14 kelurahan. Di antara penduduk tersebut, terdapat Komunitas Adat Terpencil/Masyarakat Terasing (KAT) yaitu Suku Anak Dalam (SAD) berjumlah 926 KK yang tersebar di empat lokasi. Mereka memiliki permasalahan sosial yang kompleks seperti kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.

MASALAH. SAD memiliki keyakinan bahwa penyebab sakit itu adalah roh jahat dan guna-guna manusia. Orang yang sakit akan diobati oleh orang pintar (dukun) dengan teknik tradisional termasuk ritual “besale” untuk mengobati orang yang sakitnya sangat parah.

DESKRIPSI INOVASI. Pembinaan dan pelayanan kesehatan pada SAD melalui Team Mobile dimulai sejak tahun 2006. Inovasi ini mendekatkan pelayanan kesehatan kepada SAD menggunakan mobil melalui jalan yang terjal dan belum beraspal. Petugas membawa keperluan sehari-hari seperti pasta gigi, biskuit, dan mie instan.

STRATEGI INOVASI. Strategi meliputi identifikasi masalah, koordinasi formal dan informal, dan mini lokakarya di Puskesmas, dan sinergi semua pemangku kepentingan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, SAD belum terjangkau pelayanan kesehatan. Setelah inovasi, pelayanan kesehatan dilakukan ke lokasi permukiman mereka mengggunakan mobil pelayanan, penyembuhan menggunakan obat-obatan dan pelayanan memanfaatkan praktik medis modern.

KELUARAN. SAD memahami konsep pola hidup sehat, bahayanya ancaman penyakit, pentingnya penyembuhan menggunakan obat, dan memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan. Angka kejadian penyakit menurun.

MANFAAT. Kualitas kesehatan dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan meningkat. Masyarakat SAD kini berbaur dan membuka diri dengan masyarakat sekitar. Kepercayaan kepada petugas pelayanan kesehatan dan pemerintah mulai tumbuh.

PEMBELAJARAN. Komitmen pemerintah, upaya mendatangi komunitas yang membutuhkan, dukungan sarana yang mendukung, serta pendekatan budaya yang baik menjadi kunci sukses inovasi ini.

✽ ✽ ✽

52. Pelayanan Geriatr i Bagi Pasien Lanjut Usia, Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong,

RSUDCibinong,PemerintahKabupatenBogor

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong berlokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Salah satu penerima pelayanan yang diberikan adalah pasien lanjut usia (lansia). Lansia mengalami penurunan jumlah sel dan jaringan serta fungsi fisiologis, ketahanan terhadap stres fisik atau psikologis, sehingga mereka mudah terjangkit penyakit. Geriatri adalah disiplin ilmu kedokteran yang memberikan pelayanan kesehatan kepada lansia dengan menitikberatkan pada promosi, pencegahan, diagnosis, pengobatan dan rehabilitasi bagi pasien geriatri.

MASALAH. Pasien geriatri memiliki kendala organ multi penyakit, penurunan fungsi organ, gangguan psikologis, dan sosial ekonomi. Permasalahan meliputi mandi, mengenakan baju, menggunakan toilet, keterbatasan gerak, masalah BAB dan BAK, makan, dan menjaga kerapihan.

DESKRIPSI INOVASI. RSUD Cibinong menerapkan inovasi pelayanan paripurna geriatri terpadu bagi pasien geriatri, terpisah dengan layanan pada lansia. Pelayanan lansia dilakukan melalui pendekatan multidisiplin yang bekerja secara interdisiplin. Pada prinsipnya pasien lansia ditangani dokter spesialis dan pasien geriatri dinilai oleh Tim Terpadu Geriatri sehingga tindak lanjut pelayanan juga berbeda dengan pendekatan kuratif, rehabilitatif, promotif dan preventif.

STRATEGI INOVASI. Penyaringan awal untuk membedakan lansia atau geriatri, menentukan apakah tergolong ke dalam pasien geriatri. Pasien lanjut usia biasa diteruskan ke dokter spesialis dan pasien geriatri dinilai secara komprehensif oleh Tim Terpadu Geriatri. Dilakukan edukasi gizi, pengaturan pola makan, olah raga ringan, dan konsultasi antardokter spesialis. RSUD Cibinong memberikan pelayanan lansia dan geriatri sederhana serta rawat jalan lansia sekali dalam seminggu. Pada tahun 2014 - 2015, pelayanan terpadu multidisiplin Geriatri dilaksanakan melalui konsul antar Poliklinik dengan Dokter Penanggung Jawab Pasien adalah Dokter Spesialis Penyakit Dalam.

SEBELUM DAN SESUDAH. INOVASI Sebelum inovasi, lansia merasa kurang diperhatikan dan tidak menerima perlakuan khusus. Setelah inovasi, lansia sangat diperhatikan, adanya berbagai pelayanan khusus, sarana-prasarana yang lebih baik, dan waktu pelayanan lebih cepat.

KELUARAN. Jumlah rata-rata kunjungan pasien sebesar 70 lansia dan 10-20 geriatri. Waktu tunggu pasien lansia/geriatri sampai mendapat obat rata-rata 1-2 jam, sebelumnya 3-4 jam. Jumlah lansia yang merngikuti senam rata-rata 25 orang. Terdapat pasien lansia yang memanfaatkan klinik edukasi gizi.

MANFAAT. Pasien lansia dan geriatri tidak antre lama di loket pendaftaran, lebih nyaman dalam menunggu antrean pemeriksaan dokter, mendapatkan prioritas di unit pemeriksaan penunjang, dan mendapatkan obat lebih cepat di loket khusus.

PEMBELAJARAN. Pelayanan pada lansia dan geriatri memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk menikmati pelayanan komprehensif, kemudahan dan kenyamanan, dan hak hidup sehat dan berkualitas. Inovasi ini memberikan kepuasan bukan saja pasien namun juga masyarakat dan kemanusiaan.

✽ ✽ ✽

53. Kelola Sampah Hasilkan Berkah, DinasKebersihandanPertamanan,PemerintahKabupatenBojonegoro

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Gaya dan pola hidup masyarakat Bojonegoro sedang berubah dari tradisional menjadi pola hidup modern. Perubahan mencolok tersebut dibarengi dengan pembangunan fasilitas yang meningkat signifikan, seperti pasar modern, mall, dan swalayan. Dampak negatif perubahan gaya hidup ini adalah masalah persampahan. Penanganan residu sampah belum ditangani secara maksimal, karena baru ada satu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Banjarsari seluas 4,75 ha di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.

MASALAH. Lokasi TPA jauh sehingga tidak bisa menampung sampah dari seluruh wilayah Kabupaten Bojonegoro. Sangat banyak sampah yang belum tertangani secara baik. Apabila hal ini terus berjalan, akan memberikan dampak polusi lingkungan hidup dan masalah kesehatan. Sampah dari 1,45 juta penduduk belum tertangani dengan baik, pemilahan sampah rumah tangga belum berjalan baik, Tempat Pembuangan Sementara (TPS) belum banyak tersedia, dan tata kelola TPA belum sesuai standar sehingga menimbulkan keluhan masyarakat.

DESKRIPSI INOVASI. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Bojonegoro menerapkan sistem sanitary landfill pada TPA Banjarsari menjadi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) dengan menerapkan 3R (reduce, reuse, recycle) berbasis masyarakat di lingkungan permukiman. Inovasi “Kelola Sampah Hasilkan Berkah” diyakini memperpanjang usia TPA, mengubah sampah dari masalah jadi berkah, dan memberi kemanfaatan. Diharapkan terjadi perubahan pola pikir dan budaya kerja masyarakat dari “sampah sebagai masalah menjadi sampah membawa berkah.”

STRATEGI INOVASI. Strategi inovasi meliputi pemberdayaan Pemulung di TPA Banjarsari melalui Aksi Pulung (Pemulung Ulung), Bank Sampah Patrol (21 binaan), pemanfaatan gas methane, penggunaan reaktor pirolisis mengubah sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM), produksi pupuk Kombo (Kompos Bojonegoro), dan menjadikan TPA Banjarsari Bojonegoro sebagai TPA Wisata Edukasi bagi masyarakat umum dan pelajar.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum ada inovasi, tidak terjadi pemilahan sampah, dan sampah yang dibuang ke TPA Banjarsari makin banyak. Setelah ada inovasi, sebagian sampah telah dimanfaatkan, bau busuk di TPA berkurang, pendapatan pemulung meningkat, dan terbentuknya Bank Sampah.

KELUARAN. Kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah meningkat, pemilahan sampah rumah tangga mengurangi timbulan sampah, TPA sanitary landfill dan wisata edukasi bersih dan nyaman, pemanfaatan gas methane, komitmen Pemda dan pemangku kepentingan meningkat, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan TPA Banjarsari menjadi rujukan pengelolaan sampah.

MANFAAT. Manfaat meliputi sistem sanitary landfill mengurangi bau dan pencemaran, produk Kombo untuk pupuk dengan harga murah, pemberdayaan bank sampah, meningkatnya Usaha Kecil dan Mikro (UKMK), penggunaan gas methane gratis di sekitar TPA, reaktor pirolisis/mesin pengolah plastik menjadi BBM alternatif, pelatihan dan pemberdayaan pemulung, TPA menjadi wisata edukasi, dan jumlah taman kota bertambah .

PEMBELAJARAN. Perubahan pola pikir dan budaya kerja masyarakat tentang pengelolaan sampah sangat tepat dan Inovasi “Kelola Sampah Hasilkan Berkah” terbukti ampuh.

✽ ✽ ✽

54. Budidaya Ikan di Jaring Apung, DinasPeternakandanPerikanan,PemerintahKabupatenBojonegoro

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Bojonegoro merupakan sebuah kabupaten di Jawa Timur yang mendapat aliran Sungai Bengawan Solo.

MASALAH. Pembangunan Bendungan Gerak pada tahun 2009 bertolak belakang dengan mata pencaharian masyarakat berupa penambangan pasir ilegal. Degradasi lingkungan dan kemiskinan berakibat pada permasalahan serius masyarakat.

DESKRIPSI INOVASI. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro melaksanakan inovasi Budidaya Ikan di Jaring Apung sekitar wilayah bantaran sungai Bengawan Solo melalui penyediaan sarana dan prasarana di beberapa desa.

STRATEGI INOVASI. Identifikasi wilayah yang terkena dampak Bendungan Gerak dan larangan penambangan pasir ilegal. Penyuluhan dan pembinaan dilanjutkan dengan pemberian hibah jaring apung. Melibatkan berbagai lapisan masyarakat mulai dari perangkat kecamatan dan desa, kelompok tani, dan pihak lain yang terkait. Selanjutnya memfasilitasi kelompok perikanan dalam mencari jalur pemasaran yang tepat.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, masih banyak terjadi kegiatan penambangan pasir ilegal yang merusak lingkungan. Setelah inovasi, masyarakat melaksanakan budidaya ikan jaring apung di Sungai Bengawan Solo.

KELUARAN. Pelatihan dan pembinaan kepada kelompok perikanan yang dilakukan terus menerus setiap bulan sehingga meningkatkan kemampuan para kelompok dalam teknis budidaya ikan. Termanfaatkannya potensi perairan umum, dan terbangunnya kepercayaan masyarakat bahwa perikanan bisa dijadikan sebagai mata pencaharian pokok, yang akhirnya meningkatkan dapat meninggalkan pekerjaan penambangan ilegal.

MANFAAT. Meningkatnya pendapatan kelompok tani usaha budidaya ikan. Meningkatnya produksi dan konsumsi ikan. Tersedianya modal usaha. Petani ikan jaring apung terbina dan terlatih.

PEMBELAJARAN Tanpa kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, inovasi ini tidak akan diterima oleh masyarakat. Perubahan pola pikir dan budaya kerja dapat terjadi sangat cepat jika transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat terbentuk.

✽ ✽ ✽

55. Sehat Dengan “Selasih” (Layanan Welas Asih), RSUDDr.R.SosodoroDjatikoesoemo,PemerintahKabupatenBojonegoro

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Kabupaten Bojonegoro memiliki jumlah penduduk 1.236.607 jiwa yang tinggal di 28 kecamatan dan 430 desa dan kelurahan. Jumlah RS yang tersedia ada 10, terdiri atas 3 RS Pemerintah, 1 RS TNI/Polri, dan 6 RS Swasta. RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoeosemo merupakan salah satu Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Sebagai Rumah Sakit Rujukan di wilayah Kabupaten Bojonegoro dan sekitarnya (Kabupaten Blora, Tuban dan Lamongan), RSUD Bojonegoro menjadi salah satu RS pilihan untuk mencari pengobatan paripurna.

MASALAH. Namun masih banyak keluhan terkait pelayanan di RSUD di antaranya pelayanan petugas yang kurang baik dan lingkungan RS yang kurang nyaman. Keluhan masyarakat terhadap RSUD terdiri atas sikap dan perilaku petugas pelayanan kurang baik (57,14%), lingkungan RS kurang nyaman (26,98%) mengakibatkan dampak negatif psikologis, sosial, keuangan, dan keberlanjutan.

DESKRIPSI INOVASI. Pimpinan dan Manajemen RS menerapkan inovasi Sehat dengan Layanan Welas Asih (SELASIH) mulai tahun 2014 dengan memberikan kemudahan dan kenyamanan pelayanan. RS Welas Asih menerapkan prinsip kasih sayang kepada sesama, melayani pasien layaknya keluarga sendiri serta semangat bekerja yang tulus dan ikhlas untuk meringankan penderitaan orang lain.

STRATEGI INOVASI. Inovasi dimulai dengan identifikasi permasalahan, penyusunan regulasi, sosialisasi inovasi melalui media cetak, elektronik, dan sosial. Selanjutnya kegiatan inovasi dilaksanakan berupa layanan customer service, pemberlakuan jam berkunjung, temu pasien minimal 1 kali dalam 2 jam, anjuran membuang sampah pada tempatnya, konsultasi dan penyampaian informasi pasien kepada keluarganya.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, pelayanan tidak teratur dan lingkungan RS tidak nyaman. Setelah inovasi, perbaikan pelayanan dilakukan dengan dilandasi kasih sayang menuju pelayanan yang berkualitas.

KELUARAN. Beberapa peraturan tentang inovasi diberlakukan. Akses pelayanan lebih mudah. Lingkungan rumah sakit semakin bersih dan nyaman.

MANFAAT. Pengaduan masyarakat terkait perilaku petugas dan jumlah hari perawatan menurun. Loyalitas pasien, komunikasi yang baik antara petugas dan pasien, dan kepuasan masyarakat meningkat.

PEMBELAJARAN. Komitmen pimpinan, kemitraan, efisiensi biaya, manajemen efektif, komunikasi dua arah, pelayanan medis dan psikis, merupakan kunci untuk mempercepat kesembuhan pasien.

✽ ✽ ✽

56. Umi Persameda dan Bunda Kespro, DinasKesehatan,PemerintahKabupatenBondowoso

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Bondowoso adalah kabupaten di Jawa Timur yang letaknya bertetangga dengan Kabupaten Jember, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Situbondo. Terdapat fenomena pernikahan dini yang mencapai lebih dari 50% (2011). Pernikahan dini adalah pernikahan yang salah satu atau kedua pasangan berusia di bawah 18 tahun atau sedang mengikuti pendidikan di sekolah menengah atas. Penyebab pernikahan dini antara lain masalah ekonomi yang rendah dan kemiskinan menyebabkan orang tua tidak mampu mencukupi kebutuhan anaknya, ketakutan kehamilan di luar nikah, dan sosial-budaya atau adat istiadat. Hal ini berdampak pada tingginya angka kematian ibu dan bayi.

MASALAH. Pernikahan dini berdampak negatif seperti pendidikan anak terputus, kemiskinan, kekerasan dalam rumah tangga, masalah kesehatan psikologi anak, dan masalah sosial-budaya lainnya.

DESKRIPSI INOVASI. Pemerintah Kabupaten Bondowoso menerapkan inovasi Umi Persameda dan Bunda Kespro singkatan dari Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini, dan Air Susu Ibu Eksklusif dan Kesehatan Reproduksi. Inovasi dilaksanakan di tingkat kabupaten dan kecamatan dengan melibatkan peran tokoh agama, tokoh masyarakat dan perempuan, serta para pemangku kepentingan dan instansi terkait.

STRATEGI INOVASI. Identifikasi tokoh masyarakat yang akan dilibatkan dalam inovasi. Penyadaran masyarakat melalui pelatihan. Follow up pelatihan melalui temu muka masyarakat. Pelaksanaan berbagai kegiatan pencegahan pernikahan dini meliputi pelatihan kesehatan reproduksi, lomba ceramah tujuh menit, sosialisasi program, duta kesehatan, media promosi (media cetak, media elektronik, dan media sosial), pemantauan dan evaluasi.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, banyak terjadi pernikahan dini yang mengakibatkan munculnya persoalan masyarakat. Sesudah inovasi, remaja menganggap pernikahan diri berisiko, sebaiknya tidak dilakukan dan harus dihindari. Para pemuda tidak tergesa-gesa sehingga jumlah pernikahan dini menurun dan permasalahan sosial budaya berkurang.

KELUARAN. Meningkatnya remaja yang mendapat akses pelayanan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dan pelayanan konseling dan medis kesehatan reproduksi. Tersedianya wadah sosialisasi, dan meningkatnya tenaga terlatih terkait dengan kesehatan reproduksi dan pernikahan dini. Pernikahan dini turun signifikan menjadi 6,66% (2012).

MANFAAT. Terbentuk kader pelatihan dan koordinasi antarpemangku kepentingan. Pelibatan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh perempuan. Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat. Penataan mekanisme kerja tim dan dukungan regulasi. Tersedianya peraturan pendukung dan penurunan angka pernikahan dini.

PEMBELAJARAN. Kesadaran bersama para pemangku kepentingan bahwa pernikahan dini harus dihapuskan telah berhasil menyukseskan inovasi ini. Pelatihan dan sosialisasi yang gencar dilakukan tentang kesehatan produksi, promosi melalui berbadai media, menyebabkan perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur dan masyarakat.

✽ ✽ ✽

57. Public Service Center , DinasKesehatan,PemerintahKabupatenBoyolali

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Kabupaten Boyolali merupakan kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan kasus kecelakaan lalu lintas yang tinggi.

MASALAH. Banyak pasien gawat darurat yang ditolak oleh rumah sakit dengan alasan tidak tersedia kamar sehingga banyak pasien yang terlambat mendapatkan penanganan.

DESKRIPSI INOVASI. Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali memperkenalkan inovasi Public Service Center (PSC) yang merupakan layanan telepon 24 jam di rumah sakit dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Puskesmas dan jaringannya serta dari masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan gawat darurat. Layanan telepon (0276)119 kemudian dilengkapi dengan SMS Gateway dan website www.boyolaliinfo.net Masyarakat bisa menggunakan layanan telepon, internet (PC atau HP Android) atau website untuk mengetahui kondisi tempat tidur rumah sakit yang kosong, ICU, dokter jaga, dan persediaan darah di PMI. Bagi FKTP yang merujuk kasus emergency maternal dan neonatal, Dinas Kesehatan bisa memantau dan mengawal rujukan emergency ke rumah sakit sehingga diharapkan ada koordinasi dan komunikasi yang baik antara perujuk dan penerima rujukan serta rujuk balik.

PSC adalah bagian dari inovasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang dibuat untuk membantu sistem pelayanan kesehatan secara langsung bagi masyarakat yang terdiri dari informasi tentang kondisi rumah sakit mulai dari kamar perawatan kelas III sampai VIP, ICU, dan infomasi dokter jaga di semua Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta yang ada di Kabupaten Boyolali. Juga memuat rujukan maternal dan neonatal, stok darah di PMI Kabupaten Boyolali, dan informasi kesehatan lainnya.

STRATEGI INOVASI. Dilakukan advokasi ke Dewan Perwakilan Rayat Daerah (DPRD) untuk persetujuan anggaran yang mencakup perencanaan, sumber daya manusia, dan sarana prasarana. Penetapan lokasi sekretariat call center 119 ditetapkan melalui rapat dengan 3 Rumah Sakit milik pemerintah di Kabupaten Boyolali. Kegiatan tahap awal, masih sangat sederhana, yaitu hanya call 119 yang operatornya adalah karyawan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, terdiri dari 3 giliran jaga tanpa honor tambahan. Pada tahun 2015 diangkat 5 orang operator tenaga kontrak yang bertugas pagi, siang dan malam. Kemudian dikembangkan website www.boyolaliinfo.net dan SMS Gateway dengan Nomor 0857-2867-9119.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum ada inovasi SPGDT/PSC, masyarakat yang ingin berhubungan dengan

rumah sakit sulit memperoleh informasi, telepon rumah sakit sulit dihubungi, petugas enggan melayani, dan kepuasan masyarakat terhadap layanan rumah sakit rendah.Sesudah ada inovasi, komunikasi dengan rumah sakit mudah dan kepuasan masyarakat meningkat.

