2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

26
REDESAIN KURIKULUM S 1 PENDIDIKAN IPA MENUJU STANDARDS FOR SECONDARY SCIENCE TEACHER PREPARATION Insih Wilujeng Prodi Pendidikan IPA, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY [email protected] Abstrak Lulusan Program Studi Pendidikan IPA jenjang S 1 memiliki salah satu kewenangan yaitu menjadi guru IPA SMP/MTs. National Science Teachers Association (NSTA) dan Permendiknas No 16 Tahun 2007 merekomendasikan bahwa guru-guru IPA sekolah menengah harus memiliki kecenderungan interdisipliner pada sains (IPA) atau integrated science. Kecenderungan interdisipliner pada IPA harus diartikan dalam perspektif yang lebih luas yang mengacu pada standards of content; nature of science; inquiry; issues; general skills of teaching; curriculum; science in the community; assesment; safety and welfare serta professional growth. Tujuan untuk mengacu pada standards for secondary science preparation, maka Program Studi S 1 Pendidikan IPA sangat perlu melakukan peninjauan kembali kurikulum yang telah ada. Salah satu bentuk redesain kurikulum S 1 Pendidikan IPA adalah penghapusan beberapa mata kuliah, menambahan SKS dan revisi deskripsi mata kuliah yang sudah ada serta pengembangan mata kuliah baru guna membekali pedagogy content knowledge integrated science berbasis standar bagi lulusannya.. Kata-kata kunci: redesain kurikulum, integrated science, standards for secondary science teacher preparation Pendahuluan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru menyebutkan bahwa Artikel Seminar Nasional ISPI, Yogyakarta 21-22 Januari 2012 Page 1

description

Professional Teacher

Transcript of 2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

Page 1: 2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

REDESAIN KURIKULUM S1 PENDIDIKAN IPA MENUJU STANDARDS FOR SECONDARY SCIENCE TEACHER PREPARATION

Insih Wilujeng Prodi Pendidikan IPA, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

[email protected]

AbstrakLulusan Program Studi Pendidikan IPA jenjang S1 memiliki salah satu kewenangan yaitu menjadi guru IPA SMP/MTs. National Science Teachers Association (NSTA) dan Permendiknas No 16 Tahun 2007 merekomendasikan bahwa guru-guru IPA sekolah menengah harus memiliki kecenderungan interdisipliner pada sains (IPA) atau integrated science. Kecenderungan interdisipliner pada IPA harus diartikan dalam perspektif yang lebih luas yang mengacu pada standards of content; nature of science; inquiry; issues; general skills of teaching; curriculum; science in the community; assesment; safety and welfare serta professional growth. Tujuan untuk mengacu pada standards for secondary science preparation, maka Program Studi S1 Pendidikan IPA sangat perlu melakukan peninjauan kembali kurikulum yang telah ada. Salah satu bentuk redesain kurikulum S1 Pendidikan IPA adalah penghapusan beberapa mata kuliah, menambahan SKS dan revisi deskripsi mata kuliah yang sudah ada serta pengembangan mata kuliah baru guna membekali pedagogy content knowledge integrated science berbasis standar bagi lulusannya..

Kata-kata kunci: redesain kurikulum, integrated science, standards for secondary science teacher preparation

Pendahuluan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16

Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru menyebutkan

bahwa kompetensi guru mata pelajaran IPA SMP/MTs salah satunya adalah

memahami hubungan antar berbagai cabang IPA, dan hubungan IPA dengan

matematika dan teknologi. Sebagai usaha untuk memenuhi tuntutan tersebut,

guru-guru IPA SMP/MTs hendaknya disiapkan untuk memiliki kompetensi dalam

biologi, kimia, fisika, bumi dan antariksa serta bidang IPA lainnya, seperti

kesehatan, lingkungan, dan astronomi.

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan, pasal 26 menyebutkan, bahwa standar kompetensi lulusan pada

jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi

Artikel Seminar Nasional ISPI, Yogyakarta 21-22 Januari 2012 Page 1

Page 2: 2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan,

kemandirian, dan sikap untuk menemukan, mengembangkan serta menerapkan

ilmu, teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Selanjutnya dalam

pasal 28, ayat (1) disebutkan, bahwa pendidikan tinggi harus memiliki kualifikasi

akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani,

serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pada

ayat (2) disebutkan, bahwa kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik

yang dibuktikan dengan ijasah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai

dengan perundang-undangan yang berlaku.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2008 pasal 2 ayat

(2) menyebutkan, bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang

diperoleh melalui pendidikan profesi. Pada ayat (4) dijelaskan, bahwa kompetensi

pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta

didik, sedangkan pada ayat (7) dijelaskan, bahwa kompetensi profesional

merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu

pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya.

Mulai tahun akademik 2007/2008, beberapa universitas yang dulunya IKIP

khususnya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) telah

membuka Program Studi Pendidikan IPA. Kurikulum Program Studi Pendidikan

IPA jenjang S1 di LPTK Yogyakarta (2007: 58) memiliki visi mewujudkan

program studi yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif di abad 21

(di era global) dalam pendidikan IPA. Apabila dikaitkan dengan pasal 28 PP No.

