2012, Tahun Moda 100 Perusahaan Super Transportasi … · Sumber Daya, dan Mineral (ESDM) ......

1
18 SELASA, 19 APRIL 2011 E E KONOMI KONOMI NASIONAL PEKAN lalu, Kementerian Ke- uangan melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP) memutus- kan untuk membeli 7% saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) periode 2010. Namun, Kementerian Energi, Sumber Daya, dan Mineral (ESDM) justru menyurati Ke- menterian Keuangan untuk memperpanjang proses divestasi tersebut hingga 18 Mei 2011. “Pertimbangan perpanjang- an ada dua, yakni masih perlu waktu lagi untuk proses peng- alihan saham divestasi ini dan adanya tuntutan pihak ketiga yang harus dipelajari. Jangan sampai nanti ke depan menim- bulkan masalah,” tutur Staf Ahli Menteri ESDM Kardaya Warnika di Jakarta, kemarin. Ia mengatakan pihaknya meminta perpanjangan proses divestasi selama 30 hari dari tenggat semula 18 April 2011. Hal itu pun sudah diinforma- sikan ke pihak Newmont. “Me- reka tidak ada keberatan.” Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Z Majdi berha- rap pemerintah pusat tidak mengambil 7% saham divestasi NNT itu. Ia mengatakan, bu- kan hanya pemerintah daerah (pemda) yang menginginkan saham tersebut, tetapi juga se- luruh masyarakat NTB. “Kasihlah peluang pada dae- rah sehingga daerah tidak cuma mendapat royalti, tapi juga da- pat bagian dividen,” kata dia di Istana Bogor, kemarin. Saat ini, daerah melalui PT Multi Daerah Bersaing (MDB) sudah mengantongi 24% saham NNT. MDB merupakan per- usahaan patungan antara PT Daerah Maju Bersama (25%) milik Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, serta Sumba- wa dan PT Multicapital (75%) milik Grup Bakrie. Adapun 7% saham divestasi periode 2010 merupakan yang terakhir dari kewajiban divestasi 31% saham yang digariskan dalam Kontrak Karya NNT pada 1986. Ketidakjelasan akan jatuh ke pihak mana 7% saham NNT itu, kemarin, memicu unjuk rasa di lokasi tambang NNT di Benete, Maluk. Massa pengunjuk rasa mulai terdiri dari mahasiswa, pegawai negeri sipil, hingga anggota DPRD. Dalam aksi itu terjadi ben- trokan sik antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan yang menyebabkan lima orang ter- luka. Namun, pihak NNT me- nyatakan operasional tambang tetap berjalan normal. Dalam menanggapi kisruh pusat dan daerah soal saham NNT, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengaku tidak bisa intervensi. “Itu kebijakan Menteri Keuangan. Haknya dia betul itu. Saya tidak bisa cawe-cawe.” (ML/YR/Mad/ Tup/Ant/E-3) KEMENTERIAN Kehutanan (Kemenhut) akan melapor- kan 100 perusahaan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena terindikasi menyalahi aturan perambahan hutan. Akibat perambahan ilegal itu, negara telah dirugikan Rp250 triliun. Angka kerugian tersebut muncul berdasarkan perhitung- an akumulasi dana reboisasi dan provisi sumber daya hutan (PSDH) di Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Timur (Kaltim), dan Kalimantan Barat (Kalbar) yang mencapai Rp250 triliun. Di Kalbar, luas hutan yang dirambah hampir 5 juta hektare (ha), di Kalteng 7 juta ha, dan Kaltim 2 juta ha. “Bapak Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan pada Kamis (14/4) lalu akan melaporkan sejumlah penyalahgunaan izin yang dilakukan oleh perusaha- an tambang dan perkebunan ke KPK. Tapi