201 202 Penguatan Kelembag

2
!JUngk,asan 'E,f.Jek,utif ------------------------- Hasil-hasil Penelitian tafiun 2010 PENGUATAN KELEMBAGAAN PEMASARAN BERAS ORGANIK OALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI 01 KABUPATEN SRAGEN Dr. Jangkung Handoyo Mulyo, M.Ec1), Prof. dr. Ir. Irham, MSc2), Ir. Sugeng Widodo, MP, Ir. Widodo, MP, dan Sugiyarto, MSc2) Setiap manusia membutuhkan pangan yang cukup, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Masyarakat dunia sekarang telah menyadari akan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam proses produksi pertanian. Saat ini, banyak produk pangan yang tidak sehat karena mengandung zat yang mengganggu kesehatan manusia, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, salah satunya adalah beras. 8erbagai kasus keracunan bahan makanan dan krisis keamanan pangan menyebabkan masyarakat semakin selektif dalam memilih bahan pangan yang akan dikonsumsi, yaitu dengan mempertimbangkan aspek kesehatan dan keamanan pangannya. Kesadaran dan preferensi konsumen akan pangan yang sehat akan mengakibatkan meningkatnya konsumsi pangan organik. Selain ramah terhadap lingkungan, pertanian organik juga merupakan salah satu alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan stagnasi produktivitas dan semakin menurunnya insentif usahatani karena menurunnya kualitas lingkungan. Prospek pertanian organik, termasuk padi organik sesungguhnya sangat menjanjikan, namun masih terkendala oleh berbagai faktor termasuk diantaranya pengembangan kelembagaan pemasaran beras organik, baik yang dilakukan oleh petani/kelompok tani maupun pedagang. Penelitian ini bertujuan untuk meng- analisis lembaga-Iembaga pemasaran, fungsi lembaga pemasaran dan kinerjanya; preferensi dan perilaku konsumen terha- dap beras organik dalam kaitannya dengan kelembagaan pemasaran beras organik; faktor-faktor internal dan eksternal kelem- bagaan pemasaran beras organik; meru- muskan strategi penguatan kelembagaan pemasaran beras organik. Penelitian dilakukan di Kabupaten Sragen merupakan salah satu lumbung padi di Jawa Tengah yang telah berhasil mengembangkan pertanian padi organik di 20 Kecamatan dengan luas panen yang selalu meningkat yaitu dari 2.003 ha pada tahun 2004 menjadi 4.300 ha pada tahun 2008. Sampel petani diambil sebanyak 90 orang dari Sragen, sedangkan sampel pedagang dan konsumen beras organik diambil dari Sragen, Semarang dan Surabaya sebagai daerah tujuan pemasaran beras organik, masing-masing diambil 60 orang. Input usahatani padi organik didominasi dengan pupuk kandang, usahatani padi non organik dilakukan tanpa memberikan input organik, sedangkan usahatani semi organik menggunakan baik pupuk kandang dan input an organik. 8esarnya biaya usahatani padi organik hampir sama dengan usahatani padi semi organik, namun lebih rendah dibandingkan dengan usahatani padi non 1(pjasama 1Vmitraan (jJeneEitian (jJertanian CJ)engan(jJerguruan 7inggi ('J('J((jJ37) ---------------------- 201

description

ijiji

Transcript of 201 202 Penguatan Kelembag

!JUngk,asan 'E,f.Jek,utif------------------------- Hasil-hasil Penelitian tafiun 2010

PENGUATAN KELEMBAGAAN PEMASARAN BERAS ORGANIKOALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI

01 KABUPATEN SRAGEN

Dr. Jangkung Handoyo Mulyo, M.Ec1), Prof. dr. Ir. Irham, MSc2),Ir. Sugeng Widodo, MP, Ir. Widodo, MP, dan Sugiyarto, MSc2)

Setiap manusia membutuhkan panganyang cukup, baik dari sisi kualitas maupunkuantitas. Masyarakat dunia sekarangtelah menyadari akan bahaya yang dapatditimbulkan oleh pemakaian bahan kimiasintetis dalam proses produksi pertanian.Saat ini, banyak produk pangan yangtidak sehat karena mengandung zat yangmengganggu kesehatan manusia, baikdalam jangka pendek maupun jangkapanjang, salah satunya adalah beras.8erbagai kasus keracunan bahan makanandan krisis keamanan pangan menyebabkanmasyarakat semakin selektif dalam memilihbahan pangan yang akan dikonsumsi,yaitu dengan mempertimbangkan aspekkesehatan dan keamanan pangannya.Kesadaran dan preferensi konsumen akanpangan yang sehat akan mengakibatkanmeningkatnya konsumsi pangan organik.

Selain ramah terhadap lingkungan,pertanian organik juga merupakan salahsatu alternatif solusi untuk mengatasipermasalahan stagnasi produktivitas dansemakin menurunnya insentif usahatanikarena menurunnya kualitas lingkungan.Prospek pertanian organik, termasuk padiorganik sesungguhnya sangat menjanjikan,namun masih terkendala oleh berbagaifaktor termasuk diantaranya pengembangankelembagaan pemasaran beras organik,baik yang dilakukan oleh petani/kelompoktani maupun pedagang.

