20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa...

28
616 Kepariwisataan : Provinsi Maluku PETA PROVINSI MALUKU

Transcript of 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa...

Page 1: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

616 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

PETA PROVINSI MALUKU

Page 2: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

617 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

A. UMUM

1. Dasar Hukum

Provinsi Maluku berdiri berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1958 tanggal 1

Juli 1958.

2. Lambang Provinsi

Lambang Provinsi maluku berbentuk perisai bersudut tiga.

Didalam perisai terdapat lukisan daun sagu dan daun

kelapa, mutiara, pala dan cengkeh, tombak, gunung, laut

dan perahu.

Sagu merupakan sumber kehidupan dan makanan pokok

daerah maluku. Kelapa adalah hasil bumi maluku. Mutiara

adalah hasil alam khas Maluku. Tombak sebagai simbol

kesatria. Gunung merupakan simbol kekayaan hasil hutan

yang melimpah, sedangkan laut dan perahu adalah simbol

persatuan dan kesatuan yang kekal abadi. Dalam lambang

terdapat motto daerah bertuliskan Siwa Lima yang berarti Milik Bersama.

3. Pemerintah

Provinsi Maluku terdiri dari 9 Kabupaten dan 2 Pemerintahan Kota. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat dari uraian berikut ini :

No. Kabupaten/Kota Ibu kota

1 Kabupaten Buru Namlea

2 Kabupaten Buru Selatan Namrole

3 Kabupaten Kepulauan Aru Oobo

4 Kabupaten Maluku Barat Daya Tiakur

5 Kabupaten Maluku Tengah Masohi

6 Kabupaten Maluku Tenggara Tual

7 Kabupaten Maluku Tenggara Barat Saumlaki

8 Kabupaten Seram Bagian Barat Dataran Hunipopu

9 Kabupaten Seram Bagian Timur Dataran Hunimoa

10 Kota Ambon -

11 Kota Tual -

4. Letak Geografis dan Batas Wilayah

Maluku terletak diantara 5o Lintang Utara – 9

o Lintang Selatan dan 122

o – 136

o Bujur

Timur, dengan batas wilayah sebagai berikut :

Utara = Laut Seram

Selatan = Laut Arafuru dan Laut Banda

Barat = Laut Banda

Timur = Laut Arafuru

5. Komposisi Penganut Agama

Mayoritas penduduk di Maluku memeluk agama Islam dan Kristen . Hal ini dikarenakan

pengaruh penjajahan Portugis dan Spanyol sebelum Belanda yang telah menyebarkan

20 PROVINSI MALUKU

Page 3: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

618 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

kekristenan dan pengaruh Kesultanan Ternate dan Tidore yang menyebarkan Islam di

wilayah Maluku serta Pedagang Arab di pesisir Pulau Ambon dan sekitarnya sebelumnya.

Tempat ibadah di Provinsi Maluku pada tahun 2005 adalah Masjid 1.028 buah, Gereja

998 buah, Pura 5 buah dan Wihara 6 buah. Sedangkan Pemeluk agama Islam sebesar

49,2%, Kristen sebesar 50,4%, Hindu 0,07% dan Budha 0,10% dan lainnya 0,67%.

6. Bahasa dan Suku bangsa

a. Suku bangsa

Suku bangsa Maluku didominasi oleh ras suku bangsa Melanesia Pasifik

yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang

tersebar di kepulauan Samudra Pasifik.

Banyak bukti kuat yang merujuk bahwa Maluku memiliki ikatan tradisi

dengan bangsa bangsa kepulauan pasifik, seperti bahasa, lagu-lagu daerah,

makanan, serta perangkat peralatan rumah tangga dan alat musik khas, contoh:

Ukulele (yang terdapat pula dalam tradisi budaya Hawaii).

Mereka umumnya memiliki kulit gelap, rambut ikal, kerangka tulang besar

dan kuat serta profil tubuh yang lebih atletis dibanding dengan suku-suku lain di

Indonesia, dikarenakan mereka adalah suku kepulauan yang mana aktivitas laut

seperti berlayar dan berenang merupakan kegiatan utama bagi kaum pria.

Sejak jaman dahulu, banyak diantara mereka yang sudah memiliki darah

campuran dengan suku lain, perkawinan dengan suku Minahasa, Sumatra, Jawa,

Madura, bahkan kebanyakan dengan bangsa Eropa (umumnya Belanda dan

Portugal) kemudian bangsa Arab, India sudah sangat lazim mengingat daerah ini

telah dikuasai bangsa asing selama 2300 tahun dan melahirkan keturunan keturunan

baru, yang mana sudah bukan ras Melanesia murni lagi. Karena adanya

percampuran kebudayaan dan ras dengan orang Eropa inilah maka Maluku

merupakan satu-satunya wilayah Indonesia yang digolongkan sebagai daerah

Mestizo. Bahkan hingga sekarang banyak marga di Maluku yang berasal bangsa asing

seperti Belanda (Van Afflen, Van Room, De Wanna, De Kock, Kniesmeijer, Gaspersz,

Ramschie, Payer, Ziljstra, Van der Weden dan lain-lain) serta Portugal (Da Costa, De

Fretes, Que, Carliano, De Souza, De Carvalho, Pareira, Courbois, Frandescolli dan

lain-lain). Ditemukan pula marga bangsa Spanyol (Oliviera, Diaz, De Jesus, Silvera,

Rodriguez, Montefalcon, Mendoza, De Lopez dan lain-lain) serta Arab (Al-Kaff, Al

Chatib, Bachmid, Bakhwereez, Bahasoan, Al-Qadri, Alaydrus, Assegaff dan lain-lain).

Cara penulisan marga asli Maluku pun masih mengikuti ejaan asing seperti

Rieuwpassa (baca: Riupasa), Nikijuluw (baca: Nikiyulu), Louhenapessy (baca:

Louhenapesi), Kallaij (baca: Kalai) dan Akyuwen (baca: Akiwen).

Dewasa ini, masyarakat Maluku tidak hanya terdapat di Indonesia saja

melainkan tersebar di berbagai negara di dunia. Kebanyakan dari mereka yang hijrah

keluar negeri disebabkan olah berbagai alasan. Salah satu sebab yang paling klasik

adalah perpindahan besar-besaran masyarakat Maluku ke Eropa pada tahun 1950-

an dan menetap disana hingga sekarang. Alasan lainnya adalah untuk mendapatkan

kehidupan yang labih baik, menuntut ilmu, kawin-mengawin dengan bangsa lain,

yang dikemudian hari menetap lalu memiliki generasi-generasi Maluku baru di

belahan bumi lain. Para ekspatriat Maluku ini dapat ditemukan dalam komunitas

yang cukup besar serta terkonsentrasi di beberapa negara seperti Belanda, Inggris,

Amerika Serikat, Rusia, Perancis, Belgia, Jerman dan berbagai benua lainnya.

Page 4: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

619 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

b. Bahasa

Bahasa yang digunakan di provinsi Maluku adalah Bahasa Melayu Ambon, yang

merupakan salah satu dialek bahasa Melayu. Sebelum bangsa Portugis menginjakan

kakinya di Ternate (1512), bahasa Melayu telah ada di Maluku dan dipergunakan

sebagai bahasa perdagangan. Bahasa Indonesia, seperti di wilayah Republik

Indonesia lainnya, digunakan dalam kegiatan-kegiatan publik yang resmi seperti di

sekolah-sekolah dan di kantor-kantor pemerintah.

Bahasa yang digunakan di pulau Seram, pulau ibu (Nusa Ina/Pulau asal-

muasal) dari semua suku-suku di Provinsi Maluku dan Maluku Utara adalah sebagai

berikut:

bahasa Wamale (di Seram Barat)

bahasa Alune (di Seram Barat)

bahasa Nuaulu (dipergunakan oleh suku Nuaulu di Seram selatan; antara teluk El-

Paputih dan teluk Telutih)

bahasa Koa (di pegunungan Manusela dan Kabauhari)

bahasa Seti (di pergunakan oleh suku Seti, di Seram Utara dan Telutih Timur)

bahasa Gorom (bangsa yang turun dari Seti dan berdiam di Seram Timur)

Maluku merupakan wilayah kepulauan terbesar di seluruh Indonesia.

Banyaknya pulau yang saling terpisah satu dengan yang lainnya, juga mengakibatkan

semakin beragamnya bahasa yang dipergunakan di provinsi ini. Jika diakumulasikan,

secara keseluruhan, terdapat setidaknya 132 bahasa di kepulauan Maluku.

7. Budaya

a. Lagu Daerah : Putra putri Ambon, Sayang Dilale, Ole Sioh, Burung Kakak

Tua

b. Tarian tradisional : Tari Lenso, Tari Cakalele, Tari Nabar Ilaa

c. Senjata Tradisional : Parang Sawalaku

d. Rumah Tradisional : Rumah Baileo

e. Alat Musik Tradisional : Tifa

f. Makanan Khas Daerah : Papeda (bubur Sagu), dabu dabu sesi (ikan Bakar), Sopek

Odheng, palai badar.

