2015_KAK_RBI25K_KALIMANTAN_2014.03.16_sign

39
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PUSAT PEMETAAN RUPABUMI DAN TOPONIM BADAN INFORMASI GEOSPASIAL SATUAN KERJA SEKRETARIAT UTAMA PPK DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR I PEMBUATAN UNSUR PETA RUPABUMI INDONESIA SKALA MENENGAH WILAYAH KALIMANTAN TAHUN ANGGARAN 2015

description

KAK

Transcript of 2015_KAK_RBI25K_KALIMANTAN_2014.03.16_sign

  • KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    PUSAT PEMETAAN RUPABUMI DAN TOPONIM

    BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

    SATUAN KERJA SEKRETARIAT UTAMA

    PPK DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR I

    PEMBUATAN UNSUR PETA RUPABUMI INDONESIA SKALA MENENGAH

    WILAYAH KALIMANTAN

    TAHUN ANGGARAN 2015

  • 2 dari 39

    KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBUATAN UNSUR PETA RUPABUMI INDONESIA SKALA MENENGAH

    WILAYAH KALIMANTAN

    1. LATAR BELAKANG Undang Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang

    Informasi Geospasial (UU IG) khususnya pasal 7,

    menyebutkan bahwa Peta Rupabumi Indonesia (RBI)

    merupakan salah satu komponen Informasi Geospasial

    Dasar (IGD). IGD diselenggarakan secara bertahap

    dan sistematis untuk seluruh wilayah Negara Kesatuan

    Republik Indonesia dan wilayah yuridiksinya.

    Selain itu, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

    tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

    menyebutkan bahwa seluruh kegiatan pembangunan

    harus direncanakan berdasarkan data, baik spasial

    maupun nonspasial serta informasi lainnya yang akurat

    dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam Undang-

    Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

    Daerah juga mengamanatkan bahwa perencanaan

    pembangunan di daerah harus berdasarkan pada data

    dan informasi, termasuk data dan informasi spasial,

    serta pemerintah daerah harus membangun sistem

    informasi daerah yang terintegrasi secara nasional.

    Lebih lanjut, dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun

    2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

    Nasional (RPJPN) 2005-2025 menegaskan bahwa

    aspek wilayah/ spasial haruslah diintegrasikan kedalam

    dan menjadi bagian dari kerangka perencanaan

    pembangunan di semua tingkatan pemerintahan.

    Dalam kaitan ini, terdapat 34 provinsi dan sekitar 500

    kabupaten/kota yang harus mengintegrasikan rencana

    tata ruangnya ke dalam perencanaan pembangunan

    daerahnya masing-masing. Amanat undang-undang

    tersebut menunjukkan pentingnya data geospasial

    dalam proses perencanaan pembangunan.

    Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim (PPRT) Badan Informasi Geospasial memiliki tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan dan membina program pemetaan rupabumi dan toponim, yang salah satu bentuknya adalah penyelenggaraan pemetaan rupabumi Indonesia. Peta Rupabumi Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a UU IG diselenggarakan pada skala kecil (1:1.000.000, 1:500.000, dan 1:250.000), skala menengah (1:100.000, 1:50.000, dan 1:25.000), serta skala besar (1:10.000, 1:5.000, 1:2.500, dan 1:1.000). Oleh karena

  • 3 dari 39

    itu, pada tahun anggaran 2015, Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim melakukan pembuatan unsur peta rupabumi Indonesia skala menengah yang diprioritaskan pada daerah yang tersedia data dasarnya.

    2. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud dari pengadaan ini adalah untuk memenuhi

    kebutuhan informasi geospasial dasar terutama peta rupabumi Indonesia skala menengah

    b. Tujuan dari pengadaan ini untuk menghasilkan unsur peta rupabumi Indonesia skala menengah wilayah Kalimantan

    3. TARGET/ SASARAN Target/ sasaran yang ingin dicapai dari pengadaan ini

    yaitu a. tersedianya unsur peta rupabumi Indonesia skala

    1:25.000 dengan metode stereoplotting 3D yang tersimpan dalam seamless geodatabase

    b. tersedianya unsur peta rupabumi Indonesia skala 1:50.000 dan 1:100.000 dengan metode generalisasi yang tersimpan dalam seamless geodatabase

    4. NAMA ORGANISASI

    PENGADAAN

    BARANG/JASA

    Badan Informasi Geospasial Satuan Kerja Sekretariat Utama PPK Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar I

    5. SUMBER DANA DAN

    PERKIRAAN BIAYA

    a. Sumber dana yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini berasal dari DIPA Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2015

    b. Pagu anggaran sebesar Rp10.003.875.000,- dengan HPS yang diperlukan untuk masing-masing paket pekerjaan sejumlah Rp6.194.769.000,- (Enam Milyar Seratus Sembilan Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Sembilan Ribu Rupiah)

    6. RUANG LINGKUP

    PENGADAAN/ LOKASI

    DAN FASILITAS

    PENUNJANG

    a. Ruang lingkup pekerjaan ini sebagaimana lampiran 1.

    b. Lokasi pekerjaan di Kalimantan yang dibagi ke dalam 11 paket pekerjaan (indeks lokasi pekerjaan dan pembagian paket sebagaimana lampiran 2)

    c. Volume pekerjaan masing-masing paket memiliki luasan kurang lebih 19.817 km2 (yang setara dengan luas 103 NLP (Nomor Lembar Peta) daratan pada skala 1:25.000)

    d. Data dasar yang disediakan oleh Pemberi Kerja berupa : 1) Orthorectified Radar Image (ORRI) 2) Digital Surface Model (DSM) 3) Citra satelit optis pada area yang dipetakan

    sesuai dengan ketersedian data di BIG 4) Frame indeks peta RBI skala 1:25.000, 1:50.000

    dan 1: 100.000 5) Skema geodatabase

  • 5 dari 39

    Lampiran1. Ruang Lingkup Pekerjaan

    Ruang lingkup pekerjaan Pembuatan Unsur Peta Rupabumi Indonesia Skala Menengah

    Wilayah Kalimantan dijelaskan pada tabel1.

    Tabel1. Ruang Lingkup Pekerjaan

    No Tahapan Pekerjaan Bobot (%)

    1 Persiapan 1.51

    2 Stereoplotting 16.99

    3 Pembentukan Digital Terrain Model (DTM) dan Kontur 15.48

    4 Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon 7.96

    5 Survei Kelengkapan Lapangan 34.45

    6 Pengisian Data Atribut 9.61

    7 Generalisasi 5.63

    8 Pembuatan Metadata dan Penyiapan Basis Data Kartografi 3.97

    9 Penyusunan Basis Data Nama Unsur Rupabumi 3.89

    10 Pelaporan 0.51

    Total 100.00

  • 6 dari 39

    Lampiran2. Indeks Lokasi Pekerjaan

    Lokasi pekerjaan dan pembagian paket pekerjaan dapat dilihat pada gambar 1.

    Gambar1. Indeks Lokasi Pekerjaan pada Skala 1:25.000 dan pembagian paket pekerjaan

  • 7 dari 39

    Lampiran3. Hasil Pekerjaan

    Hasil pekerjaan yang harus diserahkan diuraikan sebagaimana tabel2.

    Tabel2. Hasil Pekerjaan

    No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume

    1 Persiapan

    a Rencana detail pekerjaan Menjelaskan rencana detail pelaksanaan pekerjaan

    Digital 1 set file

    b Hasil pengecekan data Mencakup hasil pengecekan awal semua data yang diterima dari pemberi kerja

    Digital 1 set file

    c Non Disclosure Agreement (NDA)

    NDA yang sudah ditandangan

    Cetak dan digital (*.pdf)

    2 rangkap dan 1 set file

    2 Stereoplotting

    a Gabungan ORRI File gabungan yang mencakup keseluruhan area pekerjaan

    Digital (*.tif) 1 set file setara dengan 103 NLP pada skala 1:25.000

    b Gabungan DSM File gabungan yang mencakup keseluruhan area pekerjaan

    Digital (*.tif) 1 set file setara dengan 103 NLP pada skala 1:25.000

    c Unsur peta RBI hasil stereoplotting skala 1:25.000

    File seamless hasil plotting pada skala 1:25.000

    Kode unsur sesuai dengan yang diberikan oleh Pemberi Kerja

    Digital (*.gdb) 1 set file setara dengan 103 NLP pada skala 1:25.000

    d Dokumen QC Stereoplotting Hasil QC data stereoplotting yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    3 Pembentukan DTM dan Kontur

    a DTM File DTM seamless yang dibangun dari unsur perairan dan hipsografi

    Ukuran cell 10m

    Digital (bil 32 bit float)

    1 set file setara dengan 103 NLP pada skala 1:25.000

    b Dokumen QC Pembentukan DTM

    Hasil QC data DTM yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    c Kontur File kontur seamless yang mencakup keseluruhan area pekerjaan

    Dibentuk dari TIN (Triangulated Irregular Network) dengan interval 10m

    Digital (*.gdb) 1 set file setara dengan 103 NLP pada skala 1:25.000

    d Dokumen QC Pembentukan Kontur

    Hasil QC data kontur yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    4 Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon

    a Geodatabase hasil pembangunan topologi

    File seamless hasil plotting dan kontur yang sudah ditopologi

    Mencakup keseluruhan area pekerjaan

    Bentuk titik dan garis

    Digital (*.gdb) 1 set file setara dengan 103 NLP pada skala 1:25.000

    b Dokumen QC pembangunan topologi

    Hasil QC data pembangunan topologi yang sudah lulus QC

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

  • 8 dari 39

    No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume

    internal

    c Geodatabase hasil pembentukan poligon

    File seamless hasil pembentukan poligon yang sudah ditopologi

    Mencakup keseluruhan area pekerjaan

    Bentuk titik, garis dan area

    Digital (*.gdb) 1 set file setara dengan 103 NLP pada skala 1:25.000

    d Dokumen QC pembentukan topologi dan pembangunan poligon

    Hasil QC data pembentukan poligon yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    5 Survei Kelengkapan Lapangan

    a Rencana detail SKL Menjelaskan secara rinci rencana pelaksanaan SKL

    Digital 1 set file

    b Peta manuskrip A Sudah diisi dengan hasil SKL

    Telah disahkan oleh pemerintah daerah setempat

    Cetak dan digital (*.pdf hasil scan)

    Setara 103 NLP pada skala 1:25.000

    c Peta manuskrip B Sudah diisi dengan hasil SKL

    Cetak Setara 103 NLP pada skala 1:25.000

    d Formulir nama unsur rupabumi Sudah diisi dan disahkan oleh pemerintah daerah setempat

    Cetak dan digital (*.pdf hasil scan)

    1 rangkap dan 1 set file

    e Formulir cek geometris Sudah diisi Cetak 1 set dokumen minimal terdiri dari 447 titik

    f Formulir rekapitulasi hasil cek geometris

    Hasil perhitungan cek geometris

    Digital 1 set file minimal terdiri dari 447 titik

    g Formulir verifikasi penutup lahan

    Sudah diisi Cetak 1 set dokumen

    h Formulir rekapitulasi hasil verifikasi penutup lahan

    Hasil perhitungan dari verifikasi penutup lahan

    Digital 1 set file

    i Data hasil SKL Mencakup keseluruhan area pekerjaan

    Nama unsur yang terdaftar penulisannya telah sesuai dengan kaidah toponimi

    Data sesuai dengan manuskrip dan formulir

    Foto lapangan yang dilampirkan sesuai dengan obyeknya

    Digital (*.gdb) 1 set file

    j Laporan hasil SKL Berisi laporan SKL mulai dari persiapan, pelaksanaan dan hasilnya

