201408

40
Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah. Semarang, 1 Agustus 2014 email : [email protected] website : www.sinarkasih.org Ruang Tanya Jawab : [email protected] Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861 Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah) Dari Redaksi Dari Generasi ke Generasi Kita patut bersyukur kepada Allah Bapa kita di dalam nama Tuhan Yesus Kristus karena di bulan Agustus 2014 ini kita dapat memperingati HUT ke-69 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang kita kasihi. Di samping itu kita juga patut bersyukur karena kita telah melewati Pemilihan Umum baik legislatif di bulan April 2014 maupun Pemilihan Umum presiden di bulan Juli 2014 yang lalu. Dalam kepemimpinan di tingkat nasional, generasi yang senior secara bertahap beralih ke generasi yang baru. Demikian pula dalam lingkup dunia kerja, pelayanan, dan rumah tangga. Dalam peralihan generasi ini ada dua pihak yang bersama-sama harus mempersiapkan diri. Generasi terdahulu membekali generasi yang selanjutnya agar bisa mencapai hasil yang lebih baik, sedangkan generasi yang kemudian memegang teguh kepercayaan yang diberikan kepadanya dan menggunakan setiap kesempatan yang ada untuk menghasilkan yang terbaik. Dirgahayu Republik Indonesia.

description

http://www.isaalmasih.or.id/pdf/201408.pdf

Transcript of 201408

Page 1: 201408

Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar

Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C

7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah.

Semarang, 1 Agustus 2014

email : [email protected] : www.sinarkasih.org

Ruang Tanya Jawab :

[email protected]

Jl. Pringgading 13 Semarang-50135Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861

Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)

Dari RedaksiDari Generasi ke Generasi

Kita patut bersyukur kepada Allah Bapa kita di dalam nama Tuhan Yesus Kristus karena di bulan Agustus 2014 ini kita dapat memperingati HUT ke-69 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang kita kasihi. Di samping itu kita juga patut bersyukur karena kita telah melewati Pemilihan Umum baik legislatif di bulan April 2014 maupun Pemilihan Umum presiden di bulan Juli 2014 yang lalu. Dalam kepemimpinan di tingkat nasional, generasi yang senior secara bertahap beralih ke generasi yang baru. Demikian pula dalam lingkup dunia kerja, pelayanan, dan rumah tangga. Dalam peralihan generasi ini ada dua pihak yang bersama-sama harus mempersiapkan diri. Generasi terdahulu membekali generasi yang selanjutnya agar bisa mencapai hasil yang lebih baik, sedangkan generasi yang kemudian memegang teguh kepercayaan yang diberikan kepadanya dan menggunakan setiap kesempatan yang ada untuk

menghasilkan yang terbaik. Dirgahayu Republik Indonesia.

Page 2: 201408

Yesaya 21-23Bacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 42.000,- 12 bulan Rp 84.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 54.000,- 12 bulan Rp 108.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________ Mengamati kehidupan di dunia tampak dua macam corak manusia. Sederhana saja: baik dan jahat. Ironisnya, yang baik cenderung dimusnahkan oleh yang jahat. Seolah-olah yang jahat selalu dominan. Anehnya, yang jahat semakin banyak. Bagaikan virus yang menjalar ke seluruh dunia. Dikisahkan di Alkitab, Habel, seorang yang benar dan berkenan kepada Tuhan (Ibrani 11:4). Sebaliknya, Kain, seorang yang tidak berbuat baik dan berdosa (Kejadian 4:7). Tampak jelas dua macam corak manusia. Yang satu baik, sedangkan yang lain jahat. Selanjutnya dikisahkan, Kain membunuh Habel (Kejadian 4:8). Berarti yang baik dimusnahkan oleh yang jahat. Kelanjutannya jelas: generasi yang lahir dari Kain, orang jahat akan selalu berusaha melenyapkan generasi yang lahir dari Habel, orang baik. Dua garis keturunan corak manusia, baik dan jahat mewarnai perjalanan kehidupan manusia. Pertanyaannya, habiskah generasi yang baik? Alkitab menjawab: tidak! Benih yang baik tidak musnah. Lahir keturunan selanjutnya bernama Set. Generasi Set mengganti generasi Habel (Kejadian 4:25). Generasi Set adalah generasi orang baik. Karena dari generasi Set, orang mulai memanggil nama TUHAN (Yahweh) – Kejadian 4:26. Selanjutnya dari generasi Set lahir Henokh, orang yang hidupnya bergaul dengan Allah. Lahir juga Nuh, seorang yang benar, tidak bercela dan hidup bergaul dengan Allah. Lebih lanjut, lahir Sem (juga Ham dan Yafet). Dari Sem lahir Abraham, bapak orang beriman. Dari Abraham lahir Yesus (Matius 1:1). Dan dari Yesus, gereja Tuhan lahir. Puji Tuhan. Yang jahat dikalahkan dan dimusnahkan! (IE)

Generasi SetKejadian 4:25-26

Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya: "Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya. Kejadian 4:25

Form Berlangganan jumat, 1 agustus 2014

Yang baik akan selalu keluar sebagai pemenang.

Bapa, beri hati yang baik

padaku

Page 3: 201408

Yesaya 21-23Bacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 42.000,- 12 bulan Rp 84.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 54.000,- 12 bulan Rp 108.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________ Mengamati kehidupan di dunia tampak dua macam corak manusia. Sederhana saja: baik dan jahat. Ironisnya, yang baik cenderung dimusnahkan oleh yang jahat. Seolah-olah yang jahat selalu dominan. Anehnya, yang jahat semakin banyak. Bagaikan virus yang menjalar ke seluruh dunia. Dikisahkan di Alkitab, Habel, seorang yang benar dan berkenan kepada Tuhan (Ibrani 11:4). Sebaliknya, Kain, seorang yang tidak berbuat baik dan berdosa (Kejadian 4:7). Tampak jelas dua macam corak manusia. Yang satu baik, sedangkan yang lain jahat. Selanjutnya dikisahkan, Kain membunuh Habel (Kejadian 4:8). Berarti yang baik dimusnahkan oleh yang jahat. Kelanjutannya jelas: generasi yang lahir dari Kain, orang jahat akan selalu berusaha melenyapkan generasi yang lahir dari Habel, orang baik. Dua garis keturunan corak manusia, baik dan jahat mewarnai perjalanan kehidupan manusia. Pertanyaannya, habiskah generasi yang baik? Alkitab menjawab: tidak! Benih yang baik tidak musnah. Lahir keturunan selanjutnya bernama Set. Generasi Set mengganti generasi Habel (Kejadian 4:25). Generasi Set adalah generasi orang baik. Karena dari generasi Set, orang mulai memanggil nama TUHAN (Yahweh) – Kejadian 4:26. Selanjutnya dari generasi Set lahir Henokh, orang yang hidupnya bergaul dengan Allah. Lahir juga Nuh, seorang yang benar, tidak bercela dan hidup bergaul dengan Allah. Lebih lanjut, lahir Sem (juga Ham dan Yafet). Dari Sem lahir Abraham, bapak orang beriman. Dari Abraham lahir Yesus (Matius 1:1). Dan dari Yesus, gereja Tuhan lahir. Puji Tuhan. Yang jahat dikalahkan dan dimusnahkan! (IE)

Generasi SetKejadian 4:25-26

Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya: "Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya. Kejadian 4:25

Form Berlangganan jumat, 1 agustus 2014

Yang baik akan selalu keluar sebagai pemenang.

Bapa, beri hati yang baik

padaku

Page 4: 201408

D O A

renungan

Sebuah stasiun televisi pernah menayangkan sebuah bangunan gedung kuno yang besar di area yang luas di suatu daerah. Gedung itu dibangun oleh seorang Tionghoa perantauan yang kaya raya dan terkenal pada masa lampau. Naman sayang, kemegahannya berhenti hanya pada zamannya saja, karena kemudian orang tersebut bangkrut dan tidak ada lagi penerus yang bisa melanjutkan kehebatannya. Gedung yang tadinya megah itu kini tidak lagi nampak kemegahannya. Ironisnya, keturunan orang kaya tersebut tidak dapat ditelusuri lagi. Pemazmur mengungkapkan sebuah kebenaran yang sangat menggembirakan. TUHAN berkenan menunjukkan kemurahan dan pemeliharaan kepada orang benar sampai turun temurun. Hidup orang benar disertai dengan banyak janji TUHAN yang dahsyat sampai anak cucunya. Keturunan orang benar akan perkasa di bumi (ayat 2). Mereka akan menjadi orang-orang yang berhasil dan banyak memberi pengaruh yang baik pada masyarakat di zamannya. Catatan sejarah akan mengingat kualitas hidup orang benar, bahkan sampai turun temurun. Pemazmur berkata bahwa angkatan orang benar akan diberkati dan menikmati harta kekayaan serta menunjukkan kebajikan kepada sesamanya (ayat 3). Dia bisa berbagi berkat kepada orang miskin. Ia menyatakan keadilan; memiliki belas kasihan; dan memberikan pinjaman (ayat 4-5). Hidupnya tidak dikuasai oleh ketakutan, karena teguh dan percaya pada TUHAN (ayat 8).

Hiduplah sebagai orang benar dan setialah berpegang pada firman Tuhan, niscaya Tuhan akan terus memelihara sampai kepada anak cucu dengan ajaib. Dengan demikian hidup ini menjadi kesaksian untuk menyatakan kedahsyatan Tuhan. (LB)

Generasi Orang BenarMazmur 112:1-10

Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya; orang benar itu akan diingat

selama-lamanya. Mazmur 112:6

Yesaya 27-29Yesaya 24-26 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Setiap orang ingin mendapatkan berkat; bisa menikmati hidup sejahtera dan makmur. Sayangnya, seringkali berkat diidentikkan dengan segala hal yang berbentuk materi. Memang Tuhan menjanjikan berkat materi dalam arti Ia mencukupkan segala kebutuhan hidup kita. Namun, berkat yang Tuhan berikan bukan sekedar berkat materi yang bersifat fana.

Ketika TUHAN memanggil Abraham keluar dari negerinya, Ia menjanjikan berkat yang luar biasa (ayat 2-3). Janji itu telah digenapi oleh Allah. Putra Abraham dari Sara, istrinya, yaitu Ishak dan cucunya yaitu Yakub yang menurunkan bangsa Israel, diberkati oleh Allah secara luar biasa. Bangsa Israel menikmati hidup sejahtera dan makmur di tanah perjanjian, Kanaan. Bahkan keturunan Abraham yang berasal dari Hagar pun yaitu Ismael, diberkati TUHAN juga dengan kekayaan yang luar biasa.

Janji TUHAN kepada Abraham bahwa semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat telah tergenapi di dalam diri Tuhan Yesus Kristus yang juga merupakan keturunan Abraham (Matius 1:1-17, Galatia 3:16). Berkat apakah itu? Berkat yang terbesar yaitu anugerah keselamatan. Inilah berkat yang tidak fana yang Tuhan Yesus anugerahkan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya yaitu hidup kekal dan hidup berkelimpahan (Yohanes 10:10). Sungguh luar biasa!

Bagi kita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, kita memperoleh berkat terbesar tersebut dan diangkat menjadi milik Kristus. Jika kita milik Kristus, maka kita juga adalah keturunan Abraham (Galatia 3:29). Kita bersyukur bahwa Tuhan Yesus memberikan berkat ganda yaitu berkat rohani dan berkat jasmani. (LL)

Keturunan Abraham DiberkatiKejadian 12:1-9

Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Kejadian 12:3

minggu, 3 agustus 2014sabtu, 2 agustus 2014

Orang benar akan melahirkan keturunan

orang-orang benar.

Orang tua dalam mendidikanak-anaknya.

Keturunan Abraham memperoleh berkat rohani dan jasmani.

Terima kasih Tuhan untuk berkat rohani dan jasmani yang kami terima dari Tuhan.

Page 5: 201408

D O A

renungan

Sebuah stasiun televisi pernah menayangkan sebuah bangunan gedung kuno yang besar di area yang luas di suatu daerah. Gedung itu dibangun oleh seorang Tionghoa perantauan yang kaya raya dan terkenal pada masa lampau. Naman sayang, kemegahannya berhenti hanya pada zamannya saja, karena kemudian orang tersebut bangkrut dan tidak ada lagi penerus yang bisa melanjutkan kehebatannya. Gedung yang tadinya megah itu kini tidak lagi nampak kemegahannya. Ironisnya, keturunan orang kaya tersebut tidak dapat ditelusuri lagi. Pemazmur mengungkapkan sebuah kebenaran yang sangat menggembirakan. TUHAN berkenan menunjukkan kemurahan dan pemeliharaan kepada orang benar sampai turun temurun. Hidup orang benar disertai dengan banyak janji TUHAN yang dahsyat sampai anak cucunya. Keturunan orang benar akan perkasa di bumi (ayat 2). Mereka akan menjadi orang-orang yang berhasil dan banyak memberi pengaruh yang baik pada masyarakat di zamannya. Catatan sejarah akan mengingat kualitas hidup orang benar, bahkan sampai turun temurun. Pemazmur berkata bahwa angkatan orang benar akan diberkati dan menikmati harta kekayaan serta menunjukkan kebajikan kepada sesamanya (ayat 3). Dia bisa berbagi berkat kepada orang miskin. Ia menyatakan keadilan; memiliki belas kasihan; dan memberikan pinjaman (ayat 4-5). Hidupnya tidak dikuasai oleh ketakutan, karena teguh dan percaya pada TUHAN (ayat 8).

Hiduplah sebagai orang benar dan setialah berpegang pada firman Tuhan, niscaya Tuhan akan terus memelihara sampai kepada anak cucu dengan ajaib. Dengan demikian hidup ini menjadi kesaksian untuk menyatakan kedahsyatan Tuhan. (LB)

Generasi Orang BenarMazmur 112:1-10

Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya; orang benar itu akan diingat

selama-lamanya. Mazmur 112:6

Yesaya 27-29Yesaya 24-26 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Setiap orang ingin mendapatkan berkat; bisa menikmati hidup sejahtera dan makmur. Sayangnya, seringkali berkat diidentikkan dengan segala hal yang berbentuk materi. Memang Tuhan menjanjikan berkat materi dalam arti Ia mencukupkan segala kebutuhan hidup kita. Namun, berkat yang Tuhan berikan bukan sekedar berkat materi yang bersifat fana.

Ketika TUHAN memanggil Abraham keluar dari negerinya, Ia menjanjikan berkat yang luar biasa (ayat 2-3). Janji itu telah digenapi oleh Allah. Putra Abraham dari Sara, istrinya, yaitu Ishak dan cucunya yaitu Yakub yang menurunkan bangsa Israel, diberkati oleh Allah secara luar biasa. Bangsa Israel menikmati hidup sejahtera dan makmur di tanah perjanjian, Kanaan. Bahkan keturunan Abraham yang berasal dari Hagar pun yaitu Ismael, diberkati TUHAN juga dengan kekayaan yang luar biasa.

Janji TUHAN kepada Abraham bahwa semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat telah tergenapi di dalam diri Tuhan Yesus Kristus yang juga merupakan keturunan Abraham (Matius 1:1-17, Galatia 3:16). Berkat apakah itu? Berkat yang terbesar yaitu anugerah keselamatan. Inilah berkat yang tidak fana yang Tuhan Yesus anugerahkan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya yaitu hidup kekal dan hidup berkelimpahan (Yohanes 10:10). Sungguh luar biasa!

Bagi kita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, kita memperoleh berkat terbesar tersebut dan diangkat menjadi milik Kristus. Jika kita milik Kristus, maka kita juga adalah keturunan Abraham (Galatia 3:29). Kita bersyukur bahwa Tuhan Yesus memberikan berkat ganda yaitu berkat rohani dan berkat jasmani. (LL)

Keturunan Abraham DiberkatiKejadian 12:1-9

Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Kejadian 12:3

minggu, 3 agustus 2014sabtu, 2 agustus 2014

Orang benar akan melahirkan keturunan

orang-orang benar.

Orang tua dalam mendidikanak-anaknya.

Keturunan Abraham memperoleh berkat rohani dan jasmani.

Terima kasih Tuhan untuk berkat rohani dan jasmani yang kami terima dari Tuhan.

Page 6: 201408

D O A

renungan

Pada umumnya manusia memiliki sifat suka membeda-bedakan orang. Dia bisa menerima kelompok tertentu, tapi sulit menerima kelompok yang lain. Rasul Petrus pun pernah bersikap menolak orang non Yahudi dan hanya mau melayani orang Yahudi, hingga Tuhan menegurnya. Di dalam penebusan Tuhan Yesus Kristus, setiap orang percaya menerima hak yang sama. Tuhan tidak membeda-bedakan dan mengistimewakan orang tertentu.

Menjadi milik Kristus menyebabkan seseorang disebut keturunan Abraham. Ini sungguh dahsyat! Janji Allah kepada Abraham berlaku bagi setiap orang yang menjadi milik Kristus! Apakah janji Allah kepada Abraham? Pertama, akan menerima berkat Allah. Kedua, namanya akan menjadi masyhur, Ketiga, akan menjadi berkat. Janji Tuhan kepada Abraham digenapi karena Abraham taat melakukan firman-Nya.

Jika kita dan keturunan kita hidup taat di hadapan Tuhan, maka di balik usaha dan kerja yang kita lakukan, otomatis akan diikuti oleh berkat-berkat Tuhan. Kita akan dibawa Tuhan menjadi makin masyhur dan memiliki posisi/jabatan yang baik. Namun semua berkat yang kita terima bukan untuk ego kita sendiri, melainkan supaya banyak orang juga akan diberkati. Merenungkan ketiga janji tersebut, membuat kita bersyukur atas kebaikan Tuhan dan dipilih menjadi keturunan Abraham.

Itu sebabnya di manapun berada, orang Kristen akan mengalami janji-janji Tuhan tersebut. Ia diberkati untuk menjadi berkat, entah di lingkungan tetangga atau di dunia kerja maupun di lingkungan pelayanan di gereja. Nikmatilah hidup sebagai keturunan Abraham! (LB)

Hak Memperoleh Janji AllahGalatia 3:26-29

Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan

Abraham dan berhak menerima janji Allah.Galatia 3 : 29

Yesaya 33-35Yesaya 30-32 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Ada sebagian masyarakat yang kecewa ketika para politisi yang mengobral janji saat berkampanye, namun kemudian mereka tidak menepati janji-janji yang sudah diucapkan dengan berbagai alasan. Hal itu sangat berbeda dengan Tuhan yang menyatakan janji-Nya kepada umat-Nya, termasuk kepada Abram. Bagaimana Ia menyatakan janji-Nya?

Pertama, TUHAN menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang Mahakuasa 'Elshadday' (ayat 1), yaitu Allah yang sanggup dan setia pada janji-Nya. Kedua, TUHAN mengganti nama Abram ('bapa yang mulia') menjadi Abraham ('bapa banyak bangsa') (ayat 5), dan nama istri Abram, yaitu Sarai ('putriku') menjadi Sara ('putri'). Penggantian nama ini berarti pula penggantian lingkup dampak kehidupan, dari orang yang hanya berdampak pada keluarga, menjadi orang yang berdampak luas bagi bangsa-bangsa. Artinya, janji TUHAN membuat kehidupan umat-Nya semakin berkembang luas. Ketiga, TUHAN memberikan janji-Nya dengan satu tujuan, yaitu agar Ia menjadi Allah Abraham dan Allah keturunan berikutnya (ayat 7). Tujuan janji Allah bukan hanya untuk kesenangan umat-Nya, tetapi juga terjaganya hubungan yang indah antara Ia dengan umat-Nya. Keempat, TUHAN ingin agar umat-Nya mengikatkan diri mereka terhadap perjanjian dengan TUHAN melalui tanda yaitu sunat (ayat 10). Bagi umat kristiani, sunat yang dimaksud adalah "sunat di dalam hati secara rohani", yaitu menjaga hati tidak tercemar oleh dosa dan kejahatan (Roma 2:29). Kelima, janji TUHAN mengatasi kemustahilan dan berkenaan dengan waktu, di mana Ia berjanji bahwa sekalipun Abram telah berusia 99 tahun, namun tahun berikutnya ia akan memperoleh anak dari Sarai.

Pegang janji Tuhan dalam hidup Saudara, sebab Ia adalah Allah yang setia pada janji-Nya. (PF)

Janji-Nya Turun TemurunKejadian 17:1-27

Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.Kejadian 17:7

selasa, 5 agustus 2014senin, 4 agustus 2014

Kita diberkati untuk menjadi berkat.