19 Tahun 2005, khususnya ayat 2 tentang kualifikasi akademik dan kompetensi

sebagai agen pembelajaran ternyata jika ditelaah terdapat kesesuaian dengan

rumusan dalam kompetensi lulusan Program Studi Pendidikan IPA di LPTK

tersebut.

Program Studi jenjang S1 Pendidikan IPA bertujuan menghasilkan tenaga

pendidik dan kependidikan dengan gelar Sarjana Pendidikan Sains bidang

keahlian pendidikan IPA (S.Pd.Si.) yang memiliki kompetensi dasar tenaga

Artikel Seminar Nasional ISPI, Yogyakarta 21-22 Januari 2012 Page 2

Page 3: 2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

pendidik bidang IPA, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Mahasiswa program studi pendidikan IPA di LPTK Yogyakarta berdasarkan

kurikulum 2002 (2007: 59) memiliki beban 136 SKS mata kuliah wajib dan 8

SKS mata kuliah pilihan, sehingga jumlah total 144 SKS. Mata kuliah wajib 136

SKS tersebut memiliki distribusi 9 SKS mata kuliah pengembangan kepribadian;

69 SKS mata kuliah keilmuan dan keterampilan; 51 SKS mata kuliah

keterampilan berkarya; 4 SKS mata kuliah perilaku berkarya dan 3 SKS mata

kuliah berkehidupan bermasyarakat. Distribusi mata kuliah wajib bertujuan

menyiapkan mahasiswa pada 4 kompetensi sebagai calon guru. Selain itu mata

kuliah juga dikelompokkan berdasarkan standar kompetensi guru pemula SMP

yang meliputi standar penguasaan bidang studi, standar pemahaman tentang

peserta didik, standar penguasaan pembelajaran yang mendidik dan standar

pengembangan kepribadian dan keprofesionalan (Dirjen DIKTI, 2004: 11).

Lulusan Program Studi Pendidikan IPA memiliki beberapa kewenangan,

salah satunya menjadi guru IPA SMP/MTs. Apabila kita kaitkan dengan

rekomendasi guru IPA sekolah dasar dan menengah dari NSTA (2003: 8) dan

Permendiknas (2007: 26) ternyata juga terdapat kesesuaian, yaitu bahwa guru-

guru IPA sekolah menengah harus memiliki kecenderungan interdisipliner pada

sains (IPA) atau lebih dikenal dengan istilah integrated science.

Persiapan bagi mahasiswa S1 pendidikan IPA agar memiliki kompetensi

integrated science di LPTK Yogyakarta belum terlihat secara nyata, karena pada

tahun pertama mahasiswa mendapatkan mata kuliah fisika dasar dan

praktikumnya pada semester I, biologi dasar dan praktikumnya pada semester II,

serta kimia dasar dan praktikumnya pada semester III dengan bobot 3 sks untuk

teori dan 1 sks untuk praktikum dan berlaku untuk masing-masing mata kuliah.

Pada perkuliahan semester III mahasiswa juga mendapatkan mata kuliah IPA-1

dan Ilmu Kebumian, semester IV mendapatkan mata kuliah IPA-2 dan Astronomi,

dan semester V mendapatkan mata kuliah IPA-3, dimana pada saat sekarang IPA-

1 adalah perkuliahan materi IPA (fisika, biologi dan kimia) untuk konsep IPA

kelas VII dan IPA-2 adalah perkuliahan materi IPA (fisika,biologi dan kimia)

Artikel Seminar Nasional ISPI, Yogyakarta 21-22 Januari 2012 Page 3

Page 4: 2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

untuk konsep IPA kelas VIII dan IPA-3 adalah perkuliahan materi IPA (fisika,

biologi dan kimia) untuk konsep IPA kelas IX. Berdasarkan hasil observasi

pelaksanaan perkuliahan IPA-1, IPA-2 dan IPA-3 masih belum membekali

mahasiswa pada integrasi IPA, karena penyajian perkuliahan masih terpisah serta

pedagogisnya juga belum nampak. Mata kuliah praktikum IPA-1, praktikum IPA-

2 dan praktikum IPA-3 juga masih belum menunjukkan adanya integrasi IPA,

karena ketiga mata kuliah praktikum tersebut hanya penggabungan saja dari mata

kuliah-mata kuliah praktikum fisika, biologi dan kimia.

Berdasar pada kondisi nyata tentang implementasi Kurikulum 2007

FMIPA tersebut, maka guna membekali integrated science mahasiswa sebagai

calon guru IPA SMP/MTS, dilakukan peninjauan terhadap kurikulum 2007

menjadi Kurikulum 2010. Adapun fokus peninjauan adalah menambah SKS,

mengganti nama, mengubah deskripsi, dan menghapus mata kuliah prasarat dari

aspek materi dan pedagogi yang dirasa tumpang tindih serta mengembangkan

mata kuliah baru, yaitu IPA terintegrasi dan pembelajarannya.

Standards for Science Teacher Preparation

NSTA (2003) menetapkan 10 standar bagi persipan guru IPA, meliputi

standar isi (content), hakikat IPA (nature of science), inkuiri (inquiry), isu-isu IPA

(issues), keterampilan umum mengajar (general skills of teaching), kurikulum

(curriculum), komunitas IPA (science in the community), penilaian (assesment),

keselamatan dan kesejahteraan (safety and welfare), serta pengembangan

profesional (professional growth).

