Dody Firmanda 2010 - Penyusunan Clinical Pathways Rumah Sakit di Provinsi Jawa Timur
2010 Clinical Reasoning
-
Upload
langgeng-perdhana-jangan-menyerah -
Category
Documents
-
view
123 -
download
0
Transcript of 2010 Clinical Reasoning
-
Putri R. Ayuningtyas
-
pengantar
Clinical reasoning sebagai dasar yang
fundamental bagi seorang health care
professionals terutama dokter untuk dapatprofessionals terutama dokter untuk dapat
mengambil keputusan klinis yang terbaik bagi
pasiennya.
Critical thinking sebagai landasan utama bagi
terbentuknya clinical reasoning.
-
CRITICAL THINKING
Schafersman (1991) menyatakan bahwa berfikir kritis adalah
berfikir dengan benar berdasarkan pengetahuan yang relevan
dan reliable, atau cara fikir yang beralasan, refektif,
bertanggungjawab, dan mahir.
-
Seorang yang berfikir kritis dapat menanyakan suatu
hal dengan tepat, mencari informasi dengan tepat yang
akan dipergunakannya untuk menyelesaikan masalah,
dapat mengelola informasi tersebut dengan logis,dapat mengelola informasi tersebut dengan logis,
efisien dan kreatif sehingga dia dapat membuat
simpulan yang logis dan dapat memecahkan masalah
yang dihadapinya dengan tepat berdasarkan analisis
informasi dan pengetahuan yang dimilikinya.
-
Critical Thinking defined
John Dewey,
critical thinking adalah pertimbangan yang aktif dan
tepat serta berhati-hati atas keyakinan dan keilmuan
untuk mendukung kesimpulanuntuk mendukung kesimpulan
Ennis: critical thinking adalah kegiatan berfikir yang
beralasan dan reflektif yang memfokuskan pada apa
yang diyakini dan apa yang akan dilakukan
(Fisher ,2001) .
-
The APA Concensus Definition
berfikir kritis sebagai keputusan yang memiliki tujuan dan
dilakukan sendiri oleh pelaku kegiatan berfikir, sebagai hasil
dari kegiatan interpretasi, analisis, evaluasi dan inferensi
serta penjelasan dari pertimbangan yang didasarkan pada serta penjelasan dari pertimbangan yang didasarkan pada
bukti, konsep, metodologi, kriteriologi dan kontekstual,
yang kemudian melandasi keputusan yang dibuat oleh
orang tersebut.
(Facione, 1996)
-
Critical thinking
Interpretation
Analysis
Statements
Description
Question
Metacognition (to improve
Their own thinking
Analysis
Evaluation
Inference
Explanation
Self regulation
Question
Other form
representationInquisitive/curious
Systematic
Analytical
Open minded
Judicious
Truth seeking
Confident in reasoning
-
Adalah proses kognitif yang terjadi ketika berbagai informasi
yang diperoleh dokter baik melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik atau melalui kasus klinik yang diberikan
pada mahasiswa kedokteran disintesis dan diintegrasikanpada mahasiswa kedokteran disintesis dan diintegrasikan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki
sebelumnya oleh dokter dan mahasiswa tersebut yang
kemudian dipergunakan untuk mendiagnosis dan
menatalaksana masalah pasien.
Groves dkk. (2002)
-
Cevero (1988) & Harris (1993)
Clinical reasoning adalah pola berpikir seorang
klinisi untuk menempuh tindakan bijaksana
(memiliki dasar benar, dampak baik) dalam(memiliki dasar benar, dampak baik) dalam
arti melakukan tahapan tindakan terbaik
sesuai dengan konteks yang spesifik.
(Higgs & Jones, 2000)
-
Langkah-langkah Clinical Reasoning
Interpretasi : menggali info sebanyak2nya
Analisis: menganalisa info dg menghubungkan dg bukti yang ada
Evaluasi: mengkaji bukti yang ada supaya bisa ditetapkan menjadi diagnosis
Inferensi: penyimpulan diagnosis dan rencana terapi bagi pasien
Explanasi: penjelasan yang baik dan benar serta etis kepada pasien
Self regulation: apakah tindakan2 td sudah benar??