Peran orang Kristen dalam perjalanan bangsa

dan negara Indonesia.

Allah yang berjanji adalah Allah yang setia

pada janji-Nya.

Agar semua orang percaya berpegang teguh

pada janji-janji Allah.

Page 7: 201408

D O A

renungan

Pada umumnya manusia memiliki sifat suka membeda-bedakan orang. Dia bisa menerima kelompok tertentu, tapi sulit menerima kelompok yang lain. Rasul Petrus pun pernah bersikap menolak orang non Yahudi dan hanya mau melayani orang Yahudi, hingga Tuhan menegurnya. Di dalam penebusan Tuhan Yesus Kristus, setiap orang percaya menerima hak yang sama. Tuhan tidak membeda-bedakan dan mengistimewakan orang tertentu.

Menjadi milik Kristus menyebabkan seseorang disebut keturunan Abraham. Ini sungguh dahsyat! Janji Allah kepada Abraham berlaku bagi setiap orang yang menjadi milik Kristus! Apakah janji Allah kepada Abraham? Pertama, akan menerima berkat Allah. Kedua, namanya akan menjadi masyhur, Ketiga, akan menjadi berkat. Janji Tuhan kepada Abraham digenapi karena Abraham taat melakukan firman-Nya.

Jika kita dan keturunan kita hidup taat di hadapan Tuhan, maka di balik usaha dan kerja yang kita lakukan, otomatis akan diikuti oleh berkat-berkat Tuhan. Kita akan dibawa Tuhan menjadi makin masyhur dan memiliki posisi/jabatan yang baik. Namun semua berkat yang kita terima bukan untuk ego kita sendiri, melainkan supaya banyak orang juga akan diberkati. Merenungkan ketiga janji tersebut, membuat kita bersyukur atas kebaikan Tuhan dan dipilih menjadi keturunan Abraham.

Itu sebabnya di manapun berada, orang Kristen akan mengalami janji-janji Tuhan tersebut. Ia diberkati untuk menjadi berkat, entah di lingkungan tetangga atau di dunia kerja maupun di lingkungan pelayanan di gereja. Nikmatilah hidup sebagai keturunan Abraham! (LB)

Hak Memperoleh Janji AllahGalatia 3:26-29

Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan

Abraham dan berhak menerima janji Allah.Galatia 3 : 29

Yesaya 33-35Yesaya 30-32 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Ada sebagian masyarakat yang kecewa ketika para politisi yang mengobral janji saat berkampanye, namun kemudian mereka tidak menepati janji-janji yang sudah diucapkan dengan berbagai alasan. Hal itu sangat berbeda dengan Tuhan yang menyatakan janji-Nya kepada umat-Nya, termasuk kepada Abram. Bagaimana Ia menyatakan janji-Nya?

Pertama, TUHAN menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang Mahakuasa 'Elshadday' (ayat 1), yaitu Allah yang sanggup dan setia pada janji-Nya. Kedua, TUHAN mengganti nama Abram ('bapa yang mulia') menjadi Abraham ('bapa banyak bangsa') (ayat 5), dan nama istri Abram, yaitu Sarai ('putriku') menjadi Sara ('putri'). Penggantian nama ini berarti pula penggantian lingkup dampak kehidupan, dari orang yang hanya berdampak pada keluarga, menjadi orang yang berdampak luas bagi bangsa-bangsa. Artinya, janji TUHAN membuat kehidupan umat-Nya semakin berkembang luas. Ketiga, TUHAN memberikan janji-Nya dengan satu tujuan, yaitu agar Ia menjadi Allah Abraham dan Allah keturunan berikutnya (ayat 7). Tujuan janji Allah bukan hanya untuk kesenangan umat-Nya, tetapi juga terjaganya hubungan yang indah antara Ia dengan umat-Nya. Keempat, TUHAN ingin agar umat-Nya mengikatkan diri mereka terhadap perjanjian dengan TUHAN melalui tanda yaitu sunat (ayat 10). Bagi umat kristiani, sunat yang dimaksud adalah "sunat di dalam hati secara rohani", yaitu menjaga hati tidak tercemar oleh dosa dan kejahatan (Roma 2:29). Kelima, janji TUHAN mengatasi kemustahilan dan berkenaan dengan waktu, di mana Ia berjanji bahwa sekalipun Abram telah berusia 99 tahun, namun tahun berikutnya ia akan memperoleh anak dari Sarai.

Pegang janji Tuhan dalam hidup Saudara, sebab Ia adalah Allah yang setia pada janji-Nya. (PF)

Janji-Nya Turun TemurunKejadian 17:1-27

Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.Kejadian 17:7

selasa, 5 agustus 2014senin, 4 agustus 2014

Kita diberkati untuk menjadi berkat.

Peran orang Kristen dalam perjalanan bangsa

dan negara Indonesia.

Allah yang berjanji adalah Allah yang setia

pada janji-Nya.

Agar semua orang percaya berpegang teguh

pada janji-janji Allah.

Page 8: 201408

D O A

renungan

Dari sebuah mimpi lahir generasi besar. Mimpi siapa? Mimpi Yusuf, anak Yakub. Dua kali Yusuf bermimpi. Keduanya menyatakan Yusuf akan menjadi pemimpin besar. Bukan saja Yusuf akan menjadi pemimpin besar, tapi juga akan lahir suatu bangsa besar. Perhatikan kata-kata Yusuf, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” (Kejadian 50:20). Perhatikan dua mimpi besar Yusuf bukanlah sekedar sebuah lamunan kosong. Bukanlah suatu bunga mimpi. Namun Yusuf adalah seorang yang taat dan takut pada Allah. Itu sebabnya, Allah beserta Yusuf. Berarti dua mimpinya yang spektakuler tersebut berasal dari Allah. Jelas Allah yaitu TUHAN adalah dahsyat (Mazmur 47:3). TUHAN yang dahsyat memiliki rancangan yang besar (Yeremia 32:19). Rancangan TUHAN yang besar dilaksanakan dalam perbuatan-Nya yang agung. Perbuatan-Nya yang disertai tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat sampai kini (Yeremia 32:19-20). Yusuf benar-benar menjadi orang yang memiliki kedudukan tinggi di Mesir. Yusuf menjadi orang kedua setelah Firaun. Mimpi besar Yusuf menjadi kenyataan! Adakah Anda punya mimpi besar? Mimpi dari TUHAN? Apakah Anda memiliki angan-angan, cita-cita atau ide besar? Serahkan pada TUHAN. Bukan Anda yang akan mencapainya dengan kekuatan dan kemampuan Anda, tapi TUHAN. Ya, bersama TUHAN, kita melakukan perkara-perkara besar. Kita melakukan “perbuatan-perbuatan gagah perkasa” (Mazmur 60:14). (IE)

Mimpi BesarKejadian 37:5-11

Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-

saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang

sujud menyembah kepadaku." Kejadian 37:9

Yesaya 39-41Yesaya 36-38 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Masa depan seseorang seringkali diukur dari tingginya tingkat pendidikan secara akademis. Itu sebabnya orang tua berusaha sedemikian rupa supaya anak-anaknya bisa memperoleh pendidikan yang setinggi-tingginya. Orang tua merasa bangga ketika menyaksikan anaknya diwisuda dan memperoleh gelar di belakang nama karena telah berhasil menuntaskan pendidikan. Namun, apakah pendidikan tinggi sudah cukup membuat orang tua bahagia? Apakah pendidikan tinggi menjamin masa depan seseorang? Bagaimana dengan mereka yang berpendidikan rendah karena kurang beruntung bahkan tidak sempat mengecap pendidikan di sekolah? Apakah mereka tidak memiliki masa depan?

Memang, pendidikan tinggi penting, tetapi pendidikan tinggi tidak menjamin seratus persen masa depan seseorang menjadi lebih baik. Penulis kitab Amsal memberikan kabar gembira bahwa kunci sukses untuk memiliki masa depan, pertama adalah takut akan TUHAN (ayat 17). Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat (Amsal 8:13). Kedua, hidup di jalan yang benar (ayat 19). Itu artinya tidak menyimpang atau menentang hukum-hukum TUHAN; tidak berjalan di jalan orang fasik. Ketiga, menghormati orang tua (ayat 22). Siapapun orang tua kita, mereka telah membesarkan dan mendidik kita. Sebagai anak yang baik, kita harus memperhatikan keadaan mereka yang bertambah tua dan sudah tidak kuat lagi.

Betapa bahagia dan bangganya orang tua jika anak-anaknya tidak saja pandai tetapi lebih daripada itu, yaitu hidup takut akan Tuhan dan melakukan firman-Nya. Tuhan pasti memberkati masa depan dan membuat mereka berhasil. (LL)

Masa Depan Sungguh AdaAmsal 23:17-25

Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.Amsal 23:18

kamis, 7 agustus 2014rabu, 6 agustus 2014

Mimpi besar bersama TUHAN akan menjadi

kenyataan.

Ya Tuhan, aku serahkan cita-citaku

kepada Tuhan.

Kunci utama meraih kesuksesan adalah takut

akan Tuhan.

Aku percayamasa depanku

ada di tangan Tuhan.

Page 9: 201408

D O A

renungan

Dari sebuah mimpi lahir generasi besar. Mimpi siapa? Mimpi Yusuf, anak Yakub. Dua kali Yusuf bermimpi. Keduanya menyatakan Yusuf akan menjadi pemimpin besar. Bukan saja Yusuf akan menjadi pemimpin besar, tapi juga akan lahir suatu bangsa besar. Perhatikan kata-kata Yusuf, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” (Kejadian 50:20). Perhatikan dua mimpi besar Yusuf bukanlah sekedar sebuah lamunan kosong. Bukanlah suatu bunga mimpi. Namun Yusuf adalah seorang yang taat dan takut pada Allah. Itu sebabnya, Allah beserta Yusuf. Berarti dua mimpinya yang spektakuler tersebut berasal dari Allah. Jelas Allah yaitu TUHAN adalah dahsyat (Mazmur 47:3). TUHAN yang dahsyat memiliki rancangan yang besar (Yeremia 32:19). Rancangan TUHAN yang besar dilaksanakan dalam perbuatan-Nya yang agung. Perbuatan-Nya yang disertai tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat sampai kini (Yeremia 32:19-20). Yusuf benar-benar menjadi orang yang memiliki kedudukan tinggi di Mesir. Yusuf menjadi orang kedua setelah Firaun. Mimpi besar Yusuf menjadi kenyataan! Adakah Anda punya mimpi besar? Mimpi dari TUHAN? Apakah Anda memiliki angan-angan, cita-cita atau ide besar? Serahkan pada TUHAN. Bukan Anda yang akan mencapainya dengan kekuatan dan kemampuan Anda, tapi TUHAN. Ya, bersama TUHAN, kita melakukan perkara-perkara besar. Kita melakukan “perbuatan-perbuatan gagah perkasa” (Mazmur 60:14). (IE)

Mimpi BesarKejadian 37:5-11

Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-

saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang

sujud menyembah kepadaku." Kejadian 37:9

Yesaya 39-41Yesaya 36-38 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Masa depan seseorang seringkali diukur dari tingginya tingkat pendidikan secara akademis. Itu sebabnya orang tua berusaha sedemikian rupa supaya anak-anaknya bisa memperoleh pendidikan yang setinggi-tingginya. Orang tua merasa bangga ketika menyaksikan anaknya diwisuda dan memperoleh gelar di belakang nama karena telah berhasil menuntaskan pendidikan. Namun, apakah pendidikan tinggi sudah cukup membuat orang tua bahagia? Apakah pendidikan tinggi menjamin masa depan seseorang? Bagaimana dengan mereka yang berpendidikan rendah karena kurang beruntung bahkan tidak sempat mengecap pendidikan di sekolah? Apakah mereka tidak memiliki masa depan?

Memang, pendidikan tinggi penting, tetapi pendidikan tinggi tidak menjamin seratus persen masa depan seseorang menjadi lebih baik. Penulis kitab Amsal memberikan kabar gembira bahwa kunci sukses untuk memiliki masa depan, pertama adalah takut akan TUHAN (ayat 17). Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat (Amsal 8:13). Kedua, hidup di jalan yang benar (ayat 19). Itu artinya tidak menyimpang atau menentang hukum-hukum TUHAN; tidak berjalan di jalan orang fasik. Ketiga, menghormati orang tua (ayat 22). Siapapun orang tua kita, mereka telah membesarkan dan mendidik kita. Sebagai anak yang baik, kita harus memperhatikan keadaan mereka yang bertambah tua dan sudah tidak kuat lagi.

Betapa bahagia dan bangganya orang tua jika anak-anaknya tidak saja pandai tetapi lebih daripada itu, yaitu hidup takut akan Tuhan dan melakukan firman-Nya. Tuhan pasti memberkati masa depan dan membuat mereka berhasil. (LL)

Masa Depan Sungguh AdaAmsal 23:17-25

Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.Amsal 23:18

kamis, 7 agustus 2014rabu, 6 agustus 2014

Mimpi besar bersama TUHAN akan menjadi

kenyataan.

Ya Tuhan, aku serahkan cita-citaku

kepada Tuhan.

Kunci utama meraih kesuksesan adalah takut

akan Tuhan.

Aku percayamasa depanku

ada di tangan Tuhan.

Page 10: 201408

D O A

renungan

Untuk membuat sebuah bak sampah dari batu bata hanya dibutuhkan sedikit waktu dengan biaya yang murah dan cukup dikerjakan oleh satu tenaga kerja saja. Namun untuk membangun sebuah gedung sepuluh lantai dibutuhkan waktu yang jauh lebih lama; biaya yang sangat besar; dan tenaga kerja yang banyak. Terlebih lagi, jika ingin membangun karakter seseorang, ada harga yang harus dibayar, tidak hanya menyangkut waktu, biaya, dan tenaga.

Salomo sedang berbicara tentang bagaimana membangun karakter yang unggul. Kata "karakter" atau watak, adalah kekuatan moral seseorang, yang memberinya kekuatan untuk mempertahankan apa yang diketahui itu benar bahkan dengan konsekuensi yang amat berat sekalipun. Karakter berkaitan dengan moral dan kebenaran. Kata 'unggul' berarti lebih dari sekedar rata-rata. Allah menghendaki agar umat-Nya memiliki karakter yang melebihi rata-rata. Dalam bacaan kita, karakter yang unggul harus sesuai dengan firman TUHAN, yang dapat dilihat dalam berbagai bentuk, antara lain: menjaga nama baik (ayat 1), rendah hati (ayat 4), tidak suka berhutang (ayat 7), baik hati dan murah hati (ayat 9), mencintai kesucian (ayat 9), dan sebagainya.

Membangun karakter yang unggul membutuhkan peran besar Roh Kudus sendiri. Kita tidak bisa membangunnya dengan kemampuan diri kita. Bagian kita adalah terus-menerus berdoa; mengajarkan kebenaran firman Tuhan; dan mendampingi penerapannya dalam kehidupan anak kita sehari-hari. Bagian kita adalah mengawasi penerapan itu. Jika ada hal yang menyimpang, jangan ragu memberikan disiplin yang sesuai, yang mendidik, bukan merusak dan menghancurkan. (PF)

Membangun Karakter Yang Unggul Amsal 22:1-16

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya

pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. Amsal 22:6

Yesaya 44-45Yesaya 42-43 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Menjadi generasi ilahi berarti menjadi generasi yang mengenal Tuhan, percaya Tuhan dan taat pada Tuhan. Generasi seperti ini harus diusahakan oleh setiap keluarga. Jangan sampai orangtua yang sudah percaya dan taat pada Tuhan memiliki anak-anak yang tidak mengenal Tuhan dan tidak percaya kepada-Nya. Meskipun orang tua mampu membawa anak mengenal segala macam ilmu dan teknologi, jangan sampai orang tua kehilangan generasi ilahi, karena inilah yang dikehendaki Tuhan bagi setiap keluarga.

Pengalaman nyata adalah saat Musa dipanggil dan dipersiapkan oleh Allah untuk menjadi seorang nabi. Dalam peristiwa tersebut TUHAN memperkenalkan diri-Nya sebagai Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Nampaknya TUHAN memiliki maksud dengan perkenalan tersebut. Pertama, TUHAN ingin meyakinkan kepada Musa bahwa Diri-Nya adalah Allah yang telah memanggil generasi sebelumnya. TUHAN meyakinkan Musa dengan harapan supaya Musa percaya dan bersedia untuk menjadi generasi ilahi yang siap menjadi alat kemuliaan-Nya. Kedua, TUHAN ingin supaya setiap generasi ilahi melahirkan generasi ilahi, sehingga kemuliaan TUHAN dan rencana TUHAN tidak terputus dalam generasi orang beriman. Ketiga, agar umat Allah percaya bahwa Allah itu hidup dan sanggup memelihara generasi demi generasi orang beriman.

Betapa indahnya jika setiap keluarga Kristen siap dipakai oleh Tuhan untuk menjadi generasi ilahi. Kita semua menjadi generasi yang selalu hidup terpanggil untuk menjadi alat kemuliaan Allah; percaya dan memelihara janji Allah serta hidup dalam anugerah Allah. Generasi ilahi seperti ini sangat layak mengalami keajaiban Tuhan. (ADL)

Keluaran 3:15-16

…TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu…Keluaran 3:15

sabtu, 9 agustus 2014jumat, 8 agustus 2014

Membangun karakter unggul harus serius dengan

pertolongan Roh Kudus.

Para guru atau pendidik di sekolah.

Menjadi generasi ilahi adalah kehendak Tuhan

atas semua orang.

Agar setiap orang Kristen siap menjadi dan

melahirkan generasi ilahi.

Generasi Ilahi

Page 11: 201408

D O A

renungan

Untuk membuat sebuah bak sampah dari batu bata hanya dibutuhkan sedikit waktu dengan biaya yang murah dan cukup dikerjakan oleh satu tenaga kerja saja. Namun untuk membangun sebuah gedung sepuluh lantai dibutuhkan waktu yang jauh lebih lama; biaya yang sangat besar; dan tenaga kerja yang banyak. Terlebih lagi, jika ingin membangun karakter seseorang, ada harga yang harus dibayar, tidak hanya menyangkut waktu, biaya, dan tenaga.

Salomo sedang berbicara tentang bagaimana membangun karakter yang unggul. Kata "karakter" atau watak, adalah kekuatan moral seseorang, yang memberinya kekuatan untuk mempertahankan apa yang diketahui itu benar bahkan dengan konsekuensi yang amat berat sekalipun. Karakter berkaitan dengan moral dan kebenaran. Kata 'unggul' berarti lebih dari sekedar rata-rata. Allah menghendaki agar umat-Nya memiliki karakter yang melebihi rata-rata. Dalam bacaan kita, karakter yang unggul harus sesuai dengan firman TUHAN, yang dapat dilihat dalam berbagai bentuk, antara lain: menjaga nama baik (ayat 1), rendah hati (ayat 4), tidak suka berhutang (ayat 7), baik hati dan murah hati (ayat 9), mencintai kesucian (ayat 9), dan sebagainya.

Membangun karakter yang unggul membutuhkan peran besar Roh Kudus sendiri. Kita tidak bisa membangunnya dengan kemampuan diri kita. Bagian kita adalah terus-menerus berdoa; mengajarkan kebenaran firman Tuhan; dan mendampingi penerapannya dalam kehidupan anak kita sehari-hari. Bagian kita adalah mengawasi penerapan itu. Jika ada hal yang menyimpang, jangan ragu memberikan disiplin yang sesuai, yang mendidik, bukan merusak dan menghancurkan. (PF)

Membangun Karakter Yang Unggul Amsal 22:1-16

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya

pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. Amsal 22:6

Yesaya 44-45Yesaya 42-43 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Menjadi generasi ilahi berarti menjadi generasi yang mengenal Tuhan, percaya Tuhan dan taat pada Tuhan. Generasi seperti ini harus diusahakan oleh setiap keluarga. Jangan sampai orangtua yang sudah percaya dan taat pada Tuhan memiliki anak-anak yang tidak mengenal Tuhan dan tidak percaya kepada-Nya. Meskipun orang tua mampu membawa anak mengenal segala macam ilmu dan teknologi, jangan sampai orang tua kehilangan generasi ilahi, karena inilah yang dikehendaki Tuhan bagi setiap keluarga.

