20130930_MajalahDetik_96

170

description

majalah detik

Transcript of 20130930_MajalahDetik_96

  • MEMUTAR IPAD:Untuk melihat majalah dalam tampilan horizontal atau vertikal

    ARTIKEL:Geser keatas dan kebawah untuk membaca artikel

    Gunakan icon berikutsebagai petunjuk membaca majalah ini

    Share FBBackTable of ContentsHome

    Pindah halaman lewat scroll

    Kumpulan edisi yang sudah dan belum didownload

    Menampilkan majalah yang sedang dibaca

    FavoriteTable of Contents

    majalah detik

    Close

    InfoPutar

    Galeri Image

    Video

    3600View360

    AudioRUBRIK:Geser kekiri dan kekanan untuk melihat rubrik

    Tap

    Kebawah

    Geser

  • Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Dimas Adityo, Irwan Nugroho, Mulat Esti Utami, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Evi Tresnawati S, Bahtiar Rifai Bahasa: Habib Rifai, Rahmayoga Wedar Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Edi Wahyono

    Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: [email protected] Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769

    Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran: [email protected] Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: [email protected] detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.

    TAP PADA KONTEN UNTUK MEMBACA ARTIKEL

    @majalah_detik majalah detik

    DAFTAR ISIEDISI 96 30 SEp - 6 OkT 2013

    QADU CEPAT KANDIDAT DEMOKRAT QMENGGUGAT NEGARA BERMODAL RP 600 RIBU

    QBEBAS DI HARI EKSEKUSI

    QHOTEL UNTUK SELEBRITAS KELAS ATAS

    QMENANAK DUIT RP 300 JUTA

    QTHE FED DAN GEJOLAK MAKROEKONOMI

    QMUDA KAYA RAYA, TUA SENGSARA

    QMENGINTIP PASAR MOBIL SUPERMEWAH

    QKONTROVERSI SAPIQMENDAPAT TAMBAHAN NAPAS

    Q DARI PETURASAN SAMPAI PLAZA SENAYAN

    Q ADA APA DENGAN SI JANDA PUTIH

    Q KIAMAT PURBA GUNUNG TOBA

    Q INDRA SJAFRI

    Q BEREBUT NAMA ALLAH

    NASIONAL

    INTERNASIONAL

    SAINS

    INTERVIEW

    HUKUM

    KRIMINAL

    BISNIS

    WKWKWK

    KOLOM

    GAYA HIDUP

    SENI HIBURAN

    LENSA

    SPORT

    EKONOMI

    QMENGGUNTING JARAK DI LAUT BALI

    QSENSASI MAKAN DI KAPAL SELAM

    QBANDUNG, ADA APA LAGI?

    Cover: Ilustrasi: Kiagus Auliansyah Video: MyTrans

    FOKUSSUKARNO, DI ANTARA HANUNG & RACHMARachmawati Soekarnoputri melaporkan sutradara Hanung Bramantyo ke polisi. Buntut konflik akibat pemeran Sukarno yang mengaku tak mengenal Bung Karno.

    Q TRIBUTE UNTUK SANG MAESTRO

    Q SEKUEL HOROR YANG KURANG SERAMNYA

    Q FILM PEKAN INIQ AGENDA

  • Pertama kali mempunyai jalan tol, Bali langsung mendapatkan yang terbaik. Namanya jalan tol Bali Mandara. Terbentang di atas Laut Benoa sepanjang 12,7 kilometer dan menghabiskan duit Rp 2,485 triliun. Praktis, jalan tol ini mampu menggunting jarak dan waktu di kaki Pulau Bali tersebut.

    SUMBER: DETIKFOTO

    lensa

    TOL SEHARGA RP 2,5 T

    MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

  • Warga pada 6 Juli lalu bermain di jalan tol sebelum resmi dibuka. (GettyImages/Putu Sayoga)

  • Jalan tol sepanjang 12,7 kilometer ini merupakan megakonstruksi yang 100 persen sumber dayanya berasal dari dalam negeri. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)

  • Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pembayaran perdana menggunakan e-toll card di pintu tol Nusa Dua saat meresmikan jalan tol Bali Mandara, Senin, 23 September lalu. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)

  • Peresmian jalan tol Bali Mandara bertepatan dengan penyelenggaraan KTT APEC pada awal Oktober. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)

  • Jalan tol Bali Mandara menyediakan lajur untuk roda dua dan roda empat atau lebih. Bali Mandara merupakan jalan bebas hambatan pertama yang dibangun di atas laut dengan sindikasi pembiayaan dari bank-bank nasional dan BPD Bali. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)

  • Pembangunan jalan tol Bali Mandara menghabiskan dana Rp 2,485 triliun yang dihimpun dari 7 BUMN serta Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemerintah Kabupaten Badung dengan masa konsesi 45 tahun. (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    NASIONAL

    PARA PESERTA KONVE

    NSI PARTAI DEMOKRAT

    TANCAP GAS UNTUK

    MENDONGKRAK

    POPULARITAS DAN ELE

    KTABILITAS MEREKA. M

    EMBENTUK TIM SUKSE

    S HINGGA

    MENGGALANG SUKARE

    LAWAN DI DAERAH.

    ADU CEPAT KANDIDAT DEMOKRAT

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    NASIONAL

    TIDAK ada tanda-tanda rumah jembar ber-lantai dua di Jalan Imam Bonjol Nomor 16, Jakarta Pusat, itu menjadi markas tim suk-ses kandidat calon presiden. Tak ada papan reklame ataupun spanduk. Petunjuk bahwa rumah tersebut merupakan kantor tim pemenangan Endri-artono Sutarto, salah satu peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, baru diketahui setelah masuk ruang tamu. Poster bergambar mantan Pan-glima TNI itu terpampang di salah satu sisi dinding-nya.

    Meski rumah itu tidak menampilkan tanda-tanda sebagai markas tim pemenangan, kesibukan terasa saat majalah detik menyambangi bangunan berkelir krem itu Rabu pekan lalu. Sejumlah orang berembuk di sebuah ruangan. Di ruangan lain, seorang anak muda sibuk mengoperasikan laptop. Begitulah, setelah konvensi secara resmi

    dimulai pertengahan September lalu, sebelas kandidat seakan beradu cepat untuk merebut hati rakyat. Maklum, pemenang konvensi, yang akan diusung oleh Partai Demokrat sebagai calon presiden 2014, ditentukan berdasarkan hasil survei.

    Popularitas dan elektabilitas kandidat menjadi sangat penting. Mereka pun seolah-olah tak mau menyia-nyiakan waktu penyelenggaraan konvensi selama delapan bulan ke depan. Masing-masing membentuk tim pemenangan.

    Endriartono, misalnya, menggandeng koleganya semasa di TNI sebagai tim sukses. Bekas Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal (Purnawirawan) Amir Sembiring didapuk sebagai ketua. Mantan Asisten Pengamanan TNI AD Mayor Jenderal (Purnawirawan) I Dewa Putu Rai dan eks Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Marsekal Madya (Purnawirawan) Rio

    Endriartono, misalnya,

    menggandeng koleganya semasa di TNI sebagai tim

    sukses.

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    NASIONAL

    Pramono Edhie saat meresmikan Media Center, Senin (23/9).ARI SAPUTRA/DETIKFOTO

    Mendung Thalieb menjadi anggota.Para mantan jenderal itu juga mulai blusukan ke

    sejumlah daerah. Selain tim sepuh, sekelompok anak muda, dinamai Times atau Tim Muda Endriartono Sutarto, juga dibentuk. Mereka inilah yang akan berupaya mendongkrak popularitas pensiunan jenderal bintang empat itu melalui media sosial, seperti Facebook atau Twitter.

    Biar masyarakat lebih mengenal siapa Pak Endriartono, ujar Amir Sembiring.

    Sekitar 1 kilometer dari markas tim pemenangan Endriartono, kandidat lain peserta konvensi, Pramono Edhie Wibowo, Senin pekan lalu meresmikan Media Center Edhie Wibowo 55 di Jalan Diponegoro Nomor 43. Angka 55 dianggap istimewa oleh Pramono, yang lahir pada tanggal 5, bulan 5, dan tahun 1955. Dia juga anak ke-5 Sarwo Edhie Wibowo (almarhum).

    Lokasi media center adalah rumah milik kader Partai Persatuan Pembangunan, Djan Faridz, yang

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    NASIONAL

    juga Menteri Perumahan Rakyat. Sebelumnya, rumah itu merupakan markas Sekretariat Gabungan Koalisi Partai Pendukung Pemerintah. Belakangan, pemakaian rumah itu menjadi media center Pramono diprotes sejumlah partai anggota

    Koalisi.Media center juga didirikan untuk meningkatkan

    popularitas dan elektabilitas adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. Sementara Endriartono menggunakan jaringan pertemanan tentara, Pramono, mantan Kepala Staf TNI AD, menggandeng bekas wartawan, Rajab Ritonga, sebagai ketua media center.

    Tim pemenangan Pramono memang menitikberatkan media untuk mendongkrak elektabilitasnya lantaran, dalam sejumlah survei, adik Ibu Negara Ani Yudhoyono itu belum termasuk tokoh

    Padepokan Relawan Demi Indonesia (atas). AGUNG PAMBUDHY /DETIKFOTO

    Dahlan Iskan saat meluncurkan helm untuk kampanyenya (bawah).DOK.RELAWAN DEMI INDONESIA

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    NASIONAL

    populer. Bagaimana menjadikan (Pramono) sebagai media darling, ini paling efektif untuk membuat beliau dikenal, kata Rajab kepada majalah detik.

    Tim ini tak pernah absen mengajak wartawan dari Jakarta jika Pramono berkunjung ke daerah, seperti

    saat ia menyambangi korban letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara pekan lalu. Cara ini diakui Rajab, bekas direktur di Lembaga Kantor Berita Nasional Antara, lebih murah ketimbang memasang iklan di media cetak atau elektronik.

    Nah, sementara tim pemenangan Pramono mengandalkan media, kandidat lain, Dahlan

    Iskan, menjadikan sukarelawan di daerah sebagai motor penggerak agar namanya semakin dikenal.

    Kelompok-kelompok sukarelawan pendukung Dahlan menggunakan nama Menteri Badan Usaha Milik Negara itu, atau inisial DI, sebagai nama kelompok.

    Ada Tim Relawan Dahlan Iskan (Trendi), Dahlanis, Dahlan Wisdom, Jaringan Dahlan Iskan (Jadi), Pro Dahlan Iskan (Prodi), serta Dahlan Iskan Connection (Diskon). Semua di bawah koordinasi Padepokan Relawan Demi Indonesia (Redi), yang membuka posko di Jalan Hang Tuah Nomor 59, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    Koordinator Padepokan Redi, Amal Ghazali, mengatakan pihaknya juga menggelar program hingga ke pelosok desa, yang dinamai Getok Pintu. Sukarelawan kami latih menjadi brand ambassador Dahlan Iskan, tutur Sekretaris Departemen Pertanian Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat itu.

    Amal mengklaim jumlah sukarelawan Dahlan lebih dari 300 ribu orang. Mereka juga bergerak melalui banyak akun di media sosial, seperti Facebook atau Twitter. Kami juga membuat merchandise Dahlan, seperti pin, kaus, topi, dan helm, ucapnya.

    Kandidat lain, Dino Patti Djalal, juga mulai

    Kalau tim Pramono mengandalkan

    media, Dahlan Iskan menjadikan relawan di daerah sebagai motor

    penggerak.

    Peserta Konvensi Partai Demokrat

    t Anies Baswedan (44 tahun)t Ali Masykur Musa (51 tahun)t Dahlan Iskan (62 tahun)t Dino Patti Djalal (48 tahun)t Endriartono Sutarto

    (66 tahun)

    t Gita Wirjawan (48 tahun)t Hayono Isman (58 tahun)t Irman Gusman (51 tahun)t Marzuki Alie (57 tahun)t Pramono Edhie Wibowo

    (58 tahun)

    t Sinyo Harry Sarundajang (68 tahun)

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    NASIONAL

    blusukan. Ia menggunakan setiap kesempatan untuk memperkenalkan diri. Seperti pada 12 September lalu, dalam penerbangan Jakarta ke Denpasar dengan maskapai penerbangan bertarif murah, Citilink, Dino memberi kejutan kepada para penumpang. Ia berbicara melalui mikrofon.

    Saya Dino Patti Djalal, umur 48 tahun. Saat ini Duta besar RI di Amerika Serikat. Dari ruang kokpit, saya bisa melaporkan cuaca di Denpasar dalam kondisi cerah, tapi tidak secerah masa depan Indonesia, kata Dino.

