2001 AKREDITASI

4
MEMBANTU AKREDITASI SEKOLAH TAHUN 2001 Tahun 2001 ini genap 10 tahun penulis membantu sekolah- sekolah di BPK PENABUR Jakarta setiap ada akreditasi. Banyak suka dan dukanya serta cerita-cerita yang menarik. Sayang untuk dibuang atau dilupakan. PERMULAAN Tahun 1991, sepuluh tahun yang lalu, karena tidak tega melihat Kepala SLTPK 2 waktu itu yaitu S. Kristiadji (kini sudah almarhum) yang sibuk sekali mempersiapkan akreditasi. Motivasi waktu itu ialah ingin meningkatkan dari taraf DIAKUI menjadi taraf DISAMAKAN. Segera ditawarkan agar pakai komputer untuk presentasi. Program presentasi MS Powerpoint tahun 1991 belum ada, yang populer waktu itu adalah PC Storyboard. Warna hanya bisa sampai 16 saja, tidak bisa high color, tetapi untuk menampilkan grafik sudah cukup bagus. Rupanya banyak kemudahan terjadi waktu proses akreditasi berlangsung. Selesai akreditasi, pengurus yang mendampingi akreditasi yaitu Pak Pessy, bertanya apakah sekolah-sekolah lain juga disiapkan pakai komputer. Tentu saja tidak. Setelah menjawab tidak, segera timbul pemikiran bahwa untuk KOMPONEN KELEMBAGAAN tetap bisa digunakan oleh sekolah lain yang mau akreditasi karena sama berhubung satu yayasan. Pada tahun 1991 tersebut SLTPK 1, SLTPK 3 dan SLTPK 6 juga akan diakreditasi. Segera cari pinjaman komputer agar programnya bisa dicopy dan komputer bisa dikirimkan ke sekolah-sekolah. Berhubung Pak Pessy juga pengurus di Yayasan Tirta Marta BPK Penabur, sekolah TM juga ikut minta bantuan. Sejak itu penulis selalu terlibat setiap ada akreditasi. INTERNET Sampai tahun 1995 selalu program PC Storyboard yang digunakan. Kelemahannya selesai akreditasi, data tidak bisa digunakan lagi karena akreditasi setiap lima tahun. Beda lima tahun tentu banyak sekali perubahan. Tahun 1995 mulai kenal internet dan tahun 1996 mulai bisa bikin program HTML. Timbul ide agar susah payah

description

MEMBANTU AKREDITASI SEKOLAH

Transcript of 2001 AKREDITASI

MEMBANTU AKREDITASI SEKOLAH TAHUN 2001

Tahun 2001 ini genap 10 tahun penulis membantu sekolah-sekolah di BPK PENABUR Jakarta setiap ada akreditasi. Banyak suka dan dukanya serta cerita-cerita yang menarik. Sayang untuk dibuang atau dilupakan.

PERMULAAN

Tahun 1991, sepuluh tahun yang lalu, karena tidak tega melihat Kepala SLTPK 2 waktu itu yaitu S. Kristiadji (kini sudah almarhum) yang sibuk sekali mempersiapkan akreditasi. Motivasi waktu itu ialah ingin meningkatkan dari taraf DIAKUI menjadi taraf DISAMAKAN. Segera ditawarkan agar pakai komputer untuk presentasi.

Program presentasi MS Powerpoint tahun 1991 belum ada, yang populer waktu itu adalah PC Storyboard. Warna hanya bisa sampai 16 saja, tidak bisa high color, tetapi untuk menampilkan grafik sudah cukup bagus. Rupanya banyak kemudahan terjadi waktu proses akreditasi berlangsung. Selesai akreditasi, pengurus yang mendampingi akreditasi yaitu Pak Pessy, bertanya apakah sekolah-sekolah lain juga disiapkan pakai komputer. Tentu saja tidak.

Setelah menjawab tidak, segera timbul pemikiran bahwa untuk KOMPONEN KELEMBAGAAN tetap bisa digunakan oleh sekolah lain yang mau akreditasi karena sama berhubung satu yayasan. Pada tahun 1991 tersebut SLTPK 1, SLTPK 3 dan SLTPK 6 juga akan diakreditasi. Segera cari pinjaman komputer agar programnya bisa dicopy dan komputer bisa dikirimkan ke sekolah-sekolah.

Berhubung Pak Pessy juga pengurus di Yayasan Tirta Marta BPK Penabur, sekolah TM juga ikut minta bantuan. Sejak itu penulis selalu terlibat setiap ada akreditasi.

INTERNET

Sampai tahun 1995 selalu program PC Storyboard yang digunakan. Kelemahannya selesai akreditasi, data tidak bisa digunakan lagi karena akreditasi setiap lima tahun. Beda lima tahun tentu banyak sekali perubahan.