Pengalaman nyata adalah saat Musa dipanggil dan dipersiapkan oleh Allah untuk menjadi seorang nabi. Dalam peristiwa tersebut TUHAN memperkenalkan diri-Nya sebagai Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Nampaknya TUHAN memiliki maksud dengan perkenalan tersebut. Pertama, TUHAN ingin meyakinkan kepada Musa bahwa Diri-Nya adalah Allah yang telah memanggil generasi sebelumnya. TUHAN meyakinkan Musa dengan harapan supaya Musa percaya dan bersedia untuk menjadi generasi ilahi yang siap menjadi alat kemuliaan-Nya. Kedua, TUHAN ingin supaya setiap generasi ilahi melahirkan generasi ilahi, sehingga kemuliaan TUHAN dan rencana TUHAN tidak terputus dalam generasi orang beriman. Ketiga, agar umat Allah percaya bahwa Allah itu hidup dan sanggup memelihara generasi demi generasi orang beriman.

Betapa indahnya jika setiap keluarga Kristen siap dipakai oleh Tuhan untuk menjadi generasi ilahi. Kita semua menjadi generasi yang selalu hidup terpanggil untuk menjadi alat kemuliaan Allah; percaya dan memelihara janji Allah serta hidup dalam anugerah Allah. Generasi ilahi seperti ini sangat layak mengalami keajaiban Tuhan. (ADL)

Keluaran 3:15-16

…TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu…Keluaran 3:15

sabtu, 9 agustus 2014jumat, 8 agustus 2014

Membangun karakter unggul harus serius dengan

pertolongan Roh Kudus.

Para guru atau pendidik di sekolah.

Menjadi generasi ilahi adalah kehendak Tuhan

atas semua orang.

Agar setiap orang Kristen siap menjadi dan

melahirkan generasi ilahi.

Generasi Ilahi

Page 12: 201408

D O A

renungan

Ketika menghadiri suatu pesta pertunangan, ada sepasang suami istri yang bergabung di meja kami. Baru duduk beberapa saat, mereka pindah ke meja lain untuk bergabung dengan rekan-rekan mereka. Sesudah menikmati satu jenis hidangan, si istri kembali ke meja kami dan menanyakan apakah melihat handphone-nya yang hilang. Ia nampak panik dan mondar-mandir menggeledah kedua meja guna menemukan benda kesayangannya itu. Akhirnya benda itu ditemukan di tas ibunya yang duduk di meja lain. Kehilangan handphone saja bisa begitu panik, bagaimana jika kehilangan suatu generasi? Dalam bacaan Alkitab hari ini, muncul suatu generasi yang bengkok dan tidak setia. Mereka menyembah berhala, tidak lagi menyembah Allah Yahweh, yaitu Allah Abraham, Ishak, dan Yakub. Mereka adalah generasi yang "hilang" di mata TUHAN. Mereka bukan generasi yang menderita kelaparan karena tidak dipelihara Allah, sebaliknya mereka adalah bangsa yang selalu menerima kebaikan Allah. Mereka dibebaskan dari perbudakan di Mesir, dituntun, dipelihara, dan dilindungi dari musuh-musuh-musuh. Mereka banyak mengalami mukjizat TUHAN, tetapi mereka membalas kebaikan TUHAN dengan sikap dan perbuatan yang menyakitkan. Mereka meninggalkan TUHAN dan tidak setia lagi kepada TUHAN. Ada dua hal yang bisa terjadi terhadap bangsa yang hilang ini. Kemungkinan pertama adalah hukuman Tuhan yang menimbulkan banyak penderitaan bahkan kebinasaan. Atau, pemulihan dari Tuhan jika mereka mau sadar dan bertobat. Oleh sebab itu, mari kita berbalik kepada Allah yang hidup di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, dan mempersiapkan generasi yang akan datang, supaya baik generasi kita maupun generasi yang akan datang tidak merupakan generasi yang hilang. (PF)

Generasi Yang HilangUlangan 32:15-25

… sebab mereka itu suatu angkatan yang bengkok, anak-anak yang tidak mempunyai

kesetiaan. Ulangan 32:20

Yesaya 49-50Yesaya 46-48 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Di perguruan tinggi digunakan sistem SKS, singkatan dari Satuan Kredit Semester. Dengan sistem ini mahasiswa dimungkinkan untuk memilih sendiri mata kuliah yang akan diambil dalam satu semester. Satu mata kuliah memiliki bobot bisa 2 – 3 SKS. Sistem SKS ini oleh para mahasiswa diplesetkan menjadi Sistem Kebut Semalam. Biasanya ketika esok akan menghadapi ujian, mereka tidak tidur semalam-malaman untuk belajar. Supaya tidak mengantuk, mereka minum kopi. Tentu saja hasilnya tidak maksimal. Lebih parahnya, setelah ujian bahan-bahan yang telah dipelajari hilang dari ingatan begitu saja seperti menguap. Model belajar seperti ini sangat tidak disarankan.

TUHAN memberikan perintah kepada para orang tua bangsa Israel melalui Musa untuk mengajarkan firman TUHAN secara berulang-ulang kepada anak-anak mereka bahkan membicarakan firman TUHAN di mana pun mereka berada. Mengapa harus berulang-ulang? Pertama, supaya mereka dan anak cucu seumur hidup mereka takut akan TUHAN dan berpegang pada perintah-Nya (ayat 2). Kedua, melakukan firman TUHAN dengan setia supaya hidup mereka diberkati berlimpah-limpah (ayat 3). Ketiga, supaya mengasihi TUHAN dengan segenap hati (ayat 4). Keempat, tidak melupakan TUHAN yang telah menolong mereka (ayat 12).

Kita tahu bahwa manusia memiliki kelemahan yaitu cenderung mudah lupa. Melupakan firman Tuhan akibatnya sangat fatal. Oleh sebab itu firman Tuhan perlu diajarkan berulang-ulang supaya mengendap bukan saja di dalam ingatan tetapi juga di hati. Dengan demikian ketika menghadapi cobaan, maka tidak akan mudah tergoda dan jatuh ke dalam dosa. Jangan bosan mempelajari firman Tuhan dan kemudian mengajarkannya kepada anak cucu kita supaya baik keadaan kita dan keturunan kita. (LL)

Mengajarkan Firman Berulang-ulangUlangan 6:1-25

Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakan-nya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Ulangan 6:7

senin, 11 agustus 2014minggu, 10 agustus 2014

Anak-anak yang tidak didisiplin akan menjadi

duri dalam daging.

Ketaatan anak-anak kepada orang tua

mereka di dalam Tuhan.

Ingat terus kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengingat kita.

Ya Tuhan, kami mau selalu

mengingat-Mu dalam setiap langkah hidup kami.

Page 13: 201408

D O A

renungan

Ketika menghadiri suatu pesta pertunangan, ada sepasang suami istri yang bergabung di meja kami. Baru duduk beberapa saat, mereka pindah ke meja lain untuk bergabung dengan rekan-rekan mereka. Sesudah menikmati satu jenis hidangan, si istri kembali ke meja kami dan menanyakan apakah melihat handphone-nya yang hilang. Ia nampak panik dan mondar-mandir menggeledah kedua meja guna menemukan benda kesayangannya itu. Akhirnya benda itu ditemukan di tas ibunya yang duduk di meja lain. Kehilangan handphone saja bisa begitu panik, bagaimana jika kehilangan suatu generasi? Dalam bacaan Alkitab hari ini, muncul suatu generasi yang bengkok dan tidak setia. Mereka menyembah berhala, tidak lagi menyembah Allah Yahweh, yaitu Allah Abraham, Ishak, dan Yakub. Mereka adalah generasi yang "hilang" di mata TUHAN. Mereka bukan generasi yang menderita kelaparan karena tidak dipelihara Allah, sebaliknya mereka adalah bangsa yang selalu menerima kebaikan Allah. Mereka dibebaskan dari perbudakan di Mesir, dituntun, dipelihara, dan dilindungi dari musuh-musuh-musuh. Mereka banyak mengalami mukjizat TUHAN, tetapi mereka membalas kebaikan TUHAN dengan sikap dan perbuatan yang menyakitkan. Mereka meninggalkan TUHAN dan tidak setia lagi kepada TUHAN. Ada dua hal yang bisa terjadi terhadap bangsa yang hilang ini. Kemungkinan pertama adalah hukuman Tuhan yang menimbulkan banyak penderitaan bahkan kebinasaan. Atau, pemulihan dari Tuhan jika mereka mau sadar dan bertobat. Oleh sebab itu, mari kita berbalik kepada Allah yang hidup di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, dan mempersiapkan generasi yang akan datang, supaya baik generasi kita maupun generasi yang akan datang tidak merupakan generasi yang hilang. (PF)

Generasi Yang HilangUlangan 32:15-25

… sebab mereka itu suatu angkatan yang bengkok, anak-anak yang tidak mempunyai

kesetiaan. Ulangan 32:20

Yesaya 49-50Yesaya 46-48 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Di perguruan tinggi digunakan sistem SKS, singkatan dari Satuan Kredit Semester. Dengan sistem ini mahasiswa dimungkinkan untuk memilih sendiri mata kuliah yang akan diambil dalam satu semester. Satu mata kuliah memiliki bobot bisa 2 – 3 SKS. Sistem SKS ini oleh para mahasiswa diplesetkan menjadi Sistem Kebut Semalam. Biasanya ketika esok akan menghadapi ujian, mereka tidak tidur semalam-malaman untuk belajar. Supaya tidak mengantuk, mereka minum kopi. Tentu saja hasilnya tidak maksimal. Lebih parahnya, setelah ujian bahan-bahan yang telah dipelajari hilang dari ingatan begitu saja seperti menguap. Model belajar seperti ini sangat tidak disarankan.

TUHAN memberikan perintah kepada para orang tua bangsa Israel melalui Musa untuk mengajarkan firman TUHAN secara berulang-ulang kepada anak-anak mereka bahkan membicarakan firman TUHAN di mana pun mereka berada. Mengapa harus berulang-ulang? Pertama, supaya mereka dan anak cucu seumur hidup mereka takut akan TUHAN dan berpegang pada perintah-Nya (ayat 2). Kedua, melakukan firman TUHAN dengan setia supaya hidup mereka diberkati berlimpah-limpah (ayat 3). Ketiga, supaya mengasihi TUHAN dengan segenap hati (ayat 4). Keempat, tidak melupakan TUHAN yang telah menolong mereka (ayat 12).

Kita tahu bahwa manusia memiliki kelemahan yaitu cenderung mudah lupa. Melupakan firman Tuhan akibatnya sangat fatal. Oleh sebab itu firman Tuhan perlu diajarkan berulang-ulang supaya mengendap bukan saja di dalam ingatan tetapi juga di hati. Dengan demikian ketika menghadapi cobaan, maka tidak akan mudah tergoda dan jatuh ke dalam dosa. Jangan bosan mempelajari firman Tuhan dan kemudian mengajarkannya kepada anak cucu kita supaya baik keadaan kita dan keturunan kita. (LL)

Mengajarkan Firman Berulang-ulangUlangan 6:1-25

Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakan-nya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Ulangan 6:7

senin, 11 agustus 2014minggu, 10 agustus 2014

Anak-anak yang tidak didisiplin akan menjadi

duri dalam daging.

Ketaatan anak-anak kepada orang tua

mereka di dalam Tuhan.

Ingat terus kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengingat kita.

Ya Tuhan, kami mau selalu

mengingat-Mu dalam setiap langkah hidup kami.

Page 14: 201408

D O A

renungan

“Demografi” adalah paparan tentang penduduk secara lengkap tentang jumlah, usia, sebaran, serta karakteristik penduduk lainnya. “Bonus” berarti “tambahan”, artinya jumlah penduduk usia tertentu, yaitu usia produktif, yang mengalami kenaikan jumlah populasi secara nyata, sehingga membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius. Bangsa Indonesia akhir-akhir ini mengalami “bonus demografi”, di mana jumlah usia produktif mengalami peningkatan pesat. Usia produktif diawali dengan usia anak-anak. Jika anak-anak tidak tertangani dengan baik, kelak mereka akan menjadi beban bagi bangsa ini. Sebaliknya, bila ditangani dengan baik, kelak mereka akan menjadi berkat yang luar biasa. Inilah beberapa hal yang dapat dilakukan terhadap anak-anak kita. Pertama, mereka diajar untuk mengenal dan mengasihi Allah Bapa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan memiliki hubungan yang erat dengan Dia. Kedua, mereka harus diberi pembinaan pola asuh dan tumbuh kembang, baik menyangkut kesehatan (melalui posyandu) dan pendidikan wajib belajar 12 tahun, yang diawali dengan pendidikan anak usia dini (PAUD). TUHAN menyatakan diri sebagai Yehovah Rapha, TUHAN yang menyembuhkan (Keluaran 15:26). Kesehatan anak-anak merupakan jaminan Tuhan dan sekaligus tanggung jawab orang tua. Ketiga, anak-anak perlu diperhatikan dalam hal kecukupan materi, supaya dengan fasilitas yang memadai mereka dapat memiliki kualitas hidup yang baik. Dalam hal ini pun TUHAN berjanji memberkati roti dan air yang dimiliki umat-Nya (Keluaran 23:25). Jangan sia-siakan kesempatan yang baik ini, agar dari bumi Indonesia muncul generasi yang takut akan Tuhan; memiliki intelek yang baik; sehat walafiat; dan memiliki kesejahteraan hidup setara dengan bangsa-bangsa lain. (PF)

Bonus DemografiUlangan 6:20-25

Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.

Amsal 29:17

Yesaya 54-56Yesaya 51-53 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Satu kali, anak kami yang waktu itu masih duduk di bangku SD bertanya, ”Mengapa om itu belum menikah?” Kami menjawab, ”Om itu seorang hamba Tuhan. Mungkin masih belum menemukan calon istri yang mengasihi Tuhan dan yang dapat mendukung pelayannya.” Dengan spontan, anak kami merespons, ”O… supaya om itu tidak mendapat istri yang seperti Delila, ya.” Rupanya dia ingat cerita Alkitab tentang Simson dan Delila saat Delila membawa Simson tidak hidup benar.

Cepat atau lambat, anak-anak menyerap dari yang mereka dengar, baca dan lihat. Firman Tuhan yang didengar oleh anak-anak sejak kecil telah memberi pengertian kepada mereka dalam menapaki kehidupan ini. Tak dapat dipungkiri, kemampuan orang tua terbatas dalam mendidik anak-anaknya hidup di jalan Tuhan, namun firman Tuhan tidak terbatas.

Dalam mempersiapkan generasi pembawa berkat di manapun mereka berada, firman Tuhan yang menjadi sumber kebenaran memberi dampak positif. Tidak hanya menunjukkan seseorang jalan masuk ke sorga, namun Alkitab sebagai sumber kebenaran menunjukkan jalan bagaimana kehidupan pribadi dan keluarga dapat dipulihkan, dan tatanan masyarakat dapat menjadi lebih baik.

Generasi yang mengasihi Tuhan akan menjadi generasi pembawa berkat. Sungguh sangat disayangkan apabila generasi Kristen mengalami "buta" Alkitab dan tidak mengerti ke mana arah hidup mereka. Peran orang tua dan gereja sangatlah penting untuk mengajar mereka berdoa; mengenali isi Alkitab; hidup benar dan takut akan Allah sedini mungkin supaya kelak mereka tidak menyimpang dari kebenaran dan menjadi generasi pembawa berkat bagi banyak orang. (AS)

Generasi Pembawa Berkat Ulangan 11:18-27

Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau ber-baring dan apabila engkau bangun. Ulangan 11:19

rabu, 13 agustus 2014selasa, 12 agustus 2014

Orang tua yang mendidik anak-anaknya dengan baik

tidak akan menyesal.

Kesediaan anak-anak untuk dididik

oleh orang tua

Tiap generasi Kristen dipanggil untuk menjadi

generasi pembawa berkat.

Tuhan, jadikan kami generasi

pembawa berkat.

Page 15: 201408

D O A

renungan

“Demografi” adalah paparan tentang penduduk secara lengkap tentang jumlah, usia, sebaran, serta karakteristik penduduk lainnya. “Bonus” berarti “tambahan”, artinya jumlah penduduk usia tertentu, yaitu usia produktif, yang mengalami kenaikan jumlah populasi secara nyata, sehingga membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius. Bangsa Indonesia akhir-akhir ini mengalami “bonus demografi”, di mana jumlah usia produktif mengalami peningkatan pesat. Usia produktif diawali dengan usia anak-anak. Jika anak-anak tidak tertangani dengan baik, kelak mereka akan menjadi beban bagi bangsa ini. Sebaliknya, bila ditangani dengan baik, kelak mereka akan menjadi berkat yang luar biasa. Inilah beberapa hal yang dapat dilakukan terhadap anak-anak kita. Pertama, mereka diajar untuk mengenal dan mengasihi Allah Bapa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan memiliki hubungan yang erat dengan Dia. Kedua, mereka harus diberi pembinaan pola asuh dan tumbuh kembang, baik menyangkut kesehatan (melalui posyandu) dan pendidikan wajib belajar 12 tahun, yang diawali dengan pendidikan anak usia dini (PAUD). TUHAN menyatakan diri sebagai Yehovah Rapha, TUHAN yang menyembuhkan (Keluaran 15:26). Kesehatan anak-anak merupakan jaminan Tuhan dan sekaligus tanggung jawab orang tua. Ketiga, anak-anak perlu diperhatikan dalam hal kecukupan materi, supaya dengan fasilitas yang memadai mereka dapat memiliki kualitas hidup yang baik. Dalam hal ini pun TUHAN berjanji memberkati roti dan air yang dimiliki umat-Nya (Keluaran 23:25). Jangan sia-siakan kesempatan yang baik ini, agar dari bumi Indonesia muncul generasi yang takut akan Tuhan; memiliki intelek yang baik; sehat walafiat; dan memiliki kesejahteraan hidup setara dengan bangsa-bangsa lain. (PF)

Bonus DemografiUlangan 6:20-25

Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.

Amsal 29:17

Yesaya 54-56Yesaya 51-53 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Satu kali, anak kami yang waktu itu masih duduk di bangku SD bertanya, ”Mengapa om itu belum menikah?” Kami menjawab, ”Om itu seorang hamba Tuhan. Mungkin masih belum menemukan calon istri yang mengasihi Tuhan dan yang dapat mendukung pelayannya.” Dengan spontan, anak kami merespons, ”O… supaya om itu tidak mendapat istri yang seperti Delila, ya.” Rupanya dia ingat cerita Alkitab tentang Simson dan Delila saat Delila membawa Simson tidak hidup benar.

Cepat atau lambat, anak-anak menyerap dari yang mereka dengar, baca dan lihat. Firman Tuhan yang didengar oleh anak-anak sejak kecil telah memberi pengertian kepada mereka dalam menapaki kehidupan ini. Tak dapat dipungkiri, kemampuan orang tua terbatas dalam mendidik anak-anaknya hidup di jalan Tuhan, namun firman Tuhan tidak terbatas.

Dalam mempersiapkan generasi pembawa berkat di manapun mereka berada, firman Tuhan yang menjadi sumber kebenaran memberi dampak positif. Tidak hanya menunjukkan seseorang jalan masuk ke sorga, namun Alkitab sebagai sumber kebenaran menunjukkan jalan bagaimana kehidupan pribadi dan keluarga dapat dipulihkan, dan tatanan masyarakat dapat menjadi lebih baik.

Generasi yang mengasihi Tuhan akan menjadi generasi pembawa berkat. Sungguh sangat disayangkan apabila generasi Kristen mengalami "buta" Alkitab dan tidak mengerti ke mana arah hidup mereka. Peran orang tua dan gereja sangatlah penting untuk mengajar mereka berdoa; mengenali isi Alkitab; hidup benar dan takut akan Allah sedini mungkin supaya kelak mereka tidak menyimpang dari kebenaran dan menjadi generasi pembawa berkat bagi banyak orang. (AS)

Generasi Pembawa Berkat Ulangan 11:18-27

Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau ber-baring dan apabila engkau bangun. Ulangan 11:19

rabu, 13 agustus 2014selasa, 12 agustus 2014

Orang tua yang mendidik anak-anaknya dengan baik

tidak akan menyesal.

Kesediaan anak-anak untuk dididik

oleh orang tua

Tiap generasi Kristen dipanggil untuk menjadi

generasi pembawa berkat.

Tuhan, jadikan kami generasi

pembawa berkat.

