20 Tanaman Yang Cocok Untuk Penghijauan

16
20 TANAMAN YANG COCOK UNTUK PENGHIJAUAN Pohon yang digunakan untuk penghijauan umumnya memilki kriteria sebagai berikut : 1. Mampu tumbuh di tempat terbuka di bawah sinan matahari penuh. Jadi termasuk jenis-jenis pohon intoleran dan pionir, dengan kondisi rindang dan mampu menyerap karbonmonoksida dan polusi udara lainnya. 2. Mampu bersaing dengan alang-alang dan gulma lainnya. Jadi, dipilih yang cepat tumbuh tingginya dan agresif. 3. Mudah bertunas lagi, bila terbakar atau dipangkas/ditebas atau rusak ringan. 4. Sesuai dengan keadaan tanah yang kurus dan miskin hara, serta tahan kekeringan. 5. Biji atau bagian vegetatif untuk pembiakannya mudah diperoleh dan mudah disimpan. 6. Khusus untuk penghijauan ditambah lagi dengan syarat harus disenangi oleh rakyat/masyarakat sehingga merangsang mereka untuk menanam dan memeliharanya karena bermanfaat. 7. Bisa digunakan untuk menyimpan debet air dan menjaga lingkungan hidup disekitarnya Biasanya pohon-pohon yang memenuhi kriteria diatas adalah pohon-pohon yang tidak berbuah, selain dikhawatirkan membahayakan orang lain, pohon berbuah lebih cocok digunakan untuk halaman daripada penghijauan dengan tujuan reboisasi dan mengurangi polutan. 1.Terambesi (kihujan)

description

20 Tanaman Yang Cocok Untuk Penghijauan

Transcript of 20 Tanaman Yang Cocok Untuk Penghijauan

20 TANAMAN YANG COCOK UNTUK PENGHIJAUANPohon yang digunakan untuk penghijauan umumnya memilki kriteria sebagai berikut :

1. Mampu tumbuh di tempat terbuka di bawah sinan matahari penuh. Jadi termasuk jenis-jenis

pohon intoleran dan pionir, dengan kondisi rindang dan mampu menyerap karbonmonoksida dan

polusi udara lainnya.

2. Mampu bersaing dengan alang-alang dan gulma lainnya. Jadi, dipilih yang cepat tumbuh

tingginya dan agresif.

3. Mudah bertunas lagi, bila terbakar atau dipangkas/ditebas atau rusak ringan.

4. Sesuai dengan keadaan tanah yang kurus dan miskin hara, serta tahan kekeringan.

5. Biji atau bagian vegetatif untuk pembiakannya mudah diperoleh dan mudah disimpan.

6. Khusus untuk penghijauan ditambah lagi dengan syarat harus disenangi oleh rakyat/masyarakat

sehingga merangsang mereka untuk menanam dan memeliharanya karena bermanfaat.

7. Bisa digunakan untuk menyimpan debet air dan menjaga lingkungan hidup disekitarnya

Biasanya pohon-pohon yang memenuhi kriteria diatas adalah pohon-pohon yang tidak berbuah,

selain dikhawatirkan membahayakan orang lain, pohon berbuah lebih cocok digunakan untuk

halaman daripada penghijauan dengan tujuan reboisasi dan mengurangi polutan.

1.Terambesi (kihujan) 

 

Pohon trembesi atau disebut juga pohon kihujan (Samanea saman) merupakan salah satu pohon

penghijauan terbaik. Pertumbuhannya cepat, batangnya besar , kuat dan bentangan kanopinya lebar

dan mampu menyerap 28 Ton Co2 pertahunnya. Trembesi bisa  hidup di daerah yang kritis dan

memiliki keasaman yang tinggi. Penelitian membuktikan, pohon terambesi yang ditanam di lahan satu

hektar dapat mengikat 0,6 Ton Oksigen perhari. Pohon ini unggul menanggulangi banjir, mampu

menyimpan 900 meter kubik air juga menyalurkan 4000 liter air perhari.  Selain sebagai tanaman

penghijauan,  berdasarkan penelitian Hartwell (1967-1971) di Venezuela, akar Trembesi dapat

digunakan sebagai obat tambahan saat mandi air hangat untuk mencegah kanker. Ekstrak daun

Trembesi dapat menghambat pertumbuhan mikrobakterium Tuberculosis (Perry, 1980) yang dapat

menyebabkan sakit perut. Trembesi juga dapat digunakan sebagai obat flu, sakit kepala dan penyakit

usus, Namun pohon ini lebih cocok ditanam disekitar taman kota atau dilapangan yang lebar, selain

memakan tempat. Jaringan Akar pohon terlalu besar dan menjangkau jauh ke sekitar, sehingga

merusak jalan atau bangunan.