pelaporan itu tertunda karena tidak ada waktu yang pas,” kata Darori, Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, di Kantor Kemenhut, Jakarta, kemarin. Darori menjelaskan ada 100 perusahaan yang terindikasi menyalahi aturan. Mereka me- rupakan perusahaan tambang dan perkebunan baik dari dalam maupun luar negeri. Bentuk pelanggarannya yaitu menduduki kawasan tanpa izin dan menebang kayu tanpa prosedur. Pelanggaran itu, tegas Darori, menyalahi UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Berdasarkan hasil investigasi tim penyidik yang terdiri dari petugas Kemenhut, jaksa, dan polisi, diduga perusahaan- perusahaan tersebut terindikasi melakukan kolusi dan korupsi dengan pejabat pemerintah daerah (pemda) setempat. “Diindikasikan ada kolusi karena ini bukan kewenangan pemda, kok dikeluarkan izin oleh daerah. Ini akan diusut. Pelakunya oknum perusahaan dan pejabat. Kita akan turun- kan tim penyidik. Tapi untuk korupsi dan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oknum pejabat akan ditangani KPK,” ungkapnya. (*/E-4) Kementerian ESDM tidak Kompak soal Newmont Kemenhut bakal Laporkan 100 Perusahaan 2012, Tahun Moda Transportasi Massal FIDEL ALI PERMANA S IAPA bilang pemerin- tah mengabaikan per- masalahan kemacetan di kota-kota besar se- perti Jakarta? Tidaklah demi- kian. Setidaknya di tataran konsep. Pemerintah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah me- rancang program multimoda transportasi massal untuk di- realisasikan tahun depan. Dana sebesar Rp65,3 triliun telah dianggarkan dari total kebu- tuhan Rp85,8 triliun. Penambalan dari anggaran atas kekurangan pembiayaan proyek senilai Rp20,5 triliun tengah diupayakan. Alternatif lainnya diwujudkan melalui skema kerja sama pemerintah dan swasta (KPS). “Sebanyak Rp20 triliun (proyek) sektor perhubungan, Rp0,5 triliun pekerjaan umum. Kekurangan itu apakah nanti- nya sudah termasuk KPS, kita lihat juga kemampuan ang- garan,” tutur Menteri Peren- canaan Pembangunan Nasio- nal/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana ketika ditemui di ruangannya, Kantor Bappenas, Jakarta, pekan lalu. Ia menerangkan, pada 2012 ada empat kota besar yang menjadi prioritas program, yakni Jakarta, Bandung, Me- dan, dan Surabaya. Cakupan- nya termasuk wilayah sekitar keempat kota. “Intinya angkutan umum massal perkotaan dan reakti- vasi jalur kereta yang mati dan pembangunan perlintasan yang tidak sebidang di empat kota besar itu,” ungkap Armida. Pembangunan moda trans- portasi massal di empat titik kota di Jawa tersebut akan mengatasi kemacetan yang terjadi pada jaringan utama angkutan penumpang dan barang nasional. “Karena itu, kita tingkatkan efisiensi simpul-simpul per- pindahannya. Misalnya jika mau naik angkutan umum itu, bagaimana agar angkutan penghubung bisa ada dan ce- pat,” urainya. Untuk Jakarta, hal itu ter- masuk pengembangan bus Trans-Jakarta dan trayek ang- kutan umum pengumpan, pengembangan busway ke wi- layah Bodetabek, dan integrasi tiket serta fasilitas perpindahan kereta rel listrik (KRL) dan Trans-Jakarta. Kemudian, pengembangan kereta api (KA) akses Bandara Soekarno-Hatta, pembangunan KA akses Pelabuhan Tanjung Priok, pembangunan dry port Cikarang, pembangunan jalur ganda Serpong-Maja serta Duri-Tangerang. Di Jabodetabek juga akan dikembangkan