Page 16: 201408

D O A

renungan

Ada gereja yang menciptakan jenjang kependetaan. Dimulai sebagai full-timer. Kemudian diangkat menjadi Pembantu Pendeta. Lalu berikutnya menjadi Pendeta Muda. Akhirnya diangkat sebagai Pendeta. Alasan penjenjangan tersebut untuk mengamati sejauh mana kemampuan seseorang, kedewasaan rohaninya, komitmennya, loyalitasnya, komunikasinya dan kinerjanya. Memang, penjenjangan tersebut memiliki nilai-nilai yang baik. Saya pernah mendengar kisah perjalanan kehidupan seorang Pembantu Pendeta. Istilah “Pembantu” tersebut benar-benar dimanfaatkan oleh Pendeta Senior, pemimpinnya. Dia disuruh membersihkan sepatu. Membersihkan rumah Pendeta. Membersihkan gedung gereja berikut halaman dan kebun. Menyiapkan makanan. Mencuci piring. Dan pekerjaan-pekerjaan lain yang layaknya persis seperti pembantu rumah tangga. Namun dia menyelesaikan tugas-tugasnya dengan ikhlas. Tanpa komplain apapun. Suatu kali Pendeta senior, pimpinannya meninggal. Jelas mesti dicarikan pengganti. Heran bin ajaib, Pembantu Pendeta yang diperlakukan seperti benar-benar pembantu didaulat oleh seluruh umat yang dipimpin oleh Pendeta Senior tersebut untuk langsung menjadi Pendeta/Pemimpin. Dia terkesima. Terheran-heran. Karena mestinya dia harus melewati jenjang Pendeta Muda. Tapi yang dia alami adalah langsung dari Pembantu Pendeta menjadi Pendeta penuh. Jauh-jauh hari Yosua mengalaminya. Yosua adalah abdi nabi Musa, pemimpin umat Israel. Dengan taat, tekun dan ikhlas, Yosua mengerjakan tugas-tugasnya sebagai seorang abdi. Heran, TUHAN mengangkat Yosua langsung menggantikan Musa. Yosua langsung menjadi Pemimpin umat Israel. Dari abdi menjadi Pemimpin Besar. (IE)

Dari Abdi ke Pemimpin BesarYosua 1:1-8

Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin

Nun, abdi Musa itu,… Yosua 1:1

Yesaya 60-63Yesaya 57-59 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Alkitab memberi banyak contoh bagaimana TUHAN memanggil seseorang yang masih berusia relatif muda untuk melakukan suatu misi khusus dari TUHAN, seperti Yusuf, Samuel, Daud, Daniel, Timotius, dan juga Gideon. Gideon adalah seorang yang paling muda di antara kaum keluarganya. Namun suatu kali TUHAN memanggilnya untuk menjadi salah satu hakim yang akan menyelamatkan orang Israel dari cengkraman orang Midian. Hal ini merupakan tanggung jawab yang besar karena menyangkut keselamatan suatu bangsa. Di Ayat 14 TUHAN berkata kepada Gideon, “Pergilah dengan kekuatanmu...,” berarti TUHAN hendak memercayakan segala sesuatu yang ada dalam diri Gideon dan juga kepada setiap orang muda yaitu pikiran, kekuatan fisik, kreatifitas, mobilitas yang masih prima untuk suatu maksud yang TUHAN tentukan. Agar maksud Tuhan tercapai, Ia melakukan beberapa hal yang kemudian dapat kita teladani dalam memperlakukan generasi muda. Pertama, memberi kesempatan. Panggilan Tuhan kepada banyak orang muda menunjukkan bahwa Tuhan terus memberi kesempatan kepada orang muda untuk dapat berkiprah di zamannya. Kedua, menyertai dan mengarahkan (ayat 16, 25, 26). Orang muda memiliki potensi besar untuk berhasil, namun tak pelak juga potensi untuk menyimpang. Oleh karena itu, mereka perlu dibimbing, disertai, dan diarahkan dalam gerak langkahnya. Begitu banyak generasi muda yang tidak memiliki figur yang dapat diteladani sehingga melakukan kekeliruan yang sama dengan pendahulunya. Ketiga, memenuhi dengan kuasa (ayat 34). Hal ini yang membedakan generasi muda Kristen dengan generasi muda lainnya. Mari kita doakan agar orang muda dipenuhi dengan kuasa Roh Kudus sehingga memampukan mereka melakukan tugas dan tanggung jawabnya. (AW)

Tanggung Jawab Generasi MudaHakim-hakim 6:11-16

Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. 1 Timotius 4:12

jumat, 15 agustus 2014kamis, 14 agustus 2014

Tuhan meninggikan orang-orang yang memiliki hati

tulus ikhlas.

Bapa, jadikan selalu hatiku tulus ikhlas.

Berapa banyak orang muda yang ada di

gerejamu?

Kiprah orang-orang muda dalam pilar-pilar kemasyarakatan

Page 17: 201408

D O A

renungan

Ada gereja yang menciptakan jenjang kependetaan. Dimulai sebagai full-timer. Kemudian diangkat menjadi Pembantu Pendeta. Lalu berikutnya menjadi Pendeta Muda. Akhirnya diangkat sebagai Pendeta. Alasan penjenjangan tersebut untuk mengamati sejauh mana kemampuan seseorang, kedewasaan rohaninya, komitmennya, loyalitasnya, komunikasinya dan kinerjanya. Memang, penjenjangan tersebut memiliki nilai-nilai yang baik. Saya pernah mendengar kisah perjalanan kehidupan seorang Pembantu Pendeta. Istilah “Pembantu” tersebut benar-benar dimanfaatkan oleh Pendeta Senior, pemimpinnya. Dia disuruh membersihkan sepatu. Membersihkan rumah Pendeta. Membersihkan gedung gereja berikut halaman dan kebun. Menyiapkan makanan. Mencuci piring. Dan pekerjaan-pekerjaan lain yang layaknya persis seperti pembantu rumah tangga. Namun dia menyelesaikan tugas-tugasnya dengan ikhlas. Tanpa komplain apapun. Suatu kali Pendeta senior, pimpinannya meninggal. Jelas mesti dicarikan pengganti. Heran bin ajaib, Pembantu Pendeta yang diperlakukan seperti benar-benar pembantu didaulat oleh seluruh umat yang dipimpin oleh Pendeta Senior tersebut untuk langsung menjadi Pendeta/Pemimpin. Dia terkesima. Terheran-heran. Karena mestinya dia harus melewati jenjang Pendeta Muda. Tapi yang dia alami adalah langsung dari Pembantu Pendeta menjadi Pendeta penuh. Jauh-jauh hari Yosua mengalaminya. Yosua adalah abdi nabi Musa, pemimpin umat Israel. Dengan taat, tekun dan ikhlas, Yosua mengerjakan tugas-tugasnya sebagai seorang abdi. Heran, TUHAN mengangkat Yosua langsung menggantikan Musa. Yosua langsung menjadi Pemimpin umat Israel. Dari abdi menjadi Pemimpin Besar. (IE)

Dari Abdi ke Pemimpin BesarYosua 1:1-8

Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin

Nun, abdi Musa itu,… Yosua 1:1

Yesaya 60-63Yesaya 57-59 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Alkitab memberi banyak contoh bagaimana TUHAN memanggil seseorang yang masih berusia relatif muda untuk melakukan suatu misi khusus dari TUHAN, seperti Yusuf, Samuel, Daud, Daniel, Timotius, dan juga Gideon. Gideon adalah seorang yang paling muda di antara kaum keluarganya. Namun suatu kali TUHAN memanggilnya untuk menjadi salah satu hakim yang akan menyelamatkan orang Israel dari cengkraman orang Midian. Hal ini merupakan tanggung jawab yang besar karena menyangkut keselamatan suatu bangsa. Di Ayat 14 TUHAN berkata kepada Gideon, “Pergilah dengan kekuatanmu...,” berarti TUHAN hendak memercayakan segala sesuatu yang ada dalam diri Gideon dan juga kepada setiap orang muda yaitu pikiran, kekuatan fisik, kreatifitas, mobilitas yang masih prima untuk suatu maksud yang TUHAN tentukan. Agar maksud Tuhan tercapai, Ia melakukan beberapa hal yang kemudian dapat kita teladani dalam memperlakukan generasi muda. Pertama, memberi kesempatan. Panggilan Tuhan kepada banyak orang muda menunjukkan bahwa Tuhan terus memberi kesempatan kepada orang muda untuk dapat berkiprah di zamannya. Kedua, menyertai dan mengarahkan (ayat 16, 25, 26). Orang muda memiliki potensi besar untuk berhasil, namun tak pelak juga potensi untuk menyimpang. Oleh karena itu, mereka perlu dibimbing, disertai, dan diarahkan dalam gerak langkahnya. Begitu banyak generasi muda yang tidak memiliki figur yang dapat diteladani sehingga melakukan kekeliruan yang sama dengan pendahulunya. Ketiga, memenuhi dengan kuasa (ayat 34). Hal ini yang membedakan generasi muda Kristen dengan generasi muda lainnya. Mari kita doakan agar orang muda dipenuhi dengan kuasa Roh Kudus sehingga memampukan mereka melakukan tugas dan tanggung jawabnya. (AW)

Tanggung Jawab Generasi MudaHakim-hakim 6:11-16

Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. 1 Timotius 4:12

jumat, 15 agustus 2014kamis, 14 agustus 2014

Tuhan meninggikan orang-orang yang memiliki hati

tulus ikhlas.

Bapa, jadikan selalu hatiku tulus ikhlas.

Berapa banyak orang muda yang ada di

gerejamu?

Kiprah orang-orang muda dalam pilar-pilar kemasyarakatan

Page 18: 201408

D O A

renungan

Kisah Rut dalam Alkitab menginspirasi banyak orang berkaitan imannya kepada Allah Israel. Rut adalah seorang perempuan Moab yang menikah dengan Kilyon, anak Elimelekh saat keluarga ini mengungsi ke Moab karena Israel dilanda kelaparan. Kisah keluarga Elimelekh di Moab diakhiri dengan kisah yang memilukan karena Elimelekh dan kedua putranya yaitu Mahlon dan Kilyon meninggal dunia. Pengalaman yang pahit di Moab membuat Naomi, istri Elimelekh mengambil keputusan untuk kembali ke Israel. Sekalipun Naomi telah melarang Rut untuk ikut kembali ke Israel, namun Rut telah bulat pada keputusannya untuk mengikuti Naomi ke mana pun Naomi pergi. Pernyataan Rut di atas dapat menjadi pelajaran bagi kita dalam hal, pertama, imannya kepada Allah Israel. Tentunya Rut telah mengenal Allah Israel melalui keluarga Elimelekh. Rut paham benar bahwa Allah Israel adalah Allah yang Mahabesar dan Mahakuasa. Karena itu Rut berani meninggalkan Moab yang menyembah berhala dan beriman kepada Allah Israel. Hal ini dibuktikan saat dia berkata, “Allahmulah Allahku” kepada Naomi. Kedua, kesetiaan Rut kepada Naomi dan bangsa Israel. Pernyataan Rut kepada Naomi bahwa “bangsamulah bangsaku” mencerminkan bahwa dia telah berbulat hati untuk masuk dalam komunitas Israel dan siap meninggalkan Moab. Kesetiaan Rut kepada Naomi dan Israel diperhitungkan oleh TUHAN. Mari renungkan kata-kata Rut 'bangsamulah bangsaku'! Apakah kita benar-benar mencintai negeri kita di mana kita dilahirkan dan hidup di dalamnya? Apa yang telah kita perbuat bagi bangsa dan negara kita? Indonesia membutuhkan uluran tangan Allah untuk memulihkan kondisi negeri ini. Kalau tidak kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi? (PS)

Bangsamu BangsakuRut 1:1-22

Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggal-kan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti

engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau ber-

malam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku” Rut 1:16

Yeremia 1-3Yesaya 64-66 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yaitu tentang ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kebangsaaan, keadilan, telah tertuang dalam UUD'45, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Apabila nilai-nilai luhur tersebut hanya diajarkan sebagai mata pelajaran di sekolah untuk mendapatkan nilai baik tetapi tidak dihayati dengan baik dan diamalkan, maka generasi muda akan mengalami kemerosotan spiritual dan moral seperti yang terjadi sekarang ini.

Jauh-jauh hari nilai-nilai luhur di atas sebenarnya telah diajarkan oleh Daud. Daud mengatakan bahwa apabila kita ingin berumur panjang dan menikmati yang baik, maka kita harus hidup takut akan TUHAN. Orang yang takut akan TUHAN pasti menjalankan perintah-perintah-Nya. Seperti apakah orang yang takut akan TUHAN? Pertama, ia akan menjaga lidahnya (ayat 14). Walaupun seseorang beribadah tetapi kalau tidak menjaga lidahnya, ia menipu diri sendiri dan ibadahnya sia-sia (Yakobus 1:26). Dengan lidah kita berkata jujur sehingga menjadi orang yang bisa dipercaya. Kedua, menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik (ayat 15a). Tuhan sangat membenci kejahatan. Berbuat jahat mengakibatkan kerugian dan kehancuran. Sebaliknya, berbuat baik seperti murah hati, suka menolong, adil, bijaksana, dan sebagainya mendatangkan berkat dan memuliakan Tuhan. Ketiga, berdamai dengan sesama (ayat 15b). Perdamaian perlu diciptakan supaya kita hidup rukun dan saling mengasihi walaupun berbeda agama, suku, bangsa dan budaya. Kita juga perlu berdamai dengan alam dengan cara menjaga ekosistem, tidak merusak lingkungan.

Nilai-nilai luhur firman Tuhan ini perlu ditanamkan kepada anak cucu kita agar mereka menjadi generasi yang takut akan Tuhan. Dengan demikian mereka dapat menikmati kehidupan yang baik di tengah-tengah dunia yang jahat ini. (LL)

Menanamkan Nilai-nilai LuhurMazmur 34:12-15

Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan TUHAN akan kuajarkan kepadamu! Mazmur 34:12

minggu, 17 agustus 2014sabtu, 16 agustus 2014

Indonesia membutuhkan generasi yang rela berkorban untuk pembaharuan.

Selamatkan Indonesia, ya Tuhan Yesus.

Nilai-nilai firman Tuhan yang dilakukan

menghasilkan kehidupan yang baik.

Terima kasih Tuhan untuk pengajaran-

pengajaran-Muyang bernilai luhur.

Page 19: 201408

D O A

renungan

Kisah Rut dalam Alkitab menginspirasi banyak orang berkaitan imannya kepada Allah Israel. Rut adalah seorang perempuan Moab yang menikah dengan Kilyon, anak Elimelekh saat keluarga ini mengungsi ke Moab karena Israel dilanda kelaparan. Kisah keluarga Elimelekh di Moab diakhiri dengan kisah yang memilukan karena Elimelekh dan kedua putranya yaitu Mahlon dan Kilyon meninggal dunia. Pengalaman yang pahit di Moab membuat Naomi, istri Elimelekh mengambil keputusan untuk kembali ke Israel. Sekalipun Naomi telah melarang Rut untuk ikut kembali ke Israel, namun Rut telah bulat pada keputusannya untuk mengikuti Naomi ke mana pun Naomi pergi. Pernyataan Rut di atas dapat menjadi pelajaran bagi kita dalam hal, pertama, imannya kepada Allah Israel. Tentunya Rut telah mengenal Allah Israel melalui keluarga Elimelekh. Rut paham benar bahwa Allah Israel adalah Allah yang Mahabesar dan Mahakuasa. Karena itu Rut berani meninggalkan Moab yang menyembah berhala dan beriman kepada Allah Israel. Hal ini dibuktikan saat dia berkata, “Allahmulah Allahku” kepada Naomi. Kedua, kesetiaan Rut kepada Naomi dan bangsa Israel. Pernyataan Rut kepada Naomi bahwa “bangsamulah bangsaku” mencerminkan bahwa dia telah berbulat hati untuk masuk dalam komunitas Israel dan siap meninggalkan Moab. Kesetiaan Rut kepada Naomi dan Israel diperhitungkan oleh TUHAN. Mari renungkan kata-kata Rut 'bangsamulah bangsaku'! Apakah kita benar-benar mencintai negeri kita di mana kita dilahirkan dan hidup di dalamnya? Apa yang telah kita perbuat bagi bangsa dan negara kita? Indonesia membutuhkan uluran tangan Allah untuk memulihkan kondisi negeri ini. Kalau tidak kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi? (PS)

Bangsamu BangsakuRut 1:1-22

Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggal-kan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti

engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau ber-

malam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku” Rut 1:16

Yeremia 1-3Yesaya 64-66 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yaitu tentang ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kebangsaaan, keadilan, telah tertuang dalam UUD'45, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Apabila nilai-nilai luhur tersebut hanya diajarkan sebagai mata pelajaran di sekolah untuk mendapatkan nilai baik tetapi tidak dihayati dengan baik dan diamalkan, maka generasi muda akan mengalami kemerosotan spiritual dan moral seperti yang terjadi sekarang ini.

Jauh-jauh hari nilai-nilai luhur di atas sebenarnya telah diajarkan oleh Daud. Daud mengatakan bahwa apabila kita ingin berumur panjang dan menikmati yang baik, maka kita harus hidup takut akan TUHAN. Orang yang takut akan TUHAN pasti menjalankan perintah-perintah-Nya. Seperti apakah orang yang takut akan TUHAN? Pertama, ia akan menjaga lidahnya (ayat 14). Walaupun seseorang beribadah tetapi kalau tidak menjaga lidahnya, ia menipu diri sendiri dan ibadahnya sia-sia (Yakobus 1:26). Dengan lidah kita berkata jujur sehingga menjadi orang yang bisa dipercaya. Kedua, menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik (ayat 15a). Tuhan sangat membenci kejahatan. Berbuat jahat mengakibatkan kerugian dan kehancuran. Sebaliknya, berbuat baik seperti murah hati, suka menolong, adil, bijaksana, dan sebagainya mendatangkan berkat dan memuliakan Tuhan. Ketiga, berdamai dengan sesama (ayat 15b). Perdamaian perlu diciptakan supaya kita hidup rukun dan saling mengasihi walaupun berbeda agama, suku, bangsa dan budaya. Kita juga perlu berdamai dengan alam dengan cara menjaga ekosistem, tidak merusak lingkungan.

Nilai-nilai luhur firman Tuhan ini perlu ditanamkan kepada anak cucu kita agar mereka menjadi generasi yang takut akan Tuhan. Dengan demikian mereka dapat menikmati kehidupan yang baik di tengah-tengah dunia yang jahat ini. (LL)

Menanamkan Nilai-nilai LuhurMazmur 34:12-15

Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan TUHAN akan kuajarkan kepadamu! Mazmur 34:12

minggu, 17 agustus 2014sabtu, 16 agustus 2014

Indonesia membutuhkan generasi yang rela berkorban untuk pembaharuan.

Selamatkan Indonesia, ya Tuhan Yesus.

Nilai-nilai firman Tuhan yang dilakukan

menghasilkan kehidupan yang baik.

Terima kasih Tuhan untuk pengajaran-

pengajaran-Muyang bernilai luhur.

Page 20: 201408

D O A

renungan

Negara kita terperosok dalam krisis moral yang berat. Hutang luar negeri yang menumpuk; pejabat negara yang korupsi, dan kasus-kasus korupsi yang tidak habis-habisnya; kejahatan terus merajalela. Negara kita sedang mengalami “gelombang badai”. Sebagai warga negara, baik yang terlibat langsung di pemerintahan maupun tidak, kita ikut bertanggung jawab terhadap kondisi negeri kita ini. Kita harus memberikan pengaruh yang positif yang dapat kita lakukan melalui doa maupun proaktif dalam mempengaruhi para pemegang kekuasaan di pemerintah.

Seperti halnya Daniel ketika diminta untuk memberitahukan arti mimpi raja Nebukadnezar, bersama rekan-rekannya ia memohon kepada TUHAN untuk dapat mengerti arti mimpi raja tersebut. Dan dalam kemahakuasaan-Nya, TUHAN menyingkapkan rahasia itu kepada Daniel. Betapa senang hati Daniel! Ia memuji Allah, Sumber hikmat dan kekuatan yang berkuasa memecat dan mengangkat raja (Ayat 20-22).