8. Bandara dan Pelabuhan Laut

a. Bandara = Pattimura

b. Pelabuhan Laut = Pelabuhan Ambon

9. Perguruan Tinggi = Universitas Pattimura

10. Industri dan Pertambangan

Emas, minyak bumi dan minyak kayu putih.

Page 5: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

620 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

B. OBYEK WISATA

1. Wisata Alam

a. Pantai Natsepa

Pantai landai dan lebar ini

dikenal sejak abad ketujuh

belas, digunakan sebagai tempat

berlibur para penjajah Belanda.

Saat ini di setiap akhir pekan,

Pantai Natsepa selalu ramai

pengunjung, khususnya warga

kota Ambon. Tujuan mereka ke

Natsepa antara lain untuk

berenang, naik perahu yang

bisa disewa per-jam, atau

sekadar melepas lelah dengan

menikmati pemandangan

alamnya. Ada juga yang datang untuk sekadar menikmati segarnya kelapa muda,

makan pisang goreng, jagung rebus, wajik atau rujak khas Pantai Natsepa.

Pada hari-hari tertentu pemandangan sekitar pantai yang landai ini sangatlah indah,

antara lain karena sekitar 12 meter dari bibir pantai Natsepa sering melintas kapal-

kapal besar pengangkut kayu gelondongan dari Batu Gong, sebuah tempat

pengolahan tripleks di pulau yang tampak di seberang Pantai Natsepa. Para

wisatawan juga dapat mandi di pantai yang berombak rendah ini. Sehabis mandi,

pengunjung bisa memborong ikan cakalang dan kepiting bakau yang banyak dijual

nelayan di sekitar lokasi pantai.

Pantai Natsepa terletak di Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku

Tengah, Pulau Ambon. Pantai ini terletak sekitar 18 km dari pusat Kota Ambon.

Untuk menuju lokasi pantai dapat ditempuh dengan naik kendaraan umum dengan

harga sekali jalan Rp. 5000. Pantai ini terletak di samping jalan besar, dengan waktu

tempuh dari kota Ambon sekitar 30 menit, dengan jarak tempuh 24 km.

Tarif masuk ke lokasi wisata ini, untuk orang dewasa sebesar Rp. 1.000,- kendaraan

roda dua Rp. 1.000,- dan kendaraan roda empat Rp. 2.000.

Page 6: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

621 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

b. Wisata Bahari Laut Banda

Kegiatan pelancong wisata bahari di

perairan Banda beraneka ragam, seperti

melihat taman laut dari atas perahu,

menyelam, memancing ikan tuna dan

cakalang, melihat ikan paus, lumba-

lumba, burung laut dan menyaksikan

Arombai Manggurebe (Lomba Belang

atau balap perahu). Wisata bahari ini

dapat dilakukan pada musim teduh

(musim laut tidak berombak), yang

terjadi pada bulan Maret, April, Mei,

September, Oktober dan Nopember. Berwisata di sini benar-benar mengasikkan

karena wisatawan dapat mencoba sendiri menggunakan alat pancing untuk

menangkap ikan tuna dan cakalang.

Taman laut Banda memiliki 350 spesies biota laut, termasuk berbagai jenis kerang

purba yang saat ini hampir punah. Keindahan taman laut yang di dalamnya terdapat

berbagai macam ikan, akan semakin memanjakan para penyelam.

Lokasi taman laut Banda terletak di antara Pulau Neira, Pulau Gunung Api, Pulau Ai,

Pulau Sjahrir dan Pulau Hatta. Tepatnya terletak di Kabupaten Maluku Tengah,

Provinsi Maluku Tengah.

Untuk menuju lokasi dapat ditempuh dengan menumpang kapal feri dari kota

Ambon selama satu malam, dengan harga tiket Rp. 80.000.

c. Hutan Wisata Marsegu

Pulau ini diberi nama oleh

masyarakat, “Pulau Marsegu”, karena

mempunyai satwa kelelawar yang

begitu banyak. Kata “marsegu”

berasal dari bahasa daerah yang

berarti kelelawar. Pulau Marsegu

tidak menyeramkan, sebaliknya

berbagai keindahan dapat ditemui di

sana.

Kawasan hutan Pulau Marsegu atau

pulau kelelawar merupakan kawasan

hutan lindung yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:

10327/Kpts-II/2002, tanggal 30 Desember 2002. Luas hutan di pulau ini mencapai

240,20 Ha.

Hutan di pulau ini, terbagi dalam tiga kelompok, yaitu hutan sekunder muda, hutan

sekunder pertengahan dan hutan sekunder tua. Jenis-jenis flora yang mendominasi

adalah Gofasa (Vitex cofassus), Belo Hitam (Diospyros pilosanthera), Beringin (Ficus

sp), Pepaya Hutan (Brachychiton discolor), Kuboha (Sterculia ceramica), Mangga

Berabu (Cerbera manghas), Kayu Batu (Maranthes co). Setengah dari Pulau ini

merupakan daerah hutan mangrove dengan berbagai jenisnya.

Page 7: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

622 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

Di hutan ini banyak sekali ditemui kelelawar.Dapat ditemui pula berbagai satwa

endemik yang dilindungi seperti burung gosong (Megaphodius reinwardtii) dan

kepiting kelapa (Birgus latro) yang dalam bahasa daerahnya disebut "kepiting

kenari".

Dengan adanya berbagai macam satwa dan jenis tetumbuhan, pengunjung sekaligus

dapat belajar mengenai banyak hal tentang beragam jenis lingkungan hidup yang

ada dalam Pulau Marsegu ini.

Secara administratif kawasan hutan Pulau Marsegu termasuk dalam Kabupaten

Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku Tengah.

Untuk menuju ke Pulau Marsegu, dari kota Ambon sebagai ibukota provinsi Maluku

Tengah, dapat ditempuh melalui rute:

Dari Ambon menuju Hunimua, menggunakan angkutan kota dengan biaya Rp. 7000.

Kemudian perjalanan dilanjutkan dari Hunimua ke Waipirit yang telah berada di

Pulau Seram, menggunakan kapal selama 1,5 jam. Dari Waipirit dilanjutkan menuju

ke Pelita Jaya, dengan jarak tempuh 56 km. Selanjutnya menuju kawasan Hutan

Pulau Marsegu ditempuh dengan jalur laut sepanjang ± 5 km.

d. Gunung Binaiya

Gunung Binaiya merupakan gunung

tertinggi se-Provinsi Maluku. Gunung ini

membentang di Pulau Seram dan masuk ke

dalam lingkup Taman Nasional Manusela

yang mempunyai luas 189.000 hektar.

Pada tahun 1972 Taman Nasional Manusela

dibagi menjadi dua daerah yakni Wae Mual

seluas 17.500 hektar yang meliputi hutan

dataran rendah pada bagian utara. Flora

yang hidup di area ini adalah bakau

(Mangrove) dengan vegetasi sekitar rawa-

rawa, hutan damar (Agathis Alba), meranti

(Shorea sp). Pada perbukitan bagian

tengah adalah daerah Wae Nua seluas

20.000 hektar.

Gunung ini mempunyai curah hujan rata-

rata 2000 mm/tahun, dengan musim

penghujan terjadi sepanjang bulan

November hingga April.

Gunung Binaiya tergolong unik karena menjulang dari ketinggian 0 meter hingga

3055 meter di atas permukaan laut. Di bagian kaki gunung, banyak terdapat sungai

yang membentang seluas 6-8 meter.

Gunung Binaiya masuk ke dalam Kabupaten Maluku Tengah. Provinsi Maluku.

Page 8: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

623 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

Dari ibukota provinsi Maluku, Ambon, pendaki dapat menggunakan jasa angkutan

bis menuju Pelabuhan Tulehu dengan biaya Rp. 10.000. Setiba di Tulehu, dilanjutkan

menyeberang selat dengan menggunakan jasa speedboat menuju Pulau Seram,

tepatnya singgah di Pelabuhan Wahai, dengan biaya Rp. 60.000. Dari Wahai

perjalanan dilanjutkan menuju desa Kanikeh selama sekitar 6 jam. Kanikeh

merupakan desa terakhir sebelum menuju puncak Gunung Binaiya.

e. Taman Nasional Manusela

Bila Anda berkunjung ke Provinsi

Maluku, jangan lewatkan kesempatan

bertamasya ke salah satu objek

wisata andalan daerah tersebut, yaitu

Taman Nasional Manusela. Taman

nasional ini menawarkan berbagai

destinasi wisata yang menarik bagi

wisatawan, antara lain wisata hutan,

wisata gunung, pemotretan satwa,

panjat tebing, dan olahraga lintas

alam.