2. Mahoni

Pohon mahoni  (Swietenia sp) sangat cocok untuk penghijauan di sekolah, jalan raya atau

lingkungan. Selain pertumbuhannya yang cepat, perawatan yang mudah. Pohon mahoni juga dikenal

rakus menyerap air. pertumbuhan pohon mahoni bisa mencapai 50 Meter. Kemampuan filterisasi

udara mahoni juga cukup diacungi jempol, pohon mahoni bisa menyerap 47 – 69 % Polusi udara

disekitarnya.  Kayunya kuat dan sering dijadikan perabot rumah tangga.  Selain itu , buah mahoni

juga dapat dijadikan banyak obat  juga penangkal radikal bebas. Getahnya sering dijadikan bahan

baku lem. Dan daunnya bisa digunakan sebagai pakan ternak. Hanya saja kita perlu sedikit rajin

membersihkan sampah dari biji dan daunnya yang harus kita kerjakan lebih sering dari pohon yang

lain.

3. Bambu 

Bambu sering di Sandingkan dengan sarang ular atau binatang berbahaya lain, tapi jika kita

menatanya dengan baik, bambu merupakan tanaman penghijauan yang istimewa. Walaupun dia

termasuk dalam jenis rerumputan dengan batang berongga, beruas-ruas dan berakar serabut.

Namun bambu adalah penyerap polutan yang handal, pengikat dan pemfilter air yang baik, dan yang

pasti juga penghasil oksigen yang besar. Layaknya AC alam, mampu mampu menurunkan suhu yang

ada disekitarnya. Dan mampu tumbuh hingga berada di ketinggian 3800 mdpl. Pertumbuhan mampu

tergolong cepat, dalam satu hari bambu bisa bertambah panjang lebih dari 30 cm dan masuk diusia

dewasa pada 3 tahun.  

Tanaman bambu memiliki akar rimpang yang sangat kuat. Struktur akar ini menjadikan bambu dapat

mengikat tanah dan air dengan baik. Dibandingkan dengan pepohonan yang hanya menyerap air

hujan 35-40% air hujan, bambu dapat menyerap air hujan hingga 90%. Dan dimana ada hutan

bambu, dibawahnya selalu tersimpan air yang bersih. Selain  bermanfaat untuk lingkungan, Bambu

muda bisa jadikan sayuran yang sering kita sebut dengan rebung. Batangnya bisa dijadikan bahan

dasar bangunan rumah dan perabot rumah tangga. Daunnya bisa menyembuhkan banyak penyakit

seperti panas dalam, tenggorokan sakit, pakan ternak, terapi herbal dan sebagainya. Namun

terkadang bambu tidak terlalu ramah untuk berteduh, jika belum dibersihkan secara baik batangnya

sering menyebabkan iritasi dan gatal.

4. Angsana

Angsana (Pterocarpus indicus) atau terkadang disebut juga sono kembang. Pertumbuhan yang cepat,

kayu yang kuat sering dimanfaatkan sebagai penghijauan dijalan raya atau lingkungan masyarakat.

Angsana juga menghisap polutan dengan baik. Diameter batangnya mampu mencapai ukuran 350

cm dengan tinggi 40 meter. Pohon ini mudah diperbanyak dengan stek ranting. Rindang,

pertumbuhan cepat dan multifungsi juga menjadi kelebihan pohon angsana. Dari kulit kayu, getah dan

daunnya banyak dimanfaatkan untuk obat atau ramuan herbal. Kayunya juga berguna untuk

digunakan sebagai mebel halus. Penanamannya yang mudah membuat pemerintah sering meletak

angsana di Jalan-jalan besar perkotaan.

5. Pohan akasia

Akasia berasal dari bahasa Yunani, “akis” yang berarti duri. Tanaman ini memiliki poling yang

berbentuk seperti bantalan duri, Sama seperti pohon penghijauan yang lain, akasia ramah lingkungan

dan mampu menahan air dengan baik. Akasia memiliki beberapa manfaat bagi manusia. Akasia

banyak digunakan sebagai pohon ornamen dan dalam industri parfum. Beberapa spesies akasia

yang digunakan sebagai pohon hias diantaranya adalah Acacia dealbata, Acacia retinodes, Acacia

xanthophloea, dan Acacia baileyana. Akasia juga banyak digunakan di bidang kedokteran. Acacia

nilotica digunakan untuk mengobati masalah yang terkait dengan ejakulasi dini. Dalam metode

pengobatan kuno, akar akasia yang direbus bisa digunakan sebagai pengobatan untuk rabies. Tanin

yang diekstraksi dengan cara menguapkan kayu akasia umum digunakan sebagai astringent.