Puji Tuhan, kita mempunyai Allah yang Mahatahu. Dia tahu dari awal sampai akhir setiap persoalan kita, dan Dia mengetahui cara terbaik dalam menghadapi setiap situasi. Mari kita datang ke hadirat Tuhan dengan kerendahan hati mencari kehendak-Nya! Taruhlah kepercayaan kita kepada-Nya dan berharaplah kepada-Nya, maka kita tidak akan gagal. Kita juga mau terus berdoa buat negeri kita tercinta agar Tuhan menyingkirkan “gelombang badai” itu. Dia adalah Allah yang berdaulat atas hidup kita dan atas negeri kita. Mari kita pancarkan terang-Nya untuk menerangi setiap kegelapan yang masih ada di sekitar kita. Jadilah berkat buat negeri kita! (YR)

Berkat Bagi NegerikuDaniel 2:17-19

Dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langitmengenai rahasia itu, supaya Daniel dan

teman-temannya jangan dilenyapkan ber-sama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel. Daniel 2:18

Yeremia 7-9Yeremia 4-6 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Sebagian anak merasa bosan dengan pelajaran sejarah. Hal itu dikarenakan hanya menghafal tahun-tahun kejadian yang dianggap penting, menghafal nama-nama tokoh dan peristiwa sejarah. Padahal, belajar sejarah sangat menarik dan memberi manfaat besar karena kita bisa menemukan hikmah di balik perjalanan sejarah. Orang belajar dari hal positif tetapi juga dari hal negatif dari peristiwa masa lalu. Belajar sejarah menjadikan seseorang lebih bijak menata hidup masa depannya. Alkitab sendiri banyak mencatat peristiwa sejarah umat Israel sebagai bangsa pilihan. TUHAN bekerja dan menyatakan rancangan-Nya terhadap umat Israel. Berulangkali TUHAN menyatakan pertolongan dan kebesaran-Nya yang ajaib itu. Umat Israel tidak pernah dibiarkan, namun selalu ditopang oleh kasih sayang TUHAN. Ironisnya bangsa ini justru berulangkali memberontak dan tidak bisa mensyukuri kebaikan TUHAN. Banyak pelajaran yang dapat kita petik dari umat Israel yang dicatat di kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus menerima hak istimewa menjadi anak-anak Allah. Segala berkat Abraham pun telah menjadi bagian kita orang percaya pada zaman akhir ini. Itu sebabnya, biarlah kita tidak mengulang sifat durhaka dan pemberontak seperti nenek moyang Israel. Sebaliknya, kita selalu percaya dan bersyukur atas penyertaan Tuhan yang teguh. Mari kita terus pegang perintah-perintah-Nya oleh pertolongan Roh Kudus untuk kemudian kita ceritakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar kepada anak-anak kita untuk mendidik mereka beribadah kepada Tuhan dalam Yesus Kristus. (LB)

Tidak Melupakan SejarahMazmur 78:1-16

Supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah, dan tidak melupakan per-buatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya. Mazmur 78:7

selasa, 19 agustus 2014senin, 18 agustus 2014

Selama kita hidup, kita harus menunjukkan iman

sejati dengan tetap terlibat dalam

membangun negeri melalui doa dan karya.

Tuhan, berkatilah bangsa kami menjadi

bangsa yangtakut akan Tuhan.

Mempelajari sejarah umat Israel menjadikan kita

orang yang bijak.

Pertumbuhan rohani orang Kristen melalui persekutuan doa dan

sharing firman Tuhan.

Page 21: 201408

D O A

renungan

Negara kita terperosok dalam krisis moral yang berat. Hutang luar negeri yang menumpuk; pejabat negara yang korupsi, dan kasus-kasus korupsi yang tidak habis-habisnya; kejahatan terus merajalela. Negara kita sedang mengalami “gelombang badai”. Sebagai warga negara, baik yang terlibat langsung di pemerintahan maupun tidak, kita ikut bertanggung jawab terhadap kondisi negeri kita ini. Kita harus memberikan pengaruh yang positif yang dapat kita lakukan melalui doa maupun proaktif dalam mempengaruhi para pemegang kekuasaan di pemerintah.

Seperti halnya Daniel ketika diminta untuk memberitahukan arti mimpi raja Nebukadnezar, bersama rekan-rekannya ia memohon kepada TUHAN untuk dapat mengerti arti mimpi raja tersebut. Dan dalam kemahakuasaan-Nya, TUHAN menyingkapkan rahasia itu kepada Daniel. Betapa senang hati Daniel! Ia memuji Allah, Sumber hikmat dan kekuatan yang berkuasa memecat dan mengangkat raja (Ayat 20-22).

Puji Tuhan, kita mempunyai Allah yang Mahatahu. Dia tahu dari awal sampai akhir setiap persoalan kita, dan Dia mengetahui cara terbaik dalam menghadapi setiap situasi. Mari kita datang ke hadirat Tuhan dengan kerendahan hati mencari kehendak-Nya! Taruhlah kepercayaan kita kepada-Nya dan berharaplah kepada-Nya, maka kita tidak akan gagal. Kita juga mau terus berdoa buat negeri kita tercinta agar Tuhan menyingkirkan “gelombang badai” itu. Dia adalah Allah yang berdaulat atas hidup kita dan atas negeri kita. Mari kita pancarkan terang-Nya untuk menerangi setiap kegelapan yang masih ada di sekitar kita. Jadilah berkat buat negeri kita! (YR)

Berkat Bagi NegerikuDaniel 2:17-19

Dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langitmengenai rahasia itu, supaya Daniel dan

teman-temannya jangan dilenyapkan ber-sama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel. Daniel 2:18

Yeremia 7-9Yeremia 4-6 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Sebagian anak merasa bosan dengan pelajaran sejarah. Hal itu dikarenakan hanya menghafal tahun-tahun kejadian yang dianggap penting, menghafal nama-nama tokoh dan peristiwa sejarah. Padahal, belajar sejarah sangat menarik dan memberi manfaat besar karena kita bisa menemukan hikmah di balik perjalanan sejarah. Orang belajar dari hal positif tetapi juga dari hal negatif dari peristiwa masa lalu. Belajar sejarah menjadikan seseorang lebih bijak menata hidup masa depannya. Alkitab sendiri banyak mencatat peristiwa sejarah umat Israel sebagai bangsa pilihan. TUHAN bekerja dan menyatakan rancangan-Nya terhadap umat Israel. Berulangkali TUHAN menyatakan pertolongan dan kebesaran-Nya yang ajaib itu. Umat Israel tidak pernah dibiarkan, namun selalu ditopang oleh kasih sayang TUHAN. Ironisnya bangsa ini justru berulangkali memberontak dan tidak bisa mensyukuri kebaikan TUHAN. Banyak pelajaran yang dapat kita petik dari umat Israel yang dicatat di kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus menerima hak istimewa menjadi anak-anak Allah. Segala berkat Abraham pun telah menjadi bagian kita orang percaya pada zaman akhir ini. Itu sebabnya, biarlah kita tidak mengulang sifat durhaka dan pemberontak seperti nenek moyang Israel. Sebaliknya, kita selalu percaya dan bersyukur atas penyertaan Tuhan yang teguh. Mari kita terus pegang perintah-perintah-Nya oleh pertolongan Roh Kudus untuk kemudian kita ceritakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar kepada anak-anak kita untuk mendidik mereka beribadah kepada Tuhan dalam Yesus Kristus. (LB)

Tidak Melupakan SejarahMazmur 78:1-16

Supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah, dan tidak melupakan per-buatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya. Mazmur 78:7

selasa, 19 agustus 2014senin, 18 agustus 2014

Selama kita hidup, kita harus menunjukkan iman

sejati dengan tetap terlibat dalam

membangun negeri melalui doa dan karya.

Tuhan, berkatilah bangsa kami menjadi

bangsa yangtakut akan Tuhan.

Mempelajari sejarah umat Israel menjadikan kita

orang yang bijak.

Pertumbuhan rohani orang Kristen melalui persekutuan doa dan

sharing firman Tuhan.

Page 22: 201408

D O A

renungan

Ironis sekali apa yang terjadi dengan keluarga Eli. Eli dan anak-anaknya adalah para imam berdasarkan garis keturunan yang telah ditentukan TUHAN bagi orang Israel. Namun, di ayat 12 kita menemukan fakta bahwa mereka benar-benar tidak mengindahkan/mempedulikan hati TUHAN. Di ayat 29 dijelaskan bahwa mereka menunjukkan keserakahan dengan mengambil korban yang dipersembahkan untuk TUHAN. Eli sebagai ayah, membiarkan kesalahan anak-anaknya berlarut-larut tanpa tindakan tegas. Pada akhirnya, keluarga imam ini mendapat hukuman TUHAN, atau lebih tepatnya kutuk yang berlaku atas generasi selanjutnya. Dalam Alkitab terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari dikatakan bahwa TUHAN akan membunuh semua pemuda dalam keluarga dan marganya, sehingga tak seorang pria pun dalam keluarganya akan mencapai usia lanjut. Dan hal itu benar-benar terjadi (1 Samuel 4). Tentunya kita tidak menghendaki hal demikian terjadi pada diri kita dan keluarga/keturunan kita bukan? Jika demikian, apa yang seharusnya kita lakukan agar keturunan kita senantisa mendapat perkenanan Tuhan? Pertama, hormati Tuhan. Tuhan menghendaki setiap orang percaya sungguh-sungguh menghormati Tuhan. Artinya, apa yang kita pikirkan, katakan, dan lakukan seturut firman Tuhan, karena kita percaya bahwa Tuhan yang Mahatahu memperhatikan. Kedua, mengajarkan kebenaran kepada keluarga. Shema atau Pengakuan Iman orang Israel diajarkan secara berulang-ulang dan turun-temurun dari orang tua kepada anak-anaknya. Itulah yang TUHAN perintahkan kepada orang Israel dan juga kepada kita yang percaya kepada-Nya (Ulangan 6:4-9). Mari lakukan dua kebenaran ini, niscaya kita akan mengalami apa yang disebut "generasi tak terputus". (AW)

Generasi Tak Terputus1 Samuel 2:12, 27-36

Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya

meminta-minta roti. Mazmur 37:25

Yeremia 13-15Yeremia 10-12 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Biasanya tuntutan tanggung jawab diberikan kepada generasi muda. Anak-anak didisiplin agar belajar bertanggung jawab atas kebersihan kamarnya sendiri, mengerjakan tugas-tugas sekolah, dan sebagainya. Ketika sudah mulai kerja, dituntut untuk bertanggung jawab atas pekerjaan yang dipercayakan kepadanya. Namun kali ini firman Tuhan mengarah pada generasi tua, sebab dari mereka pun dituntut adanya tanggung jawab. Samuel, sebagai seorang nabi yang melayani cukup lama di tengah-tengah umat TUHAN, telah memberikan laporan pertanggungjawaban yang diterima baik oleh TUHAN dan umat-Nya. Dalam laporannya ini terdapat beberapa teladan tentang tanggung jawab generasi tua. Pertama, Samuel mempersiapkan pemimpin masa depan. Samuel mengurapi Saul untuk menjadi raja atas Israel. Ketika Saul gagal, Samuel pun kembali mengurapi pemimpin masa depan pengganti Saul, yaitu Daud. Kedua, Samuel memberikan keteladanan bagaimana hidup sebagai hamba TUHAN, yaitu memiliki integritas yang tinggi. Ia jujur dan dapat dipercaya. Generasi tua memiliki tanggung jawab menunjukkan keteladanan itu kepada generasi muda. Ketiga, Samuel bertanggung jawab memberikan nasihat. Sebagai generasi tua, ia telah banyak makan asam garam kehidupan. Nasihat orang tua yang telah berpengalaman pada umumnya lebih bermakna dibandingkan orang muda. Keempat, Samuel terus berkomitmen mendoakan seluruh umat TUHAN. Orang bisa menolaknya karena usia, tetapi TUHAN tetap menerima pelayanannya sebagai pendoa. Jangan merasa tidak berguna karena sudah berusia tua. Teruskan tanggung jawab Bapak/Ibu dengan mempersiapkan generasi mendatang; menjadi teladan dan inspirator; memberi nasihat; dan mendoakan. (PF)

Tanggung Jawab Generasi Tua1 Samuel 12:1-25

Maka sebab itu, berdirilah supaya aku ber-sama-sama dengan kamu berhakim di hadapan TUHAN mengenai segala perbuatan keselamatan TUHAN yang telah dikerjakan-Nya kepadamudan kepada nenek moyangmu. 1 Samuel 12:7

kamis, 21 agustus 2014rabu, 20 agustus 2014

Tuhan memberkati mereka yang

menghormati Tuhan.

Doakan generasi penerus agar dijauhkan dari The

Lost Generation, generasi yang tanpa arah.

Persiapkan generasi muda, dan nikmati masa

tua bersama Tuhan.

Agar generasi tua mempersiapkan generasi

muda dengan baik

Page 23: 201408

D O A

renungan

Ironis sekali apa yang terjadi dengan keluarga Eli. Eli dan anak-anaknya adalah para imam berdasarkan garis keturunan yang telah ditentukan TUHAN bagi orang Israel. Namun, di ayat 12 kita menemukan fakta bahwa mereka benar-benar tidak mengindahkan/mempedulikan hati TUHAN. Di ayat 29 dijelaskan bahwa mereka menunjukkan keserakahan dengan mengambil korban yang dipersembahkan untuk TUHAN. Eli sebagai ayah, membiarkan kesalahan anak-anaknya berlarut-larut tanpa tindakan tegas. Pada akhirnya, keluarga imam ini mendapat hukuman TUHAN, atau lebih tepatnya kutuk yang berlaku atas generasi selanjutnya. Dalam Alkitab terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari dikatakan bahwa TUHAN akan membunuh semua pemuda dalam keluarga dan marganya, sehingga tak seorang pria pun dalam keluarganya akan mencapai usia lanjut. Dan hal itu benar-benar terjadi (1 Samuel 4). Tentunya kita tidak menghendaki hal demikian terjadi pada diri kita dan keluarga/keturunan kita bukan? Jika demikian, apa yang seharusnya kita lakukan agar keturunan kita senantisa mendapat perkenanan Tuhan? Pertama, hormati Tuhan. Tuhan menghendaki setiap orang percaya sungguh-sungguh menghormati Tuhan. Artinya, apa yang kita pikirkan, katakan, dan lakukan seturut firman Tuhan, karena kita percaya bahwa Tuhan yang Mahatahu memperhatikan. Kedua, mengajarkan kebenaran kepada keluarga. Shema atau Pengakuan Iman orang Israel diajarkan secara berulang-ulang dan turun-temurun dari orang tua kepada anak-anaknya. Itulah yang TUHAN perintahkan kepada orang Israel dan juga kepada kita yang percaya kepada-Nya (Ulangan 6:4-9). Mari lakukan dua kebenaran ini, niscaya kita akan mengalami apa yang disebut "generasi tak terputus". (AW)

Generasi Tak Terputus1 Samuel 2:12, 27-36

Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya

meminta-minta roti. Mazmur 37:25

Yeremia 13-15Yeremia 10-12 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Biasanya tuntutan tanggung jawab diberikan kepada generasi muda. Anak-anak didisiplin agar belajar bertanggung jawab atas kebersihan kamarnya sendiri, mengerjakan tugas-tugas sekolah, dan sebagainya. Ketika sudah mulai kerja, dituntut untuk bertanggung jawab atas pekerjaan yang dipercayakan kepadanya. Namun kali ini firman Tuhan mengarah pada generasi tua, sebab dari mereka pun dituntut adanya tanggung jawab. Samuel, sebagai seorang nabi yang melayani cukup lama di tengah-tengah umat TUHAN, telah memberikan laporan pertanggungjawaban yang diterima baik oleh TUHAN dan umat-Nya. Dalam laporannya ini terdapat beberapa teladan tentang tanggung jawab generasi tua. Pertama, Samuel mempersiapkan pemimpin masa depan. Samuel mengurapi Saul untuk menjadi raja atas Israel. Ketika Saul gagal, Samuel pun kembali mengurapi pemimpin masa depan pengganti Saul, yaitu Daud. Kedua, Samuel memberikan keteladanan bagaimana hidup sebagai hamba TUHAN, yaitu memiliki integritas yang tinggi. Ia jujur dan dapat dipercaya. Generasi tua memiliki tanggung jawab menunjukkan keteladanan itu kepada generasi muda. Ketiga, Samuel bertanggung jawab memberikan nasihat. Sebagai generasi tua, ia telah banyak makan asam garam kehidupan. Nasihat orang tua yang telah berpengalaman pada umumnya lebih bermakna dibandingkan orang muda. Keempat, Samuel terus berkomitmen mendoakan seluruh umat TUHAN. Orang bisa menolaknya karena usia, tetapi TUHAN tetap menerima pelayanannya sebagai pendoa. Jangan merasa tidak berguna karena sudah berusia tua. Teruskan tanggung jawab Bapak/Ibu dengan mempersiapkan generasi mendatang; menjadi teladan dan inspirator; memberi nasihat; dan mendoakan. (PF)

Tanggung Jawab Generasi Tua1 Samuel 12:1-25

Maka sebab itu, berdirilah supaya aku ber-sama-sama dengan kamu berhakim di hadapan TUHAN mengenai segala perbuatan keselamatan TUHAN yang telah dikerjakan-Nya kepadamudan kepada nenek moyangmu. 1 Samuel 12:7

kamis, 21 agustus 2014rabu, 20 agustus 2014

Tuhan memberkati mereka yang

menghormati Tuhan.

Doakan generasi penerus agar dijauhkan dari The

Lost Generation, generasi yang tanpa arah.

Persiapkan generasi muda, dan nikmati masa

tua bersama Tuhan.

Agar generasi tua mempersiapkan generasi

muda dengan baik

Page 24: 201408

D O A

renungan

Iman Kristen terus bertumbuh dari angkatan demi angkatan; dari generasi demi generasi! Salah satu hal terpenting dalam pola pertumbuhan iman Kristen adalah melalui “pendampingan” dari orang-orang Kristen senior kepada orang-orang Kristen yunior. Itulah maksud dari istilah “mentoring”. Sepanjang Alkitab kita temukan hal serupa terjadi. Musa memberikan pendampingan kepada Yosua; Paulus mendampingi Timotius; dan Barnabas mendampingi Markus. Seorang mentor memberikan keteladanan, nasihat, bimbingan, ajaran, motivasi, koreksi dan inspirasi. Jikalau setiap orang Kristen yang sudah mulai bertumbuh dalam iman menyadari panggilannya sebagai mentor, dia bisa meneruskan iman Kristen kepada orang-orang yang yunior. Hal ini seharusnya juga dilakukan oleh seorang ayah kepada anak-anaknya; seorang suami kepada istrinya; seorang kakak kepada adik-adiknya. Itu sebabnya, apabila Saudara menyadari perlunya memiliki “mentor” untuk pertumbuhan iman, ikutlah pembinaan yang dilakukan oleh gereja tempat Saudara bernaung, entah aktif di persekutuan doa, komsel atau kelompok-kelompok pelayanan yang tersedia. Di sana ada waktu-waktu untuk berdoa dan merenungkan firman Tuhan bersama; ada waktu untuk berbagi pengalaman hidup di bawah terang firman Tuhan. Orang Kristen zaman akhir ini sulit untuk bertumbuh dalam iman jikalau tidak memiliki saudara seiman atau kakak rohani. Mari kita saling menolong dan memperhatikan supaya pertumbuhan rohani dapat terus menerus terjadi. Generasi muda dan anak-anak kita perlu melihat teladan hidup Kristen dan ajaran firman Tuhan yang sehat. (LB)

2 Timotius 2:1-13

Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu

kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.

2 Timotius 2:2

Yeremia 19-22Yeremia 16-18 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Dunia dalam pusaran waktu mengalami perputaran begitu cepat. Meski tempo yang diberikan Allah 24 jam dalam satu hari, namun birama perkembangan zaman membuat waktu berlalu bagaikan pesawat supersonik. Dari era pertanian, kemudian beralih ke industri, ke teknologi dan informatika yang mana di dalamnya kita hidup saat ini. Di sinilah dunia ditimpa berbagai kejutan besar yang rata-rata mengarah pada kejahatan baik secara terbuka maupun terselubung.

Dampak perkembangan zaman menjadikan kebanyakan orang menggantungkan roda kehidupannya pada teknologi dan informatika yang tidak menutup kemungkinan bakal menjadi "Tuhan" bagi orang yang hidup "seakan-akan" tidak ada Allah. Sementara itu, bahaya mengancam orang Kristen yang menjalankan hidupnya lebih akrab pada teknologi informatika daripada kepada Allah Sang Pencipta. Hal tersebut menyebabkan mereka tidak mencari Allah, apalagi berseru kepada Allah karena teknologi menjadi akal mereka yang pada akhirnya menyeleweng dan bejat (ayat 1-4).