Pada awalnya, Taman Nasional Manusela merupakan kawasan konservasi

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor

736/Mentan/X/1982 pada tanggal 14 Oktober 1982, dengan luas areal sekitar

189.000 hektar. Kemudian pada tahun 2002, Manusela ditetapkan sebagai taman

nasional Tipe C berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor

6186/Kpts-IV/2002 pada tanggal 10 Juni 2002. Setelah itu, terhitung sejak tanggal 1

Februari 2007, dengan menggabungkan Cagar Alam Wae Nua dan Cagar Alam Wae

Mual, kawasan tersebut dinaikkan statusnya menjadi taman nasional Tipe B

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor P.03/Menhut-II/2007.

Taman Nasional Manusela memiliki berbagai destinasi wisata yang membentang

luas mulai dari daerah perairan hingga kawasan pegunungan.Kondisi alam yang

demikian memberi banyak ruang kepada para wisatawan untuk memilih tempat

tamasya yang sesuai dengan keinginan mereka masing-masing.

Bagi wisatawan yang menyukai wisata hutan, kawasan taman nasional ini

merupakan pilihan yang tepat. Di kawasan ini terdapat berbagai vegetasi hutan,

seperti hutan pantai, hutan rawa, hutan tebing sungai, hutan hujan tropika palmah,

hutan pegunungan, dan hutan sub alpin.Tancang (bruguiera sexangula), bakau

(rhizophora acuminata), api-api (avicennia sp), kapur (dryobalanaps sp), pulai

(alstonia scholaris), ketapang (terminalia catappa), pandan (pandanus sp), meranti

(shorea selanica), kayu putih (melaleuca leucadendron), dan bunga bangkai (rafflesia

sp) adalah jenis-jenis tumbuhan yang dapat ditemukan di sini.

Kondisi alamnya yang masih alami dan terawat dengan baik menjadikan taman

nasional ini habitat bagi berbagai jenis satwa. Di sini ditemukan rusa (cervus

timorensis moluccensis), kuskus (phalanger orientalis), soa-soa (hydrosaurus

amboinensis), babi hutan (sus celebensis), luwak (pardofelis marmorata), kadal

panama (tiliqua gagas gagas), duyung (dugong dugong), dan penyu hijau (chelonia

mydas).

Page 9: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

624 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

Taman nasional yang menjadi salah satu objek wisata andalan Kabupaten Maluku

Tengah ini semakin lengkap dengan terdapatnya 117 jenis burung, di mana 14 jenis

di antaranya adalah endemik Pulau Maluku. Kesturi ternate (lorius garrulus), nuri

tengkuk ungu (lorius domicella), kakatua seram (cacatua moluccensis), raja udang

(halcyon lazuli/halcyon sancta), burung madu seram besar (philemon

subcorniculatus), dan nuri ambon/nuri raja (alisterus amboinensis) adalah di antara

jenis burung yang dapat dijumpai di kawasan ini.

Burung Kakatua berjambul jingga

Sumber Foto: kenzidane.wordpress.com

Selain itu, terdapatnya beberapa sungai yang mengalir deras di kawasan taman

nasional ini, dapat mengakomodasi keinginan pelancong yang berhasrat melakukan

olahraga arung jeram. Kecuali air yang bening dan medan yang terbilang ekstrem,

daya tarik lain sungai-sungai di kawasan ini adalah kondisi alamnya yang masih alami

dengan pesona tebing yang eksotis di sepanjang aliran sungai.

Sedangkan bagi pelancong yang hobi berpetualang, di kawasan taman nasional ini

terdapat banyak lembah yang memiliki kekhasan masing-masing. Lembah Manusela

terkenal dengan panorama alam yang rancak dan berhawa sejuk, lembah Pilianan

kesohor dengan aneka jenis kupu-kupu, dan lembah Sawai populer dengan karang-

karang laut yang indah. Selain itu, di taman nasional ini juga terdapat enam

pegunungan, dimana Gunung Binaya (Binaiya) merupakan gunung tertinggi dengan

ketinggian sekitar 3.027 meter di atas permukaan laut (dpl). Keberadaan gunung-

gunung tersebut sangat mendukung keinginan wisatawan yang hobi mendaki

gunung dan menyukai olahraga panjat tebing. Sementara itu, kontur medan yang

naik-turun, jalan setapak yang berliku-liku sampai jauh ke dalam hutan, serta

didukung oleh vegetasi hutan yang beraneka, memberi cukup ruang kepada

petualang untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti olahraga lintas alam,

berkemah, dan memotret aneka flora dan fauna unik.

Bila memiliki waktu luang, wisatawan dapat mengunjungi tempat penangkaran rusa,

rumah terapung, budidaya mutiara, arena outbond, jembatan gantung, menara

pengintai, dan sumber air panas. Berwisata ke Taman Nasional Manusela tentu

belum lengkap bila belum menyaksikan kehidupan penduduk asli yang mendiami

kawasan taman nasional tersebut. Mereka tersebar di empat desa, yaitu Desa

Manusela, Desa Ilena Maraina, Desa Selumena, dan Desa Kanike.Masyarakat desa-

desa tersebut meyakini bahwa gunung-gunung yang berada dalam kawasan Taman

Nasional Manusela senantiasa melindungi mereka dari marabahaya. Oleh sebab itu,

mereka senantiasa menghormati dan menjaga kelestarian taman nasional tersebut

dengan cara hidup selaras dengan alam.

Page 10: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

625 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

Secara administratif, Taman Nasional Manusela masuk dalam wilayah Kecamatan

Seram Utara dan Kecamatan Seram Selatan, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi

Maluku, Indonesia.

Bagi turis yang ingin mengunjungi Taman Nasional Manusela dapat memulai

perjalanan dari Kota Ambon, Ibu Kota Provinsi Maluku. Dari Kota Ambon terdapat

dua rute menuju taman nasional tersebut. Pertama, melalui rute pantai utara.Bagi

turis yang memilih rute pantai utara, dapat naik kapal feri dari Ambon menuju Kota

Masohi, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tengah, dengan waktu tempuh sekitar delapan

jam. Dari Masohi perjalanan dilanjutkan dengan naik bus atau menyewa mobil

carteran sekitar dua jam menuju Saka. Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan

naik kapal cepat (speed boat) sekitar dua jam menuju Sawai atau Wahai.Kedua,

melalui rute pantai selatan.Bagi turis yang memilih rute ini, dapat naik kapal feri dari

Ambon menuju Masohi dengan waktu tempuh sekitar delapan jam. Dari Masohi

perjalanan dilanjutkan menuju Tehoru dengan naik kapal motor sekitar sembilan

jam. Kemudian, perjalanan dilanjutkan menuju Moso atau Desa Saunulu dengan

menggunakan kapal motor.Bagi turis yang menyukai tantangan, dianjurkan untuk

memilih rute yang kedua atau rute pantai selatan. Karena, sebelum sampai di Taman

Nasional Manusela, wisatawan akan melewati jalan mendaki dengan kemiringan

medan sekitar 30 persen.

f. Kepulauan Banda

Heaven on East Indonesia!

Kata-kata itu pantas disematkan sebagai

slogan Kepulauan Banda. Selain menjadi

laboratorium bagi para penyelam kelas

dunia dan penyuka wisata pantai, kawasan

yang terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil

ini juga merupakan ‘monumen‘ hidup bagi

sedikitnya tiga bangsa, yaitu Portugal,

Belanda, dan Indonesia.

Senyatanya, beberapa peninggalan sejarah kolonial dan masa perang kemerdekaan

masih dapat kita jumpai di Kepulauan Banda ini. Peninggalan-peninggalan itu antara

lain rumah pengasingan dr. Tjipto Mangunkusumo, yang kala itu diasingkan bersama

Mr. Iwa Kusumasumantri, rumah pengasingan Soetan Sjahrir (Perdana Menteri

Republik Indonesia pertama), rumah pengasingan Mohammad Hatta (proklamator

sekaligus Wakil Presiden Republik Indonesia pertama), Benteng Nassau (peninggalan

Portugal abad ke-16), Benteng Belgica (peninggalan VOC Belanda, berdiri tahun

1611), Pelabuhan Neira, sebuah gereja tua berusia tiga seperempat abad lebih

(didirikan pada tahun 1680) yang di bawah lantainya terdapat kuburan 39 warga

Belanda masa lalu, dan lain sebagainya.

Page 11: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

626 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

Gereja tua di Bandaneira

http://sahabatmuseum.multiply.com

Di Museum Bung Sjahrir, sebagaimana masyarakat Banda menyebut bekas rumah

Soetan Sjahrir di Bandaneira, beberapa dokumen penting terpampang di papan

pajangan bersama sejumlah foto kenangan perjuangan bersama beberapa

koleganya. Selain itu, masih tersimpan dengan baik di sana salinan surat

pengangkatan Soetan Sjahrir sebagai Perdana Menteri merangkap Menteri Dalam

Negeri dan Menteri Luar Negeri yang ditandatangani oleh Ir. Soekarno (Presiden

Republik Indonesia) pada tanggal 15 November 1945. Kala itu, Bung Kecil –sapaan

akrab Soetan Sjahrir– masih berusia 36 tahun.