    Setelah pesawat mendarat, Dino dengan sigap berdiri di

    dekat pintu keluar dan mengajak seluruh penumpang melakukan salam Bronxsalam kepal ala Amerika. Bersama tim suksesnya, Dino juga melakukan gerilya, termasuk ke pondok pesantren. Di Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan, Dino memberikan tausiyah kepada para santri, hal yang sangat jarang ia lakukan sebelumnya.

    Kandidat lain, Gita Wirjawan, pun berupaya merangkul berbagai kalangan. Menteri Perdagangan itu kini rajin blusukan menemui pemusik dan pencipta lagu, budayawan, olahragawan, hingga pedagang. Salah seorang Ketua DPP Partai Demokrat, Kastorius Sinaga, menjadi koordinator tim suksesnya.

    Gita didukung jaringan Relawan Gerakan Cinta Tanah Air (Gita). Ahad, 29 September lalu, kelompok sukarelawannya bertambah dengan dideklarasikannya Kelompok Pendukung Kampanye (KPK) GITA 2014 di lapangan tenis indoor Senayan, Jakarta.

    Kantor tim pemenangan Endriartono Sutarto.AGUNG PAMBUDHY /DETIKFOTO

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    NASIONAL

    Wajah Menteri Perdagangan itu juga kerap muncul dalam kampanye cinta produk Indonesia, yang diiklankan kementeriannya di berbagai media. Namun, Kastorius menolak anggapan jika iklan itu dikaitkan dengan aktivitas Gita dalam konvensi. Itu kebetulan saja, katanya.

    Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie juga akan menggunakan media cetak dan elektronik untuk meningkatkan elektabilitas. Namun, kata pegiat tim pemenangan Marzuki, Kuseryansyah, kubunya tidak akan beradu volume iklan dengan peserta konvensi lain. Adu kreatif saja, ujarnya.

    Saat kandidat lain sudah membentuk tim sukses, bahkan mendirikan markas, tidak demikian dengan Marzuki. Tim sukses untuk Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu belum terbentuk secara formal. Markas tetap juga belum ada. (Markas) pindah-

    Dino Patti Djalal saat memberikan tausiah di Pesantren Darunnajah (atas).DOK.TIM DINO

    Dino menyapa penumpang pesawat dengan salam kepal 'Bronx' (bawah). DOK.ILHAM

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    NASIONAL

    MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    pindah karena kami masih melakukan konsolidasi, ucapnya.

    Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti menilai konvensi Partai Demokrat, yang sebagian besar pesertanya merupakan pejabat negara, perlu dikawal. Jangan sampai, karena kampanye, tugas mereka sebagai pejabat terbengkalai.

    Kedua, perlu dipastikan tidak ada fasilitas negara yang digunakan untuk mendongkrak popularitas mereka. Misalnya melalui iklan kementerian, kunjungan sana-sini, seolah untuk kepentingan kerja, padahal sedang membonceng untuk kepentingan kampanye, kata Ray.

    DIMAS ADITYO, ARIFIN ASYDHAD, M. RIZAL

    Seorang relawan GITA (kiri). Papan reklame Kementerian Perdagangan yang menampilkan wajah Gita Wirjawan (kanan).ARI SAPUTRA/DETIKFOTO

    TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    nasional

    SEORANG HAKIM TINGGI GAGAL MENJADI HAKIM AGUNG GARA-GARA KEPERGOK BERTEMU DENGAN ANGGOTA KOMISI

    HUKUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DI TOILET. MENGHINDARI POLITIK TRANSAKSIONAL, KOALISI MASYARAKAT SIPIL MENDESAK

    PEMILIHAN HAKIM AGUNG TAK LAGI DILAKUKAN DI DEWAN.

    DARI PETURASAN SAMPAI

    PLAZA SENAYAN

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    nasional

    WARTAWAN sebuah media nasional itu tak menyangka, saat buang air kecil di toilet gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Rabu dua pekan lalu, dia me-mergoki pertemuan mencurigakan seorang calon hakim agung dengan seorang politikus. Saat itu, ia tengah meliput proses uji kelayakan dan kepatutan calon hakim agung di Komisi Hukum DPR.

    Wartawan pria itu sudah terlebih dulu berada di da-lam toilet ketika calon hakim agung Sudrajat Dimyati masuk. Ia melihat, hakim Pengadilan Tinggi Pontianak tersebut sempat memilih tempat kencing (urinoar) sebelum buang air kecil.

    Sebenarnya sang wartawan sudah selesai buang air kecil. Namun ia curiga setelah anggota Komisi Hukum, Bachrudin Nasori, menyusul masuk ke toilet. Naluri wartawannya muncul untuk mengetahui apa yang akan terjadi. Ia lantas berpura-pura membuang ingus di wastafel untuk mengulur waktu.

    Sudrajat Dimyati (kiri) dan Bachrudin NasoriRENGGA SANCAYA/DETIKFOTO

  • MAJALAH DETIK 23 - 29 SEPTEMBER 2013

    nasional

    Sembari menundukkan kepala di wastafel, ia meng-intip apa yang dilakukan kedua orang tersebut. Saat itulah, ia menduga, ada sesuatu yang berpindah dari tangan Sudrajat ke Bachrudin, meski tidak dapat memastikan benda apa yang dimaksud. Ketutup oleh badan Bachrudin, tuturnya kepada majalah detik.

    Setelah itu, Bachrudin keluar, disusul Sudrajat. Tak berselang lama, kabar pertemuan di toilet itu cepat beredar di antara wartawan. Sudrajat pun dicecar

    pertanyaan untuk mengklarifikasi apa maksud per-temuannya dengan Bachrudin.

    Gara-gara pertemuan di peturasan itu, men-cuat dugaan keduanya melakukan lobi-lobi untuk meloloskan Sudrajat. Apalagi, tersiar kabar, Bachrudin diduga menerima sesuatu dari sang calon hakim agung. Peristiwa ini lalu ramai diberitakan dengan sebutan lobi toilet. Sudrajat dan Bachrudin kompak membantah

    melakukan lobi, apalagi sampai ada pemberian amplop". Sudrajat malah mengaku, saat di toilet,

    ia tidak ngeh Bachrudin adalah anggota Komisi Hukum. Saya tidak kenal orang itu, ucapnya. Menurut Sudrajat, Bachrudin mengeluarkan seca-

    rik kertas jadwal uji kelayakan calon hakim agung. Ia menanyakan, mana di antara calon hakim agung perempuan yang bukan berasal dari hakim karier. Kemudian saya bilang yang paling bawah, sambil memberikan kertas itu lagi, tutur mantan hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Utara itu.

    Senada dengan Sudrajat, Bachrudin mengaku cuma bertanya soal status hakim perempuan yang ikut se-leksi. Pertemuan di toilet itu juga tak disengaja. Tidak ada perpindahan barang dari satu orang ke orang lain. Kalau ada CCTV, bisa dilihat, kata Bendahara Partai Kebangkitan Bangsa itu.

    Nah, di tengah ramainya pemberitaan, komisioner

    Sudrajat dan Bachrudin kompak

    membantah melakukan lobi, apalagi sampai ada pemberian

    amplop.

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    nasional

    Komisi Yudisial, Imam Anshori Saleh, menyebut lobi-lobi untuk meloloskan calon hakim agung tak hanya terjadi di DPR, tapi juga di lembaganya, yang menye-leksi calon hakim agung. Imam bahkan mengungkap pernah ditawari uang untuk meloloskan seorang calon ke DPR saat proses seleksi tahun lalu.

    Saat itu, Imam, yang juga bekas politikus, bertemu dengan koleganya seorang anggota Komisi Hukum DPR di sebuah rumah makan di Plaza Senayan, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan sembari makan siang itulah sang rekanyang tak mau ia sebutkan nama dan fraksi-nyamenyampaikan pesan dari seorang hakim tinggi yang saat itu tengah diseleksi Komisi Yudisial.

    Dia menawarkan sejumlah uang untuk saya dan komisioner lain agar hakim itu lolos, ujar Imam.

    Uang yang ditawarkan cukup besar, Rp 200 juta. Ia mengasumsikan, jika dikalikan dengan tujuh komi-sioner, berarti fulus yang disiapkan mencapai Rp 1,4 miliar. Namun saat itu juga Imam menolak tawaran tersebut. Masalah itu juga dibawa ke rapat pleno Ko-misi Yudisial. Hasilnya, sang hakim pemberi pesan digugurkan. Karena menyangkut integritas si hakim, ujar Imam.

    Anggota Komisi III DPR menghitung suara dalam voting pemilihan hakim agung di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, 23 September lalu. YUDHI MAHATMA/ANTARA

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    nasional

    Petugas Komisi III DPR menghitung suara dalam voting pemilihan hakim agung di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, 23 September lalu. YUDHI MAHATMA/ANTARA

    Kembali ke lobi toilet. Insiden itu membuat nama Sudrajat tercoreng. Politikus Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Ahmad Yani, menuturkan umumnya anggota Komisi Hukum tidak mau mengambil risiko jika memilih Sudrajat.

    Kalau (Sudrajat) terpilih, seolah (DPR) ambil uang (suap), katanya. Padahal, kata Yani, belum tentu benar terjadi lobi atau sogok-menyogok di antara keduanya. Apalagi informasi itu sudah dibantah.

    Sudrajat akhirnya tidak lolos. Dari 12 calon, Komisi Hukum pada Senin pekan lalu memilih empat orang menjadi hakim agung. Empat orang itu adalah Wakil Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Gorontalo Zahrul Rabain yang mendapat 39 suara, hakim PT Tanjung Karang Eddy Army (35 suara), hakim PT Bandung Sumardi-jatmo (28 suara), serta Wakil Ketua PT Medan Maruap Dohmatiga Pasaribu (27 suara).

    Di antara delapan nama yang tidak terpilih, Sudra-jat mendapatkan dukungan paling sedikit, yakni satu suara. Selain gagal, Sudrajat diperiksa Komisi Yudi-sial untuk mengklarifikasi pertemuan itu. Sedangkan Bachrudin, selain dipanggil Komisi Yudisial, digeser

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    nasional

    MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    oleh fraksinya dari Komisi Hukum.Secara terpisah, peneliti Indonesian Legal Roun-

    dtable (ILR), Erwin Natosmal Oemar, mengatakan, di tengah isu dugaan suap dan lobi toilet, semestinya saat itu DPR responsif dan tidak meneruskan proses pemilihan hakim agung. Apalagi dasar hukumnya te-ngah dipertanyakan, ucapnya.

    Koalisi Masyarakat Sipil, termasuk ILR, sedang me-nunggu keputusan uji materi terhadap Pasal 18 ayat 4 Undang-Undang Komisi Yudisial serta Pasal 8 ayat 2, 3, dan 4 UU Mahkamah Agung, yang diajukan ke Mah-kamah Konstitusi. Dua undang-undang itu mengatur kewenangan DPR memilih calon hakim agung dengan ketentuan kuota 1 banding 3, yakni calon yang diajukan ke DPR oleh Komisi Yudisial harus tiga kali lipat dari jumlah hakim agung yang dibutuhkan.

    Konstitusi mengatur DPR cuma memiliki kewe-nangan menyetujui, bukan memilih, kata Erwin, seraya menilai pemilihan yang dilakukan di DPR, se-perti terhadap pejabat negara yang lain, berpotensi terjadi politik transaksional.

    Imam Anshori setuju apabila proses seleksi calon hakim agung dikembalikan seperti diatur UUD 1945 Pasal 24. Pola 3 banding 1 diakui Imam menyulitkan Komisi Yudisial karena tidak mudah mencari calon

    hakim agung. Kalau dibutuhkan lima, kami harus menyiapkan 15, ujarnya.

    Terkadang, kata Imam, calon yang ber-ada di peringkat tertinggi malah ter-

    singkir di DPR. Termasuk dalam pemilihan Senin pekan lalu. Yang dianggap terbaik malah

    tidak lolos, tuturnya. QDIMAS ADITYO, M. RIZAL, M. IQBAL

    Imam Anshori SalehAGUNG PAMBUDHY/DETIKFOTO

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - OKTOBER 2013

    hukum

    KISAH SEORANG SATPAM YANG MENUNTUT HAKNYA, SETELAH DIPECAT TANPA PESANGON DARI PERUSAHAAN TEMPATNYA BEKERJA. PERMOHONAN UJI MATERI PASAL YANG MENGATUR KEDALUWARSA DALAM PEMBERIAN PESANGON, AKHIRNYA DIKABULKAN MAHKAMAH KONSTITUSI.