KELUARAN. Berkurangnya keluhan masyarakat dan FKTP terhadap pelayanan kesehatan. Penanganan kasus kecelakaan lalu lintas lebih cepat tertangani, dan membantu menurunkan AKI dan AKB.

MANFAAT. Pertama, akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan lebih cepat, khususnya jika terjadi kegawatdaruratan medis dengan mengakses website sehingga dapat mengetahui rumah sakit yang memiliki kamar perawatan yang kosong. Kedua, jika tidak mempunyai sarana internet maka bisa mengakses SMS Gateway atau telepon ke call center. Operator akan segera memberikan jawaban dan pertolongan kepada masyarakat. Ketiga, jika terjadi kecelakaan lalu lintas, masyarakat atau petugas kepolisian bisa menghubungi call center untuk meminta bantuan ambulans dari Tim Gerak Cepat 119. Keempat, masyarakat dan Puskesmas/Klinik dapat mengetahui kondisi tempat tidur rumah sakit yang kosong sehingga jika merujuk pasien, tidak ditolak rumah sakit. Kelima, masyarakat dan rumah sakit dapat mengetahui ketersedian darah di Palang Merah Indonesia (PMI). Keenam, Dinas Kesehatan dapat memantau kasus rujukan maternal dan perinatal dari puskesmas ke rumah sakit sehingga dapat dilakukan pendampingan terhadap kasus risiko tinggi dan diharapkan dapat membantu menurunkan AKI dan AKB.

PEMBELAJARAN. SPGDT/PRC Kabupaten Boyolali, mempercepat pelayanan kegawatdaruratan medis dan non medis sehingga bisa mengurangi kecacatan, mencegah kematian, dan kerugian materiil.

✽ ✽ ✽

58. Pelayanan Rawat Jalan 10 Menit , Puskesmas Sampang, UPTPuskesmasSampangDinasKesehatan,PemerintahKabupatenCilacap

INFORMASI UNIT PELAYANAN. Puskesmas Sampang adalah salah satu dari 38 Puskesmas di Kabupaten Cilacap yang letaknya berbatasan dengan Kabupaten Banyumas, sehingga melayani pasien dari kedua kabupaten tersebut.

MASALAH. Pelayanan di Puskesmas Sampang berjalan lambat karena petugas kurang berkualitas, standar operasional (SOP) belum ada, sarana dan prasarana gedung belum memadai. Akibatnya kualitas pelayanan dan kepuasan masyarakat rendah.

DESKRIPSI INOVASI. Puskesmas Sampang menerapkan inovasi Gerak Cepat,Cermat dan Tepat Pelayanan Rawat Jalan 10 menit. Inisiatif ini kreatif karena data pasien disimpan dalam komputer (SIMPUS), ada perubahan pola pikir dan budya kerja petugas, dan manajemen perubahan. Puskesmas yang lokasinya di wilayah bisnis dekat pasar, memberikan kemudahan masyarakat datang ke Puskesmas dan cepat waktu layanannya: pendaftaran sampai dengan pemberian obat ditargetkan 10 menit saja.

STRATEGI INOVASI. Strategi inovasi meliputi survey kepuasan pelanggan, pembangunan fasilitas teknologi informasi SIMPUS, pelatihan tenaga pelaksana, menerapkan SOP, memangkas prosedur yang bertele-tele, melaksanakan lokakarya serta pemantauan dan evaluasi dari tahun 2013.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inisiatif, pasien antre lama di pendaftaran, ruang periksa, dan pelayanan obat. Angka ini belum ditambah pelayanan lainnya. Jumlah dokter dan tenaga kesehatan tidak sebanding dengan jumlah pasien. Keterbatasan ruang gedung, mengakibatkan pelayanan juga dilakukan di luar gedung. Sarana dan prasarana teknologi informasi belum ada dan kualitas SDM petugas belum memadai. Sesudah inovasi: Kunjungan rawat jalan 41.501 orang (2013), 40.262 orang (2014), dan 40.978 orang (2015), rata-rata 140-150 orang per hari. Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan Puskesmas Sampang mendapat skor memuaskan.

KELUARAN. Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan sebesar 50%, penurunan angka kematian ibu dan bayi, dan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Cilacap dalam aspek pelayanan prima.

MANFAAT. Masyarakat tidak ragu berobat ke Puskesmas. Terjadi peningkatan efisiensi waktu, pelayanan cepat, peningkatan jumlah kunjungan, prestasi dan penghargaan, dan pelayanan prima.

PEMBELAJARAN. Komitmen semua pemangku kepentingan sangat penting dalam mendukung inovasi ini melalui kerja sama dan sinergi. Beberapa pendekatan yang mendukung adalah akurasi layanan, transparansi dan akuntabilitas, partisipatif, perubahan pola pikir dan budaya kerja, peraturan dan SOP yang jelas, komunikasi yang baik dan terus menerus, perubahan sikap dan perilaku kerja, mengejar dan mempertahankan prestasi, penghargaan dan sanksi, dan menerapkan motto “berpacu dengan waktu, ketika yang lain tertidur kita sudah bangun, ketika yang lain terbangun kita sudah berlari, ketika yang lain berlari kita sudah sukses.”

✽ ✽ ✽

59. GEBRAK (Gerakan Bekerja Untuk Rakyat), SekretariatDaerahKabupatenDairi, PemerintahKabupatenDairi

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Kabupaten Dairi terletak di posisi paling barat di Provinsi Sumatera Utara dengan topografi, dataran tinggi yang bervariasi yaitu datar, bergelombang, curam, terjal. Kualitas hidup masyarakat masih rendah ditandai dengan banyaknya siswa yang belum lancar membaca, menulis, dan berhitung. Terdapat kasus kekurangan tenaga pengajar, banyak kasus gizi buruk, dan pola hidup tidak sehat.

MASALAH. Pembangunan belum menjangkau seluruh wilayah pelosok desa. Sebagian besar kondisi jalan berupa jalan tanah dan berbatu.

DESKRIPSI INOVASI. Pemerintah Kabupaten Dairi menerapkan inisiatif Gerakan Bekerja Untuk Rakyat (GEBRAK) yang bertujuan untuk mendorong pembangunan ke seluruh wilayah secara terpadu, cepat tepat, dan melibatkan semua pemangku kepentingan. Kegiatannya berupa kunjungan ke desa sekali dalam dua minggu, dan dilaksanakan oleh semua unit pemerintah.

STRATEGI INOVASI. Kunjungan multi sektor ke desa-desa meliputi kesehatan dan keluarga berencana, pertanian dan perkebunan, kehutanan, sarana dan prasarana jalan dan lingkungan, pelayanan administrasi kependudukan, ketahanan pangan, lingkungan hidup, pendidikan, tenaga kerja dan sosial, perhubungan, komunikasi dan informasi, perindustrian, perdagangan, dan KUKM, perpustakaan, arsip dan dokumentasi, pariwisata, serta pertambangan, dan energi.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, unit pemerintah tidak mengenal permasalahan desa secara langsung karena hanya bekerja berdasarkan laporan. Sesudah inovasi, permasalahan sektor di desa diketahui karena diskusi langsung dengan aparat desa dan melihat bukti-bukti di lapangan.

KELUARAN. Pembuatan jalan baru, usaha tani, perbaikan irigasi, pembinaan terhadap guru, mobil perpustakaan keliling, penyuluhan pertanian, dan pelayanan administrasi kependudukan. Juga pemeriksaan ibu hamil, penimbangan bayi dan balita, penyuluhan teknik bercocok tanam, revitalisasi kelompok tani, pengadaan buku siswa, dan penanggulangan banjir dan bencana.

MANFAAT. Masyarakat pedesaan yang hidup terpencil kini mendapatkan pelayanan publik yang memadai. Pejabat menginap di desa menumbuhkan keakraban dan kepercayaan masyarakat terhadap para pemimpinnya. Aparat mengenal potensi desa dan permasalahannya untuk kemudian dicari solusi terbaik.

PEMBELAJARAN. Kunjungan kerja ke lapangan merupakan metode yang efektif dalam mencari akar permasalahan masyarakat. Koordinasi dan sinergi semua sektor dan unit pemerintahan menjadi kunci atas kesuksesan inovasi ini.

✽ ✽ ✽

60. PROGRAM CERDAS (Percepatan Rehabil i tasi dan Apresiasi Terhadap Sekolah), DinasPendidikanPemudadanOlahraga,PemerintahKabupatenDeli Serdang

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Deli Serdang adalah sebuah kabupaten yang berada di Sumatera Utara yang memiliki 621 Sekolah Dasar Negeri (SDN).

MASALAH. Hampir 70% dari SDN rusak dan tidak layak pakai. Atap dan asbes bocor, lantai ruangan kelas banyak yang berlubang, dinding kelas kotor dan sudah lama tidak mendapat polesan cat tembok, dan daun pintu hilang. Kamar mandi dan WC siswa dan guru tidak memenuhi syarat kesehatan dan sanitasi lingkungan. Kondisi mebel sekolah pun sebagian besar dalam keadaan hancur. Dari 4.610 mebel yang ada, hanya 1.664 unit (36,10%) dalam kondisi baik. Proses pembelajaran di kelas terganggu dan jauh dari suasana yang menyenangkan. Siswa dan guru tidak memiliki semangat dalam proses belajar mengajar dan siswa sulit konsentrasi dalam belajar. Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan masih rendah karena menganggap bahwa pendidikan adalah domainnya pemerintah dan bila ada masalah yang timbul yang berkaitan dengan pendidikan, hal itu adalah tanggung jawab pemerintah.

DESKRIPSI INOVASI. Program CERDAS (Percepatan Rehabilitasi dan Apresiasi Terhadap Sekolah) adalah pembangunan bidang pendidikan melalui pemberdayaan masyarakat untuk melakukan rehabilitasi gedung sekolah rusak dan tidak layak pakai, mensinergikan tiga pilar kekuatan di bidang pendidikan, yaitu pemerintah, masyarakat dan sektor swasta.

STRATEGI INOVASI. Strategi inovasi terdiri beberapa tahapan berikut. Mengubah paradigma bahwa pendidikan tanggung jawab bersama. Memberikan dana stimulus sehingga mendorong gotong royong penggalangan dana. Melibatkan pejabat pemerintah, pengusaha, tokoh pemuda, pemuka agama, dan lembaga swadaya masyarakat. Membentuk Panitia CERDAS di sekolah dan desa. Melaksanakan gotong royong pengumpulan dana. Melaksanakan rehabilitasi terhadap gedung sekolah yang rusak. Melaporkan hasilnya kepada masyarakat.

SEBELUM DAN SESUDAN INOVASI. Banyak sekolah yang rusak tidak terawat dan tidak layak pakai. Setelah inovasi, berhasil mengumpulkan dana partisipasi masyarakat lebih kurang 20 miliar rupiah untuk memperbaiki gedung sekolah yang rusak.

KELUARAN. Rehabilitasi gedung sekolah menggunakan dana partisipasi masyarakat. Penghargaan nasional kepada Satya Lencana Pembangunan Bidang Pendidikan dari Presiden Republik Indonesia. Meningkatnya semangat belajar mengajar siswa dan guru di kelas. Kondisi ruang kelas baik, bersih, rapi, dan indah. Guru dan siswa merasa aman dan nyaman dalam belajar. Meningkatnya partisipasi masyarakat dan gotong royong sesuai akar budaya bangsa.

MANFAAT. Mengubah tampilan sekolah menjadi lebih baik. Kabupaten Deli Serdang terbebas dari gedung sekolah yang rusak dan tidak layak pakai.

PEMBELAJARAN. Pembelajaran dari CERDAS adalah kunci sukses inovasi ini adalah kegiatan berbasis partisipasi dan gotong royong dengan semua pihak yang berkepentingan.

✽ ✽ ✽

61. Kakekku Datang, DinasKependudukandanPencatatanSipil , PemerintahKabupatenGresik

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Kabupaten Gresik terdiri atas kondisi geografis yang beraneka ragam meliputi daerah perkotaan, pedesaan, dan kepulauan. Akibatnya, pencatatan administrasi kependudukan belum rapi antara lain masih adanya data ganda, data anomali, dan penduduk usia 0-18 tahun yang belum memiliki akta kelahiran.

MASALAH. Proses perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dalam rangka Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) hingga tahun 2014 menemukan berbagai masalah kependudukan, yaitu tercatat data ganda (23.765 jiwa), data anomali (69.230 jiwa) dan hanya 50,12% penduduk usia 0-18 tahun yang memiliki akta kelahiran, jauh di bawah target nasional 85% pada tahun 2019. Dari 1.332.972 jiwa penduduk Kabupaten Gresik per Juni 2015, tercatat 256.047 kepala keluarga (KK) atau 69,37% dari 369.120 KK yang dikategorikan sebagai Count 0 dengan artian data tidak pernah diperbarui sejak diterbitkan pada tahun 2008.

DESKRIPSI INOVASI. Kompleksitas masalah kependudukan ditangani Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dispendukcapil) dengan meluncurkan Program “Kakekku Datang” yang merupakan kelanjutan dari “Kartu Keluarga Ku Data Ulang”. Inovasi ini menyelenggarakan pelayanan administrasi kependudukan melalui validasi data berbasis Count 0 untuk memecahkan permasalahan data ganda, data anomali, dan akselerasi pencatatan akta kelahiran.

Kakekku Datang dilaksanakan secara inklusif melibatkan sekitar 8.000 pengurus RT dan RW, 356 petugas register desa, dikoordinasikan 18 pejabat kecamatan di seluruh Kabupaten Gresik.

STRATEGI INOVASI. Strategi Kakekku Datang meliputi kegiatan terintegrasi, ekstraksi, dan distribusi KK Count 0, sosialisasi kepada petugas register desa, dan verifikasi tingkat desa oleh pengurus RT, RW, dan petugas register desa. Pelayanan bersifat jemput bola sementara validasi data dan alih media dicatat dalam SIAK. SMS Gateway, radio lokal, dan website dijadikan sebagai sarana sosialisasi.

SEBELUM DAN SESUDAH. Kondisi sebelum inovasi, masyarakat sulit memperoleh kepastian data dari Dispendukcapil, Kecamatan, dan Desa. Setelah Kakekku Datang diimplementasikan, pemahaman masyarakat tentang administrasi kependudukan meningkat, pelayanan responsif dan cepat, pelibatan RT dan RW, pelayanan jemput bola ke Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Bawean di Pulau Bawean, pengadaan komputer untuk 356 desa/kelurahan, mendekatkan petugas dengan masyarakat yang dilayani, dan 234 desa (6%) telah terkoneksi internet. Keterlibatan pemangku kepentingan Desa ditunjang oleh pelayanan responsif melalui jemput bola dengan paket pelayanan utama meliputi pemutakhiran KK yang selaras dengan pencatatan akta kelahiran atau akta kematian. Kakekku Datang berhasil memulihkan pemutakhiran KK Count 0 sebanyak 9.846 KK dan secara sistemik memulihkan 3.811 data anomali, dan 6.317 data ganda.

KELUARAN. Pada akhir tahun 2015 telah berhasil dilakukan pemutakhiran data penduduk sebanyak 9.846 KK, alih media arsip kependudukan yang telah dimutakhirkan mencapai 42.262 data. Pencatatan akta kelahiran 58,12% (tahun 2015) meningkat dibandingkan dengan 50,12 % (tahun 2014); Capaian Pemulihan Data Anomali 3.811 data; Capaian Pemulihan Data Ganda 6.317 data; Integrasi dana ADD dalam pelaksanaan pelayanan publik dengan melibatkan 356 petugas Register Desa dan 8.000 pengurus RT dan RW sekaligus menghidupkan pelayanan di tingkat Desa; dan keberhasilan penanaman nilai-nilai layanan edukatif tentang adminisitrasi kependudukan kepada masyarakat.

MANFAAT. Peningkatan kualitas pelayanan adminduk melalui penggalian akar masalah yang menempatkan pemutakhiran KK Count 0 sebagai basis pelayanan. Peningkatan kualitas produk layanan berkat keterlibatan berbagai pihak secara masif dan berjenjang. Inovasi mendorong komunikasi publik, dialog interaktif, pemanfaatan radio, media sosial, SMS Gateway, dan website.

PEMBELAJARAN. Pelayanan berbasis teknologi informasi, kemudahan akses, pelibatan masyarakat, kearifan lokal, jemput bola, menjadi faktor utama kesuksesan inovasi ini. Ditambah dengan mendekatkan petugas kepada masyarakat, pelayanan untuk semua, dialog interaktif, pemanfaatan media radio yang merakyat, dan pemanfaatan teknologi informasi telah membangun konektivitas informasi seluruh desa di Kabupaten Gresik.

✽ ✽ ✽

62. One Stop Service Toilet, UPTDSMKNegeri3Wonosari, PemerintahKabupatenGunungkidul

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. SMKN 3 Wonosari berlokasi di Kabupaten Gunung Kidul, Jawa Tengah dengan komposisi pelajar 574 siswi dan 388 siswa.

MASALAH. Kepedulian pelajar terhadap kebersihan toilet dan kesehatan reproduksi masih rendah. Siswi mempunyai kebutuhan yang lebih kompleks, tidak sekedar buang air besar maupun kecil, tapi juga kebutuhan ekstra menggunakan toilet secara rutin setiap bulan ketika mereka sedang haid. Siswi tersebut sering mengalami kesulitan dan merasa malu, akhirnya pulang ke rumah, tidak mengikuti kegatan belajar berikutnya. Mereka juga tidak memahami kesehatan reproduksi yang berakibat pada kasus kehamilan remaja.

DESKRIPSI INOVASI. SMKN 3 Wonosari menerapkan inovasi “One Stop Service Toilet” sebagai program pelayanan terpadu bagi siswa, guru dan karyawan putri dalam meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan reproduksi. Inovasi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan siswi haid, tetapi juga edukasi berupa ceramah umum dan coaching clinic kesehatan remaja.

STRATEGI INOVASI. Pembentukan Komunitas Pecinta Toilet Bersih. Program toilet Bersih Sehat Jujur dimulai dengan penyediaan sarana meliputi lemari, pembalut, celana dalam, kantung palstik, tempat sampah, kotak uang, pewangi, keset, dan banner toilet, gantungan baju, dan papan pengumuman. Penyuluhan kesehatan reproduksi bekerja sama dengan puskesmas dan universitas.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, siswi menghadapi masalah toilet. Setelah inovasi, tumbuh budaya bersih dan sehat di sekolah.

KELUARAN. Toilet sekolah menjadi bersih. Warga sekolah bertanggung jawab menjaga kebersihan. Siswi haid tidak mengalami gangguan dalam kegiatan belajar karena tersedia toilet bersih.

MANFAAT. Tumbuhnya budaya bersih dan sehat bagi guru dan siswa-siswi, dan menjadi contoh toilet sekolah yang bersih.

PEMBELAJARAN. Perubahan pola pikir dan gaya hidup dapat didorong oleh penyediaan fasilitas yang memadai di lingkungan sekolah. Inovasi yang sederhana dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar di sekolah.

✽ ✽ ✽

63. Kl inik Konsultasi Agribisnis, BadanPelaksanaPenyuluhandanKetahanan(BP2KP),PemerintahKabupatenGunungkidul

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS. Kegiatan agribisnis Gunungkidul didominasi oleh petani dengan proporsi 54,41% dari total jumlah penduduk, dengan total luas lahan 148.536 ha. 75,43% dari petani merupakan petani gurem yaitu petani yang memiliki luas lahan kurang dari 5.000 m2 mencapai 125.415 rumah tangga. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Gunungkidul membantu para petani gurem untuk meningkatkan produktivitasnya.

MASALAH. Penyuluhan yang dilakukan BP2KP dalam bentuk Klinik Konsultasi Agribisnis (KKA) masih bersifat konvensional berupa tatap muka petugas dengan petani dan kelompok tani dan bersifat top down. Kontribusi kegiatan ini belum dirasakan manfaatnya oleh petani/kelompok tani untuk meningkatkan produktivitasnya.

DESKRIPSI INOVASI. Sejak akhir tahun 2014, BP2KP melakukan revitalisasi KKA sehingga menjadi layanan yang lebih baik. Perbaikan yang dilakukan adalah sistem dan standar pelayanan, kepastian pelayanan menyangkut persyaratan, biaya, dan waktu penyelesaian, dan kompetensi petugas.

STRATEGI INOVASI Kegiatan penyuluhan di kecamatan dan desa dilakukan dengan memetakan potensi pertanian dan pemberdayaan masyarakat. Pelayanan KKA diberikan dalam bentuk pelatihan, pemagangan, pengembangan jejaring, dan inkubator agribisnis. Prosedur KKA meliputi konsultasi di tingkat kecamatan, pencatatan permasalahan, konsultasi didukung informasi berupa perpustakaan, ruang display, atau kebun percontohan, dan pendampingan bisnis pertanian.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, petani dan kelompok tani tidak mendapat sarana konsultasi yang memadai tentang bisnis pertanian. Sesudah inovasi, mereka memperoleh pendampingan untuk meningkatkan bisnis pertanian.

