ARAHAN KAPOLRIKEPADA PERSONEL

POLDA KEPRI

2

A N A L O G I

COMMANDER WISH

11 AKSI PRIORITAS

61 KEGIATAN

PROMOTER

PEMBUKAAN UUD 1945

UUD 1945

UNDANG - UNDANG

PANCASILAIDEOLOGI

POKOK PIKIRAN

IMPLEMENTASI

TEKNIS KEGIATAN

COMMANDER WISH �MERUPAKAN ‘KEINGINAN’, ‘HARAPAN’, SEKALIGUS INSTRUKSI PIMPINAN YG HARUS DIIKUTI OLEH SELURUH JAJARAN

3

DUA FENOMENA DUNIA YG BERPENGARUH

MENGUATNYA LEGISLATIF

MENGUATNYA MEDIA (PILAR KE-4)

MENGUATNYA CIVIL SOCIETY & LEMBAGA INTERNASIONAL

TUNTUTAN KEBEBASAN INDIVIDU (HAM)

DEMOKRATISASI SEJAK 1998

▪ Samuel Huntington ▪ Francis

Fukuyama

MENUJU MASYARAKAT INFORMASIGLOBALISASI

▪Alfin Toffler

DEMOKRASIKEKUASAAN

DITANGAN RAKYAT

PUBLIC TRUST▪ P U B L I C

LEGITIMACY ▪ PUBLIC CONSENT

VS▪OTOKRASI ▪OLIGARKHI

SEMUA ELEMEN NEGARA SURVIVE

UTK

4

KINERJA

KULTUR

PUBLIC TRUST

THD POLRI RENDAH

DAMPAK

KURANG PROFESIONAL DALAM GAKKUM

LAYANAN PUBLIK YANG TIDAK SIMPATIK

MASIH BANYAKNYA KEJAHATAN /

PELANGGARAN

KEKERASAN EKSESIF

AROGANSI KEKUASAAN / KEWENANGAN

PERILAKU KORUPTIF

1. KEWENANGAN DIREDUKSI 2. RESTRUKTURISASI / REORGANISASI 3. DIGANTI/DIAMBIL ALIH OLEH INSTITUSI LAIN CONTOH : DOKTRIN DWI FUNGSI ABRI

5

REFORMASI KULTURAL

KINERJA

PENINGKATAN PUBLIC TRUST

MANAJEMEN MEDIA

POLRI SURVIVE SBG ASSET

+ PILAR UTAMA

NEGARA

6

7

1. REFORMASI KULTURAL a. MENEKAN BUDAYA KORUPTIF b. SOSOK POLISI YANG HUMANIS

2. PERBAIKAN LAYANAN PUBLIK 3. PENINGKATAN PROFESIONALISME DALAM

GAKKUM 4. PENINGKATAN STABILITAS KAMTIBMAS 5. MANAJEMEN MEDIA

UPAYA MENINGKATKAN PUBLIC TRUST

8

REFORMASI KULTURAL – MENEKAN BUDAYA KORUPTIF

1. MEMBUAT SISTEM PENCEGAHAN – HILANGKAN BUDAYA HEDONIS & KOMPETISI / PAMER KEKAYAAN: a. LHKPN + SANKSI INTERNAL b. PEMBELIAN BARANG MEWAH c. ATURAN BISNIS ANGGOTA POLRI d. AKTIFKAN “WHISTLE BLOWER” INTERNAL

2. PERBAIKAN SISTEM REKRUTMEN DAN PENDIDIKAN YG TDK KORUPTIF. 3. MENENTUKAN “ROLE MODEL” SETIAP SATUAN DAN PEMBERIAN REWARDNYA. 4. PENEMPATAN PERSONEL REFORMIS DAN BERKOMPETENSI PADA JABATAN-

JABATAN STRATEGIS. 5. PERBAIKAN KESEJAHTERAAN:

a. KENAIKAN PEMENUHAN TUNJANGAN KINERJA BERTAHAP b. ASURANSI KESEHATAN c. PERUMAHAN : APBN, APBD, CSR

6. KENAIKAN BELANJA BARANG DAN MODAL SECARA BERTAHAP.

9

REFORMASI KULTURAL – SOSOK POLISI YG HUMANIS

MELAKSANAKAN SOSIALISASI : 1. LAMPU ROTATOR DI SETIAP KESATUAN 2. PERBANYAK PERSONEL TURUN KE TITIK-TITIK RAWAN MACET, LANGGAR, LAKA