    DETIKFOTO/ DIKHY SASRA, ARI SAPUTRA

    MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - OKTOBER 2013

    hukum

    MENGGUGAT NEGARA BERMODAL RP 600 RIBU

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - OKTOBER 2013

    hukum

    RUMAH petak berukuran sekitar 4 x 4 meter itu telah dihuni Marten Boiliu, dan istrinya, sejak tujuh tahun lalu. Rumah tersebut ber-ada di Jalan Selatan 8, Kelurahan Jati Mekar, Pondok Gede, Kota Bekasi, yang ia sewa seharga Rp 250 ribu per bulan.

    Selama tinggal di wilayah itu, sosok Marten kurang dikenal, lantaran lebih banyak beraktivitas di luar rumah. Selain bekerja sebagai petugas satuan pengamanan (satpam) di PT Telekomunikasi Indonesia, Marten juga mengambil kuliah di Fakultas Hukum

    Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta Timur.Namun, beberapa waktu belakangan ini, namanya melejit setelah permohonan uji

    materi (judicial review) undang-undang (UU) yang diajukannya, dimenangkan oleh Mahkamah Konstitusi, pada 19 September lalu. Wartawan pun silih berganti mewawancarainya.

    Saya banyak diberi selamat dan support oleh teman dan tetangga. Apalagi nama

    saya masuk media, ujar Marten. Jadi banyak yang datang ke rumah. Marten menguji materi Pasal 96 UU Nomor 13

    Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, setelah di-PHK (pemutusan hubungan kerja) tanpa pesangon oleh PT Sandi Putra Makmur (SPM), tempatnya bekerja pada 2009. Padahal, sudah tujuh tahun ia bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang jasa tenaga kerja itu.

    Marten bekerja di perusahaan tersebut sejak 15 Mei 2002, sampai dirumahkan pada 30 Juni 2009. Namun, ia baru menuntut pembayaran pesangon pada Juni tahun lalu. Marten menuntut pembayaran uang pesangon, penghargaan, dan penggantian hak, seperti yang diatur dalam Pasal 163 Ayat (2) juncto Pasal 156 Ayat (2), (3), dan (4) UU Ketenagakerjaan.

    Marten menguji materi Pasal 96 UU Ketenagakerjaan, setelah di-PHK tanpa pesangon oleh PT Sandi Putra Makmur.

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - OKTOBER 2013

    hukum

    Tapi, tuntutannya itu terbentur Pasal 96 undang-undang yang sama, yang mengatur bahwa pesangon hanya bisa dituntut dua tahun setelah PHK. Ini mengakibatkan Marten tidak bisa lagi mengajukan tuntutan. Karena merasa dirugikan, Marten pun mengajukan uji materi ke MK.

    Terakhir bekerja di PT SPM, Marten mendapat upah sebesar Rp 811 ribu, plus uang makan dan transpor Rp 250 ribu per bulan. Jika tidak masuk kerja, uang makan dan transpor melayang sekalipun ada izin atau sakit.

    Meski gaji kecil, Marten tetap bersabar. Untungnya, sang istri, Eister, juga bekerja sebagai staf bagian pembelian di International SOS. Ini membuat dapurnya tetap ngebul dan bisa menghidupi anak angkatnya, Catherine, yang berusia tiga tahun.

    Kesabarannya habis tatkala ia dan puluhan temannya, dirumahkan tanpa pesangon pada Juni 2009. Marten semakin kesal karena ia menduga, ada akal-akalan dalam urusan tenaga kerja yang dilakukan PT SPM, penyedia tenaga alih daya (outsourcing) di PT Telkom.

    DETIKFOTO/DIKHY SASRA

    Marten Boiliu saat ditemui di rumahnya, pekan lalu.

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - OKTOBER 2013

    hukum

    Contohnya, meski sudah dipecat dari PT SPM, namun ia dan 65 orang temannya masih bekerja sebagai tenaga alih daya di PT Telkom, seperti sebelumnya. Hanya saja, mereka kini berada di bawah bendera PT Graha Sarana Duta (GSD).

    Anehnya lagi, PT GSD yang memenangi tender sebagai penyalur karyawan alih daya justru melakukan subtender ke PT SPM, yang sebelum kalah tender, telah mem-PHK karyawannya. Hal itu mendorong Marten serta rekan-rekannya membulatkan tekad untuk menuntut haknya.

    Sebelum mengajukan gugatan, ia mengumpulkan buku serta literatur terkait ketenagakerjaan

    dari sejumlah kenalan. Keinginannya untuk melayangkan uji materi semakin kuat setelah pada 2010, Marten duduk sebagai mahasiswa fakultas hukum. Ia juga banyak berdiskusi bersama teman-teman kuliahnya.

    Saya masukan gugatan itu Agustus 2012, kata pria kelahiran Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada 11 November 1974, itu.Selama proses uji materi ke MK, ia

    mengaku tidak mengalami kendala berarti. Ia cuma mengeluarkan uang Rp 600 ribu, itu

    pun untuk keperluan memfotokopi berkas dan transpor bolak-balik ke gedung MK. Tidak ada satu

    sen pun uang yang ia keluarkan untuk pengurusan perkara di lembaga penguji undang-undang tersebut.

    Perjuangan panjangnya untuk menggapai keadilan itu juga didukung penuh oleh sang istri. Bahkan, perempuan yang dinikahinya pada 2008, itu, banyak membantu dan mengatur biaya kuliah Marten di Fakultas Hukum UKI. Nama saya selalu ada di dalam doanya, tutur Marten.

    Selain menggugat undang-undang ke MK, Marten juga melayangkan gugatan ke Pengadilan Hubungan

    Sebelum mengajukan gugatan, ia mengumpulkan buku serta literatur terkait ketenagakerjaan dari sejumlah kenalan.

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - OKTOBER 2013

    hukum

    Industri (PHI), beberapa bulan kemudian. Proses persidangan di PHI dimulai sejak 8 Juli 2013, dan masih berjalan sampai sekarang. Sudah 9 kali sidang, tapi belum ada putusan, ucapnya.

    Hasil putusan MK yang memenangkan uji materinya, kemudian diajukan Marten sebagai bukti di sidang PHI. Ia berharap putusan Mahkamah bisa mempermudah gugatannya di PHI, di mana ia menuntut uang pesangon Rp 1,5 miliar untuk 66 pekerja yang di-PHK PT SPM, termasuk dirinya.

    Secara terpisah, Hakim Konstitusi Harjono mengatakan, putusan Majelis Hakim MK telah didasari pertimbangan rasa keadilan. Seorang pekerja juga punya pengorbanan dalam pekerjaan, dalam rentang waktu tertentu. Jadi harus diberikan upahnya, kalau di-PHK, ya harus ada pesangon, kata Harjono kepada majalah detik.

    Menurut dia, tidak fair jika pekerja yang di-PHK mesti dihambat dengan aturan kedaluwarsa dalam menuntut hak-haknya,

    seperti diatur Pasal 96 UU Ketenagakerjaan. Itu inti dari pertimbangan kita (MK), ujarnya. Dengan putusan tersebut, Harjono berharap kalau ada tuntutan dari pekerja terhadap perusahaan, bisa diselesaikan dengan adil.

    Sementara itu, pengamat hukum tata negara, Margarito, berpendapat, dengan adanya putusan MK, pasal 96 UU Ketenagakerjaan tidak bisa lagi digunakan oleh perusahaan untuk mengesampingkan hak-hak para buruh. Margarito juga menjadi salah satu saksi ahli yang dihadirkan dalam kasus Marten di MK.

    Sebab, selama ini perusahaan mengandalkan Pasal 96 UU 13 Tahun 2003, ketika berselisih dengan buruh, katanya. Batas kedaluwarsa dua tahun tentu menyulitkan buruh. Q M. RIZAL | DEDEN GUNAWAN

    DETIKFOTO/ARI SAPUTRA

    Unjuk rasa buruh menolak sistem kerja kontrak di Jakarta, beberapa waktu lalu.

    MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    kriminal

    POLISI MEMBONGKAR PRAKTEK PENYEKAPAN DAN PENYIKSAAN YANG DILAKUKAN KARYAWAN PERUSAHAAN JASA KEAMANAN. KORBANNYA

    ADALAH MEREKA YANG TERJERAT UTANG. PENGORDER KINI DIBURU.

    BEBAS DI HARI EKSEKUSI

    DETIKFOTO/GRANDYOS ZAFNA

    kriminal

    MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    kriminal

    BOCAH berusia 5 tahun itu enggan melepas pe-lukannya dari Ahmad Zamani, 32 tahun, saat bapak-anak itu bertemu kembali di Markas Kepolisian Sektor Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis dua pekan lalu. Maklum, hampir sepekan, Azis, nama bocah itu, tidak bertemu dengan sang ayah, yang menjadi korban penculikan dan penyekapan.

    Itu muka ayah kenapa? tanya Azis polos. Zamani, yang tak ingin anaknya tahu hal yang sebenarnya terjadi, menjawab sekenanya. Ayah jatuh dari motor, kena aspal. Adik bagaimana kabarnya? kata Zamani, mengalihkan pembicaraan.

    Zamani merupakan salah satu korban penculikan dan penyekapan yang dilakukan sekelompok orang

    yang bekerja di peru-sahaan jasa keamanan Benteng Jaya Mandiri (BJM). Berhari-hari ia disekap dan disiksa di kantor BJM, Jalan Hayam Wuruk Nomor 120-D, Ta-man Sari, Jakarta Barat, lantaran kasus utang-piutang.

    Sri Prihatin, 32 tahun, istri Zamani, awalnya juga tidak tahu suaminya

    diculik dan disekap. Sebab, saat kejadian, ia sedang mengantarkan Azis ke sekolah, yang tidak jauh dari rumahnya, di Perumahan Cilacap Regen, Cilacap, Jawa Tengah.

    Sepulang dari sekolah, Sri tak menemukan suami-nya di rumah. Seorang tetangga mengatakan Zamani dijemput beberapa orang yang datang menggunakan mobil. Awalnya, Sri mengira suaminya dibawa aparat, sehingga ia memilih menunggu datangnya surat pem-

    Konferensi pers kasus penyekapan dan penganiayaan terhadap Zamani dan Arifin.DETIKFOTO/ GRANDYOS ZAFNA

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    kriminal

    beritahuan dari polisi.Namun, setelah ber-

    hari-hari, bukan pem-beritahuan yang datang, melainkan aparat Polsek Taman Sari. Sri kaget setelah tahu suaminya menjadi korban pencu-likan dan penyekapan. Apalagi, saat disekap, Zamani mengaku disiksa.

    Kepalanya dipukul dengan pistol, tubuhnya disundut rokok, bibirnya dihajar sampai pecah, badannya dipe-cut dengan kabel, dan kemaluannya diolesi balsam.

    Zamani mengaku diculik lantaran kasus utang-piutang. Ia menuturkan terlilit utang karena usaha dagang yang dilakukannya via online bangkrut, dan menyisakan utang lebih dari Rp 1 miliar kepada F, mi-tranya.

    F, yang tidak sabar dengan nasib uang yang dikelola Zamani, diduga menggunakan jasa penagihan atau debt collector untuk meminta uangnya. Zamani dicu-lik pagi hari saat baru bangun tidur. Saat itu Zamani langsung diborgol dan matanya ditutup. Ia tidak tahu dibawa ke mana oleh lima orang yang berperawakan tinggi-besar.

    Jauh banget. Mereka hanya berhenti sekali buat makan. Dan selama perjalanan, saya dijejelin (mulut disumpal) sepatu, ucapnya.

    Penyiksaan dimulai sesampai mereka di sebuah tempat, yang belakangan diketahui merupakan kantor BJM. Zamani juga dipaksa membuat surat pernyataan kesediaan membayar utang dan membubuhkan tanda tangan di atas kertas bermeterai.

    DETIKFOTO/GRANDYOS ZAFNA

    Seorang tersangka penyekapan saat diamankan polisi.

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    kriminal

    Para penyekap bahkan berencana mengeksekusi-nya, meski Zamani sudah meneken surat kesanggup-an membayar. Malam saya dibebaskan itu adalah hari saya (diancam) akan dieksekusi. Saya sudah digun dulin, diberi baju baru, dan saya sudah berdoa, tuturnya kepada majalah detik. Tiba-tiba datang se-gerombolan orang, eh tahunya pak polisi.

    Kasus penyekapan dan penyiksaan itu terungkap berkat informasi seorang warga yang datang ke kantor BJM. Saksi melihat ada orang yang disekap di dalam sel dengan wajah penuh luka. Mendapat infor-

    masi itu, polisi lalu menggerebek kantor BJM dan membebaskan Zamani serta Sunan Ali Arifin,

    49 tahun, korban lainnya. Kantor BJM tak seberapa jauh dari Markas Polsek Taman Sari.