Pemazmur melukiskan kebobrokan orang fasik yang secara khusus memberi kuasa atas teknologi dalam melakukan kejahatan yang membuat orang berpeluang kecil untuk lolos dari korban tindak kejahatan. Dihitung secara rata-rata di seluruh dunia terjadi kejahatan pada setiap detiknya. Itu berarti di dunia ini tidak ada keamanan yang dapat menjamin seseorang lolos dari korban kejahatan. Tetapi firman TUHAN berkata bahwa angkatan yang benar disertai Allah. Dan jika Allah beserta dengan kita maka kita akan memperoleh jaminan bahwa kejahatan akan jauh dari kita bahkan mereka yang bermaksud jahat pada orang benar akan tertimpa petaka yang mengejutkan. (SM)

Angkatan Yang BenarMazmur 14:1-7

Di sinilah mereka ditimpa kekejutan yang besar, sebab Allah menyertai angkatan yang benar. Mazmur 14:5

sabtu, 23 agustus 2014jumat, 22 agustus 2014

Bertekunlah dalam hidup pesekutuan di gereja Tuhan.

Khotbah danpengajaran dari

hamba-hamba Tuhan.

Orang jahat akan dikejutkan oleh

malapetaka, namun orang benar akan dikejutkan oleh penyertaan Tuhan.

Semakin banyak para pelaku kejahatan yang dipertobatkan sehingga menjadi orang benar.

Mentoring

Page 25: 201408

D O A

renungan

Iman Kristen terus bertumbuh dari angkatan demi angkatan; dari generasi demi generasi! Salah satu hal terpenting dalam pola pertumbuhan iman Kristen adalah melalui “pendampingan” dari orang-orang Kristen senior kepada orang-orang Kristen yunior. Itulah maksud dari istilah “mentoring”. Sepanjang Alkitab kita temukan hal serupa terjadi. Musa memberikan pendampingan kepada Yosua; Paulus mendampingi Timotius; dan Barnabas mendampingi Markus. Seorang mentor memberikan keteladanan, nasihat, bimbingan, ajaran, motivasi, koreksi dan inspirasi. Jikalau setiap orang Kristen yang sudah mulai bertumbuh dalam iman menyadari panggilannya sebagai mentor, dia bisa meneruskan iman Kristen kepada orang-orang yang yunior. Hal ini seharusnya juga dilakukan oleh seorang ayah kepada anak-anaknya; seorang suami kepada istrinya; seorang kakak kepada adik-adiknya. Itu sebabnya, apabila Saudara menyadari perlunya memiliki “mentor” untuk pertumbuhan iman, ikutlah pembinaan yang dilakukan oleh gereja tempat Saudara bernaung, entah aktif di persekutuan doa, komsel atau kelompok-kelompok pelayanan yang tersedia. Di sana ada waktu-waktu untuk berdoa dan merenungkan firman Tuhan bersama; ada waktu untuk berbagi pengalaman hidup di bawah terang firman Tuhan. Orang Kristen zaman akhir ini sulit untuk bertumbuh dalam iman jikalau tidak memiliki saudara seiman atau kakak rohani. Mari kita saling menolong dan memperhatikan supaya pertumbuhan rohani dapat terus menerus terjadi. Generasi muda dan anak-anak kita perlu melihat teladan hidup Kristen dan ajaran firman Tuhan yang sehat. (LB)

2 Timotius 2:1-13

Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu

kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.

2 Timotius 2:2

Yeremia 19-22Yeremia 16-18 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Dunia dalam pusaran waktu mengalami perputaran begitu cepat. Meski tempo yang diberikan Allah 24 jam dalam satu hari, namun birama perkembangan zaman membuat waktu berlalu bagaikan pesawat supersonik. Dari era pertanian, kemudian beralih ke industri, ke teknologi dan informatika yang mana di dalamnya kita hidup saat ini. Di sinilah dunia ditimpa berbagai kejutan besar yang rata-rata mengarah pada kejahatan baik secara terbuka maupun terselubung.

Dampak perkembangan zaman menjadikan kebanyakan orang menggantungkan roda kehidupannya pada teknologi dan informatika yang tidak menutup kemungkinan bakal menjadi "Tuhan" bagi orang yang hidup "seakan-akan" tidak ada Allah. Sementara itu, bahaya mengancam orang Kristen yang menjalankan hidupnya lebih akrab pada teknologi informatika daripada kepada Allah Sang Pencipta. Hal tersebut menyebabkan mereka tidak mencari Allah, apalagi berseru kepada Allah karena teknologi menjadi akal mereka yang pada akhirnya menyeleweng dan bejat (ayat 1-4).

Pemazmur melukiskan kebobrokan orang fasik yang secara khusus memberi kuasa atas teknologi dalam melakukan kejahatan yang membuat orang berpeluang kecil untuk lolos dari korban tindak kejahatan. Dihitung secara rata-rata di seluruh dunia terjadi kejahatan pada setiap detiknya. Itu berarti di dunia ini tidak ada keamanan yang dapat menjamin seseorang lolos dari korban kejahatan. Tetapi firman TUHAN berkata bahwa angkatan yang benar disertai Allah. Dan jika Allah beserta dengan kita maka kita akan memperoleh jaminan bahwa kejahatan akan jauh dari kita bahkan mereka yang bermaksud jahat pada orang benar akan tertimpa petaka yang mengejutkan. (SM)

Angkatan Yang BenarMazmur 14:1-7

Di sinilah mereka ditimpa kekejutan yang besar, sebab Allah menyertai angkatan yang benar. Mazmur 14:5

sabtu, 23 agustus 2014jumat, 22 agustus 2014

Bertekunlah dalam hidup pesekutuan di gereja Tuhan.

Khotbah danpengajaran dari

hamba-hamba Tuhan.

Orang jahat akan dikejutkan oleh

malapetaka, namun orang benar akan dikejutkan oleh penyertaan Tuhan.

Semakin banyak para pelaku kejahatan yang dipertobatkan sehingga menjadi orang benar.

Mentoring

Page 26: 201408

D O A

renungan

Domba adalah binatang yang jinak dan bersih, penurut dan agak dungu. Domba menjadi lambang hati yang suci atau tak bersalah. Ia digunakan sebagai korban persembahan. Domba adalah binatang yang lemah, tidak memiliki kemampuan membela diri terhadap orang yang hendak menggunting bulunya atau membantainya. Ia akan binasa jika berada di antara serigala. Domba membutuhkan gembala. Gembala yang baik bertanggungjawab atas kehidupan domba-dombanya. Gembala menuntunnya supaya tidak tersesat dan melindunginya dari binatang buas.

Di Perjanjian Lama maupun di Perjanjian Baru, umat TUHAN digambarkan seperti kawanan domba dan Tuhan bagaikan Gembala. Daud mengakui TUHAN sebagai Gembalanya (Mazmur 23). Yesus sendiri menyatakan diri-Nya, “Akulah Gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yohanes 10:12). Inilah gambaran tentang sebuah hubungan yang sangat istimewa antara Allah, Sang Pencipta dan umat ciptaan-Nya.

Menyadari diri sebagai umat gembalaan, pemazmur mengajak seluruh umat TUHAN untuk memuji Dia, Sang Gembala dengan sorak sorai dan penuh rasa syukur. Kita patut memuji Tuhan karena Dia adalah Allah yang menyelamatkan kita. Hidup tanpa Allah menjadikan kita tersesat dan binasa. Tuhan adalah Raja yang besar yang berdaulat atas hidup kita. Dia adalah Allah yang besar melebihi segala allah.

Jangan keraskan hati seperti bangsa Israel yang tidak tahu berterimakasih. Mari tundukkan diri dan lembutkan hati datang menyembah-Nya. Berikan pujian dan hormat kepada Sang Gembala Agung, Allah yang besar, Raja di atas segala raja! (LL)

Kawanan Domba AllahMazmur 95:1-11

Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba

tuntunan tangan-Nya. Mazmur 95:7

Yeremia 26-29Yeremia 23-25 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Kata “Kahal” dari bahasa Ibrani “qahal” berarti “assembly of God's people” atau “perkumpulan umat Tuhan”. Kata “kumpulan” dipergunakan di kitab Ulangan 10:4. Terjemahan Alkitab kita menyatakan “pada hari kamu berkumpul”. Selanjutnya, kata “qahal” ditujukan pada “jemaah Israel” (Ulangan 31:30). Daud memuji-muji Tuhan di tengah-tengah jemaah (Mazmur 22:23). Jadi, kata “Kahal” berarti “Jemaah” yaitu “kumpulan umat Israel”. Sayang, “Kahal” yang klimaksnya di Bait Suci di Yerusalem telah hancur. Sampai kini “Kahal” atau “Bait Suci di Yerusalem” tidak ada. Pertanyaannya, apakah generasi “Kahal” lenyap? Musnah? Tanpa bekas sama sekali? Jawabannya jelas tidak. Generasi “Kahal” yang TUHAN rencanakan tetap berlanjut. Lalu, apa generasi selanjutnya? Ternyata kata “Kahal” berlanjut ke kata “Ekklesia”. Kata “Ekklesia” berasal dari bahasa Yunani. Artinya “public assembly” atau “perkumpulan umum”. Di kehidupan masyarakat Yunani, perkumpulan sejumlah orang disebut Ekklesia. Kata “Ekklesia” tersebut ternyata dipakai di Alkitab Perjanjian Baru. Artinya “gereja Kristen”. Gereja secara lokal atau universal. Pemimpin gereja atau Kepala Gereja adalah Tuhan Yesus Kristus (Efesus 1:22-23; Kolose 1:18) karena Gereja adalah Tubuh-Nya. Jadi, generasi perkumpulan umat Tuhan berlanjut ke generasi berikutnya. Dari “Kahal” ke “Ekklesia” atau “Gereja Tuhan”. Dan generasi “Gereja Tuhan” bersifat kekal. Mengapa? Karena “alam maut tidak akan menguasainya” (Matius 16:18). (IE)

Dari Kahal ke EkklesiaEfesus 1:22-23

Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu. Efesus 1:23

senin, 25 agustus 2014minggu, 24 agustus 2014

Jadilah generasi kawanan domba

yang taat pada Allah, Sang Gembala.

Tuhan, jadikan kami kawanan domba-Mu

yang taat kepada-Mu.

Generasi Tuhantidak akan lenyap.

Terima kasih Bapa untuk

generasi gereja Tuhan.

Page 27: 201408

D O A

renungan

Domba adalah binatang yang jinak dan bersih, penurut dan agak dungu. Domba menjadi lambang hati yang suci atau tak bersalah. Ia digunakan sebagai korban persembahan. Domba adalah binatang yang lemah, tidak memiliki kemampuan membela diri terhadap orang yang hendak menggunting bulunya atau membantainya. Ia akan binasa jika berada di antara serigala. Domba membutuhkan gembala. Gembala yang baik bertanggungjawab atas kehidupan domba-dombanya. Gembala menuntunnya supaya tidak tersesat dan melindunginya dari binatang buas.

Di Perjanjian Lama maupun di Perjanjian Baru, umat TUHAN digambarkan seperti kawanan domba dan Tuhan bagaikan Gembala. Daud mengakui TUHAN sebagai Gembalanya (Mazmur 23). Yesus sendiri menyatakan diri-Nya, “Akulah Gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yohanes 10:12). Inilah gambaran tentang sebuah hubungan yang sangat istimewa antara Allah, Sang Pencipta dan umat ciptaan-Nya.

Menyadari diri sebagai umat gembalaan, pemazmur mengajak seluruh umat TUHAN untuk memuji Dia, Sang Gembala dengan sorak sorai dan penuh rasa syukur. Kita patut memuji Tuhan karena Dia adalah Allah yang menyelamatkan kita. Hidup tanpa Allah menjadikan kita tersesat dan binasa. Tuhan adalah Raja yang besar yang berdaulat atas hidup kita. Dia adalah Allah yang besar melebihi segala allah.

Jangan keraskan hati seperti bangsa Israel yang tidak tahu berterimakasih. Mari tundukkan diri dan lembutkan hati datang menyembah-Nya. Berikan pujian dan hormat kepada Sang Gembala Agung, Allah yang besar, Raja di atas segala raja! (LL)

Kawanan Domba AllahMazmur 95:1-11

Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba

tuntunan tangan-Nya. Mazmur 95:7

Yeremia 26-29Yeremia 23-25 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Kata “Kahal” dari bahasa Ibrani “qahal” berarti “assembly of God's people” atau “perkumpulan umat Tuhan”. Kata “kumpulan” dipergunakan di kitab Ulangan 10:4. Terjemahan Alkitab kita menyatakan “pada hari kamu berkumpul”. Selanjutnya, kata “qahal” ditujukan pada “jemaah Israel” (Ulangan 31:30). Daud memuji-muji Tuhan di tengah-tengah jemaah (Mazmur 22:23). Jadi, kata “Kahal” berarti “Jemaah” yaitu “kumpulan umat Israel”. Sayang, “Kahal” yang klimaksnya di Bait Suci di Yerusalem telah hancur. Sampai kini “Kahal” atau “Bait Suci di Yerusalem” tidak ada. Pertanyaannya, apakah generasi “Kahal” lenyap? Musnah? Tanpa bekas sama sekali? Jawabannya jelas tidak. Generasi “Kahal” yang TUHAN rencanakan tetap berlanjut. Lalu, apa generasi selanjutnya? Ternyata kata “Kahal” berlanjut ke kata “Ekklesia”. Kata “Ekklesia” berasal dari bahasa Yunani. Artinya “public assembly” atau “perkumpulan umum”. Di kehidupan masyarakat Yunani, perkumpulan sejumlah orang disebut Ekklesia. Kata “Ekklesia” tersebut ternyata dipakai di Alkitab Perjanjian Baru. Artinya “gereja Kristen”. Gereja secara lokal atau universal. Pemimpin gereja atau Kepala Gereja adalah Tuhan Yesus Kristus (Efesus 1:22-23; Kolose 1:18) karena Gereja adalah Tubuh-Nya. Jadi, generasi perkumpulan umat Tuhan berlanjut ke generasi berikutnya. Dari “Kahal” ke “Ekklesia” atau “Gereja Tuhan”. Dan generasi “Gereja Tuhan” bersifat kekal. Mengapa? Karena “alam maut tidak akan menguasainya” (Matius 16:18). (IE)

Dari Kahal ke EkklesiaEfesus 1:22-23

Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu. Efesus 1:23

senin, 25 agustus 2014minggu, 24 agustus 2014

Jadilah generasi kawanan domba

yang taat pada Allah, Sang Gembala.

Tuhan, jadikan kami kawanan domba-Mu

yang taat kepada-Mu.

Generasi Tuhantidak akan lenyap.

Terima kasih Bapa untuk

generasi gereja Tuhan.

Page 28: 201408

D O A

renungan

Kapan biasanya orang membawa pelita? Tentu pada saat ruangan atau tempat yang dilaluinya gelap, sehingga kehadiran pelita dapat menyinari ruangan atau tempat tersebut. Terang tersebut bersumber dari pelita dan bukan dari orang si pembawa pelita itu. Biasanya orang menyalakan pelita dan meletakkannya di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah. Maksud dari firman Tuhan ini adalah bahwa terang dari Tuhan itu tidak boleh ditutupi, disembunyikan, atau pun dipadamkan. Terang dari Tuhan harus dinyatakan kepada seluruh orang dan diangkat ke tempat yang lebih tinggi sehingga cahayanya memancar kepada dunia sekitar seperti kota yang letaknya di atas bukit, di mana keberadaannya jelas terlihat dan tidak mungkin disembunyikan.

Panggilan orang Kristen menjadi pembawa terang di tengah kegelapan dunia akan dilihat banyak orang dengan jelas. Pelita itu tidak boleh ditaruh di bawah gantang, yang artinya dimatikan, sehingga sama sekali tidak memiliki fungsi; atau ditaruh di bawah tempat tidur, artinya disembunyikan, sehingga pelita itu pun tidak bisa menerangi seluruh rumah. Dengan demikan, kesaksian hidup kita dapat berbicara lebih tajam dari perkataan kita. Jika Kristus menguasai hidup kita, banyak orang akan melihat perbuatan baik kita.

Kehadiran kita sebagai pembawa terang dapat mematahkan kecemasan, ketakutan, kengerian, dan ketegangan yang ada di sekitar kita. Saat kita hadir sebagai pembawa terang Tuhan, banyak orang ditumbuhkan dalam pengharapan yang sejati. Apakah kehidupan kita sudah transparan memuliakan Tuhan sehingga dapat dilihat orang lain? Ataukah masih menjadi hidup yang ditutupi oleh gantang? Mulailah jadi saksi Tuhan bagi masyarakat di sekitar Anda. (AS)

Pembawa TerangMatius 5:14-16

Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin

tersembunyi. Matius 5:14

Yeremia 33-35Yeremia 30-32 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Daud adalah contoh dari seorang pemuji TUHAN yang sejati. Terbukti dalam sepanjang hidupnya sejak masih kecil sampai menjadi tua, ia tetap memuji TUHAN. Hal ini ia buktikan juga di dalam berbagai keadaan baik susah atau pun senang, ia tetap memuji TUHAN. Di dalam bacaan hari ini, Daud menyatakan bahwa ia akan memuji TUHAN agar dalam generasi di mana ia hidup saat itu, bahkan kepada generasi yang akan datang, ia dapat menjadi saksi dan contoh dalam memuji TUHAN. Ia memberitakan perbuatan TUHAN yang besar, yang ia alami selama hidupnya.

Melalui hidup dan teladan Daud dalam memuji TUHAN, maka kita yang hidup sekarang ini dapat mengerti mengapa kita harus memuji Tuhan dan bagaimana cara kita memuji Tuhan. Daud mengajari kita mengapa harus memuji TUHAN? Karena Daud tahu bahwa TUHAN suka akan pujian umat-Nya. Saat ia memuji TUHAN, maka pertolongan dan segala berkat TUHAN dicurahkan dalam hidupnya. Daud tahu cara menyenangkan hati TUHAN yaitu dengan memberikan pujian.

Lalu bagaimana cara Daud memuji TUHAN? Daud memuji TUHAN dengan seluruh jiwa dan raganya, tidak hanya di bibir saja. Hal inilah yang membuat Daud diperkenan oleh TUHAN. Daud telah meninggalkan sebuah teladan bagi kita dalam memuji TUHAN.

Apakah saat ini kita sudah memiliki kebiasaan yang sama seperti Daud dalam memuji Tuhan? Tidak hanya untuk saat ini tetapi juga bagi generasi yang akan datang. Adakah kita meninggalkan teladan yang baik dalam memuji Tuhan bagi anak dan cucu kita? Ingat bahwa Tuhan bertakhta di atas pujian umat-Nya, karena itu marilah kita memuji Tuhan. (YL)

Generasi PemujiMazmur 71:17-24

Bibirku bersorak-sorai sementara menyanyikan mazmur bagi-Mu, juga jiwaku yang telah Kau bebaskan. Lidahku juga menyebut-nyebut keadilan-Mu sepanjang hari. Mazmur 71:23-24a

rabu, 27 agustus 2014selasa, 26 agustus 2014

Tiap orang Kristen dipanggil untuk menjadi pembawa terang Tuhan.

Tuhan, jadikan kami pembawa terang di

manapun kami berada.

Jadilah generasi pemuji

yang memuliakan Tuhan.

Seluruh umat Kristen mengerti panggilannya

sebagai pemuji.

Page 29: 201408

D O A

renungan

Kapan biasanya orang membawa pelita? Tentu pada saat ruangan atau tempat yang dilaluinya gelap, sehingga kehadiran pelita dapat menyinari ruangan atau tempat tersebut. Terang tersebut bersumber dari pelita dan bukan dari orang si pembawa pelita itu. Biasanya orang menyalakan pelita dan meletakkannya di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah. Maksud dari firman Tuhan ini adalah bahwa terang dari Tuhan itu tidak boleh ditutupi, disembunyikan, atau pun dipadamkan. Terang dari Tuhan harus dinyatakan kepada seluruh orang dan diangkat ke tempat yang lebih tinggi sehingga cahayanya memancar kepada dunia sekitar seperti kota yang letaknya di atas bukit, di mana keberadaannya jelas terlihat dan tidak mungkin disembunyikan.