Ruang Tamu di Museum Bung Sjahrir

Sumber Foto:http://sahabatmuseum.multiply.com

Gramofon di Museum Bung Sjahrir

Sumber Foto: http://sahabatmuseum.multiply.com

Di tempat yang sama, pengunjung juga dapat menjumpai gramofon yang pernah

digunakan oleh Bung Kecil dan para pejuang lainnya untuk mendengarkan musik-

musik klasik kesukaan mereka. Menapaki rumah bersejarah ini, sebagaimana ulasan

Page 12: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

627 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

Kompas (24/10/96) kita tidak hanya akan ‘mendengarkan‘ saksi-saksi perjalanan

Sjahrir dan kawan-kawannya yang bercerita melalui artefak-artefak, melainkan juga

pemikirannya selama ditahan dan diasingkan oleh Belanda yang dituangkannya

dalam Renungan Indonesia. Renungan Indonesia berupa bundel tulisan yang

dikemas dalam bentuk buku bersampul hijau yang dipajang pada salah satu meja di

rumah ini.

Bekas rumah Bung Hatta di Kepulauan Banda

Sumber Foto: http://sahabatmuseum.multiply.com

Sementara, apabila pengunjung bertandang ke bekas rumah Bung Hatta, kita dapat

temui kaca mata yang pernah digunakan oleh beliau saat membacakan Proklamasi

17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur, Jakarta.Di Museum Bung Hatta ini pula dapat

ditemui satu stel jas warna kombinasi abu-abu cokelat.Jas bersejarah ini digunakan

Bung Hatta saat menandatangani hasil-hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den

Haag, Belanda pada 23 Agustus—2 November 1949 (Kompas,

24/10/96).Mengelilingi rumah ini, kita dapat membayangkan betapa

mengenaskannya kondisi rumah pengasiangan ini. Di salah satu pojok halaman

rumah, kita akan menyaksikan gentong yang dulu berfungsi sebagai penampung air

hujan. Air hujan yang terkumpul dalam gentong tersebut digunakan Bung Hatta

untuk sumber air minum karena, selain tidak ada sumur, air di sana mengandung

kadar garam tinggi.

Beberapa lokasi bersejarah lainnya masih dapat Anda saksikan dan nikmati di

Kepulauan ini.Misalnya beberapa bangunan yang telah dipugar dan tetap berwajah

sebagaimana aslinya, yaitu rumah marinir Inggris, Christopher Cole, yang kini

dijadikan museum; kediaman resmi Gubernur Jenderal VOC kala berada di

Bandaneira, yang lebih dikenal sebagai Istana Mini; serta Masjid Jami Hatta-Syahrir,

yang terletak di Desa Nusantara.

Pesona Laut dan Gunung Api, Kepulauan Banda

Page 13: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

628 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

Sumber Foto: http://dunialaut.com

Selain wisata sejarah perjuangan dan kolonialisme, Kepulauan Banda sangat kaya

dengan kawasan-kawasan tujuan tamasya alam.Di Pulau Gunung Api (pulau ini

berhadap-hadapan dengan Pulau Banda Kecil), terdapat gunung setinggi sekitar 700

meter bernama Gunung Banda Api. Dari Kota Bandaneira, Anda dapat melihat

keagungan dan kecantikan gunung itu selagi hari masih pagi, maupun di senja yang

sedang menghampiri kota ini.

Tak hanya gunung yang menghiasi alam Kepulauan Banda, dalam

www.dunialaut.com dilukiskan bagaimana indahnya alam laut di perairan kepulauan

ini. Penyelam-penyelam kelas dunia mengakui dan menganggap laut Banda

merupakan salah satu dive spot terbaik di dunia. Kepulauan Banda memang terkenal

dengan keindahan hayati alam bawah lautnya serta terumbu karang yang

mempesona. Pernah satu ketika letusan Gunung Api merusak sebagian sisi terumbu

karang Pulau Banda Besar. Namun menurut penilitian dari UNESCO, akibat

fenomena ini justru pertumbuhan terumbu karang di tempat ini menjadi yang

tercepat di dunia.Karena, pertumbuhan terumbu karang hanya membutuhkan

waktu kurang dari sepuluh tahun.

Snorkeling dan Diving di Laut Banda

Sumber Foto: http://www.info4indonesia.com

Tamasya bawah laut alias menyelam di Kepulauan Banda memang menakjubkan,

clear visibility (tingkat kejernihan pandangan) bisa mencapai 40 meter saat

menyelam dan hal ini membuat pemandangan alam bawah laut bisa terlihat dengan

jelas. Hampir seluruh area penyelaman di Pulau Banda Besar, Pulau Ai, Pulau Run,

Pulau Hatta, Pulau Sjahrir, hingga mendekati dermaga Bandaneira memiliki pesona

dan keanekaragaman alam bawah laut yang tak mungkin dilihat di tempat lain di

dunia. Perjalanan antartitik penyelaman satu dengan yang lain tidak terlalu jauh, dan

rata-rata dapat ditempuh dengan waktu antara 30 menit sampai 1,5 jam dengan

kapal boat. Di area ini, mata Anda benar-benar akan dimanjakan dengan warna-

warni terumbu karang dan soft coral yang sehat. Ditambah dengan ribuan ikan yang

seolah tidak peduli dengan kehadiran serta kedekatan Anda. Bila sedang

dipermukaan laut, sesekali Anda akan menyaksikan sekelompok lumba-lumba yang

melompat-lompat.

Page 14: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

629 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

War Canoe Tradition di Pulau Sjahrir,Kepulauan Banda

Sumber Foto: http://sahabatmuseum.multiply.com

Kepulauan Banda terletak di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Indonesia.

Dari Kota Ambon, ibukota Provinsi Maluku, Anda dapat menggunakan Kapal Pelni

KM Ciremai dari Pelabuhan Yos Sudarso untuk menuju Bandaneira. Waktu tempuh

yang diperlukan kapal ini adalah tujuh (7) jam perjalanan ke arah tenggara dari

Ambon. Meski tampak menjemukan, perjalanan selama 7 jam tersebut akan terobati

dengan panorama Laut Banda yang menakjubkan di siang hari.

Sesampainya di Pelabuhan Yos Sudarso, Anda dapat mencari angkutan umum yang

berjejeran di pelabuhan tersebut untuk menuju ke penginapan terdekat. Angkutan

umum yang dapat mengantar Anda menuju tempat menginap adalah becak, ojek,

angkutan kota, maupun taksi. Namun, bila Anda tidak sabar untuk segera menuju ke

lokasi tamasya, angkutan umum bisa langsung membawa Anda ke tempat tujuan

yang dikehendaki.

2. Wisata Sejarah

a. Benteng Victoria

Benteng Victoria merupakan tempat

bersejarah yang terletak tepat di

pusat kota Ambon. Benteng tertua di

Ambon ini dibangun oleh Portugis

pada tahun 1775, yang selanjutnya

diambil alih oleh Belanda. Belanda

kemudian menjadikan benteng ini

sebagai pusat pemerintahan untuk

mengeruk harta kekayaan

masyarakat pribumi, berupa rempah-

rempah yang melimpah di bumi

Maluku.

Pada masa pemerintahan Belanda, benteng ini berfungsi strategis, yakni sebagai

pusat pemerintahan kolonial. Di depan benteng terdapat pelabuhan yang digunakan

sebagai jalur perhubungan laut antar pulau. Melalui pelabuhan ini pula kapal-kapal

Belanda mengangkut hasil rempah-rempah untuk didistribusikan ke beberapa

negara di benua Eropa. Bersebelahan dengan benteng ini, juga terdapat pasar yang

menjadi tempat untuk mempertemukan komunitas para pedagang pribumi.Benteng

ini juga digunakan sebagai tempat pertahanan dari berbagai serangan masyarakat

Page 15: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

630 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

pribumi yang melakukan perlawanan. Dan, tepat di depan benteng inilah pahlawan

nasional bernama Pattimura digantung, yakni pada tanggal 6 Desember 1817.

Di dalam benteng dapat ditemui sisa-sisa meriam berukuran raksasa. Di beberapa

kamar terdapat patung berukir terbuat dari kayu pilihan, peta perkembangan kota

Ambon dari abad XVII hingga abad IX, dan beberapa koleksi lukisan para

administratur Belanda di Maluku. Dengan melihat peninggalan ini pengunjung

dapat merekam sejarah lahir dan berkembangnya kota Ambon.

Sedangkan ruas jalan di sisi depan benteng atau yang disebut “Boulevard Victoria”

menghubungkan langsung ke arah bibir Pantai Honipopu. Tepat di depan benteng,

wisatawan dapat langsung menyaksikan Teluk Ambon yang sangat indah di saat

senja hari, khususnya ketika matahari mulai tenggelam.

Benteng Victoria terletak di Kecamatan Sirimau, Kotamadya Ambon, Provinsi

Maluku.