KELUARAN Permasalahan agribisnis pertanian, perikanan, dan kehutanan telah mendapat bantuan konsultasi dan pembinaan. Konsultasi dihadiri rata-rata 288 peserta, 16 penyuluhan per bulan dengan 116 penyuluh dan 1.856 penerima penyuluhan. Kerja sama antarpemangku kepentingan terlaksana. Penghargaan dari pemerintah pusat diraih. Kemampuan petani dan hasil panen meningkat.

MANFAAT Keberhasilan penyuluhan berdampak langsung pada peningkatan kegiatan petani, peningkatan penghasilan, kepemilikan aset, dan kesejahteraan masyarakat. Pendapatan sektor pertanian meningkat.

PEMBELAJARAN. Keberhasilan inovasi membutuhkan komitmen petugas penyuluhan, kerja sama pemangku kepentingan, dan partisipasi petani. Pelatihan dan peningkatan kapasitas penyuluh terbukti meningkatkan kualitas petani yang dibimbing.

✽ ✽ ✽

64. SI MIDUN KE FASKES (Strategi Kemitraan Dukun Kampung Merujuk Ibu Bersalin ke Fasil i tas Kesehatan),

DinasKesehatan,PemerintahKabupatenHuluSungaiSelatan

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Provinsi Kalimantan Selatan memiliki 13 Kabupaten dan Kota, salah satunya Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang memiliki penduduk sebesar 227.153 jiwa. Kabupaten ini memiliki empat kelurahan, 144 desa dan 21 Puskesmas tersebar di daerah pegunungan dan rawa. Perekonomian didominasi pertanian dan perikanan.

MASALAH Walaupun tenaga bidan desa telah ditempatkan di setiap desa, kepercayaan masyarakat terhadap dukun beranak sangat tinggi, terutama pada daerah terpencil. Bidan masih dianggap terlalu muda dan kurang berpengalaman dalam menolong persalinan.

DESKRIPSI INOVASI Program “Si MIDUN KE FASKES” yaitu Strategi Kemitraan Dukun Kampung Merujuk Ibu Bersalin ke Fasilitas Kesehatan merupakan terobosan Dinas Kesehatan untuk meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Terobosan ini menyinergikan bidan dan dukun kampung.

STRATEGI INOVASI Inovasi dilaksanakan melalui tahapan identifikasi masalah diikuti dengan peraturan yang melandasi kemitraan bidan dan dukun beranak. Kemudian lokakarya publik diselenggarakan. Nota kesepahaman Bidan dan Dukun ditandatangani. Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan setiap bulan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inisiatif, banyak ibu bersalin melahirkan dengan bantuan dukun kampung. Setelah inovasi, Bidan dan Dukun Kampung bersinergi dalam membantu persalinan warga di fasilitas kesehatan.

KELUARAN Menurunkan angka kematian ibu dan bayi, dan angka kesakitan pada ibu. Bimbingan spiritual dan budaya diberikan oleh dukun dan pelayanan kesehatan oleh bidan terlatih. Proses persalinan dari awal kehamilan sampai nifas selalu dikontrol. Dukun kampung yang membawa ibu bersalin ke fasilitas kesehatan menerima kompensasi dan insentif dari pemerintah.

MANFAAT Perubahan perilaku masyarakat khususnya ibu hamil terjadi: semula ditolong Dukun Kampung berubah menjadi persalinan di fasilitas kesehatan dilakukan Bidan Desa. Persalinan di fasilitas kesehatan terus meningkat dan persalinan oleh Dukun Kampung turun drastis. Kesepahaman Bidan dan Dukun Kampung membangun komunikasi dan kolaborasi mendorong ibu hamil melahirkan di fasilitas kesehatan.

PEMBELAJARAN Kerja sama Bidan dan Dukun Kampung mendorong persalinan di fasilitas kesehatan dapat mengubah tradisi budaya lokal yang sangat kuat dan mengubah paradigma masyarakat terhadap persalinan. Dukun Kampung mengajak ibu hamil melahirkan di fasilitas kesehatan merupakan buah dari kesadaran dan dorongan insentif ekonomi, berhasil meningkatkan peran bidan.

✽ ✽ ✽

65. Mengganti Beras Miskin (RASKIN), DinasPertanian,PemerintahKabupatenKulonprogo

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Kebijakan pemberian Beras Miskin (Raskin) merupakan program bantuan pangan untuk keluarga miskin yang digulirkan sejak tahun 1998 sebagai jaring pengaman sosial dari krisis ekonomi. Produksi padi Kabupaten Kulon Progo tahun 2013 mencapai 112.007 ton atau setara produksi beras 72.837 ton. Konsumsi beras rata-rata sebesar 38.805 ton, sehingga surplus 34.032 ton.

MASALAH Namun dalam praktiknya Raskin memiliki kualitas sangat rendah seperti berwarna kusam, remuk, berbau dan berkutu. Bulog tidak langsung membagikan beras kepada keluarga miskin sehingga sering terjadi kecurangan. Tidak jarang raskin yang harusnya dibagikan kepada masyarakat, kembali ke Bulog untuk dibagikan pada periode berikutnya. Kualitas beras tidak layak, pelayanan tidak berkualitas dan penyaluran tidak tepat waktu.

DESKRIPSI INOVASI Bupati Kulon Progo meluncurkan inovasi “mengganti raskin menjadi rasda (beras daerah)” pada bulan Maret 2013. Rasda memberikan multiflier effect berupa jaminan peningkatan kualitas beras yang diberikan kepada penduduk miskin, meningkatkan kuantitas produksi beras lokal, dan kepastian harga produksi padi sesuai dengan harga pokok.

STRATEGI INOVASI PNS diwajibkan membeli beras lokal dari kelompok petani (gapoktan). Dilakukan penguatan kelembagaan dan kesiapan pelayanan Gapoktan. Mata rantai aktivitas meliputi pembelian gabah, penggilingan padi, pengiriman rasda oleh Gapoktan ke gudang Bulog, dan distribusi rasda kepada KK miskin dijalankan dengan baik.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, Raskin tidak berkualitas. Setelah inovasi, raskin diganti rasda produksi lokal dengan kualitas baik.

KELUARAN Menjamin kualitas beras dan penyaluran tepat sesuai standar mutu, jumlah, dan waktu. Mengembangkan perekonomian perdesaan. Meningkatkan stabilitas harga beras dan kesejahteraan petani, dan mengurangi kemiskinan. Pada tahun 2015 Gapoktan memasok rasda 4.176 ton, sehingga ada peredaran uang Rp. 27,5 miliar.

MANFAAT Berkurangnya tengkulak, meningkatnya produktivitas petani, berkurangnya kemiskinan, dan termanfaatkannya Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan. Optimalisasi pemanfatan surplus beras lokal, terjaminnya harga produk pasca panen yang layak, dan penguatan Gapoktan dapat dilaksanakan walaupun tanpa dukungan dana APBD. Terbangunnya ekonomi lokal.

PEMBELAJARAN Kebijakan publik berbasis ekonomi lokal tanpa dukungan APBD, dapat dilaksanakan dengan baik dengan dukungan semua pemangku kepentingan. Pemerintah hanya mempersiapkan permintaan dan penawaran yaitu pembeli dan penjual rasda sehingga mendorong perekonomian daerah.

✽ ✽ ✽

66. Kelompok Asuh Keluarga Binangun, Badan PemberdayaanMasyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana(BPMPDPKB),PemerintahKabupatenKulonprogo

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Kabupaten Kulon Progo terletak di sebelah Barat Kota Yogyakarta dengan luas 586,28 km2 dikenal sebagai kabupaten yang memiliki banyak penduduk miskin. Memiliki 12 kecamatan dan 87 desa dengan mayoritas daerah perbukitan, menyulitkan petani menanam padi, sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) kecil.

MASALAH Kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo disebabkan karena terbatasnya lapangan pekerjaan, terbatasnya kegiatan wirausaha, dan kemiskinan keluarga. Proporsi penduduk miskin mencapai 36% dari total penduduk.

DESKRIPSI INOVASI Pada tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melakukan inovasi Kelompok Asuh Keluarga Binangun (KAKB) sebagai bagian dari Pos Pemberdayaan Keluarga dengan sembilan kegiatannya yaitu Posyandu, Pengajian, Kelompok Tani, PAUD, Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia, PKK, Karang Taruna dan KAKB. KAKB memfokuskan kegiatan pada pemberantasan kemiskinan pada Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Miskin Absolut.

STRATEGI INOVASI Pendampingan, penyuluhan, dilaksanakan oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, banyak kepala keluarga tidak memiliki mata pencaharian tetap dan jiwa wirausaha. Sesudah inovasi, jumlah keluarga Pra Sejahtera yang berwirausaha meningkat dan kemiskinan cenderung menurun.

KELUARAN Meningkatnya bimbingan, pendampingan, penyuluhan, dan fasilitas wirausaha keluarga berupa warung, pertanian, ternak, perikanan, makanan, kerajinan, dan jasa. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Meningkatnya peran perusahaan untuk membantu inovasi.

MANFAAT Keluaga Sejahtera memiliki kepedulian terhadap Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Miskin Absolut di lingkungannya. Keluarga Pra Sejahtera makin menyadari dan memiliki motivasi untuk berwirausaha. Usaha yang dilakukanoleh Keluarga Pra Sejahtera ini secara langsung maupun tidak langsung telah meningkatkan pendapatan keluarga, dan akan berpengaruh positif terhadap fungsi keluarga yang lain

PEMBELAJARAN Pemberdayaan ekonomi Keluarga Pra Sejahtera dan keluarga Absolut Miskin dapat dilaksanakan dengan program yang terpadu berupa pelatihan, pendampingan dan pemberian modal usaha. Dukungan pembinaan, pelatihan, dan kesempatan untuk berwirausaha telah mampu membangkitkan semangat keluarga miskin untuk memberdayakan diri.

✽ ✽ ✽

67. Mbak Rita (Tambak Direvital isasi) , DinasKelautandanPerikanan,PemerintahKabupatenKutaiKartanegara

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Kutai Kartanegara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur. Sumber daya alam melimpah seperti batu bara dan minyak bumi, tetapi tingkat kemiskinan masih tinggi. Di Kelurahan Muara Sembilang, Kecamatan Samboja terdapat banyak tambak terlantar, dari luasan 76.673 ha yang tersedia, yang berfungsi hanya 60%.

MASALAH Tanggul tambak sering mengalami kebocoran dan membutuhkan biaya tinggi untuk melakukan rehabilitasi tambak.

DESKRIPSI INOVASI Dinas Kelautan dan Perikanan melakukan pendekatan kepada masyarakat petambak untuk mengaktifkan tambak tidak produktif dengan biaya rendah yaitu mengembangkan komoditas rumput laut jenis glacylaria dengan nama inovasi MBAK RITA yaitu Tambak Direvitalisasi.

STRATEGI INOVASI Empat strategi inovasi yaitu 1) Merencanakan kapan waktu dimulai penebaran rumput laut di dalam tambak; 2) Mempersiapkan tambak yang menjadi objek pemeliharaan rumput laut; 3) Mendatangkan bibit rumput laut; 4) Bibit ditebar, dipelihara, dipanen dan dipasarkan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Teknologi tepat guna dapat dengan mudah diaplikasikan kepada para petambak rumput laut. Waktu yang diperlukan untuk membudidayakan rumput laut singkat (45 hari saja). Pemasaran hasil budidaya rumput laut mudah dan pendapatan petambak meningkat. Dalam kurun waktu 2 tahun ini petambak memperoleh manfaat dari revitalisasi lahan tambak. Sebelum inovasi, lahan tambak terlantar. Setelah inobvasi, masyarakat memperoleh peningkatan pendapatan dari budidaya rumput laut.

KELUARAN Produksi panen dalam 1 periode menghasilkan 128 ton rumput laut basah, omset Rp. 320 juta dengan waktu pemeliharaan 45 hari.

MANFAAT Tidak ada lagi tambak yang tidak berfungsi. Masyarakat petambak menjadikan rumput laut sebagai komoditas budi daya. Pendapatan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja meningkat. Angka kemiskinan menurun.

PEMBELAJARAN Peningkatan kualitas hidup masyarakat dapat dilakukan dengan pemanfaatan sumber daya yang terlantar dan menggunakan program revitalisasi yang berbiaya murah.

✽ ✽ ✽

68. Home Care Permata Puskesmas Turen, UPTDPuskesmasTurenDinasKesehatan,PemerintahKabupatenMalang

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Kecamatan Turen Kabupaten Malang merupakan wilayah kerja Puskesmas Turen dengan luas 6.041km2 yang terdiri atas 15 desa dan 2 kelurahan dengan jumlah penduduk lebih dari 110 ribu jiwa, sebagian besar bekerja sebagai petani. Tingkat kunjungan pasien ke Puskesmas Turen setiap tahun cenderung meningkat yaitu 95.378 kunjungan (2012) dan menjadi 96.102 kunjungan (2013).

MASALAH Mayoritas pasien adalah petani tidak mampu. Upaya kesehatan promotif dan preventif yang dilaksanakan Puskesmas belum optimal dan belum efektif dalam meningkatkan kesadaran dan kemauan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Budaya mendatangi Puskesmas hanya jika sudah dalam kondisi sakit terutama sakit parah. Masyarakat Kecamatan Turen dapat dikategorikan dalam kondisi yang rentan terhadap berbagai penyakit.

DESKRIPSI INOVASI Inovasi Home Care Permata diperkenalkan sejak Agustus 2014 yaitu mendatangi rumah pasien paska rawat di Puskesmas untuk memberikan konseling, informasi, dan edukasi pada pasien dan keluarga untuk merawat dan menjaga supaya penyakitnya tidak kambuh lagi.

STRATEGI PELAKSANAAN Inventarisasi sasaran layanan home care baik rawat jalan maupun rawat inap. Menyusun jadwal kegiatan pelaksanaan. Melakukan kunjungan ke rumah pasien. Lokakarya tingkat Puskesmas setiap bulan, dan lokakarya lintas sektor setiap tiga bulan sekali.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, masyarakat belum menegakkan pola hidup bersih dan sehat. Sesudah inovasi, tumbuh kesadaran masyarakat untuk berobat ke Puskesmas dan menindaklanjuti perawatan.

KELUARAN Masyarakat sakit dan berisiko yang datang ke Puskesmas mendapatkan layanan dan intervensi cepat. Penanganan secara dini terhadap penyakit yang diderita. Masyarakat dapat berinteraksi, berkomunikasi, dan konsultasi langsung dengan tenaga kesehatan. Perawat bekerja sesuai dengan baik dan berorientasi pasien.

MANFAAT Terjadi perubahan pola pikir dan paradigma masyarakat dari mengobati penyakit menjadi mencegah, mengendalikan, dan mengatasi masalah melalui pendekatan individu, keluarga dan masyarakat. Kontak langsung petugas kesehatan dengan pasien, keluarga dan masyarakat. Masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang memuaskan dengan didatangi dari rumah ke rumah. Indeks Kepuasan Masyarakat meningkat. Angka kesakitan menurun.

PEMBELAJARAN Budaya hidup bersih dan sehat dapat ditanamkan kepada masyarakat dengan upaya penyadaran yang tulus dan penuh kesabaran. Mendatangi rumah pasien merupakan salah satu bentuk penyadaran yang terbaik sehingga mendorong kesuksesan inovasi ini.

✽ ✽ ✽

69. INTAN SATU SAKA (Inseminasi Buatan Satu Tahun Satu Kelahiran), DinasPeternakan,PemerintahKabupatenPamekasan

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Kabupaten Pamekasan yang berkedudukan di tengah Pulau Madura terdiri dari 13 kecamatan, mempunyai potensi di bidang peternakan khususnya komoditas sapi potong. Populasi sapi potong berjumlah 170.000 ekor (2014) tersebar di seluruh kecamatan. Wilayah utara merupakan sentra sapi bibit sedangkan wilayah tengah dan selatan merupakan sentra penggemukan dan pengembangbiakan.

MASALAH Populasi sapi potong di Kabupaten Pamekasan paling rendah di antara 3 kabupaten lainnya di Pulau Madura dengan kepemilikan sekitar 2-3 ekor sapi/ peternak. Hal ini diakibatkan oleh rendahnya pendapatan dan terbatasnya permodalan karena sulit memperoleh akses perbankan. Kelembagaan peternak juga belum tertata dengan baik. Kemitraan sulit dibangun karena posisi tawar peternak yang sangat rendah. Pemeliharaan ternak khususnya sapi betina dilakukan oleh peternak tanpa melaksanakan kaidah Good Practice Management. Masyarakat memelihara sapi hanya sebagai tabungan dan usaha sampingan sehingga belum memberikan dampak ekonomis yang tinggi.

DESKRIPSI INOVASI Pemerintah Kabupaten Pamekasan meluncurkan inovasi INTAN SATU SAKA (Inseminasi Buatan Satu Tahun Satu Kelahiran) pada ternak sapi sebagai solusi untuk mengoptimalkan potensi yang sudah ada di tangan para peternak untuk meningkatkan populasi sapi potong dan pendapatan peternak.

STRATEGI INOVASI Sosialisasi melalui berbagai media, pelibatan kelompok dan paguyuban peternak, petugas sebagai agen promosi. Pembinaan dan pelatihan diberikan. Apresiasi kepada petugas inseminator diberikan. Empat Pusat Kesehatan Hewan dan Pos Inseminasi Buatan didirikan. Sarana dan prasarana dilengkapi. Standar operasional (SOP) dipatuhi. Bantuan mineral untuk pakan tambahan diberikan. Festival ternak diselenggarakan. Gangguan reproduksi ditangani secara gratis.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, jumlah sapi peternak tidak meningkat. Setelah inovasi, kepemilikan sapi peternak meingkat secara signifikan.

KELUARAN Populasi sapi Madura meningkat. Jarak kelahiran semakin pendek sehingga reproduksi ternak lebih optimal. Jumlah akseptor inseminasi buatan, partisipasi, dan pendapatan peternak meningkat. Pola pikir dan budaya kerja peternak berubah.

MANFAAT Peternak sapi sekarang memahami inseminasi buatan. Potensi reproduksi dapat dioptimalkan sehingga sapi betina mampu melahirkan setiap tahun. Kotoran ternak diolah menjadi pupuk dan biogas. Kemitraan antar berbagai pihak terbangun. Pelestarian sapi Madura sebagai sumberdaya genetik lokal dapat dilaksanakan.

PEMBELAJARAN Penerimaan pola pikir dan penerapan teknologi modern menjadi kunci sukses peternakan sapi ini. Hal ini membuktikan bahwa pelatihan dan diseminasi informasi menjadi faktor utama untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam mendorong kesuksesan program pemerintah.

✽ ✽ ✽

70. Jempol Mancep Layanan Cepet, Cepat Tuntas Tanpa Kertas, UPTPuskesmasSumberAsihDinasKesehatan,PemerintahKabupatenProbolinggo

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Kabupaten Probolinggo terletak di Provinsi Jawa Timur, melingkari Kota Probolinggo dan berbatasan baik laut (Selat Madura) maupun gunung api (Gunung Bromo dan Gunung Semeru). Wilayahnya sangat luas, jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa, kebutuhan fasilitas kesehatan cukup besar, 33 Puskesmas melayani ribuan pasien setiap tahun dan 19 dari 33 Puskesmas bisa menerima pasien rawat inap (salah satunya Puskesmas Sumberasih di Kecamatan Sumberasih).

MASALAH Masalah Puskesmas Sumberasih adalah lamanya antrean pasien di loket pendaftaran, 30 menit atau lebih. Pasien berebutan antre, petugas meminta persyaratan pendaftaran berupa kartu berobat untuk pasien yang sudah pernah periksa dan kartu identitas penduduk untuk pasien yang baru pertama kali periksa. Kebanyakan pasien tidak membawa persyaratan lengkap. Pencarian kartu rekam medik cukup lama dan sering terjadi keributan antarpasien.

DESKRIPSI INOVASI Penyebab masalah adalah budaya masyarakat, sistem layanan lemah, layanan manual menggunakan kartu status pasien, dan sarana layanan belum memadai di Puskesmas Sumberasih. Dinas Kesehatan dibantu donor asing melaksanakan inisiatif “Jempol mancep layanan cepet, cepat tuntas tanpa kertas” sebagai solusi masalah.

STRATEGI INOVASI Strategi inovasi dimulai dengan pertemuan antar pemangku kepentingan dan masyarakat. Salah satu hasil pertemuan adalah tindak lanjut Survey Pengaduan Masyarakat. Langkah perbaikan yang disarankan adalah penggunaan integrasi fingerscan dengan software simpustronik (Finger-Simpustronik) untuk mempercepat proses pendaftaran pasien rawat jalan. Setelah melalui beberapa perbaikan, lahirlah inisiatif “jempol mancep layanan cepet, cepat tuntas tanpa kertas.”

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, layanan pasien berjalan lamban dan kurang nyaman. Setelah inovasi, layanan berjalan cepat, mudah, dan tanpa kertas, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan.

