tanjabbarkab.go.idtanjabbarkab.go.id/download/Lakip 2014.pdfLaporan ini merupakan media...

139

Transcript of tanjabbarkab.go.idtanjabbarkab.go.id/download/Lakip 2014.pdfLaporan ini merupakan media...

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 i

KATA PENGANTAR

Bupati Tanjung Jabung Barat

Drs. H. Usman Ermulan, MM

uji syukur kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-

Nya, sehingga tugas penyusunan

Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LaKIP) Kabupaten

Tanjung Jabung Barat Tahun 2014 dapat kami

selesaikan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten

Tanjung Jabung Barat disusun merupakan

wujud pertanggungjawaban kepada Stakholders

dan memenuhi Peraturan Presiden Nomor 29

Tahun 2014 serta mengacu pada Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 yang

mengamanatkan setiap instansi pemerintah

yang dibiayai oleh Aanggaran Pembangunan

dan Belanja Negara/Daerah agar

menyampaikan laporan tersebut.

Laporan ini merupakan media akuntabilitas

kinerja yang merinci pertanggung jawaban

pemakaian sumber daya untuk menjalankan

misi organisasi juga informasi terkait sasaran

strategis dan indikator keberhasilannya dalam

rangka mencapai visi dan misi Pemerintah

Kabupten Tanjung Jabung Barat yaitu

“Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat

Maju, Aman, Adil dan Merata

Berdasarkan Iman dan Taqwa”.

Akhirnya kata, semoga laporan kinerja ini

dapat memenuhi maksud dan tujuan serta

bermanfaat bagi semua stakholders. Semoga

Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi

segala upaya kami dalam mengabdi bagi

kepentingan masyarakat, bangsa dan

Negara.

Kuala Tungkal, Maret 2015

Bupati Tanjung Jabung Barat

Drs. H. USMAN ERMULAN,MM

P

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Grafik

Ringkasan Eksekutif

i

ii

v

viii

x

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. T U J U A N

C. PROFIL KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA APARATUR

D. ANGGARAN

E. SISTEMATIKA PELAPORAN

1

1

2

3

5

6

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. PERENCANAAN STRATEGIS

Strategi dan Arah Kebijakan

Kebijakan Umum dan Program Pembangunan

B. PERJANJIAN KINERJA

Pengukuran Kinerja

7

7

11

12

14

20

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A.CAPAIAN KINERJA

B.ANALISA DAN EVALUASI KINERJA

21

21

25SS 1 : Peningkatan pembangunan infrastruktur transportasi darat 26

SS 2 : Peningkatan pembangunan insfrastruktur energy, listrik dan

telekomunikasi

30

SS 3 : Peningkatan Ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi

yang lebih merata

33

SS 4 : Peningkatan pembangunan infrastruktur pendidikan,

kesehatan dan perumahan rakyat

36

SS 5 : Penerapan tata ruang wilayaah sebagai acuan kebijakan

pembaangunan kewilayahan yang berkelanjutan

38

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 iii

SS 6 : Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan

kebutuhan pangan

39

SS 7 : Peningkatan distribusi pendapatan dan berkurangnya

kesenjangan pembangunan daerah

43

SS 8 : Peningkatan iklim pasar kerja yang lebih berpihak pada

tenaga kerja local guna mengurangi angka pengangguran

44

SS 9 : Peningkatan kualitas pelayanan, rehabilitasi, bantuan social

dan jaminan kesejahteraan social bagi penyandang

masaalah social

46

SS 10 : Pengendalian pertumbuhan penduduk dan meningkatnya

keluarga kecil berkualitas

48

SS 11 : Peningkatan akses terhadap pendidikan berkualitas 51

SS 12 : Peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat yang

berkualitas

62

SS 13 : Peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama

serta kehidupan beragama

66

SS 14 : Peningkatan Pengembangan nilai-nilai budaya 69

SS 15 : Peningkatan peran pemuda dan atlet berprestasi dalam olah

raga (prestise daerah)

71

SS 16 : Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan social 72

SS 17 : Peningkatan stabilitas ekonomi makro dalam mendukung

tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan

berkualitas

74

SS 18 : Peningkatan iklim investasi yang sehat dan efesien melalui

reformasi kelembagaan ekonomi

77

SS 19 : Pengembangan ekport dan kepariwisataan daerah berbasis

potensi daerah

78

SS 20 : Peningkataan pemberdayaan usaha mikro kecil dan

menengah (UMKM) serta koperasi

80

SS 21 : Pengembangan agribisnis dan angroindustri berbasis

komoditas unggulan daerah

83

SS 22 : Peningkatan pengelolaan sumber daya alam secara terpadu

dan berwawasan lingkungan.

101

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 iv

SS 23 : Penataan manajemen pemerintahan yang baik, bersih,

efesien, berwibawa, transparaan dan professional

102

SS 24 : Peningkatan jaaminan kepastian hokum dan perlindungan

HAM secara adil

105

SS 25 : Peningkatan kesetaraan gender yang proporsional dalam

pembangunan daerah dan berorientasi pada

profesionalisme

110

SS 26 : Peningkatan standart pelayanan minimal bagi masyarakat 110

C. REALISASI ANGGARAN 112

BAB IV PENUTUP

A. SIMPULAN

B. SARAN DAN REKOMENDASI

115

115

117

Lampiran-lampiran

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 v

DAFTAR TABELTabel 2.1 Penjabaran Misi, Tujuan dan Sasaran 8

Tabel 2.2 Penetapan Kinerja Tahun 2014 15

Tabel 3.1 Pengukuran Capaiaan Penetapan Kinerja Tahun 2014 21

Tabel 3.2 Pengukuran Capaian sasaran Strategis 1 26

Tabel 3.3 Jenis Permukaan Jalan dan Kondisi Jalan Tahun 2011-2014 27

Tabel 3.4 Perbandingan Pembangunan Jembatan Untuk Desa Terisolir Tahun 2011-2014

30

Tabel 3.5 Rasio Elektrifikasi Tahun 2011-2014 31

Tabel 3.6 Indikator SKPD Pendukung Capaian Rasio Elektrifikasi 32

Tabel 3.7 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 3 33

Tabel 3.8 Rumah Tangga Pengguna Air Bersih Tahun 2011-2014 34

Tabel 3.9 Luas Irigasi Kabupaten Dalam Keadaan Baik Tahun 2011-2014 35

Tabel 3.10 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 4 36

Tabel 3.11 Jumlah Rumah Layak Huni dan Rumah Kumuh Th.2011-2014 37

Tabel 3.12 Jumlah Pemanfaatan Ruang Sesuai RTRW Tahun 2011-2014 38

Tabel 3.13 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 6 40

Tabel 3.14 Data Ketersediaan Energi dan Protein Perkapita Perhari 41

Tabel 3.15 Data Pendukung Capaian Sasaran Strategis 6 43

Tabel 3.16 Indek Gini Ratio Tahun 2013-2014 43

Tabel 3.17 Angka Pengangguran Tahun 2011-2014 44

Tabel 3.18 Data Pendukung Capaian Sasaran Strategis 8 45

Tabel 3.19 Penurunan Angka Kemiskinan Tahun 2011-2014 47

Tabel 3.20 Perbandingan Baantuan Keluarga Miskin dan KUBE Th. 2011-2014 48

Tabel 3.21 Data Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2011-2014 49

Tabel 3.22 Pertumbuhan Peserta KB Tahun 2011-2014 50

Tabel 3.23 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 11 51

Tabel 3.24 Capaian Sasaran Strategis Terhadap Kinerja Pendidikan Th.2011-2014 60

Tabel 3.25 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 12 62

Tabel 3.26 Indikator Penentu Angka Usia Harapan Hidup 63

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 vi

Tabel 3.27 Indikator Penentu untuk Tenaga Kesehatan dan Medis 65

Tabel 3.28 Jumlah Angka Kejahatan di Kab. Tanjung Jabung Barat 67

Tabel 3.29 Jumlah Penerima Baantuan Insentif (Guru Ngaji, Imam, Kaum Mesjid, Da’Idan Guru Madrasah) tahun 2011-2014

68

Tabel 3.30 Kesenian dan Kebudayaan Yang Lestari Milik Kab. Tanjung Jabung Barat 70

Tabel 3.31 Jumlah Penghargaan di Cabang Olah Raga Tahun 2013-2014 71

Tabel 3.32 Jumlah Prestasi Daerah di Bidang Olah Raga 72

Tabel 3.33 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 16 73

Tabel 3.34 Perkembangan Jamkesda dan Jamkesmas Tahun 2011-2014 73

Tabel 3.35 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 17 74

Tabel 3.36 Perbandingan Capaian Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2011-2014 76

Tabel 3.37 Perkembangan Pendapataan Daerah Tahun 2011-2014 77

Tabel 3.38 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 19 79

Tabel 3.39 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 20 81

Tabel 3.40 Perbandingan Jumlah UMKM dan Koperasi Sehat Th. 2011-2014 82

Tabel 3.41 Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas PadiSawah dan Padi Ladang Tahun 2011-2014

84

Tabel 3.42 Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan ProduktifitasJagung Tahun 2011-2014

85

Tabel 3.43 Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan ProduktifitasKedelai Tahun 2011-2014

86

Tabel 3.44 Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas UbiJalar Tahun 2011-2014

88

Tabel 3.45 Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan ProduktifitasKacang Hijau Tahun 2011-2014

89

Tabel 3.46 Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan ProduktifitasKacang Tanah Tahun 2011-2014

90

Tabel 3.47 Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan ProduktifitasSayuran Tahun 2011-2014

91

Tabel 3.48 Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Buah-Buahan Tahun 2011-2014

92

Tabel 3.49 Luas Lahan, Produksi Kelapa Dalam Tahun 2011-2014 92

Tabel 3.50 Luas Lahan, Produksi Karet Tahun 2011-2014 93

Tabel 3.51 Luas Lahan, Produksi Sawit Tahun 2011-2014 94

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 vii

Tabel 3.52 Luas Lahan, Produksi Kopi Tahun 2011-2014 95

Tabel 3.53 Luas Lahan, Produksi Pinang Tahun 2011-2014 96

Tabel 3.54 Data Pelaksanaan Gertak Birahi (Sapi) Tahun 2013-2014 97

Tabel 3.55 Perkembangan Ternak Rumansia Besar Tahun 2011-2014 97

Tabel 3.56 Perkembangan Produksi Daging Ternak Rumansia Besar 2011-2014 98

Tabel 3.57 Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2011-2014 99

Tabel 3.58 Produksi Perikanan Budi Daya Tahun 2011-2014 99

Tabel 3.59 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 22 101

Tabel 3.60 Perbandingan Indikator UKP-UPL dan AMDAL Tahun 2011-2014 102

Tabel 3.61 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 23 103

Tabel 3.62 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 24 106

Tabel 3.63 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 25 108

Tabel 3.64 Perkembanga Perempuan Dalam Pemerintahan Tahun 2011-2014 109

Tabel 3.65 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 26 110

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 viii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1

Grafik 2

Grafik 3

Grafik 4

Grafik 5

Grafik 6

Grafik 7

Grafik 8

Grafik 9

Grafik 10

Grafik 11

Grafik 12

Grafik 13

Grafik 14

Grafik 15

Grafik 16

Grafik 17

Grafik 18

Grafik 19

Grafik 20

Grafik 21

Grafik 22

Grafik 23

Proporsi SDA berdasarkan Golongan

Proporsi SDA berdasarkan Eselon

Proporsi SDA berdasarkan Pendidikan

Kondisi Jalan

Perbandingan Laka Lantas dan Rambu Laka Lantas Tahun 2011-2014

Pola Pangan Harapan 2012-2014

Perbandingan Angka Pengangguran Tahun 2011-2014

Perbandingan Angka Kemiskinan Tahun 2011-2014

Perbandingan Angka Melek Huruf Tahun 2013-2014

Perkembangan Angka Rata-Rata Lama Sekolah tahun 2013-2014

Perkembangan APK PAUD Tahun 2013-2014

Perkembangan APK SD Tahun 2013-2014

Perkembangan APK SMP/MTs tahun 2013-2014

Perkembangan APK SMA/SMK/MA Tahun 2013-2014

Perkembangan APM SD/SDLB/MI Tahun 2013-2014

Perkembangan APM SMP Tahun 2013-2014

Perkembangan APM SMA tahun 2013-2014

Perkembangan Ratio Murid dengan Guru Tahun 2013-2014

Penurunan Angka Putus Sekolah

Jumlah Tenaga Kesehatan dan Tenaga Medis

Jumlah Kebudayaan Yang Terlestarikan Tahun 2011-2014

PDRB Per Kapita Dengan Migas

PDRB Per Kapita Tanpa Migas

4

4

5

28

29

42

45

47

52

53

53

54

55

55

56

57

57

58

59

65

69

75

76

79

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 ix

Grafik 24

Grafik 25

Grafik 26

Grafik 27

Besaran Nilai Export Tahun 2011-2014

Perkembangan Pendapatan Hotel dan Restoran Tahun 2011-2014

Perkembangan Produktifitas Ubi Hayu Tahun 2011-2014

Realisasi Anggaran Pembangunaan dan Belanja daerah tahun 2014

80

87

112

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 x

RINGKASAN EKSEKUTIF

Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki geografis yang sangat strategis dalam perekonomian

regional Indonesia, Malaysia, Singapura – Growth Triangle (IMS-GT). Untuk itu, dalam upaya

menempatkan diri sebagai salah satu kunci penting, Pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung

Barat perlu mempersiapkan diri dengan Infrastruktur Daerah, sosial budaya, ekonomi,

pemerintahan umum dan lain sebagainya yang baik. Dalam aspek pemerintah umum,

Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga berupaya mewujudkan Good governance dan sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam pengelolaan sumber daya

serta pelaksanaan kebijakan yang ditempuh. Selain itu, Laporan Kinerja ini juga sebagai upaya

perbaikan kesinambungan Pemerintah Daerah Kabupten Tanjung Jabung Barat dalam

meningkatkan kinerjanya di tahun mendatang

Dalam mennyelenggaraan urusan pemerintahan, Pemerintah Kabupten Tanjung Jabung Barat

menggunakan berbagai sumber daya yang dimiliki seperti aparatur, sarana prasarana

dan anggaran. Tahun 2014 ini, Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah sebesar

Rp. 1.519.302.946.878,- yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp.

511.229.512.498,- dan belanja langsung sebesar Rp. 1.008.073.433.380,-.

Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dilihat dari pencapaian

indikator kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan.

Sasaran Strategis 1 Meningkatnya pembangunan infrastruktur transportasi darat dan sungai

ditunjukan dengan pencapaian indicator Presentase jalan yang dapat dilalui masyarakat

dengan lancer sebesar 47.11, indicator Presentase laka lantas sebesar 100 % dan Jumlah

desa terisolir yang terbuka sebesar 590,7 %

Sasaran Strategis 2 Peningkatan pembangunan infrastruktur energi listrik dan

telekomunikasi ditunjukan dengan meningkatnya Ratio Elektrifikasi sebesar 68.23 %

Sasaran Strategis 3 Peningkatan ketersediaan air bersih dan jaringan irigasi yang merata

ditunjukan dengan pencapaian indikator Persentase Jumlah rumah tangga yang

menggunakan air bersih sebesar 93.47 % dan indicator Luas lahan yang teraliri air irigasi

44,70%

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 xi

Sasaran Strategis 4 Peningkatan pembangunan infrasstruktur pemukiman rakyat

ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase jumlah rumah layak huni sebesar 58.49

%

Sasaran Strategis 5 Penerapan tata ruang wilayah sebagai acuan kebijakan pembangunan

kewilayahan yang berkelanjutan ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah

pemanfaatan tata ruang sesuai RTRW sebanyak 100 %

Sasaran Strategis 6 Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penentuan kebutuhan

pangan ditunjukan dengan pencapaian indikator Prosentase ketersediaan energy dan

protein perkapita sebesar 83.09 % , indicator Skor pola pangan harapan sebesar 87.54%

dan Presentase penangganan daerah rawan pangansebesar 100%

Sasaran Strategis 7 Peningkatan distribusi pendapatan & berkurangnya kesenjangan

pembangunan daerah ditunjukan dengan pencapaian indikator Indek gini ratio sebesar

113.42 %

Sasaran Strategis 8 Peningkatan iklim pasar kerja yang lebih berpihak pada tenaga kerja

local ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase penurunan angka penganguran

sebesar 212.96 %

Sasaran Strategis 9 Peningkatan kualitas pelayanan, rehabilitasi,bantuan social dan jaminan

kesejahteraan social bagi penyandang masalah social ditunjukan dengan pencapaian

indikator Jumlah penurunan angka kemiskinan sebesar 85.93 %

Sasaran Strategis 10 Pengendalian pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga

kecil berkualitas ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase laju pertumbuhan

penduduk sebesar 125,30 %

Sasaran Strategis 11 Peningkatan akses pendidikan berkualitas ditunjukan dengan

pencapaian indikator Angka melek huruf sebesar 99.50%, indicator Angka rata-rata lama

sekolah mencapai 100% dan indicator Angka putus sekolah sebesar 86.67%

Sasaran Strategis 12 Peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat yang berkualitas

ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase angka usia haparan hidup mencapai

98,70%

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 xii

Sasaran Strategis 13 Peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta

kehidupan beragama ditunjukan dengan pencapaian indikator Presentase penurunan

kejahatan 0,97%

Sasaran Strategis 14 Peningkatan pengembangan nilai-nilai budaya ditunjukan dengan

pencapaian indikator Jumlah kebudayaan yang terlestarikan sebesar 100%

Sasaran Strategis 15 Peningkatan peran pemuda dan atlet berprestasi dalam olah raga

ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah penghargaan cabang olah raga sebesar

96%

Sasaran Strategis 16 Peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial ditunjukan

dengan pencapaian indikator Presentase peningkatan pelayanan kesehatan yang diperoleh

masyarakat sebesar 100%

Sasaran Strategis 17 Peningkatan stabilitas ekonomi makro dalam mendukung tercapainya

pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas ditunjukan dengan pencapaian indikator

Pertumbuhan PDRB sebesar 103,79%

Sasaran Strategis 18 Peningkatan iklim investasi yang sehat melalui reformasi

kelembagaan ekonomi ditunjukan dengan pencapaian indikator Pendapatan Daerah sebesar

100%

Sasaran Strategis 19 Pengembangan ekpor dan kepariwisataan daerah berbasis potensi

daaerah ditunjukan dengan pencapaian indikator Besaran Nilai ekpor dan Pendapatan

sector hotel dan restoran sebesar 100,8%

Sasaran Strategis 20 Peningkatan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)

dan koperasi ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah UMKM sebanyak 50,83% dan

Jumlah Koperasi Sehat 68%

Sasaran Strategis 21 Pengembangan agribisnis dan agro industry berbasis komoditas

unggulan daerah ditunjukan dengan pencapaian indikator produksi tanaman pangan,

holtikultura dan perkebunan dengan capaian sebesar 98,06%.

Sasaran Strategis 22 Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan ditunjukan

dengan pencapaian indikator Persentase jumlah perusahaan yang memiliki dokumen

lingkungan sebesar 102,2 %

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 xiii

Sasaran Strategis 23 Penataan manajemen pemerintahan yang baik,bersih, efesien,

berwibawa,transparan dan professional berbasis e-planning, e- budget, e-audit ditunjukan

dengan pencapaian indikator Indek kepuasan masyarakat sebesar 142,29%

Sasaran Strategis 24 Peningkatan jaminan kepastian hokum dan perlindungan HAM secara

adil ditunjukan dengan pencapaian indikator Jumlah Raperda yang menjadi Perda,

Presentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakaan

kekerasan, Jumlah Pemeriksaan Reguler, Jumlah Pemeriksaan Khusus dan Tindak lanjut

Hasil Pemeriksaan dengan capaian rata-rata sebesar 74,19 %

Sasaran Strategis 25 Peningkatan kesetaraan gender yang proporsional dalam

pembangunan daerah dan berorientase pada profesionalisme ditunjukan dengan

pencapaian indikator Jumlah perempuan di lembaga pemerintahan sebesar 103,2%

Sasaran Strategis 26 Peningkatan standar pelayanan minimal bagi masyarakat ditunjukan

dengan pencapaian indikator Presentase capaian SPM sebesar 95,57%

Secara umum capaian Kinerja Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2014 dapat dikatakan baik.

Dimana , nilai rata-rata dari Indikator Kinerja Utama > dari 85%. Mestipun demikian masih terdapat

beberapa permasalahan antara lain :

Kondisi alam yang berada pada daerah rawa mengakibatkan tingginya biaya pembangunan

dan pemeliharaan jalan.

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

Masyarakat masih tergantung kepada bantuan pemerintah dalam pemeliharaan saluran

irigasi.

Belum adanya Perda Rencana Detail Tata Ruang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang

disahkan sehingga acuan untuk pemberian rekomendasi tata ruang.

Kurangnya pemahaman keanekaragaman konsumsi pangan dimasyarakat.

Masih minimnya SDM baik sisi kuantitas maupun kualitas dari tenaga motivator KB di

lapangan.

Banyaknya angkatan kerja yang keterampilannya tidak sesuai dengan lapangaan kerja yang

ada.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 xiv

Kurangnya kesadaran perusahaan dalam melaksanakan kewajiban sesuai UU

ketenagakerjaan

Kurangnya fasilitas pendukung kegiatan proses belajar mengajar.

Untuk itu sebagai upaya perbaikan kedepan direkomendasndasikan sebagai berikut :

Pemerintah harus memilih teknologi yang tepat untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan

khususnya di daerah rawa.

Perlunya peningkatan sosialisasi akan pentingnya kesadaran masyarakat mematuhi rambu-

rambu lalu lintas yang diikuti dengan peningkatan pemasangan rambu-rambu lalu lintas

Perlunya sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya memelihara jaringan irigasi yang

berada di wilayah sekitarnya.

Pemerintah harus memiliki perencanaan yang matang untuk penanganan masalah daerah

kumuh dan tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah pusat saja.

Perlunya peningkatan sosialisasi akan pentingnya kesadaran masyarakat mematuhi RTRW

maupun RDTR.

Mengembangkan kelompok Wanita Desa dalam Percepatan Penangan konsumsi pangan

Peningkatan kinerja petugas KB lapangan dan pengetahuan masyarakat tentang KB

Melakukan pembinaan pelatihan kerja sesuai kualifikasi pendidikan dan kebuhan dipasar

kerja

Melakukan pembinaan secara berkelanjutan baik klasikal maupun kunjungan ke

perusahaan.

Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hokum terhadap norma

ketenagakerjaan.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 1

A. LATAR BELAKANG

Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki luas

wilayah 5.009,82 Km2 atau + 9,38% dari luas

Provinsi Jambi. Wilayah tersebut terdiri dari

daratan seluas 4.868,08 Km2 dan perairan

141,75 Km2. Secara geografis letak Kabupaten

Tanjung Jabung Barat sangat strategis dalam

perekonomian regional karena langsung

berhadapan dengan kawasan pertumbuhan

ekonomi yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura –

Growth Triangle (IMS-GT). Dimana Kabupaten

Tanjung Jabung Barat berpotensi sebagai pintu

gerbang keluar masuknya barang, jasa dan

orang dari dan ke Batam, Malaysia dan

Singapura, dan hal ini diperkuat dengan

dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

pada akhir 2016.

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang No.

23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

menyebutkan bahwa penyelenggaraan urusan

pemerintahan oleh pemerintah daerah dan

dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas

otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan

prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dalam upaya penyelenggaraan tersebut,

terdapat isi penting dalam urusan pemerintahan

di Kabupaten Tanjung Jabung Barat seperti

Infrasrtuktur Daerah, sosial budaya, ekonomi,

pemerintahan umum dan lain sebagainya.

Pembangunan infrastruktur daerah meliputi

ketersediaan dan kualitas infrastruktur fisik

dalam mendukung pengembangan wilayah,

termasuk sarana dan prasarana sosial. Sosial

budaya antara lain terlihat dari indek

pembangunan manusia (IPM) yang relatif masih

rendah sehingga berdampak pada produktivitas

kerja. Pada sektor ekonomi masih tingginya

kesenjangan ekonomi yang diindikasikan dari

angka pengangguran dan jumlah penduduk

miskin serta angka gini rasio yang relatif masih

tinggi serta iklim investasi yang masih perlu

dioptimalkan.

BAB I PENDAHULUAN

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 2

Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam

upayanya mewujudkan Good governance dan

sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi dalam pengelolaan

sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang

dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah

menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LaKIP). Selain itu, LAKIP tersebut juga amanat

dari pertama Undang-Undang nomor 23 tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69

ayat (1) dan ayat (2) disebutkan bahwa Kepala

Daerah wajib menyampaikan laporan

penyelenggaraan pemerintah Daerah yang

mencakup Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

kedua Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. ketiga

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu

Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

serta keempat Permenpan Nomor

Per/20/Menpan/11/2008 tentang Indikator

Kinerja Utama. Kelima Peraturan Daerah

Kabupaten Tanjung Jabung Barat Nomor 12

tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Tanjung Jabung Barat Tahun 2011-2016.

keenam Peraturan Bupati Tanjung Jabung Barat

nomor 11 tahun 2013 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung

Tahun 2014 serta Dokumen Penetapan Kinerja

Tahun 2014. Ketujuh Laporan Hasil Evaluasi

(LHE) AKIP tahun 2013 oleh BPKP Perwakilan

Provinsi Jambi tanggal 15 September 2014,

Nomor LAP-432/PW05/3/2014 dengan

melakukan antara lain reviu terhadap Indikator

Kinerja Utama yang berorientasi kepada

outcome yang lebih spesifik dan terukur.

B. TUJUAN

Tujuan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pemerintah Daerah Kabupten Tanjung Jabung Barat

bertujuan untuk :

Memberikan informasi kinerja yang terukur

kepada seluruh stakeholder Pemda.

Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang

meliputi antara lain Masyarakat Kabupaten

Tanjung Jabung Barat, Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kabupten Tanjung Jabung

Barat, Kementerian Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi dan lainnya.

Sebagai upaya perbaikan kesinambungan

Pemda. Kabupaten Tanjung Jabung Barat

dalam meningkatkan kinerjanya di tahun

mendatang.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 3

C. PROFIL KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA APARATUR

1.KELEMBAGAAN

Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai

penyelenggara pemerintahan daerah bertujuan

untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan

masyarakat melalui peningkatan pelayanan,

pemberdayaan, dan peran serta masyarakat,

serta peningkatan daya saing daerah dengan

memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan,

keadilan, dan kekhasan suatu daerah. Dalam

mewujudkan hal tersebut Pemerintahan

Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

menyelenggarakan urusan pemerintahan

bersama dewan perwakilan rakyat daerah

menurut asas otonomi dan tugas pembantuan

dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam

sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam menjalankan urusan pemerintahan

daerah dibentuk Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) yang ada di Kabupaten Tanjung

Jabung Barat sebagai berikut :

Sekretariat Daerah

Sekretariat DPRD

Dinas Pendidikan

Dinas Kesehatan

Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Pendapatan Daerah

Dinas Perhubungan, Informatika dan

Komunikasi

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan

Promosi Daerah

Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil

Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan

dan Pariwisata

Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura

Dinas Perikanan dan Kelautan

Dinas Kehutanan

Dinas Perkebunan

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Dinas Peternakan

Inspektorat

Badan Perencanaan, Pembangunan

Daerah dan Penanaman Modal

Badan Kepegawaian Daerah

Badan Keluarga Berencana,

Pemberdayaan Masyarakat dan

Perempuan

Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan

Perlindungan Masyarakat

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan

Satuan Polisi Pamong Praja

Kantor Penelitian dan Pengembangan

Daerah

Kantor Ketahanan Pangan

Kantor Pengelolaan Pasar, Kebersihan

dan Tata Bangun

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 4

Kantor Pengolahan Data Elektronik,

Perpustakaan, Kearsipan dan

Dokumentasi

Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu

Rumah Sakit Umum Daerah K.H. Daud

Arief Kuala Tungkal

Kecamatan (13 Kecamatan)

Kelurahan (20 Kelurahan)

Badan Penanggulangan Bencana dan

Kebakaran

Sekertariat Dewan Pengurus KORPRI

2. Sumber Daya Aparatur

Sumber Daya Aparat Pemerintah Daerah

Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang

mendukung pelaksanaan urusan pemerintahan,

pembangunan dan pelayanan masyarakat pada

tahun 2014 berjumlah 4.565 orang seperti

pada Grafik 1, Grafik 2 dan Grafik 3.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 5

Mendasarkan pada Grafik 1 dan Grafik 3 dapat

dilihat bahwa, Sumber Daya Aparatur

Kabupaten Tanjung Jabung Barat relatif cukup

baik, dimana dilihat dari pendidikan sebanyak

61 % telah berpendidikan strata 1. Dan dilihat

dari golongan sebanyak 52% memiliki golongan

III dan 20 % Golongan IV, atau dapat diartikan

telah memiliki pengalaman atau kompetensi

yang cukup memadai.