Karena terletak tepat di tengah kota, maka pengunjung dapat langsung jalan kaki ke

arah timur sejauh 300 meter dari Terminal Mardika, terminal angkutan umum yang

terletak di pusat kota. Jika pengunjung naik becak, dikenakan biaya Rp. 3.000, dan

Rp. 1500 jika naik angkutan umum.

b. Benteng Amsterdam

Benteng Amsterdam dibangun oleh

Belanda pada awal abad ke-17, ketika

perdagangan rempah-rempah mulai

dilaksanakan di Ambon.Benteng ini terletak

tidak jauh dari Gereja Tua Hila.Benteng

Amsterdam adalah bangunan kedua yang

dibangun Belanda di Ambon, setelah

Kasteel Van Verre.Benteng ini dibangun

setelah Vereenigde Oost Indische

Compagnie (VOC) didirikan di Belanda oleh

Heeren Zeventien.Seorang ahli sejarah dan pengamat alam bangsa Jerman yang

bekerja untuk tentara Belanda bernama George Everhard Rumphius pernah tinggal

di benteng ini pada kurun 1660 - 1670, dan menulis buku tentang flora dan fauna

Ambon.Benteng Amsterdam direnovasi pada tahun 1993.

Benteng Amsterdam merupakan bangunan tua yang sudah berusia ratusan tahun,

dan menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah penguasaan VOC di Ambon.Benteng

ini terletak di tepi pantai yang sangat tenang dan indah.

Benteng Amsterdam terletak di Kecamatan Hila, Ambon.

Tempat ini bisa dicapai dengan mobil dari Ambon selama sekitar satu jam.Jika

mempergunakan kendaraan umum, pengunjung dapat naik bus dari Ambon ke

Kecamatan Hila.

Page 16: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

631 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

c. Masjid Tua Wapauwe

Sejarah Masjid Tua Wapauwe di desa Kaitetu,

Ambon, terkait erat dengan perkembangan

Islam di jazirah Hitu.Pada abad ke-13,

penduduk di pegunungan Wawane dan

sekitarnya masih mempercayai

animisme.Kondisi ini mulai berubah ketika

pada abad ke-14 Irian dan Maluku diinvasi

oleh Kerajaan Ternate dan Tidore.Pengaruh

kekuasaan Ternate dan Tidore yang sangat

kuat membuat agama Islam, yang dibawa para saudagar dari Jawa, berkembang

dengan baik di wilayah ini.

Masjid Tua Wapauwe berdiri tahun 1414 di Wawane.Menurut prasasti yang

terdapat di halaman masjid, pendiri Masjid Tua Wapauwe adalah Perdana Jamillu

dan orang kaya Alahahulu.Selanjutnya pada tahun 1614, masjid ini dipindahkan oleh

Imam Rijalli ke Tehalla, 6 km di sebelah timur Wawane.Imam Rajalli adalah guru

agama yang sangat dihormati, dan bersama pengikutnya yang disebut “Kelompok

Dua Belas Tukang” mengembangkan agama Islam di wilayah ini. Lima puluh tahun

kemudian, pada tahun 1664, menurut cerita penduduk setempat masjid ini ‘turun‘

(pindah sendiri) ke Atetu lengkap dengan segala peralatan ibadahnya.

Wapauwe berasal dari kata ‘wapa‘ yang berarti ‘di bawah‘ dan ‘uwe‘ yang

merupakan nama pohon mangga. Pada awalnya, masjid ini memang didirikan di

bawah sebatang pohon mangga.Seluruh bahan bangunan masjid ini adalah kayu

sagu, yang dikonstruksi tanpa memakai paku.

Masjid yang sudah sangat tua ini masih terpelihara dengan baik. Sebagian besar

bangunannya masih asli, juga masih tersimpan beberapa benda peninggalan seperti

bedug, Al-Qur‘an tulisan tangan, timbangan beras fitrah dengan anak timbangan

berupa batu yang beratnya 2,5 kg, dan sebuah logam berukir dan bertuliskan huruf

arab pada dinding masjid. Masjid juga masih difungsikan sebagai tempat sholat

penduduk sekitar. Jika bedug dipukul, maka suaranya akan terdengar hingga ke

seluruh desa, mengundang penduduk untuk datang berjamaah ke masjid. Mushaf

Al-Qur‘an tulisan tangan yang ada di masjid ini pernah dipamerkan pada Festival

Istiqlal di Jakarta. Beberapa tambahan baru adalah tempat wudlu, karpet, kipas

angin dan aliran listrik untuk penerangan.

Masjid Tua Wapauwe terdapat di desa Kaitetu (Atetu), Kecamatan Hila, pantai utara

Pulau Ambon. Masjid ini terletak tidak jauh dari Benteng Amsterdam.

Desa Kaitetu bisa dicapai dengan mobil selama kurang lebih satu jam dari kota

Ambon. Selain menggunakan kendaraan pribadi, pengunjung juga bisa naik bus

umum dari kota Ambon ke Kecamatan Hila, kemudian naik angkutan umum dari Hila

ke desa Kaitetu.

Page 17: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

632 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

d. Benteng Belgica

Ekspansi perdagangan bangsa Eropa di

Nusantara sekitar abad ke-16 dan 17

memberi pengaruh yang berarti kepada

berbagai bangsa di Asia Tenggara.Salah

satunya Indonesia. Berawal dari kedatangan

bangsa Portugal di awal abad ke-16,

kemudian disusul Belanda dan Inggris pada

periode selanjutnya, menjadikan hampir

seluruh wilayah Kepulauan Nusantara

sebagai zona ekonomi kolonial. Salah satu contohnya Kota Bandaneira, yang kini

menjadi ibukota Kecamatan Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi

Maluku.

Bandaneira merupakan salah satu kota kecil (small town) tinggalan zaman kolonial

Portugal dan Belanda di Nusantara. Tempat ini beranjak menjadi kota ketika

Portugal menginjakkan kakinya untuk kali pertama di pulau yang terkenal sebagai

pulau rempah-rempah (spice island) pada tahun 1527 (Kompas, 24/10/96). Kala itu,

Bandaneira diproyeksikan sebagai sentra dagang Portugal untuk Eropa.Oleh

karenanya, dibutuhkan pelabuhan yang memadai yang dilengkapi prasarana

pertahanan, yakni benteng yang sekaligus berfungsi sebagai penjara dan gudang

mesiu.

Dalam proses mengembangkan Bandaneira, Portugal mulanya mendirikan sebuah

benteng yang diberi nama Benteng Nassau. Pembangunan benteng ini sekaligus

bertujuan sebagai simbol kebesaran kolonial Portugal di kawasan Timur Jauh.

Namun, belum selesai benteng ini dibangun, kedatangan Belanda di sana pada akhir

abad ke-16 membuat Portugis harus meninggalkan Bandaneira.

Kedatangan VOC (Vereenigde Oost Indiesche Companie) —sebuah kongsi dagang

swasta untuk wilayah Hindia Timur asal Belanda yang berdiri pada 1602— di

Kepulauan Banda pada tahun 1599 inilah yang menjadi cikal bakal praktik

kolonialisasi di antero wilayah Nusantara (Kompas, 24/10/96).VOC menyingkirkan

hak-hak ekonomi Portugal dari Kepulauan Banda (dan juga Nusantara) ketika itu

karena VOC menerima piagam hak monopoli (oktroi) dari Parlemen Kerajaan

Belanda.Melalui piagam tersebut, VOC kemudian memiliki hak penuh atas segala

aktivitas perdagangan di Hindia Timur, yakni Afrika bagian selatan dan timur serta

seluruh Asia (Kompas, 28/03/02).Kawasan perdagangan yang dimaksud terbentang

mulai dari Tanjung Harapan di Afrika Selatan sampai ke Selat Magellan di sebelah

timur Kepulauan Jepang.

Piagam oktroi, sebagaimana disebut di atas, sekaligus menjadikan VOC sebagai wakil

Pemerintah Kerajaan Belanda untuk kawasan Asia.Karenanya, VOC dapat melakukan

perundingan dan mengikat perjanjian dengan para penguasa negara-negara

berdaulat di seluruh Hindia Timur.Ia juga berhak membangun benteng untuk

melindungi kantor dan gudang mereka, berhak mengangkat gubernur dan pegawai,

berhak membentuk pasukan perang, menyelenggarakan peradilan, sampai

menerbitkan uang (Kompas, 28/03/02).

Page 18: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

633 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

Sebagaimana runtutan kisah di atas, hengkangnya Portugal dari Kepulauan Banda di

awal abad ke-17, mendorong VOC membangun fondasi-fondasi kekuatan militernya

di Nusantara bagian Timur. Ketika itu, kapal-kapal besar VOC berlabuh di Teluk

Neira, membawa ribuan personel militernya dan menuntaskan pembangunan

Benteng Nassau yang belum selesai dikerjakan Portugis dan juga mempersiapkan

pembangunan benteng lain yang baru.

Ilustrasi kedatangan VOC di Kepulauan Banda

Sumber Foto: www.nrc.nl

Dalam http://www.paketrupiah.com, dikisahkan bahwa pembangunan benteng baru

itu dikomandoi oleh Pieter Both, Gubernur Jenderal VOC pertama, pada tahun 1611.