Tahun 1995 mulai kenal internet dan tahun 1996 mulai bisa bikin program HTML. Timbul ide agar susah payah

mempersiapkan akreditasi tidak sia-sia lebih pakai program HTML sehingga selesai akreditasi program tersebut bisa dipasang di web server sebagai dokumentasi dan untuk promosi sekolah. Sejak itulah mulai muncul web site sekolah dengan isi (content) yang cukup banyak hasil dari akreditasi.

Dokumentasi tersebut tidak sia-sia. Bapak Ki Surtawi Ucap salah satu angota tim akreditasi pada tanggal 5 Desember 2001 bertemu dengan penulis ketika akreditasi SLTPK 6. Terus terang kaget ketika Pak Surtawi bilang kenal dengan penulis sedang penulis sendiri sudah lupa dengan beliau. Ternyata Pak Surtawi pada tahun 1996 juga anggota tim akreditasi di SLTPK 6, tepatnya pada tanggal 11 November 1996.

Bapak Ki Surtawi Ucap duduk paling kiri pada tanggal 11 November 1996. Duduk di tengah adalah Dra. Husnidar Husin sebagai anggota Tim Akreditasi, juga merangkap sebagai Kepala Sie Sekolah Swasta di Kanwil Depdikbud DKI Jakarta, dan duduk di sebelahnya adalah Bapak Misra, BA sebagai ketua Tim Akreditasi. Berdiri di belakang dari kiri adalah Ibu Anne L. Randi (tahun 1996 sebagai Kepala P4 KPS Jakarta) dan Ibu Sutji (Kepala SLTPK 6).

Bapak Ki Surtawi Ucap duduk paling kiri ketika baru datang di SLTPK 6 pada tanggal 5 Desember 2001. Di tengah adalah Anggota Tim : Drs. Paimo Sri Pamungkas dan paling kanan adalah Ketua Tim : Drs. Dul Hadi.

Cerita menarik lain ialah ketika bertemu dengan Dra. Chandrawati Arifin pada tanggal 8 November 2000 ketika akreditasi di SDK 6. Satu tahun sebelumnya yaitu tanggal 1 Desember 1999 telah bertemu dengan beliau ketika akreditasi di SDK 7. Kalau di SDK 7 presentasi pakai proyektor LCD sedang di SDK 6 pakai TV besar, selain lebih murah juga agar tampil beda. Kepada Dra. Chandrawati Arifin diterangkan bahwa kalau tahun 1999 belum disediakan e-mail resmi untuk kepala sekolah dan wakil maka tahun 2000 fasilitas e-mail sudah disediakan.

Ketika selesai akreditasi dan waktu mau pulang, sambil bersalaman dengan Dra. Chandrawati Arifin, beliau berkata: "Kalau ketemu Pak Bambang Gunawan tahun depan pasti ada yang baru lagi ya".

Kalau tahun 2000 bertemu Drs. Edy Junaedi, M.Pd. dari Al-Azhar Kemang, tahun 2001 bertemu Drs. Sudayat M.Pd. juga dari Al-Azhar Kemang. Banyak diperoleh masukan mengenai internet di Al-Azhar Kemang. Tahun pertama Al-Azhar Kemang lease line 128 KB melalui Linknet dan Kabelvision, tetapi karena kurang puas pindah ke Indonet dan wireless. Kelihatannya akses internet di sekolah-sekolah Al-Azhar

Kemang sudah stabil sehingga berani menarik atau memotong gaji tiap guru sebesar Rp. 10.000,- tiap bulan. Para siswa juga bisa akses internet dari rumah masing-masing ke sekolah. Ketika Drs. Sudayat M.Pd. mencoba akses internet di perpustakaan SLTPK 1, komentarnya: "Koq lambat sekali?".

WHAT NEXT?

Mulai tahun 2000, berhubung sudah banyak guru dan staf tata usaha yang menguasai MS Word, input data-data sudah dilakukan masing-masing sekolah dengan menggunakan program MS Frontpage yang masih satu keluarga dengan MS Word. Sebelumnya harus dilakukan sendiri oleh penulis, selain membutuhkan waktu juga pernah terjadi data yang sudah masuk terhapus karena kurang hati-hati berhubung terlalu banyak file yang mirip dari tiap-tiap sekolah.

Moga-moga dengan menguasai program MS Frontpage, tahap berikutnya ada yang bersedia menjadi web master untuk website dari tiap-tiap sekolah seperti yang sudah terjadi di SMUK 1, SMUK 2, SMUK 3, SMUK 7 dan SLTPK 7.

Bambang Gunawan