7/26/2019 2 Tantangan Ekonomi RI Di Mata Jokowi

1/1

Yulius Ardian S. 130420266

2 Tantangan Ekonomi RI di Mata Jokowi

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi ekonomi global yang tidak stabil tentunya turut

mempengaruhi Indonesia. Presiden Joko Widodo (Jokoi! mencatat ada dua tantangan yang

dihadapi ekonomi Indonesia saat ini yaitu keterbukaan dan kompetisi.

"Keterbukaan itu tidak bisa ditolak lagi. #eperti kondisi $P%& kita tahun lalu, penerimaan

tahun kemarin banyak yang ragu, dan itu semua orang-orang tahu angka-angkanya tidak bisa

dihadapi," kata Presiden Jokoi dalam sambutannya di acara 'ialog Publik )embangun

*konomi yang %erdaya #aing di %alai Kartini, Jakarta, +abu (/06!.

)enurut Jokoi, era keterbukaan akan lebih dratis lagi ter1adi pada /02, saat itu semua bank

intenasional akan lebih terbuka sehingga data nasabah bank bisa diakses "%apak simpan yang

di #ingapura berapa triliun, kita akan tahu. 'i #iss berapa miliar kita semua akan tahun,"paparnya.

3al lain yang men1adi perhatian pemerintah adalah e4ek dari era digital yang serba cepat

seperti sekarang ini. Perkembangan sosial media dan digital ekonomi 1uga tidak bisa

dihambat lagi

$plikasi-aplikasi baru lahir setiap hari seperti 5oJek, ber, %ukalapak, dan 7ra8eloka.

#aking cepatnya, pemerintah terkadang terlambat menerbitkan regulasi.

"#emua ini akan lebih cepat lagi yang berkaitan dengan digital ekonomi," paparnya.

7ak hanya itu, lan1ut dia, kompetisi global 1uga tidak bisa dihindarkan dan harus dihadapi

dengan penuh hati-hati.

")isalnya kita masuk ke 7PP bloknya $merika atau *97$ bloknya ni *ropa, itu kita harus

hitung dapat keuntungan atau kerugian. Karena apapun kepentingan nasional yang harus kita

utamakan."

#aat ini Indonesia 1uga menghadapi persaingan bebas di )asyarakat *konomi $#*$&.

Jangan sampai Indonesia terlena dan tertinggal sebab negara lain 1uga terus bersiap untuk

memenangkan persaingan.

"Kalau ketemu pemimpin negara, kami 4oto gandengan-gandengan gini, tapi sebetulnya

mereka saingan kita," tuturnya.Jokoi berpesan menghadapi kompetesi global, Indonesia tidak usah takut ragu dan khaatir.

"Karena tidak ada pilihan lain kita harus masuk ke situ. 3anya bagaimana kita bisa

menangkan kompetensi itu agar tidak 1adi pecundang," terangnya. (:as&d!

%y Ilyas Istianur Pradityaon )ar /06 at 0;/ WI%

http;bisnis.liputan6.comread/