Benteng yang diberi nama “Belgica” ini digunakan sebagai markas dan pusat

pertahanan militer. Dalam kurun waktu itu, benteng yang pada awalnya difungsikan

sebagai pusat pertahanan tersebut dalam perkembangannya menambah fungsinya

sebagai benteng pemantau lalu lintas kapal dagang.Benteng ini kemudian diperbesar

tahun 1622 oleh J.P. Coen.Kemudian, tahun 1667 diperbesar lagi oleh Komisaris

Cornelis Speelman.Benteng ini menjadi markas militer Belanda hingga tahun 1860,

atau berfungsi lebih dari 200 tahun. Setelah itu, benteng yang berada di atas

perbukitan Tabaleku (di wilayah barat daya Pulau Naira) dan terletak pada

ketinggian 30,01 meter di atas permukaan laut (dpl) ini dibiarkan terbengkalai

karena tidak dipakai lagi hingga mengalami kerusakan.

Pada tahun 1991, atau setelah hampir empat seratus tahun berselang, Benteng

Belgica dipugar oleh para ahli atas bantuan dana dari Jenderal L.B. Moerdani, yang

kala itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan (Hankam) Republik

Indonesia. Empat tahun pascapemugaran, benteng ini masuk ke dalam daftar

bangunan yang pantas dilestarikan oleh UNESCO karena nilai sejarah yang melekat

padanya.Dalam situs resmi UNESCO, whc.unesco.org, benteng ini ditetapkan sebagai

salah satu situs peninggalan cagar budaya (world heritage culture) yang harus

dilestarikan.UNESCO menerima pengajuan usulan dari Departemen Kebudayaan

pada tanggal 19 Oktober 1995, bahwa benteng ini merupakan cagar budaya yang

layak untuk dilestarikan.

Atmosfer napak tilas riwayat kolonialisme di Nusantara akan terasa sejak wisatawan

tiba di Pulau Banda. Bukan hanya ketika wisatawan mencium aroma buah pala yang

amat kuat di pulau ini, tetapi juga ketika para pelancong berkunjung ke Benteng

Belgica.Berada di benteng yang menyimpan sejuta ceritera VOC di awal

kedatangannya ini, seolah mengajak kita untuk kembali menengok situasi

Bandaneira pada abad ke-17.

Page 19: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

634 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

Benteng Belgica

Sumber Foto: www.travelblog.org - Wiliam Seagar

Meski telah berusia hampir 400 tahun, benteng ini masih terawat dengan baik. Tidak

tampak di sana, misalnya, coretan-coretan pada tembok benteng yang tebalnya

mencapai puluhan sentimeter itu seperti yang sering terjadi pada beberapa

bangunan bersejarah di banyak tempat di Indonesia. Selain bangunan yang masih

terawat dengan baik, penampilan benteng ini juga masih terlihat kokoh dan

tangguh.

Dari sisi luar bangunan, banyak yang mengatakan bahwa Benteng Belgica yang

dibangun pada tahun 1611 ini secara fisik menyerupai Gedung Pentagon di

Washington D.C., Amerika Serikat.Bahkan, benteng ini mempunyai julukan sebagai

The Indonesian Pentagon. Karena, secara desain arsitektur bangunan benteng bekas

markas VOC tersebut berbentuk pentagonal alias persegi lima. Uniknya, apabila

benteng ini dilihat dari salah satu penjuru niscaya hanya akan terlihat empat buah

sisi, meski sesungguhnya memiliki lima sisi layaknya sebuah bintang persegi.

Setiap sudut pada bangunan ini dilengkapi dengan dinding-dinding yang dikreasi

sebagai sarana bertahan ketika ada musuh yang menyerang atau yang lazim disebut

sebagai defensive wall. Secara umum, http://en.wikipedia.org/wiki/Fort

menyebutkan bahwa VOC mendirikan Benteng Belgica ini merujuk pada tren

teknologi arsitektural (model) benteng di Eropa kala itu atau gaya benteng di

periode modern awal (Early Modern Era).

Dinding-dinding pertahanan Benteng Belgica tampak dari dalam

Sumber Foto: Pariwisata Maluku

Ciri khas lain dari benteng bercorak Early Modern Era ini adalah keberadaan bastion-

bastion pada bangunan benteng. Bastion merupakan sebuah celah pada dinding

benteng yang difungsikan sebagai tempat menaruh mulut canon atau meriam

(http://en.wikipedia.org/wiki/Bastion).Sebagian besar, bastion-bastion ini

menghadap ke arah laut, atau sehadap dengan muka benteng.

Page 20: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

635 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

Bastion-bastion Benteng Belgica

Sumber Foto: www.travelblog.org - Wiliam Seagar

Pengunjung akan melihat bagaimana benteng ini ternyata tidak hanya meninggalkan

berbagai bastion dan dinding-dinding raksasanya saja, melainkan juga beberapa

meriam yang pernah digunakan VOC untuk menghalau para ‘pemberontak‘ yang

dilakukan oleh penduduk lokal dan beberapa kesultanan dari Sulawesi dan Maluku

Utara kala itu (antara akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-19).

Meriam di Benteng Belgica

Sumber Foto: www.travelblog.org - Wiliam Seagar

Sementara itu, apabila pengunjung melihat dari dalam benteng, sebagaimana yang

dilukiskan dalam http://www.paketrupiah.com/, konstruksi benteng terdiri atas dua

lapis bangunan (dua lantai).Untuk memasukinya, pengunjung harus menggunakan

tangga yang aslinya berupa tangga yang dapat diangkat (semacam tangga

hidrolik).Kemudian, pada bagian tengah benteng terdapat sebuah ruang terbuka

luas untuk para tahanan.Di tengah ruang terbuka tersebut terdapat dua buah sumur

rahasia dengan bentuk persegi yang konon menghubungkan benteng dengan

pelabuhan dan Benteng Nassau yang berada di tepi pantai.

Tampak dua sumur rahasia berbentuk persegi di bagian tengah benteng

Sumber Foto: sahabatmuseum.multiply.com

Page 21: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

636 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

Masih dalam sumber yang sama, pada setiap sisi benteng terdapat sebuah menara.

Untuk menuju puncak menara tersedia tangga dengan posisi nyaris tegak dan lubang

keluar yang sempit. Dari puncak menara ini wisatawan dapat menikmati panorama

sebagian daerah di Kepulauan Banda, mulai dari birunya perairan Teluk Banda,

matahari terbenam (sunset), puncak Gunung Api —sebuah gunung vulkanis di

Bandaneira yang tingginya mencapai 667 meter dpl— yang menjulang, sampai

rimbunnya ratusan pohon pala di Pulau Banda Besar. Berjalan-jalan di sekitar

benteng ini sangat menyenangkan sambil membayangkan suasana masa kolonial

tempo doeloe.

Benteng Belgica terletak di Kota Bandaneira, Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku

Tengah, Provinsi Maluku, Indonesia

Dari Kota Ambon, ibukota Provinsi Maluku, Anda dapat menggunakan Kapal Pelni

KM Ciremai dari Pelabuhan Yos Sudarso untuk menuju Bandaneira. Waktu tempuh

yang diperlukan kapal ini adalah tujuh (7) jam perjalanan ke arah tenggara dari

Ambon. Meski tampak menjemukan, perjalanan selama 7 jam tersebut akan terobati

dengan panorama Laut Banda yang menakjubkan di siang hari.

Sesampainya di Pelabuhan Yos Sudarso, Anda dapat mencari angkutan umum yang

berjejeran di pelabuhan tersebut untuk menuju ke Benteng Belgica. Salah satu

angkutan umum yang dapat mengantar Anda menuju Benteng Belgica adalah becak,

ojek, angkutan kota, maupun taksi.

e. Museum Siwalima

Museum Siwalima didirikan pada tahun 1973,

terletak di bukit Taman Makmur.Terdapat dua

bangunan museum, yaitu Museum Siwalima I

yang merupakan museum maritim, dan Museum

Siwalima II yang merupakan museum etnografi.

Di museum

Siwalima I tersimpan berbagai kekayaan laut

Maluku.Terdapat juga tiga kerangka ikan paus

yang terdampar di pantai Maluku, salah satunya

memiliki panjang 23 meter.

Di Museum Siwalima II tersimpan benda-benda

dan sejarah tentang Maluku, mencakup

berbagai jenis rumah adat, pakaian tradisional

dan pakaian adat, senjata, alat musik, uang

kuno, guci-guci dan piring porselen peninggalan

zaman Jepang, juga terdapat gua tiruan yang

menggambarkan kehidupan suku tradisional

Maluku zaman dulu.

Page 22: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

637 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

Museum Siwalima I menyimpan berbagai kekayaan laut Maluku yang sangat

berharga. Museum Siwalima II menyimpan berbagai benda budaya dan informasi

tentang cara hidup, kepercayaan, dan adat istiadat masyarakat Maluku. Benda-

benda yang tersimpan di kedua museum ini terawat dengan baik, dan ada petugas

yang dapat menjelaskan seluruh isi museum dengan rinci.