KELUARAN Adanya alat perekam sidik jari, layanan dan pemantauan menggunakan komputer, evaluasi reguler, penggunaan berbagai standar operasional, adanya janji pelayanan, dokumen hasil pengaduan, dan perbaikan layanan. Inovasi ini menjadi pionir layanan cepat dan sedang direplikasi di 19 puskesmas dari total 33 puskesmas di Kabupaten Probolinggo. Inovasi ini mendapat apresiasi dari Kementerian Kesehatan (2014) serta meraih berbagai penghargaan nasional.

MANFAAT Pengguna layanan menikmati layanan cepat dan mudah hanya dengan meletakkan jempol pada perangkat fingerscan. Dengan inovasi ini terjadi layanan yang adil dan kemudahan bagi kelompok masyarakat tertentu yaitu lansia, buta huruf, penyandang cacat, dan gangguan jiwa.

PEMBELAJARAN Penerapan teknologi informasi dapat meningkatkan pelayanan dengan cepat dan memuaskan. Kerjasama dengan berbagai pihak termasuk donor asing dan masyarakat dapat memacu perubahan.

✽ ✽ ✽

71. Matahari Untuk Kaum Papa, UPTDSMKNegeri3, PemerintahKabupatenPurbalingga

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Kabupaten Purbalingga yang diapit oleh Kabupaten Banyumas, Purwokerto, dan Banjarnegara, memiliki penduduk berjumlah 881.831 jiwa di tahun 2012 dengan warga miskin sebesar 181.400 (24%).

MASALAH Karena kemiskinan, banyak warga yang sulit mengenyam pendidikan formal. Program Wajib Belajar 12 Tahun hanya slogan karena banyak lulusan sekolah dasar dan menengah yang tidak bisa melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Setelah Pemerintah Kabupaten Purbalingga mendapat alokasi dana sumbangan hibah dari pemerintah pusat di tahun 2011, dilakukan terobosan yaitu membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Purbalingga, transformasi dari SMK Dhuaffa. Sebuah badan sosial kependidikan Bernama Yayasan Purbalingga Peduli Anak Negeri (YP-PAN) ditunjuk untuk mengelola Asrama Pendidikan sekolah tersebut.

DESKRIPSI INOVASI Inovasi berupa pembangunan SMK Negeri 3 Purbalingga untuk memberi akses pendidikan kepada masyarakat miskin dengan gratis, siswa memperoleh peralatan sekolah dan keperluan sehari-hari, dan menggunakan sistem boarding school (asrama). Para siswa diawasi sehari-hari oleh guru, pamong asrama dan YP-PAN. SMK Negeri 3 Purbalingga turut memberikan andil keberhasilan pendidikan di Kabupaten Purbalingga dalam tiga tahun berturut-turut (2011, 2012, dan 2013), meraih kinerja terbaik 10 besar nasional dan penghargaan “Samkaryanugraha Parasamaya Purna” dari Presiden Indonesia. Lulusan sekolah dijamin mendapatkan pekerjaan yang disalurkan melalui Bursa Kerja Sekolah dengan lulusan tahun pertama merupakan 72 siswa dari keluarga miskin.

STRATEGI INOVASI Strategi inovasi SMKN 3 Kabupaten Purbalingga sejalan dengan upaya pengentasan kemiskinan yaitu pelaksanaan keluarga berencana, peningkatan kader kesehatan, penyediaan sekolah bagi lulusan sekolah menengah pertama (SMP) yang tidak mempunyai dana pendidikan, dan pelatihan keterampilan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Pendanaan SMKN 3. Masyarakat miskin kini memiliki pilihan akses pendidikan gratis. Pemerintah Kabupaten Purbalingga mengalokasikan anggaran yang memadai untuk keberlangsungan program ini. Dana pengelolaan asrama ditingkatkan agar kualitas program semakin baik.

KELUARAN Para siswa mendapatkan pembelajaran lebih dibandingkan dengan kurikulum standar. Terdapat sinergi antara pengetahuan keagamaan, kedisiplinan, kewirausahaan, dan pembelajaran terstruktur di luar jam sekolah. Siswa SMKN 3 Purbalingga meraih berbagai prestasi di ajang kompetisi tingkat nasional baik dalam aspek akademis, olahraga, dan ekstrakurikuler.

Pengentasan kemiskinan bagi masyarakat tidak mampu yang menyekolahkan anaknya di SMK Negeri 3 Purbalingga ditindaklanjuti dengan penyediaan lapangan kerja bagi para lulusan. Disesuaikan dengan kebutuhan pasar, maka salah satu jurusan pendidikan adalah pengelasan. Pekerjaan welder atau pengelas banyak diperlukan perbengkelan. Telah dijalin kerjasama dengan berbagai perusahaan mitra sekolah untuk memberikan pekerjaan kepada para lulusan baru. Pada tahun 2015 terbuka tawaran kerja bagi siswa lulusan jurusan teknik pengelasan di berbagai perusahaan.

MANFAAT Manfaat inovasi ini adalah menjadi sarana pendidikan yang diminati dan diandalkan oleh masyarakat miskin khususnya yang tinggal di pedesaan. Mereka mendapatkan secercah harapan untuk bangkit dan optimis menyekolahkan putranya di sekolah gratis. Lulusan sekolah dapat bekerja di bengkel dan perusahaan pengelasan untuk kemudian belajar berwirausaha setelah mahir bekerja.

PEMBELAJARAN Sekolah unggulan sangat membantu masyarakat miskin, saat ini sudah memasuki tahun ketiga, dan berjalan dengan lancar. Penyebarluasan informasi SMK Negeri 3 Purbalingga dilakukan dengan gencar melalui lembaga kecamatan, kelurahan dan sekolah setingkat SMP se-Kabupaten Purbalingga. Keberhasilan SMK Negeri 3 Purbalingga bisa direplikasi oleh pemerintah daerah lainnya. Sistem boarding school sekarang telah direplikasi di Provinsi Jawa Tengah dengan didirikannya SMK Jawa Tengah yang memiliki program yang sama.

✽ ✽ ✽

72. Pos Gizi Balita Mencegah Gizi Buruk, Kecamatan Sejangkung UPTDPuskesmasSejangkung,PemerintahKabupatenSambas

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Kecamatan Sejangkung, yang terletak di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalbar, merupakan wilayah rawan gizi. Dari 12 desa di Sejangkung, Piantus memiliki kasus gizi buruk balita tertinggi. Gizi buruk dapat dicegah dengan memotong mata rantai dan memulihkan status gizi kurang balita.

MASALAH Kasus rawan gizi di Kecamatan Sejangkung dan Desa Piantus menimbulkan keprihatinan berbagai pihak. Prevalensi balita Kurang Energi Protein (KEP) sebesar 38,38%, tertinggi se-Kabupaten Sambas. KEP adalah manifestasi dari kurangnya asupan protein dan energi, dalam makanan sehari-hari yang tidak memenuhi angka kecukupan gizi.

DESKRIPSI INOVASI Sejak September 2013, Puskesmas Sejangkung berinisiatif melakukan perawatan balita gizi buruk bekerja sama dengan keluarga dan masyarakat melalui Pos Gizi Balita (Pos Gita). Pos Gita merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam mencegah terjadinya kasus gizi buruk dengan cara makan bersama makanan padat gizi dan penyuluhan kesehatan.

STRATEGI INOVASI Tahapan strategi inovasi sebagai berikut. Kepala desa dan tokoh desa didekati. Kader Pos Gita dilatih selama 4-6 hari. Dilakukan pengiliran desa yang menjadi sasaran program. Pemantauan dan evaluasi dilakukan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, banyak terjadi kasus balita rawan gizi. Sesudah inovasi, kasus rawan gizi berkurang.

KELUARAN Prevalensi KEP menurun. Kegiatan kreativitas di Pos Gita melibatkan masyarakat, dilakukan langsung oleh kader Pos Gita dan ibu balita yang mengalami gizi kurang. Bahan makanan yang akan dimasak dipersiapkan sendiri oleh ibu balita secara gotong royong yang dipusatkan di satu tempat yang telah difasilitasi oleh Pos Gita. Penyuluhan dilaksanakan dengan baik dan distribusi pemberian makanan tambahan kepada balita gizi kurang dan balita gizi buruk dilaksanakan secara teratur.

MANFAAT Keadaan gizi balita membaik. Tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat meningkat terutama keluarga yang memiilki balita. Kerja sama lintas sektor dalam perbaikan gizi balita terbangun. Pos Gita menajdi model program perbaikan gizi di seluruh kecamatan di Kabupaten Sambas.

PEMBELAJARAN Kemiskinan bukan satu-satunya penyebab utama munculnya kasus gizi kurang dan gizi buruk. Komitmen yang kuat dari Puskesmas, adanya dukungan dan komitmen berbagai lapisan masyarakat dalam memperbaiki gizi buruk, keinginan membangun kesehatan sehat, dan sinergitas lintas sektor/lintas instansi menjadi kunci kesuksesan inovasi.

✽ ✽ ✽

73. Respons Cepat Perbaiki Jalan Rusak, DinasBinaMargadanPengairan,PemerintahKabupatenSiak

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Kabupaten Siak berada pada poros penting jalan raya dari ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru, ke berbagai kota lain seperti Dumai dan Bengkalis. Jalan yang membentang sepanjang 1.880,19 km ini dilalui 5.000 kendaraan per hari sehingga mengalami kerusakan sekitar 30% per tahun. Kerusakan jalan menimbulkan polusi udara, memperlambat waktu perjalanan, tingkat kecelakaan 5 kasus per hari, dan ketidaknyamanan pengguna jalan. Jalan ini merupakan urat nadi ekonomi, penghubung lintas kabupaten dan provinsi, dan mendukung destinasi kunjungan olah raga, seni dan budaya, dan wisata dari berbagai daerah ke Kabupaten Siak, antara lain Istana Siak.

MASALAH Masalah utama yang perlu diselesaikan adalah lambannya tanggapan dan tindak lanjut pengaduan masyarakat tentang kerusakan jalan. Prosedur perbaikan jalan berbelit-belit, memakan waktu yang panjang karena tunduk pada aturan lelang nasional yang memakan waktu sedikitnya 45 hari kerja.

DESKRIPSI INOVASI Respons Cepat Perbaiki Jalan Rusak adalah terobosan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Siak dalam mengatasi kerusakan jalan. Masyarakat dapat menghubungi petugas dengan memanfaatkan call center 082329837744, dan website http://bmp.siakkab.go.id. Setiap laporan dan pengaduan dari masyarakat mengenai kondisi jalan rusak direspons dalam 1 x 24 jam dan segera ditindaklanjuti. Telah disiapkan tim Unit Reaksi Cepat Bina Marga (URC-BM) yang memperbaiki dan memelihara jalan dengan segera.

STRATEGI INOVASI Strategi inovasi ini adalah melakukan survai lapangan melihat kondisi jalan, menanggapi pengaduan masyarakat dari call center selama 24 jam nonstop, Tim URC-BM siap melayani dan menindaklanjuti pengaduan dengan menggunakan peralatan Road Maintenance Truck (RMT) yang mampumemperbaiki jalan dalam waktu 30 menit per 100 m. Strategi disiapkan menggunakan rencana aksi yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, pengendalian, pengawasan, dan pelaporan. Tim URC-BM memiliki peralatan lengkap dalam menunjang pekerjaannya seperti RMT dan generator listrik.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inisiatif, petugas bekerja lamban, respons terhadap pengaduan masyarakat tentang kerusakan jalan sangat lambat dan prosedur berbelit-belit. Sesudah inovasi, respons 1x24 jam dalam perbaikan kerusakan jalan telah memenuhi kebutuhan masyarakat. Saat ini kondisi jalan di Kabupaten Siak menjadi jauh lebih baik.

KELUARAN Keluaran inovasi ini terdiri atas peningkatan kondisi jalan yang mengakibatkan peningkatan kegiatan perekonomian masyarakat, mendorong kegiatan pariwisata, penciptaan udara bersih, dan mendukung kegiatan nasional dan internasional. Kondisi jalan makin mantap, indeks kepuasan masyarakat meningkat, kegiatan pertanian, perkebunan, dan kepariwisataan terus berkembang, dan jumlah wisatawan lokal dan internasional terus meningkat.

MANFAAT Manfaat utama poros jalan Kabupaten Siak yang baik dan mulus adalah memperlancar akses mobilisasi angkutan harian, memacu kegiatan pertanian, perkebunan, dan pariwisata, pemeliharaan jalan berjalan cepat dan tepat sasaran, peningkatan kunjungan wisatawan, peningkatan kepercayaan publik terhadap kegiatan pemerintah, dan penciptaan jalan yang bersih dan sehat berwawasan lingkungan. Dengan jalan yang baik, mulus, dan berkualitas, kabupaten Siak mendapat berbagai penghargaan seperti urutan nomor 2 nasional untuk Jalan Terbaik di tahun 2014, dari 400 kabupaten se-Indonesia. Juga terselenggaranya balap sepeda Tour De Siak setiap tahun dihadiri lebih dari 12 negara, dan Pekan Olahraga Nasional cabang balap sepeda pada tahun 2012.

PEMBELAJARAN Tim yang berdedikasi seperti Tim URC-BM merupakan ujung tombak keberhasilan sebuah inovasi. Inovasi harus didukung oleh segenap pemangku kepentingan, partisipasi masyarakat yang tinggi, komunikasi dan sinergi instansi terkait, serta dukungan peralatan yang memadai.

✽ ✽ ✽

74. Rumah Pemulihan Gizi , DinasKesehatan,PemerintahKabupatenSitubondo

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Status gizi digunakan sebagai salah satu indikator dalam pembangunan kesehatan. Masalah gizi masyarakat Situbondo, yaitu Kurang Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A (KVA), dan Anemia Gizi Besi.

MASALAH Dalam penanganan masalah gizi, Dinas Kesehatan diangggap tidak berbuat, status gizi balita prevalensi KEP 18,4% (2014) dari 21,3% (2013). Angka ini di atas rata-rata Jatim dan belum mencapai target sebesar 15%. Proporsi balita stunting 41% (2013) menjadi 29% (2014). Kemunculan kasus balita penderita Marasmus, Kwashiorkor, dan Marasmic Kwashiorkor akibat kekurangan energi dan protein.

DESKRIPSI INOVASI Dinas Kesehatan menerapkan Rumah Perbaikan Gizi (RPG) sejak bulan Maret 2014 sebagai pusat rehabilitasi gizi yang melayani secara komprehensif balita gizi buruk dan gizi kurang, gangguan kekurangan yodium, dan berdasarkan kondisi individual anak, keluarga dan masyarakat. Metode penanganan kekurangan gizi terdiri dari tahapan screening gizi bayi balita, GAKY, gizi bumil, yang kemudian diperiksa dan terapi. Juga dilakukan integrasi pelayanan kesehatan lain yang mendukung status gizi, yaitu pemeriksaan spesialis, tumbuh kembang, psikolog, konseling terkait menyusui, dan pemberian makanan anak, terapi medis, fisioterapi, akupuntur, dan akupressure.

STRATEGI INOVASI Peningkatan mutu pelayanan secara terus-menerus. Penyediaan anggaran melalui APBD dan CSR memadai untuk menopang kegiatan. Tim evaluasi kualitas pelayanan dibentuk untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

SEBELUM DAN SESUDAH Sebelum inovasi, timbul masalah kekurangan gizi. Setelah inovasi, masyarakat kekurangan gizi berkurang jumlahnya. Pada tahun 2015 Bupati Situbondo kembali mendapat anugerah Gizi Award Persagi Jatim kategori penggagas penanganan masalah gizi melalui RPG.

KELUARAN Penanganan keluhan terkait tumbuh kembang anak dan malnutrisi. Tersedianya unit pengelola pengaduan melalui website Dinkes dan morning call. Pemberian terapi gizi memanfaatkan bahan makanan lokal dari pekarangan. Terapi gizi formula 75 dan formula 100 yang dikemas menarik. Pelaksanaan screening akibat kekurangan yodium dengan diagnosa individual melalui pemeriksaan laboratorium.

MANFAAT Sebanyak 357 penderita masalah gizi terlayani. Meningkatkan efisiensi anggaran. Terapi dan screening sesuai tahapan kegiatan yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Penyediaan alat dengan dana APBD sebesar Rp. 160 juta.

PEMBELAJARAN Kesediaan pengelola isu kesehatan untuk dikritik, dan kemudian memperbaiki pelayanan yang langsung mengurai masalah sampai ke akarnya merupakan kunci sukses inovasi ini. Hubungan semakin erat dan saling percaya antara penanggung jawab, penyelenggara, dan pelaksana pelayanan publik dengan masyarakat pengguna.

✽ ✽ ✽

75. Gerakan Penyelamatan Ibu Dan Bayi Baru Lahir, DinasKesehatan,PemerintahKabupatenTangerang

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Provinsi Banten merupakan provinsi penyumbang terbesar ke-4 kematian ibu di Indonesia. Kabupaten Tangerang termasuk empat Kabupaten dengan kontribusi kematian ibu terbesar di Provinsi Banten. Kematian disebabkan disebabkan kegagalan mengenali, menyiapkan, memberi pertolongan pertama hingga lanjutan khususnya pada kasus kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir.

MASALAH Pada tahun 2013, terdapat 61,2 % ibu yang meninggal di Kabupaten Tangerang. Keterlambatan mengenali tanda bahaya dan memutuskan untuk dirujuk merupakan domain masyarakat dengan 64,2% kematian diakibatkan faktor keterlambatan mendapatkan pertolongan pertama. Penyebab kematian tersebut merupakan refleksi dari tidak ada tata kelola pelayanan kesehatan efektif dan efisien dalam penanganan kasus kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir.

DESKRIPSI INOVASI Pemerintah Kabupaten Tangerang pada tahun 2014 meluncurkan inovasi Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir pelayanan kesehatan berkualitas dan sistem rujukan menjadi efektif dan efisien bergandengan tangan melalui. Kegiatannya terdiri atas pemetaan, kunjungan, pendampingan, peningkatan respons emergensi, penggunaan teknologi informasi, maklumat pelayanan, kemitraan dan sinergi pemangku kepentingan. Hasilnya, perbaikan signifikan rujukan. Inisiatif ini regulasi pertama di Indonesia untuk mewujudkan tata kelola sistem rujukan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir secara komprehensif.

STRATEGI INOVASI Strategi dimulai dari advokasi dan penyamaan persepsi, pemetaan, pembelajaran dari keberhasilan pihak lain dan peningkatan peran serta masyarakat. Disusun prosedur klinis dan komunikasi SMS Gateway Sijariemas. Dilakukan audit kematian ibu dan anak Diterbitkan peraturan agar fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta berjejaring satu sama lain dalam satu sistem yang mudah dipantau.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, banyak terjadi kematian ibu dan bayi. Setelah inovasi, kematian ibu dan bayi baru lahir menurun. Pelayanan makin baik dan penanganan dilakukan bergandengan tangan oleh berbagai fasilitas kesehatan.

KELUARAN Peraturan Bupati tentang Pelayanan Rujukan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal merupakan pedoman. Semua pihak bekerja sama menurunkan AKI dan AKB dilengkapi berbagai prosedur tindakan medis dan non medis. Dilaksanakan promosi dan pendampingan ibu hamil resiko tinggi di tingkat desa. Diterapkan sistem rujukan yang benar dan kemudahan mengakses fasilitas kesehatan.

MANFAAT Tertatanya jejaring sistem rujukan dan terintegrasinya sarana-prasarana dan sumber daya. Tersedianya pelayanan cepat dan berkualitas untuk menyelamatkan nyawa ibu, bayi, dan pasien. Meningkatnya emergency responsse time dan kualitas pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal.

PEMBELAJARAN Peraturan dan prosedur teknis menjadi entry point perubahan sistem yang menjadi kunci sukses inovasi ini. Perbaikan prosedur tersebut diikuti komitmen dan konsistensi, pemantauan dan evaluasi, sinergi antarpemangku kepentingan, dan partisipasi masyarakat.

✽ ✽ ✽

76. Weekend Service Dan One Day Service, BPMPTSP Kabupaten Tangerang Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP), Pemerintah KabupatenTangerang

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Salah satu pelayanan kepada masyarakat yang mendapat perhatian serius dari pemerintah adalah pelayanan perizinan. Tuntutan masyarakat terus meningkat dari waktu ke waktu untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas, prosedur jelas, waktu ringkas, dan biaya pantas. Kualitas pelayanan perizinan yang bagus dari pemerintah akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan meningkatkan investasi. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kabupaten Tangerang merupakan unit pemerintah yang menangani perizinan yang bekerja dalam bentuk Badan Pelayanan Perizinan Terpadu.

MASALAH Masalah perizinan meliputi ketidakpastian sistem pelayanan dalam hal persyaratan, prosedur, biaya, dan waktu penyelesaian. Akibatnya kepercayaan masyarakat dan dunia usaha terhadap pemerintah rendah.

