2014

1
2014-08-25 Hari ke hari semakin besar kegelisahan dalam hati ini, sedih tak dapat menceritakan pada nya. Perasaan ini selalu mengganggu dia yang sibuk dengan pekerjaannya, tak ingin menganggu waktu istirahatnya. Setiap malam hanya dapat merenungi, persoalan-persoalan yang sebenarnya sepele namun menjadi sangat ribet untuk dipikirkan. Sungguh takut kehilangan dia, mungkin ketika menyampaikan ketakutan ini dia hanya bisa meyakinkan yang pada diri ini tak ada pengaruhnya jika dia tidak ada waktu untukku. Yaa Allah ingin meneteskan air mata jika bercerita ini, akankah hubungan kami segera dalam kehalalan-Mu. Duduk sendiri di kamar ini memandang kitty pemberiannya, tanpa berkata dengan tatapan harapan di sana dia akan baik-baik saja. Sebenarnya diri ini sungguh tak takut dia berpaling, dia benar-benar meyakinkan untuk dipercaya. Sebaliknya aku bahkan tidak mempercayai diri ini dapat konsisten dengan pilihan sekarang. Hubungan ini mutlak tidak halal, tidak direstui orangtua. Bersama dengannya membuat ku mempercayai dia begitu menyayangiku. Terus menerus memikirkan seberapa besar pengorbanan dia, masalah besar yg terjadi 27 juli lalu membuat ketakutan semakin menghantui pikiran. Semua yang berhubungan dengan dia selalu membuat batin ini khawatir mengenai, pengorbanan dia akankah terbayarkan ? Apakah ini cinta yang wajar ? ingin rasanya waktu berjalan dengan cepat, segara dapat bersamanya. Berharap ini bukan pilihan yang salah. Dia terlalu banyak menghabiskan waktunya, sedangkan aku tak dapat berbuat apa-apa. Hanya seorang gadis labil, yang mengutamakan emosi. Setiap malam ku renungi kebodohan- kebodohanku yang pernah menyakitinya. Berharap segera sadar agar tak selalu jadi penyesalan yang tiap malam selalu menjadi pikiran yang menyiksa.

description

assalamu'alaikum kawan

Transcript of 2014

2014-08-25Hari ke hari semakin besar kegelisahan dalam hati ini, sedih tak dapat menceritakan pada nya. Perasaan ini selalu mengganggu dia yang sibuk dengan pekerjaannya, tak ingin menganggu waktu istirahatnya. Setiap malam hanya dapat merenungi, persoalan-persoalan yang sebenarnya sepele namun menjadi sangat ribet untuk dipikirkan. Sungguh takut kehilangan dia, mungkin ketika menyampaikan ketakutan ini dia hanya bisa meyakinkan yang pada diri ini tak ada pengaruhnya jika dia tidak ada waktu untukku. Yaa Allah ingin meneteskan air mata jika bercerita ini, akankah hubungan kami segera dalam kehalalan-Mu. Duduk sendiri di kamar ini memandang kitty pemberiannya, tanpa berkata dengan tatapan harapan di sana dia akan baik-baik saja. Sebenarnya diri ini sungguh tak takut dia berpaling, dia benar-benar meyakinkan untuk dipercaya. Sebaliknya aku bahkan tidak mempercayai diri ini dapat konsisten dengan pilihan sekarang. Hubungan ini mutlak tidak halal, tidak direstui orangtua. Bersama dengannya membuat ku mempercayai dia begitu menyayangiku. Terus menerus memikirkan seberapa besar pengorbanan dia, masalah besar yg terjadi 27 juli lalu membuat ketakutan semakin menghantui pikiran. Semua yang berhubungan dengan dia selalu membuat batin ini khawatir mengenai, pengorbanan dia akankah terbayarkan ? Apakah ini cinta yang wajar ? ingin rasanya waktu berjalan dengan cepat, segara dapat bersamanya. Berharap ini bukan pilihan yang salah. Dia terlalu banyak menghabiskan waktunya, sedangkan aku tak dapat berbuat apa-apa. Hanya seorang gadis labil, yang mengutamakan emosi. Setiap malam ku renungi kebodohan-kebodohanku yang pernah menyakitinya. Berharap segera sadar agar tak selalu jadi penyesalan yang tiap malam selalu menjadi pikiran yang menyiksa.