Jika ada permintaan khusus, pengunjung dapat menikmati sajian musik lokal,

pementasan tarian, dan demo pembuatan kain tenun.Pengunjung juga

diperbolehkan memotret di dalam museum.

Museum Siwalima terletak 3 km arah tenggara dari kota Ambon.

Untuk mencapai tempat ini, pengunjung dapat naik minibus Taman Makmur atau

minibus Amahusu, dan turun di Taman Makmur atau Batu Capeo.

Untuk masuk ke Museum Siwalima dikenakan tiket seharga Rp. 3.000,-

3. Wisata Budaya

a. Tari Cakalele

Cakalele merupakan tarian tradisional

Maluku yang dimainkan oleh sekitar 30

laki-laki dan perempuan. Para penari

laki-laki mengenakan pakaian perang

yang didominasi oleh warna merah dan

kuning tua. Di kedua tangan penari

menggenggam senjata pedang (parang)

di sisi kanan dan tameng (salawaku) di

sisi kiri, mengenakan topi terbuat dari

alumunium yang diselipkan bulu ayam

berwarna putih.

Sedangkan penari perempuan mengenakan pakaian warna putih sembari

menggenggam sapu tangan (lenso) di kedua tangannya. Para penari Cakalele yang

berpasangan ini, menari dengan diiringi musik beduk (tifa), suling, dan kerang besar

(bia) yang ditiup.

Tari Cakalele disebut juga dengan tari kebesaran, karena digunakan untuk

penyambutan para tamu agung seperti tokoh agama dan pejabat pemerintah yang

berkunjung ke bumi Maluku.

Keistimewaan tarian ini terletak pada tiga fungsi simbolnya. (1) Pakaian berwarna

merah pada kostum penari laki-laki, menyimbolkan rasa heroisme terhadap bumi

Maluku, serta keberanian dan patriotisme orang Maluku ketika menghadapi perang.

(2) Pedang pada tangan kanan menyimbolkan harga diri warga Maluku yang harus

dipertahankan hingga titik darah penghabisan. (3) Tameng (salawaku) dan teriakan

lantang menggelegar pada selingan tarian menyimbolkan gerakan protes terhadap

sistem pemerintahan yang dianggap tidak memihak kepada masyarakat.

Tarian Cakalele dapat ditemui di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.

Page 23: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

638 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

Dari Ambon, Ibukota Provinsi Maluku, wisatawan dapat naik angkutan umum

berupa minibus jurusan Tulehu, dengan biaya Rp. 7.500. Kemudian dilanjutkan

dengan naik speed boat menyeberang Selat Tulehu, menuju Pulau Haruku, dengan

waktu tempuh 30 menit dan per-orang dikenakan biaya Rp. 30.000

b. Upacara Adat Pukul Sapu

Berbagai acara ditaja oleh umat Islam di Nusantara untuk memeriahkan Hari Raya

Idul Fitri setelah sebulan lamanya menunaikan ibadah puasa pada bulan suci

Ramadhan.Salah satu di antaranya adalah upacara adat Pukul Sapu yang digelar oleh

masyarakat yang bermastautin di Desa Morella dan Desa Mamala yang masuk dalam

wilayah administratif Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi

Maluku. Baku Pukul Manyapu dan Pukul Manyapu adalah nama lain bagi upacara

adat ini.

Upacara adat yang tergolong ekstrem ini digelar setiap tanggal 7 Syawal menurut

perhitungan kalender Hijriah/kalender Islam, atau pada hari ke tujuh setelah Hari

Raya Idul Fitri.Biasanya, peserta upacara adalah pemuda dari dua desa adat yang

bertetangga tersebut. Namun, bila ada peserta dari daerah lain yang ingin

berpartisipasi, bisa mendaftarkan diri kepada panitia tiga hari sebelum upacara

dilaksanakan. Sekalipun Pukul Sapu adalah tradisi umat Islam Maluku, namun

upacara ini juga dihadiri dan melibatkan umat Kristen di daerah tersebut, terutama

mereka yang memiliki ikatan kekerabatan (pela) dengan masyarakat dua desa adat

ini, seperti masyarakat Desa Lateri yang memiliki ikatan kekerabatan dengan Desa

Mamala dan Desa Waai yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan Desa

Morella. Bahkan, terkadang upacara yang dihelat pada “lebaran hari ke tujuh” ini

juga diikuti oleh keturunan Maluku yang sudah menjadi warga negara Belanda.

Peserta upacara Pukul Sapu mengelilingi kampung

Sumber Foto: http://gilnova.multiply.com

Konon, menurut kompas.com, upacara adat Pukul Sapu merujuk pada perjuangan

Achmad Leakawa, atau yang lebih populer dengan nama Kapitan/Pimpinan Perang

Telukabessy beserta anak buahnya, ketika menghadapi tentara Belanda dalam

Perang Kapahala (1643-1646 M). Perang ini dipantik oleh pendirian markas VOC

(kongsi dagang Belanda) di Teluk Sewatelu, Ambon, pada tahun 1636 M. Perang

semakin tak terelakkan ketika tentara Belanda hendak merebut Benteng Kapahala,

benteng milik warga Maluku, dengan cara mengepungnya dari berbagai penjuru.

Dalam perang ini, para pejuang terdesak akibat serangan dari darat yang didukung

tembakan meriam dari kapal-kapal VOC dari laut.Karena tidak berimbang, akhirnya

benteng yang berjarak sekitar tiga kilometer dari Desa Morella dan Mamala tersebut

dapat dikuasai oleh Belanda.

Page 24: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

639 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

Pada perang itu, Kapitan Telukabessy dapat meloloskan diri.Namun, anak buahnya

banyak yang berhasil ditangkap tentara Belanda.Sebagian dari mereka kemudian

dijadikan tawanan di Teluk Sewatelu dan sebagiannya lagi dibuang ke Batavia, atau

Jakarta sekarang.Meskipun berhasil meloloskan diri, Kapitan Telukabessy tetap

dihadapkan pada situasi sulit, yaitu antara menyerahkan diri atau anak buahnya

dibunuh kompeni.Akhirnya, Kapitan Telukabessy memilih menyerahkan diri pada

Komandan Verheijden pada tanggal 19 Agustus 1646. Oleh Gubernur Gerard

Demmer, Kapitan Telukabessy dijatuhi hukuman gantung di Benteng Victoria,

Ambon, pada tanggal 27 September 1646.

Pada tanggal 27 Oktober 1646, setelah ditawan selama tiga bulan di Teluk Sewatelu,

anak buah Kapitan Telukabessy tersebut dibebaskan Belanda.Sebelum berpisah dan

kembali ke daerah asal masing-masing, mereka menggelar acara perpisahan yang

terbilang heroik, dengan menampilkan aneka tari adat, menyanyikan lagu-lagu

daerah, dan acara pukul sapu.Tujuan acara pukul sapu adalah agar tetesan darah

dari tubuh mereka yang jatuh dan meresap ke tanah dapat mengingatkan mereka

untuk berkumpul kembali di tempat tersebut suatu saat nanti.

Ekstrem, atraktif, dan menghibur.Kira-kira demikianlah kesan para pengunjung

ketika menyaksikan upacara adat Pukul Sapu yang dihelat di daerah yang dijuluki

dengan Negeri Seribu Bukit ini. Karena, setiap peserta upacara yang rutin dihelat

saban tahun ini akan mencambuk peserta lain yang berada di hadapannya secara

bergantian dengan menggunakan lidi dari pohon enau (arenga pinnata), yang dalam

bahasa Maluku disebut dengan pohon mayang. Lidi enau yang digunakan untuk

mencambuk peserta upacara memiliki panjang 1,5—2 meter dengan diameter

pangkalnya mencapai 1—3 sentimeter.

Sekalipun upacara adat yang diwariskan secara turun-temurun ini dihelat pada

tanggal 7 Syawal, namun kesibukan sudah terlihat di dua desa adat tersebut

beberapa hari sebelum pelaksanaan upacara. Sebab, berbagai hal harus

dipersiapkan panitia untuk menunjang kelancaran dan kemeriahan upacara, seperti

podium, tenda para undangan, arena upacara, stand pameran, warung-warung

pedagang, umbul-umbul, dan lain sebagainya.

Karnaval Budaya

Sumber Foto: gilnova.multiply.com

Sebelum acara puncak Pukul Sapu berlangsung, terlebih dahulu digelar berbagai

kegiatan, seperti hadrat (rebana), karnaval budaya, pameran dan festival, balap

perahu, penampilan band lokal, dan bahkan penampilan artis ibukota keturunan

Maluku. Selain itu, juga ditampilkan aneka tari dari daerah tersebut, seperti tari

Page 25: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

640 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

putri, tari mahina, tari perang, hingga pertunjukan musik yang dibawakan oleh

masyarakat dari negeri pela yang beragama Kristen.