6. Beringin

Beringin yang bernama Latin Ficus benyaamia L, memiliki ketinggian rata-rata sekitar 20-25 m.

Batangnya tegak, bulat, dengan permukaan kasar. Pada bagian batang ini keluar akar gantung.

Daunnya lebat dan cocok ditanam di pinggir perairan maupun ditaman kota. Beringin merupakan

tanaman yang memiliki kemampuan hidup dan beradaptasi dengan bagus pada berbagai kondisi

lingkungan. Selain itu keberadaan tanaman beringin pada kawasan hutan bisa dijadikan sebagai

indikator proses terjadinya suksesi hutan. Beringin juga merupakan tanaman yang memiliki umur

sangat tua, tanaman tersebut dapat hidup dalam waktu hingga ratusan tahun. Bahkan ada jembatan

yang terbuat dari akar pohon keluarga beringin, contohnya di Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir

Selatan – Sumatra Barat yang memiliki panjang 25 meter. Akar udara yang terletak pada bagian

batang pohon beringin mengandung asam amino, fenol, gula, dan asam orange. Memiliki rasa yang

sedikit pahit, namun sejuk. Akar dan daun adalah bagian dari tanaman yang berkhasiat untuk

mengatasi pilek, demam tinggi, radang amandel (tonsilitas), nyeri pada rematik  sendi, dan luka

terpukul (memar).

Sementara daunnya berkhasiat menyembuhkan  influenza, radang saluran napas (bronkitis), batuk

rejan (pertusis), malaria, radang usus akut (akut enteritis), disenteri, dan kejang panas pada anak.

Namun masih banyak kepercayaan masyarakat bahwa menanam beringin berarti menanam sarang

jin. Sehingga sebagian enggan menanam pohon ini.

7. Asam Jawa

 

Asam jawa, asam atau asem (Tamarindus Indica)  adalah sejenis buah yang masam rasanya; biasa

digunakan sebagai bumbu dalam masakan Indonesia sebagai penambah rasa asam dalam makanan,

misalnya pada sayur asam atau kadang-kadang kuah pempek. Pohon asam berperawakan besar,

selalu hijau (tidak mengalami masa gugur daun), tinggi sampai 30 m dan diameter batang di pangkal

hingga 2m. Kulit batang berwarna coklat keabu-abuan, kasar dan memecah, beralur-alur vertikal.

Tajuknya rindang dan lebat berdaun, melebar dan membulat. Pohon ini cocok untuk penghijauan,

kayunya tidak mudah rapuh dan patah. Buah, akar dan batangnya sering dijadikan obat. Namun

pertumbuhannya lebih lambat dari pohon penghijauan lain.

6. Cemara Bundel

Tidak semua cemara memenuhi kriteria untuk penghijauan, namun cemara bundel layak kita

pertimbangkan. Tingginya mencapai 20 m, penghisap polutan juga rindang sebagai tempat berteduh

maupun hiasan didaerah perkarangan atau lapangan.

9. Pohon Jabon

Jabon (jati bongsor) memiliki segudang manfaat untuk penghijauan, hasil industri kerajinan maupun

obat. Berikut dikutip dari wikipedia tentang pohon jabon :

Jabon adalah Tanaman Kayu Keras yang cepat tumbuh, Tanaman Jabon termasuk famili

Rubiaceae ini tumbuh baik pada ketinggian 0 – 1000 meter dari permukaan laut, pada jenis tanah

lempung, podsolik cokelat dan aluvial lembab yang umumnya terdapat di sepanjang sungai yang

ber-aerasi baik.

Jabon adalah jenis pohon cahaya (light-demander) yang cepat tumbuh. Pada umur 3 tahun

tingginya dapat mencapai 9 M dengan diameter (garis tengah ingkar batang) 11 cm. Pada usia

antara 5 dan 6 tahun lingkar batangnya bisa mencapai 150 cm (diameter 40 cm sampai 50 cm),

diameter pertumbuhan antara 5 cm sampai 10 cm/tahun. Pohon Jabon yang tumbuh dihutan

pernah ditemukan mencapai tinggi 45 M dengan diameter lebih dari 100 cm.