D. ANGGARAN

Dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan

tahun 2014, Kabupaten Tanjung Jabung Barat

menggunakan Anggaran Pembangunan dan

Belanja. Daerah Tahun 2014 sebesar Rp.

1.519.302.946.878,- yang terdiri dari belanja

tidak langsung sebesar Rp. 511.229.512.498,-

dan belanja langsung sebesar Rp.

1.008.073.433.380,-. Belanja tidak langsung

terdiri dari belanja pegawai, belanja subsidi,

belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja

bagi hasil kepada Provinsi/Kabupaten /Kota,

belanja bantuan keuangan kepada

Provinsi/Kabupaten/Kota serta belanja tidak

terduga. belanja langsung yaitu belanja

pegawai, belanja barang dan jasa, belanja

modal yang merupakan cerminan pelaksanaan

kebijakan program pembangunan tahunan dan

tertuang dalam APBD yang ditetapkan setiap

tahunnya.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 6

E. SISTEMATIKA PELAPORAN

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LaKIP) Kabupten Tanjung Jabung

Barat sebagai berikut :

Bagian Sampul dan Pengantar berisi

sampul, kata pengantar, daftar isi, daftar

tabel, daftar grafik/Gambar, dan Ringkasan

eksekutif

Bab I Pendahuluan, berisi latar Belakang

yang menyajikan issue strategis,

kelembagaan dan sumber daya aparatur

yang mendukung penyelenggaraan

pemerintahan daerah, anggaran dan

sitematika pelaporan.

Bab II Perencanaan Kinerja, menyajikan

ringkasan rencana stratetgis dan rencana

/perjanjian kinerja Pemerintah Daerah

kabupaten Tanjung Jabung Barat 2014.

Bab III Akuntabilitas Kinerja berisi capaian

kinerja Pemda. Tanjung Jabung Barat dan

Realisasi Anggaran.

Bab IV Penutup, berisi simpulan kinerja

tahun 20014 dan rekomendasi perbaikan

kinerja ke depan.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB II PERENCANAAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 7

A. PERENCANAAN STRATEGIS

Pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung

Barat periode 2011 – 2016 didasarkan pada

Peraturan Daerah (Perda.) Kabupaten Tanjung

Jabung Barat Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanjung Jabung

Barat Tahun 2011-2016. Arah permbangunan

dapar dilihat dari Visi yang telah ditetapkan

yakni “Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat

Maju, Aman, Adil Dan Merata Berlandaskan

Iman Dan Taqwa”. Untuk mewujudkan visi

tersebut ditetapkan 5 (lima) Misi yakni :

Meningkatkan Kualitas dan

Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan

Umum. (MISI 1)

Meningkatkan Kesejahteraan Melalui

Pengentasan Kemiskinan, Penciptaan

Lapangan Kerja dan Pemerataan

Pendapatan. (MISI 2)

Meningkatkan Kualitas Pendidikan,

Kesehatan, Kehidupan Beragama dan

Berbudaya. (MISI 3)

Meningkatkan Perekonomian Daerah

dan Pendapatan Masyarakat berbasis

SDA, Agribisnis dan Agroindustri yang

Berwawasan Lingkungan. (MISI 4)

Meningkatkan Tata Kelola

Pemerintahan, Kapastian Hukum dan

HAM serta Kesetaraan Gender. (MISI 5)

Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan

5 (lima) Misi yakni :

Kemudian, Tujuan yang telah ditetapkan

sebagai berikut :

Mewujudkan ketersediaan infrastruktur

pelayanan umum yang berkualitas dan

lebih baik. (TUJUAN 1)

Mewujudkan Peningkatan

Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten

tanjung Jabung Barat Melalui

Pengentasan Kemiskinan, Penciptaan

Lapangan Kerja dan Pemerataan

Pendapatan. (TUJUAN 2)

Mewujudkan Peningkatan kualitas

pendidikan, berkualitas pelayanan

kesehatan dan berkehidupan beragama

dan berbudaya yang aman. (TUJUAN 3)

Mewujudkan struktur ekonomi yang

kuat berbasis Agribisnis dan

Agroindustri yang Berwawasan

Lingkungan. (TUJUAN 4)

Mewujudkan Peningkatan kinerja

birokrasi pemerintahan yang efisien dan

profesional dalam memberikan

pelayanan dan memenuhi kepentingan

umum. (TUJUAN 5)

Selanjutnya Penjabaran misi, tujuan dan

sasaran seperti pada Tabel 2.1.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB II PERENCANAAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 8

Tabel 2.1.

PENJABARAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN

MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

MISI 1 TUJUAN 1 Peningkatanpembangunaninfrastruktur transportasidarat dan sungai. (SS1)

Persentase jalan yang dapat dilalui

Masyarakat dengan lancar

Persentase laka lantas.

Jumlah desa terisolir

PeningkatanPembangunanInfrastruktur energi danlistrik & telekomunikasi.(SS2)

Ratio elektrifikasi

Peningkatan ketersediaanair bersih dan jaringanirigasi yang lebih merata.(SS3)

Jumlah rumah tangga yangmenggunakan air bersih.

Luas lahan yang teraliri air irigasi

Peningkatanpembangunaninfrastruktur pendidikan,kesehatan danperumahan rakyat. (SS4)

Presentase Jumlah rumah layak huni.

Penerapan tata ruangwilayah sebagai acuankebijakan pembangunankewilayahan yangberkelanjutan. (SS5)

Jumlah pemanfaatan tata ruangsesuai RTRW

MISI 2 TUJUAN 2 Peningkatankesejahteraanmasyarakat melaluipemenuhan kabutuhanpangan. (SS6)

Persentase ketersediaan energi danprotein per kapita.

Skor pola pangan harapan.

Persentase penanganan daerahrawan pangan

Peningkatan distribusipendapatan danberkurangnyakesenjanganpembangunan daerah.(SS7)

Indeks gini ratio

Peningkatan iklim pasarkerja yang lebih berpihakpada tenaga kerja lokalguna mengurangi angka

Persentase penurunan angkapengangguran.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB II PERENCANAAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 9

pengangguran. (SS8)

Peningkatan kualitaspelayanan, rehabilitasi,bantuan sosial danjaminan kesejahteraansosial bagi penyandangmasalah sosial. (SS9)

Jumlah penurunan angka kemiskinan

Pengendalianpertumbuhan pendudukdan meningkatnyakeluarga kecil berkualitas.(SS10)

Persentase laju pertumbuhanpenduduk

MISI 3 TUJUAN 3 Peningkatan aksesterhadap pendidikanberkualitas. (SS11)

Angka melek huruf.

Angka rata-rata lama sekolah

Angka putus sekolah

Peningkatan akseslayanan kesehatanmasyarakat yangberkualitas. (SS12)

Presentase Angka usia harapan hidup

Peningkatan kualitaspelayanan danpemahaman agama sertakehidupan beragama.(SS13)

Persentase penurunan kejahatan

Peningkatanpengembangan nilai-nilaibudaya daerah. (SS14)

Jumlah kebudayaan yangterlestarikan.

Peningkatan peranpemuda dan atletberprestasi dalamolahraga (prestisedaerah). (SS15)

Jumlah penghargaan cabangolahraga

Peningkatan perlindungandan kesejahteraan sosial.(SS16)

Persentase peningkatan pelayanankesehatan kepada masyarakat.

MISI 4 TUJUAN 4 Peningkatan stabilitasekonomi makro dalammendukung tercapainyapertumbuhan ekonomiyang tinggi danberkualitas. (SS17)

Pertumbuhan PDRB

laju inflasi.

PDRB perkapita (dengan migas).

PDRB per kapita (tanpa migas).

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB II PERENCANAAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 10

Peningkatan ikliminvestasi yang sehat danefisien melalui reformasikelembagaan ekonomi.(SS18)

Pendapatan daerah

Jumlah PMA

Jumlah PMDN.

Pengembangan ekspordan Kepariwisataandaerah berbasis potensidaerah. (SS19)

Besaran nilai ekspor

Pendapatan sektor hotel dan restoran

Peningkatanpemberdayaan UsahaMikro Kecil danMenengah serta koperasi(SS20)

Jumlah UMKM.

Jumlah koperasi sehat.

Pengembangan Agribisnisdan Agroindustri berbasiskomoditas unggulandaerah. (SS21)

Produktifitas padi

Produktifitas jagung

Produktifitas kedelei

Produktifitas ubi kayu

Produktifitas ubi jalar

Produktifitas kacang hijau

Produktifitas kacang tanah

Produktifitas sayuran

Produktifitas buah-buahan

Produksi kelapa dalam

Produksi karet

Produksi kelapa sawit

Produksi kopi

Produksi pinang

Produktifitas ternak rumansia

Produksi perikanan tangkap

Produksi perikanan budidaya

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB II PERENCANAAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 11

Peningkatan pengelolaansumber daya alam secaraterpadu dan berwawasanlingkungan MeningkatkanKetahanan pangan,optimalisasi pemanfataanSDA yang berwawasanlingkungan. (SS22)

Presentase jumlah perusahaan yangmemiliki dokumen lingkungan

MISI 5 TUJUAN 5 Penataan ManajemenPemerintahan yang baik,bersih, efisien,berwibawa, transparandan profesional berbasise-planning, e-budget dane-audit. (SS23)

Indeks Kepuasan Masyarakat.

Peningkatan jaminankepastian Hukum danperlindungan HAM secaraadil. (SS24)

Jumlah Raperda yang Menjadi Perda

Persentase penyelesaian pengaduanperlindungan perempuan dan anakdari tindakan kekerasan.

Jumlah Pemeriksaan Reguler

Jumlah Pemeriksaan Khusus

Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Peningkatan KesetaraanGender yang proporsionaldalam pembangunandaerah yang berorientasipada profesionalisme.(SS25)

Jumlah perempuan dilembagapemerintah

Peningakatan standarpelayanan minimal bagimasyarakat (SS26)

Persentase capaian SPM.

Rata-rata capaian SPM

Strategi dan Arah Kebijakan

Strategi dan Arah Kebijakan merupakan usaha

pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran dan

indikator kinerja utama sebagai berikut :

Penyelenggaraan Pemerintah yang

Bersih dan Berpihak pada Rakyat.

Penyelenggaraan Pemerintah yang Bersih dan

memiliki keberpihakan pada rakyat merupakan

suatu hal yang menjadi prasyarat utama dalam

pencapaian visi misi pemerintah kabupaten

Tanjung Jabung Barat. Guna menjamin

efektivitas dan efisiensi jalannya pemerintahan

maka harus dimulai dari adanya jaminan

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB II PERENCANAAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 12

pemerintahan yang profesional, akuntabel,

transparan, akseptabel, efektif, Partisipatif,

bersih dari KKN dan sebagai institusi publik

berdasarkan prinsip good governance dan clean

government agar mampu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Percepatan Pembangunan Infrastruktur.

Strategi percepatan pembangunan

Infrastruktur, baik pembangunan jalan dan

jembatan yang mampu memperpendek jarak

dari daerah produksi ke daerah pusat-pusat

distribusi serta pembangunan jaringan listrik,

irigasi dan air bersih akan mempercepat

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pemerataan Pembangunan dan Hasil-

Hasilnya.

Percepatan pemerataan pembangunan dan

hasil-hasilnya melalui program Gertak Paduka

dan Gertak Birahi akan dapat memicu

peningkatan produksi pertanian tanaman

pangan, yang berimpikasi pada peningkatan

ketahanan pangan dan pencapaian

kesejahteraan masyarakat.

Sumberdaya Manusia Motor Penggerak

Pembangunan.

Peranan sumber daya manusia dalam proses

pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung

Barat merupakan kunci sukses pencapaian visi

misi. Oleh sebab itu, peningkatan kualitas dan

optimalisasi peran masyarakat merupakan

modal utama sebagai penggerak pembangunan

Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Selain

memperluas akses dan peran masyarakat

dalam proses pembangunan, peningkatan

kualitas SDM melalui penyediaan institusi

pendidikan yang berbasis kompetensi daerah

merupakan suatu keharusan.

Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya

alam.

Prinsip pembangunan yang berkelanjutan

(sustainable development) harus menjadi

pegangan utama ketika sumber daya alam

diharapkan menjadi penggerak roda

pembangunan. Pengembangan sistem

agribisnis dan pengembangan agroindustri

(industri hilir) sangat diperlukan untuk

menghasilkan produk-produk turunannya pada

sektor pertanian. Sejalan dengan itu juga

dikembangkan sektor jasa dan perdagangan,

sehingga mampu menghasilkan peningkatan

kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan

masyarakat, meningkatkan pertumbuhan

ekonomi, dan mengurangi ketergantungan

daerah.

Keselarasan Pertumbuhan dan

Pemerataan.

Menciptakan keselarasan antara pertumbuhan

dan pemerataan (Growth with Equity) dengan

mempertimbangkan pelestarian, pemanfaatan

dan pengelolaan sumber daya alam dan

lingkungan hidup secara berkelanjutan.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB II PERENCANAAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 13

Kemitraan Akademisi, pelaku Bisnis dan

Pemerintah (Kemitraan ABG).

Pola synergisitas sangat diperlukan guna

mempercepat akselerasi pembangunan di

Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Synergisitas

dalam bentuk kemitraan antara akademisi,

pelaku bisnis dan pemerintah sangat

diperlukan. Demikian juga dalam hal

pendanaan dan pelaksanaan kegiatan

pembangunan, dijalin kemitraan antara

pemerintah pusat, pemerintah provinsi,

pemerintah kabupaten dan swasta.

Kebijakan Umum dan Program Pembangunan

Visi dan Misi dalam pembangunan Kabupaten

Tanjung Jabung Barat tahun 2011-2016 perlu

diterjemahkan dalam rumusan kebijakan umum

dan program-program secara konsisten dan

spesifik. Kebijakan umum dan program

pembangunan merupakan suatu jembatan

konseptual untuk menghubungkan antara

rumusan tujuan jangka menengah dengan

capaian pembangunan jangka menengah dan

tahunan. Kabijakan umum merupakan arah

kebijakan yang diambil dalam rangka mencapai

sasaran yang terukur dari masing-masing

sasaran dalam RPJMD.

Sedangkan program pembangunan merupakan

instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih

kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau

bersama masyarakat, dan berkoordinasi oleh

Pemda untuk mencapai sasaran dan tujuan

pembangunan daerah.

Program-program pembangunan yang disusun

dalam RPJMD untuk kurun waktu 5 (lima) tahun

terdiri dari beberapa jenis program yang

dilaksanakan oleh SKPD yang berwenang,

sesuai dengan bidang kewenangannya masing

masing. Yang harus memiliki keselarasan dan

sinergisitas antara setiap programnya

Program-program pembangunan kabupaten

Tanjung Jabung Barat 2014 sebagai berikut :

Peningkatan pembangunan infrastruktur

darat dan sungai

Peningkatan pembangunan infrastruktur

energi dan listrik

Peningkatan ketersediaan air bersih dan

jaringan irigasi yang lebih merata

Peningkatan pembangunan infrastruktur

perumahan rakyat

Penerapan tata ruang wilayah sebagai

acuan kebijakan pembangunan

kewilayahan yang berkelanjutan

Pengendalian Pengamanan Lalu Lintas

Pengembangan Wilayah Strategis Cepat

Tumbuh

Perencanaan Prasarana Wilayah da

SDA

Peningkatan Pelayanan Perizinan

Peningkatan intensitas penangganan

daerah rawan pangan dan peningkatan

pembinan lumbung desa.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB II PERENCANAAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 14

Sosialisasi B2SA (Beragam, Bergizi,

Seimbang dan Aman)

Sosialisasi P2KP ( Percepatan

Penangganan konsumsi pangan )

Tingkat kesadaran masyarakat untuk

melaksanakan program KB lebih baik

dimana PUS beralih ke non MKJP ke

MKJP

Program Wajib Belajar Pendidikan

Dasar Sembilan Tahun.

Program Pendidikan Menengah.

Program Pendidikan Anak Usia Dini

Program Pendidikan Non Formal dan

Program Peningkatan Mutu Pendidik

dan Tenaga Kependidikan.

Pengembangan Sistem pendukung

usaha bagi mikro kecil menengah.

Peningkatan kualitas kelembagaan

koperasi.

Pengembangan fasilitas pemberdayaan

usahaa skala mikro

Program Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat Pesisir

program pengembangan kawasan

budidaya laut, air payau dan air tawar

Program Peningkatan Mitigasi Bencana

Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut

Program Pengembangan Sistem

Penyuluhan Perikanan

Peningkatan Kesejahteraan Petani

Peningkatan Ketahanan Pangan

Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Peningkatan Produksi Perkebunan

program Penataan Administrasi

Kependudukan

B. PERJANJIAN KINERJA

Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji

rencana kinerja tahunan yang akan dicapai oleh

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Penetapan kinerja ini menggambarkan capaian

kinerja yang akan diwujudkan oleh satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

dalam tahun tertentu dengan

mempertimbangkan sumber daya yang

dikelolanya.

Tujuan umum disusunnya Penetapan Kinerja

yaitu dalam rangka Intensifikasi pencegahan

korupsi, Peningkatan kualitas pelayanan public,

Percepatan untuk mewujudkan manajemen

pemerintahan yang efektif, transparan, dan

akuntabel. Namun demikian, ruang lingkup ini

lebih diutamakan terhadap berbagai program

utama organisasi, yaitu program-program yang

dapat mengambarkan keberadaan organisasi

serta menggambarkan isu strategik yang

sedang di hadapi organisasi.

Untuk itu, penyusunan Penetapan Kinerja

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Tahun 2014 merupakan sasaran dan target

kinerja yang sepenuhnya mengacu pada RPJMD

Tahun 2011-2016 dan IKU Pemerintah

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB II PERENCANAAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 15

Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dokumen

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014,

dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) Tahun 2014, dan dokumen Prioritas

dan Plafon Angaran Sementara (PPAS) Tahun

2014, serta dokumen Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2014. Target

Kinerja tersebut merepresentasikan nilai

kuantitatif yang harus dicapai selama tahun

2014. Target Kinerja pada tingkat saasaran

strategis akan dijadikan tolok ukur dalam

mengukur keberhasilan organisasi di dalam

upaya pencapaian visi misi dan akan menjadi

komitmen bagi Pemerintah Kabupaten Tanjung

Jabung Barat untuk mencapainya dalam Tahun

2014.

Penetapan Kinerja Tahun 2014 dimaksud

disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan

Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014,

tentang Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata cara revisi atas

laporan kinerja instansi pemerintah.

Sehubungan dengan adanya penambahan

beberapa indikator kinerja pada IKU Pemerintah

Kabupaten tanjung Jabung Barat maka

indikator yang tertuang dalam Penetapan

Kinerja Tahun 2014.

Penetapan Kinerja Pemda. Kabupaten Tanjung

Jabung Barat Tahun 2014 seperti pada Tabel

2.2.

Tabel 2.2.

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA (OUT COME) TARGET

1. Peningkatan PembangunanInfrastuktur transportasidarat

Persentase jalan yang dapatdilalui Masyarakat dengan lancar

86,85 %

Persentase laka lantas. 20%

Jumlah desa terisolir 10

2. Peningkatan pembangunaninfrastruktur energi dan listrikdan telekomunikasi.

Ratio elektrifikasi 65

3. Peningkatan ketersediaan airbersih dan jaringan irigasiyang lebih merata.

Jumlah rumah tangga yangmenggunakan air bersih.

20%

Luas lahan yang teraliri air irigasi 42.000 Ha

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB II PERENCANAAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 16

4. Peningkatan pembangunaninfrastruktur pendidikan,kesehatan dan perumahanrakyat.

Presentase Jumlah rumah layakhuni.

106 unit

5. Penerapan tata ruang wilayahsebagai acuan kebijakanpembangunan kewilayahanyang berkelanjutan.

Jumlah pemanfaatan tata ruangsesuai RTRW

8

6. Peningkatan kesejahteraanmasyarakat melaluipemenuhan kebutuhanpangan.

Persentase ketersediaan energidan protein per kapita.

2.200

Skor pola pangan harapan. 87,54

Persentase penanganan daerahrawan pangan

4

7. Peningkatan distribusipendapatan dan berkurangnyakesenjangan pembangunandaerah

Indeks gini ratio 0,338

8. Peningkatan iklim pasar kerjayang lebih berpihak padatenaga kerja lokal gunamengurangi angkapengangguran

Persentase penurunan angkapengangguran.

2,85

9. Peningkatan kualitaspelayanan, rehabilitasi,bantuan sosial dan jaminankesejahteraan sosial bagipenyandang masalah sosial

Jumlah penurunan angkakemiskinan

9,47%

10. Pengendalian pertumbuhanpenduduk dan meningkatnyakeluarga kecil berkualitas

Persentase laju pertumbuhanpenduduk

2,65%

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB II PERENCANAAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 17

11. Peningkatan akses terhadappendidikan berkualitas

Angka melek huruf. 98,7 %

Angka rata-rata lama sekolah 8,3 %

Angka putus sekolah 0,15 %

12. Peningkatan akses layanankesehatan masyarakat yangberkualitas.

Presentase Angka usia harapanhidup

73,2

13. Peningkatan kualitaspelayanan dan pemahamanagama serta kehidupanberagama.

Persentase penurunan kejahatan 0,97%

14. Peningkatan pengembangannilai-nilai budaya daerah

Jumlah kebudayaan yangterlestarikan.

22

15. peningkatan peran pemudadan atlet berprestasi dalamolahraga (prestise daerah)

Jumlah penghargaan cabangolahraga

30 medali

16. peningkatan perlindungan dankesejahteraan sosial

Persentase peningkatanpelayanan kesehatan kepadamasyarakat.

100%

17. Peningkatan stabilitasekonomi makro dalammendukung tercapainyapertumbuhan ekonomi yangtinggi dan berkualitas

Pertumbuhan PDRB 7,95

laju inflasi. 8,72

PDRB perkapita (dengan migas). Rp. 34,94Juta

PDRB per kapita (tanpa migas). Rp. 27,47 Juta

18. Peningkatan iklim investasiyang sehat dan efisien melaluireformasi kelembagaanekonomi.

Pendapatan daerah 1,115,00

Jumlah PMA 7

Jumlah PMDN. 21

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB II PERENCANAAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 18

19. Pengembangan ekspor dankepariwisataan daerahberbasis potensi daerah.

Besaran nilai ekspor 233.000,00(USD)

Pendapatan sektor hotel danrestoran

29.000,00

20. Peningkatan pemberdayaanusaha mikro kecil danmenengah (UMKM) sertakoperasi.

Jumlah UMKM. 10000 buah

Jumlah koperasi sehat. 150 buah

21. Pengembangan agribisnis danagro industri berbasiskomoditas unggulan daerah.

Produktifitas padi 41,45 kwtl/ha

Produktifitas jagung 32,14 kwtl/ha

Produktifitas kedelei 15,74 kwtl/ha

Produktifitas ubi kayu 153,83kwtl/ha

Produktifitas ubi jalar 107,93kwtl/ha

Produktifitas kacang hijau 17,82 kwtl/ha

Produktifitas kacang tanah 15,42 kwtl/ha

Produktifitas sayuran 31,11 kwtl/ha

Produktifitas buah-buahan 11,22 kwtl/ha

Produksi kelapa dalam 63,780 ton

Produksi karet 7,556 ton

Produksi kelapa sawit 480.000 ton

Produksi kopi 1.125 ton

Produksi pinang

Produksi daging Ternak Rumansia

10.000 ton

353.130

Produksi perikanan tangkap 23.969 ton

Produksi perikanan budidaya 3.485 ton

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB II PERENCANAAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 19

22. Peningkatan pengelolaansumberdaya alam secaraterpadu dan berwawasanlingkungan meningkatkanketahanan pangan,optimalisasi pemanfaatan SDAyang berwawasan lingkungan

Presentase jumlah perusahaanyang memiliki dokumenlingkungan

85%

23. Penataan manajemenpemerintahan yang baik,bersih, efisien, berwibawa,transparan dan profesionalberbasis e-planing, e-budgetdan e-audit.

Presentase KepuasanMasyarakat.

Ratio penduduk ber KTP persatuan penduduk

Ratio pasangan berakte nikah

Presentase kepemilikan aktekelahiran per seribu penduduk

100 %

80%

70%

850

24. Peningkatan jaminankepastian hukum danperlindungan Hak AsasiManusia secara adil

Jumlah Raperda yang menjadiPerda

Persentase penyelesaianpengaduan perlindunganperempuan dan anak daritindakan kekerasan.

Jumlah Pemeriksaan Reguler

Jumlah Pemeriksaan Khusus

Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan

13 perda

55%

206 Lap

30 lap

706 lap

25. Peningkatan kesetaraangender yang proporsionaldalam pembangunan daerahyang berorientsi padaprofesionalisme.

Jumlah perempuan dilembagapemerintah

51 %

26. Peningkatan standarpelayanan minimal bagimasyarakat.

Persentase capaian SPM.

Rata-rata capaian SPM

15 Perbub

78,86%

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB II PERENCANAAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 20

Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan

kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang

telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi

dan misi instansi pemerintah.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pemerintah

Kabupaten Tanjung Jabung Barat mendasarkan

pada format Pengukuran Kinerja sebagaimana

termuat dalam Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah yaitu dengan

membandingkan antara target capaian

indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan

dengan realisasinya.