LANTAS & PREMANISME. BILA PERLU APEL PAGI DIUNDUR SETELAH JAM RAWAN MACET

3. PEMBINAAN MENTAL DAN PERILAKU PADA SETIAP SATUAN 4. SOSIALISASI “SENYUM – SAPA – SALAM” 5. PERKUAT BHABINKAMTIBMAS 6. PIMPINAN TURUN KE BAWAH – BLUSUKAN 7. PERBANYAK FORUM DIALOG – KOMUNIKASI DENGAN ELEMEN-ELEMEN

MASYARAKAT, PEMERINTAH DAN TNI 8. DEKATKAN HUBUNGAN POLRI DENGAN TNI PADA SEMUA LEVEL BAIK FORMAL

MAUPUN INFORMAL 9. DEKATKAN HUBUNGAN POLRI DENGAN APARAT PENEGAK HUKUM LAINNYA 10. PERTAJAM KEPEKAAN DAN KEPEDULIAN THD REALITAS PERMASALAHAN SOSIAL

KEMASYARAKATAN

10

PERBAIKAN LAYANAN PUBLIK

1. PERBAIKAN SISTEM PELAPORAN MASYARAKAT KEPADA POLRI, BERBASIS IT.

2. DORONG INISIATIF SATUAN-SATUAN UNTUK PERBAIKI SISTEM LAYANAN PUBLIK MASING-MASING. ➢ BERIKAN REWARD + PUNISHMENT.

3. PERBAIKAN RUANG SPKT YANG BERSAHABAT DAN PROFESIONAL.

4. PERBAIKAN KUALITAS DAN SIKAP PETUGAS PELAYANAN PUBLIK.

5. PEMENUHAN STANDARD PERLENGKAPAN PERORANGAN PERSONEL BERSERAGAM (PLUIT, BORGOL, TONGKAT POLISI, SENTER DLL).

6. PERSINGKAT “QUICK RESPONSE”. 7. INTEGRATED CALL CENTER.

11

PENINGKATAN PROFESIONALISME DLM GAKKUM

1. MENGHILANGKAN PUNGUTAN LIAR, PEMERASAN DAN MAKELAR KASUS DALAM PROSES PENYIDIKAN. ➢ REWARD & PUNISHMENT

2. MENGHILANGKAN KECENDERUNGAN REKAYASA DAN BERBELIT-BELIT DALAM PENANGANAN KASUS. ➢ MEMBUAT SISTEM REWARD & PUNISHMENT

3. PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYIDIKAN DAN SERTIFIKASI PENYIDIK.

4. PENINGKATAN SINERGI CJS / PENEGAK HUKUM LAINNYA.

5. PENINGKATAN ANGGARAN PENYIDIKAN. 6. MODERNISASI TEKNOLOGI PERALATAN PENYIDIKAN.

12

PENINGKATAN STABILITAS KAMTIBMAS

1. PRIORITASKAN KASUS-KASUS BERIMPLIKASI KONTIJENSI ➢ TERORISME ➢ KONFLIK SOSIAL / RUSUH MASSAL

2. LAKUKAN LANGKAH2 PROAKTIF (INTEL, BINMAS), AKTIFKAN TIM TERPADU PENANGGULANGAN KONFLIK SOSIAL (UU 7/2012, INPRES 2/2013, UU 1/2014) ➢ LAKUKAN PEMETAAN (MAPPING) POTENSI KONFLIK SEJAK DINI ➢ CARI SOLUSI ➢ KOMUNIKASI / DIALOG

3. PRIORITASKAN PENANGANAN KASUS-KASUS KONVENSIONAL YG MERESAHKAN MASYARAKAT : NARKOBA, KORUPSI, CURAS, PEMBUNUHAN, KEJAHATAN THD PEREMPUAN DAN ANAK

4. INTENSIFKAN PENANGANAN KASUS-KASUS TERHADAP KEKAYAAN NEGARA ➢ CARTEL KOMODITAS ➢ KEJAHATAN THD LINGKUNGAN

5. TRANSNATIONAL CRIME : HUMAN TRAFFICKING, NARKOBA DLL 6. PENANGANAN KEJADIAN BENCANA ALAM YG KOMPREHENSIF DAN TERPADU SHG