Bentuk tajuk tanaman jabon seperti payung dengan sistem percabangan melingkar, daunnya tidak

lebat, batang lurus silindris dan tidak berbanir dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus.

Batangnya bebas cabang sampai 60% dari keseluruhan tinggi batang, cabang rontok sendiri (self

purning). Warna kayunya putih krem (kuning terang) sampai sawo kemerah-merahan.

Kayunya mudah dikeringkan, mudah dipaku dan di lem, susutnya rendah. Sangat mungkin

dimanfaatkan oleh Industri Furniture, Plywood / Kayu Lapis, Batang Korek Api, Alas Sepatu,

Papan, Peti, bahan kertas Kelas Sedang. Pohon Jabon usia 6 tahun sudah dapat di panen.

Dengan kecepatan tumbuh, kekuatan kayau dan penyerap polutan handal , tak heran jabon menjadi

salah satu pilihan untuk penghijauan.

10 . Johar

Johar atau juar adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras yang termasuk suku Fabaceae

(=Leguminosae, polong-polongan). Daunnya menyirip genap, 10 – 35 cm panjangnya; dengan

tangkai bulat torak sepanjang 1,5 – 3,5 cm yang beralur dangkal ditengah poros tanpa kelenjar. Johar

juga sering ditanam dalam sistem pertamanan campuran (agroforestri ). Perakarannya yang luas

mampu menahan air secara baik. Pohon ini juga dimanfaatkan sebagai obat cacingan, sawan,

diabetes dan sebagainya.

 

11. Palem Putri

12. Palem Raja

Palem raja  dan palem putri cocok digunakan untuk penghijauan sekitar komplek perumahan atau

tempat yang tidak membutuhkan ruang besar. Mampu hidup hingga ketinggian 1400 mdpl. tumbuhan

ini tidak bercabang dan mampu tumbuh hingga 20 meter. Sebagai penyejuk udara palem raja juga

sering digunakan sebagai pohon hias.

13. Pohon Matoa

Pohon ini berasal dari papua, terkenal dengan buahnya yang legit dan enak. Namun tidak hanya

sebagai penghasil buah, matoa juga layak dijadikan tanaman penghijauan. Daunnya rimbun,

cabangnya kuat. Penghisap polutan. Matoa mampu hidup hingga ketinggian 25 meter dengan

diameter hingga 100 cm. Matoa bersifat fleksibel bisa ditanam didaerah daratan rendah maupun

didataran tinggi.

14. glodokan tiang

Glodongan tiang memang tanaman yang tumbuh tegak menjulang, tingginya sampai 15 m, berbentuk

kolomnar agak kerucut, simetris piramidal, tanpa cabang besar muncul dari batangnya. Cabang-

cabang yang muncul umumnya kecil, lalu tumbuh menjuntai ke bawah (pendulous). Tanaman ini

mudah ditanam dan cepat tumbuh. Sampat saat ini ia hanya bisa diperbanyak melalui biji.

Tumbuhnya yang lurus keatas sering dijadikan sebagai pembatas jalan.

15. Bungur 

Tanaman Bungur (Lagerstroemia) merupakan tumbuhan berwujud pohon atau perdu yang dikenal

sebagai pohon peneduh jalan atau pekarangan. Bunganya berwarna merah jambu, bila mekar

bersama-sama akan tampak indah. Perbanyakan anakannya dari biji yang keluar setelah proses

pembungaan selesai. Bijinya berbentuk bulat berwarna coklat sebesar kelereng. Selain itu bisa juga

diperbanyak dengan pencangkokan mampu hidup ditanah gersang atau subur , bungur menjadi

pilihan yang tepat untuk menggabungkan konsep tanaman hias. Bungur mampu hidup diketinggian

800 mdpl.  selain sebagai pohon penghijauan, Biji bungur digunakan untuk pengobatan tekanan

darah tinggi. Sementara Kulit kayu digunakan untuk pengobatan : diare, disentri, dan kencing darah.