Standar isi IPA merekomendasikan, bahwa guru IPA harus memahami dan

mengemukakan pengetahuan IPA dan praktik IPA secara aktual. Guru IPA dapat

menghubungkan dan menginterpretasikan konsep-konsep, ide-ide IPA dan

mengaplikasikannya di lapangan. Guru IPA dapat melakukan penyelidikan ilmiah.

Parameter persiapan guru IPA yang memiliki standar isi, harus menunjukkan

bahwa guru IPA:

a. Memahami dan berhasil menyampaikan konsep-konsep utama, prinsip-prinsip, teori-teori, hukum-hukum IPA pada siswa serta membuat keterkaitan dalam aplikasi di lapangan.

Artikel Seminar Nasional ISPI, Yogyakarta 21-22 Januari 2012 Page 4

Page 5: 2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

b. Memahami dan berhasil menyampaiakan kesatuan konsep IPA pada siswac. Memahami dan berhasil menyampaikan aplikasi IPA dalam bidang

teknologi dan kepentingan personal siswad. Memahami penelitian dan berhasil merancang, melaksanakan, membuat

laporan serta mengevaluasi penyelidikan IPAe. Memahami dan berhasil menggunakan matematika dalam proses

pelaporan data, memecahkan masalah IPA di lapanganGuru IPA harus mengajak siswa untuk membedakan IPA dan non IPA,

memahami evolusi dan praktik IPA sebagai usaha manusia, serta kritis dalam

menganalisis tuntutan dalam IPA. Parameter persiapan guru IPA yang memiliki

standar hakikat IPA, harus menunjukkan bahwa guru IPA:

a. Memahami terhadap sejarah dan perkembangan IPAserta evolusi IPAb. Memahami filosofi, asumsi, tujuan dan nilai-nilai yang membedakan IPA

dari teknologic. Mengajak siswa berhasil dalam belajar hakikat IPA, kritis dalam

menganalisis kesalahan atau ketidak jelasan dalam IPA.Guru IPA mengajak siswa-siswanya belajar variasi metode inkuiri ilmiah

dan aktif belajar melalui inkuiri ilmiah. Parameter persiapan guru IPA yang

memiliki standar inkuiri ilmiah, harus menunjukkan bahwa guru IPA:

a. Memahami proses, prinsip dan asumsi dari metode inkuiri dalam menemukan pengetahuan ilmiah

b. Mengajak siswa berhasil mengembangkan inkuiri yang tepat dalam mengembangkan konsep dan hubungan pengamatan, data dan kesimpulan secara ilmiah

Guru IPA harus siap untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan

berkaitan dengan IPA, teknologi dan isu-isu IPA dalam masyarakat umum.

Parameter persiapan guru IPA yang memiliki standar isu-isu IPA, harus

menunjukkan bahwa guru IPA:

a Memahami pentingnya isu-isu IPA di masyarakat berkaitan dengan teknologi, menggunakan proses ilmiah dalam menganalisis dan membuat keputusan terkait dengan isu-isu IPA tersebut

b Mengajak siswa berhasil dalam menganalisis masalah, mempertimbangkan resiko, keuntungan dan pemecahan alternatif, menghubungkan isu-isu dengan pengetahuan, tujuan dan nilai-nilai mulia.

Guru IPA menciptakan komunitas untuk memberi fasilitas pada perbedaan

kharakteristik siswa dalam belajar. Guru IPA menggunakan dan

mempertimbangkan variasi manajemen kelas, pengelompokkan, aksi, strategi dan

metodologi. Parameter persiapan guru IPA yang memiliki standar keterampilan

umum mengajar, harus menunjukkan bahwa guru IPA:

Artikel Seminar Nasional ISPI, Yogyakarta 21-22 Januari 2012 Page 5

Page 6: 2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

a. Memvariasikan aksi, strategi dan metode dalam pembelajaran guna mengembangkan keterampilan ganda dan tingkat pemahaman siswa.

b. Berhasil mengembangkan pembelajaran IPA dengan perbedaan kemampuan, kebutuhan, minat dan latar belakang siswa

c. Berhasil mengorganisasi dan mengajak siswa dalam pembelajaran kolaborasi menggunakan strategi pembelajaran kelompok siswa.

d. Berhasil menggunakan piranti teknologi, meliputi teknologi komputer untuk mengakses sumber, mengumpulkan dan memproses data serta memfasilitasi pembelajaran science.

e. Memahami dan membangun keyakinan awal, pengetahuan, pengalaman dan minat siswa secara efektif.

f. Menciptakan dan mengatur keselamatan psikologi dan sosial serta lingkungan pembelajaran yang sportif

Guru IPA merencanakan dan menciptakan kurikulum yang aktif, koheren

dan efektif serta konsisten dengan tujuan yang mengacu pada standar. Parameter

persiapan guru IPA yang memiliki standar kurikulum, harus menunjukkan bahwa

guru IPA:

a. Memahami standar kurikulum dan dapat mengidentifikasi, mengakses, serta menciptakan sumber dan aktivitas pendidikan IPA yang konsisten dengan standar.