DESKRIPSI INOVASI BPMPTSP melakukan terobosan-terobosan yaitu pelayanan cepat berbasis teknologi informasi (SIPINTER berbasis Web), Weekend Service (layanan perizinan di akhir pekan) dan One Day Service (layanan perizinan satu hari selesai). Inovasi ini meliputi penyiapan naskah izin, verifikasi dokumen dan naskah perizinan, hingga penerbitan naskah izin dan disampaikan langsung kepada pemohon izin yang bersangkutan.

STRATEGI INOVASI Identifikasi masalah dalam pelayanan perizinan dilakukan sebelum pembangunan sistem. Diselenggarakan pelatihan tenaga pengelola. Koordinasi dan pembahasan program layanan perizinan. Pelaksanaan uji coba pelayanan sebelum pelaksanaan pelayanan yang sebenarnya. Aplikasi sistem sebagai perangkat lunak dan peralatan yang diperlukan disediakan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, pemohon izin mengalami banyak kesulitan dalam mengurus dokumen perizinan. Sesudah inovasi, layanan cepat dan mudah dan tenaga pelayanan makin profesional.

KELUARAN Pengurusan izin pada hari libur. Penyelesaian dokumen perizinan berlangsung cepat. Pemahaman teknologi informasi meningkat dengan pengoperasian SIPINTER berbasis Web.

MANFAAT Kepastian pelayanan dalam hal persyaratan, biaya, dan waktu penyelesaian. Perubahan pelayanan menjadi makin berkualitas dari manual ke pemanfaatan teknologi informasi. Meningkatkan kepuasan pelanggan. Kepercayaan masyarakat dan dunia usaha meningkat, dan inovasi layanan ini makin dikenal.

PEMBELAJARAN Komitmen, konsistensi, dan kesungguhan BPMPTSP dalam membangun pelayanan yang berkualitas menjadi kunci utama kesuksesan inovasi ini. Layanan yang fokus kepada kebutuhan konsumen dalam hal ini dilaksanakan pada hari libur dan selesai dalam waktu satu hari telah secara signifikan meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan.

✽ ✽ ✽

77. Pos Pelayanan Terpadu Ternak “Kahuripan”, DinasPeternakandanKesehatanHewan,PemerintahKabupatenTanggamus

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Tanggamus merupakan kabupaten di Provinsi Lampung, terdiri atas 20 kecamatan dan 302 desa. Bulok merupakan kecamatan di Kabupaten Tanggamus yang pada Desember 2015 memiliki populasi ternak sapi, kerbau, kambing, ayam buras, burung puyuh, itik, entok, dan kelinci.

MASALAH Pelayanan kesehatan hewan ternak di kabupaten Tanggamus sangat tidak ideal. Kelompok tani ternak belum memiliki kemampuan menangani persoalan kesehatan ternak sementara jumlah penyuluh sangat terbatas. Banyak ternak sakit yang tidak ditangani berakhir dengan kematian, banyak bayi ternak lahir tanpa bantuan petugas, beberapa mati dan yang lain bermasalah. Perlakuan terhadap ternak masih konvensional dan jangkauan wilayah layanan ternak sangat luas.

DESKRIPSI INOVASI Pos Pelayanan Terpadu Ternak ‘Kahuripan’ berawal dari Desa Pematang Nebak, Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus untuk menggairahkan partisipasi peternak dalam kegiatan peternakan. Posyandu Ternak dilaksanakan satu kali dalam sebulan, yaitu pada setiap Selasa minggu pertama. Peternak berkunjung ke Posyandu membawa ternaknya dan petugas kesehatan hewan ternak menanyakan masalah ternak, memastikan jenis pelayanan yang harus diberikan, pemberian pelayanan berupa pengobatan, pemberian vitamin atau inseminasi buatan. Biaya operasional diperoleh dari swadaya masyarakat.

STRATEGI INOVASI Strategi Kahuripan adalah kemitraan kelompok tani dan petugas kesehatan hewan. Dimulai dari identifikasi masalah kesehatan hewan di setiap Kelompok Tani Ternak. Diskusi yang melibatkan pemerintah, anggota posyandu ternak, petani ternak, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mencari solusi. Akses masyarakat peternak warga desa Pematang Nebak kepada tenaga medis kesehatan hewan ditingkatkan. Koordinasi internal dan eksternal, formal dan informal digalakkan. Paguyuban Kahuripan menjadi motivator yang memberikan advokasi di bidang tata kelola kesehatan hewan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI. Sebelum inovasi, permasalahan ternak belum diatasi dengan baik sehingga banyak ternak yang mati. Setelah inovasi, permasalahan diatasi bersama sehingga tingkat kematian hewan menurun.

KELUARAN Keluaran meliputi Perjanjian Kerja Sama antara Kelompok tani dan petugas kesehatan hewan Kecamatan Bulok. Peningkatan jumlah ternak yang mendapatkan pelayanan dan jumlah kelahiran hasil inseminasi buatan. Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada petugas kesehatan hewan.

MANFAAT Manfaat inovasi telah dirasakan semua pihak yang terkait dengan pemeliharaan hewan ternak, meningkatknya jumlah kunjungan ternak (sapi dan kambing) ke posyandu, tingkat kematian ternak menurun drastis, yaitu 24 ekor (2013), 17 ekor (2014), dan 9 ekor (2015), dan populasi ternak hasil inseminasi buatan meningkat.

PEMBELAJARAN Pendekatan tradisi dan budaya setempat sangat penting dalam rangka mengubah perilaku peternak dan kesuksesan inovasi ini. Komunikasi yang baik antara petugas kesehatan hewan, kelompok tani ternak, dan semua pihak yang terlibat menjadi faktor penting dalam inovasi ini.

✽ ✽ ✽

78. Sungaiku Bersih Dan Sehat, DinasKesehatan,PemerintahKabupatenTapin

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS) sangat tinggi, khususnya di sepanjang aliran sungai di Kabupaten Tapin dan juga orang kaya di perkotaan. Banyak ditemukan jamban cemplung milik masyarakat dan jamban sehat masih sedikit. Sungai masih digunakan sebagian besar masyarakat untuk mandi, cuci, dan BAB. Kebiasaan BABS sudah menjadi tradisi masyarakat setempat. Akibatnya BABS mengakibatkan sungai tercemar bakteri e.coli yang sangat membahayakan kesehatan.

MASALAH Kondisi sanitasi di Indonesia sangat memprihatinkan, berdasarkan laporan gabungan WHO/UNICEF pada tahun 2015, lebih dari 51 juta penduduk Indonesia BABS di sungai dan di pantai. Hal ini mengakibatkan 31% anak Indonesia usia 1-12 bulan meninggal akibat buruknya kondisi air sanitasi dan menyebarnya penyakit diare.

DESKRIPSI INOVASI Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin menerapkan inisiatif “Sungaiku Bersih dan Sehat” dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Tujuannya adalah untuk mengeliminasi praktik BABS dan mengembalikan fungsi sungai sebagai bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Program Sungaiku Bersih dan Sehat tidak lagi sekedar membangun sarana sanitasi di setiap rumah, tetapi lebih kepada pemberdayaan masyarakat dan mengubah perilaku mereka menuju perilaku budaya hidup bersih dan sehat.

STRATEGI INOVASI Strategi meliputi pertemuan petugas kesehatan lingkungan; identifikasi masalah kesehatan yang ada di setiap desa khususnya mengenai akses sarana sanitasi; pertemuan lanjutan dengan aparat/pemerintahan desa; dukungan pemerintah daerah; 5) nota kesepahaman dengan Kodim 1010 Rantau; dan pembentukan kader kesehatan lingkungan dan STBM Puskesmas se-Kabupaten Tapin.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, banyak masyarakat BABS di sepanjang sungai yang mengakibatkan air sungai tercemar. Sesudah inovasi, jumlah masyarakat BABS berkurang, beralih ke jamban tetap perorangan atau komunal sehingga tercipta hidup bersih dan sehat.

KELUARAN Keluaran berupa Surat Edaran Bupati Tapin tentang himbauan pelaksanaan STBM yaitu desa dapat menganggarkan kegiatan sanitasi pada dana Desa (APBDesa) dan regulasi lainnya. Kegiatan BABS berkurang, menurunnya jamban cemplung beralih ke bertambahnya jamban keluarga.

MANFAAT Sungai Tapin bersih karena berkurangnya jamban cemplung. Peningkatan akses sarana sanitasi sebesar 59,47% (2014) dan 62,05% (2015). Terlaksananya kegiatan pemacu STBM di 9 desa (2014) dan 19 desa (2015). Dengan menggunakan perangkat komputer, laptop, netbook, telepon pintar atau tablet yang memiliki jaringan internet, bisa mengakses Monitoring dan Evaluasi STBM.

PEMBELAJARAN Perubahan pola pikir dan tindakan masyarakat dapat didorong dengan pendekatan partisipatif dan dukungan sarana prasarana yang memadai. Pembangunan jamban keluarga harus diperbanyak dan harus diberlakukan sanksi kepada warga yang masih melakukan BABS di sungai.

✽ ✽ ✽

79. Keluarga Asuh “One On One”, UPTDSMPNegeri4Bumijawa,PemerintahKabupatenTegal

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Desa Sokatengah berlokasi di Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini tergolong dalam kategori daerah tertinggal di Kabupaten Tegal dengan Angka Partisipasi Sekolah (APS) yang rendah. Sasaran Gerakan Pendidikan untuk Semua adalah memastikan bahwa pada tahun 2015 semua anak, khususnya anak perempuan, anak-anak dalam keadaan sulit, memiliki akses untuk mengikuti dan menamatkan pendidikan dasar.

MASALAH Bagi warga Sokatengah, biaya sekolah berarti bertambahnya beban rumah tangga yang dipikul orang tua dan hilangnya kesempatan mencari uang. Anak perempuan menjadi pembantu rumah tangga dan anak lelaki menjadi buruh, bekerja di ladang atau memelihara ternak. APS Sokatengah hanya 73,24% (2013). Dari 4.273 penduduk, hanya 23,94% yang menyelesaikan pendidikan SMP.

DESKRIPSI INOVASI SMPN 4 Bumijawa berkolaborasi dengan Indonesian Diaspora Foundation (IDF) meluncurkan Program “Keluarga Asuh One on One.” Inovasi merupakan hubungan antara satu keluarga diaspora Indonesia yang menjadi keluarga asuh dengan keluarga miskin dengan satu anak usia sekolah yang terancam putus sekolah. Inovasi keluarga asuh didukung pendampingan literasi keuangan, motivasi dan wawasan hidup, akademik, transparansi dan akuntabilitas, jejaring global, dan kemitraan berbagai pihak.

STRATEGI INOVASI Strategi inovasi meliputi identifikasi keluarga prasejahtera, diskusi perencanaan, pembentukan kemitraan, peluncuran program pada 26 Agustus 2013. Sosialisasi, pemberian bantuan dana pendidikan sebesar Rp 300.000,- per anak per bulan, pendampingan, dan kunjungan IDF ke keluarga mitra. Interaksi keluarga asuh dengan anak asuh dilakukan melalui internet atau telepon.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, minat masyarakat Sokatengah menyekolahkan anaknya ke SMP sangat rendah. Setelah inovasi, masyarakat Sokatengah memiliki keinginan lebih kuat untuk menyekolahkan anaknya dengan dibantu dana diaspora. Inovasi telah meningkatkan APS dari 73,24% (2013) menjadi 100% (2014) dan membantu anak keluarga Pra Sejahtera yang lulus SD melanjutkan pendidikan di SMPN 4 Bumijawa.

KELUARAN Pertama, APS pendidikan dasar di Desa Sokatengah naik signifikan. Kedua, terdapat keluarga mitra yang dapat meningkatkan status dari keluarga Pra Sejahtera (2013) menjadi keluarga Sejahtera II (2015). Ketiga, peningkatan kepercayaan diri, motivasi belajar dan prestasi akademik anak asuh.

MANFAAT Manfaat utama inovasi adalah peningkatan APS dengan memberi kesempatan anak melanjutkan sekolah. Anak asuh mendapatkan pendidikan literasi keuangan, bimbingan dan motivasi meraih pendidikan yang lebih tinggi. Mengubah pandangan msyarakat tentang pentingnya pendidikan, meningkatnya kesadaran, mendorong kerja sama dan gotong royong, dan jalinan persahabatan keluarga miskin Sokatengah dengan keluaga diaspora di luar negeri.

PEMBELAJARAN Pembelajaran dari inovasi adalah bantuan pendidikan berupa transfer uang, pendampingan dan edukasi, pemberian motivasi dan spirit belajar, wawasan hidup, dan literasi pengelolaan keuangan menjadi kunci keberhasilan.

✽ ✽ ✽

80. Program “Langit Biru”, UPTDSMPNegeri3, PemerintahKabupatenTuban

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS SMP Negeri 3 Tuban sebagai sekolah unggulan daerah di Kabupaten Tuban berkomitmen mewujudkan lulusan yang pintar dan benar. Prioritas utama yang dikembangkan adalah pembentukan pribadi akhlakul karimah dengan penanaman nilai-nilai agama dan budaya melalui pembiasaan dan kurikulum terstruktur.

MASALAH Saat ini terlihat merosotnya komitmen masyarakat terhadap etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Pendidikan budi pekerti belum memberikan dampak pembelajaran yang menggembirakan. Pelanggaran norma, tata tertib, perkelahian, pelecehan eksual, dan narkoba dianggap biasa bagi pelajar.

DESKRIPSI INOVASI SMP Negeri 3 Tuban berkomitmen mewujudkan lulusan yang religius, unggul, peduli, berbudaya lngkungan, berprestasi akademik/non akademik, dan membentuk pribadi yang berakhlak mulia. “Program Langit Biru” meliputi kegiatan religius culture dan SMS Sambung Rasa berupa kabar kepada pada orang tua siswa.

STRATEGI INOVASI Strategi inovasi adalah prinsip plan, do, check and action (rencana, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, dan kaji tindak lanjut), komunikasi kepada guru, orang tua, pejabat pemerintah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Dinas Pendidikan menangani siswa anti narkoba, OSIS dan UKS. Dinas Kesehatan menangani budaya hidup bersih dan sehat dan PHBS. Kemenag menangani kerohanian Islam (Rohis). BLH menangani budaya bersih dan pembinaan kader lingkungan. Polri menanamkan kedisiplinan. Pondok Pesantren, dunia usaha, dan LSM juga turut serta. Dana kegiatan di[eroleh dari CSR berbagai perusahaan di Kabupaten Tuban.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, tidak ada regulasi pendidikan pribadi berkarakter dan berakhlak mulia, pembangunan partisipatif belum tumbuh, dan komunikasi murid, orang tua, dan guru kurang terpelihara, dan pelayanan publik belum berkualitas. Sesudah inovasi, terjadi terobosan pembentukan siswa berkarakter, budi pekerti luhur, pendidikan berakhlak mulia dan komunikasi dengan orang tua berjalan baik.

KELUARAN Keluaran nyata adalah terwujudnya budaya karakter/religi antara lain sholat Dhuha dan Dhuhur, dzikir dan sholawat bersama, dan membaca Al-Qur’an, SMS Sambung Rasa dan BBM SEHATI (Bersama kita Bisa Bersama Luar Biasa, Melayani Sepenuh Hati dengan Cepat, Tepat dan Akurat). Prestasi yang diraih, SMP Negeri 3 Tuban sebagai sekolah pengembang Pendidikan Agama Islam Unggulan oleh Kementerian Agama, berlanjut dengan tercapainya prestasi siswa sebagai juara I lomba Cerdas Cermat Agama Tingkat Nasional Tahun 2015. Terwujudnya budaya karakter dari segi pakaian, tingkah laku/perilaku, dan tutur kata siswa/siswi serta peningkatan perilaku membanggakan.

MANFAAT Manfaat inovasi adalah budaya religius, pelanggaran tata tertib rendah, partisipasi masyarakat meningkat, dan kepercayaan masyarakat makin tinggi.

PEMBELAJARAN Pembelajaran dari inovasi yaitu perubahan pola pikir dan budaya kerja, serta sinergi dengan pemangku kepentingan merupakan faktor penting dalam inovasi ini. Kegiatan yang dipantau dan dikontrol baik, partisipasi masyarakat yang tinggi, menjadi syarat perbaikan layanan yang terus menerus.

✽ ✽ ✽

81. Instagram (Instalasi Gawat Darurat Modern), RSUDdr. Iskak,PemerintahKabupatenTulungagung

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Kabupaten Tulungagung terletak di Jawa Timur dengan jumlah penduduk sebesar 1.204.014 jiwa. Secara administratif Tulungagung terdiri dari 19 kecamatan, 257 desa, dan 14 kelurahan. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Iskak menyediakan layanan gawat darurat bagi masyarakat Tulungagung dan menjadi rujukan regional kegawatdaruratan kabupaten tetangga seperti Blitar, Trenggalek, dan Pacitan.

MASALAH Permasalahan penanganan kegawatdarutan di RSUD Tulungagung meliputi angka kematian kurang dari 24 jam yang tinggi, kesalahan pemilahan tingkat kegawatan, responsse time 11 menit dibandingkan standar pelayanan 5 menit, dan kekurangan dokter spesialis emergency dan perawat terlatih.

DESKRIPSI INOVASI Instalasi Kegawatdaruratan Modern (Instagram) diterapkan sebagai sistem pelayanan kegawatdaruratan yang mengutamakan kecepatan, ketepatan dan keamanan dengan menggunakan zona respons, Patient Acuity Category, dan modern emergency department. Instagram diterapkan mulai tahun 2013 dan diintegrasikan dengan program pre-hospital sebagai Tulungagung Emergency Medical Services (TEMS).

STRATEGI INOVASI Perencanaan dan pembangunan gedung IGD dimulai (2011). Operasionalisasi sistem Patient Acuity Category (2013). Modern emergency department diterapkan (2014). Pembagian zona pasien berdasarkan tingkat kegawatan diterapkan (2015). Instagram diintegrasikan dengan Tulungagung Emergency Medical Services (TEMS) menggunakan ambulans Puskesmas didukung kendaraan kepolisian dan militer sehingga masyarakat dapat mengakses via telepon dan tombol kegawatdaruratan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, penanganan kasus kegawatdaruratan lamban. Sesudah inovasi, pelayanan diperbaiki sehingga responsse time 0 menit, jumlah komplain menurun, angka kematian kurang dari 24 menjadi 2,2 permil, call center kegawatdaruratan didirikan, dan pelayanan kegawatdaruratan telah berstandar internasional.

KELUARAN Sistem Patient Acuity Category, pengelompokan pasien berdasarkan tingkat kegawatan, pelayanan pra-rumah sakit dengan sistem Tulungagung Emergency Medical Services (TEMS), Ambulans TEMS, sistem call center merupakan keluaran inovasi ini untuk menciptakan safe community.

MANFAAT Layanan kegawatdauratan lebih cepat, lebih mudah dan lebih aman sesuai dengan tingkat kegawatannya. Terdapat kepastian dan kemudahan layanan.

PEMBELAJARAN Pembelajaran dari Instagram adalah penurunan angka kematian pada situasi gawat darurat dapat diturunkan dengan pendekatan yang tepat yaitu penggunaan teknologi, komitmen penyelenggara layanan, dan kerja sama dengan berbagai pihak.

✽ ✽ ✽

82. Pemanfaatan TPA Manggar Untuk Semua, UPTDTPASampahManggarDinasKebersihanPertamanandanPemakaman,PemerintahKotaBalikpapan

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Kota Balikpapan di Provinsi Kalimantan Timur berkembang pesat karena merupakan pintu gerbang provinsi dan banyak memiliki kegiatan usaha pertambangan khususnya minyak bumi. Sebagaimana pemerintah daerah lainnya, Kota Balikpapan mengalami kesulitan untuk mengelola sampah. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar yang berada di Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, mengelola 365 ton sampah tiap hari. Sampah yang masuk ke TPA berasal dari rumah tangga, pasar, pabrik, rumah sakit dan lain-lain.

MASALAH TPA dianggap sebagai tempat yang kotor, bau dan menjijikkan. Sampah yang dibuang hanya ditumpuk begitu saja, tidak dipilah, dan diolah. Permasalahan utama adalah banyaknya sampah yang tertumpuk begitu saja tanpa diolah. Terjadi pencemaran udara dan lingkungan akibat penumpukan sampah.

DESKRIPSI INOVASI Pemerintah Kota Balikpapan berusaha mengubah TPA menjadi lebih baik. Inovasi meliputi pembuatan gas methan, energi listrik, dan kompos; workshop 3R (reduce, reuse, dan recycle), wahana bermain anak, arena otomotif ATV, motor cross, dan eduwisata.

STRATEGI INOVASI Strategi inovasi diawali dengan hasil fermentasi sampah organik, membuat dan memanfaatkan gas methan, penangkapan gas methan melalui air leached, pemanfaatan dana CSR, pemanfaatan gas methan untuk penerangan lampu jalan sekitar TPA, dan menerapkan pola 3R sampah.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, TPA Manggar jorok, bau, dan mengganggu lingkungan. Setelah inovasi, TPA menjadi bersih, sehat, dan nyaman untuk berbagai kegiatan keluarga dan masyarakat Kota Balikpapan.