    Seperti Zamani, Arifin disekap gara-gara urusan utang-piutang. Bahkan Arifin, yang tercatat kelahiran Lubuk-linggau, Sumatera Selatan, disekap se-bulan lebih, yakni sejak 5 Agustus 2013.Arifin terlilit utang setelah menjadi

    perantara sebuah proyek di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu

    Minyak dan Gas Bumi, saat itu masih bersta-tus badan (BP Migas). Atas jasanya, Arifin diberi

    uang Rp 250 juta. Namun ternyata proyek itu mandek, dan Arifin diminta ikut bertanggung jawab.

    Sebenarnya Arifin menyanggupi membayar uang itu dengan cara mencicil. Tapi, entah mengapa, ia dicu-lik. Saya sempat bertemu dengan penagih bernama Hendra. Setelah itu saya dibawa ke sini (kantor BJM), ujarnya.

    Anehnya, para penyekap meminta Arifin menanda-tangani perjanjian utang yang nilainya membengkak menjadi Rp 500 juta. Bukan hanya itu, mereka juga

    Kasus penyekapan dan penyiksaan

    itu terungkap berkat informasi seorang warga yang datang ke

    kantor BJM.

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    kriminal

    MAJALAH DETIK 19 - 25 AGUSTUS 2013

    meminta Arifin me-nyerahkan mobil Toyota Fortuner miliknya seba-gai jaminan. Jika tidak, ia diancam akan dibunuh.

    Arifin, sama dengan Zamani, kini bernapas lega karena terbebas dari penyiksaan. Apalagi para pelaku sudah ditang-kap. Dihubungi secara terpisah, Kepala Polsek Taman Sari Komisaris

    Adi Vivid mengatakan pihaknya telah menetapkan 14 tersangka pelaku penyekapan tersebut. Dua di antara-nya merupakan anggota aktif TNI Angkatan Laut, yang langsung diserahkan ke Polisi Militer untuk diproses.

    Teranyar, polisi menangkap ZK dan H di sebuah hotel di bilangan Matraman, Jakarta Timur, pada 18 Sep-tember lalu. ZK, yang sempat menjadi buron selama dua hari, diduga sebagai otak pelaku penculikan dan penyekapan terhadap Zamani dan Arifin, sekaligus pemilik perusahaan.

    Petugas juga mengamankan 1 senjata organik jenis Beretta, 2 airsoft gun, 3 senjata tajam, dan 23 butir peluru berukuran 9 milimeter dari rumah-toko yang dijadikan kantor tersebut. Vivid menambahkan, para tersangka bakal dikenai Pasal 333 KUHP dan Pasal 170 Undang-Undang Darurat Nomor 15 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara.

    Namun tugas polisi belum selesai. Orang yang me-minta PT BJM menculik dan menyekap Zamani dan Arifin kini masih dalam pengejaran. Inisialnya S dan H. Tenang saja, keduanya pasti kami tangkap, kata Vivid. Q DEDEN GUNAWAN, SEPTIANA LEDYSIA | DIMAS

    Ruang penyekapan.

    MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    DETIKFOTO/GRANDYOS ZAFNA

  • MAJALAH DETIK 20 - 26 MEI 2013MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    wkwkwk

    Menanak Duit Rp 300 Juta

    Ilustrator: Edi Wahyono

    SEORANG JEMAAH HAJI MEMBAWA UANG RATUSAN JUTA RUPIAH DI DALAM ALAT PENANAK NASI

    ATAU RICE COOKER. PAK DIRJEN PUN MENYINDIR, MEMANG DUIT ITU MAU DIMASAK?

    PENYELENGGARAAN haji tahun ini diwarnai berbagai kisah unik dan lucu. Salah satunya soal barang bawaan para tamu Allah itu. Seperti cerita Nurma (29), jemaah asal Pekalongan, Jawa Tengah, ini. Nurma rupanya mempersiapkan betul barang bawaannya sebelum berangkat ke Tanah Suci, lebih dari dua pekan lalu. Termasuk membawa uang yang cukup agar tidak keleleran di Arab Saudi.

    Namun, di luar uang untuk kebutuhan pribadinya, Nurma juga membawa uang tunai dalam jumlah banyak. Tidak tanggung-tanggung, ia membawa Rp 300 juta di dalam barang bawaannya. Tapi bukannya di dompet atau di tas, uang ratusan juta rupiah dalam pecahan Rp 100 ribuan itu, ia simpan di dalam alat penanak nasi (rice cooker)! Alamaak....

    Adalah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo, di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, yang mendapati Nurma membawa uang sebanyak itu di dalam rice cooker. Hal itu diketahui saat petugas PPIH memeriksa barang bawaan jemaah di pintu masuk embarkasi.

    Uang Rp 300 juta tersebut dibungkus dalam plastik hitam, sebelum disimpan di alat penanak nasi listrik itu. Nurma bilang, uang Rp 300 juta itu adalah titipan beberapa sanak saudara dan tetangga di daerahnya, untuk amal di Tanah Suci.

    Itu uang badal bagi umat muslim yang ingin memberangkatkan haji anggota keluarga yang sudah meninggal, ujarnya.

    Kisah Nurma rupanya sampai juga ke telinga Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu. Anggito lalu mengimbau agar jemaah haji memanfaatkan fasilitas penyimpanan uang dalam bentuk kartu ATM.

    Jangan bawa uang banyak-banyak. Disimpan di ATM saja, supaya tenang iba-dahnya. Apalagi ketika masuk Mekah, barang terpisah dari jemaah, kata Anggito, di acara peluncuran fasilitas layanan perbankan untuk jemaah haji, di Asrama Haji Donohudan, Solo, Selasa dua pekan lalu.

    Bekas pejabat tinggi di Kementerian Keuangan ini pun tak lupa menyindir ulah jemaah haji seperti Nurma, yang membawa uang di dalam alat penanak nasi. Mau dimasak apa? tuturnya, yang disambut tawa para hadirin. Q

    DIMAS, HESTIANA DHARMASTUTI

    PENYELENGGARAAN haji tahun ini diwarnai berbagai kisah unik dan lucu. Salah satunya soal barang bawaan para tamu Allah itu. Seperti cerita Nurma (29), jemaah asal Pekalongan, Jawa Tengah, ini. Nurma rupanya mempersiapkan betul barang bawaannya sebelum berangkat ke Tanah Suci, lebih dari dua pekan lalu. Termasuk membawa uang yang cukup agar tidak keleleran di Arab Saudi.

    Namun, di luar uang untuk kebutuhan pribadinya, Nurma juga membawa uang tunai dalam jumlah banyak. Tidak tanggung-tanggung, ia membawa Rp 300 juta di dalam barang bawaannya. Tapi bukannya di dompet atau di tas, uang ratusan juta rupiah dalam pecahan Rp 100 ribuan itu, ia simpan di dalam alat penanak nasi (rice cooker)! Alamaak....

    Adalah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo, di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, yang mendapati Nurma membawa uang sebanyak itu di dalam rice cooker. Hal itu diketahui saat petugas PPIH memeriksa barang bawaan jemaah di pintu masuk embarkasi.

    Uang Rp 300 juta tersebut dibungkus dalam plastik hitam, sebelum disimpan di alat penanak nasi listrik itu. Nurma bilang, uang Rp 300 juta itu adalah titipan beberapa sanak saudara dan tetangga di daerahnya, untuk amal di Tanah Suci.

    Itu uang badal bagi umat muslim yang ingin memberangkatkan haji anggota keluarga yang sudah meninggal, ujarnya.

    Kisah Nurma rupanya sampai juga ke telinga Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu. Anggito lalu mengimbau agar jemaah haji memanfaatkan fasilitas penyimpanan uang dalam bentuk kartu ATM.

    Jangan bawa uang banyak-banyak. Disimpan di ATM saja, supaya tenang iba-dahnya. Apalagi ketika masuk Mekah, barang terpisah dari jemaah, kata Anggito, di acara peluncuran fasilitas layanan perbankan untuk jemaah haji, di Asrama Haji Donohudan, Solo, Selasa dua pekan lalu.

    Bekas pejabat tinggi di Kementerian Keuangan ini pun tak lupa menyindir ulah jemaah haji seperti Nurma, yang membawa uang di dalam alat penanak nasi. Mau dimasak apa? tuturnya, yang disambut tawa para hadirin. Q

    DIMAS, HESTIANA DHARMASTUTI

  • Kolom E-BankingKolom E-Banking

    Pak Laksono,

    Sewaktu berbelanja saya biasa menggunakan kartu debit untuk melakukan transaksi pembayaran karena lebih mudah dan praktis. Saya menyukai gaya hidup sehat. Adakah promo belanja makanan atau minuman sehat dengan kartu debit?

    Dinda, Jakarta

    BELANJA CERDAS DAN SEHAT DENGAN KARTU DEBIT

  • Kolom E-BankingKolom E-Banking

    Hai Ibu Dinda,

    Semoga berbelanja memberikan kesenangan tersendiri untuk Ibu.

    Berbelanja memang merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi orang yang memiliki hobi shopping, apalagi didukung dengan kemudahan layanan pembayaran yang ditawarkan perbankan dewasa ini, terutama melalui kartu debit. Perlu dicermati juga layanan kartu debit yang memberikan kemudahan bagi para nasabahnya.

    Saat ini BII memberikan kemudahan layanan pembayaran melalui BII Kartu Debit karena selain dapat digunakan di mesin EDC BII, BII Kartu Debit dapat digunakan di mesin EDC yang menggunakan PIN-based maupun EDC bank lain berlogo MasterCard (Signature-based). Dengan keunggulan tersebut, nasabah tidak perlu repot untuk membawa banyak kartu debit dan berbelanja pun terasa lebih nyaman.

    Untuk Ibu yang menyukai gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan atau minuman sehat, BII Kartu Debit bekerja sama dengan merchant-merchant tengah mengadakan promo yang menarik. Salah satunya dengan Yogen Fruz (probiotik frozen yoghurt) dalam mengadakan program Diskon 20% dengan Menggunakan BII Kartu Debit mulai 1 September 2013 hingga 31 Januari 2014. Promo berlaku setiap hari selama periode program.

    Nasabah dapat mengikuti program ini hanya dengan melakukan transaksi pembelian

    minimal Rp50.000,- di outlet Yogen Fruz sbb:

    Puri Indah Mall 2nd floor Plaza Indonesia Mall, LB Pacific Place Mall, LG floor Taman Anggrek Mall, 4th floor Plaza Senayan, 3rd floor Food Court Emporium Pluit Pondok Indah Mall 1 Metropolitan Mall Bekasi

    Selain itu, mulai 1 Agustus 31 Oktober 2013 berlangsung program Raih Hadiah dengan Transaksi di BII ATM & Belanja dengan BII Kartu Debit yaitu program dimana selain mendapatkan poin untuk transaksi yang dilakukan di BII ATM, nasabah juga akan mendapatkan poin setiap berbelanja di merchant menggunakan BII Kartu Debit dan berkesempatan memenangkan hadiah utama 1 (satu) BII Tabungan senilai Rp 10 Jt dan hadiah bulanan dengan total 9 unit Samsung Galaxy Note 8.

    Ayo terus gunakan BII Kartu Debit dan nikmati kemudahannya.

    Jika ada pertanyaan seputar electronic banking dapat mengirimkan email ke [email protected].

    Untuk pertanyaan yang dimuat akan mendapatkan payung cantik dari BII.

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    SUKARNO, DI ANTARA HANUNG

    & RACHMARACHMAWATI SOEKARNOPUTRI MELAPORKAN SUTRADARA HANUNG

    BRAMANTYO KE POLISI. BUNTUT KONFLIK AKIBAT PEMERAN SUKARNO YANG MENGAKU TAK MENGENAL BUNG KARNO.

    MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    DEAL! Tulisan yang direkatkan pada sebuah foto ter-sebut tampak mencolok. Kata itu ditulis pada kertas berwarna hijau terang.

    Foto yang direkati tulisan itu adalah sebuah foto se-orang lelaki dalam balutan kemeja putih. Kepalanya ditutupi peci hitam. Kulitnya gelap, wajahnya sangat Indonesia. Ia terlihat gagah.

    Di bawah foto itu tertera nama sang pria, Ario Bayu, sementara di atasnya ada tulisan Sukarno.