    Cetak dan digital 1 buku dan 1 set file

    k Dokumen QC SKL Hasil QC data SKL yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    6 Pengisian Data Atribut

    a Unsur peta RBI final skala 1:25.000

    File seamless yang mencakup keseluruhan area pekerjaan

    Semua unsur sudah bersih dari kesalahan topologi

    Menggunakan skema geodatabase yang

    Digital (*.gdb) 1 set file setara dengan 103 NLP pada skala 1:25.000

  • 9 dari 39

    No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume

    disediakan BIG Unsur yang berukuran

    sama dengan atau lebih besar dari 12,5m harus digambarkan

    b Dokumen QC Pengisisan Data Atribut

    Hasil QC pengisian data atribut yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    7 Generalisasi

    a Unsur peta RBI final skala 1:50.000

    File seamless yang mencakup keseluruhan area pekerjaan

    Semua unsur sudah bersih dari kesalahan topologi

    Menggunakan skema geodatabase yang disediakan BIG

    Unsur yang berukuran sama dengan atau lebih besar dari 25m harus digambarkan

    Digital (*.gdb) 1 set file setara dengan 103 NLP pada skala 1:25.000

    b Dokumen QC Generalisasi skala 1:50.000

    Hasil QC generalisasi 1:50.000 yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    c Unsur peta RBI final skala 1:100.000

    File seamless yang mencakup keseluruhan area pekerjaan

    Semua unsur sudah bersih dari kesalahan topologi

    Menggunakan skema geodatabase yang disediakan BIG

    Unsur yang berukuran sama dengan atau lebih besar dari 50m harus digambarkan

    Digital (*.gdb) 1 set file setara dengan 103 NLP pada skala 1:25.000

    d Dokumen QC Generalisasi skala 1:100.000

    Hasil QC generalisasi 1:100.000 yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    8 Pembuatan Metadata dan Penyiapan Basis Data Kartografi

    a Metadata skala 1:25.000, 1:50.000, 1:100.000

    Isi metadata sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan

    Menggunakan standar ISO-19139

    Dimuat dalam setiap geodatabase pada masing-masing skala

    Digital 3 set file

    b Dokumen QC Metadata Hasil QC metadata yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    c Cartopraphic Data driven table skala 1:25.000, 1:50.000, 1:100.000

    Memuat keseluruhan informasi yang diperlukan untuk kartografi pada masing-masing skala

    Digital 3 set file

    d Dokumen QC penyiapan basis data kartografi

    Hasil QC basis data kartografi yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    9 Penyusunan Basis Data Nama

  • 10 dari 39

    No Hasil Pekerjaan Spesifikasi Format Volume

    Unsur Rupabumi

    a Basis data nama unsur rupabumi

    Penulisan nama unsur rupabumi sudah sesuai dengan kaidah toponimi

    Menampilkan nama geografis, nama unsur, koordinat pusat/ muara dan koordinat hulu, elevasi, kecamatan serta nomor peta

    Digital (*.mdb dan *gdb)

    2 set file setara dengan 103 NLP pada skala 1:25.000

    b Dokumen QC penyusunan basis data nama unsur rupabumi

    Hasil QC basis data nama unsur rupabumi yang sudah lulus QC internal

    Cetak dan digital 1 rangkap dan 1 set file

    10 Pelaporan

    a Laporan pendahuluan Berisi rencana detail pelaksanaan pekerjaan dan pelaksanaan pekerjaan pada tahap persiapan

    Cetak dan digital (*.doc)

    2 rangkap cetak dan 1 set file digital

    b Laporan mingguan Melaporkan kegiatan mingguan minimal mencantumkan kemajuan pekerjaan, kendala dan rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada minggu berikutnya

    Diberikan pada setiap akhir minggu

    Cetak dan digital (*.doc)

    2 rangkap cetak dan 1 set file digital

    c Laporan bulanan Melaporkan kegiatan bulanan minimal mencantumkan kemajuan pekerjaan, kendala dan rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada bulan berikutnya

    Cetak dan digital (*.doc)

    2 rangkap cetak dan 1 set file digital

    d Laporan akhir Berisi laporan lengkap pelaksanaan pekerjaan

    Disertai dengan seluruh data-data hasil pekerjaan dalam format digital tersimpan dalam hardisk

    Cetak dan digital (*.doc)

    2 rangkap cetak dan 1 hardisk eksternal

    e Peta cetak unsur RBI skala menengah

    Setiap lembar menampilkan kelompok unsur tertentu untuk seluruh wilayah yang dipetakan berdasarkan skala 1:25.000, 1:50.000 dan 1:100.000

    Dicetak dengan ukuran kertas A1

    - Cetak (ukuran A1 yang dilipat pada ukuran A4)

    - Digital (file project beserta datanya, *.pdf)

    1 buku dan 1 set file digital

  • 11 dari 39

    Lampiran4. Persyaratan Personil

    Persyaratan personil untuk melaksanakan pekerjaan ini sebagaimana tabel 3.

    Tabel 3. Persyaratan Personil

    No. Pelaksana Pendidikan Pengalaman Kerja Minimal

    (tahun)

    Jumlah Orang

    A Umum

    1 Ketua Tim Pelaksana S1 Geodesi/ Geografi 8 1

    2 Staf Administrasi SLTA atau sederajat 3 2

    B Tim Stereoplotting dan DTM

    1 Koordinator Stereoplotting dan DTM S1 Geodesi/ Geografi 3 1

    2 Chief Operator Stereoplotting S1 Geodesi/ Geografi dengan pengalaman 1 tahun

    atau SLTA/ sederajat dengan pengalaman 5

    tahun

    3

    3 Operator Stereoplotting SLTA atau sederajat 1 21

    4 Chief Operator Pembentukan DTM dan Kontur

    S1 Geodesi/ Geografi dengan pengalaman 1 tahun

    atau SLTA atau sederajat dengan pengalaman

    5 tahun

    3

    5 Operator Pembentukan DTM dan Kontur

    SLTA atau sederajat 1 15

    C Tim GIS dan Basis Data

    1 Koordinator GIS dan Basis Data S1 Geodesi/ Geografi 3 1

    2 Chief Operator Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon

    S1 Geodesi/ Geografi dengan pengalaman 1 tahun

    atau SLTA/ sederajat dengan pengalaman 5

    tahun

    1

    3 Operator Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon

    SLTA atau sederajat 1 5

    4 Operator Pembuatan Metadata dan Penyiapan Basis Data Kartografi

    SLTA atau sederajat 1 1

    D Tim SKL

    1 Koordinator Survei Kelengkapan Lapangan (SKL)

    S1 Geodesi/ Geografi 3 1

    2 Chief Surveyor Survei Kelengkapan Lapangan

    S1 Geodesi/ Geografi dengan pengalaman 1 tahun

    atau SLTA/ sederajat dengan pengalaman 5

    tahun

    2

    3 Surveyor Survei Kelengkapan Lapangan

    SLTA atau sederajat 1 11

    4 Chief Operator Pengisian Data Atribut S1 Geodesi/ Geografi dengan pengalaman 1 tahun

    atau SLTA/ sederajat dengan pengalaman 5

    tahun

    2

    5 Operator Pengisian Data Atribut SLTA atau sederajat 1 10

  • 12 dari 39

    No. Pelaksana Pendidikan Pengalaman Kerja Minimal

    (tahun)

    Jumlah Orang

    E Tim Generalisasi

    1 Koordinator Generalisasi S1 Geodesi/ Geografi 3 1

    2 Chief Operator Generalisasi S1 Geodesi/ Geografi dengan pengalaman 1 tahun

    atau SLTA/ sederajat dengan pengalaman 5

    tahun

    1

    3 Operator Generalisasi SLTA atau sederajat 1 5

    4 Operator Penyusunan Basis Data Nama Unsur Rupabumi

    SLTA atau sederajat 1 4

    Pada saat pelaksanaan Survei Kelengkapan Lapangan diperbolehkan menggunakan tenaga

    lokal untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan.

    Gambaran organisasi personil yang digunakan dalam tahapan ini dapat dilihat pada gambar

    berikut: Ketua Tim Pelaksana

    Koordinator Stereoplotting dan DTM

    Koordinator GIS dan Basis Data

    Koordinator Survei Kelengkapan Lapangan

    (SKL)Koordinator Generalisasi

    Staf Administrasi

    Operator Stereoplotting

    Chief Operator Stereoplotting

    Operator Pembentukan DTM dan Kontur

    Chief Operator Pembentukan DTM dan

    Kontur

    Operator Pembentukan Topologi dan

    Pembangunan Poligon

    Chief Operator Pembentukan Topologi

    dan Pembangunan Poligon

    Operator Pembuatan Metadata dan Penyiapan

    Basis Data KartografiSurveyor SKL

    Chief Surveyor SKL

    Operator Pengisian Data Atribut

    Chief Operator Pengisian Data Atribut

    Operator Generalisasi

    Chief Operator Generalisasi

    Operator Penyusunan Basis Data Nama Unsur

    Rupabumi

    Gambar2. Organisasi Pelaksana Kegiatan

    Deskripsi tugas masing-masing unit organisasi pelaksanan kegiatan adalah sebagai berikut:

    1. Ketua Tim Pelaksana

    a. Bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan

    spesifikasi teknis yang ditetapkan

    b. Memberikan arahan kepada seluruh Tim Pelaksana terkait dengan

    pelaksanaan pekerjaan

    c. Mengoordinasikan seluruh Tim Pelaksana dalam pelaksanaan pekerjaan,

    dibantu oleh para koordinator

    d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi internal sekurang-kurangnya satu kali

    dalam satu bulan

    e. Melaksanakan koordinasi dengan Tim Supervisi BIG selama pelaksanaan

    pekerjaan

    f. Menyusun laporan pelaksanaan pekerjaan dibantu oleh para koordinator

    2. Koordinator

    a. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan tahapan pekerjaan sesuai dengan

    bidang tugasnya

    b. Memberikan arahan kepada Tim Pelaksana di bawah koordinasinya terkait

    pelaksanaan tahapan pekerjaan yang menjadi bidang tugasnya

  • 13 dari 39

    c. Mengoordinasikan Tim Pelaksana (para operator) sesuai bidang tugasnya,

    dibantu oleh Operator Kepala (Chief Operator)

    d. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh para Operator

    dibantu oleh Operator Kepala

    e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi internal tim pelaksana sekurang-

    kurangnya satu kali dalam satu minggu

    f. Membantu Ketua Tim Pelaksana dalam melaksanakan koordinasi teknis

    dengan Tim Supervisi BIG selama pelaksanaan pekerjaan

    g. Melaksanakan kontrol kualitas terhadap hasil pekerjaan yang dilaksanakan

    oleh para operator dibantu oleh Operator Kepala

    h. Melaksanakan penyiapan bahan untuk penyusunan laporan pelaksanaan

    pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya

    i. Bertanggung jawab kepada ketua tim pelaksana

    3. Operator Kepala (Chief Operator) / Surveyor kepala (Chief Surveyor)

    a. Membantu Koordinator dalam pelaksanaan tahapan pekerjaan sesuai dengan

    bidang tugasnya

    b. Membantu Koordinator dalam memberikan arahan teknis kepada

    Operator/Surveyor dibawah koordinasinya terkait pelaksanaan tahapan

    pekerjaan yang menjadi bidang tugasnya

    c. Membantu Koordinator dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang

    dilakukan oleh para operator. Satu orang Operator Kepala/Surveyor Kepala

    bertanggung jawab atas 5-7 orang Operator/Surveyor

    d. Membantu Koordinator dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi internal

    tim pelaksana sekurang-kurangnya satu kali dalam satu minggu

    e. Membantu Koordinator dalam pelaksanaan kontrol kualitas terhadap hasil

    pekerjaan yang dilaksanakan oleh Operator/Surveyor yang dibawah

    tanggung jawabnya

    f. Membantu Koordinator dalam penyiapan bahan untuk penyusunan laporan

    pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya

    g. Bertanggung jawab kepada Koordinator

    4. Operator

    a. Melaksanakan pekerjaan pada masing-masing tahapan sesuai dengan

    bidang tugasnya berdasarkan petunjuk teknis dan arahan dari Koordinator

    atau Operator Kepala

    b. Mengisi personal log book dalam setiap pelaksanaan pekerjaan

    c. Bertanggung jawab kepada Koordinator melalui Operator Kepala

    5. Surveyor

    a. Melaksanakan pekerjaan survei kelengkapan lapangan berdasarkan petunjuk

    teknis dan arahan dari Koordinator atau Surveyor Kepala

    b. Mengisi personal logbook dalam setiap pelaksanaan pekerjaan

    c. Bertanggung jawab kepada Koordinator melalui Surveyor Kepala

    6. Staf Administrasi

    a. Membantu Ketua Tim Pelaksana dalam pelaksanaan administrasi pekerjaan

    b. Bertanggung jawab kepada Ketua Tim Pelaksana

    Penyedia Jasa diperkenankan untuk melakukan Kerja Sama Operasional (KSO) untuk

    memenuhi kebutuhan sumberdaya yang diperlukan untuk melaksanaakan paket pekerjaan.

  • 14 dari 39

    KSO dinyatakan dalam surat perjanjian yang menjelaskan hak dan kewajiban dari masing-

    masing pihak yang melakukan kerjasama.

    Penyedia Jasa menyertakan jadwal penugasan personil dengan ketentuan sebagai berikut:

    1) Tidak diperbolehkan menggunakan personil yang sama dalam tahapan pekerjaan

    berbeda yang dilaksanakan secara bersamaan (paralel)

    2) Personil yang sama dapat digunakan pada lebih dari satu tahapan pekerjaan yang

    berbeda, dengan syarat tidak dilaksanakan pada waktu bersamaan (paralel),

    sepanjang personil yang bersangkutan memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk

    tahapan tersebut

    Jadwal pelaksanaan pekerjaan berdasarkan kebutuhan minimal personil sebagai berikut:

    Penyedia Jasa dapat menyesuaikan jadwal pelaksanaan berdasarkan penambahan jumlah

    dan kapasitas personil yang digunakan.

  • 15 dari 39

    Lampiran5. Diagram Alir Pekerjaan

    Penyedia Jasa menyertakan jadwal pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan diagram alir

    sebagai berikut:

    Persiapan

    Stereoplotting

    Unsur Peta RBI Hasil

    Stereoplotting

    Pembentukan DTM

    Pembentukan Kontur

    Unsur Peta

    RBI untuk SKL

    Persiapan SKL

    Lolos

    QC?

    - Indeks Kerja

    - Rencana Detil Pekerjaan- ORRI dan DSM

    - Citra Optis

    - Data sekunder lainnya

    DTM

    - Peta Manuskrip A

    - Peta Manuskrip B

    - Peta Citra

    - Formulir Nama Unsur Rupabumi

    - Formulir Uji Akurasi

    - Peta Kerja

    - Surat izin

    - Surat Tugas

    - Rencana Detil Survei

    - Data Batas Wilayah

    - Toponim Sekunder

    - Data Wilayah

    - GPS Dual Frekuensi

    - GPS Handheld

    - Kamera Digital

    - Laptop

    - Printer + Scanner

    - ATK

    - stereomodel

    - mosaik data

    radar (ORRI dan

    DSM)

    - mosaik citra optis

    MULAI

    YA

    TIDAK

    Lolos

    QC?

    TIDAK

    YA

    Lolos

    QC?

    YA

    TIDAK

    Lolos

    QC?

    Lolos

    QC?

    A

    TIDAK

    TIDAK

    YA

    YA

  • 16 dari 39

    Survei Kelengkapan LapanganPembentukan Topologi dan

    Pembangunan Poligon

    Pengisian Data Atribut

    Validasi Topologi 1:25.000

    - Data batas wilayah

    yang sudah

    dikonfirmasi dan

    matching (vektor)

    - nama unsur rupabumi

    (vektor)

    - data tracking

    - data marking point

    - nama peta

    - Peta Manuskrip A yang sudah dilengkapi dan disahkan +

    scan

    - Peta Manuskrip B yang sudah dilengkapi + scan

    - Peta Citra yang sudah dilengkapi + scan

    - Formulir Nama Unsur Rupabumi yang sudah diisi + scan

    - Formulir Uji Akurasi yang sudah diisi dan rekapnya +

    scan

    - Daftar wilayah

    - Foto Lapangan

    - Logbook SKL

    Unsur Peta RBI

    Hasil Pengisian

    Atribut

    Unsur Peta RBI Hasil

    Pembangunan

    Poligon

    Unsur Peta RBI Final

    Skala 1:25.000

    Metadata

    1:25.000

    Lolos

    QC?

    YA

    TIDAK

    Lolos

    QC?

    YA

    TIDAK

    Lolos

    QC?

    TIDAK

    Lolos

    QC?

    A

    B

    TIDAK

    Edgematching

    Unsur Peta RBI Hasil

    Edgematching

    Lolos

    QC?

    TIDAK YA

    YA

    YA

  • 17 dari 39

    Penyiapan Basis

    Data Kartografi

    Penyusunan Basis Data

    Nama Unsur Rupabumi

    Basis Data Kartografi

    Skala 1:25.000, 1:50.000

    dan 1:100.000

    - Data Driven Table

    Daftar Nama Unsur

    Rupabumi

    SELESAI

    Generaliasi 1:50.000

    Unsur Peta RBI Hasil

    Generaliasi

    Skala 1:50.000

    Validasi Topologi 1:50.000

    Unsur Peta RBI Final

    Skala 1:50.000Metadata

    1:50.000

    Generalisasi 1:100.000

    Validasi Topologi 1:100.000

    Unsur Peta RBI Hasil

    Generalisasi

    Skala 1:100.000

    Unsur Peta RBI Final

    Skala 1:100.000

    Metadata

    1:100.000

    Lolos

    QC?

    TIDAK

    Lolos

    QC?

    TIDAK

    Lolos

    QC?

    TIDAK

    Lolos

    QC?

    YA

    Lolos

    QC?

    YA

    TIDAK

    Lolos

    QC?

    TIDAK

    TIDAK

    YA

    B

    YAYA

    YA

    Tahapan Pekerjaan dilakukan oleh

    pelaksana

    Dilaksanakan oleh pelaksana dan PPRT BIG

    (QC Internal Pelaksana dan QC BIG)

  • 18 dari 39

    Lampiran6. Spesifikasi Teknis Peralatan

    Spesifikasi minimum perangkat yang harus disediakan disebutkan pada tabel 5.

    Tabel5. Spesifikasi Teknis Peralatan

    No Perangkat Jumlah Satuan Keterangan

    A Persiapan

    Laptop 1 unit Ketua Tim Pelaksana

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator Survei Kelengkapan Lapangan (SKL)

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator Generalisasi

    Komputer Desktop 2 unit Staf Administrasi

    Software GIS 1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM

    Software GIS 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data

    Software GIS 1 unit Koordinator Survei Kelengkapan Lapangan (SKL)

    Software GIS 1 unit Koordinator Generalisasi

    Software Pengolah Citra

    1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM

    Plotter A0 1 unit untuk tahap persiapan

    Printer Color A-4 1 unit untuk operasional rutin

    Scanner A-4 1 unit untuk operasional rutin

    B Stereoplotting

    Komputer Workstation 3 unit Chief Operator stereoplotting

    Komputer Workstation 11 unit operator stereoplotting

    Software Photogrametry 11 unit operator stereoplotting

    Software Photogrametry 3 unit Chief Operator stereoplotting

    Software Pengolah Citra

    1 unit operator tidak semua

    Software GIS 14 unit Chief Operator dan operator stereoplotting

    Laptop 1 unit Ketua Tim Pelaksana

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM

    Komputer Desktop 2 unit Staf Administrasi

    Software GIS 1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM

    Printer Color A-4 1 unit untuk operasional rutin

    Scanner A-4 1 unit untuk operasional rutin

    C Pembentukan r (DTM) dan Kontur

    Komputer Workstation 3 unit Chief Operator pembentukan DTM dan kontur

    Komputer Workstation 8 unit operator pembentukan DTM dan kontur

    Software Photogrametry 8 unit operator pembentukan DTM dan kontur

    Software Photogrametry 3 unit Chief Operator pembentukan DTM dan kontur

    Software GIS 11 unit Chief Operator dan operator pembentukan DTM dan kontur

    Laptop 1 unit Ketua Tim Pelaksana

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM

    Komputer Desktop 2 unit staf admin

    Software GIS 1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM

    Printer Color A-4 1 unit untuk operasional rutin

    Scanner A-4 1 unit untuk operasional rutin

    D Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon

    Komputer Workstation 1 unit Chief Operator Pembangunan Topologi dan

  • 19 dari 39

    No Perangkat Jumlah Satuan Keterangan

    Pembentukan Poligon

    Komputer Workstation 5 unit Operator Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon

    Software GIS 6 unit Chief Operator serta operator pembangunan topologi dan pembentukan poligon

    Laptop 1 unit Ketua Tim Pelaksana

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data

    Komputer Desktop 2 unit Staf Administrasi

    Software GIS 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data

    Printer Color A-4 1 unit untuk operasional rutin

    Scanner A-4 1 unit untuk operasional rutin

    E Survei Kelengkapan Lapangan

    Laptop 13 unit chief surveyor dan surveyor SKL

    Kompas 13 unit chief surveyor dan surveyor SKL

    GPS Geodetik Single Frekuensi

    4 unit L1, 4 orang team cek geometri

    GPS Handheld/ Navigasi

    13 unit chief surveyor dan surveyor SKL

    Kamera foto 13 unit chief surveyor dan surveyor SKL

    Software GIS 13 unit chief surveyor dan surveyor SKL

    Software Pengolah Data GPS

    4 unit tim cek geometri

    Printer Color A-4 1 unit untuk tahap SKL

    Scanner A-4 1 unit untuk tahap SKL

    Laptop 1 unit Ketua Tim Pelaksana

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator Survei Kelengkapan Lapangan (SKL)