KELUARAN Sampah diubah menjadi gas methan dan energi listrik. Kerajinan daur ulang sampah dan wisata edukasi. lingkungan sekitar TPA menjadi bersih dan lestari. Pengunjung ke TPA Manggar terus meningkat.

MANFAAT Masyarakat terbantu gas methan sebagai pengganti elpiji. Mengubah pola pikir mengenai pengelolaan sampah dan menambah wawasan hidup bersih, sehat, nyaman, dan melestarikan lingkungan. TPA layak dikunjungi untuk rekreasi dan studi banding.

PEMBELAJARAN Perubahan pola pikir dan budaya kerja aparat, masyarakat, dan pemangku kepentingan terjadi karena proses mengubah sampah menjadi sesuatu yang bernilai: menghasilkan energi alternatif, pelestarian ekosistem, dan sarana edukasi.

✽ ✽ ✽

83. Gerakan Maca Sauyunan (GEMAS), KantorPerpustakaandanArsipDaerah,PemerintahKotaBandung

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Kota Bandung berada di pusat kegiatan pemerintahan Provinsi Jawa Barat, memiliki penduduk dengan budaya membaca dan pengetahuan tentang pentingnya membaca dalam meningkatkan kecerdasan yang rendah. Menurut data statistik resmi, masyarakat lebih memilih televisi (85,9%), radio (40,3%) dibandingkan koran (23,5%) dalam mencari informasi.

MASALAH Buku belum menjadi kebutuhan prioritas masyarakat dibandingkan dengan kebutuhan lainnya. Permasalahan lain, lokasi Perpustakaan Kota Bandung berada di dekat pasar induk, jauh dari pusat kota. Pada musim hujan, perpustakaan mengalami polusi udara karena bau dari lingkungan pasar, sehingga masyarakat enggan berkunjung.

DESKRIPSI INOVASI Pemerintah Kota Bandung memperkenalkan sebuah inovasi meningkatkan budaya baca melalui gerakan gelar baca babarengan (bersama). Berkolaborasi dengan berbagai pihak yang berusaha menggelorakan budaya baca, inovasi ini bertujuan untuk mewujudkan Bandung menjadi Kota Buku Sejagat, menuju Bandung Juara, dengan nama program Gerakan Maca Sauyunan (GEMAS). GEMAS merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Kota Bandung dengan berbagai perusahaan, lembaga swadaya masyarakat, para pengajar, dan komunitas pecinta buku. Inisiatif ini menyediakan layanan informasi perpustakaan berbasis masyarakat di berbagai lokasi taman kota, fasilitas umum, mall, dan sekolah. Dengan fasilitas mobil unit perpustakaan keliling, library in the box, gerobak baca, dan sistem informasi perpustakaan berbasis teknologi, inovasi ini berhasil meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap buku.

STRATEGI INOVASI Strategi gemar baca ditekankan pada pembentukan budaya baca pribadi dan lingkungan. Perpustakaan merupakan sumber ilmu dan inspirasi, bukan sekedar tempat membaca buku dan informasi. Tahapan strategi meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan kemitraan. Pembinaan budaya gemar baca melalui berbagai jalur formal dan informal, masyarakat, pendidikan, instansional, dan perpustakaan nasional/daerah. Kolaborasi dana partnership dilakukan Pemerintah Kota Bandung dengan lembaga dan tokoh yang mempunyai komitmen pro pembangunan budaya baca. Pada tahun 2015, strategi ini sudah terwujud dengan ditetapkannya Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Perpustakaan. Selain berkolaborasi dengan perusahaan, inovasi ini berbagai pihak swasta dan masyarakat.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inisiatif ini dimunculkan, budaya baca masyarakat Kota Bandung masih sangat rendah dan layanan perpustakaan hanya tersedia di Perpustakaan Kota. Sesudah inisiatif ini diterapkan, budaya baca meningkat dan layanan perpustakaan tersedia di berbagai lokasi terutama tempat keramaian.

KELUARAN Keluaran inovasi adalah tersedianya akses layanan perpustakaan di banyak lokasi sehingga menjadi lebih dekat dengan masyarakat. Fasilitas perpustakaan bisa dijangkau warga karena gratis. Juga dipilihnya duta baca dari siswa yang mendorong keterlibatan generasi muda.

MANFAAT Manfaat inovasi ini adalah peningkatan minat dan budaya baca masyarakat, pemberdayaan masyarakat dan komunitas pengelola perpustakaan, perubahan pola pikir masyarakat terhadap fungsi membaca, melimpahnya bahan bacaan dalam membangun karakter bangsa dan terbangunnya sinergitas program melalui kolaborasi dan pemberdayaan masyarakat.

PEMBELAJARAN Beberapa pembelajaran yang dapat diambil sebagai berikut. Upaya peningkatan minat baca dapat dilakukan dengan program berbasis komunitas. Penggunaan teknologi seperti layanan pengembalian buku pinjaman menggunakan SMS gateway, mendorong efektivitas perpustakaan sehingga masyarakat pembaca dapat menikmati buku yang ada dengan baik.

✽ ✽ ✽

84. From Zero To Hero, DinasKesehatan,PemerintahKotaBandung

INFORMASI UNIT PELAYANAN Puskesmas Talagabodas berada di wilayah Kota Bandung. Di sekolah-sekolah terdapat Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah dengan menjadikan gaya hidupo sehat sebagai paradigm.

MASALAH Akan tetapi kegiatan UKS belum memperlihatkan prinsip hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik belum memenuhi harapan. Perilaku hidup bersih dan sehat belum mencapai sasaran dan tingkat yang diinginkan. Sarana dan prasarana masih terbatas, pelaporan belum teratur, dan komitmen rendah. Kondisi ini diperburuk dengan pendanaan puskesmas dan sekolah yang sangat terbatas.

DESKRIPSI INOVASI Puskesmas Talaga Bodas memperkenalkan inisiatif From Zero to Hero yaitu membentuk Tim UKS Tingkat Kecamatan yang diketuai oleh Camat Lengkong dan mengajak partisipasi perusahaan untuk mendanai lewat program Corporate Social Responssibility (CSR). Inisiatif ini unik dan kreatif karena memiliki sistem yang berbeda dengan yang selama ini ada. Pertama, menyelenggarakan lomba setahun sekali. Kedua, memanfaatkan dana CSR dari bebrbagai perusahaan terkemuka. Ketiga, merenovasi ruang Sekretariat UKS Kecamatan Lengkong. Keempat, mengajak seluruh sekolah berpartisipasi dalam program UKS. Kelima, mengalokasikan dana kesehatan swadaya anak sekolah dengan iuran Rp 1.000 sehari untuk setiap orang. Keenam, memebuat pojok Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) sebagai sarana rujukan yang nyaman untuk para remaja bisa berkonsultasi di Puskesmas Talagabodas.

STRATEGI INOVASI Sejak tahun 2013, dilakukan upaya mendorong UKS melalui pembinaan anak sekolah secara terintegrasi antara puskesmas dan sekolah. Dilakukan advokasi untuk ikut serta dalam perlombaan. Mendorong penciptaan dokter kecil dan kader kesehatan remaja. Membentuk koordinator sekolah sehat. Melaksanakan studi banding dengan adopsi pendekatan ATM (amati tiru modifikasi. Pengenalan permainan ular tangga raksasa untuk mengajarkan inovasi.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Meningkatnya perilaku hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik. Juga menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal. Setelah ada inovasi From Zero to Hero, telah banyak prestasi yang diraih sekolah-sekolah di Kecamatan Lengkong baik di tingkat daerah maupun nasional.

KELUARAN Keluaran yang paling berhasil adalah adanya pendekatan baru dalam pengelolaan UKS. Dimanfaatkannya teknologi informasi (WhatsApp group) dan partisipasi seluruh pihak yang terlibat. Cukup banyak prestasi pembinaan sekolah yang diraih SD, SMP, dan SMA selama tahun 2013-2015 pada tingkat Kota, Provinsi, dan Nasional.

MANFAAT Manfaat yang dihasilkan meliputi perbaikan sarana dan prasarana serta peningkatan derajat kesehatan peserta didik dan peningkatan kualitas puskesmas dan sekolah di wilayah lain

PEMBELAJARAN Kunci keberhasilan yaitu komitmen kuat, semangat juang tinggi, keinginan untuk maju, kemitraan, dan berwawasan ke depan. Pemanfaatan dana dari perusahaan menjadi salah satu kunci sukses kegiatan.

✽ ✽ ✽

85.OMABA (Ojek Makanan Balita) dan Cooking Center, Puskesmas Riung Bandung,

UPTPuskesmasRiungDinasKesehatan,PemerintahKotaBandung

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Kelurahan Cisaranten Kidul berada di Kecamatan Riung Bandung, Kota Bandung. Puskesmas Riung Bandung meupakan unit pelayanan kesehatan yang melayani penduduk Kelurahan Cisaranten.

MASALAH Kasus gizi buruk merupakan permasalahan utama di kelurahan tersebut, pada tahun 2013 ditemukan 22 kasus gizi buruk, 20 kematian bayi dan 1 kasus kematian ibu. Kualitas perumahannya memiliki komposisi rumah sehat (46,29%) dan rumah di bawah standar (53,71%). Kondisi kesehatan rumah ini diperburuk dengan kondisi kepala keluarga yang miskin sebesar 35,85 dan kepemilikan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (jamkesmas) sebesar 38,91%.

DESKRIPSI INOVASI OMABA (Ojek Makanan Balita) dan Cooking Center (tempat pembuatan makanan) merupakan inovasi penanggulangan gizi buruk yang dilakukan Puskesmas Riung Bandung. OMABA memastikan makanan dikirim menggunakan motor ke Posyandu, dimakan oleh balita sasaran dan juga memvalidasi data berat badan dan tinggi badan/panjang badan balita dan dibantu oleh Petugas Gizi Puskesmas Riung Bandung. Menu yang dibuat terjamin keamanan (tanpa MSG dan pengawet) dan kebersihannya terjamin karena dibantu dan dibina oleh relawan gizi dari lulusan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Bandung.

STRATEGI INOVASI Strategi pendistribusian dan pemberian makanan dilakukan secara langsung oleh OMABA ke rumah balita sasaran, dengan tujuan untuk memastikan bahwa makanan tersebut dikonsumsi sampai habis oleh balita sasaran.Selain itu adanya pembinaan dengan pelatihan memasak serta pelatihan konseling gizi kepada para kader di setiap RW untuk meningkatkan pengetahuan gizi. Dari segi menu selalu diadakan evaluasi setiap sebulan sekali sesuai kesukaan balita agar pemberian makanan ini optimal. OMABA bertujuan memberikan makanan sehat dan bermutu secara merata kepada bayi dan balita. Pada tahun 2015, inovasi ini memperoleh bantuan dana dari salah satu perusahaan besar.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, masih banyak terjadi kasus gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Riung Bandung. Sesudah inovasi, terjadi perubahan signifikan balita sehat, diminati masyarakat, sinergi pendanaan pemerintah dan swasta, kesehatan bayi dan balita makin baik, dan minat masyarakat datang ke Puskesmas makin besar.

KELUARAN Berkurangnya kasus gizi buruk di Kelurahan Cisaranten Kidul, indikator hasil pemulihan kesehatan yang baik, peningkatan balita datang ke Posyandu dengan berat badan naik 75% tahun 2015, perbaikan gizi balita, dan kolaborasi pemberdayaan masyarakat.

MANFAAT Perbaikan status gizi balita, pemberdayaan masyarakat untuk menangani masalah kesehatan masyarakat khususnya penanggulangan gizi buruk. Sinergi petugas, pemangku kepentingan, dan pakar, menentukan keberhasilan inovasi ini.

PEMBELAJARAN Edukasi kepada masyarakat/kader penting dalam mendorong pelayanan berkualitas, efisien, dan efektif. Pengenalan konsep baru, adaptasi, dan inovasi dinamis, dari proses ATM (amati, tiru, dan modifikasi) terbukti mampu menyelesaikan permasalahan gizi buruk.

✽ ✽ ✽

86. Candu Asmara (Becak Posyandu Angkutan Swadaya Masyarakat), Kelurahan Mekarsari ,

UPTKelurahanMekarsari, PemerintahKotaBanjar

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Kelurahan Mekarsari merupakan salah satu dari 9 Kelurahan yang ada di Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat. Penduduk Mekarsari terbanyak di Kota Banjar, yaitu 17.484 jiwa dengan 5.137 KK. Mekarsari berada di dataran rendah dengan posisi di pusat kota, maka persebaran penduduk sangat padat dan berada di pemukiman gang sempit. Sebagian besar masyarakat menjadi pedagang mikro dan kecil, berkehidupan dengan ekonomi pas-pasan bahkan cenderung kekurangan.

MASALAH Masalah utama yang dihadapi masyarakat, yaitu transportasi. Keberadaan rumah di gang menyulitkan mobil masuk. Ketika ada ibu hamil yang akan melahirkan di waktu tengah malam, masyarakat merasa kesulitan karena hanya becak yang bisa masuk lokasi perumahan dan membawa sang ibu ke rumah sakit atau bidan. Posyandu yang ada di kelurahan belum banyak diminati oleh masyarakat, karena terkesan kurang menarik. Masyarakat belum menyadari arti penting perkembangan anaknya sehingga enggan melakukan penimbangan, pengukuran tinggi badan, dan pemberian imunisasi dasar di posyandu.

DESKRIPSI INOVASI Beranjak dari kebutuhan alat tranportasi yang mendesak ketika ada ibu hamil yang akan melahirkan dan perlu diantar ke tempat persalinan, pada tahun 2010, dengan gotong royong membeli sebuah becak diberi nama “CANDU ASMARA” (Becak Posyandu Angkutan Swadaya Masyarakat). Becak disewakan kepada masyarakat dengan setoran Rp. 2000,- /hari. Uang hasil sewa becak dikumpulkan untuk kebutuhan posyandu dan bahkan dapat menambah jumlah becak menjadi 4 becak di tahun 2015. Becak dapat digunakan oleh masyarakat sebagai posyandu mobile yang bermanfaat untuk melayani pasien posyandu yang tidak dapat datang pada hari buka posyandu dan sebagai “ambulance” posyandu dan alat transportasi kearifan lokal. Becak ini didesain supaya mudah dikenal dan diingat, dilukis yang menarik, dilengkapi lampu sirine, pengeras suara, kotak P3K, alat penimbangan bayi, dan badan becak dicat berwarna putih sehingga tampilan becak semakin menarik seperti mobil ambulance.

STRATEGI INOVASI Masyarakat menelepon tukang becak dengan nomor telepon yang telah disebar di masyarakat. Di tengah malam sekalipun jika mendapat panggilan. segera becak meluncur ke titik sasaran, siap mengantar ke tempat tujuan. Ketika akan pulang pun masyarakat dapat menghubungi kembali untuk diantar ke rumah. Becak juga digunakan untuk Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Setelah 5 tahun, fungsi becak tidak sebatas untuk mengantar masyarakat ke tempat layanan medis, tetapi berfungsi sebagai ambulance. Pengemudi becak mengumumkan rencana kegiatan posyandu besok sebagai undangan. Becak sebagai ambulance dan alat angkutan, telah membantu masyarakat di gang dalam menyediakan alat angkutan bagi ibu-ibu dan lansia yang membutuhkan

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum ionovasi, masyarakat yang tinggal di gang sulit memperoleh alat angkutan untuk berangkat ke rumah sakit, psyandu, atau bidan. Setelah inovasi, setiap orang khususnya para ibu hamil dan lansia yang tinggal di gang dan membutuhkan alat angkutan, dapat menggunakan becak. Dampak positif, pemanfaatan posyandu meningkat, tersedianya angkutan becak siaga, dan mengurangi pengangguran.

KELUARAN Tersedianya alat angkutan ibu hamil dan orang sakit yang tinggal di gang untuk dirawat ke rumah sakit dan bidan.

MANFAAT Inovasi sederhana data memecahkan masalah sosial dan kesehatan masyarakat. Perubahan tidak haru menunggu campur tangan pemerintah namun bisa dilakukan dengan gotong royong masyarakat. Penanganan masalah akan berhasil jika sesuai kebutuhan lingkungan, kearifan lokal, biaya murah, dan merakyat.

✽ ✽ ✽

87. Sanitasi Layak Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah, DinasPekerjaanUmum,PemerintahKotaBanjarbaru

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Pertumbuhan penduduk Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang sangat cepat terutama di wilayah perkotaan berdampak serius terhadap penurunan daya dukung lingkungan. Pada tahun 2014 hanya 87,20% rumah tangga di Kota Banjarbaru memiliki satisasi layak. Sejak tahun 2009, Pemerintah Kota Banjarbaru telah berupaya menanggulangi permasalahan sanitasi di lingkungan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang tidak layak.MBR adalah kategori rumah tangga yang mempunyai penghasilan maksimum Rp. 1,5 juta per tahun. Kegiatan pembangunan Mandi Cuci Kakus (MCK), MCK+ ataupun WC di lingkungan MBR dianggarkan setiap tahun oleh Pemerintah Kota namun perkembangannya belum memuaskan.

MASALAH Masalah utama adalah kesulitan memperoleh lahan untuk proyek pembangunan sanitasi. Hal ini terkendala oleh anggaran terbatas, karakter sebagian masyarakat MBR yang sulit diajak bekerjasama dan sulit menerima perubahan, masyarakat yang belum teredukasi dengan baik mengenai pentingnya sanitasi yang layak, dan penyebaran MBR di Kota Banjarbaru tidak merata.Warga menolak pembangunan infrastruktur sanitasi karena bisa menimbulkan bau dan gangguan kesehatan.

DESKRIPSI INOVASI Di tahun 2014, Dinas Pekerjaan Umum Kota Banjarbaru melakukan inisiatif dalam menentukan skala prioritas lokasi MBR yaitu perancangan sistem penentuan skala prioritas berupa pengumpulan data rumah yang sudah/belum bersanitasi layak.

STRATEGI INOVASI Strategi inovasi terdiri atas kegiatan merencanakan lokasi infrastruktur sanitasi, memutuskan skala prioritas titik lokasi pembangunan, memulai pendekatan kepada masyarakat, pendekatan informal dengan mengadakan pertemuan lanjutan dengan warga untuk membahas rencana, dan follow up pasca pertemuan informal tersebut.Setelah tahapan rencana aksi dilaksanakan, pekerjaan fisik dan pengawasan pekerjaan dilaksanakan sebagaimana pekerjaan proyek infrastruktur biasa dengan menggunakan penyedia jasa. Apabila kelompok masyarakat berhasil menggerakkan warga untuk mengerjakan pembangunan infrastruktur sanitasisecara swakelola, maka merekalah yang bertindak sebagai penyedia jasa.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Pemerintah Kota dihadapkan pada sulitnya perolehan data teknis dilapangan mengenai rumah tangga yang belum memiliki sanitasi yanglayak. Dari data yang diambil pada tahun 2014, terdapat sekurangnya 8.447 rumah dari 58.525rumah di Banjarbaru yang tidak bersanitasi layak. Disebut tidak bersanitasi layak karenawarga tersebut tidak memiliki WC sendiri, masih menggunakan WC cubluk, melakukan BAB dikebun ataupun sungai/jamban.Ada 8.447: tidak memiliki WC sendiri (1.469), WC cubluk (406), BAB di kebun (389), dan BAB di sungai/jamban (6.183).

KELUARAN Keluaran: hibah tanah diperoleh luas lahan yang sudah dibangun sejak tahun 2009 s/d 2015 adalah 3.950 m2. Dengan harga permeter persegi Rp. 200.000,- maka terjadi partisipasi sebesar Rp.790.000.000,- (tujuh ratus sembilan puluh juta rupiah). Jumlah warga yang menghibahkan tanah adalah 79 jiwa.Hasil dari pengumpulan data dapat dipetakan rumah-rumah yang masih belum memiliki tempat BAB dan tidak menggunakan tangki septik.

MANFAAT Kondisi infrastruktur sanitasi yang ada dalam kondisi baik danterbangunnya infrastruktur sanitasi baru.

PEMBELAJARAN Keberadaan data dasar untukmenjadi tolak ukur penghitungan pencapaian dan pembuatan standar pelayanan publik sangat penting. Keterlibatan aktif struktur pemerintahan pada tingkatan paling bawah (aparat Kelurahan dan Ketua RT/RW) sangat membantu dalam upaya sosialisasi, memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang tujuan dan manfaat program sanitasi. Partisipasi aktif masyarakat menjadi faktor kunci untuk memecahkan permasalahan yang ada. Hibah lahan warga untuk pembangunan proyek sanitasi sebagai hasil dari pendekatan secara persuasif dapat dijadikancontoh nyata kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan. Hal paling pokok danmendasar dari kegiatan berbasis masyarakat adalah keterlibatan warga secara langsung sehingga mereka dapat merasakan manfaat sebesar-besarnya.