Panggilan orang Kristen menjadi pembawa terang di tengah kegelapan dunia akan dilihat banyak orang dengan jelas. Pelita itu tidak boleh ditaruh di bawah gantang, yang artinya dimatikan, sehingga sama sekali tidak memiliki fungsi; atau ditaruh di bawah tempat tidur, artinya disembunyikan, sehingga pelita itu pun tidak bisa menerangi seluruh rumah. Dengan demikan, kesaksian hidup kita dapat berbicara lebih tajam dari perkataan kita. Jika Kristus menguasai hidup kita, banyak orang akan melihat perbuatan baik kita.

Kehadiran kita sebagai pembawa terang dapat mematahkan kecemasan, ketakutan, kengerian, dan ketegangan yang ada di sekitar kita. Saat kita hadir sebagai pembawa terang Tuhan, banyak orang ditumbuhkan dalam pengharapan yang sejati. Apakah kehidupan kita sudah transparan memuliakan Tuhan sehingga dapat dilihat orang lain? Ataukah masih menjadi hidup yang ditutupi oleh gantang? Mulailah jadi saksi Tuhan bagi masyarakat di sekitar Anda. (AS)

Pembawa TerangMatius 5:14-16

Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin

tersembunyi. Matius 5:14

Yeremia 33-35Yeremia 30-32 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Daud adalah contoh dari seorang pemuji TUHAN yang sejati. Terbukti dalam sepanjang hidupnya sejak masih kecil sampai menjadi tua, ia tetap memuji TUHAN. Hal ini ia buktikan juga di dalam berbagai keadaan baik susah atau pun senang, ia tetap memuji TUHAN. Di dalam bacaan hari ini, Daud menyatakan bahwa ia akan memuji TUHAN agar dalam generasi di mana ia hidup saat itu, bahkan kepada generasi yang akan datang, ia dapat menjadi saksi dan contoh dalam memuji TUHAN. Ia memberitakan perbuatan TUHAN yang besar, yang ia alami selama hidupnya.

Melalui hidup dan teladan Daud dalam memuji TUHAN, maka kita yang hidup sekarang ini dapat mengerti mengapa kita harus memuji Tuhan dan bagaimana cara kita memuji Tuhan. Daud mengajari kita mengapa harus memuji TUHAN? Karena Daud tahu bahwa TUHAN suka akan pujian umat-Nya. Saat ia memuji TUHAN, maka pertolongan dan segala berkat TUHAN dicurahkan dalam hidupnya. Daud tahu cara menyenangkan hati TUHAN yaitu dengan memberikan pujian.

Lalu bagaimana cara Daud memuji TUHAN? Daud memuji TUHAN dengan seluruh jiwa dan raganya, tidak hanya di bibir saja. Hal inilah yang membuat Daud diperkenan oleh TUHAN. Daud telah meninggalkan sebuah teladan bagi kita dalam memuji TUHAN.

Apakah saat ini kita sudah memiliki kebiasaan yang sama seperti Daud dalam memuji Tuhan? Tidak hanya untuk saat ini tetapi juga bagi generasi yang akan datang. Adakah kita meninggalkan teladan yang baik dalam memuji Tuhan bagi anak dan cucu kita? Ingat bahwa Tuhan bertakhta di atas pujian umat-Nya, karena itu marilah kita memuji Tuhan. (YL)

Generasi PemujiMazmur 71:17-24

Bibirku bersorak-sorai sementara menyanyikan mazmur bagi-Mu, juga jiwaku yang telah Kau bebaskan. Lidahku juga menyebut-nyebut keadilan-Mu sepanjang hari. Mazmur 71:23-24a

rabu, 27 agustus 2014selasa, 26 agustus 2014

Tiap orang Kristen dipanggil untuk menjadi pembawa terang Tuhan.

Tuhan, jadikan kami pembawa terang di

manapun kami berada.

Jadilah generasi pemuji

yang memuliakan Tuhan.

Seluruh umat Kristen mengerti panggilannya

sebagai pemuji.

Page 30: 201408

D O A

renungan

Apabila Saudara mencermati kitab Kisah Para Rasul, kitab tersebut tidak ada Penutupnya. Pembukanya ada. Diawali dengan kata-kata pembuka yang menjelaskan mengenai buku pertama yang ditulis oleh penulis (Kisah 1:1). Berarti penulis melanjutkan tulisannya dengan kitab kedua yaitu kitab yang disebut Kisah Para Rasul. Kitab pertama dipenuhi dengan tulisan mengenai kehidupan Yesus sampai pada kebangkitan-Nya. Menjelang kenaikan Yesus ke sorga, Yesus berpesan kepada murid-murid-Nya agar mereka tidak meninggalkan kota Yerusalem. Mengapa? Karena mereka akan menerima kepenuhan Roh Kudus. Istilah yang dipakai “dibaptis dengan Roh Kudus” (Kisah 1:5). Selanjutnya, tulisan Kisah Para Rasul menguraikan mengenai pekerjaan Roh Kudus. Fokusnya kepada seorang bernama Paulus. Di akhir dari tulisan Kisah Para Rasul tampak jelas tulisan tidak diakhiri. Atau tidak ditutup. Penulis hanya menekankan pemberitaan Kerajaan Allah dan pengajaran tentang Tuhan Yesus Kritus. Mengapa kitab Kisah Para Rasul ditulis tanpa Penutup? Tampak jelas sebutan Kisah Para Rasul kenyataannya tidak semua rasul dikisahkan dalam kitab tersebut. Kisah Paulus saja yang mendominasi kitab tersebut. Ada dua alasan penting. Pertama, Roh Kudus yang berkarya tidak dapat dibatasi oleh zaman apapun. Tidak dapat ditutup oleh kuasa/kekuatan apapun dan oleh siapapun. Kedua, pemberitaan Kerajaan Allah dan pengajaran Tuhan Yesus Kristus tidak berhenti sampai pada era rasul-rasul. Namun akan berlanjut terus sampai Tuhan Yesus Kristus datang kembali yang kedua kali. Sampai Tuhan Yesus Kristus datang di dalam kemuliaan kerajaan-Nya. (IE)

Kelanjutan Kisah Para RasulKisah Para Rasul 28:30-31

Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah

dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.Kisah Para Rasul 28:31

Yeremia 39-42Yeremia 36-38 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Setiap orangtua tentu sangat berharap bisa memberikan warisan bagi anak-anaknya, baik berupa harta, ilmu, jabatan atau hal-hal lainnya. Namun bagi orang Kristen, warisan yang diperlukan anak-anak sebenarnya bukan hanya hal-hal yang bersifat materi atau yang bersifat sementara, tetapi juga yang bersifat rohani. Warisan yang bersifat rohani itu adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Memberi warisan iman berarti orangtua meletakkan landasan di dalam hidup anak-anak sebagai warisan yang berharga.

Paulus bersyukur jika mengingat Timotius yang merupakan anak dari Eunike, seorang Yahudi dan ayahnya seorang Yunani (Kisah Para Rasul 16:1). Meskipun lahir dari darah campuran antara Yahudi dan Yunani, Timotius yang sudah dianggap sebagai “anak rohaninya” memiliki iman yang tulus ikhlas yaitu iman yang sudah diyakini, dipelihara dan dipraktikkan dalam hidup, sehingga iman itu nampak di hadapan semua orang. Jika kita telusuri mengenai iman Timotius ini, ternyata imannya adalah hasil dari didikan neneknya Lois dan ibunya, Eunike. Itu sebabnya Timotius menjadi orang yang penuh kasih, hidup tertib dan tangguh dalam menghadapi kesulitan. Ia tidak pernah mundur dan tidak mau dikalahkan oleh tantangan hidup dalam pelayanannya. Hal Inilah yang menjadi penghiburan dan sukacita rasul Paulus sebagai bapak rohaninya.

Di tengah-tengah tantangan zaman yang semakin meningkat seperti sekarang ini, tidak mungkin anak-anak kita akan kuat menghadapi dan menjalani hidup ini. Oleh karena itu orangtua harus membekali warisan yang mampu menjadi landasan hidup bagi anak-anak, yaitu warisan iman di dalam Tuhan Yesus Kristus. (ADL)

2 Timotius 1:1-7

Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. 2 Timotius 1:5

jumat, 29 agustus 2014kamis, 28 agustus 2014

Berita Tuhan tetap berlanjut sampai Dia

datang kembali.

Ya Tuhan, jadikan aku saksi

untuk Injil.

Iman di dalam Tuhan Yesus Kristus adalah landasan

yang kokoh dalam membangun karakter

hidup yang benar dan kuat.

Agar orangtua memikirkan warisan iman

bagi anak-anaknya dengan serius.

Warisan Iman

Page 31: 201408

D O A

renungan

Apabila Saudara mencermati kitab Kisah Para Rasul, kitab tersebut tidak ada Penutupnya. Pembukanya ada. Diawali dengan kata-kata pembuka yang menjelaskan mengenai buku pertama yang ditulis oleh penulis (Kisah 1:1). Berarti penulis melanjutkan tulisannya dengan kitab kedua yaitu kitab yang disebut Kisah Para Rasul. Kitab pertama dipenuhi dengan tulisan mengenai kehidupan Yesus sampai pada kebangkitan-Nya. Menjelang kenaikan Yesus ke sorga, Yesus berpesan kepada murid-murid-Nya agar mereka tidak meninggalkan kota Yerusalem. Mengapa? Karena mereka akan menerima kepenuhan Roh Kudus. Istilah yang dipakai “dibaptis dengan Roh Kudus” (Kisah 1:5). Selanjutnya, tulisan Kisah Para Rasul menguraikan mengenai pekerjaan Roh Kudus. Fokusnya kepada seorang bernama Paulus. Di akhir dari tulisan Kisah Para Rasul tampak jelas tulisan tidak diakhiri. Atau tidak ditutup. Penulis hanya menekankan pemberitaan Kerajaan Allah dan pengajaran tentang Tuhan Yesus Kritus. Mengapa kitab Kisah Para Rasul ditulis tanpa Penutup? Tampak jelas sebutan Kisah Para Rasul kenyataannya tidak semua rasul dikisahkan dalam kitab tersebut. Kisah Paulus saja yang mendominasi kitab tersebut. Ada dua alasan penting. Pertama, Roh Kudus yang berkarya tidak dapat dibatasi oleh zaman apapun. Tidak dapat ditutup oleh kuasa/kekuatan apapun dan oleh siapapun. Kedua, pemberitaan Kerajaan Allah dan pengajaran Tuhan Yesus Kristus tidak berhenti sampai pada era rasul-rasul. Namun akan berlanjut terus sampai Tuhan Yesus Kristus datang kembali yang kedua kali. Sampai Tuhan Yesus Kristus datang di dalam kemuliaan kerajaan-Nya. (IE)

Kelanjutan Kisah Para RasulKisah Para Rasul 28:30-31

Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah

dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.Kisah Para Rasul 28:31

Yeremia 39-42Yeremia 36-38 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Setiap orangtua tentu sangat berharap bisa memberikan warisan bagi anak-anaknya, baik berupa harta, ilmu, jabatan atau hal-hal lainnya. Namun bagi orang Kristen, warisan yang diperlukan anak-anak sebenarnya bukan hanya hal-hal yang bersifat materi atau yang bersifat sementara, tetapi juga yang bersifat rohani. Warisan yang bersifat rohani itu adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Memberi warisan iman berarti orangtua meletakkan landasan di dalam hidup anak-anak sebagai warisan yang berharga.

Paulus bersyukur jika mengingat Timotius yang merupakan anak dari Eunike, seorang Yahudi dan ayahnya seorang Yunani (Kisah Para Rasul 16:1). Meskipun lahir dari darah campuran antara Yahudi dan Yunani, Timotius yang sudah dianggap sebagai “anak rohaninya” memiliki iman yang tulus ikhlas yaitu iman yang sudah diyakini, dipelihara dan dipraktikkan dalam hidup, sehingga iman itu nampak di hadapan semua orang. Jika kita telusuri mengenai iman Timotius ini, ternyata imannya adalah hasil dari didikan neneknya Lois dan ibunya, Eunike. Itu sebabnya Timotius menjadi orang yang penuh kasih, hidup tertib dan tangguh dalam menghadapi kesulitan. Ia tidak pernah mundur dan tidak mau dikalahkan oleh tantangan hidup dalam pelayanannya. Hal Inilah yang menjadi penghiburan dan sukacita rasul Paulus sebagai bapak rohaninya.

Di tengah-tengah tantangan zaman yang semakin meningkat seperti sekarang ini, tidak mungkin anak-anak kita akan kuat menghadapi dan menjalani hidup ini. Oleh karena itu orangtua harus membekali warisan yang mampu menjadi landasan hidup bagi anak-anak, yaitu warisan iman di dalam Tuhan Yesus Kristus. (ADL)

2 Timotius 1:1-7

Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. 2 Timotius 1:5

jumat, 29 agustus 2014kamis, 28 agustus 2014

Berita Tuhan tetap berlanjut sampai Dia

datang kembali.

Ya Tuhan, jadikan aku saksi

untuk Injil.

Iman di dalam Tuhan Yesus Kristus adalah landasan

yang kokoh dalam membangun karakter

hidup yang benar dan kuat.

Agar orangtua memikirkan warisan iman

bagi anak-anaknya dengan serius.

Warisan Iman

Page 32: 201408

D O A

renungan

Menjadi orang Kristen “cuma-cuma” karena keselamatan diterima sebagai anugerah Tuhan, tetapi menjalani hidup sebagai orang Kristen ada “harga yang harus dibayar”. Artinya, seorang yang menyebut diri sebagai pengikut Kristus harus hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Jikalau seseorang dengan sengaja dan menganggap remeh firman Tuhan, berarti dia sedang mempermainkan anugerah Tuhan Yesus Kristus. Orang itu sesat! Kata 'menabur' memiliki dua pengertian yaitu menabur dalam daging dan menabur dalam Roh. Orang yang menabur dalam daging yaitu orang yang hidup dalam percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, peerseteruan, perselisishan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora (Galatia 5:19-21). Jika hidup seorang Kristen diwarnai perbuatan daging, niscaya dia tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Sebaliknya, orang yang menabur dalam Roh, dari dalam hatinya akan muncul buah Roh yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (Galatia 5:22-23). Perjanjian Lama mencatat seorang bernama Yusuf yang menabur dalam Roh – dia tidak menyimpan kedengkian. Dia tetap berbuat baik bahkan ketika berada di dalam penjara. Dan akhirnya, Allah menyatakan rencana-Nya melalui Yusuf. Dia dimuliakan dan dipakai untuk memelihara keluarga dan bangsa-bangsa lain ketika berada dalam masa kesukaran. Taburlah terus dalam Roh. Tabur segala yang baik karena kita telah menerima anugerah secara cuma-cuma. Jangan jemu berbuat baik sekalipun nampaknya tidak ada hasil, karena Tuhan melihat semua yang kita tabur. Pada waktu-Nya, kita akan menuainya. (LB)

Tabur Yang BaikGalatia 6:1-10

Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang

ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Galatia 6:7

Yeremia 48-49Yeremia 43-47 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Belajar adalah proses seumur hidup yang harus kita jalani sejak masih bayi, kemudian bertumbuh menjadi anak-anak, remaja, dewasa, hingga masuk ke usia lanjut. Setiap proses perubahan dan pertumbuhan tersebut pastinya ada orang-orang tertentu yang dipakai Tuhan untuk membentuk kepribadian dan karakter seseorang, baik itu orang tua kita, saudara, teman atau sahabat kita. Pasti ada pengaruh-pengaruh dari mereka yang membuat kita menjadi pribadi sebagaimana adanya kita sekarang ini.

Paulus menasihati, “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik (1 Korintus 15:33). Tuhan memperingatkan kita untuk berhati-hati dalam bergaul. Jika pergaulan kita dengan orang-orang yang buruk perilakunya, otomatis pengaruh buruk itu pun akan dengan mudahnya tertular kepada kita. Tentunya hal ini tidak Tuhan kehendaki. Sebaliknya, yang Tuhan kehendaki adalah agar kita menjadi teladan bagi orang-orang percaya dan bagi semua orang.

Teladan apa saja yang Tuhan kehendaki ? Pertama, teladan dalam perkataan. Tutur kata kita hendaknya bukan perkataan yang sia-sia tetapi penuh hikmat, penuh kasih dan tidak hambar (Kolose 4:5, 6). Kedua, teladan dalam tingkah laku. Tingkah laku kita mencerminkan kepribadian kita. Ketiga, teladan dalam hal kasih. Kasih adalah atmosfir sorga, di mana ada kasih di situ ada suasana sorga. Keempat, dalam kesetiaan. Tuhan mencari orang-orang Kristen yang setia kepada-Nya sampai akhir hidupnya. Dan yang kelima, menjadi teladan dalam kesucian. Alkitab menuliskan bahwa, “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah” (Matius 5:8).

Sudahkah hidup kita menjadi teladan bagi orang lain? Jadilah teladan yang mempermuliakan nama Tuhan. (DI )

Hidup Menjadi Teladan1 Timotius 4:1-12

Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. 1 Timotius 4:12

minggu, 31 agustus 2014sabtu, 30 agustus 2014

Apa yang ditabur, itu yang akan dituai.

Perbuatan kasih orang Kristen agar dilakukan

dengan ketulusan.

Hidup yang menjadi teladan adalah hidup

yang berdampak pada orang lain.

Tuhan, proses terus hidupku supaya dapat menjadi teladan bagi

orang-orang di sekitarku.

Page 33: 201408

D O A

renungan

Menjadi orang Kristen “cuma-cuma” karena keselamatan diterima sebagai anugerah Tuhan, tetapi menjalani hidup sebagai orang Kristen ada “harga yang harus dibayar”. Artinya, seorang yang menyebut diri sebagai pengikut Kristus harus hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Jikalau seseorang dengan sengaja dan menganggap remeh firman Tuhan, berarti dia sedang mempermainkan anugerah Tuhan Yesus Kristus. Orang itu sesat! Kata 'menabur' memiliki dua pengertian yaitu menabur dalam daging dan menabur dalam Roh. Orang yang menabur dalam daging yaitu orang yang hidup dalam percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, peerseteruan, perselisishan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora (Galatia 5:19-21). Jika hidup seorang Kristen diwarnai perbuatan daging, niscaya dia tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Sebaliknya, orang yang menabur dalam Roh, dari dalam hatinya akan muncul buah Roh yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (Galatia 5:22-23). Perjanjian Lama mencatat seorang bernama Yusuf yang menabur dalam Roh – dia tidak menyimpan kedengkian. Dia tetap berbuat baik bahkan ketika berada di dalam penjara. Dan akhirnya, Allah menyatakan rencana-Nya melalui Yusuf. Dia dimuliakan dan dipakai untuk memelihara keluarga dan bangsa-bangsa lain ketika berada dalam masa kesukaran. Taburlah terus dalam Roh. Tabur segala yang baik karena kita telah menerima anugerah secara cuma-cuma. Jangan jemu berbuat baik sekalipun nampaknya tidak ada hasil, karena Tuhan melihat semua yang kita tabur. Pada waktu-Nya, kita akan menuainya. (LB)

Tabur Yang BaikGalatia 6:1-10

Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang

ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Galatia 6:7

Yeremia 48-49Yeremia 43-47 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Belajar adalah proses seumur hidup yang harus kita jalani sejak masih bayi, kemudian bertumbuh menjadi anak-anak, remaja, dewasa, hingga masuk ke usia lanjut. Setiap proses perubahan dan pertumbuhan tersebut pastinya ada orang-orang tertentu yang dipakai Tuhan untuk membentuk kepribadian dan karakter seseorang, baik itu orang tua kita, saudara, teman atau sahabat kita. Pasti ada pengaruh-pengaruh dari mereka yang membuat kita menjadi pribadi sebagaimana adanya kita sekarang ini.

Paulus menasihati, “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik (1 Korintus 15:33). Tuhan memperingatkan kita untuk berhati-hati dalam bergaul. Jika pergaulan kita dengan orang-orang yang buruk perilakunya, otomatis pengaruh buruk itu pun akan dengan mudahnya tertular kepada kita. Tentunya hal ini tidak Tuhan kehendaki. Sebaliknya, yang Tuhan kehendaki adalah agar kita menjadi teladan bagi orang-orang percaya dan bagi semua orang.