Pengukuran Kinerja ini dilakukan untuk menilai

keberhasilan dan kegagalan pencapaian

sasaran strategis Pemerintah Kabupaten

Tanjung Jabung Barat, guna mempermudah

interprestasi atas capaian indicator kinerja

sasaran yang dikelompokkan dalam skala

pengukuran ordinal sebagai berikut :

85 s/d 100 Sangat berhasil

70 s/d < 85 Berhasil

55 s/d < 70 Cukup Berhasil

0 s/d < 55 Kurang Berhasil

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

[Type the company name] 21

BAB III AKUNTABILITAS KINERJAA. CAPAIAN KINERJA

Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung

Jabung Barat pada Tahun 2014 dilihat dari

capaian indikator kinerja utama dari setiap

sasaran strategis yang telah ditetapkan. Hasil

pengukuran capaian kinerja berdasarkan 26

( Dua Puluh Enam ) sasaran strategis dapat di

lihat dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1PENGUKURAN CAPAIAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIANKINERJA

(%)

Meningkatnyapembangunaninfrastrukturtransportasi darat dansungai

Presentase jalan yangdapat dilaluimasyarakat denganlancer

86.85 40.91 47.11

Presentase laka lantas 20 14,28 71,40

Jumlah desa terisoliryang terbuka

10 13 130

Peningkatanpembangunaninfrastruktur energilistrik dantelekomunikasi

Ratio Elektrifikasi 65 44.35 68.23

Peningkatanketersediaan air bersihdan jaringan irigasiyang merata

Persentase Jumlahrumah tangga yangmenggunakan airbersih

20 18.69 93.47

Luas lahan yangteraliri air irigasi

42.000 Ha 18.777 Ha 44,70

Peningkatanpembangunaninfrasstrukturpemukiman rakyat

Presentase jumlahrumah layak huni

106 unit 44 unit 58.49

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 22

Penerapan tata ruangwilayah sebagai acuankebijakanpembangunankewilayahan yangberkelanjutan

Jumlah pemanfaatantata ruang sesuaiRTRW

8 8 100

Peningkatankesejahteraanmasyarakat melaluipenentuan kebutuhanpangan

Prosentaseketersediaan energydan protein perkapita

2.200 1.828 83.09

Skor pola panganharapan

85.5 74.85 87.54

Presentasepenangganan daerahrawan pangan

4 4 100

Peningkatan distribusipendapatan &berkurangnyakesenjanganpembangunan daerah

Indek gini ratio 0.338 0.298 113.42

Peningkatan iklimpasar kerja yang lebihberpihak pada tenagakerja local

Presentase penurunanangka penganguran

2.85 1.34 212.96

Peningkatan kualitaspelayanan,rehabilitasi,bantuansocial dan jaminankesejahteraan socialbagi penyandangmasalah social

Jumlah penurunanangka kemiskinan

9.47 11.02 85.93

Pengendalianpertumbuhanpenduduk danmeningkatnya keluargakecil berkualitas

Presentase lajupertumbuhanpenduduk

309.493 317.661 97.43

Peningkatan aksespendidikan berkualitas

Angka melek huruf 98.7 98.21 99.50

Angka rata-rata lamasekolah

8.3 8.3 100

Angka putus sekolah 0.15 0.13 86.67

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 23

Peningkatan akseslayanan kesehatanmasyarakat yangberkualitas

Presentase angka usiahaparan hidup

73.2 72.25 98.7

Peningkatan kualitaspelayanan danpemahaman agamaserta kehidupanberagama

Presentase penurunankejahatan

305 305 100

Peningkatanpengembangan nilai-nilai budaya

Jumlah kebudayaanyang terlestarikan

22 22 100

Peningkatan peranpemuda dan atletberprestasi dalam olahraga

Jumlah penghargaancabang olah raga

30 29 96

Peningkatanperlindungan dankesejahteraan sosial

Presentasepeningkatanpelayanan kesehatanyang diperolehmasyarakat

78.763 78.763 100

Peningkatan stabilitasekonomi makro dalammendukungtercapainyapertumbuhan ekonomiyang tinggi danberkualitas

Pertumbuhan PDRB

PDRB Perkapita(dengan migas)

PDRB perkapita (tanpamigas)

7,95

34,94

27.47

7,8

37,08

30,47

98.11

106.12

110.92

Laju Inflasi 8,27 8,27 100

Peningkatan ikliminvestasi yang sehatmelalui reformasikelembagaan ekonomi

Pendapatan Daerah 1.115,00 1.115,43 100

Jumlah PMA 7 7 100

Jumlah PMDN 21 21 100

Pengembangan ekpordan kepariwisataandaerah berbasispotensi daaerah

Besaran Nilai ekpor 233.000.000,00

235.097.013,00

100.9

Pendapatan sectorhotel dan restoran

29.000,00 29.227,00 100.78

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 24

Peningkatanpemberdayaan usahamikro kecil danmenengah (UMKM)dan koperasi

Jumlah UMKM 10000 50,83 50,83

Jumlah koperasi sehat 150 102 68,00

Pengembanganagribisnis dan agroindustry berbasiskomoditas unggulandaerah

Produktifitas padi 41,45 38,39 92,61

Produktifitas Jagung 32,14 43,07 134,00

Produktifitas Kedele 15,74 13,25 84.14

Produktifitas ubi kayu 153,83 141,47 91,96

Produktifitas ubi jalar 107,93 72,72 67,37

Produktifitas kacanghijau

17,82 11,75 65.94

Produktivitas KacangTanah

15,42 12,04 78,08

Produktifitas sayuran 31,11 94,16 302,6

Produktivitas buah-buahan

11,22 68.52 610,7

Produksi kelapa dalam 63,780 54.324 85.17

Produksi karet 7,556 7,234 95,73

Produksi kelapa sawit 480,000 317.675 66.18

Produksi kopi 1,125 1.535 136,44

Produksi pinang

Produksi ternakrumansia

10,000

353.130

10,237

347.180

102,4

98.31

Produksi perikanantangkap

23,969 24.798 103,46

Produksi perikananbudi daya

3,485 2,762 79,25

Peningkatan kesadaranmasyarakat terhadaplingkungan

Persentase jumlahperusahaan yangmemiliki dokumenlingkungan

85 86,84 102,16

Penataan manajemenpemerintahan yangbaik,bersih, efesien,berwibawa,transparandan professionalberbasis e-planning, e-

Indek kepuasanmasyarakat

Ratio penduduk berKTP persatuanpenduduk

Ratio pasangan ber

100

80

70

73.5

74.42

89

73.5

93.02

127.14

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 25

budget, e-audit akte nikah

Persentasekepemilikan aktekelahiran per seribupenduduk

850 245.10 114.28

Peningkatan jaminankepastian hokum danperlindungan HAMsecara adil

Jumlah Raperdamenjadi Perda

Presentasepenyelesaianpengaduanperlindunganperempuan dan anakdari tindakaankekerasan

Jumlah PemeriksaanReguler

Jumlah PemeriksaanKhusus

Tindak Lanjut HasilPemeriksaan

13

55

206

30

706

10

55

205

7

503

76.92%

100

99,51%

23,3%

71.24%

Peningkatankesetaraan genderyang proporsionaldalam pembangunandaerah danberorientase padaprofesionalisme

Jumlah perempuan dilembagapemerintahan

51 51,6 103,2

Peningkatan standarpelayanan minimal bagimasyarakat

Regulasi penerapanSPM

Presentase capaianSPM

15

78.86

15

78.86

100

95.57

B. Analisa dan Evaluasi Kinerja

Analisa dan evaluasi kinerja memberikan

justifikasi dan penyelesaian tercapai atau

tidak tercapainya kinerja yang

ditargetkan.Dalam laporan ini menyajikan

capaian kinerja dari 26 (Dua Puluh Enam)

sasaran strategis yang dilihat dari indikator

kinerjanya masing-masing.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 26

SS 1 Meningkatkan Pembangunan Insfrastruktur Transportasi

Darat dan Sungai

Sasaran strategis 1 ini merupakan upaya

mencapai misi pertama sebagaimana

tertuang dalam RPJMD 2011-2016 yaitu

Meningkatkan kualitas dan ketersediaan

infrastruktur pelayanan umum dan juga

mencapai tujuan Mewujudkan ketersediaan

infrastruktur pelayanan umum yang

berkualitas. Pencapaian misi ini didukung

oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas

Perhubungan, Informatika dan Komunikasi,

Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)

serta Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah dan Penanaman Modal (Bappemdal).

Sasaran

Strategis Peningkatan Pembangunan

Infrastruktur Darat dan Sungai terdiri dari 3

indikator kinerja dengan rata-rata hasil

capaian kerja sasaran sebesar 82,84% atau

kategori predikat Berhasil, hal ini dapat

dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 1

NO INDIKATOR KINERJA(OUTCOME)

Realisasi2013

(%)

2014

Target Realisasi Capaian(%)

1 Persentase jalan yang dapatdilalui masyarakat denganlancar

38,2% 86,85% 40,91% 47,11%

2 Persentase penurunankecelakaan lalu lintas

28,9% 20% 14,28% 71,4%

3 Jumlah desa terisolir yangterbuka

20 10 13 130%

Rata-rata capaian kinerja 82,84

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 27

Persentase Jalan Yang Dapat Dilalui Masyarakat dengan Lancar

Capaian Kinerja Persentase jalan yang dapat

dilalui masyarakat dengan lancar sebesar

47,11% atau dalam katagori kurang berhasil.

Hal ini ditunjukkan dengan kondisi jalan

dalam keadaan baik Kabupaten Tanjung

Jabung Barat tahun 2014 yang ditargetkan

sepanjang 1.582 Km atau dengan ratio

sebesar 86,85%, terealisasi 40,91% atau

sepanjang 745 Km. Rendahnya capaian

indikator ini tidak terlepas dari prioritas

pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung

Barat yang diarahkan pada pembangunan

titik-titik pertumbuhan ekonomi lainnya

seperti AnjunganKuala Tungkal. Jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya

capaian indikator ini mengalaami

peningkaatan kondisi jalan baik sebesar

2,7%, kondisi jalan sedang sebesar 2,1%

serta penurunan jumlah jalan rusak sebesar

4,6%. Selanjutnya gambaran caapaaian

indikator ini dapat dilihat dari perbandingan

kondisi jalan dan kondisi jenis permukaan

jalan tahun 2011-2014 seperti Tabel 3.3

Tabel 3.3 Jenis Permukaan Jalan dan Kondisi Jalan Tahun 2011-2014

NOURAIAN /

KONDISI JALAN

2011 2012 2013 2014

Km % Km % Km % Km %

I JENISPERMUKAAN

a Diaspal 502.532 28,94 753.772 42,12 826.180 46,45 860.353 47,23

b Kerikil 531.853 30,63 455.448 25,45 672.781 37,25 630.646 34,62

c Tanah 576.689 40,43 580.361 32,43 294.398 16,30 330.625 18,15

JUMLAH I 1.736,401 100 1.789,581 100 1.806,124 100 1.821,624 100

II KONDISI JALAN

a Baik 607.740 35 898.370 50,2 689.939 38,2 745.226 40,91

b Sedang 512.238 29,5 306.018 17,1 726.062 40,2 770.547 42,30

c Rusak 616.422 35,5 585.193 32,7 390.123 21,6 305.851 16,79

JUMLAH II 1.736,401 1.789,581 1.806,124 1.821,624

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Tanjung Jabung Barat

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 28

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa

kondisi jalan dalam kondisi baik mengalami

fluktuasi dari tahun ke tahun. Capaian

kondisi jaalan baik paling tinggi pada tahun

2012 yakni sebesar 50,2% dan paling

rendah pada tahun 2011 yakni sebesar 35%.

Namun demikian jika dibandingkan kondisi

jalan rusak tahun 2011 dan 2014 sangat

terlihat peningkatannya yakni berkurangnya

jalan rusak sebanyak 18,7%. Permasalahan

dalam pembangunan jalan antara lain

karena kondisi geografis alam Kabupaten

Tanjung Jabung Barat yang berada pada

daerah rawa mengakibatkan tingginya biaya

pembangunaan dan pemeliharaan jalan. Hal

ini mempengaruhi rasio jalan dalam kondisi

baik belum dapat mencapai target yang

diharapkan. Untuk itu dalam pembangunan

selanjutnya dibutuhkan pemilihan teknologi

yang tepat untuk pembangunan dan

pemeliharaan jalan khusunya di daerah rawa.

Grafik 4. Kondisi Jalan

Persentase Penurunan Kecelakaan Lalu Lintas

Capaian indikator kinerja prosentase

kecelakaan lalu lintas tahun 2014 sebesar

100%, dibanding dengan tahun sebelumnya,

kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan

sebesar 14,3%. Penurunan kecelakaan lalu

lintas tersebut sangat dipengaruhi perbaikan

insfrastruktur jalan. Perbaikan tersebut

seperti peningkatan kondisi jalaan

sebagaimana dijelaskan pada indikator

sebelumnya. Selain itu juga adanya

pemasangan rambu-rambu darat, laut dan

sungai dari tahun ke tahun. Perbandingan

kecelakaan lalu lintas dan pemasangan

rambu-rambu lalu lintas tahun 2011-2014

seperti pada grafik 5

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 29

Grafik 5Perbandingan Laka Lantas dan Rambu-rambu Laka Lantas 2011-2014

Dari grafik di atas menunjukkan akumulasi

pemasangan rambu-rambu lalu lintas lantas

yang dipasang dari awal tahun RPJMD hingga

tahun 2014 sebanyak 295 unit dan apabila

dibandingkan dengan target RPJMD

sebanyak 676 unit, sehingga untuk

memenuhi target yang telah ditetapkan

tahun 2015 perlu ditargetkan pemasangan

rambu-rambu sebanyak 381 unit. Masih

terdapatnya kecelakaan lalu lintas

disebabkan kurangnya kesadaran

masyarakat untuk mematuhi rambu - rambu

lalu lintas. Hal ini dapat dibuktikan dari data

jumlah kecelakaan lalu lintas dimana

banyaknya rambu-rambu lalu lintas tidak

selalu berbanding lurus dengan penurunan

jumlah kecelakaan lalu lintas. Untuk itu perlu

peningkataan sosialisasi akan pentingnya

kesadaran masyarakaat mematuhi rambu-

rambu lalu lintas yang diikuti dengn

peningkaatan pemasangan rambu-rambu

lalu lintas

.

Persentase Jumlah Desa terisolir Yang Terbuka

Capaian kinerja jumlah desa terisolir yang

terbuka sampai tahun 2013 sebanyak 83

desa dari 114 desa. Untuk Tahun 2014

pembangunan jembatan bukan untuk

pembukan desa terisolir karena seluruh desa

terisolir sudah terbuka pada tahun 2013.

(Target pembukaan desa terisolir telah

tercapai). Pembangunan jembatan pada

tahun 2014 terealisasi 100% dari 44 unit

dengan target panjang 248 meter dan

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 30

terealisasi sepanjang 1.465 meter atau

590,7%. Pembangunan jembatan meningkat

sebanyak 7 unit dibanding tahun

sebelumnya. Hal ini menunjukan komitmen

pemerintah dalam membuka desa untuk

menghubung dengan pusat kawasan

ekonomi dan pemerintahan. Sebagai upaya

pemerataan pembangunan Kabupaten

Tanjung Jabung Barat, perbandingan

pembangunan jembatan dengan desa

terisolir 2011-2014 seperti tabel 3.4

Tabel 3.4Perbandingan Pembangunan Jembatan Untuk Desa TerisolirTahun 2011-2014

NO Indikator Kinerja(Output)

RealisasiTahun2011

RealisasiTahun2012

RealisasiTahun2013

Tahun 2014

Target Realisasi Capaian(%)

1 Jumlah jembatanyang dibangun

32 13 37 44 44 100

Panjang (Meter) 167 385 1349 248 1465 590,7

2 Jumlah desaterisolir yangterbuka

37 33 13 - -

Dari tabel dapat diketahui bahwa dari tahun

ke tahun terjadi peningkatan pembangunan

jembatan dimana jumlah desa yang terisolir

semakin menurun atau dengan kata lain

jumlah terbukanya desa terisolir menjadi

meningkat sehingga pada tahun 2014 sudah

tidak ada lagi desa terisolir.

SS 2 Meningkatkan Pembangunan Insfrastruktur Energi Listrik dan

Telekomunikasi

Sasaran strategis 2 ini merupakan upaya

mencapai misi pertama sebagaimana

tertuang dalam RPJMD 2011-2016 yaitu

Meningkatkan kualitas dan ketersediaan

infrastruktur pelayanan umum dan juga

mencapai tujuan Mewujudkan ketersediaan

infrastruktur pelayanan umum yang

berkualitas. Pencapaian misi ini didukung

oleh Dinas Energi Sumber Daya Mineral

(ESDM). Sasaran Strategis Peningkatan

Pembangunan Infrastruktur Energi Dan

Listrik dengan indikator ratio elektrifikasi.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 31

Rasio Elektrifikasi

Capaian indikator kinerja rasio elektrifikasi

pada tahun 2014 sebesar 68,23% atau

katagori prediket cukup berhasil. Capaian

realisasi elektrifikasi yang hanya 44,35% dari

target 65% yang telah ditetapkan

sebelumnya. Pencapaiaan ini tentunya tidak

terlepas dari peningkatan jumlah pembangkit

listrik tenaga solar/surya sehingga mampu

meningkatkan ketersediaan daya listrik dan

rumah tangga pengguna listrik. Jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya,

rasio elektrifikasi selalu mengalami

peningkataan dari tahun 2011-2014 seperti

tabel 3.5

Tabel 3.5

Rasio Elektrifikasi tahun 2011-2014

NOIndikator Kinerja

(Output)

RealisasiTahun2011

RealisasiTahun2012

RealisasiTahun2013

Tahun 2014

Target RealisasiCapaian (%)

1 Ratio elektrifikasi 19,41% 37,06% 41,50% 65% 44,35% 68,23%

Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa dari

tahun 2011 s/d 2014 terjadi peningkatan

elektrifikasi sebesar 24,94%. Belum

tercapainya sesuai target elektrifikasi salah

satunya disebabkan keterbatasan anggaran

untuk pengadaan PLTS selain itu

keterbatasan kewenangan yang dimiliki oleh

pemerintah daerah dibidang kelistrikan yang

mana kewenangan tersebut merupakan

kewenangan pemerintah pusat. Dukungan

pencapaian elektrifikasi dengan menambah

PLTS dan penyediaan daya listrik untuk

meningkatkan rumah tangga pengguna listrik

seperti Tabel 3.6

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 32

Tabel 3.6Indikator SKPD Pendukung Capaian Rasio Elektrifikasi

Data Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Jumlah PLTS 28 unit 28 unit 93 unit 12 unit

Ketersediaan daya listrik 27,30% 27,30% 27,30% 34,15%Rumah Tangga yangmenggunakan listrik

19,41% 37,06% 41,50% 44,35%

Sumber : Dinas ESDM Kab. Tanjung Jabung Barat

Penambahan jumlah PLTS setiap tahun telah

meningkatkan rumah tangga yang dapat

menikmati listrik. Meskipun terjadi

peningkatan dalam elektrifikasi, tetapi jika

dilihat dari setiap tahunnya tidak terlalu

besar yakni sekitar 3-4% pertahun.

Untuk itu dengan target RPJMD yang sebesar

70%, Kabupaten Tanjung Jabung Barat perlu

meningkatkan sumber daya serta

menambahkan alternative tenaga listrik

lainnya seperti listrik tenaga gelombang atau

listrik tenaga air/angin

.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 33

SS 3 Meningkatnya Ketersediaan Air Bersih dan Jaringan Irigasi

Yang Lebih Merata

Sasaran strategis 3 ini merupakan upaya

mencapai misi pertama sebagaimana

tertuang dalam RPJMD 2011-2016 yaitu

Meningkatkan kualitas dan ketersediaan

infrastruktur pelayanan umum dan juga

mencapai tujuan Mewujudkan ketersediaan

infrastruktur pelayanan umum yang

berkualitas. Pencapaian misi ini didukung

oleh Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Energi

Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Dinas

Tanaman pangan dan holtikultura. Sasaran

Strategis Meningkatkan Ketersediaan air

bersih dan Jaringan irigasi yang lebih merata

dengan indikator jumlah rumah tangga yang

menggunakan air bersih dan luas lahan

pertanian yang teraliri irigasi dengan rata-

rata hasil capaian kerja sebesar 69,09% atau

katagori Cukup Berhasi. Hal ini dapat di

lihat pada tabel 3.7

Tabel 3.7 Pengukuran Capaian sasaran Strategis 3

NOINDIKATOR KINERJA

(OUTCOME)Realisasi2013 (%)

2014

Target Realisasi Capaian (%)

1 Jumlah rumah tangga yangmenggunakan air bersih

19,28% 20% 18,69% 93,47%

2 Luas lahan pertanian yangteraliri air irigasi

- 42.000 Ha 18.777 Ha 44,70%

Rata-rata capaian kinerja 69,09%

Adapun uraian pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut adalah sebagai berikut:

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 34

Jumlah Rumah Tangga Yang Menggunakan Air Bersih

Capaian kinerja jumlah rumah tangga yang

menggunakan air bersih tahun 2014 sebesar

93,47%. Kinerja ini dipengaruhi pembuatan

sumur bor sebanyak 128 unit dan

Penampungan Air Hujan (PAH) sebanyak 631

unit dan peningkatan pengguna dari

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

sebanyak 4,92%. Peningkatan penggunaan

air bersih tentunya meningkatkan kesehatan

masyarakat Tanjung Jabung Barat.

Perbandingan penggunaan air bersih Tahun

2011-2014 seperti Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Rumah Tangga Pengguna Air Bersih 2011-2014

NO IndikatorKinerja (Output)

RealisasiTahun2011

RealisasiTahun2012

RealisasiTahun2013

Tahun 2014

Target Realisasi Capaian (%)

1 Pembuatan sumurbor

126 unit(5,32%)

91 unit(3,67%)

191 unit(7,78%)

128 unit(5,21%)

128 unit(5,21%)

100

2 PAH 343 unit(4,83%)

141 unit(1,90%)

687 unit(9,33%)

631 unit(8,57%)

631 unit(8,57%)

100

3 PDAM 2,26% 2,16% 2,18% 4,92% 4,92% 100

Total pengguna airbersih 12,41% 7,72% 19,28% 20% 18,69% 93,45

Sumber : Dinas ESDM Kab. Tanjung Jabung Barat

Penggunaan air bersih pada tahun 2014

dibanding dengan tahun 2011 mengalami

peningkatan 6,58% dengan konstribusi dari

PDAM yang semakin meluas. Kendala

mendapatkan air bersih salah satunya

karena kondisi geografis yang sebagian

wilayah merupakan lahan gambut dan rawa-

rawa. Untuk itu dalaam pencapaian

penggunaan air bersih dapat diakselerasikan

dengan pembangunan jaringan PDAM yang

semakin luas serta PAH. Kendala lainnya

terkait dengan anggaran yang terbatas,

Pemerintah Daerah Tanjung Jabung Barat

dapat bersinergi dengan pihak swasta

dengan bantuan anggaran CSR.

Kondisi Geografis dengan sungai besar yang

ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu

Sungai Pengabuan dan Betara bermuara

langsung ke laut serta karakteristik wilayah

sekitar berupa rawa sehingga apabila

dijadikaan sumber air baku untuk

penyediaan air bersih cukup sulit. Sehingga

untuk penyediaan air bersih membutuhkan

biaya investasi, operasional dan

pemeliharaannya tinggi. Untuk itu

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 35

pemerintah harus mencari alternative

sumber air baku dan alternative teknologi

lain untuk penyediaan air bersih seperti

membangun embung air yang bias digunakan

sebagai sumber air baku selain itu juga bias

dimanfaatkan untuk irigasi.

Luas Lahan Pertanian Yang Teraliri Air Irigasi

Irigasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Tahun 2014 seluas 421,92 Ha dari target

sebesar 8400 Ha. Luas wilayah yang

mendapatkan perairan irigasi 44,70% dari

42.000 Ha yang ditargetkan terealisasi

18.777 Ha. Jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya, pembangunan irigasi di

Kabupaten Tanjung Jabung Barat relative

tinggi, dimana pada tahun 2013 hanya

seluas 56,16 Ha, Tahun 2012 seluas 55, 16

Ha dan tahun 2011 seluas 44 Ha. Tingginya

peningkatan pembangunaan irigasi tidak

terlepas dari komitmen pemerintah Daerah

Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam

membangun sektor pertanian seperti terlihat

pada tabel 3.9.

Tabel 3.9

Luas Irigasi Kabupaten Dalam Keadaan baik Tahun 2011-2014

NOIndikator

Kinerja (Output)

RealisasiTahun2011

RealisasiTahun2012

RealisasiTahun2013

Tahun 2014

Target RealisasiCapaian

(%)

1 Luas irigasikabupaten dalamkondisi baik

42 Ha 55,5 Ha 56,16 Ha 8400

Ha

421,92 Ha 4,96%

Dari tabel 3.9 luas irigasi dalam kondisi baik

di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat

dilihat bahwa target luas irigasi tahun 2014

adalah sebesar 8400 ha sedangkan

realisasinya sebesar 421,92 Ha sehingga

dapat dihitung capaian kinerja pada tahun

2014 yaitu sebesar 4,96% masih diperlukan

peningkatan sebesar 94,98% untuk

mencapai target tersebut. Sedangkan target

akhir RPJMD untuk peningkatan irigasi

adalah sebesar 42.000 ha apabila

dibandingkan dengan capaian akumulasi

sampai tahun 2014 sebesar 575,58 ha

masih jauh tertinggal dengan kekurangan

sebesar 41.424,42 ha atau sebesar 98,63%.

Dalam penyediaan aliran irigasi, masyarakat

masih tergantung kepada bantuan

pemerintah dalam pemeliharaan saluran

irigasi, sehingga kedepan, perlu sosialisasi

kepada masyarakat akan pentingnya

memelihara jaringan irigasi yang berada di

wilayah sekitarnya.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 36

SS 4 Meningkatnya Pembangunan Insfrastruktur Perumahan

Rakyat

Sasaran strategis 4 ini merupakan upaya

mencapai misi pertama sebagaimana

tertuang dalam RPJMD 2011-2016 yaitu

Meningkatkan kualitas dan ketersediaan

infrastruktur pelayanan umum dan juga

mencapai tujuan Mewujudkan ketersediaan

infrastruktur pelayanan umum yang

berkualitas. Pencapaian misi ini didukung

oleh Dinas Pekerjaan Umum, Dinas dan

Kantor Pengelola Pasar, Kebersihan dan Tata

Bangunan. Sasaran Strategis Meningkatnya

Pembangunan Infrastruktur Perumahan

Rakyat dengan indikator persentase rumah

layah huni dengan capaian kerja sasaran

sebesar 58.49 % atau kategori prediket

Cukup Berhasil, seperti terlihat pada table

3.10

Tabel 3.10 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 4

SASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA

(OUTCOME)TARGET

REALISASI

Capaian(%)

Peningkatan pembangunaninfrastruktur perumahan rakyat

Persentase rumah layakhuni

106 unit 44 unit 58,49%

Persentase Rumah Layak Huni

Capaian kinerja ditunjukan dengan

peningkatan rumah layak huni di Kabupaten

Tanjung Jabung Barat. Capaian prosentase

jumlah rumah layak huni dari bedah rumah

samisake dan BSPS sebesar 58,49%.

Program Samisake tahun 2014 membangun

rumah sebanyak 44 unit, hal ini lebih rendah

dibanding dengan tahun sebelumnya yang

mencapai 157 unit. Sedangkan rumah

kumuh dari tahun 2011 sampai tahun 2014

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 37

mengalami penurunan dari 16.420 unit

rumah kumuh menjadi 16.171 unit seperti

tergambar dalam tabel 3.11. Apabila

dibandingkan dengan target RPJM sebesar

10.511 pengurangan rumah kumuh, maka

masih diperlukan peningkatan sebesar 63,19

% lagi untuk mencapai target.

Tabel 3.11Jumlah Rumah Layak Huni dan Jumlah Rumah Kumuh 2011-2014

No Indikator Kinerja (Output) Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

1 Jumlah rumah layak huni(bedah rumah Samisakedan BSPS)

58 unit 34 unit 157 unit 44 unit

2 Jumlah rumah kumuh 16.420 unit 16.362 unit 16.328 unit 16.171 unit

Kondisi geografis/alam Kab. Tanjung Jabung

Barat yang berupa rawa mengakibatkan

tingginya biaya penanganan rumah kumuh

melalui bedah rumah. Bantuan pusat bedah

rumah melalui BSPS Kemenpera bersifat

tuntas desa tuntas kecamatan belum

mampu menangani prioritas rumah kumuh

kabupaten sebanyak 16.420 berada di

Kecamatan Tungkal Ilir dan Kecamatan Bram

Itam sesuai SK Kumuh Kab. Tanjung Jabung

Barat.