b. Menerncanakan dan mengimplementasikan kurikulum berbasis standar dalam pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan siswa

Guru IPA menghubungkan bidang ilmu IPA dengan masyarakat lokal dan

regional menyangkut dengan pembuat keputusan serta menggunakan sumber

individual, institusional, alam dalam masyarakat untuk kepentingan pembelajaran

IPA. Parameter persiapan guru IPA yang memiliki standar masyarakat IPA, harus

menunjukkan bahwa guru IPA:

a. Mengidentifikasi cara-cara untuk menghubungkan IPA dengan masyarakat (pembuat keputusan) dan menggunakan sumber-sumber masyarakat untuk mengembangkan pembelajaran IPA.

b. Mengajak siswa berhasil dalam aktivitas yang berhubungan dengan sumber-sumber IPA dan pembuat keputusan di masyarakat atau untuk memberikan pemecahan permasalahan-permasalahan penting di masyarakat.

Guru IPA menyusun dan menggunakan strategi penilaian yang efektif untuk

menentukan latar belakang dan hasil belajar siswa serta memfasilitasi

perkembangan kemampuan intelektual, sosial dan personal siswa. Parameter

persiapan guru IPA yang memiliki standar penilaian, harus menunjukkan bahwa

guru IPA:

Artikel Seminar Nasional ISPI, Yogyakarta 21-22 Januari 2012 Page 6

Page 7: 2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

a. Menggunakan strategi penilaian beragam sesuai tujuan pembelajaranb. Menggunakan hasil penilaian untuk memandu dan memodifikasi

pembelajaran lingungan kelas dan proses penilaian.c. Menggunakan hasil penilaian untuk menganalisis dan melakukan

refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakanGuru IPA mengorganisasikan lingkungan pembelajaran yang aman dan

efektif untuk mewujudkan keberhasilan siswa dalam belajar. Parameter persiapan

guru IPA yang memiliki standar keselamatan dan kesejahteraan IPA, harus

menunjukkan bahwa guru IPA:

a. Memahami responsibilitas legal dan etika pembelajaran IPA guna keselamatan siswa, melindungi makhluk hidup dan mengelola bahan-bahan pembelajaran di lingkungan.

b. Mengetahui dan mempraktikkan keselamatan dan kesejahteraan dalam pembelajaran (keselamatan kerja laboratorium dan penggunakan sumber belajar di lingkungan dengan tetap menjaga kelestariannya),

c. Mengetahui prosedur keselamatan, mengatur peralatan keselamatan dalam [pembelajaran IPA

d. Memperlakukan semua makhluk hidup dan sumber belajar alam dengan selalu memikirkan kelestariannya.

Guru IPA secara terus menerus berusaha pengembangkan kemampuan

personal, profesional. Parameter persiapan guru IPA yang memiliki standar

pertumbuhan profesional, harus menunjukkan bahwa guru IPA:

a. Aktif dan terus menerus mengambil kesempatan mengembangkan profesional dan kepemimpinan

b. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran agar semakin berkembang profesionalismenya

c. Menggunakan informasi dari siswa tentang pembelajaran yang sudah dilakukan untuk terus menumbuhkan profesionalismenya

d. Berinteraksi secara efektif dengan teman sejawat, orang tua dan siswa serta masyarakat untuk peningkatan profesionalismenya.

Redesain Kurikulum S1 Pendidikan IPA

Analisis kurikulum S1 Pendidikan IPA diperoleh daftar mata kuliah

prasyarat untuk integrated science dari aspek content dan aspek pedagogy (juga

penetapan jenis program integrated science sebagaimana disajikan pada Tabel 1.

Mata kuliah prasyarat aspek content yang meliputi Biologi Dasar, Fisika Dasar,

Kimia Dasar, Ilmu Kebumian, Ilmu Lingkungan dan Astronomi sudah sesuai

dengan rekomendasi standar isi (NSTA, 2003:8-9) meliputi standar Biologi,

Kimia dan Fisika. Khusus untuk Ilmu Kebumian (struktur bumi, karakteristik dan

Artikel Seminar Nasional ISPI, Yogyakarta 21-22 Januari 2012 Page 7

Page 8: 2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

pentingnya lautan, danau, sungai dan siklus air, karakteristik atmosfer termasuk

cuaca, iklim, terjadinya resiko seperti tornado, badai dan gempa bumi); Astronomi

(struktur benda dan sistem di ruang angkasa, evolusi, sejarah dan tempat dalam

sistem tata surya) masuk dalam standar Fisika. Standar isi khusus untuk Sains-

Fisika sekolah menengah juga sudah sesuai dengan hasil penelitian Zajkov, et al.

(2001: 2)

Mata kuliah prasyarat aspek pedagogik yang meliputi IPA Dasar (metode

ilmiah/keterampilan proses); Pendidikan IPA (model, metode, strategi dan

pendekatan pembelajaran dan media pembelajaran IPA sudah sesuai dengan

standar pedagogik sains SMP yang direkomendasikan oleh Carribean

Examination (2007: 2-6) dan Curriculum Development Center (2002: 13-15).

Khusus untuk knowledge of assesment dan knowledge of curriculum aspek

pedagogik (Osman, 2010: 946) muncul pada mata kuliah Kajian dan

Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPA serta Penilaian dan Evaluasi

Pendidikan IPA.