    Komputer Desktop 2 unit Staf Administrasi

    Software GIS 1 unit Koordinator Survei Kelengkapan Lapangan (SKL)

    Plotter A0 1 unit untuk tahap SKL

    Printer Color A-4 1 unit untuk operasional rutin

    Scanner A-4 1 unit untuk operasional rutin

    F Pengisian Data Atribut

    Komputer Workstation 2 unit Chief Operator Pengisian Data Atribut

    Komputer Workstation 10 unit Operator Pengisian Data Atribut

    Software GIS 12 unit Chief Operator dan operator Pengisian data atribut

    Laptop 1 unit Ketua Tim Pelaksana

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator Survei Kelengkapan Lapangan (SKL)

    Komputer Desktop 2 unit staf admin

    Software GIS 1 unit Koordinator Survei Kelengkapan Lapangan (SKL)

    Printer Color A-4 1 unit untuk operasional rutin

    Scanner A-4 1 unit untuk operasional rutin

    G Generalisasi

    Komputer Workstation 1 unit Chief Operator Generalisasi

    Komputer Workstation 5 unit Operator Generalisasi

    Software GIS 6 unit Chief Operator dan operator generalisasi

    Laptop 1 unit Ketua Tim Pelaksana

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator Generalisasi

    Komputer Desktop 2 unit Staf Administrasi

    Software GIS 1 unit Koordinator Generalisasi

    Plotter A0 1 unit untuk tahap generalisasi

    Printer Color A-4 1 unit untuk operasional rutin

  • 20 dari 39

    No Perangkat Jumlah Satuan Keterangan

    Scanner A-4 1 unit untuk operasional rutin

    H Pembuatan Metadata dan Penyiapan Basis Data Kartografi

    Komputer Workstation 1 unit Operator Pembuatan Metadata dan Penyiapan Basis Data Kartografi

    Software GIS 1 unit Operator Pembuatan Metadata dan Penyiapan Basis Data Kartografi

    Laptop 1 unit Ketua Tim Pelaksana

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data

    Komputer Desktop 2 unit Staf Administrasi

    Software GIS 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data

    Printer Color A-4 1 unit untuk operasional rutin

    Scanner A-4 1 unit untuk operasional rutin

    I Penyusunan Basis Data Nama Unsur Rupabumi

    Komputer Workstation 4 unit Operator Penyusunan Basis Data Nama Unsur Rupabumi

    Software GIS 4 unit Operator Penyusunan Basis Data Nama Unsur Rupabumi

    Laptop 1 unit Ketua Tim Pelaksana

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator Generalisasi

    Komputer Desktop 2 unit Staf Administrasi

    Software GIS 1 unit Koordinator Generalisasi

    Printer Color A-4 1 unit untuk operasional rutin

    Scanner A-4 1 unit untuk operasional rutin

    J Pelaporan

    Laptop 1 unit Ketua Tim Pelaksana

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator Survei Kelengkapan Lapangan (SKL)

    Komputer Workstation 1 unit Koordinator Generalisasi

    Komputer Desktop 2 unit staf admin

    Software GIS 1 unit Koordinator Stereoplotting dan DTM

    Software GIS 1 unit Koordinator GIS dan Basis Data

    Software GIS 1 unit Koordinator Survei Kelengkapan Lapangan (SKL)

    Software GIS 1 unit Koordinator Generalisasi

    Plotter A0 1 unit untuk tahap pelaporan

    Printer Color A-4 1 unit untuk operasional rutin

    Scanner A-4 1 unit untuk operasional rutin

    Keterangan:

    Komputer Workstation

    : Setara dengan: processor i7, RAM 8GB, monitor 120Hz dilengkapi dengan mouse dan kacamata 3D

    Software Photogrametry : Mendukung tampilan stereo 3D

    Sanggup menyediakan perangkat sebagaimana tersebut di atas yang dinyatakan dengan:

    a. Untuk perangkat milik sendiri : bukti kepemilikan dan/ atau lisensi

    b. Untuk perangkat sewa: surat dukungan dari penyedia perangkat

    Penyedia Jasa menyertakan jadwal pemakaian peralatan dalam pelaksanaan pekerjaan.

  • 21 dari 39

    Lampiran7. Spesifikasi Teknis Pekerjaan

    Spesifikasi teknis pekerjaan Pembuatan Unsur Peta Rupabumi Indonesia Skala Menengah

    Wilayah Kalimantan, dijelaskan sebagai berikut:

    1. Umum untuk Setiap Tahapan Pekerjaan

    a. Menyiapkan personil dan peralatan yang akan digunakan dalam setiap tahapan

    pekerjaan, untuk memastikan bahwa personil pelaksana telah memiliki

    kesamaan persepsi mengenai tata cara pelaksanaan tahapan pekerjaan dan

    peralatan yang digunakan telah sesuai dengan spesifikasi yg ditetapkan.

    Koordinator teknis wajib melakukan in house training kepada Operator

    Kepala/Surveyor Kepala dan Operator yang terkait untuk memastikan bahwa

    Operator memiliki kesamaan persepsi dalam melaksanakan tahapan pekerjaan.

    b. Melaksanakan QC internal terhadap semua hasil kegiatan pada masing-masing

    tahapan pekerjaan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan yang diberikan oleh

    Pemberi Kerja. Hasil QC dituangkan dalam dokumen QC internal. Dokumen QC

    internal merupakan salah satu kelengkapan yang diperlukan untuk proses QC

    oleh Tim Supervisi BIG.

    c. Melaksanakan perbaikan terhadap koreksi sebagai hasil dari QC oleh Tim

    Supervisi BIG.

    d. Pelaksanaan tahapan pekerjaan harus mengacu kepada dokumen petunjuk

    pelaksanaan kegiatan

    2. Persiapan

    Tahapan persiapan mencakup hal-hal sebagai berikut:

    a. Penyiapan personil dan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan

    sesuai dengan dokumen penawaran. Pemberi Kerja akan melakukan

    pengecekan terhadap kesesuaian tim pelaksana dan peralatan yang akan

    digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan dengan dokumen penawaran.

    b. Penyusunan rencana detail pelaksanaan pekerjaan sebagai acuan teknis dalam

    pelaksanaan pekerjaan. Rencana detail pelaksanaan pekerjaan sekurang-

    kurangnya mencakup:

    1) Pendahuluan: latar belakang, maksud dan tujuan, volume pekerjaan, hasil

    pekerjaan yang akan diserahkan

    2) Pelaksanaan pekerjaan, meliputi:

    i. Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang dilengkapi dengan diagram alir

    dan penjelasan rinci pada masing-masing tahapan pelaksanaan

    pekerjaan

    ii. Jadwal pelaksanaan rinci

    iii. Organisasi pelaksanaan dilengkapi dengan deskripsi kerja masing-

    masing unit organisasi. Dalam hal Penyedia Jasa merupakan

    konsorsium harus dilengkapi dengan deskripsi tugas dan

    tanggungjawab dari masing-masing perusahaan anggota konsorsium

    iv. Susunan personil pelaksana dilengkapi dengan jadwal penugasan dan

    beban kerja masing-masing personil pada setiap tahapan pekerjaan.

    Dalam hal Penyedia Jasa merupakan konsorsium, maka perusahaan

    asal dari masing-masing personil pelaksana harus dicantumkan

    v. Peta indeks kerja dalam skala 1:25.000, 1:50.000 dan 1:100.000.

    Dalam hal Penyedia Jasa merupakan konsorsium, maka wilayah kerja

    dari masing-masing konsorsium harus disajikan

    vi. Mekanisme monitoring dan evaluasi di internal Penyedia Jasa untuk

    menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Kemajuan pekerjaan

  • 22 dari 39

    untuk setiap NLP dan tahapan pekerjaan disajikan dalam suatu indeks

    kerja

    vii. Mekanisme kontrol kualitas (QC) internal Penyedia Jasa terhadap

    output dari setiap tahapan pekerjaan dilengkapi dengan formulir QC

    yang akan digunakan

    3) Menguraikan sumber data yang akan digunakan dalam pelaksanaan

    pekerjaan

    4) Peralatan yang digunakan

    5) Spesifikasi teknis yang harus dipenuhi bagi setiap output dari masing-

    masing tahapan pekerjaan. Spesifikasi teknis wajib mengikuti apa yang

    tercantum dalam KAK atau lebih baik

    6) Melampirkan petunjuk teknis yang disediakan oleh Pemberi Kerja pada

    masing-masing tahapan pekerjaan

    c. Penyedia Jasa wajib mengikutsertakan koordinator teknis dalam pelatihan

    (Training for Trainer) sesuai dengan bidang tugasnya, yang diselenggarakan oleh

    Pemberi Kerja untuk menyamakan persepsi dalam pelaksanaan pekerjaan di

    setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan. Pelatihan akan dilaksanakan selama 1

    minggu melalui kerjasama Pemberi Kerja dan beberapa perguruan tinggi yang

    ditetapkan

    d. Pengumpulan data dasar dan data pendukung yang akan digunakan dalam

    pelaksanaan pekerjaan. Data yang diserahterimakan dari Pemberi Kerja wajib

    dibuatkan berita acara serah terima data. Penyedia Jasa wajib untuk melakukan

    pengecekan terhadap kondisi setiap data dan melaporkan kepada Pemberi Kerja

    apabila dijumpai data yang rusak atau tidak memenuhi spesifikasi untuk

    digunakan

    e. Penyedia Jasa wajib menandatangani pernyataan kesediaan (non disclosure

    agreement) untuk tidak memberikan seluruh data-data yang digunakan dalam

    pelaksanaan pekerjaan ini maupun seluruh hasil pekerjaan kepada pihak lain

    tanpa izin tertulis dari BIG

    f. Melakukan penyiapan struktur folder sesuai dengan struktur yang diberikan dari

    Pemberi Kerja. Termasuk di dalamnya skema geodatabase dari Pemberi Kerja.

    3. Stereoplotting

    Tahapan steroplotting bertujuan untuk merekam IGD unsur peta rupabumi Indonesia

    dalam format vektor 3 dimensi (3D) berdasarkan data dasar yang ditetapkan.

    Termasuk ke dalam tahapan ini adalah pengolahan (koreksi geometris) terhadap

    data dasar agar siap digunakan dalam proses stereoplotting . Adapun IG Dasar

    unsur peta RBI yang direkam mencakup unsur-unsur titik (point) dan garis (line) dari

    garis pantai, hipsografi, hidrografi, transportasi dan utilitas, bangunan dan fasilitas

    umum, serta penutup lahan. Ketentuan yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa

    dalam tahapan stereoplotting adalah sebagai berikut:

    a. Melakukan penggabungan ORRI untuk seluruh area pekerjaan disimpan dalam

    file *.geotiff

    b. Melakukan penggabungan DSM untuk seluruh area pekerjaan disimpan dalam

    file *.asc

    c. Melakukan penggabungan (mosaik) data citra optis yang mencakup seluruh area

    pekerjaan dan disimpan dalam format *.ecw

    d. Melakukan koreksi geometris citra optis terhadap data ORRI dengan metode

    image to image menggunakan dengan ketentuan sebagai berikut:

    Titik ikat harus jelas dan tegas serta dapat diidentifikasi secara jelas dan akurat baik pada citra optis maupun pada ORRI

  • 23 dari 39

    Titik ikat harus dipilih secara manual (tidak menggunakan automatic matching tool)

    Sebaran titik ikat merata di seluruh area pekerjaan. Minimal 9 titik tiap NLP 25K (4 di pojokan, 4 di masing-masing sisi dan 1 ditengah).