✽ ✽ ✽

88. E-Reporting Pengendalian Pembangunan, BadanPerencanaPembangunanDaerah,PemerintahKotaCimahi

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRA­FIS Cimahi adalah salah satu kota di Jawa Barat. Untuk menjalankan pembangunan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, pengendalian, pengawasan, dan pelaporan, diperlukan komunikasi intensif antar unit pemerintah kota.

MASALAH Masing-masing unit kerja yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi berjalan sendiri dan tidak terkoordinasi karena sistem informasi belum diintegrasikan dan tidak bersinergi satu sama yang lain. Akibatnya adalah keterlambatan waktu tanggap penanganan masalah, keterbatasan layanan informasi, besarnya biaya pelaporan, lamanya waktu penyelesaian laporan, menumpuknya berkas, sulitnya menemukan rekam jejak, dan sulitnya melakukan evaluasi pelaksanaan program pembangunan karena ketidaktersediaan data.

DESKRIPSI INOVASI Kota Cimahi memperkenalkan sebuah inovasi bernama E-Reporting Pengendalian Pembangunan Kota Cimahi. Program ini merupakan aplikasi cepat, tepat, dan akurat untuk membantu jajaran Pemerintah Kota Cimahi dalam mengelola, mengendalikan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan pada masing-masing unit kerja. Aplikasi berbasis web (web based) ini aman dan memberikan kemudahan saat instalasi, perawatan, dan pengoperasian. Inovasi ini memudahkan pengelolaan data, mempercepat layanan informasi dan pelaporan baik internal, eksternal maupun kepada pemangku kepentingan dengan menciptakan pelaporan berkualitas didukung data yang akurat.

STRATEGI INOVASI Strategi inovasi meliputi pemodelan bisnis dengan dokumentasi tugas pokok fungsi unit, analisis informasi, dan identifikasi fungsi bisnis. Arsitektur sistem dan teknologi, kebutuhan arsitektur berupa data, aplikasi, dan teknologi dirancang dengan baik. Strategi implementasi meliputi penyiapan sumber daya manusia, pelatihan, koordinasi, sosialisasi, dan pengembangan berkelanjutan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi e-reporting, pelaporan berjalan lamban dan masih dilaksanakan secara manual karena data tidak tersedia dengan baik dan pengarsipan laporan kurang teratur. Sesudah implementasi e-reporting, data tersedia dan pembuatan pelaporan berjalan cepat dan akurat. Demikian juga koordinasi dengan berbagai aplikasi lain di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi meningkat. Hal ini menimbulkan kenyamanan dan kepuasan kerja dalam pembuatan laporan pengendalian pembangunan, dan menghasilkan laporan yang berkualitas.

KELUARAN Keluaran yang paling berhasil dari E-Reporting Pengendalian Pembangunan yaitu peningkatan proses pengelolaan rencana kerja, kualitas realisasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan kegiatan berbasis teknologi informasi. Keluaran dari proses ini memiliki kualitas yang profesional, efisien, efektif, transparan, akuntabel, dan partisipatif. Terjadi hubungan interaktif antar berbagai unit termasuk komunikasi eksekutif dan legislatif.

MANFAAT Manfaat utama adalah pembuatan e-reporting yang berjalan cepat-tepat-akurat, rencana dan pelaksanaan kegiatan tepat waktu, memperpendek waktu pelaporan, mengurangi berkas-berkas laporan, memudahkan akses, dan memperlancar kegiatan pemantauan, evaluasi, pengendalian, pengawasan, dan pelaporan. Keberhasilan e-reporting meningkatkan kualitas pelayanan publik menjadi lebih efisien, efektif, transparan, dan aman.

PEMBELAJARAN Pembelajaran yang dapat dipetik adalah pembaharuan data harus terus menerus dilakukan. Dilakukan peningkatan dalam berbagai aspek meliputi sinergi dengan aplikasi lain, pelatihan petugas, keamanan data, kepatuhan dan kedisiplinan pengelola e-reporting, pemeliharaan sarana dan prasarana secara berkala dan teratur, meminimalkan risiko, pengarsipan yang lebih teratur, serta layanan cepat dan berkualitas.

✽ ✽ ✽

89. BANK SAMPAH MATAHARI, UPTKelurahanWinongoKecamatanManguharjo, PemerintahKotaMadiun

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Kelurahan Winongo berada di Kecamatan Mangunharjo, Kota Madiun yang menjadi lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.

MASALAH Sampah tidak terkelola dengan baik di sekitar lingkungan Kelurahan Winongo. Kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan masih rendah antara lain tidak berusaha mengurangi timbunan sampah dan memanfaatkannya dengan mendaur ulang. Sebagian besar warga beranggapan bahwa pelestarian lingkungan hidup adalah pekerjaan sosial, dan masyarakat tidak perlu berpartisipasi dalam pengelolaan sampah. Dengan membayar retribusi sampah maka urusan sampah dibebankan seluruhnya kepada petugas kebersihan dan pemerintah.

DESKRIPSI INOVASI Aparatur Kelurahan Winongo merintis pembentukan Bank Sampah Matahari, disingkat Bank Sampah sebagai solusi masalah sampah, sejak tahun 2011. Kegiatan utama Bank Sampah adalah membeli sampah dari masyarakat, memilah dan memanfaatkannya. Juga membuat kolam ikan lele, kebun sayur mayur, dan pelatihan keterampilan kepada ibu-ibu yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Pembinaan Bank Sampah antara lain berupa pelatihan, studi banding, fasilitasi kerja sama dengan berbagai lembaga masyarakat dalam melestarikan lingkungan. Bank Sampah unik dan kreatif karena merupakan swadaya masyarakat dalam menemukan cara tepat pengelolaan sampah.

STRATEGI INOVASI Pertama, penguatan Bank Sampah melalui pembinaan oleh instansi terkait dan mengikutsertakan dalam berbagai pelatihan dan studi banding. Kedua, kerja sama dengan berbagai lembaga masyarakat untuk bersama-sama melestarikan lingkungan. Ketiga, pengembangan keanggotaan Bank Sampah dengan memberikan pemahaman dan dorongan kepada masyarakat guna memperluas kawasan yang dikelola. Keempat, kesepakatan bahwa setiap 2 (dua) minggu sekali dilakukan panen sampah dan para anggota diharapkan menyetorkan sampah. Kelima, kemudian sampah dipilah sesuai jenis baik anorganik (plastik, pembungkus semen, dan botol yang bisa dimanfaatkan untuk dibuat kerajinan), sampah organik dimanfaatkan untuk pupuk tanaman, dan sisanya dijual ke pengepul sampah.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum ada Bank Sampah, sampah menumpuk dijalan karena tidak semuanya bisa terangkut oleh petugas kebersihan. Sesudah ada Bank Sampah, setiap warga Winongo menjadi anggota bank sampah, menabung hasil sampahnya, untuk kemudian mengambil uang hasil tabungan sampah pada saat lebaran dibutuhkan. Pengurus Bank Sampah memanfaatkan lahan kosong untuk dikelola sebagai kebun sayur dan kolam lele untuk meningkatkan gizi keluarga, memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk membuat kerajinan berbahan dasar sampah berupa keset, bunga hias, dan tas, untuk menambah penghasilan anggota. Juga dikembangkan tanaman obat keluarga dan tanaman holtikultura.

KELUARAN Keluaran Bank Sampah meliputi terciptanya kawasan bersih, sehat dan lestari di lingkungan percontohan, terciptanya lapangan kerja tambahan bagi pemilah sampah, meningkatnya pendapatan anggota Bank Sampah melalui tabungan yang dimiliki; dan meningkatnya jumlah biopori yang terpasang di sekitar rumah warga yang berfungsi menyerap air tanah untuk pelestarian lingkungan.

MANFAAT Manfaat Bank Sampah adalah kenyamanan lingkungan, memberi peluang kerja, berkurangnya volume sampah yang masuk ke tempat penampungan sampah. Keterampilan ibu-ibu bertambah dalam mendaur ulang sampah anorganik menjadi barang yang bernilai jual dan mengubah sampah organik menjadi pupuk tanaman. Bank Sampah memberi kontribusi dalam menunjang berbagai kegiatan lomba yang dicapaai Kelurahan Winongo di tingkat kecamatan, ko, dan provinsi.

PEMBELAJARAN. Inisiatif Bank Sampah masyarakat direspons cepat oleh jajaran Kelurahan Winongo. Pemberdayaan dan partisipasi masyarakat meningkat. Kebersihan merupakan tanggung jawab bersama dan partisipasi publik berhasil melestarikan lingkungan. Komitmen, kebersamaan, dan kepedulian merupakan modal utama yang memicu pengembangan Bank Sampah. Perubahan pola pikir dan budaya kerja dari sampah sebagai musuh menjadi sampah yang harus dimanfaatkan.

✽ ✽ ✽

90. HOME CARE (PELAYANAN KESEHATAN KE RUMAH) 24 JAM) DinasKesehatan,PemerintahKotaMakassar

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMGRAFIS Kota Makassar memiliki luas wilayah sebesar 175,77 km² dan penduduk berjumlah 1,352,136 jiwa. Layanan kesehatan publik dilayani oleh 46 Puskesmas.

MASALAH Minat masyarakat untuk mengunjungi Puskesmas tergolong rendah walaupun layanan tidak dikenakan biaya. Keengganan ini disebabkan oleh akses yang sulit dan preferensi warga yang lebih percaya pada pengobatan alternatif. Pasien akan dibawa ke Puskesmas setelah kondisi penyakitnya parah sehingga tingkat kesembuhannya sangat kecil.

DESKRIPSI INOVASI Pemerintah Kota menerapak inovasi Home Care sebagai layanan keperawatan yang diberikan kepada pasien di rumahnya, di samping layanan Puskesmas. Home Care melakukan keperawatan langsung di rumah pasien secara komprehensif dengan melibatkan keluarga pasien. Konsep dasarnya adalah mengubah pelayanan tunggu bola menjadi jemput bola dengan memindahkan sebagian pelayanan dasar kesehatan ke rumah warga yang tidak mampu. Home Care memastikan bahwa warga yang mengalami masalah kesehatan dapat ditolong dengan cepat.

STRATEGI INOVASI Home Care menggunakan tiga tahap strategi. Pertama, Pra Home Care berupa perencanaan, penjadwalan perawatan, penentuan jenis dan gradasi penyakit, jenis perawatan, penunjang diagnosa, dan tindak lanjut. Kedua, pelaksanaan Home Care berupa kunjungan petugas ke rumah pasien secara berkala, melaporkan hasilnya kepada dokter di rumah sakit, dan melakukan tindak lanjut. Ketiga, pasca Home Care berupa evaluasi klinis, bimbingan teknis medis, review kasus, penatalaksanaan waktu, dan penetapan frekuensi kunjungan, pemantauan dan evaluasi.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, pasien sulit dibantu karena enggan datang ke Puskesmas. Sesudah inovasi, layanan diberikan di rumah sehingga kualitas kesehatan lebih baik, holistik dan komprehensif.

KELUARAN Jumlah pasien yang tertangani meningkat tajam dari waktu ke waktu (dari 0 tahun 2014 menjadi 1.652 pada akhir tahun 2015). Pasien tidak perlu mengeluarkan sumber daya untuk perjalanan, antre, dan biaya. Jumlah tenaga kesehatan yang terlibat dalam Home Care meningkat seiring banyaknya permintaan kunjungan yang mencapai 144 petugas pada akhir tahun 2015. Dilakukan penambahan armada Home Care yang diberi nama Mobil Dottoro’ta menjadi 48 kendaraan. Pada setiap Puskesmas tersedia armada Home Care yang lengkap dengan peralatan medis dan petugas kesehatan yang profesional.

MANFAAT Meringankan biaya rawat inap. Pasien diurus oleh keluarga. Perawat dapat mengenal klien dan lingkungan pasien. Kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Kota meningkat.

PEMBELAJARAN Home Care Pendekatan pelayanan dari rumah ke rumah berhasil menurunkan tingkat kematian. Komitmen pemerintah, kerja sama masyarakat dan berbagai pihak, dukungan sarana prasana menjadi kunci sukses inovasi ini.

✽ ✽ ✽

91. PELAYANAN ANTIDISKRIMINASI RSUDSultanSyarif MohamadAlkadrie, PemerintahKotaPontianak

INFORMASI UNIT PELAYANAN Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie terletak di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

MASALAH Sebagian besar pelayanan rumah sakit, membeda-bedakan pelayanan kepada pasien menurut kelas pelayanan, tergantung kemampuan finansial pasien meliputi kelas Super VIP, VIP, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III. Akibat perbedaan kelas, sering terjadi diskiriminasi pelayanan. Pasien kelas III yang pada umumnya masyarakat miskin seringkali ditelantarkan. Adanya banyak kelas pelayanan, karena rumah sakit pemerintah memiliki orientasi mengejar keuntungan.

DESKRIPSI INOVASI RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie meluncurkan Pelayanan Antidiskriminasi dengan tujuan memberikan pelayanan kepada seluruh pasien, tanpa memperhatikan status dan strata sosial, khususnya pelayanan rawat inap dan kamar operasi. Pelayanan tanpa kelas ini meliputi pelayanan dan tindakan medis yang dilaksanakan berdasarkan jenis penyakit dan berat ringannya penyakit tersebut, bukan pada kemampuan finansial pasien.

STRATEGI INOVASI Strategi inovasi meliputi penetapan kebijakan, program operasional dan kegiatan dengan memperhatikan sumber daya organisasi serta keadaan lingkungan yang dihadapi, sesuai standar prosedur operasional dan standar pelayanan kedokteran. Pelayanan didukung komitmen kuat pemerintah dan manajemen rumah sakit. Pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat miskin, profesionalisme petugas pelayanan, dan pola asuh perawatan merupakan prioritas utama.

SEBELUM DAN SESUDAH PELAYANAN Sebelum inovasi, masyarakat miskin sulit memperoleh pelayanan kesehatan karena ketidakmampuan membayar biaya rumah sakit. Setelah inovasi, pasien keluarga miskin mudah memperoleh pelayanan kesehatan dan diperlakukan sama dengan pasien-pasien lainnya.

KELUARAN Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat membuktikan bahwa rumah sakit telah dimanfaatkan masyarakat Kota Pontianak. Pelayanan ini mulai dilaksanakan pada 26 April 2013, berhasil meningkatkan kunjungan yaitu pada kunjungan rawat jalan tahun 2013 (446 kunjungan), tahun 2014 (34.156 kunjungan), dan tahun 2015 (49.635 kunjungan). Jumlah pasien rawat inap dan kunjungan IGD juga naik secara signifikan. Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat adalah 75,58 (tahun 2014) dan 77,26 (tahun 2015), kategori baik.

MANFAAT Dengan adanya Pelayanan Antidiskriminasi maka semua kalangan masyarakat dapat menikmati pelayanan yang sama. Pelayanan dibedakan hanya pada fasilitas dan akomodasi kamar, tidak membedakan jasa pelayanan dan tindakan pelayanan.

PEMBELAJARAN Dibutuhkan kesadaran pegawai rumah sakit, komitmen pimpinan, dan pelayanan memuaskan kepada masyarakat tidak mampu untuk menyukseskan inovasi ini. Pelayanan rumah sakit tanpa kelas, perlu didukung dasar hukum atau regulasi peraturan daerah atau peraturan walikota, agar operasionalisasi kegiatan layanan rumah sakit tanpa kelas aman dan sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Inovasi pelayanan tanpa kelas tidak diskiriminatif dan sangat efektif karena mengutamakan kepentingan pasien sesuai standar, profesional, tepat waktu dan cepat, mudah dan terjangkau.

✽ ✽ ✽

92. 3 in 1 Pelayanan Publik, PusatInformasiPublik, PemerintahKotaSemarang

INFORMASI GEGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Kota Semarang yang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah berpacu dalam memanfaatkan teknologi informasi. Pelayanan publik dicermati sesuai UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Utamanya pelayanan publik cepat dan akurat, berbasis teknologi informasi, berkualitas dan prima.

MASALAH Masalah pelayanan informasi publik tampak pada pelayanan informasi publik, ketersediaan sarana dan prasarana, dan fasilitas pengaduan belum lancar. Pejabat Pengelola Informasi Daerah (PPID) tersebar di berbagai unit kerja, masyarakat harus datang ke beberapa tempat, sehingga kebutuhan infomasi sulit dipenuhi dengan cepat. Pemanfaatan teknologi informasi belum sesuai harapan, walaupun sudah tersedia website. Komunikasi melalui Facebook, Instagram, Path, Youtube, dan Twitter belum optimal. Pengaduan pelayanan belum direspons cepat oleh penerima pengaduan dan Pusat Pengelolaan Pengaduan Masyarakat (P3M) belum bekerja dengan baik.

DESKRIPSI INOVASI Pemerintah Kota Semarang menerapkan inovasi Pusat Informasi Publik (PIP) berupa layanan gratis terkait pelayanan publik dan tindak lanjut pengaduan. Kantor PIP dibuka pada hari Senin-Sabtu pukul 07.00–21.00 WIB, bersebelahan dengan Kantor Walikota. Inovasi ini bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi dan universitas. Fasilitas layanan dibagi menjadi 3 zone, yaitu Zone I lantai 1 (lobby/customer service dan layanan umum), Zona II di lantai 2 (data center, monitoring, desk kegiatan), dan Zona III di lantai 3 (genset dan parkir). PIP juga menyediakan fasilitas pesan tempat melalui: telepon (024) 3540009 atau email [email protected].

STRATEGI INOVASI Strategi PIP terdiri atas informasi publik, sinergi antarpemangku kepentingan, perguruan tinggi, dan lembaga kemasyarakatan, peningkatan fasilitas berbasis teknologi informasi, dan optimalisasi kegiatan berskala internasional.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, masyarakat sulit memperoleh informasi pembangunan kota dan menyampaikan pengaduan. Sesudah inovasi, masyarakat bisa mendatangi gedung PIP yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas informasi publik secara gratis dan menggunakan berbagai sarana berbasis pemanfaatan teknologi informasi.

KELUARAN Dari 28 Oktober 2014 s.d. Desember 2015, kantor PIP telah dikunjungi 31.239 orang. Teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan tanpa biaya.

MANFAAT Data dan informasi publik mudah diperoleh. Saluran pengaduan masyarakat tersedia. Fasilitas kerja praktik lapangan dapat diakses masyarakat. Ruang publik sebagai ajang pertemuan berbagai lapisan masyarakat tersedia. Karena multifungsi, kantor PIP dikenal sebagai Three in One Pelayanan Publik.

PEMBELAJARAN Komitmen pemerintah, partisipasi perusahaan dan masyarakat umum, dukungan sarana prasarana fisik dan teknologi informasi merupakan faktor-faktor utama kesuksesan inovasi ini.

✽ ✽ ✽

93. Rumah Bahasa, BagianKerjasamaSekretariatDae-rah,PemerintahKotaSurabaya

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) membuka ancaman persaingan tenaga kerja di berbagai sektor profesi. Agar mampu bersaing, tenaga kerja Indonesia harus memiliki kemampuan berbahasa asing. Keberhasilan Indonesia dalam MEA harus didukung kemampuan bahasa asing berbagai pelaku bisnis, termasuk montir, sopir, dan tenaga pelayanan lainnya. Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia, ibukota Provinsi Jawa Timur, dan area seluas 326 km2, memiliki penduduk 3 juta jiwa dengan tingkat kemampuan Bahasa asing yang rendah.

MASALAH Promosi produk unggulan belum menggunakan bahasa asing yang benar. Kemampuan berbahasa asing khususnya Bahasa Inggris mutlak diperlukan. Kursus bahasa asing belum dapat akses semua warga Surabaya karena alasan biaya.

DESKRIPSI INOVASI Pemerintah Kota Surabaya membuka “Rumah Bahasa” pada Februari 2014 untuk meningkatkan kemampuan bahasa asing warga Kota Surabaya. Inovasi ini merupakan penyediaan kursus Bahasa setiap hari, dari pagi sampai dengan malam hari, oleh pengajar terampil dan berpengalaman, dengan metode percakapan yang intens, dan kemudahan pendaftaran peserta.

STRATEGI INOVASI Pada tahap persiapan dilakukan berbagai pertemuan, koordinasi, pemetaan kebutuhan kursus, penyediaan sarana dan prasarana, pembekalan kepada pengajar, dan promosi kepada publik. Pelaksanaan kursus dengan membuka level dasar untuk periode tiga bulan dan bisa dilanjutkan ke level yang lebih tinggi. Untuk memudahkan peserta, diselenggarakan kelas on the spot dan kelas fix. Pendaftaran dipermudah dengan syarat pendidikan minimal SMA/SMK. Dilaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala untuk meningkatkan kualitas. Rumah Bahasa bekerja sama dengan lembaga asing, perwakilan negara asing, universitas, dan perusahaan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, banyak remaja yang tidak memiliki akses ke lembaga kursus bahasa asing karena tidak punya biaya. Sesudah inovasi, mereka dapat mengikuti kursus dengan gratis.