    Hanung memang memilih Ario sebagai bintang utama film Soekarno: Indonesia Merdeka. Namun keputusan pemilihan Ario itu membuatnya disomasi Rachmawati Soekarnoputri. Bahkan, pada Senin pe-kan lalu, putri Bung Karno itu melaporkan Hanung ke Kepolisian Daerah Metro Jaya. Rachma merasa namanya dicemarkan oleh Hanung.

    Akar semua problem ini adalah Bu Rachma tidak suka yang memerankan Sukarno itu Ario Bayu, thats all! kata Hanung kepada majalah detik.

    Hanung sebenarnya menyiapkan tiga aktor buat memerankan Sukarno. Agus Kuncoro, Darius Sinat-hrya, dan Ario Bayu didandani mirip sang proklamator, lantas direkam layaknya syuting betulan.

    Tiga aktor itu dipilih terutama karena jangkung. Hanung beralasan, jika pemeran Sukarno pendek, dia bakal kerepotan mencari pemain tokoh lainnya. Te-rus nanti siapa yang mau memerankan Sjahrir, masak pakai anak kecil?

    Ketiganya ditolak Rachma. Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Soekarno itu balas mengajukan Imam Wibowo dan Andrie Djarot. Hanung menolaknya karena kurang tinggi.

    Bagi Hanung, pilihan terbaik tetap Ario Bayu. Maka dikirimkanlah bintang film yang besar di Selandia Baru itu menemui Rachma.

    Nahas, pertemuan itu malah membuat Rachma

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    mutung. Ia berkeyakinan pemeran Sukarno haruslah orang yang memahami pemikiran ayahnya itu.

    Tidak aneh dia kesal betul ketika Ario berkata, Im not nationalist, saya tidak kenal Sukarno karena saya banyak tinggal di luar negeri, ujarnya menirukan Ario. Ini sudah gugur kalau dalam ujian.

    Rachma sempat melunak ketika Ario berjanji akan belajar soal Sukarno. Akhirnya pintu buat Ario tertu-tup total ketika dia mengingkari janji akan datang ke kampus Universitas Bung Karno.

    Akhirnya Rachma mengajukan anak tirinya, Anjas-mara, yang memerankan Sukarno dalam teater Dhar-ma Gita Maha Guru, yang dibuatnya pada Juli tahun lalu. Anjas gesture -nya dapat, semua dapat, dan dia mau melakoni ritual untuk memerankan Sukarno.

    Bagi Rachma, alasan pemilihan Ario lebih banyak pada sisi komersial karena dia aktor terkenal. Sejak awal kami ingin film jadi pembuka sejarah yang benar

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    Ario Bayu memerankan SukarnoDOK. DAPUR FILM

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    tentang Sukarno, bukan komersial, kata pengacara Rachma, Ramdhan Alamsyah.

    Hanung merasa dalih Rachma soal nasionalisme Ario berlebihan. Dia mencontohkan Meryl Streep, yang asli Amerika, bisa memerankan Perdana Menteri Ing-gris Margaret Thatcher atau tokoh Myanmar Aung San Suu Kyi juga bisa dibintangi oleh Michelle Yeoh, yang kelahiran Malaysia.

    Lagi pula Ario disuplai buku-buku soal Sukarno. Se-lama empat bulan dia juga melahap rekaman kegiat-an presiden pertama Indonesia itu, yang didatangkan Hanung dari Belanda.

    Tinggi badan itulah yang dilihat penonton, sementa-ra nasionalis tidak kelihatan, kata Hanung. Menurut saya sih, penentuan pemain adalah hak sutradara.

    Pengamat perfilman Adrian Jonathan menilai kemiripan pemeran dengan tokoh asli tidak mutlak diperlukan. Ia juga berpendapat biopik alias film biografi sebenarnya tidak mesti meminta restu keluarga. Kalaupun ada keluarga tokoh yang dijadikan penasihat, Adrian mengatakan, intervensi mereka terbatas pada kesepakatan awal dengan produser dan sutradara.

    ,,,

    Setelah membuat pergelaran Teater Putra Sang Fajar, Rachmawati menggagas teater soal Sukarno yang dia beri judul Dharma Gita Maha Guru. Ada dua yang lulus audisi jadi pemeran Sukarno, yakni Andrie Djarot dan Anjasmara.

    Seusai pementasan Dharma Gita pada tahun lalu, dia terpikir membuat film Sukarno agar bisa men-jangkau penonton yang lebih luas. Rachma lantas me-minta saran kepada aktris senior yang juga bermain di Dharma Gita, Widyawati. Dia menyarankan Hanung Bramantyo, ujar perempuan yang kini aktif di Partai

    Tinggi badan itulah yang dilihat penonton, sementara nasionalis tidak kelihatan.

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    NasDem itu.Rachma pun mengontak Hanung. Lalu, pada perte-

    ngahan 2011 itu, keduanya bertemu di kampus Uni-versitas Bung Karno. Rachma ingin memodali semua pekerjaan, tapi Hanung menyarankan mereka bekerja sama dengan produser yang berpengalaman.

    Kebetulan Hanung sebelumnya sempat berdiskusi dengan pemilik PT Tripar Multivision Plus, Raam Jet-hmal Punjabi, soal membuat film Sukarno setelah menggarap Sang Pencerah. Namun Raam tidak setuju karena produksi film Sukarno bakal lebih sulit daripa-da pembuatan film tentang kisah hidup Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, itu.

    Bagi Raam, meminta restu kepada keluarga Sukar-no bakal rumit. Tapi ternyata pucuk dicita ulam tiba, Rachma mengajaknya membuat film Sukarno.

    Namun Rachma mematok syarat. Dia ingin berkuasa penuh dalam menentukan pemeran Sukarno. Bahkan dia juga minta diperbolehkan duduk di samping Hanung saat syuting. Jika gerak-gerik pemeran Sukarno keliru, Rachma bisa segera menyetop pengambilan gambar

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    Rachmawati SoekarnoputriDETIKFOTO/ARI SAPUTRA

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    dan mengoreksinya. Hanung setuju.

    Akhirnya, pada 17 Oktober 2011, Rachma atas nama Yayasan Pendidikan Soekarno mengikat perjanjian dengan Multivision. Sayang, hak menentukan pemeran utama dan alur cerita dalam skenario tidak dituangkan secara tegas dalam kontrak itu.

    Sebelum kontrak, ada gentlemen agreement, kata pengacara Rachma, Ramdhan Alamsyah. Jadi ada perjanjian secara lisan yang sudah disepakati.

    Namun, karena tidak ada hitam di atas putih, kubu Multivision menganggap sepi penolakan Rachma terhadap Ario. Begitu juga soal adegan Sukarno buang air kecil di pesawat dan lebih banyaknya dialog karakter Sjahrir serta Tan Malaka.

    Rachma juga meminta agar hari-hari terakhir Sukarno jadi fokus film. Namun Hanung dan Raam malah menjadikan bagian itu sebagai calon sekuel, itu pun hanya kalau film Soekarno: Indonesia Merdeka sukses.

    Akhirnya, pada Juni lalu, Rachma mengirimkan somasi. Dia menyatakan mundur dari produksi film dan akan membuat film sendiri soal Sukarno dengan latar tahun 1965.

    Rachma menuding Hanung memang ogah membuat film dengan setting 1965 karena akan membuat film mengenai Soeharto. Dimintai konfirmasi soal ini, Hanung hanya tersenyum. Meski tidak berkeberatan jika ditawari membuat film Soeharto, Hanung mengatakan, Saya belum menemukan hal penting yang harus saya angkat dari Pak Harto.

    Dokumen kotrak film Sukarno

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    Ramdhan mengatakan, dengan berakhirnya perjanjian, penggarapan film Sukarno ikut disetop. Menurut dia, Rachma bukan sebatas narasumber, tapi juga penggagas. Seharusnya kan, setelah digugurkan perjanjiannya, filmnya serta-merta juga gugur, ujarnya.

    Nyatanya, Hanung dan Multivision maju terus, bahkan menetapkan film itu ditayangkan pada 12 De-sember 2013. Pengacara Multivision, David Abraham, menunjuk pada bagian hak dan kewajiban dalam perjanjian kerja sama.

    Dalam kontrak tertulis, Multivision berhak me-nentukan pihak-pihak yang akan bekerja sama dalam produksi film termasuk tapi tidak terbatas pada pe-main/artis pendukung, sutradara, skenario, penulis cerita.... Sedangkan pihak kedua, yakni Rachma, disebutkan hanya berhak memberi masukan berupa saran dan pendapat untuk casting, isi, serta kegiatan produksi film.

    Lagi pula, kata David, kliennya mendanai semua proses produksi, yang sudah mencapai Rp 15 miliar. David mengatakan, sesuai dengan perjanjian, Rachma juga sudah menerima uang muka 10 persen dari ke-

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    Pertemuan pembahasaan pembuatan filmDOK. DAPUR FILM

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    untungan bersih film sebesar Rp 200 juta.Belakangan, uang yang ditransfer ke rekening BCA

    Rachma itu dikembalikan dalam bentuk uang tunai yang dimasukkan ke dalam karung. Bagi David, itu bukan berarti Rachmawati berhak merebut film dari kliennya.

    David menjelaskan, dalam kontrak tercantum Multivisionlah yang memegang hak cipta. Mereka juga sudah mendaftarkannya ke Direktorat Jenderal Hak atas Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Jadi, kalau bicara kepemilikan film, tidak bisa dibantah ini murni milik Multivision, kata David.

    Perselisihan Rachma dengan Hanung dan Multivision ini akhirnya masuk ke ranah hukum. Rachma melaporkan Hanung ke polisi karena dianggap mencemarkan namanya. Hanung mengatakan di media bahwa kisruh film Sukarno dibuat untuk Bu Rachma mencari popularitas, kata Ramdhan.

    Laporan ke polisi itu dipandang Hanung dan Raam sebagai tanda tertutupnya upaya penyelesaian seng-keta secara kekeluargaan. Kami sudah mau (menye-lesaikan masalah) secara kekeluargaan, tapi mereka malah mengembalikan uangnya dengan cara dika-rungi seperti itu, ujarnya.

    Soal pengaduan Rachma, Hanung menantang men-cari pembuktian kebenaran di pengadilan. Film ini akan lanjut terus karena tidak ada indikasi pelanggar-an hukum apa pun di sana, ujarnya.

    Apalagi Hanung juga sudah mendapat lampu hijau dari Guntur Soekarnoputra, yang ikut merevisi skenario. Sementara itu, Sukmawati menilai Ario Bayu secara fisik lebih pas memerankan Sukarno ketimbang Anjasmara.

    Sukmawati tak terlalu mempermasalahkan siapa pemeran Sukarno dan kemiripan fisik dengan ayahnya. Yang penting jiwa, semangat, dan cita-cita Bung Karno yang mulia bisa masuk ke generasi muda. Q

    ISFARI HIKMAT, BAHTIAR RIFAI, SUDRAJAT | OKTA WIGUNA

    Film ini akan lanjut terus karena tidak ada indikasi pelanggaran hukum apa pun di sana.

    MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    TREN FILM SUKARNO MUNCUL NYARIS BERIRINGAN DENGAN DITETAPKANNYA PROKLAMATOR RI ITU SEBAGAI PAHLAWAN NASIONAL. PARA SUTRADARA MEMILIH-MILIH RESTU DARI KELUARGA BUNG KARNO.

    GERILYA RESTU FILM BUNG KARNO

    MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    Engkau menjadi terang di mataku. Engkau yang akan memungkinkan aku melanjutkan perjuangan yang mahadahsyat ini. Kalau kau menolak cintaku, jangan heran kalau Sukarno tak ada lagi di muka bumi ini.

    KALIMAT itu disampaikan Sukarno melalui sepucuk surat cinta kepada Fatmawati. Membaca surat itu, dengan latar belakang sebuah pantai di Bengkulu, Fatmawati tidak kuasa menahan rasa bahagia. Se-nyum manis pun langsung tersungging di bibir perempuan yang mengenakan kerudung tersebut.

    Adegan itu terlihat dalam pembukaan trailer film berjudul 9 Reasons: Great Leader, Great Lover. Film ini digarap oleh rumah produksi Rupakata Cinema. Sutradara M. Dedy Vanshophi menggandeng aktris senior Tio Pakusadewo sebagai tokoh pemeran Sukarno.

    Sedangkan sembilan istri Sukarno diperankan deretan aktris cantik. Untari, istri pertama Sukarno, diperankan Acha Septriasa. Lalu secara berturut-turut Inggit Ganarsih (Happy Salma), Fatmawati (Revalina S. Temat), Hartini (Lola Amaria), Haryati (Ajeng Anjani), Kartini Manoppo (Wulan Guritno), Kartika Sari Dewi (Mariana Renata), Yurike Sanger (Pevita Pearce), dan Heldy Jafar (Putri Aribowo).