Untuk itu kedepan beberapa hal yang

dibutuhkan dalam perbaikan seperti

perencanaan yang matang untuk

penanganan masalah daerah kumuh dan

tidak hanya mengandalkan bantuan dari

Pemerintah pusat saja, perlu peran serta

masyarakat/pemberdayaan masyarakat

pada program bedah rumah sehingga

masyarakat tidak mengalami ketergantungan

dari bantuan pemerintah Serta direncanakan

alternatif pembangunan rusunawa untuk

mengurangi jumlah rumah kumuh dan

sosialisasi kepada masyarakat di daerah

kumuh untuk menghindari keengganan

masyarakat di daerah kumuh berpindah ke

rusunawa apabila rusunawa tersebut

terbangun.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 38

SS 5 Penerapan Tata Ruang Wilayah Sebagai Acuan Kebijakan

Pembangunan Kewilayahan Yang Berkelanjutan

Sasaran strategis 5 ini merupakan upaya

mencapai misi pertama sebagaimana

tertuang dalam RPJMD 2011-2016 yaitu

Meningkatkan kualitas dan ketersediaan

infrastruktur pelayanan umum dan juga

mencapai tujuan Mewujudkan ketersediaan

infrastruktur pelayanan umum yang

berkualitas. Pencapaian misi ini didukung

oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah dan

Penanaman Modal (Bappemdal) dan Kantor

Pengelolaan Perizinan Terpadu. Sasaran

Strategis, Jumlah pemanfaatan ruang sesuai

RTRW dengan indikator jumlah permohonan

rekomendasi tata ruang dan jumlah IMB

Jumlah Pemanfaatan Ruang Sesuai RTRW

Capaian indikator jumlah pemanfatan ruang

sesuai RTRW dilihat dari rekomendasi tata

ruang dan data Izin Mendirikan Bangunan

(IMB) pada tahun 2014 sebesar 100%, yakni

8 rekomendasi dan 346 izin. Pemanfaatan

ruang sesuai RTRW bertambah dari tahun ke

tahun seperti Tabel 3.12

Tabel 3.12Jumlah Pemanfaatan Ruang Sesuai RTRW tahun 2011-2014

No

Indikator Kinerja

(Output)

Realisasi Tahun 2014

2011 2012 2013 Target Realisasi Capaian (%)

1 Jumlah Permohonan

Rekomendasi Tata Ruang

3 6 9 8 8 100%

2 Jumlah data IMB 314 680 282 346 346 100%

Sumber : BLHD Kab. Tanjung Jabung Barat

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 39

Dari Tabel 3.12 Menujukan bahwa kinerja

IMB tahun 2014 sebanyak 346 izin

mengalami peningkatan sebanyak 81,5%

dibanding tahun 2013 sebanyaak 282 izin.

Peningkatan ini menunjukan kesadaran

masyarakat yang semakin baik. Selain itu

pencapaian kinerja ini didukung oleh Satuan

Polisi Pamong Praja dalam menegakan

peraturan daerah.

Permasalahan dalam capaian indikator ini

adalaah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

belum memiliki Peraturan Daerah Rencana

Tata Ruang secara detail. Untuk pemberian

rekomendasi tata ruang masih menggunakan

Perda RTRW Kab. Tanjung Jabung Barat yang

bersifat makro atau kurang mendetail dan

operasional. Sehingga pemohon

rekomendasi tata ruang sebagian besar

adalah kalangan pelaku usaha skala besar

(perusahaan) belum menyeluruh kepada

masyarakat. Untuk itu perlu peningkatn

sosialisasi akan pentingnya kesadaraan

masyarakat mematuhi RTRW maupun RDTR.

SS 6 Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Penentuan

Kebutuhan Pangan

Sasaran strategis 6 ini merupakan upaya

mencapai misi kedua sebagaimana tertuang

dalam RPJMD 2011-1016 dengan tujuan

Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat

Melalui Pengentasan Kemiskinan,

Penciptaan Lapangan Kerja dan Pemerataan

Pendapatan. Pencapaian ini di dukung oleh

Dinas Tanaman Pangan & Holtikultura dan

Kantor Ketahan Pangan. Sasaran strategis

ini diukur dengan tiga indikator rata-rata

90,21% atau katagori prediket Sangat

Berhasil. Presentase kesediaan energy dan

protein perkapita memiliki capaian sebesar

83,09%, indikator skor pola pangan harapan

konsumsi capaian sebesar 87,54% dan

penangganan daerah rawan pangaan

dengan capaian kinerja sebesar 100%.

Hal ini dapat terlihal pada tabel 3.13

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 40

Tabel 3.13 Pengukuran Capaian sasaran Strategis 6

INDIKATOR KINERJA UTAMA(outcome)

TARGET

RPJMD

REALISASI CAPAIAN(%)

2011 2012 2013 2014

1. Persentase ketersediaanEnergi dan Protein Perkapita

2,200 - 1,570 1,626 1.828 83,09

2 Skor Pola Pangan Harapan(%)

85,5 - 67,85 71,25 74,85 87,54

3 Penanganan Daerah RawanPangan (Daerah)

4 2 2 2 4 100,00

Rata-rata capaian kinerja 90,21

Capaian masing-masing indikator sebagai berikut :

Persentase Ketersediaan Energi dan Protein Perkapita

Capaian Kinerja Prosentase Kesediaan

Energi dan Protein Perkapita tahun 2014

sebesar 83,09% dimana realisasi kebutuhan

energy dan protein perkapita 1.828

(Kkal/Kap/Hari) dari target 2.200

Kkal/Kap/Hari. Jumlah tersebut mengalami

peningkatan sebesar 202 (Kkal/Kap/Hari)

dari terealisasi Tahun 2013 sebesar 1.626

(Kkal/Kap/Hari). Walaupun capaian angka

“Persentase capaian Konsumsi Energi Dan

Protein Perkapita” Kab. Tanjab Barat Tahun

2014 meningkat dibandingkan Tahun 2013,

namun capaian tersebut masih dibawah

target RPJMD.

Angka “Persentase capaian Konsumsi Energi

Dan Protein Perkapita” menunjukkan

ketercukupan konsumsi energi masyarakat.

Semakin tinggi angka ini tentunya akan

berdampak kepada kesehatan masyarakat

yang semakin baik serta aktivitas masyarakat

yang semakin tinggi dan diharapkan dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu

sendiri. Jenis-jenis bahan makanan yang

mengandung Energi dan Protein yang

menunjang Data Ketersediaan Energi pada

Tahun 2013 – 2014 dapat dilihat dalam

Tabel 3.14 di bawah ini:

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 41

Tabel 3.14.

DATA KETERSEDIAAN ENERGI DAN PROTEIN PERKAPITA PER HARI

No. JENIS BAHAN MAKANAN

KETERSEDIAAN PER KAPITA PER HARI

ENERGI PROTEIN

Kkal % Gram %

1 Padi-padian 1,133 51,50 27,78 48,74

2 Makanan Berpati 34 1,55 0,25 0,44

3 Gula 3 0,14 0,02 0,02

4 Buah Biji Berminyak 135 6,14 2,04 3,58

5 Buah-buahan 60 2,73 0,7 1,23

6 Sayur-sayuran 12 0,55 1,28 2,25

7 Daging 61 2,77 4,14 7,26

8 Telur 6 0,27 0,41 0,47

9 Susu 5 0,23 0,27 0,47

10 Ikan 189 8,59 35,45 62,19

11 Minyak dan lemak 190 8,64 0,22 0,39

T O T A L 1,828 83,09 72,55 127,28

Sumber : Neraca Bahan Makanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2014

Peningkatan yang cukup signifikan

ketersediaan energy dan protein perkapita

perhari dari tahun 2012-2014 belum

memenuhi target RPJMD sebesar 2.200

Kkal/Kap/Hari. Hal ini disebabkan kurangnya

pemahaman keanekaragaman konsumsi

pangan dimasyarakat. Oleh karena itu, perlu

dilakukan pengembangan dan percepatan

penanganan konsumsi pangan dengan

pembinaan kelompok Wanita Desa.

Pola Pangan Harapan Konsumsi

Capaian Pola Pangan Harapan Konsumsi

Kab.Tanjab Barat Tahun 2014 adalah

87,54% dari target RPJMD 2.200, atau

85,5% terealisasi 74,85% pada Tahu 2014.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan

sebesar 3,6% dari realisasi Tahun 2013

sebesar 71,25%. Walaupun capaian angka

“Pola Pangan Harapan Konsumsi” Kab.

Tanjab Barat Tahun 2014 meningkat

dibandingkan Tahun 2013, namun capaian

tersebut masih dibawah target RPJMD.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 42

67.85

71.25

74.85

64

66

68

70

72

74

76

2012 2013 2014

Skor Pola Pangan Harapan (%) 2012 - 2014

Namun walaupun capaian tersebut belum

terealisasi, angka “Pola Pangan Harapan

Konsumsi” Kab. Tanjab Barat yang

cenderung meningkat ini menunjukkan

adanya perubahan pola makan masyarakat

menuju ke arah lebih bergizi, seimbang,

beragam, dan aman. Adapun capaian angka

“Persentase Pola Pangan Harapan

Konsumsi”Kab. Tanjab Barat periode 2011 –

2014 dapat dilihat pada Grafik 6 dibawah ini:

Grafik 6 Pola Pangan Harapan 2012-2014

Dengan memperhatikan grafik diatas maka

kinerja selalu meningkat dari tahun ke tahun,

tetapi kinerja indikator tersebut yang belum

sesuai dengan target RPJMD karena belum

adanya regulasi yang jelas untuk

penambahan lumbung pangan. Untuk itu

perlu adanya peningkatan pemahaman

dalam pola pangan harapan konsumsi

Penangganan Daerah Rawan Pangan

Pada Tahun 2014 jumlah daerah yang

mengalami “Penanganan Daerah Rawan

Pangan” di Kab. Tanjab Barat sebanyak 4

(empat) desa, yaitu Desa Kuala baru, Desa

Harapan Jaya, Desa Tungkal IV dan Desa

Mekar Alam. Jumlah tersebut mengalami

perubahan dari realisasi Tahun 2013

sebesar 2 (dua) desa, yaitu Desa Sungai

Dualap dan Desa Dataran Pinang. Target

RPJMD Kab. Tanjab Barat capaian jumlah

daerah yang mengalami “Penanganan

Daerah Rawan Pangan”di Kab. Tanjab Barat

sebanyak 4 (empat) desa. Capaian jumlah

daerah yang mengalami “Penanganan

Daerah Rawan Pangan” sudah terealisasi.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam

rangka peningkatan capaian Sasaran

strategis adalah: Peningkatan intensitas

penanganan daerah rawan pangan,

Peningkatan pembinaan lumbung desa,

Sosialisasi B2SA (Beragam, Bergizi,

Seimbang dan Aman) dan Sosialisasi P2KP

(Percepatan Penanganan Konsumsi Pangan)

yang dilakukan oleh Kelompok Wanita di

setiap desa. Adapun data pendukung dari

outcomes Tahun 2011–2014 dapat dilihat

dari tabel 3.15

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 43

Tabel 3.15

DATA PENDUKUNG PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 6

INDIKATOR TargetRPJMD

2011 2012 2013 2014

Skor Pola Pangan Harapan (PPH)Konsumsi (%)

85.5 - 67.85 71.25 74.85

Konsumsi Beras (Kgl/Kap/Thn) 99 185.60 150.44 172.80 63.54

Konsumsi Energi (Kkal/Kap/hari) 2,000 - 1,570.00 1,626.00 1,828.00

KonsumsiProtein (Gram/Kap/Hari) 52 - 65.630 68.690 72.550

Lumbung Pangan (desa) 7 2 2 2 2

Desa Mandiri Pangan (desa) 7 4 2 2 2

Penanganan Daerah Rawan Pangan 4 2 2 4 2

SS 7 Meningkatnya Distribusi Pendapatan dan Berkurangnya

Kesenjangan Pembangunan Daerah

Sasaran strategis 7 ini merupakan upaya

mencapai misi kedua sebagaimana tertuang

dalam RPJMD 2011-1016 dengan tujuan

Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat

Melalui Pengentasan Kemiskinan,

Penciptaan Lapangan Kerja dan Pemerataan

Pendapatan. Pencapaian misi ini didukung

oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Trasmigrasi. Untuk mengukur sasaran

strategis tersebut, indikator kinerja utama

Indeks Gini Ratio dengan rata-rata hasil

capaian kerja sasaran sebesar 113.42% atau

kategori predikat “Sangat Berhasil”, hal ini

dapat dilihat pada table 3.16 berikut :

Tabel 3.16 INDEKS GINI RATIO 2013-2014

No INDIKATOR Realisasi2013

2014Target Realisasi Capaian (%)

1 Indeks Gini Ratio 0.308 0.338 0.298*** 113.42

Rata-rata capaian kinerja 113.42Sumber : Bappeda Kab. Tanjung Jabung Barat

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 44

CAPAIAN

2011 2012 2013 2014 20142 3 4 5 6 7

1. Angka Pengangguran (%) 2.85 4.19 2.77 4.90 1.34 212.96

212.96

INDIKATOR KINERJA UTAMA(outcome )

TARGETRPJMD

REALISASI

1

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA

Indeks Gini Ratio

Persentase capaian “Indeks Gini Ratio”

Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun

2014 sebesar 0,298% dari target RPJMD

0,338%. Capaian ini mengalami penurunan

sebesar 0,01% dari realisasi tahun 2013

sebesar 0,308%. Indek Gini

Ratio yang rendah ini mengindentifikasi

adanya penurunan ketimpangan pendapatan

antar masyarakat di Kabupaten Tanjung

Jabung Barat pada periode tersebut.

SS 8 Meningkatnya Iklim Kerja Yang Lebih Baik Berpihak Pada

Tenaga Kerja Lokal

Sasaran strategis 8 ini merupakan upaya

mencapai misi kedua sebagaimana tertuang

dalam RPJMD 2011-1016 dengan tujuan

Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat

Melalui Pengentasan Kemiskinan,

Penciptaan Lapangan Kerja dan Pemerataan

Pendapatan. Pencapaian misi ini didukung

oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Trasmigrasi. Untuk mengukur sasaran

strategis tersebut, indikator dan Persentase

penurunan angka pengangguran kinerja

utama dengan rata-rata hasil capaian kerja

sasaran sebesar 212.96% atau kategori

predikat “Berhasil”, hal ini dapat dilihat pada

Tabel 3.17

Tabel 3.17 ANGKA PENGANGGURAN TAHUN 2011 – 2014

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 45

4.19

2.77

4.90

1.34

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

2011 2012 2013 2014

Persentase Penurunan Angka Pengangguran

Capaian kinerja persentase penurunan angka

pengangguran Kabupaten Tanjung Jabung

Barat Tahun 2014 adalah 212.96%, dimana

angka pengangguran sebesar 1,34% lebih

rendah dari target RPJMD 2,85% dan jika

dibandingkan dengan tahun 2013

mengalami penurunan sebesar 1,51%. Data

perbandingan selengkapnya seperti grafik 7.

Grafik 7 PERBANDINGAN ANGKA PENGANGGURAN 2011-2014

Peningkatan capaian indikator ini dapat

dilihat dari indikator rasio penduduk yang

bekerja, angka partisipasi angkatan kerja,

angka kesempatan bekerja dan jumlah

perusahaan. Indikator capaian tersebut

seperti pada tabel 3.18

Tabel 3.18.

DATA PENDUKUNG PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 8

INDIKATOR Target RPJMD 2011 2012 2013 2014

Rasio Penduduk Yang Bekerja (%) 97.15 97.14 97.22 98.21 98.18

Angka Partisifasi Angkatan Kerja (%) 48.75 40.00 69.05 70.79 70.78

Angka Kesempatan Kerja (orang) 112,811 189,208 194,788 199,911 202,189

Jumlah Perusahaan yang dimonitorTerkait Perundang-UndanganKetenagakerjaan (Perusahaan)

110 25 20 20 20

Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Tanjung Jabung Barat

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 46

Dari Tabel 3.18 menunjukan pada

tahun 2014 capaian “Rasio Penduduk Yang

Bekerja” Kabupaten Tanjung Jabung Barat

adalah 98,18%. Jumlah tersebut mengalami

penurunan dari realisasi Tahun 2013

sebesar 98,21%. Target RPJMD Kab. Tanjab

Barat capaian “Rasio Penduduk Yang

Bekerja” Kab. Tanjab Barat Tahun 2014

adalah 97,15%.

Untuk capaian “Angka Partisipasi

Angkatan Kerja” Tahun 2014 Kab. Tanjab

Barat adalah 70,78%. Jumlah tersebut

mengalami penurunan dari realisasi Tahun

2013 sebesar 70,79%. Target RPJMD

Kabupaten Tanjung Jabung Barat capaian

“Angka Partisipasi Angkatan Kerja” Kab.

Tanjab Barat Tahun 2014 adalah 48,75%.

Capaian angka kesempatan kerja

Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun

2014 adalah 202.189 orang. Jumlah

tersebut mengalaami peningkatan sebesar

2.278 orang dari realisasi 2013 sebesar

199.911 orang. Target RPJM Tahun 2014

adalah 112.811 orang. Capaian tahun 2014

mengalami peningkatan dari tahun 2013 dan

cenderung meningkat dalam 4 tahun

terakhir, ini mengindikasikan adanya

peningkatan kesempatan seseorang untuk

terserap pada pasar kerja.

Jumlah Perusahaan yang dimonitor

terkait peraturan perundangan

Ketenagakerjaan Tahun 2014 di Kabupaten

Tanjung Jabung Barat adalah 20 perusahaan

sebanding ditahun 2013 dengan jumlah yang

sama. Target RPJMD Tahun 2014 adalah

110 perusahaan

. SS 9 Meningkatnya Kualitas Pelayanan, Rehabilitasi Sosial Bagi

Penyandang Masalah Sosial

Sasaran strategis 9 ini merupakan upaya

mencapai misi kedua sebagaimana tertuang

dalam RPJMD 2011-1016 dengan tujuan

Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat

Melalui Pengentasan Kemiskinan,

Penciptaan Lapangan Kerja dan Pemerataan

Pendapatan. Pencapaian misi ini didukung

oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Trasmigrasi. Untuk mengukur sasaran

strategis tersebut, indikator kinerja utama

Persentase penurunan angka kemiskinan

dengan rata-rata hasil capaian kerja sasaran

sebesar 85.93% atau kategori predikat

“Berhasil”, hal ini dapat dilihat pada Tabel

3.19

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 47

10.43

10.92

11.61

11.02

9.8

10

10.2

10.4

10.6

10.8

11

11.2

11.4

11.6

11.8

2011 2012 2013 2014

Tabel 3.19PENURUNAN ANGKA KEMISKINAN TAHUN 2011-2014

INDIKATOR KINERJAUTAMA (Outcome)

2011 2012 2013 2014Target Realisasi Capaian

Penurunan AngkaKemiskinan (%)

10.43 10.92 11.61 9.47 11.02*** 85.93

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 85.93

Sumber : BPS Kab. Tanjung Jabung Barat **** Angka Sangat Sementara

Jumlah Penurunan Angka Kemiskinan

Persentase capaian “Penurunan Angka

Kemiskinan” Kabupaten Tanjung Jabung

Barat Tahun 2014 adalah 85,93%. Hal ini

terlihat dari capaian sebesar 11.02%

dibanding dengan target RPJMD sebesar

9,47%. Jumlah tersebut mengalami

peningkatan sebesar 0.59% dari realisasi

Tahun 2013 sebesar 11.61%. Capaian

“Penurunan Angka Kemiskinan” Kab. Tanjab

Barat Tahun 2014 mengalami peningkatan

dibandingkan Tahun 2013, dan capaian

tersebut sudah belum bisa mencapai target

RPJMD, seperti terlihat dalam grafik 8

Grafik 8 Perbandingan Angka Kemiskinan Tahun 2011-2014

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 48

Penurunan Angka Kemiskinan” yang tinggi ini

mengindikasikan peningkatan jumlah

penduduk miskin secara ekonomi disuatu

negara/wilayah. Semakin tinggi angka ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi

penduduk yang termasuk dalam kategori

penduduk miskin yaitu penduduk yang

memiliki rata-rata pengeluaran per

kapita/bulan dibawah nilai garis kemiskinan.

Capaian kinerja tersebut didukung dengan

kegiatan Bantuan Keluarga Miskin dan Anak

Terlantar serta bantuan Langsung Sosial

(KUBE) dengan capaian seperti tabel 3.20

Tabel 3.20 Perbandingan Bantuan Kelurga Miskin dan KUBE Tahun 2011-2014

No Indikator Kinerja (Output) 2011 2012 2013 2014

1 Bantuan Keluarga Miskin dan Anak Terlantar (orang) 122 184 200 71

2 Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (KUBE) 26 40 40 0

Sumber: Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi Kab. Tanjung Jabung Barat

Dari Tabel Indikator “Bantuan Keluarga

Miskin Dan Anak Terlantar” adalah

pelayanan sosial yang diberikan bagi

keluarga fakir miskin yaitu pengembangan

potensi keluarga fakir miskin, sedangkan

pelayanan sosial yang diberikan kepada anak

terlantar yaitu pemberdayaan anak terlantar

melalui pemberian bantuan usaha ekonomis

produktif dan kelompok usaha bersama serta

pemberian latihan keterampilan melalui panti

sosial bina remaja.

Pada Tahun 2014 capaian “Angka Bantuan

Keluarga Miskin Dan Anak Terlantar” Kab.

Tanjab Barat adalah 71 orang. Jumlah

tersebut mengalami penurunan sebesar 129

orang dari realisasi Tahun 2013 sebesar 200

orang.

SS 10 Pengendalian Pertumbuhan Penduduk dan MeningkatnyaKeluarga Kecil Berkualitas

Sasaran strategis 10 ini merupakan upaya

mencapai misi kedua sebagaimana tertuang

dalam RPJMD 2011-1016 dengan tujuan

Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat

Melalui Pengentasan Kemiskinan,

Penciptaan Lapangan Kerja dan Pemerataan

Pendapatan. Pencapaian misi ini didukung

oleh Dinas Kependudukan dan Catatan

Sipil dan Badan Keluarga Berencana,

Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan

Untuk mengukur sasaran strategis tersebut,

indikator kinerja utama Persentase Laju

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 49

Pertumbuhan Penduduk dengan rata-rata

hasil capaian kerja sasaran sebesar

125,30% atau kategori predikat “Sangat

Berhasil”.

Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten

Tanjung Jabung Barat Tahun 2014 adalah

3,32 atau mencapai 125,30% dari target

RPJMD 2,65. Sedangkan realisasi

pertumbuhan penduduk tahun 2014

mencapai 102,64% dari target RPJMD

309.493 jiwa dimana tahun 2014 jumlah

penduduk sebesar 317.661 jiwa. Jumlah

tersebut mengalami peningkatan sebesar

8.984 jiwa dari realisasi Tahun 2013 sebesar

308.677 jiwa, capaian tersebut sudah

melewati target RPJMD. Laju pertumbuhan

penduduk tahun 2011-2014 seperti tabel

3.21

Tabel 3.21 Data Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2011-2014

INDIKATOR KINERJAUTAMA

2011 2012 2013

Tahun 2014

Target Realisasi Capaian(%)

PertumbuhanPenduduk (jiwa)

313.997 339.669 308.677 309.493 317.661 102,64

Laju PertumbuhanPenduduk (%)

12,65 10,39 3,46 2,65 3,32 125,30

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 113,97

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Tanjung Jabung Barat

Dari tabel menunjukan bahwa pluktuasi laju

pertumbuhan penduduk di Kabupaten

Tanjung Jabung Barat dipengaruhi oleh

kelahiran, kematian dan perpindahan serta

program Keluarga Berencana yang

mempunyai peranan penting dalam menekan

pertumbuhan penduduk. Capaian Cakupan

Akseptor KB Kabupaten Tanjung Jabung

Barat Tahun 2014 adalah 47.879 orang,

jumlah tersebut mengalami peningkatan

sebesar 492 orang dari realisasi Tahun

2013 sebesar 47.387 orang dan capaian

tersebut sudah melewati target RPJMD yaitu

42.879 orang. Adapun pertumbuhan

akseptor KB sebagaimana Tabel. 3.22

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 50

Tabel 3.22 Pertumbuhan Peserta KB Tahun 2011-2014

No. Uraian 2011 2012 2013 2014 PertumbuhanPertahun %

1 PUS Program KB MetodeKontrasepsi Efektif (MKJP)

8.978 8.798 5.831 11.173 6,11

2 PUS Program KB MetodeKontrasepsi Efesien/AlatKontrasepsi (Non MKJP)

44.748 60.584 45.717 41.696 (-1,70)

3 Peserta KB Aktif 44.892 52.408 47.387 47.879 1,66

Sumber : Badan KB, Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Kab. Tanjab Barat

Dari tabel 3.22 meningkatnya capaian

indikator Pasangan Usia Subur (PUS) yang

melakukan program KB Aktif metode

kontrasepsi efektif jangka panjang (MKJP)

meningkat sebesar 6,11% dan PUS

program KB aktif metod kontrasepsi

efesien/alat kontrasepsi (Non MKJP)

mengalami penurunan sebesar (-1,7%), hal

ini menggambarkan bahwa tingkat

kesadaran masyarakat untuk melaksanakan

program KB lebih baik dimana PUS lebih

banyak beralih dari Non MKJP ke MKJP.

Untuk cakupan kepersertaan PUS yang

melaksanakan program KB tahun 2014

sebanyak 52.869 PUS atau (83,14%),

Tahun 2013 sebanyak 51.548 PUS atau

(94,85%), Tahun 2012 sebanyak 69.382

PUS atau (91,42%) dan Tahun 2011

sebanyak 53.726 PUS atau (77,50%)

Sehubungan dengan hal tersebut,pencapaiaan khusus akseptor mengalamibeberapa permasalah sebagai berikut:

Masih minimnya SDM baik sisi kualitasmaupun kuantitas dari tenaga motivatorKB di Lapangan.

Kurang responsifnya pelaksanaanpelayanan KB dan pergerakanmasyarakat (perempuan di wilayahterpencil

Masih kurang sarana dan prasaranamobilitas lapangan petugas.

Untuk itu perlu beberapa langkah perbaikankedepan sebagai berikut:

Peningkatan kinerja petugas KBlapangan dan pengetahuan masyarakattentang KB.

Peningkataan jangkauan pelayann danpergerakan KB sampai ke wilayahterpencil

Penambahan sarana/fasilitas untukpetugas di Lapangan.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 51

SS 11 Meningkatnya Pemerataan Terhadap Akses Pendidikan

Sasaran strategis 11 ini merupakan upaya

mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang

dalam RPJMD 2011-1016 dengan tujuan

Mewujudkan Kualitas Pendidikan, Kualitas

Pelayanan Kesehatan, Kehidupan

Beragamaa dan Berbudaya. Pencapaian misi

ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan

dengan indikator kinerja utama Presentase

Angka Melek Huruf, Angka Rata-rata lama

sekolah dan Persentase Putus Sekolah

dengan rata - rata capaian hasil kerja kerja

sasaraan sebesar 95,39% atau katagori

Sangat Berhasil, hal ini dapat dalam tabel3.23

TABEL 3.23 PENGUKURAN CAPAIAN SASARAN STRATEGIS 11

No. Indikator Kinerja

2013 2014 TargetAkhir

RPJMDRealisasi Target Realisasi Capaian(%)

1. Persentase AngkaMelek Huruf

99,88% 98,7% 98,21% 99,50% 98,9%

2. Persentase AngkaRata-rata LamaSekolah

8,1% 8,3% 8,3% 100% 8,5%

3 Persentase AngkaPutus Sekolah

0,22% 0,15% 0,13% 86,67% 0,05%

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 95,39%

Adapun uraian pencapaian indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 52

Persentase Angka Melek Huruf

Hasil Pengukuran terhadap prosentase

penduduk usia 15 tahun plus yang bisa baca

tulis dibagi jumlah penduduk usia 15 tahun

plus di peroleh indikator Angka Melek Huruf

(AMH) pada tahun 2014 mencapai realisasi

98,21%, sementara target tahun yang sama

sebesar 98,7% atau mencapai 99,50%, dari

hasil tersebut untuk angka melek huruf

belum mencapai target yang diinginkan

begitu pula jika di bandingkan dengan

realisasi tahun 2013 sebesar 99,88%

realisasi tahun 2014 terjadi penurunan

sebesar 1,67%.Perkembangan angka melek

huruf tergambar dalam grafik 9

Grafik 9 Perkembangan Angka Melek Huruf 2013-2014

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Dari grafik di atas persentase Angka MelekHuruf terjadi penurunan dari tahun 2013 ketahun 2014, begitu pula dibandingkandengan target RPJMD sebesar 98,90%

masih diperlukan peningkatan sebesar0,69% Untuk mencapai target.