KELUARAN Rumah Bahasa telah menyelenggarakan kursus bahasa asing secara teratur dan memiliki tenaga pengajar 150 orang dan peserta kurus mencapai 15.000 orang ( rata-rata 3.000 orang setiap bulan. Sasaran peserta kursus adalah perawat, pelaku UKM, sopir taksi, penjaga toko, pelaku wisata, dan buruh pabrik, tetapi ternyata diminati pelajar SMA/SMK. Perusahaan juga meminta pelatihan bahasa asing bagi karyawannya. Liputan kegiatan dapat disaksikan pada https://youtu.be/rWwR8VqzlJI.

MANFAAT Meningkatnya kesadaran dan partisipasi warga dalam berbahasa asing. Memberikan perubahan positif bagi tenaga kerja dalam peningkatan kepercayaan diri dan keterampilan untuk menghadapi tantangan MEA.

PEMBELAJARAN Inisiatif yang sederhana dapat menjadi salah satu solusi dalam mempersiapkan tenaga kerja Indonesia menghadapi persaingan usaha yang semakin berat di masa mendatang. Kemampuan pemerintah melihat tantangan dan mengelolanya menjadi peluang adalah kunci sukses inovasi ini.

✽ ✽ ✽

94. Penerangan Jalan Umum Hemat Energi Di Tingkat RT-RW, DinasPemukimanPrasaranaWila-yah,PemerintahKotaYogyakarta

INFORMASI GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS Penerangan Jalan Umum (PJU) merupakan hal vital yang disediakan Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai bentuk layanan atas pajak penerangan jalan (PPJ) yang dibayarkan masyarakat sebagaimana amanat Undang-Undang. Lampu penerangan publik yang dipasang di ruas jalan atau tempat tertentu seperti taman, mendukung mobilitas masyarakat dan wisata di malam hari yang semakin meningkat frekuensinya.

MASALAH Pemasangan PJU di lingkungan perumahan umumnya dilaksanakan sendiri oleh warga bersumber dari jaringan listrik PT PLN atau dari rumah warga. Instalasi lampu ilegal ini tidak memenuhi standar keamanan, membahayakan keselamatan warga, dan boros energi. Operasi penertiban lampu liar sering dilakukan PLN akibatnya jalan di perumahan kembali gelap gulita.

DESKRIPSI INOVASI Pemerintah Kota Yogyakarta menerapkan inisiatif PJU Lingkungan dan PJU Kampung (2004) sebagai tindak lanjut dari program PJU Hemat Energi (2000). Tujuannya adalah menerangi jalan di lingkungan perumahan dengan lampu hemat energi dan aman.

STRATEGI INOVASI Strategi inovasi meliputi identifikasi PJU yang dipasang secara mandiri oleh warga, perencanaan, pelaksanaan, koordinasi formal dan informal, pemantauan, perawatan, dan perbaikan, koordinasi pemantauan PPJ dan tagihan, dan penggantian lampu secara berkala sesuai umur kerja (life time) dan jenis lampu (neon 18W dengan LED 10)

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, jalanan dan lingkungan gelap. Sesudah inovasi, terpasang 4.500 unit lampu di 45 kelurahan dan 14 kecamatan.

KELUARAN Pelayanan PJU sampai ke gang dan jalan lingkungan Inovasi ini telah menghemat energi, kontinuitas nyala lampu, memperbanyak lampu jalan, menghemat biaya, meningkatkan wisatawan malam hari, dan menurunkan emisi CO2. Tersedia web pelayanan dan keluhan http://upik.jogjakota.go.id, email: [email protected], SMS ke 0812278000, telepon/fax (0274)561270 atau langsung mendatangi Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta.

MANFAAT Meningkatnya rasa nyaman dan aman. Mendukung wisata malam hari. Mengurangi kejahatan. Meningkatnya penggunaan lampu hemat energi. pembayaran rekening jelas, bertambahnya PAD, dan meningkatnya pelayanan publik. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan.

PEMBELAJARAN Pemberian alternatif solusi yang legal untuk menggantikan praktik ilegal sangat penting untuk pemecahan masalah warga, dalam hal ini adalah penerangan jalan umum. Partisipasi publik, kepercayaan masyarakat, komunikasi yang baik, kesamaan persepsi, sangat penting untuk menjamin keberlanjutan program inovasi. Dukungan anggaran pemerintah juga menjadi faktor yang krusial dalam kesuksesan program ini.

✽ ✽ ✽

95. Inovasi Pelayanan Prima, BandaraInternasionalI Gusti NgurahRai, PTAngkasaPuraI (Persero)

IINFORMASI UNIT PELAYANAN Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali termasuk dalam tiga bandara terpadat di Indonesia. Bandara memiliki panjang landasan 3.000 M, luas terminal 28.630 M2, area parkir 383,58 M2, dan total luas kawasan bandara 265,60 Ha, dan berada 4 m di atas permukaan laut. Terminal domestik berada di gedung lama dan teminal internasional berada di gedung baru (L-shaped Terminal).

MASALAH Jumlah frekuensi, rute baru penerbangan, dan tuntutan pengguna jasa bandara untuk mendapatkan pelayanan 3S + 1C (Safety, Security, Services & Compliance) semakin meningkat.

DESKRIPSI INOVASI Inovasi dilakukan melalui pengoperasian Terminal Internasional dan Terminal Domestik dengan konsep pelayanan prima meliputi sarana dan prasarana penunjang keselamatan dan keamanan penerbangan.. Pengujian emisi kendaraan operasional bandara, pengolahan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), dan penghijauan area di dalam/luar terminal bandara dilaksanakan.

STRATEGI INOVASI Koordinasi dilakukan dalam lingkup internal dan eksternal. Penyamaan persepsi dan fokus terhadap visi dan misi perusahaan untuk mencapai status sepuluh pengelola bandara terbaik di Asia. Sosialisasi dilakukan kepada pemda dan masyarakat sekitar bandara. Survei kepuasan pelanggan dilakukan lembaga internasional sebulan sekali, untuk mendapatkan feedback pengguna jasa. Hasil survei dijadikan bahan evaluasi kegiatan operasional guna meningkatkan kinerja.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Setelah inovasi, audit secara periodik dilakukan lembaga internasional dan nasional. Pelayanan khusus bagi pengguna jasa bandara didukung ketersediaan berbagai fasilitas terbaru. Sosialisasi budaya Bali dilakukan melalui berbagai jenis pertunjukan. Layanan call center dan complain handling system disediakan. Bandara memberikan Pelayanan Kesehatan Keliling setiap dua minggu sekali kepada masyarakat sekitar bandara.

KELUARAN Bandara meraih predikat Bandara Kedamaian Sri Chinmoy (2014), peringkat ke-3 (2014) dan peringkat ke-2 (2015) bandara di dunia dengan kategori penumpang (17 juta s.d. 25 juta per tahun) melalui survei Airport Service Quality (ASQ) oleh Airport Council International (ACI). Bandara mendapatkan standar internasional sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001:2004 (2015). Efisiensi energi dilakukan melalui penggunaan material kaca dan implementasi lampu LED (Light Emitting Diode).

MANFAAT Frekuensi penerbangan dan kedatangan wisatawan mancanegara meningkat. Pendapatan pemda dan masyarakat meningkat.

PEMBELAJARAN Penggunaan teknologi, program menarik, dan komitmen semua pihak merupakan kunci dari keberhasilan inovasi ini.

✽ ✽ ✽

96. Transformasi Pelabuhan Pontianak Melalui Pembenahan Terminal Petikemas, Kalimantan Barat,

TerminalPetikemasPelabuhanPontia-nak,PTPelabuhanIndonesiaII (Persero)

INFORMASI UNIT PELAYANAN PT Pelabuhan Indonesia II (PI2) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola Pelabuhan Pontianak.

MASALAH Pelabuhan Pontianak memiliki masalah yaitu terbatasnya lahan, peralatan memprihatinkan, waktu tunggu kapal 7-20 hari sebelum menurunkan muatan, alat bongkar muat tidak memadai, dan biaya angkut tinggi.

DESKRIPSI INOVASI Manajemen PI2 menerapkan inovasi intensifikasi Terminal Peti Kemas meliputi penggunaan lahan pelabuhan, kegiatan container yard (CY), aktivitas bongkar muat peti kemas, dan waktu pelayanan diperbaiki. Diyakini bahwa perluasan lahan pelabuhan bukan keharusan karena daya tampung CY masih memadai.

STRATEGI INOVASI Dilakukan pengumpulan data, observasi lapangan, identifikasi permasalahan, validasi dan konfirmasi, perumusan konsep dan strategi pembenahan. Manajemen berkomitmen untuk meingkatkan kualitas pelayanan pelabuhan yang cepat, nyaman, efektif, dan efisien. Metode kerja dan kemudahan pengurusan delivery diperbaiki.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, pelayanan semrawut dan kurang memuaskan. Sesudah inovasi, perbaikan layanan diwujudkan walaupun perbaikan belum signifikan, karena masih pada tahap awal transformasi pelabuhan peti kemas.

KELUARAN Layout CY lebih efisien. Tarif, persyaratan, dan waktu pelayanan kapal lebih pasti. Biaya operasional, biaya angkut, dan bongkar muat menurun. Pemanfaatan kapal dan volume perdagangan meningkat. Masyarakat Pontianak dan Kalimantan Barat lebih mudah menggunakan fasilitas pelabuhan.

MANFAAT Perubahan pola pikir dan budaya kerja. Kualitas pelayanan dan keuntungan perusahaan meningkat. Cost of logistic dan harga pokok barang menurun. Pelabuhan peti kemas yang aman dan nyaman dapat diwujudkan.

PEMBELAJARAN Komitmen manajemen, kesungguhan kerja pegawai, dan sinergi antarpemangku kepentingan menjadi faktor-faktor utama yang meningkatkan kepuasan pelanggan dan kesuksesan inovasi.

✽ ✽ ✽

97.Mengurangi Banjir Rob di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, PelabuhanTanjungEmasSemarang,PTPelabuhanIndonesiaIII (Persero)

INFORMASI UNIT PELAYANAN Pelabuhan Tanjung Emas Semarang adalah salah satu gerbang utama yang mendukung arus perekonomian khususnya logistik, industri, dan pariwisata di Provinsi Jawa Tengah. Pelabuhan ini merupakan bagian dari perluasan daratan atau reklamasi pantai. Salah satu akibat buruk reklamasi adalah turunnya permukaan tanah yang mencapai 7 cm per tahun sehingga berpengaruh terhadap kegiatan bongkar-muat dan kegiatan operasional lainnya.

MASALAH Akibat penurunan permukaan tanah, Pelabuhan mengalami banjir rob, pasang surut dua kali sehari, dan pelabuhan digenangi air laut yang sangat korosif. Hal ini mengganggu kegiatan pelayanan bongkar muat dan kegiatan lainnya. sebagai solusi pengendalian banjir di area pelabuhan

DESKRIPSI INOVASI Untuk segera menyesaikan permasalahan tersebut Pelabuhan Tanjung Emas Semarang mengimplementasikan inovasi Sistem Polder, Drainase, dan Kolam Retensi, dimulai sejak tahun 2013. Sistem ini menampung air hujan, air rembesan atau rob di dalam polder, ditampung ke dalam satu kolam retensi dan membuang air tersebut. Polder adalah daerah perairan di pelabuhan yang dibatasi dengan baik, di mana air yang berasal dari luar kawasan tidak boleh masuk. Hanya air hujan dan air rembesan pada kawasan itu sendiri yang dikumpulkan. Dalam polder tidak ada aliran permukaan bebas seperti pada daerah tangkapan air alamiah, dilengkapi dengan bangunan pengendali pada buangannya dengan pompa penguras untuk mengendalikan aliran di luar. Muka air di dalam polder berupa air permukaan maupun air bawah permukaan tidak bergantung pada permukaan air di daerah sekitarnya dan dinilai berdasarkan elevasi lahan.

STRATEGI INOVASI Strategi inovasi Sistem Polder, Drainase, dan Kolam Retensi adalah dengan melakukan manajemen air. Rembesan air yang masuk ke area dalam pelabuhan serta genangan air akibat hujan dikumpulkan ke dalam satu kolam. Terdapat tiga kolam retensi untuk mempercepat sistem drainase dari dalam wilayah pelabuhan. Auto pump out, yaitu air pada kolam retensi yang terkumpul dari air rembesan air laut ataupun air hujan yang menggenang dapat secara otomatis dipompa keluar, sehingga air yang menggenangi sekitar wilayah pelabuhan dapat secara otomatis terpompa keluar dan mempertahankan kekeringan permukaan dalam wilayah pelabuhan.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, pelabuhan sering digenangi air laut yang sangat korosi dan kegiatan bongkar muat sering terganggu. Setelah inovasi, masalah tersebut tidak terjadi lagi sehingga kegiatan bongkar muat dan operasional lainnya berjalan lancar.

KELUARAN Dengan inovasi sistem polder, luas area genangan di Pelabuhan Tanjung Emas dapat berkurang drastis pada musim hujan. Kegiatan operasional pelabuhan berlangsung 24 jam tanpa adanya gangguan air pasang yang menggenangi area kerja.

MANFAAT Manfaat yang sangat dirasakan adalah kegiatan operasional pelabuhan berjalan selama 24 jam nonstop dan tidak terpengaruh dengan hujan. Manfaat lain dari hal tersebut masyarakat sekitar tidak perlu melakukan peninggian atau pengurukan tanah yang terkena banjir rob. Pengguna jasa bisnis di pelabuhan kini dapat beraktivitas dengan baik.

PEMBELAJARAN Sistem polder Pelabuhan Semarang lebih baik dari kegiatan peninggian permukaan tanah dan dermaga dengan pengurukan. Banyak manfaat dari inovasi sistem polder, antara lain isu ekosistem lingkungan akibat pengambilan tanah dari bukit atau pegunungan. Sistem polder secara otomatis melakukan pemompaan ke laut apabila permukaan kolam mencapai ketinggian tertentu. Inovasi ini berdampak pada kelancaran kegiatan operasional pelabuhan sehingga menopang pertumbuhan ekonomi akibat kelancaran kegiatan bongkar muat barang yang masuk atau keluar melalui pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Sistem polder merupakan inovasi yang berkelanjutan karena mempertahankan ekosistem lingkungan, tidak memangkas bukit atau gunung dengan mengambil tanah untuk pengurugan, pengoperasian secara otomatis, serta menjamin kelancaran kegiatan Pelabuhan Semarang.

✽ ✽ ✽

98. Modernisasi Terminal Penumpang, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur,

PelabuhanTanjungPerakSurabaya,PTPelabuhanIndonesiaIII (Persero)

INFORMASI UNIT PELAYANAN PT Pelindo III merupakan pengelola Tanjung Perak termasuk Gapura Surya Nusantara (GSN) sebagai terminal penumpang modern kapal laut.

MASALAH Pelabuhan Tanjung Perak kumuh dan semrawut dengan masalah utama meliputi sarana-prasarana penanganan bagasi, embarkasi dan debarkasi, ruang tunggu, integrasi regulasi baggage allowance dan sistem validasi tiket, kepastian jadwal keberangkatan dan kedatangan, perilaku penumpang, dan budaya antre.

DESKRIPSI INOVASI Modernisasi GSN ditujukan untuk meningkatkan pelayanan dengan mengubah citra pelayanan penumpang kapal laut agar setara dengan pelayanan penumpang di bandara.

STRATEGI INOVASI Modernisasi GSN menggunakan strategi sayembara desain pada bulan Juli 2011. Menerapkan tiga konsep yaitu Environmental concept, Connectivity concept, dan Form concept. Peresmian terminal baru dilaksanakan pada 2 Oktober 2014.

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Sebelum inovasi, tampilan pelabuhan kumuh dan semrawut, informasi tidak jelas, ruang check-in dan ruang tunggu kotor, banyak percaloan, dan pelayanan tidak teratur. Setelah inovasi, sarana-prasana bersih, sehat, aman, dan nyaman, tersedia pelayanan bagi lansia, kaum difabel, dan ibu menyusui, dan poliklinik dengan tenaga dokter dan perawat. Terjadi pergerakan orang dan barang yang cepat, terbentuk citra dan reputasi positif, kualitas pelabuhan berkelas dunia sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan, mendukung kepariwisataan dan kedatangan kapal pesiar internasional.

KELUARAN Perubahan fisik terminal penumpang, sarana-prasarana makin lengkap, aman dan nyaman, peningkatan indeks kepuasan pelanggan, pemberlakuan sistem validasi berbasis teknologi informasi, pertumbuhan loyalitas operator kapal pesiar internasional, dan pelaksanaan sistem pengamanan terpadu.

MANFAAT Transformasi layanan, komitmen pelabuhan bersih dan sehat, hemat energi dan pelestarian lingkungan, keadilan dan kemudahan akses pelayanan dan kemitraan pengelola pelabuhan dengan pemangku kepentingan.

PEMBELAJARAN Pemenuhan standar pelayanan penumpang kapal laut dengan standar internasional dan menggunaka benchmark bandara internasional merupakan kunci kesuksesan inovasi ini.

✽ ✽ ✽

99. Aplikasi Informasi Listr ik Di Telepon Seluler, PTPLN(Persero)DistribusiJakartaRaya&Tangerang,PTPLN(Persero)

INFORMASI UNIT PELAYANAN PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang menyediakan layanan kelistrikan kepada masyarakat Indonesia. Terjadi perubahan preferensi masyarakat dalam penggunaan teknologi untuk mengakses internet yang mencapai 55 juta pengguna di akhir tahun 2015. Sekitar 80% pengguna mulai beralih dari komputer ke telepon pintar.

MASALAH PT PLN (Persero) memiliki masalah komunikasi dengan para pelanggannya. Sarana utama yang diandalkan adalah sarana yang berbiaya tinggi dan mulai ditinggalkan oleh konsumen seperti kantor pelayanan, call center, SMS, dan website. Masyarakat mengeluarkan biaya untuk datang ke kantor pelayanan. Mnegeluarkan biaya untuk menghubungi Layanan Call Center 123. Layanan tagihan rekening melalui SMS 8123 membutuhkan biaya. Tampilan website www.pln.co.id kurang ramah bagi pengguna telepon pintar. Kondisi ini ditambah dengan masalah proses pengurusan lama dan berbelit-belit, masih ada percaloan, yang berimbas pada menurunnya kepuasan pelanggan.

DESKRIPSI INOVASI PT PLN mengembangkan layanan baru berupa aplikasi perangkat bergerak untuk ponsel pintar yang mudah diakses secara gratis oleh pelanggan kapanpun dan dimanapun bernama Layanan INFO PLN. Aplikasigratis ini melayani informasi seputar kelistrikan seperti memeriksa tagihan listrik, riwayat pembelian token prabayar, layanan Online untuk Pasang Baru, Ubah Daya, Layanan Listrik Sementara, pengaduan pelanggan seluruh Indonesia, peta kondisi listrik, beberapa fitur media sosial, dan berita.

STRATEGI INOVASI Inovasi Aplikasi INFO PLN adalah desain tampilan dan struktur yang seragam, mengakses data yang sama, tetapi digunakan oleh perangkat ponsel pintar yang berbeda menggunakan cross plattform programming sehingga mempermudah dalam menyamakan konten dan mempercepat proses pembaharuan aplikasi. Strategi Aplikasi INFOPLN terdiri atas 1) Pengembangan Aplikasi dan Strategi Pemasaran Aplikasi (System Development Life Cycle/SDLC dan pengujiana kualitas) dan 2) Strategi Pemasaran Aplikasi (sosialisasi, kemudahan aplikasi bagi pelanggan, penggunaan Google Play Store, Itunes App Store dan Amazon Apps, dan evaluasi).

SEBELUM DAN SESUDAH INOVASI Dalam periode September 2015 – Februari 2016, aplikasi INFO PLN sudah meraih 18 ribu download dengan 152.345 total pengguna, 1000 pengaduan, 483.000 klik aplikasi, dan pelanggan aktif 164 orang per hari. Diawali prototype, dalam satu tahun dihasilkan aplikasi dengan basis sistem operasi Android, sistem operasi iOS, sistem operasi Blackberry, dan sistem operasi Nokia. Uji coba dilanjutkan dengan penggunaan Google Play Store dan Blackberry Appworld, dilanjutkan hosting aplikasi pada iOS itunes/ AppStore serta Nokia Market App. Pada tahun 2015, aplikasi ini dapat diunduh dari Google Play Store, Apple App Store, dan Amazon Apps.

KELUARAN Keluaran inovasi adalah aplikasi telepon pintar yang memberikan berbagai layanan yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja dengan biaya murah.

MANFAAT Manfaat inovasi ini adalah kemudahan masyarakat mengakses informasi dan biaya.

PEMBELAJARAN Pembelajaran dari inovasi ini adalah penyediaan fasilitas pelayanan pelanggan dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan perkembangan tren pengguna, dengan biaya murah, dan pelayanan berkualitas.

✽ ✽ ✽