    Titik ikat harus berada pada permukaan tanah, bukan pucuk pohon ataupun

    atap bangunan/gedung, bukan awan dan bukan merupakan bayangan.

    Titik ikat yang dipilih merupakan obyek permanen, bukan merupakan obyek bergerak di darat ataupun di air seperti kendaran bermotor, perahu, dll.

    Citra optis gabungan direktifikasi image to image pada ORRI gabungan/ mosaik ORRI.

    Root Mean Square Error (RMSE) tiap scene hasil pengolahan harus kurang dari 2 piksel disimpan dalam file *.txt

    e. Menggunakan SRGI2013 sebagai sistem referensi geospasial dalam

    pelaksanaan pekerjaan:

    Datum Horizontal : World Geodetic System 1984 (WGS84) Datum Vertikal : Geoid

    f. Melakukan stereoplotting sesuai dengan dokumen petunjuk pelaksanaan

    stereoplotting yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Beberapa ketentuan yang

    harus diperhatikan dalam tahapan stereoplotting antara lain:

    detail unsur dengan ukuran lebih besar dari 12,5m x 12,5m harus diplotting sebagai objek terpisah

    Unsur garis yang berpotongan dan membentuk node topologi harus memiliki verteks dengan ketinggian yang sama.

    Kode unsur dan nama unsur sesuai dengan Daftar Kode Unsur Rupabumi Indonesia yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Dalam hal terdapat unsur yang

    belum ada padanannya dalam daftar tersebut, Penyedia Jasa dapat

    mengusulkan kepada Tim Supervisi BIG untuk disetujui dan diterapkan kepada

    seluruh paket.

    Unsur rupabumi hasil plotting disimpan dalam suatu geodatabase dengan struktur data sesuai dengan skema yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Untuk

    menjaga konsistensi di seluruh paket pekerjaan, Penyedia Jasa tidak

    diperkenankan membuat struktur data sendiri dalam geodatabase.

    Menerapkan prinsip Create Once Used Many Times dengan pengertian bahwa setiap objek hanya boleh dicapture satu kali. Tidak diperkenankan

    melakukan plotting terhadap objek yang sama lebih dari satu kali.

    Seluruh unsur rupabumi yang harus disajikan dalam skala 1:25.000 dan terlihat di dalam model harus diplot sesuai dengan petunjuk teknis yang

    ditetapkan.

    Unsur rupabumi tertentu diplot dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:

    Garis pantai (garis): garis pantai 0m dan garis perbatasan antara air dan daratan

    Perairan (titik, garis)

    Sungai dengan lebar kurang dari atau sama dengan 12,5m digambarkan

    menggunakan satu garis pada garis tengah sungai (centerline).

  • 24 dari 39

    Sungai dengan lebar lebih dari 12,5m digambarkan dengan

    menggunakan satu garis pada garis tengah sungai (centerline) dan

    kedua garis tepi sungai. Garis sungai dan garis tepi sungai disimpan

    pada kode unsur yang berbeda.

    Sungai harus terhubung satu sama lain dan membentuk jaringan, dalam

    hal ini garis tengah sungai, harus terhubung satu sama lain (snap) dan

    membentuk jaringan, aliran sungai menggantung diperbolehkan pada

    daerah tertentu seperti pada daerah karst.

    Plotting sungai dimulai dari arah hulu ke hilir (tidak sebaliknya) sesuai

    dengan arah aliran sungai. Sungai utama harus satu segmen dari hulu ke

    muara (terutama sungai yang bermuara ke laut).

    Transportasi dan Utilitas (titik, garis)

    Jalan dengan lebar kurang dari atau sama dengan 12,5m digambarkan

    mengunakan satu garis pada as jalan (centerline).

    Jalan dengan lebar lebih dari 12,5 m digambarkan mengunakan satu

    garis pada as jalan (centerline) dan kedua garis tepi jalan. Garis as jalan

    dan kedua garis tepi jalan disimpan pada kode unsur yang berbeda.

    Semua jalan, dalam hal ini centerline, harus terhubung satu sama lain

    (snap) dan membentuk suatu jaringan (road network).

    Hipsografi (titik, garis kecuali kontur)

    Mass point atau titik tinggi menggambarkan bentuk terrain dan harus

    ditempatkan di atas tanah (bare earth/ terrain).

    mass point diambil secara random dan menyesuaikan bentuk terrain

    dengan kerapatan 10-100m.

    Pada unsur perairan tidak dilakukan plotting mass point.

    Pada bagian terrain yang mengalami perubahan gradien secara ekstrem

    dibuat breakline, seperti punggung bukit. Pada punggung bukit, breakline

    merupakan garis yang menghubungkan titik-titik tertinggi sehingga tidak

  • 25 dari 39

    ada mass point yang memiliki ketinggian lebih tinggi dari breakline di

    dekatnya.

    Peletakan mass point di tepi perairan harus memperhatikan ketinggian

    verteks garis tepi perairan.

    Di wilayah pantai atau unsur perairan yang dipengaruhi pasang surut

    laut, maka masspoint diplot sampai batas air dan darat sebagaimana

    terlihat di citra.

    Nilai ketinggian pada kolom elevasi harus sama dengan nilai z.

    Nilai ketinggian tidak sama dengan nol atau bernilai lebih kecil dari nol

    kecuali daerah cekungan yang memiliki ketinggian dibawah permukaan

    laut rata-rata.

    Peletakan masspoint tidak boleh terlalu dekat/berimpit dengan garis tepi

    sungai atau breakline.

    Spotheight diletakkan pada kontur puncak, lembah dan cekungan.

    Nilai spotheight tidak boleh sama dengan nilai elevasi kontur.

    Pada daerah datar diberi satu spotheight setiap grid

    Bangunan dan Fasilitas Umum (titik, garis)

    Bangunan, gedung, rumah terpencar yang ukurannya kurang dari 12,5m

    x 12,5m digambarkan sebagai point

    Bangunan terpencar yang berukuran lebih dari atau sama dengan 12,5m

    x 12,5m digambarkan menggunakan garis sebagai garis yang tertutup

    Bangunan, gedung dikatakan terpencar apabila terpisah satu sama lain

    lebih dari 62,5m

    Penutup Lahan (garis, anotasi)

    Penutup lahan digambarkan berupa garis batas penutup lahan

    Setiap luasan penutup lahan yang dibatasi oleh garis batas penutup

    lahan atau garis dari objek lainnya (jalan, sungai, bangunan, dsb)

    diberikan anotasi (point) sesuai dengan jenis penutup lahan

    4. Pembentukan DTM (Digital Terrain Model) dan Kontur

    Pembentukan DTM dan kontur bertujuan untuk menggambarkan topografi

    permukaan bumi di area yang dipetakan. Ketentuan yang harus dipenuhi oleh

    Penyedia Jasa dijelaskan sebagai berikut:

    a. Melakukan pembentukan DTM dari mass point hasil stereoplotting dengan

    mengikutsertakan breakline seperti punggung bukit, sungai (centerline maupun

    garis tepi sungai), unsur perairan lainnya (garis tepi danau, dsb), serta garis

    batas darat dan laut. Hasil dari tahapan pekerjaan ini berupa data DTM format

    *.bil 32 bit float dengan ukuran cell 10m.

    b. Melakukan editing terhadap hasil pembentukan DTM, sehingga DTM bersih dari

    kesalahan.

    c. Melakukan pembentukan kontur dari data DTM yang sudah lulus QC dengan

    ketentuan:

    interval kontur adalah 10m, sedangkan interval kontur indeks adalah 50m. Pada daerah yang relatif datar dibuat garis kontur bantu dengan interval 5m.

    Area kerja yang mempunyai wilayah pantai atau perairan harus menampilkan nilai kontur pada kedudukan air tertinggi dan nilai kontur permukaan laut rata-

    rata (MSL). Informasi kedudukan air tertinggi dan MSL diperoleh data pasang

    surut di wilayah tersebut.

  • 26 dari 39

    5. Pembangunan Topologi dan Pembentukan Poligon

    Topologi merupakan ketentuan yang terkait dengan hubungan antar obyek-obyek

    spasial berupa titik, garis maupun poligon dari suatu unsur geografis. Topologi

    diperlukan untuk mengelola geometri dari objek-objek spasial yang digunakan

    bersama (shared geometry) serta untuk menjaga integritas data. Geometri poligon

    dari suatu unsur geografis dibentuk oleh geometri garis yang sudah topologinya

    sudah terbangun.

    Tahapan pekerjaan pembangunan topologi dilaksanakan dengan memperhatikan

    ketentuan sebagai berikut:

    a. Melakukan pembangunan topologi (topology build) sesuai dengan topological

    rules yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Pembangunan topologi secara iteratif

    mencakup topologi dalam satu unsur maupun topologi antar unsur dari geometri

    titik dan garis.

    Aturan Topologi Titik Garis

    Tidak ada objek yang lebih kecil dari batas toleransi

    yang ditetapkan berdasarkan skala (must be larger than

    cluster tolerance)

    Tidak ada garis yang menumpuk jadi satu pada posisi

    yang sama (must not overlap)

    Tidak ada duplikasi garis berbeda pada posisi yang

    sama dengan garis itu sendiri (Must not self-overlap)

    Tidak ada garis berbeda yang berpotongan (must not

    intersect)

    Tidak ada perpotongan pada garis itu sendiri (must not

    self-intersect)

    Ujung suatu garis harus snap dengan garis lain

    sehingga tidak ada garis yang undershoot maupun

    overshoot (must not have dangles dan must not have

    pseudo nodes)

    Tidak ada garis yang menumpuk jadi satu pada posisi

    yang sama antar unsur (must not overlap with)

    Tidak ada beberapa objek yang direpresentasikan

    dalam satu record (must be single part)

    Harus terpotong (split) pada setiap pertemuan dengan

    garis yang lain (must not intersect or touch interior)

    (khusus

    unsur jalan)

    Tidak ada titik yang bertampalan pada posisi yang sama

    ataupun dengan titik itu sendiri (Must be disjoint)

    b. Melakukan editing topologi terhadap kesalahan topologi (topological error) yang

    dijumpai. Tahapan pembangunan topologi berikutnya dapat dilakukan setelah

    tahapan sebelumnya bebas dari kesalahan topologi.

    c. Pelaksanaan pembangunan dan editing topologi harus mengikuti petunjuk

    pelaksanaan pembangunan topologi yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja.