DPT MEMINIMALISIR KORBAN JIWA/HARTA BENDA

13

M A N A J E M E N M E D I A

1. P E N D E K ATA N T E R H A D A P M E D I A MAINSTREAM (KONVENSIONAL) .

2. KELOLA “SOCIAL MEDIA”.

3. GUNAKAN INTELIJEN MEDIA.

4. ANGKAT KEBERHASILAN.

5. TEKAN BERITA NEGATIF.

6. RESPON CEPAT DAN SEGERA NETRALISIR SENTIMEN NEGATIF.

7. KELOLA “TRENDING TOPIC”.

15

KURANG PROFESIONAL DALAM GAKKUM

• MASIH ADA GAKUM YG BERORIENTASI PADA MATERI

• MELAKUKAN PEMERASAN KEPADA PIHAK YANG BERPERKARA

• MASIH BANYAK DARK NUMBER • TAJAM KE BAWAH TUMPUL KE ATAS

K I N E R J A

16

LAYANAN PUBLIK YANG TIDAK SIMPATIK

• PELAYANAN BERBELIT – BELIT

• TIDAK SEDERHANA, BIROKRASI YANG

PANJANG

• PRAKTIK PUNGLI

K I N E R J A

17

MASIH BANYAKNYA KEJAHATAN /

PELANGGARAN

• MASIH TINGGINYA ANGKA KEJAHATAN YANG MENJADI ATENSI PUBLIK, SEPERTI PERAMPOKAN, PEMBUNUHAN, DAN LAIN–LAIN

• MASIH TERJADI FEAR OF CRIME • MASIH BANYAK TERJADI KONFLIK–KONFLIK SOSIAL

K I N E R J A

18

PRILAKU KORUPTIF

• SEOLAH – OLAH SUDAH MENJADI BAGIAN

YANG PERMISIF DI INSTITUSI POLRI

• MEMBAHAYAKAN KEBERLANGSUNGAN

POLRI

K U L T U R

19

AROGANSI KEKUASAAN / KEWENANGAN

• MENGEDEPANKAN KEWENANGAN UNTUK

HAL – HAL YANG NEGATIF

K U L T U R

20

KEKERASAN EKSESIF

• TINDAKAN YANG DIBERIKAN BERLEBIHAN, TIDAK SEIMBANG (TIDAK PROPORSIONAL) ANTARA ANCAMAN YANG ADA DENGAN K E K U ATA N YA N G D I P I L I H U N T U K DIGUNAKAN

K U L T U R

ANCAMAN YG DIHADAPII. BODY GESTURE (MELOTOT,

MENDELIK, DLL)

II. VERBAL WARNING (SAYA BUNUH KAMU!)

III. M E N G G U N A K A N TA N G A N K O S O N G ( M E N A M P A R , MEMUKUL, DLL)

IV. MENGGUNAKAN SENJATA TDK MEMATIKAN (BATU KECIL, TONGKAT, DLL)

V. MENGGUNAKAN KEKUATAN MEMATIKAN (TOMBAK, CLURIT, PARANG, SENPI, DLL)

K U L T U RKEKUATAN YG DIPILIH

I. IDENTITAS KEPOLISIAN (PUNYA DAMPAK DETTERENCE)

II. PERINGATAN DNG KATA-KATA / PERINTAH LISAN

III. M E N G G U N A K A N TA N G A N KOSONG / KENDALI TANGAN KOSONG LUNAK

IV. MENGGUNAKAN SENJATA TDK M E M AT I K A N ( T O N G K AT, BORGOL, GAS A IR MATA, PELURU HAMPA) / KENDALI TANGAN KOSONG KERAS / KENDALI SENJATA TUMPUL

V. M E N G G U N A K A N S E N J ATA MEMATIKAN (PELURU TAJAM) / KENDALI DGN SENPI

21

22

DISKRESI ... ?