Balap Perahu

Sumber Foto: gilnova.multiply.com

Penampilan Hadrat/Rebana

Sumber Foto: gilnova.multiply.com

Sementara itu, meskipun pelaksanaan upacara baru dimulai setelah shalat Ashar,

para wisatawan baik domestik maupun mancanegara telah berbondong-bondong

datang ke dua desa tersebut sejak pagi hari. Bahkan, ada yang tiba di sana 1—2 hari

sebelum upacara dimulai. Hal ini dimaksudkan supaya mereka dapat menyaksikan

secara langsung tahapan-tahapan persiapan upacara, seperti melihat latihan para

peserta upacara, meraut lidi enau, dan proses pembuatan minyak Mamala yang

kesohor dengan khasiatnya itu. Konon, minyak yang dibuat pada malam 7 Syawal ini

hanya boleh dilakukan oleh keturunan Imam Tuni, tokoh agama Desa Mamala yang

menjadi salah satu pendiri Masjid Al-Muttaqien.

Meraut Lidi Enau

Sumber Foto: gilnova.multiply.com

Sebelum upacara dimulai, para peserta terlebih dahulu dikumpulkan di suatu tempat

untuk mendapatkan doa dari para tetua adat. Hal ini dilakukan dengan harapan agar

prosesi upacara berjalan dengan lancar dan seluruh peserta diberi keselamatan oleh

Allah SWT.Sebelum memasuki arena upacara, mereka terlebih dahulu berlari-lari

Page 26: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

641 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

kecil mengelilingi kampung. Di Desa Mamala, upacara Pukul Sapu diawali dengan

mencambukkan lidi enau ke tubuh peserta upacara oleh pejabat daerah setempat.

Sedangkan di Desa Morella, pembukaan upacara ditandai dengan penyulutan obor

Kapitan Telukabessy oleh pejabat atau pemuka masyarakat setempat.

Tari Perang

Sumber Foto: http://gilnova.multiply.com

Tari Mahina

Sumber Foto: http://gilnova.multiply.com

Selepas acara pembukaan, upacara adat Pukul Sapu pun dimulai dengan diiringi

tepuk tangan dan sorak-sorai dari para penonton.Para peserta yang hanya

menggunakan celana pendek, ikat kepala, dan bertelanjang dada ini dibagi ke dalam

dua kelompok dan berdiri berhadap-hadapan. Kedua kelompok tersebut secara

bergantian akan menyabetkan lidi enau yang berada di genggaman masing-masing

ke pinggang, dada, dan punggung peserta di hadapannya sampai lebam dan

berdarah-darah. Untuk mengatur pergantian kelompok yang dicambuk dan

kelompok yang menyambuk, para peserta mengikuti aba-aba dari koordinator

upacara atau mengikuti alunan gendang.Pergantian juga bisa dilakukan bila peserta

yang dicambuk telah terdesak hingga mendekati tempat penonton di pinggir

lapangan.

Luka-luka Sabetan Lidi Enau

Sumber Foto: gilnova.multiply.com

Page 27: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

642 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

Uniknya, meskipun sekujur tubuh peserta upacara memar-memar dan

mengeluarkan darah, namun tak terlihat pada mereka ringis kesakitan atau rintihan

mengaduh.Di samping itu, bercak sabetan dan goresan darah akibat cambukan lidi

enau dapat disembuhkan dengan cepat tanpa meninggalkan bekas. Di Desa Morella,

luka-luka akibat cambukan diobati dengan ramuan dari daun jarak yang terkenal

berkhasiat menyembuhkan luka. Sementara di Desa Mamala, luka-luka peserta

upacara diobati dengan mengoleskan minyak kelapa yang telah didoakan oleh para

tetua adat kepada bagian tubuh yang luka.Minyak kelapa yang dapat mengobati luka

dengan cepat tersebut dinamakan minyak Mamala atau minyak Tasala.Konon,

khasiat minyak ini telah kesohor ke mana-mana, sehingga menarik minat para

ilmuan dari dalam dan luar negeri untuk menelitinya.

Setelah upacara adat Pukul Sapu usai, hal lain yang menarik dan membuat

wisatawan terhibur adalah ketika para penonton berlomba-lomba memperebutkan

lidi-lidi enau dan minyak kelapa bekas peserta upacara. Hal ini dikarenakan lidi-lidi

atau minyak tersebut diyakini membawa keberuntungan.Selain untuk memperoleh

keberuntungan, sebagian masyarakat menganggap kedua benda tersebut sekadar

kenang-kenangan mengikuti upacara adat Pukul Sapu yang dihelat sekali dalam

setahun itu.

Sedangkan bagi turis yang punya waktu luang, dapat mengikuti Pesta Basudara,

yaitu acara syukuran upacara adat Pukul Sapu, yang digelar di Desa Morella pada

malam hari setelah upacara adat tersebut berlangsung.

Upacara adat Pukul Sapu dipusatkan di Stadion Hutusela Desa Morella dan di

pelataran Masjid Al-Muttaqien Desa Mamala, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku

Tengah, Provinsi Maluku, Indonesia.

Bagi wisatawan yang berasal dari luar Provinsi Maluku, dapat memulai perjalanan

dari Bandara Pattimura Ambon.Dari sini kemudian wisatawan dapat mencapai lokasi

upacara adat Pukul Sapu di Desa Mamala dan Desa Morella dengan menggunakan

bus, taksi, atau menyewa mobil carteran.Kedua desa adat tersebut berjarak sekitar

30 kilometer di sebelah utara Kota Ambon, Ibu Kota Provinsi Maluku.Sedangkan bagi

wisatawan yang memulai perjalanan dari Kota Masohi, Ibu Kota Kabupaten Maluku

Tengah, dapat naik bus atau menyewa mobil carteran menuju lokasi upacara adat

Pukul Sapu.

Page 28: 20. PROVINSI MALUKU - ujp.ucoz.com · yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan beberapa bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik. Banyak bukti kuat yang merujuk

643 Kepariwisataan : Provinsi Maluku

4. Wisata Kuliner

a. Ikan Kuah Pala Banda

Pengalaman menikmati masakan Ikan Kuah Pala

Banda boleh jadi tidak akan terwakili ketika

dilukiskan melalui bahasa. Namun, ketika

menikmati menu yang terdiri dari sup ikan kuah

pala dan sambal bekasang ini, Anda akan ditarik

ke dalam nuansa Pulau Banda yang kaya akan

buah pala. Seolah, aroma dan rasa dalam resep

masakan ini mewakili alam Banda Naira.

Agus Setyahadi mengisahkan dalam artikelnya

di www.kompas.com, bahwa menurut penduduk setempat, kenikmatan sup ikan

kuah pala ini sudah dikenal sejak zaman nenek moyang mereka. Bahkan, karena

saking lezatnya, sup ikan kuah pala selalu disajikan untuk para petinggi tentara

Belanda yang datang ke Banda. Tradisi santap itu berlangsung hingga kawanan

tentara kongsi dagang Belanda angkat kaki dari Banda.

Sumber sensasi kenikmatannya ada pada sup ikan kuah, terutama ketika rasa yang

gurih, sedikit pedas, dan asam pala yang melebur menjadi satu melewati lidah Anda.

Kuah sup berbahan pala ini akan terasa sangat segar. Rasa pedas muncul di sana

lantaran pedas pala yang halus, dan hangatnya dapat menjalar hingga ke lambung.

Sup ikan ini dapat disantap sebagai pembuka, namun oleh sebagian orang bisa juga

disantap sebagai sup penutup.

Sementara itu, pelengkap menu ini yang tidak boleh dilewatkan adalah sambal

bekasang.Sambal ini melengkapi sensasi pedas menggigit lidah.Lidah juga digelitik

rasa asam jeruk limau dalam sambal ini. Asam limau selain untuk menghilangkan

aroma amis ikan, juga berfungsi menggugah selera makan.

Membuat sambal bekasang diperlukan waktu yang relatif lama, yakni satu

minggu.Untuk membuat bekasang dibutuhkan ikan cakalang yang digiling

halus.Daging giling ikan tersebut lantas dicampur dengan garam dan diungkep

selama satu minggu dan jadilah bekasang.Sambal biasanya ditambahi irisan bawang

merah, tomat, dan sedikit minyak goreng supaya sedap dan gurih.

Biasanya, sajian Ikan Kuah Pala Banda disertai pula dengan urap daun pepaya dan

ikan kakap merah bakar yang berdaging lembut.Komposisi masakan yang demikian

ini kemudian disantap bersama nasi. Dan, kombinasi sajian semacam ini hanya dapat

Anda temui di Banda Naira, di gugusan pulau-pulau kecil yang diitari oleh laut

berpalung dalam, tidak di tempat lain.

Lebih dari itu, masakan ini teristimewakan lantaran tidak semua rumah makan

menyediakan menu ini.Sebab, Ikan Kuah Pala Banda merupakan menu harian

masyarakat Banda, sehingga justru sulit ditemui di restoran-restoran.Karena itu, ada

baiknya Anda menanyakan kepada penduduk lokal, di mana dapat dijumpai

masakan ini.