    Tahapan pekerjaan pembentukan poligon dilaksanakan dengan memperhatikan

    ketentuan sebagai berikut:

    a. Melakukan pembentukan poligon dari unsur garis yang sudah lulus QC pada

    tahapan pekerjaan pembangunan dan editing topologi.

    b. Melakukan cek topologi terhadap seluruh unsur (point, line, poligon) yang sudah

    dibentuk sesuai dengan topological rule yang ditetapkan.

  • 27 dari 39

    6. Survei Kelengkapan Lapangan

    Survei kelengkapan lapangan bertujuan untuk:

    Melakukan verifikasi penutup lahan terhadap unsur-unsur yang telah direkam pada tahapan stereoplotting

    Melaksanakan pengecekan geometri untuk menentukan kualitas IG hasil stereoplotting

    Melaksanakan konfirmasi terhadap indikasi batas wilayah administrasi (batas desa/kelurahan, batas kecamatan, batas kabupaten/kota) kepada pemerintah

    daerah setempat.

    Melaksanakan survei pengumpulan nama unsur rupabumi (toponim).

    Ketentuan yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa dalam tahapan pekerjaan survei

    kelengkapan lapangan dijelaskan sebagai berikut:

    a. Melaksanakan penyiapan rencana survei, peta kerja dan bahan/ material untuk

    keperluan survei kelengkapan lapangan, mencakup antara lain:

    penentuan titik-titik untuk cek geometris dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

    o jumlah titik minimal sebanyak 447 titik

    o titik yang dipilih mudah diidentifikasi baik dalam peta maupun di lapangan

    o titik tersebar merata di seluruh area pekerjaan dengan memperhatikan

    ketentuan berikut:

    Sebaran uji ketelitian geometri menggunakan aturan distribusi titik uji, area yang akan di uji dibagi menjadi 4 (empat) kuadran dengan

    distribusi ideal titik uji di setiap kuadran setidaknya sejumlah 20 %

    (persen) dari keseluruhan jumlah titik uji (n), ilustrasi ditunjukkan pada

    gambar 1(a).

    Jarak antar titik uji dengan interval minimal 10 % (persen) dari jarak diagonal (C) kumpulan data, distribusi titik-titik uji yang diilustrasikan

    pada gambar 1(b).

    Gambar 1(b) memenuhi kedua kondisi tersebut.

    (a) Distribusi ideal titik uji (b) Jarak ideal antar titik uji Gambar 1. Distribusi dan Jarak ideal antar titik uji (dimodifikasi dari NSSDA)

    Untuk area yang tidak beraturan, pembagian kuadran dilakukan

    dengan membagi wilayah kelompok data menjadi empat bagian,

    dimana setiap bagian dipisahkan oleh sumbu silang. Pembagian

  • 28 dari 39

    kuadran dibuat sedemikian rupa sehingga jumlah dan sebaran titik uji

    merepresentasikan wilayah yang akan diuji. Ilustrasi kondisi ini

    ditunjukkan pada gambar 2 berikut.

    (a) Distribusi ideal titik uji (b) Jarak ideal antar titik uji

    Gambar 2. Distribusi dan Jarak antar titik uji (untuk area yang tidak

    beraturan)

    penentuan titik-titik untuk verifikasi penutup lahan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

    o menghitung titik minimal sebanyak jumlah titik anotasi yang diperoleh dari

    hasil stereoplotting yang menunjukkan banyaknya jumlah feature penutup

    lahan, disebut dengan jumlah populasi (N)

    o menghitung jumlah titik yang akan dicek (n) dengan menggunakan formula

    sebagai berikut

    =

    1 + 2

    dimana

    = = = = 0,15

    o menghitung jumlah titik yang untuk setiap kelas penutup lahan (s) secara

    merata (proporsional) dengan menggunakan formula sebagai berikut:

    =

    Dimana

    s = jumlah titik sampel untuk verifikasi penutup lahan di setiap kelas

    penutup lahan

    a = jumlah semua feature (record titik anotasi) dalam kelas penutup lahan

    tersebut

    N = jumlah populasi (jumlah seluruh record atau feature titik anotasi pada

    semua kelas penutup lahan di paket pekerjaan tersebut)

    n = jumlah total titik sampel untuk verifikasi penutup lahan di semua kelas

    penutup lahan dalam satu paket pekerjaan

    penyiapan peta-peta kerja, antara lain: o peta manuskrip tipe A yang memuat unsur perairan, transportasi dan

    utilitas, serta hipsografi.

  • 29 dari 39

    o peta manuskrip tipe B yang memuat seluruh unsur hasil plotting kecuali

    kontur dan dilengkapi dengan rencana titik lokasi cek geometris dan

    verifikasi penutup lahan

    o peta citra yang menampilkan citra optis dilengkapi dengan unsur batas

    wilayah, toponim dari data sekunder dan perairan sampai dengan level

    sungai 1 garis.

    penyiapan formulir-formulir sesuai dengan format yang diberikan oleh Pemberi Kerja, antara lain:

    o formulir untuk keperluan pengumpulan nama unsur rupabumi.

    o formulir untuk keperluan cek geometris.

    o formulir untuk keperluan verifikasi penutup lahan.

    penyusunan rencana detail survei yang memuat antara lain rencana basecamp, jalur survei, personil dan pembagian kerja selama di lapangan.

    pengurusan kelengkapan administrasi dan pemberitahuan kepada pemerintah daerah setempat untuk mendukung kelancaran survei kelengkapan lapangan

    (surat tugas, surat pemberitahuan kepada pemerintah daerah setempat dan

    tanda terima surat pemberitahuan).

    Melakukan pengecekan peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan pada tahapan survei kelengkapan lapangan.

    b. Melaksanakan survei kelengkapan lapangan dengan ketentuan sebagai berikut:

    Tim survei wajib untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah/instansi terkait setempat terkait pemberitahuan/permohonan izin sebelum tim survei

    bekerja di lapangan

    Menyimpan data perekaman jalur survei (tracking) selama melakukan survei kelengkapan lapangan

    Melakukan penandaan (marking) pada peta manuskrip dan GPS pada unsur rupabumi yang disurvei

    Melakukan verifikasi penutup lahan terhadap unsur-unsur yang telah direkam pada tahapan stereoplotting dengan ketentuan:

    1) Verifikasi penutup lahan dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara

    data hasil plotting dengn kondisi sebenarnya di lapangan. Sebagai

    contoh, apabila pada saat plotting suatu obyek diidentifikasi sebagai

    sawah, maka harus dicek kesesuaiannya dengan kondisi sebenarnya di

    lapangan

    2) Unsur hasil pengecekan lapangan di tuliskan pada peta manuskrip yang

    dibawa ke lapangan dan direkam dalam formulir verifikasi penutup lahan.

    Pada saat pengecekan, peta manuskrip dan rekaman hasil pengecekan

    lapangan harus diserahkan kepada Tim Supervisi BIG.

    3) Dalam hal dijumpai obyek yang tidak tercantum dalam peta manuskrip,

    maka dilakukan perekaman koordinat dan identifikasi jenis unsur, untuk

    kemudian dimasukkan ke dalam data hasil SKL

    4) Menghitung matriks verifikasi penutup lahan

    Melaksanakan pengecekan geometris untuk menentukan kualitas unsur rupabumi hasil stereoplotting dengan ketentuan:

    1) Melakukan pengukuran GPS pada titik-titik cek geometris dengan minimal

    menggunakan GPS Geodetik single frekuensi (L1) post processing

    2) Ketelitian alat yang digunakan harus bisa menghasilkan pengolahan

    dengan akurasi maksimal 5m

    3) Mengisi formulir cek geometris

    4) Menghitung hasil pengecekan geometris yang dilakukan

  • 30 dari 39

    Melaksanakan konfirmasi terhadap indikasi batas wilayah administrasi (batas desa/kelurahan, batas kecamatan, batas kabupaten/kota) kepada pemerintah

    daerah setempat dengan ketentuan

    1) Menggambarkan batas wilayah administrasi hasil konfirmasi (hasil survei

    kelengkapan lapangan) pada manuskrip A

    2) Menggambarkan batas wilayah sesuai dengan yang diperoleh di

    manuskrip pada data digital

    3) meminta pengesahan (cap dan tandatangan) dari aparat pemerintahan

    setempat pada manuskrip A

    Melaksanakan survei pengumpulan nama unsur rupabumi (toponim) dengan ketentuan:

    1) Pengumpulan toponim dilakukan terhadap setiap unsur rupabumi yang

    memiliki nama

    2) Infomasi yang dikumpulkan meliputi: toponim (nama unsur), arti nama,

    koordinat, foto

    3) Mengisi formulir nama unsur rupabumi dan meminta pengesahan dari

    aparat pemerintahan setempat

    4) Membuat daftar nama wilayah administrasi yang tercakup dalam wilayah

    paket pekerjaan

    Mendokumentasikan setiap unsur rupabumi yang dikunjungi. Dalam hal unsur rupabumi tersebut memiliki papan nama, foto diambil dengan menampilkan

    papan nama dan surveyornya.

    Menyusun dan menyimpan semua data hasil survei kelengkapan lapangan dalam geodatabase dengan format sesuai dengan yang diberikan Pemberi

    Kerja

    Membuat logbook harian yang memuat nama personil, waktu dan kegiatan yang dilakukan

    Membuat laporan hasil SKL yang berisi penjelasan persiapan, pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dari SKL

    7. Pengisian Data Atribut

    Pengisian data atribut merupakan proses pengisian atribut terhadap data dari hasil

    pekerjaan tahapan pembangunan topologi dan pembentukan poligon berdasarkan

    data yang diperoleh dari hasil survei kelengkapan lapangan.

    Tahapan pekerjaan pengisian data atribut dilaksanakan dengan memperhatikan

    ketentuan sebagai berikut:

    a. Melakukan pengisian atribut yang diperoleh dari survei kelengkapan lapangan

    terhadap data hasil pembentukan poligon yang sudah lulus QC.

    b. Semua data yang diisikan harus sesuai dengan formulir atau manuskrip

    lapangan. Pengisian atribut harus seragam dan sesuai dengan ketentuan yang

    diberikan Pemberi Kerja.

    Validasi topologi dilakukan untuk memastikan bahwa data telah seamless dan

    matching, baik di dalam paket pekerjaan ataupun antar paket pekerjaan, dan telah

    bersih dari kesalahan topologi.