    Kesembilan istri Proklamator RI itu pun ditampilkan dalam trailer berdurasi 2 menit 30 detik tersebut. Namun trailer itu sudah tidak dapat lagi diakses di situs YouTube. Di beberapa media online yang sempat menukilnya, trailer itu juga tak dapat dibuka dengan keterangan dicabut oleh Rupakata. Kok, kamu masih bisa lihat, sih? kata Dedy saat ditemui majalah detik.

    Mulai diketahui proyek penggarapannya pada

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    Februari 2013, film 9 Reasons belum menunjukkan perkembangan yang berarti. Tio mengungkapkan, sampai saat ini, syuting yang sebenarnya belum dilakukan. Ia mendengar sutradara tengah membuat skenario baru dan mengganti judulnya. Malah Tio berseloroh, produser tak akan melanjutkan film itu karena tak punya nyali. Karena, begitu film jadi, akan disomasi sama Guruh (Guruh Sukarno Putra), kata Tio kepada majalah detik sambil tertawa.

    Dedy mengatakan se benarnya proses produksi film itu sangat siap dilakukan. Namun masih ada hambatan yang perlu dicarikan jalan keluarnya, yakni suara keberatan dari keluarga Bung Karno. Gampang ditebak, keberatan itu menyangkut tema yang hendak diangkat Dedy ke layar lebar.

    Menurut dia, film itu tak mengangkat Sukarno sebagai tokoh utama. 9 Reasons mengungkap fase-fase kehidupan Sukarno dilihat dari kacamata

    Hanung Bramantyo bertemu dengan Taufiq Kiemas.

    FOTO: @HANUNGBRAMANTYO

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    istri-istrinya. Dengan sudut pandang yang ditawarkan itu, Sukarno akan tampil dalam dua sisi sekaligus, yakni sebagai manusia biasa dan pemimpin besar. Pemimpin yang besar berakar dari jiwa seorang pencinta sejati. Cinta yang bergelora itu juga menimbulkan kepekaan yang luar biasa terhadap penderitaan rakyat.

    Dedy mengaku sudah menghubungi sejumlah anggota keluarga Bung Karno untuk melakukan pendekatan. Menurut

    dia, tidak semua putra dan putri Bung Karno memprotes materi film tersebut. Sebagian menyambutnya positif. Sebagian lagi memintanya berhati-hati dalam mengangkat

    kehidupan pribadi Bung Karno ke layar lebar. Meski begitu, pembuatan film itu memang belum melangkah lebih jauh. Keputusan ada di produser apakah berhenti atau mengambil risiko, kata Dedy.

    Kegalauan menghadapi keluarga Bung Karno juga dialami oleh sutradara Hanung Bramantyo. Dedi Gumelar masih ingat ketika dimintai bantuan oleh Hanung agar dipertemukan dengan keluarga besar Sukarno dalam rangka membuat film Soekarno: Indonesia Merdeka. Setahun lalu, Hanung meneken kerja sama dengan Yayasan Pendidikan Soekarno pimpinan Rachmawati Soekarnoputri untuk menggarap film itu. Namun Hanung masih merasa perlu meminta restu kepada putra-putri Bung Karno lainnya.

    Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akrab disapa Miing itu kemudian mengajak Hanung menemui Guntur Soekarnoputra. Guntur meneliti skenario film yang dibawa Hanung dan memberikan coretan di beberapa adegan. Namun, pada dasarnya, putra tertua Bung Karno itu menyetujui skenario film

    Potongan poster film 9 Reasons.

    FOTO: RUPAKATA

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    Sukarno. Bahkan, saat syuting berlangsung, Hanung kerap berkonsultasi dengan Guntur.

    Bulan puasa 2013 lalu, Miing membawa Hanung menyambangi Taufiq Kiemas (almarhum). Dalam persamuhan di pompa bensin milik Taufiq di Pejompongan, Jakarta Pusat, itu, Hanung juga menyorongkan skenario. Taufiq mengapresiasi. Namun ia menyarankan sutradara muda itu juga bertemu dengan Megawati Soekarnoputri.

    Tapi bertemu dengan Megawati bukan perkara mudah bagi Hanung. Miing, yang menganggap film Sukarno mampu mendongkrak suara PDI Perjuangan pada Pemilu 2014, yakin Mega akan menerima Hanung. Tanpa menyebut harinya, Miing mengungkapkan, ia dan Hanung gagal menemui

    Megawati Soekarnoputri.

    FOTO: GRANDY

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    Megawati di rumahnya, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

    Sudah di garasinya, tapi tak bertemu, ujar Miing kepada majalah detik.

    Keduanya mencoba lewat Prananda Prabowo, putra Megawati dari suami sebelum Taufiq. Namun Prananda belum memberi lampu hijau. Megawati salah paham terhadap film yang hendak digarapnya. Dia mengira film Hanung bercerita tentang istri-istri Sukarno yang digarap Dedy itu. Hanung sudah mengirimkan penjelasan lewat surat.

    Tapi (Megawati) belum memberikan jawaban apa-apa, ujarnya kepada majalah detik.

    Belakangan, setelah proses produksi berjalan, Hanung terlibat selisih paham dengan Rachmawati.

    Di samping dua judul film di atas, masih ada dua film menyangkut Sukarno yang akan muncul, yakni film tentang kehidupan Bung Karno semasa pengasingan di Ende (1934-1938) dan film tentang Inggit. Film pertama merupakan proyek Kementerian Pendidikan Nasional. Adapun film Inggit yang diangkat dari buku Ramadan K.H., Kuantar Kau ke Gerbang, akan digarap oleh Manu Sukmajaya, produser Sukma Putra Film.

    Film tentang Inggit belum ada kabar perkembangannya lagi sampai saat ini. Sedangkan film Bung Karno versi Kementerian Pendidikan, yang menelan dana Rp 6 miliar, akan dimulai syutingnya oleh sutradara Viva Westi. Berbagai peralatan syuting sudah diangkut ke Ende melalui jalur darat.

    M. Dedy Vansophi, sutradara 9 Reasons.FOTO: FACEBOOK

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    Sejumlah artis pemeran, khususnya Baim Wong, yang memerankan Bung Karno, sudah berangkat ke lokasi. Film ini juga bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Soekarno dan Yayasan Inggit untuk sumber-sumber sejarah Bung Karno di Ende.

    Diakui Sukmawati Soekarno putri, masing-masing ke turunan Bung Karno punya pendapat sendiri - sendiri tentang film Bung Karno. Tidak pula semua putra-putri Bung Karno ikut digandeng dalam pembuatan karya film tentang Proklamator RI itu. Bergantung pada yang hendak membikin film. Ia sendiri tidak dimintai pendapat oleh Hanung. Maka tidak mengherankan kalau tidak semua anggota keluarga Bung Karno ikut nimbrung dalam masalah antara Rachmawati dan Hanung.

    Sebagai putri Bung Karno, ia berpandangan, siapa pun boleh membuat film tentang ayahnya. Sebab, Sukarno sudah menjadi milik bangsa Indonesia.

    Sukmawati menyambut baik film-film yang dibuat untuk memperkenalkan perjuangan Sukarno kepada generasi muda. Namun ia berharap film tersebut menyuguhkan dengan baik karakter Bung Karno serta tidak bermotif melecehkan.Saya kira semua warga negara berhak asalkan

    benar. Jangan hanya untuk ngawur-ngawuran. Terus dia dilecehkan seperti orang yang tak

    berharga, ujar Sukmawati. BAHTIAR RIFAI, ISFARI HIKMAT, PASTI LIBERTI MAPAPPA, ARYO BHAWONO, OKTAMANDJAYA

    WIGUNA, ARIF ARIANTO | IRWAN NUGROHO

    MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    SukmawatiDETIKFOTO

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    BERPUASA DAN MENGAJI DI MAKAM HINGGA MENULIS DENGAN TANGAN KIRI DILAKUKAN PARA AKTOR PEMERAN SUKARNO. ADA YANG MENGAKU

    DIDATANGI SUKARNO LEWAT MIMPI.

    YASINAN DAN GANTI GIGI

    DEMI SUKARNO

    TIO PAKUSADEWO

    ANJASMARA

    BAIM WONG

    FOTO: VIVA WESTI | DETIKFOTO | BACHTIAR RIFAI

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    SETIAP kali becermin, Baim Wong menjadi tidak percaya diri. Wajah yang terlihat di depannya adalah wajah dirinya sendiri, tidak ada wajah Sukarno, yang akan diperankannya.

    Pemain sinetron bernama asli Muhammad Ibrahim itu berpikir keras agar penampakannya bisa berubah mendekati sosok proklamator itu. Ia membaca skenario dan buku-buku sejarah begitu dipercaya memerankan Sukarno muda. Namun tetap saja ada yang terasa kurang.

    Pria 32 tahun ini akhirnya memutuskan datang ke klinik dokter gigi. Ia harus ganti gigi. Jadinya memang lebih enak dan lebih yakin. Saya ganti gigi, memakai gingsul, ujar Baim kepada majalah detik di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

    Keputusan itu diambil setelah Baim berkonsultasi dengan aktor senior Tio Pakusadewo. Ia mengenal

    pria 50 tahun itu sebagai aktor yang fanatik pada Sukarno dan pemeran sang proklamator dalam film 9 Reasons.

    Kata dia, kamu harus yakin diri kamu itu Sukarno. Apa yang bisa mengubah itu? Ya, menurut dia, salah satunya gigi, gingsul, ujar Baim menirukan nasihat Tio.

    Selain menemui Tio, Baim berguru kepada aktor Lukman Sardi dan sowan kepada Guruh Sukarno Putra (putra bungsu Sukarno) serta Kartika (anak angkat Sukarno bersama istri keduanya, Inggit Ganarsih) di Ende, Nusa Tenggara Timur. Saya ke rumah Mas Guruh, meminta arahan dari beliau, ujar Baim.

    Lelaki yang berkecimpung di dunia sinetron sejak 2001 itu mengaku awalnya tidak mengenal Sukarno. Ia juga tak terlalu hirau terhadap Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Dia baru mempelajari

    Jadinya memang lebih enak dan lebih yakin. Saya ganti gigi, memakai gingsul.

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    dan mendalami itu semua ketika sutradara Viva Westi, yang akan menggarap Ketika Bung di Ende, memintanya memerankan Sukarno muda. Film ini bercerita tentang kehidupan Sukarno semasa di pengasingan di Ende pada 1934-1938.

    Saya sangat terhormat bisa mengetahui sejarah tentang beliau dan sampai sekarang tidak ada yang bisa sekelas dia. Yang paling saya kagumi dari Sukarno, dia seorang presiden tapi sangat miskin. Berarti dia bukan orang yang mudah tergiur oleh kekayaan. Dia pure untuk kemerdekaan dari awal, tutur Baim.

    Lain lagi dengan Anjasmara Prasetya, yang pernah tiga kali berperan dalam film sebagai Sukarno. Memerankan sosok sang proklamator bagi bintang sinetron berusia 37 tahun ini seperti takdir dari Tuhan. Pasalnya, Sukarno sempat mendatanginya lewat mimpi.

    Saya lupa tepatnya, di performance yang keberapa saya juga lupa. Tapi, yang diingat setelah itu, enggak

    Anjasmara sebagai Sukarno dalam Dharma Gita Mahaguru Guru Bangsa.ANTARA

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    Ya, puasa, kirim doa juga. Ada beberapa ritual khusus yang enggak bisa saya sebutkan. Setidaknya, dari ritual ini, saya bisa mendapatkan energi beliau.

    berapa lama setelah saya ditawari peran Sukarno. Katanya sih ada kecocokan dan mirip, ujar suami dari Dian Nitami ini.

    Dalam rentang waktu menjadi Bung Karno, Anjas juga melakukan ritual khusus agar bisa punya koneksi, di antaranya puasa pada beberapa hari tertentu dan berdoa khusus bagi Sukarno. Ya, puasa, kirim doa juga. Ada beberapa ritual khusus yang enggak bisa saya sebutkan. Setidaknya, dari ritual ini, saya bisa mendapatkan energi beliau, kata Anjasmara.

    Pria yang akrab dengan sapaan Anjas ini pertama kali memerankan Sukarno pada 2010 untuk film televisi

    yang diarahkan Garin Nugroho dan Guruh Sukarno Putra. Kedua, dalam bentuk teater atau wayang pada 2011. Sedangkan yang ketiga dalam pergelaran teater Dharma Gita Maha Guru pada 2012.