Daun digunakan untuk pengobatan : kencing batu, kencing manis, dan  tekanan darah tinggi

16. . Kiara payung

Pohon kiara payung (Fellicium Decipiens) merupakan pohon yang cocok ditanam pada penghijauan

lingkungan rumah.  Pohon ini sangat rindang dan bertajuk  luas, memiliki tinggi hingga 11 meter,

dengan Batang utama pohon tidak terlalu besar seperti Pohon Tanjung dan Pohon Mangga.

kemampuannya dalam menyerap gas CO2 (riset Endes N. Dahlan) berada diurutan ke-5 di bawah

pohon Trembesi, Cassia, Kenanga, Pingku dan Beringin.  Ranting-rantingya  tidak terlalu besar

namun kuat dari terpaan angin. Pertumbuhan daun dari pohon Kiara Patung berbentuk bulat dan

simetris secara otomatis tanpa perlu pemangkasan seperti jenis tanaman pagar teh-tehan. Tanaman

pagar teh-tehan harus anda pangkas agar pertumbuhannya simetris dan teratur seperti halnya

rambut manusia.

17. Pohon Tanjung

 

Pohon tanjung atau bunga Tanjung (Mimusops elengi)  Bunganya yang wangi mudah rontok dan

dikumpulkan di pagi hari untuk mengharumkan pakaian, ruangan atau untuk hiasan. Bunga ini, dan

aneka bagian tumbuhan lainnya, juga memiliki khasiat obat. Buahnya dapat dimakan Air rebusan

pepagannya digunakan sebagai obat penguat dan obat demam. Rebusan pepagan beserta bunganya

digunakan untuk mengatasi murus yang disertai demam. Daun segar yang digerus halus digunakan

sebagai tapal obat sakit kepala; daun yang dirajang sebagaimana tembakau, dicampur sedikit serutan

kayu secang dan dilinting dengan daun pisang, digunakan sebagai rokok untuk mengobati seriawan

mulut Kulit akarnya mengandung banyak tanin dan sedikit alkaloid yang tidak beracun.

Minyak yang diekstrak dari biji tumbuhan ini mengandung beberapa asam lemak. Akarnya yang

dicampur dengan cuka dapat digunakan untuk mengobati sakit tenggorokan. Kayunya padat, berat,

dan keras. Kayu dari varietas parvifolia yang biasa tumbuh dekat pantai dipilih sebagai bahan pasak

dalam pembuatan perahu, untuk tangkai tombak dan tangkai perkakas lain, almari dan mebel, serta

untuk tiang rumah. Varietas ini bisa tumbuh setinggi 25 m dan segemang 40 cm. Kayu tanjung juga

baik untuk dijadikan bahan ukiran, patung, penutup lantai, jembatan, dan bantalan rel kereta api.

18. Pohon Dadap

Dadap merupakan Pohon yang berukuran sedang, mencapai tinggi 15–20 m dan gemang 50–60 cm.

Bagian kulit batang yang masih muda dan halus bergaris-garis vertikal hijau, abu-abu, coklat muda

atau keputihan; batang biasanya dengan duri-duri tempel kecil (1–2 mm) yang berwarna hitam

Tajuknya  atau membulat renggang, menggugurkan daun di musim kemarau.

Dadap kerap dipakai sebagai pohon peneduh di kebun-kebun kopi dan kakao, atau pohon rambatan

bagi tanaman lada, sirih, panili, atau umbi gadung. Juga baik digunakan sebagai tiang-tiang

pagar hidup.Di wilayah Pasifik, dadap dimanfaatkan sebagai penahan angin.

19. Pohon Sengon

Sengon (Albizia chinensis) adalah sejenis pohon anggota suku Fabaceae. Pohon peneduh dan

penghasil kayu ini tersebar secara alami di India, Asia Tenggara, Cina selatan, dan Indonesia.

Sifatnya yang meranggas dimusim kemarau namun sengon mampu menjadi pohon pelindung dengan

mencapai tinggi 35-40 meter, kayunya bermanfaat untuk mebel.

20. Aren /Mergat

Pohon aren cukup rindang dan anti polutan yang unik. selain ukurannya yang besar, Pohon aren bisa

dimanfaatkan sebagai lumbung pendapatan yang mampu mensejahterakan masyarakat. Selain itu,

pohon ini cukup toleran dengan tumbuhan sekitarnya, dan dapat tumbuh dengan baik di lereng

gunung pada kemiringan hingga 70 derajat, pohon aren termasuk toleran terhadap

tanaman sekitarnya.tidak seperti  pohon pinus tidak toleran, yakni membunuh segala tumbuhan di

sekitarnya karena begitu rakus terhadap air.  Aren memang rakus menyimpan air, namun tidak

membunuh tanaman sekitar. penyeimbang dan menanggulangi erosi terutama daerah aliran sungai

dan gunung. Seluruh komponen yang ada dari pohon aren bisa dimanfaatkan.

https://icapujiawati15.wordpress.com/2014/05/21/20-tanaman-yang-cocok-untuk-penghijauan/