Persentase Angka Rata-Rata Lama Sekolah

A. Angka Rata-rata Lama Sekolah

Kinerja Persentase Rata-Rata Lama Sekolah

tahun 2014 sebesar 100% atau sesuai target

tahun yang sama sebesar 8,3% jika

dibandingkan dengan realisasi tahun 2013

hanya 8,1% maka realisasi tahun 2014

terjadi kenaikan sebesar 0,20%. Berikut

grafik 10 perkembangan Angka Rata-Rata

Lama Sekolah sebagai berikut :

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 53

Grafik 10

Perkembangan Angka Rata-rata Lama Sekolah Tahun 2013-2014

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Dari Grafik di atas persentase Angka

Rata-Rata Lama Sekolah terjadi

peningkatan dari tahun 2013 sampai

Tahun 2014, meskipun belum belum

mencapai Target RPJMD sebesar 8,5%,

masih diperlukan peningkatan sebesar

0,20% Untuk mencapai target tersebut

B. APK PAUD

Realisasi Persentase APK PAUD

(Pendidikan Anak Usia Dini) Tahun 2014

sebesar 42,034 %, sementara target

tahun yang sama sebesar 59,00% atau

mencapaian 71,24%, jika dilihat dari

hasil capaian tersebut belum mencapai

target yang di inginkan, begitu pula jika di

bandingkan dengan realisasi 2013

sebesar 42,83%, realisasi tahun 2014

terjadi penurunan sebesar 0,80%.

Perkembangan grafik 11 APK PAUD

sebagai berikut :

Grafik 11 Perkembangan APK PAUD Tahun 2013-2014

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 54

Dari Grafik di atas persentase APK PAUD

terjadi penurunan dari tahun 2013 ke

tahun 2014, begitu pula dibandingkan

dengan target RPJMD sebesar 61,7%

masih diperlukan peningkatan sebesar

19,67% Untuk mencapai target

C. APK SD

Persentase APK SD Tahun 2014 sebesar

117,58%, semestara target tahun yang

sama sebesar 116,88% atau mencapaian

100,60%, jika dilihat dari hasil tersebut

realisasi 2014 sudah mencapai target yang

diinginkan begitu pula jika dibandingkan

dengan realisasi tahun 2013 hanya

117,52% maka realisasi tahun 2014

terjadi kenaikan sebesar 0,06%. Berikut

grafik 12 perkembangan APK SD sebagai

berikut :

Grafik 12 Permbangan APK SD tahun 2013-2014

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Dari grafik di atas persentase APK SD

terjadi Kenaikan dari tahun 2013 ke

tahun 2014, begitu pula dibandingkan

dengan target RPJMD sebesar 117,10%

sudah melebihi target yang ditetapkan.

D. APK SMP/MTs

Realisasi Persentase APK SMP/MTs Tahun

2014 sebesar 98,84%, semestara target

tahun yang sama sebesar 101,61% atau

mencapaian 97,27%, jika dilihat dari hasil

capaian tersebut belum mencapai target

yang di inginkan, tetapi jika di bandingkan

dengan realisasi tahun 2013 sebesar

98,81%, realisasi tahun 2014 terjadi

peningkatan sebesar 0,03%. Berikut

grafik 13 perkembangan APK SMP/MTs

sebagai berikut :

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 55

Grafik 13 Perkembangan APK SMP/MTs Tahun 2013-2014

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Dari Grafik di atas persentase APK

SMP/MTs terjadi Kaenaikan dari tahun

2013 ke tahun 2014, akan tetapi jika

dibandingkan dengan target RPJMD

sebesar 102,71% masih diperlukan

peningkatan sebesar 3,87% Untuk

mencapai target.

E. APK SMA/SMK/MA

Realisasi Persentase APK SMA/SMK/MA

Tahun 2014 sebesar 69,94%, semestara

target tahun yang sama sebesar 73,83%

atau mencapaian 94,73%, jika dilihat

dari hasil capaian tersebut belum

mencapai target yang di inginkan, tetapi

jika di bandingkan dengan realisasi tahun

2013 sebesar 69,91%, realisasi tahun

2014 terjadi peningkatan sebesar 0,03%.

Berikut grafik 14 perkembangan APK

SMA/SMK/MA sebagai berikut :

Grafik 14 Perkembangan APK SMA/SMK/MA Tahun 2013-2014

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Tanjung Jabung Barat

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 56

Dari Grafik di atas persentase APK

SMA/SMK/MA terjadi Kenaikan dari

tahun 2013 ke tahun 2014, akan tetapi

jika dibandingkan dengan target RPJMD

sebesar 75,76% masih diperlukan

peningkatan sebesar 5,82% Untuk

mencapai target.

F. APM SD/SDLB/MI

Realisasi Persentase APM SD/SDLB/MI

Tahun 2014 sebesar 98,98%, semestara

target tahun yang sama sebesar 98,2%

atau mencapaian 100,79%, jika dilihat

dari hasil tersebut realisasi 2014 sudah

mencapai target yang diinginkan begitu

pula jika dibandingkan dengan realisasi

tahun 2013 hanya 98,94% maka

realisasi tahun 2014 terjadi kenaikan

sebesar 0,04%. Berikut grafik 15

perkembangan APM SD/SDLB/MI

sebagai berikut :

Grafik 15 Perkembangan APM SD/SDLB/MI Tahun 2013-2014

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Tanjung Jabung Barat

Dari Grafik di atas persentase APM

SD/SDLB/MI terjadi Kenaikan dari tahun

2013 ke tahun 2014, begitu pula

dibandingkan dengan target RPJMD

sebesar 98,42% sudah melebihi target

yang ditetapkan.

G. APM SMP

Realisasi Persentase APM SMP Tahun

2014 sebesar 72,91%, semestara target

tahun yang sama sebesar 75,26% atau

mencapaian 96,88%, jika dilihat dari

hasil capaian tersebut, belum mencapai

target yang di inginkan, tetapi jika di

bandingkan dengan realisasi tahun 2013

sebesar 72,89%, realisasi tahun 2014

terjadi peningkatan sebesar 0,02%.

Berikut grafik 16 perkembangan APM

SMP sebagai berikut :

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 57

Grafik 16 PERKEMBANGAN APM SMP TAHUN 2013-2014

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Dari Grafik di atas persentase APM SMP

terjadi Kaenaikan dari tahun 2013 ke

tahun 2014, akan tetapi jika

dibandingkan dengan target RPJMD

sebesar 76,36% masih diperlukan

peningkatan sebesar 3,45% Untuk

mencapai target

H. APM SMA

Realisasi Persentase APM SMA Tahun

2014 sebesar 51,91%, semestara target

tahun yang sama sebesar 53,8% atau

mencapaian 96,49%, jika dilihat dari

hasil capaian tersebut, belum mencapai

target yang di inginkan, tetapi jika di

bandingkan dengan realisasi tahun 2013

sebesar 51,89%, realisasi tahun 2014

terjadi peningkatan sebesar 0,02%.

Berikut grafik 17 perkembangan APM

SMA sebagai berikut :

Grafik 17 Perkembangan APM SMA Tahun 2013-2014

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 58

Dari Grafik di atas persentase APM SMA

terjadi Kenaikan dari tahun 2013 ke

tahun 2014, akan tetapi jika

dibandingkan dengan target RPJMD

sebesar 55,73% masih diperlukan

peningkatan sebesar 3,82% Untuk

mencapai target.

I. Ratio Murid dengan Guru

Realisasi Persentase Ratio Murid dengan

Guru (R-M/G) sebesar 1:14, semestara

target tahun yang sama sebesar 1:18

atau mencapaian 105,41%, jika dilihat

dari hasil tersebut sudah mencapai target

yang diinginkan akan tetapi jika di

bandingkan dengan realisasi tahun 2013

sebesar realisasi perbandingan murid

dengan guru ialah 1:13 jadi realisasi

tahun 2014 terjadi penurunan sebesar

0,07%. Berikut grafik 18 perkembangan

Ratio Murid dengan Guru sebagai berikut

:

Grafik 18 Perkembangan Ratio Murid dengan Guru Tahun 2013-2014

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Dari Grafik di atas Ratio Murid dengan

Guru terjadi penurunan dari tahun 2013

ke tahun 2014, akan tetapi jika

dibandingkan dengan target RPJMD

perbandingan ratio murid dengan guru

tahun 2014 terjadi kenaikan dan

melebihi target yang di dicapai.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 59

J. Ratio Murid dengan Sekolah

Realisasi Persentase Ratio Murid dengan

Sekolah (R-M/S) sebesar 1:183,

semestara target tahun yang sama

sebesar 1:165 atau mencapaian 92,59%,

jika lihat dari hasil realisasi tersebut

untuk tahun 2014 belum mencapai

target yang diinginkan begitu pula jika di

bandingkan dengan realisasi tahun 2013

dan RPJMD terjadi penurunan.

Persentase Angka Putus Sekolah

Persentase Angka Putus Sekolah tahun 2014

sebesar 0,13%, sementara Target tahun yang

sama sebesar 0,15% atau capaian 115,38%,

jika dilihat dari hasil tersebut realisasi 2014

sudah mencapai target yang diinginkan

begitu pula jika dibandingkan dengan

realisasi tahun 2013 hanya 0,22% maka

realisasi tahun 2014 terjadi kenaikan

sebesar 0,09%. Berikut Grafik 19 penurunan

Angka Putus Sekolah sebagai berikut :

Grafik 19 Penurunan Angka Putus Sekolah

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Dari Grafik di atas persentase Angkat Putus

Sekolah terjadi penurunan angka putus

sekolah dari tahun 2013 sampai Tahun

2014, menunjukan pencapaian angka

persentase meningkat meskipun belum

mencapai target RPJMD, dibandingkan

dengan target RPJM sebesar 0,05% masih

diperlukan peningkatan sebesar 0,08% untuk

mencapai target. Secara umum capaian

kinerja bidang pendidikan seperti pada tabel

3.24

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 60

TABEL 3.24

CAPAIAN SASARAN STRATEGIS TERHADAP KINERJA PENDIDIKAN

TAHUN 2011-2016

No. Indikator Kinerja

2013 2014 TargetAkhir

RPJMDRealisasi Target RealisasiCapaian

(%)

1. Angka Melek Huruf 99,88% 98,7% 98,21% 99,50% 98,9%

2. Angka Rata-rata Lama

Sekolah

8,1% 8,3% 8,3% 100% 8,5%

- APK PAUD 42,83% 59,0% 42,034% 71,24% 61,7%

- APK SD 117,52% 116,88% 117,58% 100,60% 117,10%

- APK SMP/MTs 98,81% 101,61% 98,84% 97,27% 102,71%

- APK SMA/SMK/MA 69,91% 73,83% 69,94% 94,73% 75,76%

- APM SD/SDLB/MI 98,94% 98,20% 98,98% 100,79% 98,42%

- APM SMP 72,89% 75,26% 72,91% 96,88% 76,36%

- APM SMA 51,89% 53,80% 51,91% 96,49% 55,73%

- Ratio Murid dengan

guru

1:13 Perb 1:18 Perb 1:14 Perb 105,41% 1:17 Perb

- Ratio Murid dengan

Sekolah

1:133

Perb

1:165

Perb

1:183

Perb

92,59% 1:158Perb

3. Angka Putus Sekolah 0,22% 0,15% 0,13% 86,67% 0,05%

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 95,39%

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 61

Pencapaian sasaran ini dicapai melalui

Program sebagai berikut :

Program Wajib Belajar Pendidikan DasarSembilan Tahun.

Program Pendidikan Menengah.

Program Pendidikan Anak Usia Dini

Program Pendidikan Non Formal dan

Program Peningkatan Mutu Pendidikdan Tenaga Kependidikan.

Beberapa Hambatan dan masalah yangdihadapi dalam pencapaian kinerja sebagaiberikut:

Bertambahnya jumlah bangunan

sekolah atau sekolah baru yang tidak

diiringi dengan penambahan jumlah

guru (Pegawai Negeri Sipil) terutama di

daerah-daerah yang letaknya agak jauh

dari ibu kota kabupaten/ ibu kota

kecamatan, sehingga terjadi kekurangan

tenaga pengajar.

Kurangnya tenaga pengajar yang

berstatus Pegawai Negeri Sipil) yang

mengajar disekolah-sekolah negeri serta

tidak meratanya penempatan guru-guru,

ketersediaan guru lebih banyak dikota

sedangkan didaerah-daerah terpencil

seperti Kecamatan Renah Mendalu,

Muara Papalik, Senyerang dan Seberang

Kota lebih banyak di isi oleh tenaga

pengajar honorer

Kurangnya fasilitas pendukung kegiatan

proses belajar mengajar

Upaya/Strategi Pemecahan Masalah sebagaiberikut:

Melakukan pemerataan penempatan

tenaga guru (pegawai negeri sipil)

disekolah-sekolah yang masih

kekurangan tenaga guru serta

memeberikan insentif tambahan bagi

guru yang mengajar didaerah terpencil.

Memerlukan perhatian yang lebih dan

keseriusan Pemerintah Kab. Tanjung

Jabung Barat dalam Program Wajib

Belajar bagi anak usia sekolah hingga

jenjang pendidikan sekolah menengah

atas, diharapkan tidak ada lagi anak

yang tidak bersekolah ataupun putus

sekolah.

Memberikan bantuan pendidikan bagi

siswa yang kurang mampu ataupun

tidak mampu secara berkelanjutan

sampai kejenjang pendidikan tinggi agar

siswa yang kurang mampu ataupun

tidak mampu dapat mempunyai

kesempata yang sama dalam

bersekolah.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 62

SS 12 Meningkatnya Akses Layanan Kesehatan Masyarakat Yang

Berkualitas

Sasaran strategis 12 ini merupakan upaya

mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang

dalam RPJMD 2011-1016 yaitu

Meningkatkan Kualitas Pendidikan,

Kesehatan, Kehidupan Beragama dan

Berbudaya dengan tujuan Mewujudkan

Kualitas Pendidikan, Kualitas Pelayanan

Kesehatan, Kehidupan Beragamaa dan

Berbudaya. Pencapaian misi ini dilaksanakan

oleh Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit

Umum Daerah Kuala Tungkal. Untuk

mengukur sasaran strategis tersebut,

indikator kinerja angka usia harapan hidup

dengan rata-rata hasil capaian kerja sasaran

sebesar 98,70% atau kategori predikat

“Sangat Berhasil”, hal ini dapat dilihat pada

tabel 3.25 berikut :

Tabel 3.25 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 12

Indikator KinerjaUtama (Outcome)

2011 2012 2013Tahun 2014

Target Realisasi Capaian %

Angka Usia HarapanHidup

71.5 71.75 72 73.2 72.25 98.7

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tanjung Jabung Barat

Angka Usia Harapan Hidup

Capaian indikator tersebut sebesar 98.70%

atau katagori prediket Sangat Berhasil.

Apabila dibandingkan dengan tahun

sebelumnya, maka angka harapan hidup

penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat

meningkat dari 2011-2014. Meskipun

capaian tersebut masih dibawah target yang

telah ditetapkan RPJMD sebesar 73,2 tahun.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 63

Beberapa indikator yang mempengaruhi usia

harapan hidup seperti angka kematian ibu

melahirkan, angka kematian bayi, angka

kematian neonatal, angka kematian balita

serta pravelensi kekurangan gizi. Indikator

indikator penentu Usia Harapan Hidup untuk

Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

dapat dilihat pada tabel 3.26 berikut:

Tabel 3.26Indikator Penentu Angka Usia Harapan Hidup

NO URAIAN SATUAN 2011 2012 2013 2014

Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian

1 AngkaKematianBayi

Per 1000KLH

23 6 23 4 23 3 23 4.5

2 AngkaKematianNeonatal

Per 1000KLH

19 5.6 19 4 19 3 19 4.4

3 AngkaKematianBalita

Per 1000KLH

32 7 32 4 32 3 32 4.6

4 AngkaKematianIbu

Per100.000

KLH

102 120 102 75 102 74 102 72.7

5 PrevalensiKekuranganGizi

% < 20 % 8.2 < 20 % 8 < 20%

7.7 < 20%

7.45

1. Angka Kematian Bayi,

Terjadi peningkatan Angka Kematian

Bayi 19 kasus dari 6707 kelahiran

hidup (3/1000 kh) di tahun 2013, dan

naik menjadi 31 kasus dari 6871

kelahiran hidup (4,5/1000 kh) di

tahun 2014.

2. Angka Kematian Balita

Angka Kematian Balita (AKBA) pada

tahun 2013 menurun menjadi

20/6707 kelahiran hidup (3/1000 kh)

dan 32/6871 kelahiran hidup

(4,5/1000 kh). "Hal tersebut berarti

AKB dan AKBA Tanjung Jabung Barat

bila dibandingkan dengan target MDGs

sudah jauh lebih baik dari target MDGs

2015 (AKB:23/1000 kh dan AKBA

32/1000 kh).

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 64

3. Angka Kematian Ibu Hamil (AKIH)Angka Kematian Ibu Hamil (AKIH), dari

6707 kelahiran hidup tahun 2013, dan

5 kasus kematian ibu dari 6871

kelahiran hidup tahun 2014, kasus

kematian ibu hamil mengalami

penurunan. Proporsi target, menurut

Millennium Development Goals (MDGs)

tahun 2015 yaitu 102/100.000

kelahiran hidup. Tahun 2014 AKI

Kabupaten Tanjung Jabung Barat (bila

diproporsikan) menjadi 72,7/100.000

kelahiran hidup, sudah mencapai target

yang ditentukan oleh MDGs 2015 yaitu

118/100.000 kh.

4. Pravalensi Kekurangan Gizi

Untuk Pravalensi Kekurangan Gizi

masyarakat mengalami peningkatan.

Kasus gizi buruk tahun 2013 sebanyak

3 kasus menurun tahun 2014 menjadi

2 kasus. Kasus Gizi Buruk

ditangani/dirawat 100%, Begitu pula

Tingkat Partisipasi Masyarakat datang

ke Posyandu (D/S) meningkatan dari

88,5 % (2013) menjadi 88,8% pada

tahun 2014. Bayi umur 0-6 bulan

mendapat ASI Ekslusif sebesar 67,3 %

(2013) menjadi 79,5%. Ibu Hamil

mendapat tablet tambah darah (FE3)

meningkat dari 89,4 % (2013) menjadi

93,3% ditahun 2014. Rumah Tangga

Mengkonsumsi Garam 99,7 % (2013)

dan tahun 2014 mencapai 99,2%

sedangkan untuk mengantisipasi

Peningkatan Kasus Gizi Kurang

maupun Gizi Buruk di sediakan Buffer

Stok MP-ASI dan Pelaksanaan

Survailans Gizi 100%.

Selain pada indikator indikator diatas

terdapat faktor lain yang juga berperan

penting dalam meningkatkan Angka Usia

Harapan Hidup di suatu daerah yaitu

ketersedian tenaga kesehatan dan medis.

Pencapaian indikator tenaga kesehatan dan

medis dapat dilihat pada tabel 3.27 berikut:

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 65

Tabel 3.27Indikator Penentu untuk Tenaga Kesehatan dan Medis

NO URAIAN SATUAN REALISASI

2011 2012 2013 2014

1 Rasio Bidan per 100.000Penduduk

per 100.000Penduduk

70,79 75,71 78,95 80

2 Rasio Perawat per 100.000Penduduk

per 100.000Penduduk

84,11 82,56 82,61 69

3 Rasio Gizi per 100.000Penduduk

per 100.000Penduduk

5,26 5,48 4,67 5

4 Rasio Dokter Umum per100.000 Penduduk

per 100.000Penduduk

16,12 14,39 14,99 16

5 Rasio Dokter Gigi per100.000 Penduduk

per 100.000Penduduk

4,21 4.8 4 3

6 Rasio Apoteker per 100.000Penduduk

per 100.000Penduduk

3,15 3,08 3 4

7 Rasio Kesmas per 100.000Penduduk

per 100.000Penduduk

12,62 11,99 12,66 21

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tanjung Jabung Barat Tahun 2015

Grafik 20.Grafik Jumlah Tenaga Kesehatan & Tenaga Medis

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tanjung Jabung Barat

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450

Bidan

Gizi

Kesmas

Dokter Gigi

Bidan Perawat Gizi Apoteker Kesmas DokterUmum Dokter Gigi

2014 392 283 10 31 11 61 15

2013 151 282 5 45 18 43 14

2012 221 241 16 38 35 42 14

2011 202 255 15 38 36 46 12

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 66

Dari Grafik tersebut tergambar pemenuhan

Tenaga Bidan menduduki angka tertinggi

dibanding tenaga kesehatan lainnya. Tahun

2014 sebanyak 259,60% dari tahun

sebelumnya. Penempatan bidan dipengaruhi

oleh faktor pemekaran wilayah/desa satu

bidan.Tenaga Perawat menempati posisi

kedua tertinggi. Dan juga cenderung

mengalami peningkatan dari tahun 2011

sampai dengan 2014. Tenaga Gizi dan

Dokter Gigi menduduki posisi 2 terendah.

Dari segi Kuantitas untuk Tenaga Medis

khusunya Dokter Umum sebenarnya telah

mencapai angka cukup yaitu sebanyak 61

orang di tahun 2014 dari 43 orang ditahun

2013.

Namun demikian pencapaian tersebut juga

mengahadapi hambatan dan kendala

seperti:

Banyak Dokter Umum yang melanjutkan

pendidikan ke Dokter Spesialis sehingga

mereka sementara tidak bisa bertugas

dilapangan.

Beberapa Dokter Umum, tenaga medis

lainnya mengajukan pindah tugas

keluar daerah dengan alasan megikuti

suami.

Beberapa Dokter Umum dan tenaga

medis lainnya menjalani status pegawai

titipan di daerah lain, dengan berbagai

alasan.

Untuk itu strategi/pemecahan masalah

adalah dengan pindah tugas Tenaga medis

diadakan persyaratan replacement atau

persyaratan yang menyatakan mewajibkan

adanya penggantain atau pengisian

kekosongan ketika ada dokter umum yang

hendak mengajukan usulan pindah

SS 13 Meningkatnya Kualitas Pelayanan, Pemahaman dan

Pengamalan Agama Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Sasaran strategis 13 ini merupakan upaya

mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang

dalam RPJMD 2011-1016 yaitu

Meningkatkan Kualitas Pendidikan,

Kesehatan, Kehidupan Beragama dan

Berbudaya ditunjukan dengan pencapaiaan

indikator kinerja presentase penurunan

angka kejahatan. Capaian kinerja pada tahun

2014 mengalami penurunan sebesar 0,97%.

Rincian capaian IKU dapat dilihat pada Tabel

3.1

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 67

Persentase Penurunan Angka Kejahatan

Persentase penurunan angka kejahatan di

Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebesar

0,97%. Terjadi penurunan angka kejahatan

dari 308 kasus ditahun 2013 menjadi 305

kasus ditahun 2014. Kasus yang paling

menonjol atau paling banyak terjadi adalah

kasus jenis kejahatan konvensional,

khususnya pada kasus pencurian dengan

kekerasan (Curas), Pencurian kendaraan

bermotor, Aniata berat (Anirat), Pembunuhan

dan narkoba sebagaimana tabel 3.28

Tabel 3. 28 Jumlah angka kejahatan di Kab. Tanjung Jabung Barat

No. Jenis Kejahatan

2013 2014 PersentaseLaju

Penurunan(%)

Kasus Penyelesaian Kasus Penyelesaian

1 KejahatanKonvensional

295 174 278 192 (5,76)

2 Kejahatan TranNasional

0 0 1 1 0,00

3 Kejahatan terhadapkekayaan negara

0 0 10 2 0,00

4 Kontinjensi 13 12 16 16 23,08

Total/Rata-rata 308 186 305 211 (0,97)Sumber : Polres Tanjab Barat

Faktor yang berperan penting dalam

terciptanya kejahatan adalah karena krisis

keimanan akibat minimnya ajaran iman serta

bimbingan orang tua dan pembekalan agama

oleh ustad, da’i, guru ngaji atau para pemuka

agama lainnya. Melihat pentingnya peran

para pemuka agama tersebut Kabupaten

Tanjung Jabung Barat memberikan bantuan

insentif kepada para guru ngaji, imam, da’i,

kaum mesjid dan para guru madrasah.

Bantuan tersebut merupakan bentuk

kepedulian daerah terhadap pendidikan non

formal (pendidikan agama) dalam usaha

membangun akhlak. Jumlah imam, guru

ngaji, mudim, serta guru madrasah dapat

dilihat dari tabel berikut:

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 68

Tabel 3.29Jumlah Penerima Bantuan Insentif (Guru Ngaji, Imam, Kaum mesjid, Da’I dan Guru

Madrasah )Tahun 2011-2014

No. Penerima Bantuan Jumlah Penerima2011 2012 2013 2014

1 Guru Ngaji 350 350 670 6702 Imam 350 350 670 6703 Kaum Mesjid 350 350 670 6704 Da’i 67 61 131 1345 Guru Madrasah 1109 1200 1232 1366

Sumber : Bagian AKRK Setda Tanjung Jabung Barat

Dari Tabel diatas terlihat Jumlah penerima

bantuan setiap tahunnya khususnya untuk

Bantuan Da’i dan Guru Madrasah terus

meningkat. Bantuan kepada Guru Ngaji,

Imam dan Kaum Mesjid porsinya adalah 15

orang di setiap desa dan kelurahan perorang

sebesar Rp. 100.000,- dan ditahun 2015

akan tingkatkan menjadi Rp. 200,000,-

perorang guna untuk memotivasi para ustad

dalam upaya mereka membangun akhlak

sehingga dapat menekan angka kejahatan di

Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Sebagai upaya menciptakan keamanan

dengan menekan angka kejahatan menuju

tercapaianya target RPJM adalah dengan

melaksanakan program-program oleh SKPD

terkait seperti Badan Kesbangpol dan Satuan

Polisi Pamong Praja bekerjasama dengan

Pihak berwenang seperti Kepolisian

melakukan usaha antara lain:

Memberikan himbauan-himbauan

kepada masyarakat serta penyebaran

spanduk spanduk pemeritahuan sebagai

sarana informasi mengenai paraturan-

peraturan yang berlaku.

Melakukan penyuluhan-penyuluhan

hukum

Melakukan pembinaan disekolah-sekolah

pada Upacara Bendera disetiap Hari

Senin dengan tujuanmemberikan pesan-

pesan Kamtibnas kepada para pelajar.

Melakukan penyuluhan-penyuluhan

sebagi sarana penyampaian pesan

Kamtibnas pada masyarakat melalui

kegiatan Syafari Jumat di mesjid-mesjid

Melakukan patroli rutin khusunya di

kawasan-kawasan rawan kejahatan.

Dan apabila telah terjadi kejahatan

melakukan penindakan hukum sebagai

upaya memberikan efek jera

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 69

SS 14 Pengembangan Nilai – Nilai Budaya Daerah

Sasaran strategis 14 ini merupakan upaya

mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang

dalam RPJMD 2011-1016 yaitu

Meningkatkan Kualitas Pendidikan,

Kesehatan, Kehidupan Beragama dan

Berbudaya. Misi ini didukung oleh Dinas

Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata dengan

indikator kinerja adalah Jumlah Kebudayaan

yang terlestarikan dengan capaian sebesar

100% atau Sangat Baik. Rincian IKU dapat

dilihat pada Tabel 3.1

Jumlah Kebudayaan Yang Terlestarikan

Capaian Kinerja indikator jumlah kebudayaan

yang terlestarikan sebesar 100% Pelestarian

tersebut meliputi seni tari 10 jenis, seni

music/lagu sebanyak 7 lagu budaya

pagelaran 5 jenis sebagaimana grafik 21

tersebut:

Grafik 21 Jumlah Kebudayaan yang terlestarikan Tahun 2011-2014

Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata Kab. Tanjung Jabung Barat

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1 0

2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4T a r i 8 9 1 0 1 0L a g u 4 6 7 7P a g e l a r a n 3 4 5 5

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 70

Jumlah Kesenian/Kebudayaan tahun 2011

sampai tahun 2014 belum ada peningkatan.