    Tahapan pekerjaan validasi topologi dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan

    sebagai berikut:

    a. Melakukan edgematching untuk semua unsur pada paket yang bersebelahan

    (baik x,y maupun z) dan atributnya

    b. Melakukan topologi terhadap unsur (titik, garis dan area) hasil edgematching

    untuk masing-masing unsur maupun antar unsur dengan menggunakan aturan

  • 31 dari 39

    topologi yang diberikan Pemberi Kerja dan memastikan semua unsur sudah

    bersih dari potensi kesalahan topologi

    Aturan Topologi Titik Garis Area

    Tidak ada objek yang lebih kecil dari batas toleransi

    yang ditetapkan berdasarkan skala (must be larger

    than cluster tolerance)

    Tidak ada obyek yang menumpuk jadi satu pada

    posisi yang sama (must not overlap)

    Tidak ada duplikasi garis berbeda pada posisi yang

    sama dengan garis itu sendiri (Must not self-overlap)

    Tidak ada garis berbeda yang berpotongan (must

    not intersect)

    Tidak ada perpotongan pada garis itu sendiri (must

    not self-intersect)

    Ujung suatu garis harus snap dengan garis lain

    sehingga tidak ada garis yang undershoot maupun

    overshoot (must not have dangles dan must not

    have pseudo nodes)

    Tidak ada obyek yang menumpuk jadi satu pada

    posisi yang sama antar unsur (must not overlap

    with)

    Tidak ada beberapa objek yang direpresentasikan

    dalam satu record (must be single part)

    Tidak ada titik yang bertampalan pada posisi yang

    sama ataupun dengan titik itu sendiri (Must be

    disjoint)

    Harus terpotong (split) pada setiap pertemuan

    dengan garis yang lain (must not intersect or touch

    interior)

    (khusus unsur

    jalan dan

    batas

    wilayah)

    Tidak ada area yang memiliki gap dengan unsur

    lainnya (must not have gap)

    8. Generalisasi

    Generalisasi terdiri dari Generalisasi 1:50.000 dan 1:100.000. Generalisasi dilakukan

    untuk mendapatkan unsur peta rupabumi pada skala yang lebih kecil.

    Tahapan pekerjaan generalisasi dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan

    sebagai berikut:

    a. Melakukan generalisasi dengan ketentuan sebagai berikut:

    Tidak menghilangkan informasi penting yang terdapat pada peta skala sumbernya

    Menyusun daftar unsur yang harus dipertahankan (tidak dilakukan proses generalisasi), yaitu:

    o Perairan:

    Sungai besar yang menjadi muara sungai-sungai kecil. Sungai yang terhubung dengan danau atau rawa (jika danau atau

    rawa tersebut tidak mengalami seleksi).

    Sungai yang mengalir langsung ke laut. Sungai yang menjadi batas administrasi (minimal tingkat kecamatan). Sungai yang mempunyai nama rupabumi atau toponim

    o Transportasi dan utilitas (line):

  • 32 dari 39

    Rel kereta api Jalan yang menghubungkan dengan pemukiman

    o Bangunan dan fasilitas umum (point):

    Kantor desa/camat/bupati sesuai dengan level administrasi terendah pada skala hasil generalisasi

    Bangunan-bangunan yang masuk dalam klasifikasi skala hasil generalisasi

    o Batas wilayah (line)

    Batas wilayah definitif o Hipsografi (point)

    Titik yang berada di puncak topografi Titik yang berada di daerah yang tidak terwakili garis kontur

    Memperhatikan urutan generalisasi sebagai berikut: o Perairan

    Seleksi unsur sungai berdasarkan panjang garisnya. Sungai yang dipertahankan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

    Nama unsur Panjang

    minimal (mm)

    Generalisasi

    1:50.000

    Generalisasi

    1:100.000

    Alur sungai 10 500m 1.000m

    Sungai satu garis 5 250m 500m

    Seleksi sungai berdasarkan kerapatan/ densitasnya terhadap hasil seleksi yang sebelumnya telah dilakukan. Dimana sungai yang

    dipertahankan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

    Level Kerapatan 1:50.000 (km/km2)

    Kerapatan 1:100.000 (km/km2)

    Panjang minimal (skala hasil

    generalisasi)

    Sangat rapat >2,0 >1,0 12mm

    Rapat 1,0~2,0 0,5~1,0 10mm

    Normal 0,5~1,0 0,25~0,5 8mm

    Jarang 0,1~0,5 0,05~0,25 5mm

    Sangat jarang

  • 33 dari 39

    Menggabungkan jalan dua garis yang jaraknya kurang dari dari 25m pada generalisasi 1:50.000 dan 50m pada generalisasi 1:100.000

    (tanpa dipisahkan obyek lain, misalnya jalan yang dibatasi sungai)

    Simplifikasi jalan yang berkelok-kelok dengan diameter kelokan kurang dari 25m pada generalisasi 1:50.000 dan 50m pada

    generalisasi 1:100.000. Simplifikasi dilakukan dengan

    mempertahankan bentuk utama dari garis tersebut.

    Seleksi jembatan pada perpotongan jalan dengan sungai o Bangunan dan fasilitas umum

    Seleksi bangunan berbentuk area memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

    a. ukuran bangunan kurang dari 25m x 25m pada generalisasi

    1:50.000, diubah menjadi point;

    b. ukuran bangunan kurang dari 50m x 50m pada generalisasi

    1:100.000 diubah menjadi point.

    Simplifikasi geometri bangunan Menggabungkan data bangunan fasum point hasil konversi (dari

    bangunan fasum area) dengan data bangunan fasum point yang

    sudah ada pada skala 1:25.000

    Seleksi untuk bangunan yang tidak diperlukan: - Proses seleksi mengikuti klasifikasi unsur rupabumi untuk setiap

    skala. Misalnya bangunan kantor kepala desa untuk skala

    1:50.000 tidak diperlukan karena batas administrasi hanya sampai

    dengan batas kecamatan

    - Hapus bangunan pada sekumpulan titik yang padat (misalnya di

    sekitar daerah pemukiman), dengan prosentase titik yang

    dihilangkan maksimal antara 30-50%. Bangunan yang dihapus

    diutamakan bukan berupa bangunan yang memiliki toponim dan

    memperhatikan aspek proporsional untuk mempertahankan

    informasi sebagaiman peta pada skala asalnya

    o Penutup lahan

    Melakukan simplifikasi terhadap penutup lahan (line) yang berkelok-kelok dengan diameter kelokan kurang dari 25m pada generalisasi

    1:50.000 dan 50m pada generalisasi 1:100.000. Simplifikasi dilakukan

    dengan mempertahankan bentuk utama dari garis tersebut.

    Melakukan pembentukan ulang penutup lahan (area) dari unsur perairan, jalan, bangunan (area), dan penutup lahan (line) hasil

    generalisasi.

    Mengeliminasi penutup lahan yang luasannya kurang dari spesifikasi ukuran terkecil yaitu 25m x 25m pada generalisasi 1:50.000 dan 50m x

    50m pada generalisasi 1:100.000 dengan tetap memperhatikan unsur

    garis pembentuknya

    o Batas wilayah

    Melakukan seleksi terhadap batas wilayah berdasarkan skala yang dihasilkan yaitu dengan menampilkan batas wilayah sampai dengan

    level kecamatan.

    Simplifikasi batas wilayah yang berkelok-kelok dengan diameter kelokan kurang dari 25m pada generalisasi 1:50.000 dan 50m pada

    generalisasi 1:100.000. Simplifikasi dilakukan dengan

    mempertahankan bentuk utama dari garis tersebut.

  • 34 dari 39

    Melakukan simplifikasi jika batas indikatif yang digunakan mengikuti sungai atau jalan yang mengalami proses simplifikasi.

    Melakukan pembentukan ulang batas wilayah (area) o Hipsografi

    Melakukan pembentukan ulang DTM dalam format TIN dari unsur-unsur yang telah di generalisasi

    Melakukan pembentukan kontur untuk masing-masing skala dengan ketentuan:

    - Untuk data skala 1:50.000, interval kontur adalah 20m, sedangkan

    interval kontur indeks adalah 100m. Pada daerah yang relatif

    datar, dapat dibuat garis kontur bantu dengan interval 10m.

    - Untuk data skala 1:100.000, interval kontur adalah 40m,

    sedangkan interval kontur indeks adalah 200m. Pada daerah yang

    relatif datar, dapat dibuat garis kontur bantu dengan interval 20m.

    - Area kerja yang mencakup wilayah pantai atau perairan yang

    dipengaruhi pasang surut laut, nilai kontur pada kedudukan air

    tertinggi dan permukaan laut rata-rata (MSL) agar ditampilkan.

    Kedudukan air tertinggi dan MSL diperoleh data pasang surut di

    wilayah tersebut.

    Seleksi spotheight dengan memperhatikan hal berikut: - Spotheight diletakkan pada kontur puncak dan cekungan.

    - Nilai spotheight tidak boleh sama dengan nilai elevasi kontur.

    - Pada daerah datar diberi satu spotheight setiap grid

    b. Generalisasi 1:50.000 dilakukan dari data final skala 1:25.000 yang diperoleh dari

    tahapan validasi topologi 1:25.000

    c. Generalisasi 1:100.000 dilakukan dari data final skala 1:50.000 yang diperoleh

    dari tahapan validasi topologi 1:50.000

    d. Melakukan edgematching untuk semua unsur pada paket yang bersebelahan

    (baik x,y maupun z) dan atributnya

    e. Melakukan validasi topologi terhadap unsur (titik, garis dan area) hasil

    edgematching untuk masing-masing unsur maupun antar unsur dengan

    menggunakan aturan topologi yang diberikan Pemberi Kerja dan memastikan

    semua unsur sudah bersih dari potensi kesalahan topologi

    Aturan Topologi Titik Garis Area

    Tidak ada objek yang lebih kecil dari batas

    toleransi yang ditetapkan berdasarkan skala

    (must be larger than cluster tolerance)

    Tidak ada obyek yang menumpuk jadi satu pada

    posisi yang sama (must not overlap)

    Tidak ada duplikasi garis berbeda pada posisi

    yang sama dengan garis itu sendiri (Must not

    self-overlap)

    Tidak ada garis berbeda yang berpotongan

    (must not intersect)

    Tidak ada perpotongan pada garis itu sendiri

    (must not self-intersect)

    Ujung suatu garis harus snap dengan garis lain

    sehingga tidak ada garis yang undershoot

    maupun overshoot (must not have dangles dan

    must not have pseudo nodes)

  • 35 dari 39

    Aturan Topologi Titik Garis Area

    Tidak ada obyek yang menumpuk jadi satu pada

    posisi yang sama antar unsur (must not overlap

    with)

    Tidak ada beberapa objek yang

    direpresentasikan dalam satu record (must be

    single part)

    Tidak ada titik yang bertampalan pada posisi

    yang sama ataupun dengan titik itu sendiri (Must

    be disjoint)

    Harus terpotong (split) pada setiap pertemuan

    dengan garis yang lain (must not intersect or

    touch interior)

    (khusus

    unsur jalan

    dan batas

    wilayah)

    Tidak ada area yang memiliki gap dengan unsur

    lainnya (must not have gap)

    9. Pembuatan Metadata dan Penyiapan Basis Data Kartografi

    Pekerjaan pembuatan metadata dilakukan untuk menyiapkan metadata yang akan

    disertakan pada data digital unsur rupabumi skala menengah. Metadata yang dibuat,

    menggunakan ISO-19139 yang merupakan implementasi dari ISO-19115.