Tabel 1. Jenis Program integrated science dan Daftar Mata Kuliah Prasyarat

No Jenis Sub Program Mata Kuliah Prasarat

Content (Materi) Pedagogy(Pedagogi)

1 Program integrated-1a. Biologi Dasar I dan IIb. Praktikum Biologi

Dasar I dan IIc. Fisika Dasar I dan IId. Praktikum Fisika

Dasar I dan IIe. Kimia Dasar I dan IIf. Praktikum Kimia

Dasar I dan II

a. IPA Dasarb. Praktikum IPA Dasar

2 Program integrated-2 Semua mata kuliah prasyarat materi program integrated science 1

a. Ilmu Kebumianb. Praktikum Ilmu

Semua mata kuliah prasyarat pedagogi program integrated science 1

a. Pendidikan IPA

Artikel Seminar Nasional ISPI, Yogyakarta 21-22 Januari 2012 Page 8

Page 9: 2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

Tabel 1. Jenis Program integrated science dan Daftar Mata Kuliah Prasyarat

No Jenis Sub Program Mata Kuliah Prasarat

Content (Materi) Pedagogy(Pedagogi)

Kebumian b. Praktikum Pendidikan IPA

3 Program integrated science 3

Semua mata kuliah prasyarat materi integrated science 1 dan 2

a. Ilmu Lingkunganb. Astronomic. Praktikum Astronomi

Semua mata kuliah prasyarat pedagogi program integrated science 1 dan 2

a. Pengembangan Media Pembelajaran IPA-1 dan Media Pembelajaran IPA-2

b. Praktikum Pengembangan Media Pembelajaran IPA-1 dan Pengembangan Media Pembelajaran IPA-2

c. Kajian dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPA

d. Penilaian dan Evaluasi Pendidikan IPA

Berdasarkan analisis standar-standar materi dan pedagogi IPA SMP/MTs

dari Benchmarks for Science Literacy, Standards for Science

Teacher Preparation, Carribbean Examination Council dan Science For All

Americans, maka diperoleh standar-standar materi dan pedagogi yang sudah

mendapat judgement di lapangan, dimana standar-standar materi dan pedagogi ini

dijadikan acuan mahasiswa dalam mengembangkan IPA terintegrasi. Jabaran

topik dan sub topik standar-standar materi disajikan dalam Tabel 2.

Hasil analisis standar-standar pedagogi terdiri dari I: Analisis

keterampilan-keterampilan ilmiah (keterampilan proses sains dan keterampilan-

Artikel Seminar Nasional ISPI, Yogyakarta 21-22 Januari 2012 Page 9

Page 10: 2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

keterampilan manipulatif); II: Analisis keterampilan-keterampilan berpikir

(keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif; III: Analisis

strategi berpikir; IV: Analisis sikap-sikap ilmiah dan nilai-nilai mulia/luhur serta

V: Analisis strategi pembelajaran (A. Pendekatan-pendekatan pembelajaran IPA:

Inkuiri-Diskoveri, Sains-Teknologi-Masyarakat, Kontekstual, Belajar Tuntas; B.

Metode-metode Pembelajaran IPA: Eksperimen, Diskusi, Simulasi, Proyek,

Karyawisata serta penggunaan Teknologi).

Mengacu pada standar-standar untuk guru sains SMP (NSTA, 2003: 4-30)

terutama standar isi, standar hakikat sains, standar inkuiri, standar keterampilan

umum mengajar, standar asesmen, maka hasil jabaran standar core materi dan

pedagogi sudah mencakup semua standar yang direkomendasikan NSTA, karena

untuk setiap topik dan sub topik sudah dijabarkan dalam tujuan pembelajaran,

indikator, materi, aktivitas pembelajaran dan asesmen yang disarankan.

Tabel 2. Topik-topik dan sub Topik-sub Topik Standar Materi IPA SMP Hasil Analisis

Topik Sub Topik Jumlah Indikator per Sub Topik (*)

Jumlah Indikator per

Topik

1

Sains dan Teknologi 3

7Keselamatan Kerja 2

Tantangan-tantangan Penggunaan Sains dan Teknologi 2

2 Pengukuran 5 34

Wujud Zat 6

Air 4

Logam dan Non Logam 5

Artikel Seminar Nasional ISPI, Yogyakarta 21-22 Januari 2012 Page 10

Page 11: 2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

Topik Sub Topik Jumlah Indikator per Sub Topik (*)

Jumlah Indikator per

Topik

Asam dan Basa 8

Pemisahan Campuran 6

3

Organisme Hidup 7

31

Tumbuhan 11

Hama dan Pestisida 3

Tanah 5

Udara 5

4

Reproduksi 7

31

Obat-obatan 2

Penyebaran Penyakit 3

Makanan dan Saya 4

Darah dan Manfaatnya 5

Indra Manusia 10

Artikel Seminar Nasional ISPI, Yogyakarta 21-22 Januari 2012 Page 11

Page 12: 2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

Topik Sub Topik Jumlah Indikator per Sub Topik (*)