-
Keluhan utama/ main complain
D a t a g a t h e r i n g
h y p o t h e s i s
D i a g n o s i s b a n d i n g
diagnosis
i n t e r v e n t i o n
Prognosis
F o l l o w u p
-
Clinical reasoning
Relevant knowledge
Relevant skills
Interpersonal skill Interpersonal skill
Clinical skill
Technical skill
-
Makna clinical reasoning
1. Tanggung jawab dan pertanggungjawaban
sosial bagi seorang dengan profesi kesehatan
2. Meningkatkan kualitas pelayanan, partisipasi2. Meningkatkan kualitas pelayanan, partisipasi
pasien dalam menangani dan ketaatan pasien
terhadap terapi-intervensi
3. Meningkatkan kemampuan negosiasi dan
penjelasan kepada klien (komunikasi efektif)
-
Makna contd
4. Memudahkan pembelajaran mahasiswa terhadap apa dan
mengapa suatu aktivitas tertentu harus dilakukan selama
penatalaksanaan pasien
5. Memperluas pengetahuan yang telah dimiliki klinisi dalam
mendukung pengetahuannya
6. Mencegah penipuan yang dilakukan oleh klinisi dan
menyadari apa yang tidak mereka ketahui dari apa yang
sedang dilakukan
-
Faktor2 yang mempengaruhi clinical reasoning
1. Pengetahuan yang
terstruktur
2. Kemampuan berfikir
5. Kemampuan melakukan refleksi
6. Pengalaman menerima feedback
korektif dan konstruktif selama
belajar
ketegorisasi
2. Kemampuan berfikir
3. Kemampuan mengatur
pola pikir
4. Kemampuan melakukan
ketegorisasi
belajar
7. Pengalaman terpapar dengan
masalah klinik
8. Pengalaman menangani pasien
9. Kemampuan komunikasi
interpersonal
-
Jenis clinical reasoning
Forward clinical reasoning
adalah proses untuk menetapkan hipotesis berdasarkan data yang ada.
backward clinical reasoning
adalah mengungkapkan data berdasarkan hipotesis.
(Patel dkk. dalam Beullens dkk. 2005)
-
contoh
Gula darah 2 jam pp
melebihi batas normal
Lesu
cepat capek pasien menderita cepat capek
gatal-gatal
Dll.
pasien menderita
diabetes.
-
Pasien menderita
Gula darah tinggi
GatalPasien menderita
diabetes karena:
Gatal
Cepat letih
Dll.
Backward reasoning
-
Jenis clinical reasoning
Beullens dkk (2005) clinical reasoning dengan menggunakan
metode forward lebih besar akurasinya dibanding dengan
backward.
Metode forward lebih banyak dipergunakan oleh ekspert,
sedangkan backward lebih sering dipergunakan oleh pemula
Eva yang dikutip oleh Norman (2005) menunjukkan bahwa tidak
ada beda antara keakurasian penggunaan forward dan backward,
bahkan metode yang paling baik dipergunakan adalah metode
gabungan, dengan dimulai dari backward.
-
Jenis clinical reasoning contd
Analytic: adalah kegiatan penalaran dengan melakukan
analisis yang sangat berhati-hati untuk mengetahui
hubungan antara tanda dan keluhan untuk menetapkan
diagnosis.diagnosis.
Non analitic-clinical reasoning
clinical reasoning yang tidak membutuhkan penalaran
sama sekali, dan biasa disebut dengan pattern
recognition (pengenalan tanda)
-
Jenis Clinical Reasoning
Kee & Bickle (2005)
Probabilistik
Kemampuan untuk mengapresiasikan informasi dalam bentuk tanda dan gejala
Causal
Reasoning yang memerlukan pemahaman anatomis Reasoning yang memerlukan pemahaman anatomis dan proses fisiologi
Rule based
Clinical reasoning yang memerlukan pattern recognition/pengenalan tanda untuk memutuskan diagnosis.
-
u/ memeriksa kembali kualitas reasoning, standar
intelektual yg harus diaplikasikan u/ cara berfikir kita:
Critical
Thinking
Resources
-
Contoh data gathering dalam clinical reasoning
-
Kemampuan penalaran klinis lebih efektif
dipelajari daripada diajarkan (Schuwirth,
2002)
Patients simulation , paper based cases dapat Patients simulation , paper based cases dapat
dipakai untuk mengembangkan penalaran
klinik terutama pada tahapan kapsulasi
pengetahuan (Boshuizen & Schmidt, 2000)
-
penutup
Jika dilakukan dengan benar dan runtut
clinical reasoning pasti akan menerapkan
prinsip2 critical thinking karena setiap pasien
memiliki karakteristik dan masalahnya sendirimemiliki karakteristik dan masalahnya sendiri
sehingga harus dapat dipertimbangkan secara
menyeluruh.
-
How consciousness related to
competence
Unconscious competence kompetensi yang
tidak disadari
Conscious competence kompetensi yang
disadaridisadari
Unconscious incompetence tidak kompeten
dan tidak menyadari kalo tidak kompeten