Teladan apa saja yang Tuhan kehendaki ? Pertama, teladan dalam perkataan. Tutur kata kita hendaknya bukan perkataan yang sia-sia tetapi penuh hikmat, penuh kasih dan tidak hambar (Kolose 4:5, 6). Kedua, teladan dalam tingkah laku. Tingkah laku kita mencerminkan kepribadian kita. Ketiga, teladan dalam hal kasih. Kasih adalah atmosfir sorga, di mana ada kasih di situ ada suasana sorga. Keempat, dalam kesetiaan. Tuhan mencari orang-orang Kristen yang setia kepada-Nya sampai akhir hidupnya. Dan yang kelima, menjadi teladan dalam kesucian. Alkitab menuliskan bahwa, “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah” (Matius 5:8).

Sudahkah hidup kita menjadi teladan bagi orang lain? Jadilah teladan yang mempermuliakan nama Tuhan. (DI )

Hidup Menjadi Teladan1 Timotius 4:1-12

Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. 1 Timotius 4:12

minggu, 31 agustus 2014sabtu, 30 agustus 2014

Apa yang ditabur, itu yang akan dituai.

Perbuatan kasih orang Kristen agar dilakukan

dengan ketulusan.

Hidup yang menjadi teladan adalah hidup

yang berdampak pada orang lain.

Tuhan, proses terus hidupku supaya dapat menjadi teladan bagi

orang-orang di sekitarku.

Page 34: 201408

Tahukah Saudara kisah di balik lagu rohani yang sangat terkenal berjudul Smua Baik? Jika kita menyanyikan lagu ini dengan sungguh-sungguh, maka lagu tersebut akan membawa kita ke dalam hubungan yang begitu dekat dengan Tuhan. Lagu tersebut liriknya ditulis oleh seorang bernama Budi Haryanto kurang lebih 23 tahun

yang lalu tepatnya tahun 1991. Budi Haryanto adalah anak pertama dari lima bersaudara dari keluarga yang sangat sederhana. Ia adalah seorang pelayan Tuhan yang setia. Ia aktif di komsel, persekutuan doa, sekolah Minggu, acara kebaktian bahkan di pelayanan musik lagu rohani.

Budi bekerja cukup sukses tetap i kemudian mengalami kebangkrutan hingga menyisakan banyak h u t a n g . D a l a m k o n d i s i terpuruk, Budi tersungkur di kaki Tuhan. Airmatanya mengalir deras dan ia berserah pada Tuhan, bahkan mengucap syukur atas segala yang tidak enak yang dialaminya. Di dalam kedukaannya itu ia digerakkan untuk menciptakan lagu yang sangat simpel namun sangat m e n y e n t u h h a t i . B u d i menciptakan bagian Chorus ( ref ra in) yang berbuny i demikian: S'mua Baik, S'mua Baik/Apa yg telah kau perbuat dalam hidupku/S'mua baik, s 'mua ba ik/Kau jadikan hidupku berarti. Lagu tersebut ia serahkan kepada sahabatnya, Tommy Widodo, salah satu

Oleh : Lydia Lianawati, M. Th.Lydia Lianawati, M. Th.Lydia Lianawati, M. Th.

Artikel LepasS'MUA BAIK

Dari Semula T'lah Kau tetapkanHidupku dalam tangan-MuDalam rencana-Mu Tuhan

Rencana indaht'lah Kau siapkanBagi masa depankuYang penuh harapan

Reff :S'mua baik s'mua baikApa yang t'lah Kau perbuatdi dalam hidupku

S'mua baikSungguh teramat baikKau jadikan hidupku berarti

Page 35: 201408

Tahukah Saudara kisah di balik lagu rohani yang sangat terkenal berjudul Smua Baik? Jika kita menyanyikan lagu ini dengan sungguh-sungguh, maka lagu tersebut akan membawa kita ke dalam hubungan yang begitu dekat dengan Tuhan. Lagu tersebut liriknya ditulis oleh seorang bernama Budi Haryanto kurang lebih 23 tahun

yang lalu tepatnya tahun 1991. Budi Haryanto adalah anak pertama dari lima bersaudara dari keluarga yang sangat sederhana. Ia adalah seorang pelayan Tuhan yang setia. Ia aktif di komsel, persekutuan doa, sekolah Minggu, acara kebaktian bahkan di pelayanan musik lagu rohani.

Budi bekerja cukup sukses tetap i kemudian mengalami kebangkrutan hingga menyisakan banyak h u t a n g . D a l a m k o n d i s i terpuruk, Budi tersungkur di kaki Tuhan. Airmatanya mengalir deras dan ia berserah pada Tuhan, bahkan mengucap syukur atas segala yang tidak enak yang dialaminya. Di dalam kedukaannya itu ia digerakkan untuk menciptakan lagu yang sangat simpel namun sangat m e n y e n t u h h a t i . B u d i menciptakan bagian Chorus ( ref ra in) yang berbuny i demikian: S'mua Baik, S'mua Baik/Apa yg telah kau perbuat dalam hidupku/S'mua baik, s 'mua ba ik/Kau jadikan hidupku berarti. Lagu tersebut ia serahkan kepada sahabatnya, Tommy Widodo, salah satu

Oleh : Lydia Lianawati, M. Th.Lydia Lianawati, M. Th.Lydia Lianawati, M. Th.

Artikel LepasS'MUA BAIK

Dari Semula T'lah Kau tetapkanHidupku dalam tangan-MuDalam rencana-Mu Tuhan

Rencana indaht'lah Kau siapkanBagi masa depankuYang penuh harapan

Reff :S'mua baik s'mua baikApa yang t'lah Kau perbuatdi dalam hidupku

S'mua baikSungguh teramat baikKau jadikan hidupku berarti

Page 36: 201408

anggota grup band Kristen "One Way" yang merupakan teman sepelayanannya. Budi minta k e p a d a To m m y u n t u k membuatkan baitnya (verse) sehingga tercipta demikian: “Dari semula, t ' lah Kau tetapkan/hidupku dalam tangan-Mu, dalam rencanaMu Tuhan/Rencana indah t'lah Kau siapkan/bagi masa depanku yang penuh harapan.

Waktu berlalu dan Tuhan memulihkan pekerjaan Budi di bidang yang lain. Namun kemudian Budi mengalami sakit jantung yang semakin hari semakin parah. Budi dan istrinya terpaksa harus berpisah karena istrinya harus bekerja di S o l o u n t u k m e m e n u h i kebutuhan hidup dan Budi m e n j a l a n i t e r a p i d i Temanggung. Akhirnya Budi dipanggil pulang ke rumah Bapa di sorga pada tanggal 12 April 2000. Ia meninggalkan seorang anak laki-laki tuna rungu yang masih berusia empat tahun waktu itu. Dua minggu sebelum meninggal, dalam pertemuan terakhir mereka, Budi yang sudah sangat kurus, hanya kulit yang memba lu t tu lang , berpesan kepada Yani, istrinya

untuk tetap setia melayani Tuhan. Satu kalimat Budi yang sangat diingat dan dipegang Yani adalah “Kalaupun saya dipanggil Tuhan, Tuhan akan pelihara hidup kamu dan Michael!”

Sayangnya, Budi sendiri tidak sempat mendengar lagu ciptaannya direkam untuk yang pertama kali pada tahun 2006 dalam album anak-anak yang dinyanyikan oleh Revi dan sejak itu mulai dinyanyikan di banyak gereja. Peredaran lagu tersebut begitu cepat dan sangat memberkati umat Tuhan, bahkan lebih dar i yang diperkirakan.

Almarhum Budi tidak mewariskan kekayaan apapun kepada istri dan anaknya, tetapi ia telah mewariskan kekayaan iman yang nilainya tidak dapat dibandingkan dengan kekayaan materi kepada keluarganya bahkan kepada banyak orang percaya yang tidak dikenal oleh almarhum Budi. Pernyataan Budi sebelum meninggal kepada istrinya bahwa Tuhan akan memelihara Yani dan Michael telah tergenapi melalui lagu tersebut. Yani yang harus

merawat sendiri buah hatinya, Michael dapat menikmati berkat Tuhan secara finansial dalam bentuk royalti, karena lagu tersebut banyak sekali direkam dalam berbagai album rohani dan diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang dan bahasa Inggris.

Yani sendiri dari dasar hatinya yang paling dalam mengungkapkan kebaikan Tuhan dengan penuh ucapan syukur: “Didalam setiap langkah-langkah hidup kami, Tuhan Yesus selalu hadir memimpin jalan hidup kami ini. Dengan kasih-Nya Tuhan membimbing kami dalam kebenaran untuk masuk dalam rencana serta kehendak Tuhan, kami menyadar i betapa kebaikan Tuhan Yesus itu tidak bisa dikatakan juga dihitung karena terlalu banyaknya tapi bisa dirasakan. Segala yang Tuhan sudah buat adalah baik adanya, karena itu kami bersyukur atas karya Tuhan Yesus yang membuat segala s e sua tunya i ndah pada waktunya, serta baik adanya. Segala yang kami alami Tuhan Yesus itu sangat-sangat baik untuk menjadikan kami

semakin dekat dengan Bapa. S a y a d a n a n a k s a y a m e n g u c a p k a n s y u k u r, berterima kasih buat segala kebaikan serta pemeliharaan Tuhan Yesus atas hidup kami hingga saat ini. Rencana Tuhan sungguh indah dalam kehidupan anak-anak-Nya. Dia tidak pernah merancangkan yang buruk. Sejak semula Tuhan selalu merancangkan masa depan yang baik yang penuh harapan.

Warisan apakah yang sudah Saudara rencanakan buat anak cucu Saudara? Mungkin s a a t i n i S a u d a r a memper s i apkan war i s an kekayaan atau pendidikan akademis yang tinggi? Semua itu baik dan tidak salah, tetapi ada hal yang lebih berharga dari warisan yang bersifat materi. Tanamkan iman kepada anak cucu Saudara sebagai warisan yang bernilai kekal. Saudara pasti akan berbahagia melihat anak cucu hidup dalam perdamaian karena tidak bertikai memperebutkan harta w a r i s a n . S a u d a r a a k a n senantiasa berbahagia melihat anak cucu menikmati berkat-berkat Tuhan.

Page 37: 201408

anggota grup band Kristen "One Way" yang merupakan teman sepelayanannya. Budi minta k e p a d a To m m y u n t u k membuatkan baitnya (verse) sehingga tercipta demikian: “Dari semula, t ' lah Kau tetapkan/hidupku dalam tangan-Mu, dalam rencanaMu Tuhan/Rencana indah t'lah Kau siapkan/bagi masa depanku yang penuh harapan.

Waktu berlalu dan Tuhan memulihkan pekerjaan Budi di bidang yang lain. Namun kemudian Budi mengalami sakit jantung yang semakin hari semakin parah. Budi dan istrinya terpaksa harus berpisah karena istrinya harus bekerja di S o l o u n t u k m e m e n u h i kebutuhan hidup dan Budi m e n j a l a n i t e r a p i d i Temanggung. Akhirnya Budi dipanggil pulang ke rumah Bapa di sorga pada tanggal 12 April 2000. Ia meninggalkan seorang anak laki-laki tuna rungu yang masih berusia empat tahun waktu itu. Dua minggu sebelum meninggal, dalam pertemuan terakhir mereka, Budi yang sudah sangat kurus, hanya kulit yang memba lu t tu lang , berpesan kepada Yani, istrinya

untuk tetap setia melayani Tuhan. Satu kalimat Budi yang sangat diingat dan dipegang Yani adalah “Kalaupun saya dipanggil Tuhan, Tuhan akan pelihara hidup kamu dan Michael!”

Sayangnya, Budi sendiri tidak sempat mendengar lagu ciptaannya direkam untuk yang pertama kali pada tahun 2006 dalam album anak-anak yang dinyanyikan oleh Revi dan sejak itu mulai dinyanyikan di banyak gereja. Peredaran lagu tersebut begitu cepat dan sangat memberkati umat Tuhan, bahkan lebih dar i yang diperkirakan.

Almarhum Budi tidak mewariskan kekayaan apapun kepada istri dan anaknya, tetapi ia telah mewariskan kekayaan iman yang nilainya tidak dapat dibandingkan dengan kekayaan materi kepada keluarganya bahkan kepada banyak orang percaya yang tidak dikenal oleh almarhum Budi. Pernyataan Budi sebelum meninggal kepada istrinya bahwa Tuhan akan memelihara Yani dan Michael telah tergenapi melalui lagu tersebut. Yani yang harus

merawat sendiri buah hatinya, Michael dapat menikmati berkat Tuhan secara finansial dalam bentuk royalti, karena lagu tersebut banyak sekali direkam dalam berbagai album rohani dan diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang dan bahasa Inggris.

Yani sendiri dari dasar hatinya yang paling dalam mengungkapkan kebaikan Tuhan dengan penuh ucapan syukur: “Didalam setiap langkah-langkah hidup kami, Tuhan Yesus selalu hadir memimpin jalan hidup kami ini. Dengan kasih-Nya Tuhan membimbing kami dalam kebenaran untuk masuk dalam rencana serta kehendak Tuhan, kami menyadar i betapa kebaikan Tuhan Yesus itu tidak bisa dikatakan juga dihitung karena terlalu banyaknya tapi bisa dirasakan. Segala yang Tuhan sudah buat adalah baik adanya, karena itu kami bersyukur atas karya Tuhan Yesus yang membuat segala s e sua tunya i ndah pada waktunya, serta baik adanya. Segala yang kami alami Tuhan Yesus itu sangat-sangat baik untuk menjadikan kami

semakin dekat dengan Bapa. S a y a d a n a n a k s a y a m e n g u c a p k a n s y u k u r, berterima kasih buat segala kebaikan serta pemeliharaan Tuhan Yesus atas hidup kami hingga saat ini. Rencana Tuhan sungguh indah dalam kehidupan anak-anak-Nya. Dia tidak pernah merancangkan yang buruk. Sejak semula Tuhan selalu merancangkan masa depan yang baik yang penuh harapan.

Warisan apakah yang sudah Saudara rencanakan buat anak cucu Saudara? Mungkin s a a t i n i S a u d a r a memper s i apkan war i s an kekayaan atau pendidikan akademis yang tinggi? Semua itu baik dan tidak salah, tetapi ada hal yang lebih berharga dari warisan yang bersifat materi. Tanamkan iman kepada anak cucu Saudara sebagai warisan yang bernilai kekal. Saudara pasti akan berbahagia melihat anak cucu hidup dalam perdamaian karena tidak bertikai memperebutkan harta w a r i s a n . S a u d a r a a k a n senantiasa berbahagia melihat anak cucu menikmati berkat-berkat Tuhan.

Page 38: 201408

Lagu dalam bahasa Jepang :

Zenbu ii Hajime kara mou keshiteitawatashi no inochi kami no tenohiraniutsukushii keikakuwatashi no mirai hontou akarui

Reff :zenbu ii zenbu ii nandemo sarareru yoinochi no nakazenbu ii totemo iiinochi ni imi ga aru yo

Lagu dalam bahasa Inggris :

All Is GoodYou have planned all thingsFrom the beginningFor all you've prepared for meMy life is in your hands oh LordI trust that your plansAre purposed for my goodFor all future full of hopeAnd for abundant life

Reff :All is good, all is goodEverything that you have doneIn my life all is good, truly goodI have meaning in my lifeBecause of You

Sumber :

1. http://ratnaariani.wordpress.com/2008/09/04/kisah-nyata-

di-balik-lagu-smua-baik-in-memoriam-budi-haryanto/

2. http://jerusalembaru.blogspot.com/2010/10/dibalik-lagu-

semua-baik.html

3. https://id-id.facebook.com/notes/aku-suka-memuji-tuhan/

kisah-nyata-di-balik-lagu-smua-baik-in-memoriam-budi-haryanto/

Puji Tuhan, atas kemurahan-Nya saya boleh mengalami jamahan Tuhan. Tuhan telah memulihkan kesehatan saya. Kira-kira 20 tahun yang lalu saya terserang penyakit vertigo. Pada awalnya bila kelelahan penyakit ini muncul, tetapi dengan bertambahnya usia, jarak kambuh makin dekat. Kalau mulanya dua tahun sekali menjadi satu tahun sekali. Puncaknya di pertengahan tahun 2011 berulang kali kambuh. Setiap kali salah menggerakkan kepala, saya tidak berani membuka mata karena bila membuka mata, semua benda yang saya lihat jadi berputar dan kemudian saya mengalami tumpah-tumpah. Hal ini berlangsung hingga tahun 2012. Hidup saya jadi bergantung pada orang lain.

Namun Tuhan sungguh baik, ternyata di balik keadaan yang tidak berdaya, Tuhan mau mendidik saya melalui firman Tuhan, pujian dan doa. Tuhan menumbuhkan iman saya tentang bagaimana harus mengasihi Tuhan dan sesama, sehingga ketika saya menyerah sepenuh ke dalam tangan-Nya, mukjizat Tuhan terjadi. Kesehatan saya hari demi hari dipulihkan. Pada tahun 2013 saya bisa kembali hidup mandiri, hanya belum bisa rutin pergi beribadah. Puji Tuhan, di tahun 2014 saya bisa kembali rutin berbakti dan melayani Tuhan.

Melalui kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para hamba Tuhan, rekan-rekan sepelayanan dan semua saudara seiman yang tidak jemu-jemunya mendoakan saya. Tuhan sendiri yang membalas kebaikan rekan-rekan dengan berkat yang

melimpah dari Bapa di sorga. Kiranya kesaksian saya ini menjadi berkat bagi pembaca Sinar Kasih.

Ruang KesaksianTuhan Pulihkanku Dari SakitSusilowati Purwoko - Semarang

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Roma 8:28

Page 39: 201408

Lagu dalam bahasa Jepang :

Zenbu ii Hajime kara mou keshiteitawatashi no inochi kami no tenohiraniutsukushii keikakuwatashi no mirai hontou akarui

Reff :zenbu ii zenbu ii nandemo sarareru yoinochi no nakazenbu ii totemo iiinochi ni imi ga aru yo

Lagu dalam bahasa Inggris :

All Is GoodYou have planned all thingsFrom the beginningFor all you've prepared for meMy life is in your hands oh LordI trust that your plansAre purposed for my goodFor all future full of hopeAnd for abundant life

Reff :All is good, all is goodEverything that you have doneIn my life all is good, truly goodI have meaning in my lifeBecause of You

Sumber :

1. http://ratnaariani.wordpress.com/2008/09/04/kisah-nyata-

di-balik-lagu-smua-baik-in-memoriam-budi-haryanto/

2. http://jerusalembaru.blogspot.com/2010/10/dibalik-lagu-

semua-baik.html

3. https://id-id.facebook.com/notes/aku-suka-memuji-tuhan/

kisah-nyata-di-balik-lagu-smua-baik-in-memoriam-budi-haryanto/

Puji Tuhan, atas kemurahan-Nya saya boleh mengalami jamahan Tuhan. Tuhan telah memulihkan kesehatan saya. Kira-kira 20 tahun yang lalu saya terserang penyakit vertigo. Pada awalnya bila kelelahan penyakit ini muncul, tetapi dengan bertambahnya usia, jarak kambuh makin dekat. Kalau mulanya dua tahun sekali menjadi satu tahun sekali. Puncaknya di pertengahan tahun 2011 berulang kali kambuh. Setiap kali salah menggerakkan kepala, saya tidak berani membuka mata karena bila membuka mata, semua benda yang saya lihat jadi berputar dan kemudian saya mengalami tumpah-tumpah. Hal ini berlangsung hingga tahun 2012. Hidup saya jadi bergantung pada orang lain.

Namun Tuhan sungguh baik, ternyata di balik keadaan yang tidak berdaya, Tuhan mau mendidik saya melalui firman Tuhan, pujian dan doa. Tuhan menumbuhkan iman saya tentang bagaimana harus mengasihi Tuhan dan sesama, sehingga ketika saya menyerah sepenuh ke dalam tangan-Nya, mukjizat Tuhan terjadi. Kesehatan saya hari demi hari dipulihkan. Pada tahun 2013 saya bisa kembali hidup mandiri, hanya belum bisa rutin pergi beribadah. Puji Tuhan, di tahun 2014 saya bisa kembali rutin berbakti dan melayani Tuhan.

Melalui kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para hamba Tuhan, rekan-rekan sepelayanan dan semua saudara seiman yang tidak jemu-jemunya mendoakan saya. Tuhan sendiri yang membalas kebaikan rekan-rekan dengan berkat yang

melimpah dari Bapa di sorga. Kiranya kesaksian saya ini menjadi berkat bagi pembaca Sinar Kasih.

Ruang KesaksianTuhan Pulihkanku Dari SakitSusilowati Purwoko - Semarang

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Roma 8:28

Page 40: 201408

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau

di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan

kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkati-lah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6Berkat Tuhan