Jumlah Indikator per

Topik

5

Bentuk-bentuk Energi 3

43

Konversi Energi 2

Sumber-sumber Energi 5

Kelistrikan 7

Kemagnetan 4

Kalor 2

Dinamika 5

Kerja dan Daya 6

Getaran dan Gelombang 6

Pesawat Sederhana 3

(*) Setiap indikator dijabarkan aspek materi, aktivitas pembelajaran dan asesmen yang disarankan

Keterangan : Topik 1: Kerja Ilmiah dalam IPA, Topik 2: Penyelidikan Zat (Materi), Topik 3: Pemahaman Kehidupan, Topik 4: Tubuh Kita, Topik 5: Eksplorasi Energi

Mengacu pada hasil analisis kurikulum dan hasil analisis standar-standar

pembelajaran IPA SMP/MTS, maka ditetapkan program mata kuliah IPA

terintegrasi yang akan dibelajarkan dalam satu semester, meliputi 3 program

integrated science. Karakteristik/persamaan dan perbedaan program integrated

science 1, integrated science 2 dan 3 dideskripsikan pada Tabel 3

Artikel Seminar Nasional ISPI, Yogyakarta 21-22 Januari 2012 Page 12

Page 13: 2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

Ketiga program IPA Terintegrasi (integrated science) dikemas menjadi mata

kuliah “IPA Terintegrasi dan Pembelajarannya” wajib tempuh bagi mahasiswa S1

Pendidikan IPA pada semester VI, berbobot 3 SKS teori dan 1 SKS praktikum

dan menjadi mata kuliah baru pada Kurikulum 2010.

Tabel 3. Karakteristik atau Persamaan dan Perbedaan Setiap Program IPA Terintegrasi (integrated science)

Program danTema Program

Karateristik/Persamaan dan perbedaan

ITerapan Pendekatan Keterampilan Proses:

Penjernihan Air

1. Interdisipliner IPA dengan kompetensi utama bidang Fisika

2. Tema utama terkait dengan kehidupan sehari-hari.3. Perangkat meliputi: Silabus Program I; Pemodelan

(contoh Analisis Kompetensi Kurikulum dan contoh Silabus Pembelajaran IPA Terintegrasi dengan Terapan PKP, contoh RPP, contoh LKS, contoh Penilaian); Panduan Pengembangan RPP; Panduan Peer Teaching; Penugasan Mahasiswa dan Materi Pengayaan.

IITerapan Sains Teknologi Masyarakat: Pencemaran

Lingkungan dan Cara Mengatasinya

1. Interdisipliner IPA dengan kompetensi utama bidang Kimia

2. Tema utama terkait dengan kehidupan sehari-hari.3. Perangkat meliputi: Silabus Program II; Pemodelan

(contoh Analisis Kompetensi Kurikulum dan contoh Silabus Pembelajaran IPA Terintegrasi dengan Terapan STM, contoh RPP, contoh LKS, contoh Penilaian); Panduan Pengembangan RPP; Panduan Peer Teaching; Penugasan Mahasiswa; Materi Pengayaan.

IIITerapan Inkuiri: Mengapa Bisa Terjadi Hipertensi?

1. Interdisipliner IPA dengan kompetensi utama bidang Biologi

2. Tema utama terkait dengan kehidupan sehari-hari.3. Perangkat meliputi: Silabus Program III; Pemodelan

(contoh Analisis Kompetensi Kurikulum dan contoh Silabus Pembelajaran IPA terintegrasi dengan terapan Inkuiri, contoh RPP, contoh LKS, contoh Penilaian); Panduan Pengembangan RPP; Panduan peer teaching; Penugasan Mahasiswa; Materi Pengayaan.

Perkuliahan integrated science bertujuan meningkatkan kompetensi

pedagogical content knowledge (PCK) bagi mahasiswa calon guru IPA SMP,

sehingga berbagai jenis perangkat yang dikembangkan sudah memenuhi tujuan

tersebut, seperti contoh analisis kompetensi kurikulum dan pengembangan silabus

Artikel Seminar Nasional ISPI, Yogyakarta 21-22 Januari 2012 Page 13

Page 14: 2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

pembelajaran IPA terintegrasi memberikan pemahaman mahasiswa tentang

knowledge of curriculum (KC), contoh RPP, contoh LKS dan analisis standar

pedagogi memberikan pemahaman mahasiswa tentang knowledge of student’s

learning difficulties (KSLD) serta knowledge of instructional strategies and

activities (KISA), contoh penilaian memberikan pemahaman mahasiswa tentang

knowledge of assesment (KA), materi pengayaan aspek content dan standar core

materi memberikan pemahaman mahasiswa tentang subject matter knowledge

(SMK)(Osman, 2009: 964).

Pelaksanaan perkuliahan IPA terintegrasi dalam bentuk terpadu dari aspek

materi dan pedagogi dan perkuliahan teori dan praktikum untuk seluruh program.