    Menurut Anjas, pertunjukan yang ketigalah yang membuatnya terkenang. Di situ Anjas merasakan 100 persen sosok Bung Karno. Dari segi kedalaman memerankan lebih terekspos, sangat tragis dan luar biasa. Kalau yang kedua kan enggak

    pakai dialog.Dedy Vansophi, sutradara 9 Reasons, memilih Tio

    untuk memerankan Sukarno karena suaranya sangat mirip. Belum lagi gaya bicaranya dan pengetahuannya tentang Sukarno. Beberapa kali dia membuat film dokumenter dan membuat teaser tentang Sukarno juga, ujarnya.

    Di luar itu, Dedy melanjutkan, Tio melakukan ritual tertentu, seperti nyekar dan membaca surat Yasin di makam Bung Karno. Juga berlatih vokal dan menulis dengan tangan kiri seperti yang dilakukan Sukarno

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    saat menulis surat rahasia.Mas Tio berlatih dengan serius bagaimana agar

    nulisnya sama. Kenapa tangan kiri? Karena saat itu tulisan Bung Karno sangat dikenali. Orang sangat tahu karena saat itu dunia tulis, jadi orang mengenal tulisan Sukarno. Jadi ada surat rahasia yang sengaja agar tidak dikenal orang, dia menulis dengan tangan kiri. Nah, dia (Tio) bisa itu, ujar Dedy.

    Ditemui secara terpisah, Tio mengaku melakukan pendekatan spiritual untuk bisa menjiwai tokoh Sukarno. Tapi, di antara para aktor lain, dia jugalah yang paling serius mempelajari dan mendalami sosok presiden pertama Indonesia itu. Buku-buku karya Sukarno, seperti Di Bawah Bendera Revolusi, Indonesia Menggugat, Sarinah, Putra Sang Fajar, hingga Tabeh yang ditulis dalam bahasa Belanda, dilahapnya.

    Semua itu dilakukan karena dia kadung cinta terhadap sosok Sukarno.

    Ario Bayu memerankan Sukarno.DOK. DAPUR FILM

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    Sebagai putra sulung Sukarno, Guntur aktif memberikan koreksi. Cuma Megawati yang tak merespons dan menduga film yang dibuat Hanung bercerita tentang istri-istri Sukarno.

    Kalau kamu jatuh cinta sama seseorang, awalnya punya kesulitan, tapi akan terus mencari tahu dan ujungnya selalu mencintai. Memerankan apa pun, aku harus mencintainya dulu. Untuk menjadi bagus, saya mesti gali lebih dalam, apalagi tokoh seperti Sukarno, Tio menuturkan.

    Berbeda dengan aktor-aktor muda, yang mendapatkan peran lewat casting atau ditawari sutradara, Tio mengaku justru merebut peran Sukarno dari sutradara. Kepada sutradara, Tio menantang, jika dapat menemukan aktor lain yang mampu memerankan tokoh Sukarno lebih baik, dirinya akan

    menyerah.Tokoh ini harus saya yang

    memainkan. Saya sudah bilang juga sama Hanung, ujar aktor yang bernama asli Irwan Susetyo Pakusadewo itu.

    Sebaliknya, Ario Bayu justru sempat menolak saat ditawari memerankan Sukarno oleh Hanung untuk film Soekarno: Indonesia Merdeka. Alasannya, ia sejak usia 11 tahun tinggal di Selandia Baru sehingga tak terlalu mengenal sosok Sukarno. Dia bilang, Sori, Bos, gua besar di New Zealand, jadi

    gua enggak tahu, ujar Hanung.Tapi akhirnya aktor yang bermain dalam film garapan

    Hollywood, Java Heat, itu bersedia. Karena saya dipercaya, ya sudah, I will do it, kata Ario beberapa waktu lalu.

    Dia mengaku tidak ada kesulitan yang tak diatasinya. Namun terdapat beberapa detail yang membutuhkan usaha keras, seperti gaya berpidato Sukarno yang sangat berapi-api. Beliau kan sosok

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    orang yang pidatonya saja bisa menggemparkan masyarakat. Di sana butuh riset lebih dalam, ujarnya.

    Sebagai sutradara, Hanung menyokong Ario dengan menyediakan berbagai referensi, seperti buku-buku, film, dan artikel, yang berhubungan dengan proklamator itu.

    Selain itu, Hanung melakukan pendekatan kepada keluarga besar Sukarno, seperti Rachmawati, Taufiq Kiemas, dan Guntur. Sebagai putra sulung Sukarno, Guntur aktif memberikan koreksi. Bahkan, saat syuting, kita langsung telepon-teleponan dengan Pak Guntur, ujar Hanung.

    Selain memberikan skenario lewat Taufiq, Hanung menyurati Megawati untuk menjelaskan rencana pembuatan film ini. Sebab, anak kedua Sukarno itu pernah punya penafsiran

    bahwa film yang Hanung buat bercerita tentang istri-istri Sukarno. Kami memberikan penjelasan melalui surat. (Tapi Megawati) belum memberikan jawaban apa-apa, ujar Hanung. Q BAHTIAR RIFAI, ISFARI, PASTI LIBERTI MAPPAPA | SUDRAJAT

    Test kamera adegan film pengasingan Sukarno di Ende. Soekarno bersama Ratna Djuami kecil.FOTO/VIVA WESTI

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    BERGURU PADA TJOET NJA DHIEN

    FILM TJOET NJA' DHIEN BERHASIL MENEMBUS PANGGUNG DUNIA. WALAUPUN DANA PRODUKSINYA TERSENDAT, FILM INI TAYANG DI LAYAR FESTIVAL FILM CANNES PADA 1989. MODALNYA ADALAH IDEOLOGI

    DAN TOTALITAS. BISA DICONTOH.

    MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    HUJAN deras membasahi perempuan renta berkerudung kain hitam di tengah hutan. Matanya terpejam dan mulutnya tak henti-hentinya menggumam ketika tentara marsose mengepung. Tanggal 7 November 1905, Cut Nyak Dhien tertangkap di Beutong Lhee Sageu, Aceh.

    Herlina Christine Natalia Hakim ingat betul adegan itu. Ia berperan sebagai Cut Nyak dalam film Tjoet Nja' Dhien garapan Eros Djarot pada 1988. Dalam adegan itu, penampilan Christine benar-benar menyerupai gembel. Pakaiannya lusuh dan rambutnya awut-awutan.

    Penampilan ini sama persis dengan foto dokumentasi koleksi Tropen Museum. Belanda mengabadikan penawanan Cut Nyak bersama empat orang sisa pengikutnya. "Dia seperti gembel karena sudah katarak, enggak bisa lihat, hidup di hutan enam tahun, pakaiannya compang-camping, dan rambutnya sudah pliket-pliket (lengket)," ujar Christine kepada majalah detik.

    Foto itu merupakan satu-satunya dokumentasi visual Cut Nyak. Dokumentasi visual lain sebelum gerilya di masa Aceh Oorlog (perang Aceh) sama sekali tidak ada. Tak mudah menghidupkan peran Cut Nyak. Christine harus tekun membaca referensi perang Aceh untuk mendukung penghayatan. Saat itu Eros membekali tim dengan 60 buku referensi, 13 di antaranya buku wajib dan 3 buku pegangan untuk masing-masing kru.

    Cut Nyak Dhien adalah bangsawan terakhir yang melakukan perlawanan terhadap Belanda. Perang Aceh terjadi dari 1873 sampai 1904, sedangkan gerilya Cut Nyak baru berhenti setelah ia tertangkap pada 1905. Ia benar-benar konsisten melakukan gerilya karena kota sudah dikuasai Belanda.

    Memerankan Cut Nyak bukan hal gampang bagi Christine. Ia tak banyak tahu soal kehidupan di Aceh.

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    Syahdan, ia tinggal di Aceh menumpang di rumah Bupati Pidie Nurdin A.R., ayah artis Nova Eliza, dan kerabatnya di Banda Aceh. Eros pun memintanya mengajar anak-anak mengaji di meunasah, bergaul dengan ibu-ibu tetangga, hingga menginap di dalam hutan seorang diri. Christine harus menjadi perempuan Aceh.

    "Aku pelajari saja bagaimana semestinya di dalam ilmu peran, mempersiapkan diri. Ada riset lapangan dan riset dari literatur," dia menjelaskan.

    Eros mengakui keberhasilan filmnya tertumpu pada kekuatan pemeran Cut Nyak Dhien. Karena itu, ia tak segan menekan Christine menghabiskan pengalaman di Aceh. Sampai-sampai ia memaksa Christine menginap di hutan dan menyeberangi jembatan tali di hutan demi mendalami peran.

    Film Tjoet Nja' Dhien berdurasi 2 jam 7 menit. Tiga perempat bagiannya adalah adegan gerilya Cut Nyak di hutan. Karena itu, Christine harus terbiasa dengan

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    Cut nyak dien ketika menjadi tawanan belandaKOLEKSI TROPENMUSEUM

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    hutan. Eros tak mau pemeran utamanya hanya meniru laku Cut Nyak.

    "Jadi yang namanya kekuatan akting itu ada yang benar-benar feel, ada yang pretending, dan ada yang sama sekali enggak bisa akting. Saya mau yang benar-benar feel," tuturnya.

    Pilihannya memberikan peran kepada Christine tak salah. Eros mengakui karakter Christine cocok dengan Cut Nyak dalam naskahnya. Ia butuh pemeran dengan bekal cerewet, ingin tahu, dan konsisten. Christine berhasil menyambut tantangan ini. Kerja keras ini menuai hasil.

    Minimalnya referensi visual menjadi keuntungan tersendiri bagi Christine. Ia bebas menginterpretasi Cut Nyak dari pengalamannya hidup di Aceh. Christine sudah punya bekal cukup untuk menjadi Cut Nyak.

    Tapi masalah penggarapan film Tjoet Nja' Dhien tak berhenti pada masalah membentuk pemeran utama. Eros harus banting tulang lebih keras. Sekitar dua pekan sebelum syuting, naskah yang dia bawa mendapat keberatan dari ulama lokal.

    Cerita yang dibangun Eros berawal dari kematian Teuku Umar. Rencananya, film ini dibuka dengan adegan pemakaman besar-besaran Teuku Umar. Ia adalah suami kedua Cut Nyak, yang meninggal karena penyergapan tentara marsose.

    Ide awal pembuatan film adalah mengangkat cerita kehebatan perempuan Indonesia. Namun masyarakat Aceh mengaku tak terbiasa dengan cerita Cut Nyak Dhien tanpa Teuku Umar. Naskah harus diubah. "Edan! Aku harus mengubah naskah, menambah adegan, belum lagi mencari aktor!" ujar Eros.

    Dia segera bergerak gesit. Dia mampu mengubah naskah dalam semalam. Sedangkan soal aktor, ia menelepon kakaknya, Slamet Djarot, yang tengah berada di New York, Amerika Serikat. Slamet pulang

    Saya mau yang benar-benar feel.

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    dua hari setelah Eros meminta bantuannya.Tapi masih ada masalah yang tersisa. Menambah

    adegan berarti menambah biaya. Padahal dana pembuatan film cekak. Eros hanya memiliki modal sekitar Rp 300 juta untuk film itu.

    Biaya pembuatan film pun membengkak. Di pertengahan proses syuting, duit habis. Bahkan Eros sempat mengutang 500 nasi bungkus untuk krunya. Sampai-sampai uang kebutuhan rumah ia pakai untuk biaya produksi.

    Eros harus putar otak. Ia ke sana-kemari untuk mencari donatur. Untungnya jalan masih terbuka. Eros mendapat suntikan dana dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) Bustanil Arifin melalui anaknya, Alwin Arifin, serta pengusaha Aceh, Alwin Abdullah. Pembuatan

    MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    CHRISTINE HAKIM

    MYTRANS/ALFIAN OKTA SUMANTO

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    film ini memakan waktu tiga tahun karena tersendat masalah biaya. Total keseluruhan pembuatan film, menurut Eros, mencapai Rp 1,5 miliar.

    Tapi dana ini belum cukup. Syuting terakhir harus dilakukan di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa

    Barat, demi menghemat biaya. Christine sempat mengeluh karena mengganggu

    mood-nya. Ia sudah terbiasa hidup di Aceh. Karena itu, selama syuting,

    ia tinggal di tengah hutan demi mempertahankan mood.

    "Ya, mau bagaimana lagi. Kalau tidak begitu, film tidak jadi. Ya, kreatif saja," ujar Eros.