Pada seni tari penambahan berupa

penggalian kesenian yang sudah ada yang

sebelumnya masih berupa tarian milik

provinsi atau semacamnya yang belum

menjadi tarian khas daerah Kabupaten

Tanjung Jabung Barat. Pada seni musik /

lagu penambahan berupa penciptaan lagu

lagu baru yang bernuansa dan berciri khas

daerah, dalam halnya dengan penambahan

kebudayaan/ pagelaran, ada yang

merupakan penggalian dari kebudayaan yang

sudah hampir hilang dan juga dengan

memunculkan kebudayaan / pagelaran baru

yang dijadikan even rutin untuk digelar dan

dilaksanakan. Seni Budaya yang tergali yang

menjadi khas milik Daerah Kabupaten

Tanjung Jabung Barat sebagaimana Tabel

3.30 berikut :

Tabel 3.30

Kesenian dan Kebudayaan yang Lestari milik Kab. Tanjab Barat

No. Jenis Kesenian dan Kebudayaan Jumlah

I. SENI TARI 10

Tari Babiduk Tari Tugal Tari Hampar Pepai Tari Bunga Inai Tari Japin Perahu Kulek Tari Gertak Paduka Tari Lang Keluit Tari Ketam Batu Bakau Tari Sahuran Tari Beras Kunyit

II. SENI MUSIK / LAGU 7 Selempang Merah Nelayan Siti Rabiah Dare Pengabuan Mencari Kerang Senandung Malam Nasib Nelayan

III. SENI BUDAYA / PAGELARAN 5

Pagelaran Festival Hadrah Pagelaran Festival Habsyi Pagelaran Festival Arakan Saur Haulan Syech Abdul Qadir Jaelani Pagelaran Festival Beduk Bersalawat

T O T A L 22

Sumber: Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Tanjung Jabung Barat

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 71

Kesenian dan Kebudayaan diatas adalah

seni budaya khas Kabupaten Tanjung Jabung

Barat yang masih dipertahankan sehingga

selalu terjaga kelestariannya hingga saat ini,

rutin digelar dan di tampilkan pada acara-

acara di dalam daerah dan luar daerah.

Bahkan untuk beberapa ada yang sudah

pernah digelar di negara tetangga Malaysia.

SS 15 Meningkatnya Peran Pemuda dan Atlet Berprestasi Dalam

Olah Raga

Sasaran strategis 15, upaya misi ketiga

tertuang dalam RPJMD 2011-1016 yaitu

Meningkatkan Kualitas Pendidikan,

Kesehatan, Kehidupan Beragama dan

Berbudaya. Misi ini didukung olehDinas

Pemuda,olahraga, kebudayaan dan

pariwisata dengan indikator kinerja adalah

jumlah penghargaan yang diperoleh dicabang

olah raga dengan capaian 96% atau katagori

Sangat Berhasil. Rincian IKU dapat dilihat

pada Tabel 3.1.

Jumlah Penghargaan di Cabang Olah Raga

Capaian Kinerja indikator tersebut sebesar

96% dari perolehan medali ditahun 2014

sebanyak 29 medali dari yang ditarget

sebanyak 30 medali seperti pada Tabel

3.31.

Tabel 3.31 Jumlah Penghargaan di Cabang Olah Raga 2013-2014

No Indikator Kinerja Utama Realisasi2013

2014Target Realisasi Capaian %

1 Jumlah Penghargaan dicabangOlah Raga

12 30 29 96

Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata

Dari tabel diatas terlihat peningkatan

peraihan jumlah penghargaan di bidang olah

raga tahun 2014 sebanyak 29 medali

dibanding tahun 2013 sebanyak 12 medali,

peningkatan sebesar 223,07%. Faktor yang

mempengaruhi pencapaian peningkatan

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 72

jumlah penghargaan yang diperoleh di

cabang olah raga adalah dengan banyaknya

jumlah cabang olah raga yang terdaftar di

Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu

sebanyak 28 cabang olah raga, terlihat

dalam tabel 3.32

Tabel 3.32 Jumlah Prestasi Daerah di Bidang Olah Raga Tahun 2014

No. Cabang Olah Raga Prestasi (JumlahMedali)

1 Sepak Bola 32 Takraw 13 Bulu Tangkis 84 Pencak Silat 45 Yudo 16 Angkat Besi 17 Tarung Drajat 9

T o t a l 29

Sumber : Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Tanjung Jabung Barat

Sebagai upaya menggalakkan serta

mengembangkan olah raga, Pemerintah

Kabupaten Tanjung Jabung Barat melalui

Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan

Pariwisata melakukan upaya pembinaan,

pelatihan dan pendidikan di bidang olah raga

antara lain:

Pembibitan dan PembinaanOlahragawan Berbakat

Pengembangan Olah Raga PenyandangCacat, Lanjut usia dan kompetisi olahraga tradisional (Pembinaan & Seleksi)

Pembinaan Cabang Olahraga Prestasi diTingkat Daerah Pembinaan SekolahSepak Bola (SSB)

Pembinaan dan PemasyarakatanOlahraga

Pekan Olah Raga Pelajar (Pembinaandan Seleksi)

Kompetisi Olah Raga Tradisional(Pembinaan ,dan

SS 16 Meningkatnya Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial

Sasaran strategis 16 ini merupakan upaya

mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang

dalam RPJMD 2011-1016 dengan tujuan

Mewujudkan Kualitas Pendidikan, Kualitas

Pelayanan Kesehatan, Kehidupan Beragama

Dan Berbudaya. Pencapaian misi ini

dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Sasaran

strategis tersebut, indikator sasaran

Persentase Peningkatan Pelayanan

Kesehatan yang diperoleh Masyarakat

dengan capaian sebesar 100% atau kategori

predikat “Sangat Berhasil”, hal ini dapat

dilihat pada Tabel 3.33. berikut :

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 73

Tabel 3.33 Pengukuran Capaian Sasaraan Strategis 16

NO INDIKATOR KINERJA(OUTCOME)

INDIKATORKINERJA(OUTPUT)

Realisasi2013

(%)

2014

Target Realisasi Capaian (%)

1 Persentase peningkatanpelayanan kesehatan yangdiperoleh masyarakat

Jumlah pesertajamkesmas

78.763 78.783 78.763 100

Jumlah pesertajamkesda

16.500 17.825 17.825 100

RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 100

Persentase Peningkatan Pelayanan Kesehatan Yang Diperoleh Masyarakat

Persentase masyarakat pengguna Jaskesmas

dan Jamkesda di Kabupaten Tanjung Jabung

Barat setiap tahunnya sesuai dengan

kebuhan masyarakat untuk tahun 2014

peserta jamkesmas sebanyak 78.763 jiwa

sebanding dengan tahun 2013 sebanyak

78.763 jiwa atau 100%. Untuk pengguna

Jamkesda tahun 2013 sebanyak 16.500

jiwa, ditahun 2014 sebanyak 17.825 jiwa

meningkat sebanyak 1.325 jiwa atau 108 %

untuk perkembangan dari tahun 2011 -2014

dapat dilihat pada tabel 3.34 berikut ini:

Tabel 3.34Perkembangan Jumlah Peserta JamKesmas Jamkesda 2011-2014

NO Indikator Kinerja(Output)

Tahun2011

Tahun2012

Tahun2013

Tahun 2014

Target Realisasi Capaian(%)

1 Jumlah peserta Jamkesmas 72.937 78.763 78.763 78.763 78.763 100

2 Jumlah peserta Jamkesda 9.288 15.000 16.500 17.825 17.825 100

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Tanjung Jabung Barat

Dari table diatas diketahui bahwa

penggunaan kartu jamkesda dari tahun

2012- 2014 tidak mengalami

perkembangan, penerbitan kartu tersebut

disesuai dengan anggaran yang diberikan

oleh Pemerintah Pusat. Untuk pengguna

kartu jamkesda setiap tahun mengalami

perkembangan disesuai dengan yang

dibutuhkan masyarakat.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 74

SS 17 Meningkatnya Stabilitas Ekonomi Makro Dalam Mendukung

Tercapainya Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi

Sasaran strategis 17 ini merupakan misi

Empat tertuang dalam RPJMD 2011-1016

bertujuan Mewujudkan Struktur Ekonomi

Yang Kuat Berbasis SDA, Agribisnis dan

Agroindustri yang Berwawasan Lingkungan.

Sasaran strategis dicapai dengan 4

indikator : Pertumbuhan PDRB, PDRB

Perkapita (Dengan Migas), PDRB Perkapita

(Tanpa Migas) dan Laju Inflasi capaian

kinerja rata-rata memiliki nilai 103,79% atau

kategori predikat “Sangat Berhasil”, hal ini

dapat dilihat pada Tabel 3.35 berikut :

Tabel 3.35 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 17

No. INDIKATOR KINERJA UTAMA(OUTCOME)

Realisasi2013

2014

Target Realisasi Capaian %

1 Pertumbuhan PDRB 7,89 7,95 7,8 98,11

2 PDRB Per Kapita (Dengan Migas) Rp 34,46 34,94 37,08 106,12

3 PDRB Per Kapita (Tanpa Migas) Rp 38,32 27,47 30,47 110,92

4 Laju Inflasi 8,74 8,72 8,72 100

Rata-rata capaian kinerja 103,79

Sumber : BPS (Tanjung Jabung Dalam Angka) Ket : PDRB diukur berdasarkan harga konstan

Capaian masing-masing indikator kinerja sebagai berikut :

Pertumbuhan PDRB

Pertumbuhan PDRB Kabupaten Tanjung

Jabung Barat mengalami fluktuasi dari tahun

2011 sampai dengan tahun 2014 sebesar

7,80 tidak mengalami peningkatan dari

tahun 2013 sebesar 7,89 dan juga masih

dibawah atau diharapkan dapat mencapaai

target akhir RPJMD ditahun 2016 sebesar

8,14.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 75

27.48 29.7434.46 37.08

40.14

0

10

20

30

40

50

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 RPJMDPertumbuhanPDRBPerKapita

PDRB Per Kapita (dengan migas)

PDRB Per Kapita (Dengan Migas)

Pertumbuhan PDRB Per Kapita (dengan

migas) mengalami peningkatan setiap

tahunnya. Tahun 2014 sebesar 37,08%,

realisasi tahun 2013 sebesar 34,46%,

jika dibanding dengan target RPJM sebesar

40,14% perlu peningkatan sebesar 5,68%

sebagaimana tergambar grafik 22

Grafik 22 PDRB Per Kapita (Dengan Migas)

PDRB Per Kapita (Tanpa Migas)

Pertumbuhan PDRB Per Kapita (tanpa migas)

Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun

2014 sebesar 30,47 mengalami peningkatan

dibanding tahun 2013 sebesar 28,32%

masih belum mencapai target akhir RPJMD

sebesar 32,14. Ada 4 (empat) sektor

menjadi penyumbang terbesar bagi PDRB Per

Kapita (Rp.) dengan migas dan tanpa migas

di tahun 2014 yaitu sektor pertanian

(29,97%), sektor industry pengolahan migas

/ non migas (24,33%), sektor pertambangan

(16,39%), dan sektor perdagangan, hotel dan

restoran (15,82%), sebagaimana grafik 23.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 76

22.4325.24

28.3230.47 32.14

0

5

10

15

20

25

30

35

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 RPJMDPertumbuhanPDRBPerKapita

PDRB Per Kapita (tanpa migas)

Grafik 23 PDRB Per Kapita Tanpa Migas

Laju Inflasi

Tingkat laju inflasi Kabupaten Tanjung

Jabung Barat mengikuti tingkat inflasi Kota

Jambi, perkembangan laju inflasi mengalami

fluktuasi dari tahun 2011 sampai dengan

tahun 2014. Laju inflasi tahun 2014 sebesar

8,72 masih di kategorikan “inflasi ringan”

karena masih dibawah angka 10 (sepuluh).

Kenaikan bahan bakar minyak menjadi

penyebab utama naiknya harga bahan –

bahan pokok dan barang lainnya.

Perbandingan capaian indikator kinerja

pertumbuhan ekonomi tahun 2011-2014

sebagaimana tabel 3.36.

Tabel 3.36 Perbandingan Capaian Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2011-2014

No.Indikator Kinerja

TahunRPJMD

2011 2012 2013 2014

1 Pertumbuhan PDRB 7,85 7,68 7,89 7,80 8,14

2 PDRB Per Kapita (dengan migas ) 27,48 29,74 34,46 37,08 40,14

3 PDRB Per Kapita (tanpa migas ) 22,43 25,24 28,32 30,47 32,14

4 Laju inflasi 6,5 6,0 8,74 8,72 6,5

Sumber : Bappemdal Kab. Tanjung Jabung Barat

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 77

SS 18 Meningkatnya Iklim Investasi Yang Sehat Melalui Reformasi

Kelembagaan Ekonomi

Sasaran strategis 18 ini merupakan upya

mencapai misi Empat sebagaimana tertuang

dalam RPJMD 2011-1016 dengan tujuan

Mewujudkan Struktur Ekonomi Yang Kuat

Berbasis SDA, Agribisnis dan Agroindustri

yang Berwawasan Lingkungan. Pencapaian

misi ini indikator kinerja utama persentase

pendapatan daerah dan jumlah perusahaan

PMA dan PMDN. Capaian tersebut rata-rata

sebesar 100% atau Sangat Baik, rincian

capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 3.1

Pendapatan Daerah

Pendapatan untuk tahun 2014 sebesar

1.115,43 , bila dibandingkan dengan target

yang yang ingin dicapai sebesar 1.193,42

maka capaian target adalah 93.47%.

Pertumbuhan pendapatan Daerah

Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengalami

peningkatan setiap tahunnya dari tahun

2011 sampai dengan tahun 2014,

pendapatan tahun 2014 sebesar 1.115,43

disumbang oleh 4 (empat) sektor terbesar

yaitu Sektor pertanian (29,96%), sektor

industry pengolahan migas (24,33), sektor

pengolahan non migas (21,74%), dan

perdagangan, hotel, dan restoran (15,81%).

Ini tidak jauh berbeda dengan tahun 2013

dimana keempat sektor tersebut juga

menjadi penyumbang terbesar bagi

pendapatan daerah. Pertumbuhan

pendapatan daerah selengkapnya seperti

tabel 3.37

Tabel 3.37 Perkembangan Pendapatan Daerah Tahun 2011-2014

No. Indikator Kinerja Utama

Tahun

2011 2012 2013 2014

1 Pendapatan Daerah 898,90 997,94 1.111,02 1.115,43

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kab. Tanjung Jabung Barat

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 78

Jumlah Penanaman Modal Asing

Jumlah PMA di Kabupaten Tanjung Jabung

Barat tahun 2014 sebanyak 7 perusahaan

mengalami peningkatan dibanding tahun

2013 sebanyak 1 perusahaan. Perusahaan

Milik Asing (PMA) yang bergerak dibidang

perkebunan kelapa sawit dan PMKS,

Pertambangan minyak dan gas dan

perdagangan.

Jumlah Penanaman Modal Dalam Negeri

Perkembangan jumlah PMDN di Kabupaten

Tanjung Jabung Barat terus meningkat dari

13 perusahaan ditahun 2013 menjadi 21

perusahaan di tahun 2014. Perusahaan Milik

Dalam Negeri umum bergerak dibidang

Transportasi gas, Batu bara, HTI, Pulp dan

Paper Industri, Kelistrikan, Perkebunan

kelapa sawit dan PMKS.

SS 19 Pengembangan Ekport dan Kepariwisataan Daerah Berbasis

Potensi daerah

Sasaran strategis 19 ini merupakan upaya

mencapai misi Empat sebagaimana tertuang

dalam RPJMD 2011-1016 dengan tujuan

Mewujudkan Struktur Ekonomi Yang Kuat

Berbasis SDA, Agribisnis dan Agroindustri

yang Berwawasan Lingkungan. Sasaran

strategis tersebut, indikator kinerja utama

Besaran Nilai Ekpors dan Besaran

pendapatan sector hotel & Restoran dengan

angka hasil capaian kerja sasaran sebesar

100,8 % atau kategori predikat “Sangat

Berhasil”, sebagaimana Tabel 3.38 Rincian

capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 3.1

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 79

148.72

180.57

231.79 235.09

0

50

100

150

200

250

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 RPJMDNilaiEkspor(DalamJutaDollarAmerika)

Nilai Ekspor (USD Millions)

Tabel 3.38 Pengukuran Capaian sasaran Strategis 19

NO INDIKATOR KINERJA(OUTCOME)

Realisasi2013

2014

Target Realisasi Capaian(%)

1 Besaran Nilai Eksport 231.79 233.000.000,00 235.097.013,00 100,9

2 Pendapatan Sektor Hotel danRestoran

27.143 29.000,00 29.227,00 100,7

Rata-rata capaian kinerja 100,8

Capaian masing-masing indikator kinerja sebagai berikut :

Besaran Nilai Eksport

Nilai ekspor (USD) untuk tahun 2014 sebesar

235,097,013, bila dibandingkan dengan

target yang ingin dicapai sebesar

233,000,000 maka capaian target adalah

100,9 %. Tercapainya nilai ekspor daerah

Kabupaten Tanjung Jabung Barat lebih

disebabkan adanya peningkatan produksi

dari beberapa perusahaan dan komoditi,

seperti perusahaan pengelolaan pulp and

paper, PMKS, dan hasil perkebunan

sebagaimana Grafik 24.

Grafik 24 Besaran Nilai Export Tahun 2011-2014

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 80

Besaran Pendapatan Sektor Hotel dan Restoran

Pendapatan sektor hotel dan restoran (juta

rupiah) untuk tahun 2014 sebesar

29.227,00 ,bila dibandingkan dengan target

yang ingin dicapai sebesar 29,000,000

maka capaian target adalah 100 %.

Tercapainya pendapatan sektor hotel dan

restoran disebabkan bertambahnya jumlah

rumah makan / restoran dan hotel di

Kabupaten Tanjung Jabung Barat, hal ini

terlihat dari grafik 25 berikut :

SS 20 Meningkatnya Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah Serta Koperasi

Sasaran strategis 20 ini merupakan upaya

mencapai misi empat sebagaimana tertuang

dalam RPJMD 2011-1016 dengan tujuan

Mewujudkan Struktur Ekonomi Yang Kuat

Berbasis SDA, Agribisnis dan Agroindustri

yang Berwawasan Lingkungan. Pencapaian

misi ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi &

UMKM. Sasaran indikator utama Jumlah

UMKM dan Jumlah koperasi sehat dengan

angka hasil capaian sebesar 59,42% atau

katagori Cukup Berhasil, hal ini dapat dilihat

pada tabel 3.39

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 81

Tabel 3.39 Pengukuran capaian Sasaran Strategis 20

INDIKATOR KINERJA(OUTCOME)

Realisasi2013

2014

Target Realisasi Capaian(%)

1 Jumlah UMKM 5033 10.000 1083 50,83

2 Jumlah Koperasi Sehat 111 150 102 68,00

Rata-rata capaian kinerja 59,42

Sumber : Dinas Koperasi & UMKM Kab. Tanjung Jabung Barat

Capaian masing-masing indikator kinerja sebagai berikut :

Jumlah UMKM

Jumlah UMKM yang terdata secara

keseluruhan pada tahun 2014 sebanyak

5.083 unit usaha, dibanding tahun 2013

UMKM sebanyak 5.033 unit usaha, ada

penambahan UMKM baru sebanyak 50 unit

usaha. UMKM ini bergerak di bidang

perdagangan, bidang pertanian, industri dan

aneka usaha. Peningkataan ini disebabkan

oleh iklim usaha dibidang aneka industry

sangat menjanjikan dengan serapan tenaga

kerja tahun 2014 sebanyak 5.879 orang.

Jumlah Koperasi Sehat

Tahun 2014 jumlah koperasi di Kabupaten

Tanjung Jabung Barat sebanyak 349

koperasi yang terdiri dari 33 KUD dan 316

Non KUD. Dari jumlah tersebut hanya 102

koperasi yang aktif yang bergerak di bidang

usaha pertanian. Bila dibanding dengan

tahun 2013, koperasi yang aktif sebanyak

111 koperasi berarti mengalami penurunan

9 koperasi atau sebesar 9,1 %. Untuk

perkembangan jumlah UMKM dan Jumlah

Koperasi aktif dari 2011-2014 Sebagaimana

table 3.40 berikut :

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 82

Tabel 3.40 Perbandingan Jumlah UMKM & Koperasi Sehat 2011 -2014

No. Indikator KinerjaTahun

2011 2012 2013 2014

1 Jumlah UMKM 4709 4839 5033 5083

2 Jumlah Koperasi Aktif 72 105 111 102

Dari Tabel diatas diketahui bahwa jumlah

UMKM di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

2011-2011 terus mengalami, dikarenakan

iklim usaha di bidang aneka industry sangat

menjanjikan. Untuk jumlah koperasi aktif

Tahun 2011-2013 mengalami peningkatan,

tetapi di tahun 2014 mengalami penurunan

dikarenakan penggabungan dan

pembubaran koperasi.

Keberhasilan pencapaian indikator ini dipengaruhi beberapa factor sebagai berikut :

Komitmen bahwa koperasi merupakansoko guru perekonomian yang harusterus dikembangkan.

Meningkatkan koordinasi antar instansidalam pembinaan koperasi dan UMKM

Komitmen meneggak PeraturanPresiden RI No.98 Tahun 2014 tentangperizinan usaha mikro untuk

mendukung pelaksanaan IUMK yangpendataan dilakukan olehLurah/Kades di wilayah kerjanya.

Menegakkan Permendagri No. 83Tahun 2014 tentang pedomanpemberian izin usaha mikro dan kecilbahwa lurah/Kades menyampaikanpendataan PUMK dan laporan hasilpemberian IUMK kepada Camat

Sedangkan hambatan/masalah yang dihadapi sebagai berikut:

Masih lemahnya kesadaranberkoperasi dan arti pentingnyakoperasi oleh anggota.

Masih terbatasnya jumlah,pengetahuan dan keterampilan SDMAparatur teknis dan auditor dalammelakukan pembinaan terhadapkoperasi dan UMKM

Kualitas SDM yang mengelola koperasikemampuan manajemen yang masihrendah.

Dalam pergantian kepengurusankoperasi, sering terjadi kurang terjalinkerjasama dan sering terjadikesalahpahaman.

Sehingga kedepan perlu :

Meningkatkan kemampuan,pengetahuaan & keterampilan SDMAparatur teknis dalam melakukanpembinaan terhadap UKM.

Melaksanakan pelatihan, bintek danpenyuluhan terhadap para pengurusdan anggota koperasi

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 83

Kualitas dan kapasitas kompetensiSDM melalui pendidikan dan pelatihanbaik yang dilakukan oleh Pemerintahmaupun koperasi itu sendiri.

Memerintahkan kepada koperasi yangmelakukan pergantian pengurus agarmelakukan serah terima manajemenadministrasi dan keuangan.

SS 21 Berkembangnya Agribisnis dan Agriindustri Berbasis Komoditi

Unggulan Daerah

Sasaran strategis 21 ini merupakan upaya

mencapai misi Empat sebagaimana

tertuang dalam RPJMD 2011-1016 dengan

tujuan Mewujudkan Struktur Ekonomi Yang

Kuat Berbasis SDA, Agribisnis dan

Agroindustri yang Berwawasan Lingkungan.

Pencapaianmisi ini didukung oleh Dinas

Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas

Perkebunan, Dinas Peternakan dan Dinas

Perikanan dan Kelautan dengan angka hasil

capaian sebesar 98,06% atau kategori

predikat “Sangat Berhasil”. Rician IKU dapat

dilihat Tabel 3.1

Produktifitas Padi

Padi merupakan bahan penghasil beras yang

menjadi makanan pokok dan sumber energi.

Produktifitas padi pada tahun 2014

mengalami peningkatan sebesar 38,39

Kw/Ha dari tahun 2013 sebesar 38,01

Kw/Ha sebagaimana tergambar dalam Tabel

3.41 berikut :

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 84

Tabel 3.41 Perkembangan Luas Tanam, luas panen, produksi dan produktifitas padi Sawahdan Ladang Tahun 2011 - 2014

No Indikator Kinerja 2011 2012 2013 2014 Perkembangan (%)

PADI SAWAH + PADI LADANG

1 Luas Tanah (Ha) 25.856 22.492 24.058 9.351 13,06

2 Luas Panen (Ha) 25.703 21.065 23.514 11.280 1052

3 Produksi (Ton GKG) 93.380 77.775 91.738 43.307 6,93

3 Produktifitas (Kw/Ha) 36,33 36,92 38,01 38,39 3,03

Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat

Meskipun dengan luas lahan yang semakin

berkurang dan peningkatan produksinya

tidak nampak secara signifikan dari segi

angka tetapi sudah cukup berdampak bagi

pertumbuhan ekonomi dimasyarakat

khususnya petani padi, karena dengan

dorongan dan program gertak paduka yang

dilaksanakan sejak tahun 2011 program ini

mendukung peningkatan produktifitas padi.

Jika di lihat target RPJM tahun 2016 hanya

dengan beberapa upaya tambahan misalnya

perluasan lahan persawahan maka target

tersebut akan tercapai

Produktifitas jagung

Jagung adalah salah satu sumber bahan

makanan masyarakat yang di kembangkan

oleh petani khususnya petani di lahan

gambut. Pada tahun 2013 produktifitas

jagung adalah 29,10 kw/ha dan pada tahun

2014 meningkat secara drastis yang

mencapai angka 43,07 kw/ha seperti Tabel

3.42

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 85

Tabel 3.42

Perkembangan Luas Tanam, luas panen, produksi dan produktifitas Jagung

Tahun 2011 - 2014

No Indikator Kinerja 2011 2012 2013 2014 Perkembangan (%)

J A G U N G

1 Luas Tanah (Ha) 779 676 556 834 7,07

2 Luas Panen (Ha) 842 569 443 761 17,16

3 Produksi (Ton GKG) 1.824 1.225 1.289 3.278 45,37

3 Produktifitas (Kw/Ha) 21,66 21,53 29,10 43,07 21,20

Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat

Produktifitas jagung terus meningkat dari

tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 jika

di lihat dari target RPJM 2016, produktifitas

jagung sudah melampaui target tersebut.

Peningkatan ini tidak lepas dari peran serta

pemerintah dalam pengembaangan

komoditas jagung melalui penerapan

pengelolaan tanaman terpadu diantaranya

dengan pemberian bibit unggul inhibrida dan

lain-lain

Produktifitas Kedelai

Selain padi dan jagung sebagian petani

juga menekuni budidaya kedele namun

keadaan iklim dan cuaca di kab. Tanjung

Jabung Barat yang saat ini tidak menentu

serta budidaya kedelai yang kurang memiliki

nilai ekonomis menyebabkan rendahnya

animo petani dalam melakukan budidaya

kedelai secara swadaya. Pada tahun 2014 ini

produktifitas kedelai masih menduduki

angka produksi 13,25 kw/ha sama dengan

tahun sebelumnya. Perkembangan

Produktifitas Kedelai Tahun 2011-2014

sebagaimana Tabel 3.43.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 86

Tabel 3.43Perkembangan Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Kedelai

Tahun 2011-2014No Indikator Kinerja 2011 2012 2013 2014 Perkembangan (%)

K E D E L A I

1 Luas Tanah (Ha) 1.443 1.045 2 238 3.001,16

2 Luas Panen (Ha) 1.443 584 154 238 63,36

3 Produksi (Ton GKG) 1.720 701 204 315 75,89

3 Produktifitas (Kw/Ha) 11,92 12,00 13,25 13,25 5,50

Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat

Produktifitas kedelai dari tahun 2011 sampai

dengan 2014 memang masih menduduki

angka yang tidak jauh berbeda. Meskipun

demikian jika dibanding dengan target RPJM

pemerintah dan petani harus bekerja keras

guna mengejar angka ekpor kedelai atau

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

Kabupaten Tanjung Jabung Barat misalnya

dengan membuat program gerakan tanam

kedelai tepat waktu dan musim serta

pencegahan hama kedelai secara dini.