Masing-masing sub program model perkuliahan memuat tahap aktivitas, yaitu (a)

modeling; (b) diskusi (c) penyusunan analisis kompetensi kurikulum dan silabus

pembelajaran IPA terintegrasi (d) penyusunan RPP; (e) Peer Teaching; dan (f)

pengayaan materi aspek content dan pedagogy. Pembahasan tentang tahap

aktivitas perkuliahan sebagai berikut.

a. Pembekalan melalui pemodelan mengajar dalam perkuliahan bertujuan agar

mahasiswa calon guru IPA SMP memiliki kompetensi dalam menggunakan

strategi dan metode mengajar secara tepat dan efektif; mampu mengkaji dan

berlatih dalam proses pendidikan guru SMP/MTs sesuai standarnya (NSTA,

2003: 8).

b. Khusus untuk aktivitas perkuliahan pemberian materi pengayaan bagi

mahasiswa tidak bersifat wajib, tetapi mengacu pada hasil ketercapaian

kompetensi materi mahasiswa sesudah tes akhir dan hasil ketercapaian

kompetensi pedagogi mahasiswa sesudah penugasan penyusunan analisis

kompetensi kurikulum dan silabus pembelajaran IPA terintegrasi;

pengembangan RPP; dan peer teaching. Kompetensi materi dan pedagogi yang

dikuasai oleh kurang 75% mahasiswa menjadi fokus pengayaan.

c. Penilaian pada mahasiswa digunakan instrumen-instrumen penilaian meliputi:

tes tertulis untuk mengetahui kompetensi mahasiswa terhadap integrasi IPA

dengan metode ilmiah; tes tertulis untuk mengetahui kompetensi interdisipliner

bidang IPA; tes kinerja untuk mengetahui kompetensi mahasiswa dalam

Artikel Seminar Nasional ISPI, Yogyakarta 21-22 Januari 2012 Page 14

Page 15: 2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

melakukan analisis kompetensi kurikulum dan silabus pembelajaran IPA

terintegrasi serta tes kinerja pengembangan RPP; tes praktik untuk mengetahui

kompetensi mahasiswa melakukan peer teaching.

Penutup

Hasil pengembangan program integrated science memberikan masukan dalam

revisi Kurikulum S1 Pendidikan IPA S1 dalam hal jumlah SKS, kode, menghapus,

mengganti nama dan deskripsi mata kuliah untuk beberapa mata kuliah prasyarat

dari segi content dan segi pedagogy. Daftar mata kuliah prasarat integrated

science aspek materi dan pedagogi beserta revisinya tersedia di lampiran. Hasil

pengembangan program terutama standar core materi dan pedagogi sebagai

pedoman atau rujukan dalam mengembangkan pembelajaran IPA terintegrasi,

meskipun di masa mendatang terjadi perubahan kurikulum di tingkat SMP/MTs.

Hal ini bersumber pada rasional, bahwa standar core materi memberikan standar

isi dan standar core pedagogi memberikan standar keterampilan-keterampilan

ilmiah dalam IPA, standar keterampilan-keterampilan berpikir dalam IPA, standar

strategi-strategi berpikir dalam IPA, standar sikap-sikap ilmiah/nilai-nilai luhur

dalam IPA sebagai standar dalam pencapaian character building bagi siswa, dan

standar strategi-strategi pembelajaran IPA.

Keseluruhan hasil pengembangan program IPA terintegrasi ini sebagai mata

kuliah wajib di program studi S1 Pendidikan IPA, semester VI dan sekaligus

sebagai mata kuliah baru dengan bobot 3 SKS teori dengan nama IPA Terintegrasi

dan Pembelajarannya serta 1 SKS praktikum dengan nama Praktikum IPA

Terintegrasi dan Pembelajarannya.

Program IPA Terintegrasi yang telah dikembangkan melalui research and

development ini merupakan mata kuliah yang mampu membekali mahasiswa S1

pendidikan IPA yang memiliki kewenangan menjadi calon guru IPA SMP.

Dengan demikian bagi LPTK yang membuka program studi S1 pendidikan IPA

perlu menerapkan mata kuliah IPA terintegrasi agar lulusannya memiliki

kompetensi sesuai yang direkomendasikan Standards for Science Teacher

Artikel Seminar Nasional ISPI, Yogyakarta 21-22 Januari 2012 Page 15

Page 16: 2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

Preparation (NSTA, 2003) dan memenuhi Permendiknas, No. 16 Tahun 2007,

yaitu memiliki kompetensi interdisipliner bidang IPA.

Daftar Pustaka

American Assosiation for the Advancement of Science. 1993. Benchmarks for Science Literacy. Project 2061. New York: Oxford University Press.

Bruce Joyce & Masha Weil. 1996. Models of Teaching 5th Ed. United States of America: Allyn & bacon. A Simon & Schuster Company

BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BSNP Depdiknas.

Carribbean Examination Council. 2007. Integrated Science. Carribbean Certificate of Secondary Level Competence

Curriculum Development Center. 2002, Integrated Curriculum for Secondary School (Curriculum Specification. Science Form 2. Ministry of Education Malaysia

NSTA. 1988. Standards for Science Teacher Preparation

NSTA. 2003. Standards for Science Teacher Preparation. Revised 2003

Osman N. Kaya. 2009. The Nature of relationship among the Components of pedagogical Content Knowledge of Preservice Science Teachers: ‘Ozone leyer depletion’ as an example. Internasional Journal of Science Education Vol. 31, No. 7, 1 May 2009, pp. 961-988

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 tahun 2008 tentang Guru

Zajkov, O. et. al. 2001. Secondary School Student’s Conceptual and Conventional Knowledge of Mechanics and Some Socioeconomic Parameters. Faculty of Natural Sciences and Mathematics, Macedonia, 15 halaman. Tersedia; [email protected]. [21 Januari 2008]

-------------. 2004. Standar-standar Guru Pemula untuk SMP/MTs. Jakarta: Dirjen DIKTI. Departemen Pendidikan Nasional.