jalur kereta ganda Manggarai-Cikarang, mass rapid transit (MRT) Lebak Bulus-Kota, dan monorel. Adapun di tiga kota lainnya akan dikembangkan bus rapid transit (BRT) disertai angkutan pengumpannya, akses jalan tol, dan pelabuhan. Terkendala Armida mengakui pemba- ngunan infrastruktur dapat terkendala jika pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengadaan Lahan molor di DPR. Pasalnya, harga ta- nah dan bahan baku akan uktuatif, bahkan meningkat, jika proses pengadaan lahan berlarut-larut. Sebelumnya pemerintah me- nargetkan UU Pengadaan La- han dapat diberlakukan secara efektif di awal 2011. Namun, hingga saat ini RUU masih da- lam pembahasan di DPR dan diperkirakan baru akan ram- pung paling cepat pertengahan tahun ini. (E-1) [email protected] Jakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya menjadi prioritas program pembangunan transportasi massal senilai hampir Rp86 triliun. BUMN sektor telekomunikasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) secara bertahap mulai merealisasikan pemba- ngunan Nusantara Super High- way, yaitu jaringan infrastruktur information and communication technology (ICT) nasional yang berbasis optical network platform sepanjang 47.099 kilometer. Adapun hasil dan program pembangunan infrastruktur ICT akan menjadi pendukung utama bagi perseroan dalam menjalankan bisnis TIME (tele- communication, information, media dan edutainment) yang dilansir pada 23 Oktober 2009. Selain menyediakan komu- nikasi yang lebih efektif, back- bone Nusantara Super Highway akan berperan dalam menun- jang pertumbuhan ekonomi memasuki era ekonomi jaring- an digital. “Nusantara Super Highway merupakan kelanjutan dari cita- cita Telkom untuk menyatukan Nusantara melalui visi ‘Nusan- tara 21’ yang sudah dimulai sejak 2001 dengan teknologi berbasis satelit,” jelas Direktur Network and Solutions Telkom Ermady Dahlan kepada Wakil Presiden Boediono di Jakarta, pekan lalu. Operation Vice President Public Relations Telkom Agina Siti Fatimah menjelaskan, pem- bangunan Nusantara Super Highway dibagi ke dalam enam ring untuk menghubungkan berbagai gugusan kepulauan di Tanah Air yang sejalan de- ngan penetapan enam koridor ekonomi oleh pemerintah. Keenam ring dari Nusantara Super Highway tersebut terdiri dari Ring Sumatra sepanjang 9.981 km yang terbentang dari kota Banda Aceh hingga kota Bandar Lampung. Ring kedua adalah Ring Jawa sepanjang 11.524 km yang terbentang dari Kota Merak hingga Kota Banyuwangi. Ring ketiga ialah Ring Kalimantan sepanjang 6.664 km dari Ponti- anak hingga Tarakan. Adapun keempat ialah Ring Sulawesi dan Maluku Utara se- panjang 7.233 km dari Makasar, Manado, Ternate hingga Sa- nana, Maluku Utara. Ring kelima yaitu Ring Bali dan Nusa Tenggara sepanjang 3.444 km dari Denpasar, Ma- taram, Kupang hingga Atam- bua, Nusa Tenggara Timur. Terakhir Ring Kepulauan Maluku dan Papua sepanjang 8.254 km dari Ambon, Fak-Fak, Sorong, Manokwari hingga Jayapura, dan Merauke. Pembangunan seluruh ring ICT Nusantara Super High- way menggunakan kongurasi Palapa Ring. (NG/E-4) Telkom Realisasikan Nusantara Super Highway Kasihlah peluang pada daerah sehingga daerah tidak cuma mendapat royalti, tapi juga dapat bagian.” Muhammad Z Majdi Gubernur NTB Darori Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam

Transcript of 2012, Tahun Moda 100 Perusahaan Super Transportasi … · Sumber Daya, dan Mineral (ESDM) ......

Page 1: 2012, Tahun Moda 100 Perusahaan Super Transportasi … · Sumber Daya, dan Mineral (ESDM) ... Sumbawa Barat, serta Sumba-wa dan PT Multicapital (75%) ... Angka kerugian tersebut

18 SELASA, 19 APRIL 2011EEKONOMIKONOMI NASIONAL

PEKAN lalu, Kementerian Ke-uangan melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP) memutus-kan untuk membeli 7% saham di vestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) periode 2010. Namun, Kementerian Energi, Sumber Daya, dan Mineral (ESDM) justru menyurati Ke-menterian Keuangan untuk memperpanjang proses divestasi tersebut hingga 18 Mei 2011.

“Pertimbangan perpanjang-an ada dua, yakni masih perlu waktu lagi untuk proses peng-alihan saham divestasi ini dan adanya tuntutan pihak ketiga yang harus dipelajari. Jangan sampai nanti ke depan menim-bulkan masalah,” tutur Staf Ahli Menteri ESDM Kardaya Warnika di Jakarta, kemarin.

Ia mengatakan pihaknya meminta perpanjangan proses divestasi selama 30 hari dari tenggat semula 18 April 2011. Hal itu pun sudah diinforma-sikan ke pihak Newmont. “Me-reka tidak ada keberatan.”

Sementara itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Z Majdi berha-

rap pemerintah pusat tidak mengambil 7% saham divestasi NNT itu. Ia mengatakan, bu-kan hanya pemerintah daerah (pemda) yang menginginkan saham tersebut, tetapi juga se-luruh masyarakat NTB.

“Kasihlah peluang pada dae-rah sehingga daerah tidak cuma mendapat royalti, tapi juga da-pat bagian dividen,” kata dia di Istana Bogor, kemarin.

Saat ini, daerah melalui PT Multi Daerah Bersaing (MDB) sudah mengantongi 24% saham NNT. MDB merupakan per-usahaan patungan antara PT Daerah Maju Bersama (25%) milik Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten

Sumbawa Barat, serta Sumba-wa dan PT Multicapital (75%) milik Grup Bakrie. Adapun 7% saham divestasi periode 2010 merupakan yang terakhir dari kewajiban divestasi 31% saham yang digariskan dalam Kontrak Karya NNT pada 1986.

Ketidakjelasan akan jatuh ke pihak mana 7% saham NNT itu, kemarin, memicu unjuk rasa di lokasi tambang NNT di Benete, Maluk. Massa pengunjuk rasa mulai terdiri dari mahasiswa, pegawai negeri sipil, hingga anggota DPRD.

Dalam aksi itu terjadi ben-trokan fi sik antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan yang menyebabkan lima orang ter-luka. Namun, pihak NNT me-nyatakan operasional tambang tetap berjalan normal.

Dalam menanggapi kisruh pusat dan daerah soal saham NNT, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengaku tidak bisa intervensi. “Itu kebijakan Menteri Keuangan. Haknya dia betul itu. Saya tidak bisa cawe-cawe.” (ML/YR/Mad/Tup/Ant/E-3)

KEMENTERIAN Kehutanan (Kemenhut) akan melapor-kan 100 perusahaan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena terindikasi menyalahi aturan perambahan hutan. Akibat perambahan ilegal itu, negara telah dirugikan Rp250 triliun.

Angka kerugian tersebut muncul berdasarkan perhitung-an akumulasi dana reboisasi dan provisi sumber daya hutan (PSDH) di Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Timur (Kaltim), dan Kalimantan Barat (Kalbar) yang mencapai Rp250 triliun. Di Kalbar, luas hutan yang dirambah hampir 5 juta hektare (ha), di Kalteng 7 juta ha, dan Kaltim 2 juta ha.

“Bapak Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan pada Kamis (14/4) lalu akan melaporkan sejumlah penyalahgunaan izin yang dilakukan oleh perusaha-an tambang dan perkebunan ke KPK. Tapi pelaporan itu tertunda karena tidak ada waktu yang pas,” kata Darori, Direktur Jenderal Perlindung an Hutan dan Konservasi Alam, di Kantor Kemenhut, Jakarta, kemarin.