Produktifitas Ubi Kayu

Ubi kayu adalah tanaman yang sangat

mudah tumbuh di tanah dan iklim seperti di

daerah kita ini. Sebab hanya dengan sedikit

sentuhan teknologi dan olahan tanah

produktifitas ubi kayu dapat meningkat

secara drastic yang ditunjukan dengan

peningkatan produksi dari tahun 2013

sebesar 104,35 kw/ha menjadi 141,47

kw/ha ditahun 2014, gambaran

sebagaimana grafik 26.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 87

Grafik 26. Perkembangan Produktifitas Ubi Kayu Tahun 2011 -2014

Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat

Dengan memperhatikan grafik diatas

nampak jelas peningkatan produktifitas ubi

kayu dari tahun 2013 sampai dengan 2014.

Meskipun laju peningkatanya sangat tinggi

masih memerlukan beberapa program untuk

target RPJM 2016 misalnya selain sebagai

tanaman perkebunan ubi kayu juga bisa

menjadi tanaman tumpang sari sesuai

dengan arahan dan program - program yang

telah dicanangkan oleh pemerintah.

Produktifitas Ubi Jalar

Selain ubi kayu komoditas ubi jalar juga

menjadi komoditas yang penting untuk di

kembangkan, Produktifitas ubi jalar menurun

dari 74,24 Kw/ha tahun 2013 menjadi

72,72 Kw/ha tahun 2014, gambaran

perkembangan sebagaimana tabel 3.44

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 88

Tabel 3.44Perkembangan Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Ubi Jalar

Tahun 2011-2014

No Indikator Kinerja 2011 2012 2013 2014 Perkembangan(%)

UBI JALAR

1 Luas Tanah (Ha) 93 58 36 31 28,31

2 Luas Panen (Ha) 69 56 33 28 27,02

3 Produksi (Ton GKG) 509 411 245 204 27,37

3 Produktifitas (Kw/Ha) 73,77 73,39 74,24 72,72 0,32

Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat

Penurunan produktifitas ini disebabkan oleh

perubahan iklim yang tidak menentu dan

jumlah kadar air yang berlebihan juga

menjadi penyebab utama penurunan

produktifas ubi jalar ini. Namun demikian

pemerintah tidak henti-hentinya memberikan

penyuluhan, bimbingan dan bantuan-bantuan

melalui petugas petugasnya dan berusaha

untuk mencari penyebab utama penurunan

dan cara meningkatkan kembali produktifitas

ubi jalar di daerah kita ini agar pertumbuhan

ekonomi tidak mengalami hambatan.

Produktifitas Kacang Hijau

Ada bebarapan tanaman perkebunan yang

masih bertahan dan meningkatkan

produktifitasnya meskipun dalam iklim yang

selalu berubah-ubah yakni tanaman kacang-

kacangan salah satunya adalah kacang hijau

yang terus meningkat Produktifitasnya dari

11,09 kw/ha tahun 2013 menjadi 11,75

kw/ha Tahun 2014 tergambar dalam Tabel

3.45

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 89

Tabel 3.45Perkembangan Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Kacang Hijau

Tahun 2011-2014

No Indikator Kinerja 2011 2012 2013 2014 Perkembangan(%)

KACANG HIJAU

1 Luas Tanah (Ha) 43 39 45 19 11,38

2 Luas Panen (Ha) 42 48 46 20 9,68

3 Produksi (Ton GKG) 49 54 51 23 11,80

3 Produktifitas (Kw/Ha) 11,67 11,25 11,09 11,75 1,07

Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat

Naik turunya tingkat produktifitas kacang

hijau ini terlihat pada grafik diatas yang jika

disbanding dengan target RPJM masih

banyak lagi upaya yang harus dilakukan guna

mendorong tingkat pertumbuhan

perekonomian kerakyatan terutama dalam

peningkatan asupan gizi masrakat

.

Produktifitas Kacang Tanah

Selain kacang hijau kacang tanah juga

menjadi produk yang tidak kalah penting di

daerah kita dimana angka produktifitas

kacang tanah pada tahun 2013 hanya 10,97

kw/ha meningkat mencapai 12,04 kw/ha,

tergambar pada tabel 3.46

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 90

Tabel 3.46

Perkembangan Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Kacang TanahTahun 2011-2014

No Indikator Kinerja 2011 2012 2013 2014 Perkembangan(%)

KACANG TANAH

1 Luas Tanah (Ha) 79 38 33 18 37,89

2 Luas Panen (Ha) 66 38 31 18 28,09

3 Produksi (Ton GKG) 72 41 34 22 25,71

3 Produktifitas (Kw/Ha) 10,91 10,79 10,97 12,04 3,45

Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat

Produktifitas kacang tanah terus menigkat

dari tahun 2011 sampai dengan 2014

keberhasilan ini tidak lepas dari peran dan

kerja keras petani dan juga peran

pemerintah dalam memberikan dorongan

dan bantuan bantuan pembibitan dan

penyuluhan-penyuluhan lapangan sehinga

pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat

mencapai target Produktifitas sesuai yang

telah ditetapkan pada RPJM 2016.

Produktifitas Sayuran

Sayuran adalah kebutuhan bahan makanan

yang setiap harinya menjadi buruan setiap

ibu-ibu rumah tangga guna untuk

peningkatan asupan gizi keluarganya.

Dengan tingginya kebutuhan tersebut maka

dibutuhkan puka produktifitas sayuran yang

tinggi agar dapat memenuhi kebutuhan itu.

Dengan kerja keras para petani dan

pemerintah angka produktifitas sayuran

sangat tinggi pada tahun 2013 hanya 31,22

kw/ha menurun 21,99 kw/ha pada tahun

2014. Perkembangan produktifitas sayuran

sebagaimana tergambar dalam Tabel 3.47

Tabel 3.47 Perkembangan Luas tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 91

Sayuran Tahun 2011-2014

No Indikator Kinerja Target RPJMD 2014 2011 2012 2013 2014 Capaian (%)

SAYURAN

1 Luas Panen (Ha) 832 1.026 878 1.006 658 79,05

2 Produksi (Ton) 2.589 2.768 2.859 3.141 1.447 55,88

3 Produktifitas(Kw/Ha)

31,11 26,98 32,57 31,22 21,99 70,68

Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hotikultura Kab. Tanjab Barat

Kondisi iklim dan cuaca yang tidak menentu

tahun 2014 menyebabkan produktifitas

sayuran hanya mencapai 21,99 Kw/ha atau

mengalami penurunan sebesar 29,56%

tahun 2013 yang mencapai 31,22 Kw/ha.

Capaian produktivitas sayuran pada tahun

2014 bila dibanding dengan target RPJMD

sebesar 31,11 Kw/ha terealisasi sebesar

70,68% atau kategori Berhasil. Dengan

memperhatikan capaian produktifitas tahun

2011-2014, target produktifitas pada akhir

RPJMD tahun 2015 sebesar 34,22 Kw/ha

masih memungkinkan untuk terpenuhi

dengan dukungan masyarakat tani,

pemerintah daerah, stakeholder terkait serta

kondisi iklim dan cuaca yang baik.

Produktifitas Buah-Buahan

Perkembangan produktifitas buah-buahan

mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun,

namun secara rata-rata mengalami

peningkatan. Produktifitas tahun 2011 hanya

31,74 kg/pohon/tahun meningkat tahun

2014 menjadi 68,52 kg/pohon/tahun atau

mengalami peningkatan rata-rata pertahun

sebesar 50,24%. Peningkatan produktifitas

buah-buahan tersebut sudah melebihi target

RPJM. Namun keberhasilan peningkatan

produktifitas buah-buahan tidak terlepas dari

kuatnya komitmen pemerintah daerah dalam

mendukung pengembangan buah-buahan

potensial seperti pisang dan jeruk.

Perkembangan jumlah produktifitas buah-

buahan tahun 2011-2014 dapat dilihat pada

tabel 3.48

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 92

Tabel 3.48 Perkembangan Jumlah Tanaman Menghasilkan, Produksi dan

Produktifitas Buah-Buahan Tahun 2011-2014

No Indikator Kinerja 2011 2012 2013 2014 Perkembangan (%)

BUAH-BUAHAN

1 Jumlah Tanaman Menghasilkan(Pohon/Rumpun)

364.848 361.042 353.738 400.838 4,43

2 Produksi (Ton) 11.581 7.065 9.667 27.465 61,37

3 Produktifitas (Kg/Pohon/Tahun) 31,74 19,57 27,33 68,52 50,24

Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura

Produksi Kelapa Dalam

Kelapa merupakan bahan baku minyak

goreng yang menjadi komoditas Kabupaten

Tanjung Jabung Barat yang telah dikirim ke

berbagai daerah tetangga, dimana tahun

2013 angka produksi kelapa adalah 53.382

ton meningkat tahun 2014 menjadi 54.324

ton sebagaimana terlihat dalam Tabel 3.49

Tabel 3.49Luas Lahan dan Produksi Kelapa dalam Tahun 2011-2014

No Indikator Kinerja 2011 2012 2013 2014

KELAPA DALAM

1 Luas Lahan (Ha) 53.206 53.601 53.724 54.424

TBM (Ha) 5.129 5.644 6.257 6.076

TM (Ha) 38.758 38.839 38.372 39.301

TT/TR (Ha) 9.319 9.118 9.095 8.947

2 Produksi (Ton) 59.499 56.249 53.382 54.324

Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Tanjab Barat

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 93

Jika kita perhatikan Tabel diatas terjadi

penurunan dari tahun 2011 sampai dengan

2013 namun pda tahun 2014 kembali

meningkat, produksi ini masih perlu banyak

mendapat sorotan agar dapat mendorong

pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama

dibidang perkebunan kelapa sesuai dengan

amanat pembangunan bahwa ekonomi

kerakyatan harus terus meningkat dan

meningkat.

Produksi Karet

Perkebunan karet di Kabupaten Tanjung

Jabung Barat saat ini masih dirundung

kesedihan dimana harga karet yang tak

kunjung meningkat sehingga secara

outomatif produksi karet juga mengalami

penurunan dari 7,737 ton pada tahun 2013

menurun menjadi 7,243 ton di tahun 2014,

gambaraan tersebut seperti Tabel 3.50

Tabel 3.50 Luas Lahan dan Produksi Karet Tahun 2011-2014

No Indikator Kinerja 2011 2012 2013 2014

K A R E T

1 Luas Lahan (Ha) 16.019 16.176 16.115 16.631

TBM (Ha) 4.261 4.281 4.254 4.085

TM (Ha) 8.498 8.748 8.868 9.539

TT/TR (Ha) 3.260 3.147 2.993 3.007

2 Produksi (Ton) 8 7.009 7.737 7.243

Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Tanjab Barat

Pada tahun 2013 produksi karet meningkat

tetapi dengan berbagai sebab tahun 2014

produktifitasnya menurun sehingga untuk

mencapai RPJM masih sangat banyak

persoalan yang harus diselesaikan oleh

pemerintah. Selain permasalahan harga

perubahan fungsi lahan juga sangat

mempengaruhi tingkat produksi dimana

masyarakat saat ini cenderung mengganti

tanaman karet dengan kelapa sawit.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 94

Produksi Kelapa sawit

Dengan bertambahnya lahan perkebunan

sawit rakyat maka bertambah pula

produktifitas kelapa sawit pada tahun 2013

produksi sawit sebanyak 312.675 ton

meningkat menjadi menjadi 317,675 ton di

tahun 2014, sebagaimana terlihat dalam

tabel 3.51

Tabel 3.51 Luas Lahan dan Produksi Kelapa Sawit Tahun 2011-2014

No Indikator Kinerja 2011 2012 2013 2014

KELAPA SAWIT

1 Luas Lahan (Ha) 104.719 106.025 107.101 110.962

TBM (Ha) 14.743 4.281 4.254 4.085

TM (Ha) 89.976 8.748 8.868 9.539

TT/TR (Ha) - - 2 1

a. Luas lahan milik Perusahaan 56.872 56.872 56.872 56.872

b. Luas Lahan milik Masyarakat 47.847 49.512 50.229 54.090

2 Produksi (Ton) 285.289 287.435 312.675 317.675

Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Tanjab Barat

Dilihat dari tabel diatas nampak jelas

pertumbuhan ekonomi terutama petani sawit

yang saat ini sedang banyak di tekuni oleh

kalangan petani perkebunan di banding

dengan komoditas lain. Tetapi jika dibanding

dengan target RPJM masih banyak lagi upaya

yang harus dilakukan misalnya penambahan

lahan baru dan melalui program pemberian

subsidi bibit sawit untuk kelompok petani

sawit yang ingin mengembangkan lahannya.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 95

Produksi Kopi

Kopi adalah komoditas utama yang saat ini

banyak mendapat sorotan dari berbagai

kalangan baik pengusaha maupun

pemerintahan karena dianggap komoditas

kopi sangat bersaing dipasaran dengan

kebutuhan yang tinggi peningkatan

produktifitasnya di mana pada tahun 2013

produktifitas kopi 1,230 ton pada tahun

2014 meningkat 1,535 ton terlihat dalam

tabel 3.52

Tabel 3.52 Luas Lahan dan Produksi Kopi Tahun 2011-2014

No Indikator Kinerja 2011 2012 2013 2014

K O P I

1 Luas Lahan (Ha) 2.540 2.766 2.710 2.952

TBM (Ha) 365 472 436 514

TM (Ha) 1.901 2.035 1.975 2.219

TT/TR (Ha) 274 259 299 219

2 Produksi (Ton) 1.114 1.609 1.230 1.535

Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Tanjab Barat

Jika dilihat tahun 2013 produktifitas kopi

lebih rendah dari tahun 2012 tetapi pada

tahun 2014 produktifitasnya kembali

menguat bahkan melebihi target

produktifitas kopi pada RPJM 2016.

Peningkatan ini adalah salah satu bukti

keberhasilan program- program pemerintah

dalam upaya peningkatan produktifitas kopi

diantaranya adalah program pembibitan kopi

unggul, pemupukan secara berkala dsb.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 96

Produksi Pinang

Pinang adalah tanaman perkebunan yang

saat ini menjadi komoditas utama di

Kabupaten Tanjung Jabung Barat di samping

harganya terus meningkat pinang juga

merupakan tanaman perkebunan yang

disukai masyarakat pedesaan karena

tanaman tersebut yang kebal dengan hama.

Hal ini ditunjukan dengan peningkatan

produksi pinang tahun 2014 menjadi 10.237

ton seperti Tabel 3.53.

Tabel 3.53 Luas Lahan dan Produksi Pinang Tahun 2011-2014

No Indikator Kinerja 2011 2012 2013 2014

P I N A N G

1 Luas Lahan (Ha) 8.508 8.619 8.712 8.902

TBM (Ha) 1.958 2.066 2.025 2.058

TM (Ha) 6.300 6.307 6.443 6.641

TT/TR (Ha) 250 246 244 203

2 Produksi (Ton) 10.030 9.762 9.843 10.237

Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Tanjab Barat

Produktifitas pinang meningkat dari tahun

2012 sampai dengan 2014 namun masih

perlu beberapa upaya untuk mencapai target

RPJM misalnya dengan mengembangan

lahan dan pemberian bantuan pupuk untuk

peningkatan buah pinang dan peningkatan

ini adalah bukti keberhasilan pertumbuhan

ekonomi rakyat terutama petani pinang yang

saat ini menjadi komoditas utama Kabupaten

Tanjung Jabung Barat

Populasi dan Produksi ternak (Produksi Rumansia Besar)

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 97

Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani

daging (Ternak besar, ternak kecil dan ternak

unggas) upaya yang dilakukan dengan

meningkatkan populasi ternak, khusus

ternak besar (sapi) dilakukan dengan Gertak

Birahi (sinkronisasi birahi)

untuk peningkatan populasi ternak sapi hal

ini terlihat seperti pada tabel 3.54

Tabel 3.54 Pelaksanaan Gertak Birahi (Sapi) 2013-2014

Tahun Akseptor Gertak Birahi LahirTarget(Ekor)

Realisasi Capaian Target(Ekor)

Realisasi Capaian%

2013 2358 1000 926 92,6 750 805 107

2014 2228 1200 1091 90,91 1000 986 98,6

Peningkatan angka kelahiran ternak dari

usaha program gertak birahi cukup tinggi

melebihi target 750 ekor pada tahun 2013

terealisasi 805 ekor dan ditahun 2014 dari

target 1000 ekor, terealisasi kelahiran ternak

986 ekor, namun peningkatannya populasi

ternak sapi tidak menunjukan angka yang

signifikan, hal ini karena banyaknya ternak

yang dipotong dan banyak ternak yang dijual

keluar daerah. Dilihat dari perkembangan

populasi ternak menurut jenis seperti ternak

sapi, kerbau kambing, domba, ayam buras,

itik mengalami peningkatan sebagaimana

tergambar pada tabel 3.55.

Tabel 3.55Perkembangan Ternak Rumansia Besar 2011-2014

JenisTernak 2011 2012 2013 2014 Perkembangan %

Sapi 6.510 7.121 6.458 7.044 8.20%

Kerbau 444 510 530 593 33.55%

Sumber : Dinas Peternakan Kab. Tanjung Jabung Barat

Dilihat Populasi ternak sapi, kerbau,

kambing, domba, ayam buras dan itik

mengalami peningkatan. Untuk produksi

daging ternak setiap tahun juga terus

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 98

meningkat ini dikarenakan jumlah

pemotongan ternak setiap tahunnya terus

bertambah seiring bertambahnya jumlah

penduduk akan kesejahteraan masyarakat

dan sadarnya masyarakat untuk

mengkonsumsi protein hewani untuk

menciptakan kualitas sumber daya manusia

yang lebih berkualitas. Perkembangan

produksi daging ternak rumansia tergambar

dalam tabel 3.56 sebagai berikut

Tabel 3.56Perkembangan Produksi Daging Ternak Rumansia Besar Tahun 2011-2014

Jenis TernakCapaian tahun (kg)

Perkembangan (%)2011 2012 2013 2014

Sapi potong 211.302 243.882 325.880 326.970* 54,74

Kerbau 17.382 18.106 20.081 20.410* 17,42

Jumlah 228.684 261.988 345.961 347.180 51,82

Sumber : Dinas Peternakan Kab. Tanjung Jabung Barat

Perkembangan produksi ternak rumansia

besar tahun 2011-2014 mencapai 51,82%.

Produksi daging ternak setiap tahun terus

bertambah, meningkatnya jumlah

pemotongan ini disebabkan oleh

bertambahnya jumlah penduduk,

meningkatnya kesejahteraan masyarakat

dan sadarnya masyarakat untuk

mengkonsumsi protein hewani untuk

menciptakan kualitas sumber daya manusia

yang lebih baik (berkualitas).

Produksi Perikanan Tangkap

Hasil Perikanan Tangkap juga meningkat dari

24.456 ton tahun 2013 menjadi 24.798 ton

tahun 2014 sebagaimana tergambar pada

tabel 3.57 produksi perikanan tangkap tahun

2011-2014

Tabel 3.57 Produksi Perikanan Tangkap 2011-2014

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 99

INDIKATOR KINERJAUTAMA

2011 2012 20132014

Target Realisasi Capaian %

Perikanan TangkapLaut dan Umum (Ton) 21.889 24.078 24.457 23.969 24.799 103,46%

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Tanjab Barat

Peningkatan ini memberikan gambaran

keberhasilan nelayan tangkap dan jika

peningkatanya terus menerus pada tahun

berikutnya sudah pasti target RPJM yang di

tetapkan akan tercapai dengan maksimal,

sebab para nelayan ikan tangkap telah

banyak menerima petunjuk, arahan serta

bantuan-bantuan alat penangkapan ikan

sesuai dengan aturan dan undang-undang

kelautan sehingga tidak merusak ekosistem

laut dan pertumbuhan ikan.

Produksi Perikanan Budidaya

Petani ikan budidaya saat ini masih kurang di

geluti oleh para petani sehingga peningkatan

produktifitasnya pun tidak terlalu signifikan

yakni 2,416 ton tahun 2013 meningkat

2,762 ton di tahun 2014 sebagaimana Tabel

3.58 Meskipun demikian pemerintah tidak

henti hentinya terus menggerakan para

petani dengan program-program perikan

diantaranya dengan pembuatan kolam

budidaya dan pemberian bibit ikan serta

program peningkatan pengetahuan petani

tentang memelihara dan membudidayakan

ikan.

Tabel 3.58Produksi Perikanan Budi Daya tahun 2011-2014

INDIKATOR KINERJAUTAMA

2011 2012 20132014

Target Realisasi Capaian %

Perikanan Budi Daya(ton) 2.606 2.853 2.416 3.485 2.762 79,25%

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Tanjab Barat

Jika kita lihat peningkatan produksi

perikanan budidaya dari tahun 2011 sampai

dengan tahun 2014 mengalami fluktuasi.

Pada Tahun 2014 capaian produksi hanya

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 100

79,25% dari target RPJMD yang ditetapkan

sebesar 3.485 ton. Berarti untuk mencapai

target RPJM 2016 yang telah ditetapkan

membutuhkan kerja keras lagi dari petani

ikan maupun pemerintah sebagai penggerak

dan pelaksana pembangunan dalam

mendukung program - program budidaya ikan

agar kesejahteraan dapat terwujud dengan

maksimal.

Pencapaian kinerja bidang pertanian

tanaman pangan, perkebunan dan

perikanan didukung komitmen dari berbagai

pihak yakni :

Komitmen Pemerintah dalam

meningkatkan produktivitas dengan

Gerakan Tanam Serentak Dua Kali

Setahun (Gertak Paduka) dan perluasan

lahan persawahan serta gerakan tanam

kedelai tepat waktu.

Penyediaan bantuan bibit bibit jagung

betongkol, kopi unggul, pemupukan

secara berkala, bantuan alat tangkap

ikan

Komitmen pemerintah untuk melakukan

penyuluhan-penyuluhan dalam usaha

peningkatan produktifitas petani dan

nelayan.

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung

Barat melalui dinas dan instansi terus

menerus dan bahu membahu dalam

mendukung masyarakat terutama para

petani dan nelayan dalam meningkatkan

prosuktifitasnya. Agar kesejahteraan

masyarakat terus meningkat, dalam

mencapai sasaran ini pemerintah

kabupaten Tanjung Jabung Barat

menyalurkan dana anggaran

pembangunan sebanyak Rp.

11.852.033.300 ( sebelas milyar

delapan ratus lima puluh dua juta tiga

puluh tiga ribu tiga ratus rupiah )

Namun disisi lain pencapaaian kinerjatersebut masih dihadapkan beberapakendala dan hambatan seperti :

Alih fungsi lahan dari subsektor tanamanpangan ke subsektor non tanamanpangan ataupun peruntukan lainnya.

Akses inovasi teknologi rendah

Kelembagaan Petani belum berkembang

Kesuburan tanah rendah, tanpa olahtanah dan tanpa pemupukan

Tata Air Mikro belum baik atausempurna, infrastruktur belum baik.

Varietas lokal, Ganguan OPT tinggi.

Alsintan terbatas (handtraktor,powerthresher).

Akses permodalan yang sulit.

Harga produk yang rendah.Untuk itu dimasa yang akan datang

dibutuhkan beberapa haal untuk optimalisasi

kinerja sebagai berikut:

Mempersiapkan bantuan benih tepat

waktu musim tanam.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 101

Menggunakan/tersedianya benih varitas

unggul yang sesuai dengan kondisi lahan

Perlunya ranperda lahan pangan

pertanian berkelanjutan

Meningkatkan kesuburan tanah dengan

pemupukan berimbang.

Perlunya Pengelolaan tata air mikro dan

pengolahan tanah yang optimal.

Tersedianya obat-obatan pertanian untuk

mengatasi OPT

Menyediakan alsintan bagi petani

Memberikan pelatihan mengenai

tehnologi pertanian (budidaya).

SS 22 Meningkatnya Pengelolaan Sumber Daya Alam Secara

Terpadu dan Berwawasan Lingkungan

Sasaran strategis 22 ini merupakan upaya

mencapai misi Empat sebagaimana tertuang

dalam RPJMD 2011-1016 dengan tujuan

Mewujudkan Struktur Ekonomi Yang Kuat

Berbasis SDA, Agribisnis dan Agroindustri

yang Berwawasan Lingkungan. Pencapaian

ini didukung oleh Badan Lingkungan Hidup

Daerah. Sasaran strategis indikator kinerja

persentase jumlah usaha/kegiatan yang

memiliki dokumen lingkungan (UKL-ULP dan

AMDAL) dengan hasil capaian 102,2% atau

kategori predikat “Sangat Berhasil”, Rincian

IKU dapat dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.59 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 22

Indikator KinerjaTahun 2014

Capaian (%)Target Realisasi

Persentase jumlah usaha/kegiatan yang memilikidokumen lingkungan (UKL-UPL dan AMDAL)

85% 86,84% 102,2

Rata-rata capaian kinerja 102,2

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 102

Persentase Jumlah Usaha/Kegiatan Yang Memiliki Dokumen Lingkungan(UKL-UPL dan AMDAL)

Capaian kinerja indikator persentase jumlah

usaha/kegiatan yang memiliki dokumen

lingkungan (UKL-UPL dan AMDAL) untuk

tahun 2014 sebesar 86,84%, bila

dibandingkan dengan target yang yang ingin

dicapai sebesar 85% maka capaian target

adalah 102,2%. Tercapainya target tahun

2014 dikarenakan meningkatnya kesadaran

masyarakat/pelaku usaha/kegiatan untuk

memenuhi persyaratan administrasi /

perizinan lingkungan.

Persentase Jumlah usaha/kegiatan yang

memiliki dokumen lingkungan (UKL-UPL dan

AMDAL) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

mengalami peningkatan setiap tahunnya dari

tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, ini

seiring dengan bertambahnya jumlah

usaha/kegiatan baru yang wajib memiliki

dokumen lingkungan sebagaimana table

3.60 berikut :

Tabel 3.60

Perbandingan kinerja Indikator UKL- UPL dan AMDAL 2011-2014

No. Indikator KinerjaTahun

2011 2012 2013 2014

1 Persentase jumlah usaha/kegiatan yang memilikidokumen lingkungan (UKL-UPL dan AMDAL)

71,42% 75,78% 81,25% 86,84%

Sumber : BLHD Kab. Tanjung Jabung Barat

SS 23 Penataan Manajemen Pemerintahan Yang Baik, Bersih,

Efesien, Berwibawa, Transparan dan Profesional

Sasaran strategis 23 ini merupakan misi

kelima Penataan Manajemen Pemerintahan

Yang Baik, Bersih, Efesien, Berwibawa,

Transparan dan Profesional dengan indikator

utama untuk mengetahui Indeks Kepuasan

masyarakat, Ratio penduduk ber KTP-el

persatuan Penduduk, Rasio pasangan ber

akte nikah dan Persentase kepemilikan akte

kelahiran per 1000 penduduk. Capaian

kinerja sebagaimana Tabel 3.61 tahun 2014

sebesar 142.29% atau Sangat Memuaskan,

Rincian IKU pada Tabel 3.1

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 103

Tabel 3.61 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 23

NO INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) Realisasi2013

2014

Target Realisasi Capaian(%)

1 Persentase Kepuasaan PelayananKepada masyarakat

70.68 100 73.5 73.5

2 Ratio Penduduk Ber KTP-el PersatuanPenduduk

74.12 80 74.42 93.02

3 Ratio Pasangan Ber Akte Nikah 75 70 89 100

4 Presentase Kepemilikan Akte Kelahiranper 1000 Penduduk

213,17 850 245.10 114.28

Rata-rata capaian kinerja 142.29

Capaian masing-masing indikator kinerja sebagai berikut :

Persentase Tingkat Kepuasan Pelayanan Kepada Masyarakat

Survey Indek Kepuasan Masyarakat

dilaksanakan oleh Bagian Organisasi Setda

Tanjung Jabung Barat Barat yang berkerja

Sama dengan Universitas Jambi dengan unit

yang survey adalah lembaga yang

berhubungan langsung dengan pelayanan

kepada masyarakat yaitu ke 11 Dinas, 2

Badan, 1 Unit pelayanan Rumas Sakit,

Pelayanan perijinan terpadu, Pengelolaan

Data Elektonik dan 3 Kecamatan dalam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada

Tahun 2014 diperolehan hasil survey

sebesar 73.5% dari target sebesar 100%. Ini

mengindikasikan bahwa pelayanan

pemerintahan yang bersih, efesien,

transparan dan professional cukup berhasil.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 104

Ratio Penduduk Ber KTP Per Satuan Penduduk

Berkenaan dengan penerbitan KTP-el pada

Tahun 2013 telah terealisasi sebanyak

154.425 orang dari sasaran 208.351 atau

74,12 %, pada tahun 2014 mengalami

peningkatan 162.437 orang dari wajib KTP-el

218.282 orang atau 74,42 % dimana

pencetakan KTP-el masih dilakukan

Pemerintah Pusat dan daerah ditugaskan

untuk melakukan pendistribusian dan

perekaman yang dilakukan baik di Kantor

Kependudukan dan Pencatatan Sipil maupun

di Kecamatan secara mobile sampai ke

Desa-Desa.