    Tahapan pekerjaan pembuatan metadata dilaksanakan dengan memperhatikan

    ketentuan sebagai berikut:

    a. Membuat metadata dengan melakukan pengisian pada aplikasi yang telah

    disediakan oleh Pemberi Kerja

    b. Penyedia Jasa melakukan pengisian terhadap bagian yang wajib diisi (mandatory

    field)

    Contoh pengisian adalah sebagai berikut:

    NAMA FIELD KETERANGAN CONTOH PENGISIAN

    organisationName Nama organisasi pembuat data spasial

    Badan Informasi Geospasial

    dateStamp Tanggal pembuatan metadata [diisi sesuai tanggal pengerjaan metadata] format tanggal [yyyy-mm-dd]

    2015-10-31

    title Judul data spasial Peta Rupabumi Indonesia Skala 1:25.000 Wilayah Kalimantan Paket 01

    date Tanggal publikasi data [Diisi tanggal berakhir kontrak] format tanggal [yyyy-mm-dd]

    2015-11-28

    abstract Abstrak tentang data spasial [disesuaikan jenis pekerjaan]

    Peta Rupabumi Indonesia Skala 1:25.000 Wilayah Kalimantan Paket 01 merupakan hasil kompilasi data 3 dimensi dari data Terrasar-X tahun 2011 dan IFSAR tahun 2012 dan 2014, dilengkapi dengan data citra optis SPOT5 tahun 2010 dan SPOT 6 tahun 2012. Survei kelengkapan lapangan dilaksanakan pada tahun 2015.

  • 36 dari 39

    NAMA FIELD KETERANGAN CONTOH PENGISIAN

    Pelaksana pekerjaan pemetaan rupabumi Indonesia ini adalah PT. Survei Pemetaan.

    individualName Nama penanggung jawab data spasial

    Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim

    organisationName Nama organisasi penanggung jawab data spasial

    Badan Informasi Geospasial

    positionName Posisi penanggung jawab

    Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim

    voice Nomor telepon (021) 87901254

    facsimile Nomor fax (021) 87901254

    deliveryPoint Nama jalan tempat organisasi berada

    Jl. Raya Jakarta Bogor KM. 46

    city Kota tempat organisasi berada

    Cibinong

    administrativeArea Provinsi tempat organisasi berada

    Jawa Barat

    postalCode Kode pos 16911

    electronicMailAddress e-mail [email protected]

    language Bahasa yang digunakan

    Indonesia

    westBoundLongitude Koordinat Bujur barat 100,75

    eastBoundLongitude Koordinat Bujur timur 101,00

    southBoundLatitude Koordinat lintang selatan

    1,00

    northBoundLatitude Koordinat lintang utara 0,75

    c. Mengimpor metadata ke dalam masing-masing geodatabase unsur rupabumi

    skala menengah yang sudah final pada masing-masing skala

    Penyiapan basis data kartografi dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan

    sebagai berikut:

    a. Membuat cartographic data driven table skala 1:25.000, 1:50.000 dan 1:100.000

    yang memuat seluruh informasi yang diperlukan untuk penyajian kartografi

    10. Penyusunan Basis Data Nama Unsur Rupabumi

    Penyusunan basis data nama unsur rupabumi dilakukan untuk mendapatkan daftar

    nama unsur rupabumi. Nama rupabumi disusun sesuai dengan kaidah penyusunan

    basis data nama unsur rupabumi.

    Tahapan pekerjaan penyusunan basis data nama unsur rupabumi dilaksanakan

    dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

    a. Melaksanakan editing data untuk penyusunan basis data nama rupabumi untuk

    unsur-unsur yang diperlukan untuk penyusunan basis data nama unsur nama

    rupabumi dimana penulisan atribut sudah sesuai dengan ketentuan yang

    diberikan Pemberi Kerja

    11. Kontrol Kualitas

    Kontrol kualitas (QC) dilaksanakan secara internal oleh Penyedia Jasa maupun oleh

    Tim Supervisi BIG. Kontrol kualitas dimaksudkan untuk menjamin kualitas hasil

    pekerjaan pada setiap tahapan pekerjaan. Kontrol kualitas dilaksanakan dengan

    ketentuan sebagai berikut:

    a. Penyedia Jasa wajib melakukan kontrol kualitas (QC) secara internal terhadap

    hasil pelaksanaan pada setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh operator

  • 37 dari 39

    sesuai dengan petunjuk teknis QC yang ditetapkan. QC internal dilakukan oleh

    Operator Kepala (Chief Operator) yang membawahi sekelompok operator. Hasil

    QC dituangkan dalam suatu dokumen QC sesuai dengan petunjuk teknis QC

    yang ditetapkan oleh Pemberi Kerja. Operator Kepala bertanggung jawab

    terhadap kualitas data hasil plotting yang dilakukan oleh operator dan berhak

    untuk memerintahkan operator untuk mengulangi atau memperbaiki kesalahan

    apabila data hasil plotting belum memenuhi kualitas yang ditetapkan.

    b. Proses kontrol kualitas dapat dilaksanakan secara parsial tanpa menunggu

    seluruh hasil pada satu tahapan pekerjaan sesuai dengan petunjuk teknis QC

    c. Tim Supervisi BIG hanya akan melakukan kontrol kualitas terhadap hasil

    pekerjaan yang sudah lolos QC internal dan dilengkapi dengan dokumen QC

    d. Hasil QC yang dilakukan oleh Tim Supervisi BIG akan dituangkan dalam

    dokumen QC berikut catatan untuk perbaikan apabila ada.

    12. Monitoring dan Evaluasi

    Monitoring dan evaluasi dimaksudkan untuk menjamin kelancaran dalam

    pelaksanaan pekerjaan. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara internal oleh

    tim pelaksana dari Penyedia Jasa maupun oleh Tim Supervisi BIG.

    a. Penyedia Jasa wajib melaksanakan monitoring dan evaluasi secara internal dan

    berkala selama pelaksanaan pekerjaan. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi

    dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

    Ketua Tim Pelaksana (Team Leader) melaksanakan monitoring dan evaluasi internal terhadap pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya selama satu

    kali setiap bulan.

    Koordinator teknis melaksanakan monitoring dan evaluasi internal terhadap pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya selama satu kali setiap minggu

    Apabila diperlukan, kegiatan monitoring dan evaluasi internal dapat

    mengundang Tim Supervisi BIG.

    Tim Supervisi BIG akan melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya selama satu kali dalam satu

    bulan. Kegiatan monitoring dan evaluasi yang diselenggarakan oleh Tim

    Supervisi BIG wajib dihadiri oleh Ketua Tim Pelaksana dan Para Koordinator

    Teknis.

    Kegiatan monitoring dan evaluasi baik yang dilaksanakan secara internal oleh Penyedia Jasa maupun oleh Tim Supervisi BIG harus dicatat dalam notulensi

    yang ditandatangani oleh pihak terkait.

    Notulensi kegiatan monitoring dan evaluasi harus didokumentasikan dengan baik. Tim Supervisi BIG sewaktu-waktu dapat meminta seluruh notulensi

    untuk dilakukan pemeriksaan.

    Tim Supervisi BIG dapat memberikan teguran apabia Penyedia Jasa lalai dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan pekerjaan.

    b. Monitoring dan evaluasi mencakup beberapa hal, antara lain:

    kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. kendala yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan. solusi bagi setiap kendala yang timbul. rencana pelaksanaan pada periode selanjutnya. strategi percepatan pencapaian target apabila terjadi keterlambatan dari

    jadwal pelaksanaan yang ditetapkan.

    c. Setiap operator pelaksana wajib melakukan pencatatan dalam suatu personal

    logbook terkait aktivitas sehari-hari dalam pelaksanaan pekerjaan. Personal

    logbook mencakup beberapa hal, antara lain:

  • 38 dari 39

    Waktu mulai kerja, istirahat, waktu selesai kerja (harian). Pekerjaan yang dilaksanakan dan pencapaian hasil kerja perhari. Permasalahan yang dijumpai dan solusi yang dilakukan.

    d. Catatan dalam logbook dari setiap operator berfungsi sebagai laporan harian.

    Personal logbook dari setiap operator harus di rekapitulasi oleh Chief Operator

    sebagai bahan masukan dalam monitoring dan evaluasi serta untuk penyusunan

    laporan mingguan/bulanan. Sewaktu-waktu, tim supervisi dapat meminta logbook

    dari masing-masing operator pelaksana untuk keperluan pemeriksaan.

    13. Pelaporan

    Hal-hal yang harus dilaksanakan dalam tahapan pekerjaan ini adalah:

    Laporan pelaksanaan pekerjaan terdiri dari:

    a. Laporan Pendahuluan, mencakup hal-hal sebagai berikut:

    Dokumen rencana detail pelaksanaan pekerjaan berikut lampiran-lampiran terkait.

    Persetujuan dokumen rencana detail pelaksanaan pekerjaan dari Tim Supervisi.

    Hasil pemeriksaan personil pelaksana dan peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

    Bukti serah terima data dasar dari Pemberi Kerja. Bukti keikutsertaan koordinator teknis dalam Training for Trainer untuk

    penyamaan persepsi tata cara pelaksanaan pekerjaan.

    Laporan Pendahuluan diserahkan setelah tahap persiapan selesai dilaksanakan, dalam format hardcopy sebanyak 2 (dua) set dan format digital

    (MS Office Document) sebanyak 1 (satu) set.

    b. Laporan mingguan, mencakup hal-hal sebagai berikut:

    Kemajuan pekerjaan yang telah dicapai pada minggu berjalan. Kendala yang dihadapi dan solusi yang telah dilakukan. Rencana pelaksanaan pekerjaan pada minggu berikutnya. Laporan mingguan diberikan pada setiap akhir minggu Laporan Mingguan diserahkan secara online (melalui email) kepada Tim

    Supervisi BIG dalam format digital (MS Office Dokumen).

    c. Laporan Bulanan, mencakup hal-hal sebagai berikut:

    Kemajuan pekerjaan yang telah dicapai pada bulan berjalan, disertai dengan bukti-bukti

    Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan. Solusi dalam mengatasi kendala yang dijumpai. Rencana pelaksanaan pekerjaan pada bulan berikutnya. Kurva S. Rekapitulasi laporan mingguan. Persetujuan TimSupervisi BIG atas pencapaian hasil pekerjaan pada bulan

    berjalan.

    Laporan Bulanan diserahkan setiap bulan, dalam format hardcopy sebanyak 2 (dua) set dan format digital (MS Office Document) sebanyak 1 (satu) set.

    d. Laporan Akhir, mencakup hal-hal sebagai berikut:

    Laporan lengkap pelaksanaan pekerjaan. Peta cetak ukuran A1 yang berisi seluruh area (seamless) dari masing-

    masing skala (1:25.000, 1:50.000 dan 1:100.000) untuk unsur-unsur berikut:

    o Transportasi dan utilitas

    o Bangunan dan fasilitas umum

  • 39 dari 39

    o Penutup lahan

    o Perairan dan garis pantai

    o Hipsografi

    o Nama rupabumi (toponim)

    o Batas wilayah (indikatif)

    o Mosaik DTM

    Masing-masing unsur dari setiap skala tersebut dicetak pada lembar yang

    berbeda. Pada setiap lembar dilengkapi unsur-unsur batas wilayah (provinsi

    dan kabupaten/kota), nama wilayah administrasi (provinsi dan

    kabupaten/kota), sungai utama, transportasi utama dan indeks NLP untuk

    keperluan orientasi.

    Data-data hasil pekerjaan dalam format digital tersimpan dalam hardisk dan dilengkapi dengan cheklist daftar data yang tersimpan (daftar isi harddisk

    atau struktur folder) sesuai dengan Petunjuk Pembuatan Struktur Folder dan

    Penamaan File