Darori menjelaskan ada 100 perusahaan yang terindikasi menyalahi aturan. Mereka me-rupakan perusahaan tambang dan perkebunan baik dari dalam maupun luar negeri.

Bentuk pelanggarannya yaitu menduduki kawasan tanpa izin dan menebang kayu tanpa prosedur. Pelanggaran itu, tegas Darori, menyalahi UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

Berdasarkan hasil investigasi tim penyidik yang terdiri dari petugas Kemenhut, jaksa, dan polisi, diduga perusahaan-perusahaan tersebut terindikasi melakukan kolusi dan korupsi dengan pejabat pemerintah daerah (pemda) setempat.

“Diindikasikan ada kolusi karena ini bukan kewenangan pemda, kok dikeluarkan izin oleh daerah. Ini akan diusut. Pelakunya oknum perusahaan dan pejabat. Kita akan turun-kan tim penyidik. Tapi untuk korupsi dan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oknum pejabat akan ditangani KPK,” ungkapnya. (*/E-4)

Kementerian ESDMtidak Kompak soal Newmont

Kemenhut bakalLaporkan

100 Perusahaan2012, Tahun ModaTransportasi Massal

FIDEL ALI PERMANA

SIAPA bilang pemerin-tah mengabaikan per-masalahan kemacetan di kota-kota besar se-

perti Jakarta? Tidaklah demi-kian. Setidaknya di tataran konsep.

Pemerintah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah me-rancang program multimoda transportasi massal untuk di-realisasikan tahun depan. Dana sebesar Rp65,3 triliun telah dianggarkan dari total kebu-tuhan Rp85,8 triliun.

Penambalan dari anggaran atas kekurangan pembiayaan proyek senilai Rp20,5 triliun tengah diupayakan. Alternatif lainnya diwujudkan melalui skema kerja sama pemerintah dan swasta (KPS).

“Sebanyak Rp20 triliun (proyek) sektor perhubungan, Rp0,5 triliun pekerjaan umum. Kekurangan itu apakah nanti-nya sudah termasuk KPS, kita lihat juga kemampuan ang-garan,” tutur Menteri Peren-canaan Pembangunan Nasio-nal/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana ketika ditemui di ruangannya, Kantor Bappenas, Jakarta, pekan lalu.

Ia menerangkan, pada 2012 ada empat kota besar yang menjadi prioritas program, yakni Jakarta, Bandung, Me-dan, dan Surabaya. Cakupan-nya termasuk wilayah sekitar keempat kota.

“Intinya angkutan umum massal perkotaan dan reakti-vasi jalur kereta yang mati dan pembangunan perlintasan yang tidak sebidang di empat kota besar itu,” ungkap Armida.

Pembangunan moda trans-portasi massal di empat titik kota di Jawa tersebut akan mengatasi kemacetan yang terjadi pada jaringan utama angkutan penumpang dan barang nasional.

“Karena itu, kita tingkatkan efisiensi simpul-simpul per-pindahannya. Misalnya jika mau naik angkutan umum itu, bagaimana agar angkutan peng hubung bisa ada dan ce-pat,” urainya.

Untuk Jakarta, hal itu ter-masuk pengembangan bus Trans-Jakarta dan trayek ang-kutan umum pengumpan, pengembangan busway ke wi-layah Bodetabek, dan integrasi tiket serta fasilitas perpindahan kereta rel listrik (KRL) dan Trans-Jakarta.

Kemudian, pengembangan kereta api (KA) akses Bandara Soekarno-Hatta, pembangunan KA akses Pelabuhan Tanjung Priok, pembangunan dry port Cikarang, pembangunan jalur ganda Serpong-Maja serta Duri-Tangerang.