Ratio Pasangan Ber Akte Nikah

Pencapaian sasaran pasangan berakte nikah

yang tercatat di Kantor Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Tanjung Jabung

Barat pada tahun 2013 sebanyak 1.259 akta

atau 75% dan meningkat pada tahun 2014

sebanyak 1.507 akta atau sebesar 80%.

Pencatatan akta nikah yang tercatat di

Kantor Dukcapil Kabupaten Tanjung Jabung

Barat yaitu pencatatan akta perkawinan non

muslim sedangkan Surat nikah (Muslim)

diterbitkan oleh di Kantor Kementerian

Agama Kabupaten.Tanjung Jabung Barat.

Persentase Kepemilikan Akta Kelahiran Per 1000 Penduduk

Pada tahun 2013 sasaran capaian

kepemilikan akte kelahiran sebesar 213,17

dan per 1000 penduduk, pada tahun 2014

dari target 850 orang terealisasi sebesar

245,10 per 1000 penduduk, data yang

digunakan adalah data yang bersumber dari

Sistem Informasi dan Administrasi

Kependudukan (SIAK) yang hingga saat ini

masih terus dilakukan spin-off (pemisahan)

data awal Tanjung Jabung menjadi data

Tanjung Jabung Barat dan sedang dilakukan

intensive updating dimana jumlah

kepemilikan akte kelahiran real lebih dari

data yang dipublish.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini :

Pelaksanaan pelayanan penerbitan

dokumen kependudukan secara mobile

jemput bola sampai ketingkat pedesaan.

Terhadap Perekaman KTP-el dilakukan

baik di Kantor Dukcapil maupun di

Kecamatan dan secara mobile kedesa-

desa.

Pelaksanaan program Desa Binaan

menuju Desa Percontohan tertib

administrasi kependudukan.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 105

Hambatan/Masalah :

Ketergantungan penggunaan peralatan

perekaman dan pencetakan KTP-el

terhadap pemerintah pusat, sehingga

apabila terjadi kerusakan atau

gangguan tehnis exclusivitas dan

security peralatan KTP-el membutuhkan

keahlian khusus dalam perbaikan

hardware maupun software.

Masih banyak desa-desa belum memiliki

jaringan listrik sehingga menyulitkan

penerbitan dokumen dalam pelayanan

ditempat.

Strategi/upaya pemecahan masalah :

Memberdayakan petugas yang ada

melakukan penangganan peralatan KTP-

el secara hati-hati dan teliti sesuai

keahlian dan pengetahuan dengan

berpedoman pada standar operasional

serta dilakukan upgrading capability

terhadap petugas untuk mengikuti

pelatihan di Dirjen Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Depdagri.

Untuk pelayanan didesa-desa yang

belum memiliki jaringan listrik dengan

melakukan strategi jemput bahan dan

pencetakan dilakukan di Kabupaten.

SS 24 Meningkatnya Jaminan Kepastian Hukum dan Perlindungan

HAM Secara Adil

Sasaran strategis 24 ini merupakan upaya

mencapai misi kelima sebagaimana tertuang

dalam RPJMD 2011-1016 yaitu

Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan,

Kepastian Hukum dan HAM Serta

Kesetaraan Gender dengan tujuan

Mewujudkan Kinerja Birokrasi Pemerintahan

yang Efesien dan Profesional dalam

memberikan Pelayanan. Sasaran strategis

diukur dengan indikator Jumlah Raperda

yang menjadi Perda dan Persentase

Penyelesaian Pengaduan Perlindungan

perempuan dan anak dari tindak kekerasan,

Pemeriksaan Reguler, Pemeriksaan khusus

dan Tindak Lanjut Temuan dengan rata-rata

hasil capaian sebesar 74,19% atau katagori

Berhasil sebagaimana tabel 3.62 Rincian

capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 3.1

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 106

Tabel 3.62 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 24

NO INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) Realisasi2013

2014

Target Realisasi Capaian(%)

1 Jumlah Raperda yang menjadi Perda 12 13 10 76,92

2 Persentase penyelesaiaan pengaduanperlindungan perempuan dan anak daritindaakaan kekerasaan

28 55 55 100

3 Jumlah Pemeriksaan Reguler 100 206 205 99,51

4 Jumlah Pemeriksaan khusus 66,60 30 7 23,3

5 Tindak Lanjut hasil Pemeriksaan 77,85 706 503 71,24

Rata-rata capaian kinerja 74,19

Capaian masing-masing indikator kinerja sebagai berikut :

Jumlah Raperda yang Menjadi Perda

Pada Tahun 2014 dari 13 Raperda yang

diajukan disahkan menjadi Perda sebanyak

10 Perda, pada tahun 2013 dari 16 Raperda

yang disahkan menjadi Perda 12 Perda.

Penurunan dari target yang telah ditentukan

dikarenakan beberapa raperda tidak

disetujui dan tidak dibahas.

Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak daritindakan kekerasan

Secara umum jumlah perempuan dan anak

korban kekerasan yang mendapatkan

penanganan pengaduan oleh petugas terlatih

didalam unit pelayanan terpadu tahun 2014

mengalami peningkatan sebesar 70 % yaitu

55 pengaduan dibanding tahun sebelumnya

sebesar 28 pengaduan, hal ini karena

adanya kegiatan sosialisasi P2TP2A dan

Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 107

Perlindungan Anak dan Undang-Undang No.

23 tahun 2004 tentang pencegahan

kekerasan dalam rumah tangga, hasilnya

masyarakat khususnya perempuan sudah

banyak mengerti dan berani melaporkan

kekerasan yang dialaminya untuk

mendapatkan perlindungan.

Capaian kinerja dipengaruhi oleh beberapa

factor keberhasilan yaitu pentingnya

kerjasama antara Puskesmas, Dinas

Kesehatan Rumah Sakit, UPPA Polres

Kejaksaan dengan Sekretariat P2TP2A

Kabupaten Tanjung Jabung Barat serta

adanya pendampingan korban ke kejaksaan

dan pengadilan. Namun demikian rendahnya

capaian disbanding dengan RPJMD karena

disebabkan belum optimalnya koordinasi dan

kerjasama dengan SKPD dalam pelayaanan

terpadu perempuan dan anak korban

kekerasan, Kurangnya SDM baik kuantitas

maupun kualitas khususnya di Sekretariat

P2TP2A khususnya minimnya anggaran serta

fasilitas operasional P2TP2A. Untuk itu

kedepan perlu dilakukan perbaikan dengan

menjalin dan meningkatkan kerjasama

dengan pihak-pihak terkait dalam upaya

pencegahan dan penangganan korban

kekerasan, Penambahan tenaga teknis untuk

petugas pelayanan dan pendampingan

korban dan mengalang dukungan baik

pemerintah maupun non pemerintah.

Jumlah Pemeriksaan Reguler

Laporan hasil audit operasional proyek

merupakan hasil audit atas tugas dan

kegiatan secara menyeluruh meliputi aspek

tugas pokok dan fungsi dan aspek

pendudungnya. Laporan hasil audit

operasional proyek tahun 2014 dari 206

laporan terealisasi 205 laporan (99,51%)

menurun dibanding tahun 2013 dengan

capaian 100%

Pemeriksaan Khusus

Laporan hasil pemeriksaan khusus adalah

output dari penugasan audit khusus yang

dilakukan karena Surat Pengaduan

masyarakat melalui disposisi Bupati yang

diterima oleh inspektur, Pengembangan dari

temuan pemeriksaan regular yang

sedang/telah dilakukan, Permintaan tertulis

dari unit kerja dilingkungan pemda dan

Pemeriksaan khusus yang dilaksanakan

setelah ada disposisi Bupati/Inspektur.

Tahun 2014 pemeriksaan khusus, dari 30

laporan terealisasi 7 laporan atau (23,3%)

menunjukkan penurunan dibanding 2013

sebesar 66,60%

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 108

Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Dari temuan BPK dan temuan APIP tahun

2014 terdapat 706 kejadian yang ditindak

lanjuti sebanyak 503 rekomendasi (kejadian)

atau sebesar 71,24%, ini menunjukan

bahwa target yang telah ditetapkan belum

berhasil dicapai jika dibanding dengan tahun

2013 sebesar 77,85%.

SS 25 Meningkatnya Kesetaraan Gender Yang Proporsional Dalam

Pembangunan Daerah Dan Berorientasi Pada Profesionalisme

Sasaran strategis 25 ini merupakan upaya

mencapai misi kelima sebagaimana tertuang

dalam RPJMD 2011-1016 yaitu

Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan,

Kepastian Hukum dan HAM Serta

Kesetaraan Gender dengan tujuan

Mewujudkan Kinerja Birokrasi Pemerintahan

yang Efesien dan Profesional dalam

memberikan Pelayanan. Capaian ini dengan

indikator persentase perempuan di lembaga

pemerintahan rata-rata hasil capaian sebesar

103,2% atau katagori Sangat Baik

sebagaimana Tabel 3.63

Tabel 3.63 Pengukuran Capaian sasaran Strategis 25

NO INDIKATOR KINERJA(OUTCOME) Realisasi 2013

2014

Target Realisasi Capaian %

1 Persentase Perempuan dalamlembaga pemerintahan

47,6 50 51,6 103,2

Rata-rata capaian kinerja 103,2

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 109

Persentase Perempuan di Lembaga Pemerintahan

Peran serta perempuan dalam lembaga

pemerintahan Tahun 2014 sebanyak 2.360

orang dari jumlah Pegawai Negeri Sipil di

Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebanyak

4.565 orang atau 51,6%, dan menduduki

jabatan eselonering pada pemerintahan

sebanyak 168 orang atau 6,13 % terus

mengalami peningkatan tetapi masih jauh

dari target diharapkan. Tingkat capaian

indikator kinerja terhadap target kinerja

saasaran RPJMD tahun 2011-2014 seperti

tabel 3.64

Tabel 3 64PERBANDINGAN PEREMPUAN DALAM PEMERINTAHAN

TAHUN 2011 – 2014

Indikator Kinerja 2011 2012 2013 2014

Persentase Perempuan diLembaga Pemerintahan

2.341 2.300 2.230 2.360

- Perempuan Dalam Jabatan 140 148 168 184

Sumber : BKD Kab. Tanjung Jabung Barat

Keberhasilan pencapaian indikator ini

didukung dengan komitmen pemerintah

daerah yang mendukung kesetaraan gender

dalam pengambilan keputusan dan

keterbukaan bahwa perempuan mempunyai

kedudukan dan peran yang sama

dalam lembaga pemerintahan. Namun

demikian masih terdapat beberapa

hambatan/masalah seperti peran

tugasperempuan masih terbatas belum pada

level pengambilan keputusan. Masih adanya

diskriminasi dalam penempatan personil

perempuan yang sesuai bidang serta

kurangnya SDM baik kuantitas maupun

kualitas dalam jabatan yang strategis. Untuk

itu kedepan dibutuhkan pengembangkan

budaya aparatur bekerja dengan

perencanaan dan target yang jelas

transparan, bekerja dengan akal, ilmu dan

kompetensi dan meningkatkan konsistensi

pelaksanaan peraturan bidang kepegawaian

untuk lebih menjamin transparansi,

akuntabel untuk memberikan jaminan rasa

keadilan.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 110

SS 26 Meningkatnya Standar Pelayanan Minimal Bagi Masyarakat

Sasaran strategis 26 ini merupakan upaya

mencapai misi kelima sebagaimana tertuang

dalam RPJMD 2011-1016 yaitu

Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan,

Kepastian Hukum dan HAM Serta

Kesetaraan Gender dengan tujuan

Mewujudkan Kinerja Birokrasi Pemerintahan

yang Efesien dan Profesional dalam

memberikan Pelayanan. Dalam rangka

mewujudkan pencapaian ini didukung oleh

Bagian Organisasi Setda Tanjung Jabung

Barat dengan indikator sasaran presentase

capaian SPM dan Rata-rata hasil capaian

SPM. Capaiaan kinerja indikator tersebut

sebesar 97.78% atau katagori Sangat Baik

sebagaimana Tabel 3.65 berikut :

Tabel 3.65 Pengukuran Capaian sasaran strategis 26

NO INDIKATOR KINERJA (OUTCOME) Realisasi2013

2014

Target Realisasi Capaian(%)

1 Regulasi Penerapan SPM 15 Perbub 15 15 100

2 Rata-rata capaian SPM 47.72 78.86 75.37 95.57

Rata-rata capaian kinerja 97,78

Regulasi Penerapan SPM

Standar Pelayanan Minimal disusun dan

diterapkan dalam rangka penyelenggaraan

urusan wajib pemerintah yang berkaitan

dengan pelayanan dasar untuk menjamin

akses mutu pelayanan dasar secara merata

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

dalam kehidupan social, ekonomi dan

pemerintahaan. Untuk tahun 2014 realisasi

Regulasi penerapan SPM terealisasi

sebanyak 15 Peraturan Bupati.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 111

Rata-Rata Capaian SPM 2014

Penerapan dan pencapaian SPM Tahun

2014 yaitu Bidang Kesehatan, Bidang

Pendidikan Dasar, Bidang Humas, Bidang

Kesenian, Bidang KB dan KS, Bidang PU dan

Penataan Ruang, Bidang Ketahanan Pangan,

Bidang Ketenagakerjaan, Bidang Lingkungan

Hidup, Bidang Layanan Terpadu bagi

Perempuan dan Anak Korban Kekerasan,

Bidang Penanaman Modal, Bidang Sosial,

Bidang Perhubungan, Bidang Perumahan

Rakyat, Bidang Pemerintahan Dalam Negeri

dengan realisasi capaian pada tahun 2014

sebesar 75.37% dari target sebesar 78.86%

Faktor-Faktor yang mempengaruhi capaiankinerja:

Komitmen semua SKPD yang

memberikan pelayanaan langsung pada

masyarakat mendukung angket/suvey

untuk mengetahui hasil tingkat

pelayanan.

Terwujudnya

kelembagaan/ketatalaksanaan

pemerintah daerah yang berkualitas

mendorong semua elemen membangun

budaya kerja yang lebih baik.

Sedangkan Hambatan/permasalahan yang dihadapi:

Masih kurangnya pemahaman SKPD

dalam dalam pengelolaan pelayanan

secara cepat, tepat waktu, transparan

dan murah.

Belum optimalnya koordinasi dengan

para SKPD.

Masih kurangnya updating website

pelayanan perizinan.

Solusi/pemecahan masalah:

Meningkatkan pemahaman SKPD

melalui diklat, bintek penyuluhan dalam

pengelolaan pelayanan secara cepat,

tepat waktu, transparan dan murah.

Meningkatkan koordinasi dengan

seluruh SKPD

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 112

C.REALISASI ANGGARANCapaiaan kinerja anggaran Pemerintah

Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

diukur dari jumlah serapan anggaran.

Serapan anggaran tahun 2014 sebesar

87,29% dengan rincian pada Grafik 23

Kebijakan umum KeuanganDaerah

Anggaran pemerintah daerah yang tertuang

dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) adalah rencana kerja

keuangan tahunan pemerintah daerah dalam

1 (satu) tahun yang disusun secara jelas dan

spesifik serta merupakan desain teknis

pelaksanaan strategi untuk mencapai

tujuaan daaerah dalaam bentuk alokasi

dana. Anggaran yang baik tidak hanya

memuat informasi tentang pendapatan,

belanja dan pembiayaan, namun dari itu

harus dapat memberikan informasi

mengenaai kondisi kinerja pemerintah

daerah yang akan dicapai, sehingga

anggaran dapat dijadikan tolok ukur

pencapaian kinerja, dengan kata lain kualitas

anggaran daerah dapat menentukan kualitas

pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintah

daerah.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 113

Kebijakan umum keuangan daerah yang

tergambar dalam pelaksanaan APBD yang

merupakan instrument dalam menjamin

terciptanya disiplin dalam proses

pengambilan keputusan yang terkait dengan

kebijakan pendapatan maupun belanja

daerah mengacu pada aturan yang

melandasinya baik Undang-Undang Perturan

daaerah, Keputusan Menteri, Peraturan

Dearah maupun Keputusan Kepala daerah.

Belanja Tidak Langsung

Belanja tidak langsung terdiri dari belanja

pegawai, belaanja subsidi, belanja hibah,

belanja bantuaan social, belanja bagi hasil

kepada Provinsi / Kabupaten / Kota, belanja

bantuan keuangaan kepada Provinsi

/Kabupaten/Kota serta belanja tidak

terduga. Tahun 2014 belanja tidak langsung

dianggarkan sebesar Rp.511.229.512.498,-

dan terealisasi sebesar

Rp.425.883.251.940,- atau 83,13% lebih

rendah dari rencana anggaran (unaudit).

Belanja Pegawai yang merupakan belanja

gaji pegawai yang ditargetkan sebesar

Rp.436.694.845.000,- pada tahun 2014

terealisasi sebesar Rp. 356.475.009.247,-

( 81,63%) dari jumlah anggaran. Balanja

subsidi tahun 2014 dianggarkan sebesar

Rp.2.803.000.000,- terealisasi sebesar

Rp.2.803.000.000,- atau 100%. Belanja

Bantuan Sosial dianggarkan sebesar Rp.

4.291.000.000,- rerealisasi sebesar Rp.

3.464.750.000, atau 80,74%

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

juga telah menganggarkan Belanja Bagi

Hasil kepada Provinsi / Kabupaten / Kota

dan Pemerintahan Desa sebesar

Rp.571.590.000,- dan terealisasi sebesar

571.584.600 atau 100%. Belanja Bantuan

Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota,

Pemerintahan Desa dan Partai Politik Tahun

2014 sebesar Rp. 62.712.882.400,-

dan terealisasi sebesar Rp.

62.032.908.093,- atau 98,92%.

Anggaran belanja tidak terduga pada tahun

2014 disediakan anggaran sebesar

Rp.4.156.195.000,- dan terealisasi sebesar

Rp.536.000.000,- atau 12,90%. Hal ini

disebabkan penggunaan belanja ini

dilakukan sangat selektif sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang

berlaku.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 114

Belanja Langsung

Komponen utama belanja langsung yaitu

belanja pegawai, belanja barang dan

jasa, belanja modal yang merupakaan

cerminan pelaksanaan kebijakan program

pembangunan tahunan dan tertuang dalam

APBD yang ditetapkan setiap tahunnya.

Dalam Tahun 2014 belanja langsung yang

dianggarkan sebesar Rp.1.008.073.433.380

dan terealisasi sebesar

Rp.899.101.006.831,- atau 89,19% lebih

rendah dari rencana anggaran (unaudit).

Untuk belanja pegawai dalam belanja

langsung yang ditargetkan sebesar

Rp.86.983.961.000,- terealisasi sebesar

Rp.81.588.937.489,- atau 93,80%,

sedangkan untuk belanja barang dan

jasa yang ditargetkan sebesar

Rp.278.452.680.725,- terealisasi sebesar

Rp.219.708.693.594, atau 78,90% dan

untuk belanja modal yang ditargetkan

Rp.642.636.791.655,- terealisasi sebesar

Rp.597.803.375.739, atau 89,19%.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 115

BAB IV PENUTUP

A. SIMPULAN

Secara umum capaian Kinerja Kabupaten

Tanjung Jabung Barat Tahun 2014 dapat

dikatakan baik. Dimana , nilai rata-rata dari

Indikator Kinerja Utama > dari 85%.

Meskipun demikian masih terdapat

beberapa Permasalahan dalam pencapaian

targetnya antara lain sebagai berikut :

Kondisi geografis/bentang alam

Kabupaten Tanjung Jabung Barat dimana

pusat ibukota dan perdagangan berada

pada daerah rawa mengakibatkan

tingginya biaya pembangunan dan

pemeliharaan jalan. Hal ini

mempengaruhi rasio jalan dalam kondisi

baik belum dapat mencapai target yang

diharapkan.

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk

mematuhi rambu-rambu lalu lintas

sangat mempengaruhi pencapaian

sasaran-1. Hal ini dapat dibuktikan dari

data jumlah kecelakaan lalu lintas

dimana banyaknya pemasangan rambu-

rambu lalu lintas tidak selalu berbanding

lurus dengan penurunan jumlah

kecelakaan lalu lintas.

Sungai besar yang ada di Kabupaten

Tanjung Jabung Barat yaitu Sungai

Pengabuan dan Betara bermuara

langsung ke laut dan karakteristik

wilayah sekitarnya berupa rawa sehingga

apabila dijadikan sumber air baku untuk

penyediaan air bersih mengakibatkan

biaya investasi, operasional dan

pemeliharaannya tinggi.

Masyarakat masih tergantung kepada

bantuan pemerintah dalam

pemeliharaan saluran irigasi.

Sebagian besar rumah kumuh yang ada

di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

berada pada wilayah dengan kondisi

geografis/bentang alam berupa daerah

rawa mengakibatkan tingginya biaya

penanganan rumah kumuh melalui

bedah rumah.

Bantuan pusat bedah rumah melalui

BSPS Kemenpera bersifat tuntas desa

tuntas kecamatan dimana awal bantuan

ini dilaksanakan di Kecamatan Seberang

Kota sedangkan kecamatan tersebut

belum menjadi prioritas untuk

penanganan rumah kumuh kabupaten.

Sedangkan penanganan prioritas rumah

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 116

kumuh kabupaten sebanyak 16.420

berada di Kecamatan Tungkal Ilir dan

Bram Itam sesuai dengan SK Kumuh

Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Belum adanya Perda Rencana Detail Tata

Ruang di Kabupaten Tanjung Jabung

Barat yang disahkan sehingga acuan

untuk pemberian rekomendasi tata

ruang masih berpedoman pada Perda

RTRW Kab Tanjung Jabung Barat yang

bersifat makro atau kurang mendetail

dan operasional sehingga pemohon

rekomendasi tata ruang sebagian besar

adalah kalangan pelaku usaha skala

besar (perusahaan) belum menyeluruh

kepada masyarakat.

Kurangnya pemahaman

keanekaragaman konsumsi pangan

dimasyarakat

Belum adanya regulasi yang jelas untuk

penambahan lumbung pangan

Masih minimnya SDM baik sisi kuantitas

maupun kualitas dari tenaga motivator

KB di lapangan.

Kurang renponsif pelaksanakan

pelayanan KB dan pergerakan

masyarakat (Perempuan) di wilayah

terpencil

Banyaknya angkatan kerja yang

keterampilannya tidak sesuai dengan

lapangan kerja yang ada

Bertambahnya jumlah bangunan sekolah

atau sekolah baru yang tidak diiringi

dengan penambahan jumlah guru

(Pegawai Negeri Sipil) terutama di

daerah-daerah yang letaknya agak jauh

dari ibu kota kabupaten/ ibu kota

kecamatan, sehingga terjadi kekurangan

tenaga pengajar.

Kurangnya tenaga pengajar (yang

berstatus Pegawai Negeri Sipil) yang

mengajar disekolah-sekolah negeri serta

tidak meratanya penempatan guru-guru,

ketersediaan guru lebih banyak dikota

sedangkan didaerah-daerah terpencil

seperti Kecamatan Renah Mendaluh,

Muara Papalik, Senyerang dan Seberang

Kota lebih banyak di isi oleh tenaga

pengajar honorer.

Kurangnya fasilitas pendukung kegiatan

proses belajar mengajar

Banyak Dokter Umum yang melanjutkan

pendidikan ke Dokter Spesialis sehingga

mereka sementara tidak bisa bertugas

dilapangan.

Beberapa Dokter Umum, tenaga medi

lainnya mengajukan permohonan pindah

tugas keluar daerah dengan alasan

megikuti suami.

Beberapa Dokter Umum dan tenaga

medis lainnya menjalani status pegawai

titipan di daerah lain, dengan berbagai

alasan.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 117

B. SARAN DAN REKOMENDASI

Dengan merujuk pada berbagai Permasalahan

tersebut diatas, maka sebagai upaya perbaikan

kedepan direkomendasndasikan sebagai

berikut :

Pemerintah harus memilih teknologi

yang tepat untuk pembangunan dan

pemeliharaan jalan khususnya di

daerah rawa.

Perlunya peningkatan sosialisasi

akan pentingnya kesadaran

masyarakat mematuhi rambu-rambu

lalu lintas yang diikuti dengan

peningkatan pemasangan rambu-

rambu lalu lintas

Pemerintah harus mecari alternatif

sumber air baku dan alternatif

teknologi lain untuk penyediaan air

bersih seperti membangun embung

air yang bisa digunakan sebagai

sumber air baku selain itu juga bisa

dimanfaatkan untuk irigasi.

Perlunya sosialisasi kepada

masyarakat akan pentingnya

memelihara jaringan irigasi yang

berada di wilayah sekitarnya.

Pemerintah harus memiliki

perencanaan yang matang untuk

penanganan masalah daerah kumuh

dan tidak hanya mengandalkan

bantuan dari pemerintah pusat saja.

Perlunya pelibatan peran serta

masyarakat/pemberdayaan

masyarakat pada program bedah

rumah sehingga masyarakat tidak

mengalami ketergantungan dengan

bantuan pemerintah.

Perlu direncanakan alternatif

pembangunan rusunawa untuk

mengurangi jumlah rumah kumuh

yang ada di kabupaten dan diikuti

dengan sosialisasi kepada

masyarakat terutama yang berada di

daerah kumuh dengan adanya

rusunawa tersebut. Hal ini untuk

menghindari keengganan masyarakat

di daerah kumuh untuk berpindah ke

rusunawa apabila rusunawa tersebut

terbangun.

Pemerintah harus mendorong dan

mempercepat proses penyusunan

RDTR sampai pada tahap legalitas

menjadi perda.

Perlunya peningkatan sosialisasi

akan pentingnya kesadaran

masyarakat mematuhi RTRW maupun

RDTR.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 118

Mengembangkan kelompok Wanita

Desa dalam Percepatan Penangan

konsumsi pangan

Peningkatan kinerja petugas KB

lapangan dan pengetahuan

masyarakat tentang KB

Melakukan pembinaan pelatihan

kerja sesuai kualifikasi pendidikan

dan kebuhan dipasar kerja

Melakukan pemerataan penempatan

tenaga guru (pegawai negeri sipil)

disekolah-sekolah yang masih

kekurangan tenaga guru serta

memeberikan insentif tambahan bagi

guru yang mengajar didaerah

terpencil.

Memerlukan perhatian yang lebih dan

keseriusan Pemerintah Kabupaten

Tanjung Jabung Barat dalam Program

Wajib Belajar bagi anak usia sekolah

hingga jenjang pendidikan sekolah

menengah atas, diharapkan tidak ada

lagi anak yang tidak bersekolah

ataupun putus sekolah.

Memberikan bantuan pendidikan bagi

siswa yang kurang mampu ataupun

tidak mampu secara berkelanjutan

sampai kejenjang pendidikan tinggi

agar siswa yang kurang mampu

ataupun tidak mampu dapat

mempunyai kesempata yang sama

dalam bersekolah.

Pindah tugas Tenaga medis diadakan

persyaratan replacement atau

persyaratan yang menyatakan

mewajibkan adanya pergantian atau

pengisi kekosongan ketika ada

Dokter Umum yang hendak

mengajukan usulan pindah tugas.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung BaratBAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2014 119