    Kreativitas itu akhirnya menuai hasil luar biasa. Pada 1988, film

    Tjoet Nja' Dhien meraih gelar film terbaik Piala Citra Festival Film

    Indonesia. Tahun berikutnya, film ini diputar dalam Festival Film Cannes

    di Prancis. Padahal ini merupakan karya pertama Eros. Menurut dia, kuncinya adalah

    konsisten dengan ide asal dan kreatif.Film Tjoet Nja' Dhien patut ditiru dalam membuat film

    biopik Soekarno: Indonesia Merdeka garapan Hanung Bramantyo. Film ini memiliki referensi dokumentasi visual terbatas dan dana cekak tapi hasilnya luar biasa. Eros berpesan pembuatan film biopik ini tak boleh menyerah pada keinginan pasar

    Hanung pun tidak main-main menggarap film. Ia mengakui Tjoet Nja' Dhien menjadi salah satu referensi penggarapan filmnya. Q

    PASTI LIBERTI MAPAPPA, IRWAN NUGROHO, SUDRAJAT, OKTAWIGUNA MANJAYA, ISFARI HIKMAT | ARYO BHAWONO

    MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    EROS DJAROTDETIKFOTO/RENGGA SANCAYA

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    PERSOALAN INI AKAN SELESAI DENGAN SENDIRINYA APABILA SETIAP MASING-MASING PIHAK BERIKTIKAD BAIK DAN MEMILIKI PANDANGAN YANG POSITIF.

    HANUNG BRAMANTYO:

    SAYA SADAR MEMFILMKAN SUKARNO BERAT

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    ARI SAPUTRA/DETIKFOTO

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    ApA sebenarnya sengketa antara Rachmawati Soekarnoputri dengan sutradara Hanung Braman-tyo dalam proyek pembuatan film Soekarno: Indonesia Merdeka?

    Hanung membantah anggapan mencemarkan nama Rachmawati. Ia siap menghadapi proses hukum setelah dilaporkan Rachma ke Polda Metro Jaya atas tudingan melakukan pencemaran nama baik.

    Yang bisa memutuskan salah atau benar kan peng-adilan. Gitu aja repot, kata Hanung.

    Okta Wiguna dan Isfari Hikmat bersama fotografer Ari Saputra dan kamerawan Yusmega dari majalah detik menemui Hanung di kantor Dapur Film, Ampera, Jakarta Selatan, pada Rabu, 25 September 2013.

    Berikut ini petikan wawancara dengan Setiawan Hanung Bramantyo.

    Permasalahan dengan Rachmawati berujung pada pelaporan Anda ke polda. Bagaimana tanggap-annya?

    Ya, tidak apa-apa, mereka kan punya hak melapor-kan. Saya kan juga bisa saja melaporkan Anda, bisa saja to, iya to? Yang bisa memutuskan salah atau benar kan pengadilan. Gitu aja repot.

    Apakah Anda ingin menyelesaikan konflik dengan Rachmawati secara kekeluargaan?

    Kami sudah mau menyelesaikannya secara keke-luargaan. Kami juga bilang kepada pers bahwa kami bisa menyelesaikan secara kekeluargaan. Tapi, ke-esokannya, Bu Rachma mengembalikan uangnya dengan cara begitu, dengan cara dikarungi seperti itu. Kemudian Bu Rachma marah-marah dan bilang saya mencemarkan nama baik.

    Coba kita cek bareng-bareng, apa betul saya me-ngatakan itu? Jangan-jangan itu hanya diedit sama media supaya diperkeruh. Itu kan saya tidak tahu.

    Kami juga bilang kepada pers bahwa kami bisa menyelesaikan secara kekeluargaan.

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    Apa problem sebenarnya perseteruan Anda deng-an Rachmawati?

    Problemnya adalah Bu Rachma tidak suka yang main adalah Ario Bayu. Itu saja problemnya. Problem dari semua problem ini adalah Bu Rachma tidak suka yang main Ario Bayu, thats all.

    Kalau digantikan Anjasmara?Saya tidak mau terjebak oleh pertanyaan itu. Apa

    namanya mending tidak dibahas. Menurut saya sih, menentukan pemain adalah hak sutradara.

    Apa benar Rachmawati tidak suka Ario Bayu kare-na tidak nasionalis?

    Meryl Streep orang Amerika, dia memerankan Margaret Thatcher. Aung San Suu Kyi orang Myanmar, yang memerankan orang Cina-Malaysia (Michelle Yeoh), memangnya dia tahu nasionalisme Myanmar? Nasionalisme itu bisa dipelajari. Kecintaan terhadap

    Proses syuting film Soekarno: Indonesia Merdeka!FOTO-FOTO: DOK. DAPUR FILM

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    negara Indonesia itu bisa dipelajari. Dengan apa? Ya, dengan belajar sejarah. Kan kami support semua.

    Bukannya isi kontrak menyatakan, kalau salah seorang mundur, film ini berhenti produksi?

    Sudah baca kontraknya? Saya ambil surat kontrak-nya, ya. Saya ambil kontraknya, Anda baca sendiri.

    (Hanung tampak sangat serius, sedikit kesal, lalu meninggalkan kursi wawancara. Sekitar 20 menit Hanung baru kembali. Ia lantas menjelaskan, dalam kontrak kerja sama, pihak kedua ditegaskan tidak punya hak menentukan, sedangkan modal dari pihak pertama.)

    Rachmawati mengkritik pemilihan Ario Bayu lebih karena alasan komersial. Tujuan pembuatan film ini memang untuk komersial?

    Uang muka 10 persen dari keuntungan setelah tu-tup buku, tapi Bu Rachma sudah minta dulu duit Rp 200 juta, siapa yang komersial duluan? Untung atau tidak film ini kita belum tahu, tapi dia sudah mendapat Rp 200 juta lebih dulu. Makanya dikembalikan pakai karung, jadi siapa yang komersial duluan? Kenapa dia

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    menyerang dengan mengatakan pembuatan film ini semata-mata untuk tujuan komersial, sekarang yang ngejar komersial pertama kali siapa?

    Apakah sudah sejak awal menyadari risiko meng-garap film ini?

    Saya menyadari betul. Saya pikir itulah alasan orang-orang terdahulu, seperti Teguh Karya atau Suman Jaya, tidak mau memproduseri film Sukarno. Kenapa? Pasti akan ribet seperti sekarang. Saya me-relakan diri ini untuk apa? Kalau tidak ada film seperti

    ini, masyarakat tidak akan belajar. Dalam film Sukarno, katanya lebih banyak di-

    alog Tan Malaka daripada Sukarno?Tahu dari mana? Anda baca script-nya saja. Me-

    mang betul percakapannya seperti itu? Seperti dibilang ada bom yang dililitkan di badan Bu Ing-git, apa itu benar bom? Memang Bu Inggit selalu menyelundupkan buku ketika Bung Karno di Sukamiskin. Dia harus puasa, tidak makan. Jadi Bu Rachma, saya khawatirnya, belum memba-ca script-nya tapi mendengar dari orang yang dipercayai. Itu berbahaya, kan. Makanya saya

    berharap, tolong, skenario ini sudah ada di tangan be-liau, lo.

    Pertimbangan adegan yang diambil dalam film ini seperti apa?

    Pertimbangan adegan adalah yang memberikan inspirasi kepada penonton.

    Kenapa adegan Sukarno yang kencing di pesawat itu ditampilkan?

    Tidak ada, kencing di pe-sawat itu tidak ada. Tapi itu

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    ada di bukunya, di buku Penyambung Lidah Rakyat itu dia pipis dari perjalanan Makassar ke Jakarta untuk menghadiri negosiasi sama Jepang. Dia kencing di pesawat yang saat itu tidak ada toiletnya. Saat itu nyi-prat ke semuanya, ke Bung Hatta dan yang lain yang ada di situ. Itu kan lucu banget, tapi enggak kami munculkan. Kenapa? Karena, kalau kami munculkan, adegan itu bikin il feel (ilang feeling) banget. Itu tidak saya tampilkan. Pernah saya bikin, tapi akhirnya saya hapus, di skenario saya hapus.

    Apakah skenario juga diberikan kepada keluarga Sukarno?

    Skenario saya kirimkan ke tiga keluarga. Pertama kepada Bu Rachma, kedua Pak Taufiq Kiemas dengan harapan diserahkan ke Bu Mega, ketiga ke Pak Guntur.

    Tanggapan Pak Guntur positif. Pak Guntur aktif memberikan koreksi, tidak begini, tidak begitu, bahkan saat syuting kita langsung telepon-teleponan dengan Pak Guntur. Kenapa Pak Guntur (dikasih skenario)? Karena cerita film ini sejak proses kelahiran Bung Karno sampai tahun 1945. Pak Guntur sudah lahir

    MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    saat itu, dan di film ini ada proses lahirnya Pak Guntur. Ada orangnya jelas, ya kita izin, dong. Alhamdulillah, Pak Guntur support, bukunya betul-betul kami jadi kan referensi karena setting film ini sekitar 1943-1945.

    Tanggapan dari Megawati seperti apa?Yang belum memberikan feedback Bu Mega. Yang

    jelas, kami sudah menyurati, sudah memberitahukan bahwa kami membuat film Indonesia Merdeka. Sebab, Bu Mega pernah salah menafsirkan bahwa film yang saya buat ini tentang istri-istri Sukarno. Kami mem-

    berikan penjelasan melalui surat. Beliau belum memberikan jawaban apa-apa.

    Penggarapan film Sukarno ini terke san tidak lepas dari momentum politik 2014. Apakah me-mang seperti itu?

    Dari awal saya menyadari membuat film ini be-rat. Berat dalam pengertian secara konten berat, kemudian di luar konten ekspektasi orang juga berat. Susah dong mengharapkan ekspektasi orang, melayani ekspektasi orang.

    Aspek lainnya adalah Sukarno sangat me-lekat dengan satu partai, sehingga kita bisa

    dimanfaatkan oleh partai tersebut. Tapi, buat saya, saya melepaskan diri dari semua itu.

    Masalah ini Anda me-lihatnya akan berakhir seperti apa, berhentikah produksi filmnya ini nanti?

    Persoalan ini akan selesai dengan sendirinya apabila masing-masing pihak ber-iktikad baik dan memiliki pandangan yang positif. Q

    OKTA WIGUNA | ISFARI HIKMAT

    MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    AGUNG/DETIKFOTO

    RACHMAWATI BERKUKUH MEMINTA FILM SOEKARNO BUATAN HANUNG DIBATALKAN. ADA PERJANJIAN TAK TERTULIS YANG DIINGKARI PRODUSER RAAM PUNJABI.

    PERJANJIAN BATAL, FILM SUKARNO TAK BOLEH TAYANG

    PENGACARA RACHMAWATI:

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

  • MAJALAH DETIK 30 SEPTEMBER - 6 OKTOBER 2013

    FOKUS DUEL FILM SUKARNO

    ERSETERUAN kubu Rach mawati dengan sutra dara film Soekarno: Indonesia Mer deka, Hanung Braman-tyo, berlanjut hingga ke media sosial. Pengacara Rach -mawati, Ramdhan Alam syah, menyerang Ha nung lewat akun Twitter-nya. Kubu Hanung menangkis nya lewat akun Twitter rumah produksi @DapurFilm.

    Puncaknya, Rachmawati mengadukan Hanung ke Kepolisian Daerah Metro Jaya dengan tudingan men-cemarkan nama baik. Hanung mengatakan di media bahwa kisruh film Soekarno dibuat untuk Bu Rachma mencari popularitas, kata Ramdhan.

    Kepada Bahtiar Rifai dari majalah detik, Ram-dhan menjelaskan pangkal sengketa kliennya dengan Hanung dan produser Raam Punjabi dari PT Tripar Multivision Plus. Rachmawati, kata dia, berkeras film Soekarno tak boleh tayang tanpa restunya.

    Sebenarnya apa duduk perkara sengketa Rach-mawati dengan Hanung dan Multivision?

    Mereka ingin aktornya (pemeran Sukarno) Ario Bayu. Dalam kesepakatan awalnya kan kita mau pakai non-aktor. Karena itulah terjadi perselisihan, sehingga Bu Rachma memilih keluar.

    Apa keberatan Rachmawati terhadap pemilihan Ario Bayu?

    Sejak awal kami ingin menjadikan film ini sebagai pembuka sejarah yang benar tentang Sukarno, bukan mengedepankan sisi komersial. Dengan memilih tokoh Ario Bayu sebagai Sukarno, itu kan ada pertimbangan komersial di sana. Kami memang tidak menafikan sisi komersial