Di Jabodetabek juga akan

dikembangkan jalur kereta ganda Manggarai-Cikarang, mass rapid transit (MRT) Lebak Bulus-Kota, dan monorel.

Adapun di tiga kota lainnya akan dikembangkan bus rapid transit (BRT) disertai angkutan pengumpannya, akses jalan tol, dan pelabuhan.

TerkendalaArmida mengakui pemba-

ngunan infrastruktur dapat terkendala jika pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengadaan Lahan molor di DPR. Pasalnya, harga ta-nah dan bahan baku akan fl uktuatif, bahkan meningkat, jika proses pengadaan lahan berlarut-larut.

Sebelumnya pemerintah me-nargetkan UU Pengadaan La-han dapat diberlakukan secara efektif di awal 2011. Namun, hingga saat ini RUU masih da-lam pembahasan di DPR dan diperkirakan baru akan ram-pung paling cepat pertengahan tahun ini. (E-1)

[email protected]

Jakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya menjadi prioritas program pembangunan transportasi massal senilai hampir Rp86 triliun.

BUMN sektor telekomunikasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) secara berta hap mulai merealisasikan pemba-ngunan Nusantara Super High-way, yaitu jaringan infrastruktur information and communication technology (ICT) nasional yang berbasis optical network platform sepanjang 47.099 kilometer.

Adapun hasil dan program pembangunan infrastruktur ICT akan menjadi pendukung utama bagi perseroan dalam menjalankan bisnis TIME (tele-communication, information, media dan edutainment) yang dilansir pada 23 Oktober 2009. Selain menyediakan komu-nikasi yang lebih efektif, back-bone Nusantara Super Highway akan berperan dalam menun-jang pertumbuhan ekonomi memasuki era ekonomi jaring-an digital.

“Nusantara Super Highway merupakan kelanjutan dari cita-cita Telkom untuk menya tukan Nusantara melalui visi ‘Nusan-tara 21’ yang sudah dimulai sejak 2001 dengan teknologi berbasis satelit,” jelas Direktur Network and Solutions Telkom Ermady Dahlan kepada Wakil Presiden Boediono di Jakarta, pekan lalu.

Operation Vice President Public Relations Telkom Agina Siti Fatimah menjelaskan, pem-bangunan Nusantara Super Highway dibagi ke dalam enam ring untuk menghubungkan berbagai gugusan kepulauan di Tanah Air yang sejalan de-ngan penetapan enam koridor ekonomi oleh pemerintah.

Keenam ring dari Nusantara Super Highway tersebut terdiri dari Ring Sumatra sepanjang 9.981 km yang terbentang dari kota Banda Aceh hingga kota Bandar Lampung.

Ring kedua adalah Ring Jawa sepan jang 11.524 km yang terbentang dari Kota Merak hingga Kota Banyuwangi. Ring ketiga ialah Ring Kalimantan sepanjang 6.664 km dari Ponti-anak hingga Tarakan.

Adapun keempat ialah Ring Sulawesi dan Maluku Utara se-panjang 7.233 km dari Makasar, Manado, Ternate hingga Sa-nana, Maluku Utara.

Ring kelima yaitu Ring Bali dan Nusa Tenggara sepanjang 3.444 km dari Denpasar, Ma-taram, Kupang hingga Atam-bua, Nusa Tenggara Timur.

Terakhir Ring Kepulauan Maluku dan Papua sepanjang 8.254 km dari Ambon, Fak-Fak, Sorong, Manokwari hingga Jayapura, dan Merauke.

Pembangunan seluruh ring ICT Nusantara Super High-way menggunakan konfi gurasi Palapa Ring. (NG/E-4)

Telkom RealisasikanNusantara

Super Highway

Kasihlah peluang pada daerah

sehingga daerah tidak cuma mendapat royalti, tapi juga dapat bagian.”

Muhammad Z MajdiGubernur NTB

DaroriDirjen Perlindungan Hutandan Konservasi Alam