KARENA SITUASI YG DIHADAPI OLEH MASING – MASING POLISI ITU TIDAK

SAMA ANTARA SATU DENGAN YG LAIN

PENILAIAN SUBJEKTIF (KEWENANGAN YG MELEKAT PADA SELURUH ANGGOTA POLRI), UNTUK MENILAI (MENURUT PENGETAHUAN) TENTANG SUATU SITUASI, DAN KEMUDIAN MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK MENANGANI SITUASI ITU DEMI PERTIMBANGAN KEPENTINGAN UMUM

23

1. JALAN TOL BATU AMPAR – MUKA KUNING – BANDARA HANG NADIM;

2. UPGRADING KILANG – KILANG EKSISTING (RDMP);

3. PEMBANGUNAN BENDUNGAN MUARA SEI GONG.

PROYEK STRATEGIS NASIONAL• KAWAL PELAKSANAAN PEMBANGUNAN AGAR DPT

BERJALAN LANCAR & SESUAI RENCANA, DNG JALAN MENCIPTAKAN SIKON KAMTIBMAS YG

KONDUSIF.• BANGUN KOMUNIKASI YG BAIK DNG SEGENAP

UNSUR PEMERINTAHAN, PENEGAK HUKUM, TNI, (MUSPIDA), SERTA PERERAT HUBUNGAN DNG TOGA

/ TOMAS.• KAITAN DNG POTENSI TERJADINYA KASUS

KORUPSI, INSTRUKSI PRESIDEN RI BAHWA TINDAKAN ADMINISTRASI PEMERINTAH JNG

DIPIDANA, KERUGIAN NEGARA HARUS KONKRET TDK DICARI – CARI, ADA WAKTU 60 HARI SETELAH

DINYATAKAN ADANYA KERUGIAN NEGARA OLEH BPK, JNG EKSPOS KE MEDIA SEBELUM NAIK KE

PENUNTUTAN.

• BINA HUBUNGAN BAIK DNG MEDIA, BERDAYAKAN

MEDIA SBG MITRA SHG DPT COUNTER ISU NEGATIF TENTANG POLRI.

BAHAN TAMBAHAN

1. GEOGRAFIS PROP. KEPRI DNG WIL PERA IRAN YG LUAS BERPOTENS I TERJADINYA ILLEGAL FISHING;

2. SEBAGAI WIL YG BERBATASAN DNG NEGARA LAIN, KEPRI RAWAN KEJAHATAN PENYELUNDUPAN

SITUASI KAMTIBMAS POLDA KEPRI

24

REFORMASI HUKUM

BAHAN TAMBAHAN• PAKET KEBIJAKAN I REFORMASI

HUKUM :✓ PERBAIKAN PELAYANAN PUBLIK✓ PENYELESAIAN KASUS✓ PENATAAN REGULASI✓ PEMBENAHAN MANAJEMEN PERKARA✓ PENGUATAN SDM✓ PENGUATAN KELEMBAGAAN✓ PEMBANGUNAN BUDAYA HUKUM

• IMPLEMENTASI – NYA :✓ OPS PEMBERANTASAN PUNGLI &

SUAP✓ OPS PEMBERANTASAN

PENYELUNDUPAN✓ PROGRAM PERCEPATAN YAN SIM,

STNK, BPKB, SKCK✓ PROGRAM YAN IZIN TINGGAL

TERBATAS✓ PROGRAM RELOKASI LAPAS

• POLRI SEBAGAI BAGIAN DARI INSTITUSI PENEGAK HUKUM, WAJIB MENSUKSESKAN PROGRAM PEMERINTAH DALAM REFORMASI HUKUM;

• KHUSUSNYA MASALAH PUNGLI, AGAR SEGERA DIBERANTAS, KARENA TELAH MEMBUDAYA SEHINGGA SEOLAH – OLAH MENJADI SESUATU YANG PERMISIF.

• HINGGA SAAT INI, DIV PROPAM POLRI TELAH MELAKUKAN OPERASI TANGKAP TANGAN (OTT) SEBANYAK 356 KASUS DAN UNIT SABER PUNGLI POLRI SEBANYAK 7 KASUS.

• UNTUK ITU, SEGERA TINGKATKAN MEKANISME PENGAWASAN DENGAN DIIRINGI PERBAIKAN SISTEM PELAYANAN YANG MENGEDEPANKAN TEKNOLOGI BERBASIS IT, SHG PERTEMUAN ANTARA MASYARAKAT DNG PETUGAS PELAYANAN BISA DIMINIMALISIR.