--------------. 2006. Pengembangan Kurikulum Program Studi S1. Jakarta:Departemen Pendidikan nasional. Direktorat jenderal pendidikan Tinggi. Direktorat Ketenagaan.

Artikel Seminar Nasional ISPI, Yogyakarta 21-22 Januari 2012 Page 16

Page 17: 2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

--------------.2007. Kurikulum 2002 FMIPA . Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Yogyakarta

--------------. 2007. Panduan Penyusunan KTSP Lengkap. Yogyakarta: Pustaka Yustisia

Lampiran

DAFTAR MATA KULIAH PRASARAT IPA TERINTEGRASI ASPEK MATERI DAN PEDAGOGI BESERTA REVISINYA

No

Semester I

Materi Pedagogi

Kurikulum Lama (2007)

Kurikulum Baru (2010) Kurikulum Lama (2007)

Kurikulum Baru (2010)

1 (IPA 307/IPA 108)Fisika Dasar (3/1)

(SSC 207/SSC 108)Fisika Dasar I (2/1)

(IPA 201/IPA 102)IPA Dasar (2/1)

(SSC 201/SSC 102) IPA Dasar (2/1)

2 (IPA 303/IPA 104)Biologi Dasar (3/1)

(SSC 203/SSC 104)Biologi Dasar I (2/1)

3 (IPA 311/IPA 112)Kimia Dasar (3/1)

(SSC 211/SSC 112)Kimia Dasar I (2/1)

Semester II1

---------------

(SSC 209/SSC 110)Fisika Dasar II (2/1)

------------- -------------2 (SSC 205/SSC 106)

Biologi Dasar II (2/1)3 (SSC 213/SSC 114)

Kimia Dasar II (2/1)Semester III

1 (IPA 321/IPA 122)Ilmu Kebumian (3/1)

(SSC 219/SSC 120)Ilmu Kebumian (2/1)

(PIP 301/PIP 102)Pendidikan IPA (2/1)

(PSC 301/PSC 102)Pendidikan IPA (3/1)

2 (IPA 218/IPA 118)IPA-1 (2/1)

Pelaksanaan perkuliahan IPA

terpisah per bidang kajian fokus untuk konsep dasar IPA

kelas VII SMP/MTs

(SSC 216/SSC 117)IPA-1 (2/1)

Pelaksanaan perkuliahan content IPA Terintegrasi

fokus untuk kelas VII SMP/MTs

(PIP 206/PIP 107)Strategi dan Manajemen Pendidikan IPA (2/1) dihapus

Mata kuliah diganti nama IPA Terintegrasi dan

Pembelajarannya dan masuk

Semester VI

3 (PIP 203/PIP 104)Pengelolaan dan Teknik Laboratorium (2/1)Sebelumnya berada di Semester VI

(PSC 203/PSC 104)Pengelolaan dan Teknik Laboratorium (2/1)

Artikel Seminar Nasional ISPI, Yogyakarta 21-22 Januari 2012 Page 17

Page 18: 2. Redesain Kurikulum Ipa Menuju Nsta

Semester IV1 (IPA 225)

Ilmu Lingkungan (2)(SSC 223)

Ilmu Lingkungan (2)(PIP 308/PIP 109)Pengembangan Media Pembelajaran IPA (3/1)

(PSC 208/PSC 109)Pengembangan

Media Pembelajaran IPA-I

(2/1)

2 (IPA 227/IPA 128)Astronomi (2/1)

(SSC 225/SSC 126)Astronomi (2/1)

3 (IPA 223/IPA 124)IPA-2 (2/1)

Pelaksanaan perkuliahan IPA

terpisah per bidang kajian fokus untuk konsep dasar IPA

kelas VIII SMP/MTs

(SSC 221/SSC 222)IPA-2 (2/1)

Pelaksanaan perkuliahan content IPA Terintegrasi fokus untuk kelas VIII

SMP/MTs

Semester V1 (IPA 229/IPA 230)

IPA-3 (2/1)

Pelaksanaan perkuliahan IPA

terpisah per bidang kajian fokus untuk konsep dasar IPA

kelas IX SMP/MTs

(SSC 227/SSC 228)IPA-3 (2/1)

Pelaksanaan perkuliahan content IPA Terintegrasi fokus untuk kelas VIII

SMP/MTs

(PIP 307)Kajian dan

Pengembangan Kurikulum Pend.

IPA (3)

(PSC 307)Kajian dan

Pengembangan Kurikulum Pend.

IPA (3)

2 ------------ (PSC 210/PSC 111)Pengembangan

Media Pembelajaran IPA-

II (2/1)Semester VI

1 (IPA )IPA-4 (2/1)

(PSC 305/PSC 106)IPA Terintegrasi dan

Pembelajaran nya (3/1)---------------- ------------------

Semester VII1 (IPA )

IPA-5 (2/1)Dihapus

Artikel Seminar Nasional ISPI, Yogyakarta 21-22 Januari 2012 Page 18