Penelitian ini bertujuan untuk meng-analisis lembaga-Iembaga pemasaran,fungsi lembaga pemasaran dan kinerjanya;preferensi dan perilaku konsumen terha-dap beras organik dalam kaitannya dengankelembagaan pemasaran beras organik;faktor-faktor internal dan eksternal kelem-bagaan pemasaran beras organik; meru-muskan strategi penguatan kelembagaanpemasaran beras organik.

Penelitian dilakukan di KabupatenSragen merupakan salah satu lumbungpadi di Jawa Tengah yang telah berhasilmengembangkanpertanian padiorganik di 20Kecamatan dengan luas panen yang selalumeningkat yaitu dari 2.003 ha pada tahun2004 menjadi 4.300 ha pada tahun 2008.Sampel petani diambil sebanyak 90 orangdari Sragen, sedangkan sampel pedagangdan konsumen beras organik diambil dariSragen, Semarang dan Surabaya sebagaidaerah tujuan pemasaran beras organik,masing-masing diambil 60 orang.

Input usahatani padi organik didominasidengan pupuk kandang, usahatani padi nonorganik dilakukan tanpa memberikan inputorganik, sedangkan usahatani semi organikmenggunakan baik pupuk kandang daninput an organik. 8esarnya biaya usahatanipadi organik hampir sama dengan usahatanipadi semi organik, namun lebih rendahdibandingkan dengan usahatani padi non

1(pjasama 1Vmitraan (jJeneEitian (jJertanianCJ)engan(jJerguruan 7inggi ('J('J((jJ37) ---------------------- 201

IRjngftasan 'ERJeftutifHasit-Iiasil Penelitian taliun 2010 -------------------------

organik. Pendapatan usahatani padi organiklebih tinggi dibandingkan dengan usahatanipadi semi organik dan juga non organik, yangdisebabkan karena produksi padi organiklebih tinggi dibandingkan dengan usahatanipadi semi organik dan non organik dan jugaharga gabah organik lebih tinggi dibandingkandengan harga gabah non organik.

Pemasaran beras organik dilakukandengan melalui kelompok tani untukdidistribusikan kepada pedagang besarkabupaten pada saluran pemasaran daerahluar Sragen, dan didistribusikan kepadapedagang pengecer pada saluran pemasaranuntuk pasar di Sragen. Saluran pemasaranuntuk pasar Sragen mengambil marjin yanglebih rendah dibandingkan dengan saluranpemasaran untuk daerah di luar Sragen,sedangkan farmer share saluran pemasaranuntuk pasar Sragen lebih tinggi dibandingkandengan saluran pemasaran untuk daerah diluar Sragen.

Konsumen beras organik merupakankonsumen mempunyai loyalitas yangtinggi kepada pedagang tempat pembeliandan produk beras organik yang dlbelinya.Tempat pernbelian pada umumnya adalahsupermarket, toko produk organik, ataumernbeli kepada petani atau penggilinganpadi untuk konsumen Sragen. Jumlahkonsumsi beras organik secara signifikandipengaruhi oleh harga beras organik,usia kepala keluarga, dan sikap konsumenterhadap produk organik. KonsumenSemarang dan Surabaya mengkonsumsiberas organik lebih sedikit dibandingkandengan konsumen Sragen. Peluangkonsumen untuk mengkonsumsi berasorganik lebih banyak dibandingkan dengan

1. Pengajar Universitas Gadjah Mada2. Peneliti Badan Litbang Pertanian

beras organik akan meningkat denganmeningkatkan pendapatan perkapita, usia iburumah tangga, dan sikap konsumen terhadapproduk organik. Preferensi konsumen akanmeningkat dengan meningkatnya jumlahanggota keluarga, sikap konsumen terhadapproduk organik, dan sikap konsumenterhadap kesehatan linkungan. KonsumenSemarang dan Surabaya mempunyaipreferensi yang lebih tinggi dibandingkandengan konsumen Sragen.

Hasil analisis SWOT PD. PALmenunjukkan bahwa PD. PAL sebagai salahsatu lembaga yang memegang peran besardalam pemasaran beras organik di Sragen,berada pada posisi yang menguntungkanberada pada kuadran I SWOT. Strategipengembangan kelembagaan pemasaranberas organik menuntut perbaikanmekanisme pada petanilkelompok tani,pedagang dan penyuluh sebagai pendampingkelompok tani, selain itu perlu keterlibatanpemerintah daerah, lembaga independensebagai lembaga yang memonitor dan jugaakademisilperguruan tinggi.

Pengembangan kelembagaan hen-daknya dilakukan oleh PD. PAL denganmengerahkan segala kekuatan untukmengoptimalkan peluang yang ada.Strategi yang bisa ditempuh dalam usahapengembangan usahanya antara lain, a)Memperluas mitra petanilkelompok tani, b)Memperluas mitra pemasar, c) Meningkatkanpromosi dan kampanye pada konsumenyang potensial, dan d) Penjajagan ekspor.Penguatan kelembagaan pemasaran berasorganik harus mendapat dukungan daripemerintah daerah, lembaga pengawasanmutu dan akademisilperguruan tinggi.

2021(pjasama '1(emitraan Penefitian Pertanian

---------------------- ([)engan Perguroan 'linggi (1(J(P3'I)